labling 1 kesadahan dan klorida

6
BAB I PENDAHULAUN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Penetapan Kesadahan Air Kesadahan air dapat diartikan sebagai kapasitas air untuk mengendapkan sabun. Dalam kesadahan air terdapat ion yang banyak seperti Ca 2+ dan Mg 2+ sebagai penentu kadar dalam air. Walaupun terdapat kation palivalen lainnya ada itu biasanya membentuk kompleks dengan kandungan organik yang ada, sehingga keberadanya dalam kesadahan air dapat diabaikan. Istilah dalam kesadahan air: a. Kesadahan total = jumlah ml ekivalen (Ca 2+ + Mg 2+ ). b. Kesadahan sementara = jumlah HCO 3 - dalam air Jika ekivalen (Ca 2+ + Mg 2+ ) > ekivalen HCO 3 - , maka : Kesadahan sementara = kesadahan total. c. Kesadahan tetap = ekivalen (Ca 2+ + Mg 2+ ) - ekivalen HCO 3 - . Dalam kesadahan air diperlukan metode EDTA untuk menentukan kesadahan air minum, air permukaan, air laut, limbah rumah tangga, dan limbah industry. Metode ini adalah titrimetri dari contoh titrasi dengan larutan natrium etilen diamintetrasetat (Na 2 EDTA) yang mengandung indikator Erichrome Black T. 1.1.2 Penetapan Ion Klorida

Upload: puspitasari-putri-damayanti

Post on 30-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lab

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULAUN1.1 Latar Belakang1.1.1 Penetapan Kesadahan AirKesadahan air dapat diartikan sebagai kapasitas air untuk mengendapkan sabun. Dalam kesadahan air terdapat ion yang banyak seperti Ca2+ dan Mg2+ sebagai penentu kadar dalam air. Walaupun terdapat kation palivalen lainnya ada itu biasanya membentuk kompleks dengan kandungan organik yang ada, sehingga keberadanya dalam kesadahan air dapat diabaikan.Istilah dalam kesadahan air:a. Kesadahan total = jumlah ml ekivalen (Ca2+ + Mg2+).b. Kesadahan sementara = jumlah HCO3- dalam airJika ekivalen (Ca2+ + Mg2+) > ekivalen HCO3-, maka : Kesadahan sementara = kesadahan total.c. Kesadahan tetap = ekivalen (Ca2+ + Mg2+) - ekivalen HCO3-.Dalam kesadahan air diperlukan metode EDTA untuk menentukan kesadahan air minum, air permukaan, air laut, limbah rumah tangga, dan limbah industry. Metode ini adalah titrimetri dari contoh titrasi dengan larutan natrium etilen diamintetrasetat (Na2EDTA) yang mengandung indikator Erichrome Black T.1.1.2 Penetapan Ion Klorida Kandungan ion klorida dalam air sangat bervariasi dan berhubungan dengan kondisi alami daerah yang dilewati aliran air. Air alam biasanya mempunyai konsentrasi terhadap ion klorida rata-rata < 50 mg Cl-/L, ini disebabkan oleh :1. Pencemaran air limbah industri2. Instrusi atau Infiltrasi air lautIon pada klorida menimbulkan gangguan pada air yaitu air akan terasa asin diakibatkan oleh senyawa NaCL. Penetapan ion klorida ditentukan oleh beberapa metode antara lain : Metode pengendapan, adalah metode yang sederhana dalam metode pengendapan yang akan diuraikan titrasi Argentometri. Metode volumetrik (dengan Hg(NO3)2 Metode potensio-klorimetri-elektroda spesifik

1.2 Tujuan Percobaan Kesadahan airUntuk mengetahui tentang kesadahan air sampel dalam menentukan kadar ion yang ada didalamnya yaitu Ca2+ dan Mg2+. KloridaUntuk mengetahui tentang klorida dalam sampel menentukan konsentrasi kadar klorida dan penetapan ion berdasarkan metode pengendapan, metoda volumetrik dan metode potensio-klorimetri-elektroda spesifik.

BAB IIALAT, BAHAN DAN CARA KERJA2.1Alat dan bahanAlatBahan

Kesadahan Air dan Klorida Gelas piala Pipet gondok 50 ml , 5ml dan 10 ml Blub Tabung Erlenmeyer Corong Aquadest Alat titrasi

Sampel air sebnyak 25ml Kesadahan total(Ca2++ Mg2+) 50 mg EBT 5 ml buffer pH 10 EDTA 0,01 N Kesadahan Ca2+ 50 mg Maurexide 5 ml buffer pH 12 EDTA 0,01 N Klorida 3 tetes K2CrO4 10 % AgNO3 0,0141 N

2.2Cara kerja2.2.1Penentuan Kesadahan Air Kesadahan Total (Ca2++ Mg2+) Masukan air sampel kedalam tabung Erlenmeyer sebanyak 25 ml dengan pipet gondok Masukkan 50 mg EBT dan 5 ml Buffer pH 10 dengan pipet, kocok hingga lautan tercampur dengan air sampel yang ada di Erlenmeyer hingga warna menjadi merah anggur Titrasikan dengan EDTA 0.01 N, hingga warna akan berubah menjadi biru Catat volumetri yang terpakai pada EDTA Kesadahan Ca2+ Masukan air sampel kedalam tabung Erlenmeyer sebanyak 25 ml dengan pipet gondok Masukkan 50 mg Maurexide dan 5 ml Buffer pH 12 dengan pipet, kocok hingga lautan tercampur dengan air sampel yang ada di Erlenmeyer hingga warna menjadi merah anggur Titrasikan dengan EDTA 0.01 N, hingga warna akan berubah menjadi ungu Catat volumetri yang terpakai pada EDTA

2.2.2Penentuan Ion Klorida Masukan air sampel kedalam tabung Erlenmeyer sebanyak 100 ml dengan pipet gondok Masukkan 3 tetes K2CrO4 10 % , kocok hingga lautan tercampur dengan air sampel yang ada di Erlenmeyer hingga warna menjadi kuning lemon Titrasikan dengan AgNO3 0,0141 N sebagai bahan pengendapnya, hingga warna akan berubah menjadi Merah bata Catat volumetri yang terpakai pada AgNO3

BAB VPEMBAHASAN 5.1Penentuan Kesadahan Air Kesadahan air Total (Ca2++ Mg2+)Dalam hasil percobaan untuk menentukan kesadahan total (Ca2++ Mg2+) yaitu dari sampel yang diberikan pH 10 larutan buffer kedalam air sampel 25 ml dan 50 mg EBT warna akan menjadi merah anggur. Hasil titrasi dari larutan EDTA 0.01 N menghasilkan perubahan warna menjadi biru, perubahan warna yang dialami berada pada titik volumetrik yaitu 12,5 ml. Sehingga hasil kesadahan total dalam CaCO3 mg/L = 1000 mg/liter hasil dapat dilihat pada perhitungan penentuan kesadahan air total. Serta dalam kesadahan ini memiliki tujuan untuk menentukan kadar kesadahan total (Ca2++ Mg2+) atau bahan yang terendap pada air sampel.