lab 1

Upload: hery-jafri

Post on 20-Jul-2015

306 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

BAB I PENGUJIAN SEMEN

A. LATAR BELAKANG Sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh POLITEKNIK maka, seluruh Mahasiswa Jurusan TEKNIK SIPIL diwajibkan mengikuti peraktek laboratorium. Praktek kerja laboratorium yang dilaksanakan dengan waktu yang disesuaikan dan jadwal yang ditentukan sesuai dengan kurikulum. Setiap mahasiswa diberi pengetahuan tentang dunia laboratorium teknik sipil. Hal ini didukung dengan jumlah, serta kreativitas mahasiswa untuk menciptakan atau menghasilkan pemahaman mahasiswa dalam bekerja secara individu dan kelompok. Dalam melakukan pengujian, ada beberapa percobaan/pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui kulitas dan campuran yang akan digunakan pada pencampuran di lapangan. Pengujian yang akan dilakukan antara lain. 1. 2. 3. 4. Konsistensi Semen Bj Semen Waktu Pengikatan Semen Kuat tekan Mortar

B. MAKSUD DAN TUJUAN Setiap peraktek atau pengujian yang dilaksanakan dimaksudkan untuk : 1. Memberikan kepada mahasiswa dalam penggunaan alat praktek laboratorium. 2. Memberikan mahasiswa gambaran tentang pelaksanaan pekerjaan laboratorium di lapangan. Dalam peraktek laboratorium memiliki tujuan tersendiri yaitu: 1. Untuk melatih mahasiswa terampil dalam penggunaan alat. 2. Agar mahasiswa mampu menghasilkan pekerjaan yang baik sesuai dengan takaran dan campuran yang akan digunakan.

Page | 1

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

C. PENGUJIAN 1. Konsistensi Semen Tujuan khusus : - Menentukan banyaknya air yang dipakai untuk mencampur semen dalam keadaan konsistensi normal Alat : - Seperangkat alat vicat - Cincin konik - Mesin pengaduk - Spatula - Timbangan - Stopwatch - Sarung tangan karet Bahan : - Semen tiga roda 300 gram - Air bersih berkisar 25% - 28% Pelaksanaan : 1. Masukkan air kedalam mangkok, kemudian tambahkan semen sesuai takaran. 2. Putar mesin pada kecepatan satu selama 30 detik, setelah itu bersihkan pasta yang menempel pada dinding mangkok selama 15 detik. 3. Putar mesin pada kecepatan dua selama 1 menit. 4. Bentuk pasta menjadi bola, kemudian lempar dari satu tangan ke tangan lain, jarak pelemparan 15 cm sebanyak 6 kali. 5. Masukkan ke dalam cincin konik pada diameter yang lebih besar, tekan kemudian diratakan, lalu ditutup dengan plat kemudian dibalik, setelah itu tarik kaca secara perlahan-lahan hingga terlepas dari permukaan cincin koni yang berdiameter kecil. 6. Letakkan pada alat vicat, atur ujung jarum menyentuh permukaan bagian tengah dinidng koni, kemudian atur dial pada angka nol ( 0 ).

Page | 2

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

7. Jatuhkan jarum selama 30 detik, baca dan catat penurunan yang terjadi. Catatan : Konsistensi normal tercapai jika penurunan jarum vicat (10 1) mm. 1.1. Hasil Pengujian Konsistensi Semen Berat semen 300 gr Contoh perhitungan : Konsistensi dinyatakan dalam kadar air pasta dan dihitung dengan rumus : Wa = Ws x W = 300 x 25% = 75 gram Keterangan : W = Konsistensi Dinyatakan dalam kadar air pasta ( % ) Wa = Berat air (gram ) Ws = Berat semen kering ( gram )

Page | 3

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDALABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPILJln. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan P.O. Box 1341 Telpon (0541) 260588 (PABX) - 260553 Fax 260355 Samarinda 75134

Jenis Bahan Tanggal uji

:.. :..

Dikerjakanoleh Diperiksa oleh

:.. :..

KONSISTENSI NORMAL SEMEN TIGARODA

No.

Kadar Air (%)

Berat ( gram ) Semen 300 300 300 300 Air 75 78 81 84

Penetrasi (mm) 5 5,5 11 23,5

1. 2. 3. 4.

25 26 27 28

Grafik Konsistensi Normal

Page | 4

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

1.2. Kesimpulan Dari pengujian yang dilakukan sebanyak 4 kali, maka konsistensi normal semen terjadi pada kadar air 26,8 %.

1.3.

Dokumentasi alat pengujian Konsistensi Normal

Timbangan digital

Mixer

Spatula

Vicat

Page | 5

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

2. Pengujian Berat Jenis Semen Tujuan khusus : - Menentukan berat jenis semen dan menyimpulkan berat jenis (Bj) semen terhadap kemurniannya Alat : - Timbangan - Le Chatelier flash - Corong Kaca Bahan : - Minyak tanah - Semen Pelaksanaan : 1. Isi botol Le Chatelier flash dengan minyak antar 0 1 cm (V1) 2. Samakan suhu didalam dan diluar botol. 3. Takar semen yang sudah di ayak pada ayakan 200 mm. 4. Masukkan semen perlahan-lahan hingga habis, dan jangan sampai semen menempel pada dinidng botol Le Chatelier flash. 5. Putar botol pada posisi miring sampai gelembung udara hilang. 6. Samakan suhu didalam dan diluar botol. 7. Baca skala kenaikan permukaan minyak tanah (V2)

2.1. Data Perhitungan Hasil Pengujian Berat Jenis Semen 2.2. Kesimpulan Dari pengujian yang dilakukan dengan alat Le Catelier flash, maka Berat jenis semen masuk pada kisaran Bj yang ditentukan. Sehingga berat jenis semen telah tercapai pada kemurniannya. Dan layak digunakan untuk campuran beton. =Berat Semen Xd V2 V1

Page | 6

Laporan Lab Bahan 2.3. Dokumentasi alat pengujian Berat jenis Semen

Hery Jafri

Botol Le Chatelier

Corong kaca

Bak Perendam

Page | 7

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

3. Waktu Pengikatan Semen Tujuan khusus : - Menentukan waktu pengikatan awal dan akhir semen dengan alat vicat. Alat : - Seperangkat alat vicat - Cincin konik - Mesin pengaduk - Spatula - Timbangan - Stopwatch - Sarung tangan karet - Water bath Bahan : - Semen tiga roda 300 gram - Air bersih 26,8 %.

Pelaksanaan : 1. Masukkan air kedalam mangkok, kemudian tambahkan semen sesuai takaran. 2. Putar mesin pada kecepatan satu selama 30 detik, setelah itu bersihkan pasta yang menempel pada dinding mangkok selama 15 detik. 3. Putar mesin pada kecepatan dua selama 1 menit. 4. Bentuk pasta menjadi bola, kemudian lempar dari satu tangan ke tangan lain, jarak pelemparan 15 cm sebanyak 6 kali. 5. Masukkan ke dalam cincin koni pada diameter yang lebih besar, tekan kemudian diratakan, lalu ditutup dengan plat kemudian dibalik, setelah itu tarik kaca secara perlahan-lahan hingga terlepas dari permukaan cincin konik yang berdiameter kecil. 6. Letakkan pada alat vicat, atur ujung jarum menyentuh permukaan bagian tengah dinding konik, kemudian atur dial pada angka nol ( 0 ).

Page | 8

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

7. Jatuhkan jarum setiap 15 menit sampai mencapai penurunan di bawah 25 mm. 8. Setiap menjatuhkan jarum, penurunan berlangsung dalam waktu 30 detik. Catatan : 1. Jarak antara titik-titik menjatuhkan jarum 6,4 mm dan jarak dari tepi cincin konik 9,5 mm. 2. Waktu pengikatan awal tercapai penurunan 25 mm. 3. Waktu pengikatan akhir tercapai jika jarum pasta membekas pada permukaan pasta. 4. Buat grafik penurunan terhadap waktu.

3.1.

Data dan Hasil Pengujian Waktu Pengikatan Semen No. Interval (waktu ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 15 30 45 60 75 90 105 120 Penurunan ( mm ) 40,5 40 36 27 21,5 11,5 0,15 0,05 0

Page | 9

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

3.2.

Grafik Waktu Pengikatan Semen

3.3.

Kesimpulan Dari pengujian dan grafik telah diperoleh waktu pengikatan awal semen pada saat penurunan 25 mm adalah 50 menit, sedangkan waktu pengikatan akhir semen terjadi pada kisaran waktu 120 menit dimana penurunan jarum menunjukan angka 0.

Page | 10

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

3.4. Dokumentasi alat pengujian waktu penetrasi

Timbangan digital

Mixer

Spatula

Alat Vicat

Page | 11

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

4. Kuat Tekan Mortar Semen Tujuan khusus : o Mengetahui kekuatan tekan dari adukan mortar. Alat : o Timbangan o Mesin pengaduk o Spatula o Pisau o Mesin Penekan o Cetakan Kubus o Pemadat Plastik Bahan : o Semen tiga roda 250 gr dan 500 gr o Pasir Mahakam 687,5 gr o Air 30% dan 120 gr o Pasir Ottawa / silica 1,375 gr

Pelaksanaan : 1. Masukkan air kedalam mangkok, kemudian tambahkan semen sesuai takaran. 2. Putar mesin pada kecepatan satu selama 30 detik, setelah itu bersihkan pasta yang menempel pada dinding mangkok selama 15 detik. 3. Masukkan pasir perlahan-lahan sambil pengaduk dijalankan dengan kecepatan satu selama 30 detik. 4. Hentikan mesin pindahkan kecepatan 2 dan putar 30 detik. 5. Hentikan mesin, bersihkan mortar yang menempel selama 15 detik selanjutnya ditutup 75 detik. 6. Kemudian jalankan mesin pada kecepatan 2 selama 1 menit. 7. Selanjutnya, adukan dibiarkan selama 90 detik.

Page | 12

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

8. Setelah itu, jalankan mesin dengan kecepatan dua selama 15 menit. 9. Masukkan mortar kedalam cetakan, isi dalam dua lapisan dimana setiap lapisan dipadatkan 32 kali. Keseluruhan pencetakan tidak boleh lebih dari 2 menit. 10. Ratakan permukaan mortar, kemudian simpan ditempat selama 24 jam. 11. Buka cetakan dan rendam mortar dalam air bersih kemudian periksa kekuatan mortar dengan umur 3 dan 7 hari.

3 4 2 1

5 6 7 8

1

2

3

4

8

7

6

5

Tahap I

Tahap II

4.1.Kesimpulan Tidak dapat melakukan pengujian tersebut dikarenakan kerusakan alat kuat tekan mortar.

Page | 13

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

BAB II PENGUJIAN AGREGAT

A. PENGERTIAN AGREGAT Agregat adalah Suatu bahan campuran atau bahan tambah dalam pembuatan beton mutu rendah maupun tinggi. Dalam melakukan pengujian, ada beberapa percobaan/pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui kualitas dan campuran yang akan digunakan pada pencampuran di lapangan. Pengujian yang akan dilakukan antara lain. 1. Analisa Saringan 2. Berat Jenis dan Penyerapan 3. Kadar Air 4. Kadar Lumpur 5. Bobot Isi (berat volume) B. JENIS JENIS AGREGAT BERDASARKAN BERAT JENISNYA 1. Agregat kasar 2/3 inch 2. Agregat Sedang inch 3. Agregat halus (debu batu)

C. PENGUJIAN 1. Analisa Saringan Tujuan khusus : o Menentukan masing-masing agregat masuk pada saringan berapa. o Menentukan persen berat tertahan o Menentukan kumulatif persen tertahan dan lolos Alat : o Cawan tempat agregat o Ayakan o Mesin Penggetar Ayakan

Page | 14

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

o Timbangan o Stopwatch o Oven Bahan : o Agregat kasar 2/3 o Agregat Sedang o Agregat halus (debu batu)

Pelaksanaan : 1. Sediakan saringan agregat kasar ( 2/3 dan ) 2. Sediakan satu set ayakan : 38 mm, 19 mm, 9.65 mm, 4.75 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.60 mm, 0.30 mm, 0.15 mm, pan. 3. Timbang masing-masing ayakan tanpa isi (berat kosong) 4. Ayaklah (saring) ketiga agregat satu persatu selama 15 menit. 5. Timbang masing-masing ayakan dengan agregat tertahan. 6. Buat analisa agregat dalam bentuk table dan grafik.

Catatan : 1. Sebelum penyaringan dilakukan keringkan terlebih dahulu masing-masing agregat dalam oven 2 jam atau kenakan sinar matahari langsung hingga kondisi agregat benar-benar kering.

Page | 15

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

Analisa saringan gabunganNo Saringan no Pasir Mahakam Batu 2/3 Pair Mahakam Batu 2/3 Pasir Mahakam Batu 2/3 Pasir Mahakam Batu 2/3 Pasir Mahakam (15.4) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 38 25 19 9.5 4.75 2.36 1.19 0.6 0.3 0.15 0.075 Batu 2/3 (84.6) B.Tertahan % tertahan % tertahan komulatif % lolos komulatif mm % gabungan Gabungan agregat kasar Batas saringan diameter (2.36) Batas bawah Batas atas

Page | 16

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

2. BERAT JENIS DAN PENYERAPAN Maksud Dan Tujuan Percobaan Maksud : o Metode ini Dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian untuk menentukan berat jenis curah, berat jenis kering permukaan jenuh, berat jenis semu dari agregat kasar, serta angka penyerapan dari agregat kasar. Tujuan : o Pengujian ini untuk memperoleh angka berat jenis semu serta besarnya angka penyerapan. o Mengaetahui Prosedur pengujian berat jenis dan penyerapan agregat . o Menentukan berat jenis Bulk, berat jenis jenuh pemukaan (saturaded survace dry) = SSD. Dan penyerapan (absrobsi) dari agregat halus.

Peralatan Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : o Timbangan kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gr. o Piknometer dengan kapasitas 500 ml. o Kerucut terpancung, diameter bagian atas (40 3) mm, diameter bagian bawah (90 3) mm, dan tinggi (75 3) mm dibuat dari logam dengan tebal minimum 0,8 mm. o Saringan no. 4 (4,75 mm) o Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 5) 0C. o Pengukuran suhu dengan ketelitian pembacaan 1 0C. o Talam. o Bejana tempat air o Pompa hampa udara atau tungku.

Page | 17

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

o Desikator.

Benda Uji o Benda uji adalah agregat yang lewat saringan No. 4 (4,75 mm) diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat (quartening). o Benda uji terlebih dahulu dibuat dalam keadaan jenuh kering permukaan (SSD).

Cara Pengujian Penentuan SSD agregat halus o Masukkan benda uji kedalam kerucut terpancung dalam 3 lapisan, yang masing-masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali, ditambah 1 kali penumbukan untuk bagian atasnya seluruhnya 25 kali tumbukan. o Angkat cetakan kerucut terpancung perlahan lahan. o Perhatikan sebelum diangkat, cetakan kerucut terpancung harus dibersihkan dari butiran agregat yang berada dibagian luar cetakan. o Pengangkatan cetakan harus benar-benar Vertikal. o Periksa bentuk agregat hasil pencetakan setelah kerucut terpancung diangkat, bentuk agregat, umumnya ada 3, yang masing-m,asing menyetakan kandungan air dari agregat tersebut, yaitu keadaan kering, keadaan basah dan keadaan SSD. Jika keadaan agregat kering maka agregat perlu ditambah air. Jika agregat dalam keadan basah maka agregat perlu dikeringkan terlebih dahulu diudara. Penentuan berat jenis dan penyerapan agregat halus. o Timbang agregat dalam keadaan ssd tersebut dan masukkan kedalam piknometer atau gelas ukur.

Page | 18

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

o Masukkan air bersih mencapai 90% isi piknometer, putar sambil diguncang sampai tidak terlihat gelembung udara didalamnya. o Perhatikan proses menghilangkan gelembung dalam piknometer dapat dipercepat dengan menggunakan pompa hampa udara atau dengan merebus piknometer. o Tambahakan air sampai mencapai tanda batas. o Timbang piknometer berisi air dan benda uji (B1) o Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (1105)0

C sampai berat tetap, kemudian dinginkan (B2)

o Isi kembali piknometer dengan air sampai tanda batas, lalu timbang beratnya (B3).

PENGUJIAAN Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPANBatu 2/3 ex Senoni Berat Benda Uji Kering oven Kering Permukaan Jenuh (SSD) Di dalam Air Bk Bj Ba 1986 gr 2000 gr 1200 gr

Perhitungan Berat Jenis Bulk

Bk ( Bj Ba ) Bj ( Bj Ba )

2.48

Berat Jenis Permukaan Jenuh

2.50

Berat Jenis Semu

Bk ( Bk Ba )

2.53

Penyerapan

( Bj Bk) x 100 % Bk

0.70 %

Page | 19

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN

Batu ex Senoni Berat Benda Uji Kering oven Kering Permukaan Jenuh (SSD) Di dalam Air Bk Bj Ba 1988 gr 2000 gr 1189 gr

Perhitungan Berat Jenis Bulk

Bk ( Bj Ba ) Bj ( Bj Ba )

2.45

Berat Jenis Permukaan Jenuh

2.47

Berat Jenis Semu

Bk ( Bk Ba )

2.48

Penyerapan

( Bj Bk) x 100 % Bk

0.60 %

Page | 20

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN

Pasir ex Senoni Berat Benda Uji Kering Permukaan Jenuh (SSD) Kering oven Piknometer + Air Pikno + Air + Benda Uji (SSD) SSD Bk B Bt 500 gr 486 gr 679 gr 989 gr

Perhitungan Berat Jenis Bulk

Bk ( Bj Ba ) Bj ( Bj Ba )

2.56

Berat Jenis Permukaan Jenuh

2.63

Berat Jenis Semu

Bk ( Bk Ba )

2.76

Penyerapan

( Bj Bk) x 100 % Bk

0.60 %

Page | 21

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

3. KADAR AIR 3.1. Tujuan Percobaan Menentukan kadar air agregat dengan cara pengeringan. Kadar air agragat adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam agregatdengan berat agregat dalam keadaan kering. Nilai kadar air ini digunakan untuk koreksi tekanan air untuk adukan beton yang disesuaikan dengan kondisi agregat dilapangan.

3.2.

PERALATAN DAN BAHAN 3.2.1. Peralatan Timbangan dengan ketelitian 0,1 % dari berat contoh. Oven yang suhunya dapat diatur sampai (1105) 0C. Talam logam tahan karat berkapasitas cukup besar untuk tempat pengeringan contoh benda uji. 3.2.2. Bahan Berat minimum contoh agregat tergantung pada pengukuran maksimum

3.2.3. Cara Pengujian Timbang dan catat berat talam (W1) Masukkan benda uji kedalam talam, kemudian berat talam + benda uji ditimbang, catat beratnya (W2) Hitung berat benda uji: W3 = W2 + W1 Keringkan contoh benda uji bersama talam dalam oven pada suhu 100 0C sampai mencapai bobot tetap. Setelah kering, contoh ditimbang dan dicatat berat benda uji beserta talam (W4) Hitung berat benda uji kering: W5 = W4 W1

3.2.4. Perhitungan

Page | 22

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

Kadar air agregat = Keterangan:

W3 W5 W3

X 100%

W3 = Berat contoh semen semula (gr). W5 = Berat contoh semen kering (gr).

3.2.5. Tabel Pengujian Kadar AirBatu 2/3 ex Senoni No 1 2 3 4 5 6 Uraian Berat Pan Berat pan + Benda Uji Berat Benda Uji Berat Pan + Benda Uji Kering Berat Benda Uji Kering Kadar Air = Simbol W1 W2 W3 W4 W5 Berat gram) 486 1488 1002 1486 1000 0.2 %

W3 W5 W3

X 100%

Batu 1/2 ex Senoni No 1 2 3 4 5 6 Berat Pan Berat pan + Benda Uji Berat Benda Uji Berat Pan + Benda Uji Kering Berat Benda Uji Kering Kadar Air = Uraian Simbol W1 W2 W3 W4 W5 Berat gram) 486 1488 1002 1486 1000 0.2 %

W3 W5 W3

X 100%

Page | 23

Laporan Lab BahanPasir ex Senoni No 1 2 3 4 5 6 Uraian Berat Pan Berat pan + Benda Uji Berat Benda Uji Berat Pan + Benda Uji Kering Berat Benda Uji Kering Kadar Air = Simbol W1 W2 W3 W4 W5

Hery Jafri

Berat gram) 486 1490 1004 1486 1000 0.4 %

W3 W5 W3

X 100%

Page | 24

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

4. KADAR LUMPUR 4.1. Tujuan khusus : o Untuk mengetahui persen Lumpur yang terdapat dalam agregat. 4.2. Alat : 1. Botol selai 2. Vernier calipers

4.3. Bahan : 1. Air bersih 2. Pasir yang diayak pada saringan 50.

Pelaksanaan : 1. Masukkan pasir sedalam dari bawah setinggi 50 mm, kemudian agar padat ratakan keadaannya. 2. Isi air sedalam 2/3 dari tinggi botol selai. 3. Tutup botol selai, kemudian guncang selama 10 menit lalu sedidik demi sedikit buka tutup botol selai secara perlahan-lahan. 4. Biarkan selama 24 jam atau lebih 5. Setelah dibiarkan kemudian ukur berapa kadar Lumpur yang mengendap pada botol selai tersebut.

4.4. Tabel Pengujian Kadar Lumpur:Batu 2/3 ex Senoni No 1 2 3 4 5 6 Uraian Berat Pan Berat pan + Benda Uji Berat Benda Uji Berat Pan + Benda Uji Kering Berat Benda Uji Kering Kadar Lumpur = Simbol W1 W2 W3 W4 W5 Berat (gram) 635 1615 980 1602 967 1.34 %

W3 W5 W3

X 100%

Page | 25

Laporan Lab BahanBatu 1/2 ex Senoni No 1 2 3 4 5 6 Berat Pan Berat pan + Benda Uji Berat Benda Uji Berat Pan + Benda Uji Kering Berat Benda Uji Kering Kadar Lumpur = Uraian Simbol W1 W2 W3 W4 W5

Hery Jafri

Berat gram) 635 1615 980 1571 936 4.70 %

W3 W5 W3

X 100%

Pengujian Kadar Lumpur Pasir Menggunakan Botol SelaiPasir ex Senoni Pengamatan Tinggi Endapan Lumpur (mm)

1 15.5

2 15.5

3 15

4 15.5

Rata-rata 15.375

X % Kadar Lumpur X 100 % = 30.75 % 504.5. Kesimpulan Dari pengujian yang dilakukan : 1. Kadar Lumpur 2/3 dihasilkan 1,34 % 2. Kadar Lumpur 1/2 dihasilkan 4,70 % 3. Kadar Lumpur Pasir dihasilkan 30,75 % Dengan demikian kadar lumpur yang terdapat pada agregat senoni ini cukup tinggi dibandingkan dengan agregat palu.

Page | 26

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

5. Bobot Isi (berat volume) 5.1. Tujuan khusus : 1. Menentukan berat isi agregat halius, kasar atau campuran.

5.2. Alat : 1. Timbangan dengan ketelitian 0,1% 2. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat . 3. Tongkat pemadat dengan diameter 15 mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat sebaiknya terbuat dari baja tahan karat. 4. Mistar prata (straight etg). 5. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silindir dengan alat pemegang.

5.3. Langkah Kerja : Berat isi lepas 1. Timbang dan catatlah beratnya (W1) 2. Memasukkan benda uji dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir, dari ketinggian maksimum 5 cm diatas wadah dengan menggunakan sendok atau sekop sampai penuh 3. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. 4. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2). 5. Hitunglah berat benda uji (W3=W2-W1). Berat isi padat agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm (1) dengan cara penusukan. 1. Timbang dan catatlah beratnya (W1). 2. Isilah wadahdengan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. Pada pemadatan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan bagian bawah tiap-tiap lapis. 3. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunkan mistar perata.

Page | 27

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

4. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2). 5. Hitunglah berat benda uji (W3= W2-W1). Berat isi padat agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm (1 ) sampai 101,6 mm (4) dengan cara penggoyangan. 1. Timbang dan catatlah beratnya (W1). 2. Isilah wadah dengan benda uji dalam 3 lapis yang sama tebal. 3. Padatkan setiap lapisan dengan cara menggoyang-goyangkan wadah seperti berikut: Letakkan wadah diatas tempat yang kokoh dan datar, angkatlah salah satu sisinya kira-kira setinggi 5 (lima) cm kemudain lepaskan. Ulangi hal ini pada posisi berlawanan. Padatkan setiap lapisan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi. 4. Ratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata. 5. Timbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji (W2). 6. Hitunglah berat benda uji (W3= W2-W1).

Wadah sebelum digunakan harus dikalibrasi dengan cara : 1. Isilah wadah dengan air sampai penuh pada suhu kamar, sehingga pada waktu ditutup dengan pelat kaca tidak terlihat gelembung udara. 2. Timbang dan catatlah berat wadah beserta air. 3. Hitunglah berat air. Berat air sama dengan isi wadah.

Page | 28

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDALABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gn Lipan P.O Box 1341 Tlp. (0541) 260588 (PABX)-260553 Fax 260355Samarinda 75134

PENGUJIAN BOBOT ISIBatu 2/3 ex Senoni

URAIAN Berat silinder kosong Berat silinder + Air penuh Berat air

(W1) (W2) (V)

BERAT(gr) 2165 5160 2995

CARA LEPAS Berat selinder + aggregat Berat aggregat CARA PADAT DENGAN TUSUKAN Berat selinder + aggregat Berat aggregat CARA PADAT DENGAN GOYANGAN Berat selinder + aggregat Berat aggregat

(W3) (W4) = (W3)- (W1) (W3) (W4) = (W3)- (W1) (W3) (W4) = (W3)- (W1)

6337 4172

7028 4863

6974 4809

BERAT ISI AGGREGAT (W5) = (W4 / V) Berat isi aggregat cara lepas Berat isi aggregat cara padat dengan tusukan Berat isi aggregat cara padat dengan goyangan

1,3930 1,6232 1,6057

Rata-rata

1,5406 gr/dm3

Page | 29

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDALABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gn Lipan P.O Box 1341 Tlp. (0541) 260588 (PABX)-260553 Fax 260355Samarinda 75134

PENGUJIAN BOBOT ISIBatu 1/2 ex Senoni

URAIAN Berat silinder kosong Berat silinder + Air penuh Berat air

(W1) (W2) (V)

BERAT(gr) 2165 5150 2995

CARA LEPAS Berat selinder + aggregat Berat aggregat CARA PADAT DENGAN TUSUKAN Berat selinder + aggregat Berat aggregat CARA PADAT DENGAN GOYANGAN Berat selinder + aggregat Berat aggregat

(W3) (W4) = (W3)- (W1) (W3) (W4) = (W3)- (W1) (W3) (W4) = (W3)- (W1)

6429 4264

6934 4769

6818 4653

BERAT ISI AGGREGAT (W5) = (W4 / V) Berat isi aggregat cara lepas Berat isi aggregat cara padat dengan tusukan Berat isi aggregat cara padat dengan goyangan

1,4237 1,5923 1,5536

Rata-rata

1,5232 gr/dm3

Page | 30

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDALABORATORIUM TEKNIK SIPIL Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gn Lipan P.O Box 1341 Tlp. (0541) 260588 (PABX)-260553 Fax 260355Samarinda 75134

PENGUJIAN BOBOT ISIPasir ex Senoni

URAIAN Berat silinder kosong Berat silinder + Air penuh Berat air (W1) (W2) (V)

BERAT(gr) 2165 5160 2995

CARA LEPAS Berat selinder + aggregat Berat aggregat CARA PADAT DENGAN TUSUKAN Berat selinder + aggregat Berat aggregat CARA PADAT DENGAN GOYANGAN Berat selinder + aggregat Berat aggregat

(W3) (W4) = (W3)- (W1) (W3) (W4) = (W3)- (W1) (W3) (W4) = (W3)- (W1)

6265 4100

7053 4888

7224 5059

BERAT ISI AGGREGAT (W5) = (W4 / V) Berat isi aggregat cara lepas Berat isi aggregat cara padat dengan tusukan Berat isi aggregat cara padat dengan goyangan

1,3689 1,6321 1,6892

Rata-rata

1,5634 gr/dm3

Page | 31

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

BAB III PENGUJIAN BETON A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan proporsi bahan campuran beton. 2. melakukan pembuatan mutu beton yang baik.

B. DASAR TEORI Perencanaan campuran beton bertujuan menentukan proporsi bahan campuran dalam berat. Bahan tersebut adalah semen, pasir, kerikil dan air. Air yang dipakai dalam campuran beton tersebut telah dikoreksi terhadap kadarair dan penyerapan dari agregatnya. Untuk mendapatkan campuran beton sesuai dengan mutu beton yang dikehendaki maka perlu dilakukan terlebih dahulu perencanaan campurannya. Berdasarkan aterial yang disediakan untuk campuran tersebut, sehingga dari hasil perencanaan tersebut diharapkan dapat digunkan dilapangan. Material yang dipakai sudah melalui pengujiankarakteristiknya.

C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN Peralatan 1. Timbangan. 2. Talam besar 3. Molen (alat pengaduk)/tempat untuk pengaduk. 4. Sekop

Bahan 1. Semen 2. Pasir 3. Kerikil 4. Air

Page | 32

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

D. LANGKAH KERJA 1. Hitung proporsi bahan campuran sesuai mix disain. 2. Siapkan masing-masing bahan campuran sesuai berat proporsi. 3. Ambil bahan, kemudian bahan ditimbang sesuai dengan data didalam formulir rancangan beton. 4. Setealh bahan ditimbang, kemudian semua bahan di campur (kecuali air) didalam tempat untuk mengaduk. 5. Bahan-bahan dicampur dan ratakan dengan sendok spesi, lalu dicampur air sediki demi sedikit. 6. Setelah itu diadakan pengujian slump test.

Hitungan perencanaan campuran beton Untuk perencanaan campuran beton ini digunakan table dan grafik dalam lampiran, hasil karakteristik dari agregat yang dipakai. 1. Ditetapkan sesuai dengan keinginan berapa kuat tekan karakteristiknya yang diinginkan yang kami gunakan 250 kg/cm2 sedang yang tidak memenuhi syarat 5%k =1,64 2. Diketahui/diperkirakan untuk nilai deviasi standar (S) = 73 kg/cm2. 3. Nilai tambah didapat dari Deviasi standar (S) x k yang besarnya 1,64 = 119,72 kg/cm2. 4. Kuat tekan yang diinginkan = 250 kg/cm2 + 119,72 kg/cm2 = 369,72 kg/cm2. 5. Jenis semen ditetapkan, yang kami pakai semen Tiga Roda 6. Bentuk agregat halus = alami. 7. Bentuk agregat kasar dari pecahan batu pecah (batu 2/3 ex Palu. 8. Fas (factor air semen) nilainya 0,58. 9. Slump (kekentalan campuran) ditetapkan nilai slump yang kami gunakan 30-60 mm. 10. Ukuran butir maksimum ditetapkan yaitu 40 mm. 11. Jumlah air pengaduk bebas kami ambil 190 kg/m3 atau no 11 : no 8

Page | 33

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

12. Jumlah semen didapat dari no 12 : no 8,190 kg/m3 : 0,58 = 327,586 kg/m3 13. F.A.S yang diesuaikan nilianya jumlah air : jumlah semen = 0,58. 14. Susunan butir agregat halus dengan mencampur 15,4 % agregat halus dan 84% agregat kasar didapat pasir gabungan yang termasuk zone 4. 15. Jumlah persen agregat halus (lihat penggabungan gradasi agregat, diambil yang15,4%. 16. Berat jenis agregat gabungan diketahui dari pengujian material dan lam kondisi SSD yang telah dilakukan pengujian sebelumnya. Perhitungan Berat jenis SSD : = (% ag.kasar x BJ SSD ag.kasar) + (%ag.halus x BJ SSD ag.halus) = (84,6% x 2,72) + (15,4% x 2,02) = 2,612 gr 17. Berat beton segar didapat dari grafik yang nilainya 2375 kg/m3. 18. Berat agregat = berat volume beton air semen = 2375 kg/m3 190 kg/m3 369,74 kg/m3 = 1815,26 kg/m3. 19. Berat agregat halus (pasir Mahakam) = 1815,26 x 15,4 % = 27955,004 kg/m3. 20. Berat agregat kasar (batu palu 2/3) = 1815,26 x 84,6 % = 153570,996 kg/m3. 21. Untuk koreksi bahan diperlukan data:Data Pengujian Kadar Air Penyerapan Selisih Batu 2/3 Batu 1/2 Pasir Semen

Page | 34

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

Koreksi bahan : Batu 2/3 = (-4,727 x 153,90) : 100 = 1535,70 + (-72,60) = 1463,097

Pasir

= (-2,2 x 279,550) : 100 = 279,550 + (-6,150) = 273,399

Air

= (6,150 x 72,60) = 190 +78,58 = 268,75

Jadi dari perhitungan yang didapat maka, air yang diperlukan adalah = 205 + 1,337 + 4, 297 + 11,05 = 221,066 kg

22. Kebutuhan agregat pada 1 (satu) buah Silinder

= x x d x h = x 3,14 x 0,15 x 0,3 = 0,005301 Jadi untuk 4 buah silinder = 4 x 0,005301 = 0,0021 m

23. Kebutuhan bahan Untuk 4 buah silinder = jumlah 4 silinder x jumlah material factor gamber Semen = 0,0212 x 310,345 x 1,15 = 7,5662 kg Air Pasir Batu = 0,0212 x 268,75 x 1,15 = 6,55 = 0,0212 x 273,99 x 1,15 = 6,67 kg kg

= 0,0212 x 1463,097 x 1,15 = 35,67 kg

E. KESELAMATAN KERJA 1. Gunakan sepatu karet 2. Gunkan topi lapangan 3. Guankan handscoon karet

Page | 35

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

F. DATA PENGUJIAN BETON Tabel F.1 Daftar isian perencanaan campuran betonNo1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 17 16 17 18 19 20

UraianKuat tekan karekteristik Standar Deviasi Nilai tambah Kuat tekan rata-rata Jenis/type semen (PC) Jenis agregat kasar Jenis agregat halus Faktor air semen bebas Slump Ukuran agregat maksimum kadar air bebas kadar semen Fas yang disesuaikan Susunan butir agregat halus Jumlah % agregat halus Berat jenis agregat gabungan Berat beton segar Berat agregat (kasar + halus) Berat agregat halus Berat agregat kasar

PerhitunganDitetapkan Diketahui/diperkirakan (k = 1,64) Ditetapkan Ditetapkan Ditetapkan Grafik 1/ ditetapkan ditetapkan ditetapkan Tabel 1 Dihitung Grafik Dihitung diketahui dari pengujian Material Grafik 250 kg/cm2

Nilai

73kg c/cm2 1,64 x 73 = 119,72 kg/cm2 Fcr = 33,5 Tiga Roda Indocement Type I Batu palu 2/3 Pasir Mahakam 0,58 30-60 mm 40 mm 190 kg/m3 310,345 kg/m3 0,58 Masuk daerah zona 4 15,40 % 2,612 kg/m3 2,612 kg/cm3 BV Air Semen = 1815,26 kg/cm3 279,550 kg/cm3 1535,790 kg/cm3

persen persen

Jumlah masing-masing BahanNo 21 22 23 24 25 Uraian 1m3 Beton (kg) seblum dikoreksi 1m3 Beton (kg) setelah dikoreksi Kebutuhan untuk 1 benda uji Kebutuhan untuk 4 benda uji Volume untuk 3 silinder Semen 327,586 327,586 7,566 8,649 5,92 Air 190 268,75 6,552 6,870 5,92 Pasir 279,550 283,874 6,664 7,064 5,92 Batu Pecah 1535,790 1559,466 35,675 37,808 5,92

Page | 36

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

G. PENGUJIAN G.1. Slump test 1. Tujuan Percobaan Menentukan Slump beton segar (ukuran kekentalan beton segar).

2. Dasar Teori Slump beton bertujuan mengetahui kekentalan beton segar, sehingga dapat diketahui nilai kekentalan beton tersebut. Beton yangs sedang diatuk merupakan beton segar, yaitu beton yang sedang menuju proses keras. Untuk mengeras campuran beton ini memerlukan air, dan kebutuhannya sesuai dengan perencanaan dan perhitungan. Campuran dikatakan encer apabila pengukuran air telalu banyak atau melebihi dari perencanaan, sebaliknya beton dikatakan kental/kaku apabila penggunaan air kurang dari air yang direncanakan.

3. Daftar dan alat bahan Peralatan 1. Cetakan berupa kerucut dengan diameter bagian atas 10 cm. bagian bawah dan atas cetakan terbuka. 2. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 60 cm, ujung dibulatkan dan sebaiknya dibuat dari baja tahan karat. 3. Pelat logam dengan permukaan yang kokoh, rata dan kedap air. 4. Sendok spesi cekung. Bahan 1. Campuran beton segar. 4. Langkah kerja 1. Kerucut terpancung dan pelat dibasahi dengan kain basah 2. letakkan kerucut terpancung/diatas plat. 3. Sisilah kerucut terpancung sampai penuh dengan beton segar dalam 3 (tiga) lapis, tiap lapis berisi kira-kira 1/3 isi kerucut terpancung tersebut. Setiap lapis dipadatkan 25 tusukan secara

Page | 37

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

merata. Pada pemadatan, tongkat harus tepat masuk sampai lapisan bagian bawah tiap lapisan. Pada lapisan pertama penusukan pada bagian tepi, tongkat dimiringkan susai dengan kemiringan kerucut. 4. Segera setelah selesai pemadatan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat, tungggu selama menit, dan dalam jangka waktu ini semua benda yang jatuh disekitar kerucut harus disingkirkan. 5. kemudian angkat kerucut perlahan-lahan tegak lurus keatas. 6. letakkan kerucut secara perlahan-lahan disamping benda uji. 7. Ukurlah slump yang terjadi dengan menentukan penurunan benda uji terhadap puncak kerucut terpancung. Besar slump = tinggi penurunan benda uji (cm) Catatan : Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dilakukan 2 (dua) kali pemeriksaan dengan adukan yangs sama dan di laporkan hasil rataratanya.

5. Keselamatan Kerja 1. Gunakan sepatu kerja. 2. Gunakan peralatan sesuai petunjuk kerja.

G.2. Berat Isi Beton 1. Tujuan Percobaan 1. Menentukan berat isi beton (berat beton per satuan isi beton). 2. Dasar Teori Pengujian berat isi beton dalam beton ini dimaksudkan untuk mengetahui berat beton segar persatuan volume atau isi. Berat isi beton adalah perbandingan antara berat adukan beton segar dan volume takaran yang digunakan. Berat isi perlu diketahui untuk mengkonversikan proporsi bahan campuran beton dari satuan berat ke satuan volume.

Page | 38

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

3. Bahan dan Peralatan Bahan 1. Semen Tiga Roda 2. Pasir Senoni 3. Batu pecah Senoni 4. Air Alat 1. Timbangan dengan ketelitian 20 gram 2. Tongkat pemadat dengan diameter 16mm, panjang 60 cm, ujung dibulatkan dan sebaiknya dibuat dari baja tahan karat. 3. Takaran volume. 4. Sendok spesi cekung 5. Ruskam/perata. 6. Tempat untuk mengaduk 5. Langkah kerja Kondisi padat 1. Basahi takaran volume campuran beton segar dengan air. 2. Ambil bahan, kemudian ditimbang sesuai dengan data dalam formulir rancangan campuran beton 3. Setelah ditimbang, kemudian semua bahan dicampur (kecuali air) didalam tempat untuk mengaduk. 4. Bahan-bahan dicampur dan diratakan dengan sendok spesi, lalu dicampur air sedikit demi sedikit. Hitungan, Kondisi gembur/lepas Dengan urutan kerja yang sama, tanpa memadatkan beton segar, maka akan didapatkan berat isi dalam kondisi lepas/gembur.

Page | 39

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

6. Keselamatan Kerja 1. Gunakan peralatan sesuai petunjuk kerja. 2. Periksa alat sebelum digunakan.

G.2. Kuat Tekan Beton 1.Tujuan Percobaan 1. Menentukan besarnya kuat tekan beton, 2. Menentukan kuat tekan karakteristik beton dan dapat menghitung sampai mendapatkan mutu beton. 2. Dasar Teori Pengujian kuat tekan beton dimaksudkan untuk mengetahui kuat tekan beton melalui benda uji kubus atau silinder beton, dengan umur pengujian tertentu melalui curring di laboratorium. Kuat tekan beton adalah nilai yang ditunjukkan dengan jalan menekan benda uji beton melalui alat tekan beton. Besarnya kuat tekan beton ini menunjukkan baik tidaknya mutu pelaksanaan beton. Apabila mutu pelaksanaan beton tepat dan benar maka didapat mutu beton sesuai yang diinginkan. Dengan menekan benda uji beton sampai hancur pada mesin tekan beton akan didapatkan beban hancur beton. Kemudian besarnya beban hancur ini dibagi dengan luasan permukaan benda uji yang tertekan maka akan didapatkan besarnya tegangan tekan beton. Dengan kata lain kuat tekan beton adalah persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.

3. Bahan dan Peralatan Bahan 1. Benda uji beton 2. Bentuk silinder diameter 15 tinggi 30 cm

Page | 40

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

Alat 1. Mesin tekan dengan kemampuan 2500 KN 2. Timbangan 4. Langkah kerja Kondisi padat 1. Ambil benda uji beton kubus/silinder dari tempat rendaman (curring) kemudian dilap permukaan benda uji beton tersebut dan ditimbang masing-masing benda uji. 2. Letakkan benda uji kedalam mesin tekan beton secara sentries. 3. Jalankan mesin tekan dengan menambahkan beban yang konstan berkisar antara 2 sampai 4 kg/cm2 per detik. 4. Lakukan penekanan sampai benda uji ahncur dan mencatat beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji. Rumus Perhitungan Kuat tekan beton = P/A (kg/cm2) Dengan, P = Beban maksimum atau beban hancur (kg) A = Luas penampang benda uji (cm2) Rumus perhitungan karakteristik beton 1 bi bm =P k.A

=

bi n( bi bm (n 1) 1,64 SD (kg/cm2) hancur beton individu (kg/cm2) hancur beton rata-rata (kg/cm2) tekan karekteristik beton (kg/cm2)

SD bk bi bm SD bk k

=

= bm

= tegangan = tegangan

= standar deviasi (kg/cm2)= kekuatan

= konversi umur pengujian

Page | 41

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

Catatan : Pembuatan benda uji kubus/silinder beton 1. Ambil adukan beton segar 2. Tungakan kedalam cetakan kubus atau silindr dalam 3 (tiga) lapis dan tiap lapis dipadatkan 25 kali. 3. Biarkan selama 24 jam. 4. Setelah 24 jam buka dari cetakan dan adakan curring dengan cara adakan perendaman. 5. Uji benda beton pada umur 3, 7, 14, 21, 28 hari.

5. Keselamatan Kerja 1. Gunakan peralatan sesuai petunjuk kerja. 2. Periksa alat sebelum digunakan.

6. Perhitungan Bobot Isi Bobot Isi =

Berat Volume

Kuat Tekan Asli Kuat tekan asli =

P x 100 A

Kuat Tekan 28 hari KTH =Kuat Tekan Asli ( Bentuk x Umur )

Kuat Tekan Rata-rata Xi =KTH1 KTH 2 KTH 3 KTH 4 4

Page | 42

Laporan Lab Bahan

Hery Jafri

Standar Deviasi (S) Dengan rumusan( Xi X 1) 2 n 1

Faktor Standar Deviasi (k) K=( Xi X 1 ) 3 nS 3

Kuat Tekan Karakteristik (bk) (bk) = bm k x S

Page | 43