lamp. 1 rpp i dan ii batangbesi

22
59 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Model BATANGBESI) I. Identitas Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Samarinda Kelas / Semester : X / I Mata pelajaran : Kimia Program / Program Keahlian : IPA Pokok Bahasan : Sistem Periodik Unsur Sub pokok Bahasan : Sistem Periodik Unsur dan Perkembangan Dasar Pengelompokkan Unsur-Unsur Pertemuan Ke : 1 & II II. Standar Kompetensi Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. III.Kompetensi Dasar Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat- sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

Upload: devi-lestari-sandrean

Post on 17-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

skrpsi

TRANSCRIPT

72

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(Model BATANGBESI)

I. IdentitasSatuan Pendidikan: SMA Negeri 3 SamarindaKelas / Semester: X / IMata pelajaran: KimiaProgram / Program Keahlian: IPAPokok Bahasan: Sistem Periodik UnsurSub pokok Bahasan: Sistem Periodik Unsur dan Perkembangan Dasar Pengelompokkan Unsur-UnsurPertemuan Ke: 1 & II

II. Standar KompetensiMemahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia.

III. Kompetensi DasarMemahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.

IV. IndikatorPertemuan I:1. Menjelaskan sistem periodik unsur.2. Menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.Pertemuan II:3. Menjelaskan perkembangan dasar pengelompokkan unsur-unsur.

Nilai pendidikan karakter dan pendidikan kewirausahaan yang dikembangkan:Memiliki rasa ingin tahu, jujur, mandiri, disiplin dan tanggung jawab atas tugas perilaku dan perbuatan atau pekerjaan, kreatif dalam memecahkan masalah, memiliki sikap kepemimpinan, komunikatif dalam diskusi.

V. Tujuan PembelajaranSetelah kegiatan pembelajaran diharapkan:1. Siswa dapat menjelaskan sistem periodik unsur.2. Siswa dapat menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik.3. Siswa dapat menjelaskan perkembangan dasar pengelompokkan unsur-unsur.

VI. Materi Ajar1. Sistem Periodik Unsur

Gambar 2.1 Sistem Periodik Unsur (Tabel Periodik)Sistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Sistem periodik unsur disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik sehingga pada tabel tersebut dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen mempunyai nomor atom 1. Hidrogen diikuti oleh unsur atom nomor 2, yaitu helium. Unsur dengan nomor atom berikutnya, yaitu litium, menunjukkan kemiripan sifat dengan hidrogen sehingga ditempatkan di bawah hidrogen. Berilium dan 5 unsur berikutnya tidak ada yang menunjukkan kemiripan dengan helium, jadi diurutkan saja dalam satu baris. Unsur nomor 10, yaitu neon, ternyata mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan helium. Unsur nomor atom 11 ternyata kembali menunjukkan kemiripan sifat dengan litium sehingga ditempatkan di bawahnya, melalui baris berikutnya sehingga sifat-sifat tertentu berulang secara periodik. a. PeriodeLajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Periode juga menyatakan banyaknya kulit atom yang terisi elektron. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Setiap periode dimulai dengan pengisian orbital ns dan diakhiri dengan np sampai terisi penuh. Nomor periode dari atas ke bawah menunjukkan kuantum utama terbesar yang dimiliki oleh atom unsur yang bersangkutan. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut:Tabel 2.1 Jumlah Unsur Setiap PeriodePeriodeJumlah UnsurNomor atom

1234567288181832321 23 1011 1819 3637 5455 8687 118

Periode 1, 2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.b. GolonganKolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Dua cara penamaan golongan, yaitu:1) Sistem 8 golonganSistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Pada konfigurasi elektron unsur, elektron terakhir terletak pada orbital s. Nomor golongannya ditentukan oleh jumlah elektron pada subkulit s yang terakhir. Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Pada konfigurasi elektron unsur, elektron terakhir terletak pada orbital p. Nomor golongan ditentukan oleh banyaknya elektron pada subkulit p terakhir ditambah 2 (jumlah elektron valensinya). Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal.2) Sistem 18 golonganSistem periodik dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3 12.Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya: Golongan IA: logam alkali (kecuali hidrogen) Golongan IIA: logam alkali tanah Golongan VIIA: halogen Golongan VIIIA: gas mulia

c. Unsur Transisi dan Transisi Dalam1) Unsur TransisiUnsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 sampai dengan 12) disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA.2) Unsur Transisi DalamPada konfigurasi elektron unsur, elektron yang terakhir terletak pada subkulit f, jika harga n terbesar dalam konfigurasi elektron tersebut adalah 6 (periode 6) termasuk golongan lantanida. Baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari:a) Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57 70 (14 unsur). Ke- 14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoida atau lantanida.b) Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89 102 (14 unsur) ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida.Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode ketujuh sehingga golongan IIIB periode keenam dan periode ketujuh, masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-unsur transisi dalam memiliki sifat-sifat yang sangat bermiripan sehingga ditempatkan dalam satu kotak.d. Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem PeriodikKemiripan sifat di antara unsur-unsur segolongan terjadi karena unsur-unsur tersebut mempunyai elektron valensi yang sama. Contohnya, konfigurasi elektron golongan IA berikut:

Tabel 2.3 Konfigurasi ElektronUnsurNomor AtomKLMNOPQ

HLiNaKRbCsFr 1311193755871222222188888

18181818

181832

1818

18

1

Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.1) Nomor periode sama dengan jumlah kulit2) Nomor golongan sama dengan elektron valensiBerdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya.

2. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsura. Pengelompokan atas Logam dan NonlogamPenggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoiser yang mengelompokkan unsur ke dalam logam dan nonlogam. Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana saat itu sehingga unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain. Artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan yang lainnya.b. Triade DobereinerTahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner, seorang profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dua unsur lain yang mirip dengan stronsium, yaitu kalsium dam barium. Dobereiner adalah orang pertama yang menemukan hubungan antara sifat-sifat kimia dengan massa atom sehingga Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disebut triade. Kekurangan Dobereiner yaitu tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut bermanfaat.Tabel 2.3 TriadeTriadeArRata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga

KalsiumStronsiumBarium 4088137

Meskipun gagasan Dobereiner tidak begitu berhasil, tetapi hal itu merupakan upaya pertama dalam penggolongan unsur. c. Hukum Oktaf NewlandsTahun 1864, seorang ahli kimia dari Inggris bernama A. R. Newlands mengemukakan penemuannya yang disebut hukum Oktaf. Newlands menyusun unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur ke- 1 dan ke- 8, unsur ke- 2 dan ke- 9, dan seterusnya) menunjukkan kemiripan sifat. Beberapa unsur selanjutnya tidak menunjukkan kesamaan sifat sseperti yang diharapkan tetapi teori ini merupakan pembuka jalan bagi penggolongan unsur.Tabel 2.5 Daftar Oktaf Newlands1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O 8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S15. Cl 16. K 17. Ca 18. Cr 19. Ti 20. Mn 21. Fe22. Co&Ni 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. In 27. As 28. Se

Hukum oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan, kira-kira sampai dengan kalsium (Ar = 40). Kemiripan sifat terlalu dipaksakan jika diteruskan. Ti misalnya mempunyai sifat yang cukup berbeda dengan C maupun Si.d. Sistem Periodik MendeleevTabel 2.6 Sistem Periodik MendeleevPeriodeGol. IGol. IIGol. IIIGol. IVGol. VGol. VIGol. VIIGol. VIII

123456

78910

1112H =1Li = 7Na = 23K = 39(Cu = 63)Rb = 85

(Ag = 108)Cs = 133( - )-

(Au = 199)-Be = 9,2Mg = 24Ca = 40Zn = 65Sr = 87

Cd = 112Ba = 137--

Hg = 200-B = 11Al = 27,3 - = 44 - = 68?Yt = 88

ln = 133?Di = 138-?Er = 178

Ti = 204-\C = 12Si = 28Ti = 48 - = 72Zr = 90

Sn = 118--?La = 180

Pb = 207Th = 231N = 14P =31V = 51As = 75Nb = 94

Sb = 122--Ta = 182

Bi = 208-O = 16S = 32Cr = 52Se = 78Mo = 96

Te = 125--W = 184

-U = 240F = 19Cl = 35,5Mn = 55Br = 80- = 100

J = 127-

-

--

F = 56, Co = 59

Ru = 104, Rh = 104, Pd = 106, Ag = 108

- - - - -=Os = 195, Ir = 197,Pt = 198, Au = 199

- - - - _

Tahun 1869, seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitry Ivanovich Mendeleev, berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur tempat unsur-unsur dalam berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode.Mendeleev mengosongkan beberapa tempat, hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Contohnya, Mendeleev menempatkan Ti (Ar = 48) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong, karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, daripada dengan B dan Al. Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal yang akan menempati golongan III tersebut sehingga Mendeleev berani meramalkan sifat dari unsur yang belum dikenal itu.e. Sistem Periodik Modern dari Henry G. MoseleyAwal abad 20, setelah penemuan nomor atom, Henry Moseley menunjukkan bahwa urut-urutan unsur dalam sistem periodik Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53)

VII. Alokasi Waktu3 x 30 menit

VIII. Model dan Metode Pembelajaran1. Model Pembelajaran BATANGBESI (Bahas-Tanggapi-Betulkan-simpulkan) diterapkan dalam strategi pembelajaran kooperatif.2. Ceramah, digunakan saat membuka, menyampaikan materi dan menutup pelajaran.3. Tanya jawab, digunakan saat siswa diberikan kesempatan untuk membandingkan materi yang telah diterimanya melalui tanya jawab.

IX. Kegiatan PembelajaranPertemuan 1 ( 3x30 menit)1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)1) Guru memeriksa kehadiran siswa.2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.3) Guru mengadakan apersepsi.

2. Kegiatan IntiKegiatanguruKegiatanSiswaAlokasi waktuKeterangan

Eksplorasi

Menjelaskan sistem periodik unsur. Menjelaskan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik unsur. Memperhatikan penjelasan guru

30 menitSPK (Penjelasan Materi)

Elaborasi

Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen terdiri dari 4-5 siswa dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. Memberikan tugas (LKS)yang berisi soal-soal kepada tiap-tiap kelompok untuk dikerjakan dan di diskusikan jawabannya. Mengarahkan anggota kelompok yang bernomor sama berkumpul menjadi satu. Memberikan kesempatan kepada kelompok baru untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi kelompoknya dan setiap kelompok menanggapinya. Mengarahkan anggota kelompok mengoreksi dan melengkapi jawaban yang disampaikan oleh anggota kelompok baru dan membetulkan jawabannya. Mengarahkan anggota kelompok kembali ke kelompoknya semula dan saling mencocokkan jawabannya. Menunjuk anggota kelompok tertentu secara acak untuk melaporkan jawabannya kemudian dilanjutkan dengan nomor-nomor yang lain dari kelompok lainnya. Memberikan kuis (pos tes) kepada seluruh siswa yang dikerjakan individual. Memberi skor jawaban kuis dan mengumumkan kelompok mana yang mencapai skor rata-rata tertinggi. Membentuk kelompok

Mengerjakan dan mem-BAHAS lembar kerja siswa dalam satu kelompok. Berkumpul dan membentuk kelompok baru.

MENANGGAPI jawaban

mengoreksi dan melengkapi serta mem-BETULKAN jawaban.

mencocokkan jawaban.

Melaporkan jawaban kelompoknya dan MENYIMPULKANnya.

Mengerjakan soal-soal kuis (pos tes) secara individual. Mendengarkan pengumuman.

40 menitSPK (Belajar dalam kelompok)

Model BATANGBESI(Bahas)

Model BATANGBESI(Tanggapi)

Model BATANGBESI(Betulkan)

Model BATANGBESI(Simpulkan)

SPK(Penilaian)

SPK(Pengakuan Tim)

Konfirmasi

Memberikan kesempatan bertanya kepada seluruh siswa yang belum mengerti materi yang telah disampaikan. Jika masih ada siswa yang belum mengerti terhadap materi yang diberikan, maka guru menjelaskan ulang pada bagian yang tidak dipahami. Bertanya tentang materi yang belum dimengerti

Memperhatikan penjelasan dari guru

5 menit

3. Kegiatan Penutup (5 menit)a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

Pertemuan II ( 3x30 menit)1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)1) Guru memeriksa kehadiran siswa.2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.3) Guru mengadakan apersepsi2. Kegiatan IntiKegiatanguruKegiatanSiswaAlokasi waktuKeterangan

Eksplorasi

Menjelaskan perkembangan dasar pengelompokkan unsur-unsur. Memperhatikan penjelasan guru

25 menitSPK (Penjelasan Materi)

Elaborasi

Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen terdiri dari 4-5 siswa dan setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor. Memberikan tugas (LKS)yang berisi soal-soal kepada tiap-tiap kelompok untuk dikerjakan dan di diskusikan jawabannya. Mengarahkan anggota kelompok yang bernomor sama berkumpul menjadi satu. Memberikan kesempatan kepada kelompok baru untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi kelompoknya dan setiap kelompok menanggapinya. Mengarahkan anggota kelompok mengoreksi dan melengkapi jawaban yang disampaikan oleh anggota kelompok baru dan membetulkan jawabannya. Anggota kelompok kembali ke kelompoknya semula dan saling mencocokkan jawabannya. Menunjuk anggota kelompok tertentu secara acak untuk melaporkan jawabannya kemudian dilanjutkan dengan nomor-nomor yang lain dari kelompok lainnya dan menyimpulkannya. Memberikan kuis (pos tes) kepada seluruh siswa yang dikerjakan secara individual. Memberi skor jawaban kuis dan mengumumkan kelompok mana yang mencapai skor rata-rata tertinggi. Membentuk kelompok

Mengerjakan dan mem-BAHAS lembar kerja siswa dalam satu kelompok. Berkumpul dan membentuk kelompok baru.

MENANGGAPI jawaban

mengoreksi dan melengkapi serta mem-BETULKAN jawaban.

Mencocokkan jawaban

Melaporkan jawaban kelompoknya dan menyimpulkannya.

Mengerjakan soal-soal kuis (pos tes) secara individual.

Mendengarkan pengumuman.

45 menitSPK (Belajar dalam kelompok)

Model BATANGBESI(Bahas)

Model BATANGBESI(Tanggapi)

Model BATANGBESI(Betulkan)

Model BATANGBESI(Simpulkan)

SPK(Penilaian)

SPK(Pengakuan Tim)

Konfirmasi

Memberikan kesempatan bertanya kepada seluruh siswa yang belum mengerti materi yang telah disampaikan. Jika masih ada siswa yang belum mengerti terhadap materi yang diberikan, maka guru menjelaskan ulang pada bagian yang tidak dipahami. Bertanya tentang materi yang belum dimengerti

Memperhatikan penjelasan dari guru

5 menit

3. Kegiatan Penutup (5 menit)1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.

X. Penilaian Pembelajarana. Teknik tes: Tes tertulis dan LKSb. Bentuk: Pilihan Ganda dan Esaic. Soal Instrument: Terlampir

XI. Sumber Belajar Buku Kimia Kelas X Erlangga Buku Pelajaran Kimia Untuk SMU Kelas 3 Tabel SPU