lakip bbpsekp tahun 201 3 -...

89
LAKIP BBPSEKP Tahun 2013 BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014

Upload: vuongdung

Post on 26-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

LAKIP BBPSEKP

Tahun 2013

BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2014

Page 2: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

TIM PENYUSUN :

Indra Sakti, SE,MM

Dr. Armen Zulham

Retno Widihastuti, M.Kesos

Retno Erlina Rahmawati, S.Si

Titin Hasanah, A.Md

Giri Rohmad Barokah, S.Pi

Tengku Ardiansyah, A.Md

Rizki Herdiansyah

BALAI BESAR PENELITIAN SOSIAL EKONOMI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2014

Page 3: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

i

KATA PENGANTAR

uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan rahmat-

Nya penyusunan ”Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan

dan Perikanan (BBPSEKP) Tahun 2013” dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan wujud

transparansi dan akuntabilitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan

berbagai kewajiban pembangunannya, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban BBPSEKP

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kaitannya dengan terselenggaranya good

governance.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBPSEKP Tahun 2013 ini diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang berbagai capaian kinerja yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah-

langkah pelaksanaan kebijakan dan program penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan. Sangat

disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas

seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat

memperoleh gambaran tentang hasil – hasil penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan kegiatan penelitian sosial

ekonomi kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar. Hal ini menjadi modal

dasar untuk lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan penelitian secara inovatif di masa yang akan datang,

sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga

dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan.

Jakarta, Pebruari 2014

Kepala Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan

dan Perikanan

Indra Sakti, SE, MM

P

Page 4: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

ii

DAFTAR ISI

Hal

Tim Penyusun

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel iv

Daftar Gambar vi

Ikhtisar Eksekutif vii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tugas dan Fungsi BBPSEKP 2

1.3. Struktur Organisasi BBPSEKP 2

1.4. Keragaan SDM BBPSEKP (Kekuatan SDM) 3

1.5 Sistematika LAKIP 6

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis BBPSEKP 2010-2014 7

2.2. Sasaran Strategis dan Rencana Kerja Tahunan BBPSEKP TA 2013 8

2.3. Penetapan Kinerja BBPSEKP Tahun 2013/Perjanjian Kerja 13

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran/Pengelolaan Kinerja (Sistematika Pengukuran) IKU BBPSEKP 15

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP Tahun 2013 17

3.3. Evaluasi dan Analisis Kinerja: 20

3.3.1. SS 1. Meningkatnya kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan 21

IKU 1. Nilai Tukar Nelayan 21

IKU 2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 30

IKU 3. Rata-rata Pendapatan Pengolah & Pemasar (KK/bulan) 31

IKU 4. Rata-rata Pendapatan Petambak Garam (KK/bulan) 32

IKU 5. Pertumbuhan PDB Perikanan 36

3.3.2. SS 2. Meningkatnya pemanfaatan hasil Penelitian Sosek KP oleh Masyarakat

KP

39

IKU 6. Jumlah jejaring dan kemitraan BBPSEKP 40

IKU 7. Jumlah hasil Penelitian Sosek KP yang diadopsi oleh

masyarakat KP

39

IKU 8. Jumlah Pengguna hasil Penelitian Sosek KP (Kelompok) 41

3.3.3. SS 3. Tersedianya Kebijakan Kelautan dan Perikanan yang Implementatif 42

IKU 9. Presentase jumlah usulan rekomendasi kebijakan BBPSEKP

yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total hasil kajian

42

IKU 10. Jumlah Rekomendasi Kebijakan Sosek KP 43

Page 5: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

iii

IKU 11. Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan

KKP (dalam skala likert 1-5)

43

3.3.4. SS 4. Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah Sosek KP 45

IKU 12. Jumlah data dan informasi ilmiah Sosek KP 46

IKU 13.

IKU 14.

IKU 15.

Jumlah karya tulis ilmiah Sosek KP

Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di Lingkup BBPSEKP

Frekuensi pertemuaan ilmiah sosial ekonomi KP

46

47

47

3.2.5. SS 5. Terselenggaranya modernisasi sistem produksi kelautan dan perikanan,

pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan yang

optimal dan bermutu

48

IKU 16. Jumlah Model Penerapan Kelembagaan KP yang Inovatif 48

3.2.6. SS 6. Terselenggaranya pengendalian Penelitian Sosek KP 49

IKU 17. Prosentase penelitian sosial ekonomi KP mendukung program

strategis

49

3.2.7. SS 7. Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional 49

IKU 18. Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III 49

IKU 19.

IKU 20.

Jumlah Profesor Riset

Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP

50

50

IKU 21. Proporsi jumlah pegawai fungsional Balitbang KP

dibandingkan dengan total pegawai Balitbang KP

51

3.2.8. SS 8. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup

BBPSEKP

51

IKU 22. Service Level Agreement 51

IKU 23. Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) 52

3.2.9. SS 9. Terwujudnya good governance & clean government lingkup BBPSEKP

IKU 24. Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal

pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total

rekomendasi lingkup BBPSEKP

53

IKU 25. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BBPSEKP 54

IKU 26. Nilai Inisiatif Anti Korupsi BBPSEKP 56

IKU 27. Nilai Integritas BBPSEKP 57

IKU 28. Nilai Penerapan RB BBPSEKP 57

3.2.10. SS 10. Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup BBPSEKP 58

IKU 29. Persentase penyerapan DIPA Balitbang KP 58

IV. P E N U T U P

4.1. Kesimpulan 59

4.2. Saran 62

IV. LAMPIRAN

Page 6: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

iv

DAFTAR TABEL

Hal

1 Rencana Strategis BBPSEKP 9

2 Rencana KerjaTahunan BBPSEKP 11

3 Penetapan Kinerja BBPSEKP Tahun 2013 13

4 Capaian IKU BBPSEKP Tahun 2013 17

5 Perubahan NTN dan Indeks Penyusunan NTN 22

6 Perkembangan NTN dari bulan Januari s.d Desember Tahun 2013 22

7 Perbandingan data NTN tahun 2013 terhadap realisasi tahun 2012 dan target 2014 23

8 Dinamika harga rata-rata ikan pada tingkat produsen 2013 24

9 Pengeluaran rata-rata menurut struktur biaya pada nelayan pelagis 27

10 Rata-rata nilai tukar nelayan pelagis besar, 2013 29

11 Capaian NTPi Tahun 2013 30

12 Nilai NTN/NTPi tahun 2012 – 2014 31

13 Pendapatan Rata-rata Pendapatan Pengolah & Pemasar (KK/Bulan) per Provinsi 32

14 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan) 33

15 Pertumbuhan PDB Perikanan 36

16 Pencapaian IKU Ditjen P2HP, 2009-2013 (RpMiliar) 37

17 Pencapaian IKU-6 BBPSEKP, 2012-2013 39

18 Pencapaian IKU-7 BBPSEKP, 2012-2013 40

19 Capaian hasil Penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh masyarakat kelautan dan

perikanan

41

20 Pencapaian IKU-8 BBPSEKP, 2012-2013 41

21 Capaian jumlah pengguna hasil penelitiansosek KP 42

22 Pencapaian IKU-9 BBPSEKP, 2012-2013 42

23 Penilaian responden terhadap POKLAHSAR,PUGAR, PUMP Perikanan Tangkap, PUMP

Perikanan Budidaya, Program Kapal Inka Mina KKP

45

Page 7: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

iv

24 Pencapaian IKU-12 BBPSEKP KP, 2012-2013 46

25 Pencapaian IKU-13 BBPSEKP, 2012-2013 46

26 Pencapaian IKU-14 BBPSEKP, 2012-2013 47

27 Capaian IKU-15 Frekuensi Pertemuan Ilmiah Sosek 2013 47

28 Capaian IKU-16 BBPSEKP, 2012-2013 48

29 IKU Service Level Agreement 51

30 IKU Presepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi 52

31 Capaian IKU Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja KP 54

32 Capaian IKU-26 Nilai Inisatif Anti Korupsi 55

33 Capaian Nilai Integritas BBPSEKP 57

34

35

36

Capaian IKU Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi KKP

Capaian Presentase Penyerapan DIPA BBPSEKP

Alokasi dan Realisasi Anggaran Unit Kerja Eselon 2 BBPSEKP tahun 2013

57

58

58

Page 8: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

1 Struktur Organisasi BBPSEKP 3

2 Total Pegawai BBPSEKP 4

3 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Golongan 4

4 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Jabatan 4

5 Jumlah Pegawai PNS Berdasar Tingkat Pendidikan 5

6 Jumlah Pegawai Berdasar Usia 5

7 Peta Strategi BBPSEKP Tahun 2013 8

8 Peta Strategis BBPSEKP TA 2013 21

9 Perkembangan Produktivitas Bulanan Nelayan Pelagis Besar (Kg/ Kapal/ Trip), 2013 24

10 Dinamika Bulanan Indeks yang diterima Nelayan Pelagis Besar, 2013 25

11 Dinamika Bulanan Indeks yang Dibayar Nelayan Pelagis Besar, 2013 25

12 Dinamika Bulanan Proporsi Pengeluaran Nelayan Pelagis Besar, 2013 26

13 Dinamika Bulanan Proporsi Pengeluaran Berdasarkan Struktur Biaya pada Nelayan Pelagis

Besar , 2013

26

14 Proporsi Pengeluaran Berdasarkan Struktur Biaya Menurut Lokasi pada Nelayan Pelagis

Besar, 2013

27

15 Dinamika Nilai Tukar Bulanan pada Nelayan Pelagis Besar, 2013 28

16 Dinamika Nilai Tukar Bulanan Menurut Lokasi pada Nelayan Pelagis Besar, 2013 29

17

18

Prof. Dr. Ir. Zahri Nasution, M.Si pada Pengukuhan Prof. Riset BBPSEKP TA.2013

Hasil Evaluasi Kinerja Balitbang KP 2010 - 2013

50

55

Page 9: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

vii

IKHTISAR EKSEKUTIF

alai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

merupakan salah satu unit Es.2 yang memiliki fungsi untuk perencanaan dan

perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program serta kegiatan

penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan; pembinaan,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program serta kegiatan penelitian

strategis social ekonomi kelautan dan perikanan; pelayanan jasa dan kerjasama

penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan; pelaksanaan diseminasi,

komunikasi, dokumentasi dan hasil penelitian; pembinaan dan pengembangan

sumberdaya penelitian, dan pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan tata

usaha. Untuk itu program IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) kelautan dan

perikanan didasarkan pada tujuan, sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan baik

pada Rencana Strategi (Renstra) Balitbang KP tahun 2010-2014, rencana kerja

pemerintah, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja tahunan secara konsisten,

terus menerus dan berkesinambungan.

Tujuan dan sasaran BBPSEKP merupakan tujuan dan sasaran yang menghasilkan

output startegis telah tercapai. Hal ini ditunjukan dengan pencapaian output strategis

sebagai berikut : Model Penerapan dari target 4 buah, telah mencapai 15 buah (375%);

Rekomendasi, dengan target 26 rekomendasi telah tercapai 32 rekomendasi (123,08%);

Data dan Informasi, dengan target 11 buah, telah tercapai 14 buah (127.3%); Karya Tulis

Ilmiah, dengan target 25 buah, telah tercapai 33 buah (132%).

Program dan kegiatan penelitian BBPSEKP tahun 2013 menggunakan dana

sebesar Rp 19.297.981.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 18.626.707.117 atau 96.52%.

Meskipun capaian kinerja BBPSEKP pada tahun 2013 rata-rata telah melebihi

target yang telah ditetapkan, namun masih diperlukan peningkatan kegiatan pada

kegiatan litbang sosek, khususnya untuk capaian IKU terkait jejaring dan kerjasama

dengan isntansi lain.

B

Page 10: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industrialisasi Kelautan dan Perikanan merupakan suatu konsep untuk mendorong percepatan dan

perluasan pembangunan kelautan dan perikanan. Tujuan tersebut dilakukan dengan memberdayakan

komoditas kelautan dan perikanan dari sektpr hulu ke hilir, (KKP,2012). Berkaitan dengan keberhasilan

pembangunan kelautan dan perikanan, aspek sosial budaya merupakan aspek penting yang harus

diperhatikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Granoveter, 1992, bahwa tindakan ekonomi

melekat secara nyata dan terus menerus dalam suatu hubungan sosial. Salah satu proposisi dalam hal

tersebut adalah tindakan ekonomi berupa aktivitas industrialisasi terbentuk karena bekerjanya kekuatan

faktor sosial secara terus menerus. Demikian halnya dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan

dan Perikanan (Balitbang KP), telah menetapkan mandatnya pada salah satu Satuan Kerja(Satker) untuk

berkontribusi industrialisasi melalui penanganan aspek sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

Sesuai pada PER.28/MEN/2011 tanggal 26 September 2011, bahwa Balai Besar Penelitian Sosial

Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) merupakan struktur organisasi dibawah dan

bertanggungjawawb langsung kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan

Perikanan. BBPSEKP memiliki tugas melaksanakan penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan

perikanan meliputi sosial ekonomi pengelolaan sumber daya, pengembangn usaha dan perdagangan

internasional, sosial budaya, pengembangan usaha dan perdaganan internasional, sosial budaya, dinamika

pembangunan dan implementasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan.

Sebagai bentuk tanggungjawab sebagai instansi atas pelaksanaan kegiatan, BBPSEKP telah

menyusun laporan kinerja instansi yang disebut dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, bahwa laporan tersebut dibuat setiap tahun dan

disampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balitbang KP. Hal tersebut menunjukan

adanya perwujudan tanggung jawab instansi pemerintah dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi

yang dilaporkan pada akhir tahun.

LAKIP BBPSEKP merupakan media evaluasi pencapaian BBPSEKP berdasarkan Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang telah ditetapkan sebelumnya. Berkaitan dengan IKU tersebut, pada tahun 2013 menjadi

tahun permulaan adanya penyempurnaan pada IKU yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC) dan

ditetapkan pada Penetapan Kinerja (Tapja) 2013. Pada IKU tersebut terlihat jelas, kontribusi dari masing-

masing level pada tujuan pembangunan KP yaitu kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. LAKIP

BBPSEKP menjadi media pengukuran dan penilaian capaian kinerja pelaksanaan kegiatan BBPSEKP tahun

2013. Dasar hukum LAKIP BBPSEKP meliputi :

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaran Negara yang bersih dan bebas

korupsi, kolusi dan nepotisme.

2. Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Page 11: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2

3. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: KEP-135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman

Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

4. Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah.

5. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP.

6. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Evaluasi AKIP.

7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Surat Edaran Kementerian PAN dan RB Nomor: 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian LAKIP 2013

dan Dokumen PK 2014.

1.2. Tugas dan Fungsi BBPSEKP

BBPSEKP dibentuk pada tahun 2011 yang didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan (Permen KP) Republik Indonesia Nomor 28/MEN/2011 tanggal 26 September 2011. Sesuai

dengan Permen 28/MEN/2011 tersebut, BBPSEKP memiliki tugas utama dalam melaksanakan penelitian

strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan meliputi sosial ekonomi pengelolaan sumber daya,

pengembangan usaha dan perdagangan internasional, sosial budaya, dinamika pembangunan dan

implementasi kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Merujuk pada hal tersebut, pada tahun

2013, BBPSEKP telah melaksanakan sejumlah 13 kegiatan penelitian serta penelitian aksi pada 15 lokasi yang

didukung oleh kegiatan manajerial baik pada Bagian Tata Usaha, Bidang Pelayanan Teknis, serta Bidang

Tata Operasional.

Pada pelaksanaannya, BBPSEKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan dan perumusan bahan kebijakan teknis dan penyerasian program serta kegiatan

penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

b. Pembinaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program serta kegiatan penelitian strategis social

ekonomi kelautan dan perikanan

c. Pelayanan jasa dan kerjasama penelitian strategis sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

d. Pelaksanaan diseminasi, komunikasi, dokumentasi dan hasil penelitian.

e. Pembinaan dan pengembangan sumberdaya penelitian, dan

f. Pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan tata usaha.

1.3. Struktur Organisasi BBPSEKP

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, BBPSEKP memiliki susunan organsiasi sebagai berikut :

a. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas dalam melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga;

Page 12: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 3

b. Bidang Tata Operasional bertugas dalam melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran,

pengumpulan data, pemantauan dan evaluasi, serta laporan;

c. Bidang Pelayanan Teknis yang bertugas dalam melaksanakan penyiapan kerjasama, pelayanan teknis,

jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi hasil penelitian sosial ekonomi kelautan dan

perikanan, serta pengelolaan perpustakaan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan penelitian sosial ekonomi kelautan

dan perikanan meliputi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya, pengembangan sistem usaha

sosial budaya, kelembagaan, pengembangan model kawasan ekonomi di bidang perikanan tangkap,

perikanan budidaya, pengolahan dan pemasaran produk, serta sumber daya laut, pesisir, dan pulau-

pulau kecil serta kegiatan lain yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing

jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Sesuai Permen 28/MEN/2011, berikut adalah struktur organisasi BBPSEKP.

Gambar 1 Struktur Organisasi BBPSEKP

1.4. Keragaan SDM Balitbang KP (Kekuatan SDM)

Tugas dan fungsi BBPSEKP didukung oleh pegawai yang berjumlah 95 orang dengan rincian

Dukungan sumber daya manusia pada program/kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK kelautan

dan perikanan sesuai dengan golongan terlihat pada grafik 2.1 berikut :

Pegawai BBPSEKP terdiri dari PNS 70 (tujuh puluh) orang dan tenaga kontrak sebanyak 25 (dua

puluh lima) orang yang terdiri dari satpam 4 (empat)orang, Pramubakti 7 (tujuh) orang, sopir 5 (lima)

orang dan staff tenaga kontrak 9 (sembilan) orang.

Kepala Balai Besar

Kepala Bidang Pelayanan Teknis Kepala Bidang Tata Operasional Kepala Bagian Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional Kelti Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan KP

Kelti Sosial dan Kelembagaan KP Kelti Sistem Usaha dan Pemasaran KP

Kelti Perdagangan dan Isu Internasional KP

Kasie.

Kerjasama dan

Pelayanan

Riset

Kasie.

Publikasi dan

Dokumentasi

Kasie.

Penyiapan

Program dan

Anggaran

Kasie.

Monev dan

Pelaporan

Kasubag

Kepegawaian

Kasubag

Keuangan

dan Umum

Pengelola

Perpustakaan

Penanggung Jawab

Laboratorium Data

Page 13: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 4

Komposisi PNS 70 (tujuh puluh) orang tersebut terdiri dari Golongan IV berjumlah 13 (tiga belas)

orang, Golongan III berjumlah 50 (lima puluh) orang, dan Golongan II berjumlah 7 (tujuh) orang. Dilihat

pada Grafik 1.2, maka komposisi PNS pegawai Balitbang KP terbanyak pada Golongan III, dengan

presentase 71,4%, sebagai berikut :

Jumlah pegawai BBPSEKP berdasarkan jabatan struktural dan fungsional. Pegawai BBPSEKP yang

berstatus sebagai PNS sebanyak 70 (tujuh puluh) orang tersebut berdasarkan jabatan struktural terdiri dari

Jabatan Eselon II sejumlah 1 (satu) orang, Eselon III sejumlah 3 (tiga) orang, Eselon IV sejumlah 6 (enam)

orang. Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan jabatan fungsional yaitu 42 orang. Jumlah tersebut dapat

dilihat pada grafik dibawah ini :

70, 74%

25, 26%

PNS

TENAGA KONTRAK

Gambar 2. Total Pegawai BBPSEKP

71.4%

10 % 18.6%

Gambar 3 Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Golongan

Golongan IV

Golongan III

Golongan II

1 3

6

42

21

Gambar 4. Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Jabatan

Eselon II

Eselon III

Eselon IV

Fungsional

Pelaksana

Page 14: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 5

Dari grafik diatas menunjukan bahwa jumlah pegawai terlihat lebih besar dari jumlah sebenarnya

yaitu 73 orang. Hal ini disebabkan oleh adanya pegawai yang memiliki jabatan pada tingkat struktural dan

fungsional, meskipun secara penugasan hanya memiliki salah satu dari jabatan tersebut. Pegawai tersebut

adalah pada tataran pejabat eselon III berjumlah 2 (dua) orang, dan eselon IV berjumlah 1 (satu) orang.

Jumlah pegawai BBPSEKP yang berstatus PNS berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3 sejumlah

7 (tujuh) orang, S2 sejumlah 23 (dua puluh tiga) orang, S1 sejumlah 32 (tiga puluh dua)orang, D3

sejumlah 4 (empat) orang, SLTA sejumlah 3 (tiga) orang, dan SLTP sejumlah 1 (satu) orang. Jumlah tersebut

dapat ditunjukan dengan grafik sebagai berikut :

Grafik diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan sarjana S1 pada pegawai PNS BBPSEKP adalah

memiliki presentase yang lebih besar yaitu sejumlah 45,7%.

Jumlah pegawai BBPSEKP menurut usia meliputi usia ≤25 tahun sejumlah 4 (empat) orang, usia

26-35 tahun sejumlah 46 (empat puluh enam) orang, usia 36-45 tahun sejumlah 22 (dua puluh dua)

orang, usia 46-49 tahun sejumlah 4 (empat) orang, usia diatas 50 tahun sejumlah 19 (sembilan belas

orang. Jumlah tersebut dapat ditunjukan dengan gambar 6 sebagai berikut :

Grafik diatas menunjukan bahwa pegawai BBPSEKP sebagian besar berada pada rentang usia

antara 26-35 tahun. Hal ini menunjukan bahwa BBPSEKP didukung oleh pegawai yang tergolong

produktif.

10.0%

32.9%

45.7%

5.7% 4.3% 1.4%

S3

S2

S1

D3

SLTA

SMPGambar 5. Jumlah Pegawai PNS Berdasar Tingkat

4, 4%

46, 49% 22, 23%

4, 4% 19, 20% ≤ 25 thn

26-35 thn

36-45 thn

46-49 thn

> 50 thn

Gambar 6. Jumlah Pegawai Berdasar Usia

Page 15: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 6

1.5. Sistematika LAKIP

LAKIP ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja BBPSEKP pada tahun 2013,

yaitu dengan melakukan analisis atas capaian kinerja (performance results) tahun 2013 terhadap rencana

kinerja (performance plans) tahun 2013. Analisis tersebut memungkinkan teridentifikasikannya sejumlah

kinerja (performance gap) sebagai umpan balik perbaikan kinerja di masa datang. Sejalan dengan hal

tersebut, sistematika penyajian LAKIP adalah sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang, tugas dan fungsi, dan struktur organisasi.

Bab II – Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja, menyajikan rencana strategis tahun 2013 dan

penetapan kinerja tahunan 2013.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan, menyajikan analisis terhadap capaian

kinerja dan keuangan pada tahun 2013.

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun 2013.

Lampiran-lampiran

Page 16: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 7

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis BBPSEKP 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) BBPSEKP 2010-2014 memuat sasaran capaian selama periode 2010-

2014. Sasaran diinterpretasikan pada program dan menjadi acuan dalam penyusunan kegiatan selama

tahun 2010-2014. Untuk mencapai perwujudan pada sasaran yang tepat, BBPSEKP telah menyusun sebuah

rencana strategis dengan tema “Menjadikan Hasil Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

sebagai Basis Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan.” Tema tersebut diarahkan untuk dapat

menjawab arah kegiatan selama 2010-2014. Pada periode 2010-2014 diharapkan BBPSEKP mampu

menempatkan menjadi bagian dari unit kerja Bailtbang KP yang memiliki peran strategis dalam mendukung

kebijakan KKP. Adapun kegunaan dari Renstra BBPSEKP yaitu :

1. Untuk menjaga konsistensi arah perencanaan program, serta perencanaan sumberdaya penelitian

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBPSEKP;

2. Sebagai acuan dalam penyusunan operasional program dan kegiatan sosial ekonomi KP dalam rangka

mendukung tujuan pembangunan sektor kelautan dan perikanan; dan

3. Sebagai dokumen yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan misi, visi, program penelitian

sosial ekonomi KP serta kebutuhan sumberdaya kepada stakeholder terkait.

Renstra BBPSEKP mengacu pada visi dan misi serta tujuan yang dapat mengantisipasi dinamika

lingkungan strategis serta diselaraskan dengan paradigma pembangunan kelautan dan perikanan.

1. Visi BBPSEKP adalah :

“Menjadi Institusi Penelitian Terdepan pada Bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

dalam Mendukung Pencapaian Target Pembangunan Kelautan dan Perikanan.”

2. Misi BBPSEKP yaitu :

a. Melaksanakan penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan yang komprehensif;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan mandiri di

bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan;

c. Merancang dan membangun sarana dan prasarana penelitian sosial ekonomi kelautan dan

perikanan dalam mendukung kegiatan penelitian;

d. Meningkatkan citra institusi melalui alih teknologi kelautan dan perikanan;

e. Memperkuat sistem monitoring dan evaluasi penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan.

3. Tujuan BBPSEKP adalah :

a. Menghasilkan Ilmu Pengetahuan(IPTEK) dan rekomendasi bahan rumusan kebijakan kelautan

dan perikanan;

Page 17: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 8

b. Menyiapkan dan meningkatkan kualitas dan kompetensi sumberdaya riset yang handal dan

mandiri di bidang sosial ekonomi kelautan dan perikanan;

c. Mewujudkan penyelenggaraan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor dengan azaz good

governance, akuntabel dan transparan;

d. Mewujudkan penyelenggaraan urusan tata usaha dan rumah tangga kantor dengan azaz good

governance, akuntabel, dan transparan;

e. Mewujudkan model percepatan alih teknologi;

f. Mewujudkan kinerja yang efektif, efisien dan sinkron dengan program yang ditetapkan.

2.2. SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN BBPSEKP TA 2013

Peta strategi telah memetakan Sasaran Strategis (SS) ke dalam suatu kerangka hubungan sebab

akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BBPSEKP. Peta strategi memudahkan BBPSEKP

untuk mengkomunikasikan keseluruhan strategi kepada seluruh pejabat/ pegawai menuju tercapainya visi,

misi, dan tujuan BBPSEKP. Peta strategi BBPSEKP tahun 2013 yang ditunjukkan dalam Gambar 7 berikut:

STAK

EHO

LDER

PERS

PECT

IVE

CUST

OM

ER

PERS

PECT

IVE

INTE

RNAL

PRO

CESS

PERS

PECT

IVE

LEAR

N &

GRO

WTH

PERS

PECT

IVE

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL

SS7. Tersedianya

SDM BBPSEKP

yang kompeten dan

profesional

SS8. Tersedianya

informasi yang valid,

handal dan mudah

diakses di BBPSEKP

SS9. Terwujudnya

good governance &

clean government di

BBPSEKP

FINANCIAL CAPITAL

SS10 Terkelolanya

anggaran secara

optimal di

BBPSEKP

SS1. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

SS6.

Terselenggaranya

Pengendalian

penelitian Sosial

Ekonomi KP

SS3. Tersedianya

kebijakan KP yang

implementatif

PELAKSANAAN KEBIJAKANPENGENDALIAN, PENGAWASAN

DAN PENEGAKAN HUKUM

PERUMUSAN KEBIJAKAN

MASYARAKAT KP

PETA STRATEGI BBPSEKP

2

SS5.

Terselenggaranya

modernisasi sistem

produksi KP,

pengolahan, dan

pemasaran produk

KP yang optimal dan

bermutu

SS4.

Tersedianya

data dan

informasi

ilmiah Sosial

Ekonomi KP

SS2. Meningkatnya

pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP

oleh Masyarakat KP

Visi : Menjadi Institusi Penelitian Sosial Ekonomi Terdepan Untuk Mencapai Target Pembangunan KPNPSS

NPIS

NKK

Gambar 7 Peta Strategi BBPSEKP Tahun 2013

Page 18: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 9

Peta strategi diatas menunjukan target pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi dan tujuan

yang ditetapkan. Metodologi Balanced Scorecard (BSC) pada unit kerja BBPSEKP menunjukan adanya

perspective dan sasaran sebagai berikut :

1. Stakeholder Perspective :

Sasaran Strategis : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

2. Customer Perspective :

Sasaran Strategis : Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh Masyarakat KP

3. Internal Process Perspective :

Sasaran Strategis : Tersedianya kebijakan KP yang implementatif, Tersedianya data dan informasi

ilmiah sosial ekonomi KP, Terselenggaranya modernisasi dalam produksi KP, pengolahan, dan

pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu, dan terselenggaranya pengendalian penelitian

sosial ekonomi KP.

4. Learn & Growth Perspective :

Sasaran Strategisnya : Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan professional, Tersedianya

informasi yang valid, handal, dan mudah diakses di BBPSEKP, terwujudnya good government

dan clean government di BBPSEKP, dan terkelolanya anggaran yang optimal di BBPSEKP.

Dari sasaran strategis tersebut terdapat indikator kinerja BBPSEKP sebagai alat ukur keberhasilan

sasaran strategis selama tahun 2010-2014 sebagai berikut :

Tabel 1. Rencana Strategis BBPSEKP TA.2013

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

SS1

Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

1 Nilai tukar nelayan 110

2 Nilai tukar pembudidaya ikan 104

3 Rata-rata pendapatan pengolah &

pemasar (KK/bulan) Rp. 1.800.000

4 Rata-rata pendapatan petambak

garam (KK/bulan) Rp. 1.800.000

5 Pertumbuhan PDB perikanan 7.00%

SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan kemitraan

BBPSEKP 4

7

Jumlah hasil penelitian Sosial

Ekonomi KP yang diadopsi oleh

Masyarakat KP

4

8

Jumlah pengguna hasil penelitian

Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang)

5

SS3

Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif

9

Persentase jumlah usulan

rekomendasi kebijakan BBPSEKP

yang dijadikan bahan kebijakan

terhadap total kajian yang

30%

Page 19: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 10

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

dihasilkan

10 Jumlah rekomendasi kebijakan

Sosek KP 4

11

Persepsi masyarakat KP terhadap

kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5)

4

SS4

Tersedianya data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP

12

Jumlah data dan informasi ilmiah

Sosial Ekonomi KP 11

13

Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25

14

Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di

Lingkup BBPSEKP 12

15

Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek

KP di Lingkup BBPSEKP 4

SS5

Terselenggaranya modernisasi

sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan

pemasaran produk kelautan dan

perikanan yang optimal dan

bermutu

16

Jumlah model penerapan

kelembagaan KP yang inovatif *)

4

SS6

Terselenggaranya pengendalian

penelitian Sosial Ekonomi KP

17

Proporsi penelitian Sosial Ekonomi

KP mendukung program strategis

KKP dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya 80%

SS7

Tersedianya SDM BBPSEKP yang

kompeten dan profesional

18

Persentase indeks kesenjangan

kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP

60%

19

Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1

20

Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP 7

21

Persentase jumlah pegawai

Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi

dibandingkan total pegawai di

lingkup BBPSEKP

42.05%

SS8

Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses

22

Service Level Agreement (SLA) di

lingkup BBPSEKP 70%

23

Persepsi user terhadap kemudahan

akses terhadap informasi (skala

likert 1-5)

3

24

Persentase rekomendasi aparat

pengawas eksternal internal

pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total

rekomendasi sosial ekonomi KP

100%

Page 20: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 11

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

SS9

Terwujudnya good governance &

clean government lingkup

BBPSEKP

25

Nilai AKIP BBPSEKP Nilai AKIP A

26 Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP 6.75

27 Nilai integritas BBPSEKP 8

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP 75

SS10

Terkelolanya anggaran secara

optimal di lingkup BBPSEKP

29

Persentase penyerapan DIPA

Balitbang KP 95%

Penuangan dari Renstra BBPSEKP Tahun 2010-2014 diatas dituangkan ke dalam rencana kinerja

tahunan sesuai tabel berikut ini :

Tabel 2. Rencana Kerja Tahunan BBPSEKP

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

SS1

Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

1 Nilai tukar nelayan 110

2 Nilai tukar pembudidaya ikan 104

3 Rata-rata pendapatan pengolah &

pemasar (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

4 Rata-rata pendapatan petambak

garam (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

5 Pertumbuhan PDB perikanan 7.00%

SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan kemitraan

BBPSEKP 4

7

Jumlah hasil penelitian Sosial

Ekonomi KP yang diadopsi oleh

Masyarakat KP

4

8

Jumlah pengguna hasil penelitian

Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang)

5

SS3

Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif

9

Persentase jumlah usulan

rekomendasi kebijakan BBPSEKP

yang dijadikan bahan kebijakan

terhadap total kajian yang

dihasilkan

30%

10 Jumlah rekomendasi kebijakan

Sosek KP 4

11

Persepsi masyarakat KP terhadap

kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5)

4

SS4

Tersedianya data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP

12

Jumlah data dan informasi ilmiah

Sosial Ekonomi KP 11

13

Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25

14

Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di

Lingkup BBPSEKP 12

15 Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek 4

Page 21: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 12

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

KP di Lingkup BBPSEKP

SS5

Terselenggaranya modernisasi

sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan

pemasaran produk kelautan dan

perikanan yang optimal dan

bermutu

16

Jumlah model penerapan

kelembagaan KP yang inovatif *)

4

SS6

Terselenggaranya pengendalian

penelitian Sosial Ekonomi KP

17

Proporsi penelitian Sosial Ekonomi

KP mendukung program strategis

KKP dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya 80%

SS7

Tersedianya SDM BBPSEKP yang

kompeten dan profesional

18

Persentase indeks kesenjangan

kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP

60%

19

Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1

20

Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP 7

21

Persentase jumlah pegawai

Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi

dibandingkan total pegawai di

lingkup BBPSEKP

42.05%

SS8

Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses

22

Service Level Agreement (SLA) di

lingkup BBPSEKP 70%

23

Persepsi user terhadap kemudahan

akses terhadap informasi (skala

likert 1-5)

3

24

Persentase rekomendasi aparat

pengawas eksternal internal

pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total

rekomendasi lingkup BBPSEKP

100%

SS9

25

Nilai AKIP BBPSEKP Nilai AKIP A(2)

26 Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP 6.75

27 Nilai integritas BBPSEKP 8

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP 75

SS10

Terkelolanya anggaran secara

optimal di lingkup BBPSEKP

29

Persentase penyerapan DIPA

Balitbang KP 95%

Page 22: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 13

2.3. Penetapan Kinerja BBPSEKP Tahun 2013/Perjanjian Kerja

Penetapan Kinerja (Tapja) BBPSEKP tahun 2013 menetapkan target kinerja yang akan dicapai

dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala BBPSEKP dengan Kepada Balitbang KP. Pada kontrak kinerja

tersebut memuat adanya SS, dan IKU, serta target dari IKU. Sedangkan target IKU ditetapkan pada

pertengahan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Penetapan Kinerja (Tapja) BBPSEKP Tahun 2013

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

SS1

Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

1 Nilai tukar nelayan 110

2 Nilai tukar pembudidaya ikan 104

3 Rata-rata pendapatan pengolah &

pemasar (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

4 Rata-rata pendapatan petambak

garam (KK/bulan) Rp. 1.8 juta

5 Pertumbuhan PDB perikanan 7.00%

SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan kemitraan

BBPSEKP 4

7

Jumlah hasil penelitian Sosial

Ekonomi KP yang diadopsi oleh

Masyarakat KP

4

8

Jumlah pengguna hasil penelitian

Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang)

5

SS3

Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif

9

Persentase jumlah usulan

rekomendasi kebijakan BBPSEKP

yang dijadikan bahan kebijakan

terhadap total kajian yang

dihasilkan

30%

10 Jumlah rekomendasi kebijakan

Sosek KP 4

11

Persepsi masyarakat KP terhadap

kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5)

4

SS4

Tersedianya data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP

12

Jumlah data dan informasi ilmiah

Sosial Ekonomi KP 11

13

Jumlah KaryaTulis Ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25

14

Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di

Lingkup BBPSEKP 12

15

Frekuensi pertemuan ilmiah Sosek

KP di Lingkup BBPSEKP 4

SS5

Terselenggaranya modernisasi

sistem produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan dan

pemasaran produk kelautan dan

perikanan yang optimal dan

16

Jumlah model penerapan

kelembagaan KP yang inovatif *)

4

Page 23: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 14

Sasaran Strategis IKU

Target

2013

bermutu

SS6

Terselenggaranya pengendalian

penelitian Sosial Ekonomi KP

17

Proporsi penelitian Sosial Ekonomi

KP mendukung program strategis

KKP dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya 80%

SS7

Tersedianya SDM BBPSEKP yang

kompeten dan profesional

18

Persentase indeks kesenjangan

kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP

60%

19

Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1

20

Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP 7

21

Persentase jumlah pegawai

Fungsional Peneliti Sosial Ekonomi

dibandingkan total pegawai di

lingkup BBPSEKP

42.05%

SS8

Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses

22

Service Level Agreement (SLA) di

lingkup BBPSEKP 70%

23

Persepsi user terhadap kemudahan

akses terhadap informasi (skala

likert 1-5)

3

24

Persentase rekomendasi aparat

pengawas eksternal internal

pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total

rekomendasi lingkup BBPSEKP

100%

SS9

25

Nilai AKIP BBPSEKP Nilai AKIP A

26 Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP 6.75

27 Nilai integritas BBPSEKP 8

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP 75

SS10

Terkelolanya anggaran secara

optimal di lingkup BBPSEKP

29

Persentase penyerapan DIPA

Balitbang KP 95%

Penetapan kinerja BBPSEKP Tahun 2013/Perjanjian Kinerja merupakan bentuk komitmen yang

disepakati antara Kepala BBPSEKP dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan

Perikanan (Balitbang KP). Penetapan kinerja Balitbang KP Tahun 2013/Perjanjian kinerja ini memuat

sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target. Indikator kinerja utama (IKU) tersebut merupakan salah

satu dukungan program penelitian dan pengembangan Iptek kelautan dan perikanan tahun 2013 dengan

anggaran awal sebesar Rp. 29.292.889.000,- dan menjadi Rp. 19.297.981.000, karena adanya

penghematan dan realokasi tunjangan kinerja.

Page 24: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 15

III. AKUNTABILITAS KINERJA

1. PENGUKURAN/PENGELOLAAN KINERJA (SISTEMATIKA PENGUKURAN) IKU BBPSEKP

a. NILAI KINERJA KESELURUHAN (NKK)

Untuk mengukur capaian kinerja organisasi BBPSEKP menggunakan penilaian dengan istilah Nilai

Kinerja Keseluruhan (NKK). Komponen perhitungan NKK terdiri dari atas 2 (dua) unsur, yaitu : Nilai

Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis (NPIS). NKK diperoleh dari

penjumlahan antara Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dengan Nilai Pencapaian Inisiatif Strategis

(NPIS). Adapun status NKK mempunyai nilai toleransi 10% yang ditentukan oleh nilai indeks sebagai

berikut :

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 190 % Indeks Capaian = 190% Indeks Capaian < 190 %

Pencapaian kinerja keseluruhan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : Pencapaian kinerja

dikatakan buruk jika NPSS buruk dan NPIS buruk, Pencapaian kinerja dikatakan sedang (jika : NPSS buruk

dan NPIS baik, NPSS baik dan NPIS buruk, atau NPSS sedang dan NPIS sedang), dan Pencapaian kinerja

dikatakan baik jika NPSS dan NPIS baik

a. NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)

NPSS merupakan nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh Nilai Sasaran Strategis (NSS)

dalam satu perspektif. Status capaian perspektif yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau

(buruk/baik/sedang) ditentukan oleh perbandingan antara nilai perspektif dengan bobot perspektif dengan

indeks toleransi 10%. Adapun status capaian perspektif ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %

Penentuan bobot didasarkan pada kebutuhan dan prioritas program BBPSEKP. Penentuan bobot

ini bersifat fleksibel yang disesuaikan dengan karakteristik organisasi serta mempertimbangkan prioritas

perspektif yang menjadi fokus organisasi. Besaran bobot untuk 4 perspektif pada lingkup BBPSEKP adalah :

Perspektif Stakeholder sebesar 40%, Perspektif Customer sebesar 20%, Perspektif Internal Process sebesar

10%, dan Perspektif Learn and Growth sebesar 30%. Sedangkan besaran bobot untuk 3 perspektif pada

lingkup BBPSEKP adalah : Perspektif Customer sebesar 30%, Perspektif Internal Process sebesar 20%, dan

Perspektif Learn and Growth sebesar 50%.

Bobot perspektif stakeholder ditetapkan paling besar mengingat tujuan utama pengukuran kinerja

berada pada perspektif ini. Selain itu, penetapan anggaran berbasis kinerja (Performance Based

Budgeting/PBB) pada umumnya juga dikaitkan dengan IKU pada perspektif ini. Pertimbangannya adalah

IKU final yang ingin dicapai oleh BBPSEKP telah terefleksi secara kuantitatif pada perspektif stakeholder.

Sebagaimana perspektif stakeholder, bobot perspektif learning and growth juga dihitung sama besarnya.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa perspektif inilah yang merupakan cikal bakal penentu kinerja

BBPSEKP secara keseluruhan dalam jangka panjang. Penetapan perspektif internal process yang kecil bukan

Page 25: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 16

didasarkan pada kurangnya peranan perspektif ini dalam meningkatkan kinerja unit, akan tetapi perspektif

ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan kinerja perspektif learning and growth. Untuk perspektif

customer, sebagaimana fungsi organisasi publik yaitu memberikan pelayanan, maka diberikan bobot

moderate mengingat sebagian customer juga merupakan stakeholder.

c. NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)

NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran Strategis

(SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau (buruk/sedang/baik) ditentukan

oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot masing-masing IKU terhadap SS tersebut

dengan indeks toleransi 10%. Sistem pembobotan yang digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU

seperti Tabel berikut :

No Validitas IKU Bobot

1 Lead input 0,1

2 Lead proses 0,2

3 Lag output 0,3

4 Lag outcome 0,4

Adapun status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %

d. NILAI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS (NPIS)

NPIS merupakan nilai yang diberikan atas pelaksanaan inisiatif strategis (IS) yang melekat pada

suatu IKU tertentu. Status pencapaian inisiatif strategis (baik, sedang dan buruk) ditentukan berdasarkan

jumlah inisiatif strategis yang dilakukan 100% dibanding dengan total inisiatif strategis yang berada dalam 1

(satu) IKU yang sama. Adapun status capaian IS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut:

Baik Sedang Buruk

Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %

Adapun langkah-langkah melakukan pengukuran kinerja adalah sebagai berikut :

1. Menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NSS, NKP, dan NPSS

KLASIFIKASI STATUS NSS / NKP / NPSS

(Toleransi 10%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<90% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=90% X=90% - Sedang

X≥90% X≤90% X=90% Baik

Dalam melakukan pengukuran kinerja harus menentukan klasifikasi target indikator kinerja

diantaranya adalah : Maximixe adalah Semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik;

Page 26: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 17

Minimize adalah Semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah

semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

2. Menentukan dan mensepakati standar status kinerja untuk NPIS

KLASIFIKASI STATUS NPIS

(Toleransi 10%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE

X<90% X>90% X>90% atau X<90% Buruk

X=90% X=90% - Sedang

X≥90% X≤90% X=90% Baik

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP Tahun 2013

Pada tahun 2013, BBPSEKP telah melakukan perubahan dan penyesuaian Indikator Kinerja Utama

(IKU) yang mengacu pada metodologi Balanced Scorecard (BSC). Berkaitan dengan hal tersebut, capaian

Indikator Kinerja Utama (IKU) ditetapkan pada stakeholders perspective, customer perspective, internal

process perspective dan learn & growth perspective. Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator

kinerja tersebut, Pada dasarnya, BBPSEKP telah mencapai keberhasilan yang cukup signifikan. Karena

sebagian besar target IKU telah tercapai, Capaian Sasaran Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama

(IKU) tahun 2013 yang mengacu Balanced Scorecard (BSC) dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :

Tabel 4. Capaian IKU BBPSEKP Tahun 2013

Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

SS1

Meningkatnya

kesejahteraan

masyarakat KP

1 Nilai Tukar Nelayan Indeks 110 104.46 94.96 Maximize

2 Nilai Tukar Pembudidaya

Ikan Nilai 104 104.70 100,67 Maximize

3

Rata-rata Pendapatan

Pengolah & Pemasar

(KK/bulan)

Rp 1,800,000 1.800.000 102,56 Maximize

4

Rata-rata Pendapatan

Petambak Garam

(KK/bulan)

Rp 1,800,000 2.819.466 120 Maximize

5 Pertumbuhan PDB

Perikanan Persen 7,00 6.86 98 Maximize

CUSTOMER PERSPECTIVE

SS2

Meningkatnya

pemanfaatan

hasil penelitian

Sosek KP oleh

masyarakat KP

6 Jumlah jejaring dan

kemitraan BBPSEKP Buah 4 1 25 Maximize

7

Jumlah hasil penelitian

Sosial Ekonomi KP yang

diadopsi oleh Masyarakat

KP

Buah 4 4 100 Maximize

8

Jumlah Pengguna hasil

penelitian Sosial Ekonomi

KP (Kelompok/Orang)

Kelom

pok

Orang

5 13 260 Maximize

SS3 9

Persentase jumlah usulan

rekomendasi kebijakan % 30 54 150 Maximize

Page 27: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 18

Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi

BBPSEKP yang dijadikan

bahan kebijakan terhadap

total kajian yang

dihasilkan

10

Jumlah rekomendasi

kebijakan Sosek KP Buah 4 40 1000

Maximize

11

Persepsi masyarakat KP

terhadap kebijakan yang

diterbitkan KKP (dalam

skala likert 1-5)

Jumlah

4

4 100

Maximize

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS4

Tersedianya

data dan

informasi

ilmiah Sosial

Ekonomi KP

12 Jumlah data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP Buah 11 14 127 Maximize

13

Jumlah KaryaTulis Ilmiah

yang dihasilkan BBPSEKP

Buah 25 39 156 Maximize

14

Jumlah Publikasi Sosial

Ekonomi di Lingkup

BBPSEKP

Buah 12 31 258 Maximize

15

Frekuensi pertemuan

ilmiah Sosek KP di Lingkup

BBPSEKP

Kali 4 4 100 Maximize

SS5

Terselenggaran

ya modernisasi

sistem produksi

kelautan dan

perikanan,

pengolahan

dan pemasaran

produk

kelautan dan

perikanan yang

optimal dan

bermutu

16

Jumlah Model Penerapan

Kelembagaan KP yang

Inovatif

4 15 375 Maximize

SS6

Terselenggaran

ya modernisasi

sistem produksi

kelautan dan

perikanan,

pengolahan

dan pemasaran

produk

kelautan dan

perikanan yang

optimal dan

bermutu

17

Proporsi penelitian Sosial

EKonomi KP mendukung

program strategis KKP

dibandingkan

pengembangan produk

prospektif KP lainnya

% 80 76 95 Maximize

Page 28: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 19

Sasaran Strategis IKU Satuan Target Realisasi % Klasifikasi

SS7

Tersedianya

SDM BBPSEKP

yang kompeten

dan profesional

18

Persentase indeks

kesenjangan kompetensi

Eselon II dan III di lingkup

BBPSEKP

% 60 60 100 Maximize

19

Jumlah Professor

penelitian di lingkup

BBPSEKP

Orang 1 1 100 Maximize

20

Jumlah Peneliti S3 di

BBPSEKP Orang 7 7 100 Maximize

21

Persentase jumlah pegawai

Fungsional Peneliti Sosial

Ekonomi dibandingkan

total pegawai di lingkup

BBPSEKP

% 42.05 66 157 Maximize

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

SS8

Tersedianya

informasi yang

valid, handal

dan mudah

diakses lingkup

BBPSEKP

22 Service Level Agreement Persen 70 70 100 Maximize

23

Persepsi user terhadap

kemudahan akses

terhadap informasi (skala

likert 1-5)

Jumlah 4 3.8(4) 100 Maximize

SS9

Terwujudnya

good governance

& clean

government

lingkup BBPSEKP

24

Presentase rekomendasi

aparat pengawas eksternal

internal pemerintah (APIEP)

yang ditindaklanjuti

dibanding total rekomendasi

lingkup BBPSEKP

Persen 100 100 100 Maximize

25 Tingkat kualitas akuntabilitas

kinerja BBPSEKP Jumlah

NILAI AKIP

A

NILAI AKIP

A 100 Maximize

26 Nilai Inisiatif anti korupsi

BBPSEKP Nilai 6.75 7.6 100 Maximize

27 Nilai Integritas BBPSEKP Nilai 8 8 100 Maximize

28 Nilai Penerapan RB BBPSEKP Nilai

75

(Setara

Level 4)

77.56 100 Maximize

SS10

Terkelolanya

anggaran secara

optimal lingkup

BBPSEKP

29 Persentase penyerapan DIPA

BBPSEKP Persen 95 96.52 100 Maximize

Page 29: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 20

3.3 Evaluasi dan Analisis Kinerja

Evaluasi dan analisis capaian kinerja pada tahun 2013 dilakukan melalui pengukuran kinerja

dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai peraturan menteri negara pendayagunaan

aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan

kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi

dan misi badan penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan. Pengukuran kinerja dimaksud

merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah

diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis yang telah ditetapkan dalam peta strategi

BBPSEKP yang menjadi penetapan kinerja tahun 2013 yang dapat tercapai.

Sebelum melakukan evaluasi dan analisis capaian kinerja berdasarkan Balanced Scorecard (BSC)

yang mulai diterapkan pada triwulan III dan IV 2013 BBPSEKP juga telah melakukan evaluasi dan analisis

capaian kinerja pada sasaran strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang disusun pada awal

tahun 2013 yaitu sampai dengan triwulan II.

Capaian Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP tahun 2013 dari 10 SS

dan 29 IKU yang telah selesai dilakukan evaluasi dan analisis adalah sebagai berikut:

1. 10 SS dan 18 IKU berstatus hijau atau di atas target; dan

2. 10 IKU berstatus kuning atau memenuhi target;

3. 1 IKU berstatus merah atau dibawah target

Page 30: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 21

STA

KE

HO

LD

ER

PE

RS

PE

CT

IVE

CU

ST

OM

ER

PE

RS

PE

CT

IVE

INT

ER

NA

L P

RO

CE

SS

PE

RS

PE

CT

IVE

LE

AR

N &

GR

OW

TH

PE

RS

PE

CT

IVE

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL

SS7. Tersedianya

SDM BBPSEKP

yang kompeten dan

profesional

SS8. Tersedianya

informasi yang valid,

handal dan mudah

diakses di BBPSEKP

SS9. Terwujudnya

good governance &

clean government di

BBPSEKP

FINANCIAL CAPITAL

SS10 Terkelolanya

anggaran secara

optimal di

BBPSEKP

SS1. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

SS6.

Terselenggaranya

Pengendalian

penelitian Sosial

Ekonomi KP

SS3. Tersedianya

kebijakan KP yang

implementatif

PELAKSANAAN KEBIJAKANPENGENDALIAN, PENGAWASAN

DAN PENEGAKAN HUKUM

PERUMUSAN KEBIJAKAN

MASYARAKAT KP

PETA STRATEGI BBPSEKP

2

SS5.

Terselenggaranya

modernisasi sistem

produksi KP,

pengolahan, dan

pemasaran produk

KP yang optimal dan

bermutu

SS4.

Tersedianya

data dan

informasi

ilmiah Sosial

Ekonomi KP

SS2. Meningkatnya

pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP

oleh Masyarakat KP

Visi : Menjadi Institusi Penelitian Sosial Ekonomi Terdepan Untuk Mencapai Target Pembangunan KPNPSS

NPIS

NKK

Gambar 8 Peta Strategis BBPSEKP TA 2013

3.3.1 Stakeholder Perspective

A. Sasaran Strategis1 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

IKU 1. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

Nilai Tukar Nelayan (NTN) mulai dihitung sejak Juli 2008 dengan data awal yang di-release

adalah data bulan Mei 2008, bertepatan dengan dipergunakannya Tahun dasar baru Nilai Tukar Petani

(NTP) Tahun 2007. NTN yang di-release setiap bulan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah gabungan

indikator kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.

NTN dapat dijadikan indikator dini untuk kebijakan peningkatan kesejahteraan nelayan. Hal ini

sesuai dengan sifat datanya yang bisa disajikan bulanan dari hasil pemantauan terhadap harga-harga

produsen perikanan dan harga-harga yang dibayar nelayan dan pembudidaya ikan untuk keperluan rumah

tangganya dan keperluan produksi perikanan.

Data NTN sesuai dengan sifatnya yang berasal dari pemantauan harga maka juga berfungsi sebagai

alat pengukur kemampuan daya tukar dari barang-barang hasil produksi perikanan dengan barang-barang

yang dibeli oleh nelayan/ pembudidaya ikan dalam hal kecepatan peningkatan harganya. Dengan

penyajian yang rutin secara bulanan maka NTN menjadi ”early warning system” bagi kebijakan

pengendalian harga terutama bagi barang dan jasa yang diperlukan nelayan/pembudidaya ikan untuk

Page 31: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 22

memproduksi hasil perikanannya, sehingga nelayan/pembudidaya ikan mempunyai kemampuan tukar yang

baik, yang pada akhirnya membuat nelayan/pembudaya ikan merasakan peningkatan kesejahteraannya.

Pengertian Arti Angka Indeks NTN :

Formulasi NTN :

NTN : Nilai Tukar Nelayan

It : Indeks harga yang diterima petani

Ib : Indeks harga yang dibayar nelayan

NTN > 100, berarti nelayan/pembudidaya ikan mengalami peningkatan daya beli karena kenaikan

harga produksi lebih besar dari kenaikan harga input produksi dan konsumsi rumahtangganya.

NTN = 100, berarti nelayan/pembudidaya ikan mengalami impas. Kenaikan/ penurunan harga

produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga input produksi dan barang konsumsi

rumahtangganya

NTN < 100, berarti nelayan mengalami defisit/penurunan daya belinya, karena kenaikan harga

produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga input produksi dan barang konsumsi

rumahtangganya.

NTN merupakan indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli nelayan skala kecil di

pedesaan dan juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk perikanan dengan barang dan jasa

yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTN, secara relatif semakin kuat pula

tingkat kemampuan/daya beli nelayan. NTN diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima

nelayan terhadap indeks harga yang dibayar nelayan.

Tabel5 Perubahan NTN dan Indeks Penyusunan NTN

IKU Target 2013 Realisasi 2013 (%)

NTN (Tahun dasar 2012 per Nov-Des) 110,00 102,55 93,23

NTN (Tahun dasar 2007 per Jan-Okt) 110 105,32 95,75

*) NTN Bidang Perikanan Tangkap dengan tahun dasar 2012 (2012: 100)

Data di atas menunjukkan bahwa pada Tahun 2013 rata-rata Nilai Tukar Nelayan (NTN) adalah

102,55 % atau 93,23% nilai ini lebih rendah dari angka target yang ditetapkan, dimana pada tahun 2013

ditetapkan angka NTN sebesar 110.

Tabel 6 Perkembangan NTN dari bulan Januari s.d Desember Tahun 2013

Bulan 2013 %

Ubah It Ib NTN Nas

Tahun Dasar 2007 (2007 : 100)

Jan 143,86 136,14 105,67 0,18

Feb 144,11 136,73 105,39 -0,26

Mar 137,28 136,73 105,19 -0,19

Apr 144,33 137,33 105,10 -0,09

Mei 144,74 137,40 105,34 0,23

Jun 145,38 137,95 105,38 0,04

100xI

INTN

b

t

Page 32: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 23

Bulan 2013 %

Ubah It Ib NTN Nas

Jul 149,74 142,02 105,44 0,05

Agst 151,07 143,19 105,50 0,06

Sep 150,76 143,30 105,21 -0,27

Okt 150,80 143,70 104,94 -0,26

Nov 150,81 143,86 104,83 -2,38

Tahun Dasar 2012 (2012 : 100)

Des 111,10 108,23 102,66 0,21

Kenaikan NTN tertinggi terjadi pada Januari yakni 105,67 dan yang terendah pada November

yaitu sebesar 104,834. Pada Desember 2013 nilai NTN bidang perikanan tangkap sebesar 102,66 lebih

besar dari NTPi yaitu 101,52. Nilai gabungan antara NTN dan NTPi yang disingkat dengan NTNP sebesar

101,98. Jika dibandingkan dengan target pada RPJM 2014 dimana NTN sudah mencapai 112, maka capaian

NTN sampai dengan tahun 2013 ini telah mencapai 91,66% dari yang ditargetkan.

Tabel 7. Perbandingan data NTN tahun 2013 terhadap realisasi tahun 2012 dan target 2014

IKU Realisasi

2012

Realisasi

2013

Target

2014

% Realisasi 2013 thdp

2012* Target 2014

NTN 105,37 103,31 112,00 98,04 % 92,24

Desember 2013 telah dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTN dari tahun dasar

2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan

perubahan/pergesaran pola produksi perikanan dan pola produksi konsumsi rumah tangga perikanan di

perdesaan, serta perluasan cakupan.

Perbedaan antara NTN tahun dasar 2007=100 dengan NTN tahun 2012=100 adalah

meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTN

(2012=100) juga mengalami perluasan pada NTP sub sektor perikanan menjadi NTN dan NTPI agar

perhitungan indeks dapat dijaga ketepatannya. Selain itu perluasan dengan penghitungan di 33 Provinsi

termasuk Provinsi DKI Jakarta.

Dukungan BBPSEKP terhadap peningkatan Nilai Tukar Nelayan (NTN) adalah dengandilakukan

kegiatan penelitian BBPSEKP tahun 2013 yang dikaitkan dengan perhitungan NTN, melalui kegiatan

Panelkanas. Akan tetapi capaian kegiatan tersebut lebih rendah dari target 2013 sejumlah 104. Berdasarkan

bobot validasi iku maka nilainya 0,3 dengan koefisien 0,2 dan skor per iku 0,189.

Data dari pelaksanaan kegiatan Panelkanas tahun 2013 salah satunya adalah menghitung adanya

NTN. Perhitungan data NTN pada pelaksanaan kegiatan Panelkanas di BBPSEKP hanya dilakukan pada

beberapa lokasi yaitu Bitung, Padang dan Malang. Berdasarkan data produksi dari bulan Januari 2013

sampai dengan Agustus 2013 diketahui bahwa produksi pada awal tahun masih relatif rendah. Hal ini

disebabkan oleh beberapa sebab diantaranya adalah kondisi cuaca yang kurang baik dan sumberdaya ikan

yang masih langka. Kondisi ini dapat diidentifikasi sebagai musim paceklik ikan bagi usaha penangkapan

pelagis besar. Produksi secara bertahap mulai mengalami peningkatan pada bulan Mei dan mencapai

puncaknya pada Bulan Juli. Rata-rata produksi pada saat bulan Juli mencapai 637 Kg/ Kapal/ bulan jauh

diatas bulan Januari yang hanya sebesar 283 Kg/ kapal/ bulan (Gambar 9).

Page 33: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 24

Gambar 9. Perkembangan Produktivitas Bulanan Nelayan Pelagis Besar (Kg/ Kapal/ Trip), 2013

Figure 1. Month Productivity Progression of Big Pelagic Fishermen (Kilos/Fleet/Trip), 2013

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Data di atas diketahui bahwa pada perikanan pelagis besar, turun naiknya produksi pada tingkat

lokal tidak selalu berpengaruh terhadap harga ikan. Hal ini disebabkan oleh sebagian komoditas pelagis

besar termasuk sebagai komoditas ekspor. Pengaruh produksi terhadap harga ditentukan oleh permintaan

dan penawaran pada pasar global. Dari tiga lokasi pengamatan, hanya Kota Bitung yang harga jual

produknya sangat tergantung pada pasar ekspor. Sementara pada lokasi Padang dan Malang masih

berorientasi pada pasar lokal sehingga lebih dipengaruhi oleh produksi pada tingkat lokal. Perkembangan

rata-rata harga ikan menurut bulan dan lokasi tersaji pada Tabel 8

Tabel 8. Dinamika Harga Rata-rata Ikan pada Tingkat Produsen, 2013

Average of Price Fish Dynamic on Producer Level, 2013

Bulan / Month Kota Bitung (Rp) /

Bitung City (IDR)

Kota Padang (Rp) /

Padang City (IDR)

Kota Malang /

Malang City

Gabungan (Rp) /

Combination

Januari / January 35.145 26.038 22.500 26.783

Februari / February 33.932 26.635 22.000 26.775

Maret / March 31.495 27.698 13.555 25.249

April / April 33.192 29.295 15.667 26.935

Mei / May 32.504 24.560 19.636 24.821

Juni / June 33.877 25.528 20.437 25.824

Juli / July 33.857 28.413 22.593 27.899

Agustus / August 27.729 28.130 20.780 26.091

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Perkembangan indeks yang diterima berdasarkan produksi dan harga yang diterima oleh nelayan

menunjukkan pola yang relatif meningkat dari titik awal pengamatan di bulan Januari 2013. Kondisi

0.00

200.00

400.00

600.00

800.00

1000.00

1200.00

1400.00

1600.00

1800.00

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Jum

lah

(K

g) /

Qu

anti

ty (

Kilo

s)

Bulan / Month

Bitung Padang Malang Gabungan

Page 34: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 25

tersebut mengindikasikan bahwa kondisi paceklik sangat mempengaruhi indeks yang diterima oleh nelayan.

Hal ini sejalan dengan kritik Apriliani et al (2012) terkait perhitungan NTN oleh BPS dimana NTN hanya

dipengaruhi oleh perkembangan harga sementara komponen produksi dianggap tetap.

Gambar 10. Dinamika Bulanan Indeks yang diterima Nelayan Pelagis Besar, 2013

Month Dynamic of Big Pelagic Fishermen Received Index, 2013

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Indeks nilai tukar yang dibayar oleh nelayan dapat dilihat bahwa perkembangan nilai yang

diterimadiikuti pula oleh kenaikan indeks yang dibayar. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran responden

yang semakin besar untuk biaya operasional melaut. Semakin banyak trip yang dilakukan semakin besar

pula biaya yang dikeluarkan. Selain itu kenaikan biaya operasional dipengaruhi pula oleh kenaikan harga

BBM pada bulan Juni 2013. Pada saat tersebut terlihat bahwa ada lompatan kenaikan biaya operasional

yang cukup tinggi. Berdasarkan data BPS, diketahui bahwa terjadi inflasi yang cukup besar setelah kenaikan

BBM pada beberapa kelompok pengeluaran misalnya bahan makan sebesar 5,46% dan transportasi

komunikasi dan jasa keuangan sebesar 9,6%.

Gambar 11. Dinamika Bulanan Indeks yang Dibayar Nelayan Pelagis Besar, 2013

Month Dynamic of Big Pelagic Fishermen Paid Index, 2013

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Ind

eks

/ In

dex

Bulan / Month

Indeks yang Diterima (IT) Linear (Indeks yang Diterima (IT))

70.00

80.00

90.00

100.00

110.00

120.00

130.00

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Ind

eks

/ In

dex

Bulan / Month

Indeks yang Dibayar (IB) Linear (Indeks yang Dibayar (IB))

Page 35: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 26

Diantara kelompok pengeluaran yang menyusun indeks yang dibayar, diketahui bahwa kenaikan

indeks tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran biaya produksi khususnya yang terkait dengan

pengeluaran operasional kapal. Terjadi beban pengeluaran yang lebih besar terhadap biaya produksi bila

dibandingkan dengan pengeluaran rumah tangga. Bila dilihat dari proporsi pengeluaran responden,

diketahui pula bahwa pengeluaran terbesar ternyata adalah untuk biaya produksi. Proporsi tersebut

semakin besar pada bulan Mei, Juni, Juli seiring dengan semakin intensifnya usaha penangkapan ikan pada

bulan-bulan tersebut (Gambar 11) .

Gambar 12. Dinamika Bulanan Proporsi Pengeluaran Nelayan Pelagis Besar, 2013

Expenditure Proportion Month Dynamic of Big Pelagic Fishermen, 2013

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data source 2013

,

Gambar 13. Dinamika Bulanan Proporsi Pengeluaran Berdasarkan Struktur Biaya pada

Nelayan Pelagis Besar , 2013

Expenditure Proportion Month Dynamic Based Cost Struktur at Big Pelagic Fishermen, 2013

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

110.00

120.00

130.00

140.00

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Ind

eks

/ In

dex

Bulan / Month

Total Pengeluaran (A+B) A. Pengeluaran Rumah Tangga B. Biaya Produksi

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Pe

rse

nta

se /

Per

cen

tag

e

Bulan / Month

A.1. Pengeluaran Non Pangan A.2. Pengeluaran Pangan B.1. Biaya Variabel B.2. Biaya tetap

Page 36: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 27

Berdasarkan Gambar 14, diketahui bahwa secara keseluruhan pengeluaran usaha memiliki proporsi

yang lebih besar (71%) dibandingkan dengan pengeluaran rumah tangga (29%). Atas dasar tersebut

kenaikan biaya pada komponen biaya produksi yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel akan memiliki

pengaruh yang lebih kuat terhadap indeks yang dibayar oleh nelayan. Bila dilihat pada masing-masing

lokasi, rata-rata proporsi pengeluaran nelayan perbulan cukup bervariasi.

Gambar 14. Proporsi Pengeluaran Berdasarkan Struktur Biaya Menurut Lokasi pada Nelayan Pelagis

Besar, 2013

Expenditure Proportion Based on Cost Structure By Location on Big Pelagic Fishermen, 2013

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Lokasi Bitung memiliki proporsi biaya produksi (biaya tetap dan biaya variable) mencapai 76,4 %

dan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya. Sementara pada lokasi Padang dan

Malang secara berturut-turut adalah 36,7 % dan 64,4%. Proporsi pengeluaran rumah tangga terbesar

terlihat pada lokasi Padang khususnya untuk pengeluaran pangan. Hal ini sejalan dengan kebiasaan

masyarakat kota Padang yang cenderung konsumtif untuk pengeluaran pangan. Misalnya konsumsi daging

yang jauh diatas rata-rata nasional. Berdasarkan Data Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Kota

Padang (2007) konsumsi daging di Kota Padang mencapai 11,37 Kg/Kapita/Hari, sedangkan rata-rata

nasional konsumsi daging pada tahun 2014 hanya sebesar 4,38 Kg/Kapita/Hari (Survei Sosial Ekonomi

Nasional, 2007 – 2013 dalam Deptan, 2014).

Tabel 9. Pengeluaran Rata-rata Menurut Struktur Biaya pada Nelayan Pelagis Besar, 2013

Average of Expenditure Based Cost Structure on Big Pelagic Fishermen, 2013

Kategori Pengeluaran /

Expenditure Category

Kota Bitung

(Rp) /

Bitung City

(IDR)

Kota Padang

(Rp) /

Padang City

(IDR)

Kota Malang /

Malang City

Total Pengeluaran (A+B) /

Expenditure Total (A+B) 9.854.346 15.850 270 14 513.744

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Bitung Padang Malang

Pe

rse

nta

se /

Per

cen

tag

e

Lokasi / Location

A1. Pengeluaran NON PANGAN A.2. Pengeluaran PANGAN B.1. Biaya Variabel B.2. Biaya tetap

Page 37: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 28

Kategori Pengeluaran /

Expenditure Category

Kota Bitung

(Rp) /

Bitung City

(IDR)

Kota Padang

(Rp) /

Padang City

(IDR)

Kota Malang /

Malang City

A. Total Pangan Non Pangan (A1+A2) /

A. Food and Non Food Total (A1+A2) 2.328.712 4.231 389 5.171.486

A1. Pengeluaran NON PANGAN /

A.1 Non Food Expenditure 934.192 547.483 2.372.333

A.2. Pengeluaran PANGAN /

A.2. Food Expenditure 1.394.521 3.683.906 2.799.153

B. Pengeluaran BIAYA PRODUKSI (B1+B2) /

B. Cost Production Expenditure (B1+B2) 7.525.633 5.809.440 9.342.258

B.1. Biaya Variabel (Rp/Bulan/Kapal) /

B.1. Variable Cost (IDR/Month/Fleet) 6.826.600 4.596.615 7.092.258

B.2. Biaya tetap (Rp/Bulan/Kapal) /

B.2. Fixed Cost (IDR/Month/Fleet) 699.033 1.212.825 2.250.000

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Nilai Tukar Nelayan Pelagis Besar Tradisional

Dinamika bulanan NTN menunjukkan nilai indeks yang rendah pada periode bulan Januari sampai

dengan Mei. Hal ini disebabkan oleh kondisi penangkapan ikan yang sulit dilakukan. Cuaca buruk seperti

seperti angin kencang dan gelombang tinggi menjadi alasan berkurangnya usaha penangkapan. Kondisi

cuaca tersebut dipengaruhi oleh datangnya musim barat yang terjadi sejak bulan November 2012.

Peningkatan NTN mulai terjadi semenjak bulan Mei dan mengalami puncak pada bulan Juli. Pada bulan

Agustus NTN kembali tertekan karena dua hal yaitu kegiatan penangkapan yang sedikit berkurang dan

kenaikan biaya operasional akibat kenaikan BBM pada akhir bulan Juni 2013.

Gambar 15. Dinamika Nilai Tukar Bulanan pada Nelayan Pelagis Besar, 2013

Exchange Rate Month Dynamic on Big Pelagis Fishermen, 2013

Ket : Rata-rata 2013 = 100 / Description: 2013 average = 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

60.0070.0080.0090.00

100.00110.00120.00130.00140.00150.00

Rata22013

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Ind

eks

/ In

dex

Bulan / Month

NTN Indeks yang Dibayar (IB) Indeks yang Diterima (IT)

Linear (NTN) Linear (NTN)

Page 38: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 29

Perbandingan dinamika bulanan indeks NTN antar lokasi menunjukkan kondisi yang bervariasi antar

satu lokasi dengan lokasi lainnya. Lokasi yang cukup ekstrem terjadi di Malang yang mewakili WPP 573.

Pada awal tahun hampir tidak ada penangkapan oleh nelayan di Malang akibat banyaknya tenaga kerja

atau anak buah kapal (ABK) yang pulang ke kampung halaman semenjak memasuki musim barat.

Penangkapan hanya dilakukan oleh tenaga kerja lokal dan tenaga kerja yang tinggal selama masa musim

barat. Para ABK mulai kembali dari kampung halaman kegiatan penangkapan sudah mulai dapat dilakukan

sejak bulan Mei 2014.

Lokasi Padang dan Bitung memiliki kondisi yang relatif sama. Kegiatan penangkapan terus dilakukan

meskipun memasuki musim barat. Oleh karena itu pada dua lokasi tersebut NTN tidak jatuh terlalu dalam

pada awal-awal tahun. Pergerakan NTN relatif stabil sepanjang waktu pengamatan meski terjadi dinamika

antar bulan.

Gambar 16. Dinamika Nilai Tukar Bulanan Menurut Lokasi pada Nelayan Pelagis Besar, 2013

Exchange Rate Month Dynamic By Location on Big Pelagic Fishermen, 2013

Ket : Rata-rata 2013 = 100 / Description: 2013 average = 100

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

Tabel 10. Rata-rata Nilai Tukar pada Nelayan Pelagis Besar, 2013

Exchange Rate Average On Big Pelagic Fishermen, 2013

Kategori / Category Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agt

Bitung

a. Indeks yang DIterima

b. Indeks yang Dibayar

c. NTN

76,49

96,66

79,14

120,47

99,43

121,15

96,44

95,12

101,39

73,28

96,91

75,62

110,81

94,31

117,50

124,06

110,11

112,67

118,36

106,50

111,15

80,08

100,96

79,31

Padang

a. Indeks yang DIterima

b. Indeks yang Dibayar

94,23

85,05

92,41

81,27

100,86

88,65

97,05

98,31

92,58

114,79

117,72

114,79

107,81

118,43

96,95

110,80

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

Rata22013

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Ind

eks

/ In

dex

Bulan / Month

NTN Gabungan NTN Bitung NTN Padang NTN Malang

Page 39: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 30

c. NTN 110,79 113,71 113,77 98,72 102,55 102,55 91,04 87,50

Malang

a. Indeks yang DIterima

b. Indeks yang Dibayar

c. NTN

1,82

54,88

3,32

4,24

56,87

2,41

25,87

88,51

29,23

55,39

95,53

57,98

115,84

107,92

107,34

185,35

141,15

131,32

258,90

133,00

194,66

154,42

122,14

126,43

Gabungan

a. Indeks yang DIterima

b. Indeks yang Dibayar

c. NTN

68,93

79,64

86,54

69,93

80,26

98,98

82,89

89,51

92,61

81,58

96,61

84,45

102,70

102,33

100,36

134,53

125,05

107,58

144,43

119,94

120,42

105,50

106,67

98,90

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah) / Source: Primary data, 2013 (processed)

IKU 2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

Tabel 11 Capaian NTPi Tahun 2013

IKU Target Realisasi %

1 NTPi )* 104 104,7 100,67

Ket: *: Angka Triwulan III 2013

NTPi merupakan rasio antara seluruh penerimaan (revenue) dibanding seluruh pengeluaran

(expenditure) pembudidaya ikan. Selain itu, juga digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan

pembudidaya ikan dan merupakan ukuran kemampuan keluarga pembudidaya ikan untuk memenuhi

kebutuhan subsistennya. Hingga bulan Oktober 2013 NTPi masih tergabung dalam penghitungan NTN

dengan menggunakan penghitungan tahun dasar 2007. Sejak November 2013 NTPi telah terpisah dengan

NTN dengan perhitungan tahun dasar 2012.

Nilai NTPi/NTN hingga Oktober 2013 (berdasarkan perhitungan tahun dasar 2007) sebesar 105,37

dan NTPi November – Desember 2013 dengan tahun dasar 2012, terjadi penurunan NTPi dengan rata-rata

sebesar 101,65. Berdasarkan data di atas bila NTPi tersebut dirata-rata dari Januari – Desember 2013 maka

dapat disimpulkan nilai sementara NTPi 2013 sebesar 104.70. Nilai target NTPi sebesar 105 pada tahun

2014 telah dapat dicapai ditahun 2013 (TW III). Nilai tukar di atas 100 ini menunjukkan bahwa

nelayan/pembudidaya mengalami surplus, dalam artian bahwa harga produksi naik lebih besar dari

kenaikan harga konsumsinya atau pendapatan nelayan/pembudidaya naik lebih besar dari pengeluarannya.

Dengan asumsi volume produksi sama, maka nilai NTN >100 menunjukkan kesejahteraan

nelayan/pembudidaya meningkat. Nilai NTPi/NTN dari tahun 2012 hingga tahun 2013 sebagaimana pada

tabel dibawah.

Page 40: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 31

Tabel 12. Nilai NTN/NTPi tahun 2012 – 2014

IKU 2012 2013* 2014

Nilai Tukar Pembudidaya Ikan

- Target ** 104 105

- Realisasi 105,37 104,70

- Prosentase 100,67

Ket: * angka sementara, NTPi Januari- Oktober dihitung berdasarkan tahun dasar 2007, sedangkan NTPi

November – Desember 2013 dihitung berdasarkan tahun dasar 2012.

** belum ditentukan targetnya

Tabel 12 di atas menunjukan bahwa pada Tahun 2013 nilai NTPi melebihi target, jika

dibandingkan dengan tahun 2012, realisasi NTPi mengalami penurunan yakni 105,37 (2012) menjadi

104,70 (2013), sedangkan untuk tahun 2014 target NTPi sebesar 105.

Dukungan BBPSEKP terhadap output KKP terkait NTPi tersebut adalah dengan dilakukankegiatan

Panelkanas tahun 2013. Hasil data yang didapatkan menunjukkan bahwa NTPi berfluktuasi dengan

kecenderungan yang menurun dibandingkan tahun dasar. Hal ini disebabkan oleh produktifitas yang

menurun sehingga indeks yang diterima mengalami penurunan.

IKU 3. Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bulan)

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura sebagai

hasil penjualan pengolah dan pemasar setelah dikurangi biaya-biaya produksi. Selain itu, pendapatan juga

dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat secara relatif dan merupakan ukuran

kemampuan keluarga nelayan dan pembudidaya ikan untuk memenuhi kebutuhannya.

Target rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar tahun 2013 adalah Rp 1,8 Juta per KK/Bulan.

Capaian rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar dihitung dari pendapatan penerima program PUMP-

P2HP sebagai dampak dari sasaran program penerima bantuan PUMP-P2HP. Berdasarkan sampel

kelompok pada 100 Kabupaten/Kota di 29 Provinsi penerima PUMP-P2HP, diperoleh hasil perhitungan

rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar sebesar Rp 2.297.705,- per KK/Bulan.

Program PUMP-P2HP dalam bentuk bantuan langsung masyarakat yang dimanfaatkan sesuai

dengan kebutuhan kelompok untuk mengembangkan usahanya, dapat memberikan dampak peningkatan

pendapatan diatas upah rata-rata minimum nasional tahun 2013 sebesar Rp 1.434.906,- per KK/Bulan.

IKU ini didefinisikan sebagai rata – rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan

atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu periode. Teknik menghitungnya dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Page 41: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 32

Menghitung Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bulan)dengan rumus:

P = Pendapatan (Rupiah)

X = Uang yang diterima Kepala Keluarga

Y = Jumlah Kepala Keluarga

Tabel 13. Pendapatan Rata-rata Pendapatan Pengolah & Pemasar (KK/Bulan) per Provinsi

IKU Target Realisasi %

Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bulan). Rp1,800.000 Rp 2,297.705 127,78

Berdasarkan Tabel 3.9 diatas, Target rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar tahun 2013

adalah Rp 1,800.000 per KK/Bulan. Capaian rata-rata pendapatan pengolah dan pemasar dihitung dari

pendapatan penerima program PUMP-P2HP sebagai dampak dari sasaran program penerima bantuan

PUMP-P2HP. Angka capaian pada tabel di atas berdasarkan sampel kelompok pada 100 Kabupaten/Kota

di 29 Propinsi Penerima PUMP P2HP diperoleh hasil rata-rata pendapatan Rp. 2,297.705 per KK/bulan.

Dengan adanya program PUMP-P2HP dalam bentuk bantuan langsung masyarakat yang dimanfaatkan

sesuai dengan kebutuhan kelompok untuk mengembangkan usahanya, dapat memberikan dampak

peningkatan pendapatan diatas upah rata-rata minimum nasional tahun 2013 sebesar Rp 1.434.906,- per

KK/Bulan.

Dukungan BBPSEKP terhadap peningkatan Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bulan)

adalah melaluikegiatan Evaluasi Dampak PNPM KP terkait perkiraan dampak kegiatan Pokhlasar. BBPSEKP

telah melakukan kajian evaluasi dampak PNPM Mandiri KP yang secara umum baru memanfaatkan data

yang tersedia dari Ditjen pelaksana. Dari data yang tersedia dapat disimpulkan bahwa bantuan PNPM

MAndiri KP dapat memberikan dampak positif terhadap penerimanya, namun demikian, kajian mendalam

masih perlu dilakukan dengan melakukan survey yang terprogram. Adapun kinerja outcome PNPM

Mandiri KP terhadap kelompok pengolah dan pemasar adalah mencapai peningkatan sebesar 57%.

IKU 4. Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan)

IKU ini didefinisikan sebagai rata-rata pendapatan usaha masyarakat Kelautan per orang/bulan.

Teknik menghitungnya yaitu :

Menccari data jumlah produksi garam

Mencari data harga pasar

Rumus untuk menghitung rata-rata pendapatan usaha garam rakyat sebagai berikut (Rp.) :Jumlah

Produksi x Harga Pasar / 12 bulan

Page 42: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 33

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yangdiharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 14.Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan)

IKU Target Realisasi %

Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bulan). Rp1,8 juta Rp2,8 juta

Rata-rata pendapatan petambak garam per-Kepala Keluarga/bulan yang masuk dalam KUGAR

dihitung dari jumlah pendapatan petambak garam penerima Program PUGAR selama musim panen dibagi

lama bulan produksi.

Laporan 42 Kabupaten/Kota penerima PUGAR 2013, diketahui bahwa lama masa produksi rata –

rata secara nasional sekitar 3,19 bulan, termasuk masa persiapan, masa evaporasi dan pemanenan, dan

pemulihan lahan. Daerah–daerah tertentu yang menggunakan sistem perebusan memiliki masa produksi

yang lebih variatif dan lama, misalnya Aceh Utara yang mulai memproses sejak pertengahan Januari–

Desember 2013.

Perhitungan pendapatan menggunakan beberapa variabel, yakni:Luas lahan PUGAR;Produksi

Nasional;Produktifitas PUGAR per hektar per musim;Penjualan garam (estimasi nilai produksi);total biaya

(TC) baik operasional maupun investasi;Pendapatan bersih; danlama bulan dalam satu kali periode

produksi (musim).

Harga garam bervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya, dan setelah pengolahan data

(lihat tabel pengolahan) diketahui bahwa per hektar lahan mampu menghasilkan pendapatan bersih

sebesar Rp. 3.660.859,93. Petambak PUGAR mengolah/mendayagunakan lahan antara 0,5 s/d 1 Ha.

Dengan luasan lahan 20.870,82 Ha dan jumlah total petambak sebanyak 31.432, maka per petambak rata

– rata mengolah lahan sebesar 0,77 Ha, sehingga pendapatan per petambak sebesar Rp. 0,77 x Rp.

3.660.859,93 = Rp. 2.819.466.

Dukungan BBPSEKP terhadap peningkatan rata-rata pendapatan pengolah garam (KK/bulan)

adalah melalui kegiatan Penelitian tentang Aspek Sosial Ekonomi Pengembangan Garam Industri dan

Produk Garam Derivatif. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada beberapa lokasi antara lain yaitu Kabupaten

Pati (lokasi sentra garam intensifikasi), dan Kabupaten Sumenep (lokasi garam intensifikasi), dan Kabupaten

Jeneponto(lokasi penyangga garam intensifikasi). Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi

kuantitatif-kualitatif untuk memperoleh pemahaman yang paling baik mengenai pengembangan usaha

garam industri dan produk turunannya berbasis garam rakyat di Indonesia.

Kabupaten Pati terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pengolah yang mempunyai

kapasitas produksi dibawah 6 ton/hari, 6-15 ton/hari dan diatas 15 ton/hari. Hal yang mempengaruhi

adalah jumlah peralatan yang dimiliki. Sebagian besar pengolah garam konsumsi memiliki SNI tapi sudah

Page 43: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 34

tidak diperpanjang lagi, rata-rata SNI mereka sudah kadaluarsa. Kualitas garam yang dihasilkan berbeda,

untuk produsen < 6 ton/hari masih lebih kuning dibandingkan yang kualitas produksinya diatas 6 ton/hari

dan lebih dalam bentuk garam briket saja karena permintaan pasarnya.

Harga jual garam halus dan garam briket cukup beragam, garam briket dengan ukuran sama akan

tetapi harga jual per pak nya berbeda, harga garam briket dengan ukuran 2,5 kg/pak pada beberapa

kelompok usaha UD Sumber Makmur Rp. 2.500,-/pak, UD Cemerlang Rp. 3.500,-/pak, UD Kaliyan

ukuran 3 kg/pak harganya Rp. 6.000,-/pak.

Analisis Usaha Pengolahan Garam Konsumsi Per Bulan di Kabupaten Pati Tahun 2013

basis perhitungan

per bulan 1 2 3 4 5 6 7 8

No Kegiatan UD

Sumber

Makmur

UD

Cemerlang

UD

WM.

Putra II

UD

Empat

Permata

UD

Permata

Laut

KBU

Jago

UD

Kaliyan

Perusah

aan

Talenta

Raya

Kapasitas

Produksi

15 ton

/hari

11 ton /hari 5 ton

/hari

3,3 ton

/hari

10 ton

/hari

2,5

ton

/hari

30 ton

/hari

6 ton/

hari

TOTAL BIAYA 210.290.3

33

120.320.22

0

81.835

.220

35.207.

667

138.546.

947

45.7

96.0

31

325.55

3.542

82.119.5

87

TOTAL

PENDAPATAN

476.700.

000

258.443.00

0

154.18

0.000

101.400.

000

276.238

.000

106.

678.

000

716.85

7.143

174.200

.000

Keuntungan

usaha perbulan

266.409.6

67

138.122.78

0

72.344

.780

66.192.3

33

137.691.

053

60.8

81.9

69

391.30

3.601

92.080.

413

Sumber : Data primer diolah, 2013

Data diatas menunjukkan bahwa terdapat delapan kelompok usaha yang melakukan kegiatan

pengolahan garam di Kabupaten Pati. Rata-rata pendapatan pengolah garam yang mereka peroleh pada

Tahun 2013 adalah sejumlah Rp. 283.087.000,-/bln dengan keuntungan rata-rata usaha perbulan sebesar

Rp. 153.128.324.

Sumenep merupakan salah satu lokasi yang juga terdapat beberapa pengolah garam konsumsi,

akan tetapi kegiatan usaha pengolahan garam konsumsi masih terbatas dari jumlah produksi dan

teknologinya.Kabupaten Sumenep mempunyai dua unit pengolahan garam konsumsi, satu unit yang sudah

skala usaha dan satu unit lagi yang masih skala pembinaan masyarakat. UD Bina Usaha sudah 10 tahun

dalam usaha pengolahan garam di Kabupaten Sumenep. Produk yang dihasilkan antara lain garam krosok

dan garam halus. Garam krosok dijual dengan karung dengan harga Rp. 600/kg, sedangkan garam halus di

Page 44: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 35

jual dengan ukuran 0,25 kg dan 0,5 kg dengan harga masing-masing Rp. 1.400/kg. Secara total, UD Bina

Usaha dapat memasarkan 1.100 ton/bulan garam krosok, 400.000 bungkus garam 0,25 kg dan 200.000

bungkus garam 0,5 kg yang kesemuanya itu tesebar di pasar lokal. Berikut adalah analisis pengolahan

garam di Kabuapten Sumenep tahun 2013.

Analisis Usaha Pengolahan Garam Perbulan di Kabupaten Sumenep Tahun 2013

basis perhitungan perbulan 1 2

No Kegiatan UD Sumber

Makmur PBM Cahaya Abadi

Kapasitas Produksi 25 ton /hari 100 kg/hari

Garam Halus

TOTAL BIAYA 389.262.357 2.797.245

TOTAL PENDAPATAN 778.220.000 5.000.000

Keuntungan usaha perbulan 388.957.643 2.202.755

Sumber: Data Primer dianalisis, 2013

Dari data diatas, diketahui bahwa usaha pengolahan garam per bulan mencapai pendapatan Rp.

391.610.000,-/bulan, dengan keuntungan perbulan sebesar Rp. 195.580.199 pada Tahun 2013.

Lokasi Jeneponto, hanya memiliki 2 (dua) perusahaan pengolahan garam. Satu dari Koperasi

Garam Mekar dan satunya lagi dari usaha pengolahan kecil (Gerbang Mas). Kapasitas pengolahan Koperasi

Garam Mekar sekitar 12 ton/bulan dan pengolahan Gerbang Mas sekitar 5 ton/bulan. Pengolahan Gerbang

Mas hanya memiliki mesin pencampur iodium saja sehingga garam krosok yang dihasilkan di tambak

garam hanya diberi iodium saja. Koperasi Garam Mekar mempunyai fasilitas yang lebih lengkap dimulai

dari pencucian, penghancuran, pengeringan, yodisasi hingga ke pengepakan. Hal ini mempengaruhi biaya

produksinya, sehingga biaya produksi koperasi jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya produksi

Gerbang Mas. Harga jual garam beryodium Gerbang Mas lebih tinggi (Rp. 3.000/kg) dibandingkan dengan

Koperasi Garam Mekar (Rp. 2.300/kg). Dilain pihak, Koperasi yang lebih besar menghasilkan keuntungan

yang lebih tinggi. Berikut adalah analisis usaha pengolahan garam di Kabuapten Jeneponto.

Analisis Usaha Pengolahan Garam Perbulan di Kabupaten Jeneponto Tahun 2013

basis perhitungan pertahun per kg

No Kegiatan Gerbang Mas Koperasi

Kapasitas Produksi 5 ton /bulan 12 ton / bulan

TOTAL BIAYA 34.252.400 168.575.856

TOTAL PENDAPATAN 166.000.000 319.200.000

Keuntungan usaha perbulan 131.747.600 150.624.144

Sumber: Data Primer dianalisis, 2013

Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa pendapatan rata-rata per bulan untuk pengolahan

garam pada Tahun 2013 adalah Rp. 242.600.000/bulan.

IKU 5. Pertumbuhan PDB Perikanan

Page 45: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 36

Hasil output perikanan dalam suatu perekonomian dengan tidak mempertimbangkan pemiliki

faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu perekonomian. Teknik menghitungnya

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

PDB = pengeluaran rumah tangga (C) + pengeluaran pemerintah (G) + Pengeluaran

investasi (I) + (ekspor –impor)

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yangdiharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 15Pertumbuhan PDB Perikanan

IKU Target (%) Realisasi %

Pertumbuhan PDB Perikanan 7 6,9 98,57

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kelautan dan perikanan, termasuk didalamnya

pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, adalah meningkatnya nilai PDB perikanan. Pertumbuhan PDB

Perikanan dari tahun ke tahun selalu meningkat, hal tersebut menggambarkan bahwa kemampuan

sumberdaya perikanan sebagai andalan dalam perekonomian nasional.

PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa perikanan yang

diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun angka persentase pertumbuhan PDB

Perikanan diperoleh dengan membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2013

dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun 2012.

Pertumbuhan PDB perikanan tahun 2013 ditargetkan mencapai 7%. Berdasarkan data dari Badan

Pusat Statistik, pertumbuhan PDB perikanan berdasarkan harga konstan tahun 2000 dalam kurun waktu

setahun terakhir meningkat sebesar 6,9%, yakni Rp 57.702,6 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 61.661,2

Miliar pada tahun 2013, atau tercapai 98,57% dari target yang telah ditetapkan. Sama halnya dengan

pertumbuhan pada periode tahun 2013 dengan tahun sebelumnya, selama kurun waktu 2009-2013,

pertumbuhan PDB perikanan meningkat rata-rata sebesar 14,83% per tahun dan merupakan rata-rata

tertinggi dalam sektor pertanian secara umum. Dalam dua tahun terakhir PDB perikanan tumbuh di atas

rata-rata nasional dan dalam 4 tahun terakhir memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi dalam sektor

pertanian secara umum. Hal ini menunjukkan bahwa perikanan memegang peranan strategis dalam

mendorong pertumbuhan pada PDB kelompok pertanian secara umum, maupun pada PDB Nasional.

Berikut adalah tabel pencapaian IKU-2 Ditjen P2HP pada tahun 2013.

Page 46: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 37

Tabel 16. Pencapaian IKU-2 Ditjen P2HP, 2009-2013 (Rp Miliar)

Kenaikan rata-rata (%)

Increasing average

2009 - 2013

Kelompok Pertanian / Agriculture Group 857 196.8 985 470.5 1 091 447.1 1 193 452.9 1 311 037.3 11.23

a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 419 194.8 482 377.1 529 967.8 574 916.3 621 832.7 10.40

b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops 111 378.5 136 048.5 153 709.3 162 542.6 175 248.4 12.17

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock & Its product 104 883.9 119 371.7 129 297.7 145 720.0 165 162.9 12.04

d. K e h u t a n a n / Forestry 45 119.6 48 289.8 51 781.3 54 906.5 56 994.2 6.02

e. P e r i k a n a n / Fisheries 176 620.0 199 383.4 226 691.0 255 367.5 291 799.1 13.38

PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)5 606 203.4 6 446 851.9 7 419 187.1 8 229 439.4 9 083 972.2 12.85

PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas 5 141 414.4 5 941 951.9 6 795 885.6 7 588 322.5 8 416 039.5 13.13

Persentase PDB Perikanan / Fisheries GDP Sharring

Persentase terhadap kelompok pertanian / To Agriculture group 20.60 20.23 20.77 21.40 22.26

Persentase terhadap PDB / To GDP 3.15 3.09 3.06 3.10 3.21

Persentase terhadap PDB tanpa Migas / To GDP Without Oil & Gas 3.44 3.36 3.34 3.37 3.47

Kelompok Pertanian / Agriculture Group 295 883.8 304 777.1 315 036.8 328 279.7 339 890.2 3.53

a. Tanaman Bahan Makanan / Food Crops 149 057.8 151 500.7 154 153.9 158 910.1 161 969.5 2.10

b. Tanaman Perkebunan / Estate Crops 45 558.4 47 150.6 49 260.4 52 325.4 54 903.0 4.78

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock & Its product 36 648.9 38 214.4 40 040.3 41 918.6 43 914.0 4.63

d. K e h u t a n a n / Forestry 16 843.6 17 249.6 17 395.5 17 423.0 17 442.5 0.88

e. P e r i k a n a n / Fisheries 47 775.1 50 661.8 54 186.7 57 702.6 61 661.2 6.59

PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)2 178 850.4 2 314 458.8 2 464 566.1 2 618 938.4 2 770 345.1 6.19

PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas 2 036 685.5 2 171 113.5 2 322 653.1 2 481 796.7 2 636 976.0 6.67

Pertumbuhan PDB Year on Year (Y on Y)

Perikanan/ Fisheries 4.2 6.0 7.0 6.5 6.9 14.83

Kelompok Pertanian / Agriculture Group 4.0 3.0 3.4 4.2 3.5

PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) / Gross Domestic Product (GDP) 4.6 6.2 6.5 6.3 5.8

PDB TANPA MIGAS / GDP Without Oil & Gas 5.0 6.6 7.0 6.9 6.3

Sumber / Source : Badan Pusat Statistik / Statistics of Indonesia

Keterangan :

*) : Angka sementara / Preliminary Figures

**) : Angka sangat sementara / Very preliminary figures

***) : Angka sangat sangat sementara / Very very preliminary figures

Ber

dasa

r ha

rga

berla

ku

At

curr

ent

pric

es

Ber

dasa

r ha

rga

kons

tan

thn

2000

At

2000

Con

stan

t P

rices

LAPANGAN USAHA

INDUSTRIAL ORIGIN2012*)201120102009

TAHUN - YEAR

2013**)

Apabila pencapaian indikator kinerja pertumbuhan PDB perikanan sebesar 6,86% di tahun 2013

ini dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana tercantum pada Renstra 2010-2014, maka

pencapaian pada indikator kinerja ini telah mencapai 94,63% dibandingkan dengan target sampai dengan

tahun 2014 sebesar 7,25%.

Pencapaian sasaran strategis 1, yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan

perikanan, salah satunya didukung oleh kegiatan antara lain (1), Pengembangan usaha pengolahan hasil

perikanan; (2) Pengembangan usaha pasca panen nonkonsumsi hasil kelautan dan perikanan; (3)

Peningkatan serapan pasar domestik hasil perikanan; (4) Peningkatan dan perluasan akses pasar ekspor

hasil kelautan dan perikanan; (5) Peningkatan investasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; dan (6)

Pengembangan uji terap ragam produk dan alat pasca panen dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan.

Melalui berbagai kegiatan di atas diharapkan dapat terwujud peningkatan daya saing produk perikanan

dan ketahanan pangan.

Dukungan BBPSEKP dalam pertumbuhan PDB adalah dengan dilakukan kegiatan penelitian terkait

Strategi Pertumbuhan PDB Perikanan. Model yang telah dikembangkan BBPSEKP terrsebut dilakukan

dengan penggolongan berbagai kegiatan ekonomi di Indonesia ke dalam 75 kelompok komoditas.

Kegiatan ekonomi di sektor KP pun disertakan dalam pemodelan ini. Namun karena adanya keterbatasan

Page 47: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 38

sumberdaya yang terdapat di BBPSEKP, maka model ini baru mampu mengakomodir 10 (sepuluh)

kelompok komoditas KP saja. Kesepuluh kelompok tersebut adalah :

Simulasi yang dilakukan pada model ekonomi KP Indonesia 2008 menggunakan asumsi target

pertumbuhan PDB sektor KP sebesar 7%. Simulasi yang dilakukan terdiri dari 11 simulasi.Simulasi 1-10

dilakukan untuk mengetahui besaran pertumbuhan final demand yang diperlukan untuk mencapai target

pertumbuhan PDB, sedangkan simulasi 11 khusus dilakukan untuk mengetahui berapa besaran pertumbuhan

final demand yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan PDB KP. Dan dari hasil simulasi tersebut

diperoleh data bahwa untuk mencapai pertumbuhan PDB KP sebesar 7% perlu adanya pertumbuhan final

demand sebagai berikut :

Sedangkan besaran Peningkatan Nilai Demand Komoditas KP yang diperlukan untuk Menciptakan

Pertumbuhan PDB KP sebesar 7% :

Komoditas Peningkatan

Final

Demand

Komoditas

KP (Rp.000)

%

Peningkatan

Final

Demand

Peningkatan

Produksi

Komoditas

KP (Rp.000)

%

Peningkatan

Output

Peningkatan

PDB KP

(Rp.000)

Pertumbuhan

PDB KP

Kode Kelompok Komoditas

23 Tuna

24 Tongkol

25 Cakalang

26 Perikanan laut

27 Patin

28 Perikanan Budidaya

29 Udang

33 Garam Kasar

35 Ikan Kering dan Asin

36 Ikan Olahan dan Awetan

Simulasi Kelompok Komoditas Pertumbuhan Demand

1 Tuna 1107%

2 Tongkol 1593%

3 Cakalang 1128%

4 Ikan Laut 84%

5 Patin 1108%

6 Ikan Darat 68%

7 Udang 147%

8 Garam 3315%

9 Ikan Asin 150%

10 Ikan Olahan dan Awetan 82%

11 Seluruh Komoditas KP 18%

Page 48: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 39

Tuna 487.855 17.903 689.555 16 499.535 15.57

Tongkol 338.867 17.903 478.969 16 346.980 15.57

Cakalang 478.655 17.903 676.551 16 490.114 15.57

Ikan Laut 6.397.505 17.903 9.086,831 16 6.582.783 15.54

Patin 487.798 17.903 599.832 14 467.568 13.80

Ikan Darat 7.941.725 17.903 9.718.294 16 7.575.372 16.19

Udang 3.754.453 17.903 7.230.692 15 5.043.205 14.73

Garam 159.960 17.903 167.453 27 141.898 26.66

Ikan Asin 3.805.332 17.903 4.142.441 15 1.745.961 14.53

Ikan Olahan

dan Awetan

7.408.505 17.903 8.123.361 13 2.209.860 13.10

Seluruh

Komoditas

KP

31.260.656 40.918.979 25.103.276 7.00

Dari hasil simulasi yang dilakukan juga dapat diambil kesimpulan bahwa untuk target pertumbuhan

PDB KP sebesar 7% dinilai memungkinkan untuk dicapai. Untuk mecapai target tersebut maka KKP perlu

menggulirkan program yang dapat mendorong peningkatan final demand terhadap semua komoditas KP

secara serentak, sebesar 18% untuk masing-masing komoditas. Selanjutnya peningkatan final demand

tersebut akan diserap oleh rumah tangga, swasta dan diekspor ke luar negeri.

3.3.2

Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian BBPSEKP oleh Masyarakat Kelautan dan

Perikanan

IKU 6. Jumlah jejaring dan kemitraan BBPSEKP

Jejaring dan kemitraan hasil penelitian BBPSEKP merupakan salah satu kunci pemanfaatan hasil

penelitian BBPSEKP oleh user atau pengguna. Jejaring dan kemitraan ini dibangun melalui proses

koordinasi antara BBPSEKP dengan calon pengguna. Jejaring dan kemitraan BBPSEKP telah dibangun dari

tahun 2006 atau semenjak BBPSEKP telah berdiri. Berkaitan dengan kerjasama BBPSEKP yang melibatkan

masyarakat kelautan dan perikanan, dihitung dengan teknik yaitu : akumulasi jumlah jejaring dan

kemitraan BBPSEKP (s/d tahun berjalan).

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini dari BBPSEKP sebagai berikut:

Page 49: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 40

Tabel 17. Pencapaian IKU-6 BBPSEKP, 2012-2013

No Rincian Output

Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1 Jumlah jejaring dan

kemitraan BBPSEKP 4 7 4 1 3

Dari tabel 17 diatas dapat dilihat bahwa jumlah jejaring dan kemitraan BBPSEKP pada tahun 2013

memiliki capaian yang lebih rendah yaitu 25% atau sejumlah 1 (satu) jejaring dari target sejumlah 4

(empat). Dan jika dibandingkan dengan tahun 2012, capaian tahun 2013 lebih rendah atau terdapat selisih

capaian sejumlah 85% atau 6 (enam) jejaring atau kemitraan. Sehingga berdasarkan bobot validasi IKU,

capaian jejaring pada tahun 2013 hanya mencapai 0.2, dengan koeifisien 0.25, serta skor sejumlah 0.0625.

Berikut adalah hasil jejaring BBPSEKP dengan instansi lain dari tahun 2012-2013 :

Tahun 2012 meliputi :

1. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur

3. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Indramayu, Jawa

Barat;

4. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Lamongan, Jawa

Tengah;

5. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wonogiri, Jawa

Tengah;

6. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Subang, Jawa

Barat;

7. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Gunung Kidul,

Jawa Tengah

Perjanjian Kerjasama Tahun 2013 :

1. Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Tegal, Jawa

Tengah

Dengan belum tercapainya sejumlah 3 (tiga) target jejaring tersebut, BBPSEKP membuat target

capaian jejaring dan kemitraan sejumlah 3 (tiga) pada tahun 2014. Jika dinilai berdasarkan validasi IKU,

bobot IKU pada tahun 2013 adalah mencapai 0.2, dan koefisien sebesar 0.25, dan skor IKU sebesar 0.625.

IKU 7. Jumlah hasil Penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh Masyarakat KP

IKU ini didefinisikan sebagai IPTEK yang disebarkan oleh BBPSEKP, baik secara langsung maupun

tidak langsung melalui berbagai media, kepada masyarakat pengguna. Teknik menghitungnya yaitu jumlah

hasil penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh masyarakat setiap tahun. IKU ini menggunakan klasifikasi

maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi

capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 18 Pencapaian IKU-7 BBPSEKP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1

Jumlah hasil Penelitian Sosial

Ekonomi KP yang diadopsi

oleh Masyarakat KP

4 6 4 4 1

Page 50: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 41

Dari tabel 18 di atas terlihat bahwa capaian jumlah hasil penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh

masyarakat KP pada tahun 2013 adalah sejumlah 4 buah atau sejumlah 100%. Jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, capaian hasil adopsi lebih rendah sejumlah 2 (dua) atau terdapat selisih 25%. Hal

tersebut diakibatkan adanya kebijakan penentuan pada sumber adopsi. Bahwasannya pada tahun 2013

ditentukan bahwa sumber adopsi BBPSEKP merupakan kegiatan litbang yang menghasilkan model

penerapan kelembagaan KP dengan keragaman tipologi.

Jika dihitung berdasarkan bobot validasi IKU, capaian hasil adopsi output tersebut adalah

mencapai 0.3 dengan koefisien dan skor per IKU 0.375. Berikut adalah capaian hasil adopsi oleh

masyarakat KP :

Tabel 19 Capaian hasil penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh masyarakat kelautan dan perikanan

No Kegiatan Litbang KP Lokasi

1 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis Iptek KP (KIMBis) dengan Tipologi

Perikanan Tangkap Laut

Kabupaten

Indramayu

2 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis Iptek KP (KIMBis) dengan Tipologi

Budidaya

Kabupaten

Subang

3 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis Iptek KP (KIMBis) dengan Tipologi

PUD

Kabupaten

Wonogiri

4 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis Iptek KP (KIMBis) dengan Derivatif

Garam

Kabupaten

Pati

Sedangkan pada tahun 2014, BBPSEKP menentukan target jumlah penelitian sosek KP yang

diadopsi oleh masyarakat KP sejumlah 1 (satu).

IKU 8. Jumlah pengguna hasil Penelitian BBPSEKP (Kelompok/Orang)

IKU ini didefinisikan sebagai anggota masyarakat KP yang menerima IPTEK secara langsung dari

BBPSEKP maupun pengguna yang mendapatkan IPTEK secara tidak langsung di sekitar kawasan kelompok

sasaran. Teknik menghitungnya yaitu jumlah pengguna (kelompok/orang) yang telah memanfaatkan IPTEK

hasil kegiatan BBPSEKP setiap tahun. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang

diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini dari BBPSEKP

sebagai berikut:

Tabel 20 Pencapaian IKU-8 BBPSEKP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1

Jumlah pengguna

hasil penelitian

BBPSEKP

4 6 5 13 19

Dari Tabel 20 di atas terlihat bahwa capaian jumlah pengguna hasil penelitian BBPSEKP pada

tahun 2013 adalah lebih besar dari target yang ditentukan atau tercapai 260%. Jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, capaian tersebut lebih tinggi 7 (tujuh) pengguna atau 117%. Kenaikan jumlah pengguna

hasil litbang KP disebabkan oleh ada beberapa kelompok masyarakat KP yang secara tidak langsung

memperoleh introduksi teknologi KP, telah mengintroduksikan teknologi yang serupa dengan kelompok

yang menerima paket teknologi secara langsung.

Page 51: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 42

Berdasarkan validasi IKU, bobot jumlah pengguna tersebut adalah mencapai 0.3. Dengan nilai

koefisien 0.375, dan skor iku 0.975. Adapun capaian tersebut adalah memiliki rincian sebagai berikut :

Tabel 21 Capaian Jumlah Pengguna Hasil Penelitian BBPSEKP

PROVINSI KAB/KOTA PENGGUNA IPTEK YANG DIADOPSI

Jawa Barat Kab. Subang 9 Kelompok - Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis

Iptek KP (KIMBis)

Jawa Tengah Kab. Tegal 2 Kelompok - Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis

Iptek KP (KIMBis)

Jawa Timur Kab. Pacitan 1 Kelompok - Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis

Iptek KP (KIMBis)

NAD Kab. Banda Aceh 1 Kelompok - Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis

Iptek KP (KIMBis)

Dengan demikian, secara keseluruhan dukungan IKU untuk mencapai SS2 adalah berupa jumlah

jejaring dan kemitraan BBPSEKP dengan bobot 0.2 dan skor IKU 0.0625, jumlah hasil penelitian sosial

ekonomi KP yang diadopsi oleh masyarakat KP dengan bobot 0.3 dan skor IKU 0.375, serta jumlah

pengguna hasil penelitian sosial ekonomi KP dengan bobot 0.3 dan skor IKU 0.975. Sehingga secara

keseluruhan bobot IKU tersebut adalah 0.8, dengan skor IKU 141% dan mencapai total perspektif pada

Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) berjumlah 110% atau “Baik.”

3.3.3.

Sasaran Strategis 3 : Tersedianya kebijakan kelautan dan perikanan yang implementatif

IKU 9. Presentase jumlah usulan rekomendasi kebijakan BBPSEKP yang dijadikan bahan kebijakan

terhadap total kajian yang dihasilkan

IKU ini didefinisikan sebagai hasil kegiatan penelitian sosial ekonomi kelautan dan perikanan,

termasuk di dalamnya adalah hasil kepakaran atau buah pikiran para pakar atau peneliti sosek disampaikan

secara resmi dan tertulis kepada Balitbang KP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah rekomendasi hasil kajian

Sosek KP yang dijadikan bahan kebijakan : jumlah total rekomendasi sosek. IKU ini menggunakan klasifikasi

maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi

capaian atas IKU ini dari BBPSEKP sebagai berikut:

Tabel 22 Pencapaian IKU-9 BBPSEKP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1

Presentase jumlah

Rekomendasi

Sosek KP yang

dijadikan bahan

kebijakan

terhadap total

kajian yang

dihasilkan

20% 24% 30% 50% 33%

Dari tabel 22 dapat diperhatikan bahwa capaian presentase jumlah kajian yang dijadikan bahan

kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan sampai TA 2013 sebesar 50% atau lebih tinggi dari target

yang ditetapkan sebesar 30%. Tingginya jumlah kajian yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total

Page 52: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 43

kajian yang dihasilkan adalah adanya kebutuhan hasil rekomendasi BBPSEKP yang cukup mendukung

pembuatan kebijakan KP. Dan jumlah capaian tersebut adalah lebih tinggi dari tahun 2012.

Jika diukur berdasarkan validasi IKU, bobot IKU tersebut adalah 0.1 dengan koefisien 0.2 dan skor

0.36. Adapun hasil pengukuran TA 2013 pada IKU rekomendasi Sosek KP yang menjadi bahan kebijakan di

KKP adalah sebagai berikut:

1. Inovasi Kelembagaan Masyarakat Perikanan dalam Mendukung Penyebaran IPTEK dalam Pengentasan

Kemiskinan;

2. Dampak Terkini Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyakl (BBM) terhadap Kinerja Usaha nelayan dan

Budidaya Ikan;

3. Suppply Chain Analysis Pengembangan Patin Pasupati di Tulungagung, Jawa Timur;

4. Dampak perubahan Ekonomi Global terhadap Sektor KP;

5. Kajian Dampak Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN terhadap Sektor Kelautan dan Perikanan;

6. Strategi Mendorong Pertumbuhan PDB Sektor Kelautan dan Perikanan;

7. Persepsi Masyarakat terhadap Kebijakan/Program KP.

8. Pentingnya Dukungan Maluku Sebagai MLIN Dalam Keberhasilan Program Industrialisasi;

9. Disparitas Herger Ikan dan Strategi Penetrasi Pasar;

10.Estimasi Dampak Kesepakatan Sidang WTO Terhadap Sektor KP di Indonesia

11. Peningkatan Nilai Tukar Nelayan dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)

12.Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai

Implementasi PNPM Mandiri KP.

IKU 10. Jumlah Rekomendasi Kebijakan Sosek KP

IKU ini didefinisikan sebagai jumlah hasil penelitian yang menghasilkan rekomendasi kebijakan

sosek KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dengan teknik menghitung yaitu jumlah rekomendasi

hasil penelitian sosek KP pada setiap tahun. Pada tahun 2013, jumlah rekomendasi yang dihasilkan pada

BBPSEKP adalah sejumlah 40 buah dari target sejumlah 4 (empat) buah. Sedangkan pada tahun 2012

adalah telah dihasilkan 11 naskah rekomendasi dari target sejumlah 7 (tujuh) rekomendasi, atau telah

tercapai 157%. Dengan demikian capaian pada tahun 2013 adalah jauh lebih tinggi dari tahun 2012.

Berdasarkan validasi IKU, capaian jumlah rekomendasi tersebut memiliki bobot 0.1 dengan

koefisien 0.2, dan skor IKU 2. Sedangkan rincian dari jumlah rekomendasi tersebut secara jelas dapat dilihat

pada lembar lampiran. Atas hasil capaian tersebut, target rekomendasi kebijakan sosek KP pada tahun 2014

ditentukan sejumlah 4 (empat) rekomendasi.

IKU 11. Persepsi masyarakat KP terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP (dalam skala likert 1-5)

IKU ini didefinisikan sebagai tingkat penilaian masyarakat terhadap penerapan kebijakan

Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan ukuran skala likert 1-5. Teknik menghitungnya yaitu survey

persepsi masyarakat terhadap kebijakan KKP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian

yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai

berikut:

Persepsi masyarakat terhadap program Kementerian Kelautan dan Perikanan dimaksudkan untuk

memperoleh informasi yang akurat dari penerima bantuan dari program yang dirancang oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Program yang diidentifikasi meliputi Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP):

PUMP-Perikanan Tangkap, PUMP-Perikanan Budidaya, PUMP-Pengolahan dan Program Bantuan Kapal

INKA MINA.

Page 53: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 44

Pengumpulan data dilakukan pada beberapa lokasi, oleh beberapa tim peneliti dari Balai Besar

Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP) sebagai kegiatan tambahan pada saat

melakukan kegiatan penelitian. Pengumpulan data Program Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan

(POKLAHSAR) dilakukan di Subang, Gresik, Wonogiri, Brebes, Aceh, dan Maros. Data untuk Program

PUGAR dikumpulkan dari lokasi: Sumenep, Indramayu, Brebes, dan Jeneponto. Sementara itu informasi

untuk Program PUMP Perikanan Tangkap dikumpulkan dari Aceh, Jambi (Kerinci), Sibolga, Sumatera

Selatan, Gunung Kidul, Subang, Brebes, Maros dan Nusa Tenggara (Kec. Lembata). Persepsi responden

terhadap PUMP perikanan Budidaya diperoleh dari responden di Aceh, Kerinci, Sibolga, Sumatera Selatan,

Gresik, Subang, Purwakarta, Brebes, Sumbawa, Flores Maros. Dan program yang terakhir adalah program

Kapal INKA MINA yang diperoleh dari Sulawesi Tengah dan Gunung Kidul, Sibolga, NTT (Flores). Survey

belum dilakukan pada lokasi Program Desa Pesisir Tangguh (PDPT), karena tidak ada kegiatan penelitian

yang berada pada lokasi PDPT.

Penelitian tentang Persepsi Masyarakat terhadap Program Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP) merupakan jenis penelitian evaluatif. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan Usman, dkk (2009)

bahwa penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu

program atau mengetahui keefektifan pelaksanaan suatu program. Penelitian evaluatif dilakukan dengan

pengumpulan data lapangan apa adanya yang kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan pada IKU Balitbang KP.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus Hingga November 2013 dengan beberapa lokasi

penelitian yang terdapat Program Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (POKLAHSAR) yaitu di Subang,

Gresik, Wonogiri, Brebes, Aceh, dan Maros. Program PUGAR di lokasi Sumenep, Indramayu, Brebes, dan

Jeneponto. Sementara itu untuk Program PUMP Perikanan Tangkap dilakukan di Aceh, Jambi (Kerinci),

Sibolga, Sumatera Selatan, Gunung Kidul, Subang, Brebes, Maros dan Nusa Tenggara (Kec. Lembata).

PUMP Perikanan Budidaya dilakukan di Aceh, Kerinci, Sibolga, Sumatera Selatan, Gresik, Subang,

Purwakarta, Brebes, Sumbawa, Flores Maros. Dan program yang terakhir adalah program Kapal INKA

MINA di Sulawesi Tengah dan Gunung Kidul, Sibolga, NTT (Flores). Survey belum dilakukan pada lokasi

Program Desa Pesisir Tangguh (PDPT), karena tidak ada kegiatan penelitian yang berada pada lokasi PDPT.

Pada penelitian evaluatif ini, strategi yang digunakan adalah metode survey. Metode survey

menurut Singaribuan (1992) merupakan metode pengambilan sampel dari suatu populasi dengan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian evaluatif ini metode survey

dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden dan dilakukan pengisian secara langsung

dengan didampingi oleh peneliti. Sedangkan pada pengumpulan data, digunakan kuesioner berupa angket

tertutup yaitu berupa jawaban yang dapat dipilih dengan 5 (lima) alternatif jawaban dengan skala likert.

Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis statistik sederhana.

Informasi yang diperoleh melalui kuesioner kemudian diolah dan dijelaskan secara deskriptif . Deskripsi

penjelasan tersebut terkait dengan persepsi masyarakat terhadap Program Usaha Mina Pedesaan (PUMP):

PUMP-Perikanan Tangkap, PUMP-Perikanan Budidaya, PUMP-Pengolahan dan Program Bantuan Kapal

INKA MINA.

Contoh : Program Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (POKLAHSAR)

Kebijakan pengembangan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLAHSAR) merupakan

suatu program pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan. Pemberdayaan usaha ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan dan

Page 54: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 45

memperkuat dasar kehidupan perekonomian rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan

kerja dan mengurangi kesenjangan sosial serta tingkat kemiskinan pada masyarakat .

Kebijakan Pengembangan usaha Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (POKLAHSAR)

melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) P2HP dalam kerangkan PNPM Mandiri Kelautan

dan Perikanan bertujuan untuk menumbuhkembangkan wirausaha mikro kecil pengolahan dan pemasaran

hasil perikana menjadi wirausaha yang mandiri dan berdaya saing. Secara keseluruhan PUMP-P2HP telah

membina kurang lebih 3.408 POKLAHSAR yang tersebar pada seluruh provinsi di Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Program Pengolah dan

Pemasar Hasil Perikanan (POKLAHSAR) yang dilakukan di berbagai lokasi. Penelitian ini dilakukan dengan

cara mengisi daftar pertanyaan, kepada responden di setiap lokasi dan pertanyaan tersebut dikalsifikasi

menjadi 3 kelompok, yaitu: kesesuaian program dengan kebutuhan masyarakat; keuntungan program

untuk masyarakat; dan program dapat meningkatkan produksi dan harga, dengan klasifikasi jawaban

penilaian sangat buruk hingga sangat baik (skala 1-5). Data hasil penilaian responden terhadap

POKLAHSAR disajikan pada Tabel 23 dibawah ini.

Tabel 23 Penilaian responden terhadap POKLAHSAR,PUGAR, PUMP Perikanan Tangkap, PUMP Perikanan

Budidaya, Program Kapal Inka Mina KKP

Klasifikasi Pertanyaan

Nilai

Maksimum

(Jawaban)

Keterangan

Nilai Rata-

rata

(Jawaban)

Persentase

(%)

Keterangan

Kesesuaian Program dengan

Kebutuhan Masyarakat 5 3,8 75%

Lokasi survey Kerinci-Jambi,

Gunung Jidul-Yogyakarta, Bada

Aceh-NAD, Sumbawa-NTB,

Gresik-Jatim, Wonogiri-Jateng,

Jeneponto-Sulsel

Keuntungan Program untuk

Masyarakat 5 4 80%

Program dapat

Meningkatkan Produksi dan

Herger

5 3,3 67%

Keterangan :

1. Survey dilakukan di berbagai lokasi

Data pada Tabel 23 menunjukkan penilaian responden terhadap program POKLAHSAR, PUGAR,

PUMP Perikanan Tangkap, PUMP Perikanan Budidaya, Program Kapal Inka Mina. Nilai rata-rata jawaban

responden terhadap kesesuaian program sebesar 3,8, hal ini menunjukkan bahwa program POKLAHSAR,

PUGAR, PUMP Perikanan Tangkap, PUMP Perikanan Budidaya, Program Kapal Inka Mina cukup sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan usahanya dengan persentase penilaian sebesar

75%. Menurut responden program POKLAHSAR, PUGAR, PUMP Perikanan Tangkap, PUMP Perikanan

Budidaya, Program Kapal Inka Mina dapat memberikan keuntungan untuk masyarakat dengan persentase

penilaian sebesar 80% (nilai rataan 4), dan persepsi responden terhadap program ini untuk meningkatkan

produksi dan harga adalah pada rata-rata 3,3 atau 67% dari skala 100. Dari hasil tersebut diperoleh rata-

rata persepsi masyarakat terhadap kebijakan KKP adalah 3.8 atau 4. Jika berdasarkan validasi IKU, bobot

IKU jumlah persepsi masyarakat terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP (dalam skala likert) adalah 0.3

dengan koefisien dan skor IKU 0.6.

Sehingga secara keseluruhan, dukungan IKU untuk mencapai SS3 adalah berupa jumlah

rekomendasi kebijakan Sosek KP yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan

Page 55: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 46

dengan bobot 0.3 dan skor IKU 0.36, jumlah rekomendasi kebijakan sosek KP dengan bobot 0.1 dan skor

IKU 2, serta persepsi masyarakat terhadap kebijakan yang diterbitkan KKP dengan bobot 0.3 dan skor IKU

0.6. Dengan demikian, secara keseluruhan bobot IKU adalah mencapai 0.5 dengan total skor IKU 296%,

dan mencapai total perspektif pada Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) sejumlah 296% atau

berpredikat “Baik.”

3.3.4. Sasaran Strategis 4 : Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

IKU 12. Jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

Data dan informasi ilmiah merupakam salah satu bukti hasil penelitian BBPSEKP. IKU ini

didefinisikan sebagai data informasi ilmiah sosial ekonomi penelitian yang telah disusun dalam bentuk

paket informasi. Teknik menghitungnya yaitu jumlah data dan informasi ilmiah sosial ekonomi KP yang

sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan

klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Adapundeskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 24 Pencapaian IKU-12 BBPSEKP KP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1

Jumlah data dan

informasi ilmiah

sosial ekonomi KP

11 11 11 14 11

Dari Tabel 24 di atas dapat dilihat bahwa jumlah data dan informasi ilmiah BBPSEKP pada tahun

2013 mengalami peningkatan capaian dari jumlah yang ditargetkan yaitu sebesar 127 %. Sedangkan untuk

tahun 2012 telah memenuhi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan antara Tahun 2012 dan 2013 maka

selisih capaian sejumlah 27 %. Sehingga berdasarkan bobot validasi IKU, capaian data dan informasi ilmiah

tahun 2013 mencapai 0.1 dengan koefisien 0.25 serta skor sejumlah 0.318.Pencapaian tahun 2013 yang

melebihi target maka pada tahun 2014 BBPSEKP membuat target capaian sejumlah 11.

IKU 13. Jumlah karya tulis ilmiah (KTI)

IKU ini didefinisikan sebagai tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan

dari kegiatan sosek KP yang telah diterbitkan pada suatu jurnal atau prosiding. Teknik menghitungnya yaitu

jumlah karya tulis ilmiah yang sudah diterbitkan dan disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada

Kepala Badan.IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yangdiharapkan adalah melebihi

target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 25 Pencapaian IKU-13 BBPSEKP, 2012-2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1 Jumlah karya tulis ilmiah sosek KP 25 47 25 39 25

Page 56: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 47

Dari Tabel25 di atas terlihat bahwa capaian jumlah karya tulis ilmiah pada tahun 2013 sudah

mencapai 39 dari target sebanyak 25 paket atau sebanyak 156 %, akan tetapi jika dibandingkan dengan

tahun 2012, maka capaian 2013 jauh lebih rendah dengan selisih 32 %. Berdasarkan validasi iku maka

jumlah karya tulis ilmiah adalah 0,1 dengan koefisien 0.25 dan skor iku 0,39. Adapun beberapa judul

penelitian yang dihasilkan pada Tahun 2014 baru akan diusulkan untuk menjadi karya tulis ilmiah sosek KP

pada tahun yang akan datang. Target yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah 25.

IKU 14. Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi di Lingkup BBPSEKP

IKU publikasi didefinisikan sebagai berbagai publikasi cetak yang diterbitkan oleh BBPSEKP. Teknik

menghitung adalah jumlah publikasi cetak yang diterbitkan oleh BBPSEKP pada setiap tahun.Pada tahun

2012-2013, publikasi yang diterbitkan oleh BBPSEKP adalah sejumlah :

Tabel 26. Capaian IKU 14 Jumlah Publikasi BBPSEKP 2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1 Jumlah publikasi

sosial ekonomi KP 10 10 12 31 14

Dari data tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 capaian yang di hasilkan sesuai

target, sementara pada tahun 2013 capaian IKU untuk publikasi telah melebihi 19 paket dari target yang

ditentukan atau sebesar 258 %. Capaian ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Jika diukur berdasarkan validasi iku maka bernilai 0,1 dengan koefisien iku 0,25 dan skor per iku 0,645.

Adapun target yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah 14 publikasi sosial ekonomi KP.

IKU 15. Frekuensi Pertemuan Ilmiah Sosial Ekonomi KP di Lingkup BBPSEKP

IKU ini didefinisikasn sebagai jumlah pertemuan terkait ilmiah sosial ekonomi kelautan dan perikanan yang

diselenggarakan oleh BBPSEKP. Teknik menghitungnya adalah jumlah pertemuan ilmiah sosial ekonomi KP

yang diselenggarakan oleh BBPSEKP.Pada tahun 2010-2013 diselenggarakan pertemuan ilmiah sebagai

berikut :

Tabel 27. Capaian IKU 15Frekuensi Pertemuan Ilmian Sosek 2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1

Jumlah pertemuan

ilmiah sosial ekonomi

KP

4 4 4 4 4

Dari data tersebut diatas, dapat diketahui bahwa untuk tahun 2013, kegiatan terkait pertemuan

ilmiah sosial ekonomi KP sudah diselenggarakan sesuai dengan target yang direncanakan. Kegiatan tersebut

adalah meliputi :

Page 57: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 48

1. Temu Sains Kebijakan dan Pasar (TSKP) (2010-2014);

2. Seminar Internal BBPSEKP (2010-2014)

3. Seminar Nasional Sosial Ekonomi KP (2010-2014)

4. Workshop Hasil Penelitian Sosial Ekonomi KP (2011-2014).

Capaian kegiatan sesuai target yaitu 100 %, capaian ini sama dengan tahun sebelumnya. Jika

dilihat bobotnya berdasarkan validasi iku senilai 0,1 dengan koefisien 0,25 dan skor per iku 0,25.

Sedangkan pada tahun 2014 capaian yang ditargetkan untuk pertemuan ilmiah sosial ekonomi KP adalah 4.

Sehingga secara keseluruhan capaian SS4 2013 adalah mencapai NPSS sebesar 160% atau memiliki predikat

“Baik.”

3.3.5. Sasaran Strategis 5 : Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi KP, pengolahan, dan

pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu

IKU 16. Jumlah Model Penerapan Kelembagaan KP yang inovatif

IKU ini didefinisikan sebagai hasil kegiatan litbang BBPSEKP. yang akan dipergunakan dalam

mengembangkan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK berupa model penerapan

kelembagaan IPTEK. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah

melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah : Jumlah hasil kegiatan pengembangan

kelembagaan kelautan dan perikanan IPTEK berupa model penerapan. Adapun deskripsi capaian atas IKU

ini dari BBPSEKP sebagai berikut:

Tabel 28. Pencapaian IKU-16 BBPSEKP, 2010-2013

No Rincian Output Target

2012

Capaian

2012

Target

2013

Capaian

2013

Target

2014

1 Jumlah model penerapan

kelembagaan inovatif 4 8 4 15 4

Dari Tabel 26 di atas terlihat bahwa capaian jumlah model penerapan kelembagaan yang inovatif

pada tahun 2013 memiliki capaian yang lebih tinggi dari target yang ditentukan yaitu 15 atau 375%. Hal

tersebut menunjukan bahwa capaian model penerapan kelembagaan tersebut lebih tinggi dari tahun

sebelumnya.

Jika diukur berdasarkan validasi IKU, bobot IKU mencapai 0.3 dengan koefisien 1, dan skor IKU

3,75. Hal tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai SS5 yaitu terselenggaranya modernisasi sistem

produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu adalah didukung oleh

jumlah model penerapan kelembagaan yang inovatif dengan total bobot 0.3 dan skor IKU 375%, sehingga

capaian NPSS adalah sebesar 375% atau memiliki predikat “Baik.” Dan untuk tahun 2014, target capaian

jumlah model penerapan kelembagaan inovatif ditentukan sejumlah 4 (empat).

3.3.6. Sasaran Strategis 6 : Terselenggaranya pengendalian Sosek KP

IKU 17. Prosentase penelitian Sosial Ekonomi KP mendukung program strategis

IKU ini didefinisikan sebagai Kegiatan-kegiatan litbang KP yang dilakukan dalam rangka mendukung

program strategis KKP seperti program industrialisasi, minapolitan, blue economy. Teknik menghitungnya

Page 58: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 49

yaitu nilai prosentase kegiatan Sosek KP dalam mendukung program strategis KKP (industrialisasi,

minapolitan, blue economy).

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Pada tahun 2013, Persentase litbang BBPSEKP mendukung program strategis KKP adalah sebesar 77

persen. Dukungan tersebut ditunjukkan dengan kegiatan litbang sejumlah 10 (sepuluh) kegiatan dari jumlah

total kegiatan litbang sebanyak 13 kegiatan. Kegiatan yang mendukung industrialisasi sebanyak 3 (tiga)

kegiatan, yang mendukung minapolitan sebanyak 4 (empat) kegiatan dan yang mendukung blue economy

sebanyak 3 (tiga) kegiatan. Sedangkan pada tahun 2012, balitbang belum menentukan target pada output

tersebut, sehingga capaian tahun 2013 tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan validasi IKU, bobot yang dicapai adalah mencapai 0.3 dengan koefisien sejumlah 1 dan

skor IKU 0.95. Dengan demikian secara keseluruhan, untuk mencapai SS6 berupa terselenggaranya

pengendalian Sosek KP ditentukan oleh presentase penelitian Sosial Ekonomi KP yang mendukung program

strategis dengan bobot 0.3 dan skor per IKU sejumlah 0.95. atau 95%, sehingga capaian NPSS adalah 95%

atau memiliki predikat “Baik” karena terdapatnya toleransi capaian sebesar 10%. Sedangkan tahun 2014,

target IKU untuk mendukung SS6 tersebut adalah telah ditentukan sebesar 4 (empat).

3.3.7 Sasaran Strategis 7 : Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

IKU 18. Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III

Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi

yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut. Teknik

menghitungnya yaitu :

Menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu

Melakukan pengukuran dengan membandingkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat

tersebut dengan rumus : kompetensi pejabat sekarang dibanding kompetensi yang dibutuhkan dikali

100 persen

IKU ini menggunakan klasifikasi minimize, dimana capaian yang diharapkan adalah kurang dari

target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Hasil pengukuran terhadap kompetensi pejabat di lingkup BBPSEKP, menunjukkan nilai indeks

kesenjangan sebesar 60%. Indeks tersebut tercapai sesuai target yang ditetapkan. Capaian kinerja iKU ini

didukung oleh beberapa kegiatan seperti : 1). Assesment 2). Analisa beban kerja untuk pejabat Eselon II, III,

dan IV lingkup Balitbang KP yang dilakukan oleh bagian Kepegawaian dan Hukum, 3). Transformasi

budaya kerja BBPSEKP untuk pejabat Eselon II, III, dan IV guna meningkatkatan kemampuan manajerial,

4). Memetakan standar kompetensi jabatan, dan 5). Mengusulkan kebutuhan diklat. Hasil kegiatan ini

dapat diketahui kesenjangan kompetensi (competency gap) pada setiap pejabat eselon II dan III.

Kompetensi merupakan kombinasi keterampilan, pengetahuan dan sikap yangkompleks yang ditunjukkan

oleh seorang anggota organisasi yang sangat penting bagi terselenggaranya fungsi organisasi secara efektif

dan efisien.Kombinasi keterampilan, pengetahuan, perilaku dan atribut personal yang terobservasi dan

mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja seorang pegawai dan kesuksesan organisasi.

Dari target 60% nilai kinerjanya telah dicapai 56,68 atau tercapai 114,01 (IKU minimize).

Kesenjangan ini akan diturunkan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai. Data tersebut adalah

adopsi pada data KKP, mengingat pada lingkup satker BPSEKP belum dilakukan pengukuran secara khusus.

Target dari IKU tersebut merupakan penetapan target yang diawali pada tahun 2013, dan telah ditentukan

target pada tahun 2014 sebesar 50%, sehingga diharapkan akan berkurang kesenjangannya. Adapun bobot

IKU berdasarkan validasi IKU adalah sebesar 0.3 dengan koefisien dan skor IKU sebesar 0.3.

Page 59: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 50

IKU 19. Jumlah Profesor Riset pada Lingkup BBPSEKP

IKU ini didefinisikan sebagai Peneliti BBPSEKP yang telah memenuhi syarat untuk diusulkan dan

ditetapkan menjadi Profesor Riset. Teknik menghitungnya yaitu jumlah peneliti BBPSEKP yang diusulkan

dan ditetapkan menjadi profesor riset. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang

diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Gambar 17. Prof. Dr. Ir. Zahri Nasution, M.Si pada Pengukuhan Profesor Riset Balitbang KP Tahun 2013

Pada tahun 2013, peneliti BBPSEKP yang telah dikukuhkan sebagai professor riset yaitu Prof. Dr. Ir.

Zahri Nasution, M.Si, sebagai Profesor Riset Bidang Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, dengan judul

orasi “Pengembangan Kelembagaan Nelayan dalam Pengelolaan Perikanan Peraiaran Umum Daratan”.

Output tersebut merupakan capaian pada target pertama untuk jumlah profesor riset. Jika

berdasarkan validasi IKU, bobot IKU mencapai 0.3 dan demikian pula dengan koefisien dan skor IKU. Dan

pada tahun 2014 ditentukan IKU tersebut sejumlah 1 (satu).

IKU 20. Jumlah peneliti S3 di BBPSEKP.

IKU ini didefinisikan sebagai jumlah peneliti yang telah mengikuti jenjang pendidikan S3. Teknik

menghitungnya adalah jumlah peneliti BBPSEKP yang telah mengikuti jenjang pendidikan S3. Pada tahun

2013, jumlah peneliti yang telah mengikuti pendidikan S3 adalah sejumlah 7 (tujuh) orang, atau telah

tercapai sejumlah 100%. Demikian halnya dengan tahun 2012, bahwa pada tahun 2012 telah dicapai

sejumlah 4 (empat) dari target yang ditentukan juga sejumlah 4 (empat). Dengan demikian, capaian pada

tahun 2013 lebih tinggi dari target tahun sebelumnya.

Jika didasarkan validasi IKU, bobot IKU adalah mencapai 0.2, dengan koefisien dan skor IKU yang

sama. Sedangkan untuk tahun 2014 telah ditentikan target capaian sejumlah 8 (delapan).

IKU 21. Presentase jumlah pegawai fungsional BBPSEKP dibandingkan dengan total pegawai BBPSEKP

IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional BBPSEKP dengan

jumlah total pegawai BBPSEKP keseluruhan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Page 60: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 51

%100

.

xTotJml

PPeg

Jabfung

Jabfung

Keterangan

PJabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional litbang KP

Jml Jabfung= Jumlah fungsional litbang KP

TotPeg .= Jumlah total pegawai Balitbang KP

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Pada tahun 2013 proporsi jumlah pegawai fungsonal BBPSEKP dibandingkan dengan total pegawai

BBPSEKP adalah sebesar 65.71 persen (46 orang), dengan jumlah pegawai fungsional BBPSEKP (peneliti,

pustakawan, dan pranata komputer).

Jika berdasarkan validasi IKU, bobot IKU dan koefisien mencapai 0.1, dengan skor pada IKU 0.17.

Dengan demikian, pada capaian NPSS tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional didukung

oleh capaian IKU presentase indeks kesenajngan Eselon II dan III di lingkup BBPSEKP dengna bobot dan

skor IKU 0.3, jumlah prifessor penelitian di lingkup BBPSEKP memiliki bobot IKU, koefisien, dan skor IKU

0.2 dan presentase jumlah pegawai fungsional BBPSEKP sejumlah bobot dan koefsiesn 0.1 dan skor pada

IKU sejumlah 0.174. Dan secara keseluruhan bobot IKU adalah 0.9 dengan skor IKU sejumlah 106% atau

berpredikat “Baik.”

3.3.8 Sasaran Strategis 8 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup BBPSEKP

IKU 22. Service Level Agreement BBPSEKP

Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement/SLA) adalah Tingkat layanan yang diberikan

oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan dalam hal akses informasi dengan sasaran tersedianya

informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses dengan capaian kinerja sebagai

berikut :

Tabel 29 IKU Service Level Agreement

IKU Target (%) Realisasi (%) %

Service Level Agreement 70% 99,20% 141,71%

Pada tahun 2013 tingkat layanan SLA menargetkan sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dan

terealisasi sebesar 99,20 % atau tingkat capaiannya 141,77%. Dari sisi pemakai (klien) berarti menjamin

aspek ketersediaan (availability) informasi sehingga pihak klien merasa terbantu dengan ketersediaan

layanan yang diberikan oleh BBPSEKP secara mudah, handal dan valid. Metode yang digunakan untuk

menghitung SLA adalah sebagai berikut:

Jumlah waktu Layanan yang diberikan

Tingkat Layanan = ------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah waktu layanan dalam setahun

Page 61: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 52

SLA di BBPSEKP dihitung berdasarkan penyediaan sarana aksesabilitas data dan informasi yang

menggunakan IT (Information Technology) dalam hal ini data dan infromasi yang terdapat pada web site

BBPSEKP yang dihitung melalui jaringan koneksi internet yang berfungsi selama setahun dan akses aplikasi

sistem informai oleh publik dalam 24 jam sehari. Berdasarkan penjelasan tersebut dilakukan perhitungan

SLA sbb :

1. SLA koneksi internet (Bandwidth) yang diberikan pihak ISP untuk BBPSEKP = 99,5 %; (kontrak

Bandwidth)

2. Toleransi layanan ISP kepada BBPSEKP = 100 % - 99,5 % = 0,5 % atau = 12 Jam

3. Jumlah waktu layanan dalam setahun = 365 hari = 8.760 Jam

4. Gangguan jaringan internet dari ISP selama tahun 2013 sebanyak 3 kali = 5,59 Jam

5. Gangguan jaringan internet di jaringan BBPSEKP selama tahun 2013 sebanyak 70 kali, waktu perbaikan

dirata-ratakan setiap kali = 40 menit = 70 x 40 = 2.800 menit = 46,67 Jam

6. Total Gangguan di Jaringan Internet BBPSEKP selama 2013 = 5,59 + 46,67 + 12 = 64.26 Jam

7. Jumlah waktu layanan yang diberikan = 8.760 – 64.26 = 8.695.74 JAM

8. SLA tahun 2013 sesuai Rumus adalah :

8.695.74

Tingkat Layanan = ------------------------ X 100 = 99,26 %

8.760,00

Bila dibandingkan dengan target tahun 2013 sebesar 70% maka indikator tahun 2013 telah

tercapai. Meskipun capaian 2013 telah melampaui target, akan tetapi indikator ini harus selalu dimonitor

dan dikendalikan karena lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Penghitungan ini adalah awal

ditentukannya target dari IKU terkait SLA, sehingga tidak dapt dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk tahun 2014 tingkat layanan ditargetkan sejumlah 75%. Jika dihitung berdasarkan validasi

IKU, bobot IKU adalah mencapai 0.3, dengan koefisien dan skor IKU sejumlah 1.

IKU 23. Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi(skala likert 1-5)

Layanan informasi ke masyarakat dilakukan melalui website www.bbrse.litbang.go.id dengan

harapan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak informasi, khususnya tentang penelitian di bidang

sosial ekonomi kelautan dan perikanan serta mengembangkan hasil penelitiannya untuk bisa

diimplementasikan pada pembangunan kelautan dan perikanan serta berperan juga sebagai inovator dan

motivator kebijakan KKP.

Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan hasil jejak pendapat melalui kuesioner dengan satu

kepercayaan bahwa data dan informasi tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya yang

meliputi kemudahan akses internet dan kepraktisan untuk membuka web site serta kelengkapan data dan

informasi pada web site BBPSEKP. Capaian 2013 dari IKU ini adalah sebagai berikut.

Tabel. 30 IKU Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses

IKU Target (%) Realisasi (%) %

Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi (skala

likert 1-5)

3 3 100%

Page 62: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 53

Metode penghitungan Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5) adalah sebagai

berikut:

1) Menyusun/membuat kuesioner berdasarkan skala likert dari beberapa aspek yang akan dinilai;

2) Skala yang digunakan adalah :

a) (1) = Sangat tidak puas

b) (2) = Tidak puas

c) (3) = Cukup

d) (4) = Puas

e) (5) = Sangat puas

3) Kuesioner diisi oleh pengguna layanan dengan metoda sampling;

4) Tingkat kepuasan dinilai berdasarkan rekapitulasi hasil penilaian pada kuesioner.

Capaian persepsi user terhadap kemudahan akses di BBPSEKP telah mencapai target yang

ditetapkan. Karena persepsi user ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu kepuasan pengguna

terhadap web site BBPSEKP maka perlu dilakukan peningkatan terhadap kemudahan akses internet,

kepraktisan untuk membuka web site dan kelengkapan data/informasi pada web site BBPSEKP. Dari hasil

pengukuran tersebut diperoleh hasil bahwa kemudahan akses informasi pada sosek KP adalah 3 (cukup).

Sedangkan apabila dihitung berdasarkan validasi IKU, bobot IKU adalah sebesar 0.3, dengan koefisien dan

skor IKU sebesar 1.

Secara keseluruhan dari capaian IKU SLA dan persepsi user terhadap kemudahan akses terhadap

informasi (skala likert 1-5) merupakan pendukung tercapainya SS 8 atau tersedianya informasi yang valid,

handal, dan mudah diakses di BBPSEKP. Pada capaian IKU SLA dan persepsi user terhadap kemudahan

akses terhadap informasi yang memiliki masing-masing bobot 0.3 dan skor 1, memberikan hasil pada nilai

SS8 adalah 100% atau memiliki predikat “Baik” mengingat terdapat toleransi 10% pada pencapainnya.

3.3.9.

Sasaran Strategis 8: Terwujudnya good governance & clean government lingkup BBPSEKP

IKU 24. Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti

dibanding total rekomendasi lingkup BBPSEKP.

Opini BPK atas laporan Keuangan KKP meningkat dari Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf

Penjelasan (WTP DPP) menjadi WTP. Opini adalah pernyataan profesional pemeriksa mengenai

kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada 4 kriteria.

Teknik menghitungnya yaitu pemberian opini atas laporan keuangan KKP sepenuhnya dilaksanakan oleh

BPK-RI. Penghitungan didasarkan atas 4 kriteria:

kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah,

kecukupan pengungkapan (adequate disclosures),

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan

efektifitas sistem pengendalian intern

Kriteria WTP: penyimpangan yang material < 1-3% total anggaran KKP. IKU ini menggunakan

klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun

deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal

Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi termasuk Indikator Kinerja Utama

dengan target maximize, yaitu semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik. Target

jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti

dibanding total rekomendasi tahun 2013 adalah 100%, dengan capaian sebesar 100%. Persentase capaian

Page 63: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 54

terhadap target adalah 100%, sehingga dapat disimpulkan bahwa IKU tersebut telah memenuhi target

tahun 2013.

Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi adalah prosentase atas tindak lanjut rekomendasi hasil temuan

APIEP terhadap total rekomendasi yang ada di BBPSEKP. Metode penghitungan yang digunakan adalah

sebagai berikut:

%100xTLrekom

APIEP

rekomTot

Keterangan :

APIEP =Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di BBPSEKP;

TLrekom =Jumlah rekomendasi APIEP yang telah ditindaklanjuti;

Tot rekom =Total rekomendasi APIEP

Pada tahun 2013, jumlah temuan BBPSEKP adalah 7 (tujuh) hal dengan tindak lanjut sejumlah 21

hal. Dan sampai perkembangan tahun 2013, telah ditindaklanjuti secara keseluruhan (100%). Sedangkan

dari pihak eksternal tidak terdapat temuan dari BPK dan BPKP. Sehingga pada capaian tindak lanjut

rekomendasi APIEP adalah sesuai dengan target yang ditentukan pada tahun 2013. Sebagaimana capaian

pada tahun sebelumnya atau 2012, target pada tahun 2014 adalah juga ditentukan sebesar 100% untuk

tindak lanjut rekomendasi APIEP. Sedangkan jika dinilai berdasarkan validasi IKU, bobot IKU adalah

sebesar 0.1, dengan koefisien dan skor IKU sebesar 0.76.

IKU 25. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja KP (Nilai AKIP BBPSEKP)

Tabel 31 Capaian IKU Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja BBPSEKP

IKU ini didefinisikan sebagai penilaian Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan

kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi

secara terukur dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi

pemerintah yang disusun secara periodik. Teknik menghitungnya yaitu :

Pemberian penilaian atas AKIP KKP dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi dengan indikator-indikator sebagai berikut:

Perencanaan Kinerja dengan bobot 35%;

Pengukuran Kinerja dengan bobot 20%;

Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%;

Evaluasi kinerja dengan bobot 10%;

Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%.

IKU Tahun 2013

Target Realisasi %

Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja

BBPSEKP (NIlai AKIP BBPSEKP)

Nilai AKIP A (77.50) Nilai AKIP A

(80.25)

103

Page 64: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 55

Masing-masing indikator tersebut memiliki sub indikator.

Gambar. 18.Hasil Evaluasi Kinerja Balitbang KP 2010-2013

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut: Pada tahun 2013, penilaian AKIP

BBPSEKP termasuk dalam predikat A (nilai hasil evaluasi 80,25%) yang berarti akuntabel, berkinerja baik

dan memailiki sistem manajemen kinerja yang baik. Adapun nilai hasil evaluasi adalah sebagai berikut:

perencanaan 32,53%, Pengukuran kinerja 17,96%, Pelaporan kinerja: 12,63%, dan capaian kinerja:

17,13%. Capaian tersebut telah sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu nilai AKIP A. Nilai tersebut

mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang mendapatkan kriteria B (77,98%). Hampir

seluruh aspek penilaian hasil evaluasi AKIP Balitbang KP meningkat, kecuali aspek pelaporan kinerja yang

turun menjadi 12,63% dibandingkan dengan nilai pada tahun 2012 sebesar 13,43%. Peningkatan tertinggi

terjadi pada aspek capaian kinerja yang meningkat dari 15,30% di tahun 2012, menjadi 17,13% di tahun

2013. Diikuti dengan aspek pengukuran kinerja yang meningkat dari 16,82% di tahun 2012 menjadi 17,96

di tahun 2013 dan aspek perencanaan dari 32,53% di tahun 2012 menjadi 32,43% di tahun 2013.

Melihat rekam jejak nilai AKIP sejak tahun 2011 hingga 2013, terdapat peningkatan yaitu

mendapatkan kriteria C pada tahun 2011, kriteria B pada tahun 2012 dan A pada tahun 2013, peningkatan

yang cukup signifikan, terutama dari tahun 2011 ke tahun 2012. Langkah-langkah strategis yang telah

dilakukan dalam meningkatkan nilai AKIP antara lain adalah melaksanakan pengukuran kinerja dan

pelaporannya berdasarkan petunjuk pelaksanaan pengukuran output dan outcome serta peningkatan

kualitas capaian kinerja. Berkenaan dengan nilai AKIP Balitbang KP tersebut, BBPSEKP sebagai salah satu

satker penentu kinerja didalamnya. Jika dihitung dengan validasi IKU pada BBPSEKP, bobot IKU tersebut

sebesar 0.3, dengan koefisien dan skor IKU sebesar 0.23.

Page 65: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 56

IKU 26. Nilai Inisiatif anti korupsi BBPSEKP

Tabel 32. Capaian IKU-26 Nilai Inisiatif Anti Korupsi BBPSEKP

PIAK merupakan self assessment atas inisiatif anti korupsi di suatu Kementerian/ Lembaga. Dalam

hal ini, nilai PIAK KKP merupakan penilaian self assessment yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal

terhadap inisiatif anti korupsi yang dilakukan oleh masing-masing unit Eselon I KKP dengan menggunakan

kuesioner inisiatif anti korupsi, dan teknik menghitungnya sebagai berikut :

self assessment atas Inisiatif Anti Korupsi berdasarkan kriteria penilaian yang dilakukan oleh KPK.

Berdasarkan self assessment tersebut, maka dapat diprediksi nilai yang mungkin dicapai oleh KKP

nantinya pada saat dinilai KPK.

Nilai akhir merupakan gabungan dari penilaian kuantitatif dan kualitatif, dengan kisaran nilai dari 0-10

(tertinggi 10 dan terendah 0). Kedelapan indikator utama diturunkan dalam bentuk kuesioner yang

terdiri dari 68 pertanyaan.

Setiap pertanyaan dalam kuesioner diisi oleh peserta PIAK dengan melampirkan bukti-bukti untuk

mendukung validitas jawaban. Untuk Indikator Inovasi, peserta PIAK menyertakan laporan kualitatif

yang berisikan laporan tentang inovasi upaya pencegahan korupsi yang dilakukan, di luar dari hal-hal

yang telah dijadikan bukti pendukung jawaban terhadap kuesioner di 8 indikator utama.

Penilaian akhir diperoleh dari gabungan antara penilaian terhadap indikator utama dan indikator

inovasi.

Penilaian ini akan digabungkan dengan tetap memperhatikan bobot indikator yang sudah ditetapkan.

Skala penilaian, berada pada selang 0 sampai 10, yang artinya semakin mendekati 0 berarti peserta

PIAK semakin rendah inisiatif antikorupsi dan semakin mendekati 10 semakin tinggi inisiatif antikorupsi

yang dimiliki oleh instansi peserta PIAK

BBPSEKP merupakan salah satu unit eselon II di Lingkup Balitbang KP, sehingga nilai inisiatif anti

korupsi BBPSEKP merujuk pada nilai inisiatif anti korupsi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada tahun

2013 nilai inisiatif anti korupsi BPSEKP adalah 7,64. Upaya peningkatan nilai inisiatif anti korupsi tersebut

dicapai melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi inisiatif anti korupsi, menyampaikan bukti-bukti upaya

pencegahan korupsi dsb. Pada tahun 2013, BBPSEKP telah membuat pelaporan mengenai perkembangan

PIAK yang memberikan indikator tidak terjadinya korupsi di BBPSEKP. Adapun jika dinilai dengan validasi

IKU, bobot IKU pada BBPSEKP memiliki nilai 0.3, dengan koefisien 0.23 dan skor IKU sebesar 0.25.

Capaian tersebut adalah lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 6.89. Sedangkan untuk capaian pada

tahun 2014 ditentukan sebesar 7.75.

IKU 27. Nilai Integritas BBPSEKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan menerapkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi (WBK) yang merupakan langkah kongkrit untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani.

Peningkatan nilai rata – rata indeks integritas menunjukkan keseriusan upaya unit layanan dan instansi di

sektor layanan publik dalam memerangi korupsi. Di sisi lain, penilaian ini diharapkan menjadi motivasi

untuk terus melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas layanan publik pada indikator – indikator

yang dinilai masih lemah.

IKU Target Realisasi %

Nilai Inisiatif Anti Korupsi 6.75% 7,6 101

Page 66: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 57

Pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkup Kementerian

Kelautan dan Perikanan didasarkan pada suatu alasan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan

dianggap telah memenuhi persyaratan, yaitu nilai laporan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

telah mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); LAKIP mendapat nilai A; dan nilai hasil survey integritas

dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar 7,12.

Tabel 33 Capaian Nilai Integritas BBPSEKP

IKU

Tahun

Anggaran

Target Realisasi %

Nilai Integritas BBPSEKP

2010 * * *

2011 * * *

2012 * * *

2013 8 8 100

Capaian nilai integritas BBPSEKP tahun 2013 sebesar 8 atau 100 % dari target 8. Pengukuran

capaian nilai integritas Balitbang KP dilakukan dengan menggunakan panduan (Juklak/Juknis) dari

Inspektorat Jenderal KKP. Nilai tersebut menunjukkan adanya peningkatan kualitas good govermance and

clean govermment di lingkup BBPSEKP. Dari target yang telah ditetapkan dan tercapainya target pada

tahun 2013 akan menjadi acuan untuk menetapkan target pada tahun berikutnya. Dan berdasarkan validasi

IKU, bobot IKU tersebut adalah sebesar 0.3 dengan koefisien dan skor IKU sebesar 0.23. Nilai ini memiliki

capaian yang lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7.5. Selanjutnya

pada tahun 2014 ditargetkan capaian IKU tersebut sebesar 7(tujuh).

IKU 28. Nilai Penerapan RB BBPSEKP

Tabel 34 Capaian IKU Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi KKP

Sumber data : Web Inspektorat Jenderal KKP, 2013

Reformasi Birokrasi suatu proses untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk

birokrasi yang baru sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel

dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Teknik menghitungnya yaitu

penilaian atas implementasi RB di KKP dilaksanakan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) secara online oleh masing-masing Unit Eselon I yang telah diverfikasi oleh Inspektorat

Jenderal. Upaya yang dilakukan fokus pada:

Panel I PMPRB online

Panel II PMPRB online

Panel III PMPRB online

Pada tahun 2013, BBPSEKP telah mencapai nilai penerapan RB sebesar 77.56 atau 103.41% dengan

diselenggarakannya pemerintahan seusia dengan tugas dan fungsi BBPSEKP. Dan jika berdasarkan validasi

IKU, bobot IKU adalah sebesar 0.3 dengan koefisien dan skor IKU sebesar 0.23. Sehingga secara

IKU Tahun 2012 Tahun 2013

Target Realisasi % Target Realisasi %

Nilai Penerapan Reformasi

Birokrasi pada BBPSEKP - 70,58 -

75(setara

level 4) 77.56 103.41

Page 67: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 58

keseluruhan, untuk mewujudkan capaian SS 9 atau terwujudnya good governance & clean governement di

BBPSEKP, diperlukan dukungan capian IKU presentase tindak lanjut APIEP, tingkat kualitas akuntabilitas

kinerja, nilai inisiatif anti korupsi di BBPSEKP, Nilai integirtas BBPSEKP, serta nilai penerapan RB di

BBPSEKP. Adapun pada pencapaian tahun 2013, masing-masing IKU tersebut telah mewujudkan SS9 dengan

total bobot IKU 1.3,total skor 104%, serta NPSS sebesar 104%. Sehingga pada tahun 2013 telah tercapai SS9

dengan predikat “Baik.”

3.3.10

Sasaran Strategis 10 : Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup BBPSEKP

IKU 29. Persentase penyerapan DIPA BBPSEKP

Tabel 35 Capaian Presentase Penyerapan DIPA BBPSEKP

IKU

Tahun

Anggaran

Target Realisasi %

Presentase Penyerapan DIPA

BBPSEKP

2012 20.174.634.000 19.033.872.360 94.35

2013 19.297.981.000 18.626.707.117 96.52

Sumber data : SAI, 2013

IKU ini didefinisikan sebagai persentase pelaksanaan anggaran dibanding dengan alokasi anggaran

dan cara menghitungnya yaitu sebagai berikut :

Z = X/Y * 100 %,

Ket : X = anggaran yang dipergunakan, Y = alokasi anggaran

IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target

yang ditetapkan. Pada tahun 2012 anggaran yang dialokasikan untuk program/kegiatan penelitian sosek

terealisasi sebesar 94.35%, dan pada tahun 2013 prosentase penyerapan DIPA BBPSEKP dengan target

sebesar Rp. 19.297.981.000 dapat terealisasi sebesar Rp. 18.626.707.117 atau 96.52%. Hal ini menunjukan

jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun 2013 memiliki capaian yang lebih tinggi. Target

tersebut juga menjadi penentuan pada tahun 2014 yaitu sejumlah >95%.

Adapun jika dihitung berdasarkan validasi IKU, bobot IKU tersebut mencapai 0.4 dengan koefisien

sebesar 1 dan skor IKU sebesar 1.016, atau total IKU sebesar 102%. Dengan demikian capaian SS10 adalah

mencapai nilai 102% atau mendapat predikat “Baik.” Berikut adalah alokasi anggaran BBPSEKP tahun 2013

digunakan untuk membiayai kegiatan penelitian sosial ekonomi KP, seperti terlihat pada tabel 34 berikut :

Tabel 36 Alokasi dan Realisasi anggaran unit kerja Eselon II BBPSEKP tahun 2013

No Satker Pagu Realiasi %

1. Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan

dan Perikanan 19,297,981,000 18,626,707,117 96.52

TOTAL 19.297.981.000 18.626.707.117 96.52

Sumber data : SAI, 2013

Page 68: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 59

IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sesuai dengan visi dan misi Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi KP (BBPSEKP) di atas, pada tahun

2013 BBPSEKP telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara

Kepala BBPSEKP dengan Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dengan

Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi dengan 10 (sepuluh)

Sasaran Strategis (SS) yang ingin dicapai. Untuk setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dan ditetapkan

memiliki ukuran yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU BBPSEKP pada

tahun 2013 berjumlah 29 Indikator Kinerja Utama (IKU).

Adapun capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBPSEKP tahun 2013 adalah: 18 Indikator Kinerja

Utama (IKU) berstatus hijau atau memenuhi dan atau di atas target dan 10 Indikator Kinerja Utama (IKU)

berstatus kuning atau memenuhi target, serta 1 (satu) IKU dibawah target. Namun dari 29 Indikator Kinerja

Utama (IKU) BBPSEKP tetap mendukung adanya capaian strategis yang masih baik sesuai pada peta strategi

sebagai berikut :

STA

KEH

OLD

ER

PER

SPEC

TIVE

CU

STO

MER

PER

SPEC

TIVE

INTE

RN

AL

PRO

CES

S

PER

SPEC

TIVE

LEA

RN

& G

RO

WTH

PER

SPEC

TIVE HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL

SS7. Tersedianya

SDM BBPSEKP

yang kompeten dan

profesional

SS8. Tersedianya

informasi yang valid,

handal dan mudah

diakses di BBPSEKP

SS9. Terwujudnya

good governance &

clean government di

BBPSEKP

FINANCIAL CAPITAL

SS10 Terkelolanya

anggaran secara

optimal di

BBPSEKP

SS1. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP

SS6.

Terselenggaranya

Pengendalian

penelitian Sosial

Ekonomi KP

SS3. Tersedianya

kebijakan KP yang

implementatif

PELAKSANAAN KEBIJAKANPENGENDALIAN, PENGAWASAN

DAN PENEGAKAN HUKUM

PERUMUSAN KEBIJAKAN

MASYARAKAT KP

PETA STRATEGI BBPSEKP

2

SS5.

Terselenggaranya

modernisasi sistem

produksi KP,

pengolahan, dan

pemasaran produk

KP yang optimal dan

bermutu

SS4.

Tersedianya

data dan

informasi

ilmiah Sosial

Ekonomi KP

SS2. Meningkatnya

pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP

oleh Masyarakat KP

Visi : Menjadi Institusi Penelitian Sosial Ekonomi Terdepan Untuk Mencapai Target Pembangunan KPNPSS

NPIS

NKK

Gambar xxx Hasil Analisis Capaian IKU BBPSEKP

Gambar diatas menjelaskan bahwa untuk mewujudkan BBPSEKP sebagai institusi penelitian sosial

ekonomi terdepan dalam mencapai target pembangunan KP, BBPSEKP harus berupaya mendukung

pencapaian sasaran strategis KP pada :

A. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

Capaian sasaran strategis 1 telah didukung oleh kegiatan BBPSEKP berupa kegiatan

Penelitian Panelkanas, Kegiatan Kajian Khusus Tentang Evaluasi Dampak PNPM KP,

Page 69: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 60

Kegiatan Penelitian Tentang Aspek Sosial Ekonomi Pengembangan Garam Industri dan

Produk Garam Derivatif, serta Kajian Khusus terkait Strategi Pertumbuhan PDB Perikanan

pada tahun 2013. Meskipun kegiatan BBPSEKP hanya dilakukan pada lokasi sampel,

namun data dan informasi telah mendukung adanya capaian sasaran strategis tersebut.

Capaian tersebut terealisasi dengan adanya capaian IKU NTN 104.46 atau 94.95%, NTP

104.70 atau 100.67%, Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar sejumlah 1.800.000

atau 102.56% dan rata-rata pendapatan petambak garam sejumlah 2.819.466 atau 120

dan pertumbuhan PDB sejumlah 6.86 atau 98%.

B. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian BBPSEKP oleh Masyarakat Kelautan dan

Perikanan

Dalam rangka mendorong tercapai sasaran strategis berupa meningkatnya pemanfaatan

hasil penelitian BBPSEKP oleh masyarakat kelautan dan perikanan adalah didukung

adanya capaian pada indikator jumlah jejaring dan kemitraan BBPSEKP, jumlah hasil

penelitian BBPSEKP yang diadopsi oleh masyarakat KP, serta jumlah pengguna hasil

penelitian BBPSEKP. Terjalinnya kerjasama atau jejaring dan kemitraan memungkinkan

adanya penyebaran hasil penelitian sosial ekonomi KP di seluruh instansi pemerintah yang

menjadi perpanjangan tangan pada masyarakat KP khususnya. Sehingga dengan

terjadinya penyebaran hasil penelitian tersebut dapat diadopsi oleh masyarakat KP untuk

dapat dimanfaatkan oleh pengguna hasil penelitian BBPSEKP atau masyarakat KP. Hal

tersebut merupakan mata rantai meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian BBPSEKP

oleh masyarakat KP. Capaian SS2 tersebut didukung oleh IKU jumlah jejaring dan

kemitraan BBPSEKP sejumlah 1 atau 25%, jumlah adopsi hasil penelitian sosial ekonomi

KP 4 atau 100%, jumlah pengguna sebesar 13 atau 260%.

C. Tersedianya kebijakan kelautan dan perikanan yang implementatif

Tercapainya IKU berupa usulan presentase rekomendasi kebijakan sosek yang menjadi

bahan kebijakan KP, tersedianya rekomendasi kebijakan Sosek KP, serta kebijakan KP yang

telah diukur dengan persepsi masyarakat KP tentunya rekomendasi kebijakan sosek KP

memang telah mendukung terbentuknya sasaran strategis berupa rekomendasi kebijakan

KP yang implementatif. Meskipun dalam hal ini, belum terdapat kebijakan khusus dari

Balitbang KP terkait adanya naskah akademis atas penggunaan rekomendasi hasil

penelitian Sosek KP. Capaian SS3 tersebut didukung oleh IKU jumlah usulan rekomendasi

SOSEK KP sejumlah 11 naskah rekomendasi atau 157%.

D. Tersedianya jumlah data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

Page 70: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 61

Sasaran strategis berupa tersedianya data dan informasi sosial ekonomi KP harus didukung

adanya data dan informasi sosial ekonomi KP yang diperoleh atas hasil pelaksanaan

kegiatan penelitian sosek KP, tersusunnya Karya Tulis Ilmiah (KTI) dari para peneliti

BBPSEKP, serta publikasi sosek KP, serta pertemuan ilmiah sosial ekonomi KP. Capaian SS4

didukung oleh Iku jumlah data dan informasi ilmiah BBPSEKP sejumlah 14 atau 127 %.

IKU Karya tulis ilmiah Sosek KP sejumlah 39 atau 156 %, Iku Publikasi Sosial Ekonomi

lingkup BBPSEKP sejumlah 31 atau 258 % dan Iku frekuensi pertemuan lain sebanyak 4

atau 100%.

E. Terselenggaranya Modernisasi Sistem Produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk

KP yang optimal dan bermutu.

Tersedianya model penerapan kelembagaan KP yang inovatif atas hasil kegiatan Program

Rintisan Pengembangan Kelembagaan dan Perekonomian Kawasan Berbasis IPTEK

(KIMBis) telah mendukung sasaran strategis berupa terselenggaranya modernisasi sistem

produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu. Capaian

SS5 didukung oleh IKU Model Klembagaan Inovatif sejumlah 15 atau 375 %.

F. Terselenggaranya pengendalian Sosek KP

Dalam rangka mendukung terwujudnya sasaran strategis berupa terselenggaranya

pengendalian Sosek KP, harus diperkuat dengan adanya kegiatan penelitian yang tetap

berjalan pada tujuan mempercepat pembangunan KP. Capaian SS6 ini didukung oleh IKU

Presentase penilaian Sosek KP dalam mendukung program strategis sejumlah 13 kegiatan

atau 95 %.

G. Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

Tercapainya IKU pada indeks kesenjangan kompetensi eselon II & III, jumlah profesor riset

pada lingkup BBPSEKP, jumlah peneliti S3 di BBPSEKP, serta presentase jumlah pegawai

fungsional BBPSEKP menunjukan bahwa pada Satker BBPSEKP telah tersedia SDM yang

kompeten dan handal, dimana SDM tersebut adalah merupakan salah satu penentu pada

keberhasilan satker yang ditentukan melalui salah satu sasaran strategisnya. Capaian SS7

didukung oleh IKU Indeks kesenjangan kompetensi Eselon II dan III, IKU jumlah profesor,

peneliti dan jumlah pegawai fungsional BBPSEKP sejumlah 106 % atau berpredikat Baik.

H. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup BBPSEKP

Untuk mencapai strategis berupa informasi yang valid, handal, dan mudah diakses pada

lingkup BBPSEKP, tentunya ditentukan oleh faktor pendukung adanya service level

agreement atau tingkat layanan yang diberrikan oleh masyarakat serta persepsi user

Page 71: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 62

terhadap kemudahan akses informasi. Karena disamping adanya kemudahan informasi

berupa substansi informasi yang akurat juga perlu didukung adanya ketersediaan

perangkat yang mendukung dan menjamin ketersediaan layanan. Capaian SS8 didukung

oleh IKU Service Level Agrement (SLA) sejumlah 141,77 %, IKU presepsi pengguna

terhadap kemudahan akses informasi sejumlah 3 atau 100 %.

I. Terwujudnya good governance & clean government lingkup

Terwujudnya good governance & clean governance sebagai sasaran strategis dari lingkup

BBPSEKP, dapat didukung adanya rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal

pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti, adanya tingkat akuntabilitas kinerja KP, adanya

nilai inisiatif anti korupsi pada BBPSEKP, adanya nilai integritas BBPSEKP, serta adanya

nilai penerapan reformasi birokrasi pada BBPSEKP. Capaian SS9 didukung oleh IKU

jumlah rekomendasi APIEP sejumlah 100 %.

J. Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup BBPSEKP

Pada tahun 2013 prosentase penyerapan DIPA BBPSEKP dengan target sebesar

Rp. 19.297.981.000 dapat terealisasi sebesar Rp. 18.626.707.117 atau 96.52%. Alokasi

anggaran BBPSEKP tahun 2013 digunakan untuk membiayai kegiatan penelitian sosial

ekonomi KP. Dengan adanya persentase penyerapan DIPA diatas tentunya BBPSEKP telah

mendukung terwujudnya sasaran strategis berupa terkelolanya anggaran secara optimal di

lingkup BBPSEKP. Capaian SS10 didukung oleh IKU Presentase penyerapan DIPA sejumlah

102 % atau mencapai predikat Baik.

Dengan demikian, nilai kinerja keseluruhan berdasarkan hasil pengukuran kinerja berbasis BSC

pada satker BBPSEKP pada tahun 2013 adalah 223% atau “Baik.” Namun meskipun dengan telah

tercapainya sasaran strategis dan hasil pengukuran kinerja yang baik dari BBPSEKP pada tahun

2013, tentunya masih terdapat beberapa permsalahan yang dihadapi.

2. Permasalahan

Pada tahun 2013, BBPSEKP memiliki target untuk menjalin jejaring dan kemitraan dengan

instansi lain sejumlah 4 (empat). Namun pada realisasi yang diperoleh adalah hanya sejumlah 1

(satu) jejaring atau hanya tercapai sejumlah 25%. Hal yang menjadi permasalahan adalah belum

adanya strategi yang tepat dalam menyesuaikan adanya kebijakan pemerintah terkait dengan

pemberlakukan Kesepakatan Bersama (KB). KB antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dan

instansi lain yang belum terbentuk menjadikan adanya Perjanijian Kerjasama (PKS) yang akhirnya

belum dapat dibentuk antara BBPSEKP dengan instansi lain. Sehingga hal tersebut yang

Page 72: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 63

seharusnya menjadi perhatian khusus bagi kedua belah pihak baik BBPSEKP maupun instansi lain

agar rencana yang sudah disusun dapat tercapai seperti yang diharapkan.

2. Saran

1. Dengan adanya beberapa IKU yang telah tercapai sesuai target sejumlah 10 (sepuluh)

atau 34%, capaian IKU yang melebihi target sejumlah 18 IKU atau 62% diharapkan

dapat dipertahankan oleh BBPSEKP dan diharapkan lebih ditingkatkan. Sedangkan

untuk IKU yang capaian masih dibawah target sejumlah 1 (satu) atau 3% diharapkan

lebih dapat dicermati agar sesuai dengan target yang ditentukan. IKU tersebut adalah

terkait dengan jumlah kerjasama atau jejaring pada BBPSEKP. Karena hal tersebut

menjadi bagian dari penentu juga pada kualitas kinerja BBPSEKP selanjutnya.

Diharapkan pada tahun 2014 dapat tercapai target IKU tersebut minimal sejumlah 3

jejaring dan kemitraan atau 100 % dari target yang ditentukan. Sehingga sasaran

strategis meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian BBPSEKP oleh masyarakat

Kelautan dan Perikanan dapat tercapai secara optimal. Jejaring dan kemitraan dapat

dikoordinasikan dengan tujuan untuk pemanfaatan hasil penelitian Sosek untuk

keperluan masyarakat KP khususnya.

2. Menyusun strategi yang lebih tepat untuk menyesuaikan antara rencana kegiatan

dengan kebijakan pemerintah. Hal tersebut menjadi salah satu pencermatan pada

kegiatan untuk membentuk jejaring dan kemitraan pada BBPSEKP kedepan.

3. Diperlukan terobosan baru agar pelaksanaan program kerja dan anggaran penelitian

sosial ekonomi kelautan dan perikanan menjadi lebih efektif dan tepat sasaran berupa

perubahan mekanisme perubahan kerja/anggaran.

4. Penyusunan rancana pelaksanaan program dan kegiatan penelitian sosial ekonomi KP

guna pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan akan dilakukan secara lebih

cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat sesuai dengan

kemampuan sumber daya peneliti yang tersedia termasuk berbagai faktor yang

mempengaruhi perubahan alokasi anggaran tahun berjalan.

5. Agar pelaksanaan program dan kegiatan penelitian sosial ekonomi KP secara optimal

sesuai dengan terget indikator kinerja yang telah ditetapkan maka optimalisasi

mekanisme managemen internal organisasi akan ditingkatkan untuk proaktif

memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan.

Page 73: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

BBPSEKP 2013 | LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 64

6. Agar implementasi AKIP benar-benar efektif, perlu segera direalisasikan sinergitas

antara laporan kinerja dengan laporan keuangan sebagai satu kesatuan sehingga

realisasi anggaran yang digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan

output maupun outcome kegiatan yang bersangkutan. Dengan sinergitas tersebut

kinerja organisasi BBPSEKP benar-benar terukur, bermanfaat dan akuntabel.

Page 74: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Nama unit kerja / Satker : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Level BSC : 2 (Dua)

Kode SS : SS1

Sasaran Strategis : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 10%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Nilai Tukar Nelayan 110 Maximize 104.46 94.96% 94.96% Lag output 0,3 0.2 0.1899273

2 Nilai Tukar Pembudidaya

Ikan104 Maximize 104.7 100.67% 100.67% Lag output 0,3 0.2 0.2013462

3 Rata-rata pendapatan

pengolah & pemasar

(KK/bulan)

1,800,000 Maximize 1,850,000 102.78% 102.78% Lag output 0,3 0.2 0.2055556

4 Rata-rata pendapatan

petambak garam

(KK/bulan)

1,800,000 Maximize 2,800,000 155.56% 155.56% Lag output 0,3 0.2 0.3111111

5 Pertumbuhan PDB

Perikanan7.00% Maximize 6.86% 98.00% 98.00% Lag output 0,3 0.2 0.196

1.5 1 110%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS2

Sasaran Strategis : Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian Sosek KP oleh Masyarakat KP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

6 Jumlah jejaring dan

kemitraan BBPSEKP

4

Maximize 1

25.00% 25.00%

Lead proses

0,2

0.25 0.0625

7 Jumlah hasil penelitian

Sosial Ekonomi KP yang

diadopsi oleh Masyarakat

KP

4

Maximize 4

100.00% 100.00%

Lag output

0,3

0.375 0.375

8 Jumlah pengguna hasil

penelitian Sosial Ekonomi

KP (Kelompok/Orang)

5

Maximize 13

260.00% 260.00%

Lag output

0,3

0.375 0.975

0.8 1 141%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS3

Sasaran Strategis : Tersedianya kebijakan KP yang implementatif

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

9 Persentase jumlah

Rekomendasi Kebijakan

BBPSEKP yang dijadikan

bahan kebijakan terhadap

total kajian yang dihasilkan

30% Maximize 54% 180.00% 180.00% Lead input 0,1 0.2 0.36

10 Jumlah Rekomendasi

Kebijakan Sosek KP4 Maximize 40 1000.00% 1000.00% Lead input 0,1 0.2 2

11 Persepsi masyarakat KP

terhadap kebijakan yang

diterbitkan KKP (dalam

skala likert 1-5)

4 Maximize 4 100.00% 100.00% Lag output 0,3 0.6 0.6

0.5 1 296%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS4

Sasaran Strategis : Tersedianya data dan informasi ilmiah Sosial Ekonomi KP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

12

Jumlah data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP 11 Maximize 14 127.27% 127.27% Lead input 0,1 0.25 0.3181818

13

Jumlah karya tulis ilmiah

yang dihasilkan BBPSEKP25 Maximize 39 156.00% 156.00% Lead input 0,1 0.25 0.39

14

Jumlah Publikasi Sosial

Ekonomi di Lingkup

BBPSEKP

12 Maximize 31 258.33% 258.33% Lead input 0,1 0.25 0.6458333

15

Frekuensi pertemuan

ilmiah sosek KP di Lingkup

BBPSEKP

4 Maximize 4 100.00% 100.00% Lead input 0,1 0.25 0.25

0.4 1 160%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

FORM 1. PENGUKURAN NILAI SASARAN STRATEGIS (NSS)

Page 75: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Nama unit kerja / Satker : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Level BSC : 2 (Dua)

FORM 1. PENGUKURAN NILAI SASARAN STRATEGIS (NSS)

Kode SS : SS5

Sasaran Strategis : Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan, dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

16

Jumlah Model Penerapan

Kelembagaan KP yang

inovatif *)

4 Maximize 15 375.00% 375.00% Lag output 0,3 1 3.75

0,3 1 375%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS6

Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengendalian penelitian Sosial Ekonomi KP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

17 Proporsi penelitian Sosial

Ekonomi KP mendukung

program strategis KKP

dibandingkan

pengembangan produk

prospektif KP lainnya

80% Maximize 76% 95.00% 95.00% Lag output 0,3 1 0.95

0,3 1 95%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS7

Sasaran Strategis : Tersedianya SDM BBPSEKP yang kompeten dan profesional

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

18

Persentase Indeks

Kesenjangan Kompetensi

Eselon II dan III di lingkup

BBPSEKP

60% MINIMIZE 60% 100.00% 100.00% Lag output 0,3 0.333333333 0.3333333

19

Jumlah Professor

penelitian di lingkup

BBPSEKP

1 Maximize 1 100.00% 100.00% Lag output 0,3 0.333333333 0.3333333

20

Jumlah Peneliti S3 di

BBPSEKP7 Maximize 7.00 100.00% 100.00% Lead proses 0,2 0.222222222 0.2222222

21

Persentase jumlah pegawai

Fungsional Peneliti Sosial

Ekonomi dibandingkan

total pegawai di lingkup

BBPSEKP

42.05% Maximize 66.00% 156.96% 156.96% Lead input 0,1 0.111111111 0.1743956

0.9 1 106%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS8

Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses di BBPSEKP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

22

Service Level Agreement

(SLA) di lingkup BBPSEKP70% Maximize 70% 100.00% 100.00% lag output 0,3 1 1

23

Persepsi User terhadap

kemudahan akses terhadap

informasi (skala likert1-5) 3.00 Maximize 3.00 100.00% 100.00% lag output 0,3 1 1

0,3 1 100%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Page 76: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Nama unit kerja / Satker : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Level BSC : 2 (Dua)

FORM 1. PENGUKURAN NILAI SASARAN STRATEGIS (NSS)

Kode SS : SS9

Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di BBPSEKP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

24 Persentase Rekomendasi

aparat pengawas eksternal

internal pemerintah

(APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding

total rekomendasi lingkup

Balitbang KP

100% Maximize 100% 100.00% 100.00% lead input 0,1 0.076923077 0.0769231

25 Tingkat kualitas

akuntabilitas kinerja

BBPSEKP

2 Maximize 2 100.00% 100.00% lag output 0,3 0.230769231 0.2307692

26 Nilai Inisiatif anti korupsi

BBPSEKP 6.75 Maximize 7.6 112.59% 112.59% lag output 0,3 0.230769231 0.2598291

27 Nilai integritas BBPSEKP 8 Maximize 8 100.00% 100.00% lag output 0,3 0.230769231 0.2307692

28 Nilai Penerapan RB

BBPSEKP 75 Maximize 77.56 103.41% 103.41% lag output 0,3 0.230769231 0.2386462

1.3 1 104%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Kode SS : SS10

Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di BBPSEKP

No IKU Target Klasifikasi Realisasi Gap Konversi nilai Gap Validasi IKUBobot berdasarkan

validasi IKU

Koefisien Skor per IKUNilai Sasaran Strategis

/ NSS (Toleransi 0%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

29 Persentase penyerapan

DIPA Balitbang KP

95% Maximize 97% 101.60% 101.60% Lag outcome 0.4 1 1.016

0.4 1 102%

OK

Catatan :

1 Jika klasifikasi target adalah "Stabilize", maka isi kolom (7) secara manual --> petunjuk pengisian akan diberikan langsung di kelas

Page 77: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Nama unit kerja / Satker : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Level BSC : 2 (Dua)

No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS SS NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 40% SS1Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat KP110% 100% 110%

100% 110%

6 20% SS2

Meningkatnya pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP oleh Masyarakat

KP

110% 100% 110%

100% 110%

13 SS3Tersedianya kebijakan KP yang

implementatif296% 30% 89%

14 SS4Tersedianya data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP160% 30% 48%

15 SS5

Terselenggaranya modernisasi sistem

produksi KP, pengolahan, dan

pemasaran produk KP yang optimal

dan bermutu

375% 30% 113%

16 SS6Terselenggaranya Pengendalian

penelitian Sosial Ekonomi KP95% 10% 10%

100% 259%

23 SS7Tersedianya SDM BBPSEKP yang

kompeten dan profesional106% 25% 27%

24 SS8

Tersedianya informasi yang valid,

handal dan mudah diakses di

BBPSEKP

100% 25% 25%

25 SS9Terwujudnya good governance &

clean government di BBPSEKP104% 25% 26%

26 SS10Terkelolanya anggaran secara

optimal di BBPSEKP102% 25% 25%

100% 103%

1

OK

10%

30%

Stakeholder

Customer

FORM 2. PENGUKURAN NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)

Total per perspektif

Total per perspektif

123%

Internal Process

Learning and

growth

Total per perspektif

Total per perspektif

Page 78: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Nama unit kerja / Satker : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Level BSC : 2 (Dua)

No Kode IKU IKU Inisiatif Strategis Target Realisasi Gap NPIS Status NPIS NPSS NKK Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13

1

Melakukan penyusunan policy

brief secara berkala di lingkup

BBPSEKP

100% 100% 100%

2

Memberikan usulan

Rekomendasi kebijakan ke

komisi litbang

100% 100% 100%

3

Melakukan Sosialisasi

rekomendasi kebijakan tersebut

kepada Direktorat Jenderal

Teknis di lingkup KKP

100% 100% 100%

4 10Jumlah Rekomendasi Kebijakan

Sosek KP

Melakukan penyusunan

Rekomendasi Kebijakan di

lingkup BBPSEKP

100% 100% 100%

5

Melakukan survey persepsi

masyarakat terhadap kebijakan

KKP

100% 100% 100%

6

Memberikan rekomendasi

perbaikan terhadap

implementasi kebijakan

100% 100% 100%

7 12Jumlah data dan informasi

ilmiah Sosial Ekonomi KP

Melakukan identifikasi dan

pengumpulan data dan

informasi Sosial Ekonomi KP

yang berasal dari kegiatan

penelitian untuk menjawab

berbagai isu Strategis

100% 100% 100%

8 13Jumlah karya tulis ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP

Menerbitkan hasil karya ilmiah

dalam bentuk Jurnal, warta,

prosiding dan Buletin

100% 100% 100%

9 14Jumlah Publikasi Sosial Ekonomi

di Lingkup BBPSEKP

Menerbitkan Publikasi Sosial

Ekonomi KP

100% 100% 100%

10 15Frekuensi pertemuan ilmiah

sosek KP di Lingkup BBPSEKP

Menyelenggarakan Pertemuan

Ilmiah dalam bentuk Seminar

Internal, Seminar Ilmiah Sosial

Ekonomi KP, Temu ilmiah dan

Kebijakan Publik, Pameran hasil

penelitian

100% 100% 100%

11

Menyelenggarakan Penelitian

Sosial Ekonomi Secara terpadu

dengan tata kelola yang baik

100% 100% 100%

12

Melakukan kerjasama

penelitian dan pengembangan

BBPSEKP dengan instansi

penelitian dan pengembangan

dalam dan luar negeri

100% 100% 100%

13

Melakukan kerjasama

Penelitian Sosial Ekonomi dan

Model Penerapan

Kelembagaan dengan instansi

pemerintah, swasta, dan LSM

100% 100% 100%

14Melakukan penelaahan dan

seleksi usulan penelitian dan

100% 100% 100%

15

Mengendalikan dan

pencermatan setiap usulan

perubahan pada penelitian dan

100% 100% 100%

16Mengusulkan pejabat Eselon II

dan III untuk dilakukan

100% 100% 100%

17Mengusulkan pejabat yang

akan ditingkatkan kompetensi

100% 100% 100%

18 19Jumlah Professor penelitian di

lingkup BBPSEKP

Mengusulkan kandidat

Profesor Riset ke Sekretariat

BALITBANG KP

100% 100% 100%

19 20 Jumlah Peneliti S3 di BBPSEKP

Mengusulkan peneliti jenjang

S2 yang potensial ke untuk

melanjutkan pendidikan ke

jenjang S3

100% 100% 100%

20Mengusulkan calon Peneliti

mengikuti diklat fungsional

100% 100% 100%

21Menjaga stabilitas jumlah

jabatan fungsional non-litbang

100% 100% 100%

22 22Service Level Agreement (SLA)

di lingkup BBPSEKP

Mengusulkan rekomendasi

perbaikan SLA lingkup BBPSEKP

100% 100% 100%

23 23

Persepsi User terhadap

kemudahan akses terhadap

informasi (skala likert1-5)

Memberikan layanan

kemudahan akses informasi

umum

100% 100% 100%

24 24

Persentase Rekomendasi aparat

pengawas eksternal internal

pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total

rekomendasi lingkup Balitbang

KP

Melaksanakan Tindak Lanjut

Hasil Rekomendasi Pengawas

Eksternal Internal Pemerintah

(APIEP)

100% 100% 100%

25

Penerapan manajemen kinerja

berbasis BSC dan sistem

informaasi lingkup BBPSEKP100% 100% 100%

26

Melaksanakan hasil

rekomendasi penilaian AKIP di

BBPSEKP

100% 100% 100%

27 Implementasi zona Integritas 100% 100% 100%

29 Evaluasi inisiatif anti korupsi 100% 100% 100%

30Penerapan culture

transformation100% 100% 100%

31 Evaluasi integritas BBPSEKP 100% 100% 100%

32 28 Nilai Penerapan RB BBRSEKP

Penerapan program RB

BBPSEKP secara menyeluruh

100% 100% 100%

33

Review penyerapan anggaran

BBPSEKP secara menyeluruh

dan berkala (triwulan)

100% 100% 100%

34

Pelaksanaan rencana aksi

perbaikan penyerapan

anggaran BBPSEKP

100% 100% 100%

Catatan :

1. Asumsi semua inisiatif strategis sama pentingnya

2. Asumsi dikatakan sebagian besar IS dilakukan jika 80% IS dilakukan

18

Persentase Indeks Kesenjangan

Kompetensi Eselon II dan III di

lingkup BBPSEKP

Nilai integritas BBRSEKP

29Persentase penyerapan BBPSEKP

DIPA

21

Persentase jumlah pegawai

Fungsional Peneliti Sosial

Ekonomi dibandingkan total

pegawai di lingkup BBPSEKP

25 Nilai AKIP BBRSEKP

26Nilai Inisiatif anti korupsi

BBRSEKP

FORM 3. PENGUKURAN NILAI KINERJA KESELURUHAN (NKK)

223%100% 123%

9

11

Persepsi masyarakat KP terhadap

kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5)

16

Persentase jumlah Rekomendasi

Kebijakan BBPSEKP yang

dijadikan bahan kebijakan

terhadap total kajian yang

dihasilkan

Jumlah Model Penerapan

Kelembagaan KP yang inovatif

*)

17

Proporsi penelitian Sosial

Ekonomi KP mendukung

program strategis KKP

dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya

27

Page 79: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

DATA DUKUNG/BUKTI IKU BBPSEKP TA 2013

Unit Organisasi Eselon I : Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP)

Unit Organsiasi Eselon II : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP)

Tahun Anggaran : 2013

SASARAN STRATEGIS PADA

DOKUMEN BSC URAIAN IKU

TARGET

2013

REALISASI

2013

DATA DUKUNG CAPAIAN IKU

BSC

1.

Meningkatnya

kesejahteraan

masyarakat KP

1. Nilai Tukar Nelayan 110 104.46 1. Laporan Penelitian Panelkanas

2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 104 104.70 2. Laporan Penelitian Panelkanas

3. Rata-rata Pendapatan Pengolah

& Pemasar (KK/bulan) 1.8 juta 1.85 juta 3.

Laporan Kegiatan Kajian Khusus Tentang Evaluasi

Dampak PNPM KP

4. Rata-rata Pendapatan Petambak

Garam (KK/bulan) 1.8 juta 2.8 juta 4.

Laporan Kegiatan Penelitian Tentang Aspek Sosial

Ekonomi Pengembangan Garam Industri dan Produk

Garam Derivatif

5. Pertumbuhan PDB Perikanan 7.00% 6.86 5. Laporan Kajian Khusus terkait Strategi

Pertumbuhan PDB Perikanan

2.

Meningkatnya

pemanfaatan hasil

penelitian Sosek KP oleh

Masyarakat KP

6. Jumlah jejaring dan kemitraan

Litbang BBPSEKP

4 1

Jejaring BBPSEKP tahun 2013

1. Kerjasama dengan Dinas KP Tegal, Jateng

7.

Jumlah hasil penelitian sosial

ekonomi KP yang diadopsi oleh

masyarakat KP

4 4

Jumlah Adopsi Litbang Sosek 2013

1 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis IPTEK

(KIMBIs) dengan Tipologi Perikanan Tangkap Laut

(Kab. Indramayu)

2 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis IPTEK

(KIMBIs) dengan Tipologi Perikanan Budidaya (Kab.

Subang)

3 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis IPTEK

(KIMBIs) dengan Tipologi Perikanan Perairan Umum

Daratan (PUD) (Kab. Wonogiri)

4 Pengembangan Ekonomi Kawasan Berbasis IPTEK

(KIMBis) dengan Tipologi Derivatif Garam (Kab. Pati)

8.

Jumlah Pengguna hasil Penelitian

Sosial Ekonomi KP

(Kelompok/Orang)

5 13

Jumlah Pengguna Hasil Litbang Sosek KP

1 Kelompok Pengguna pada Kab. Subang (9 Kelompok)

2 Kelompok Pengguna pada Kab. Tegal (2 Kelompok)

3 Kelompok Pengguna pada Kab. Pacitan (1 Kelompok)

4 Kelompok Pengguna pada Kab.Banda Aceh (1

Kelompok)

Page 80: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

3. Tersedianya kebijakan

KP yang implementatif 9.

Presentase jumlah usulan

rekomendasi kebijakan BBPSEKP

yang dijadikan bahan kebijakan

terhadap total kajian yang dihasilkan

30% 54%

Judul naskah rekomendasi yang menjadi bahan

kebijakan KKP antara lain :

1 Inovasi Kelembagaan Masyarakat Perikanan dalam

Mendukung Penyebaran IPTEK dalam Pengentasan

Kemiskinan

2 Dampak Terkini Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) terhadap Kinerja Usaha Nelayan dan Budidaya

Ikan

3 Supply Chain Analysis Pengembangan Patin PAsupati di

Tulungagung, Jawa Timur

4 Dampak Perubahan Ekonomi Global terhadap Sektor

KP

5 Kajian Dampak Implementasi Masyarakat Ekonomi

ASEAN terhadap Sektor KP

6 Strategi Mendorong Pertumbuhan PDB Sektor KP

7 Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan/Program KP

10

Jumlah rekomendasi kebijakan Sosek

KP 4 40

Judul Rekomendasi

1 Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak di

Sektor KP Terhadap Perekonomian Nasional dan

Sektor Perikanan

2 Dampak Peningkatan Usaha Penangkapan Komoditas

Tuna Terhadap Perekonomian Nasional

3 Estimasi Dampak Kesepakatan Sidang WTO Terhadap

Sektor KP di Indonesia

4 Strategi Pengembangan dan Implementasi Blue

Economy di Sektor Kelautan dan Perikanan

5 Strategi Optimalisasi Unsur-Unsur Positif Lokal Untuk

Mendukung Penerapan Prinsip-Prinsip Blue Economy di

Wilayah Coral Triangle

6 Strategi Aspek Keberlanjutan Pengembangan Energi

Laut

7 Strategi Penguatan Aspek Kelembangaan dalam

Pengelolaan Energi Laut di Lokasi Prioritas

Pengembangan

8 Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan dan

Gelombang Laut

9 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pasar dan

Pemasaran Garam di Indonesia

10 Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan

Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai

Page 81: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Implementasi PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan

11 Antisipasi Peningkatan Permintaan Ikan Nasional

Menjelang Ramadhan dan Lebaran

12 Strategi Pengembangan Industri Farmasetika dan

Nutrasetika dari Biota Laut di Indonesia

13 Strategi Menghadapi Kenaikan Harga BBM pada Usaha

Perikanan

14 Peningkatan Daya Saing Komoditas Kelautan dan

Perikanan Untuk Optimalisasi Manfaat Implementasi

ASEAN Economic Community

15 Identifikasi Potensi dan Permasalahan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan di Kabuapten Banggai

Kepulauan

16 Peningkatan Produktivitas Tuna dengan Usaha

Pembenihan di Indonesia

17 Strategi Analisis Keberlanjutan Usaha Perikanan di

Kabupaten Anambas

18 Sistem Rantai Pasok Dalam Mendukung Pengembangan

Komoditas Patin Pasopati di Tulung Agung, Jawa

Timur

19 Kebijakan Penyempurnaan Desain Program

Pengembangan Industrialisasi Perikanan Berbasis

Perikanan Budidaya Komoditas Udang

20 Strategi Peningkatan NIlai Tambah Melalui

Pengembangan Industri Pengolahan Rumput LAut

E.Cotonii di Sentra-Sentra Kawasan Industrialisasi

21 Peningkatan Nilai Tukar Nelayan dan Nilai Tukar

Pembudidaya Ikan (NTPi)

23 Penguatan Kelembagaan Untuk Peningkatan Produksi

Perikanan Budidaya

24 Penguatan Kelembagaan Penyedia Sarana Input,

Pemodalan dan Pemasaran Dalam Mendukung

Peningkatan Produksi Ikan dan Pendampatan Usaha

Pelaku Perikanan Tangkap

25 Peningkatan Pendapatan Dalam Rangka Meningkatkan

Ekonomi Rumah Tangga Nelayan SkalaKecill

26 Penguatan Kelembangaan Untuk Peningkatan Produksi

Tambak Garam

27 Penyempurnaan Desain Program dan AKselerasi

Pengembagan Industrialisasi Perikanan Berbasis

Perairan Umum Daratan (Tipe Ekosistem Danau)

28 Diplomasi Indonesia0KKP Dalam Forum RFMOs

30 Intensifikasi Penguatan Manfaat Dan Keikutsertaan

Indonesia Dalam Regional Fisheries Managemend

Page 82: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Organizations (RFMOs)

31 Reproduksi Nilai-Nilai Dan Peningkatan Akses

Masyarakat Dalam Mengakselerasi Pembangunan

Kelautan dan Perikanan di Kawasan MP3EI

32 Pentingnya Dukungan Maluku Sebagai MLIN Dalam

Keberhasilan Program Industralisasi

33 Disparitas Herga Ikan dan Strategi Penetrasi Pasar

34 Inovasi Kelembagaan Masyarakat Perikanan dalam

Mendukung Penyebaran IPTEK dalam Pengentasan

Kemiskinan

35 Dampak Terkini Kenaikan Herger Bahan Bakar Minyak

(BBM) terhadap Kinerja Usaha Nelayan dan Budidaya

Ikan

36 Supply Chain Analysis Pengembangan Patin Pasupati di

Tulungagung, Jawa Timur

37 Dampak Perubahan Ekonomi Global terhadap Sektor

KP

38 Kajian Dampak Implementasi Masyarakat Ekonomi

ASEAN terhadap Sektor KP

39 Strategi Mendorong Pertumbuhan PDB Sektor KP

40 Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan/Program KP

11.

Persepsi masyarakat KP terhadap

kebijakan yang diterbitkan KKP

(dalam skala likert 1-5)

4 4

Laporan Kegiatan Survey Persepsi Masyarakat KP

terhadap Kebijakan KKP

4

Tersedianya data dan

informasi ilmiah Sosial

Ekonomi KP

12. Jumlah data dan informasi ilmiah

sosial ekonomi KP 11 14

Judul data dan Informasi

1 Industrialisasi Perikanan Berbasis Perairan Umum

Daratan

2 Industrialisasi Perikanan Budidaya

3 Industrialisasi Perikanan Berbasis Perikanan

Tangkap Laut

4 Pengembangan Garam Indutri dan Produk Garam

Derivatif

5 Blue Economy Pada Wilayah Coral Triangle

6 Aspek Hukum dan Manfaat RFMOs dalam

Peningkatan Produksi Tuna

7 Sosio-Antropologi Masyarakat Perikanan di

Kawasan MP3EI

8 Isu-Isu Perdagangan Internasional

9 Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

10 Permodelan Dampak Kebijakan Sektor KP pada

Indikator-Indikator Keberlanjutan Terkait

Page 83: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Kebijakan Blue Economy

11 Stuktur, DInamika Usaha dan Pendapatan (Data

Panelkanas)

12 Nilai Tukar Nelayan (NTN)

13 Konsumsi (Data Panelkanas)

14 Gambaran Umum Lokasi dan Kelembagaan (Lokasi

Panelkanas)

13. Jumlah karya tulis ilmiah yang

dihasilkan BBPSEKP 25 39

Judul KTI Sosek 2013

1 Peran Berbagai Teknologi Terhadap Peningkatan

Kualitas Garam di Indonesia

2 Penerapan Teknologi Pengolahan Garam Konsumsi

Melalui Iptekmas

3 Rantai Nilai/Value Chain Usaha Pegaraman di Kab.

Cirebon

4 Garam Sebagai Obyek Rekreasi Edukasi di Kab.

Pati

5 Dampak Program Pemberdayaan Usaha Garam

Rakyat (PUGAR) Terhadap Peningkatan Produksi

di Tinjau Aspek Generik di Kab. Sampang

6 Penguatan Manfaat dan Keikutsertaan Indonesia

dalam Regional Fisheries Management

Organization di Indonesia

7 Pengaturan Konvensi WCPFCC dan Persiapan

Ratifikasi Indonesia dalam Pengelolaan

PerikananLaut Lepas

8 Unsur-Unsur Ekonomi Biru Pada Masyarakat

Perikanan di Kab. Raja Ampat

9 Asessment Penerapan PRinsip-Prinsip Blue

Economy dalam Pengembangan Industri Kelautan

dan Perikanan di Lombok Timur

10 Isu dan Permasalahan Perdagangan Internasional

Produk Perikanan Utama Indonesia

11 Peramalan Ekspor Tuna Indonesia ke Jepang

Pendekatan Metode Box-Jenkins

12 Trend dan Proyeksi Impor Beberapa Negara

Terhadap Udang Indonesia

13 Kondisi Internal dan Permasalahan Perikanan

Tangkap Pelagis Besar Skala Kecil di Kota Padang

14 Kajian Perubahan Pola Konsumsi Rumah Tangga

Nelayan Penangkap Ikan Tuna di Kota Bitung

15 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Pembudidaya

RUmput Laut di Nusa Penida, Kab. Klungkung

Page 84: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Prop. Bali

16 Kenaikan BBM, Inflasi dan Dampaknya Terhadap

Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil di

Kab. Cirebon: Studi Kasus Desa Gebang Mekar

17 Analisa Dinamika Herger Output Budidaya

Rumput Laut

18 Kebijakan dan Strategi Dalam Mendukung

Implementasi Industrialisasi Perikanan Berbasis

Perikanan Budiday Daya Perairan Umum Sungai

Rawa di Kab. Ogan Ilir, Sumatera Selatan

19 Identifikasi Pemangku Kebijakan dan Perannya

dalam Implementasi Program Industrialisasi di PPP

Muncar

20 Desain Program Industrialisasi Dalam Mendorong

Peningkatan Produksi (Studi Kasus di PPN TUal,

Prop. Maluku Tenggara)

21 Transaksi Total Atas Harga Dasar Produsen

22 Transaksi Domestik Atas Harga Produsen

23 Koefisien Input Domestik Atas Dasar Herger

Produsen

24 Evaluasi PNPM Mandiri KP dalam Mendukung

Industrialisasi

25 Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan di

Waduk Gajah Mungkur Berbasis Base Line Studi

26 Klinik Iptek Mina Bisnis di Kabupaten Lombok

Timur

27 Evaluasi KEberadaan KIMBis Sebagai Upaya

Mengembangkan Ekonomi Masyarakat Model

Kelembagaan Pemanfaatan Limbah Perikanan Pada

Tipologi Tangkap Laut

28 Profil Keragaan Teknologi pada Kawasan KIMBis

Sukabumi

29 Profil Usaha dan Pemanfaatan Limbah pada

Masyarakat Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi

30 Identifikasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Untuk Pengembangan Ekonomi Pedesaan di Desa

Ujung Genteng, Kec. Ciracap. Kab. Sukabumi,

Prop. Jawa Barat

31 Pemberdayaan Masyarakat Berbasis IPtek Mina

Bisnis di Banda Aceh

32 Penerapan Teknologi Pengolahan Garam Konsumsi

Melalui Iptekmas (Studi Kasus KAb. Pati dan KAb.

Sumenep)

33 KIMBis sebagai mitra kolaborasi dalam

Page 85: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

pemberdayaan dan pengembangan ekonomi

masyarakat KIMBIs

34 Dampak Kebijakan Impor dan Kelembagaan

Terhadao Kinerja Industri Garam Nasional

35 Dukungan Teknologi Pada Usaha Pegaraman di

Pati

36 Membangun SInergitas Antar Pelaku Dalam

Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Melalui

KIMBis

37 Peluang Usaha Berbasis Usaha Perikanan Melalui

Penerapan Prinsip Blue Ekonomi di Kab.

Indramayu, Jawa Basat

38 Kajian Peragaan Teknologti Perikanan Budidaya di

Kab. Indramayu

39 Kajian Keragaan Introduksi Teknologi Porgram

IPTEKMAS di Kab. Indramayu

14. Jumlah publikasi sosial ekonomi di

lingkup BBPSEKP

12 31

Publikasi Ilmiah Sosek TA.2013

Policy Brief

1 Strategi Penyaluran BBM Bersubsidi Berbasis

Pendaratan Ikan

2 Formulasi Strategi Mencapai Keberhasilan Program

PUMP Budidaya

3 RElevansi NTN Sebagai Salah Satu Indikator

Kesejahteraan Masyarakat

4 Strategi Peningkatan Ekonomi Wilayah Perbatasan

Berbasis Perikanan dan Kelautan

5 Diplomasi Indonesia (KKP) pada Forum Pertemuan

RFMOs

6 Kelembagaan Pusat Informasi Teknologi Perikanan

Untuk PEngembangan Potensi Ekonomi PEdesaan

7 Prospek Pelabuhan Perikanan di KAwasan Timur

Indonesia Sebagai Pusat Industri Tuna, Tongkol, dan

Cakalang (TTC)

8 Menuju Industrialisasi Rumput Laut : Peluang,

Permasalahan, dan Tantangan

9 Aplikasi NTP Berbasis TIpologi dalam Mengukur

Kesejahteraan Masyarakat KP

10 Revitalisasi Kearifan Lokal Dalam MEndukung

Pelestarian Sumberdaya, Peningkatan Produksi dan

Pendapatan

11 Pendekatan Alternatif Untuk Pelestarian dan

Pengelolaaan Sumberdaya Terumbu Karang di Wilayah

Coral Triangle

Page 86: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

12 Strategi Adaptasi Nelayan di Wilayah Coral Triangle

MEnghadapi Perubahan Iklim

13 Strategi Pemanfaatan Potensi Energi Berbasis

Sumberdaya Kelautan Untuk Memenuhi Kebutuhan

Energi pada Usaha-Usaha Perikanan

14 Pemanfaatan Energi Surya sebagai Alternatif Untuk

Memenuhi Kebutuhan Enregi pada Usaha Budidaya

dan Pengolahan Hasil Perikanan

15 PEnguatan Diplomasi Kelautan dan Perikanan Dalam

Rangka Memergani dan Menanggulangi IUU Fishing

16 Penataan KEwenangan Kelembagaan Terkait Dengan

Surat Persetujuan Berlayar (SPB)

17 Harmonisasi dan SInkronisasi Aspek Hukum IUU

Fishing

18 Urgensi Ratifikasi Port State Measures Agreement DAlm

Pemberantasan IUU Fishing di Indonesi

19 Optimalisasi Oengawasan Dalam Mendukung Upaya

Memerangi IUU Fishing di Indonesia

20 Pengembangan Kawasan Perairan Umum (Sungai dan

Rawa)

21 Assessment Program Kapal Perikanan 30GT

22 BAdan Penyangga Garam Sebagai {endukung

Minapolitan Menuju Terciptanya Swasembada Garam

23 Perbaikan Program Minapolitan Menuju Swasembada

Garam

24 Peningkatan Kesejahteraan Usaha Nelayan Skala Kecil

Melalui Peningkatan Aset Usaha

Jurnal Sosek 2013

1 Jurnal Sosek KP (2 terbitan/volume)

2 Jurnal Kebijakan Sosek (2 terbitan/volume)

Buletin

1 Buletin riset sosial ekonomi kelautan dan perikanan

Buku

1 Buku Minapolitan Prairan Umum Daratan

Prosiding

1 Prosiding Semnas Sosek KP

15. Frekuensi pertemuan ilmiah

sosek KP di lingkup BBPSEKP 4 4

Jumlah Pertemuan Ilmiah Sosek KP 2013

1 Temu Sains Kebijakan dan Pasar (TSKP)

2 Seminar Nasional Sosek KP

3 Seminar Internal Sosek KP

4 Workshop Hasil Penelitian Sosek KP

5 Terselenggaranya 16. Jumlah model penerapan 4 15 1 Model Kelembagaan Penerapan Dan Penyebaran

Page 87: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

6.

modernisasi sistem

produksi kelautan dan

perikanan, pengolahan

dan pemasaran produk

kelautan dan perikanan

yang optimal dan

bermutu

Tersedianya

Pengendalian Penelitian

Sosial Ekonomi KP

kelembagaan KP yang inovatif IPTEK Bidang Kelautan dan PErikanan di Kab. Brebes,

Jateng

2 Model Kelembagaan Iptek pada Tipologi SUmberdaya

Perikanan Perairan Waduk

3 Model Kelembagaan Pemanfaatan Limbah Perikanan

pada Tipologi Tangkap Laut KAwasan KIMBis Konawe

Utara

4 Model Kelembagaan Penerapan IPTEK Penggunaan

Probiotik Pada Budidaya Udang WIndu di Tambak

5 Model Penyebaran IPtek Berbasis Masyarakat pada

Tipologi Perikanan Tangkap Laut di Kawasan KIMBIs

Sukabumi

6 Model Kemitraan PEngembangan Ekonomi Masyarakat

Pesisir di Kawasan KAb. Lombok Timur

7 Model Kemitraan KIMBis Dengan Koperasi Garam

Dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat

Pegaraman

8 Model Kelembagaan Penerapan Iptek Kelautan dan

Perikanan KIMBis Danau Toba

9 Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Perikanan

Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

10 Model Kelembagaan Diseminasi Teknologi Budidaya di

Tambak Hasil Introduksi Program Iptekmas di Kab.

Indramayu

11 Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis

IPTEK pada Perikanan Budidaya Lahan Kering di Kab.

Gunung Kidul

12 Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui

Sinergitas Program IPTEKMAS, PUGAR dan TTG

Garam di Kab. Lamongan

13 Model Kelembagaan Penerapan IPTEK Berbasis

Masyakat pada TIpologi Tambak di Kawasan KIMBis

Aceh

14 Model Pengembangan Kelembagaan dalam Rangka

Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi KIMBis Subang

15 Rancang bangun Model usaha Pengolahan Hasil

Perikanan di Kab. Pacitan

17.

Proporsi penelitian sosial

ekonomi KP mendukung

program strategis KKP

dibandingkan pengembangan

produk prospektif KP lainnya

80% 76%

Mendukung Industrialisasi

Antisipasi Isu-Isu Perdagangan Internasional Untuk

Mendukung Industrialisasi Perikanan

Kajian Sosio Antropologi Masyarakat Perikanan pada

Kawasan MP3EI

Program Rintisan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis

IPTEK Mina Bisnis (KIMBis)

Page 88: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

Kajian Khusus AKselerasi Imomenetasi Program

Pemerintah Dalam Mendorong Pembangunan KP

Mendukung Blue Economy

Kajian Implementasi Blue Economy pada Wilayah

Coral Triangle

Pemodelan DampakKebijakan KP pada Indikator-

Indikator Keberlanjutan Terkait Kebijakan Blue

Economy

Mendukung Minapolitan

Kajian Desain Program dan Implementasi Industrialisasi

Berbasis Perikanan Budidaya

Kajian Desain Program dan Implementasi Industrialisasi

Berbasis Perikanan Tangkap Laut

Kajian Desain Program dan Implementasi Industrialisasi

Berbasis Perikanan Perairan Umum Daratan (PUD)

Kajian Aspek Sosial Ekonomi Pengembangan Garam

Indusrti dan Produk Derivatif Garam

7.

Tersedianya SDM

BBPSEKP yang

kompeten dan

profesional

18 Indeks kesenjangan kompetensi

Eselon II dan III 60% 60%

Hasil Pengukuran Adopsi

19 Jumlah professor penelitian di

lingkup BBPSEKP 1 1

Prof.Dr.Ir. Zahri Nasution, M.Si

8.

Tersedianya informasi

yang valid, handal, dan

mudah diakses di

BBPSEKP

20 Jumlah peneliti S3 di BBPSEKP 7 7

1. Dr. Zahri Nasution

2. Dr. Sonny Koeshendrajana

3. Dr. Armen Zulham

4. Dr. Tajerin

5. Dr. Tjahjo

6. Dr. Siti Hajar Suryawati

7. Dr. Agus Heri Purnomo

21

Presentase jumlah pegawai

fungsional penelitian sosial

ekonomi dibandingkan total

pegawai di lingkup BBPSEKP

42.05% 66%

1 Peneliti (41)

2 Pustakawan (2)

3 Pranata Komputer (2)

4 Teknisi Litkayasa(1)

22 Service Level Agreement 70% 70%

Hasil Pengukuran SLA

23 Persepsi user terhadap

kemudahan akses terhadap 3 3

Hasil Pengukuran persepsi user

Page 89: LAKIP BBPSEKP Tahun 201 3 - bbpse.litbang.kkp.go.idbbpse.litbang.kkp.go.id/publikasi/lakip/lakipbbpsekp2013.pdf · Tugas dan Fungsi B BPSE KP 2 1.3 . Struktur Organisasi BBPSEKP 2

9.

Terwujudnya good

governance & clean

government di BBPSEKP

informasi (skala likert 1-5)

24

Presentase rekomendasi aparat

pengawas eksternal internal

pemerintah (APIEP) yang

ditindaklanjuti dibanding total

rekomendasi lingkup BBPSEKP

100% 100%

Terlampir

25

Tingkat kualitas akuntabilitas

kinerja BBPSEKP

NILAI AKIP

A

NILAI AKIP

A

Hasil Pengukuran Adopsi

26 Nilai inisiatif anti korupsi

BBPSEKP 6.75 7.6

Hasil Pengukuran Adopsi

27 NIlai Integritas BBPSEKP 8 8 Hasil Pengukuran Adopsi

28 NIlai Penerapan RB BBPSEKP 75 77.56 Hasil Pengukuran Adopsi

10.

Terkelolanya anggaran

secara optimal lingkup

BalitbangKP

29 Presentase Penyerapan DIPA

BBPSEKP 95% 96.52%

Data SAI BBPSEKP, 2013: Capaian Realisasi Anggaran

BPSEKP 2013 : 96.52%