lakip 2014sakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin_semusim_2014.pdf · dalam surat keputusan menteri...
TRANSCRIPT
LAKIP 2014Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANDIREKTORAT TANAMAN SEMUSIMJANUARI 2015
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 i
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung
jawaban unit kinerja Esselon II dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran strategis. LAKIP Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2014 merupakan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tertuang
dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.
Pada bulan Januari Tahun 2014 telah disahkan Penetapan Kinerja (PK) yang
merupakan dokumen pernyataan komitmen kinerja antara Direktur Tanaman
Semusim dengan Direktur Jenderal Perkebunan dalam rangka upaya mencapai
target kinerja jangka menengah yang meliputi : 1). Swasembada Gula Nasional,
2). Pengembangan Komoditas Ekspor Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri
3). Pengembangan Komoditas Ekspor. Anggaran kegiatan peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim sebesar
Rp. 511.677.841.000,- terserap sebesar Rp. 406.053.262,70,- atau (79,36%).
Secara rinci output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu tanaman semusim Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam dokumen
Penetapan Kinerja (PK) adalah: 1).Terfasilitasinya bongkar ratoon seluas 5.729
ha dengan realisasi keuangan sebesar 80,90 %, 2). Rawat Ratoon seluas
34.157 ha dengan realisasi keuangan sebesar 77 %, 3) Perluasan tebu seluas
8.743 ha dengan realisasi keuangan sebesar 93,42 %, 4). Pembangunan KBD
seluas 2.046 ha dengan realisasi keuangan sebesar 93,42 %, 5). Penanaman
tanaman nilam seluas 100 ha dengan realisasi keuangan sebesar 82,,59 %, dan
6). Penanaman tanaman kapas seluas 5.300 ha dengan realisasi keuangan
sebesar 99,37 %.
Dokumen LAKIP ini merupakan pertanggungjawaban kinerja Direktorat
Tanaman Semusim Tahun 2014. Dokumen ini dapat diselesaikan berkat
dukungan, partisipasi dan kerjasama yang sinergis dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, semoga dokumen ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, Januari 2015 Direktur Tanaman Semusim
Ir. Nurnowo Paridjo, MM
Nip. 19560125 198403 1 001
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 ii
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014 dibuat dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang tata Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Direktorat Tanaman Semusim adalah unsur pelaksana pada Direktorat Jenderal Perkebunan yang dipimpin oleh Direktur Tanaman Semusim dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan. LAKIP Direktorat Tanaman Semusim disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Replublik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014, Direktorat Tanaman Semusim mempunyai tujuan adalah : 1). Mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim, peningkatan efesiensi dan keberlanjutan usaha; 2).Memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian dan profesionalisme pelaku usaha produksi perkebunan tanaman semusim terutama petani perkebunan (pekebun); 3). Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim; 4). Mendorong penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis perkebunan tanaman semusim yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; dan 5). Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan tanaman semusim dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan perkebunan.
Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran stategis yang akan dicapai Direktorat tanaman Semusim Tahun 2014 adalah : meningkatnya luas areal tanaman semusim melalui upaya tersedianya pedoman umum dan teknis, terbinanya
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 iii
kelembagaan petani, peningkatan tambahan tenaga kerja dan terfasilitasinya pertumbuhan perekonomian di wilayah pedesaan. Kegiatan pembangunan tanaman semusim dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas tersebut, maka Tahun 2014 fokus kegiatan Direktorat Tanaman Semusim ada 3 (tiga) yaitu : 1). Swasembada Gula Nasional; 2) Pengembangan Komoditas Ekspor Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri; dan 3). Pengembangan Komoditas Ekspor. Pengukuran kinerja berdasarkan capaian sasaran output kegiatan yang dibiayai dari dana APBN berupa luas areal untuk Tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan terfasilitasinya bongkar ratoon seluas 5.729 ha
terealisasi 4.290 ha atau 79,14 %; 2. Kegiatan terfasilitasinya rawat ratoon seluas 34.157 ha
terealisasi 25.419 ha atau 78, 64 %; 3. Kegiatan terfasiltasinya perluasan tebu rakyat seluas 8.743 ha
terealisasi seluas 2.293 ha atau 75,05%; 4. Kegiatan terfasiltasinya KBD seluas 2.048 ha terealisasi 1.939
ha atau 94,77 %; 5. Kegiatan pengembangan komoditas ekspor berupa penanaman
nilam seluas 100 ha telah terealisasi seluas 95 ha atau 95 %; 6. Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor Pemenuhan
Konsumsi Dalam Negeri berupa penanaman kapas seluas 5.300 ha terealisasi seluas 3.800 ha ataun 94 %
Tahun 2014 Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi anggaran untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim sebesar Rp. 511.677.841.000,- terserap sebesar Rp. 406.053.262,70,- atau (79,36%). Output kegiatan utama peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim Tahun 2014 secara rinci sebagai berikut :
1. Bongkar ratoon seluas 5.729 ha dengan anggaran sebesar Rp. 27.351.424.000,- dengan capaian realisasi fisik seluas 4.290 ha (74,88%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 22.126.240.000,- (80,90 %), dilaksanakan di 5 (lima) provinsi 42 (empat puluh dua) kabupaten.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 iv
2. Rawat ratoon seluas 34.157 ha dengan anggaran sebesar Rp. 166.861.350.000,- dengan capaian realisasi fisik seluas 25.419 ha (76,64%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 128.486.658.000,- (77 %), dilaksanakan di 10 (sepuluh) Provinsi dan 73 (tujuh puluh tiga) kabupaten;
3. Perluasan tebu seluas 8.743 ha dengan anggaran sebesar Rp. 44.505.378.000,- dengan capaian realisasi fisik seluas 2.293 ha (26,23 %) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 18.475.122.000,- (93,42%), dilaksanakan di 10 (sepuluh) Provinsi dan 48 (empat puluh delapan) kabupaten;
4. Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) seluas 2.046 ha dengan anggaran sebesar Rp. 112.361.175.000,- dengan capaian realisasi fisik seluas 1.939 ha (26,23 %) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 104.966.960.000,- (93,42 %), dilaksanakan di 5 (lima) Provinsi dan 55 (lima puluh lima) kabupaten;
5. Penanaman tanaman nilam seluas 100 ha dengan anggaran sebesar Rp. 2.392.200.000,- dengan capain realisasi fisik seluas 95 ha (95 %) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.975.611.000,- (82,59 %), dilaksanakan di 5 (lima) Provinsi dan 9 (sembilan) kabupaten;
6. Penanaman tanaman kapas seluas 5.300 ha dengan anggaran sebesar Rp. 13.940.901.000,- dengan capain realisasi fisik seluas 3.800 ha (94%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 8.719.744.000,- (97,37 %), dilaksanakan di 4 (empat) Provinsi dan 19 (Sembilan belas) kabupaten.
Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian sasaran pembangunan tanaman semusim Tahun 2014 adalah : 1) Kesulitan dalam penetapan CP/CL dan lahan petani yang masih berubah-rubah, 2) Keterbatasan benih tebu untuk bongkar ratoon, perluasan dikarenakan kurang profesionalnya penyedia benih penyenggaraan pembangunan KBD dan kurang koordinasinya penyedia benih dengan penangkar, 3) Keterbatasan dalam hal pemilihan lahan tebu milik petani, 4) Sebagian daerah pengadaan alsintan dan pupuk juga mengalami keterlambatan, karena proses lelang mengalami keterlambatan, 5) Banyaknya petani nilam yang masih menggunakan alat suling tradisional dan jumlahnya tidak banyak, sehingga tidak dapat menampung daya produksi menjadi
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 v
nilam, 6) Keterlambatan penyediaan benih kapas, sehingga kekurangan benih yang dialihkan ke provinsi lain, 7) Kurangnya sentra- sentra penangkar nilam. Berdasarkan permasalahan yang ada, direkomendasikan sebagai berikut : 1) Melakukan koordinasi dengan tim teknis Provinsi, Kabupaten dan Pabrik Gula (PG) dalam penetapan CP/CL, 2) Melakukan seleksi yang ketat terhadap peserta pengembangan tanaman semusim yang melaksanakan kegiatan perluasan, bongkar ratoon, rawat ratoon, KBD, perluasan di Tahun 2015, 3) Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan menghimbau untuk memprioritaskan petani tebu rakyat dengan meningkatkan jalinan kemitraan dengan PTPN dan Pabrik Gula (PG) Swasta, sehingga masalah yang dihadapi dapat dilaksanakan secara bersama-sama, 4) Melakukan pembangunan kebun penangkar nilam yang baru yang sesuai dengan standar teknis dan membangun sentra-sentra nilam di daerah potensi nilam, 5) Perlu ditingkatkan koordinasi antara petani kapas, pengelola/pengusaha kapas sesuai wilayah/sentra pengelola (pengusaha) dengan difasilitasi Disbun Provinsi atau Kabupaten, sehingga petani tidak kekurangan benih kapas, dan 6) Meningkatkan peran Tim Teknis Provinsi/Kabupaten dalam pembinaan, pengawalan dan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan tebu, kapas dan nilam.
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………. ii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… viii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….......... 1 1.1. Latar Belakang ………………………………………........... 1 1.2. Organisasi ………………………………………………….. 3
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………… 6 2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010 – 2014 ……………………….....................
6 2.1.1 Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2010 – 2014……………………………………….
6 2.1.2 Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2010 – 2014 …………………………………......
6 2.1.3 Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2010 – 2014 …………………………................
7 2.1.4 Sasaran Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010 – 2014 …………………….............
8 2.1.5 Arah Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010 – 2014 ……………….....................
9 2.1.6 Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2010 – 2014 …………………………..................
10 2.1.7 Program Kegiatan Direktorat Tanaman
Semusim Tahun 2010 – 2014 ……………….....
11 2.1.8
Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010 – 2014 …………….........................
12 2.2.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 ……….. 13
2.2.1 Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014………………………......
13
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 vi
2.2.2 Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2013 ………………………......
13
2.2.3 Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014 ………………............................................
15
2.2.4 Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014 ……………….................................
16
2.3 Penetapan Kinerja ………………………………............. 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………..... 18 3.1 Pengukuran Kinerja …………………………………….... 18 3.1.1 Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran
Kegiatan (Output) Direktorat Tanaman semusim…………………………………………….
18 3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran
Kegiatan yang Dibiayai Dengan APBN………………………………………….........
19
3.2
Evaluasi Kinerja Terhadap Capaian Sasaran Kegiatan Tanaman Semusim Tahun 2014………….....................
21
3.3
Akuntabilitas Keuangan ………………………………..... 22
3.4
Permasalahan dan Upaya Penyelesaian………............ 26
3.4.1 Permasalahan ………...……………………........ 26 3.4.2 Upaya Penyelesaian…………………................. 27 BAB IV PENUTUP ……………………………………………………..... 29 4.1 Kesimpulan ……………………………………………...... 29 4.2 Saran Rekomendasi …………………………………...... 31
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim
Tahun 2010-2014…………………………………………………
19
2. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014... 21
3. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman
Semusim……………………………………………………………
25
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pengukuran Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan……… 33
2. Pengukuran Kinerja Tahun 2014 (Capaian Kinerja Program
Pembangunan Tanaman Semusim) Posisi 31 Desember
2014 …………………………………………………
34
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 ix
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu target sukses yang akan dicapai Kementerian
Pertanian adalah terealisasinya peningkatan produksi dan
kebutuhan gula konsumsi dan industri rumah tangga
(swasembada gula). Untuk mencapai target tersebut ada
beberapa aspek dasar yang harus ditangani secara fokus
yaitu lahan, benih, infrastruktur dan sarana, sumber daya
manusia, pembiayaan, kelembagaan petani dan teknis
budidaya.
Pembangunan perkebunan tanaman semusim diarahkan
untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman melalui perluasan tebu rakyat, penataan varietas
bongkar ratoon, rawat ratoon, pembangunan kebun
penangkar nilam, pembangunan kebun induk penanaman
kapas, pengembangan tanaman nilam dan tanaman kapas.
Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan
memberikan bimbingan teknis pengembangan tanaman
semusim, mulai dari identifikasi dan pendayagunaan
sumberdaya, perbenihan, budidaya dan pemberdayaan
kelembagaan.
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 2
telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan.
Setiap tahun rencana strategis dituangkan dalam suatu
perencanaan kinerja tahunan. Rencana kinerja tahunan ini
merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan strategis
yang memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai
dalam suatu tahun beserta indikator kinerjanya. Rencana
kinerja tahunan ini berfungsi sebagai tolok ukur yang
digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
penyelenggaraan pemerintahan untuk suatu periode tertentu.
Dokumen rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal
Perkebunan Tahun 2014 memuat informasi tentang program,
sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang akan
dicapai pada tahun dan alokasi anggaran Tahun 2014.
Dengan disusunnya rencana kinerja tahunan ini diharapkan
indikator kinerja serta target capaiannya akan didukung oleh
semua pihak terkait, sehingga hasil yang dicapai dapat
optimal sesuai yang dikehendaki untuk mewujudkan
manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel
dan berorientasi pada hasil.
Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan
sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi
pemerintah, maka diperlukan sistem akuntabilitas yang
memadai. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 3
Pemerintah (LAKIP) didasarkan atas Rencana Strategis
(Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan
Kinerja (PK). LAKIP disusun berdasarkan Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam
penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia
Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang
disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(MENPAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31
Desember 2010 dengan Format yang terdiri dari: 1). Ikhtisar
Eksekutif; 2). Bab I Pendahuluan; 3). Bab II Perencanaan dan
Perjanjian Kinerja; 4). Bab III Akuntabilitas Kinerja; dan
5). Bab IV Penutup serta Lampiran.
1.2. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian
bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur
pelaksana pada Kementerian Pertanian yang bertanggung
jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam melaksanakan
tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas
“merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis di bidang perkebunan”.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 4
Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri
dari Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Tanaman
Semusim, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar,
Direktorat Tanaman Tahunan, Direktorat Perlindungan
Perkebunan dan Direktorat Pascapanen dan Pembinaan
Usaha.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Direktorat
Tanaman Semusim mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman
semusim. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat
Tanaman Semusim mempunyai tugas pokok dan fungsi.
Tugas pokoknya adalah menyiapkan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar,
prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang tanaman semusim, sedangkan fungsinya
adalah :
1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan
pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta
pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan
pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta
pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim;
3. Penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,
perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman semusim;
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 5
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan,
budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman
semusim; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Direktorat Tanaman Semusim.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Direktorat
Tanaman Semusim didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat
dan 1 (satu) Subag Tata Usaha yaitu : 1). Sub Direktorat
Indentifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya; 2). Sub
Direktorat Perbenihan; 3). Sub Direktorat Budidaya dan
4).Sub Direktorat Pemberdayaan dan Kelembagaan
Tanaman Semusim. Selain hal tersebut diatas Direktorat
Tanaman Semusim mempunyai aset berupa kekuatan yaitu:
1). tersedianya SDM Direktorat Tanaman Semusim sejumlah
54 orang dengan tingkat pendidikan S3, S2, S1, SLTA, SLTP;
2). tersedianya rumusan kebijakan, bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang indentifikasi dan pendayagunaan sumber
daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman semusim yang merupakan
pelaksanaan fungsi dari Direktorat Tanaman Semusim dalam
mendukung fasilitasi pengembangan pembangunan
perkebunan.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010-2014
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran,
implementasi kebijakan pembangunan tanaman semusim,
strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama Tahun
2010-2014 adalah mengoptimalkan peran organisasi
Direktorat Tanaman Semusim dalam memfasilitasi
pengembangan usaha budidaya tanaman semusim dan
peningkatan peran kelembagaan perkebunan.
2.1.1. Visi Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2010-2014
Dalam rangka mencapai visi pembangunan Tahun
2010 -2014 di bidang budidaya tanaman semusim,
maka Visi Direktorat Tanaman Semusim adalah
“Menjadi fasilitator dan dinamisator terpercaya
dalam memberikan pelayanan prima
pengembangan usaha budidaya Tanaman
Semusim perkebunan yang efisien, produktif,
berdayasaing dan berkelanjutan”.
2.1.2. Misi Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-
2014
Dalam upaya mendukung dan berkontribusi secara
nyata pada pencapaian misi pembangunan
perkebunan Tahun 2010 – 2014, maka Direktorat
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 7
Tanaman Semusim menetapkan misinya sebagai
berikut :
1. Mendorong upaya peningkatan produksi dan
produktivitas usaha budidaya tanaman semusim;
2. Memfasilitasi terwujudnya integrasi antar pelaku
usaha budidaya tanaman semusim dengan
pendekatan kawasan;
3. Memotivasi penerapan teknologi tepat guna yang
sesuai dengan kondisi lokal;
4. Mendorong penumbuhan dan pemberdayaan
kelembagaan petani.
2.1.3. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-
2014
Tahun 2010-2014 sebagaimana telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan
Perkebunan 2010-2014, Direktorat Tanaman Semusim
mempunyai tujuan yang difokuskan untuk :
11.. Mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu tanaman semusim, peningkatan efisiensi dan
berkelanjutan usaha.
22.. Memfasilitasi peningkatan kemampuan,
kemandirian dan profesionalisme pelaku usaha
produksi perkebunan tanaman semusim, terutama
petani perkebunan (pekebun).
33.. Meningkatkan hubungan sinergis antar pelaku
usaha agribisnis perkebunan tanaman semusim.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 8
44.. Mendorong penyediaan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha melalui optimalisasi
pemanfaatan lahan dan pengembangan agribisnis
perkebunan tanaman semusim yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
55.. Memfasilitasi peningkatan kontribusi perkebunan
tanaman semusim dalam mengembangkan
perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan
pengembangan perkebunan.
2.1.4. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010-2014
Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka
sasaran pembangunan perkebunan komoditas
unggulan tanaman semusim Tahun 2010 – 2014
secara umum dilihat dari luas areal, produksi dan
produktivitas sebagai berikut :
1. Luas areal 3 (tiga) komoditas unggulan perkebunan
tanaman semusim terdiri dari tebu, nilam dan kapas.
Diproyeksikan tumbuh rata-rata per tahun sebesar
13,29 % per tahun, dari 493,64 ribu hektar pada
Tahun 2010 menjadi 809,61 ribu hektar pada Tahun
2014.
2. Produksi 3 (tiga) komoditas unggulan perkebunan
tanaman semusim : tebu, nilam dan kapas
diproyeksikan untuk tebu pertumbuhan rata-rata
pertahun sebesar 17,63 %, untuk nilam
pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 8,05 %,
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 9
dan untuk kapas pertumbuhan rata-rata per tahun
24,99 %.
3. Produktivitas 3 (tiga) komoditas unggulan
perkebunan tanaman semusim : tebu, kapas dan
nilam diproyeksikan tumbuh rata-rata per tahun
sebesar 3,65% untuk tebu, 1,17% untuk nilam dan
9,37% untuk kapas.
2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010 – 2014
Guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran
Direktorat Tanaman Semusim, sesuai dengan ruang
lingkup tugas pokok dan fungsi, serta memperhatikan
arah kebijakan pembangunan perkebunan Tahun
2010-2014, maka kebijakan Direktorat Tanaman
Semusim Tahun 2010-2014 dirumuskan dalam
kebijakan umum dan kebijakan teknis sebagai
berikut:
1. Kebijakan umum pembangunan tanaman semusim
adalah : Mendorong dan memfasilitasi peningkatan
pelayanan untuk pengembangan usaha budidaya
tanaman perkebunan.
2. Kebijakan teknis pembangunan tanaman semusim
adalah : Peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu tanaman semusim melalui :
aa)) Pengembangan komoditas tanaman semusim
dengan memanfaatkan potensi yang ada
berbasis sumberdaya lokal, pengembangan
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 10
IPTEK dan memperhatikan kelestarian
sumberdaya alam.
bb)) Peningkatan kemampuan SDM.
cc)) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan
usaha.
dd)) Peningkatan investasi usaha tanaman
semusim sesuai kaidah pengelolaan SDA dan
lingkungan hidup, dan
ee)) Pengembangan sistem informasi tanaman
semusim.
2.1.6 Strategi Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2010-2014
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
serta implementasi kebijakan pembangunan
tanaman semusim, strategi dan rencana aksi yang
akan ditempuh selama Tahun 2010-2014 adalah
mengoptimalkan peran organisasi Direktorat
Tanaman Semusim dalam memfasilitasi
pengembangan usaha budidaya tanaman semusim
dan peningkatan peran kelembagaan perkebunan
melalui : 1). Pengembangan komoditas tanaman
semusim; 2).Peningkatan SDM;
3). Pengembangan kelembagaan petani dan
kemitraan usaha; 4). Peningkatan investasi usaha,
dan; 5). Pengembangan sistem informasi
manejemen.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 11
2.1.7 Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010-2014
Berdasarkan hasil restrukturisasi program dan
kegiatan sesuai Edaran Bersama Menteri Keuangan
Nomor SE-1848/MK/2009 dan Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Nomor 0142/M.PPN/06/2009 tanggal 19 Juni 2009,
yang mengamanatkan bahwa setiap Eselon I harus
mempunyai satu program yang mencerminkan
nama Eselon I yang bersangkutan dan setiap
Eselon II hanya mempunyai dan tanggung jawab
terhadap pelaksanaan satu kegiatan, dengan
demikian indikator kinerja unit Eselon II adalah
output. Tanggung jawab Direktorat Tanaman
semusim, yang merupakan cerminan dari tugas
pokok dan fungsi adalah : peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman semusim. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong
upaya-upaya untuk meningkatkan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman semusim melalui
intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang
didukung oleh perlindungan perkebunan dan
penanganan gangguan usaha serta pelayanan
organisasi secara optimal dengan prioritas kegiatan
membina, mengawal dan memberikan bimbingan
teknis pengembangan tanaman semusim.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 12
2.1.8 Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2010-2014
Kegiatan pembangunan tanaman semusim
dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar
sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara
efektif dan efisien untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas
dasar skala prioritas, Direktorat Jenderal
Perkebunan telah menetapkan tujuh fokus kegiatan
pembangunan perkebunan sebagai berikut :
1. Revitalisasi perkebunan;
2. Swasembada gula nasional;
3. Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar
nabati (bio-energi);
4. Gerakan peningkatan produksi dan mutu kakao
nasional;
5. Pengembangan komoditas ekspor;
6. Pengembangan komoditas pemenuhan
kebutuhan dalam negeri;
7. Dukungan pengembangan tanaman perkebunan
berkelanjutan.
Dari semua fokus kegiatan yang terkait dengan
Direktorat Tanaman Semusim adalah fokus nomor 2
yaitu swasembada gula nasional, nomor 5 yaitu
pengembangan komoditas ekspor dan nomor 6
yaitu pengembangan komositas pemenuhan
kebutuhan dalam negeri.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 13
2.2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2014
Rencana Kerja Tahunan 2014 secara detail meliputi sasaran
strategis, indikator kinerja dan target. Secara rinci dapat
dilihat pada Formulir RKT.
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim
Tahun Anggaran : 2014
2.2.1 Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2014
Program pembangunan kegiatan Direktorat Tanaman
Semusim Tahun 2014 merupakan penjabaran dari program
pembangunan perkebunan Tahun 2010-2014 “Peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim”.
2.2.2 Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2014
Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Semusim
adalah sebagai berikut:
Sasaran
Indikator Kinerja Target (000 ha)
(1) (2) (3)
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (Tebu, Kapas, Tembakau dan Nilam)
1 Swasembada Gula Nasional - Tebu
2 Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi dalam Negeri
3 Kapas Pengembangan Komoditas Ekspor - Tembakau - Nilam
456
25
205 18
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 14
1. Luas areal tebu;
2. Luas areal nilam;
3. Luas areal kapas.
Untuk mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan tanaman semusim, berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/8/2012
tanggal 15 Agustus 2012 tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementerian Pertanian
Tahun 2010-2014, maka telah ditetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Direktorat Tanaman Semusim sesuai
dengan tugas dan fungsinya :
1. Tugas :
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur, dan
kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang tanaman semusim.
2. Fungsi :
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang :
a. indentifikasi dan pendayagunaan sumber daya,
perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman semusim.
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan
pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya
serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman
semusim.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 15
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di
bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,
perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman semusim.
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
identifikasi dan pendayagunaan sumber daya,
perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan
kelembagaan tanaman semusim; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman
Semusim.
3. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) :
No Sasaran Indikator Kinerja Sumber Data
1 Peningkatan luas areal tanaman semusim
1. Luas areal Tebu Dinas provinsi/kabupaten/kota yang membidangi perkebunan
2. Luas areal nilam Dinas provinsi/kabupaten/kota yang membidangi perkebunan
3. Luas areal kapas Dinas provinsi/kabupaten/kota yang membidangi perkebunan
2.2.3 Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014
(Pengukuran Kinerja)
Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan tanaman
semusim Tahun 2014 telah dialokasikan dana dari APBN
sebesar Rp. 511.677.841.000,-. Dana tersebut untuk
melaksanakan 3 (tiga) kegiatan utama pembangunan
tanaman semusim (tebu, nilam dan kapas) yang
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 16
dilaksanakan di daerah berupa dana tugas pembantuan
(TP) Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah :
1. Pengembangan Tebu Tahun 2014 seluas 48.629 ha
adalah untuk kegiatan :
- Kegiatan Bongkar Ratoon seluas 5.729 ha
- Kegiatan Rawat Ratoon seluas 34.157 ha
- Perluasan Tanaman Tebu seluas 8.743 ha
2. Penanaman Kapas seluas 5.300 ha
3. Penanaman Nilam seluas 100 ha
2.2.4. Fokus Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim Tahun
2014
Kegiatan pembangunan tanaman semusim adalah
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
semusim dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar
sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif
dan efisien. Fokus kegiatan yang terkait dengan Direktorat
Tanaman Semusim adalah :
1. Swasembada gula nasional;
2. Pengembangan komoditas ekspor;
3. Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam
negeri.
2.3 Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen perjanjian
kinerja antara bawahan dan atasan dalam mewujudkan suatu
capaian kinerja pembangunan, serta indikator kinerja yang
menggambarkan keberhasilan pencapaiannya berupa
keluaran/output.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 17
Direktorat Tanaman Semusim dalam melaksanakan
pembangunan perkebunan Tahun 2014 dengan program
utama yaitu: “Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Tanaman Semusim” mendapat alokasi dana APBN sebesar
Rp. 707.657.851.000,-. (Pengukuran Kinerja) bulan Januari
2014. Dengan berjalannya waktu akibat adanya penghematan,
maka alokasi anggaran pada bulan Juli 2014 direvisi dana
tersebut berubah menjadi Rp. 511.356.581.000,- (Pengukuran
Kinerja) terjadi penghematan anggaran Negara sebesar
Rp.196.301.270.000,- (Pengukuran Kinerja) kemudian
Direktorat Tanaman Semusim mendapat tambahan kembali
sebesar Rp. 321.260.000,-, sehingga alokasi anggaran untuk
kegiatan Direktorat Tanaman Semusim menjadi
Rp. 511.677.841.000,-.
Sasaran strategis dan indikator kinerja serta target yang telah
disusun dalam Format Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat
Tanaman Semusim Tahun 2014 sebagai berikut :
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Setiap akhir tahun anggaran dan berakhirnya kegiatan,
Direktorat Tanaman Semusim melakukan “pengukuran
kinerja”. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja dengan menggunakan format pengukuran
kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB Nomor
29 Tahun 2010.
Untuk mengukur keberhasilan kinerja sesuai kesepakatan di
lingkup Kementerian Pertanian di tetapkan 4 (empat) kategori
keberhasilan yaitu : 1). Sangat Berhasil (capaian > 100%);
2). Berhasil (capaian 80% - 100%); 3). Cukup Berhasil
(capaian 60%-79%); dan 4). Tidak Berhasil (capaian < 60%)
dari target sasaran.
3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran
Kegiatan (Output) Direktorat Tanaman Semusim.
Penetapan Kinerja yang di tandatangani Pejabat
Eselon II dengan Direktur Jenderal Perkebunan
berupa output yang diwujudkan dalam luas areal
komoditas.
Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja
Tahunan (RKT) Tahun 2014 yang merupakan bagian
dari target dalam Renstra Direktorat Tanaman
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 19
Semusim Tahun 2010 - 2014. Berikut rincian
perkembangan luas per komoditas tanaman semusim,
yang dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim Tahun 2010 - 2014
Sumber : Laporan Monev Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014 dan Data Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2014
3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Capaian Sasaran
Kegiatan yang Dibiayai dengan APBN
Pada Tahun 2014 Direktorat Tanaman Semusim
mendapat alokasi dana yang tertuang dalam DIPA/POK
sebesar Rp. 707.657.851.000,-, namun pada tahun
berjalan terjadi penghematan pada bulan Juli dan
adanya revisi lainnya, sehingga anggaran Direktorat
Tanaman Semusim berkurang dan jumlahnya menjadi
Rp.511.356.581.000,- (Pengukuran Kinerja) dan
kemudian ada penambahan anggaran menjadi
Rp. 321.260.000,-, sehingga total keseluruhan adalah
Rp. 511.677.841.000,-.
Sasaran straregis dalam penetapan kinerja Direktorat
Tanaman Semusim Tahun 2014 adalah terlaksananya
pengembangan tanaman semusim yang meliputi tebu,
nilam, dan kapas seluas 56.075 ha, dengan realisasi
No
Komoditas
Capaian Luas Areal (ha) Laju Pertumb. Per th
(%) 2010 2011 2012 2013 2014
1. Tebu 418.259 454.670 459.000 469.227 477.881 3,43
2. Nilam 14.000 15.000 16.000 28.226 28.255 22,58
3. Kapas 15.000 17.500 20.000 8.738 5.600 - 15,32
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 20
seluas 37.608 ha atau (68,69 %). Output kegiatan pada
Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Swasembada Gula Nasional dengan luas areal tebu
seluas 79.000 ha (Pengukuran Kinerja) direvisi
menjadi 47.010 ha (Pengukuran Kinerja), revisi ini
akibat adanya penghematan anggaran dan lain-lain.
Pada bulan September 2014 Provinsi Jawa Tengah
mengajukan revisi, sehingga terjadi perubahan
luasan dari 47.010 ha menjadi 48.629 ha dengan
realisasi seluas 32.002 ha atau (65,80%) dengan
rincian kegiatan :
aa)) Bongkar ratoon dengan target seluas 5.729 ha
telah terealisasi seluas 4.290 ha atau tercapai
79,14 %.
bb)) Rawat ratoon dengan target seluas 34.157 ha
telah terealisasi seluas 25.419 ha atau tercapai
(78,64 %).
cc)) Perluasan dengan target seluas 8.743 ha telah
terealisasi seluas 2.293 ha atau tercapai
(26,22 %).
2. Pengembangan Komoditas Ekspor melalui
penanaman nilam seluas 100 ha telah terealisasi
seluas 95 ha atau tercapai 95 %.
3. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Dalam
Negeri melalui penanaman tanaman kapas seluas
5.300 ha telah terealisasi seluas 3.800 ha atau
tercapai 94 %.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 21
Untuk mengetahui secara rinci Penetapan Kinerja
Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2014 dapat dilihat
pada (Lampiran 1)
3.2. Evaluasi Kinerja terhadap Capaian Sasaran Kegiatan
Tanaman Semusim Tahun 2014
Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam
LAKIP adalah capaian kinerja luas areal. Jika diukur
berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/ Penetapan Kinerja
Tahun 2014, secara umum capaian kinerja luas areal untuk 3
(tiga) komoditas unggulan tebu, nilam dan kapas mencapai
511.736 ha dari target 499,297 ha atau mencapai 102,49 %,
capaian tertinggi pada komoditas nilam 156,97%, tebu
104,73 % dan Kapas 12,18 %, yang tidak mencapai target
adalah kapas dengan capaian 22,40 %.
Realisasi kinerja luas areal tanaman semusim jika
dibandingkan dengan target Renstra 2010-2014 yaitu 101,98
% luas areal tanaman semusim menurun menjadi 102,49 %.
Rincian secara detail dapat dilihat pada Tabel 2. [[
Tabel 2. Capaian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2014.
No
Komoditas
Luas Areal (ha)
Realisasi Kinerja thd (%)
2013 Target
Renstra
2010-
2014
RKT/PK
2014
Realisasi
2014
Capaian
2013
Target
Renstra
2010-
2014
RKT/PK
2014
1 Tebu 469,227 456.297 456,297 477.881 101,84 104,73 104,73
2 Nilam 28,226 20.500 18.000 28.255 100,10 137,83 156,97
3 Kapas 8.738 25.000 25.000 5.600 64,09 22,40 22,40
Total 506.191 501.797 499.297 511.736 101,09 101,98 102,49
Sumber : Renstra Direktorat Tanaman Semusim Tahun 2010-2014 dan Rata-rata Produksi
Tahun 2014
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 22
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Tahun 2014 Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi
anggaran untuk kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Tanaman Semusim sebesar Rp. 511.677.841.000,-
dan terserap sebesar Rp. 406.053.262.000,70,- (79,36 %).
Realisasi anggaran dan kegiatan baik Pusat maupun daerah
untuk kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim tidak
mencapai 100%, hal tersebut disebabkan ada beberapa
kabupaten yang dananya di kembalikan ke kas negara,
karena adanya penghematan anggaran pemerintah dan
alasan lainnya yaitu: 1). Tidak memenuhi persyaratan CP/CL,
2). Penyiapan benih yang terlambat; 3). Di daerah mendekati
akhir tahun masih ada revisi ke Pusat; 4). Petani masih ada
yang menggunakan benih lebih dari dari 3 (tiga) kali
keprasan; 5). Kegiatan bongkar ratoon, rawat ratoon dan
perluasan walau telah ditetapkan nama sesuai SK CP-CL
masih ada perubahan nama.
Output kegiatan utama Peningkatan Produksi, Produktivitas
dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2014 sebagai berikut :
1. Bongkar ratoon seluas 5.729 ha dengan anggaran
Rp. 27.351.424.000,- dilaksanakan di 5 (lima) Provinsi 42
(empat puluh dua ) Kabupaten yaitu : Jawa Barat 2 (dua)
Kabupaten, Jawa tengah 16 (enam belas) Kabupaten, DI.
Yogjakarta 4 (empat) Kabupaten, Jawa Timur 19
(Sembilan belas) Kabupaten dan Sumatera Barat 1 (satu)
Kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 4.290
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 23
ha atau (74,88 %) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 22.126.240.000,- atau (80,90 %).
2. Rawat ratoon seluas 34.157 ha dengan anggaran
Rp. 166.861.350.000,- dilaksanakan di 10 (sepuluh)
Provinsi 73 (tujuh puluh tiga) Kabupaten yaitu : Jawa
Barat 4 (empat) Kabupaten, Jawa tengah 27 (dua puluh
tujuh) Kabupaten, DI. Yogjakarta 4 (empat) kabupaten,
Jawa Timur 27 (dua puluh tujuh) Kabupaten, Sumatera
Selatan 2 (dua) Kabupaten, Lampung 1 (satu)
Kabupaten, Jambi 1 (satu) Kabupaten, Sulawesi selatan
3 (tiga) Kabupaten, Gorontalo 2 (dua) Kabupaten dan
Aceh 1 (satu) Kabupaten, dengan capaian realisasi fisik
seluas 25.419 ha atau ( 76,64 %) dan realisasi keuangan
sebesar Rp. 128.486.658.000,- atau (77 %).
3. Perluasan seluas 8.743 ha dengan anggaran sebesar
Rp.44.505.378.000,- dilaksanakan di 10 Provinsi dan 48
Kabupaten yaitu : Jawa Barat di 2 (dua) Kabupaten,
Jateng 18 (delapan belas), D.I Yogjakarta 1 (satu)
Kabupaten, Jawa Timur 12 (dua belas), Sumatera
Selatan 1 (satu) Kabupaten, Lampung 2 (dua)
Kabupaten, Sulawesi Selatan 4 (empat) Kabupaten, Aceh
2 (dua) Kabupaten, Sumatera Barat 2 (dua) Kabupaten
dan Jambi 1 (satu), dengan capaian realisasi fisik seluas
2.293 ha atau (26,23 %) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 18.475,122.000,- atau (93,42 %).
4. Pembangunan Kebun Benih datar (KBD) seluas 2. 046
ha dengan anggaran Rp. 112.361.175.000,- dilaksanakan
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 24
di 5 (lima) Provinsi 55 (lima puluh lima) Kabupaten
yaitu : Jawa Barat 4 (empat) Kabupaten, Jawa Tengah 19
(Sembilan belas) kabupaten, DI. Yogjakarta 4 (empat)
Kabupaten, Jawa Timur 24 (dua puluh empat) Kabupaten
dan Sulawesi Selatan 4 (empat) Kabupaten, dengan
capaian realisasi fisik seluas 1.939 ha atau (94,77 %) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 104.966.960.000,- atau
(93,42 %).
5. Penanaman Tanaman Nilam seluas 100 ha dengan
anggaran sebesar Rp. 2.392.200.000,- dilaksanaan di 5
(lima) Provinsi 9 (sembilan) Kabupaten yaitu : Aceh 2
(dua) Kabupaten, Sumatera Barat 1 (satu) Kabupaten,
Sulawesi Tenggara 2 (dua) Kabupaten, Gorontalo 3 (tiga)
Kabupaten, Sumatera Utara 1 (satu) Kabupaten, dengan
capaian realisasi fisik seluas 95 ha atau (95 %) dan
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.975.611.000,- atau
(82,59 %).
6. Penanaman Tanaman Kapas seluas 5.300 ha dengan
anggaran Rp. 13.940.901.000,- dilaksanakan di 4
(empat) Provinsi 19 (sembilan belas) Kabupaten yaitu :
Bali 2 (dua) Kabupaten, NTB 5 (lima) Kabupaten, NTT 4
(empat) Kabupaten dan Sulawesi Selatan 8 (delapan),
dengan capaian realisasi fisik seluas 3.800 ha atau
(94%) dan realisasi keuangan sebesar
Rp. 8.719.744.000,- atau (99,37 %).
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 25
Untuk capaian serapan keuangan untuk output kegiatan utama
peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman
semusim dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Kegiatan Utama Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim Tahun 2014
No Program Anggaran (Rp. 000) Output
fisik
Pagu Realisasi
% %
1 2 3 4 5 6
Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim Pusat dan Daerah
511.677.841 406.053.262,70 79,36
A. KEGIATAN PUSAT
11.734.359 8.457.162,70 72,07 70,87
1 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan Tanaman semusim
8.771.383.000 6.388.467.730 72,83 100
2 Layanan Perkantoran 215.831.000 129.720.140 60,10 100
B. KEGIATAN DAERAH
499.943.482 397.596.100 79,53 68,69
I Kegiatan Pencapaian Swasembada Gula Nasional
1 Bongkar Ratoon
27.351.424 22.126.240 80,90 79,14
2 Rawat ratoon
166.861.350 128.486.658 77 78,64
3 Perluasan
44.505.378 18.475.122 41,51 77,05
4 Pembangunan Kebun Benih Datar (KBD) [
112.361175 104.966.960 93,42 94,55
5 Penataan varietas
1.119.400 666.920 59,58 89,64
6 Pemberdayaan Pekebun dan Kelembagaan
3.982.040 2.993.045 75,16 75,11
7 Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan Petugas Lapangan Pembantu TKP (PLP-TKP)
12.182.350 11.220.587 92,11 89,13
8 Bantuan Peralatan 103.912.750 82.919.079 79,80 96,56
9 Pengembangan Data Base Tebu Sistem On Line
3.799.835 2.375.209 62,51 26,86
10 Fasilitasi Tim Pengawas Taksasi dan Rendemen
3.718.400 2.618.622 70 98,52
11 Pengawalan dan Monitoring Evaluasi Tebu
2.784.369 2.242.439 80,64 89,91
12 Peralatan Pendukung Database Tebu Sistem Online
1.024.950 872.396 86,12 90,74
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 26
III Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri
13.940.901 13.6683.366 98,15 13,73
1
Penanaman Kapas 9.828.825 9.546.461 97,13 92,86
2 Operasional Tenaga Kontrak Pendamping dan Petugas Lapangan pembantu TKP
1.957.350 1.796.522 91,78 100
3 Pemberdayaan Pekebun dan Penguatan Kelembagaan
722.595 608.175 84,17 79,09
4 Pengawalan Kapas 1.432.131 1.236.941 86,37 100
IV Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
1.407.760 958.227 69,07 81,73
Sumber : Laporan Realisasi Fisik & Keuangan Daerah, Tahun 2014 (diolah)
Untuk lebih rinci capaian kinerja kegiatan utama dari program
pembangunan tanaman semusim Tahun 2014 dapat dilihat
pada Lampiran 2 .
3.4. Permasalahan dan Upaya Penyelesaian
3.4.1. Permasalahan :
Permasalahan yang dihadapi Direktorat Tanaman
Semusim dalam pelaksanaan program peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim
sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam penetapan CP/CL dan lahan petani
yang masih berubah-rubah yang dikarenakan
persyaratan teknis dan administrasi dari petani tidak
lengkap.
2. Keterbatasan benih tebu untuk bongkar ratoon,
perluasan dikarenakan kurang profesionalnya
penyedia benih penyenggaraan pembanguan KBD
dan kurang koordinasinya penyedia benih dengan
penangkar.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 27
3. Sebagian daerah pengadaan alsintan dan pupuk
juga mengalami keterlambatan, karena proses
lelang mengalami keterlambatan.
4. Terjadinya penagguhan pencairan dana bansos dan
adanya penghematan anggaran yang
mengakibatkan CP/CL yang sudah ada berubah.
5. Mundurnya jadwal tanam akibat keterlambatan
pembangunan KBD tebu.
6. Peran tim teknis Provinsi/Kabupaten dalam
pelaksanaan kegiatan masih kurang optimal.
7. Banyaknya petani nilam yang masih menggunakan
alat suling tradisional dan jumlahnya tidak banyak,
sehingga tidak dapat menampung daya produksi
menjadi nilam.
8. Keterlambatan dan keterbatasan penyediaan benih
kapas, sehingga kekurangan benih yang dipenuhi
dari provinsi lain.
9. Keterbatasan sumber benih bina nilam, sehingga
petani masih menggunakan benih lokal.
3.4.2. Upaya Penyelesaian
1. Melakukan koordinasi dengan tim teknis Provinsi,
kabupaten dan pabrik Gula (PG) dalam penetapan
CP/CL.
2. Melakukan seleksi yang ketat terhadap peserta
pengembangan tanaman semusim yang
melaksanakan kegiatan perluasan, bongkar ratoon,
rawat ratoon, pembangunan KBD, perluasan di
Tahun 2015.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 28
3. Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan
menghimbau untuk memprioritaskan petani tebu
rakyat dengan meningkatkan jalinan kemitraan
dengan PTPN dan Pabrik Gula (PG) Swasta,
sehingga masalah yang dihadapi dapat diselesaikan
secara bersama-sama.
4. Melakukan pembangunan kebun penangkar nilam
yang baru yang sesuai dengan standar teknis dan
membangun sentra-sentra nilam di daerah potensi
nilam.
5. Perlu ditingkatkan koordinasi antara petani kapas,
pengelola/pengusaha kapas sesuai wilayah/sentra
pengelola (pengusaha), dengan difasilitasi Disbun
Provinsi atau Kabupaten, sehingga petani tidak
kekurangan benih kapas saat dibutuhkan.
6. Meningkatkan peran Tim teknis Provinsi /Kabupaten
dalam pembinaan, pengawalan dan koordinasi
dalam pelaksanaan kegiatan tebu, kapas dan nilam.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 29
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Tanaman Semusim
Tahun 2014 merupakan bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan tugas dan fungsi periode Tahun 2014 dan
merupakan penjabaran dari penyelenggaraan program kerja
Direktorat Jenderal Perkebunan yang dituangkan dalam
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Semusim
yang dilaksanakan pada Tahun 2014.
Program pembangunan perkebunan Tahun 2010 – 2014
yang menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim
adalah Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman semusim. Tujuan progam pembangunan
perkebunan adalah untuk memfasilitasi dan mendorong
upaya-upaya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman semusim melalui intensifikasi, ekstensifikasi dan
diversifikasi yang didukung oleh perlindungan perkebunan
dan penanganan gangguan usaha serta pelayanan
organisasi secara optimal. Prioritas kegiatan adalah
membina, mengawal dan memberikan bimbingan teknis
pengembangan tanaman semusim, mulai identifikasi dan
pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya serta
pemberdayaan dan kelembagaan tanaman semusim.
Untuk melaksanakan program dan kegiatan pembangunan
perkebunan Tahun 2014, Direktorat Tanaman Semusim
mendapat alokasi dana dari APBN sebesar
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 30
Rp. 511.677.841.000,- dengan realisasi capaian keuangan
sebesar Rp. 406.053.262,70 (79,36 %). Dana tersebut untuk
melaksanakan kegiatan Satker pusat dan 4 (empat) kegiatan
yang dilaksanakan di daerah, berupa dana Tugas
pembantuan (TP). Adapun 4 (empat) Progam tersebut
adalah : 1). Pencapaian Swasembada Gula Nasional;
2). Pengembangan Komoditas Ekspor; 3). Pengembangan
Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri dan
4). Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.
Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian sasaran program
dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Fokus terfasilitasinya kegiatan bongkar ratoon 5.729 ha,
realisasi seluas 4.290 ha atau 74,88 %;
2. Fokus terfasilitasinya kegiatan rawat ratoon 34.157 ha,
realisasi seluas 25.419 ha atau 76,64 %;
3. Fokus terfasilitasinya kegiatan perluasan 8.743 ha,
realisasi seluas 2.293 ha atau 26,23 %;
4. Fokus terfasilitasinya kegiatan pembangunan Kebun
Benih Datar (KBD) 2.046 ha, realisasi seluas 1.939 ha
atau 94,77 %;
5. Fokus terfasilitasnya kegiatan pengembangan komoditas
ekspor berupa penanaman nilam dari target 100 ha telah
terealisasi seluas 95 ha atau 95 %;
6. Fokus terfasilitasnya kegiatan pengembangan komoditas
pemenuhan konsumsi dalam negeri berupa penanaman
tanaman kapas dari target seluas 5.300 ha telah
terealisasi seluas 3.800 ha atau 94 %.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 31
7. Urutan capaian kinerja Direktorat Tanaman Semusim
adalah sebagai berikut : bongkar ratoon (74,88 %); rawat
ratoon 76,64 %; perluasan (26,23 %), kebun benih datar
(94,77 %) ; pengembangan Nilam (95 %) ; dan
pengembangan kapas 94 %.
Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektifnya
pencapaian sasaran pembangunan tanaman semusim
Tahun 2014 secara umum adalah : 1). Kesulitan dalam
penetapan CP/CL dan lahan petani yang masih berubah-
rubah; 2). Keterbatasan benih tebu untuk bongkar ratoon,
perluasan dikarenakan kurang profesionalnya penyedia
benih penyelenggaraan pembangunan KBD dan kurang
koordinasinya penyedia benih dengan penangkar;
3). Keterbatasan dalam hal pemilihan lahan tebu milik petani;
4). Sebagian daerah pengadaan alsintan dan pupuk juga
mengalami keterlambatan, karena proses lelang mengalami
keterlambatan; 5). Banyaknya petani nilam yang masih
menggunakan alat suling tradisional dan jumlahnya tidak
banyak, sehingga tidak dapat menampung daya produksi
menjadi nilam; 6). Keterlambatan penyediaan benih kapas,
sehingga kekurangan benih yang dipenuhi dari provinsi lain;
7). Keterbatasan sumber benih nilam.
4.2. Saran Rekomendasi 1.2.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
merupakan laporan pertanggungjawaban akhir tahun
anggaran dan merupakan tahun ke 3 (ketiga) dari periode 5
(lima) tahun di lingkungan Kementerian Pertanian. Laporan
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 32
tersebut merupakan sistem yang sangat aspiratif dalam
mendukung penilaian kinerja Direktorat Tanaman Semusim.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak yang perlu
diperbaiki dalam proses penilaian antara lain penyusunan
perencanaan dan kompilasi pelaporan. Berdasarkan
permasalahan yang ada, direkomendasikan sebagai berikut:
1). Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis Provinsi,
Kabupaten dan Pabrik Gula (PG) dalam penetapan CP/CL;
2). Melakukan seleksi yang ketat peserta pengembangan
tanaman semusim yang melaksanakan kegiatan perluasan,
bongkar ratoon, rawat ratoon, pembangunan KBD, perluasan
di Tahun 2015; 3). Kementerian Pertanian melalui Ditjen
Perkebunan menghimbau untuk memprioritaskan petani tebu
rakyat dengan meningkatkan jalinan kemitraan dengan
PTPN dan Pabrik Gula (PG) Swasta, sehingga masalah yang
dihadapi dapat diselesaikan secara bersama-sama;
4). Melakukan pembangunan kebun penangkar nilam yang
baru yang sesuai dengan standar teknis dan membangun
sentra-sentra nilam di daerah potensi nilam dan 5). Perlu
ditingkatkan koordinasi antara petani kapas,
pengelola/pengusaha kapas sesuai wilayah/sentra pengelola
(pengusaha) dengan difasilitasi Disbun Provinsi atau
Kabupaten, sehingga petani tidak kekurangan benih kapas.
LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2014 33
Lampiran 1
PENGUKURAN KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Unit Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim
Tahun Anggaran : 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(Ha)
Realisasi
(Ha)
%
1 2 3 4 5
I. Terlaksananya Pencapaian
Swasembada Gula Nasional
1.Terfasilitasinya Bongkar ratoon 2.Terfasilitasinya
rawat ratoon 3.Terfasilitasinya
perluasan tebu 4.Terfasilitasinya
pembanguan KBD
5.729
34.157
8.743
2.046
4.290
25.419
2.293
1.939
79,14
78,64
26,22
94,77
II. Terlaksananya Pengembangan
Komoditas Ekspor
1.Terfasilitasinya penanaman tanaman nilam
100 95 95
III.Terlaksananya
Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri
1.Terfasilitasinya penanaman tanaman kapas
5.300 3.800 94
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 11
KEGIATAN DAERAH Ha 56.075 37.608 68,69 499.943.482 397.596.100 79,53 1.
Ha 50.675 33.808 66,71 SWASEMBADA GULA NASIONAL 482.578.471 379.090.880 78,56
Outputs 1. Ha 5.729 4.290 74,88 27.351.424 22.126.240 80,90
- Jawa Barat 200 200 100 1.029.680 1.029.680 100
1 Kuningan Ha 100 100 100 514.840 514.840 100 2 Cirebon Ha 100 100 100 514.840 514.840 100
- 1.844 1.744 94,58 11.821.884 11.821.884 100 -
1 Semarang Ha 36 36 100 230.796 230.796 100 2 Magelang Ha 4 4 100 25.644 25.644 100 3 Batang Ha 100 100 100 641.100 641.100 100 4 Blora Ha 144 144 100 923.184 923.184 100 5 Boyolali Ha 49 49 100 314.139 314.139 100 6 Jepara Ha 198 98 49 1.269.378 1.269.378 100 7 Kudus Ha 104 104 100 666.744 666.744 100 8 Karanganyar Ha 93 93 100 596.223 596.223 100 9 Pati Ha 488 488 100 3.128.568 3.128.568 100 10 Grobogan Ha 54 54 100 346.194 346.194 100 11 Klaten Ha 100 100 100 641.100 641.100 100 12 Purworejo Ha 150 150 100 961.650 961.650 100 13 Tegal Ha 79 79 100 506.469 506.469 100 14 Wonogiri Ha 60 60 100 384.660 384.660 100 15 Sukoharjo Ha 178 178 100 1.141.158 1.141.158 100 16 Temanggung Ha 7 7 100 44.877 44.877 100
- DIY 150 145 97 849.510 792.904 93,3
1 Gunungkidul Ha 10 10 100 56.634 56.634 1002 Bantul Ha 30 30 100 169.902 169.902 1003 Sleman Ha 100 100 100 566.340 566.340 1004 Kulonprogo Ha 10 5 50 56.634 28,317 50
511.677.841 406.053.263
Jawa Tengah
TERLAKSANANYA PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA NASIONAL
Terfasilitasinya bongkar ratoon di 6 Provinsi 48 Kabupaten :
2 3
1. KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN SEMUSIM 79,36
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%)
Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Semusim
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 (CAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN TANAMAN SEMUSIM)
POSISI s.d. 31 DESEMBER 2014
Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim Tahun Anggaran : 2014
Lampiran 2
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
- 3.515 2.196 62 13.392.150 3.574.582 26,7
1 Malang Ha 400 330,6 82,65 1.524.000 1.255.453 82,38 2 Bojonegoro Ha 60 60 100 228.600 228.600 100 3 Lamongan Ha 100 57,32 57,32 381.000 228.600 60,0 4 Tuban Ha 100 0 - 381.000 0 05 Jombang Ha 100 70 70,00 381.000 266.700 70,0 6 Nganjuk Ha 200 78,5 39,25 762.000 299.065 39,25 7 Kediri Ha 200 186 93,00 762.000 708.660 93,0 8 Tulungagung Ha 150 150 100 571.500 571.500 1009 Ngawi Ha 100 0 - 381.000 0 010 Madiun Ha 200 175 87,50 762.000 175,00 87,50 11 Trenggalek Ha 100 50 50,00 381.000 50,00 50,0 12 Blitar Ha 200 148,9 74,45 762.000 14.890 74,25 13 Pasuruan Ha 200 113,2 56,60 762.000 113,20 68,01 14 Probolinggo Ha 200 96 48,00 762.000 96,00 48,00 15 Lumajang Ha 200 76,5 38,25 762.000 76,50 38,25 16 Jember Ha 440 440 100 1.676.400 440,00 100,0 17 Situbondo Ha 200 0 - 762.000 0 018 Bondowoso Ha 200 33,73 16,87 762.000 33,73 16,36 19 Gresik Ha 165 130 78,79 628.650 130,00 78,78
- Sumatera Barat 20 20 100,00 258.200 258.200,00 100,00
1 Agam Ha 20 20 100 258.200 258.200,00 100
- 450 450 100,00 1.557.000 1.557.000 100,00
1 Kuningan Ha 100 100 100 346.000 346.000 100 2 Subang Ha 150 150 100 519.000 519.000 100 3 Indramayu Ha 100 100 100 346.000 346.000 100 4 Cirebon Ha 100 100 100 346.000 346.000 100
- 7.569 7.569 100 41.232.230 41.232.230 100
1 Semarang Ha 145 145 100 809.100 809.100 100 2 Magelang Ha 35 35 100 195.300 195.300 100 3 Batang Ha 410 410 100 2.287.800 2.287.800 100 4 Blora Ha 525 525 100 2.929.500 2.929.500 100 5 Boyolali Ha 173 173 100 965.340 965.340 100 6 Jepara Ha 260 260 100 1.450.800 1.450.800 100 7 Kudus Ha 390 390 100 2.176.200 2.176.200 100 8 Kendal Ha 10 10 100 55.800 55.800 100 9 Karanganyar Ha 226 226 100 1.261.080 1.261.080 100 10 Pati Ha 1.121 1.121 100 6.252.390 6.252.390 100 11 Pemalang Ha 145 145 100 809.100 809.100 100 12 Pekalongan Ha 165 165 100 920.700 920.700 100 13 Grobogan Ha 125 125 100 697.500 697.500 100 14 Sragen Ha 710 710 100 3.961.800 3.961.800 100 15 Klaten Ha 155 155 100 864.900 864.900 100 16 Kabumen Ha 115 115 100 641.700 641.700 100 17 Purworejo Ha 185 185 100 1.032.300 1.032.300 100 18 Rembang Ha 1.890 1.890 100 10.546.200 10.546.200 100 19 Tegal Ha 170 170 100 948.600 948.600 100 20 Brebes Ha 210 210 100 171.800 171.800 100 21 Wonogiri Ha 105 105 100 585.900 585.900 100 22 Semarang Ha 40 40 100 223.200 223.200 100 23 Banjarnegara Ha 55 55 100 306.900 306.900 100
Terfasilitasinya rawat ratoon di 10 Provinsi 73 Kabupaten:
Outputs 2.
Jawa Timur
77,00
Jawa Barat
Jawa Tengah
Ha 34.157 25.419 74,42 128.486.658,00 166.861.350
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
24 Banyumas Ha 25 25 100 139.500 139.500 100 25 Temanggung Ha 15 15 100 83.700 83.700 100 26 Cilacap Ha 29 29 100 161.820 161.820 100 27 Sukoharjo Ha 135 135 100 753.300 753.300 100
- DIY 605 605 100 2.093.300 2.093.300 100
1 Bantul Ha 150 150 100 519.000 519.000 100 2 Sleman Ha 75 75 100 259.500 259.500 100 3 Gunungkidul Ha 305 305 100 1.055.300 1.055.300 100 4 Kulonprogo Ha 75 75 100 259.500 259.500 100
- 22.333 14.455 64,72 102.285.140 66.077.547 64,60
1 Malang Ha 2.715 2.165 79,74 12.434.700 9.901.627 79,63 2 Jombang Ha 750 187,50 25,00 3.435.000 858.750 25,00 3 Trenggalek Ha 200 200,00 100,00 916.000 916.000 100,00 4 MaDIUN Ha 1.000 983 98,30 4.580.000 4.492.140 98,08 5 Bojonegoro Ha 100 100 100,00 458.000 458.000 100,00 6 Lamongan Ha 1.000 908 90,80 4.580.000 4.159.368 90,82 7 Tuban Ha 240 0 0 1.099.200 0 08 Mojokerto Ha 1.000 1.000 100,00 4.580.000 4.575.000 99,89 9 Kota Mojokerto Ha 100 100 100,00 458.000 457.500 99,89 10 Nganjuk Ha 500 226 45,20 2.290.000 1.034.045 45,15 11 Kota Kediri Ha 484 484 100,00 2.216.720 2.216.270 99,89 12 Kab. Kediri Ha 1.325 1.062 80,15 6.068.500 4.863.960 80,15 13 Tulungagung Ha 420 420 100,00 1.923.600 1.923.600 100,00 14 Ngawi Ha 500 0 0 2.290.000 0 015 Magetan Ha 1.500 1.401,50 93,43 6.870.000 6.414.290 93,37 16 Ponorogo Ha 250 79,25 31,70 1.145.000 362.965 31,70 17 Blitar Ha 350 329,96 94,27 1.603.000 1.422.596 88,75 18 Pasuruan Ha 500 0 5,00 2.290.000 0 019 Probolinggo Ha 500 160,50 32,10 2.290.000 733.716 32,04 20 Lumajang Ha 1.500 1.500 100,00 6.870.000 6.870.000 100,00 21 Jember Ha 2.000 1.720 86,00 9.160.000 7.877.600 86,00 22 Situbondo Ha 3.049 950 31,16 13.964.420 4.351.000 31,16 23 Bondowoso Ha 1.000 0 0 4.580.000 0 024 Gresik Ha 500 478 95,60 2.290.000 2.189.120 95,59 25 Kota Malang Ha 50 0 0 229.000 0 026 Bangkalan Ha 400 0 0 1.832.000 0 027 Sampang Ha 400 0 0 1.832.000 0 0
- 550 194 35,27 3.347.960 1.180.917 35,27
1 Ogan Ilir Ha 250 194 77,60 1.521.800 1.180.917 77,60 2 OKU Timur Ha 300 0 0 1.826.160 0 0
- 500 500 100 3.300.000 3.300.000 100
1 Lampung Tengah Ha 500 500 100 3.300.000 3.300.000 100
- Jambi 100 100 100 608.720 608.720 100
1 Kerinci Ha 100 100 100 608.720 608.720 100
Lampung
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
- 950 950 100 2.490.844 2.490.844 100
1 Bone Ha 80 80 100 456.000 456.000 100 2 Takalar Ha 570 570 100 324.900 324.900 100 3 Gowa Ha 300 300 100 1.709.944 1.709.944 100
- 1.000 1.000 100 5.520.000 5.520.000 100
1 Grorontalo Ha 691,25 691,25 100 3.815.700 3.815.700 100 2 Boalemo Ha 308,75 308,75 100 1.704.300 1.704.300 100
- Aceh 100 100 100 502.000 502.000 100
1 Bener Meriah Ha 100 100 100 502.000 502.000 100
- Jawa Barat 150 150 100,00 772.260 772.260 100,00
1 Subang Ha 100 100 100,00 514.840 514.840,00 100 2 Indramayu Ha 50 50 100,00 257.420 257.420 100
- 908 836 92,07 5.821.188 5.359.598 92,07
1 Semarang Ha 34 34 100 217.974 217.974 100 2 Magelang Ha 17 17 100 108.987 108.987 100 3 Batang Ha 75 75 100 480.825 480.825 100 4 Blora Ha 150 150 100 961.650 961.650 100 5 Boyolali Ha 35 35 100 224.385 224.385 100 6 Jepara Ha 40 18 45 256.440 115.398 45 7 Kudus Ha 50 50 100 320.550 320.550 100 8 Karanganyar Ha 40 40 100 256.440 256.440 100 9 Pati Ha 100 100 100 641.100 641.100 100 10 Grobogan Ha 100 100 100 641.100 641.100 100 11 Klaten Ha 40 40 100 256.440 256.441 100 12 Purworejo Ha 50 0 0 320.550 0 0 13 Tegal Ha 9 9 100 57.699 57.700 100 14 Wonogiri Ha 10 10 100 64.110 64.110 100 15 Banjarnegara Ha 98 98 100 628.278 628.278 100 16 Sukoharjo Ha 60 60 100 384.660 384.660 100
- DIY 100 - - 566.340 -00 -00
1 Gunungkidul Ha 100 0 0 566.340 0 0
2.293 26,23 44.504.838 18.475.124 41,51 8.743Ha
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Outputs 3. Terfasilitasinya perluasan di 10 Provinsi 48 Kabupaten:
Jawa Tengah
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
- 6.405 1.017 15,88 24.402.550 865.266 3,55
1 Bojonegoro Ha 160 160 100 609.600 609.600 100 2 Lamongan Ha 200 67,10 35,55 762.000 255.666 33,55 3 Tuban Ha 240 0 5 914.400 0 0 4 Ngawi Ha 150 0 5 571.500 0 0 5 Blitar Ha 100 0 5 381.000 0 0 6 Gresik Ha 35 0 5 133.350 0 0 7 Banyuwangi Ha 100 0 5 381.000 0 0 8 Bangkalan Ha 380 0 5 1.447.800 0 0 9 Sampang Ha 2.500 0 5 9.525.000 0 0 10 Sumenep Ha 250 0 5 952.000 0 0 11 Pamekasan Ha 1.500 0 5 5.715.000 0 0 12 Jember Ha 790 790 100 3.009.900 0 0
- Sumatera Selatan 50 - -00 825.000 -00 - 1 OKI Ha 50 0 13,00 825.000 -00 0
- Lampung 600 600 100,00 7.702.200 7.702.200 100 1 Lampung Tengah Ha 500 500 100 6.418.500 6.418.500 100 2 Tulang Bawang Ha 100 100 100 1.283.700 1.283.700 100
- Sulawesi Selatan 300 300 100 1.395.000 1.395.000 100 1 Bone Ha 0 0 0 0 0 0 2 Takalar Ha 150 150 100 697.500 697.500 100 3 Gowa Ha 50 50 100 232.500 232.500 100 4 Jeneponto Ha 100 100 100 465.000 465.000 100
- Aceh 100 50 50,00 1.279.000 639.500 50 1 Bener Meriah Ha 50 50 100 639.500 639.500 100,00 2 Aceh Tengah Ha 50 0 0 639.500 0 0
- 30 30 100 387.300 387.300 100 1 Agam Ha 20 10 100 129.100 129.100 100 2 Tanah Datar Ha 10 20 100 258.200 258.200 100
- Jambi 100 100 100,00 1.354.000 1.354.000 100,00 1 Kerinci Ha 100 100 100,00 1.354.000 1.354.000 100
- Jawa Barat 56 56 100,00 2.237.760 2.237.760 100
1 Majalengka Ha 16 16 100,00 639.360 639.360 100 2 Cirebon Ha 16 16 100,00 639.360 639.360 100 3 Subang Ha 16 16 100,00 639.360 639.360 100 4 Indramayu Ha 8 8 100,00 319.680 319.680 100
93,70 2.046 1.939 94,77 112.021.175 104.962.963 Outputs 4. Terfasilitasinya pembangunan KBD di 11
Provinsi 63 Kabupaten:
Sumatera Barat
Jawa Timur
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
393 393 100 18.840.390 18.840.003 100
1 Purworejo Ha 26 26 100 1.248.000 1.248.000 100 2 Tegal Ha 5 5 100 240.000 240.000 100 3 Semarang Ha 10 10 100 480.000 480.000 100 4 Magelang Ha 3 3 100 144.000 144.000 100 5 Batang Ha 25 25 100 1.200.000 1.200.000 100 6 Blora Ha 42 42 100 2.016.000 2.016.000 100 7 Boyolali Ha 12 12 100 576.000 576.000 100 8 Jepara Ha 34 34 100 1.632.000 1.632.000 100 9 Kudus Ha 22 22 100 1.056.000 1.056.000 100 10 Karanganyar Ha 19 19 100 912.000 912.000 100 11 Pati Ha 84 84 100 4.032.000 4.032.000 100 12 Grobogan Ha 22 22 100 1.056.000 1.056.000 100 13 Klaten Ha 20 20 100 960.000 960.001 100 14 Purworejo Ha 2 2 100 96.000 96.001 100 15 Tegal Ha 8 8 100 360.000 360.001 100 16 Wonogiri Ha 10 10 100 480.000 480.000 100 17 Banjarnegara Ha 14 14 100 672.000 672.000 100 18 Sukoharjo Ha 34 34 100 1.632.000 1.632.000 100 19 Temanggung Ha 1 1 100 48.390 48.000 99,2
DIY 36 36 100 1.375.200 1.329.200 97
1 Gunungkidul Ha 8 8 100 313.600 313.600 100 2 Sleman Ha 5 5 100 196.000 196.000 100 3 Bantul Ha 3 3 100 117.600 117.600 100 4 Pemenuhan Benih 3 Kabupaten Ha 20 20 100,00 748.000 702.000 89,54
(Gn. Kidul, Sleman dan Bantul)
- 1.431 1.351 94,41 79.581.575 75.232.750 94,54
1 Malang Ha 57 57 100 3.182.025 3.182.025 100 2 Bojonegoro Ha 32 32 100 1.786.400 1.786.400 100 3 Lamongan Ha 43 41 95,35 2.400.475 2.288.825 95,35 4 Tuban Ha 50 13 26,60 2.791.250 742.472 26,60 5 Jombang Ha 14 14 100 781.550 781.550 100 6 Nganjuk Ha 29 24 83,45 1.618.925 1.350.406 83,45 7 Kediri Ha 29 29 100 1.618.925 1.618.925 100 8 Tulungaggung Ha 21 21 100 1.172.325 1.172.325 100 9 Ngawi Ha 43 43 100 2.400.475 2.400.475 100 10 Madiun Ha 29 29 100 1.618.925 1.618.925 100 11 Trenggalek Ha 14 14 100 781.550 781.550 100 12 Blitar Ha 43 43 100 2.400.475 2.359.380 100 13 Pasuruan (29 Ha) Ha 29 27 92,07 1.618.925 1.490.527 92,07 14 Probolinggo Ha 29 29 100 1.618.925 1.618.925 100 15 Lumajang Ha 29 29 100 1.618.925 1.618.925 100 16 Jember Ha 180 180 100 10.048.500 10.048.410 100 17 Situbondo Ha 29 - -00 1.618.925 0 0 18 Bondowoso Ha 29 29 100 1.618.925 1.618.925 100 19 Gresik Ha 27 27 99,26 1.207.275 1.495.830 99,26 20 Banyuwangi Ha 14 14 100 781.550 781.550 100 21 Bangkalan Ha 54 54 100 3.014.550 3.014.550 100 22 Sampang Ha 357 357 100 19.925.525 19.925.525 100 23 Pamekasan Ha 214 214 100 11.946.550 11.818.150 100 24 Sumenep Ha 36 31 86,11 2.009.700 1.718.175 86,11
Jawa Tengah
Jawa Timur
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
- 150 110 73 9.986.250 7.323.250 73,33
1 Bone Ha 40 0 -00 2.663.000 0 -00 2 Takalar Ha 30 30 100 1.997.250 1.997.250 100 3 Gowa Ha 60 60 100 3.994.500 3.994.500 100 4 Jeneponto Ha 20 20 100 1.331.500 1.331.500 100
1 Jabar Pkt 4 0 0 116.000 0 0 2 Jateng Pkt 11 11 100 319.000 319.000 100 3 DIY Pkt 1 1 100 29.000 24.186 83,40 4 Jatim Pkt 17 5 100 493.000 174.550 35,41 5 Sumsel Pkt 2 2 100 58.000 53.407 92,08 6 Lampung Pkt 2 2 100 58.000 57.865 99,77 7 Sumsel Pkt 2 2 100 46.400 37.912 81,71
1 Jabar Pkt 2 1 50 229.300 224.303 97,82 2 Jateng Pkt 5 5 100 1.129.250 1.129.250 100,00 3 DIY Pkt 2 2 100 383.340 338.123 88,20 4 Jatim Pkt 5 2 40 1.129.250 575.300 50,95 5 Sumut Pkt 1 1 100 185.150 164.000 88,58 6 Sumsel Pkt 2 2 100 185.150 113.560 61,33 7 Lampung Pkt 3 3 100 185.150 122.548 66,19 8 Sulsel Pkt 3 3 100 185.150 185.150 100,00 9 Gorontalo Pkt 2 2 100 185.150 136.350 73,64 10 Aceh Pkt 1 0 -00 185.150 3.500 1,89
1.119.400 666.920 59,58
Outputs 6. Terfasilitasinya Pemberdayaan Pekebun dan Kelembagaan : 3.982.040 2.992.084 75,14
Pkt 39 23 59
Sulawesi Selatan
Outputs 5. Terfasilitasinya penataan varietas di 8 Provinsi :
Pkt 26 21 80,77
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
1 Jabar Org 23 23 100 564.900 529.700 93,77 2 Jateng Org 169 169 100 4.119.900 4.113.525 99,85 3 DIY Org 21 20 95 529.400 420.568 79,44 4 Jatim Org 175 173 99 4.906.600 4.439.938 90,49 5 Aceh Org 4 2 50 97.600 35.410 36,28 6 Sumut Org 8 4 50 195.200 85.100 43,60 7 Sumsel Org 8 6 75 195.200 153.600 78,69 8 Lampung Org 23 23 100 550.100 501.997 91,26 9 Sulsel Org 16 16 100 766.250 697.462 91,02 10 Gorontalo Org 8 8 100 195.200 195.200 100,00
1 Jatim Org 12 9 75 62.000 48.087 77,56
1 Jabar Unit 16 16 100 480.000 470.800 98,08 2 Jateng Unit 52 52 100 1.560.000 1.402.544 89,91 3 Sumsel Unit 6 6 100 180.000 151.800 84,33 4 Lampung Unit 11 1 100 180.000 179.880 99,93 5 Gorontalo Unit 6 6 100 180.000 177.870 98,82 6 Aceh Unit 2 2 100 84.700 84.700 100,00 7 Jambi Unit 1 1 100 30.000 29.875 99,58
1 Jateng Unit 50 50 100 37.500.000 29.900.000 79,14 2 Jatim Unit 52 52 100 39.000.000 32.729.400 83,92 3 Jabar Unit 4 4 100 3.000.000 2.643.135 88,10 4 Sumsel Unit 2 2 100 1.500.000 1.421.640 94,78 5 Aceh Unit 1 1 100 750.000 694.100 92,55 6 Gorontalo Unit 2 2 100 1.500.000 1.429.186 95,28 7 DIY Unit 1 1 100 750.000 700.700 93,43
1 Jabar Unit 10 10 100 1.950.000 1.724.250 88,42 2 Jateng Unit 29 29 100 5.655.000 3.382.140 59,81 3 Sumsel Unit 4 0 0 780.000 0 0 4 Lampung Unit 4 0 0 195.000 0 0 5 Gorontalo Unit 4 0 0 780.000 0 0 6 Aceh Unit 1 0 -00 195.000 0 0 7 Jambi Unit 1 1 100 195.000 194.264 99,62
9.750.000 5.300.654 54,37
69.518.161 82,76
8.3 Mesin Terbang Tebu di 10 Provinsi : Unit 53 40 75,47
94 84 89 92,68
8.2 Traktor di 9 Provinsi : Unit 112 112
Outputs 8. Terealisasinya Bantuan Peralatan :
8.1 Putus Akar di 10 Provinsi : Unit 2.497.469
100 84.000.000
77,56
86,00
2.694.700
104.762.260 79,91 Unit 707 608
12 9
83.711.233
92,18
75 62.000 48.087 7.2 Terealisasinya Rekruitmen Tenaga Kontrak
Pendamping (TKP) dan Petugas Lapangan Pembantu TKP (PLP-TKP) di 1 Provinsi :
Org
Outputs 7.1 Terealisasinya Biaya Operasional Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan Petugas Lapangan Pembantu TKP (PLP-TKP) di 10 Provinsi :
Org 455 444 89 12.120.350 11.172.500
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
1 Jabar Unit 10 10 100 300.000 272.250 90,75 2 Jateng Unit 29 29 100 791.120 791.120 100,00 3 DIY Unit 20 20 100 600.000 590.920 98,49 4 Sumsel Unit 4 4 100 120.000 103.400 86,17 5 Lampung Unit 4 4 100 120.000 119.020 99,18 6 Aceh Unit 1 0 -00 30.000 0 0 7 Jambi Unit 1 1 100 30.000 29.366 97,89
1 Jabar Unit 10 10 100 220.000 189.750 86,25 2 Jateng Unit 59 59 100 1.018.930 1.018.930 100 3 DIY Unit 8 8 100 176.000 172.920 98,25 4 Jatim Unit 75 0 0 1.650.000 0 0 5 Sumsel Unit 10 10 100 220.000 220.000 100 6 Lampung Unit 15 15,00 100 198.000 197.865 99,93 7 Gorontalo Unit 8 8,00 100 176.000 175.978 99,99 8 Aceh Unit 2 2 100 44.000 44.000 100 9 Jambi Unit 2 2 100 44.000 43.548 99
1 Jabar Unit 30 30 100 300.000 296.175 98,73 2 Jateng Unit 55 55 100 550.000 491.260 89,32 3 DIY Unit 20 20 100 140.000 137.720 98,37 4 Sumsel Unit 25 25 100 250.000 220.000 88,00 5 Lampung Unit 30 30 100 190.000 189.354 99,66 6 Gorontalo Unit 20 20 100 200.000 199.155 99,58 7 Aceh Unit 5 5 100 50.000 50.000 100 8 Jambi Unit 5 5 100 50.000 49.314 98,63
1 Jabar Pkt 1 1 100 182.105 182.105 100 2 Jateng Pkt 1 1 100 699.085 693.442 99,19 3 DIY Pkt 1 1 100 124.100 18.227 14,69 4 Jatim Pkt 1 1 100 1.049.620 106.645 10,16 5 Sulsel Pkt 1 1 100 129.700 126.710 97,69 6 Lampung Pkt 1 1 100 99.355 99.337 99,98 7 Gorontalo Pkt 1 1 100 119.785 83.385 69,61 8 Sumsel Pkt 1 1 100 102.355 41.908 40,94 9 Sumut Pkt 1 0 -00 53.695 20.020 37,28 10 Aceh Pkt 1 0 -00 71.695 33.295 46,44 11 Jambi Pkt 1 0 -00 71.695 48.002 66,95 12 Sumbar Pkt 1 0 -00 71.695 49.737 69,37
66,67 2.774.885 1.502.813 54,16 9.1 Terlaksananya Database di 12 Provinsi : Pkt
Unit 150 41
12 8
1.730.000 1.632.978 94
Outputs 9. Terealisasinya Pengembangan Database Tebu Sistem Online : 261,86 3.799.835 2.375.209 63
3.746.930 2.062.991 55,06
8.6 Pompa Air di 11 Provinsi : Unit 190 190 100
1.991.120 1.906.076 95,73
8.5 Alat Pemeliharaan Tanaman / Cultivator di 10 Provinsi : Unit 189 114 60,32
8.4 Alat Angkat Tebu / Loader di 11 Provinsi : Unit 69 68 98,55
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
1 Aceh Unit 3 3 100 43.500 42.000 96,55 2 Sumsel Unit 1 1 100 14.500 14.487 99,91 3 Sumbar Unit 3 3 100 43.500 43.000 98,85 4 Jambi Unit 3 3 100 43.500 43.500 100,00 5 Lampung Unit 1 1 100 14.500 14.500 100,00 6 Jabar Unit 1 1 100 14.500 13.500 93,10 7 DIY Unit 1 1 100 14.500 11.700 80,69 8 Jateng Unit 7 7 100 101.500 101.150 99,66 9 Jatim Unit 25 25 100 362.500 343.475 94,75
1 Aceh Unit 3 3 100 7.500 7.500 100 2 Sumsel Unit 1 1 100 2.500 2.498 100 3 Sumbar Unit 3 3 100 7.500 6.900 92 4 Jambi Unit 3 3 100 7.500 4.389 59 5 Lampung Unit 1 1 100 2.500 2.500 100 6 Jabar Unit 1 1 100 2.500 2.500 100 7 DIY Unit 1 1 100 2.500 2.500 100 8 Jateng Unit 7 7 100 17.500 17.150 98 9 Jatim Unit 25 25 100 62.500 57.887 92,62
1 Aceh Unit 3 0 100 6.000 6.000 100 2 Sumsel Unit 1 1 100 2.000 1.998 99,91 3 Sumbar Unit 3 3 100 6.000 6.000 92,00 4 Jambi Unit 3 0 100 6.000 4.884 58,52 5 Lampung Unit 1 1 100 2.000 2.000 100 6 Jabar Unit 1 0 100 2.000 1.520 100 7 DIY Unit 1 0 100 2.000 2.000 100 8 Jateng Unit 7 7 100 14.000 14.000 98,00 9 Jatim Unit 25 0 100 50.000 20.515 92,62
1 Aceh Unit 1 1 100 5.000 5.000 100 2 Sumut Unit 1 1 100 5.000 4.960 99 3 Sumsel Unit 1 1 100 5.000 4.995 100 4 Sumbar Unit 1 1 100 5.000 5.000 100 5 Jambi Unit 1 1 100 5.000 5.962 119 6 Lampung Unit 1 1 100 5.000 5.000 100 7 Jabar Unit 2 2 100 10.000 8.207 82 8 DIY Unit 1 1 100 5.000 5.000 100 9 Jateng Unit 2 2 100 10.000 10.000 100
10 Jatim Unit 2 2 100 10.000 9.993 100 11 Sulsel Unit 1 1 100 5.000 5.000 100 12 Gorontalo Unit 1 1 100 5.000 4.950 99
100 75.000 74.067 98,76
100 112.500 103.824 92,29
9.2.4 GPS di 12 Provinsi : Unit 15 15
100 112.500 103.824 92,29
9.2.3 Modem dan Jaringan Internet di 9 Provinsi : Unit 45 12
100 652.500 627.312 96,14
9.2.2 Printer di 9 Provinsi : Unit 45 45
76,97 1.047.450 914.273 87,29
9.2.1 Komputer di 9 Provinsi : Unit 45 45
9.2 Terealisasinya Peralatan Pendukung Database Tebu Sistem Online : Unit 152 117
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
1 Jateng Unit 1 - - 44.950 5.246 11,67 2 Jatim Unit 1 0 0 50.000 0 0
1 Jabar Pkt 5 5 100 332.000 332.000 100 2 Jateng Pkt 10 10 100 664.000 664.000 100 3 DIY Pkt 1 0 -00 66.400 27.194 40,95 4 Jatim Pkt 33 15 45 2.191.200 1.170.551 53,42 5 Sumut Pkt 2 2 100 132.800 117.100 88,18 6 Lampung Pkt 1 1 100 66.400 65.400 98,49 7 Sumsel Pkt 1 1 100 66.400 44.227 66,61 8 Sulsel Pkt 3 3 100 199.200 198.150 99,47
1 Jabar Pkt 1 1 100 200.000 199.699 99,85 2 Jateng Pkt 1 1 100 500.000 488.583 97,72 3 DIY Pkt 1 1 100 442.275 254.842 57,62 4 Jatim Pkt 1 1 100 542.094 343.726 63,41 5 Sumsel Pkt 1 1 100 150.000 120.091 80,06 6 Lampung Pkt 1 1 100 150.000 149.936 99,96 7 Sulsel Pkt 1 1 100 250.000 248.432 99,37 8 Gorontalo Pkt 1 1 100 200.000 175.940 87,97 9 Aceh Pkt 1 1 100 150.000 97.518 65,01 10 Jambi Pkt 1 1 100 75.000 67.834 90,45 11 Sumut Pkt 1 1 100 50.000 23.650 47,30 12 Sumbar Pkt 1 1 100 75.000 72.188 96,25
2
1 Aceh 20 15 75 386.000 222.700 58 - Pidie Ha 10 5 50,00 193.000 29.700 15 - Aceh Besar Ha 10 10 100,00 193.000 193.000 100
2 Sulawesi Barat 5 5 100,00 86.500 86.500 100 - Pasaman Barat Ha 5 5 100,00 86.500 86.500 100
3 Sulawesi Tenggara 10 10 100,00 203.000 203.000 100 - Konawe Ha 5 5 100,00 101.500 101.500 100 - Kolaka Ha 5 5 100,00 101.500 101.500 100
Ha4 Gorontalo 15 15 100,00 304.500 285.220 94
- Pohuwato Ha 5 5 100,00 101.500 83.700 82,46 - Gorontalo Ha 5 5 100,00 101.500 100.494 99,01 - Gorontalo Utara Ha 5 5 100,00 101.500 101.026 99,53
5 Sumatera Utara Ha 50 50 100,00 965.000 965.000 100 - Dairi Ha 50 50 100,00 965.000 965.000 100
1.762.420 Terlaksananya Pengembangan Komoditi Ekspor
1.945.000 1.762.420 90,61 Output 1
95,00 90,61
Terealisasinya Penanaman Nilam di 5 Provinsi, 9 Kabupaten : Ha 100 95 95,00
Pengembangan Komoditi Ekspor 1.945.000
100,00 2.784.369 2.242.439 80,54
Ha 100 95
66,07 3.718.400 2.618.622 70
Outputs 11. Terealisasinya Pengawalan dan Monitoring Evaluasi tebu : Pkt 12 12
-00 94.950 5.246 5,53
Outputs 10. Terealisasinya Fasilitasi Tim Pengawas Taksasi dan Rendemen : Pkt 56 37
9.2.4 Terealisasinya Pelaksanaan Pengadaan Sarana Database di 2 Provinsi : Unit 2 -
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
1 Aceh 2 2 100,00 45.960 45.544 99 - Pidie Pkt 1 1 100,00 22.980 22.980 100 - Aceh Besar Pkt 1 1 100,00 22.980 22.564 98,19
2 Sulawesi Barat 1 1 100,00 20.520 17.320 84,41 - Pasaman Barat Pkt 1 1 100,00 20.520 17.320 84,41
3 Sulawesi Tenggara 2 2 100,00 45.960 45.120 98,17 - Konawe Pkt 1 1 100,00 22.980 22.140 96,34 - Kolaka Pkt 1 1 100,00 22.980 22.980 100
4 Gorontalo 3 3 100,00 68.940 68.954 100 - Pohuwato Pkt 1 1 100,00 22.980 22.994 91,36 - Gorontalo Pkt 1 1 100,00 22.980 22.980 100 - Gorontalo Utara Pkt 1 1 100,00 22.980 22.980 100
5 Sumatera Utara 2 2 100,00 45.960 45.960 100,00 - Dairi Pkt 2 2 100,00 45.960 45.960 100
1 Aceh 2 1 50,00 40.400 28.530 70,62 - Pidie Pkt 1 0 0,25 20.200 10.000 49,50 - Aceh Besar Pkt 1 1 100,00 20.200 18.530 91,73
2 Sulawesi Barat 1 1 100 19.400 9.810 50,57 - Pasaman Barat Pkt 1 1 100,0 19.400 9.810 50,57
3 Sulawesi Tenggara 2 2 100 38.800 17.700 45,62 - Konawe Pkt 1 1 100 19.400 8.850 45,62 - Kolaka Pkt 1 1 100 19.400 8.850 45,62
4 Gorontalo 3 3 100 60.600 55.727 91,96 - Pohuwato Pkt 1 1 100 20.200 15.377 76,12 - Gorontalo Pkt 1 1 100 20.200 20.200 100,00 - Gorontalo Utara Pkt 1 1 100 20.200 20.150 99,75
5 Sumatera Utara 3 2 66,67 60.660 22.660 37,36 - Dairi Pkt 3 2 15,00 60.660 22.660 37,36
1 Bali Ha 150 150 100 264.075 217.023 82,18 - Karangasem (70 Ha) Ha 70 70 100 123.235 100.189 81,30 - Buleleng (80 Ha) Ha 80 80 100 140.840 116.834 82,96
2 Nusa Tenggara Barat Ha 250 250 100 438.750 434.363 99,00 - Lombok Tengah Ha 50 50 100 87.750 86.775 98,89 - Lombok Timur Ha 50 50 100 87.750 86.775 98,89 - Sumbawa Ha 50 50 100 87.750 87.263 99,44 - Lombok Utara Ha 50 50 100 87.750 86.775 98,89 - Lombok Barat Ha 50 50 100 87.750 86.775 98,89
9.828.826 9.546.462 97,13
Pengembangan Komoditas Penempuhan Konsumsi dalam Negeri
13.940.901 13.683.366 98,15
Output 1Terealisasinya Penanaman Kapas di 4 Provinsi, 18 Kabupaten : Ha 5.300 3.800 71,70
219.860 134.427 61,14
Ha 5.300 3.800 71,70
227.340 222.898 98,05
Output 3 Terealisasinya Pengawalan Nilam di 5 Provinsi, 9 Kabupaten :
Pkt 11 9 81,82
Output 2
Terealisasinya Pemberdayaan Pekebun (Pembekalan/Pelatihan Penerapan SPO Penanaman Nilam) di 5 Provinsi, 9 Kabupaten :
Pkt 10 10 100,00
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
3 Nusa Tenggara Timur Ha 200 100 50 351.000 175.331 49,95 - Sumba Timur Ha 50 50 100 87.750 87.664 99,90 - Sumba Tengah Ha 50 50 100 87.750 87.667 99,91 - Sumba Barat Ha 50 0 0 87.750 0 0 - Sumba Barat Daya Ha 50 0 0 87.750 0 0
4 Sulawesi Selatan Ha 5.000 5.000 100 8.775.001 8.719.745 99,37 - Bulukumba Ha 1.708 1.708 100 2.998.418 2.981.555 99,44 - Soppeng Ha 513 513 100 900.315 900.315 100,00 - Bone Ha 1.147 1.147 100 2.012.985 2.001.664 99,94 - Bantaeng Ha 232 232 100 406.283 403.998 99,94 - Takalar Ha 200 200 100 351.000 349.026 99,94 - Wajo Ha 200 200 100 351.000 338.057 96,31 - Jeneponto Ha 700 700 100 1.228.500 1.221.591 99,94 - Gowa Ha 300 300 100 526.500 523.539 99,94
1 Bali 0rg 16 16 100,00 372.840 372.800 99,99 1 Provinsi
2 Nusa Tenggara Barat Org 21 21 100,00 486.560 486.560 100,00 2 Provinsi
3 Nusa Tenggara Timur Org 20 20 100,00 331.700 239.700 72,26 - Sumba Timur Org 6 6 100,00 100.525 79.920 79,50 - Sumba Tengah Org 4 4 100,00 65.325 50.720 77,64 - Sumba Barat Org 4 4 100,00 65.325 46.930 71,84 - Sumba Barat Daya Org 6 6 100,00 100.525 62.130 61,81
4 Sulawesi Selatan Org 33 33 100,00 766.250 697.462 91,02 - Gowa Org 4 4 100,00 93.350 83.600 89,96 - Takalar Org 4 4 100,00 93.600 93.562 99,96 - Jeneponto Org 5 5 100,00 112.300 102.300 91,10 - Bantaeng Org 4 4 100,00 93.600 83.600 89,32 - Bulukumba Org 4 4 100,00 93.600 83.600 89,32 - Bone Org 5 5 100,00 112.300 102.300 91,10 - Soppeng Org 4 4 100,00 93.600 83.600 89,32 - Wajo Org 3 3 100,00 73.900 64.900 87,82
1 Bali KT 2 2 100 43.980 41.700 94,82 - Karang Asem KT 1 1 100 21.990 20.850 94,82 - Buleleng KT 1 1 100 21.990 20.850 94,82
2 Nusa Tenggara Barat KT 5 5 100 109.950 81.950 74,53 - Lombok Tengah KT 1 1 100 21.990 16.390 74,53 - Lombok Timur KT 1 1 100 21.990 16.390 74,53 - Sumbawa KT 1 1 100 21.990 16.390 74,53 - Lombok Utara KT 1 1 100 21.990 16.390 74,53 - Lombok Barat KT 1 1 100 21.990 16.390 74,53
722.595 608.175 84,17
1.957.350 1.796.522 91,78
Output 3Terealisasinya Pembedayaan Pekebun dan Penguatan Kelembagaan : KT 33 33 100,00
Output 2Terealisasinya Operasional Tenaga Kontrak Pendamping dan Petugas Lapangan Pembantu TKP di 4 Provinsi :
Org 90 90 100
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
3 Nusa Tenggara Timur KT 4 4 100 87.960 4.445 5,05 - Sumba Barat Daya KT 4 4 100 87.960 4.445 5,05
4 Sulawesi Selatan KT 22 22 100 480.705 480.080 99,87 - Bulukumba KT 4 4 100 150.855 150.855 99,92 - Soppeng KT 7 7 100 43.980 43.980 100,00 - Bone KT 4 4 100 87.960 87.960 100,00 - Bantaeng KT 2 2 100 87.960 87.960 100,00 - Wajo KT 2 2 100 43.980 43.980 98,86 - Takalar KT 2 2 100 21.990 21.990 100,00 - Jeneponto KT 1 1 100 43.980 43.980 100,00
1 Bali Pkt 2 2 100,00 59.510 50.343 84,60 - Karang Asem Pkt 1 1 100,00 29.755 24.533 82,45 - Buleleng Pkt 1 1 100,00 29.755 25.810 86,74
2 Nusa Tenggara Barat Pkt 6 6 100,00 150.210 129.550 86,25
3 Nusa Tenggara Timur Pkt 4 4 100,00 234.520 96.889 41,31 - Sumba Timur Pkt 1 1 100,00 58.630 26.995 46,04 - Sumba Tengah Pkt 1 1 100,00 58.630 29.131 49,69 - Sumba Barat Pkt 1 1 100,00 58.630 21.824 37,22 - Sumba Barat Daya Pkt 1 1 100,00 58.630 18.939 32,30
4 Sulawesi Selatan Pkt 26 26 100,00 987.891 960.159 97,19 - Bulukumba Pkt 1 1 100,00 216.516 215.976 99,75 - Soppeng Pkt 5 5 100,00 119.020 118.179 99,29 - Bone Pkt 6 6 100,00 178.530 169.792 95,11 - Bantaeng Pkt 5 5 100,00 178.530 175.760 98,45 - Wajo Pkt 2 2 100,00 119.020 117.013 98,31 - Takalar Pkt 3 3 100,00 59.510 56.028 94,15 - Jeneponto Pkt 2 2 100,00 89.265 79.942 89,56 - Provinsi Pkt 2 2 100,00 27.500 57.470 99,89
1.432.131 1.236.941 86,37 Output 4 Terealisasinya Pengawalan Kapas di 4 Provinsi, 18 Kabupaten : Pkt 38 38 100
Rp.(000) Rp.(000)1 4 5 6 7 8 9 10 112 3
(%) PROGRAM
ANGGARAN Rp. (000)
PAGU DIPA KEUANGAN (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SAT TARGET REALISASI
1 Jabar Pkt 1 1 100,00 40.000 39.920 99,80 2 Jateng Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 3 Jatim Pkt 1 0 -00 40.000 0 -00,00 4 Aceh Pkt 1 1 100,00 40.000 34.012 85,03 5 Sumut Pkt 1 1 100,00 40.000 21.250 53,13 6 Sumbar Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 7 Riau Pkt 1 1 100,00 40.000 39.800 99,50 8 Jambi Pkt 1 1 100,00 40.000 34.661 86,65 9 Sumswe Pkt 1 1 100,00 40.000 38.757 96,89 10 Lampung Pkt 1 1 100,00 40.000 38.860 97,15 11 Kalbar Pkt 1 1 100,00 40.000 22.910 57,28 12 Kalteng Pkt 1 1 100,00 40.000 29.660 74,15 13 Kalsel Pkt 1 1 100,00 40.000 37.000 92,50 14 Kaltim Pkt 1 1 100,00 40.000 10.000 25,00 15 Sulut Pkt 1 1 100,00 40.000 23.500 58,75 16 Sulteng Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 17 Sulsel Pkt 1 1 100,00 40.000 39.762 99,41 18 Sultra Pkt 1 1 100,00 40.000 18,520 0,05 19 Maluku Pkt 1 1 100,00 40.000 10.000 25,00 20 Bali Pkt 1 1 100,00 40.000 38.234 95,59 21 NTB Pkt 1 1 100,00 40.000 39.717 99,29 22 NTT Pkt 1 1 100,00 40.000 28.996 72,49 23 Papua Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 24 Bengkulu Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 25 Malut Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 26 Banten Pkt 1 1 100,00 40.000 40.000 100,00 27 Kep. Babel Pkt 1 1 100,00 40.000 28.980 72,45 28 Papua Barat Pkt 1 1 100,00 40.000 18.000 45,00 29 Sulbar Pkt 1 0 -00 40.000 0 -00,00
1.160.000 854.038 73,62
Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
Output 1Terealisasinya Pemberian Penghargaan Petani/Kelompok Tani Berprestasi di 31 Provinsi :
Pkt 29 27 93,10