l. teknik kontrol industri

12
“RANGKAIAN KONTROL DASAR” A. TUJUAN PRATIKUM 1. Memahami Prinsip Kerja Rangkaian Kontrol Dasar konvensional (Relay Logic). 2. Melakukan Konversi ladder Diagram relay logic kepada ladder diagram perangkat lunak PLC menggunakan Siswin 3.4 Application. 3. Melakukan trouble shooting pada rangkaian Kontrol dasar menggunakan PLC. B. ALAT DAN BAHAN 1. PLC Trainer. 2. PC ( desktop/laptop- serial port) + Software PLC 3. Kabel komunikasi serial (+ USB-serial converter) 4. Kabel Jamper. C. TEORI SINGKAT Berdasarkan keberadaan PLC yang merupakan pengganti relay logic sebagai komponen utama dalam rangkaian control konvesional, maka dalam aktifitas pratikum ini akan di bahas kembali beberapa rangkaian control dasar menggunakan relay 1 | Rangkaian Kontrol Dasar

Upload: yosi-riduas-hais

Post on 06-Aug-2015

556 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Page 1: L. Teknik Kontrol Industri

“RANGKAIAN KONTROL DASAR”

A. TUJUAN PRATIKUM

1. Memahami Prinsip Kerja Rangkaian Kontrol Dasar konvensional

(Relay Logic).

2. Melakukan Konversi ladder Diagram relay logic kepada ladder

diagram perangkat lunak PLC menggunakan Siswin 3.4 Application.

3. Melakukan trouble shooting pada rangkaian Kontrol dasar

menggunakan PLC.

B. ALAT DAN BAHAN

1. PLC Trainer.

2. PC ( desktop/laptop- serial port) + Software PLC

3. Kabel komunikasi serial (+ USB-serial converter)

4. Kabel Jamper.

C. TEORI SINGKAT

Berdasarkan keberadaan PLC yang merupakan pengganti relay

logic sebagai komponen utama dalam rangkaian control konvesional,

maka dalam aktifitas pratikum ini akan di bahas kembali beberapa

rangkaian control dasar menggunakan relay logic, diantaranya rangkaian

pengunci, interlocking, dan operasi berurutan.

1. Rangkaian Pengunci.

Rangkaian ini adalah rangkaian dasar dari sistim control yang

sangat sederhana yakni hanya menggunakan satu sakelar pengaman saja

terhadap beban yang akan dijalankan, artinya kebutuhan dari rangkaian ini

hanya sebagai ON dan OFF saja. Rangkaian pengunci menggunakan relay

logic diperagakan pada gambar 1. Ketika tombol S1 (NO, Normally Open)

yang berfungsi untuk ON atau start di aktifkan sesaat maka beban aktif

1 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 2: L. Teknik Kontrol Industri

terus menerus sampai diaktifkan tombol S2(NC, Normally close) yang

berfungsi untuk OFF atau STOP.

Prinsip rangkaian ini diterapkan hampir pada setiap rangkain

control otomatis. Dalam penerapannya tersebut terdapat dua macam

rangkaian pengunci, dominant Set, dan Dominant Reset.

Gambar 1. Rangkaian pengunci(a) Dominant Reset (b) Dominant

set

2. Rangkaian Operasi Bergantian (Interlocking)

rangkaian interlock dapat diartikan sebagai rangkaian yang saling

mengunci. sehingga dibutuhkan 2 atau lebih kontaktor untuk membuat

rangkaian ini. pada prinsipnya, rangkaian interlock bekerja dengan salah

satu channel saja, sehingga tidak semua input dapat dijalankan bersama-

sama walaupun ditekan secara bersamaan. untuk menjalankan input yang

lainnya harus direset terlebih dahulu

Rangkaian control ini berfungsi sebagai operasi bergantian

terhadap kerja beban, yang menggunakan fasilitas kontak NC sebagai

pengaman terhadap masing masing coil rely, yakni kontak NC K1 sebagai

pemutus bagi koil K2 yang terhubung dengan beban B dan kontak NC K2

berfungsi sebagai pemutus coil K1 yang terhubung dengan beban A(Lihat

gambar 2). Rangkain ini hanya menggunakan dua beban saja, dengan kata

2 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 3: L. Teknik Kontrol Industri

lain rangakian ini mencegah beban bekerja secara bersamaan, beban B

tidak dapat di aktifkan selama beban A masih bekerja dan sebaliknya.

Gambar 2. Rangkain operasi bergantian (Interlocking)

3. Rangkaian operasi berurutan Manual (Sequencial operational Circuit)

3 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 4: L. Teknik Kontrol Industri

Gambar 3. Rangkaian control Operasi berurutan.

D. TUGAS PERCOBAAN

1. Ubahlah digram pengawatan rangkaian control dasar ayng terdapat pada

gambar 1, gambar 2, dan gambar 3 menjadi ladder diagram

2. Lakukan pemograman pada PLC untuk memperoleh fungsi yang sama

dengan rangkaian control dasar yang terdapat pada gambar 1, gambar 2,

dan gambar 3.

E. GAMBAR PERCOBAAN

1. Ladder Diagram untuk rangkaian Pengunci.

Gambar 4. Percobaan Rangkaian Pengunci Domina

4 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 5: L. Teknik Kontrol Industri

Gambar 5. Diagram Waktu Rangkaian Penguunci Dominan Off

Gambar 6. Percobaan Rangkaian pengunci Dominan ON

5 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 6: L. Teknik Kontrol Industri

Gambar 7. Diagram Waktu Rangkaian Pengunci Dominan ON

2. Ladder Diagram Untuk Rangkaian Interlocking.

6 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 7: L. Teknik Kontrol Industri

Gambar 8. Rangakian Percobaan Interlucking

Gambar 9. Diagram Waktu rangkaian interlucking

3. Ladder Diagram untuk Rangkaian Operasi Berurutan

7 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 8: L. Teknik Kontrol Industri

Gambar 10. Percobaan Rangkaian Berurutan

Gambar 11. Diagram Waktu Rangkaian Berurutan

F. ANALISA PERCOBAAN

8 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 9: L. Teknik Kontrol Industri

1. Pada percobaan pertama dimana yang bertindak sebagai input yaitu alamat

000.00 ( Phus Buton NO) dan 000.01 (Phus Buton NC). output 010.00.

output akan aktif jika input phus buton No diaktifkan. Ketika phus buton

No dilepas maka akan digantikan oleh kontak bantu outputnya.

2. Rangkaian Interlocking, dibentuk menggunakan 1 phus buton NC dan 2

Phus Buton NO dengan 2 output. Pada ladder diagram interlocking

terdapat sakelar NC yang saling bertolak/bersebrangan, sehingga

beban/output hanya akan dapat di operasikan salah satu saja/tidak dapat di

ON kan secara bersamaan.

3. Rangkaian Operasi Berurutan, dibentuk berdasarkan kombinasi Input,

Output dan Kontak Bantu dari output. Laader diagram rangkaian operasi

berurutan ini memliki sakelar NO dengan alamat output 000.00 dan

000.01, sehingga output 2 akan akan ON jika output 1 ON, dan output 3

ON setelah output 2 ON.

G. KESIMPULAN

Pada Pratikum mengenai rangkaian kontrol dasar kami dapat mengambil

kesimpulan bahwasanya pada PLC terdapat Output yang memiliki kontak

bantu yang tidak terbatas sehingga kita dapat merancang rangkaian –

rangkaian dengan mengombinasikan kontak bantu output, komponen input

dan output.

REFERENSI

9 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r

Page 10: L. Teknik Kontrol Industri

Sudaryono/M. Soleh. 1997. Rangakain Pengalih Daya Tegangan Rendah. PPPGT Malang

Rispendra. 2012. Bahan Ajar Teknik Elektro Industri, Semester 5, Teknik Kontrol Industri. UNP padang

10 | R a n g k a i a n K o n t r o l D a s a r