uji kesadahan total dan kadar klorida pada air sumur...

78
UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI SEMAYANG KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI Oleh: ANDRI RISMAN D 1701012085 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2019

Upload: others

Post on 09-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA

AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI SEMAYANG

KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN

DELI SERDANG

SKRIPSI

Oleh:

ANDRI RISMAN D

1701012085

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 2: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA

AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI SEMAYANG

KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN

DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi S1 Farmasi Dan Memperoleh

Gelar Sarjana Farmasi

(S. Farm)

Oleh:

ANDRI RISMAN D

1701012085

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

Page 3: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI
Page 4: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

Telah Di Uji Pada Tanggal : 01 Oktober 2019

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Suprianto, S.Si., M.Si., Apt.,

Anggota : 1. Ririyen Dessy Natalia Siahaan, S.Farm., M.Si., Apt.,

2. Hanafis Sastra Winata, S.Farm., M.Si., Apt.

Page 5: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI
Page 6: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA

Nama : Andri Risman D

Tempat/Tanggal Lahir : P. Brayan, 30 November 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Katholik

Anak ke : 1 (Satu)

Alamat : Jl. Binjai Km.13,1 Gg.Horas No. 93 D, Desa Sei

Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli

Serdang 20351

Nama Orang Tua

Nama Ayah : Jarisman Damanik

Pekerjaan : Bertani

Nama Ibu : Nurlia Manalu

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Binjai Km.13,1 Gg.Horas No. 93 D, Desa Sei

Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli

Serdang 20351

Riwayat Pendidikan

Tahun 1999-2005 : SD Swasta Katolik Diski Don Bosco

Tahun 2005-2008 : SMP Swasta St. Thomas 2 Binjai Don Bosco

Tahun 2008-2011 : SMA Swasta St. Thomas 4 Binjai Don Bosco

Tahun 2013-2016 : D3 Analis Farmasi dan Makanan USU

Tahun 2017-2019 : S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia

Page 7: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

i

ABSTRAK

UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA

AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI SEMAYANG

KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN

DELI SERDANG

ANDRI RISMAN D

1701012085

Program Studi Sarjana Farmasi

Peneliti memperkirakan bahwa air sumur di Lingkungan Desa Sei

Semayang kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang telah tercemar oleh limbah

klorida dan air sadah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui air sumur di

Lingkungan Desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang

apakah mengandung klorida dan sebagai air sadah.

Metode penelitian secara deskripsi yaitu pemeriksaan kadar klorida dan

kesadahan total yang dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan metode titrasi

Kompleksometri dan Argentometri.

Hasil penelitian menunjukkan kelima sampel air sumur dari desa Sei

Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang memenuhi persyaratan

sebagai air yang layak konsumsi dimana kadar klorida 23,82 mg/L – 42,83 mg/L,

kesadahan total 101,2 mg/L – 154,4 mg/L, kalsium 35,20 mg/L – 44,64 mg/L dan

magnesium 59,60 mg/L – 119,20 mg/L.

Kesimpulan penelitian ini bahwa kelima sampel air sumur memenuhi

persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 dimana kadar kesadahan total tidak lebih dari 500

mg/L, kadar klorida tidak lebih dari 250 mg/L, kadar kalsium tidak lebih dari 200

mg/L dan kadar magnesium tidak lebih dari 150 mg/L.

Kata kunci : Kesadahan Total, Klorida dan Air Sumur

Page 8: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

ii

Page 9: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun Skripsi ini berjudul “Uji Kesadahan Total dan Kadar Klorida

Pada Air Sumur di Lingkungan Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang”. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah member bantuan dan dukungan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagaimana mestinya dan pada

kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Kes., M.Sc., selaku Ketua Pembina

Yayasan Helvetia Medan.

2. Imam Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes., selaku Ketua Yayasan

Helvetia Medan.

3. Drs. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan

Helvetia Medan.

4. Dr. dr. Hj. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku wakil Rektor Institut

Kesehatan Helvetia Medan.

5. H. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Institut Kesehatan Helvetia Medan.

6. Adek Chan, S.Si., M.Si., Apt., selaku Ketua Prodi S1 Farmasi Institut

Kesehatan Helvetia Medan.

7. Suprianto, S.Si., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

menyediakan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan

arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

8. Ririyen Dessy Natalia Siahaan, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Dosen

Pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk

membimbing dan memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

Page 10: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

iv

9. Hanafis Sastra Winata, S.Farm., M.Si., Apt selaku Dosen Penguji yang

telah menyediakan waktu dan tenaga untuk memberikan saran, kritik dan

arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh Staf Dosen dan Para Pegawai tata usaha S1 Farmasi Institut

Kesehatan Helvetia Medan.

11. Teristimewa buat orang tua, Ayahanda dan Ibunda serta saudara – saudara

tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi, nasihat dan

doa kepada penulis.

12. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Farmasi yang telah

meluangkan waktunya dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan

kelemahan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun

demi kesempurnaan Skripsi ini dan demi peningkatan mutu penulisan Skripsi di

masa yang akan datang.

Akhir kata penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.Amin.

Medan, 01 Oktober 2019

Penulis,

Andri Risman D

NIM 1701012085

Page 11: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PANITIA PENGUJI SKRIPSI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

1.6 Kerangka Pikir Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6

2.1 Pengertian Air ................................................................................ 6

2.2 Air Tanah dan Air Permukaan ....................................................... 7

2.3 Sifat-Sifat Umum Air ..................................................................... 8

2.3.1 Sifat Fisik .............................................................................. 8

2.3.2 Sifat Kimia ............................................................................ 8

2.4 Sumber Air ..................................................................................... 9

2.5 Fungsi Air ...................................................................................... 10

2.6 Kualitas Air .................................................................................... 10

2.7 Pencemaran Air .............................................................................. 12

2.8 Pengolahan Air .............................................................................. 13

2.9 Pengaruh Air terhadap Kesehatan .................................................. 13

2.10 Titrimetri ........................................................................................ 15

2.11 Pengertian Klorida (Cl-) ................................................................. 15

2.12 Titrasi Argentometri....................................................................... 16

2.13 Pengertian Magnesiun (Mg2+

) ........................................................ 19

2.14 Pengertian Kalsium (Ca2+

) ............................................................. 19

2.15 Air Sadah ........................................................................................ 20

2.16 Penyebab Kesadahan Air Tanah .................................................... 21

2.17 Dampak Air Sadah ......................................................................... 21

2.18 Titrasi Kompleksometri ................................................................. 22

Page 12: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

vi

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 23

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 23

3.2 Tempat, Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................... 23

3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................. 23

3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................. 23

3.2.3 Lokasi Pengambilan Sampel ................................................ 23

3.3 Alat ................................................................................................. 24

3.4 Bahan ............................................................................................. 24

3.5 Pengambilan Sampel ...................................................................... 25

3.6 Pembuatan Pereaksi ....................................................................... 25

3.6.1 Pembuatan Indikator Eriochrome Black T (EBT) .............. 25

3.6.2 Pembuatan Indikator Mureksid .......................................... 25

3.6.3 Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N .......................... 25

3.6.4 Larutan Penyangga pH ± 0,1 (pH 9,9 – 10,1)..................... 26

3.6.5 Lar. Standar Kalsium Karbonat (CaCO3) 0,01 M .............. 26

3.6.6 Standarisasi Larutan. Na2EDTA ± 0,01 M ......................... 27

3.6.7 Larutan Indikator Kalium Kromat ...................................... 27

3.6.8 Larutan Natrium Klorida (NaCl) 0,0141 N ........................ 28

3.6.9 Larutanbaku Perak Nitrat (AgNO3) 0,0141 N .................... 28

3.6.10 Standarisasi Larutan Perak Nitrat (AgNO3) ....................... 28

3.7 Prosedur Pengujian Klorida ........................................................... 29

3.8 Perhitungan Klorida ....................................................................... 29

3.9 Prosedur Pengujian Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

) ..................... 29

3.10 Perhitungan Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

) .................................. 30

3.11 Prosedur Pengujian Kalsium (Ca2+

) ............................................... 30

3.12 Perhitungan Kadar Kalsium (Ca2+

) ................................................ 30

3.13 Perhitungan Kadar Magnesium (Mg2+

).......................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 31

4.1 Hasil ............................................................................................... 31

4.1.1 Hasil Penelitian Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

)

........................................................................................... 31

4.1.2 Hasil Penelitian Kalsium (Ca2+

) ....................................... 32

4.1.3 Hasil Penelitian Magnesium (Mg2+

) ................................. 32

4.1.4 Hasil Penelitian Klorida (Cl-) ........................................... 32

4.2 Pembahasan .................................................................................. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 37

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 37

5.2 Saran ............................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

LAMPIRAN

Page 13: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................ 5

Page 14: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sampel Air Sumur dan Lokasi Penelitian ............................... 40

Lampiran 2. Sampel dan Bahan (Uji Kesadahan) di Laboratorium

BTKLPP .................................................................................. 43

Lampiran 3. Sampel dan Bahan (Uji Klorida) di Laboratorium BTKLPP .. 47

Lampiran 4. Sampel dan Bahan Pengujian Kalsium di Laboratorium PTKI

.................................................................................................. 50

Lampiran 5. Perhitungan Kadar Sampel ...................................................... 53

Lampiran 6. Persyaratan Air Sumur sebagai Air Minum sesuai Permenkes 55

Lampiran 7. Permohonan Pengajuan Judul Skripsi ..................................... 56

Lampiran 8. Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing 1 ........................... 57

Lampiran 9. Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing 2 ........................... 58

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian ke PTKI Medan ...................................... 59

Lampiran 11. Surat Balasan Izin Penelitian dari PTKI Medan ...................... 60

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian ke BTKLPP Medan ................................ 61

Lampiran 13. Surat Balasan Izin Penelitian dari BTKLPP Medan ................ 62

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing 1 .............................. 63

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing 2 .............................. 64

Page 15: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah materi esensial, merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan

manusia, sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi kuantitas maupun

kualitas belum tercukupi dapat memberikan dampak yang besar terhadap

kerawanan kesehatan maupun sosial. Secara nasional jumlahnya masih belum

mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil (1).

Air sumur adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan kedap air pertama,

biasanya terletak tidak terlalu dalam di bawah permukaan tanah. Air tanah yang

terjadi karena ada daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Air bersih

untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh

Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan (2).

Klorida pada air sumur biasanya berasal dari sumber-sumber pencemaran

seperti limbah dan kegiatan industri. Unsur ini dalam jumlah kecil dibutuhkan

untuk desinfektan. Pada pembuatan kompos, klorin sebagai agen pengoksidasi

mampu memecah lipida yang membentuk dinding sel dari bakteri dekomposer

dan bereaksi dengan enzim intraseluler kemudian membuatnya tidak dapat

bertahan hidup. Peningkatan konsentrasi klorida dapat meningkatkan laju korosi

logam-logam pada pipa distribusi. Bila berikatan dengan ion natrium dapat

menyebabkan rasa asin pada air minum. Efek negatif dari klorida terhadap

kesehatan adalah dapat merusak jaringan tubuh, menyebabkan hipertensi,

membunuh bakteri baik yang ada di dalam tubuh apabila kadarnya melebihi batas

Page 16: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

2

yang telah ditetapkan dan membunuh bakteri dekomposer pada proses pembuatan

pupuk kompos (3).

Penentuan kadar klorida pada penelitian ini menggunakan titrasi

Argentometri metode Mohr karena metode tersebut memiliki keakuratan dan

ketelitian yang tinggi, serta mudah dan cepat dilakukan. Syarat air bersih yang

digunakan sebagai air minum harus memenuhi persyaratan Peraturan Menteri

Kesehatan RI nomor 492/Menkes/IV/2010 yaitu batasan maksimum klorida tidak

boleh lebih dari 250 mg/L (4).

Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca2+

dan Mg2+

yang dapat ditentukan

melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dengan indikator yang peka terhadap

kation-kation tersebut seperti EBT. Air yang mempunyai derajat kesadahan

rendah disebut air lunak, sebaliknya apabila derajat kesadahan tinggi disebut air

sadah. Dengan naiknya pH akibat lepasnya CO2 kefasa gas, maka akan terjadi

suatu reaksi kesetimbangan pembentukkan kerak CaCO3. Air sadah yang

dikonsumsi oleh masyarakat untuk di minum dapat menyebabkan masyarakat

terkena penyakit kencing batu yang diakibatkan oleh terbentuknya batu pada

saluran kemih (5).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 492/Menkes/IV/2010

jelas disebutkan bahwa salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam kualitas air

minum dengan parameter kimia adalah kesadahan. Kadar kesadahan maksimum

yang diperbolehkan pada air minum adalah 500 mg/L, kalsium 200 mg/L dan

magnesium 150 mg/L (6).

Page 17: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

3

Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo merupakan daerah yang cukup dekat

dengan sumber lumpur Lapindo. Pelepasan lumpur ke perairan akan

menyebabkan kematian hewan air dan berakibat serius bagi manusia yang

bergantung pada perairan tersebut. Setelah dilakukan pengujian diperoleh 4 dari

10 daerah yang mengandung kesadahan yang cukup tinggi yaitu sebesar 876

mg/L, 760 mg/L, 560 mg/L dan 520 mg/L dan 5 dari 10 daerah yang mengandung

klorida yang cukup tinggi yaitu sebesar 519 mg/L, 518 mg/L, 268 mg/L, 310

mg/L dan 286 mg/L (7).

Peneliti memperkirakan bahwa air sumur yang berada di Lingkungan Desa

Sei Semayang kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang telah tercemar oleh

limbah klorida dan air sadah. Untuk itu, peneliti melakukan suatu pengujian

klorida dan air sadah pada daerah tersebut. Titik pengambilan sampel yaitu 1

sampel air sumur warga yang berada di sekitar pabrik bola lampu (Jalan Harapan),

1 sampel air sumur warga di sekitar pabrik plastik (Jalan Harapan), 1 sampel air

sumur warga di sekitar pabrik pipa paralon 1 (Jalan Sentosa), 1 sampel air sumur

warga di sekitar pabrik pipa paralon 2 (Jalan Sentosa) dan 1 sampel air sumur

warga di sekitar pabrik piring plastik (Jalan Horas).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dari penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

a. Apakah air sumur yang berada di Lingkungan Desa Sei Semayang,

kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang mengandung klorida, dan

sebagai air sadah ?

Page 18: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

4

b. Apakah air sumur di Desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten

Deli Serdang memenuhi persyaratan PERMENKES No.

492/MENKES/PER/IV/2010 setelah dilakukan uji klorida secara

Argentometri (Mohr) dan uji kesadahan total secara Kompleksometri ?

1.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Air sumur yang berada di Lingkungan Desa Sei Semayang, kecamatan

Sunggal, kabupaten Deli Serdang mengandung klorida dan sebagai air

sadah.

b. Air sumur di Desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli

Serdang tidak memenuhi persyaratan PERMENKES No.

492/MENKES/PER/IV/2010 setelah dilakukan uji klorida secara

Argentometri (Mohr) dan uji kesadahan total secara Kompleksometri.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui air sumur yang berada di Lingkungan Desa Sei

Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang mengandung

klorida dan sebagai air sadah.

b. Untuk mengetahui apakah air sumur di Desa Sei Semayang, kecamatan

Sunggal, kabupaten Deli Serdang memenuhi persyaratan PERMENKES

Page 19: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

5

No. 492/MENKES/PER/IV/2010 setelah dilakukan uji klorida secara

Argentometri (Mohr) dan uji kesadahan total secara Kompleksometri.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi

masyarakat apakah air sumur yang berada di Lingkungan Desa Sei Semayang,

kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang memenuhi persyaratan

PERMENKES No. 492/MENKES/PER/IV/2010 sebagai air sumur yang layak

konsumsi atau tidak. Dimana telah diketahui bahwa batas maksimum kadar

klorida yang diharapkan adalah tidak lebih dari 250 mg/L dan batas maksimum

kesadahan total yang diharapkan tidak lebih dari 500 mg/L.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas maka dapat dibuat suatu

kerangka pikir penelitian yang ditunjukkan pada gambar berikut :

Metode Parameter

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

Air Sumur

Titrasi Kompleksometri

Titrasi Argentometri

(Mohr)

Kesadahan Total

Klorida

Page 20: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia

dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga

merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat

mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Bahkan dalam

bahan makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-

bijian terkandung air dalam jumlah tertentu. Bila badan manusia hidup di analisis

komposisi kimianya, maka akan diketahui bahwa kandungan airnya rata-rata 65%

atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Setiap hari sekitar 25 liter harus diganti

dengan air yang baru. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti tersebut

adalah 1,5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1,0 liter berasal dari bahan

makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan kesulitan bahan pangan dan air,

manusia mungkin dapat tahan hidup tanpa makan selama lebih dari 2 bulan, tetapi

tanpa minum ia akan meninggal dunia dalam waktu kurang dari seminggu (8).

Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi

(zat padat, air dan atmosfer). Air tanah banyak mengandung mineral mineral

terlarut seperti Ca2+

dan Mg2+

yang menyebabkan kesadahan pada air. Bumi

dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya (30%) berupa daratan (dilihat dari

permukaan bumi). Udara mengandung zar cair (uap air) sebanyak 15% dari

tekanan atmosfer (9).

Page 21: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

7

Planet bumi ini sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang

lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini

tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama

(primer) bagi proses kehidupan di bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya

di bumi ini tidak ada air. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia,

baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk

kebersihan sanitasi kota maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.

Selain penggunaan air secara konvensional, air juga diperlukan untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia yaitu untuk menunjang suatu kegiatan

industri dan teknologi. Kegiatan industri dan teknologi tidak dapat terlepas dari

kebutuhan akan air (10).

Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang

seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standard

tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar

oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari

kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan

lainnya (11).

2.2 Air Tanah dan Air Permukaan

Air kalau dilihat letaknya dapat dibagi menjadi dua yaitu air tanah dan air

permukaan. Air permukaan jumlah dan keberadaannya akan dapat dilihat karena

terletak di permukaan sedangkan air tanah karena letaknya di dalam tanah maka

jumlah dan potensi nya perlu dilakukan pengamatan yang lebih teliti (12).

Page 22: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

8

Masyarakat umumnya mengambil air tanah dengan membuat sumur gali

dan sumur bor. Sumur gali adalah suatu konstruksi sumur yang paling umum dan

meluas. Sumur gali dan sumur bor digunakan untuk mengambil air tanah bagi

masyarakat kecil dan rumah - rumah perorangan sebagai sumber air bersih atau

sumber air layak konsumsi dengan kedalaman 7 - 10 meter dari permukaan tanah.

Sumur gali menyediakan banyak air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif

dekat dengan permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkontaminasi

oleh cemaran (13).

2.3 Sifat - Sifat Umum Air

Adapun sifat-sifat umum pada air adalah sebagai berikut (14) :

2.3.1 Sifat Fisik

No Parameter Nilai

1 Titik beku (0oC)

2 Titik didih (100oC)

3 Temperatur kritis 347oC

4 Tekanan kritis 217 atm

5 Massa jenis es 0,92 gr/cm3

6 Massa jenis air 1,00 gr/cm3

2.3.2 Sifat Kimia

Dalam sebuah molekul air dua buah atom hidrogen berikatan dengan

sebuah atom oksigen melalui dua ikatan kovalen yang masing-masing mempunyai

energi sebesar 110,2 kkal per mol. Ikatan kovalen tersebut merupakan dasar bagi

sifat air yang penting, misalnya kebolehan air sebagai pelarut. Bila dua atom

hidrogen bersenyawa dengan sebuah atom oksigen maka molekul tersebut

menghasilkan molekul yang berat sebelah, dengan kedua atom hidrogen melekat

di satu atom oksigen dengan sudut 104,5 antara keduanya. Posisi tersebut mirip

Page 23: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

9

dengan dua telinga pada kepala kelinci. Akibat perbedaan elektronegativitas

antara hidrogen dengan oksigen maka sisi hidrogen molekul air bermuatan positif

sedang pada sisi oksigen bermuatan negatif (15).

Berikut sifat kimia pada air :

a. Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik dengan reaksi :

H2O H+ + OH

-

b. Air merupakan pelarut yang baik

c. Air dapat bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat

d. Air dapat bereaksi dari berbagai jenis substansi membentuk senyawa padat

yang disebut dengan senyawa hidrat (senyawa yang mengandung molekul

air).

Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/air tawar mengandung mineral.

Macam-macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi tergantung

struktur tanah dimana air itu diambil (16).

2.4 Sumber Air

Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada di

permukaan bumi akan menguap dan membentuk uap air. Karena adanya angin,

maka uap air ini akan bersatu dan berada di tempat yang tinggi yang sering

dikenal dengan nama awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa makin lama makin

tinggi dimana temperaturnya sangat rendah dan menyebabkan titik-titik air yang

kemudian akan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian mengalir ke

dalam tanah, jika menjumpai lapisan yang sangat rapat maka peresapan air akan

semakin berkurang dan sebagian air akan mengalir di atas lapisan rapat ini. Jika

Page 24: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

10

air ini keluar pada permukaan bumi, maka air ini akan disebut sebagai mata air.

Air permukaan yang mengalir di permukaan bumi, umumnya berbentuk sungai-

sungai dan jika melalui suatu tempat rendah (cekung) maka air akan berkumpul,

membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya yang mengalir ke

laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus hidrologi (17).

2.5 Fungsi Air

Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan hidup

hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel.

Kumpulan beberapa sel yang membentuk satu kesatuan dan fungsi yang sama

disebut jaringan. Kandungan air yang diperlukan bagi setiap jaringan tubuh sangat

bervariasi, misalnya jaringan otot membutuhkan sekitar 7,5% air, jaringan lemak

membutuhkan sekitar 2% air dan darah membutuhkan sekitar 90% air. Selain itu

air merupakan bahan pelarut yang sangat diperlukan di dalam tubuh dan

membantu dalam proses pelembutan makanan agar dapat dicerna dengan baik

oleh lambung. Suhu tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara

penyerapan melalui paru-paru dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk di

minum setiap hari sekitar 2 liter (bagi orang dewasa). Setiap individu memerlukan

air sekitar 60 liter/hari untuk keperluan minum, mandi, cuci dan sebagainya (18).

2.6 Kualitas Air

Menurut Peraturan Pemerintah R.I. No. 20 tahun 1990 mengelompokkan

kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukkannya. Adapun

penggolongan air menurut peruntukkannya adalah sebagai berikut :

Page 25: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

11

a. Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung

tanpa pengolahan terlebih dahulu.

b. Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum

c. Golongan C : Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan

peternakan

d. Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di

perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.

Menurut defenisi di atas, bila suatu sumber air yang termasuk dalam

golongan B (air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum) mengalami

pencemaran yang berasal dari air limbah suatu industri sehingga tidak dapat lagi

dimanfaatkan untuk air baku air minum maka dikatakan sumber air tersebut telah

tercemar (19).

Penanganan terhadap wadah yang dibawa pembeli juga mempengaruhi

kualitas air di dalamnya. Walaupun air yang dihasilkan berkualitas, tapi jika tidak

ada perhatian lebih terhadap wadah gallon sebagai tempat untuk mengisikan maka

akan memungkinkan terjadi kontaminasi terhadap air yang dihasilkan (20).

Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air adalah

kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat

dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke

tahun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap

sumber daya air, termasuk penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan

gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang bergantung pada

sumber daya air (21).

Page 26: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

12

Air yang keruh sulit untuk di disenfeksi karena mikroba terlindung oleh

zar tersuspensi tersebut sehingga berdampak terhadap kesehatan, bila mikroba

terlindung menjadi patogen (22).

2.7 Pencemaran Air

Eksploitasi air tanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak

negatif terhadap keseimbangan alam itu sendiri. Pengembangan sumber air tanah

harus berdasar pada konsep pengawetan, yaitu memanfaatkan air tanah secara

optimal, mencegah pemborosan dengan menjaga skala prioritas pemakaian dan

menjaga kelestarian alam. Air merupakan komponen yang sangat penting bagi

kehidupan di muka bumi. Sirkulasi suplai air di bumi juga disebut siklus

hidrologi. Siklus ini berawal dari sistem energi matahari yang merupakan energi

yang berperan cukup penting bagi siklus hidrologi memancarkan energinya

sehingga air yang berasal dari danau, rawa, sungai maupun dari laut secara tetap

mengalami evaporasi menjadi uap air yang naik ke atmosfer (23).

Polusi air tanah (air sumur) dapat menimbulkan permasalahan yang serius

jika tidak diperhatikan. Hal ini disebabkan karena air tanah adalah sumber air

yang dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk memenuhi kebutuhan air

bersih dan air minum. Kebutuhan akan air minum terus meningkat sejalan dengan

peningkatan jumlah penduduk, sementara itu jumlah air tanah semakin berkurang

dan kualitasnya semakin menurun. Penurunan jumlah dan kualitas air tanah dipicu

oleh aktivitas manusia maupun aktivitas industri. Oleh karena itu, air tanah sangat

perlu mendapatkan perhatian yang lebih khusus dari pemerintah setempat

terhadap kualitas air tanah tersebut sebagai sumber air yang layak konsumsi (24).

Page 27: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

13

2.8 Pengolahan Air

Pengolahan air merupakan suatu usaha atau cara untuk menjernihkan air

dan meningkatkan mutu air agar dapat diminum ataupun dikonsumsi. Proses

pengolahan air mempunyai 4 tahap yaitu proses purifikasi (penjernihan) air,

proses desinfeksi (meniadakan kuman penyakit), proses pengaturan pH air, dan

proses pengaturan mineral air (25).

Pengujian air minum pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu pengujian

fisika, pengujian kimia dan mikrobiologi. Pengujian fisika adalah untuk

mengetahui rasa, warna dan bau dari air yang di uji (secara organoleptik) seperti

tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau dan pH nya netral. Pengujian kimia

adalah untuk mengetahui komposisi senyawa kimia yang terkandung di dalam air.

Pengujian mikrobiologi adalah untuk mengetahui kandungan mikroorganisme

yang terdapat di dalam air. Air yang mengandung bakteri patogen atau

mikroorganisme jahat tidak dapat langsung di minum, akan tetapi harus direbus

terlebih dahulu pada titik didih di atas 100O C (26).

2.9 Pengaruh Air Terhadap Kesehatan

Penyakit menular disebarkan oleh air secara langsung diantara masyarakat

disebut penyakit bawaan air (water borne diseases). Hal ini dapat terjadi karena

air merupakan media yang baik tempat bersarangnya bibit penyakit/agent. Berikut

beberapa penyakit bawaan air yang sering ditemukan di Indonesia diantaranya :

a. Cholera, merupakan penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit ini

disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Gejala utamanya adalah muntaber,

Page 28: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

14

dehidrasi dan kolaps. Gejala khasnya adalah tinja yang menyerupai air cucian

beras.

b. Typhus abdominalis, merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan

penyebabnya adalah Salmonella thypi. Gejala utamanya adalah panas yang

terus menerus dengan taraf kesadaran yang menurun, terjadi 1-3 minggu (rata-

rata 2 minggu) setelah infeksi.

c. Hepatitis A, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Gejala utamanya adalah demam akut, dengan perasaan mual dan muntah, hati

meradang, dan sklera mata menjadi kuning. Hepatitis ini disebut juga sebagai

penyakit kuning.

d. Dysentriae amoeba, merupakan penyakit yang disebabkan oleh Protozoa

bernama Entamoeba hystolytica. Gejala utamanya adalah tinja yang tercampur

darah dan lendir.

Biasanya pengujian mikrobiologi adalah untuk mengetahui kandungan

mikroorganisme yang terdapat di dalam air. Air yang mengandung bakteri

patogen atau mikroorganisme jahat tidak dapat langsung di minum. Penggunaan

air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan terjadinya gangguan

kesehatan. Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun

penyakit tidak menular. Penyakit menular umumnya disebabkan oleh makhluk

hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh

makhluk hidup tetapi oleh karena adanya cemaran logam berat yang berasal dari

limbah industri dan mencemari air permukaan atau air tanah yang berada di

sekitar sumber air tersebut (27).

Page 29: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

15

2.10 Titrimetri

Titrimetri merupakan salah satu bagian utama dan yang paling

terpentingdari kimia analisis dimana perhitungan - perhitungan yang digunakan

didasarkan pada hubungan stokiometri sederhana dari suatu reaksi kimia. Istilah

titrasi merujuk ke proses pengukuran volume titran yang diperlukan untuk

mencapai titik ekuivalensi. Selama bertahun-tahun digunakan istilah analisis

volumetri bukannya titrimetri. Tetapi dari titik pandangan yang teliti, lebih disukai

istilah “titrimetri” karena pengukuran volume tidak selalu terbatas pada titrasi,

misalnya dalam analisis tertentu beberapa orang sering menggunakannya untuk

mengukur suatu volume gas (28).

2.11 Pengertian Klorida (Cl-)

Klorida (Cl-) adalah suatu unsur halogen klor yang toksisitasnya

bergantung pada gugus senyawa nya, misalnya NaCl sangat tidak beracun, tetapi

karbonil kloridanya sangat beracun seperti PVC dan penta klorophenol. Di

Indonesia klorida digunakan sebagai desinfektan dalam penyediaan air minum

yang tujuannya adalah untuk meniadakan kuman penyakit yang mencemari air

minum tersebut. Dalam jumlah banyak klorida akan menimbulkan rasa asin pada

air minum dan korosi pada pipa sistem penyediaan air panas. Sebagai desinfektan

residu klor di dalam penyediaan air sangat dipelihara. Tetapi, klor ini dapat terikat

pada senyawa organik dan membentuk halogen - hidrokarbon yang bersifat

karsinogenik. Oleh karena itu, di negara maju saat ini klorinasi sebagai proses

desinfeksi sudah jarang digunakan (19).

Page 30: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

16

Senyawa halida seperti klorida dan fluorida merupakan senyawa-senyawa

umum yang terdapat pada perairan alami. Senyawa tersebut mengalami proses

disosiasi dalam air membentuk ion-ionnya. Kation dari garam-garam klorida

dalam air terdapat dalam keadaan mudah larut. Kelebihan garam-garam klorida

dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang disebabkan tingginya salinitas

(kadar garam terlarut dalam air). Air yang seperti ini tidak layak digunakan untuk

proses pengairan dan keperluan rumah tangga (29).

Klorida memiliki banyak manfaat dalam bidang industri salah satunya

banyak digunakan untuk membunuh bakteri yang berada pada air kolam renang,

selain itu digunakan pula dalam industri pembuatan pipa paralon seperti PVC,

memutihkan bubur kertas atau bagian tekstil tertentu seperti Ca(OCl)2, membuat

zat pewarna seperti CrCl3, obat-obatan seperti obat batuk (NH4Cl), plastik seperti

vinyl klorida, pelarut seperti HCl dan bahan pembersih khususnya membersihkan

pakaian seperti NaOCl dan sebagai bumbu masak dalam bentuk garam dapur

(NaCl). Klorida dalam konsentrasi yang layak adalah tidak berbahaya bagi

manusia. Klorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan pada air

minum (30).

2.12 Titrasi Argentometri

Sesuai dengan namanya penetapan kadar ini menggunakan perak nitrat

(AgNO3). Garam ini merupakan satu-satunya garam perak yang terlarutkan air

sehingga reaksi perak nitrat dengan garam lain akan menghasilkan endapan.

Garam-garam seperti natrium klorida (NaCl) dan Kalium Sianida (KCN) dapat

ditentukan kadarnya dengan cara berikut :

Page 31: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

17

AgNO3 + NaCl → AgCl (endapan) + NaNO3

AgNO3 + KCN → AgCN (endapan) + KNO3

Sampel garam dilarutkan di dalam air dan di titrasi dengan larutan perak

nitrat standar sampai keseluruhan garam perak mengendap. Jenis titrasi ini dapat

menunjukkan titik akhirnya sendiri (self-indicating), tetapi biasanya suatu

indikator dipilih yang menghasilkan endapan berwarna pada titik akhir. Pada

penetapan kadar NaCl, kalium kromat ditambahkan ke dalam larutan setelah

semua NaCl bereaksi, tetesan pertama AgNO3 berlebih menghasilkan endapan

perak kromat berwarna merah yang mengubah warna larutan menjadi coklat

merah (31).

Ada beberapa cara titrasi pengendapan (titrimetri) yang melibatkan ion

perak, tapi yang paling penting diantaranya adalah cara Mohr, cara Volhard, dan

cara Fajans. Pada cara mohr, ion-ion halida (Cl-, Br

-, I

-) ditentukan dengan larutan

baku perak nitrat (AgNO3), dengan memakai indikator kalium kromat (potasium

kromat) seperti K2CrO4 dan peralatan yang sesuai untuk menentukkan titik akhir

titrasi. Titrasi pengendapan melibatkan penggunaan beberapa larutan baku seperti

perak nitrat, natrium klorida, dan kalium/amonium tiosianat. Untuk

menyederhanakan, bahasan berikut akan lebih ditujukan pada reaksi-reaksi yang

selalu melibatkan penggunaan larutan perak nitrat sebagai bahan baku. Larutan

baku perak nitrat ini juga dapat digunakan pada penetapan klorida dan bromida.

Klorida dalam konsentrasi yang layak adalah tidak berbahaya bagi manusia.

Klorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan pada air minum

khususnya air minum isi ulang (32).

Page 32: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

18

2.12.1 Metode Mohr

Pada titrasi cara Mohr untuk penentuan ion klorida dan bromida, ion

kromat digunakan sebagai indikator. Dekat titik kesetaraan, ion perak bereaksi

dengan ion kromat, membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna kuning

kemerahan, sesuai dengan persamaan :

2Ag+ + CrO4

2- = Ag2CrO4

Selain ion kromat, ion bikromat dapat pula membentuk endapan dengan

ion perak dalam suasana asam, namun endapannya lebih mudah larut dari pada

Ag2CrO4. Karena itu, cara titrasi mohr harus dilakukan dengan pelarut yang

bersifat netral. Kalau tidak ion kromat akan berubah menjadi ion bikromat dalam

suasana asam sesuai dengan persamaan reaksi berikut :

2CrO42-

+ 2H+ Cr2O7

2- + H2O

Sebaliknya, jika larutan terlalu basa, maka ion perak akan mengendap

sebagai perak hidroksida yang segera berubah menjadi perak oksida sesuai dengan

persamaan reaksi berikut :

2Ag+ + 2OH

- 2AgOH Ag2O + H2O

Dengan demikian jelas bahwa penentuan ion klorida dengan cara titrasi

mohr harus dilakukan dalam larutan yang bersifat netral atau hampir netral. Batas-

batas pH larutan yang diperbolehkan untuk melakukan titrasi ini adalah 7 – 10.

Batas pH ini dapat dipertahankan dengan penambahan natrium karbonat (Na2CO3)

atau natrium tetraborat (Na2B4O7) yang sering dikenal dengan boraks. Selain itu,

masih ada kelemahan lain dari cara titrasi mohr ini, yakni keterbatasan

pemakaiannya. Cara titrasi ini tidak dapat dipakai untuk menentukan ion iodida,

Page 33: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

19

karena terjadinya reaksi reduksi oksidasi (redoks) antara ion kromat dengan ion

iodida (33).

2.13 Pengertian Magnesium (Mg2+

)

Magnesium merupakan unsur logam alkali tanah yang berwarna putih

perak, kurang reaktif dan mudah dibentuk atau ditempa ketika dipanaskan.

Magnesium tidak bereaksi dengan oksigen dan air pada suhu kamar, tetapi dapat

bereaksi dengan asam. Pada suhu 800OC magnesium bereaksi dengan oksigen dan

memancarkan cahaya putih terang. Di alam magnesium banyak terdapat pada

lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral seperti carnallite, dolomite dan

magnesite yang membentuk batuan silikat. Selain itu dalam bentuk garam

dijumpai magnesium klorida, sedangkan dalam laboratorium magnesium dapat

diperoleh melalui elektrolisis lelehan magnesium klorida (34).

2.14 Pengertian Kalsium (Ca2+

)

Kalsium merupakan unsur logam alkali tanah yang reaktif, mudah ditempa

dan dibentuk serta berwarna putih perak. Kalsium bereaksi dengan air dan

membentuk kalsium hidroksida dan hidrogen. Di alam kalsium ditemukan dalam

bentuk senyawa-senyawa seperti kalsium karbonat (CaCO3) dalam batu kalsit,

pualam dan batu kapur, kalsium sulfat (CaSO4) dalam batu pualam putih atau

gypsum, kalsium florida (CaF2) dalam fluorit serta kalsium fosfat (Ca(PO4)3)

dalam batuan fosfat dan silikat sedangkan logam kalsium dapat dibuat dalam

laboratorium melalui elektrolisis lelehan kalsium klorida (35).

Page 34: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

20

2.15 Air Sadah

Sifat kesadahan sering kali ditemukan pada air yang menjadi sumber baku

air bersih yang berasaldari air tanah atau daerah yang tanahnya mengandung

deposit garam mineral dan kapur. Air semacam ini memerlukan penanganan

khusus sehingga biaya purifikasi tentunya menjadi tinggi (36).

Parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan

unsur Ca2+

dan Mg2+

dalam air yang keberadaannya biasa disebut dengan

kesadahan air. Kesadahan dalam air sangat tidak dikehendaki untuk pengunaan di

rumah tangga maupun untuk konsumsi di industri. Air rumah tangga yang

memiliki tingkat kesadahan tinggi mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak.

Hal ini dikarenakan sabun jadi kurang efektif akibat salah satu bagian dari

molekul sabun diikat oleh unsur Ca dan Mg. Tingkat kesadahan di berbagai

tempat perairan berbeda - beda. Pada umumnya air tanah mempunyai tingkat

kesadahan yang tinggi. Hal ini terjadi karena air tanah mengalami kontak dengan

batuan kapur yang ada pada lapisan tanah yang dilalui air. Air permukaan tingkat

kesadahannya rendah (air lunak). Kesadahan non karbonat dalam air permukaan

bersumber dari kalsium sulfat (CaSO4) yang terdapat dalam tanah liat dan

endapan lainnya (37).

Tingkat kesadahan dapat dinyatakan dalam satuan mg/L CaCO3 atau ppm

CaCO3. Kesadahan air dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu kesadahan

sementara (temporer) dan kesadahan tetap (permanen). Kesadahan sementara

disebabkan oleh garam-garam karbonat CO32-

dan bikarbonat HCO3- dari kalsium

dan magnesium. Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara pemanasan.

Page 35: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

21

Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya garam-garam klorida (Cl-) dan sulfat

(SO42-

) dari kalsium dan magnesium. Kesadahan ini disebut juga kesadahan non

karbonat yang tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan melainkan

dihilangkan dengan cara pertukaran ion (38).

2.16 Penyebab Kesadahan Air Tanah

Kesadahan di dalam air sangat dipengaruhi oleh keberadaan kalsium yang

bereaksi dengan karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida merupakan gas yang

mudah terlarut ke dalam perairan, baik secara langsung karena terbawa air hujan,

maupun melalui respirasi tumbuhan dan hewan akuatik dari hasil proses

dekomposisi bahan organik. Karbon dioksida bereaksi dengan air membentuk

asam karbonat (H2CO3) (39).

Asam karbonat (H2CO3) ketika melewati perairan dengan dasar batuan

kalkareus, anorthite (CaAl2Si2O8) dan gypsum (CaSO4.2H2O) yang banyak

mengandung kalsium, maka akan terbentuk kalsium bikarbonat [Ca(HCO3)2].

Kalsium bikarbonat bersifat larut dan mengakibatkan suatu perairan menjadi

sadah (39).

2.17 Dampak Air Sadah

Tingkat kesadahan yang tinggi apabila dikonsumsi sebagai air minum

dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan endapan pada perkakas rumah

tangga seperti ketel, peralatan lain yang berhubungan dengan pemasakan dan

penyimpanan air. Penggunaan air sadah untuk keperluan lain seperti cuci baju

atau keperluan rumah tangga lain akan menyebabkan konsumsi sabun lebih

Page 36: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

22

banyak, karena sabun jadi kurang efektif akibat salah satu bagian dari molekul

sabun diikat oleh unsur Ca dan Mg (40).

2.18 Titrasi Kompleksometri

Titrasi ini berdasarkan pada pembentukkan kompleks antara ion-ion logam

dan senyawa-senyawa yang dapat memberikan elektron dan membentuk

kompleks yang stabil dan dapat larut. Senyawa-senyawa ini disebut senyawa

pengompleks. Senyawa yang paling sering digunakan adalah dinatrium edetat.

Titrasi kompleksometri yang menggunakan dinatrium edetat memerlukan pH basa

dan suatu penyangga untuk memastikan bahwa proton yang dibebaskan tidak

menurunkan pH. Penyangga yang biasa digunakan adalah larutan amonia yang

menyangga hingga pH sekitar 10. Indikator yang digunakan dalam titrasi

kompleksometri biasanya adalah senyawa pengompleks itu sendiri yang

membentuk kompleks lemah dengan ion logam ketika ditambahkan pada awalnya.

Ketika larutan edetat di titrasi, kompleks lemah tersebut digantikan oleh kompleks

edetat yang lebih kuat untuk menampakan warna bebas indikator. Indikator yang

paling sering digunakan adalah EBT dan mordan hitam. Indikator ini membentuk

kompleks berwarna merah anggur dengan ion-ion logam, tetapi berubah menjadi

warna biru tua pada titik akhir (41).

Page 37: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah secara deskripsi yaitu pemeriksaan

kadar klorida dan kesadahan total yang dilakukan secara kuantitatif pada air

sumur yang diperoleh dari Lingkungan Desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal,

kabupaten Deli Serdang.

3.2 Tempat, Waktu dan Lokasi Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I kota Medan dan

Laboratorium Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) kota Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2019.

3.2.3 Lokasi Pengambilan Sampel

Titik pengambilan sampel adalah sebagai berikut 1 buah sampel air sumur

warga yang berada di sekitar pabrik bola lampu (Jalan Harapan), 1 buah sampel

air sumur warga di sekitar pabrik plastik (Jalan Harapan), 1 buah sampel air

sumur warga di sekitar pabrik pipa paralon 1 (Jalan Sentosa), 1 buah sampel air

sumur warga di sekitar pabrik pipa paralon 2 (Jalan Sentosa) dan 1 buah sampel

air sumur warga di sekitar pabrik piring plastik (Jalan Horas).

Page 38: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

24

KO

MP

OS

U

S

Keterangan :

A : Pabrik Bola Lampu

B : Pabrik Plastik

C : Pabrik Pipa Paralon 1

D : Pabrik Piring Plastik

E : Pabrik Pipa Paralon 2

3.3 Alat

Alat yang digunakan adalah batang pengaduk, botol berwarna coklat, buret

50 mL, desikator, erlenmeyer 100 mL, erlenmeyer 250 mL, erlenmeyer 500 mL,

klem, labu tentukur 1000 mL, oven, pH meter, pipet volume 25 mL, pipet volum

100 mL, spatula, statif dan timbangan digital.

3.4 Bahan

Bahan yang digunakan adalah air sumur, akuades, CaCO3(Merck), EBT

(Eriochrome Black T) (Merck), HCl (Merck), kalium kromat (K2CrO4) (Merck),

magnesium sulfat penta hidrat (MgSO4.7H2O) (Merck), mureksid (Merck), Kristal

NaCl (Merck), NH4Cl (Merck), NH4OH (Merck), perak nitrat (AgNO3) (Merck).

(Km 13) JALAN ACEH – MEDAN (Km 12)

HO

RA

S

Jl. Harapan

Jl. Sentosa

A

B

D

E

C

Page 39: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

25

3.5 Pengambilan Sampel

Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sampel air sumur

yang di ambil secara random (acak) sebanyak 5 sampel (1 sampel di sekitar pabrik

bola lampu, 1 sampel di sekitar pabrik plastik, 1 sampel di sekitar pabrik pipa

paralon 1, 1 sampel di sekitar pabrik pipa paralon 2 dan 1 sampel di sekitar pabrik

piring plastik) daerah Lingkungan Desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal,

kabupaten Deli Serdang.

3.6 Pembuatan Pereaksi

3.6.1 Pembuatan Indikator Eriochrome Black T (EBT)

a. Ditimbang 200 mg EBT dan 100 gr Kristal NaCl, kemudian dicampur

b. Digerus campuran hingga mempunyai ukuran 40/50 mesh

c. Disimpan dalam botol yang tertutup rapat (42).

3.6.2 Pembuatan Indikator Mureksid

a. Ditimbang 200 mg mureksid

b. Ditimbang 100 gr Kristal NaCl, kemudian dicampur.

c. Digerus ketiga campuran tersebut

d. Diayak dengan ayakan mesh ukuran 40/50 mesh

e. Disimpan dalam botol yang tertutup rapat (43).

3.6.3 Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 1 N

a. Ditimbang 40 gr NaOH.

b. Dilarutkan dengan 50 mL air suling

c. Diencerkan dengan air suling hingga volumenya menjadi 1000 mL

d. Disimpan dalam botol yang tertutup rapat (43).

Page 40: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

26

3.6.4 Larutan Penyangga pH 10 ± 0,1 (pH 9,9 – 10,1)

a. Dilarutkan 1,179 g Na2EDTA dihidrat

b. Ditambahkan 780 mg magnesium sulfat penta hidrat (MgSO4.7H2O)

dalam 50 mL air suling

c. Ditambahkan larutan tersebut dalam 16,9 g NH4Cl

d. Ditambahkan 143 mL NH4OH pekat

e. Dilakukan pengadukan

f. Diencerkan dengan air suling hingga volume nya menjadi 250 mL.

g. Diukur pH larutan tersebut dengan pH meter

h. Diamati dan dicatat nilai pH nya yaitu diantara 9,9 – 10,1

i. Disimpan dalam botol tertutup

j. Dijauhkan dari sinar matahari (42).

3.6.5 Larutan Standar Kalsium Karbonat (CaCO3) 0.01 M

a. Ditimbang 1 g CaCO3 anhidrat

b. Dimasukkan dalam labu Erlenmeyer 500 mL

c. Dilarutkan dengan sedikit asam klorida (HCl) 1:1

d. Ditambahkan dengan 200 mL air suling

e. Didihkan untuk menghilangkan CO2.

f. Ditambahkan beberapa tetes indikator metil merah

g. Ditambahkan NH4OH 3N atau HCl 1:1

h. Diamati sampai terbentuk warna orange

i. Dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 1000 mL

j. Ditepatkan sampai tanda tara (42).

Page 41: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

27

3.6.6 Standarisasi Larutan Na2EDTA ± 0,01 M

a. Dipipet 10 mL larutan standar CaCO3 0,01 M

b. Dimasukkan dalam labu Erlenmeyer 250 mL. Tambahkan akuades 40 mL

c. Ditambahkan 1 mL larutan penyangga pH 10 ± 0,1

d. Ditambahkan seujung spatula 30 mg sampai dengan 50 mg indikator EBT

e. Dititrasi dengan larutan Na2EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan warna

dari merah keunguan menjadi biru

f. Dicatat volume larutan Na2EDTA lalu hitung molaritas larutan baku

Na2EDTA

M EDTA =

Dimana :

M EDTA : Molaritas larutan baku Na2EDTA (mmol/mL)

V EDTA : Volume rata-rata larutan baku Na2EDTA (mL)

M CaCO3 : Molaritas larutan CaCO3 yang digunakan (mmol/mL)

V CaCO3 : Volume rata-rata larutan CaCO3 yang digunakan (mL) (42).

3.6.7 Larutan Indikator Kalium Kromat

a. Dilarutkan 5 gr K2CrO4 dengan sedikit air suling bebas klorida

b. Ditambahkan larutan AgNO3 sampai mulai terbentuk endapan merah

kecoklatan yang jelas

c. Dibiarkan selama 12 jam

d. Disaring larutan tersebut

e. Diperoleh filtrat lalu di encerkan dengan air suling bebas klorida hingga

volume 100 mL

f. Disimpan dalam botol kaca tertutup

g. Dijauhkan dari sinar matahri (42).

Page 42: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

28

3.6.8 Larutan Natrium Klorida (NaCl) 0,0141 N

a. Dikeringkan serbuk NaCl dalam oven pada suhu 140oC selama 2 jam

kemudian dinginkan dalam desikator

b. Ditimbang 824 mg NaCl kering, kemudian larutkan dengan air suling

bebas klorida dalam labu ukur 1000 mL. Tepatkan sampai tanda tara

dengan air suling bebas klorida (42).

3.6.9 Larutan Baku Perak Nitrat (AgNO3) 0,0141 N

a. Dilarutkan 2,395 g AgNO3 dengan air suling bebas klorida dalam labu

ukur 1000 mL dan tepatkan sampai tanda tara.

b. Dilakukan pembakuan dengan menggunakan larutan NaCl 0,0141 N

c. Disimpan dalam botol berwarna coklat (42).

3.6.10 Standarisasi Larutan Perak Nitrat (AgNO3)

a. Dipipet 25 mL larutan NaCl 0,0141 N

b. Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL.Buat larutan blanko

menggunakan 25 mL air suling

c. Ditambahkan 1 mL larutan indikator K2CrO4 5% b/v dan diaduk

d. Dititrasi dengan larutan AgNO3 sampai terjadi warna merah kecoklatan

e. Dicatat volume larutan AgNO3 yang digunakan untuk contoh uji (A mL)

dam blanko (B mL). Hitung Normalitas AgNO3

N AgNO3 =

Dimana :

VA : Volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi larutan NaCl (mL)

VB : Volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi blanko (mL)

V1 : Volume larutan NaCl yang digunakan (mL)

N1 : Normalitas larutan NaCl yang digunakan (42).

Page 43: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

29

3.7 Prosedur Pengujian Klorida

a. Dipipet 100 mL larutan sampel lalu masukkan dalam labu erlenmeyer 250

mL. Ditambahkan 1 mL larutan indikator K2CrO4

b. Dititrasi dengan larutan AgNO3 sampai terbentuk warna kuning

kemerahan sebagai Titik Akhir Titrasi (TAT), catat kebutuhan larutan

AgNO3 (A mL). Lakukan langkah no.1 sampai no.3 dengan menggunakan

air bebas mineral (akuedes destilasi) sebagai blanko

c. Catat kebutuhan larutan AgNO3 (B mL). Hitung kadar klorida. (42).

3.8 Perhitungan Klorida

Kadar klorida (mg/L) = ( )

Dimana :

A : Volume larutan AgNO3 yang dibutuhkan untuk titrasi contoh uji,

dinyatakan dalam mililiter (mL)

B : Volume larutan AgNO3 yang dibutuhkan untuk titrasi larutan blanko,

dinyatakan dalam mililiter (mL)

N : Normalitas larutan AgNO3

V : Volume contoh uji, dinyatakan dalam mililiter (mL) (42).

3.9 Prosedur Pengujian Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

)

a. Diambil sampel air sumur sebanyak 25 mL lalu dimasukkan dalam

Erlenmeyer 250 mL. Tambahkan akuades 25 mL

b. Ditambahkan larutan buffer amonia pH 10 sebanyak 1 mL sampai 2 mL

c. Ditambahkan 30 – 50 mg indikator EBT

d. Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai berubah warna dari merah

keunguan menjadi biru

e. Dicatat volume hasil titrasi. Titrasi dilakukan secara triplo (42).

Page 44: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

30

3.10 Perhitungan Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

)

Kesadahan total (Ca2+

+ Mg2+

) =

x V EDTA x M EDTA x 100

Dimana :

A. Vs : Volume larutan sampel (mL)

B. V EDTA : Volume larutan baku Na2EDTA sebagai pentiter (mL)

C. M EDTA : Molaritas larutan baku Na2EDTA (mmol/mL) (42).

3.11 Prosedur Pengujian Kalsium (Ca2+

)

a. Diambil sampel air sumur sebanyak 25 mL dimasukkan ke dalam

Erlenmeyer 250 mL. Tambahkan akuades 25 mL

b. Ditambahkan larutan buffer NaOH 1 N pH 12 sebanyak 1 mL sampai 2

mL. Tambahkan 30 – 50 mg indikator mureksid

c. Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai berubah warna dari merah

keunguan menjadi biru keunguan

d. Dicatat volume hasil titrasi dan dititrasi secara triplo (43).

3.12 Perhitungan Kadar Kalsium (Ca2+

)

Kadar Kalsium (Ca2+

) =

x V EDTA x M EDTA x 40

Dimana :

A. Vs : Volume larutan sampel (mL)

B. V EDTA : Volume larutan baku Na2EDTA sebagai pentiter (mL)

C. M EDTA : Molaritas larutan baku Na2EDTA (mmol/mL) (42).

3.13 Perhitungan Kadar Magnesium (Mg2+

)

Kadar Magnesium (Mg2+

) = Kesadahan Total – Kadar Kalsium (43).

Page 45: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah lima buah sampel air

sumur yang diperoleh dari lingkungan desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal,

kabupaten Deli Serdang. Pengujian klorida dan kesadahan total dilakukan di

Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit

(BTKLPP) Kelas I Medan sementara pengujian kalsium dan magnesium

dilakukan di Laboratorium Politeknik Teknologi Kimia Industri kota Medan.

Pengujian ini dilakukan dengan metode titrasi yaitu titrasi kompleksometri dan

argentometri (mohr). Pengujian kesadahan total, kalsium dan magnesium

dilakukan dengan metode kompleksometri sementara pengujian klorida dilakukan

dengan metode argentometri (mohr).

Berikut hasil penelitian dari kesadahan total, kalsium, magnesium dan

klorida yang terangkum dalam tabel dibawah ini :

4.1.1 Hasil Penelitian Kesadahan Total dapat dilihat pada tabel 4.1 :

Tabel 4.1 Hasil Uji Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

)

No Sampel Volume V. Rata-

rata (mL)

Kadar

(mg/L) Persyaratan

V1 V2 V3

1 A 3,8 mL 3,9 mL 3,9 mL 3,86 mL 154,4 mg/L Syarat kadar

kesadahan

total adalah

500 mg/L

2 B 2,7 mL 2,9 mL 2,9 mL 2,83 mL 113,2 mg/L

3 C 2,6 mL 2,6 mL 2,4 mL 2,53 mL 101,2 mg/L

4 D 3,1 mL 3,5 mL 3,5 mL 3,36 mL 134,4 mg/L

5 E 3,9 mL 3,6 mL 3,6 mL 3,70 mL 148,0 mg/L

Keterangan : Pabrik Bola Lampu (A), Pabrik Plastik (B), Pabrik Pipa Paralon 1 (C), Pabrik Piring Plastik (D), Pabrik Pipa Paralon 2

dan Volume Titrasi (V)

Page 46: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

32

4.1.2 Hasil Penelitian kalsium (Ca2+

) dapat dilihat pada tabel 4.2 :

Tabel 4.2 Hasil Uji Kalsium (Ca2+

)

No Sampel Volume V. Rata-

rata (mL)

Kadar

(mg/L) Persyaratan

V1 V2 V3

1 A 2,20 mL 2,20 mL 2,20 mL 2,20 mL 35,20 mg/L Syarat kadar

kalsium

adalah

200 mg/L

2 B 2,78 mL 2,80 mL 2,80 mL 2,79 mL 44,64 mg/L

3 C 2,60 mL 2,60 mL 2,60 mL 2,60 mL 41,60 mg/L

4 D 2,80 mL 2,78 mL 2,80 mL 2,79 mL 44,64 mg/L

5 E 2,50 mL 2,50 mL 2,48 mL 2,49 mL 39,84 mg/L

Keterangan : Pabrik Bola Lampu (A), Pabrik Plastik (B), Pabrik Pipa

Paralon 1 (C), Pabrik Piring Plastik (D), Pabrik Pipa Paralon 2

dan Volume Titrasi (V)

4.1.3 Hasil Penelitian Magnesium (Mg2+

) dapat dilihat pada tabel 4.3 :

Tabel 4.3 Hasil Uji Magnesium (Mg2+

)

No. Sampel Kesadahan Total-Kalsium Kadar (mg/L) Persyaratan

1 A 154,4 mg/L – 35,20 mg/L 119,20 mg/L Syarat kadar

magnesium

adalah

150 mg/L

2 B 113,2 mg/L – 44,64 mg/L 68,56 mg/L

3 C 101,2 mg/L – 41,60 mg/L 59,60 mg/L

4 D 134,4 mg/L – 44,64 mg/L 89,76 mg/L

5 E 148,0 mg/L – 39,84 mg/L 108,16 mg/L

Keterangan : Pabrik Bola Lampu (A), Pabrik Plastik (B), Pabrik Pipa

Paralon 1 (C), Pabrik Piring Plastik (D), Pabrik Pipa Paralon

2 dan Volume Titrasi (V)

4.1.4 Hasil Penelitian Klorida (Cl-) dapat dilihat pada tabel 4.4 :

Tabel 4.4 Hasil Uji Klorida (Cl-)

No Sampel Volume V. Rata-

rata (mL)

Kadar

(mg/L) Persyaratan

V1 V2 V3

1 A 9,1 mL 9,2 mL 9,1 mL 9,13 mL 42,83 mg/L Syarat kadar

klorida

adalah

250 mg/L

2 B 6,6 mL 6,6 mL 6,5 mL 6,56 mL 30,07 mg/L

3 C 5,7 mL 5,7 mL 5,7 mL 5,70 mL 25,80 mg/L

4 D 5,4 mL 5,3 mL 5,2 mL 5,30 mL 23,82 mg/L

5 E 6,6 mL 6,6 mL 6,6 mL 6,60 mL 30,27 mg/L

Keterangan : Pabrik Bola Lampu (A), Pabrik Plastik (B), Pabrik Pipa

Paralon 1 (C), Pabrik Piring Plastik (D), Pabrik Pipa Paralon

2 dan Volume Titrasi (V)

Page 47: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

33

4.2 Pembahasan

Menurut WHO air yang bersifat sadah akan menimbulkan dampak buruk

terhadap kesehatan yaitu dapat menyebabkan gangguan kardiovaskuler

(penyumbatan darah di jantung) dan urolithiasis (batu ginjal). Selain itu, air sadah

juga dapat menyebabkan pergerakan pada peralatan logam ketika memasak

sehingga penggunaan energi menjadi boros, penyumbatan pada pipa logam atau

pipa industri karena endapan CaCO3, dan pemakaian sabun menjadi lebih boros

oleh karena buih yang dihasilkan sedikit. Untuk kadar klorida yang tinggi dapat

berbahaya pula bagi kesehatan diantaranya dapat bersifat merusak atau korosif

pada kulit dan peralatan, selain itu juga berpotensi merusak sistem pernafasan

manusia, dapat membunuh bakteri baik yang ada di dalam tubuh manusia dan

dapat membunuh bakteri dekomposer pada proses pembuatan pupuk kompos (43).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan suatu pengujian kadar klorida

pada air sumur dengan metode titrasi Argentometri (Mohr), dimana larutan

standar yang digunakan adalah AgNO3 sebagai pentiter dan K2CrO4 (Kalium

kromat) sebagai indikator nya. Sampel yang telah ditambahkan dengan indikator

K2CrO4 akan berubah menjadi warna kuning dan ketika di titrasi dengan AgNO3

akan membentuk endapan kuning kemerahan (merah bata) sebagai hasil akhir dari

pembentukan Ag2CrO4. Selain pengujian klorida pada air sumur, peneliti juga

melakukan pengujian kadar kesadahan total, kadar kalsium dan kadar magnesium.

Pengujian kesadahan total, kalsium dan magnesium dilakukan dengan metode

kompleksometri dimana pentiter yang digunakan adalah dinatrium edetat (Na2-

EDTA). Perbedaan yang paling mendasar dari prinsip kerja kompleksometri ini

Page 48: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

34

terletak pada buffer dan indikator yang digunakan. Untuk pengujian kesadahan

total buffer yang digunakan adalah buffer amonia (pH = 10) dan indikator EBT

sementara untuk pengujian kalsium dan magnesium digunakan buffer NaOH 1N

(pH = 12) dan indikator mureksid.

Pengujian pertama dilakukan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas 1 Medan yaitu

pengujian klorida dan kesadahan total terhadap air sumur yang diperoleh dari

lingkungan desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang

dimana kadar klorida yang diperoleh dari hasil pengujian sampel A, sampel B,

sampel C, sampel D dan sampel E secara berturut turut adalah 42,83 mg/L, 30,07

mg/L, 25,80 mg/L, 23,82 mg/L dan 30,27 mg/L dan kadar kesadahan total dari

sampel A, sampel B, sampel C, sampel D dan sampel E secara berturut-turut

adalah 154,4 mg/L, 113,2 mg/L, 101,2 mg/L, 134,4 mg/L dan 148,0 mg/L.

Setelah dilakukan pengujian kadar klorida dan kesadahan total dari kelima

sampel ditemukan satu buah sampel yang mengandung kadar klorida dan

kesadahan total yang cukup tinggi yaitu sampel A. Penyebab tingginya kadar

klorida pada sampel A kemungkinan besar terjadi oleh adanya cemaran klorin dari

aktivitas pengolahan dan produksi kotak kemasan pabrik industri bola lampu

sementara tinggi nya kadar kesadahan total pada sampel A disebabkan oleh

adanya kontak fisik air hujan secara langsung oleh batuan kapur yang ada di

dalam sumur. Berdasarkan Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010

bahwa hasil pengujian yang dilakukan tersebut memenuhi persyaratan dimana

Page 49: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

35

kadar klorida yang diperoleh tidak lebih dari 250 mg/L dan kesadahan total tidak

lebih dari 500 mg/L.

Pengujian kedua yaitu pengujian kalsium dan magnesium dilakukan di

Laboratorium Politeknik Teknologi Kimia Industri kota Medan. Pada penelitian

yang dilakukan terhadap air sumur diperoleh kadar kalsium pada sampel A,

sampel B, sampel C, sampel D dan sampel E secara berturut-turut adalah 35,20

mg/L, 44,64 mg/L, 41,60 mg/L, 44,64 mg/L dan 39,84 dan kadar magnesium pada

sampel A, sampel B, sampel C, sampel D serta sampel E diperoleh dari selisih

kesadahan total dengan kadar kalsium yaitu 119,20 mg/L, 68,56 mg/L, 59,60

mg/L, 89,76 mg/L dan 108,16 mg/L.

Setelah dilakukan pengujian kadar kalsium pada air sumur, dari kelima

sampel terdapat 2 sampel yang mengandung kadar kalsium yang cukup tinggi

yaitu sampel B dan sampel D. Penyebab tinggi nya kadar kalsium tersebut

disebabkan oleh adanya sifat air sadah yang terkandung di dalam air sumur

tersebut yang terjadi oleh karena adanya kontak fisik antara air hujan dengan

batuan kapur di dalam lapisan tanah. Pada pengujian kadar magnesium, dari

kelima sampel terdapat 1 buah sampel yang mengandung kadar magnesium yang

cukup tinggi yaitu sampel A. Penyebab tinggi nya kadar magnesium disebabkan

oleh adanya sifat air sadah yang terkandung di dalam air sumur (air tanah)

tersebut yang tebentuk oleh adanya kontak fisik secara langsung antara air hujan

dengan batuan kapur di dalam lapisan tanah. Oleh karena itu dapat dijelaskan

bahwa kadar kalsium dan kadar magnesium pada air sumur tersebut masih

memenuhi persyaratan sesuai Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010

Page 50: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

36

dimana kadar kalsium pada air sumur tidak lebih dari 200 mg/L dan kadar

magnesium pada air sumur tidak lebih dari 150 mg/L. Pengujian klorida,

kesadahan, kalsium dan magnesium pada air sumur di Lingkungan desa Sei

Semayang kecamatan Sunggal kabupaten Deli Serdang semuanya masih

memenuhi persyaratan Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 sehingga

air tersebut layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Page 51: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium BTKLPP

Kelas I Medan dan Laboratorium PTKI kota Medan terhadap kelima sampel air

sumur yang diperoleh dari rumah warga di lingkungan desa Sei Semayang,

kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang dapat disimpulkan bahwa :

a. Air sumur yang berada di lingkungan desa Sei Semayang, kecamatan

Sunggal, kabupaten Deli Serdang megandung kadar klorida dan sebagai

air sadah yang masih memenuhi ambang batas

b. Air sumur di desa Sei Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli

Serdang masih memenuhi persyaratan PERMENKES

No.492/MENKES/PER/IV/2010 dimana kadar klorida yang diperoleh

tidak lebih dari 250 mg/L, kadar kesadahan total tidak lebih dari 500

mg/L, kadar kalsium tidak lebih dari 200 mg/L dan kadar magnesium tidak

lebih dari 150 mg/L.

5.2 Saran

Pada kesempatan ini peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk melakukan uji cemaran limbah selain klorida dan air sadah seperti uji

cemaran logam Pb, Cu, Cd maupun Hg pada air sumur di lingkungan desa Sei

Semayang, kecamatan Sunggal, kabupaten Deli Serdang.

Page 52: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

38

DAFTAR PUSTAKA

1. Astuti DW, Rahayu M, Rahayu DS. Penetapan Kesadahan Total (CaCO3)

Air Sumur di Dusun Cekelan Kemusung Boyolali dengan Metode

Kompleksometri. 2015;9(2):119.

2. Eni ST dan S. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta; 2010. 10 p.

3. L W. Mikrobiologi Lingkungan. Malang; 2009. 129 p.

4. Astuti DW, Fatimah S, Fikriyyah R. Penetapan Kadar Klorida pada Air

Sumur di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta Tahun 2013. J Heal.

2018;1(1):32.

5. Saksono N. Magnetisasi Air Sadah Untuk Pencegahan Pembentukan Kerak.

Teknologi. 2016;(4):292.

6. Wulandari DD. Analisa Kesadahan Total dan Kadar Klorida Air di

Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo. MPTH. 2013;84:487.

7. Wulandari DD. Analisa Kesadahan Total dan Kadar Klorida Air di

kecamatan Tanggulangin Sidoarjo. MTPH. 2017;1:14–9.

8. F.G. Winarno. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta; 2008. 3-4 p.

9. Gabriel FJ. Fisika Lingkungan. Jakarta; 2011. 79 p.

10. Wardhana WA. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta; 2014. 73-

74 p.

11. Suharto I. Limbah Kimia Dalam Pencemaran Udara dan Air. Yogyakarta;

2011. p. 518.

12. Wahyudi H. Kondisi dan Potensi Dampak Pemanfaatan Air Tanah di

Kabupaten Bangkalan. J Apl ISSN 1907-753X. 2009;7(1):14–9.

13. Hanafiah KA. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo; 2012.

70 p.

14. Situmorang M. Kimia Lingkungan. Jakarta: Rajawali press; 2017. 55 p.

15. Sastrawijaya AT. Pencemaran lingkungan. Paper. Jakarta: Rineka Cipta;

2009. 15 p.

16. Perwitasari U. Analisis Air dan Mineral. Yogyakarta; 2017. 37 p.

17. Suparno S dan. Teknologi Proses Pengolahan Air. Bogor: IPB Press; 2013.

98 p.

18. Robert J. Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta: CV. Andi; 2012. 78 p.

19. Dr. Agung Suprihatin MS, editor. Kesehatan Lingkungan. II. Yogyakarta:

Gava Media; 2015. 14 p.

20. Wandrivel R, Suharti N, Lestari Y. Penelitian Kualitas Air Minum Yang

Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Bungus Padang

Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi. Kesehat Andalas. 2012;6(3):129–

33.

21. Sasongko EB, Widyastuti E, Priyono RE. Kajian Kualitas Air Dan

Penggunaan Sumur Gali Oleh Masyarakat Di Sekitar Sungai Kaliyasa

Kabupaten Cilacap. J Ilmu Lingkung. 2017;12(2):72.

22. Fajarini S. Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat di Sekitar Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang

Bekasi Tahun 2013. Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta; 2014.

Page 53: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

39

23. Kusuma TTP dan KI. Permasalahan Air Tanah pada daerah Urban. Teknik.

2009;30(1):48–58.

24. Kuswanto AFWSY. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah

Rumah Tangga. Kesehat Masy. 2015;10(2):246–54.

25. Said NI. Teknologi Pengolahan Air Minum. Jakarta: Pusat Teknologi

Lingkungan; 2008. 245 p.

26. Sunu. Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta:

PT. Gramedia Widias Arana Indonesia; 2001. 100 p.

27. Suriawiria U. Mikrobiologi Air. 2nd ed. Jakarta: Alumni; 2008. 225 p.

28. Underwood D dan. Analisis Kimia Kuantitatif. VI. Jakarta: Erlangga; 2009.

49-50 p.

29. Rukaesih A. Kimia Lingkungan. III. Jakarta: UNJ Press; 2009. 92-93 p.

30. Keenan. Ilmu Kimia Untuk Universitas. VI. Jakarta: Erlangga; 2009. 89 p.

31. Drs. Mulyono HAM MP. Membuat Reagen Kimia. VI. Jakarta: PT. Bumi

Aksara; 2008. 157 p.

32. Rivai. Asas Pemeriksaan Kimia. IV. Jakarta: UI Press; 2008. 287-288 p.

33. Pursitasari ID. Kimia Analitik Dasar. II. Bandung: ALFABETA; 2017.

116-124 p.

34. Sunardi. Unsur Kimia. II. Bandung: Yrama Widya; 2009. 30-32 p.

35. Fardiaz D. Kimia Pangan. I. Tanggerang Selatan: UT Press; 2014. 55 p.

36. Sumantri A. Kesehatan Lingkungan. 4th ed. Depok: Kencana; 2017. 30 p.

37. Marsidi R. Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air. J Teknol Lingkung.

2001;2(1):1–10.

38. Said NI. Teknologi Pengolahan Air Limbah. 1st ed. Jakarta: Erlangga;

2016. 1-516 p.

39. Kartasapoetra. Teknologi Konservasi Air Tanah. 6th ed. Jakarta: Rineka

Cipta; 2010. 111-112 p.

40. Widayat W. Teknologi Pengolahan Air Minum Dari Air Baku yang

Mengandung Kesadahan Tinggi. JAI. 2008;4(1):13–21.

41. Donald C. Intisari Kimia Farmasi. 2nd ed. Simanjuntak J, editor. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC; 2009. 141-142 p.

42. Noviandi. Panduan Pemeriksaan Kualitas Air di Laboratorium Kimia.

Medan: BTKLPP; 2009. 4-14 p.

43. Denny E dan N. Kimia Klinik. 1st ed. Jakarta: FK UI EGC; 2017. 50-52 p.

Page 54: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

40

Lampiran 1. Sampel Air Sumur dan Lokasi Penelitian

Sampel A

Sampel B

Page 55: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

41

Sampel C

Sampel D

Page 56: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

42

Sampel E

Laboratorium BTKLPP Kelas 1 Medan

Laboratorium PTKI kota Medan

Page 57: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

43

Lampiran 2. Sampel dan Bahan (Uji Kesadahan) di Laboratorium BTKLPP

Sampel Air Sumur dalam Erlenmeyer 250 mL

Tabung Penyimpanan Akuades

Page 58: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

44

Buffer Amoniak dan Indikator EBT

Pentiter Na2-EDTA 0,01 M

Page 59: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

45

4237, 4238 dan 4239 sampel E setelah penambahan Amonia dan EBT

4231, 4232 dan 4233 sampel C setelah penambahan Amonia dan EBT

4234, 4235 dan 4236 sampel D setelah penambahan Amonia dan EBT

4225, 4226 dan 4227 sampel A setelah penambahan Amonia dan EBT

4228, 4229 dan 4230 sampel B setelah penambahan Amonia dan EBT

Page 60: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

46

4225, 4226 dan 4227 (sampel A), 4228, 4229 dan 4230 (sampel B), 4231, 4232

dan 4233 (sampel C), 4234, 4235 dan 4236 (sampel D), 4237, 4238 dan 4239

(sampel E) pada saat titik akhir titrasi uji kesadahan total

Page 61: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

47

Lampiran 3. Sampel dan Bahan (Uji Klorida) di Laboratorium BTKLPP

Sampel Air Sumur dalam Erlenmeyer 250 mL

Indikator Kalium Kromat (K2CrO4)

Page 62: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

48

Pentiter Pengujian Klorida AgNO3 0,014 N

4225, 4226 dan 4227 (sampel A), 4228, 4229 dan 4230 (sampel B), 4231, 4232

dan 4233 (sampel C), 4234, 4235 dan 4236 (sampel D), 4237, 4238 dan 4239

(sampel E) setelah penambahan Indikator Kalium Kromat (K2CrO4)

Page 63: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

49

4225, 4226 dan 4227 (sampel A), 4228, 4229 dan 4230 (sampel B), 4231, 4232

dan 4233 (sampel C), 4234, 4235 dan 4236 (sampel D), 4237, 4238 dan 4239

(sampel E) setelah titik akhir titrasi pengujian klorida

Page 64: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

50

Lampiran 4. Sampel dan BahanPengujian Kalsium di Laboratorium PTKI

Buffer NaOH 1N

Indikator Mureksid

Pentiter Pengujian Kalsium Na-EDTA 0,01 M

Page 65: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

51

Sampel A Sampel B

Sampel C Sampel D

Sampel E

(Sampel A, B, C, D dan E setelah penambahan indikator Mureksid)

Page 66: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

52

Sampel A Sampel B

Sampel C Sampel D

Sampel E

(Sampel A, B, C, D dan E setelah titik akhir titrasi uji kalsium)

Page 67: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

53

Lampiran 5. Perhitungan Kadar Sampel

Hasil Perhitungan Setiap Pengujian

a. Hasil Uji Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

)

Rumus Kadar Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

)

x V EDTA x M EDTA x 100

a. Sampel A =

x 3,86 x 0,01 x 100 =154,4 mg/L

b. Sampel B =

x 2,83 x 0,01 x 100 =113,2 mg/L

c. Sampel C =

x 2,53 x 0,01 x 100 =101,2 mg/L

d. Sampel D =

x 3,36 x 0,01 x 100 =134,4 mg/L

e. Sampel E =

x 3,70 x 0,01 x 100 =148,0 mg/L

b. Hasil Uji Kalsium (Ca2+

)

Rumus Kadar Kalsium (Ca2+

)

x V EDTA x M EDTA x 40

a. Sampel A =

x 2,20 x 0,01 x 40 = 35,20 mg/L

b. Sampel B =

x 2,79 x 0,01 x 40 = 44,64 mg/L

c. Sampel C =

x 2,60 x 0,01 x 40 = 41,60 mg/L

d. Sampel D =

x 2,79 x 0,01 x 40 = 44,64 mg/L

e. Sampel E =

x 2,49 x 0,01 x 40 = 39,84 mg/L

c. Hasil Uji Magnesium (Mg2+

)

Rumus Kadar Magnesium (Mg2+

)

Kadar Kesadahan Total (Ca2+

+ Mg2+

) – Kadar Kalsium (Ca2+

)

a. Sampel A = 154,4 mg/L – 35,20 mg/L = 119,20 mg/L

b. Sampel B = 113,2 mg/L – 44,64 mg/L = 68,56 mg/L

c. Sampel C = 101,2 mg/L – 41,60 mg/L = 59,60 mg/L

d. Sampel D = 134,4 mg/L – 44,64 mg/L = 89,76 mg/L

e. Sampel E = 148,0 mg/L – 39,84 mg/L = 108,16 mg/L

Page 68: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

54

d. Hasil Uji Klorida (Cl-)

Rumus Kadar Klorida (Cl-)

( )

a. Sampel A = ( )

= 42,83 mg/L

b. Sampel B = ( )

= 30,07 mg/L

c. Sampel C = ( )

= 25,80 mg/L

d. Sampel D = ( )

= 23,82 mg/L

e. Sampel E = ( )

= 30,27 mg/L

Page 69: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

55

Lampiran 6. Persyaratan Air Sumur sebagai Air Minum sesuai Permenkes

Page 70: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

56

Lampiran 7. Permohonan Pengajuan Judul Skripsi

Page 71: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

57

Lampiran 8. Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing 1

Page 72: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

58

Lampiran 9. Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing 2

Page 73: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

59

Lampiran 10. Surat Izin Penelitian ke PTKI Medan

Page 74: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

60

Lampiran 11. Surat Balasan Izin Penelitian di PTKI

Page 75: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

61

Lampiran 12. Surat Izin Penelitian di BTKLPP Medan

Page 76: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

62

Lampiran 13. Surat Balasan Izin Penelitian di BTKLPP Medan

Page 77: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

63

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing 1

Page 78: UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR …repository.helvetia.ac.id/2478/6/SKRIPSI.pdf · UJI KESADAHAN TOTAL DAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DI LINGKUNGAN DESA SEI

64

Lampiran 15. Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing 2