lakip 2016 laporan akuntabilitas kinerja instansi...
TRANSCRIPT
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
LAKIP 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU
DINAS PENDIDIKAN Jl. Dharma praja no. 06 gunung tinggi Batulicin
website : disdik.tanahbumbukab.go.id
LAKIP Tahun 2016 – Ringkasan Eksekutif
i DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan pada
Dinas Pendidikan disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) Tahun 2016 sebagai wujud dari pelaksanaan tugas dan fungsi selama
satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan pemerintah
Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pelaporan keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintahan.
Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2016 didasarkan pada Rencana
Strategis Dinas Pendidikan, yang mengemban misi 1). Meningkatkan ketersediaan
dan keterjangkauan layanan pendidikan di semua jenjang pendidikan. 2).
Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan disemua jenis dan
jenjang pendidikan. 3). Meningkatkan tata kelola lembaga pendidikan yang
profesional, efisien dan akuntabel. Untuk dapat merealisasikan misi diatas telah
ditetapkan tujuan dan sasaran terdiri dari Tujuan satu : Tersedia dan
terjangkaunya layanan pendidikan disemua jenis dan jenjang pendidikan dengan
9 sasaran. Tujuan dua: Tersedia dan terjangkaunya layananpendidikan yang
bermutu dan relevan disemua jenis dan jenjang pendidikan dengan 11 Sasaran.
Tujuan tiga: Terselenggaranya pengelolaan pendidikan yang profesional, efisien
dan akuntabel dengan rupakan ta7 sasaran.
Di Tahun Kelima dari periode Rencana Strategis (renstra) dinas Pendidikan
periode 2011-2015 telah dihasilkan kinerja berdasarkan rencana kerja (renja)
tahun 2015 dengan ditetapkannya 27 Indikator Kinerja Utama. Hasil kinerja dari
masing-masing indikator Dari 27 indikator tersebut 20 Indikator berhasil dengan
kategori dengan sangat baik. 4 indikator dengan kategori baik, 2 indikator kategori
cukup, dan 2 indikator kategori belum berhasil. Walaupun secara umum indikator
dapat dicapai namun masih ditemui beberapa kendala antara lain : Belum
tercapainya angka partisipasi kasar pada jenjang PAUD dan SMA/SMK,
Keterbatasan ketersediaan sarana prasarana, belum maksimal nya perolehan
hasil nilai Ujian Nasional, Masih terdapat guru guru yang belum berkualifikasi S1,
Jumlah Guru bersertifikasi masih terbatas, Keterserapan lulusan SMK diterima
LAKIP Tahun 2016 – Ringkasan Eksekutif
ii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
didunia kerja masih rendah, Belum maksimalnya peran komite sekolah, Daya
tampung sekolah masih terbatas, Belum terpenuhinya standar nasional
Pendidikan, dari beberapa permasalahan diatas beberapa program dan kegiatan
yang dilaksanakan dinas pendidikan antara lain : pembangunan dan rehabilitasi
gedung sekolah, Pemberian bantuan Operasional Sekolah, BOMM, Program wajib
belajar 9 tahun, rintisan pendidikan menengah universal 12 tahun, Program satu
desa satu PAUD, Beasiswa penduduk kurang mampu.
iii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu dapat
menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016. Laporan ini merupakan
upaya Dinas Pendidikan dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas Kinerja
seperti tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintahan.
Laporan ini meyajikan target dan capaian kinerja Dinas Pendidikan sepert
tertuang dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja Dinas Pendidikan tahun
2016. Capaian kinerja yang disajikan berupa tingkat capaian Indikator Kinerja
(IKU) yang ada pada program dan kegiatan Dinas Pendidikan, dengan harapan
akan tercapai 3 misi Dinas Pendidikan yakni :
1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan disemua
jenjang pendidikan
2. Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan disemua jenis
dan jenjang pendidikan
3. Meningkatkan tata kelola lembaga pendidikan yang professional, efisien dan
akuntabel
Dalam upaya merealisasikan misi diatas, melalui kerja keras serta
dukungan dari pemangku kepentingan dapat disampaikan bahwa secara umum
Dinas Pendidikan telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan
dengan baik. Pada tahun 2015 Dinas Pendidikan telah melaksanakan 11 Program
dengan 67 kegiatan. Dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanya 27 indikator.
Dari Indikator kinerja Utama yang ditetapkan tersebut terlihat bahwa 20 Indikator
telah berhasil dengan sangat baik, 4 indikator kategori baik, 8 indikator kategori
cukup dan 5 indikator katagori belum berhasil
Sebagai perwujudan sebuah pertanggung jawaban terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun, maka disusunlah Lakip Tahun
2015 untuk dapat dijadikan bahan mengukur kinerja kegiatan, dan selanjutnya
sebagai pedoman untuk menetapkan skala prioritas kegiatan bidang pendidikan di
iv DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
tahun yang akan datang. Paling tidak Laporan ini akan dapat memberikan
gambaran objektif tentang kinerja pembangunan pendidikan di Kabupaten Tanah
Bumbu
Disatu sisi Dinas Pendidikan menyadari bahwa tantangan pembangunan
pendidikan semakin kompleks dan memerlukan kerja keras di tahun-tahun
mendatang, dengan harapan semua pihak memberikan perhatian dan dukungan
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditentukan.
Akhirnya semoga dengan tersusunnya LAKIP Tahun 2016 ini dapat
memberikan manfaat dalam mendukung pembangunan di kabupaten Tanah
Bumbu.
Batulicin, Desember 2016
Kepala Dinas,
Ir. Sartono,M.Si
Pembina Utama Muda
NIP196009151987031 018
v DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
A. LATAR BEL AKANG ......................................................................................................... 1
B. DASAR HUKUM ............................................................................................................... 4
C. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................ 4
D. GAMBARAN UMUM .......................................................................................................... 4
E. DESKRIPSI KOMPETENSI DINAS PENDIDIKAN ..................................................... 11
BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................................................... 14
A. RENCANA KINERJA ..................................................................................................... 14
B. ASPEK STRATEGIS ....................................................................................................... 20
C. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 .............................................................................. 29
D. RENCANA ANGGARAN ............................................................................................... 30
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................ 31
A. INDIKATOR KINERJA .................................................................................................... 33
B. CAPAIAN KINERJA ......................................................................................................... 35
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ...................................................................................... 40
D. REALISASI ANGGARAN (masih Menunggu penyelesaian Laporan Keuangan
tahun 2016 ................................................................................................................................ 93
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 98
A. TINJAUAN UMUM ........................................................................................................... 98
B. TINJAUAN KHUSUS ....................................................................................................... 99
C. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHANNYA .......................................... 99
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 101
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 102
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 103
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 104
vi DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 105
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 106
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 107
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 108
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 109
vii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. 1 Data Jumlah Dana BOP dan BOMM ................................................................................. 8
Tabel 1. 2 Angka Melanjutkan Menurut Jenjang Pendidikan ........................................................... 8
Tabel 1. 3 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016 ............................................ 8
Tabel 1. 4 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenjang Pendidikan ............................................. 9
Tabel 1. 5 Persentase Ruang Kelas Menurut Kondisi dan Jenjang Pendidikan 2015-2016 ............ 10
Tabel 1. 6 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016 ....................................... 10
Tabel 2. 1 Misi Dinas Pendidikan .................................................................................................... 15
Tabel 2. 2 Tujuan Dinas Pendidikan ................................................................................................ 15
Tabel 2. 3 Sasaran Strategis Tujuan 1 Dinas Pendidikan 2016 ....................................................... 15
Tabel 2. 4 Sasaran Strategis Tujuan 2 Dinas Pendidikan 2016 ....................................................... 16
Tabel 3. 1 Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016 ................................................................ 36
Tabel 3. 2 Realisasi IKU Angka Partisipasi Kasar PAUD 2015-2016 ................................................ 40
Tabel 3. 3 Perkembangan Prosentase APK SD/MI 2015-2016 ....................................................... 43
Tabel 3. 4 Capaian APK SMP/MTs 2015-2016 ................................................................................ 44
Tabel 3. 5 Perkembangan Pencapaian APK SMA/SMK 2015-2016................................................. 45
Tabel 3. 6 Pekembangan Capaian APK Non Formal 2016 .............................................................. 46
Tabel 3. 7 Perkembangan APS SD/MI 2016 .................................................................................... 47
Tabel 3. 8 Perkembangan Capaian APS SMP/MTs 2016 ................................................................ 48
Tabel 3. 9 Perkembangan Capaian APS SMA/SMK/MA 2016 ........................................................ 49
Tabel 3. 10 Perkembangan Capaian APM SD/MI 2015-2016 ......................................................... 50
Tabel 3. 11 Perkembangan Capaian APM SMP/MTs 2015-2016 ................................................... 52
Tabel 3. 12 Perkembabngan APM SMA/SMK/MA 2015-2016 ....................................................... 53
Tabel 3. 13 Capaian Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2015-2016 ................ 54
Tabel 3. 14 Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016 .............................................. 55
Tabel 3. 15 Capaian Angka Harapan Sekolah 2015-2016 ............................................................... 56
Tabel 3. 16 Perkembangan Pendidiakan S1 Guru PAUD 2015-2016 .............................................. 57
Tabel 3. 17 Perkembangan Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016 ............................................... 59
Tabel 3. 18 Kualifikasi Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016 .................................................. 61
Tabel 3. 19 Pendidikan S1 Guru SMA/SMMK/MA 2015-2016 ....................................................... 63
Tabel 3. 20 Prosentase Nilai UKG Guru PAUD Memenuhi Passing Grade 2015 ............................. 64
Tabel 3. 21 Prosentase Nilai UKG SD/MMI Memenuhi Passing Grade 2015 ................................. 66
Tabel 3. 22 Prosentase Nilai UKG Guru SMP/MTs Memenuhi Passing Grade 2015 ...................... 67
Tabel 3. 23 Prosesntase Nilai UKG Guru SMA/SMK/MA Memenuhi Passing Grade 2015 ............. 68
Tabel 3. 24 Perkembangan Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016 ........................................... 69
Tabel 3. 25 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016 ...................................... 70
Tabel 3. 26 Perkembangan Meningkatnya PAUD Terakreditasi Minimal B Tahun 2015-2016 ...... 71
Tabel 3. 27 Perkembangan Meningkatanya SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .............. 73
viii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 3. 28 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ................ 75
Tabel 3. 29 Perkembangan SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ........................... 76
Tabel 3. 30 Perkembangan Meningkatnya PKBM yang Terakreditasi Minimal 1 2015-2016 ........ 78
Tabel 3. 31 Perkembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan Terakreditasi 2015-2016 .................. 79
Tabel 3. 32 Perkembangan Meningkatnya Nilai rata-rata Ujian SD 2015-2016 ............................. 80
Tabel 3. 33 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMP/MTs2015-2016 ................. 81
Tabel 3. 34 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMA/MA 2015-2016 ................. 82
Tabel 3. 35 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2015-2016 ........................ 83
Tabel 3. 36 Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016 ................ 84
Tabel 3. 37 Perkembangan Nilai Indeks Integritas UN SMA/SMK/MA 2015-2016 ........................ 85
Tabel 3. 38 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD 2015-2016 ................................................... 85
Tabel 3. 39 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMP/MTs 2015-2016 ............... 86
Tabel 3. 40 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 2015-2016 ....... 87
Tabel 3. 41 Perkembangan Prosentase Sekolah SD Menerapkan MBS 2015-2016 ....................... 88
Tabel 3. 42 Perkembangan Prosentase Sekolah SMP Menerapkan MBS 2015-2016 .................... 90
Tabel 3. 43 Perkembangan Prosentase SMA/SMK/MA Menerapkan MBS 2015-2016 ................. 91
Tabel 3. 44 Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2016 ...................................................................... 93
Tabel 3. 45 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2015-2016 ........................................ 94
Tabel 3. 46 Realisasi Belanja Barang dan Jasa 2016 ....................................................................... 95
Tabel 3. 47 Realisasi Belanja Modal 2016 ...................................................................................... 97
ix DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. 1 Jumlah Dana BOP dan BOMM ..................................................................................... 8
Gambar 1. 2 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016 ........................................ 9
Gambar 1. 3 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenajng Pendidikannya ................................... 9
Gambar 1. 4 Persentase Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikannya ........................................ 10
Gambar 1. 5 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikannya ................................................ 11
Gambar 3. 1 Skala Penilaian Kinerja Pemerintah ........................................................................... 33
Gambar 3. 2 Grafik Indikator Kinerja Utama (IKU) ......................................................................... 39
Gambar 3. 3 Grafik Capaian APK PAUD 2015-2016 ........................................................................ 41
Gambar 3. 4 Grafik Capaian APK SD 2016 ...................................................................................... 43
Gambar 3. 5 Grafik Capaian APK SMP/MTs 2015-2016 ................................................................. 44
Gambar 3. 6 Grafik Capaian APK SMA/SMK/MA/Paket C 2015-2016 ............................................ 46
Gambar 3. 7 Grafik Capaian APK Non Formal 2015-2016 .............................................................. 47
Gambar 3. 8 Grafik Capaian APS SD/MI 2016 ................................................................................ 48
Gambar 3. 9 Grafik Capaian APS SMP?MTs 2016 ........................................................................... 49
Gambar 3. 10 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016 ...................................................... 50
Gambar 3. 11 Grafik Capaian APM SD/MI/Paket A 2015-2016 ...................................................... 51
Gambar 3. 12 Grafik Capaian APM SMP/MTs 2015-2016 .............................................................. 52
Gambar 3. 13 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016 ...................................................... 53
Gambar 3. 14 Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2016 .................................... 54
Gambar 3. 15 Grafik Capaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016 .................................... 55
Gambar 3. 16 Capaian Persentase Angka Harapan Sekolah 2016 ................................................. 57
Gambar 3. 17 Grafik Kualifikasi Pendidikan S1 Guru PAUD 2015-2016 ......................................... 58
Gambar 3. 18 Capaian Persentase Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016 ................................... 60
Gambar 3. 19 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016 ........................... 62
Gambar 3. 20 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMA/SMK/MA 2015-2016 ................... 63
Gambar 3. 21 Grafik Prosentase NIlai UKG 2015 Guru PAUD Memenuhi Passing Grade .............. 65
Gambar 3. 22 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade ................... 66
Gambar 3. 23 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade ................... 67
Gambar 3. 24 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ................................ 69
Gambar 3. 25 Grafik Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016 ...................................................... 70
Gambar 3. 26 Grafik Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016 ................................................ 71
Gambar 3. 27 Capaian TK/RA/BA Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .......................................... 72
Gambar 3. 28 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ................................ 74
Gambar 3. 29 Grafik Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .......................... 75
Gambar 3. 30 Grafik Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .................. 77
Gambar 3. 31 Grafik Capaian Prosentase PKBM yang Terakreditasi 2016 .................................... 78
Gambar 3. 32 Grafik Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Terakreditasi 2016.............................. 79
Gambar 3. 33 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SD 2016 .................................................... 80
x DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Halaman
Gambar 3. 34 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMP 2016 ................................................. 81
Gambar 3. 35 Grafik Prosentase Nila Rata-Rata Ujian SMA/MA 2016 ........................................... 82
Gambar 3. 36 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2016 ................................................. 83
Gambar 3. 37 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016 .. 84
Gambar 3. 38 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016 .. 85
Gambar 3. 39 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SD 2016 ....................................... 86
Gambar 3. 40 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMP 2016 .................................... 87
Gambar 3. 41 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMK 2016 .................................... 88
Gambar 3. 42 Grafik Prosentase SD/MI yang Melaksanakan MBS 2015-2016 .............................. 89
Gambar 3. 43 Grafik Capaian Prosentase SMP/MTs yang Melaksanakan MBS 2015-2016 ........... 90
Gambar 3. 44 Grafik Capaian Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS 2015-2016 ........... 92
xi DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN JUDUL
1 PROGRES CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN IKU DINAS
PENDIDIKAN 2016
2 SK INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016
3 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016
4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
5 PENETAPAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN
2016
6 PENETAPAN KINERJA PEJABAT DINAS PENDIDIKAN TAHUN
2016
7 PERJANJIAN KINERJA KASI DINAS PENDIDIKAN 2016
8 PENE PERJANJIAN KINERJA STAF DINAS PENDIDIKAN 2016
9 PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BEL AKANG
Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang
sebagai sebuah kebutuhan yang sama dengan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan lainnya, maka peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh
terhadap perkembangan suatu bangsa. Dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum pengertian
pendidikan yakni “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Sehingga tujuan pendidikan itu sendari adalah memuat gambaran
tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk penyiapan
pelaku pembangunan sehingga akan melahirkan sumber daya manusia yang
bukan saja memiliki kecerdasan keilmuan tetapi juga diiringi dengan
terbentuknya karakter yang mendukung integritas sumber daya sebagai
pelaku pembangunan
Menyadari akan hal ini pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu
menjadikan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan
sebagai upaya nyata dalam menyiapkan dan membekali pelaku pembangunan
dimasa yang akan datang. Lebih-lebih dalam rangka Otonoi Daerah yang
penuh persaingan baik ditingkat nasional dan regional memerlukan kesiapan
sumber daya manusia dalam berkompetisi dan memiliki keterampilan dan
penguasaan ilmu pengetahuan. Hal ini akan menjadi tolok ukur bagaimana
tingkat kemampuan bersaing tenaga-tenaga kerja yang ada, disamping
membekali kemampuan akademik untuk bersaing secara keilmuan dan
intelektual dalam menghadapi berbagai persoalan pembangunan dan
kemasyarakatan.
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
2 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Pembangunan bidang pendidikan tersebut diarahkan untuk
meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, peningkatan
mutu, serta relevansi, dan efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional
bahkan global.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan
cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka akuntabilitas kerja diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur, transparan, komprehensif dan legitimate, sehingga penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih, bertanggungjawab dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Setelah berakhirnya masa priode Rencana Strategis (Renstra) dinas
Pendidikan periode 2011-2015, maka Tahun 2016 merupakan tahun awal atau
masa transisi renstra keberikutnya yakni priode 2016-2021. Pada tahun 2016
telah disusun rencana Strategie (renstra) Dinas Pendidikan priode 2016-2021
yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) ada beberapa isu yang mempengaruhi penyusunan Renstra Dinas
Pendidikan 2016-2021 yakni deberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah yang mengamanahkan bahwa jenjang pendidikan
SMA/SMK dan MA menjadi kewenangan Provinsi, hal ini akan efektif akan
diberlakukan pada tahun 2017, sehingga target indikator jenjang pendidikan
ini tidak akan termuat dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten
Tanah Bumbu. Yang kedua terjadinya kebijakan perubahan SOTK semua
instansi yang akan mengalami pengalihan kewenangan, penggabungan dan
munculnya SOTK baru. Khusus Dinas Pendidikan akan berubah menjadi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Di tahun 2017 SOTK ini akan efektif
berlaku sehingga indikator-indikator kinerja akan mengalami penyesuaian.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 menjadi penting dan
strategis selain untuk menampilkan capaian kinerja tahunan yakni tahun 2016,
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
3 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
juga akan digunakan sebagai tolok ukur dalam penyusunan indikator-indikator
lima tahun mendatang. Atau akan menjadi data dasar dalam melihat
bagaimana capaian kinerja utama lima tahun yang akan datang.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pendidikan
dihadapkan pada berbagai permasalahan, antara lain masih terdapat daerah
yang belum terlayani layanan pendidikan terutama bagi daerah-daearah yang
jauh dari kecamatan. Khususnya pada jenjang SMA/SMK/MA, Distribusi guru
yang belum merata, sarana pendukung seperti perpustakaan, laboratorium,
peralatan lab. dll
Sebagai amanah dalam mempertanggungjawabkan semua
pelaksanaan program dan kegiatan dalam merealisasikan hal tersebut Dinas
Pendidikan sebagai salah satu SKPD yang melaksanakan urusan
pemerintahan dibidang Pendidikan menyusun laporan kinerja kegiatan,
Program dan Kebijakan tahun 2015.
Laporan Kinerja kegiatan pada dasarnya berisi tentang perbandingan
antara target kinerja kegiatan dengan realisasi aktual kegiatan, sementara
laporan kinerja program berisi tentang perbandingan antara target kinerja
program dengan realisasi aktual capaian program, adapun laporan realisasi
kebijakan berisi tentang perbandingan antara target kinerja kebijakan dengan
realisasi aktual capaian kebijakan. Realisasi kegiatan berupa keluaran/output
kegiatan, Realisasi program berupa outcome/manfaat yang diperoleh dari
dilaksanakannya program, sementara realisasi kebijakan berupa
impact/dampak yang diperoleh dari diputuskannya suatu kebijakan.
Semua komponen diatas diukur sejauh mana ketercapaian dan apakah
telah memberikan nilai tambah bagi berfungsinya semua output dan
dimanfaatkannya oleh masyarakat. Untuk mendiskripsikan hal diatas disusun
laporan Akuntabilitas Kinerja untuk melihat bagaimana ketercapaian antara
target dari kegiatan, program dan kebijakan Dinas Pendidikan, disusunlah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tahun 2016.
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
4 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
B. DASAR HUKUM
Secara umum yang menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu :
1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bebas Korupsi, Kolusi dan nepotisme;
3. Instruksi Presiden Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan LAKIP Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas
Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu selama kurun waktu untuk tahun
anggaran 2015
2. Aspek akuntabilitas kinerja untuk keperluan eksternal organisasi sebagai
sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja tahun 2015. Esensi
capaian kinerja yang dilaporkan merujuk kepada sejauh mana tujuan-
tujuan strategi telah dicapai dalam tahun 2014;
3. Aspek manajemen kinerja untuk keperluan internal organisasi sebagai
sarana evaluasi capaian kinerja dan upaya-upaya perbaikan kinerja di
masa yang akan datang. Untuk setiap celah kinerja (performance gaps)
yang ditemukan harus dapat dirumuskan strategi pemecahan masalah
sehingga capaian kinerja dinas dapat ditingkatkan.
D. GAMBARAN UMUM
Pada dasarnya pendidikan memang laksana eksperimen yang tidak
pernah selesai sampai kapanpun, dikatakan demikian Karena pendidikan
merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
5 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki
potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan. Dengan
potensinya tersebut manusia selalu menciptakan hal-hal yang lebih baik dari
yang sudah ada, selain itu pandangan mengenai hakikat manusia dan hakikat
pendidikan itu sendiri terus berkembang sehingga konsep dan praksis
pendidikan pun turut berubah.
Diantara sekian banyak permasalahan pendidikan salah satunya
adalah masih rendahnya mutu pendidikan disemua jenjang pendidikan dan
satuan pendidikan. Hususnya pendidikan dasar, berbagai usaha dilakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan antara lain melalui berbagai training dan
peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan
sarana dan prasarana pendidikandan peningkatan mutu manajemen sekolah,
Namun demikian berbagai indicator mutu pendidikan belum menunjukkan
peningktan mutu yang berarti dan merata. Sebagian besar sekolah terutama
di daerah-daerah dengan wilayah yang sulit terjangkau dan didaerah
perbatasan.
Sebagai prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu
telah melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk meningkat kan mutu
pendidikan. Sebagai gambaran bagaimana pembangunan pendidikan di
Kabupaten Tanah Bumbu dapat diuraikan dengan beberapa indicator
pendidikan dibawah ini :
Secara umum gambaran kondisi perkembangan pendidikan di
kabupaten Tanah Bumbu sampai dengan tahun 2015, diuraikan dalam
Rangkuman Statistik Pendidikan di bawah ini :
1. Pendidikan Anak Usia Dini
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian
IKU “ angka partisipasi kasar (APK) PAUD” pada tahun 2015 telah melampaui
target yang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 59,81% dari target
yang ditetapkan sebesar 54.00%. Bila dibandingkan dengan capaian di tahun
2014 yakni sebesar 55,20% maka prosentase kenaikan capaian ditahun 2015
sebesar 4,61%.
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
6 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Bila dibandingkan dengan capaian APK PAUD Nasional, capaian APK
PAUD Tanah Bumbu masih dibawah APK Pusat dan APK provinsi, APK PAUD
Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 62,31%, Sementara APK PAUD Tanah
Bumbu sebesar 59,81%, selisih 2,5%, sementara APK PAUD nasional
sebesar 68,10%, selisih 8,29%.
2. Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar ( SD dan MI)
Dari data diatas terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan sebesar
100% belum terpenuhi, karena capaian APM SD/MI/Paket A tahun 2015
sebesar 99,33% dengan persentase capaian sebesar 99,35%. Bila
dibandingkan dengan capaian ditahun 2014 sebesar 99,33% maka terjadi
kenaikan sebesar 0,02%. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun di tahun 2015
sebanyak 35.121 orang sementara jumlah siswa SD/MI/Paket A sebanyak
34.891 orang, hal ini berarti masih terdapat penduduk usia 7-12 tahun belum
bersekolah.
Jika dibandingkan dengan capaian Angka Partisipasi Murni (APM)
Nasional jenjang SD/MI/Paket A yang sebesar 95,21, capaian APM
SD/MI/Paket A Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi 4,1%. Se mentara bila
dibandingkan dengan capaian APM pusat sebesar 93,53% capaian APM
SD/MI Tanah Bumbu Masih lebih tinggi 5,82%.
3. Pendidikan Tingkat SLTP ( SMP dan MTs)
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ APM
SMP/SMPLB/paket B “ tidak dapat mencapai target yang ditetapkan 80,10%
dengan capaian hanya 73,64% dan persentase capaian sebesar 91,94%. Bila
dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mencapai 72,84% ditahun 2015
angka ini naik sebesar 0,8%. Walaupun terjadi kenaikan namun APM
SMP/MTs ini belum mencapai target RPJMD sebesar 80,10%
Capaian indikator kinerja APM SMP/MTs nasional pada tahun 2015
sebesar 80,76, Bila dibandingkan dengan capaian indikator tersebut di
Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 73,64% maka capaian Kabupaten Tanah
Bumbu lebih rendah 7,12%, bila dibandingkan dengan capaian APK SMP/MTs
di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 75,98%, maka capaian Kabupaten
Tanah Bumbu juga masih lebih rendah 2,34%
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
7 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
4. Pendidikan Tingkat SLTA ( SMA, MA dan SMK)
Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa IKU APK
SMA/SMK/SMLB/Paket C pada tahun 2015 belum mencapai target yang
ditetapkan.hal ini terlihat dari realisasi target yang mencapai 72,23% dari
target yang ditetapkan sebesar 75%, dengan persentase capaian sebesar
96,31%. Bila dibandingkan data tahun 2014 dengan target 70,02% dan
realisasi sebesar 68,44%, persentase capaian indikator sebesar 97,74%.
Capaian indikator kinerja APK SMA/SMK/MA/Paket C nasional pada
tahun 2015 sebesar 75,53, Bila dibandingkan dengan capaian indikator
tersebut di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 72,23% maka capaian
Kabupaten Tanah Bumbu lebih rendah 3,3%, Namun bila dibandingkan
dengan capaian APK SMA/SMK/MA di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar
66,01, maka capaian Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi 6,22%
5. Pendidikan Non Formal (KF, Paket A, Paket B dan Paket C)
Pada jalur pendidikan non formal, jumlah warga belajar Keaksaraan
Fungsional (KF)/Buta Aksara sebanyak 824 orang dengan Kelompok
belajar 56 kelompok dan semua warga belajar telah melek aksara. Jumlah
warga belajar Paket A setara SD sebanyak 752 orang dengan Kelompok
belajar 38 kelompok dan siswa yang telah lulus 107 orang. Jumlah warga
belajar Paket B setara SMP sebanyak 1.021 orang dengan Kelompok
belajar 51 kelompok dan siswa yang telah lulus 325 orang. Jumlah warga
belajar Paket C setara SMA sebanyak 462 orang dengan Kelompok
belajar 20 kelompok dan siswa yang telah lulus 289 orang. Data pokok
Pendidikan Non Formal dapat dilihat pada tabel.
6. Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Jenjang SD/MI dan
SMP/MTs dan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Jenjang
SMA/SMK/SMK
Sebagai konsekuensi agar tidak adanya lagi pungutan bagi orang tua
siswa terhadap pembiayaan operasional sekolah dari jenjang SD/MI
sampai dengan SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta, pemerintah kabupaten
Tanah Bumbu telah mengucurkan anggaran yang sangat besar. Program
BOP ini memberikan kontribusi yang nyata terhadap percepatan
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
8 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
penuntasan wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Sedangkan pada program
BOMM berkontribusi pada usaha pencapaian rintisan pendidikan
menengah universal 12 tahun.
Tabel 1. 1 Data Jumlah Dana BOP dan BOMM
NO JENJANG
PENDIDIKAN
TAHUN
2013 2014 2015
1 SD/MI dan SMP/MTs 8.608.560.000 11.680.133.500 11,830,680,000
2 BOMM SMA/SMK/MA 12.589.100.000 10.108.020.000 10,729,860,000
Gambar 1. 1 Jumlah Dana BOP dan BOMM
Tabel 1. 2 Angka Melanjutkan Menurut Jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Lulusan Siswa Baru % Angka
Melanjutkan
1 SD Ke SMP 5671 5126 90, 38%
2 SMP Ke SMA/SMK 3890 3823 98,27 %
Tabel 1. 3 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016
No Jenjang
Pendidikan Siswa / Sekolah
Siswa / Guru
Siswa / Kelas
Guru / Sekolah
1 TK / RA
2 SD / MI 184 : 1 15 : 1 31 : 1 12 : 1
3 SMP / MTs 198 : 1 13 : 1 37 :1 16 : 1
4 SMA / MA / SMK 354 : 1 14 : 1 33 : 1 34 : 1
8,608,560,000
11,680,133,500 11,830,680,00012,589,100,000
10,108,020,00010,729,860,000
0
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
10,000,000,000
12,000,000,000
14,000,000,000
2013 2014 2015
Data Jumlah Dana BOP dan BOMM
SD/MI dan SMP/MTs BOMM SMA/SMK/MA
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
9 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 1. 2 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016
Tabel 1. 4 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No Jenjang
Pendidikan Jumlah Guru
Layak % Tidak Layak
%
1 TK / RA 622 22 4% 600 96 %
2 SD / MI 2.214 585 26% 1.692 74 %
3 SMP / MTs 1.011 810 80% 201 20 %
4 SMA / MA 442 399 90% 43 10 %
5 SMK 281 267 95% 14 5 %
Gambar 1. 3 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenajng Pendidikannya
184:01:00
15:01
31:01:00
12:01
198:01:00
13:01
37:01:00
16:01
354:01:00
14:01
33:01:00
34:01:00
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sekolah
Guru
Kelas
Sekolah
Sisw
a /S
isw
a /S
isw
a /
Gu
ru /
Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015-2016
1 TK / RA 2 SD / MI 3 SMP / MTs 4 SMA / MA / SMK
622
2.214 1.011
442
281
22
585
810
399
267
4% 26% 80% 90%
95%
600
1.692
201
431496% 74% 20% 10% 5%
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
TK / RA SD / MI SMP / MTs SMA / MA SMK
Jumlah Guru Layak % Tidak Layak %
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
10 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 1. 5 Persentase Ruang Kelas Menurut Kondisi dan Jenjang Pendidikan 2015-2016
Gambar 1. 4 Persentase Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikannya
Tabel 1. 6 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016
No Jenjang
Pendidikan
Siswa Tingkat Tertinggi
Tahun Sebelumnya
Jumlah Lulusan
Angka Lulusan
( % )
1 SD / MI 5671 5671 100%
2 SMP / MTs 3890 3893 99,92%
3 SMA / MA/SMK 2770 2811 98,54%
263
1514
417
51
207
1024
307
75
51
52
417
73
16
0
TK
SD
SMP
SMA
SMK
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Rusak Berat Rusak Ringan Baik Jumlah Ruang
No Jenjang
Pendidikan Jumlah Ruang
Baik % Rusak Ringan
% Rusak Berat
%
1 TK 263 207 79% 52 20% 4 2%
2 SD 1514 1024 68% 417 28% 73 5%
3 SMP 417 307 74% 73 18% 37 9%
4 SMA 91 75 82% 16 18% 0 0%
5 SMK 51 51 100% 0 0% 0 0%
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
11 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 1. 5 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikannya
E. DESKRIPSI KOMPETENSI DINAS PENDIDIKAN
Untuk menunjang lancarnya kinerja dan kualitas kerja Dinas Pendidikan,
maka dituntut personal yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya
secara efisien, efektif, akuntabel dan profesional. Berdasarkan Peraturan
Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2014, tentang Tugas Pokok, Fungsi,
Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur Organisasi Dinas Pendidikan .
Bahwa Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan operasional di bidang pendidikan, sesuai dengan
kebijakan nasional, provinsi yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan sarana, prasarana dan
bantuan pendidikan;
3. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan pendidikan
dasar dan pendidikan menengah;
5671
5671
3890
3893
2770
2811
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
Siswa Tingkat Tertinggi
Jumlah
SD / MI SMP / MTs SMA / MA/SMK
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
12 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
4. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan pendidikan non formal,
pemuda dan olahraga;
5. Pengelolaan urusan ketatausahaan;
6. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan.
Untuk menjabarkan tugas poko dan fungsi tersebut Dinas Pendidikan
mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan operasional pendidikan sesuai dengan kebijakan
nasional dan provinsi
2. Membuat rencana operasional program pendidikan Anak Uisa dini,
Pendidikan Dasar, pendidikan Menengah dan pendidikan non formal
sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional
3. Menyelenggarakan kebijakan dan program penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar dan menengah 12 tahun
4. Melaksanakan sosialisasi dan melaksanakan standar nasional
pendidikan
5. Mengelola dan menyelenggarakan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal
Adapun unsur-unsur Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari
a. Sekretariat
b. Bidang Sekolah Dasar
c. Bidang sekolah Menengah Pertama
d. Bidang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
e. Bidang pendidikan Non Formal dan informal
f. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan
3. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari :
a. Seksi Pembelajaran, pengujian dan Ketenagaan
b. Seksi Pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK dan
LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan
13 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
c. Seksi Sarana prasarana
4. Bidang Pendidikan Menengah, teridiri dari :
Seksi Pembelajaran, pengujian dan Ketenagaan
b. Seksi Pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK dan
c. Seksi Sarana prasarana
5. Bidang Pendidikan Non Formal, terdiri dari :
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
b. Seksi Pendidikan Luar Sekolah
c. Seksi Sarana dan Prasarana PNF
6. Kelompok Jabatan Fungsional yang memiliki tugas melaksanakan
sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan fungsinya
7. Unit Pendidikan Kecamatan (UPK).
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
14 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA KINERJA
Rencana kinerja merupakan penjabaran dari apa yang tertuang dalam
visi pendidikan untuk mewujudkan insan yang cerdas berkarakter dan berdaya
saing. Hal ini mengindikasikan bahwa harus ada upaya terencana dan
sungguh-sungguh untuk merumuskannya dalam program dan kegiatan
berdasarkan prioritas pembangunan pendidikan. Hal ini juga harus selaras
dengan tema pembangunan pendidikan nasional yakni dengan fokus pada
penguatan pelayanan, ini ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan
Indonesia di segala bidang yang menekankan pada pada upaya peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sesuai dengan tema penguatan
layanan.
Berdasarkan hal diatas maka Rencana Strategis Pendidikan Tanah
Bumbu juga diarahkan untuk memberikan layanan prima pada keters ediaan
keterjangkauan, kualitas/mutu dan relevansi, kesetaraan serta kepastian
memperoleh layanan bagi masyarakat luas.
Dalam menyusun rencana strategis dilandaskan pada dokumen-
dokumen perencanaan lainnya disusun selaras dengan Rencana
Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005-2025,
yang tertuang pada Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2005-2009 di
mana RPPNJP dijabarkan ke dalam empat tema pembangunan pendidikan,
yaitu: tema pembangunan I (2005-2009) dengan fokus pada peningkatan
kapasitas dan moderenisasi; tema pembangunan II (2010-2015) dengan fokus
pada penguatan pelayanan; tema pembangunan III (2015-2020) dengan fokus
pada penguatan daya saing regional; dan tema pembangunan IV (2020-2025)
dengan fokus penguatan daya saing internasional. Rencana Strategis Dinas
Pendidikan diharapkan akan dapat terealisasi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan. Sehingga capaian kinerja berdasarkan penetapan kinerja pertahun
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
15 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
dapat terakumulasi dalam capaian sasaran yang mencerminkan berfungsinya
seluruh perangkat layanan pendidikan bagi masyarakat luas.
2.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan
2.1.1 Visi
Mewujudkan SDM cerdas berkarakter dan berdaya saing.
2.1.2 Misi
Tabel 2. 1 Misi Dinas Pendidikan
KODE MISI
M1 Peningkatan Perluasan Akses Pendidikan pada Jenjang PAUD,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat
M2 Peningkatan Kualitas Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan
Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan
2.1.3.1. Tujuan
Tabel 2. 2 Tujuan Dinas Pendidikan
T1 Meningkatkan Akses Layanan Pendidikan pada Jenjang PAUD,
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat
T2 Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan
Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat
2.1.3.2 Sasaran
Untuk tercapainya tujuan diatas perlu ditetapkan beberapa sasaran
strategis untuk mengukur sejauhmana tujuan yang ditetapkan dapat dicapai.
Sasaran strategis dari masing-masing tujuan yang telah ditetapkan diatas
dapat dirumuskan sasaran strategis sebagai berikut:
1). Untuk tercapainya tujuan satu ditetapkan sasaran sekaligus sebagai
rencana kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2016 sebagai berikut
Tabel 2. 3 Sasaran Strategis Tujuan 1 Dinas Pendidikan 2016
S1.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar PAUD mencapai 60,52%
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
16 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
S2.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar SD/MI mencapai 117,58
S3.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs mencapai 94,20%
S4.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA mencapai 72,50%
S5.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar Non Formal 91,72%
S6.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah SD/MI 99,45
S7.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs 77,89%
S8.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah SMA/SMK/MA 64,75
S9.T1 Meningkatnya APM SD/MI 99,40%
S5.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs mencapai %%75,21
S6.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA mencapai 60,05%
S7.T1 Meningkatnya Persentase Desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD 93,29%
S8.T1 Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah sampai 8,78Th
S9.T1 Meningkatnya angka harapan sekolah mencapai 11,38
2). Sasaran Strategis untuk tujuan dua (T2)
Tabel 2. 4 Sasaran Strategis Tujuan 2 Dinas Pendidikan 2016
S1.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru PAUD sekurang-kurangnya 51,31%
S2.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SD/MI sekurang-kurangnya 82,74%
S3.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMP/MTs sekurang-kurangnya 94,56%
S4.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMA/SMK/MA sekurang-kurangnya 98,61%
S5.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru PAUD Memenuhi pasing grade mencapai 65,92%
S6.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI Memenuhi pasing grade mencapai 54,38%
S7.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs Memenuhi pasing grade mencapai 70,41%
S8.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK/MA Memenuhi pasing grade mencapai 71,20%
S9.T2 Meningkatnya persentase SD/MI memenuhi SPM 80,00%
S10.T2 Meningkatnya persentase SMP/MTs memenuhi SPM 80,00%
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
17 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
S11.T2 Meningkatnya PAUD terakreditasi minimal B 29,63
Meningkatnya SD/MI terakreditasi minimal B 54,14
Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 58,33
Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 62,31
Meningkatnya PKBM yang terakreditasi 1 lembaga
Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan terakreditasi 0
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SD mencapai 70,00
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMP/MTs mencapai 58,41
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMA/MA mencapai 59,11
Meningkatnya nilai rata-rata UjianSMK mencapai 58,81
Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100
Meningkatnya nilai indeks Integritas UN SMA/SMK/MA mencapai 100
Menurunnya angka Putus Sekolah SD 0.08
Menurunnya angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,39
Menurunnya angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 0,70
Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 40,00%
Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 50,00%
Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 48,23%
3). Strategi dan Kebijakan
1. Melanjutkan upaya pemenuhan hak penduduk untuk memperoleh akses
pendidikan dijenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Masyarakat dengan strategi sebagai berikut :
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
18 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
a) Penyediaan bantuan untuk penduduk kurang mampu melalui
program Kartu sehat dan Pintar (Kaspin).
b) Penyediaan bantuan operasional Pendidikan (BOP) dalam
menjamin kelangsungan proses kegiatan belajar dan operasional
sekolah.
c) Penyediaan dan pembangunan ruang kelas tambahan untuk
meningkatkan daya tampung sekolah.
d) Peningkatan ketersediaan PAUD, SD, SMP dikecamatan-
kecamatan terutama ke desa-desa melalui pembangunan USB,
RKB, Rehabilitasi Ruang kelas, terutama bagi daerah-daerah padat
penduduk dan daerah yang masih terbatas ruang sekolah (Daerah
3T).
e) Membangun kerjasama dengan pihak swasta dalam keterlibatan
membantu menyediakan sarana pembelajaran.
f) Peningkatan pemahaman masyarakat pentingnya pendidikan untuk
mendorong partisipasi sekolah penduduk usia sekolah.
2. Meningkatkan mutu pendidikan PAUD melalui strategi :
a. Penguatan fungsi pengawas/penilik lembaga dalam memberikan
pembinaan baik administrasi maupun SDM.
b. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk
meningkatkan kompetensinya.
c. Penerapan kurikulum berbasis karakter disemua lembaga.
3. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan melalui :
a. Peningkatan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) disemua
lembaga dan jenjang pendidikan.
b. Peningkatan jumlah lembaga terakreditasi pada jenajng PAUD dan
Pendidikan Dasar baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.
c. Peningkatan kompetensi siswa sesuai minat bakat dibidang sains,
olehraga dan seniPeningatan mutu, validitas dan kredibelitas
penilaian hasil belajar siswa.
d. Peningkatan kualitas pembelajaran berkesinambungan melalui
pemanpaatan hasil Ujian Nasional.
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
19 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
e. Penguatan pelaksanaan kurikulum.
f. Meningkatkan profesionalitas, kualitas, kompetensi guru melalui Uji
Kompetensi Guru (UKG), diklat, peningkatn kualifikasi akademik,
sertifikasi dan pengembangan professional berkesinambungan
(PPB).
g. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana terutama
perpustakaan, berbagai jenis laboratorium, buku-buku pelajaran dan
sarana pendukung lainnya.
h. Penguatan proses akreditasi satuan pendidikan.
4. Peningkatan pengelolaan pendidikan yang profesional, akuntabel dan
efisien dengan strategi sebagai berikut :
a. Penguatan peran Komite sekolah dalam menyusun, melaksanakan
dan mengawasi kegiatan operasional sekolah.
b. Penguatan kemampuan manajerial Kepala Sekolah dalam
mengelola kegiatan operasional sekolah.
c. Penguatan kerjasama dengan masyarakat.
d. Penguatan penyampaian informasi melalui penyampaian informasi
terkait pelaksanaan manajemen sekolah.
1. Kebijakan
Berdasarkan strategi diatas maka perlu dijabarkan dalam bentuk
kebijakan-kebijakan teknis sebagai pedoman dan acuan
penyelenggaraan kegiatan disemua bidang sehingga akan terjadi
sinkronisasi yang akan menunjang tercapainya sasaran kegiatan, Hal
ini juga akan dapat dijadikan sebagai bahan pengawasan dan evaluasi
keberhasilan sebuah program kegiatan. Arah Kebijakan Pendidikan 5
tahun kedepan adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan untuk pelaksanaan strategi tujuan satu
a) Meningkatkan pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan 12
Tahun.
b) Pemerataan sarana prasarana pendidikan disemua jenis dan
jenjang pendidikan.
c) Pemerataan pembangunan ruang penunjang lainnya (RPL)
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
20 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
d) Pendistribusian subsidi pembiayaan operasional pendidikan merata
dan berkeadilan
e) Penguatan pelaksanaan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi
siswa kurang mampu
f) Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal
b. Kebijakan untuk pelaksanaan strategi tujuan dua
a) Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
b) Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah
c) Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK serta penguatan dan
perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan
d) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
e) Penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan
bahan-bahan bacaan, sumber-sumber informasi yang mudah,
murah dan merata
f) Membangun kemitraan dengan dunia usaha dan industri dalam
pengembangan pendidikan dan sarana praktikum siswa
g) Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu pendidikan.
h) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen dan
kepemimpinan bagi kepala sekolah dan pengawas
i) Perbaikan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan
j) Mendorong transparansi penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
RKAS pada semua elemen sekolah.
B. ASPEK STRATEGIS
Beberapa aspek yang menjadi fokus pelaksanaan dalam rangka
pencapaian tujuan dan sasaran strategis terjabarkan dalam program dan
kebijakan. Penentuan program dan kebijakan ini didasarkan pada skala
prioritas dan tuntutan dinamika pembangunan pendidikan. Dalam
merealisasikan tujuan dan sasaran rencana strategis tersebut, dipandang
perlu untuk mengembangkannya ke dalam sebuah aspek strategis yang
tertuang pada program dan kebijakan-kebijakan.
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
21 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
1. Program
Penyusunan program dan kegiatan yang merupakan terjemahan
teknis operasional ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran dan
indikator yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program dan kegiatan
disusun berdasarkan sekala prioritas Jika mengacu pada strukturisasi
program dan kegiatan. Dinas Pendidikan telah menyusun program-
program pembangunan pendidikan yang dihubungkan dengan tujuan
yang akan dicapai pada tahun 2016. Program-program tersebut disusun
berdasarkan amanah Undang-undang, Peraturan pemerintah, Peraturan
menteri, Renstra Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, serta Renstra
Dinas Pendidikan berdasarkan visi Misi Bupati. Bila pada Renstra
Kementrian Pendidikan Nasional 2015-2019 dijelaskan penjelasan misi
pembangunan pendidikan yakni :
a) Mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat
adalah menguatkan siswa, guru, Kepala Sekolah, orang tua, dan
pemimpin institusi pendidikan dalam ekositem pendidikan,
memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan
pengembangan kebudayaan
b) Mewujudkan akses yang meluas, merata dan berkeadilan adalah
mengoptimalkan capaian wajib belajar 12 tahun, meningkatkan
ketersediaan serta keterjangkauan pelayanan pendidikan,
khususnya bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus dan
masyarakat terpinggirkan, serta wilayah terdepan, terluar dan
tertinggal (3T)
c) Mewujudkan pembelajaran yang bermutu adalah meningkatkan
mutu pendidikan sesuai lingkup standar nasional pendidikan, serta
memfokuskan kebijakan berdasarkan perscepatan peningkatan
mutu untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman
akan keberagaman, dan penguatan praktik baik dan inovasi
d) Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas
birokrasi dan pelibatan publik adalah dengan memaksimalkan
pelibatan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan yang
berbasis data, riset dan bukti lapangan. Mengembangkan
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
22 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
kordinasi dan kerjasama lintas sektoral ditingkat nasional.
Mewujudkan birokrasi yang menjadi teladan dalam tata kelola
yang bersih, efektif dan efisien..
Sementara dalam Renstra Dinas Pendidikan
e) Beberapa program yang akan dilaksanakan pada tahun 2016
antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur
3. Program peningkatan disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program Pendidikan Anak Usia Dini.
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
7. Program Pendidikan Non Formal
8. Program pendidikan Luar Biasa
9. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
10. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
11. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Dalam melaksanakan program diatas diarahkan kepada tiga isyu besar
yang menjadi sasaran strategis pembangunan pendidikan yakni :
a. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan Dasar
Dalam rangka mendukung tercapainya program pendidikan
wajib belajar 12 tahun dilakukan berbagai upaya mencapai
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan yang diarahkan pada
upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan
prioritas nasional, serta memberikan kesempatan yang sama bagi
semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda
baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat
kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan
untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk belajar
sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era
global,
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
23 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Penuntasan Wajib belajar 12 tahun memperhatikan pelayanan
yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan
ekonomi dan sosial-budaya (yaitu penduduk miskin memiliki
hambatan geografis, daerah perbatasan, dan derah terpencil),
maupun hambatan atau kelainan fisik, emosi, mental serta intelektual
peserta didik. Untuk itu, diperlukan strategi yang lebih efektif antara
lain dengan membantu dan mempermudah mereka yang belum
sekolah, putus sekolah, serta lulusan SD/MI/SDLB yang tidak
melanjutkan ke SMP/MTs/SMPLB yang masih besar jumlahnya, untuk
memperoleh layanan pendidikan. Di samping itu, akan dilakukan
strategi yang tepat untuk meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap
pendidikan, khususnya pada masyarakat yang menghadapi hambatan
tersebut.
Penuntasan Wajib belajar 12 tahun akan menambah jumlah
lulusan SMA/SMK/MA setiap tahunnya, sehingga juga akan
mendorong perluasan pendidikan menengah. Dengan bertambahnya
permintaan pendidikan menengah, pemerintah juga melakukan
perluasan pendidikan menengah terutama bagi mereka yang karena
satu dan lain hal tidak dapat menikmati pendidikan SMA yang bersifat
reguler, melalui SMA Terbuka dan Paket C, sehingga pada gilirannya
mendorong peningkatan APM-APK. Oleh karena SMA cenderung
semakin meluas jauh di atas SMK, maka pemerintah lebih
mempercepat pertumbuhan SMK diringi dengan upaya mendorong
peningkatan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang terus berubah.
b. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing
Peningkatan mutu , relevansi dan daya saing di masa depan
diharapakan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi
manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam
keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan
relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing
bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
24 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman
dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan,
kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani.
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian
kecakapan akademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan
dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang
baik di tingkat lokal, nasional maupun global.
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada
pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi berbagai
komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar biaya, dan standar penilaian pendidikan.
Pemerintah mendorong dan membimbing satuan-satuan dan program
(studi) pendidikan untuk mencapai standar yang diamanatkan oleh
SNP. Standar-standar tersebut digunakan juga sebagai dasar untuk
melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan,
mulai dari PAUD, Dikdas, Pendidikan Menengah (Dikmen).
Peningkatan mutu pendidikan semakin diarahkan pada
perluasan inovasi pembelajaran baik pada pendidikan formal maupun
non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien,
menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan,
serta tingkat perkembangan peserta didik. Pengembangan proses
pembelajaran pada PAUD serta kelas-kelas rendah sekolah dasar
lebih memperhatikan prinsip perlindungan dan penghargaan terhadap
hak-hak anak dengan lebih menekankan pada upaya pengembangan
kecerdasan emosional, sosial dan spiritual dengan prinsip bermain
sambil belajar. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi semakin memperhatikan pengembangan kecerdasan
intelektual dalam rangka memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
25 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
teknologi di samping memperkokoh kecerdasan emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik.
Upaya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara
berkelanjutan akan dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan satuan pendidikan secara terpadu yang pengelolaannya
dikoordinasi secara sinergi. Mutu pendidikan adalah aspek yang tidak
dapat dipisahkan dari pemerataan dan perluasan kesempatan belajar
asumsinya perluasan dan pemerataan pendidikan yang bermutu akan
mendorong sumber daya penggerak pembangunan (critical mass).
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan bagaimana ketercapaian 8
Standar pendidikan Nasional.
Upaya-upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
lulusan dilakukan berbagai upaya. Upaya perbaikan mutu, relevansi
dan daya saing dilaksanakan melalui perbaikan-perbaikan aspek
lulusan, kurikulum, proses belajar mengajar, tenaga pendidik dan
kependidikan, fasilitas belajar, pebiayaa, manajemen sekolah,
pembiayaan, dan evaluasi.
c. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Pemerintah Daerah melaksanakan pengembangan kapasitas
institusi pendidikan secara sistemik dan terencana dengan
menggunakan pendekatan keseluruhan sektor. Strategi
pengembangan kapasitas lebih diarahkan pada proses manajemen
perubahan secara endogenous atau perubahan yang didorong secara
internal. Perubahan didorong secara internal akan lebih menjamin
terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa
kepemilikan, kepemimpinan, serta komitmen bersama.
Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem
pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat satuan pendidikan
maupun pemerintah daerah, dan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), untuk membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam
mengalokasikan sumber daya serta memonitor kinerja pendidikan
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
26 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
secara keseluruhan. Di samping itu, peran serta masyarakat dalam
perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan
ditingkatkan melalui peran komite sekolah/satuan pendidikan dan
dewan sekolah pendidikan.
Sejalan dengan pembagian kewenangan antar tingkat
pemerintahan berdasarkan otonomi dan desentralisasi, pemerintah
pusat mengkoordinasikan manajemen mutu pendidikan, sementara
pemerintah daerah berperan dalam manajemen sarana/prasarana
dan operasional layanan pendidikan. Untuk peningkatan efisiensi dan
mutu pelayanan, diperlukan pengembangan kapasitas daerah serta
penataan tata kelola pendidikan yang sehat dan akuntabel, baik pada
tingkat satuan pendidikan maupun tingkat kabupaten/kota. Dalam
kaitan itu, pemerintah daerah lebih berperan dalam mendorong
otonomi satuan pendidikan melalui pengembangan kapasitas dalam
pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu. Perlu mendorong
sekolah tidak hanya melaksanakan otonomi administratif tapi juga
otonomi kemandirian mengurus diri sendiri sesuai potensi sekolah dan
lingkungan.
Berdasarkan pembagian kewenangan tersebut di atas terdapat
fungsi-fungsi baru yang harus dijalankan oleh pusat maupun daerah.
Untuk itu dikembangkan mekanisme yang akan mengatur berbagai
fungsi baru yang telah diidentifikasi tersebut dalam struktur, sistem
dan mekanisme yang baru didukung oleh peraturan perundangan
yang sesuai. Berbagai identifikasi dan kajian mengenai pentingnya
fungsi dan institusi baru yang diperlukan untuk pelayanan pendidikan
dalam masa otonomi dan desentralisasi dilakukan secara
komprehensif oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
Sesuai dengan kerangka pengaturan dan kerangka
institusional, disusun kebijakan untuk mendorong terjadinya
penguatan kapasitas dan program pendidikan yang ada pada setiap
tingkatan pemerintahan. Penguatan kapasitas satuan atau program
pendidikan diorientasikan untuk mencapai status kapasitas tertinggi
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
27 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
suatu satuan pendidikan, yaitu jika dapat memenuhi atau di atas SNP.
Pengembangan kapasitas dilakukan untuk mendorong agar sebagian
besar satuan pendidikan yang masih berada di bawah SNP secara
bertahap akan diperkuat sehingga mampu melampaui SNP. Bagi
satuan-satuan pendidikan yang sudah mencapai SNP, akan didorong
untuk memacu mutunya lebih tinggi lagi hingga dapat mencapai
standar internasional.
Pengembangan kapasitas diarahkan pada peningkatan
kemampuan Kabupaten/kota secara sistematis untuk memberikan
pelayanan pendidikan yang efektif dan akuntabel sesuai dengan SNP.
Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan pendidikan pada
kabupaten/kota dikembangkan dan diremajakan pengelolaan
indikator-indikator kinerja pengelolaan layanan pendidikan, baik pada
jalur formal maupun nonformal yang dilakukan oleh pemerintah
daerah. Dalam jangka menengah diperkuat kapasitas pengelolaan
layanan pendidikan terhadap kabupaten/kota sehingga dapat
menambah kabupaten/kota yang memiliki kapasitas pelayanan sesuai
dengan SNP.
Sebagai upaya menuju pengelolaan lembaga pendidikan yang
transparan dan akuntabel dilakukan berbagai upaya mulai
peningkatan kapasitas dan kemampuan managerial kepala sekolah.
Mendorong peran dan fungsi Komite sekolah, Dewan Pendidikan
untuk secara bersama-sama mengambil peran dalam pengelolaan dan
proses pendidikan, sehingga diharapkan akan mampu menciptakan
dan membentuk opini positif bagi dunia pendidikan.
2. Kebijakan
Sesuai sasaran strategis diatas ditetapkan beberapa kebijakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pada masing-masing
bidang Sesuai yang tertuang dalam Renstra Dinas Pendidikan 2016-
2021 ditetapkan beberapa kebijakan antara lain:
1. Kebijakan Untuk pelaksanaan tercapainya tujuan strategi satu.
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
28 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
a) Meningkatkan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan 12
tahun.
b) Pemerataan sarana prasarana pendidikan disemua jenis dan
jenjang pendidikan
c) Pemerataan pembangunan ruang penunjang lainnya
d) Pendistribusian subsidi pembiayaan operasional pendidikan
merata dan berkeadilan
e) Penguatan pelaksanaan pemberian bantuan biaya pendidikan
bagi siswa kurang mampu
f) Penguatan dan perluasan pendidikan formal dan informal
2. Kebijakan untuk pelaksanaan strategi tujuan 2
a. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
b. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah
c. Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK serta penguatan
dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan
d. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
e. Penguatan dan perluasan budaya membaca menlalui
penyediaan bahan-bahan bacaan, sumber-sumber informasi
yang mudah, murah dan merata
f. Membangun kemitraan dengan dunia usaha dan industry dalam
pengembangan pendidikan dan sarana praktikum siswa
g. Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu
pendidikan
h. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen dan
kepemimpinan bagi kepala sekolah dan pengawas
i. Perbaikan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan
j. Mendorong transparansi penyusunan, pelaksanaan dan
evaluasi RKAS pada semua jenis dan jenjang pendidikan
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
29 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
C. RENCANA KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program
yang yang tercantum dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan tahun
2016. Penyusunan penetapan kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda
penyusunan kebijakan dari kebijakan anggaran yang merupakan komitmen
Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran program pendidikan
untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan
Rencana kerja Tahun 2016 merupakan pelaksanaan tahun pertama
dari rencana strategis Dinas Pendidikann, penetapan kinerja ini diharapkan
akan mampu meningkatkan capaian-capaian dari semua program dan
kegiatan yang ditetapkan . Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana
capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada
tingkatsasaran dan kegiatan. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah
ditetapkan.
Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) merupakan dokumen
perencanaan tahunan yang sifatnya lebih teknis dan operasional dari pada
Restra. Komponen-komponen yang terkandung dalam renstra seperti Visi,
misi , tujuan, dan sasaran serta program masih bersifat umum dan belum
ditetapkan target- target yang hedak dicapai. Oleh karenanya target-target
yang hendak dicapai harus dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan.
Selanjutnya dokumen ini dikaitkan dengan kebijakan Dinas Pendidikan dan
dijabarkan kedalam usulan kegiatan-kegiatan teknis dan kegiatan – kegiatan
administrasi umum. Usulan-usulan tersebut kemudian dievaluasi dari aspek
anggarannya. Usulan-usulan kegiatan teknis dan administrasi umum yang
mendapat alokasi anggaran kemudian digabungkan menjadi suatu Rencana
Kerja Tahunan.
Sesuai dengan Renstra yang ada, Dinas Pendidikan mempunyai s
(dua) tujuan yang dijabarkan menjadi 41(empat puluh dua) sasaran. Setiap
sasaran mempunyai indikator sasaran. Tidak semua indikator sasaran dapat
dicapaikan setiap tahun. Kebijakan umum, skala prioritas, dan keterbatasan
dana adalah hal-hal yang mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang
tidak dapat dikerjakan dalam tahun bersangkutan. Hal ini berpengaruh pula
LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis
30 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
pada pencapaian indikator kinerja sasaran. Indikator sasaran hanya dapat
diukur bila dalam tahun tersebut terdapat kegiatan yang mengarah pada
pencapaian sasaran tersebut. Agar dapat diukur, terlebih dahulu harus
ditetapkan target indikator sasaran yang akan dicapai, dan selanjutnya
disajikan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan. Hasil pengukuran indikator
sasaran inilah yang akan menggambarkan kegagalan atau keberhasilan
suatu instansi.
Komponen – komponen yang terkandung di dalam RKT meliputi
sasaran strategis, untuk mencapai sasaran tersebut berupa disusun
beberapa Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun yang
bersangkutan. Setiap sasaran strategis kemudian diuraikan lebih rinci
kedalam target indikator indikator kinerja sasaran yang hendak dicapai
sebagaimana lampiran 2.
D. RENCANA ANGGARAN
Rencana Anggaran Kegiatan Dinas Pendidikan Tahun 2016, secara
keseluruhan adalah Rp 378.627.025.839 ( Tiga ratus tujuh puluh delapan
miliar enam ratus dua puluh tujuh juta dua puluh lima ribu delapan ratus tiga
pulu sembilan) dengan rincian secara umum meliputi :
1. Belanja Tidak Langsung/Gaji PNS : Rp 263.535.638.339 (67,21 %)
2. Belanja Langsung : Rp 115.091.387.500 (32,79 %)
Rencana anggaran tahun 2015
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
31 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sesuai dengan penetapan kinerja yang telah dituangkan dalam perjanjian
kinerja disemua jenjang pada Dinas Pendidikan, telah ditetapkan target kinerja
yang merupakan sebuah kewajiaban yang harus dicapai oleh Dinas Pendidikan
Khususnya pada tahun 2015. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian
(keberhasilan/kegagalan) target kinerja dan sebagai bahan evaluasi kinerja
diperlukan suatu informasi capaian target kinerja yang telah diperjanjikan tersebut.
Dibawah ini diuraikan capaian kinerja atau atas sasaran/target kinerja seperti
tercantum dalam penetapan kinerja tahun 2015. Akuntabilitas kinerja dirancang
untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data dan analisisnya,
pengklasifikasian, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintahan dalam
rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja, pertanggung jawaban
dimaksudkan dalam rangka transparansi pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan sekaligus dijadikan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan perencanaan dengan pelaksanaan melalui kegiatan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi instansi pemerintahan
Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi
untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya
anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik
pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan
dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu
akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan
telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang
langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan
pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
32 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas
Pendidikan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan
yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
bahwa Perjanjian Kinerja. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian
tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang
ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2011-2015 maupun Renja Tahun
2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 2015,
Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu berkewajiban untuk mencapai
target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada stakeholders atas penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui
tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja
yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan analisis
capaian kinerja. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah
merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal
terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran
kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil
analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian
terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun
2010 sebagai berikut:
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
33 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan disusun
dan disajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)
yang menggambarkan tingkat keberhasilan dan capaian kinerja yang telah
ditetapkan
A. INDIKATOR KINERJA
Pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, apabila
masyarakat tidaj puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan maka
pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak berkualitas atau efisien. Karena itu
kualitas pelayanan sangat penting dan seharusnya selalui fokus pada
kepuasan pelanggan. Bagi instansi pemerintahan khususnya Dinas
Pendidikan sebagai instansi yang memberikan pelayanan pada layanan
pendidikan harus memiliki ukuran keberhasilan menjalankan program dan
kegiatan dalam bentuk Kinerja. Kinerja menunjukkan ukuran yang dijadikan
dasar untuk mengukur dan menilai sejauh mana program dan kegiatan dapat
terealisasi dalam periode kerja yang ditargetkan. Indikator kinerja program
menyangkut hasil (outcome) dari suatu program yang merupakan
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dijalankan semantara indikator kinerja
kegiatan meruakan ukuran atas keluaran (output) dari suatu kegiatan yang
terkait langsung dengan indikator program. Sasaran-sasaran yang hendak
Gambar 3. 1 Skala Penilaian Kinerja Pemerintah
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
34 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
dicapai tentu dapat diukur dengan capaian tahun sebelumnya berdasarkan
indikator kinerja yang ditentukan, target dan sasaran yang telah ditetapkan
menjadi landasan bagi semua pelaksana program dan kegiatan untuk tetap
fokus dan konsisten dalam komitmen yang dibangun untuk tercapainya kinerja
yang maksimal. Berdasarkan renstra dan renja dinas Pendidikan telah
ditetapkan indikator kinerja Utama (IKU) antara lain:
1. APK PAUD
2. APK SD/MI
3. APK SMP/MTs
4. APK SMA/SMK/MA
5. APK Non Formal
6. APS SD/MI
7. APS SMP/MTS
8. APS SMA/SMK/MA
9. APM SD/MI
10. APM SMP/MTs
11. APM SMA/SMK/MA
12. Persentase desa minimal memiliki 1 lembaga
PAUD
13. Rata-rata lama sekolah
14. Harapan sekolah
15. Persentase Guru PAUD berkualifikasi S1
PAUD
16. Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1
17. Persentase Guru SMP/MTs berkualifikasi S1
18. Persentase Guru SMA/SMK berkualifikasi S1
19. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru PAUD
memenuhi passing grade
20. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI
memenuhi passing grade
21. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru
SMP/MTs memenuhi passing grade
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
35 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
22. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru
SMA/SMK memenuhi passing grade
23. Persentase SD/MI yang memenuhi SPM
24. Persentase SMP/MTs yang memenuhi SPM
25. Persentase PAUD minimal terakreditasi B
26. Persentase SD minimal terakreditasi B
27. Persentase SMP terakreditasi minimal B
28. Persentase SMA/SMK terakreditasi minimal B
29. PKBM yang terakreditasi
30. Lembaga kursus dan Pelatihan yang
terakreditasi
31. Nilai rata-rata ujian SD
32. Nilai rata-rata ujian SMP
33. Nilai rata-rata ujian SMA
34. Nilai rata-rata ujian SMK
35. Nilai Indeks Integritas UN SMP
36. Nilai Indeks Integritas UN SMA
37. Angka Putus SD
38. Angka Putus SMP
39. Angka Putus SMA/SMK
40. Persentase sekolah yang menerapkan MBS
SD
41. Persentase sekolah yang menerapkan MBS
SMP
42. Persentase sekolah yang menerapkan MBS
SMA/SMK
B. CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja Dinas Pendidikan di tahun 2015 merupakan Dari
pelaksanaan program dan kegiatan ditahun 2015 telah dilakukan evaluasi dan
analisis pencapaian sasaran selama satu tahun. Mengingat ditahun 2014
terjadi perubahan nomenkelatur yakni dari Dinas Pendidikan Pemuda dan
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
36 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Olahraga menjadi Dinas Pendidikan. maka telah dilakukan review terhadap
indikator kinerja serta sasaran yang ingin dicapai. Terjadi pengurangan
sasaran kinerja pada program kegiatan kepemudaan dan olahraga.
Berdasarkan Renstra dan Renja dinas pendidikan terdapat tiga tujuan
yang hendak dicapai. Dalam pencapaian tujuan telah ditetapkan beberapa
sasaran dengan rincian 9 sasaran untuk tujuan satu, 11 sasaran untuk tujuan
dua, dan 7 sasaran untuk tujaun tiga. Dari hasil evaluasi dan analisis
pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2015 capaian kinerja dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA
2015 2016
T R % T R %
Meningkatnya APK PAUD mencapai 60,52%
APK PAUD 54.00% 59.81% 110.8% 60.52 70.327 116.2
Meningkatnya APK SD/MI
mencapai 117,58 APK SD/MI 117.58 106.394 90.49
Meningkatnya APK
SMP/MTs mencapai
94,20% APK SMP/MTs 100.00% 93.01% 93.01% 94.2 98.880 104.97
Meningkatnya APK
SMA/SMK/MA mencapai
72,50%
APK SMA/SMK/MA
75% 72.23% 96,31% 72.5 78.073 107.69
Meningkatnya APK Non
Formal 91,72% APK Non Formal 91.72 91,89 100,18
Meningkatnya APS SD/MI
99,45 APS SD/MI 99.45 117 117.27
Meningkatnya APS
SMP/MTs 77,89% APS SMP/MTS 77.89 107 137.22
Meningkatnya APS
SMA/SMK/MA 64,75 APS SMA/SMK/MA
64.75 71 110.01
Meningkatnya APM
SD/MI 99,40% APM SD/MI 100.00% 99.35% 99.35% 99.4 92.201 92.76
Meningkatnya APM
SMP/MTs mencapai
%%75,21 APM SMP/MTs 80.10% 73.64% 91.94% 75.21 73.644 97.92
Meningkatnya APM
SMA/SMK/MA mencapai
60,05%
APM SMA/SMK/MA
60.87% 60.51% 99.41% 60.05 79.016 131.58
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
37 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Meningkatnya Persentase
Desa minimal memiliki 1
lembaga PAUD 93,29%
Persentase desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD
93.29 95.33 102.19
Meningkatnya angka rata-
rata lama sekolah sampai
8,78Th
Rata-rata lama sekolah
8.30 th 7.98 th 87.47% 8.78 7,38 84,05
Meningkatnya angka
harapan sekolah
mencapai 11,38 Harapan sekolah 11.38 11,42 100,35
Kualifikasi pendidikan S1
untuk guru PAUD
sekurang-kurangnya
51,31%
Persentase Guru PAUD berkualifikasi S1 PAUD
10.00% 41.57% 415.70% 51.31 43.96 85.68
Kualifikasi pendidikan S1
untuk guru SD/MI
sekurang-kurangnya
82,74%
Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1
50.00% 79.29% 158.58% 82.74 91.03 110.02
Kualifikasi pendidikan S1
untuk guru SMP/MTs
sekurang-kurangnya
94,56%
Persentase Guru SMP/MTs berkualifikasi S1
94.00% 93.47% 99.44% 94.56 92.672 98
Kualifikasi pendidikan S1
untuk guru SMA/SMK/MA
sekurang-kurangnya
98,61%
Persentase Guru SMA/SMK berkualifikasi S1
98.00% 98.29% 100.30% 98.61 85.91 87.12
Meningkatnya Persentase
nilai Uji Kompetensi Guru
PAUD Memenuhi pasing
grade mencapai 65,92%
Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru PAUD memenuhi passing grade
65.92 59.1 89.65
Meningkatnya Persentase
nilai Uji Kompetensi Guru
SD/MI Memenuhi pasing
grade mencapai 54,38%
Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI memenuhi passing grade
54.38 44.46 81.76
Meningkatnya Persentase
nilai Uji Kompetensi Guru
SMP/MTs Memenuhi
pasing grade mencapai
70,41%
Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs memenuhi passing grade
70.41 60.49 85.9
Meningkatnya Persentase
nilai Uji Kompetensi Guru
SMA/SMK/MA Memenuhi
pasing grade mencapai
71,20%
Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK memenuhi passing grade
71.2 63.95 89.82
Meningkatnya persentase
SD/MI memenuhi SPM
80,00%
Persentase SD/MI yang memenuhi SPM
80 84.54 105.68
Meningkatnya persentase
SMP/MTs memenuhi
SPM 80,00% Persentase SMP/MTs yang memenuhi SPM
80 94.58 118.22
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
38 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Meningkatnya PAUD
terakreditasi minimal B
29,63
Persentase PAUD minimal terakreditasi B
20.25% 23.20% 114.6% 29.63 18.29 61.74
Meningkatnya SD/MI
terakreditasi minimal B
54,14
Persentase SD minimal terakreditasi B
45.00% 48.19% 107.1% 54.14 61.66 113.89
Meningkatnya SMP/MTs
terakreditasi minimal B
58,33
Persentase SMP terakreditasi minimal B
50.00% 21.63% 43.26% 58.33 68.67 117.73
Meningkatnya
SMA/SMK/MA
terakreditasi minimal B
62,31
Persentase SMA/SMK terakreditasi minimal B
71.43% 70.27% 98.38% 62.31 72.41 116.22
Meningkatnya PKBM
yang terakreditasi 1
lembaga
PKBM yang terakreditasi
1
-
-
Meningkatnya lembaga
kursus dan pelatihan
terakreditasi 0
Lembaga kursus dan Pelatihan yang terakreditasi
0
- -
Meningkatnya nilai rata-
rata Ujian SD mencapai
70,00
Nilai rata-rata ujian SD
70 69.46 99.22
Meningkatnya nilai rata-
rata Ujian SMP/MTs
mencapai 58,41
Nilai rata-rata ujian SMP
58.41 58.89 100.83
Meningkatnya nilai rata-
rata Ujian SMA IPS
mencapai 59,11
Nilai rata-rata ujian SMA
59.11 51.13 86.49
Meningkatnya nilai rata-
rata Ujian SMA IPA
mencapai 59,11 59.11 49.47 83.68
Meningkatnya nilai rata-
rata Ujian SMK mencapai
58,81
Nilai rata-rata ujian SMK
58.81 55.81 94.89
Meningkatnya nilai Indeks
Integritas UN SMP 100 Nilai Indeks Integritas UN SMP
100 100 100
Meningkatnya nilai indeks
Integritas UN
SMA/SMK/MA mencapai
100
Nilai Indeks Integritas UN SMA
100 100 100
Menurunnya angka Putus
Sekolah SD 0.08 Angka Putus SD 0.08 0.12 150
Menurunnya angka Putus
Sekolah SMP/MTs 0,39 Angka Putus SMP 0.39 0.1 25.641
Menurunnya angka Putus
Sekolah SMA/SMK/MA
0,70
Angka Putus SMA/SMK
0.7 0.33 47.14
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
39 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Meningkatnya prosentase
sekolah SD menerapkan
MBS 40,00%
Persentase sekolah yang menerapkan MBS SD
10% 36.05% 360.5% 40 50.26 125.65
Meningkatnya prosentase
sekolah SMP
menerapkan MBS 50,00%
Persentase sekolah yang menerapkan MBS SMP
35.00% 46.98% 134.2% 50 69.88 139.76
Meningkatnya prosentase
sekolah SMA/SMK
menerapkan MBS 48,23%
Persentase sekolah yang menerapkan MBS SMA/SMK
50% 75.67% 84.08% 48.23 72.22 149.740
Dari tabel diatas indikator Kinerja Utama (IKU) dikelompokkan untuk
mengetahui berapa indikator yang termasuk dalam katagori sangat baik, baik,
cukup dan katagori kurang.
- Terdapat 20 indikator dengan nilai >90% mengalami kenaikan dengan
katagori sangat baik
- 4 (Empat) indikator tercapai dengan nilai kinerja 70 % - 89,99 %; atau
dengan katagori baik.
- 2 (dua) indikator kinerja tercapai dengan nilai kinerja 55 % - 69,99 %; atau
dengan katagori cukup.
- 2 (dua) indikator kinerja tercapai dengan nilai kinerja < 55 % ; atau dengan
katagori kurang.
Gambar 3. 2 Grafik Indikator Kinerja Utama (IKU)
>90%, 20
70 -89,99%, 4
55 - 69,99%, 2
<55%, 2
Pengelompokkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
>90% 70 - 89,99% 55 - 69,99% <55%
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
40 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan di
tahun 2015 dengan surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Nomor....................terdapat 28 indikator Kinerja Utama sebagai sasaran
kinerja dinas Pendidikan. Penetapan indkator kinerja tersebut merupakan
sasaran program kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran
2015. Yang telah ditetapkan target capaiannya, sehingga akan dapat
dibandingkan seberapa besar realisasi dari masing-masing indikator sasaran.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan/ kegagalan)
target kinerja dan sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan informasi
capaian target yang telah ditetapkan. Di bawah ini diuraikan capaian kinerja
atas sasaran/target kinerja seperti tercantum dalam penetapan kinerja tahun
2014 sebagai berikut :
Sasaran 1
Meningkatnya APK PAUD mencapai 60,52%
Program Penuntasan buta aksara adalah salah satu bagian dari
perhitungan dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
sehingga menjadi prioritas program yang harus dituntaskan dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai asset pembangunan. Hal
ini juga sebagai bagian dari pemenuhan hak warga negara dalam
memperoleh pelayanan pendidikan sehingga akan mampu meningkatkan
daya saing SDM di era persaingan global.
Capaian Angka Partisipasi Kasar PAUD ini diambil dari hasil
perhitungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Bumbu. Seperti yang
tertera dalam tabel dibawah ini
Tabel 3. 2 Realisasi IKU Angka Partisipasi Kasar PAUD 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APK PAUD mencapai 60,52%
APK PAUD
54.00%
59.81% 110.80% 60.52 70.327 116.2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
41 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian
IKU “ angka partisipasi kasar (APK) PAUD” pada tahun 2016 telah melampaui
target yang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 70.327% dari
target yang ditetapkan sebesar 60.52%. Bila dibandingkan dengan capaian di
tahun 2015 yakni sebesar 59.81%, maka prosentase kenaikan capaian
ditahun 2016 sebesar 10,517%.
Untuk melihat lebih jelas disajikan grafik dibawah ini
Gambar 3. 3 Grafik Capaian APK PAUD 2015-2016
Permasalahan
Meskipun target kinerja yang ditetapkan dapat tercapai, namun dalam
meningkatkan angka partisipasi kasar anak usia dini masih dijumpai
permasalahan, hambatan dan kendala yang dihadapi antara lain :
1. Peningkatan APK terberat pada rentang usia 0-2 tahun, dikarenakan masih
terlalu banyak intervensi dari orang tua sehingga masih jarang anak usia
tersebut yang masuk PAUD
2. Lembaga PAUD masih terbatas terutama didaerah-daerah pedesaan,
daerah terjauh. tedapat beberapa desa yang belum memiliki lembaga
PAUD
T A R G E T R E A L I S A S I %
60.5270
116.20
APK PAUD
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
42 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
3. Ketersediaan tenaga pengajar yang masih terbatas terutama yang memiliki
pendidikan berlatangbelakang Pendidikan PAUD. Terlihat baru 26,55%
guru PAUD yang berlatang belakang pendidikan S1.
4. Ketersediaan sarana prasarana terutama bangunan yang kurang
representatif dan. Terutama sarana pendukung pembelajaran.
Solusi
Untuk dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar pada pedidikan
AnakUsia Dini di tahun 2015 beberapa program yang harus dilakukan antara
lain :
1. Pemenuhan pembentukan satu desa satu PAUD yang diproiritaskan bagi
daerah terdepan, terluar dan tertinggi, dengan memberikan bantuan berupa
penyelenggaraan rintisan PAUD baru
2. Pembentukan gugus PAUD agar meningkatkan kompetensi pendidikan
dengan pertemuan-pertemuan yang dilasanakan oleh masing-masing
gugus sehingga imbas dari satuan PAUD yang sudah establish bisa
menyebar kepada satuan-satuan PAUD lainnya
3. Konsentrasi pada layanan anak usia dini yang berumur 3-6 tahun sehigga
dalam penghitungan APK tidak dmilai dari anak 0-6 tahun, tetapi dimulai
dari anak 3-6 tahun.
4. Merealisasikan gerakan satu desa satu PAUD terutama bagi desa-desa
yang belum terjangkau layanan PAUD
5. Melengkapi fasilitas sarana prasarana pembelajaran PAUD
6. Memberikan bantuan insentif (honor) bagi tenaga pengajar
7. Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik minimal S1 PAUD
8. Tetap memprogramkan bantuan operasional untuk kelangsungan kegiatan
pembelajaran
9. Pembangunan Gedung baru (USB) serta rehabilitasi ruang kelas yang
rusak
Beberapa poin diatas menjadi bahan untuk penetapan kebijakan, serta
penyusunan program dan kegiatan ditahun 2016, sehingga akan terjadi
peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan Anak Usia
Dini .
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
43 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 2
Meningkatnya APK SD/MI mencapai 117,58
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 2, dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Perkembangan Prosentase APK SD/MI 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APK SD/MI mencapai 117,58
APK SD/MI 117.58 106 90.49
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian
IKU “ angka partisipasi kasar (APK) SD” pada tahun 2016 belum melampaui
target yang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 106% dari target
yang ditetapkan sebesar 117.58%.
Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 4 Grafik Capaian APK SD 2016
Gambar 3.3 Grafik Capaian Angka Partisipasi Kasar SD 2016 1
Sasaran 3
Meningkatnya APK SMP/MTs mencapai 94,20%
0
50
100
150
TARGET REALISASI %
117.58 106 90
APK SD/MI
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
44 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 3, dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Capaian APK SMP/MTs 2015-2016
Sasaran strategis 2015
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APK SMP/MTs mencapai 94,20%
APK
SMP/MTs 100.00% 93.01% 93.01% 94.2 99,880 104.97
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ APK
SMP/SMPLB/paket B di tahun 2016 sudah mencapai target yang ditetapkan.
Terlihat targetnya sebesar 94,2% dan tercapai 98,880%. Bila dibandingkan
dengan capaian ditahun 2015 sebesar 93,01%, ditahun 2016 terjadi kenaikan
sebesar 99,880%, artinya terjadi kenaikan sebesar 6,87%.
Pencapaian APK dari target ini diperoleh melalui beberapa program
antara lain, Penambahan Unit Sekolah Baru (USB), Penambahan Ruang kelas
Baru (RKB), rehabilitasi berat dan ringan ruang kelas, Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP), Program Kartu Sehat dan Pintar (Kaspin) yang
diperuntukkan bagi siswa kurang mampu, Penyelenggaraan paket B/setara
Sekolah Lanjutan Pertama.
Dalam bentuk grafik capaian indikator ini disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 5 Grafik Capaian APK SMP/MTs 2015-2016
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
94.2 99 105
APK SMP/MTS
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
45 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 4
Meningkatnya APK SMA/SMK/MA mencapai 72,50%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 4, dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Perkembangan Pencapaian APK SMA/SMK 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APK SMA/SMK/MA mencapai 72,50%
APK
SMA/SMK/
MA
75% 72.23% 96,31% 72.5 78,073 107.69
Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa IKU APK
SMA/SMK/SMLB/Paket C pada tahun 2016 sudah mencapai target yang
ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi target yang mencapai 78,073% dari
target yang ditetapkan sebesar 72,5%, dengan persentase capaian sebesar
107,69%. Bila dibandingkan data tahun 2015 dengan target 75% dan realisasi
sebesar 72,23%, persentase capaian indikator sebesar 107,69%.
Kenaikan APK SMA/SMK/SMLB/paket C semakin meningkat hal ini
karena:
a) Program bantuan akses khususnya RKB dan USB meningkat ditahun 2015
. program yang mengarah pada peningkatan daya tampung terus dilakukan
seperti pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), Pembangunan Ruang
Kelas Baru (RKB), Rehabilitasi ruang kelas yang rusak, bantuan
operasional Manajemen Mutu (BOMM).
b) Adanya inisiatif masyarakat untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
baru seperti SMA/SMK dan MA Swasta
c) Kesadaran masyarakat untuk melanjutkan sekolah dijenjang pendidikan
menengah sejalan dengan adanya program pencitraan sekolah
d) Kemampuan ekonomi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sejalan
dengan Semakin membaiknya perekonomian masyarakat.
e) Adanya Program beasiswa untuk siswa dari kalangan masyarakat kurang
mampu
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
46 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
f) Banyaknya program BSM, sehingga meningkat minat siswa untuk
melanjutkan sekolah kejenjang pendidikan menengah
Gambar 3. 6 Grafik Capaian APK SMA/SMK/MA/Paket C 2015-2016
Sasaran 5
Meningkatnya APK Non Formal 91,72%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 5, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 6 Pekembangan Capaian APK Non Formal 2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2016
T R %
Meningkatnya APK Non Formal 91,72%
APK Non Formal 91.72 91,89 100,18
Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa APK Non Formal
pada tahun 2016 sudah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
72.5 78
108
APK SMA/SMK/MA
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
47 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
realisasi target yang mencapai 91,89% dari target yang ditetapkan sebesar
91,72%, dengan persentase capaian sebesar 100,18%.
Dalam bentuk grafik capaian indikator ini disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 7 Grafik Capaian APK Non Formal 2015-2016
Sasaran 6
Meningkatnya APS SD/MI 99,45
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 6, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 7 Perkembangan APS SD/MI 2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2016
T R %
Meningkatnya APS SD/MI 99,45
APS SD/MI 99.45 117 117.27
Angka Partisipasi sekolah menggambarkan tertampungnya penduduk
usia sekolah dilayanan pendidikan. Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan
bahwa IKU APS SD/MI pada tahun 2016 telah mencapai target yang
ditetapkan.hal ini terlihat dari realisasi target yang mencapai 117% dari target
T A R G E T R E A L I S A S I
91.72 91.89
APK NON FORMAL 2016
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
48 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
yang ditetapkan sebesar 99,45%, dengan persentase capaian sebesar
117,27%. Indikator ini merupakan indicator baru yang ditetapkan dalam
Rencana strategis Dinas Pendidikan.
Sasaran 7
Meningkatnya APS SMP/MTs 77,89%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 7, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 8 Perkembangan Capaian APS SMP/MTs 2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2016
T R %
Meningkatnya APS SMP/MTs 77,89%
APS
SMP/MTS 77.89 107 137.22
Pada jenjang SMP Angka Partisipasi Sekolah juga cukup
menggembirakan. Terlihat capaian realisasinya dari target sebesar 77,89%
dapat terealisasi sebesar 107%, dengan capaian prosentase 137,22%.
Capaian ini cukup menggembirakan mengingat capaian ini cukup tinggi. Hal
ini mengindikasikan bahwa layanan pendidikan telah memberikan kesemptan
bagi pendduk usia 13-15 Tahun mengenyam pendidikan. Secara grafis dapat
disajikan dibawah ini :
50
100
150
TARGET REALISASI %
99.45117 117
APS SD/MI
Series1 Series2
Gambar 3. 8 Grafik Capaian APS SD/MI 2016
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
49 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 3. 9 Grafik Capaian APS SMP?MTs 2016
Sasaran 8
Meningkatnya APS SMA/SMK/MA 64,75
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 8, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 9 Perkembangan Capaian APS SMA/SMK/MA 2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2016
T R %
Meningkatnya APS SMA/SMK/MA 64,75
APS
SMA/SMK/MA 64.75 71 110.01
Pada jenjang SMA/SMK/MA capaian Angka Partisipasi Sekolah
(APS) juga telah mencapai target yang ditetapkan, Dari 64,75% target yang
ditetapkan tercapai sebesar 71% dengan prosentase capaian sebesar
110,01%. Pada jenjang ini Angka Partisipasi Sekolah Belum mencapai 100%
hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat penduduk usia 16-18 tahun belum
0
20
40
60
80
100
120
140
TARGET REALISASI %
77.89107
137
APS SMP/MTS
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
50 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
tertampung di jenjang pendidikan SMA/SMK/MA. Secara grafis capaian
indikator ditahun 2014-2015 disajikan dibawah ini
Gambar 3. 10 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016
Sasaran 9
Meningkatnya APM SD/MI 99,40%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 9, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 10 Perkembangan Capaian APM SD/MI 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APM SD/MI 99,40%
APM SD/MI 100.00
% 99.35% 99.35% 99.4 92.201 92.76
Dari data diatas terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan sebesar
99,40% belum terpenuhi, karena capaian APM SD/MI/Paket A tahun 2016
sebesar 92,201% dengan persentase capaian sebesar 92,76 %. Bila
dibandingkan dengan capaian ditahun 2015 sebesar 99,35% maka terjadi
penurunan sebesar 6,59%. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun di tahun 2016
sebanyak 33.334 orang sementara jumlah siswa SD/MI/Paket A sebanyak
0
50
100
150
TARGET REALISASI %
64.75 71 110
APS SMA/SMK/MA
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
51 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
38.457 orang, hal ini berarti masih terdapat penduduk usia 7-12 tahun belum
bersekolah.
Pencapaian APM ini diperoleh melalui beberapa program antara lain,
Penambahan Unit Sekolah Baru (USB), Penambahan Ruang kelas Baru
(RKB), rehabilitasi berat dan ringan ruang kelas, Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP), Program Kartu Sehat dan Pintar (Kaspin) yang
diperuntukkan bagi siswa kurang mampu, Penyelenggaraan paket A/setara
Sekolah Dasar.
Disamping pembiayaan dari pemerintah daerah, program dan kegiatan
yang mendukung tercapainya APM diatas juga dibiayai dari anggaran
Pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dan juga bantuan dari APBN. Untuk
melihat capaian kinerja ini disajikan dalam bentuk brafik dibawah ini
Gambar 3. 11 Grafik Capaian APM SD/MI/Paket A 2015-2016
Sasaran 10
Meningkatnya APM SMP/MTs mencapai 75,21%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 10, dapat
digambarkan sebagai berikut :
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
52 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 3. 11 Perkembangan Capaian APM SMP/MTs 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APM SMP/MTs mencapai %%75,21
APM
SMP/MTs 80.10% 73.64% 91.94% 75.21 73.644 97.92
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ APM
SMP/SMPLB/paket B “ tidak dapat mencapai target yang ditetapkan 75,21%
dengan capaian hanya 73,644% dan persentase capaian sebesar 97,92%.
Bila dibandingkan dengan tahun 2015, capaian ditahun 2016 tidak mengalami
kenaikan atau penurunan.
Bentuk intervensi yang dilakukan antara lain Pemberian Bantuan bagi
siswa kurang mampu melalui program Kartu Sehat dan Pintar (KASPIN).
Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), Rehabilitasi ruang kelas, Bantuan
Oprasional Pendidikan (BOP), baik sekolah negeri maupun swasta.
Secara grafis dapat disajikan dibawah ini :
Gambar 3. 12 Grafik Capaian APM SMP/MTs 2015-2016
Sasaran 11
Meningkatnya APM SMA/SMK/MA mencapai 60,05%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 11, dapat digambarkan sebagai berikut :
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
53 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 3. 12 Perkembabngan APM SMA/SMK/MA 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya APM SMA/SMK/MA mencapai 60,05%
APM
SMA/SMK/MA 60.87% 60.51% 99.41% 60.05 79.016 131.58
Pada jenjang SMA/SMK/MA capaian Angka Partisipasi Murni (APM)
tahun 2016 sebesar 79.016%, angka ini sudah melampui target yang
ditetapkan sebesar 60,05% dengan prosentase kenaikan 131,58%. Bila
dibandingkan dengan capaian ditahun 2015 sebesar 60,51% capaian ditahun
2016 ini mencapai 18,506%. Jumlah penduduk usia 16-18 tahun sebanyak
15.658 dari jumlah penduduk ini yang bersekolah sebanyak 11.310, masih
terdapat 4.348 orang yang belum bersekolah atau bisa juga karena lulusan
SMP/MTS melanjutkan disekolah daerah lain.
Capaian indikator kinerja APM SMA/SMK.MA nasional pada tahun
2016 sebesar 57,15, Bila dibandingkan dengan capaian indikator tersebut di
Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 60,51% maka capaian Kabupaten Tanah
Bumbu lebih tinggi 3,36%, bila dibandingkan dengan capaian APK SMP/MTs
di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 52,25%, maka capaian Kabupaten
Tanah Bumbu juga masih lebih tinggi 8,26%
Secara grafis capaian indikator ditahun 2014-2015 disajikan dibawah ini
Gambar 3. 13 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
54 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 12
Meningkatnya Persentase Desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD
93,29%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 12, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 13 Capaian Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya Persentase Desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD 93,29%
Persentase
desa minimal
memiliki 1
lembaga PAUD
93.29 95.33 102.19
Sebagai gerakan yang dicanangkan secara nasional capaian indikator
prosentase 1 desa 1 PAUD ini cukup menggembirakan mengingat jumlah
lembaga PAUD dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dimana hampir
seluruh Desa telah berdiri layanan PAUD. Pada tahun 2016 dari 150 desa
yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu telah terbangun lembaga PAUD di 143
desa. Artinya hanya 7 desa yang belum memiliki lembaga PAUD. Target
ditahun 2016 sebesar 93,29% dan terealisasi sebesar 95,33%. Prosentase
capaiannya sebesar 102,19%. Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut:
Gambar 3. 14 Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2016
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
55 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 13
Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah sampai 8,78Th
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 13, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 14 Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah sampai 8,78Th
Rata-rata
lama sekolah 8.30 th 7.98 th
87.47
% 8.78 7,38 84,05
Rata-rata lama sekolah ini menjelaskan rata-rata jumlah tahun yang
dihabiskan oleh penduduk untuk menempuh semua jenis pendidikan formal
yang pernah dijalani.Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi
investasi pendidikan individu yang dilakukan pemerintah daerah
Rata-rata lama sekolah ini juga merupakan salah satu Indikator Indeks
Pembangunan Manusia yang menunjukkan lamanya seseorang bersekolah
dari masuk sekolah dasar sampai dengan tingkat pendidikan terakhir atau
rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas
untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Target
yang ditetapkan pada indikator ini sebesar 8,78 th, hasil yang dicapai realisasi
dari target ini adalah 7,38 th. Angka ini di tahun 2016 turun 0,6.bila
dibandingkan dari tahun 2015 yang saat itu mencapai 7,98.
Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 15 Grafik Capaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016
6
7
8
9
TARGET REALISASI
Rata-rata lama sekolah
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
56 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Walaupun terjadi kenaikan namun angka ini secara umum masih rendah
karena capaian ini menggambarkan penduduk Tanah Bumbu rata-rata hanya
bersekolah sampai kelas satu SLTP. Bila melihat target RPJMD sebesar
8,03% maka ditahun 2015 diperlukan upaya dan trobosan pada sistem
pengelolaan pendidikan terutama untuk meningkatkan daya tampung sekolah
agar penduduk usia sekolah dapat tertampung pada pendidikan formal,
terutama bagi penduduk yang berdomisilai pada wilayah terjauh. Karena untuk
mencapai target RPJMD tersebut ditahun 2015 harus diperoleh kenaikan
sebesar 0,13%
Sasaran 14
Meningkatnya angka harapan sekolah mencapai 11,38
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 14, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 15 Capaian Angka Harapan Sekolah 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya angka harapan sekolah mencapai 11,38
Harapan
sekolah 11.38 11,42 100,35
Harapan lama sekolah dimaksudkan lamanya sekolah (dalam
tahun yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa
mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap
bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk
yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini.
Angka Harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk usia 7 tahun
ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan
system pendidikan diberbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk
lamanya pendidikan (dalam Tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh
setiap anak.
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
57 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ Harapan
lama sekolah (HLS) ditahun 2016 telah mencapai target sebesar 11,42.
terlihat dari target 11,38 tahun terealisasi 11,42 tahun. Prosentase
capaiannya sebesar 100,35%. Hal ini menunjukkan terjadi kenaikan harapan
lama sekolah bagi penduduk usia sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Gambar 3. 16 Capaian Persentase Angka Harapan Sekolah 2016
Sasaran 15
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru PAUD sekurang-kurangnya
51,31%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 15, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 16 Perkembangan Pendidiakan S1 Guru PAUD 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru PAUD sekurang-kurangnya 51,31%
Persentase Guru
PAUD
berkualifikasi S1
PAUD
10.00% 41.57% 415.70% 51.31 43.96 85.68
0
11.38 11.42
2015
REALISASI TARGET REALISASI
Harapan sekolah 2016
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
58 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Pada jenjang TK/RA/BA/KB/TPA prosentase guru yang memiliki
kualifikasi S1 PAUD telah mencapai target yang ditetapkan, Ditahun 2016
persentase guru TK/RA/BA/KB ditargetkan 51,31%, capaiannya belum
melampui target cukup yakni sebesar 43,96%. Bila dibandingkan dengan
tahun 2015 dengan capaian 41,57%, kenaikan capaian ditahun 2016 naik
sebesar 2,39%. Dengan kenaikan yang belum signifikan maka diperlukan
terobosan program agar persentase guru PAUD berkualifikasi S1 dapat
ditingkatkan. Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 17 Grafik Kualifikasi Pendidikan S1 Guru PAUD 2015-2016
Permasalahan
Beberapa kendala untuk peningkatan kualifikasi Pendidikan guru-guru
TK/RA/BA/KB antara lain :
1. Akses dengan Perguruan Tinggi yang menyediakan program studi PG
PAUD cukup jauh.
2. Kesadaran guru-guru untuk kembali melanjutkan perkuliahan masih rendah,
karena paktor usia
3. Keterbatasan pembiayaan untuk melanjutkan kuliah karena rata-rata
tenaga pendidik jenjang TK/RA/BA/KB tenaga honorer.
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
59 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Solusi
Dari kendala diatas diharapkan penetapan program dan kegiatan yang
ditetapkan dapat memfasilitasi beberapa kendala diatas antara lain melalui :
1. Menjalin kerjasama dengan perguruan Tinggi yang memiliki program studi
yang linier dengan pendidikan guru-guru TK
2. Menganggarkan pembiayaan untuk membantu biaya perkuliahan
3. Menyediakan beasiswa atau bantuan pendidikan lainnya bagi tenaga
Walaupun dalam kenyataannya belum ada progrm dan kegiatan yang khusus
diperuntukkan bagi tercapainya target indikator ini, karena biaya untuk
melanjutkan studi ini dibiayai sendiri oleh guru-guru yang bersangkutan
Sasaran 16
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SD/MI sekurang-kurangnya
82,74%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 16, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 17 Perkembangan Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SD/MI sekurang-kurangnya 82,74%
Persentase
Guru SD/MI
berkualifikasi S1
50.00% 79.29% 158.58% 82.74 91.03 110.02
Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “
persentase guru SD/SDLB dalam jabatan berkualifikasi akademik S1/D4
“ . telah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi
sebesar 91,03% dari target yang ditetapkan sebesar 82,74%, dengan
persentase pencapaian sebesar 110,02%. Bila dibandingkan di tahun 2015
capaian sebesar 79,29% maka terjadi kenaikan 11,74% di tahun 2016.
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
60 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sejalan dengan tuntutan peraturan perundang-undangan tentang guru
dan dosen yang menuntut kualifikasi tenaga pendidik disemua jenjang harus
berkualifikasi S1 perlu dilakukan upaya kerjasama dengan Perguruan Tinggi
atau program peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik. Secara grafis dapat
disajikan sebagai berikut:
Gambar 3. 18 Capaian Persentase Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016
Permasalahan
Walaupun terjadi kenaikan dan melampaui target RPJMD di tahun ke 4
ini, masih ditemui beberapa permasalahan, hambatan dan kendala antara lain:
1. Letak Perguruan Tinggi yang menyediakan Program Studi linier sangat jauh
2. Belum dianggarkan pembiayaan khusus bagi peningkatan kualifikasi
pendidikan bagi guru-guru PAUD dan SD. Kalaupun ada yang melanjutkan
kuliah, sumber pembiayaan dari swadaya masing-masing
3. Masih rendahnya kesadaran untuk melanjutkan kuliah, terutama bagi guru-
guru senior dan guru-guru berpenghasilan rendah (golongan II)
4. Pola rekrutmen yang belum sesuai standar yang ditetapkan
Solusi
Melihat hambatan dan kendala yang dihadapi diatas beberapa langkah
antisipasi yang harus dilakukan di tahun 2014 adalah :
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
82.7491.03
110
Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
61 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
1. Memberikan bantuan bagi guru untuk meningkatkan kualifikasi
akademiknya
2. Mengusulkan guru-guru penerima beasiswa dari sumber APBD I dan Pusat
Penerapan Undang-undang tentang guru dan dosen serta permendiknas yang
mewajibkan guru-guru berpendidikan minimal S1.
Sasaran 17
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMP/MTs sekurang-kurangnya
94,56%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 17, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 18 Kualifikasi Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMP/MTs sekurang-kurangnya 94,56%
Persentase Guru
SMP/MTs
berkualifikasi S1
94.00% 93.47% 99.44% 94.56 92.67 98
Pada jenjang SMP/MTS, berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa
di tahun 2016 dari target capain pada indikator Kinrja Utama (IKU) peningkatan
prosentase guru-guru SMP/MTs yang berkualifikasi S1 dengan target 94,56%
terealisasi sebesar 92,67% dengan prosentase capaian 98%. Capaian ini turun
sebesar 0,8% bila dibandingkan capaian ditahun 2015 yang saat itu sebesar
93,47%.Lihat grafik dibawah ini
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
62 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 3. 19 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016
Permasalahan :
Guru-guru yang belum memiliki kualifikasi S1 ini merupakan guru-guru
yang mengajar pada sekolah Swasta dan MadrasahTsanawiyah disamping itu
terdapat juga pada sekolah-sekolah negeri namun angkanya tidak terlalu besar
karena umumnya terjadi pada guru-guru senior yang karena faktor usia tidak
berminat lagi untuk melanjutkan . Beberapa kendala terkait pencapaian IKU ini
antara lain :
1. Letak Perguruan Tinggi yang jauh dari jangkauan
2. Keterbatasan Pembiayaan
3. Masih rendahnya kesadaran bagi guru-guru untukmelanjutkan pendidikan
Beberapa kebijakan yang harus ditempuh antara lain :
1. Menyediakan pembiayaan bagi guru-guru untuk melanjtkan perkuliahan
2. Pengajuan formasi sesuai kebutuhan dan kualifikasi pendidikan
3. Menyediakan beasiswa khususnya bagi guru-guru yang mengajar didaerah
terjauh, terdepan dan terpencil
9091929394959697
98
99
TARGET REALISASI %
94.56
93
98
PERSENTASE GURU SMP/MTS BERKUALIFIKASI S1
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
63 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 18
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMA/SMK/MA sekurang-
kurangnya 98,61%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 18, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 19 Pendidikan S1 Guru SMA/SMMK/MA 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMA/SMK/MA sekurang-kurangnya 98,61%
Persentase
Guru
SMA/SMK
berkualifikasi
S1
98.00% 98.29% 100.30
% 98.61 85.91 87.12
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) peningkatan Kualifikasi Pendidikan bagi guru-guru
SMA/SMK/MA belum melebihi target yang ditetapkan. Dari 98,61% yang
87,12%. Capaian tahun 2016 ini turun 12,38% bila dibandingkan capaian
ditahun 2014 yang saat itu terealisasi 98,29%. Dapat dilihat dalam grafik
dibawah ini.
Gambar 3. 20 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMA/SMK/MA 2015-2016
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
64 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Pada umumnya kualifikasi pendidikan guru pada jenjang SMA/SMK/MA
relatif lebih baik, mengingat pada jenjang ini umumnya guru-guru yang
mengajar telah memiliki kualifikasi S1, walaupun belum sepenuhnya linier
dengan mata pelajaran yang diampu.
Dengan target yang ditetapkan belum tercapai, upaya untuk terus
meningkatkan guru SMA/SMK/SMLB berkualifikasi S1/D4 dapat dilakukan ,
melalui :
a) Dukungan data guru-guru yang memiliki kualifikasi akademik S-1/D-4 dari
sekolah agar semkin valid
b) Meningkatkan jumlah guru-guru yang memiliki jenjang kualifikasi akademik
S-1/D-4
c) Melakukan pendataan guru-guru yang sedang melanjutkan kejenjang S-
1/D-4
d) Menghimbau kepada unsur dinas pendidikan, Pengawas, Kepala Sekolah,
Dewan Pendidikan, guru pada setipa pelaksanaan kegiatan yang
melibatkan unsur-unsr tersebut agar guru-guru yang belum memiliki
kualifikasi S-1/D-4 mau melanjutkan pendidikan kejenjang S-1/D-4
Sasaran 19
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru PAUD Memenuhi
pasing grade mencapai 65,92%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 19, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 20 Prosentase Nilai UKG Guru PAUD Memenuhi Passing Grade 2015
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2014 Tahun 2015
T R % T R %
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru PAUD Memenuhi pasing grade mencapai 65,92%
Persentase
Nilai Uji
Kompetensi
Guru PAUD
memenuhi
passing grade
65.92 59.1 89.65
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
65 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Uji Kompetensi Guru (UKG) ditujukan untuk melihat dan memetakan
kompetensi tenaga pendidik. UKG ini dimulai sejak tahun 2015, ditujukan bagi
semua guru yang bersetatus PNS maupun Non PNS di semua jenis dan
jenjang pendidikan. Hasil UKG akan dijadikan dasar untuk menentukan jenis
pendidikan dan pelatihan yang harus diberikan kepada guru untuk
meningkatkan kompetensi nya sebagai tenaga pengajar.
Dari data diatas pada indikator prosentase nilai ujian kompetensi guru
PAUD belum mencapai target yang ditetapkan artinya hasil Uji Kompetensi
Guru masih rendah dan belum mencapai passing grade yang ditetapkan
secara nasional. Dari target 65,92, nilai rata-rata hasil UKG guru PAUD
terealisasi sebesar 59,10. Prosentase capaiannya 89,65
Gambar 3. 21 Grafik Prosentase NIlai UKG 2015 Guru PAUD Memenuhi Passing Grade
Sasaran 20
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI Memenuhi
pasing grade mencapai 54,38%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 20, dapat
digambarkan sebagai berikut :
TARGET, 65.92 REALISASI, 59.10
%, 90
0
50
100
TARGET REALISASI %
PERSENTASE NILAI UJI KOMPETENSI GURU PAUD
MEMENUHI PASSING GRADE
Series1
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
66 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 3. 21 Prosentase Nilai UKG SD/MMI Memenuhi Passing Grade 2015
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015
T R %
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI Memenuhi pasing grade mencapai 54,38%
Persentase Nilai Uji
Kompetensi Guru SD/MI
memenuhi passing grade
54.38 44.46 81.76
Pelaksanaan UKG di tingkat SD telah menghasilkan nilai kompetensi
guru. Target yang harus dicapai semua guru SD di Tanah Bumbu ditetapkan
sebesar 54,38. Dari pelaksanaan UKG diperoleh capaian sebesar 44,46. Ini
menunjukkan bahwa rata-rata guru SD di Tanah Bumbu belum mencapai
passing grade. Prosentase capainnya adalah sebesar 81,76. Capaian hasil
UKG di tingkat SD ini harus ditingkatkan dimasa yang akan datang, karena
ini menjadi salah satau tolak ukur melihat kompetensi guru dalam
menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik dan pengajar. Secara grafis
dapat disajikan sebagai berikut
Gambar 3. 22 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade
Sasaran 21
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs
Memenuhi pasing grade mencapai 70,41%
0
50
100
TARGET REALISASI %
54.38 44.46 82
PERSENTASE NILAI UJI KOMPETENSI GURU SD/MI
MEMENUHI PASSING GRADE
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
67 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 21, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.22 Perkembangan Prosentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs Memenuhi
Passing Grade Tahun 2015 1
Tabel 3. 22 Prosentase Nilai UKG Guru SMP/MTs Memenuhi Passing Grade 2015
Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2015
T R %
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs Memenuhi pasing grade mencapai 70,41%
Persentase Nilai Uji
Kompetensi Guru
SMP/MTs memenuhi
passing grade
70.41 60.49 85.9
Secara nasional passing grade UKG ini akan terus ditingkatkan hingga
pada tahun 2019 ditetapkan passing grade sebesar 8,00. tes ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dan menjadi dasar untuk
pemerataan kualitas guru diindonesia.
Pada jenjang SMP hasil tes UKG diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,49.
Angka ini belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 70,41. Hal ini
berarti rata-rata hasil UKG guru SMP belum mencapai passing grade. Secara
grafis dapat disajikan sebagai berikut
Gambar 3. 23 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade
T A R G E T R E A L I S A S I %
70.41 60.49 85.90
PERSENTASE NILAI UJI KOMPETENSI GURU SMP/MTS MEMENUHI
PASSING GRADE
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
68 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Permasalahan
Beberapa permasalahan, Hambatan dan kendala yang dihadapi
dalam pencapaian sasaran strategis antara lain :
1. belum terpenuhi sarana prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan
pada 8 standar nasional pendidikan
2. belum terpenuhinya ketenagaan (SDM) yang memahami pelaksanaan
akreditasi
3. keterlambatan dalam proses penyelesaian administrasi peng akreditasian
4. Kesiapan sekolah untuk memenuhi beberapa persyaratan akreditasi
Beberapa kebijakan yang harus ditempuh untuk ketercapaian IKU ini
antara lain :
1. Menyiapkan administrasi dan data dukung yang lengkap dan benar sejak
awal sebelum pelaksanaan penilaian
2. Memberikan sosialisasi intens kepada kepala sekolah tentang prosedur dan
tata cara serta kelengkapan yang diperlukan
3. Melengkapi semua persyaratan terkait 8 standar pendidikan
Sasaran 22
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK/MA
Memenuhi pasing grade mencapai 71,20%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 22, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 23 Prosesntase Nilai UKG Guru SMA/SMK/MA Memenuhi Passing Grade 2015
Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2015
T R %
Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK/MA Memenuhi pasing grade mencapai 71,20%
Persentase Nilai Uji
Kompetensi Guru
SMP/MTs memenuhi
passing grade
71,20 63,95 89.81
Sementara pada jenjang pendidikan Menengah Hasil Uji Kompetensi guru
juga belum mencapai target yang ditetapkan, dari 72,2 yang ditergetkan hanya
mencapai 63,95 dengan prosentase capaian 89,82%. Ketidaktercapaian indicator
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
69 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
ini akibat dari beberapa hal antara lain. Terjadinya eror pada system dan jaringan
yang mengakibatkan beberapa kesalahan dalam melakukan pengisian jawaban.
Kedua kuran tersosialisasinya teknis pelaksanaan UKG bagi guru (peserta)
sehingga mengakibatkan sering terjadi human error. Ketiga soal yang disusun
kurang variative berdasarkan tugas yang diemban saat ini. Dalam bentuk grafik
dapat di gambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 24 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Sasaran 23
Meningkatnya persentase SD/MI memenuhi SPM 80,00%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 23, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 24 Perkembangan Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya persentase SD/MI memenuhi SPM 80,00%
Persentase
SD/MI yang
memenuhi SPM
80 84.54 105.68
Untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yng diselenggarakan
pemerintah melalui Mentri Pendidikan Nasional telah menetapkan standar
Pelayanan Minimal pendidikan dasar yang dituangkan dalam Peraturan
0
20
40
60
80
100
TARGET REALISASI %
71.2 63.95 89.82
Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK memenuhi passing grade
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
70 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2013. SPM merupakan tolok ukur
kinerja pelayanan pendidikan dasar , sekaligis sebagai acuan dalam
perencanaan program dan penganggaran.
Pada tahun 2016 ditargetkan jumlah sekolah yang telah memenuhi
Standar pelayanan Minimal sebesar 80%, namun baru tercapai 84,54%
dengan prosentase capaian sebesar 105,68%. Ini menggambarkan sebagian
besar sekolah SD telah memenuhi standar Pelayanan Pendidikan, Namun
basih terdapat beberapa sekilah yang belum memenuhi standar Pelayanan
Minimal, sehingga diperlukan upaya dalam memenuhinya. Secara grafis
dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 25 Grafik Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016
Sasaran 24
Meningkatnya persentase SMP/MTs memenuhi SPM 80,00%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 24, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 25 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2014 Tahun 2015
T R % T R %
Meningkatnya persentase SMP/MTs memenuhi SPM 80,00%
Persentase
SMP/MTs
yang
memenuhi
SPM
80 94.58 118.22
0
50
100
150
TARGET REALISASI %
80 84.54 105.68
PERSENTASE SD/MI YANG MEMENUHI SPM
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
71 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Pada Jenjang SMP. Capaian Sekolah Yang telah memenuhi standar
pelayanan Minimal (SPM) sudah mencapai 94,58% dari target yang ditetapkan
sebesar 80% dengan prosentase capaian sebesar 118,22%. Hal ini
menjukkan bahwa sebagian besar sekolah pada jenjang SMP telah memenuhi
indicator-indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Secara grafis disajikan
sebagai berikut :
Gambar 3. 26 Grafik Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016
Sasaran 25
Meningkatnya PAUD terakreditasi minimal B 29,63
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 25, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 26 Perkembangan Meningkatnya PAUD Terakreditasi Minimal B Tahun 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya PAUD terakreditasi minimal B 29,63
Persentase
PAUD
minimal
terakreditasi
B
20.25
% 23.20% 114.60% 29.63 18.29 61.74
Dalam mengukur kemampuan satuan pendidikan dalam pengelolaan
satuan pendidikan berdasarkan 8 standar pendidikan secara rutin dilakukan
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
72 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
penilaian akreditasi sekolah. Hasil dari penilaian ini sekolah akan
dikelompokkan dalam 4 katagori penilaian yakni nilai A, Nilai B, dan nilai C,
disemua jenjang pendidikan. Berdasarkan data kinerja diatas dapat
dijelaskan bahwa: IKU “persentase TK/KB/RA/BA berakreditasi” belum
melebihi target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi sebesar 18,29%
dari target yang ditetapkan sebesar 29,63%, Bila dibandingkan dengan tahun
2015 yang tercapai sebesar 23,2%, tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 4,91%. Capaian realisasi yang belum melampaui target ini belum
menggambarkan kondisi yang lebih baik karena masih terdapat 76,8%
sekolah belum terakreditasi artinya persentase sekolah belum terakreditasi
masih tinggi, Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut
Gambar 3. 27 Capaian TK/RA/BA Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Permasalahan
Beberapa permasalahan, Hambatan dan kendala yang dihadapi
dalam pencapaian sasaran strategis antara lain :
1. belum terpenuhi sarana prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan
pada 8 standar nasional pendidikan
2. belum terpenuhinya ketenagaan (SDM) yang memahami pelaksanaan
akreditasi
3. keterlambatan dalam proses penyelesaian administrasi peng akreditasian
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
73 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
4. Kesiapan sekolah untuk memenuhi beberapa persyaratan akreditasi
Beberapa kebijakan yang harus ditempuh untuk ketercapaian IKU ini
antara lain :
1. Menyiapkan administrasi dan data dukung yang lengkap dan benar sejak
awal sebelum pelaksanaan penilaian
2. Memberikan sosialisasi intens kepada kepala sekolah tentang prosedur dan
tata cara serta kelengkapan yang diperlukan
3. Melengkapi semua persyaratan terkait 8 standar pendidikan
Sasaran 26
Meningkatnya SD/MI terakreditasi minimal B 54,14
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 26, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 27 Perkembangan Meningkatanya SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya SD/MI terakreditasi minimal B 54,14
Persentase
SD minimal
terakreditasi B
45.00% 48.19% 107.10% 54.14 61.66 113.89
Dari data ini diperoleh informasi bahwa tahun 2016 ditargetkan
pencapaian kinerja sebesar 54,14%, dari target ini dapat direalisasikan
sebesar 61,66%. jika dibandingkan dengan tahun 2015, capaian indikator
mengalami kenaikan sebesar 13,47%. Secara grafis dapat disajikan sebagai
berikut.
Dalam bentuk grafik dapat di gambarkan sebagai berikut :
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
74 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 3. 28 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Beberapa Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian
sasaran strategis antara lain :
1. Ketersediaan sarana prasarana masih terbatas
2. Kesiapan data dukung dan informasi yang belum lengkap dan benar.
3. 8 Standar pendidikan pendidikan rata-rata belum dipenuhi sekolah
4. Ketersediaan SDM yang memahami prosedur dan mekanisme penilaian
terbatas
Beberapa kebijakan yang harus ditempuh untuk ketercapaian IKU ini antara
lain :
1. Menyiapkan administrasi dan data dukung yang lengkap dan benar sejak
awal sebelum pelaksanaan penilaian
2. Memberikan sosialisasi intens kepada kepala sekolah tentang prosedur
dan tata cara serta kelengkapan yang diperlukan
3. Melengkapi semua persyaratan terkait 8 standar pendidikan
4. Melakukan pembinaan dan pendampingan intensif oleh pengawas.
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
54.14 61.66
113.89
PERSENTASE SD MINIMAL TERAKREDITASI B
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
75 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 27
Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 58,33
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 27, dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 3. 28 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 58,33
Persentase
SMP
terakreditasi
minimal B
50.00% 21.63% 43.26% 58.33 68.67 117.73
Pada tahun 2016 ditargetkan untuk mengakreditasi sekitar 58,33%
sekolah jenjang SMP/MTs, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan pendidikan yang diberikan mengingat meningkatkan mutu
dan daya saing dimulai dengan menyediakan layanan pendidikan yang
berkualitas, Tahun 2016 dari target sekolah yang terakreditasi minimal B
sebesar 58,33% terealisasi sebanyak 68,67%, dengan persentase capaian
sebesar 117,73%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan realisasi
21,63%, terjadi kenaikan secara signifikan sebesar 47,04%. Secara grafis
dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 29 Grafik Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
58.33 68.67
117.73
Persentase SMP terakreditasi minimal B
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
76 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Beberapa permasalahan yang ditemui untuk tercapainya indikator ini
antara lain :
1. Ketersediaan sarana prasarana masih terbatas
2. Kesiapan data dukung dan informasi yang belum lengkap dan benar.
3. 8 Standar pendidikan pendidikan rata-rata belum dipenuhi sekolah
4. Ketersediaan SDM yang memahami prosedur dan mekanisme penilaian
terbatas
Melihat hambatan dan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan
sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB memperoleh akreditasi minimal B,
langkah yang dilakukan kedepan agar sekolah SD/SDLB/SMP/SMPLB yang
memperoleh akreditasi minimal B terus meningkat adalah dengan terus
memberikan bantuan maupun pendampingan terhadap sekolah-sekolah
yang belum memenuhi delapan standar nasional pendidikan agar dapat
memenuhi delapan standar pendidikan tersebut sebagai syarat memperolah
akreditasi.
Sasaran 28
Meningkatnya SMA/SMK/MA terakreditasi minimal B 62,31
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 29 Perkembangan SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya SMA/SMK/MA terakreditasi minimal B 62,31
Persentase
SMA/SMK
terakreditasi
minimal B
71.43
% 70.27% 98.38% 62.31 72.41 116.22
Berdasarkan data pengurutan kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU
“ persentase SMA/SMK/SMLB memenuhi akreditasi “ pada tahun 2016
sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terlihat dari
realisasi sebesar 72,41% dari target yang ditetapkan sebesar 62,31% , dengan
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
77 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
persentase capaian sebesar 116,22%. Dari perbandingan data capaian kinerja
tahun 2015 sebesar 70,27% sudah mengalami peningkatan capaian serta
dapat melebihi target yang ditentukan pada tahun 2016.
Dalam bentuk grafik dapat di gambarkan sebagai berikut ;
Gambar 3. 30 Grafik Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016
Keberhasilan capaian indikator kinerja ini karena adanya dukungan
beberapa program seperti rehabilitas ruang SMA, SMA menerapkan SNP
dengan akreditasi minimal B, penyelenggara program paket C menerapkan
standar ISI, SMA memiliki perpustakaan, SMA memiliki Lab.IPA (kimia, fisika
,biologi), SMA memiliki Lab.komputer, SMK memiliki sarana dan prasarana
pendidikan yang memenuhi standar dan prasarana, SMK menerapkan
metode pembelajaran produktif dan adaptif yang sesuai dengan tuntunan dan
perkembangan industri dan pendidkan lanjut, SMK bersertifikat ISO
9001:2008. Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut
Series1
Series2
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
62.3172.41
116.22
PERSENTASE SMA/SMK TERAKREDITASI MINIMAL B
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
78 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 29
Meningkatnya PKBM yang terakreditasi 1 lembaga
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 30 Perkembangan Meningkatnya PKBM yang Terakreditasi Minimal 1 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya PKBM yang terakreditasi 1 lembaga
PKBM yang
terakreditasi 1 - -
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) diperuntukkan bagi
pembelajaran orang dewasa. Lembaga ini menyediakan berbagai layanan
pendidikan dan kehalian. Disamping ada proses pembelajaran juga terdapat
berbagai keterampilan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Namun
pada tahun 2016 indikatir ini belum ditetapkan target capaiiannya dalam arti
kata bahwa tahun 2016 tidak ditargetkan PKBM yang terakreditasi, tahun
2016 dilakukan persiapan-persiapan untuk memenuhi standar akreditasi.
Grafik nya dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 31 Grafik Capaian Prosentase PKBM yang Terakreditasi 2016
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TARGET REALISASI %
PKBM yang terakreditasi
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
79 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 30
Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan terakreditasi 0
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 31 Perkembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan Terakreditasi 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan terakreditasi 0
Lembaga kursus
dan Pelatihan
yang
terakreditasi
0 - -
Indikator ini juga belum ditetapkan targetnya pada tahun 2016,
targetnya akan dimulai direalisasikan pada tahun 2017 sehingga belum dapat
dilihat capaiannya.
Gambar 3. 32 Grafik Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Terakreditasi 2016
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
TARGET REALISASI %
Lembaga kursus dan Pelatihan yang terakreditasi
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
80 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 31
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SD mencapai 70,00
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 32 Perkembangan Meningkatnya Nilai rata-rata Ujian SD 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SD mencapai 70,00
Nilai rata-rata
ujian SD 70 69.46 99.22
Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Prosentase
SMA/SMK/MA melaksanakan MBS belum mencapai target yang ditetapkan,
dari target 86,78%, hanya terealisasi sebesar 75,67%, dengan persentase
realisasi sebesar 84,08%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014
realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 2,70%. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 33 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SD 2016
0
20
40
60
80
100
TARGET REALISASI %
70 69.46
99.22
Nilai rata-rata ujian SD
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
81 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 32
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMP/MTs mencapai 58,41
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 33 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMP/MTs2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMP/MTs mencapai 58,41
Nilai rata-rata
ujian SMP 58.41 58.89 100.83
Sementara pada jenjang SMP Nilai rata-rata teradap semua mata
pelajaran yang di UN kan terlihat bahwa untuk hasil ujian nasional tercapai
58,89%dari 58,41 yang ditargetkan. Angka ini menunjukkan bahwa masih
diperlukan usaha maksimal untuk meningkatkan hasil uji kompetensi bagi
guru dijenjang SMP. Grafik nya dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 34 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMP 2016
0
20
40
60
80
100
120
TARGET REALISASI %
58.41 58.89
100.83
Nilai rata-rata ujian SMP
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
82 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 33
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMA/MA mencapai 59,11
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 34 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMA/MA 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMA/MA mencapai 59,11
Nilai rata-rata
ujian SMA 59.11 51.13 86.49
Pada jenjang SMA/SMK/MA Rata-rata hasil Ujian Nasional juga belum
mencapai trget yang ditetapkan karena capaiannya hanya 51,13 dar target
sebesar 59,11. Angka ini tentu masih rendah karena rata-rata hasil uji di
semua mata pelajaran belum mencapai diatas 60. Perlu upaya lebih besar
untuk meningkatkan capaian indikator ini Grafik nya dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 3. 35 Grafik Prosentase Nila Rata-Rata Ujian SMA/MA 2016
0
50
100
150
200
TARGET REALISASI %
59.11 51.13 86.49
49.47
83.69
NILAI RATA-RATA UJIAN SMA IPSNILAI RATA-RATA UJIAN SMA IPA
Series1 Series2 Series3
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
83 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 34
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMK mencapai 58,81
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 35 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMK mencapai 58,81
Nilai rata-rata
ujian SMK 59.11 49.47 83.688603
Bila pada tingkat SMA hasilnya 51,13, di jenjang SMK capaiannya lebih
rendah yakni sebesar 49,47. Dari target 59,11. Ini menunjukkan bahwa pada
jenjang SMK diperlukan usaha lebih kuat dalam meningkatkan capaian hasil
ujian nasional rata-rata.Mata pelajaran yang diujikan berkaitan dengan
keompetensi sesuai jurusan pada program keahlian. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 36 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2016
0
20
40
60
80
100
TARGET REALISASI %
58.81 55.81
94.89
NILAI RATA-RATA UJIAN SMK
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
84 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 35
Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 36 Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100
Nilai Indeks
Integritas UN
SMP
58.81 55.81 94.89
Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100
Nilai Indeks
Integritas UN
SMP
58.81 55.81 94.89
Indeks Integritas Unjian Nasional berkaitan erat dengan pelaksanaan
ujian nasional. Indeks Integritas ujian Nasional menunjukkan tingkat kejujuran
semua peserta ujian nasional dilihat dari pola jawaban yang dilakukan siswa.
Berdasarlan data diatas, indeks ini juga mencerminkan tingkat kejujuran
siswa dalam menjawab soal. Nilai tinggi akan dilihat seperti apa tingkat
kejujurannya, sehingga indeks ini akan memberikan informasi tentang tingkat
kejujuran siswa dan sekolah.
Indeks Integritas Ujian Nasional di tahun 2016 mencapai 55,81. Hal ini
juga relatif rendah bila dilihat dari capaian di beberapa daerah di Banjarmasin
apalagi bila dibandimgkan dengan tingkat nasional. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 37 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016
Sasaran 36
Meningkatnya nilai indeks Integritas UN SMA/SMK/MA mencapai 100
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
85 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 3. 37 Perkembangan Nilai Indeks Integritas UN SMA/SMK/MA 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya nilai indeks Integritas UN SMA/SMK/MA mencapai 100
Nilai Indeks
Integritas UN
SMA
100
Berdasarlan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Prosentase
SMA/SMK/MA melaksanakan MBS belum mencapai target yang ditetapkan,
dari target 86,78%, hanya terealisasi sebesar 75,67%, dengan persentase
realisasi sebesar 84,08%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014
realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 2,70%. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 38 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016
Sasaran 37
Menurunnya angka Putus Sekolah SD 0.08
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 38 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD 2015-2016
Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2016
T R %
Menurunnya angka Putus Sekolah SD 0.08
Angka Putus SD 0.08 0.12 150%
Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Menurunnya
angka putus sekolah jenjang SD belum mencapai target yang ditetapkan, dari
target 0.08%, siswa yang putus sekolah mencapai 0,12%, dengan
persentase realisasi sebesar 150%. Grafik nya dapat digambarkan sebagai
berikut :
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
86 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 3. 39 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SD 2016
Sasaran 38
Menurunnya angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,39
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 39 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMP/MTs 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Menurunnya angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,39
Angka Putus
SMP 0.39 0.10 25.64%
Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Menurunnya
angka putus sekolah jenjang SMP/MTs sudah mencapai target yang
ditetapkan, dari target 0.39%, siswa yang putus sekolah hanya sebanyak
0,1%, dengan persentase realisasi sebesar 25,64%. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
0
200
TARGET REALISASI %
Angka Putus SD
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
87 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 3. 40 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMP 2016
Sasaran 39
Menurunnya angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 0,70
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 40 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Menurunnya angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 0,70
Angka Putus
SMA/SMK 0.70 0.33 47.142%
Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Menurunnya
angka putus sekolah jenjang SMA/SMK/MA sudah mencapai target yang
ditetapkan, dari target 0,7%, siswa yang putus sekolah hanya sebesar 0,33%,
dengan persentase realisasi sebesar 47,142%. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
0
5
10
15
20
25
30
TARGET REALISASI %
0.39 0.10
26.10
Angka Putus SMP
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
88 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Gambar 3. 41 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMK 2016
Sasaran 40
Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 40,00%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 41 Perkembangan Prosentase Sekolah SD Menerapkan MBS 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 40,00%
Persentase
sekolah yang
menerapkan
MBS SD
10 36.05 360.50% 40 50.26 125.65%
Pada tahun 2016 jumlah sekolah Dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah
sebanyak 208 sekolah, dari 208 sekolah tersebut setelah dilakukan evaluasi
terdapat 75 sekolah yang melaksankan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Pada tahun 2016, prosentase SD/MI yang melaksanakan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) ditargetkan 40%, terealisasi sebesar 50,26%.
Series1
Series2
0
10
20
30
40
50
TARGET REALISASI %
0.7 0.33
46.93
Angka Putus SMA/SMK
Series1 Series2
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
89 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Realisasi ini lebih tinggi 14,21% bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang
terealisasi sebesar 36,05%. Secara grafis disajikan sebagai berikut :
Gambar 3. 42 Grafik Prosentase SD/MI yang Melaksanakan MBS 2015-2016
Permasalahan
Namun demikian masih ditemui beberapa permasalahan/kendala antara lain.
1. Kemampuan managerial kepala sekolah dalam mengelola proses
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan masih terbatas
2. Masih terbatasnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan
3. Belum efektifnya komunikasi antara warga sekolah
4. Akuntabilitas penyelenggaraann sekolah belum sepenuhnya dilakukan.
Beberapa kebijakan yang harus didorong untuk dilaksanakan antara lain;
1. Meningkatkan kemampuan managerial kepala sekolah melalui pelatihan
dan pendidikan
2. Membangun partisipasi masyarakt terhadap proses pendidikan
3. Melibatkan semua warga sekolah termasuk komite sekolah,pengawas dan
masyarakat secara luas
4. Menciptakan keterbukaan dalam mengelola pendidikan
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
90 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Sasaran 41
Meningkatnya prosentase sekolah SMP menerapkan MBS 50,00%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 42 Perkembangan Prosentase Sekolah SMP Menerapkan MBS 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya prosentase sekolah SMP menerapkan MBS 50,00%
Persentase
sekolah yang
menerapkan
MBS SMP
35.00
% 46.98% 134.20% 50 69.88 139.76
Pada tahun 2015 prosentase SMP/MTs yang melakukan Manajemen
Berbasis Sekolah mencapai angka 69.88% SMP/MTs melaksanakan MBS.
Capaian ini melebihi dari target yang ditentukan sebesar 50%. Bila
dibandingkan dengan tahun 2015 capaian ini meningkat sebesar 22,9%.
Grafiknya sebagai berikut:
Gambar 3. 43 Grafik Capaian Prosentase SMP/MTs yang Melaksanakan MBS 2015-2016
1
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
91 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Beberapa kendala / masalah yang dihadapi antara lain
1. Kemampuan managerial kepala sekolah dalam mengelola proses
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan masih terbatas
2. Masih terbatasnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan
3. Belum efektifnya komunikasi antara warga sekolah
4. Akuntabilitas penyelenggaraann sekolah belum sepenuhnya dilakukan
Beberapa kebijakan yang harus didorong untuk dilaksanakan antara lain :
1. Meningkatkan kemampuan managerial kepala sekolah melalui pelatihan
dan pendidikan
2. Membangun partisipasi masyarakt terhadap proses pendidikan
3. Melibatkan semua warga sekolah termasuk komite sekolah,pengawas
dan masyarakat secara luas
4. Menciptakan keterbukaan dalam mengelola pendidikan
Sasaran 42
Meningkatnya prosentase sekolah SMA/SMK menerapkan MBS
48,23%
Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 43 Perkembangan Prosentase SMA/SMK/MA Menerapkan MBS 2015-2016
Sasaran strategis
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016
T R % T R %
Meningkatnya prosentase sekolah SMA/SMK menerapkan MBS 48,23%
Persentase
sekolah yang
menerapkan
MBS SMA/SMK
50% 75.67% 84.08% 48.23 72.22 148.815
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
92 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Berdasarlan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Prosentase
SMA/SMK/MA melaksanakan MBS sudah mencapai target yang ditetapkan,
dari target 48,23% dapat terealisasi sebesar 72,22%, dengan persentase
realisasi sebesar `48,815%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2015
realisasi ini mengalami penurunan sebesar 3,45%. Grafik nya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. 44 Grafik Capaian Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS 2015-2016
Sebagaimana pada jenjang SMP/MTs, pada jenjang SMA/SMK/MA
mengalami kendala dan permasalaha yang sama terkait pencapaian
prosentase sekolah Melaksanakan MBS antara lain :
1. Kemampuan managerial kepala sekolah dalam mengelola proses
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan masih terbatas
2. Masih terbatasnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan
3. Belum efektifnya komunikasi antara warga sekolah
4. Akuntabilitas penyelenggaraann sekolah belum sepenuhnya dilakukan
Beberapa kebijakan yang harus didorong untuk dilaksanakan antara lain :
1. Meningkatkan kemampuan managerial kepala sekolah melalui pelatihan
dan pendidikan
2. Membangun partisipasi masyarakt terhadap proses pendidikan
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
93 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
3. Melibatkan semua warga sekolah termasuk komite sekolah,pengawas dan
masyarakat secara luas
4. Menciptakan keterbukaan dalam mengelola pendidikan
D. REALISASI ANGGARAN (masih Menunggu penyelesaian Laporan
Keuangan tahun 2016
Total anggaran Dinas Pendidikan Pemuda tahun 2016 berjumlah Rp.
339,226,573,113.00. Realisasi pengeluaran sampai bulan Desember tahun
2016 adalah Rp. 318,248,020,548.00. sehingga daya serap anggaran Dinas
pendidikan sampai Desember 2016 adalah.
318,248,020,548 x 100 = 93,82% 339,226,573,113
Berikut disajikan tabel rincian realisasi anggaran tahun 2016.
Tabel 3. 44 Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2016
No Uraian Anggaran 2015
(Rp)
Realisasi 2015 Realisasi 2014
(Rp) (Rp) %
1 Belanja
Pegawai Rp.207,232,848,205 Rp.199,213,904,680 96,13% 179,122,387,019
2 Belanja
Barang Jasa Rp.32,693,926,500 Rp. 23,496,519,669 71,87% 29,030,224,536
3 Belanja
Modal Rp. 21,276,374,500 Rp. 17,560,219,162 82,53% 10,464,121,000
Jumlah Rp.261,203,149,205 Rp.240.270,643,511 91,99% 218,616,732,555
Sumber: Laporan keuangan Dinas Pendidikan
Berdasarkan tabel 5.1. dijelaskan bahwa anggaran belanja tahun 2016
ditetapkan sebesar Rp.261.203.149.205,00 dalam APBD Perubahan dan
terealisasi sebesar Rp240.270.643,511,00 atau sebesar 91,99% dari
Anggaran yang ditetapkan dimana seluruhnya berada dibawah alokasi
anggaran yang ditetapkan.Jika dibandingkan dengan realisasi Belanja Tahun
2012 sebesar Rp218.616.732.555,00,00 terjadi kenaikan sebesar
Rp21.677.410.956,00 atau sebsar 9,92%.
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
94 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Belanja Pegawai
Anggaran Belanja Pegawai untuk Tahun 2016 sebesar
Rp.207.232.848.205,00 ( Perda Perubahan APBD) dan terealisasi sebesar
Rp199.213.904.680,00 atau 96,13% sehingga kurang dari anggaran Belanja
Pegawai sebesar Rp8.018.943.525,00 atau 4,03%. Jika dibandingkan
dengan realisasi Belanja Pegawai tahun 2014,maka terjadi peningkatan
Belanja Pegawai sebesar Rp20.091.517.661,00 atau 11,22% dari total
realisasi Belanja Pegawai tahun 2012. Ini dikarenakan adanya Penambahan
pegawai dan guru bersertifikasi.
Ada 5 unsur yang dipertimbangkan dalam Belanja Pegawai dan
pengeluaran terbesar digunakan untuk Gaji dan Tunjangan sebesar
Rp111.621.628.230,00 atau 56,03% dari total realisasi Belanja Pegawai
tahun 2013serta pengeluaran terendah untuk uang lembur sebesar
Rp.3.800.000,00 atau 0,002% dari total realisasi Belanja Pegawai tahun
2012. Tabel 5.2 menjelaskan
jumlah anggaran da realisasi belanja Pegawai tahun 2013 dan 2012 dari
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
Tabel 3. 45 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2015-2016
No Uraian Anggaran 2013 (Rp) Realisasi 2013
Realisasi 2012(Rp) (Rp) %
1 Gaji dan
tunjangan 116,330,069,525.00 111,621,628,230,00 95.95% 103,995,744,671.00
2 Tambahan
penghasilan PNS
59,246,342,680.00 57,972,927,450,00 97.85% 50,509,983,596.00
3 Honorarium
PNS 496,860,000.00 364,735,000.00 73.41% 360.450,000.00
4 Honorarium Non
PNS 31,155,776,000.00 29,250,814,000,.00 93.89% 24,254,308,752,00
5 Uang lembur 3,800,000.00 3,800,000.00 100.00% 1,900,000.00
Jumlah 207,232,848,205.00 199,213,904,680.00 96.13% 179,122,387,019.00
Sumber : Laporan Keuangan Dinas Pendidikan
Pada tabel 5.2 dijelaskan bahwa realisasi belanja pegawai digunakan untuk :
o Realisasi Belanja Pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan
program kegiatan sebesar Rp169,594,555,680.00 atau 85,13% dari total
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
95 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
realisasi Belanja Pegawai Tahun 2013 yang terdiri dari: (1) Pembayaran
Gaji dan tunjangan dan (2) Tambahan Penghasilan PNS.
o Realisasi Belanja Pegawai yang terkait dengan pelaksanaan program
kegiatan sebesar Rp29,619,349,000.00 atau 14,87% dari total realisasi
Belanja Pegawai tahun 2012 yang terdiri dari : (1) Honorarium PNS ,(2)
Honorarium Non PNS , (honor panitia pelaksana teknis kegiatan,honor
tim, dan (3) Uang lembar.
Dari total belanja pegawai tersebut diatas yang di atribusi kedalam
aset tetap sebesar Rp74.800.000,00 yang merupakan komponen dalam
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap sampai
dengan siap digunakan dalam operasional pemerintah.
Belanja Barang Jasa
Belanja barang dan jasa yang dimaksud digunakan untuk
pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai mamfaatnya kurang
dari 12 ( dua belas ) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan
program dan kegiatan Pemerintah Daerah.
Anggaran Belanja Barang dan Jasa untuk Tahun 2013 sebesar rp.
35.418.476.500,00 ( Perda Perubahan APBD ) dan terelisasi sebesar Rp.
25.812.668.669,00 atau 72 ,88% sehingga kurang dari
anggaranBelanja,Barang dan Jasa sebesar Rp. 9.605.807.831,00 atau
27,12%.
Ada 15 unsur yang di pertimbangkan dalam Belanja barangdan jasa
dan pengeluaran terbesar digunakan untuk Belanja Barang Jasa Kantor
sebesar Rp. 20.407.861.344 atau 79,06% dari total realisasi Belanja Barang
Jasa Tahun 2013 serta pengeluaran terendah untuk Belanja Pemeliharaan
sebesar Rp.5.000.000,00 atau 0,02 % dari total realisasi Belanja Barang
Jasa Tahun 2013. Pada dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Tabel 3. 46 Realisasi Belanja Barang dan Jasa 2016
NO URAIAN ANGGARAN
2013
REALISASI 2013 REALISASI 2012 (Rp) (%)
1 Belanja bahan pakai habis kantor
1.173.228.500 848.417.566 72,31 359.386.350
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
96 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
2 Belanja bahan material
17.610.000 11.635.000 66,07
3 Belanja jasa kantor 28.150.565.000 20.407.861.344 72,50 27.044.913.403
4 Belanja perawatan kendaraan bermotor
290.200.000 252.720.702 87,09 199.300.000
5 Belanja cetak dan penggandaan
470.001.000 298.395.757 63,49 221.035.550
6 Belanja sewa rumah/gedung
17.000.000 14.500.000 85,29 6.500.000
7 Belanja sewa sarana mobilitas
43.200.000 39.700.000 91,90 18.000.000
8 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor
29.600.000 9.100.000 30,74 11.850.000
9 Belanja makan dan minum
95.400.000 79.660.000 69,18 434.279.133
10 Belanja pakaian dins dan atributnya
95.400.000 79.660.000 83,50 58.000.000
11 Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu
130.900.000 118.050.000 90,18 44.600.000
12 Belanja perjalanan dinas
1.328.192.000 703.173.800 52,94 428.361.100
13 Belanja pemeliharaan
25.000.000 5.000.000 20,00 6.000.000
14 Belanja barang untuk masyarakat
230.700.000 227.113.000 98,45
15 Belanja barang 230.700.000 227.113..000 98,45
16 Belanja jasa kansultasi
2.724.550.000 2.318.406.000 85,09 197.999.000
Jumlah 35.418.476.500 25.812.668.669 72,88 29.030.224.536
Sumber : Laporan Keuangan Dinas Pendidikan tahun 2013
Dari total belanja barang dan jasa tersebutada termasuk belanja aset
tetap yang telah dikapitalisasi kedalam penambahan nilai asset tetap
sebesar Rp. 2.325.566.000.
Belanja Modal
Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi mamnfaat lebih dari 1
tahun. Berdasarkan laporan keuangan, anggaran belanja modal tahun 2013
sebesar Rp. 18.551.824.500 dan terealisasi Rp. 15.241.813.162 atau
82,16% dari target anggaran yang di tetapkan pada anggaran perubahan.
Jika dibandingkan dengan realisasi Belanja modal tahun 2012 maka terjadi
peningkatan belanja modal tahun 2013 sebesar Rp. 777.692.162 atau
45,66% dari total realisasi belanja modal tahun 2012
LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja
97 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Tabel 3. 47 Realisasi Belanja Modal 2016
NO URAIAN ANGGARAN 2013 REALISASI 2013
REALISASI 2012 (Rp) (%)
1 Belanja modal pengadaan peralatan kantor
70,000,000.00 - 0.00% 17,600,000.00
2 Belanja modal pengadaan
89,500,000.00 88,362,450.00 98,73% 9,000,000.00
3 Belanja modal Pengadaan Komputer
85,199,000.00 80,211,500.00 94.15%
4 Belanja modal pengadaan mebeulair
1,585,725,000.00 1,407,119,250.00 88.74% 205,680,000.00
5 Belanja modal pegadaan alat-alat studio
33,000,000.00 23,858,750.00 72.30%
6 Blanja modal pengadaan alat-alat laboratorium
195,000,000.00 194,700,000.00 99.85% 616,790,000.00
7 Belanja modal pengadaan instalasi listrik dan telepon
280,000,000.00 228,977,100.00 81.78%
8 Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian*) Bangunan
16,213,400,500.00 13,218,584,112.00 81.53%
9 Belanja modal pengadaan konstruksi jalan
112,725,000.00
10 Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan
51,817,000.00
11 Belanja modal pengadaan instalasi listrik dan telepon
4,500,000.00
12 Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian*) Bangunan
9,446,009,000.00
13 Jumlah 18,551,824,500.00 15,241,813,162.00 82.16% 10,464,121,000.00
Sumber : Laporan Keuangan Dinas Pendidikan
Realisasi anggaran berdasarkan penetapan kinaerja tahun 2013 dapat
dilihat pada lampiran.
LAKIP Tahun 2016 – BAB IV Penutup
98 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
BAB IV
PENUTUP
Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Pendidikan telah diuraikan beberapa ketercapaian indikator kinerja
yang ditetapkan. Capaian-capaian dari masing-masing indikator merupakan
gambaran keberhasilan pelaksanaan dari program dan kegiatan yang
dilaksanakan selama satu tahun anggaran, hal ini akan memberikan gambaran
kinerja dinas pendidikan sebagai bahan penyusunan program dan kegiatan tahun
berikutnya sekaligus sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan untuk dijadikan perbaikan dan
penyempurnaan untuk lebih maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan
bagi masyarakat luas.
A. TINJAUAN UMUM
1. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten
Tanah Bumbu , telah ditetapkan 28 (dua puluh delapan) sasaran strategis
yang harus dicapai, yang dituangkan dalam 28 (dua puluh delapan) indikator
kinerja. Melalui proses evaluasi internal telah dicapai terdapat 20 indikator
dengan nilai >90% mengalami kenaikan dengan katagori sangat baik, 4
(Empat) indikator tercapai dengan nilai kinerja 70 % - 89,99 %; atau dengan
katagori baik, 2 (dua) indikator kinerja tercapai dengan nilai kinerja 55 % -
69,99 %; atau dengan katagori cukup, dan 2 (dua) indikator kinerja tercapai
dengan nilai kinerja < 55 % ; atau dengan katagori kurang.
Pencapaian ini tentu masih belum maksimal karena ukurannya adalah
bagaimana masyarakat dapat terlayani dengan baik, Masih banyak kendala
yang harus dihadapi dan dicarikan solusi. Namun disatu sisi juga masih
terdapat peluang untuk dikembangkan agar pencapaian indikator tersebut
lebih maksimal. Terlepas dari berbagai kendala dan hambatan bahwa usaha
yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan cukup maksimal dalam
melaksanakan program dan kegiatan.
LAKIP Tahun 2016 – BAB IV Penutup
99 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
2. Capaian kinerja diatas tentu akan terus diupayakan lebih maksimal, hal ini
sangat diharapkan semua pihak yang peduli terhadap pembangunan
pendidikan untuk pendidikan yang lebih maju dan berkualitas.
B. TINJAUAN KHUSUS
1. Kesesuaian, ketepatan dan konsistensi dokumen perencanaan menjadi
prasyarat untuk memperoleh gambaran yang jelas, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sehingga sasaran dan tujuan dari masing-masing
program dan kegiatan dapat diukur secara tepat dan benar. Sehingga harus
dimulai dari proses perencanaan yang sesuai dengan prosedur dan
mekanisme yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
2. Penetapan Rencana Kinerja tentu harus disesuaikan dengan sasaran.
Indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD, RKPD, dan Renstra
dinas Pendidikan agar terjadi konsistensi dari program dan kegiatan yang
di laksanakan pada setiap tahun anggaran.
3. Dalam rangka mewujudkan sasaran bukanlah semata-mata karena
kapabilitas dan kompetensi dalam teknis pengelolaan kegiatan, tetapi juga
disebabkan bantuan dan dukungan dari semua pihak yang berkompeten
dalam pembangunan dunia pendidikan.
C. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHANNYA
Beberapa permasalahan umum yang dihadapi dalam tahun anggaran
2015, diidentifikasi sebagai berikut :
1. Belum tercapainya angka partisipasi kasar dan angka partisipasi Murni
pada jenjang PAUD, dan SAM/SMK;
2. Keterbatasan Ketersediaan sarana dan prasarana terutama perpustakaan
3. Belum maksimalnya kualitas nilai rata-rata hasil ujian nasional ;
4. Masih banyaknya guru yang belum memenuhi standar kualifikasi
pendidikan S-1;
5. Jumlah Guru bersertifikasi masih rendah
6. Keterserapan lulusan SMK di dunia kerja masih sedikit
7. Belum maksimalnya pelayanan terhadap anak usia sekolah yang
berkebutuhan khusus;
8. Belum maksimalnya penerapan peran dan fungsi komite sekolah ;
LAKIP Tahun 2016 – BAB IV Penutup
100 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama dalam hal upaya
mengatasi permasalahan tersebut di atas guna perbaikan-perbaikan di tahun
yang akan datang dalam perjalanan Rencana Strategis Dinas pendidikan
adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan pendidikan PAUD, pendidikan Dasar, Menengah yang merata
tanpa diskriminasi wilayah, suku, agama, rasgender dan antar golongan
2. Meningkatkan kualitas pendidikan SD dan SMP melalui pemenuhan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilakukan secara terus menerus
untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
3. Meningkatkan mutu kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui
peningkatan kompetensi, lisensi, dan sertifikasi
4. Melengkapi sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan Sandar Nasional Pendidikan (SNP)
5. Menjamin keberpihakan terhadap masyarakat miskin agar memperoleh
akses pendidikan dasar yang bermutu dan seluas-luasnya
6. Melanjutkan rintisan Wajib Belajar 12 tahun
7. Melanjutkan Program satu desa satu PAUD
8. Melanjutkan Penyediaan Pembiayaan bagi masyarakat kurang mampu
9. Pelaksanaan bimbingan belajar dan uji coba ujian nasional lebih dini,
dengan melibatkan lembaga-lembaga pendidikan yang sudah teruji dalam
pelaksanaan bimbingan belajar;
10. Penyediaan dana pendamping dalam pelaksanaan pendidikan lanjutan
guru untuk memenuhi standar kualifikasi ;
11. Rekrutmen Tenaga pengajar bagi sekolah Luar Biasa karena keterbatasan
tenaga pendidik;
12. Mendorong Kepala sekolah dan warga sekolah untuk pemenuhan indikator-
indikator MBS
13. Pembangunan Ruang Penunjang Lainnya yang masih terbatas seperti,
perpustakaan, Laboratorium, Bengkel, Mushola dll
14. Pelaksanaan sosialisasi secara berkelanjutan kepada komite sekolah,
dengan melibatkan instansi/lembaga pendidikan yang berkompeten ;
PROGRES CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN IKU 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA PEJABAT DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA KASI DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA STAF DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
SK INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
PENETAPAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016
LAMPIRAN