labiopalatoskisisa

8
LABIOPALATOSKISISA. KONSEP DASAR1. Definisi Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital anomali yang berupa adanya kelainanbentuk pada struktur wajah. Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palatoyang disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7- 12 minggu.Labio Palato skisis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah mulut,palato skisis (subbing palatum) dan labio skisis (sumbing tulang) untuk menyatu selamaperkembangan embrio (Hidayat, Aziz, 2005:21).Labio skisis merupakankongenital yang berupa adanyakelainan bentuk pada strukturwajah (Ngastiah, 2005 : 167).Bibir sumbing adalahmalformasi yang disebabkanoleh gagalnya propsuesus nasalmedian dan maksilaris untuk menyatu selama perkembanganembriotik. (Wong, Donna L.2003) 2. Klasifikasi Beberapa jenis bibir sumbing : a. Unilateral IncompleteApabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan tidak memanjanghingga ke hidung.

Upload: adisti-ryanda

Post on 28-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

referat labiopalatoskisis

TRANSCRIPT

Page 1: LABIOPALATOSKISISA

 

LABIOPALATOSKISISA.

 

KONSEP DASAR1.

 

Definisi

Labio/plato skisis adalah merupakan kongenital anomali yang berupa adanya kelainanbentuk

pada struktur wajah. Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palatoyang

disebabkan oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12

minggu.Labio Palato skisis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah

mulut,palato skisis (subbing palatum) dan labio skisis (sumbing tulang) untuk menyatu

selamaperkembangan embrio (Hidayat, Aziz, 2005:21).Labio skisis merupakankongenital yang

berupa adanyakelainan bentuk pada strukturwajah (Ngastiah, 2005 : 167).Bibir sumbing

adalahmalformasi yang disebabkanoleh gagalnya propsuesus nasalmedian dan maksilaris

untuk menyatu selama perkembanganembriotik. (Wong, Donna L.2003)

2. Klasifikasi

Beberapa jenis bibir sumbing :

a. Unilateral IncompleteApabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan

tidak memanjanghingga ke hidung.

 

Page 2: LABIOPALATOSKISISA

b. Unilateral completeApabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu bibir dan

memanjang hingga kehidung.

c. Bilateral completeApabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang

hingga ke hidung.

3. Anatomi FisiologiMulut

Mulut

Batas- batas mulut :Atas : palatum durum dan molle

Page 3: LABIOPALATOSKISISA

Bawah : mandibula, lidah dan strukturlain pada mulut

Lateral ; pipi

Depan : bibir

Belakang : lubang menuju faring

Palatum durum

dibentuk oleh sebagianmaksila di bagian depan dan os palatinumdi bagian belakang. Tulang

dilapisi olehperiosteum dan membrana mukosa.

 Palatum molle,

dibentuk oleh otot dan jaringan ikat yang dilapisi membrana mukosa, bersambungan dengan

palatum durum dibagian depan. Sedangkan gusi merupakan bagian mulut yang merupakan

tempatmelekatnya gigi dan syaraf-syaraf.

 h. Pada Palato skisis1) Tampak ada celah pada tekak (unla), palato lunak, keras dan faramen incisive.2) Ada rongga pada hidung.3) Distorsi hidung4) Teraba ada celah atau terbukanya langit-langit saat diperiksadn jari5) Kesukaran dalam menghisap/makan.7. Pemeriksaan Diagnostika. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan prabedan rutin (misalnya hitung darah lengkapb. Pemeriksaan Diagnosis1) Foto Rontgen2) Pemeriksaan fisik 3) MRI untuk evaluasi abnormal8.

Page 4: LABIOPALATOSKISISA

 Komplikasia. Gangguan bicarab. Terjadinya atitis mediac. Aspirasid. Distress pernafasane. Resiko infeksi saluran nafasf. Pertumbuhan dan perkembangan terhambatg. Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh atitis media rekureris sekunder akibatdisfungsi tuba eustachius.h. Masalah gigii. Perubahan harga diri dan citra tubuh yang dipengaruhi derajat kecacatan dan jaringan paruh.

 9. PenatalaksanaanPenatalaksanaan MedisPenatalaksanaan bibir sumbing adalah tindakan bedah efektif yang melibatkan beberapadisiplin ilmu untuk penanganan selanjutnya. Adanya kemajuan teknik bedah,orbodantis,dokter anak, dokter THT, serta hasil akhir tindakan koreksi kosmetik danfungsional menjadi lebih baik. Tergantung dari berat ringan yang ada, maka tindakanbedah maupun ortidentik dilakukan secara bertahap.Biasanya penutupan celah bibir melalui pembedahan dilakukan bila bayi tersebut telahberumur 1-2 bulan. Setelah memperlihatkan penambahan berat badan yang memuaskandan bebas dari infeksi induk, saluran nafas atau sistemis.Perbedaan asal ini dapat diperbaiki kembali pada usia 4-5 tahun. Pada kebanyakankasus, pembedahan pada hidung hendaknya ditunda hingga mencapi usia pubertas.Karena celah-celah pada langit-langit mempunyai ukuran, bentuk danderajat cerat yangcukup besar, maka pada saat pembedahan, perbaikan harus disesuaikan bagi masing-masing penderita.Waktu optimal untuk melakukan pembedahan langit-langit bervariasi dari 6 bulan – 5tahun. Jika perbaikan pembedahan tertunda hingga berumur 3 tahun, maka sebuahbalon bicara dapat dilekatkan pada bagian belakang geligi maksila sehingga kontraksiotot-otot faring dan velfaring dapat menyebabkan jaringan-jaringan bersentuhan denganbalon tadi untuk menghasilkan penutup nasoporing.Operasi, dengan beberapa tahap, sebagai berikut :1) Penjelasan kepada orangtuanya2) Umur 3 bulan (rule over ten) : Operasi bibir dan alanasi(hidung), evaluasi telinga.3) 

Page 5: LABIOPALATOSKISISA

Umur 10-12 bulan : Qperasi palato/celah langit-langit, evaluasi pendengaran dantelinga.4) Umur 1-4 tahun : Evaluasi bicara, speech theraphist setelah 3 bulan pasca operasi5) Umur 4 tahun : Dipertimbangkan repalatoraphy atau/dan Pharyngoplasty

 6) Umur 6 tahun : Evaluasi gigi dan rahang, evaluasi pendengaran.7) Umur 9-10 tahun : Alveolar bone graft (penambahan tulang pada celah gusi)8) Umur 12-13 tahun : Final touch, perbaikan-perbaikan bila diperlukan.9) Umur 17 tahun : Evaluasi tulang-tulang muka, bila diperlukanadvancementosteotomy LeFORTI10. PrognosisKelainan labioschisis merupakan kelainan bawaan yang dapat dimodifikasi/ disembuhkan. Kebanyakan anak yang lahir dengan kondisi ini melakukan operasi saatusia masih dini, dan hal ini sangat memperbaiki penampilan wajah secara signifikan.Dengan adanya teknik pembedahan yang makin berkembang, 80% anak denganlabioschisis yang telah ditatalaksana mempunyai perkembangan kemampuan bicarayang baik. Terapi bicara yang berkesinambungan menunjukkan hasil peningkatan yangbaik pada masalah-masalah berbicara pada anak labioschisis.11. EpidemiologiBerdasarkan Pikiran Rakyat On Line tanggal 1 Juni 2009, disebutkan bahwa jumlahpenderita bibir sumbing atau celah bibir di Indonesia bertambah 3.000-6.000 orangsetiap tahun atau satu bayi setiap 1.000 kelahiran adalah penderita bibir sumbing.Berdasarkan data dari Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit(YPPCBL) kepada Radar Bandung tahun 2008, bahwa sejak tahun 1979 sampai tahun2008 operasi dan perawatan bibir sumbing mencapai 11.472 di seluruh Indonesia atau395 orang per tahun.RADARBANDUNG Sedangkan pada tahun 2009 Ketua PengurusYPPCBL kepada harian Kompas menyatakan bahwa saat ini diperkirakan jumlahpenderita bertambah 6.000-7.000 kasus per tahun. Namun, karena berbagai macamkendala, jumlah penderita yang bisa dioperasi jauh dari ideal. Hanya 1.000-1.500 pasienper tahun yang mendapat kesempatan menjalani operasi.

  DAFTAR PUSTAKASyaifuddin,H.2006. Anaomi fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGCBetz, Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Jakarta ; EEC.Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : SalembaMedika.Nelson. 1993. Ilmu

Page 6: LABIOPALATOSKISISA

Kesehatan Anak bagian 2. Jakarta; Fajar Interpratama.Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EEC.Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EEC.Wong, Dona L.2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pedriatik. Jakarta : EEC.Sumber : Betz, Cecily,. 2002. Keperawatan Pedriatik. Jakarta ; EEC