lakip 2016 laporan akuntabilitas kinerja instansi...

121
LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDIDIKAN Jl. Dharma praja no. 06 gunung tinggi Batulicin website : disdik.tanahbumbukab.go.id

Upload: lamquynh

Post on 03-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

LAKIP 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

DINAS PENDIDIKAN Jl. Dharma praja no. 06 gunung tinggi Batulicin

website : disdik.tanahbumbukab.go.id

Page 2: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – Ringkasan Eksekutif

i DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan pada

Dinas Pendidikan disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

(LAKIP) Tahun 2016 sebagai wujud dari pelaksanaan tugas dan fungsi selama

satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan pemerintah

Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pelaporan keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintahan.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan tahun 2016 didasarkan pada Rencana

Strategis Dinas Pendidikan, yang mengemban misi 1). Meningkatkan ketersediaan

dan keterjangkauan layanan pendidikan di semua jenjang pendidikan. 2).

Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan disemua jenis dan

jenjang pendidikan. 3). Meningkatkan tata kelola lembaga pendidikan yang

profesional, efisien dan akuntabel. Untuk dapat merealisasikan misi diatas telah

ditetapkan tujuan dan sasaran terdiri dari Tujuan satu : Tersedia dan

terjangkaunya layanan pendidikan disemua jenis dan jenjang pendidikan dengan

9 sasaran. Tujuan dua: Tersedia dan terjangkaunya layananpendidikan yang

bermutu dan relevan disemua jenis dan jenjang pendidikan dengan 11 Sasaran.

Tujuan tiga: Terselenggaranya pengelolaan pendidikan yang profesional, efisien

dan akuntabel dengan rupakan ta7 sasaran.

Di Tahun Kelima dari periode Rencana Strategis (renstra) dinas Pendidikan

periode 2011-2015 telah dihasilkan kinerja berdasarkan rencana kerja (renja)

tahun 2015 dengan ditetapkannya 27 Indikator Kinerja Utama. Hasil kinerja dari

masing-masing indikator Dari 27 indikator tersebut 20 Indikator berhasil dengan

kategori dengan sangat baik. 4 indikator dengan kategori baik, 2 indikator kategori

cukup, dan 2 indikator kategori belum berhasil. Walaupun secara umum indikator

dapat dicapai namun masih ditemui beberapa kendala antara lain : Belum

tercapainya angka partisipasi kasar pada jenjang PAUD dan SMA/SMK,

Keterbatasan ketersediaan sarana prasarana, belum maksimal nya perolehan

hasil nilai Ujian Nasional, Masih terdapat guru guru yang belum berkualifikasi S1,

Jumlah Guru bersertifikasi masih terbatas, Keterserapan lulusan SMK diterima

Page 3: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – Ringkasan Eksekutif

ii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

didunia kerja masih rendah, Belum maksimalnya peran komite sekolah, Daya

tampung sekolah masih terbatas, Belum terpenuhinya standar nasional

Pendidikan, dari beberapa permasalahan diatas beberapa program dan kegiatan

yang dilaksanakan dinas pendidikan antara lain : pembangunan dan rehabilitasi

gedung sekolah, Pemberian bantuan Operasional Sekolah, BOMM, Program wajib

belajar 9 tahun, rintisan pendidikan menengah universal 12 tahun, Program satu

desa satu PAUD, Beasiswa penduduk kurang mampu.

Page 4: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

iii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu dapat

menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016. Laporan ini merupakan

upaya Dinas Pendidikan dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas Kinerja

seperti tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintahan.

Laporan ini meyajikan target dan capaian kinerja Dinas Pendidikan sepert

tertuang dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja Dinas Pendidikan tahun

2016. Capaian kinerja yang disajikan berupa tingkat capaian Indikator Kinerja

(IKU) yang ada pada program dan kegiatan Dinas Pendidikan, dengan harapan

akan tercapai 3 misi Dinas Pendidikan yakni :

1. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan disemua

jenjang pendidikan

2. Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan disemua jenis

dan jenjang pendidikan

3. Meningkatkan tata kelola lembaga pendidikan yang professional, efisien dan

akuntabel

Dalam upaya merealisasikan misi diatas, melalui kerja keras serta

dukungan dari pemangku kepentingan dapat disampaikan bahwa secara umum

Dinas Pendidikan telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan

dengan baik. Pada tahun 2015 Dinas Pendidikan telah melaksanakan 11 Program

dengan 67 kegiatan. Dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebanya 27 indikator.

Dari Indikator kinerja Utama yang ditetapkan tersebut terlihat bahwa 20 Indikator

telah berhasil dengan sangat baik, 4 indikator kategori baik, 8 indikator kategori

cukup dan 5 indikator katagori belum berhasil

Sebagai perwujudan sebuah pertanggung jawaban terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun, maka disusunlah Lakip Tahun

2015 untuk dapat dijadikan bahan mengukur kinerja kegiatan, dan selanjutnya

sebagai pedoman untuk menetapkan skala prioritas kegiatan bidang pendidikan di

Page 5: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

iv DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

tahun yang akan datang. Paling tidak Laporan ini akan dapat memberikan

gambaran objektif tentang kinerja pembangunan pendidikan di Kabupaten Tanah

Bumbu

Disatu sisi Dinas Pendidikan menyadari bahwa tantangan pembangunan

pendidikan semakin kompleks dan memerlukan kerja keras di tahun-tahun

mendatang, dengan harapan semua pihak memberikan perhatian dan dukungan

terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditentukan.

Akhirnya semoga dengan tersusunnya LAKIP Tahun 2016 ini dapat

memberikan manfaat dalam mendukung pembangunan di kabupaten Tanah

Bumbu.

Batulicin, Desember 2016

Kepala Dinas,

Ir. Sartono,M.Si

Pembina Utama Muda

NIP196009151987031 018

Page 6: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

v DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1

A. LATAR BEL AKANG ......................................................................................................... 1

B. DASAR HUKUM ............................................................................................................... 4

C. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................ 4

D. GAMBARAN UMUM .......................................................................................................... 4

E. DESKRIPSI KOMPETENSI DINAS PENDIDIKAN ..................................................... 11

BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................................................... 14

A. RENCANA KINERJA ..................................................................................................... 14

B. ASPEK STRATEGIS ....................................................................................................... 20

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 .............................................................................. 29

D. RENCANA ANGGARAN ............................................................................................... 30

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................ 31

A. INDIKATOR KINERJA .................................................................................................... 33

B. CAPAIAN KINERJA ......................................................................................................... 35

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ...................................................................................... 40

D. REALISASI ANGGARAN (masih Menunggu penyelesaian Laporan Keuangan

tahun 2016 ................................................................................................................................ 93

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 98

A. TINJAUAN UMUM ........................................................................................................... 98

B. TINJAUAN KHUSUS ....................................................................................................... 99

C. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHANNYA .......................................... 99

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 101

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 102

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 103

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 104

Page 7: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

vi DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 105

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 106

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 107

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 108

LAMPIRAN .................................................................................................................................. 109

Page 8: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

vii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. 1 Data Jumlah Dana BOP dan BOMM ................................................................................. 8

Tabel 1. 2 Angka Melanjutkan Menurut Jenjang Pendidikan ........................................................... 8

Tabel 1. 3 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016 ............................................ 8

Tabel 1. 4 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenjang Pendidikan ............................................. 9

Tabel 1. 5 Persentase Ruang Kelas Menurut Kondisi dan Jenjang Pendidikan 2015-2016 ............ 10

Tabel 1. 6 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016 ....................................... 10

Tabel 2. 1 Misi Dinas Pendidikan .................................................................................................... 15

Tabel 2. 2 Tujuan Dinas Pendidikan ................................................................................................ 15

Tabel 2. 3 Sasaran Strategis Tujuan 1 Dinas Pendidikan 2016 ....................................................... 15

Tabel 2. 4 Sasaran Strategis Tujuan 2 Dinas Pendidikan 2016 ....................................................... 16

Tabel 3. 1 Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016 ................................................................ 36

Tabel 3. 2 Realisasi IKU Angka Partisipasi Kasar PAUD 2015-2016 ................................................ 40

Tabel 3. 3 Perkembangan Prosentase APK SD/MI 2015-2016 ....................................................... 43

Tabel 3. 4 Capaian APK SMP/MTs 2015-2016 ................................................................................ 44

Tabel 3. 5 Perkembangan Pencapaian APK SMA/SMK 2015-2016................................................. 45

Tabel 3. 6 Pekembangan Capaian APK Non Formal 2016 .............................................................. 46

Tabel 3. 7 Perkembangan APS SD/MI 2016 .................................................................................... 47

Tabel 3. 8 Perkembangan Capaian APS SMP/MTs 2016 ................................................................ 48

Tabel 3. 9 Perkembangan Capaian APS SMA/SMK/MA 2016 ........................................................ 49

Tabel 3. 10 Perkembangan Capaian APM SD/MI 2015-2016 ......................................................... 50

Tabel 3. 11 Perkembangan Capaian APM SMP/MTs 2015-2016 ................................................... 52

Tabel 3. 12 Perkembabngan APM SMA/SMK/MA 2015-2016 ....................................................... 53

Tabel 3. 13 Capaian Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2015-2016 ................ 54

Tabel 3. 14 Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016 .............................................. 55

Tabel 3. 15 Capaian Angka Harapan Sekolah 2015-2016 ............................................................... 56

Tabel 3. 16 Perkembangan Pendidiakan S1 Guru PAUD 2015-2016 .............................................. 57

Tabel 3. 17 Perkembangan Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016 ............................................... 59

Tabel 3. 18 Kualifikasi Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016 .................................................. 61

Tabel 3. 19 Pendidikan S1 Guru SMA/SMMK/MA 2015-2016 ....................................................... 63

Tabel 3. 20 Prosentase Nilai UKG Guru PAUD Memenuhi Passing Grade 2015 ............................. 64

Tabel 3. 21 Prosentase Nilai UKG SD/MMI Memenuhi Passing Grade 2015 ................................. 66

Tabel 3. 22 Prosentase Nilai UKG Guru SMP/MTs Memenuhi Passing Grade 2015 ...................... 67

Tabel 3. 23 Prosesntase Nilai UKG Guru SMA/SMK/MA Memenuhi Passing Grade 2015 ............. 68

Tabel 3. 24 Perkembangan Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016 ........................................... 69

Tabel 3. 25 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016 ...................................... 70

Tabel 3. 26 Perkembangan Meningkatnya PAUD Terakreditasi Minimal B Tahun 2015-2016 ...... 71

Tabel 3. 27 Perkembangan Meningkatanya SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .............. 73

Page 9: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

viii DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 3. 28 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ................ 75

Tabel 3. 29 Perkembangan SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ........................... 76

Tabel 3. 30 Perkembangan Meningkatnya PKBM yang Terakreditasi Minimal 1 2015-2016 ........ 78

Tabel 3. 31 Perkembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan Terakreditasi 2015-2016 .................. 79

Tabel 3. 32 Perkembangan Meningkatnya Nilai rata-rata Ujian SD 2015-2016 ............................. 80

Tabel 3. 33 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMP/MTs2015-2016 ................. 81

Tabel 3. 34 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMA/MA 2015-2016 ................. 82

Tabel 3. 35 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2015-2016 ........................ 83

Tabel 3. 36 Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016 ................ 84

Tabel 3. 37 Perkembangan Nilai Indeks Integritas UN SMA/SMK/MA 2015-2016 ........................ 85

Tabel 3. 38 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD 2015-2016 ................................................... 85

Tabel 3. 39 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMP/MTs 2015-2016 ............... 86

Tabel 3. 40 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 2015-2016 ....... 87

Tabel 3. 41 Perkembangan Prosentase Sekolah SD Menerapkan MBS 2015-2016 ....................... 88

Tabel 3. 42 Perkembangan Prosentase Sekolah SMP Menerapkan MBS 2015-2016 .................... 90

Tabel 3. 43 Perkembangan Prosentase SMA/SMK/MA Menerapkan MBS 2015-2016 ................. 91

Tabel 3. 44 Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2016 ...................................................................... 93

Tabel 3. 45 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2015-2016 ........................................ 94

Tabel 3. 46 Realisasi Belanja Barang dan Jasa 2016 ....................................................................... 95

Tabel 3. 47 Realisasi Belanja Modal 2016 ...................................................................................... 97

Page 10: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

ix DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. 1 Jumlah Dana BOP dan BOMM ..................................................................................... 8

Gambar 1. 2 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016 ........................................ 9

Gambar 1. 3 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenajng Pendidikannya ................................... 9

Gambar 1. 4 Persentase Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikannya ........................................ 10

Gambar 1. 5 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikannya ................................................ 11

Gambar 3. 1 Skala Penilaian Kinerja Pemerintah ........................................................................... 33

Gambar 3. 2 Grafik Indikator Kinerja Utama (IKU) ......................................................................... 39

Gambar 3. 3 Grafik Capaian APK PAUD 2015-2016 ........................................................................ 41

Gambar 3. 4 Grafik Capaian APK SD 2016 ...................................................................................... 43

Gambar 3. 5 Grafik Capaian APK SMP/MTs 2015-2016 ................................................................. 44

Gambar 3. 6 Grafik Capaian APK SMA/SMK/MA/Paket C 2015-2016 ............................................ 46

Gambar 3. 7 Grafik Capaian APK Non Formal 2015-2016 .............................................................. 47

Gambar 3. 8 Grafik Capaian APS SD/MI 2016 ................................................................................ 48

Gambar 3. 9 Grafik Capaian APS SMP?MTs 2016 ........................................................................... 49

Gambar 3. 10 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016 ...................................................... 50

Gambar 3. 11 Grafik Capaian APM SD/MI/Paket A 2015-2016 ...................................................... 51

Gambar 3. 12 Grafik Capaian APM SMP/MTs 2015-2016 .............................................................. 52

Gambar 3. 13 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016 ...................................................... 53

Gambar 3. 14 Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2016 .................................... 54

Gambar 3. 15 Grafik Capaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016 .................................... 55

Gambar 3. 16 Capaian Persentase Angka Harapan Sekolah 2016 ................................................. 57

Gambar 3. 17 Grafik Kualifikasi Pendidikan S1 Guru PAUD 2015-2016 ......................................... 58

Gambar 3. 18 Capaian Persentase Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016 ................................... 60

Gambar 3. 19 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016 ........................... 62

Gambar 3. 20 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMA/SMK/MA 2015-2016 ................... 63

Gambar 3. 21 Grafik Prosentase NIlai UKG 2015 Guru PAUD Memenuhi Passing Grade .............. 65

Gambar 3. 22 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade ................... 66

Gambar 3. 23 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade ................... 67

Gambar 3. 24 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ................................ 69

Gambar 3. 25 Grafik Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016 ...................................................... 70

Gambar 3. 26 Grafik Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016 ................................................ 71

Gambar 3. 27 Capaian TK/RA/BA Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .......................................... 72

Gambar 3. 28 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016 ................................ 74

Gambar 3. 29 Grafik Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .......................... 75

Gambar 3. 30 Grafik Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016 .................. 77

Gambar 3. 31 Grafik Capaian Prosentase PKBM yang Terakreditasi 2016 .................................... 78

Gambar 3. 32 Grafik Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Terakreditasi 2016.............................. 79

Gambar 3. 33 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SD 2016 .................................................... 80

Page 11: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

x DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Halaman

Gambar 3. 34 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMP 2016 ................................................. 81

Gambar 3. 35 Grafik Prosentase Nila Rata-Rata Ujian SMA/MA 2016 ........................................... 82

Gambar 3. 36 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2016 ................................................. 83

Gambar 3. 37 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016 .. 84

Gambar 3. 38 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016 .. 85

Gambar 3. 39 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SD 2016 ....................................... 86

Gambar 3. 40 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMP 2016 .................................... 87

Gambar 3. 41 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMK 2016 .................................... 88

Gambar 3. 42 Grafik Prosentase SD/MI yang Melaksanakan MBS 2015-2016 .............................. 89

Gambar 3. 43 Grafik Capaian Prosentase SMP/MTs yang Melaksanakan MBS 2015-2016 ........... 90

Gambar 3. 44 Grafik Capaian Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS 2015-2016 ........... 92

Page 12: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

xi DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN JUDUL

1 PROGRES CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN IKU DINAS

PENDIDIKAN 2016

2 SK INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

3 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016

4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

5 PENETAPAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN

2016

6 PENETAPAN KINERJA PEJABAT DINAS PENDIDIKAN TAHUN

2016

7 PERJANJIAN KINERJA KASI DINAS PENDIDIKAN 2016

8 PENE PERJANJIAN KINERJA STAF DINAS PENDIDIKAN 2016

9 PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016

Page 13: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BEL AKANG

Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang

sebagai sebuah kebutuhan yang sama dengan pemenuhan kebutuhan-

kebutuhan lainnya, maka peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh

terhadap perkembangan suatu bangsa. Dalam Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum pengertian

pendidikan yakni “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan

spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia

serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. Sehingga tujuan pendidikan itu sendari adalah memuat gambaran

tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk penyiapan

pelaku pembangunan sehingga akan melahirkan sumber daya manusia yang

bukan saja memiliki kecerdasan keilmuan tetapi juga diiringi dengan

terbentuknya karakter yang mendukung integritas sumber daya sebagai

pelaku pembangunan

Menyadari akan hal ini pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu

menjadikan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan

sebagai upaya nyata dalam menyiapkan dan membekali pelaku pembangunan

dimasa yang akan datang. Lebih-lebih dalam rangka Otonoi Daerah yang

penuh persaingan baik ditingkat nasional dan regional memerlukan kesiapan

sumber daya manusia dalam berkompetisi dan memiliki keterampilan dan

penguasaan ilmu pengetahuan. Hal ini akan menjadi tolok ukur bagaimana

tingkat kemampuan bersaing tenaga-tenaga kerja yang ada, disamping

membekali kemampuan akademik untuk bersaing secara keilmuan dan

intelektual dalam menghadapi berbagai persoalan pembangunan dan

kemasyarakatan.

Page 14: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

2 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Pembangunan bidang pendidikan tersebut diarahkan untuk

meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, peningkatan

mutu, serta relevansi, dan efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi

tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional

bahkan global.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan

cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka akuntabilitas kerja diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur, transparan, komprehensif dan legitimate, sehingga penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna,

berhasil guna, bersih, bertanggungjawab dan bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Setelah berakhirnya masa priode Rencana Strategis (Renstra) dinas

Pendidikan periode 2011-2015, maka Tahun 2016 merupakan tahun awal atau

masa transisi renstra keberikutnya yakni priode 2016-2021. Pada tahun 2016

telah disusun rencana Strategie (renstra) Dinas Pendidikan priode 2016-2021

yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) ada beberapa isu yang mempengaruhi penyusunan Renstra Dinas

Pendidikan 2016-2021 yakni deberlakukannya UU Nomor 32 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah yang mengamanahkan bahwa jenjang pendidikan

SMA/SMK dan MA menjadi kewenangan Provinsi, hal ini akan efektif akan

diberlakukan pada tahun 2017, sehingga target indikator jenjang pendidikan

ini tidak akan termuat dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten

Tanah Bumbu. Yang kedua terjadinya kebijakan perubahan SOTK semua

instansi yang akan mengalami pengalihan kewenangan, penggabungan dan

munculnya SOTK baru. Khusus Dinas Pendidikan akan berubah menjadi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Di tahun 2017 SOTK ini akan efektif

berlaku sehingga indikator-indikator kinerja akan mengalami penyesuaian.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 menjadi penting dan

strategis selain untuk menampilkan capaian kinerja tahunan yakni tahun 2016,

Page 15: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

3 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

juga akan digunakan sebagai tolok ukur dalam penyusunan indikator-indikator

lima tahun mendatang. Atau akan menjadi data dasar dalam melihat

bagaimana capaian kinerja utama lima tahun yang akan datang.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pendidikan

dihadapkan pada berbagai permasalahan, antara lain masih terdapat daerah

yang belum terlayani layanan pendidikan terutama bagi daerah-daearah yang

jauh dari kecamatan. Khususnya pada jenjang SMA/SMK/MA, Distribusi guru

yang belum merata, sarana pendukung seperti perpustakaan, laboratorium,

peralatan lab. dll

Sebagai amanah dalam mempertanggungjawabkan semua

pelaksanaan program dan kegiatan dalam merealisasikan hal tersebut Dinas

Pendidikan sebagai salah satu SKPD yang melaksanakan urusan

pemerintahan dibidang Pendidikan menyusun laporan kinerja kegiatan,

Program dan Kebijakan tahun 2015.

Laporan Kinerja kegiatan pada dasarnya berisi tentang perbandingan

antara target kinerja kegiatan dengan realisasi aktual kegiatan, sementara

laporan kinerja program berisi tentang perbandingan antara target kinerja

program dengan realisasi aktual capaian program, adapun laporan realisasi

kebijakan berisi tentang perbandingan antara target kinerja kebijakan dengan

realisasi aktual capaian kebijakan. Realisasi kegiatan berupa keluaran/output

kegiatan, Realisasi program berupa outcome/manfaat yang diperoleh dari

dilaksanakannya program, sementara realisasi kebijakan berupa

impact/dampak yang diperoleh dari diputuskannya suatu kebijakan.

Semua komponen diatas diukur sejauh mana ketercapaian dan apakah

telah memberikan nilai tambah bagi berfungsinya semua output dan

dimanfaatkannya oleh masyarakat. Untuk mendiskripsikan hal diatas disusun

laporan Akuntabilitas Kinerja untuk melihat bagaimana ketercapaian antara

target dari kegiatan, program dan kebijakan Dinas Pendidikan, disusunlah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tahun 2016.

Page 16: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

4 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

B. DASAR HUKUM

Secara umum yang menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yaitu :

1. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bebas Korupsi, Kolusi dan nepotisme;

3. Instruksi Presiden Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan LAKIP Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu

adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dinas

Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu selama kurun waktu untuk tahun

anggaran 2015

2. Aspek akuntabilitas kinerja untuk keperluan eksternal organisasi sebagai

sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja tahun 2015. Esensi

capaian kinerja yang dilaporkan merujuk kepada sejauh mana tujuan-

tujuan strategi telah dicapai dalam tahun 2014;

3. Aspek manajemen kinerja untuk keperluan internal organisasi sebagai

sarana evaluasi capaian kinerja dan upaya-upaya perbaikan kinerja di

masa yang akan datang. Untuk setiap celah kinerja (performance gaps)

yang ditemukan harus dapat dirumuskan strategi pemecahan masalah

sehingga capaian kinerja dinas dapat ditingkatkan.

D. GAMBARAN UMUM

Pada dasarnya pendidikan memang laksana eksperimen yang tidak

pernah selesai sampai kapanpun, dikatakan demikian Karena pendidikan

merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus

Page 17: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

5 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki

potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupan. Dengan

potensinya tersebut manusia selalu menciptakan hal-hal yang lebih baik dari

yang sudah ada, selain itu pandangan mengenai hakikat manusia dan hakikat

pendidikan itu sendiri terus berkembang sehingga konsep dan praksis

pendidikan pun turut berubah.

Diantara sekian banyak permasalahan pendidikan salah satunya

adalah masih rendahnya mutu pendidikan disemua jenjang pendidikan dan

satuan pendidikan. Hususnya pendidikan dasar, berbagai usaha dilakukan

untuk meningkatkan mutu pendidikan antara lain melalui berbagai training dan

peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan

sarana dan prasarana pendidikandan peningkatan mutu manajemen sekolah,

Namun demikian berbagai indicator mutu pendidikan belum menunjukkan

peningktan mutu yang berarti dan merata. Sebagian besar sekolah terutama

di daerah-daerah dengan wilayah yang sulit terjangkau dan didaerah

perbatasan.

Sebagai prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu

telah melakukan berbagai upaya dan kebijakan untuk meningkat kan mutu

pendidikan. Sebagai gambaran bagaimana pembangunan pendidikan di

Kabupaten Tanah Bumbu dapat diuraikan dengan beberapa indicator

pendidikan dibawah ini :

Secara umum gambaran kondisi perkembangan pendidikan di

kabupaten Tanah Bumbu sampai dengan tahun 2015, diuraikan dalam

Rangkuman Statistik Pendidikan di bawah ini :

1. Pendidikan Anak Usia Dini

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian

IKU “ angka partisipasi kasar (APK) PAUD” pada tahun 2015 telah melampaui

target yang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 59,81% dari target

yang ditetapkan sebesar 54.00%. Bila dibandingkan dengan capaian di tahun

2014 yakni sebesar 55,20% maka prosentase kenaikan capaian ditahun 2015

sebesar 4,61%.

Page 18: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

6 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Bila dibandingkan dengan capaian APK PAUD Nasional, capaian APK

PAUD Tanah Bumbu masih dibawah APK Pusat dan APK provinsi, APK PAUD

Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 62,31%, Sementara APK PAUD Tanah

Bumbu sebesar 59,81%, selisih 2,5%, sementara APK PAUD nasional

sebesar 68,10%, selisih 8,29%.

2. Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar ( SD dan MI)

Dari data diatas terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan sebesar

100% belum terpenuhi, karena capaian APM SD/MI/Paket A tahun 2015

sebesar 99,33% dengan persentase capaian sebesar 99,35%. Bila

dibandingkan dengan capaian ditahun 2014 sebesar 99,33% maka terjadi

kenaikan sebesar 0,02%. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun di tahun 2015

sebanyak 35.121 orang sementara jumlah siswa SD/MI/Paket A sebanyak

34.891 orang, hal ini berarti masih terdapat penduduk usia 7-12 tahun belum

bersekolah.

Jika dibandingkan dengan capaian Angka Partisipasi Murni (APM)

Nasional jenjang SD/MI/Paket A yang sebesar 95,21, capaian APM

SD/MI/Paket A Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi 4,1%. Se mentara bila

dibandingkan dengan capaian APM pusat sebesar 93,53% capaian APM

SD/MI Tanah Bumbu Masih lebih tinggi 5,82%.

3. Pendidikan Tingkat SLTP ( SMP dan MTs)

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ APM

SMP/SMPLB/paket B “ tidak dapat mencapai target yang ditetapkan 80,10%

dengan capaian hanya 73,64% dan persentase capaian sebesar 91,94%. Bila

dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mencapai 72,84% ditahun 2015

angka ini naik sebesar 0,8%. Walaupun terjadi kenaikan namun APM

SMP/MTs ini belum mencapai target RPJMD sebesar 80,10%

Capaian indikator kinerja APM SMP/MTs nasional pada tahun 2015

sebesar 80,76, Bila dibandingkan dengan capaian indikator tersebut di

Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 73,64% maka capaian Kabupaten Tanah

Bumbu lebih rendah 7,12%, bila dibandingkan dengan capaian APK SMP/MTs

di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 75,98%, maka capaian Kabupaten

Tanah Bumbu juga masih lebih rendah 2,34%

Page 19: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

7 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

4. Pendidikan Tingkat SLTA ( SMA, MA dan SMK)

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa IKU APK

SMA/SMK/SMLB/Paket C pada tahun 2015 belum mencapai target yang

ditetapkan.hal ini terlihat dari realisasi target yang mencapai 72,23% dari

target yang ditetapkan sebesar 75%, dengan persentase capaian sebesar

96,31%. Bila dibandingkan data tahun 2014 dengan target 70,02% dan

realisasi sebesar 68,44%, persentase capaian indikator sebesar 97,74%.

Capaian indikator kinerja APK SMA/SMK/MA/Paket C nasional pada

tahun 2015 sebesar 75,53, Bila dibandingkan dengan capaian indikator

tersebut di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 72,23% maka capaian

Kabupaten Tanah Bumbu lebih rendah 3,3%, Namun bila dibandingkan

dengan capaian APK SMA/SMK/MA di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar

66,01, maka capaian Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi 6,22%

5. Pendidikan Non Formal (KF, Paket A, Paket B dan Paket C)

Pada jalur pendidikan non formal, jumlah warga belajar Keaksaraan

Fungsional (KF)/Buta Aksara sebanyak 824 orang dengan Kelompok

belajar 56 kelompok dan semua warga belajar telah melek aksara. Jumlah

warga belajar Paket A setara SD sebanyak 752 orang dengan Kelompok

belajar 38 kelompok dan siswa yang telah lulus 107 orang. Jumlah warga

belajar Paket B setara SMP sebanyak 1.021 orang dengan Kelompok

belajar 51 kelompok dan siswa yang telah lulus 325 orang. Jumlah warga

belajar Paket C setara SMA sebanyak 462 orang dengan Kelompok

belajar 20 kelompok dan siswa yang telah lulus 289 orang. Data pokok

Pendidikan Non Formal dapat dilihat pada tabel.

6. Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Jenjang SD/MI dan

SMP/MTs dan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) Jenjang

SMA/SMK/SMK

Sebagai konsekuensi agar tidak adanya lagi pungutan bagi orang tua

siswa terhadap pembiayaan operasional sekolah dari jenjang SD/MI

sampai dengan SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta, pemerintah kabupaten

Tanah Bumbu telah mengucurkan anggaran yang sangat besar. Program

BOP ini memberikan kontribusi yang nyata terhadap percepatan

Page 20: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

8 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

penuntasan wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Sedangkan pada program

BOMM berkontribusi pada usaha pencapaian rintisan pendidikan

menengah universal 12 tahun.

Tabel 1. 1 Data Jumlah Dana BOP dan BOMM

NO JENJANG

PENDIDIKAN

TAHUN

2013 2014 2015

1 SD/MI dan SMP/MTs 8.608.560.000 11.680.133.500 11,830,680,000

2 BOMM SMA/SMK/MA 12.589.100.000 10.108.020.000 10,729,860,000

Gambar 1. 1 Jumlah Dana BOP dan BOMM

Tabel 1. 2 Angka Melanjutkan Menurut Jenjang Pendidikan

No Jenjang Pendidikan Lulusan Siswa Baru % Angka

Melanjutkan

1 SD Ke SMP 5671 5126 90, 38%

2 SMP Ke SMA/SMK 3890 3823 98,27 %

Tabel 1. 3 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016

No Jenjang

Pendidikan Siswa / Sekolah

Siswa / Guru

Siswa / Kelas

Guru / Sekolah

1 TK / RA

2 SD / MI 184 : 1 15 : 1 31 : 1 12 : 1

3 SMP / MTs 198 : 1 13 : 1 37 :1 16 : 1

4 SMA / MA / SMK 354 : 1 14 : 1 33 : 1 34 : 1

8,608,560,000

11,680,133,500 11,830,680,00012,589,100,000

10,108,020,00010,729,860,000

0

2,000,000,000

4,000,000,000

6,000,000,000

8,000,000,000

10,000,000,000

12,000,000,000

14,000,000,000

2013 2014 2015

Data Jumlah Dana BOP dan BOMM

SD/MI dan SMP/MTs BOMM SMA/SMK/MA

Page 21: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

9 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 1. 2 Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016

Tabel 1. 4 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Jenjang

Pendidikan Jumlah Guru

Layak % Tidak Layak

%

1 TK / RA 622 22 4% 600 96 %

2 SD / MI 2.214 585 26% 1.692 74 %

3 SMP / MTs 1.011 810 80% 201 20 %

4 SMA / MA 442 399 90% 43 10 %

5 SMK 281 267 95% 14 5 %

Gambar 1. 3 Jumlah Guru yang Layak Berdasarkan Jenajng Pendidikannya

184:01:00

15:01

31:01:00

12:01

198:01:00

13:01

37:01:00

16:01

354:01:00

14:01

33:01:00

34:01:00

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Sekolah

Guru

Kelas

Sekolah

Sisw

a /S

isw

a /S

isw

a /

Gu

ru /

Rasio Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015-2016

1 TK / RA 2 SD / MI 3 SMP / MTs 4 SMA / MA / SMK

622

2.214 1.011

442

281

22

585

810

399

267

4% 26% 80% 90%

95%

600

1.692

201

431496% 74% 20% 10% 5%

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

TK / RA SD / MI SMP / MTs SMA / MA SMK

Jumlah Guru Layak % Tidak Layak %

Page 22: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

10 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 1. 5 Persentase Ruang Kelas Menurut Kondisi dan Jenjang Pendidikan 2015-2016

Gambar 1. 4 Persentase Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikannya

Tabel 1. 6 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikan 2015-2016

No Jenjang

Pendidikan

Siswa Tingkat Tertinggi

Tahun Sebelumnya

Jumlah Lulusan

Angka Lulusan

( % )

1 SD / MI 5671 5671 100%

2 SMP / MTs 3890 3893 99,92%

3 SMA / MA/SMK 2770 2811 98,54%

263

1514

417

51

207

1024

307

75

51

52

417

73

16

0

TK

SD

SMP

SMA

SMK

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Rusak Berat Rusak Ringan Baik Jumlah Ruang

No Jenjang

Pendidikan Jumlah Ruang

Baik % Rusak Ringan

% Rusak Berat

%

1 TK 263 207 79% 52 20% 4 2%

2 SD 1514 1024 68% 417 28% 73 5%

3 SMP 417 307 74% 73 18% 37 9%

4 SMA 91 75 82% 16 18% 0 0%

5 SMK 51 51 100% 0 0% 0 0%

Page 23: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

11 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 1. 5 Angka Lulusan (AL) Menurut Jenjang Pendidikannya

E. DESKRIPSI KOMPETENSI DINAS PENDIDIKAN

Untuk menunjang lancarnya kinerja dan kualitas kerja Dinas Pendidikan,

maka dituntut personal yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya

secara efisien, efektif, akuntabel dan profesional. Berdasarkan Peraturan

Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2014, tentang Tugas Pokok, Fungsi,

Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur Organisasi Dinas Pendidikan .

Bahwa Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan operasional di bidang pendidikan, sesuai dengan

kebijakan nasional, provinsi yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan sarana, prasarana dan

bantuan pendidikan;

3. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan pendidikan

dasar dan pendidikan menengah;

5671

5671

3890

3893

2770

2811

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

Siswa Tingkat Tertinggi

Jumlah

SD / MI SMP / MTs SMA / MA/SMK

Page 24: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

12 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

4. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan pendidikan non formal,

pemuda dan olahraga;

5. Pengelolaan urusan ketatausahaan;

6. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan.

Untuk menjabarkan tugas poko dan fungsi tersebut Dinas Pendidikan

mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. Menetapkan kebijakan operasional pendidikan sesuai dengan kebijakan

nasional dan provinsi

2. Membuat rencana operasional program pendidikan Anak Uisa dini,

Pendidikan Dasar, pendidikan Menengah dan pendidikan non formal

sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional

3. Menyelenggarakan kebijakan dan program penuntasan wajib belajar

pendidikan dasar dan menengah 12 tahun

4. Melaksanakan sosialisasi dan melaksanakan standar nasional

pendidikan

5. Mengelola dan menyelenggarakan pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal

Adapun unsur-unsur Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari

a. Sekretariat

b. Bidang Sekolah Dasar

c. Bidang sekolah Menengah Pertama

d. Bidang Sekolah Menengah Atas/Kejuruan

e. Bidang pendidikan Non Formal dan informal

f. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

c. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan

3. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari :

a. Seksi Pembelajaran, pengujian dan Ketenagaan

b. Seksi Pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK dan

Page 25: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB I Pendahuluan

13 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

c. Seksi Sarana prasarana

4. Bidang Pendidikan Menengah, teridiri dari :

Seksi Pembelajaran, pengujian dan Ketenagaan

b. Seksi Pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK dan

c. Seksi Sarana prasarana

5. Bidang Pendidikan Non Formal, terdiri dari :

a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini

b. Seksi Pendidikan Luar Sekolah

c. Seksi Sarana dan Prasarana PNF

6. Kelompok Jabatan Fungsional yang memiliki tugas melaksanakan

sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan fungsinya

7. Unit Pendidikan Kecamatan (UPK).

Page 26: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

14 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA KINERJA

Rencana kinerja merupakan penjabaran dari apa yang tertuang dalam

visi pendidikan untuk mewujudkan insan yang cerdas berkarakter dan berdaya

saing. Hal ini mengindikasikan bahwa harus ada upaya terencana dan

sungguh-sungguh untuk merumuskannya dalam program dan kegiatan

berdasarkan prioritas pembangunan pendidikan. Hal ini juga harus selaras

dengan tema pembangunan pendidikan nasional yakni dengan fokus pada

penguatan pelayanan, ini ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan

Indonesia di segala bidang yang menekankan pada pada upaya peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sesuai dengan tema penguatan

layanan.

Berdasarkan hal diatas maka Rencana Strategis Pendidikan Tanah

Bumbu juga diarahkan untuk memberikan layanan prima pada keters ediaan

keterjangkauan, kualitas/mutu dan relevansi, kesetaraan serta kepastian

memperoleh layanan bagi masyarakat luas.

Dalam menyusun rencana strategis dilandaskan pada dokumen-

dokumen perencanaan lainnya disusun selaras dengan Rencana

Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP) 2005-2025,

yang tertuang pada Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2005-2009 di

mana RPPNJP dijabarkan ke dalam empat tema pembangunan pendidikan,

yaitu: tema pembangunan I (2005-2009) dengan fokus pada peningkatan

kapasitas dan moderenisasi; tema pembangunan II (2010-2015) dengan fokus

pada penguatan pelayanan; tema pembangunan III (2015-2020) dengan fokus

pada penguatan daya saing regional; dan tema pembangunan IV (2020-2025)

dengan fokus penguatan daya saing internasional. Rencana Strategis Dinas

Pendidikan diharapkan akan dapat terealisasi dalam pelaksanaan program dan

kegiatan. Sehingga capaian kinerja berdasarkan penetapan kinerja pertahun

Page 27: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

15 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

dapat terakumulasi dalam capaian sasaran yang mencerminkan berfungsinya

seluruh perangkat layanan pendidikan bagi masyarakat luas.

2.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan

2.1.1 Visi

Mewujudkan SDM cerdas berkarakter dan berdaya saing.

2.1.2 Misi

Tabel 2. 1 Misi Dinas Pendidikan

KODE MISI

M1 Peningkatan Perluasan Akses Pendidikan pada Jenjang PAUD,

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

M2 Peningkatan Kualitas Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan

Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

2.1.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

2.1.3.1. Tujuan

Tabel 2. 2 Tujuan Dinas Pendidikan

T1 Meningkatkan Akses Layanan Pendidikan pada Jenjang PAUD,

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

T2 Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan

Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

2.1.3.2 Sasaran

Untuk tercapainya tujuan diatas perlu ditetapkan beberapa sasaran

strategis untuk mengukur sejauhmana tujuan yang ditetapkan dapat dicapai.

Sasaran strategis dari masing-masing tujuan yang telah ditetapkan diatas

dapat dirumuskan sasaran strategis sebagai berikut:

1). Untuk tercapainya tujuan satu ditetapkan sasaran sekaligus sebagai

rencana kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2016 sebagai berikut

Tabel 2. 3 Sasaran Strategis Tujuan 1 Dinas Pendidikan 2016

S1.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar PAUD mencapai 60,52%

Page 28: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

16 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

S2.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar SD/MI mencapai 117,58

S3.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs mencapai 94,20%

S4.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA mencapai 72,50%

S5.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar Non Formal 91,72%

S6.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah SD/MI 99,45

S7.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs 77,89%

S8.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah SMA/SMK/MA 64,75

S9.T1 Meningkatnya APM SD/MI 99,40%

S5.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs mencapai %%75,21

S6.T1 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA mencapai 60,05%

S7.T1 Meningkatnya Persentase Desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD 93,29%

S8.T1 Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah sampai 8,78Th

S9.T1 Meningkatnya angka harapan sekolah mencapai 11,38

2). Sasaran Strategis untuk tujuan dua (T2)

Tabel 2. 4 Sasaran Strategis Tujuan 2 Dinas Pendidikan 2016

S1.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru PAUD sekurang-kurangnya 51,31%

S2.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SD/MI sekurang-kurangnya 82,74%

S3.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMP/MTs sekurang-kurangnya 94,56%

S4.T2 Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMA/SMK/MA sekurang-kurangnya 98,61%

S5.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru PAUD Memenuhi pasing grade mencapai 65,92%

S6.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI Memenuhi pasing grade mencapai 54,38%

S7.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs Memenuhi pasing grade mencapai 70,41%

S8.T2 Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK/MA Memenuhi pasing grade mencapai 71,20%

S9.T2 Meningkatnya persentase SD/MI memenuhi SPM 80,00%

S10.T2 Meningkatnya persentase SMP/MTs memenuhi SPM 80,00%

Page 29: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

17 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

S11.T2 Meningkatnya PAUD terakreditasi minimal B 29,63

Meningkatnya SD/MI terakreditasi minimal B 54,14

Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 58,33

Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 62,31

Meningkatnya PKBM yang terakreditasi 1 lembaga

Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan terakreditasi 0

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SD mencapai 70,00

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMP/MTs mencapai 58,41

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMA/MA mencapai 59,11

Meningkatnya nilai rata-rata UjianSMK mencapai 58,81

Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100

Meningkatnya nilai indeks Integritas UN SMA/SMK/MA mencapai 100

Menurunnya angka Putus Sekolah SD 0.08

Menurunnya angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,39

Menurunnya angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 0,70

Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 40,00%

Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 50,00%

Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 48,23%

3). Strategi dan Kebijakan

1. Melanjutkan upaya pemenuhan hak penduduk untuk memperoleh akses

pendidikan dijenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan

Masyarakat dengan strategi sebagai berikut :

Page 30: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

18 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

a) Penyediaan bantuan untuk penduduk kurang mampu melalui

program Kartu sehat dan Pintar (Kaspin).

b) Penyediaan bantuan operasional Pendidikan (BOP) dalam

menjamin kelangsungan proses kegiatan belajar dan operasional

sekolah.

c) Penyediaan dan pembangunan ruang kelas tambahan untuk

meningkatkan daya tampung sekolah.

d) Peningkatan ketersediaan PAUD, SD, SMP dikecamatan-

kecamatan terutama ke desa-desa melalui pembangunan USB,

RKB, Rehabilitasi Ruang kelas, terutama bagi daerah-daerah padat

penduduk dan daerah yang masih terbatas ruang sekolah (Daerah

3T).

e) Membangun kerjasama dengan pihak swasta dalam keterlibatan

membantu menyediakan sarana pembelajaran.

f) Peningkatan pemahaman masyarakat pentingnya pendidikan untuk

mendorong partisipasi sekolah penduduk usia sekolah.

2. Meningkatkan mutu pendidikan PAUD melalui strategi :

a. Penguatan fungsi pengawas/penilik lembaga dalam memberikan

pembinaan baik administrasi maupun SDM.

b. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk

meningkatkan kompetensinya.

c. Penerapan kurikulum berbasis karakter disemua lembaga.

3. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan melalui :

a. Peningkatan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) disemua

lembaga dan jenjang pendidikan.

b. Peningkatan jumlah lembaga terakreditasi pada jenajng PAUD dan

Pendidikan Dasar baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.

c. Peningkatan kompetensi siswa sesuai minat bakat dibidang sains,

olehraga dan seniPeningatan mutu, validitas dan kredibelitas

penilaian hasil belajar siswa.

d. Peningkatan kualitas pembelajaran berkesinambungan melalui

pemanpaatan hasil Ujian Nasional.

Page 31: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

19 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

e. Penguatan pelaksanaan kurikulum.

f. Meningkatkan profesionalitas, kualitas, kompetensi guru melalui Uji

Kompetensi Guru (UKG), diklat, peningkatn kualifikasi akademik,

sertifikasi dan pengembangan professional berkesinambungan

(PPB).

g. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana terutama

perpustakaan, berbagai jenis laboratorium, buku-buku pelajaran dan

sarana pendukung lainnya.

h. Penguatan proses akreditasi satuan pendidikan.

4. Peningkatan pengelolaan pendidikan yang profesional, akuntabel dan

efisien dengan strategi sebagai berikut :

a. Penguatan peran Komite sekolah dalam menyusun, melaksanakan

dan mengawasi kegiatan operasional sekolah.

b. Penguatan kemampuan manajerial Kepala Sekolah dalam

mengelola kegiatan operasional sekolah.

c. Penguatan kerjasama dengan masyarakat.

d. Penguatan penyampaian informasi melalui penyampaian informasi

terkait pelaksanaan manajemen sekolah.

1. Kebijakan

Berdasarkan strategi diatas maka perlu dijabarkan dalam bentuk

kebijakan-kebijakan teknis sebagai pedoman dan acuan

penyelenggaraan kegiatan disemua bidang sehingga akan terjadi

sinkronisasi yang akan menunjang tercapainya sasaran kegiatan, Hal

ini juga akan dapat dijadikan sebagai bahan pengawasan dan evaluasi

keberhasilan sebuah program kegiatan. Arah Kebijakan Pendidikan 5

tahun kedepan adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan untuk pelaksanaan strategi tujuan satu

a) Meningkatkan pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan 12

Tahun.

b) Pemerataan sarana prasarana pendidikan disemua jenis dan

jenjang pendidikan.

c) Pemerataan pembangunan ruang penunjang lainnya (RPL)

Page 32: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

20 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

d) Pendistribusian subsidi pembiayaan operasional pendidikan merata

dan berkeadilan

e) Penguatan pelaksanaan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi

siswa kurang mampu

f) Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal

b. Kebijakan untuk pelaksanaan strategi tujuan dua

a) Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan

b) Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah

c) Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK serta penguatan dan

perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan

d) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

e) Penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan

bahan-bahan bacaan, sumber-sumber informasi yang mudah,

murah dan merata

f) Membangun kemitraan dengan dunia usaha dan industri dalam

pengembangan pendidikan dan sarana praktikum siswa

g) Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu pendidikan.

h) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen dan

kepemimpinan bagi kepala sekolah dan pengawas

i) Perbaikan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan

j) Mendorong transparansi penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

RKAS pada semua elemen sekolah.

B. ASPEK STRATEGIS

Beberapa aspek yang menjadi fokus pelaksanaan dalam rangka

pencapaian tujuan dan sasaran strategis terjabarkan dalam program dan

kebijakan. Penentuan program dan kebijakan ini didasarkan pada skala

prioritas dan tuntutan dinamika pembangunan pendidikan. Dalam

merealisasikan tujuan dan sasaran rencana strategis tersebut, dipandang

perlu untuk mengembangkannya ke dalam sebuah aspek strategis yang

tertuang pada program dan kebijakan-kebijakan.

Page 33: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

21 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

1. Program

Penyusunan program dan kegiatan yang merupakan terjemahan

teknis operasional ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran dan

indikator yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program dan kegiatan

disusun berdasarkan sekala prioritas Jika mengacu pada strukturisasi

program dan kegiatan. Dinas Pendidikan telah menyusun program-

program pembangunan pendidikan yang dihubungkan dengan tujuan

yang akan dicapai pada tahun 2016. Program-program tersebut disusun

berdasarkan amanah Undang-undang, Peraturan pemerintah, Peraturan

menteri, Renstra Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, serta Renstra

Dinas Pendidikan berdasarkan visi Misi Bupati. Bila pada Renstra

Kementrian Pendidikan Nasional 2015-2019 dijelaskan penjelasan misi

pembangunan pendidikan yakni :

a) Mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat

adalah menguatkan siswa, guru, Kepala Sekolah, orang tua, dan

pemimpin institusi pendidikan dalam ekositem pendidikan,

memberdayakan pelaku budaya dalam pelestarian dan

pengembangan kebudayaan

b) Mewujudkan akses yang meluas, merata dan berkeadilan adalah

mengoptimalkan capaian wajib belajar 12 tahun, meningkatkan

ketersediaan serta keterjangkauan pelayanan pendidikan,

khususnya bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus dan

masyarakat terpinggirkan, serta wilayah terdepan, terluar dan

tertinggal (3T)

c) Mewujudkan pembelajaran yang bermutu adalah meningkatkan

mutu pendidikan sesuai lingkup standar nasional pendidikan, serta

memfokuskan kebijakan berdasarkan perscepatan peningkatan

mutu untuk menghadapi persaingan global dengan pemahaman

akan keberagaman, dan penguatan praktik baik dan inovasi

d) Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas

birokrasi dan pelibatan publik adalah dengan memaksimalkan

pelibatan publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan yang

berbasis data, riset dan bukti lapangan. Mengembangkan

Page 34: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

22 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

kordinasi dan kerjasama lintas sektoral ditingkat nasional.

Mewujudkan birokrasi yang menjadi teladan dalam tata kelola

yang bersih, efektif dan efisien..

Sementara dalam Renstra Dinas Pendidikan

e) Beberapa program yang akan dilaksanakan pada tahun 2016

antara lain :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur

3. Program peningkatan disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Pendidikan Anak Usia Dini.

6. Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun

7. Program Pendidikan Non Formal

8. Program pendidikan Luar Biasa

9. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

10. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

11. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Dalam melaksanakan program diatas diarahkan kepada tiga isyu besar

yang menjadi sasaran strategis pembangunan pendidikan yakni :

a. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan Dasar

Dalam rangka mendukung tercapainya program pendidikan

wajib belajar 12 tahun dilakukan berbagai upaya mencapai

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan yang diarahkan pada

upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan

prioritas nasional, serta memberikan kesempatan yang sama bagi

semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda

baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat

kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan

untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk belajar

sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era

global,

Page 35: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

23 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Penuntasan Wajib belajar 12 tahun memperhatikan pelayanan

yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan

ekonomi dan sosial-budaya (yaitu penduduk miskin memiliki

hambatan geografis, daerah perbatasan, dan derah terpencil),

maupun hambatan atau kelainan fisik, emosi, mental serta intelektual

peserta didik. Untuk itu, diperlukan strategi yang lebih efektif antara

lain dengan membantu dan mempermudah mereka yang belum

sekolah, putus sekolah, serta lulusan SD/MI/SDLB yang tidak

melanjutkan ke SMP/MTs/SMPLB yang masih besar jumlahnya, untuk

memperoleh layanan pendidikan. Di samping itu, akan dilakukan

strategi yang tepat untuk meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap

pendidikan, khususnya pada masyarakat yang menghadapi hambatan

tersebut.

Penuntasan Wajib belajar 12 tahun akan menambah jumlah

lulusan SMA/SMK/MA setiap tahunnya, sehingga juga akan

mendorong perluasan pendidikan menengah. Dengan bertambahnya

permintaan pendidikan menengah, pemerintah juga melakukan

perluasan pendidikan menengah terutama bagi mereka yang karena

satu dan lain hal tidak dapat menikmati pendidikan SMA yang bersifat

reguler, melalui SMA Terbuka dan Paket C, sehingga pada gilirannya

mendorong peningkatan APM-APK. Oleh karena SMA cenderung

semakin meluas jauh di atas SMK, maka pemerintah lebih

mempercepat pertumbuhan SMK diringi dengan upaya mendorong

peningkatan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

b. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

Peningkatan mutu , relevansi dan daya saing di masa depan

diharapakan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi

manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam

keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan

relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing

bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan

Page 36: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

24 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman

dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan,

kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani.

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian

kecakapan akademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan

dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang

baik di tingkat lokal, nasional maupun global.

Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada

pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu

pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi berbagai

komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, standar biaya, dan standar penilaian pendidikan.

Pemerintah mendorong dan membimbing satuan-satuan dan program

(studi) pendidikan untuk mencapai standar yang diamanatkan oleh

SNP. Standar-standar tersebut digunakan juga sebagai dasar untuk

melakukan penilaian terhadap kinerja satuan dan program pendidikan,

mulai dari PAUD, Dikdas, Pendidikan Menengah (Dikmen).

Peningkatan mutu pendidikan semakin diarahkan pada

perluasan inovasi pembelajaran baik pada pendidikan formal maupun

non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien,

menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan,

serta tingkat perkembangan peserta didik. Pengembangan proses

pembelajaran pada PAUD serta kelas-kelas rendah sekolah dasar

lebih memperhatikan prinsip perlindungan dan penghargaan terhadap

hak-hak anak dengan lebih menekankan pada upaya pengembangan

kecerdasan emosional, sosial dan spiritual dengan prinsip bermain

sambil belajar. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi semakin memperhatikan pengembangan kecerdasan

intelektual dalam rangka memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan

Page 37: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

25 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

teknologi di samping memperkokoh kecerdasan emosional, sosial, dan

spiritual peserta didik.

Upaya peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara

berkelanjutan akan dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,

dan satuan pendidikan secara terpadu yang pengelolaannya

dikoordinasi secara sinergi. Mutu pendidikan adalah aspek yang tidak

dapat dipisahkan dari pemerataan dan perluasan kesempatan belajar

asumsinya perluasan dan pemerataan pendidikan yang bermutu akan

mendorong sumber daya penggerak pembangunan (critical mass).

Peningkatan mutu pendidikan diarahkan bagaimana ketercapaian 8

Standar pendidikan Nasional.

Upaya-upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

lulusan dilakukan berbagai upaya. Upaya perbaikan mutu, relevansi

dan daya saing dilaksanakan melalui perbaikan-perbaikan aspek

lulusan, kurikulum, proses belajar mengajar, tenaga pendidik dan

kependidikan, fasilitas belajar, pebiayaa, manajemen sekolah,

pembiayaan, dan evaluasi.

c. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik

Pemerintah Daerah melaksanakan pengembangan kapasitas

institusi pendidikan secara sistemik dan terencana dengan

menggunakan pendekatan keseluruhan sektor. Strategi

pengembangan kapasitas lebih diarahkan pada proses manajemen

perubahan secara endogenous atau perubahan yang didorong secara

internal. Perubahan didorong secara internal akan lebih menjamin

terjadinya perubahan secara berkelanjutan, menumbuhkan rasa

kepemilikan, kepemimpinan, serta komitmen bersama.

Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem

pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat satuan pendidikan

maupun pemerintah daerah, dan Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS), untuk membantu pemerintah dan pemerintah daerah dalam

mengalokasikan sumber daya serta memonitor kinerja pendidikan

Page 38: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

26 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

secara keseluruhan. Di samping itu, peran serta masyarakat dalam

perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan

ditingkatkan melalui peran komite sekolah/satuan pendidikan dan

dewan sekolah pendidikan.

Sejalan dengan pembagian kewenangan antar tingkat

pemerintahan berdasarkan otonomi dan desentralisasi, pemerintah

pusat mengkoordinasikan manajemen mutu pendidikan, sementara

pemerintah daerah berperan dalam manajemen sarana/prasarana

dan operasional layanan pendidikan. Untuk peningkatan efisiensi dan

mutu pelayanan, diperlukan pengembangan kapasitas daerah serta

penataan tata kelola pendidikan yang sehat dan akuntabel, baik pada

tingkat satuan pendidikan maupun tingkat kabupaten/kota. Dalam

kaitan itu, pemerintah daerah lebih berperan dalam mendorong

otonomi satuan pendidikan melalui pengembangan kapasitas dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu. Perlu mendorong

sekolah tidak hanya melaksanakan otonomi administratif tapi juga

otonomi kemandirian mengurus diri sendiri sesuai potensi sekolah dan

lingkungan.

Berdasarkan pembagian kewenangan tersebut di atas terdapat

fungsi-fungsi baru yang harus dijalankan oleh pusat maupun daerah.

Untuk itu dikembangkan mekanisme yang akan mengatur berbagai

fungsi baru yang telah diidentifikasi tersebut dalam struktur, sistem

dan mekanisme yang baru didukung oleh peraturan perundangan

yang sesuai. Berbagai identifikasi dan kajian mengenai pentingnya

fungsi dan institusi baru yang diperlukan untuk pelayanan pendidikan

dalam masa otonomi dan desentralisasi dilakukan secara

komprehensif oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sesuai dengan kerangka pengaturan dan kerangka

institusional, disusun kebijakan untuk mendorong terjadinya

penguatan kapasitas dan program pendidikan yang ada pada setiap

tingkatan pemerintahan. Penguatan kapasitas satuan atau program

pendidikan diorientasikan untuk mencapai status kapasitas tertinggi

Page 39: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

27 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

suatu satuan pendidikan, yaitu jika dapat memenuhi atau di atas SNP.

Pengembangan kapasitas dilakukan untuk mendorong agar sebagian

besar satuan pendidikan yang masih berada di bawah SNP secara

bertahap akan diperkuat sehingga mampu melampaui SNP. Bagi

satuan-satuan pendidikan yang sudah mencapai SNP, akan didorong

untuk memacu mutunya lebih tinggi lagi hingga dapat mencapai

standar internasional.

Pengembangan kapasitas diarahkan pada peningkatan

kemampuan Kabupaten/kota secara sistematis untuk memberikan

pelayanan pendidikan yang efektif dan akuntabel sesuai dengan SNP.

Untuk meningkatkan kinerja pengelolaan pendidikan pada

kabupaten/kota dikembangkan dan diremajakan pengelolaan

indikator-indikator kinerja pengelolaan layanan pendidikan, baik pada

jalur formal maupun nonformal yang dilakukan oleh pemerintah

daerah. Dalam jangka menengah diperkuat kapasitas pengelolaan

layanan pendidikan terhadap kabupaten/kota sehingga dapat

menambah kabupaten/kota yang memiliki kapasitas pelayanan sesuai

dengan SNP.

Sebagai upaya menuju pengelolaan lembaga pendidikan yang

transparan dan akuntabel dilakukan berbagai upaya mulai

peningkatan kapasitas dan kemampuan managerial kepala sekolah.

Mendorong peran dan fungsi Komite sekolah, Dewan Pendidikan

untuk secara bersama-sama mengambil peran dalam pengelolaan dan

proses pendidikan, sehingga diharapkan akan mampu menciptakan

dan membentuk opini positif bagi dunia pendidikan.

2. Kebijakan

Sesuai sasaran strategis diatas ditetapkan beberapa kebijakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pada masing-masing

bidang Sesuai yang tertuang dalam Renstra Dinas Pendidikan 2016-

2021 ditetapkan beberapa kebijakan antara lain:

1. Kebijakan Untuk pelaksanaan tercapainya tujuan strategi satu.

Page 40: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

28 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

a) Meningkatkan pelaksanaan program wajib belajar pendidikan 12

tahun.

b) Pemerataan sarana prasarana pendidikan disemua jenis dan

jenjang pendidikan

c) Pemerataan pembangunan ruang penunjang lainnya

d) Pendistribusian subsidi pembiayaan operasional pendidikan

merata dan berkeadilan

e) Penguatan pelaksanaan pemberian bantuan biaya pendidikan

bagi siswa kurang mampu

f) Penguatan dan perluasan pendidikan formal dan informal

2. Kebijakan untuk pelaksanaan strategi tujuan 2

a. Peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan

tenaga kependidikan

b. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah

c. Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK serta penguatan

dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan

d. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

e. Penguatan dan perluasan budaya membaca menlalui

penyediaan bahan-bahan bacaan, sumber-sumber informasi

yang mudah, murah dan merata

f. Membangun kemitraan dengan dunia usaha dan industry dalam

pengembangan pendidikan dan sarana praktikum siswa

g. Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu

pendidikan

h. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manajemen dan

kepemimpinan bagi kepala sekolah dan pengawas

i. Perbaikan kualitas pengelolaan lembaga pendidikan

j. Mendorong transparansi penyusunan, pelaksanaan dan

evaluasi RKAS pada semua jenis dan jenjang pendidikan

Page 41: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

29 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2016

Penetapan kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program

yang yang tercantum dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pendidikan tahun

2016. Penyusunan penetapan kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda

penyusunan kebijakan dari kebijakan anggaran yang merupakan komitmen

Dinas Pendidikan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran program pendidikan

untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan

Rencana kerja Tahun 2016 merupakan pelaksanaan tahun pertama

dari rencana strategis Dinas Pendidikann, penetapan kinerja ini diharapkan

akan mampu meningkatkan capaian-capaian dari semua program dan

kegiatan yang ditetapkan . Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana

capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada

tingkatsasaran dan kegiatan. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan

kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah

ditetapkan.

Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) merupakan dokumen

perencanaan tahunan yang sifatnya lebih teknis dan operasional dari pada

Restra. Komponen-komponen yang terkandung dalam renstra seperti Visi,

misi , tujuan, dan sasaran serta program masih bersifat umum dan belum

ditetapkan target- target yang hedak dicapai. Oleh karenanya target-target

yang hendak dicapai harus dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan.

Selanjutnya dokumen ini dikaitkan dengan kebijakan Dinas Pendidikan dan

dijabarkan kedalam usulan kegiatan-kegiatan teknis dan kegiatan – kegiatan

administrasi umum. Usulan-usulan tersebut kemudian dievaluasi dari aspek

anggarannya. Usulan-usulan kegiatan teknis dan administrasi umum yang

mendapat alokasi anggaran kemudian digabungkan menjadi suatu Rencana

Kerja Tahunan.

Sesuai dengan Renstra yang ada, Dinas Pendidikan mempunyai s

(dua) tujuan yang dijabarkan menjadi 41(empat puluh dua) sasaran. Setiap

sasaran mempunyai indikator sasaran. Tidak semua indikator sasaran dapat

dicapaikan setiap tahun. Kebijakan umum, skala prioritas, dan keterbatasan

dana adalah hal-hal yang mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang

tidak dapat dikerjakan dalam tahun bersangkutan. Hal ini berpengaruh pula

Page 42: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB II Rencana Strategis

30 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

pada pencapaian indikator kinerja sasaran. Indikator sasaran hanya dapat

diukur bila dalam tahun tersebut terdapat kegiatan yang mengarah pada

pencapaian sasaran tersebut. Agar dapat diukur, terlebih dahulu harus

ditetapkan target indikator sasaran yang akan dicapai, dan selanjutnya

disajikan ke dalam Rencana Kinerja Tahunan. Hasil pengukuran indikator

sasaran inilah yang akan menggambarkan kegagalan atau keberhasilan

suatu instansi.

Komponen – komponen yang terkandung di dalam RKT meliputi

sasaran strategis, untuk mencapai sasaran tersebut berupa disusun

beberapa Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun yang

bersangkutan. Setiap sasaran strategis kemudian diuraikan lebih rinci

kedalam target indikator indikator kinerja sasaran yang hendak dicapai

sebagaimana lampiran 2.

D. RENCANA ANGGARAN

Rencana Anggaran Kegiatan Dinas Pendidikan Tahun 2016, secara

keseluruhan adalah Rp 378.627.025.839 ( Tiga ratus tujuh puluh delapan

miliar enam ratus dua puluh tujuh juta dua puluh lima ribu delapan ratus tiga

pulu sembilan) dengan rincian secara umum meliputi :

1. Belanja Tidak Langsung/Gaji PNS : Rp 263.535.638.339 (67,21 %)

2. Belanja Langsung : Rp 115.091.387.500 (32,79 %)

Rencana anggaran tahun 2015

Page 43: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

31 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Sesuai dengan penetapan kinerja yang telah dituangkan dalam perjanjian

kinerja disemua jenjang pada Dinas Pendidikan, telah ditetapkan target kinerja

yang merupakan sebuah kewajiaban yang harus dicapai oleh Dinas Pendidikan

Khususnya pada tahun 2015. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian

(keberhasilan/kegagalan) target kinerja dan sebagai bahan evaluasi kinerja

diperlukan suatu informasi capaian target kinerja yang telah diperjanjikan tersebut.

Dibawah ini diuraikan capaian kinerja atau atas sasaran/target kinerja seperti

tercantum dalam penetapan kinerja tahun 2015. Akuntabilitas kinerja dirancang

untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data dan analisisnya,

pengklasifikasian, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintahan dalam

rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja, pertanggung jawaban

dimaksudkan dalam rangka transparansi pelaksanaan program dan kegiatan yang

telah dilaksanakan sekaligus dijadikan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

dan kegagalan perencanaan dengan pelaksanaan melalui kegiatan yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi instansi pemerintahan

Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi

untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya

anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik

pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan

dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu

akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan

telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang

langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan

pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam

memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan

hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

Page 44: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

32 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas

Pendidikan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban

berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan

yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

bahwa Perjanjian Kinerja. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian

tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang

ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2011-2015 maupun Renja Tahun

2015. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 2015,

Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu berkewajiban untuk mencapai

target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban

kepada stakeholders atas penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui

tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja

yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan analisis

capaian kinerja. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah

merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal

terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran

kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil

analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian

terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun

2010 sebagai berikut:

Page 45: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

33 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan disusun

dan disajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

yang menggambarkan tingkat keberhasilan dan capaian kinerja yang telah

ditetapkan

A. INDIKATOR KINERJA

Pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan

tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, apabila

masyarakat tidaj puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan maka

pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak berkualitas atau efisien. Karena itu

kualitas pelayanan sangat penting dan seharusnya selalui fokus pada

kepuasan pelanggan. Bagi instansi pemerintahan khususnya Dinas

Pendidikan sebagai instansi yang memberikan pelayanan pada layanan

pendidikan harus memiliki ukuran keberhasilan menjalankan program dan

kegiatan dalam bentuk Kinerja. Kinerja menunjukkan ukuran yang dijadikan

dasar untuk mengukur dan menilai sejauh mana program dan kegiatan dapat

terealisasi dalam periode kerja yang ditargetkan. Indikator kinerja program

menyangkut hasil (outcome) dari suatu program yang merupakan

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dijalankan semantara indikator kinerja

kegiatan meruakan ukuran atas keluaran (output) dari suatu kegiatan yang

terkait langsung dengan indikator program. Sasaran-sasaran yang hendak

Gambar 3. 1 Skala Penilaian Kinerja Pemerintah

Page 46: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

34 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

dicapai tentu dapat diukur dengan capaian tahun sebelumnya berdasarkan

indikator kinerja yang ditentukan, target dan sasaran yang telah ditetapkan

menjadi landasan bagi semua pelaksana program dan kegiatan untuk tetap

fokus dan konsisten dalam komitmen yang dibangun untuk tercapainya kinerja

yang maksimal. Berdasarkan renstra dan renja dinas Pendidikan telah

ditetapkan indikator kinerja Utama (IKU) antara lain:

1. APK PAUD

2. APK SD/MI

3. APK SMP/MTs

4. APK SMA/SMK/MA

5. APK Non Formal

6. APS SD/MI

7. APS SMP/MTS

8. APS SMA/SMK/MA

9. APM SD/MI

10. APM SMP/MTs

11. APM SMA/SMK/MA

12. Persentase desa minimal memiliki 1 lembaga

PAUD

13. Rata-rata lama sekolah

14. Harapan sekolah

15. Persentase Guru PAUD berkualifikasi S1

PAUD

16. Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1

17. Persentase Guru SMP/MTs berkualifikasi S1

18. Persentase Guru SMA/SMK berkualifikasi S1

19. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru PAUD

memenuhi passing grade

20. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI

memenuhi passing grade

21. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru

SMP/MTs memenuhi passing grade

Page 47: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

35 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

22. Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru

SMA/SMK memenuhi passing grade

23. Persentase SD/MI yang memenuhi SPM

24. Persentase SMP/MTs yang memenuhi SPM

25. Persentase PAUD minimal terakreditasi B

26. Persentase SD minimal terakreditasi B

27. Persentase SMP terakreditasi minimal B

28. Persentase SMA/SMK terakreditasi minimal B

29. PKBM yang terakreditasi

30. Lembaga kursus dan Pelatihan yang

terakreditasi

31. Nilai rata-rata ujian SD

32. Nilai rata-rata ujian SMP

33. Nilai rata-rata ujian SMA

34. Nilai rata-rata ujian SMK

35. Nilai Indeks Integritas UN SMP

36. Nilai Indeks Integritas UN SMA

37. Angka Putus SD

38. Angka Putus SMP

39. Angka Putus SMA/SMK

40. Persentase sekolah yang menerapkan MBS

SD

41. Persentase sekolah yang menerapkan MBS

SMP

42. Persentase sekolah yang menerapkan MBS

SMA/SMK

B. CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja Dinas Pendidikan di tahun 2015 merupakan Dari

pelaksanaan program dan kegiatan ditahun 2015 telah dilakukan evaluasi dan

analisis pencapaian sasaran selama satu tahun. Mengingat ditahun 2014

terjadi perubahan nomenkelatur yakni dari Dinas Pendidikan Pemuda dan

Page 48: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

36 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Olahraga menjadi Dinas Pendidikan. maka telah dilakukan review terhadap

indikator kinerja serta sasaran yang ingin dicapai. Terjadi pengurangan

sasaran kinerja pada program kegiatan kepemudaan dan olahraga.

Berdasarkan Renstra dan Renja dinas pendidikan terdapat tiga tujuan

yang hendak dicapai. Dalam pencapaian tujuan telah ditetapkan beberapa

sasaran dengan rincian 9 sasaran untuk tujuan satu, 11 sasaran untuk tujuan

dua, dan 7 sasaran untuk tujaun tiga. Dari hasil evaluasi dan analisis

pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2015 capaian kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA

2015 2016

T R % T R %

Meningkatnya APK PAUD mencapai 60,52%

APK PAUD 54.00% 59.81% 110.8% 60.52 70.327 116.2

Meningkatnya APK SD/MI

mencapai 117,58 APK SD/MI 117.58 106.394 90.49

Meningkatnya APK

SMP/MTs mencapai

94,20% APK SMP/MTs 100.00% 93.01% 93.01% 94.2 98.880 104.97

Meningkatnya APK

SMA/SMK/MA mencapai

72,50%

APK SMA/SMK/MA

75% 72.23% 96,31% 72.5 78.073 107.69

Meningkatnya APK Non

Formal 91,72% APK Non Formal 91.72 91,89 100,18

Meningkatnya APS SD/MI

99,45 APS SD/MI 99.45 117 117.27

Meningkatnya APS

SMP/MTs 77,89% APS SMP/MTS 77.89 107 137.22

Meningkatnya APS

SMA/SMK/MA 64,75 APS SMA/SMK/MA

64.75 71 110.01

Meningkatnya APM

SD/MI 99,40% APM SD/MI 100.00% 99.35% 99.35% 99.4 92.201 92.76

Meningkatnya APM

SMP/MTs mencapai

%%75,21 APM SMP/MTs 80.10% 73.64% 91.94% 75.21 73.644 97.92

Meningkatnya APM

SMA/SMK/MA mencapai

60,05%

APM SMA/SMK/MA

60.87% 60.51% 99.41% 60.05 79.016 131.58

Page 49: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

37 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Meningkatnya Persentase

Desa minimal memiliki 1

lembaga PAUD 93,29%

Persentase desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD

93.29 95.33 102.19

Meningkatnya angka rata-

rata lama sekolah sampai

8,78Th

Rata-rata lama sekolah

8.30 th 7.98 th 87.47% 8.78 7,38 84,05

Meningkatnya angka

harapan sekolah

mencapai 11,38 Harapan sekolah 11.38 11,42 100,35

Kualifikasi pendidikan S1

untuk guru PAUD

sekurang-kurangnya

51,31%

Persentase Guru PAUD berkualifikasi S1 PAUD

10.00% 41.57% 415.70% 51.31 43.96 85.68

Kualifikasi pendidikan S1

untuk guru SD/MI

sekurang-kurangnya

82,74%

Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1

50.00% 79.29% 158.58% 82.74 91.03 110.02

Kualifikasi pendidikan S1

untuk guru SMP/MTs

sekurang-kurangnya

94,56%

Persentase Guru SMP/MTs berkualifikasi S1

94.00% 93.47% 99.44% 94.56 92.672 98

Kualifikasi pendidikan S1

untuk guru SMA/SMK/MA

sekurang-kurangnya

98,61%

Persentase Guru SMA/SMK berkualifikasi S1

98.00% 98.29% 100.30% 98.61 85.91 87.12

Meningkatnya Persentase

nilai Uji Kompetensi Guru

PAUD Memenuhi pasing

grade mencapai 65,92%

Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru PAUD memenuhi passing grade

65.92 59.1 89.65

Meningkatnya Persentase

nilai Uji Kompetensi Guru

SD/MI Memenuhi pasing

grade mencapai 54,38%

Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI memenuhi passing grade

54.38 44.46 81.76

Meningkatnya Persentase

nilai Uji Kompetensi Guru

SMP/MTs Memenuhi

pasing grade mencapai

70,41%

Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs memenuhi passing grade

70.41 60.49 85.9

Meningkatnya Persentase

nilai Uji Kompetensi Guru

SMA/SMK/MA Memenuhi

pasing grade mencapai

71,20%

Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK memenuhi passing grade

71.2 63.95 89.82

Meningkatnya persentase

SD/MI memenuhi SPM

80,00%

Persentase SD/MI yang memenuhi SPM

80 84.54 105.68

Meningkatnya persentase

SMP/MTs memenuhi

SPM 80,00% Persentase SMP/MTs yang memenuhi SPM

80 94.58 118.22

Page 50: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

38 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Meningkatnya PAUD

terakreditasi minimal B

29,63

Persentase PAUD minimal terakreditasi B

20.25% 23.20% 114.6% 29.63 18.29 61.74

Meningkatnya SD/MI

terakreditasi minimal B

54,14

Persentase SD minimal terakreditasi B

45.00% 48.19% 107.1% 54.14 61.66 113.89

Meningkatnya SMP/MTs

terakreditasi minimal B

58,33

Persentase SMP terakreditasi minimal B

50.00% 21.63% 43.26% 58.33 68.67 117.73

Meningkatnya

SMA/SMK/MA

terakreditasi minimal B

62,31

Persentase SMA/SMK terakreditasi minimal B

71.43% 70.27% 98.38% 62.31 72.41 116.22

Meningkatnya PKBM

yang terakreditasi 1

lembaga

PKBM yang terakreditasi

1

-

-

Meningkatnya lembaga

kursus dan pelatihan

terakreditasi 0

Lembaga kursus dan Pelatihan yang terakreditasi

0

- -

Meningkatnya nilai rata-

rata Ujian SD mencapai

70,00

Nilai rata-rata ujian SD

70 69.46 99.22

Meningkatnya nilai rata-

rata Ujian SMP/MTs

mencapai 58,41

Nilai rata-rata ujian SMP

58.41 58.89 100.83

Meningkatnya nilai rata-

rata Ujian SMA IPS

mencapai 59,11

Nilai rata-rata ujian SMA

59.11 51.13 86.49

Meningkatnya nilai rata-

rata Ujian SMA IPA

mencapai 59,11 59.11 49.47 83.68

Meningkatnya nilai rata-

rata Ujian SMK mencapai

58,81

Nilai rata-rata ujian SMK

58.81 55.81 94.89

Meningkatnya nilai Indeks

Integritas UN SMP 100 Nilai Indeks Integritas UN SMP

100 100 100

Meningkatnya nilai indeks

Integritas UN

SMA/SMK/MA mencapai

100

Nilai Indeks Integritas UN SMA

100 100 100

Menurunnya angka Putus

Sekolah SD 0.08 Angka Putus SD 0.08 0.12 150

Menurunnya angka Putus

Sekolah SMP/MTs 0,39 Angka Putus SMP 0.39 0.1 25.641

Menurunnya angka Putus

Sekolah SMA/SMK/MA

0,70

Angka Putus SMA/SMK

0.7 0.33 47.14

Page 51: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

39 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Meningkatnya prosentase

sekolah SD menerapkan

MBS 40,00%

Persentase sekolah yang menerapkan MBS SD

10% 36.05% 360.5% 40 50.26 125.65

Meningkatnya prosentase

sekolah SMP

menerapkan MBS 50,00%

Persentase sekolah yang menerapkan MBS SMP

35.00% 46.98% 134.2% 50 69.88 139.76

Meningkatnya prosentase

sekolah SMA/SMK

menerapkan MBS 48,23%

Persentase sekolah yang menerapkan MBS SMA/SMK

50% 75.67% 84.08% 48.23 72.22 149.740

Dari tabel diatas indikator Kinerja Utama (IKU) dikelompokkan untuk

mengetahui berapa indikator yang termasuk dalam katagori sangat baik, baik,

cukup dan katagori kurang.

- Terdapat 20 indikator dengan nilai >90% mengalami kenaikan dengan

katagori sangat baik

- 4 (Empat) indikator tercapai dengan nilai kinerja 70 % - 89,99 %; atau

dengan katagori baik.

- 2 (dua) indikator kinerja tercapai dengan nilai kinerja 55 % - 69,99 %; atau

dengan katagori cukup.

- 2 (dua) indikator kinerja tercapai dengan nilai kinerja < 55 % ; atau dengan

katagori kurang.

Gambar 3. 2 Grafik Indikator Kinerja Utama (IKU)

>90%, 20

70 -89,99%, 4

55 - 69,99%, 2

<55%, 2

Pengelompokkan Indikator Kinerja Utama (IKU)

>90% 70 - 89,99% 55 - 69,99% <55%

Page 52: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

40 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Berdasarkan indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan di

tahun 2015 dengan surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

Nomor....................terdapat 28 indikator Kinerja Utama sebagai sasaran

kinerja dinas Pendidikan. Penetapan indkator kinerja tersebut merupakan

sasaran program kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran

2015. Yang telah ditetapkan target capaiannya, sehingga akan dapat

dibandingkan seberapa besar realisasi dari masing-masing indikator sasaran.

Untuk mengetahui tingkat ketercapaian (keberhasilan/ kegagalan)

target kinerja dan sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan informasi

capaian target yang telah ditetapkan. Di bawah ini diuraikan capaian kinerja

atas sasaran/target kinerja seperti tercantum dalam penetapan kinerja tahun

2014 sebagai berikut :

Sasaran 1

Meningkatnya APK PAUD mencapai 60,52%

Program Penuntasan buta aksara adalah salah satu bagian dari

perhitungan dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

sehingga menjadi prioritas program yang harus dituntaskan dalam rangka

peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai asset pembangunan. Hal

ini juga sebagai bagian dari pemenuhan hak warga negara dalam

memperoleh pelayanan pendidikan sehingga akan mampu meningkatkan

daya saing SDM di era persaingan global.

Capaian Angka Partisipasi Kasar PAUD ini diambil dari hasil

perhitungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Bumbu. Seperti yang

tertera dalam tabel dibawah ini

Tabel 3. 2 Realisasi IKU Angka Partisipasi Kasar PAUD 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APK PAUD mencapai 60,52%

APK PAUD

54.00%

59.81% 110.80% 60.52 70.327 116.2

Page 53: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

41 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian

IKU “ angka partisipasi kasar (APK) PAUD” pada tahun 2016 telah melampaui

target yang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 70.327% dari

target yang ditetapkan sebesar 60.52%. Bila dibandingkan dengan capaian di

tahun 2015 yakni sebesar 59.81%, maka prosentase kenaikan capaian

ditahun 2016 sebesar 10,517%.

Untuk melihat lebih jelas disajikan grafik dibawah ini

Gambar 3. 3 Grafik Capaian APK PAUD 2015-2016

Permasalahan

Meskipun target kinerja yang ditetapkan dapat tercapai, namun dalam

meningkatkan angka partisipasi kasar anak usia dini masih dijumpai

permasalahan, hambatan dan kendala yang dihadapi antara lain :

1. Peningkatan APK terberat pada rentang usia 0-2 tahun, dikarenakan masih

terlalu banyak intervensi dari orang tua sehingga masih jarang anak usia

tersebut yang masuk PAUD

2. Lembaga PAUD masih terbatas terutama didaerah-daerah pedesaan,

daerah terjauh. tedapat beberapa desa yang belum memiliki lembaga

PAUD

T A R G E T R E A L I S A S I %

60.5270

116.20

APK PAUD

Series1 Series2

Page 54: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

42 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

3. Ketersediaan tenaga pengajar yang masih terbatas terutama yang memiliki

pendidikan berlatangbelakang Pendidikan PAUD. Terlihat baru 26,55%

guru PAUD yang berlatang belakang pendidikan S1.

4. Ketersediaan sarana prasarana terutama bangunan yang kurang

representatif dan. Terutama sarana pendukung pembelajaran.

Solusi

Untuk dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar pada pedidikan

AnakUsia Dini di tahun 2015 beberapa program yang harus dilakukan antara

lain :

1. Pemenuhan pembentukan satu desa satu PAUD yang diproiritaskan bagi

daerah terdepan, terluar dan tertinggi, dengan memberikan bantuan berupa

penyelenggaraan rintisan PAUD baru

2. Pembentukan gugus PAUD agar meningkatkan kompetensi pendidikan

dengan pertemuan-pertemuan yang dilasanakan oleh masing-masing

gugus sehingga imbas dari satuan PAUD yang sudah establish bisa

menyebar kepada satuan-satuan PAUD lainnya

3. Konsentrasi pada layanan anak usia dini yang berumur 3-6 tahun sehigga

dalam penghitungan APK tidak dmilai dari anak 0-6 tahun, tetapi dimulai

dari anak 3-6 tahun.

4. Merealisasikan gerakan satu desa satu PAUD terutama bagi desa-desa

yang belum terjangkau layanan PAUD

5. Melengkapi fasilitas sarana prasarana pembelajaran PAUD

6. Memberikan bantuan insentif (honor) bagi tenaga pengajar

7. Peningkatan kualifikasi tenaga pendidik minimal S1 PAUD

8. Tetap memprogramkan bantuan operasional untuk kelangsungan kegiatan

pembelajaran

9. Pembangunan Gedung baru (USB) serta rehabilitasi ruang kelas yang

rusak

Beberapa poin diatas menjadi bahan untuk penetapan kebijakan, serta

penyusunan program dan kegiatan ditahun 2016, sehingga akan terjadi

peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan Anak Usia

Dini .

Page 55: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

43 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 2

Meningkatnya APK SD/MI mencapai 117,58

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 2, dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Perkembangan Prosentase APK SD/MI 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APK SD/MI mencapai 117,58

APK SD/MI 117.58 106 90.49

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa pencapaian

IKU “ angka partisipasi kasar (APK) SD” pada tahun 2016 belum melampaui

target yang ditetapkan dengan persentase capaian sebesar 106% dari target

yang ditetapkan sebesar 117.58%.

Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 4 Grafik Capaian APK SD 2016

Gambar 3.3 Grafik Capaian Angka Partisipasi Kasar SD 2016 1

Sasaran 3

Meningkatnya APK SMP/MTs mencapai 94,20%

0

50

100

150

TARGET REALISASI %

117.58 106 90

APK SD/MI

Series1 Series2

Page 56: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

44 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 3, dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Capaian APK SMP/MTs 2015-2016

Sasaran strategis 2015

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APK SMP/MTs mencapai 94,20%

APK

SMP/MTs 100.00% 93.01% 93.01% 94.2 99,880 104.97

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ APK

SMP/SMPLB/paket B di tahun 2016 sudah mencapai target yang ditetapkan.

Terlihat targetnya sebesar 94,2% dan tercapai 98,880%. Bila dibandingkan

dengan capaian ditahun 2015 sebesar 93,01%, ditahun 2016 terjadi kenaikan

sebesar 99,880%, artinya terjadi kenaikan sebesar 6,87%.

Pencapaian APK dari target ini diperoleh melalui beberapa program

antara lain, Penambahan Unit Sekolah Baru (USB), Penambahan Ruang kelas

Baru (RKB), rehabilitasi berat dan ringan ruang kelas, Bantuan Operasional

Pendidikan (BOP), Program Kartu Sehat dan Pintar (Kaspin) yang

diperuntukkan bagi siswa kurang mampu, Penyelenggaraan paket B/setara

Sekolah Lanjutan Pertama.

Dalam bentuk grafik capaian indikator ini disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 5 Grafik Capaian APK SMP/MTs 2015-2016

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

94.2 99 105

APK SMP/MTS

Series1 Series2

Page 57: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

45 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 4

Meningkatnya APK SMA/SMK/MA mencapai 72,50%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 4, dapat digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Perkembangan Pencapaian APK SMA/SMK 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APK SMA/SMK/MA mencapai 72,50%

APK

SMA/SMK/

MA

75% 72.23% 96,31% 72.5 78,073 107.69

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa IKU APK

SMA/SMK/SMLB/Paket C pada tahun 2016 sudah mencapai target yang

ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi target yang mencapai 78,073% dari

target yang ditetapkan sebesar 72,5%, dengan persentase capaian sebesar

107,69%. Bila dibandingkan data tahun 2015 dengan target 75% dan realisasi

sebesar 72,23%, persentase capaian indikator sebesar 107,69%.

Kenaikan APK SMA/SMK/SMLB/paket C semakin meningkat hal ini

karena:

a) Program bantuan akses khususnya RKB dan USB meningkat ditahun 2015

. program yang mengarah pada peningkatan daya tampung terus dilakukan

seperti pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), Pembangunan Ruang

Kelas Baru (RKB), Rehabilitasi ruang kelas yang rusak, bantuan

operasional Manajemen Mutu (BOMM).

b) Adanya inisiatif masyarakat untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan

baru seperti SMA/SMK dan MA Swasta

c) Kesadaran masyarakat untuk melanjutkan sekolah dijenjang pendidikan

menengah sejalan dengan adanya program pencitraan sekolah

d) Kemampuan ekonomi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sejalan

dengan Semakin membaiknya perekonomian masyarakat.

e) Adanya Program beasiswa untuk siswa dari kalangan masyarakat kurang

mampu

Page 58: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

46 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

f) Banyaknya program BSM, sehingga meningkat minat siswa untuk

melanjutkan sekolah kejenjang pendidikan menengah

Gambar 3. 6 Grafik Capaian APK SMA/SMK/MA/Paket C 2015-2016

Sasaran 5

Meningkatnya APK Non Formal 91,72%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 5, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 6 Pekembangan Capaian APK Non Formal 2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2016

T R %

Meningkatnya APK Non Formal 91,72%

APK Non Formal 91.72 91,89 100,18

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa APK Non Formal

pada tahun 2016 sudah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

72.5 78

108

APK SMA/SMK/MA

Series1 Series2

Page 59: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

47 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

realisasi target yang mencapai 91,89% dari target yang ditetapkan sebesar

91,72%, dengan persentase capaian sebesar 100,18%.

Dalam bentuk grafik capaian indikator ini disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 7 Grafik Capaian APK Non Formal 2015-2016

Sasaran 6

Meningkatnya APS SD/MI 99,45

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 6, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 7 Perkembangan APS SD/MI 2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2016

T R %

Meningkatnya APS SD/MI 99,45

APS SD/MI 99.45 117 117.27

Angka Partisipasi sekolah menggambarkan tertampungnya penduduk

usia sekolah dilayanan pendidikan. Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan

bahwa IKU APS SD/MI pada tahun 2016 telah mencapai target yang

ditetapkan.hal ini terlihat dari realisasi target yang mencapai 117% dari target

T A R G E T R E A L I S A S I

91.72 91.89

APK NON FORMAL 2016

Series1 Series2

Page 60: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

48 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

yang ditetapkan sebesar 99,45%, dengan persentase capaian sebesar

117,27%. Indikator ini merupakan indicator baru yang ditetapkan dalam

Rencana strategis Dinas Pendidikan.

Sasaran 7

Meningkatnya APS SMP/MTs 77,89%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 7, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 8 Perkembangan Capaian APS SMP/MTs 2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2016

T R %

Meningkatnya APS SMP/MTs 77,89%

APS

SMP/MTS 77.89 107 137.22

Pada jenjang SMP Angka Partisipasi Sekolah juga cukup

menggembirakan. Terlihat capaian realisasinya dari target sebesar 77,89%

dapat terealisasi sebesar 107%, dengan capaian prosentase 137,22%.

Capaian ini cukup menggembirakan mengingat capaian ini cukup tinggi. Hal

ini mengindikasikan bahwa layanan pendidikan telah memberikan kesemptan

bagi pendduk usia 13-15 Tahun mengenyam pendidikan. Secara grafis dapat

disajikan dibawah ini :

50

100

150

TARGET REALISASI %

99.45117 117

APS SD/MI

Series1 Series2

Gambar 3. 8 Grafik Capaian APS SD/MI 2016

Page 61: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

49 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 3. 9 Grafik Capaian APS SMP?MTs 2016

Sasaran 8

Meningkatnya APS SMA/SMK/MA 64,75

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 8, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 9 Perkembangan Capaian APS SMA/SMK/MA 2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2016

T R %

Meningkatnya APS SMA/SMK/MA 64,75

APS

SMA/SMK/MA 64.75 71 110.01

Pada jenjang SMA/SMK/MA capaian Angka Partisipasi Sekolah

(APS) juga telah mencapai target yang ditetapkan, Dari 64,75% target yang

ditetapkan tercapai sebesar 71% dengan prosentase capaian sebesar

110,01%. Pada jenjang ini Angka Partisipasi Sekolah Belum mencapai 100%

hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat penduduk usia 16-18 tahun belum

0

20

40

60

80

100

120

140

TARGET REALISASI %

77.89107

137

APS SMP/MTS

Series1 Series2

Page 62: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

50 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

tertampung di jenjang pendidikan SMA/SMK/MA. Secara grafis capaian

indikator ditahun 2014-2015 disajikan dibawah ini

Gambar 3. 10 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016

Sasaran 9

Meningkatnya APM SD/MI 99,40%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 9, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 10 Perkembangan Capaian APM SD/MI 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APM SD/MI 99,40%

APM SD/MI 100.00

% 99.35% 99.35% 99.4 92.201 92.76

Dari data diatas terlihat bahwa target kinerja yang ditetapkan sebesar

99,40% belum terpenuhi, karena capaian APM SD/MI/Paket A tahun 2016

sebesar 92,201% dengan persentase capaian sebesar 92,76 %. Bila

dibandingkan dengan capaian ditahun 2015 sebesar 99,35% maka terjadi

penurunan sebesar 6,59%. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun di tahun 2016

sebanyak 33.334 orang sementara jumlah siswa SD/MI/Paket A sebanyak

0

50

100

150

TARGET REALISASI %

64.75 71 110

APS SMA/SMK/MA

Series1 Series2

Page 63: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

51 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

38.457 orang, hal ini berarti masih terdapat penduduk usia 7-12 tahun belum

bersekolah.

Pencapaian APM ini diperoleh melalui beberapa program antara lain,

Penambahan Unit Sekolah Baru (USB), Penambahan Ruang kelas Baru

(RKB), rehabilitasi berat dan ringan ruang kelas, Bantuan Operasional

Pendidikan (BOP), Program Kartu Sehat dan Pintar (Kaspin) yang

diperuntukkan bagi siswa kurang mampu, Penyelenggaraan paket A/setara

Sekolah Dasar.

Disamping pembiayaan dari pemerintah daerah, program dan kegiatan

yang mendukung tercapainya APM diatas juga dibiayai dari anggaran

Pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dan juga bantuan dari APBN. Untuk

melihat capaian kinerja ini disajikan dalam bentuk brafik dibawah ini

Gambar 3. 11 Grafik Capaian APM SD/MI/Paket A 2015-2016

Sasaran 10

Meningkatnya APM SMP/MTs mencapai 75,21%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 10, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 64: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

52 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 3. 11 Perkembangan Capaian APM SMP/MTs 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APM SMP/MTs mencapai %%75,21

APM

SMP/MTs 80.10% 73.64% 91.94% 75.21 73.644 97.92

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ APM

SMP/SMPLB/paket B “ tidak dapat mencapai target yang ditetapkan 75,21%

dengan capaian hanya 73,644% dan persentase capaian sebesar 97,92%.

Bila dibandingkan dengan tahun 2015, capaian ditahun 2016 tidak mengalami

kenaikan atau penurunan.

Bentuk intervensi yang dilakukan antara lain Pemberian Bantuan bagi

siswa kurang mampu melalui program Kartu Sehat dan Pintar (KASPIN).

Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), Rehabilitasi ruang kelas, Bantuan

Oprasional Pendidikan (BOP), baik sekolah negeri maupun swasta.

Secara grafis dapat disajikan dibawah ini :

Gambar 3. 12 Grafik Capaian APM SMP/MTs 2015-2016

Sasaran 11

Meningkatnya APM SMA/SMK/MA mencapai 60,05%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 11, dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 65: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

53 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 3. 12 Perkembabngan APM SMA/SMK/MA 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya APM SMA/SMK/MA mencapai 60,05%

APM

SMA/SMK/MA 60.87% 60.51% 99.41% 60.05 79.016 131.58

Pada jenjang SMA/SMK/MA capaian Angka Partisipasi Murni (APM)

tahun 2016 sebesar 79.016%, angka ini sudah melampui target yang

ditetapkan sebesar 60,05% dengan prosentase kenaikan 131,58%. Bila

dibandingkan dengan capaian ditahun 2015 sebesar 60,51% capaian ditahun

2016 ini mencapai 18,506%. Jumlah penduduk usia 16-18 tahun sebanyak

15.658 dari jumlah penduduk ini yang bersekolah sebanyak 11.310, masih

terdapat 4.348 orang yang belum bersekolah atau bisa juga karena lulusan

SMP/MTS melanjutkan disekolah daerah lain.

Capaian indikator kinerja APM SMA/SMK.MA nasional pada tahun

2016 sebesar 57,15, Bila dibandingkan dengan capaian indikator tersebut di

Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 60,51% maka capaian Kabupaten Tanah

Bumbu lebih tinggi 3,36%, bila dibandingkan dengan capaian APK SMP/MTs

di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 52,25%, maka capaian Kabupaten

Tanah Bumbu juga masih lebih tinggi 8,26%

Secara grafis capaian indikator ditahun 2014-2015 disajikan dibawah ini

Gambar 3. 13 Grafik Capaian APM SMA/SMK/MA 2015-2016

Page 66: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

54 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 12

Meningkatnya Persentase Desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD

93,29%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 12, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 13 Capaian Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya Persentase Desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD 93,29%

Persentase

desa minimal

memiliki 1

lembaga PAUD

93.29 95.33 102.19

Sebagai gerakan yang dicanangkan secara nasional capaian indikator

prosentase 1 desa 1 PAUD ini cukup menggembirakan mengingat jumlah

lembaga PAUD dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dimana hampir

seluruh Desa telah berdiri layanan PAUD. Pada tahun 2016 dari 150 desa

yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu telah terbangun lembaga PAUD di 143

desa. Artinya hanya 7 desa yang belum memiliki lembaga PAUD. Target

ditahun 2016 sebesar 93,29% dan terealisasi sebesar 95,33%. Prosentase

capaiannya sebesar 102,19%. Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut:

Gambar 3. 14 Persentase Desa Minimal Memiliki 1 Lembaga PAUD 2016

Page 67: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

55 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 13

Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah sampai 8,78Th

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 13, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 14 Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah sampai 8,78Th

Rata-rata

lama sekolah 8.30 th 7.98 th

87.47

% 8.78 7,38 84,05

Rata-rata lama sekolah ini menjelaskan rata-rata jumlah tahun yang

dihabiskan oleh penduduk untuk menempuh semua jenis pendidikan formal

yang pernah dijalani.Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi

investasi pendidikan individu yang dilakukan pemerintah daerah

Rata-rata lama sekolah ini juga merupakan salah satu Indikator Indeks

Pembangunan Manusia yang menunjukkan lamanya seseorang bersekolah

dari masuk sekolah dasar sampai dengan tingkat pendidikan terakhir atau

rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas

untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Target

yang ditetapkan pada indikator ini sebesar 8,78 th, hasil yang dicapai realisasi

dari target ini adalah 7,38 th. Angka ini di tahun 2016 turun 0,6.bila

dibandingkan dari tahun 2015 yang saat itu mencapai 7,98.

Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 15 Grafik Capaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah 2015-2016

6

7

8

9

TARGET REALISASI

Rata-rata lama sekolah

Page 68: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

56 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Walaupun terjadi kenaikan namun angka ini secara umum masih rendah

karena capaian ini menggambarkan penduduk Tanah Bumbu rata-rata hanya

bersekolah sampai kelas satu SLTP. Bila melihat target RPJMD sebesar

8,03% maka ditahun 2015 diperlukan upaya dan trobosan pada sistem

pengelolaan pendidikan terutama untuk meningkatkan daya tampung sekolah

agar penduduk usia sekolah dapat tertampung pada pendidikan formal,

terutama bagi penduduk yang berdomisilai pada wilayah terjauh. Karena untuk

mencapai target RPJMD tersebut ditahun 2015 harus diperoleh kenaikan

sebesar 0,13%

Sasaran 14

Meningkatnya angka harapan sekolah mencapai 11,38

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 14, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 15 Capaian Angka Harapan Sekolah 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya angka harapan sekolah mencapai 11,38

Harapan

sekolah 11.38 11,42 100,35

Harapan lama sekolah dimaksudkan lamanya sekolah (dalam

tahun yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa

mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap

bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk

yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini.

Angka Harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk usia 7 tahun

ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan

system pendidikan diberbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk

lamanya pendidikan (dalam Tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh

setiap anak.

Page 69: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

57 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “ Harapan

lama sekolah (HLS) ditahun 2016 telah mencapai target sebesar 11,42.

terlihat dari target 11,38 tahun terealisasi 11,42 tahun. Prosentase

capaiannya sebesar 100,35%. Hal ini menunjukkan terjadi kenaikan harapan

lama sekolah bagi penduduk usia sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu.

Gambar 3. 16 Capaian Persentase Angka Harapan Sekolah 2016

Sasaran 15

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru PAUD sekurang-kurangnya

51,31%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 15, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 16 Perkembangan Pendidiakan S1 Guru PAUD 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru PAUD sekurang-kurangnya 51,31%

Persentase Guru

PAUD

berkualifikasi S1

PAUD

10.00% 41.57% 415.70% 51.31 43.96 85.68

0

11.38 11.42

2015

REALISASI TARGET REALISASI

Harapan sekolah 2016

Page 70: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

58 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Pada jenjang TK/RA/BA/KB/TPA prosentase guru yang memiliki

kualifikasi S1 PAUD telah mencapai target yang ditetapkan, Ditahun 2016

persentase guru TK/RA/BA/KB ditargetkan 51,31%, capaiannya belum

melampui target cukup yakni sebesar 43,96%. Bila dibandingkan dengan

tahun 2015 dengan capaian 41,57%, kenaikan capaian ditahun 2016 naik

sebesar 2,39%. Dengan kenaikan yang belum signifikan maka diperlukan

terobosan program agar persentase guru PAUD berkualifikasi S1 dapat

ditingkatkan. Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 17 Grafik Kualifikasi Pendidikan S1 Guru PAUD 2015-2016

Permasalahan

Beberapa kendala untuk peningkatan kualifikasi Pendidikan guru-guru

TK/RA/BA/KB antara lain :

1. Akses dengan Perguruan Tinggi yang menyediakan program studi PG

PAUD cukup jauh.

2. Kesadaran guru-guru untuk kembali melanjutkan perkuliahan masih rendah,

karena paktor usia

3. Keterbatasan pembiayaan untuk melanjutkan kuliah karena rata-rata

tenaga pendidik jenjang TK/RA/BA/KB tenaga honorer.

Page 71: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

59 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Solusi

Dari kendala diatas diharapkan penetapan program dan kegiatan yang

ditetapkan dapat memfasilitasi beberapa kendala diatas antara lain melalui :

1. Menjalin kerjasama dengan perguruan Tinggi yang memiliki program studi

yang linier dengan pendidikan guru-guru TK

2. Menganggarkan pembiayaan untuk membantu biaya perkuliahan

3. Menyediakan beasiswa atau bantuan pendidikan lainnya bagi tenaga

Walaupun dalam kenyataannya belum ada progrm dan kegiatan yang khusus

diperuntukkan bagi tercapainya target indikator ini, karena biaya untuk

melanjutkan studi ini dibiayai sendiri oleh guru-guru yang bersangkutan

Sasaran 16

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SD/MI sekurang-kurangnya

82,74%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 16, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 17 Perkembangan Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SD/MI sekurang-kurangnya 82,74%

Persentase

Guru SD/MI

berkualifikasi S1

50.00% 79.29% 158.58% 82.74 91.03 110.02

Berdasarkan data kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU “

persentase guru SD/SDLB dalam jabatan berkualifikasi akademik S1/D4

“ . telah mencapai target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi

sebesar 91,03% dari target yang ditetapkan sebesar 82,74%, dengan

persentase pencapaian sebesar 110,02%. Bila dibandingkan di tahun 2015

capaian sebesar 79,29% maka terjadi kenaikan 11,74% di tahun 2016.

Page 72: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

60 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sejalan dengan tuntutan peraturan perundang-undangan tentang guru

dan dosen yang menuntut kualifikasi tenaga pendidik disemua jenjang harus

berkualifikasi S1 perlu dilakukan upaya kerjasama dengan Perguruan Tinggi

atau program peningkatan Kualifikasi Tenaga Pendidik. Secara grafis dapat

disajikan sebagai berikut:

Gambar 3. 18 Capaian Persentase Pendidikan S1 Guru SD/MI 2015-2016

Permasalahan

Walaupun terjadi kenaikan dan melampaui target RPJMD di tahun ke 4

ini, masih ditemui beberapa permasalahan, hambatan dan kendala antara lain:

1. Letak Perguruan Tinggi yang menyediakan Program Studi linier sangat jauh

2. Belum dianggarkan pembiayaan khusus bagi peningkatan kualifikasi

pendidikan bagi guru-guru PAUD dan SD. Kalaupun ada yang melanjutkan

kuliah, sumber pembiayaan dari swadaya masing-masing

3. Masih rendahnya kesadaran untuk melanjutkan kuliah, terutama bagi guru-

guru senior dan guru-guru berpenghasilan rendah (golongan II)

4. Pola rekrutmen yang belum sesuai standar yang ditetapkan

Solusi

Melihat hambatan dan kendala yang dihadapi diatas beberapa langkah

antisipasi yang harus dilakukan di tahun 2014 adalah :

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

82.7491.03

110

Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1

Series1 Series2

Page 73: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

61 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

1. Memberikan bantuan bagi guru untuk meningkatkan kualifikasi

akademiknya

2. Mengusulkan guru-guru penerima beasiswa dari sumber APBD I dan Pusat

Penerapan Undang-undang tentang guru dan dosen serta permendiknas yang

mewajibkan guru-guru berpendidikan minimal S1.

Sasaran 17

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMP/MTs sekurang-kurangnya

94,56%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 17, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 18 Kualifikasi Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMP/MTs sekurang-kurangnya 94,56%

Persentase Guru

SMP/MTs

berkualifikasi S1

94.00% 93.47% 99.44% 94.56 92.67 98

Pada jenjang SMP/MTS, berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa

di tahun 2016 dari target capain pada indikator Kinrja Utama (IKU) peningkatan

prosentase guru-guru SMP/MTs yang berkualifikasi S1 dengan target 94,56%

terealisasi sebesar 92,67% dengan prosentase capaian 98%. Capaian ini turun

sebesar 0,8% bila dibandingkan capaian ditahun 2015 yang saat itu sebesar

93,47%.Lihat grafik dibawah ini

Page 74: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

62 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 3. 19 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMP/MTs 2015-2016

Permasalahan :

Guru-guru yang belum memiliki kualifikasi S1 ini merupakan guru-guru

yang mengajar pada sekolah Swasta dan MadrasahTsanawiyah disamping itu

terdapat juga pada sekolah-sekolah negeri namun angkanya tidak terlalu besar

karena umumnya terjadi pada guru-guru senior yang karena faktor usia tidak

berminat lagi untuk melanjutkan . Beberapa kendala terkait pencapaian IKU ini

antara lain :

1. Letak Perguruan Tinggi yang jauh dari jangkauan

2. Keterbatasan Pembiayaan

3. Masih rendahnya kesadaran bagi guru-guru untukmelanjutkan pendidikan

Beberapa kebijakan yang harus ditempuh antara lain :

1. Menyediakan pembiayaan bagi guru-guru untuk melanjtkan perkuliahan

2. Pengajuan formasi sesuai kebutuhan dan kualifikasi pendidikan

3. Menyediakan beasiswa khususnya bagi guru-guru yang mengajar didaerah

terjauh, terdepan dan terpencil

9091929394959697

98

99

TARGET REALISASI %

94.56

93

98

PERSENTASE GURU SMP/MTS BERKUALIFIKASI S1

Series1 Series2

Page 75: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

63 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 18

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMA/SMK/MA sekurang-

kurangnya 98,61%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 18, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 19 Pendidikan S1 Guru SMA/SMMK/MA 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Kualifikasi pendidikan S1 untuk guru SMA/SMK/MA sekurang-kurangnya 98,61%

Persentase

Guru

SMA/SMK

berkualifikasi

S1

98.00% 98.29% 100.30

% 98.61 85.91 87.12

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa pencapaian Indikator

Kinerja Utama (IKU) peningkatan Kualifikasi Pendidikan bagi guru-guru

SMA/SMK/MA belum melebihi target yang ditetapkan. Dari 98,61% yang

87,12%. Capaian tahun 2016 ini turun 12,38% bila dibandingkan capaian

ditahun 2014 yang saat itu terealisasi 98,29%. Dapat dilihat dalam grafik

dibawah ini.

Gambar 3. 20 Grafik Perkembangan Pendidikan S1 Guru SMA/SMK/MA 2015-2016

Page 76: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

64 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Pada umumnya kualifikasi pendidikan guru pada jenjang SMA/SMK/MA

relatif lebih baik, mengingat pada jenjang ini umumnya guru-guru yang

mengajar telah memiliki kualifikasi S1, walaupun belum sepenuhnya linier

dengan mata pelajaran yang diampu.

Dengan target yang ditetapkan belum tercapai, upaya untuk terus

meningkatkan guru SMA/SMK/SMLB berkualifikasi S1/D4 dapat dilakukan ,

melalui :

a) Dukungan data guru-guru yang memiliki kualifikasi akademik S-1/D-4 dari

sekolah agar semkin valid

b) Meningkatkan jumlah guru-guru yang memiliki jenjang kualifikasi akademik

S-1/D-4

c) Melakukan pendataan guru-guru yang sedang melanjutkan kejenjang S-

1/D-4

d) Menghimbau kepada unsur dinas pendidikan, Pengawas, Kepala Sekolah,

Dewan Pendidikan, guru pada setipa pelaksanaan kegiatan yang

melibatkan unsur-unsr tersebut agar guru-guru yang belum memiliki

kualifikasi S-1/D-4 mau melanjutkan pendidikan kejenjang S-1/D-4

Sasaran 19

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru PAUD Memenuhi

pasing grade mencapai 65,92%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 19, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 20 Prosentase Nilai UKG Guru PAUD Memenuhi Passing Grade 2015

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2014 Tahun 2015

T R % T R %

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru PAUD Memenuhi pasing grade mencapai 65,92%

Persentase

Nilai Uji

Kompetensi

Guru PAUD

memenuhi

passing grade

65.92 59.1 89.65

Page 77: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

65 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Uji Kompetensi Guru (UKG) ditujukan untuk melihat dan memetakan

kompetensi tenaga pendidik. UKG ini dimulai sejak tahun 2015, ditujukan bagi

semua guru yang bersetatus PNS maupun Non PNS di semua jenis dan

jenjang pendidikan. Hasil UKG akan dijadikan dasar untuk menentukan jenis

pendidikan dan pelatihan yang harus diberikan kepada guru untuk

meningkatkan kompetensi nya sebagai tenaga pengajar.

Dari data diatas pada indikator prosentase nilai ujian kompetensi guru

PAUD belum mencapai target yang ditetapkan artinya hasil Uji Kompetensi

Guru masih rendah dan belum mencapai passing grade yang ditetapkan

secara nasional. Dari target 65,92, nilai rata-rata hasil UKG guru PAUD

terealisasi sebesar 59,10. Prosentase capaiannya 89,65

Gambar 3. 21 Grafik Prosentase NIlai UKG 2015 Guru PAUD Memenuhi Passing Grade

Sasaran 20

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI Memenuhi

pasing grade mencapai 54,38%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 20, dapat

digambarkan sebagai berikut :

TARGET, 65.92 REALISASI, 59.10

%, 90

0

50

100

TARGET REALISASI %

PERSENTASE NILAI UJI KOMPETENSI GURU PAUD

MEMENUHI PASSING GRADE

Series1

Page 78: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

66 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 3. 21 Prosentase Nilai UKG SD/MMI Memenuhi Passing Grade 2015

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015

T R %

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI Memenuhi pasing grade mencapai 54,38%

Persentase Nilai Uji

Kompetensi Guru SD/MI

memenuhi passing grade

54.38 44.46 81.76

Pelaksanaan UKG di tingkat SD telah menghasilkan nilai kompetensi

guru. Target yang harus dicapai semua guru SD di Tanah Bumbu ditetapkan

sebesar 54,38. Dari pelaksanaan UKG diperoleh capaian sebesar 44,46. Ini

menunjukkan bahwa rata-rata guru SD di Tanah Bumbu belum mencapai

passing grade. Prosentase capainnya adalah sebesar 81,76. Capaian hasil

UKG di tingkat SD ini harus ditingkatkan dimasa yang akan datang, karena

ini menjadi salah satau tolak ukur melihat kompetensi guru dalam

menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendidik dan pengajar. Secara grafis

dapat disajikan sebagai berikut

Gambar 3. 22 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade

Sasaran 21

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs

Memenuhi pasing grade mencapai 70,41%

0

50

100

TARGET REALISASI %

54.38 44.46 82

PERSENTASE NILAI UJI KOMPETENSI GURU SD/MI

MEMENUHI PASSING GRADE

Series1 Series2

Page 79: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

67 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 21, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.22 Perkembangan Prosentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs Memenuhi

Passing Grade Tahun 2015 1

Tabel 3. 22 Prosentase Nilai UKG Guru SMP/MTs Memenuhi Passing Grade 2015

Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2015

T R %

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs Memenuhi pasing grade mencapai 70,41%

Persentase Nilai Uji

Kompetensi Guru

SMP/MTs memenuhi

passing grade

70.41 60.49 85.9

Secara nasional passing grade UKG ini akan terus ditingkatkan hingga

pada tahun 2019 ditetapkan passing grade sebesar 8,00. tes ini dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dan menjadi dasar untuk

pemerataan kualitas guru diindonesia.

Pada jenjang SMP hasil tes UKG diperoleh nilai rata-rata sebesar 60,49.

Angka ini belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 70,41. Hal ini

berarti rata-rata hasil UKG guru SMP belum mencapai passing grade. Secara

grafis dapat disajikan sebagai berikut

Gambar 3. 23 Grafik Prosentase Nilai UKG 2015 Guru SD Memenuhi Passing Grade

T A R G E T R E A L I S A S I %

70.41 60.49 85.90

PERSENTASE NILAI UJI KOMPETENSI GURU SMP/MTS MEMENUHI

PASSING GRADE

Series1 Series2

Page 80: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

68 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Permasalahan

Beberapa permasalahan, Hambatan dan kendala yang dihadapi

dalam pencapaian sasaran strategis antara lain :

1. belum terpenuhi sarana prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan

pada 8 standar nasional pendidikan

2. belum terpenuhinya ketenagaan (SDM) yang memahami pelaksanaan

akreditasi

3. keterlambatan dalam proses penyelesaian administrasi peng akreditasian

4. Kesiapan sekolah untuk memenuhi beberapa persyaratan akreditasi

Beberapa kebijakan yang harus ditempuh untuk ketercapaian IKU ini

antara lain :

1. Menyiapkan administrasi dan data dukung yang lengkap dan benar sejak

awal sebelum pelaksanaan penilaian

2. Memberikan sosialisasi intens kepada kepala sekolah tentang prosedur dan

tata cara serta kelengkapan yang diperlukan

3. Melengkapi semua persyaratan terkait 8 standar pendidikan

Sasaran 22

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK/MA

Memenuhi pasing grade mencapai 71,20%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 22, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 23 Prosesntase Nilai UKG Guru SMA/SMK/MA Memenuhi Passing Grade 2015

Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2015

T R %

Meningkatnya Persentase nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK/MA Memenuhi pasing grade mencapai 71,20%

Persentase Nilai Uji

Kompetensi Guru

SMP/MTs memenuhi

passing grade

71,20 63,95 89.81

Sementara pada jenjang pendidikan Menengah Hasil Uji Kompetensi guru

juga belum mencapai target yang ditetapkan, dari 72,2 yang ditergetkan hanya

mencapai 63,95 dengan prosentase capaian 89,82%. Ketidaktercapaian indicator

Page 81: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

69 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

ini akibat dari beberapa hal antara lain. Terjadinya eror pada system dan jaringan

yang mengakibatkan beberapa kesalahan dalam melakukan pengisian jawaban.

Kedua kuran tersosialisasinya teknis pelaksanaan UKG bagi guru (peserta)

sehingga mengakibatkan sering terjadi human error. Ketiga soal yang disusun

kurang variative berdasarkan tugas yang diemban saat ini. Dalam bentuk grafik

dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 24 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Sasaran 23

Meningkatnya persentase SD/MI memenuhi SPM 80,00%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 23, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 24 Perkembangan Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya persentase SD/MI memenuhi SPM 80,00%

Persentase

SD/MI yang

memenuhi SPM

80 84.54 105.68

Untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yng diselenggarakan

pemerintah melalui Mentri Pendidikan Nasional telah menetapkan standar

Pelayanan Minimal pendidikan dasar yang dituangkan dalam Peraturan

0

20

40

60

80

100

TARGET REALISASI %

71.2 63.95 89.82

Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK memenuhi passing grade

Series1 Series2

Page 82: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

70 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2013. SPM merupakan tolok ukur

kinerja pelayanan pendidikan dasar , sekaligis sebagai acuan dalam

perencanaan program dan penganggaran.

Pada tahun 2016 ditargetkan jumlah sekolah yang telah memenuhi

Standar pelayanan Minimal sebesar 80%, namun baru tercapai 84,54%

dengan prosentase capaian sebesar 105,68%. Ini menggambarkan sebagian

besar sekolah SD telah memenuhi standar Pelayanan Pendidikan, Namun

basih terdapat beberapa sekilah yang belum memenuhi standar Pelayanan

Minimal, sehingga diperlukan upaya dalam memenuhinya. Secara grafis

dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 25 Grafik Prosentase SD/MI Memenuhi SPM 2016

Sasaran 24

Meningkatnya persentase SMP/MTs memenuhi SPM 80,00%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 24, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 25 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2014 Tahun 2015

T R % T R %

Meningkatnya persentase SMP/MTs memenuhi SPM 80,00%

Persentase

SMP/MTs

yang

memenuhi

SPM

80 94.58 118.22

0

50

100

150

TARGET REALISASI %

80 84.54 105.68

PERSENTASE SD/MI YANG MEMENUHI SPM

Series1 Series2

Page 83: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

71 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Pada Jenjang SMP. Capaian Sekolah Yang telah memenuhi standar

pelayanan Minimal (SPM) sudah mencapai 94,58% dari target yang ditetapkan

sebesar 80% dengan prosentase capaian sebesar 118,22%. Hal ini

menjukkan bahwa sebagian besar sekolah pada jenjang SMP telah memenuhi

indicator-indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Secara grafis disajikan

sebagai berikut :

Gambar 3. 26 Grafik Prosentase SMP/MTs Memenuhi SPM 2016

Sasaran 25

Meningkatnya PAUD terakreditasi minimal B 29,63

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 25, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 26 Perkembangan Meningkatnya PAUD Terakreditasi Minimal B Tahun 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya PAUD terakreditasi minimal B 29,63

Persentase

PAUD

minimal

terakreditasi

B

20.25

% 23.20% 114.60% 29.63 18.29 61.74

Dalam mengukur kemampuan satuan pendidikan dalam pengelolaan

satuan pendidikan berdasarkan 8 standar pendidikan secara rutin dilakukan

Page 84: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

72 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

penilaian akreditasi sekolah. Hasil dari penilaian ini sekolah akan

dikelompokkan dalam 4 katagori penilaian yakni nilai A, Nilai B, dan nilai C,

disemua jenjang pendidikan. Berdasarkan data kinerja diatas dapat

dijelaskan bahwa: IKU “persentase TK/KB/RA/BA berakreditasi” belum

melebihi target yang ditetapkan. Hal ini terlihat dari realisasi sebesar 18,29%

dari target yang ditetapkan sebesar 29,63%, Bila dibandingkan dengan tahun

2015 yang tercapai sebesar 23,2%, tahun 2016 mengalami penurunan

sebesar 4,91%. Capaian realisasi yang belum melampaui target ini belum

menggambarkan kondisi yang lebih baik karena masih terdapat 76,8%

sekolah belum terakreditasi artinya persentase sekolah belum terakreditasi

masih tinggi, Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut

Gambar 3. 27 Capaian TK/RA/BA Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Permasalahan

Beberapa permasalahan, Hambatan dan kendala yang dihadapi

dalam pencapaian sasaran strategis antara lain :

1. belum terpenuhi sarana prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan

pada 8 standar nasional pendidikan

2. belum terpenuhinya ketenagaan (SDM) yang memahami pelaksanaan

akreditasi

3. keterlambatan dalam proses penyelesaian administrasi peng akreditasian

Page 85: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

73 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

4. Kesiapan sekolah untuk memenuhi beberapa persyaratan akreditasi

Beberapa kebijakan yang harus ditempuh untuk ketercapaian IKU ini

antara lain :

1. Menyiapkan administrasi dan data dukung yang lengkap dan benar sejak

awal sebelum pelaksanaan penilaian

2. Memberikan sosialisasi intens kepada kepala sekolah tentang prosedur dan

tata cara serta kelengkapan yang diperlukan

3. Melengkapi semua persyaratan terkait 8 standar pendidikan

Sasaran 26

Meningkatnya SD/MI terakreditasi minimal B 54,14

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 26, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 27 Perkembangan Meningkatanya SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya SD/MI terakreditasi minimal B 54,14

Persentase

SD minimal

terakreditasi B

45.00% 48.19% 107.10% 54.14 61.66 113.89

Dari data ini diperoleh informasi bahwa tahun 2016 ditargetkan

pencapaian kinerja sebesar 54,14%, dari target ini dapat direalisasikan

sebesar 61,66%. jika dibandingkan dengan tahun 2015, capaian indikator

mengalami kenaikan sebesar 13,47%. Secara grafis dapat disajikan sebagai

berikut.

Dalam bentuk grafik dapat di gambarkan sebagai berikut :

Page 86: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

74 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 3. 28 Grafik Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Beberapa Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian

sasaran strategis antara lain :

1. Ketersediaan sarana prasarana masih terbatas

2. Kesiapan data dukung dan informasi yang belum lengkap dan benar.

3. 8 Standar pendidikan pendidikan rata-rata belum dipenuhi sekolah

4. Ketersediaan SDM yang memahami prosedur dan mekanisme penilaian

terbatas

Beberapa kebijakan yang harus ditempuh untuk ketercapaian IKU ini antara

lain :

1. Menyiapkan administrasi dan data dukung yang lengkap dan benar sejak

awal sebelum pelaksanaan penilaian

2. Memberikan sosialisasi intens kepada kepala sekolah tentang prosedur

dan tata cara serta kelengkapan yang diperlukan

3. Melengkapi semua persyaratan terkait 8 standar pendidikan

4. Melakukan pembinaan dan pendampingan intensif oleh pengawas.

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

54.14 61.66

113.89

PERSENTASE SD MINIMAL TERAKREDITASI B

Series1 Series2

Page 87: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

75 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 27

Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 58,33

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 27, dapat digambarkan

sebagai berikut :

Tabel 3. 28 Perkembangan Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya SMP/MTs terakreditasi minimal B 58,33

Persentase

SMP

terakreditasi

minimal B

50.00% 21.63% 43.26% 58.33 68.67 117.73

Pada tahun 2016 ditargetkan untuk mengakreditasi sekitar 58,33%

sekolah jenjang SMP/MTs, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan

kualitas layanan pendidikan yang diberikan mengingat meningkatkan mutu

dan daya saing dimulai dengan menyediakan layanan pendidikan yang

berkualitas, Tahun 2016 dari target sekolah yang terakreditasi minimal B

sebesar 58,33% terealisasi sebanyak 68,67%, dengan persentase capaian

sebesar 117,73%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 dengan realisasi

21,63%, terjadi kenaikan secara signifikan sebesar 47,04%. Secara grafis

dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 29 Grafik Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 2015-2016

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

58.33 68.67

117.73

Persentase SMP terakreditasi minimal B

Series1 Series2

Page 88: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

76 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Beberapa permasalahan yang ditemui untuk tercapainya indikator ini

antara lain :

1. Ketersediaan sarana prasarana masih terbatas

2. Kesiapan data dukung dan informasi yang belum lengkap dan benar.

3. 8 Standar pendidikan pendidikan rata-rata belum dipenuhi sekolah

4. Ketersediaan SDM yang memahami prosedur dan mekanisme penilaian

terbatas

Melihat hambatan dan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan

sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB memperoleh akreditasi minimal B,

langkah yang dilakukan kedepan agar sekolah SD/SDLB/SMP/SMPLB yang

memperoleh akreditasi minimal B terus meningkat adalah dengan terus

memberikan bantuan maupun pendampingan terhadap sekolah-sekolah

yang belum memenuhi delapan standar nasional pendidikan agar dapat

memenuhi delapan standar pendidikan tersebut sebagai syarat memperolah

akreditasi.

Sasaran 28

Meningkatnya SMA/SMK/MA terakreditasi minimal B 62,31

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 29 Perkembangan SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya SMA/SMK/MA terakreditasi minimal B 62,31

Persentase

SMA/SMK

terakreditasi

minimal B

71.43

% 70.27% 98.38% 62.31 72.41 116.22

Berdasarkan data pengurutan kinerja diatas dapat dijelaskan bahwa IKU

“ persentase SMA/SMK/SMLB memenuhi akreditasi “ pada tahun 2016

sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terlihat dari

realisasi sebesar 72,41% dari target yang ditetapkan sebesar 62,31% , dengan

Page 89: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

77 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

persentase capaian sebesar 116,22%. Dari perbandingan data capaian kinerja

tahun 2015 sebesar 70,27% sudah mengalami peningkatan capaian serta

dapat melebihi target yang ditentukan pada tahun 2016.

Dalam bentuk grafik dapat di gambarkan sebagai berikut ;

Gambar 3. 30 Grafik Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 2015-2016

Keberhasilan capaian indikator kinerja ini karena adanya dukungan

beberapa program seperti rehabilitas ruang SMA, SMA menerapkan SNP

dengan akreditasi minimal B, penyelenggara program paket C menerapkan

standar ISI, SMA memiliki perpustakaan, SMA memiliki Lab.IPA (kimia, fisika

,biologi), SMA memiliki Lab.komputer, SMK memiliki sarana dan prasarana

pendidikan yang memenuhi standar dan prasarana, SMK menerapkan

metode pembelajaran produktif dan adaptif yang sesuai dengan tuntunan dan

perkembangan industri dan pendidkan lanjut, SMK bersertifikat ISO

9001:2008. Secara grafis dapat disajikan sebagai berikut

Series1

Series2

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

62.3172.41

116.22

PERSENTASE SMA/SMK TERAKREDITASI MINIMAL B

Series1 Series2

Page 90: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

78 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 29

Meningkatnya PKBM yang terakreditasi 1 lembaga

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 30 Perkembangan Meningkatnya PKBM yang Terakreditasi Minimal 1 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya PKBM yang terakreditasi 1 lembaga

PKBM yang

terakreditasi 1 - -

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) diperuntukkan bagi

pembelajaran orang dewasa. Lembaga ini menyediakan berbagai layanan

pendidikan dan kehalian. Disamping ada proses pembelajaran juga terdapat

berbagai keterampilan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Namun

pada tahun 2016 indikatir ini belum ditetapkan target capaiiannya dalam arti

kata bahwa tahun 2016 tidak ditargetkan PKBM yang terakreditasi, tahun

2016 dilakukan persiapan-persiapan untuk memenuhi standar akreditasi.

Grafik nya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 31 Grafik Capaian Prosentase PKBM yang Terakreditasi 2016

0%

20%

40%

60%

80%

100%

TARGET REALISASI %

PKBM yang terakreditasi

Series1 Series2

Page 91: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

79 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 30

Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan terakreditasi 0

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 31 Perkembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan Terakreditasi 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan terakreditasi 0

Lembaga kursus

dan Pelatihan

yang

terakreditasi

0 - -

Indikator ini juga belum ditetapkan targetnya pada tahun 2016,

targetnya akan dimulai direalisasikan pada tahun 2017 sehingga belum dapat

dilihat capaiannya.

Gambar 3. 32 Grafik Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Terakreditasi 2016

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1

TARGET REALISASI %

Lembaga kursus dan Pelatihan yang terakreditasi

Series1 Series2

Page 92: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

80 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 31

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SD mencapai 70,00

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 32 Perkembangan Meningkatnya Nilai rata-rata Ujian SD 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SD mencapai 70,00

Nilai rata-rata

ujian SD 70 69.46 99.22

Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Prosentase

SMA/SMK/MA melaksanakan MBS belum mencapai target yang ditetapkan,

dari target 86,78%, hanya terealisasi sebesar 75,67%, dengan persentase

realisasi sebesar 84,08%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014

realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 2,70%. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 33 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SD 2016

0

20

40

60

80

100

TARGET REALISASI %

70 69.46

99.22

Nilai rata-rata ujian SD

Series1 Series2

Page 93: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

81 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 32

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMP/MTs mencapai 58,41

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 33 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMP/MTs2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMP/MTs mencapai 58,41

Nilai rata-rata

ujian SMP 58.41 58.89 100.83

Sementara pada jenjang SMP Nilai rata-rata teradap semua mata

pelajaran yang di UN kan terlihat bahwa untuk hasil ujian nasional tercapai

58,89%dari 58,41 yang ditargetkan. Angka ini menunjukkan bahwa masih

diperlukan usaha maksimal untuk meningkatkan hasil uji kompetensi bagi

guru dijenjang SMP. Grafik nya dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 34 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMP 2016

0

20

40

60

80

100

120

TARGET REALISASI %

58.41 58.89

100.83

Nilai rata-rata ujian SMP

Series1 Series2

Page 94: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

82 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 33

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMA/MA mencapai 59,11

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 34 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMA/MA 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMA/MA mencapai 59,11

Nilai rata-rata

ujian SMA 59.11 51.13 86.49

Pada jenjang SMA/SMK/MA Rata-rata hasil Ujian Nasional juga belum

mencapai trget yang ditetapkan karena capaiannya hanya 51,13 dar target

sebesar 59,11. Angka ini tentu masih rendah karena rata-rata hasil uji di

semua mata pelajaran belum mencapai diatas 60. Perlu upaya lebih besar

untuk meningkatkan capaian indikator ini Grafik nya dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 3. 35 Grafik Prosentase Nila Rata-Rata Ujian SMA/MA 2016

0

50

100

150

200

TARGET REALISASI %

59.11 51.13 86.49

49.47

83.69

NILAI RATA-RATA UJIAN SMA IPSNILAI RATA-RATA UJIAN SMA IPA

Series1 Series2 Series3

Page 95: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

83 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 34

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMK mencapai 58,81

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 35 Perkembangan Meningkatnya Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya nilai rata-rata Ujian SMK mencapai 58,81

Nilai rata-rata

ujian SMK 59.11 49.47 83.688603

Bila pada tingkat SMA hasilnya 51,13, di jenjang SMK capaiannya lebih

rendah yakni sebesar 49,47. Dari target 59,11. Ini menunjukkan bahwa pada

jenjang SMK diperlukan usaha lebih kuat dalam meningkatkan capaian hasil

ujian nasional rata-rata.Mata pelajaran yang diujikan berkaitan dengan

keompetensi sesuai jurusan pada program keahlian. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 36 Grafik Prosentase Nilai Rata-Rata Ujian SMK 2016

0

20

40

60

80

100

TARGET REALISASI %

58.81 55.81

94.89

NILAI RATA-RATA UJIAN SMK

Series1 Series2

Page 96: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

84 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 35

Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 36 Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100

Nilai Indeks

Integritas UN

SMP

58.81 55.81 94.89

Meningkatnya nilai Indeks Integritas UN SMP 100

Nilai Indeks

Integritas UN

SMP

58.81 55.81 94.89

Indeks Integritas Unjian Nasional berkaitan erat dengan pelaksanaan

ujian nasional. Indeks Integritas ujian Nasional menunjukkan tingkat kejujuran

semua peserta ujian nasional dilihat dari pola jawaban yang dilakukan siswa.

Berdasarlan data diatas, indeks ini juga mencerminkan tingkat kejujuran

siswa dalam menjawab soal. Nilai tinggi akan dilihat seperti apa tingkat

kejujurannya, sehingga indeks ini akan memberikan informasi tentang tingkat

kejujuran siswa dan sekolah.

Indeks Integritas Ujian Nasional di tahun 2016 mencapai 55,81. Hal ini

juga relatif rendah bila dilihat dari capaian di beberapa daerah di Banjarmasin

apalagi bila dibandimgkan dengan tingkat nasional. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 37 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016

Sasaran 36

Meningkatnya nilai indeks Integritas UN SMA/SMK/MA mencapai 100

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 97: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

85 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 3. 37 Perkembangan Nilai Indeks Integritas UN SMA/SMK/MA 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya nilai indeks Integritas UN SMA/SMK/MA mencapai 100

Nilai Indeks

Integritas UN

SMA

100

Berdasarlan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Prosentase

SMA/SMK/MA melaksanakan MBS belum mencapai target yang ditetapkan,

dari target 86,78%, hanya terealisasi sebesar 75,67%, dengan persentase

realisasi sebesar 84,08%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2014

realisasi ini mengalami kenaikan sebesar 2,70%. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 38 Grafik Perkembangan Meningkatnya Nilai Indeks Integritas UN SMP 2015-2016

Sasaran 37

Menurunnya angka Putus Sekolah SD 0.08

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 38 Perkembangan Angka Putus Sekolah SD 2015-2016

Sasaran strategis Indikator Kinerja Tahun 2016

T R %

Menurunnya angka Putus Sekolah SD 0.08

Angka Putus SD 0.08 0.12 150%

Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Menurunnya

angka putus sekolah jenjang SD belum mencapai target yang ditetapkan, dari

target 0.08%, siswa yang putus sekolah mencapai 0,12%, dengan

persentase realisasi sebesar 150%. Grafik nya dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 98: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

86 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 3. 39 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SD 2016

Sasaran 38

Menurunnya angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,39

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 39 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMP/MTs 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Menurunnya angka Putus Sekolah SMP/MTs 0,39

Angka Putus

SMP 0.39 0.10 25.64%

Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Menurunnya

angka putus sekolah jenjang SMP/MTs sudah mencapai target yang

ditetapkan, dari target 0.39%, siswa yang putus sekolah hanya sebanyak

0,1%, dengan persentase realisasi sebesar 25,64%. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

0

200

TARGET REALISASI %

Angka Putus SD

Series1 Series2

Page 99: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

87 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 3. 40 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMP 2016

Sasaran 39

Menurunnya angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 0,70

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 40 Perkembangan Meningkatnya Angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Menurunnya angka Putus Sekolah SMA/SMK/MA 0,70

Angka Putus

SMA/SMK 0.70 0.33 47.142%

Berdasarkan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Menurunnya

angka putus sekolah jenjang SMA/SMK/MA sudah mencapai target yang

ditetapkan, dari target 0,7%, siswa yang putus sekolah hanya sebesar 0,33%,

dengan persentase realisasi sebesar 47,142%. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

0

5

10

15

20

25

30

TARGET REALISASI %

0.39 0.10

26.10

Angka Putus SMP

Series1 Series2

Page 100: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

88 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Gambar 3. 41 Grafik Prosentase Angka Putus Sekolah Jenjang SMK 2016

Sasaran 40

Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 40,00%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 41 Perkembangan Prosentase Sekolah SD Menerapkan MBS 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya prosentase sekolah SD menerapkan MBS 40,00%

Persentase

sekolah yang

menerapkan

MBS SD

10 36.05 360.50% 40 50.26 125.65%

Pada tahun 2016 jumlah sekolah Dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah

sebanyak 208 sekolah, dari 208 sekolah tersebut setelah dilakukan evaluasi

terdapat 75 sekolah yang melaksankan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Pada tahun 2016, prosentase SD/MI yang melaksanakan Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) ditargetkan 40%, terealisasi sebesar 50,26%.

Series1

Series2

0

10

20

30

40

50

TARGET REALISASI %

0.7 0.33

46.93

Angka Putus SMA/SMK

Series1 Series2

Page 101: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

89 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Realisasi ini lebih tinggi 14,21% bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang

terealisasi sebesar 36,05%. Secara grafis disajikan sebagai berikut :

Gambar 3. 42 Grafik Prosentase SD/MI yang Melaksanakan MBS 2015-2016

Permasalahan

Namun demikian masih ditemui beberapa permasalahan/kendala antara lain.

1. Kemampuan managerial kepala sekolah dalam mengelola proses

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan masih terbatas

2. Masih terbatasnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

keputusan

3. Belum efektifnya komunikasi antara warga sekolah

4. Akuntabilitas penyelenggaraann sekolah belum sepenuhnya dilakukan.

Beberapa kebijakan yang harus didorong untuk dilaksanakan antara lain;

1. Meningkatkan kemampuan managerial kepala sekolah melalui pelatihan

dan pendidikan

2. Membangun partisipasi masyarakt terhadap proses pendidikan

3. Melibatkan semua warga sekolah termasuk komite sekolah,pengawas dan

masyarakat secara luas

4. Menciptakan keterbukaan dalam mengelola pendidikan

Page 102: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

90 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Sasaran 41

Meningkatnya prosentase sekolah SMP menerapkan MBS 50,00%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 42 Perkembangan Prosentase Sekolah SMP Menerapkan MBS 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya prosentase sekolah SMP menerapkan MBS 50,00%

Persentase

sekolah yang

menerapkan

MBS SMP

35.00

% 46.98% 134.20% 50 69.88 139.76

Pada tahun 2015 prosentase SMP/MTs yang melakukan Manajemen

Berbasis Sekolah mencapai angka 69.88% SMP/MTs melaksanakan MBS.

Capaian ini melebihi dari target yang ditentukan sebesar 50%. Bila

dibandingkan dengan tahun 2015 capaian ini meningkat sebesar 22,9%.

Grafiknya sebagai berikut:

Gambar 3. 43 Grafik Capaian Prosentase SMP/MTs yang Melaksanakan MBS 2015-2016

1

Page 103: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

91 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Beberapa kendala / masalah yang dihadapi antara lain

1. Kemampuan managerial kepala sekolah dalam mengelola proses

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan masih terbatas

2. Masih terbatasnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

keputusan

3. Belum efektifnya komunikasi antara warga sekolah

4. Akuntabilitas penyelenggaraann sekolah belum sepenuhnya dilakukan

Beberapa kebijakan yang harus didorong untuk dilaksanakan antara lain :

1. Meningkatkan kemampuan managerial kepala sekolah melalui pelatihan

dan pendidikan

2. Membangun partisipasi masyarakt terhadap proses pendidikan

3. Melibatkan semua warga sekolah termasuk komite sekolah,pengawas

dan masyarakat secara luas

4. Menciptakan keterbukaan dalam mengelola pendidikan

Sasaran 42

Meningkatnya prosentase sekolah SMA/SMK menerapkan MBS

48,23%

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran 28, dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 43 Perkembangan Prosentase SMA/SMK/MA Menerapkan MBS 2015-2016

Sasaran strategis

Indikator Kinerja

Tahun 2015 Tahun 2016

T R % T R %

Meningkatnya prosentase sekolah SMA/SMK menerapkan MBS 48,23%

Persentase

sekolah yang

menerapkan

MBS SMA/SMK

50% 75.67% 84.08% 48.23 72.22 148.815

Page 104: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

92 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Berdasarlan data diatas, bahwa indikator Kinerja Utama Prosentase

SMA/SMK/MA melaksanakan MBS sudah mencapai target yang ditetapkan,

dari target 48,23% dapat terealisasi sebesar 72,22%, dengan persentase

realisasi sebesar `48,815%. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2015

realisasi ini mengalami penurunan sebesar 3,45%. Grafik nya dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. 44 Grafik Capaian Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS 2015-2016

Sebagaimana pada jenjang SMP/MTs, pada jenjang SMA/SMK/MA

mengalami kendala dan permasalaha yang sama terkait pencapaian

prosentase sekolah Melaksanakan MBS antara lain :

1. Kemampuan managerial kepala sekolah dalam mengelola proses

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan masih terbatas

2. Masih terbatasnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan

keputusan

3. Belum efektifnya komunikasi antara warga sekolah

4. Akuntabilitas penyelenggaraann sekolah belum sepenuhnya dilakukan

Beberapa kebijakan yang harus didorong untuk dilaksanakan antara lain :

1. Meningkatkan kemampuan managerial kepala sekolah melalui pelatihan

dan pendidikan

2. Membangun partisipasi masyarakt terhadap proses pendidikan

Page 105: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

93 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

3. Melibatkan semua warga sekolah termasuk komite sekolah,pengawas dan

masyarakat secara luas

4. Menciptakan keterbukaan dalam mengelola pendidikan

D. REALISASI ANGGARAN (masih Menunggu penyelesaian Laporan

Keuangan tahun 2016

Total anggaran Dinas Pendidikan Pemuda tahun 2016 berjumlah Rp.

339,226,573,113.00. Realisasi pengeluaran sampai bulan Desember tahun

2016 adalah Rp. 318,248,020,548.00. sehingga daya serap anggaran Dinas

pendidikan sampai Desember 2016 adalah.

318,248,020,548 x 100 = 93,82% 339,226,573,113

Berikut disajikan tabel rincian realisasi anggaran tahun 2016.

Tabel 3. 44 Rincian Realisasi Anggaran Tahun 2016

No Uraian Anggaran 2015

(Rp)

Realisasi 2015 Realisasi 2014

(Rp) (Rp) %

1 Belanja

Pegawai Rp.207,232,848,205 Rp.199,213,904,680 96,13% 179,122,387,019

2 Belanja

Barang Jasa Rp.32,693,926,500 Rp. 23,496,519,669 71,87% 29,030,224,536

3 Belanja

Modal Rp. 21,276,374,500 Rp. 17,560,219,162 82,53% 10,464,121,000

Jumlah Rp.261,203,149,205 Rp.240.270,643,511 91,99% 218,616,732,555

Sumber: Laporan keuangan Dinas Pendidikan

Berdasarkan tabel 5.1. dijelaskan bahwa anggaran belanja tahun 2016

ditetapkan sebesar Rp.261.203.149.205,00 dalam APBD Perubahan dan

terealisasi sebesar Rp240.270.643,511,00 atau sebesar 91,99% dari

Anggaran yang ditetapkan dimana seluruhnya berada dibawah alokasi

anggaran yang ditetapkan.Jika dibandingkan dengan realisasi Belanja Tahun

2012 sebesar Rp218.616.732.555,00,00 terjadi kenaikan sebesar

Rp21.677.410.956,00 atau sebsar 9,92%.

Page 106: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

94 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Belanja Pegawai

Anggaran Belanja Pegawai untuk Tahun 2016 sebesar

Rp.207.232.848.205,00 ( Perda Perubahan APBD) dan terealisasi sebesar

Rp199.213.904.680,00 atau 96,13% sehingga kurang dari anggaran Belanja

Pegawai sebesar Rp8.018.943.525,00 atau 4,03%. Jika dibandingkan

dengan realisasi Belanja Pegawai tahun 2014,maka terjadi peningkatan

Belanja Pegawai sebesar Rp20.091.517.661,00 atau 11,22% dari total

realisasi Belanja Pegawai tahun 2012. Ini dikarenakan adanya Penambahan

pegawai dan guru bersertifikasi.

Ada 5 unsur yang dipertimbangkan dalam Belanja Pegawai dan

pengeluaran terbesar digunakan untuk Gaji dan Tunjangan sebesar

Rp111.621.628.230,00 atau 56,03% dari total realisasi Belanja Pegawai

tahun 2013serta pengeluaran terendah untuk uang lembur sebesar

Rp.3.800.000,00 atau 0,002% dari total realisasi Belanja Pegawai tahun

2012. Tabel 5.2 menjelaskan

jumlah anggaran da realisasi belanja Pegawai tahun 2013 dan 2012 dari

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

Tabel 3. 45 Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2015-2016

No Uraian Anggaran 2013 (Rp) Realisasi 2013

Realisasi 2012(Rp) (Rp) %

1 Gaji dan

tunjangan 116,330,069,525.00 111,621,628,230,00 95.95% 103,995,744,671.00

2 Tambahan

penghasilan PNS

59,246,342,680.00 57,972,927,450,00 97.85% 50,509,983,596.00

3 Honorarium

PNS 496,860,000.00 364,735,000.00 73.41% 360.450,000.00

4 Honorarium Non

PNS 31,155,776,000.00 29,250,814,000,.00 93.89% 24,254,308,752,00

5 Uang lembur 3,800,000.00 3,800,000.00 100.00% 1,900,000.00

Jumlah 207,232,848,205.00 199,213,904,680.00 96.13% 179,122,387,019.00

Sumber : Laporan Keuangan Dinas Pendidikan

Pada tabel 5.2 dijelaskan bahwa realisasi belanja pegawai digunakan untuk :

o Realisasi Belanja Pegawai yang tidak terkait dengan pelaksanaan

program kegiatan sebesar Rp169,594,555,680.00 atau 85,13% dari total

Page 107: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

95 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

realisasi Belanja Pegawai Tahun 2013 yang terdiri dari: (1) Pembayaran

Gaji dan tunjangan dan (2) Tambahan Penghasilan PNS.

o Realisasi Belanja Pegawai yang terkait dengan pelaksanaan program

kegiatan sebesar Rp29,619,349,000.00 atau 14,87% dari total realisasi

Belanja Pegawai tahun 2012 yang terdiri dari : (1) Honorarium PNS ,(2)

Honorarium Non PNS , (honor panitia pelaksana teknis kegiatan,honor

tim, dan (3) Uang lembar.

Dari total belanja pegawai tersebut diatas yang di atribusi kedalam

aset tetap sebesar Rp74.800.000,00 yang merupakan komponen dalam

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap sampai

dengan siap digunakan dalam operasional pemerintah.

Belanja Barang Jasa

Belanja barang dan jasa yang dimaksud digunakan untuk

pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai mamfaatnya kurang

dari 12 ( dua belas ) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan

program dan kegiatan Pemerintah Daerah.

Anggaran Belanja Barang dan Jasa untuk Tahun 2013 sebesar rp.

35.418.476.500,00 ( Perda Perubahan APBD ) dan terelisasi sebesar Rp.

25.812.668.669,00 atau 72 ,88% sehingga kurang dari

anggaranBelanja,Barang dan Jasa sebesar Rp. 9.605.807.831,00 atau

27,12%.

Ada 15 unsur yang di pertimbangkan dalam Belanja barangdan jasa

dan pengeluaran terbesar digunakan untuk Belanja Barang Jasa Kantor

sebesar Rp. 20.407.861.344 atau 79,06% dari total realisasi Belanja Barang

Jasa Tahun 2013 serta pengeluaran terendah untuk Belanja Pemeliharaan

sebesar Rp.5.000.000,00 atau 0,02 % dari total realisasi Belanja Barang

Jasa Tahun 2013. Pada dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Tabel 3. 46 Realisasi Belanja Barang dan Jasa 2016

NO URAIAN ANGGARAN

2013

REALISASI 2013 REALISASI 2012 (Rp) (%)

1 Belanja bahan pakai habis kantor

1.173.228.500 848.417.566 72,31 359.386.350

Page 108: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

96 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

2 Belanja bahan material

17.610.000 11.635.000 66,07

3 Belanja jasa kantor 28.150.565.000 20.407.861.344 72,50 27.044.913.403

4 Belanja perawatan kendaraan bermotor

290.200.000 252.720.702 87,09 199.300.000

5 Belanja cetak dan penggandaan

470.001.000 298.395.757 63,49 221.035.550

6 Belanja sewa rumah/gedung

17.000.000 14.500.000 85,29 6.500.000

7 Belanja sewa sarana mobilitas

43.200.000 39.700.000 91,90 18.000.000

8 Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor

29.600.000 9.100.000 30,74 11.850.000

9 Belanja makan dan minum

95.400.000 79.660.000 69,18 434.279.133

10 Belanja pakaian dins dan atributnya

95.400.000 79.660.000 83,50 58.000.000

11 Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu

130.900.000 118.050.000 90,18 44.600.000

12 Belanja perjalanan dinas

1.328.192.000 703.173.800 52,94 428.361.100

13 Belanja pemeliharaan

25.000.000 5.000.000 20,00 6.000.000

14 Belanja barang untuk masyarakat

230.700.000 227.113.000 98,45

15 Belanja barang 230.700.000 227.113..000 98,45

16 Belanja jasa kansultasi

2.724.550.000 2.318.406.000 85,09 197.999.000

Jumlah 35.418.476.500 25.812.668.669 72,88 29.030.224.536

Sumber : Laporan Keuangan Dinas Pendidikan tahun 2013

Dari total belanja barang dan jasa tersebutada termasuk belanja aset

tetap yang telah dikapitalisasi kedalam penambahan nilai asset tetap

sebesar Rp. 2.325.566.000.

Belanja Modal

Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk

perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi mamnfaat lebih dari 1

tahun. Berdasarkan laporan keuangan, anggaran belanja modal tahun 2013

sebesar Rp. 18.551.824.500 dan terealisasi Rp. 15.241.813.162 atau

82,16% dari target anggaran yang di tetapkan pada anggaran perubahan.

Jika dibandingkan dengan realisasi Belanja modal tahun 2012 maka terjadi

peningkatan belanja modal tahun 2013 sebesar Rp. 777.692.162 atau

45,66% dari total realisasi belanja modal tahun 2012

Page 109: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB III Akuntabilitas Kinerja

97 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Tabel 3. 47 Realisasi Belanja Modal 2016

NO URAIAN ANGGARAN 2013 REALISASI 2013

REALISASI 2012 (Rp) (%)

1 Belanja modal pengadaan peralatan kantor

70,000,000.00 - 0.00% 17,600,000.00

2 Belanja modal pengadaan

89,500,000.00 88,362,450.00 98,73% 9,000,000.00

3 Belanja modal Pengadaan Komputer

85,199,000.00 80,211,500.00 94.15%

4 Belanja modal pengadaan mebeulair

1,585,725,000.00 1,407,119,250.00 88.74% 205,680,000.00

5 Belanja modal pegadaan alat-alat studio

33,000,000.00 23,858,750.00 72.30%

6 Blanja modal pengadaan alat-alat laboratorium

195,000,000.00 194,700,000.00 99.85% 616,790,000.00

7 Belanja modal pengadaan instalasi listrik dan telepon

280,000,000.00 228,977,100.00 81.78%

8 Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian*) Bangunan

16,213,400,500.00 13,218,584,112.00 81.53%

9 Belanja modal pengadaan konstruksi jalan

112,725,000.00

10 Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan

51,817,000.00

11 Belanja modal pengadaan instalasi listrik dan telepon

4,500,000.00

12 Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian*) Bangunan

9,446,009,000.00

13 Jumlah 18,551,824,500.00 15,241,813,162.00 82.16% 10,464,121,000.00

Sumber : Laporan Keuangan Dinas Pendidikan

Realisasi anggaran berdasarkan penetapan kinaerja tahun 2013 dapat

dilihat pada lampiran.

Page 110: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB IV Penutup

98 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

BAB IV

PENUTUP

Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Dinas Pendidikan telah diuraikan beberapa ketercapaian indikator kinerja

yang ditetapkan. Capaian-capaian dari masing-masing indikator merupakan

gambaran keberhasilan pelaksanaan dari program dan kegiatan yang

dilaksanakan selama satu tahun anggaran, hal ini akan memberikan gambaran

kinerja dinas pendidikan sebagai bahan penyusunan program dan kegiatan tahun

berikutnya sekaligus sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap

pelaksanaan program dan kegiatan untuk dijadikan perbaikan dan

penyempurnaan untuk lebih maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan

bagi masyarakat luas.

A. TINJAUAN UMUM

1. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten

Tanah Bumbu , telah ditetapkan 28 (dua puluh delapan) sasaran strategis

yang harus dicapai, yang dituangkan dalam 28 (dua puluh delapan) indikator

kinerja. Melalui proses evaluasi internal telah dicapai terdapat 20 indikator

dengan nilai >90% mengalami kenaikan dengan katagori sangat baik, 4

(Empat) indikator tercapai dengan nilai kinerja 70 % - 89,99 %; atau dengan

katagori baik, 2 (dua) indikator kinerja tercapai dengan nilai kinerja 55 % -

69,99 %; atau dengan katagori cukup, dan 2 (dua) indikator kinerja tercapai

dengan nilai kinerja < 55 % ; atau dengan katagori kurang.

Pencapaian ini tentu masih belum maksimal karena ukurannya adalah

bagaimana masyarakat dapat terlayani dengan baik, Masih banyak kendala

yang harus dihadapi dan dicarikan solusi. Namun disatu sisi juga masih

terdapat peluang untuk dikembangkan agar pencapaian indikator tersebut

lebih maksimal. Terlepas dari berbagai kendala dan hambatan bahwa usaha

yang telah dilakukan oleh Dinas pendidikan cukup maksimal dalam

melaksanakan program dan kegiatan.

Page 111: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB IV Penutup

99 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

2. Capaian kinerja diatas tentu akan terus diupayakan lebih maksimal, hal ini

sangat diharapkan semua pihak yang peduli terhadap pembangunan

pendidikan untuk pendidikan yang lebih maju dan berkualitas.

B. TINJAUAN KHUSUS

1. Kesesuaian, ketepatan dan konsistensi dokumen perencanaan menjadi

prasyarat untuk memperoleh gambaran yang jelas, akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Sehingga sasaran dan tujuan dari masing-masing

program dan kegiatan dapat diukur secara tepat dan benar. Sehingga harus

dimulai dari proses perencanaan yang sesuai dengan prosedur dan

mekanisme yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

2. Penetapan Rencana Kinerja tentu harus disesuaikan dengan sasaran.

Indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD, RKPD, dan Renstra

dinas Pendidikan agar terjadi konsistensi dari program dan kegiatan yang

di laksanakan pada setiap tahun anggaran.

3. Dalam rangka mewujudkan sasaran bukanlah semata-mata karena

kapabilitas dan kompetensi dalam teknis pengelolaan kegiatan, tetapi juga

disebabkan bantuan dan dukungan dari semua pihak yang berkompeten

dalam pembangunan dunia pendidikan.

C. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHANNYA

Beberapa permasalahan umum yang dihadapi dalam tahun anggaran

2015, diidentifikasi sebagai berikut :

1. Belum tercapainya angka partisipasi kasar dan angka partisipasi Murni

pada jenjang PAUD, dan SAM/SMK;

2. Keterbatasan Ketersediaan sarana dan prasarana terutama perpustakaan

3. Belum maksimalnya kualitas nilai rata-rata hasil ujian nasional ;

4. Masih banyaknya guru yang belum memenuhi standar kualifikasi

pendidikan S-1;

5. Jumlah Guru bersertifikasi masih rendah

6. Keterserapan lulusan SMK di dunia kerja masih sedikit

7. Belum maksimalnya pelayanan terhadap anak usia sekolah yang

berkebutuhan khusus;

8. Belum maksimalnya penerapan peran dan fungsi komite sekolah ;

Page 112: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

LAKIP Tahun 2016 – BAB IV Penutup

100 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama dalam hal upaya

mengatasi permasalahan tersebut di atas guna perbaikan-perbaikan di tahun

yang akan datang dalam perjalanan Rencana Strategis Dinas pendidikan

adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan pendidikan PAUD, pendidikan Dasar, Menengah yang merata

tanpa diskriminasi wilayah, suku, agama, rasgender dan antar golongan

2. Meningkatkan kualitas pendidikan SD dan SMP melalui pemenuhan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang dilakukan secara terus menerus

untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP)

3. Meningkatkan mutu kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui

peningkatan kompetensi, lisensi, dan sertifikasi

4. Melengkapi sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan yang sesuai

dengan tuntutan Sandar Nasional Pendidikan (SNP)

5. Menjamin keberpihakan terhadap masyarakat miskin agar memperoleh

akses pendidikan dasar yang bermutu dan seluas-luasnya

6. Melanjutkan rintisan Wajib Belajar 12 tahun

7. Melanjutkan Program satu desa satu PAUD

8. Melanjutkan Penyediaan Pembiayaan bagi masyarakat kurang mampu

9. Pelaksanaan bimbingan belajar dan uji coba ujian nasional lebih dini,

dengan melibatkan lembaga-lembaga pendidikan yang sudah teruji dalam

pelaksanaan bimbingan belajar;

10. Penyediaan dana pendamping dalam pelaksanaan pendidikan lanjutan

guru untuk memenuhi standar kualifikasi ;

11. Rekrutmen Tenaga pengajar bagi sekolah Luar Biasa karena keterbatasan

tenaga pendidik;

12. Mendorong Kepala sekolah dan warga sekolah untuk pemenuhan indikator-

indikator MBS

13. Pembangunan Ruang Penunjang Lainnya yang masih terbatas seperti,

perpustakaan, Laboratorium, Bengkel, Mushola dll

14. Pelaksanaan sosialisasi secara berkelanjutan kepada komite sekolah,

dengan melibatkan instansi/lembaga pendidikan yang berkompeten ;

Page 113: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PROGRES CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN IKU 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 114: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PERJANJIAN KINERJA PEJABAT DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 115: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PERJANJIAN KINERJA KASI DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 116: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 117: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PERJANJIAN KINERJA STAF DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 118: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 119: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

SK INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 120: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PENETAPAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN

Page 121: LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI …sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/03/LAKIP-2016...satu tahun anggaran. Hal ini merupakan amanah dari Peraturan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN TANAH BUMBU 2016

LAMPIRAN