rpp hukum newton i ii

29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC APPROUCH MODEL KONSTRUKTIVISME DAN METODE DEMONSTRASI – DISKUSI Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Microteaching Disusun Oleh: RULITA NIANA K2312063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: rulita-niana

Post on 01-Feb-2016

281 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: RPP Hukum Newton I II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC APPROUCH

MODEL KONSTRUKTIVISME DAN METODE

DEMONSTRASI – DISKUSI

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Microteaching

Disusun Oleh:

RULITA NIANA

K2312063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 2: RPP Hukum Newton I II

(RPP)

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/ semester : X /1

Materi pokok : Hukum Newton tentang Gerak

Sub materi pokok : Hukum I Newton, Hukum II Newton

Alokasi waktu : 1 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan

kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kraetif, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

Page 3: RPP Hukum Newton I II

1.1. Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam

jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan

pengukurannya

2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,

melaporkan, dan berdiskusi

2.2. Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki

hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada

gerak lurus

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan

peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

C. INDIKATOR

- Menjelaskan konsep kelembaman pada suatu benda (Hukum I Newton)

- Memformulasikan persamaan hukum I Newton

- Mencontohkan aplikasi dari hukum I Newton

- Menjelaskan konsep hukum II Newton

- Memformulasikan persamaan hukum II Newton

- Mencontohkan aplikasi dari hukum II Newton

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan konsep kelembaman pada suatu benda

(Hukum I Newton) dengan tepat melalui kegiatan pengamatan

demonstrasi

2. Siswa dapat memformulasikan persamaan hukum I Newton dengan teliti

melalui kegiatan diskusi

3. Siswa dapat mencontohkan aplikasi dari hukum 1 Newton dengan benar

melalui kegiatan diskusi kelompok

Page 4: RPP Hukum Newton I II

4. Siswa dapat menjelaskan konsep Hukum II Newton dengan tepat

melalui kegiatan pengamatan demonstrasi

5. Siswa dapat memformulasikan persamaan hukum II Newton dengan

teliti melalui kegiatan diskusi

6. Siswa dapat mencontohkan aplikasi dari hukum II Newton dengan benar

melalui kegiatan diskusi kelompok

E. MATERI AJAR

1. Hukum I Newton

Bagaimanakah hubungan antara gaya dan gerak? Aristoteles (384-322 SM)

percaya bahwa diperlukan sebuah gaya untuk menjaga agar sebuah benda

tetap bergerak sepanjang bidang horizontal. Ia mengemukakan alasan

bahwa untuk membuat sebuah buku bergerak melintasi meja, kita harus

memberikan gaya pada buku itu secara kontinu. Menurut Aristoteles,

keadaan alami sebuah benda adalah diam, dan dianggap perlu adanya gaya

untuk menjaga agar benda tetap bergerak. Lebih jauh lagi, Aristoteles

mengemukakan, makin besar gaya pada benda, makin besar pula lajunya.

Kira-kira 2000 tahun kemudian, Galileo Galilei (1564- 1642) menemukan

kesimpulan yang sangat berbeda dengan pendapat Aristoteles. Galileo

mempertahankan bahwa sama alaminya bagi sebuah benda untuk bergerak

horizontal dengan kecepatan tetap, seperti saat benda tersebut berada

dalam keadaan diam. Bayangkan pengamatan yang melibatkan sebuah

gerak horizontal berikut ini untuk memahami gagasan Galileo. Untuk

mendorong sebuah benda yang mempunyai permukaan kasar di atas meja

dengan laju konstan dibutuhkan gaya dengan besar tertentu. Untuk

mendorong benda lain yang sama beratnya tetapi mempunyai permukaan

yang licin di atas meja dengan laju yang sama, akan memerlukan gaya

lebih kecil. Jika selapis minyak atau pelumas lainnya dituangkan antara

permukaan benda dan meja, maka hampir tidak diperlukan gaya sama

Page 5: RPP Hukum Newton I II

sekali untuk menggerakkan benda itu. Pada urutan kasus tersebut, gaya

yang diperlukan makin kecil. Sebagai langkah berikutnya,

kita bisa membayangkan sebuah situasi di mana benda tersebut tidak

bersentuhan dengan meja sama sekali, atau ada pelumas yang sempurna

antara benda itu dan meja, dan mengemukakan teori bahwa sekali

bergerak, benda tersebut akan melintasi meja dengan laju yang konstan

tanpa ada gaya yang diberikan. Sebuah bantalan peluru baja yang bergulir

pada permukaan horizontal yang keras mendekati situasi ini. Demikian

juga kepingan pada meja udara, tampak seperti pada Gambar 4.3, di mana

lapisan udara memperkecil gesekan sehingga hampir nol.

Gambar 1. Gaya dorong dari tangan diimbangi gaya gesek dengan

permukaan meja

Galileo membuat kesimpulan hebatnya, bahwa jika tidak ada gaya

yang diberikan kepada benda yang bergerak, benda itu akan terus bergerak

dengan laju konstan pada lintasan yang lurus. Sebuah benda melambat

hanya jika ada gaya yang diberikan kepadanya. Dengan demikian, Galileo

menganggap gesekan sebagai gaya yang sama dengan dorongan atau

tarikan biasa. Sebagai contoh, mendorong sebuah buku melintasi meja

dengan laju tetap dibutuhkan gaya dari tangan kalian, hanya untuk

mengimbangi gaya gesek. Perhatikan Gambar 4.4. Jika buku tersebut

bergerak dengan laju konstan, gaya dorong kalian sama besarnya dengan

gaya gesek, tetapi kedua gaya ini memiliki arah yang berbeda, sehingga

Page 6: RPP Hukum Newton I II

gaya total pada benda (jumlah vektor dari kedua gaya) adalah nol. Hal ini

sejalan dengan sudut pandang Galileo, karena benda bergerak dengan laju

konstan ketika tidak ada gaya total yang diberikan padanya. Berdasarkan

penemuan ini, Isaac Newton (1642- 1727), membangun teori geraknya

yang terkenal. Analisis Newton tentang gerak dirangkum dalam “tiga

hukum gerak”-nya yang terkenal. Dalam karya besarnya, Principia

(diterbitkan tahun 1687), Newton menyatakan terima kasihnya kepada

Galileo. Pada kenyataannya, hukum pertama Newton tentang gerak sangat

dekat dengan kesimpulan Galileo. Hukum I Newton menyatakan bahwa:

“Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan

laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak

nol.”

Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan

diam atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia (kelembaman).

Sehingga, Hukum I Newton sering disebut Hukum Inersia. Hukum I

Newton tidak selalu berlaku pada setiap kerangka acuan. Sebagai contoh,

jika kerangka acuan kalian tetap di dalam mobil yang dipercepat, sebuah

benda seperti cangkir yang diletakkan di atas dashboard mungkin

bergerak ke arah kalian (cangkir tersebut tetap diam selama kecepatan

mobil konstan). Cangkir dipercepat ke arah kalian tetapi baik kalian

maupun orang atau benda lain memberikan gaya kepada cangkir tersebut

dengan arah berlawanan. Pada kerangka acuan yang dipercepat seperti ini,

Hukum I Newton tidak berlaku. Kerangka acuan di mana Hukum I

Newton berlaku disebut kerangka acuan inersia.

Untuk sebagian besar masalah, kita biasanya dapat menganggap

bahwa kerangka acuan yang terletak tetap di Bumi adalah kerangka inersia

(walaupun hal ini tidak tepat benar, karena disebabkan oleh rotasi Bumi,

tetapi cukup mendekati). Kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan

konstan (misalnya sebuah mobil) relatif terhadap kerangka inersia juga

merupakan kerangka acuan inersia. Kerangka acuan di mana hukum

inersia tidak berlaku, seperti kerangka acuan yang dipercepat di atas,

Page 7: RPP Hukum Newton I II

disebut kerangka acuan noninersia. Bagaimana kita bisa yakin bahwa

sebuah kerangka acuan adalah inersia atau tidak? Dengan memeriksa

apakah Hukum I Newton berlaku. Dengan demikian Hukum I Newton

berperan sebagai definisi kerangka acuan inersia.

2. Hukum II Newton

Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang

bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut akan tetap diam, atau jika

sedang bergerak, akan bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).

Selanjutnya, apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberikan pada benda

tersebut? Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya

total yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya

bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang

berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju

benda. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah gerak

benda, maka arah kecepatannya akan berubah (dan mungkin besarnya

juga). Karena perubahan laju atau kecepatan merupakan percepatan,

berarti dapat dikatakan bahwa gaya total dapat menyebabkan percepatan.

Bagaimana hubungan antara percepatan dan gaya?

Gambar 2. Orang yang mendorong kereta belanja berarti memberikan gaya

terhadap kereta

Page 8: RPP Hukum Newton I II

Pengalaman sehari-hari dapat menjawab pertanyaan ini. Ketika kita

mendorong kereta belanja, maka gaya total yang terjadi merupakan gaya

yang kita berikan dikurangi gaya gesek antara kereta tersebut dengan

lantai. Jika kita mendorong dengan gaya konstan selama selang waktu

tertentu, kereta belanja mengalami percepatan dari keadaan diam sampai

laju tertentu, misalnya 4 km/jam.

Jika kita mendorong dengan gaya dua kali lipat semula, maka

kereta belanja mencapai 4 km/jam dalam waktu setengah kali sebelumnya.

Ini menunjukkan percepatan kereta belanja dua kali lebih besar. Jadi,

percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang

diberikan. Selain bergantung pada gaya, percepatan benda juga bergantung

pada massa. Jika kita mendorong kereta belanja yang penuh dengan

belanjaan, kita akan menemukan bahwa kereta yang penuh memiliki

percepatan yang lebih lambat. Dapat disimpulkan bahwa makin besar

massa maka akan makin kecil percepatannya, meskipun gayanya sama.

Jadi, percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya.

Hubungan ini selanjutnya dikenal sebagai Hukum II Newton, yang

bunyinya sebagai berikut:

“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang

bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah

percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.”

Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam

persamaan:

a=Σ Fm

atau Σ F=m x a................................ (4.1)

dengan:

a = percepatan (m/s2)

m = massa benda (kg)

ΣF = resultan gaya (N)

Satuan gaya menurut SI adalah newton (N).

Page 9: RPP Hukum Newton I II

F. PENDEKATAN

Scientific approach

G. MODEL PEMBELAJARAN

Konstruktivisme

H. METODE PEMBELAJARAN

Diskusi – Demonstrasi (SCL)

I. MEDIA , ALAT DAN BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

a. Media

Lembar Kerja Demonstrasi (LKS) , Soal Post tes, PPT

b. Alat dan Bahan

Whiteboard

Spidol

Penghapus whiteboard

Buku tebal

Kertas HVS

Kertas manila

Troli

Beban

c. Sumber Belajar

Sumarsono, Joko. 2009. Fisika untuk SMA/ MA kelas X. Jakarta :

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional (Halaman 75-78)

Suparmo dan Tri Widodo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika

untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Pebukuan (Halaman : 91-95)

Page 10: RPP Hukum Newton I II

J. Langkah-langkah pembelajaran

No.

Tahapan

Pembelajara

n

Tahapan Model

KonstruktivismeKegiatan Guru

Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan 1. Apersepsi

Pada tahap ini

dilakukan kegiatan

menghubungkan

konsepsi awal,

mengungkapkan

pertanyaan-

pertanyaan dari

materi sebelumnya

yang merupakan

konsep prasyarat.

a. Guru memasuki kelas dan memberi salam

b. Guru memimpin doa

c. Guru mengecek presensi dan absensi di dalam kelas

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang

harus dicapai pada pembelajaran hari ini

e. Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi prasyarat

pembelajaran yaitu :

“Apa yang Anda lakukan ketika hendak memindahkan atau

menggeser sebuah benda?”

f. Guru memberi motivasi siswa dengan pernyataan sebagai

berikut

Pernahkah kalian mendorong mobil yang mogok? Atau

5’

Page 11: RPP Hukum Newton I II

mendorong tembok dengan sepenuh tenaga?

2. Kegiatan Inti 2. Eksplorasi

Pada tahap ini siswa

mengungkapkan

dugaan sementara

terhadap konsep

yang mau dipalajari.

Kemudian siswa

menggali

menyelidiki dan

menemukan sendiri

Konsep sebagai

jawaban dari dugaan

sementara yang

dikemukakan pada

tahap sebelumnya,

melalui manipulasi

benda langsung.

3. Diskusi dan

Mengamati

a) Mengamati gambar seorang anak yang mendorong piano

sendirian

Mempertanyakan

a) Guru mempertanyakan apa yang terjadi pada piano saat

didorong seorang diri?

b) Bagaimana jika piano itu didorong oleh banyak orang? Lebih

berat atau lebih ringan kah?

Mengeksplorasi/ Eksperimen

a) Guru membagikan LKS kepada masing – masing siswa dan

membagi siswa dalam kelompok- kelompok kecil

b) Guru meminta seorang siswa untuk meletakkan kertas HVS

dibawah buku tebal dan menariknya dengan cepat

c) Guru meminta seorang siswa meletakkan troli di kertas HVS

lalu kertas HVS di tarik perlahan- lahan lalu ditarik dengan

cepat

d) Guru membimbing siswa melalukan demonstrasi-diskusi

e) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi mengenai percobaan

30’

Page 12: RPP Hukum Newton I II

penjelasan konsep.

Pada tahap ini siswa

mengkomunikasikan

hasil penyelidikan

dan temuannya,

pada tahap ini pula

guru menjadi

fasilitator dalam

menampung dan

membantu siswa

membuat

kesepakatan kelas,

yaitu setuju atau

tidak dengan

pendapat kelompok

lain serta

memotifasi siswa

mengungkapkan

alasan dari

yang kedua tentang hukum II Newton

f) Guru membimbing siswa mengisi LKS.

Mengasosiasi

a) Siswa diminta mengisi lembar kerja demonstrasi diskusi

Komunikasi

a) Siswa mengemukakan hasil diskusinya didepan kelas

Page 13: RPP Hukum Newton I II

kesepakatan tersebut

melalui kegiatan

tanya jawab.

3. Penutup 4. Pengembangan dan

aplikasi.

Pada tahap ini guru

memberikan

penekanan terhadap

konsep-konsep

esensial, kamudian

siswa membuat

kesimpulan melalui

bimbingan guru dan

menerapkan

pemahaman

konseptual yang

telah diperoleh

melalui

pembelajaran saat

a) Guru mengulas kembali dari awal materi tentang hukum I

Newton dan hukum II Newton yang telah diajarkan.

b) Guru bersama – sama dengan siswa menyimpulkan materi hari

ini.

c) Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya mengenai Hukum III Newton

d) Guru menutup pembelajaran dengan salam

10’

Page 14: RPP Hukum Newton I II

itu melalui

pengerjaan tugas.

Page 15: RPP Hukum Newton I II

I. Penilaian (Kognitif)

Teknik : Tugas individu

Bentuk instrument : Tes tertulis uraian

Nomor

soal

Indikator Soal Kunci Skor

1 - Menjelaskan konsep

kelembaman pada suatu

benda (Hukum I Newton)

Tuliskan bunyi hukum Newton I dan

jelaskan maksudnya!

Hukum I Newton menyatakan bahwa:

“Setiap benda tetap berada dalam

keadaan diam atau bergerak dengan

laju tetap sepanjang garis lurus,

kecuali jika diberi gaya total yang

tidak nol.”

∑F = 0

Benda yang diam akan

mempertahankan keadaan diamnya,

dan benda yang bergerak akan

mempertahankan keadaan geraknya

15

- Memformulasikan Sebuah benda dalam keadaan diam Diketahui : 20

Page 16: RPP Hukum Newton I II

2 persamaan hukum I

Newton

kemudian diberi gaya (F1y) sebesar 15

N, gaya (F2y) sebesar 45N, gaya (F3y)

sebesar 25 N, gaya (F4y) sebesar 35 N.

Berapakah jumlah gaya yang bekerja

pada benda tersebut ?

(F1x) = 15 N

(F2x) = 45N

(F3x) = 25 N (berlawanan arah)

(F4x) = 35 N (berlawanan arah)

Ditanya : ∑F?

Jawab :

∑F = 0

F1x + F2x + (-F3x) + (-F4x) = N

15 + 45 + (-25) + (-35) = 0

0 = 0

(keadaan benda diam)

3 - Mencontohkan aplikasi

dari hukum I Newton

Sebutkan contoh penerapan hukum

kelembaman dalam kehidupan sehari-

hari!

Penerapan hukum kelembaman dalam

kehidupan sehari- hari :

1. Penumpang akan serasa terdorong

kedepan saat mobil yang bergerak

cepat direm mendadak. 

2. Koin yang berada di atas kertas di

meja akan tetap disana ketika kertas

ditarik secara cepat. 

15

Page 17: RPP Hukum Newton I II

4 - Menjelaskan konsep

Hukum II Newton

Tuliskan bunyi hukum Newton II dan

jelaskan maksudnya!

Hukum II Newton, yang bunyinya

sebagai berikut:

“Percepatan sebuah benda berbanding

lurus dengan gaya total yang bekerja

padanya dan berbanding terbalik

dengan massanya. Arah percepatan

sama dengan arah gaya total yang

bekerja padanya.”

∑F = m x a

Dapat disimpulkan bahwa makin besar

massa maka akan makin kecil

percepatannya, meskipun gayanya

sama. Jadi, percepatan sebuah benda

berbanding terbalik dengan massanya.

15

5 - Memformulasikan

persamaan hukum II

Newton

Jika suatu benda diberi gaya 20 N,

benda tersebut memiliki percepatan 4

m/s2. Berapakah percepatan yang

dialami benda tersebut jika diberi gaya

Pada kasus ini, massa benda (m)

adalah tetap. Ketika diberi gaya F1 =

20 N,

benda mengalami percepatan a1 = 4

20

Page 18: RPP Hukum Newton I II

25 N? m/s2, sehingga massa benda:

m=F1

a1

=204

=5kg

Pada saat diberi gaya F2 sebesar 25 N,

maka percepatan yang dialami benda

menjadi:

a2=F2

m2

=255

=5ms

2

6 - Mencontohkan aplikasi

dari hukum II Newton

Sebutkan contoh penerapan hukum

kelembaman dalam kehidupan sehari-

hari!

Penerapan hukum kelembaman dalam

kehidupan sehari- hari:

1. Gaya yang ditimbulkan ketika

kita menarik gerobag yang penuh

dengan padi,untuk dipindahkan

kerumah dari sawah. 

2. Jika ditarik dengan gaya yang

sama mobil-mobilan yang

massanya lebih besar (ada beban)

percepatannya lebih kecil 

15

Page 19: RPP Hukum Newton I II

Mobil-mobilan yang sama (massa

sama) jika ditarik dengan gaya

yang lebih besar akan mengalami

percepatan yang lebih besar pula 

Total skor 100

Nilai ¿ Skor total

Pekalongan,

Guru Mata Pelajaran Fisika

Rulita Niana

NIM . K2312063

Page 20: RPP Hukum Newton I II