laksmita w prawesti_big paper ptm

Upload: laksmita-w-prawesti

Post on 23-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    1/15

    BIG PAPER

    PORTFOLIO MANAGEMENT

    Pembentukan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Model Markowitz

    Pada Indeks Pasar Modal Jakarta Islamic Index (JII)

    Dosen Pengampu: Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, M.B.A., Ak.

    Disusun Oleh:

    Laksmita Wahni Prawesti

    14/376037/PEK/20206

    65 - Finance

    MAGISTER MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    2/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Salah satu cara yang digunakan oleh perseorangan maupun perusahaan untuk dapat

    memelihara dan meningkatkan nilai asset mereka di masa depan adalah dengan melakukan

    investasi. Meskipun investasi pasar modal menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi,

    patut disadari bahwa semakin besar return, semakin besar tingkat risikonya.

    Dalam melakukan investasi, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi investor

    untuk melakukan pengambilan keputusan. Kedua faktor tersebut adalah risiko (risk) dan

    return. Risiko didefinisikan sebagai peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan,

    sedangkan return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang dapat berupa return

    realisasian (realized return) atau return yang telah terjadi dan return ekspektasian (expected

    return) atau return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang.

    Pada umumnya, investor cenderung menghindari risiko dan setiap risiko yang

    diterima harus diimbangi dengan tingkat imbal hasil yang maksimal. Dengan kata lain,

    semakin tinggi risiko yang diterima, semakin tinggi pula tingkat imbal hasilnya. Untuk

    mengurangi risiko, investor biasanya melakukan diversifikasi atas investasinya menjadi

    beberapa jenis sehingga membentuk satu portofolio. Persyaratan utama untuk dapat

    mengurangi risiko di dalam portofolio menurut Markowitz adalah return untuk setiap

    investasi/saham tidak berkolerasi secara positif dan sempurna.

    Pada penelitian ini, akan dilakukan pembentukan portofolio saham optimal

    menggunakan model Markowitz, yakni tentang bagaimana para investor dengan tingkat

    utility yang berbeda-beda akan menentukan portofolio yang optimal.

    1.2Rumusan Masalah

    Adapun perumusan masalah yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    a. Berapakah tingkat risiko dan return dari setiap tiga puluh saham Jakarta Islamic Index

    (JII) selama periode 1 Desember 201431 Mei 2015 yang akan digunakan sebagai dasar

    pembentukan portofolio sepuluh jenis saham?

    b.

    Berapakah tingkat risiko, return, dan kovarian dari setiap sepuluh saham dalampembentukan portofolio optimal tersebut?

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    3/15

    2

    c.

    Portofolio manakah yang paling optimal berdasarkan preverensi investor dengan

    menggunakan model Markowitz?

    1.3

    Batasan Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, dapat diuraikan berbagai

    batasan masalah yang akan digunakan dalam penulisan penelitian ini, yakni sebagai berikut:

    a. Sampel data menggunakan data harga saham penutupan selama satu tahun dari setiap

    tiga puluh saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 1

    Desember 2014 hingga 31 Mei 2015.

    b. Melakukan pembentukan portofolio optimal hanya berdasarkan preferensi investor

    dengan menggunakan model Markowitz.

    1.4Tujuan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari

    penulisan penelitian ini adalah:

    a. Mengukur tingkat keuntungan (return) dan tingkat risiko saham individual yang

    termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 1 Desember 2014 hingga 31

    Mei 2015.

    b. Membentuk saham-saham tersebut dalam sebuah portofolio yang memberikan tingkat

    keuntungan (return) yang optimal.

    1.5Metodologi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data sekunder yang

    bersumber dari buku Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesembilandan Teori

    dan Praktik Portofolio dengan Exceloleh Bapak Jogiyanto Hartono selaku dosen PortfolioManagementMM UGM, tesis terkait dari database MM UGM, dan menggunakan Multiple

    Stock Quote Downloader.exedari investexcel.netuntuk mengambil data harga-harga saham

    penutupan Jakarta Islamic Index (JII).

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    4/15

    3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Return Realisasian

    Return realisasian (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return

    realisasian dihitung menggunakan data historis. Returnrealisasian penting karena digunakan

    sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Returnrealisasian atau returnhistoris ini

    juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian (expected return) dan risiko

    dimasa datang (Hartono, 2014: 263).

    2.2 Return Ekspektasian

    Return ekspektasian (expected return) merupakan return yang digunakan untuk

    pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis

    karena return ekspektasian merupakan return yang iharapkan dari investasi yang akan

    dilakukan. Return ekspektasian dapat dihitung berdasarkan beberapa cara, yakni

    berdasarkan nilai ekspektasian masa depan, berdasarkan nilai-nilai return historis, dan

    berdasarkan model returnekspektasian yang ada (Hartono, 2014: 280).

    2.3 Risiko

    Risiko adalah sesuatu yang menghilangkan atau menurunkan nilai. Risiko sering

    dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcomeyang diterima dengan yang

    diekspektasi. Van Horne dan Wachowics, Jr. (1992) mendefinisikan risiko sebagai

    variabilitas returnterhadap returnyang diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang

    banyak digunakan adalah deviasi standar (standard deviation) yang mengukur absolut

    penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya (Hartono, 2014:285).

    2.4 Portofolio

    Portofolio adalah sekumpulan asset, baik berupa saham, obligasi, surat berharga,

    maupun bentuk investasi lainnya, yang dimiliki oleh investor baik perorangan maupun

    lembaga. Tujuan dari pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan

    mendiversifikasikan asset yang dimiliki. Prinsip dasar pembentukan portofolio yang optimal

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    5/15

    4

    adalah meminimalkan risiko pada tingkat imbal hasil yang dikehendaki (Sasongko, 2009:

    4).

    2.4.1 Return Realisasian Portofolio

    Return realisasian portofolio (portfolio realized return) merupakan rata-rata

    tertimbang dari return-return realisasian masing-masing sekuritas tunggal di dalam

    portofolio tersebut. Secara matematis, return realisasian portofolio dapat ditulis sebagai

    berikut (Hartono, 2014: 311):

    .

    =1

    Di mana:

    = return realisas ian portofolio= porsi dari sekuritas I terhadap seluruh sekuritas di portofolio= return realisasian dari sekuritas ke-in= jumlah dari sekuritas tunggal

    2.4.2 Return Ekspektasian Portofolio

    Return ekspektasian portofolio (portfolio expected return) merupakan rata-rata

    tertimbang dari return-return ekspektasian masing-masing sekuritas tunggal di dalam

    portofolio. Return ekspektasian portofolio dapat dinyatakan secara matematis sebagai

    berikut (Hartono, 2014: 312):

    .()

    =1

    Di mana:

    E(Rp)= return ekspektasian dari portofolio

    = porsi dari sekuritas I terhadap seluruh sekuritas di portofolioE()= return ekspektasian dari sekuritas ke-in= jumlah dari sekuritas tunggal

    2.4.3 Risiko Portofolio

    Risiko portofolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk

    portofolio tersebut. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation)

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    6/15

    5

    atau varian (variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Risiko yang diukur

    dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item menyimpang dari

    rata-ratanya. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian

    dari nilai-nilai return sekuritas-sekuritas tunggal yang ada di dalamnya. Dengan demikian

    varian return portofolio yang merupakan risiko potofolio dapat dituliskan sebagai berikut

    (Hartono, 2014: 314):

    () 2 [ ()]2

    2.4.4 Attainable Set dan Efficient Set

    Attainable set atau opportunity set merupakan seluruh set yang memberikan

    kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva-aktiva yang tersedia.

    Semua titik di attainable setmenyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisie n

    maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Akan tetapi, investor yang

    rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik

    dengan portofolio yang efisien. Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut

    dengan efficient setatau efficient frontier (Hartono, 2014:344).

    Gambar 2.1Attainable setdan efficient setuntuk portofolio dengan banyak aktiva

    2.4.5 Portofolio Efisien

    Portofolio efisien merupakan portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar

    dengan tingkat risiko yang tertentu atau portofolio yang mengandung risiko terkecil dengan

    tingkat return ekspektasi yang tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan

    memilih tingkat return ekspektasian tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau

    menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return

    ekspektasiannya. Investor yang rasional akan memilih portofolio efisien ini karena

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    7/15

    6

    merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu

    return ekspektasian atau risiko portofolio (Hartono, 2014:367).

    Gambar 2.2 Portofolio-portofolio efisien

    2.4.6 Portofolio Optimal Metode Markowitz

    Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut (Hartono, 2014:

    368):

    1. Waktu yang digunakan hanya satu periode

    2.

    Tidak ada biaya transaksi

    3.

    Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasian dan risiko dari portofolio.

    4. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.

    Gambar 2.3Portofolio optimal berdasarkan preferensi masing-masing investor

    Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang dipilih oleh investor berada

    di set efisien. Preferensi investor-investor terhadap potofolio akan berbeda karena mereka

    mempunyai fungsi utility yang berbeda, sehingga optimal portofolio untuk masing-mas ing

    investor juga dapat berbeda.Utiliti investor- investor ditentukan oleh preferensi mereka

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    8/15

    7

    terhadap risiko. Investor yang mempunyai preferensi risiko rendah cenderung menghindar i

    risiko (risk averse) dan akan mempunyai utility yang berbeda dengan mereka yang

    cenderung menerima risiko (risk taker) (Hartono, 2014: 368).

    2.5 Jakarta Islamic Index (JII)

    Jakarta Islamic Index (JII) dibuat oleh BEI yang berkerja sama dengan PT

    Danareksa Investment Management dan diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000. JII

    menggunakan basis tanggal Januari 1995 dengan nilai awal sebesar 100. JII diperbarui tiap

    6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Januari dan Juli. JII merupakan indeks yang berisi

    dengan 30 saham perusahaan yang memenuhi kriteria investas i berdasarkan Syariah Islam,

    dengan prosedur sebagai berikut ini (Hartono, 2014: 158).

    1. Saham dipilih harus sudah tercatat paling tidak 3 bulan terakhir, kecuali saham yang

    termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.

    2.

    Mempunyai rasio utang terhadap aktiva tidak lebih dari 90% di laporan keuangan

    tahunan atau tengah tahun.

    3. Dari yang masuk kriteria nomor 1 dan 2, dipilih 60 saham dengan urutan rata -rata

    kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

    4.

    Kemudian dipilih 30 saham dengan urutan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan

    regular selama satu tahun terakhir.

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    9/15

    8

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Pembentukan portofolio optimal akan dilakukan pada sejumlah saham yang terdaftar

    padaJakarta Islamic Index(JII) periode 1 Desember 2014 hingga 31 Mei 2015. Tabel 3.1

    di bawah ini menunjukkan 30 data saham yang termasuk dalam indeks JII pada periode

    tersebut.

    Tabel 3.1Saham-sahamJak arta Islamic Index(JII) 2014Periode 1 Desember 201431 Mei 2015

    No Kode Saham Nama Emiten

    1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

    2 ADRO Adaro Energy Tbk

    3 AKRA AKR Corporindo Tbk

    4 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk

    5 ASII Astra Internasional Tbk

    6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk

    7 BMTR Global Mediacom Tbk

    8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

    9 CPIN Charoen Pokhpand Tbk

    10 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

    11 INCO Vale Indonesia Tbk

    12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

    13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

    14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk

    15 KLBF Kalbe Farma Tbk

    16 LPKR Lippo Karawaci Tbk

    17 LSIP PP London Sumatera Plantation Tbk

    18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk

    19 MPPA Matahari Putra Prima Tbk

    20 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk21 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

    22 PTPP PP (Persero) Tbk

    23 SILO Siloam International Hospitals Tbk

    24 SMGR Semen Indonesia (Persero) tbk

    25 SMRA Summarecon Agung Tbk

    26 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk

    27 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

    28 UNTR United Tractors Tbk

    29 UNVR Unilever Indonesia Tbk

    30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    10/15

    9

    Dari 30 data saham tersebut, pengolahan data selanjutnya ada menentukan besar

    return ekspektasian, standard deviasi, dan kovarian dari setiap harga penutupan harian

    selama 1 tahun, yakni dari tanggal 1 November 201430 November 2015. Dari perhitungan

    return ekspektasian tersebut didapat hasil seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3.2 di bawah

    ini.

    Tabel 3.2Hasil PerhitunganReturnEkspektasian, StandardDeviasi, dan Kovarian

    No Kode Saham E(Ri) i Cvi

    1 AALI -0.0008 0.0285 -37.37

    2 ADRO -0.0022 0.0293 -13.56

    3 AKRA 0.0010 0.0204 21.014 ANTM -0.0030 0.0300 -10.13

    5 ASII -0.0002 0.0220 -93.36

    6 ASRI -0.0007 0.0285 -39.87

    7 BMTR -0.0026 0.0312 -12.17

    8 BSDE 0.0005 0.0256 51.13

    9 CPIN -0.0005 0.0312 -59.72

    10 ICBP 0.0007 0.0189 28.98

    11 INCO -0.0024 0.0335 -13.82

    12 INDF -0.0009 0.0238 -25.86

    13 INTP -0.0006 0.0257 -45.67

    14 ITMG -0.0037 0.0261 -6.99

    15 KLBF -0.0007 0.0202 -30.18

    16 LPKR 0.0009 0.0229 25.00

    17 LSIP -0.0014 0.0274 -20.30

    18 MNCN -0.0015 0.0297 -19.79

    19 MPPA -0.0015 0.0280 -19.26

    20 PGAS -0.0026 0.0248 -9.66

    21 PTBA -0.0027 0.0243 -9.02

    22 PTPP 0.0014 0.0204 15.0523 SILO -0.0011 0.0234 -21.10

    24 SMGR -0.0011 0.0252 -22.60

    25 SMRA 0.0012 0.0292 25.05

    26 SSMS 0.0012 0.0248 21.42

    27 TLKM 0.0003 0.0139 43.00

    28 UNTR -0.0001 0.0247 -203.38

    29 UNVR 0.0009 0.0195 22.49

    30 WIKA 0.0002 0.0241 104.81

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    11/15

    10

    Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa beberapa saham

    memiliki return ekspektasian yang negatif. Untuk melakukan pembentukan set efisien

    diperlukan data return ekspektasian yang bernilai positif. Dari 30 saham JII tersebut, terdapat

    beberapa saham yang memiliki return ekspektasian yang bernilai positif. Tabel 3.3 berikut

    memperlihatkan 10 saham JII yang memiliki return ekspektasian yang bernilai positif

    selama satu tahun.

    Tabel 3.3Sepuluh Saham JII dengan Nilai Return Ekspektasian yang Positif

    No Kode Saham E(Ri) i Cvi

    1 AKRA 0.0010 0.0204 21.01

    2 BSDE 0.0005 0.0256 51.13

    3 ICBP 0.0007 0.0189 28.984 LPKR 0.0009 0.0229 25.00

    5 PTPP 0.0014 0.0204 15.05

    6 SMRA 0.0012 0.0292 25.05

    7 SSMS 0.0012 0.0248 21.42

    8 TLKM 0.0003 0.0139 43.00

    9 UNVR 0.0009 0.0195 22.49

    10 WIKA 0.0002 0.0241 104.81

    Berdasarkan data pada Tabel 3.3 di atas, dapat asumsikan bahwa seorang investorakan membentuk portofolio dari indeks JII yang akan terdiri dari sepuluh sekuritas tersebut,

    yakni AKRA, BSDE, ICBP, LPKR, PTPP, SMRA, SSMS, TLKM, UNVR, dan WIKA.

    Portofolio efisien merupakan portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik.

    Portofolio efisien ini berada di efficient set. Metode Markowitz membentuk set efisien dan

    portofolio optimalnya dengan pendekatan kuantitatif yang menghubungkan risiko yang

    diukur dengan standarddeviasi atau varian (variance) dengan returnekspektasinya atau

    rata-rata return-nya (mean), sehingga metode ini disebut juga dengan mean-variance

    method. Perhitungan untuk menentukan set efisien adalah dengan menentukan risiko

    portofolio dengan deviasi standar yang maksimum dan minimum variance portfolio(MVP)

    yang merupakan portofolio dengan risiko terkecil. Nilai maksimum portofolioa yang didapat

    adalah sebesar 0,0292, sedangkan nilai MVP adalah sebesar 0,0106. Portofolio yang

    dibentuk dalam menggambarkan set efisien ini adalah sejumlah 20 portofolio. Dari

    perhitungan tersebut efficient setuntuk portofolio dengan sepuluh saham ini dapat diliha t

    pada Gambar 3.1 berikut.

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    12/15

    11

    Gambar 3.1Eff icient Set

    Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang dipilih oleh investor berada

    di set efisien. Preferensi investor-investor terhadap potofolio akan berbeda karena mereka

    mempunyai fungsi utility yang berbeda, sehingga optimal portofolio untuk masing-mas ing

    investor juga dapat berbeda.Utiliti investor- investor ditentukan oleh preferensi mereka

    terhadap risiko. Bagi investor yang menyukai resiko (risk taker) kemungkinan akan memilih

    portofolio dengan risiko yang tinggi. Misalkan portofolio dengan risiko sebesar 0,0200 dan

    portofolionya akan mempunyai return ekspektasian sebesar 0,0021 yang berisi dengan

    saham yang masing-masing memiliki proporsi yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 berikut

    ini.

    p E(Rp)

    Portofolio efisien yg dipilih? 0.0200 0.0021

    Aktiva Portofolio

    AKRA.JK 26.88%

    BSDE.JK -32.93%

    ICBP.JK 6.64%

    LPKR.JK 29.61%

    PTPP.JK 91.83%

    SMRA.JK 17.65%

    SSMS.JK 20.88%

    TLKM.JK -32.90%

    UNVR.JK 33.06%

    WIKA.JK -60.71%

    TOTAL100.00%Gambar 3.2Proporsi Portofolio yang Efisien Menurut PreferensiRisk Taker Investor

    0.0000

    0.0005

    0.0010

    0.0015

    0.0020

    0.0025

    0.0030

    0.0035

    0.0000 0.0050 0.0100 0.0150 0.0200 0.0250 0.0300 0.0350

    AKRA.JK,

    26.88%BSDE.JK, -

    32.93%

    ICBP.JK,6.64%

    LPKR.JK,

    29.61%

    PTPP.JK,

    91.83%SMRA.JK,

    17.65%

    SSMS.JK,

    20.88%

    TLKM.JK, -

    32.90%

    UNVR.JK,

    33.06%

    WIKA.JK, -

    60.71%

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    13/15

    12

    Namun, bagi investor yang kurang menyukai resiko (risk averse) dapat memilih

    portofolio dengan risiko yang lebih rendah. Misalkan portofolio dengan risiko sebesar

    0,0111 dan portofolionya akan mempunyai return ekspektasian sebesar 0,0010 yang berisi

    dengan saham yang masing-masing memiliki proporsi yang ditunjukkan pada Gambar 3.3

    berikut ini.

    p E(Rp)

    Portofolio efisien yg dipilih? 0.0111 0.0010

    Aktiva Portofolio

    AKRA.JK 21.14%

    BSDE.JK -12.04%

    ICBP.JK 15.65%

    LPKR.JK 11.31%

    PTPP.JK 26.69%

    SMRA.JK -0.69%

    SSMS.JK 10.44%

    TLKM.JK 24.90%

    UNVR.JK 14.50%

    WIKA.JK -11.92%

    TOTAL 100.00%Gambar 3.3Proporsi Portofolio yang Efisien Menurut PreferensiRisk Averse Investor

    Jika Gambar 3.2 dibandinglan dengan Gambar 3.3, terlihat bahwa terdapat

    perbedaan portofolio. Perbedaan tersebut terletak pada proporsi masing-masing aktiva yang

    akan dipilih dalam membentuk protofolio yang optimal berasarkan preferensi masing-

    masing investor.

    AKRA.JK,

    21.14%

    BSDE.JK, -

    12.04%

    ICBP.JK,

    15.65%

    LPKR.JK,

    11.31%PTPP.JK,

    26.69%

    SMRA.JK, -

    0.69%

    SSMS.JK,

    10.44%

    TLKM.JK,

    24.90%

    UNVR.JK,

    14.50%

    WIKA.JK, -

    11.92%

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    14/15

    13

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1

    Kesimpulan

    Pembentukan portofolio optimal menggunakan metode Markowitz yang dilakukan

    berdasarkan preferensi investor telah ditunjukkan pada penelitian di atas, yakni pada

    pembentukan portofolio optimal yang dilakukan pada beberapa data yang diambil dari

    indeks pasar modal Jakarta Islamic Index(JII). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat

    dibuktikan bahwa dengan menggunakan model Markowitz ini, dapat ditentukan portofolio

    yang efisien berdasarkan preferensi investor. Fungsi utility dari para investor yang berbeda-

    beda menyebabkan preferensi para investor tersebut juga berbeda. Hal ini yang nantinya

    akan berpengaruh pada pembentukan portofolio optimal yang berbeda pula.

  • 7/24/2019 Laksmita W Prawesti_BIG PAPER PTM

    15/15

    14

    BAB V

    DAFTAR PUSTAKA

    Djantara, Kwa. 2011. Evaluasi Pembentukan Portofolio Saham Optimal. Thesis. MagisterManajemen UGM Yogyakarta.

    Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori dan Praktik Portofolio dengan Excel. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kesembilan.

    Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.