kuti pan

31
KUTIPAN / SUMBER REFERENSI PENGERTIAN Buku, makalah, atau jurnal yang digunakan sebagai bahan masukan bagi penulis, untuk menguatkan karya tulis yang mereka buat. Kutipan juga berarti pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang majalah. Diperkenankan tapi tidak berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya terdiri dari kutipan - kutipan. Kutipan juga sebagai bukti menunjang pendapat tulisannya yang terkenal, baik terdapat dalam buku - buku maupun majalah

Upload: sophian-arif

Post on 15-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kutip

TRANSCRIPT

Page 1: Kuti Pan

KUTIPAN / SUMBER REFERENSIPENGERTIANBuku, makalah, atau jurnal yang digunakan sebagai bahan masukan bagi penulis, untuk menguatkan karya tulis yang mereka buat.Kutipan juga berarti pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang majalah. Diperkenankan tapi tidak berarti bahwa sebuah tulisan seluruhnya terdiri dari kutipan-kutipan.Kutipan juga sebagai bukti menunjang pendapat tulisannya yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah

HAKEKAT KUTIPAN•Pada dasarnya referensi ditulis sebagai bukti dari teori-

Page 2: Kuti Pan

teori atau hal-hal yang hendak mereka sampaikan. Referensi juga dibuat untuk melengkapi karya tulis yang mereka buat.•Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencantumkan kutipan / sumber referensi:•Cantumkan nama pengarang dan tahun terbit dengan format sebagaimana yang telah disebutkan•Untuk kutipan langsung, nomor halaman harus disebutkan.•Untuk kutipan tidak langsung, nomor halamannya bisa disebutkan atau bisa juga tidak disebutkan.•Gunakan tanda baca “.” di antara tahun dan nomor halaman, diketik tanpa spasi.

JENIS-JENIS KUTIPANKutipan LangsungKutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasilkarya, atau pendapat orang lain

Page 3: Kuti Pan

yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkanreferensinya dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomorhalamannya.a. Jika jumlah kata kutipan tidak lebih dari tiga baris, kutipan tersebutdiketik dengan jarak dua spasi dan diberi tanda petik.b. Jika jumlah kata kutipan lebih dari tiga baris, kutipan diketik padagaris baru, sejajar dengan awal alinea baru, berjarak satu spasi, dantanpa tanda petik:Ratnawati (2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 danpemilu 2004 secara gamblang menunjukkan bahwa PDI-P leadingdi Kabupaten Bantul.”Kutipan Tidak LangsungKutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman.Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak langsung.

Page 4: Kuti Pan

Pertama, dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain

TEKNIK KUTIPANKutipan Tidak Langsungadalah kutipan dengan mengambil pendapat/ uraiandari buku/ sumber lain yang penyajiannya dengan bahasan sendiri.Contoh :Sehingga ada 3 kategori pembagian barang dan jasa menurut hubungannya yaitubarang komplementer, barang subtitusi, dan barang bebas.Kutipan Langsungadalah kutipan dari buku atau tulisan yang harus sama dengan aslinya baik dengan susunan kata-katanya maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya 5 (lima) baris atau lebih, diketik ber spasi 1 (satu) denganmengosongkan lima ketik dari garis batas / margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.Contoh :Menurut Sunarto, dalam bukunya berjudul Perpajakan (2002:46), yang dimaksud dengan Objek pajak adalahPenghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik

Page 5: Kuti Pan

yang berasal dari Indonesia maupun dari luar indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kelkayaan wajib pajak ynag bersangkutan , dengan nama dan dalam bentuk apapun.

CONTOH KUTIPAN DALAM MENULIS ILMIAH•Contoh kutipan dalam teks:Buku/karya tulis oleh seorang pengarang•Contoh: One eminent scholar argues that “the Confucian-Islamic connection...has emerged to challenge Western interests, values and power” (Huntington 1993, 45) Alternatif lain adalahkutipan tersebut bisa ditulis dengan menggunakan nama pengarang dalam teks.•Contoh:huntingtion (1993

Page 6: Kuti Pan

, 45) argues that ”the Confucian-Islamic connection...has emergad to challenge Western interests, values and power”Buku / karya tulis oleh banyak pengarang•Contoh:A growing concern is that „[c]lass analysis has been strangely absent from the..writingabout Indonesian society and politics‟ (Tanter and Young 1990, 7)Dua atau lebih buku/karya tulis dalam dua tanda kurung yang sama•Contoh:There is increasing recognition that „[t]he middle class has achieved a degree of prominence in the politics of Asua in recent years‟ (Robinson & Goodman 1992, 322, see also Koo 1991; Tanter & Young 1990).Alternatif yang lain adalah generalisasi yang dikenal dalam sejumlah buku/karya tulis dapat ditulis tanpa menggunakan nomer halaman:•Contoh:There is increasing recognition that „[t]he middle class has achieved a degree of prominence in the politics of Asua in recent years‟ (Robinson & Goodman 1992, see also Koo 1991; Tanter & Young

Page 7: Kuti Pan

1990).Catatan: Susun daftar buku/karya tulis menurut urutan tahun penerbitan

RINGKASANReferensimutlakdiperlukanjikamengutipbanyakhaldarisebuahbuku,makalah,ataujurnalsebagaipenguatdanpelengkapsertapembuktiandariteori-teoriatauhal-

Page 8: Kuti Pan

halyanginginmerekasampaikan.Referensijugasebagaiacuanbagipenulislainjikaadapenulislainyanginginmenulishalyangsama.

Page 9: Kuti Pan

Makalah Bahasa Indonesia : Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar PustakaNovember 30, 2013 / hilmansmith

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KUTIPAN, CATATAN KAKI, DAN DAFTAR PUSTAKA

 

Nama Kelompok:

1. Achmad Hilman S / 101110732. Bayu Dwi Ristanto / 111114213. Hari Pahwandi / 171119804. Resnanda Pramudiastiro / 151119905. Sandy Achmadi / 16111585

Kelas: 3 KA 30

 

Universitas Gunadarma

2013

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait ini tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri. Dalam perkembangannya bahasa indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, dan sebagainya. Dalam hal ini kami

Page 10: Kuti Pan

berusaha membahas kembali beberapa unsur yang terkait seperti kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Pembahasan ini kami latar belakangi karena saat ini hampir sebagian besar penulis sebuah karya atau karangan ilmiah kurang memahami betul kaidah-kaidah yang benar dalam penulisan ketiga unsur tersebut. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.

Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka secara lengkap dan jelas. Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil yakni :

1. Apa itu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka?2. Apa saja jenis dari kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka? Berikut contohnya!3. Bagaimana tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan

benar?4. Bagaimana perbandingan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka antara tiga jenis buku

yang berbeda ?

 

1.3  Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini :

1. Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan Daftar Pustaka yang baik dan benar.

2. Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan Daftar Pustaka dari 3 buku yang berbeda.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, guna sebagai penunjang pembelajaran.

BAB II

Page 11: Kuti Pan

LANDASAN TEORI

 

2.1       Kutipan

Kutipan ini biasa digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai suatu kata atau kalimat yang berasal dari sumber tertentu. Penggunaan kutipan biasanya diikuti dengan tanda kutip dua (“  “). Kutipan umumnya digunakan untuk memperkuat sebuah informasi agar lebih terpercaya atau terjamin informasi di dalamnya.

 

2.2       Catatan Kaki

Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).

Kegunaan Catatan kaki :

1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).

2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.

3. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar.

 

2.3       Daftar Pustaka

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. Contoh halaman Daftar Pustaka tercantum di Lampiran 14.

Berdasarkan buku yang kami pelajari, kami menggunakan beberapa karangan buku yang membahas tentang kutipan, catatan kaki, serta daftar pustaka. Pada ketiga buku ini, umumnya menjelaskan beberapa point yang sama seperti tata cara penulisan dan contoh-contohnya dalam beberapa buku. Landasan teori makalah ini juga berdasarkan analisis kami dibeberapa buku yang kami teliti sehingga kami dapat melihat perbedaan dan menyimpulkannya menjadi lebih baik. Lebih dari itu, sebagian besar metode yang yang kami gunakan tidak hanya berdasarkan buku

Page 12: Kuti Pan

ataupun analisis namun melakukan browsing di dunia sehingga lebih jauh dapat melihat beragam bentuk referensi dalam mempelajarinya.

Berikut adalah beberapa sumber dalam mempelajari kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka :

1. Panduan Menulis Referensi

Oleh: NRY – Artikel E-Book

1. Tata cara penulisan ilmiah; Oleh: Yaya Sunarya – Artikel E-Book2. Teknik Penulisan Referensi (Footnote, Endnote and Parenthetical Reference

Method); Oleh: Muliadi Nur – Artikel E-Book3. Penulisan Daftar Pustaka; Oleh: Anonim – Artikel E-Book

 

 

BAB III

ISI DAN PEMBAHASAN

 

A.    Contoh Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka dari 3 Buku yang Berbeda

 

Buku pertama

Judul Buku                        : MISTERI SHALAT SUBUH

Pengarang Buku             : Dr. Raghib As-Sirjani.

Penerbit Buku                 : AQWAM

Tempat dan Tahun       : Solo, Mei 2006

 

Kutipan yang diambil dari Bab “Batas Waktu Shalat Subuh”, halaman 26 :

“Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian shalat di masjid. Sedangkan shalat mereka di dalam rumah adalah lebih baik.”

Page 13: Kuti Pan

(HR. Abu Daud)

 

Kutipan yang diambil dari Bab “Batas Waktu Shalat Subuh”, halaman 28 :

“Janganlah kalian meninggalkan shalat secara sengaja. Barangsiapa yang telah meninggalkan shalat secara sengaja, maka Allah dan Rasul-Nya telah lepas tanggungan darinya,”

(HR. Ahmad)

 

Kutipan yang diambil dari Bab “Shalat Subuh. Mustahilkah ?”, halaman 43

“Tidak akan masuk neraka, orang yang Shalat sebelum matahari dan sebelum terbenam matahari.”

(HR. Muslim)

 

Kutipan yang diambil dari Bab “Menakar Nilai Shalat Subuh”, halaman 63

”Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.”

      (HR. Al-Bukhari)

Catatan kaki yang diambil dari Bab “Menakar Nilai Shalat Subuh”, halaman 63

Dua waktu dingin itu adalah shalat Subuh dan Ashar.5

____________________

5. Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini”(dua waktu dingin) adalah shalat Subuh dan Ashar. Disebut dingin, karena dua shalat tersebut terletak pada ujung hari (pagi dan sore), saat yang sejuk dan panas matahari tak lagi terik. (ed)

 

Catatan kaki yang diambil dari Bab “Menakar Nilai Shalat Subuh”, halaman 85

“Baransiapa mengerjakan shalat Subuh dengan berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari kemudian shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah yang ditunaikan dengan sempurna… dengan sempurna… dengan sempurna! (HR At-Tirmidzi).8

Page 14: Kuti Pan

____________________

8. Walaupun ada sebagian yang mengatakan kedudukan hadist ini lemah, namun Imam At-Tirmidzi menyatakannya hasan, karena terdapat penguat, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan banyak bukti lainny, sebagaimana yang dikatakan Al-Mundziri dalam kitabnya At-Targhib wat tarhib (ed).

 

Daftar Pustaka

MOH. RIFA’I, H., ILMU FIQIH ISLAM LENGKAP, Semarang: CV. TOHA  PUTRA,1978.

HASSAN, A., TARJAMAH BULUGHUL MARAM, Bandung: CV. DIPONEGORO, 2001.

Buku kedua

Judul Buku                        : Sejarah Hidup & Perjuangan Rasulullah

Pengarang Buku              : Abdullah Hadir

Penerbit Buku                  : Pustaka eLBA

Tempat dan Tahun        : Surabaya, Juli 2009

 

Kutipan yang di ambil dari Bagian Perjuangan Melindungi Rasulullah, halaman 119 :

“Tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, ataumengazab mereka, karena sesungguhnya mereka mereka itu orang-orang yang zhalim.”(QS. Ali Imran : 128)

 

Kutipan yang diambil dari Bagian Perjanjian Hudaibiah, halaman 152

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon” (QS. Al-Fath : 18)

 

Catatan kaki diambil pada Bagian Perang Khaibar halaman 166

Page 15: Kuti Pan

“Tenanglah, jika engkau telah sampai di hadapan mereka, serulah mereka kepada Islam. Beritakan kepada mereka apa yang menjadi hak Allah dalam Islam. Karena demi Allah, jika Allah memberi hidayah terhadap seorang saja karena perantaraanmu maka hal itu lebih baik bagimu dari onta merah”.1

__________________

1.             Onta merah adalah harta yang paling berharga pada masyarakat Arab waktu itu.

 

Daftar Pustaka

Al-Hamid al-Husaini, H.M.H., 2004, PERISTIWA GAIB BARAKAT & MUKJIZAT KENABIAN MUHAMMAD SAW., Pustaka Hidayah, Bandung.

Buku Ketiga

Judul Buku                        :  Latha’if al-Minan; Rahasia Yang Mahaindah; Belajar Hidup Berkah dari Kekasih Allah

Pengarang Buku              : Ibnu Athaillah

Penerbit Buku                  : SERAMBI

Tempat dan Tahun        : Cetakan I: Jumadil Awal 1429 H/ Mei 2008 M

 

Kutipan yang diambil dari Kata Pengantar Halaman 23

 

Munajat Ibn Athaillah

“Tuhanku, keluarkan aku dari hinanya diri! Sucikan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur! Kepada-Mu aku meminta pertolongan. Maka, tolonglah aku! Kepada-Mu aku

bersadar maka jangan tinggalkan diriku! Kepada-Mu aku mengkaitkan diriku diri maka jangan jauhkan diriku! Di pintu-Mu aku bersimpuh maka jangan kauusir aku! Kepada-Mu aku

memintamaka jangan kecewakan diriku! Serta karunia-Mu yang kuinginkan maka jangan Kau haramkan aku darinya!”

 

Page 16: Kuti Pan

Catatan kaki di ambil pada bagian Pendahuluan halaman 60

Misalnya Rasulullah berkata kepada Bilal r.a., “Berinfaklah wahai Bilai. Jangan takut Allah akan membuatmu miskin!”B

__________________

RRiwayat al-Bazzar dari Bilal. Juga diriwayatkan oleh al-Thabrani dari ibn Mas’ud

 

Daftar Pustaka

Abdurrahman El ‘Aishiy, Al-Hikam Ibn ‘Athaillah untuk Semua: Menemukan Kesadaran dan Pelita Hidup dari Nasihat Ibn ‘Athaillah, Jakarta: Hikmah, 2009

‘Aidh Al-Qarny, La Tahzan: Jangan Bersedih, Jakarta: Qisthi Press, 2005

 

B.        Perbandingan Kutipan, Catatan Kaki dan Daftar Pustaka dari 3 Buku yang Berbeda

Perbandingan dari ketiga buku diatas dilihat dari bagian kutipan, catatan kaki, dan daftar pustakanya yaitu :

 

1. Perbandingan pertama, yakni membandingkan kutipan dari ketiga buku tersebut. Pada buku pertama, kedua, dan ketiga terdapat beberapa perbedaan dalam penulisan kutipan seperti penulisan nama atau sumber kutipan. Kutipan pada buku pertama penulisan sumber kutipan ditulis memisah ke samping kanan untuk menekankan sumber dari kutipan tersebut. Lalu, dari buku kedua penulisan sumber kutipan langsung setelah kalimat kutipan ditulis. Sedangkan, pada buku ketiga terlihat penulisan kutipan tidak dicetak miring melainkan dan penulisan sumbernya juga diletakkan di bagian atas kalimat kutipan.

 

Buku 1 :

“Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian shalat di masjid. Sedangkan shalat mereka di dalam rumah adalah lebih baik.”

(HR. Abu Daud)

Page 17: Kuti Pan

 

Buku 2:

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon” (QS. Al-Fath : 18)

 

Buku 3:

Munajat Ibn Athaillah

“Tuhanku, keluarkan aku dari hinanya diri! Sucikan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk liang kubur! Kepada-Mu aku meminta pertolongan. Maka, tolonglah aku! Kepada-Mu aku

bersadar maka jangan tinggalkan diriku! Kepada-Mu aku mengkaitkan diriku diri maka jangan jauhkan diriku! Di pintu-Mu aku bersimpuh maka jangan kauusir aku! Kepada-Mu aku

memintamaka jangan kecewakan diriku! Serta karunia-Mu yang kuinginkan maka jangan Kau haramkan aku darinya!”

 

Dari ketiga bentuk penulisan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa cara melakukan penulisan kutipan yang benar yaitu dengan mencantumkan sumber secara lengkap dan detail. Sedangkan, gaya penulisan kutipan itu sendiri tidak terlalu berpengaruh bagaimana bentuknya.

1. Perbandingan kedua, tujuan penulisan catatan kaki dari ketiga buku tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada penulisan catatan kaki di buku pertama difungsikan untuk menjelaskan hal yang dimaksud pada tulisan berdasarkan sumbernya.

Berbeda, pada buku kedua dan ketiga catatan kaki difungsikan nutk menjelaskan hal-hal yang terkait pada tulisan tersebut pada kehidupan nyata beserta sumber-sumber yang berkaitan.

 

Buku 1 :

Dua waktu dingin itu adalah shalat Subuh dan Ashar.5

____________________

5. Dalam Fath Al-Bari disebutkan bahwa yang dimaksud dengan shalat “Al-Bardaini”(dua waktu dingin) adalah shalat Subuh dan Ashar. Disebut dingin, karena dua shalat tersebut terletak pada ujung hari (pagi dan sore), saat yang sejuk dan panas matahari tak lagi terik. (ed)

 

Page 18: Kuti Pan

Buku 2 :

Setelah urusan perjanjian tersebut selesai semua, Rasulullah memerintahkan Sahabatnya untuk memotong hewan dam 1)

__________________

1. Dikenal dalam ibadah haji dan umrah, bahwa seseorang yang sudah melakukan ihram, lalu ingin membatalkan ibadahnya maka sebagai tahallul (tanda penyudah)-nya, dia harus menyembelih seekor kambing.(pent.)

 

Buku 3 :

Misalnya Rasulullah berkata kepada Bilal r.a., “Berinfaklah wahai Bilai. Jangan takut Allah akan membuatmu miskin!”B

__________________

RRiwayat al-Bazzar dari Bilal. Juga diriwayatkan oleh al-Thabrani dari ibn Mas’ud

1. Perbandingan ketiga, pada Daftar Pustaka disetiap buku diatas dituliskan dengan cara yang berbeda dan ditempat yang berbeda. Dari sisi cara :

 

Buku 1 : MISTERI SHALAT SUBUH.

MOH. RIFA’I, H., ILMU FIQIH ISLAM LENGKAP, Semarang: CV. TOHA  PUTRA,1978.

HASSAN, A., TARJAMAH BULUGHUL MARAM, Bandung: CV. DIPONEGORO, 2001.

 

Buku 2 : Sejarah Hidup & Perjuangan Rasulullah.

Al-Hamid al-Husaini, H.M.H., 2004, PERISTIWA GAIB BARAKAT & MUKJIZAT KENABIAN MUHAMMAD SAW., Pustaka Hidayah, Bandung.

 

Buku 3 :  Latha’if al-Minan

Rahasia Yang Mahaindah

Page 19: Kuti Pan

Belajar Hidup Berkah dari Kekasih Allah.

Abdurrahman El ‘Aishiy, Al-Hikam Ibn ‘Athaillah untuk Semua: Menemukan Kesadaran dan Pelita Hidup dari Nasihat Ibn ‘Athaillah, Jakarta: Hikmah, 2009

‘Aidh Al-Qarny, La Tahzan: Jangan Bersedih, Jakarta: Qisthi Press, 2005

Pada buku pertama penulisan tahun terlihat berbeda dengan buku kedua, jika di buku pertama penulisan tahunnya terletak dibagian akhir setelah Nama Penerbit, sedangkan di buku kedua penulisan tahun setelah Nama Penulis/Pengarang.

Pada buku pertama juga terlihat berbeda pada penulisan keterangan tempat dan waktu penerbitan, di buku pertama penulisan tempat diikuti dengan titik dua kemudian nama penerbit. Sedangkan, buku kedua penulisannya berada di bagian akhir pustaka tepat setelah nama penerbit.

Menurut analisis kami, umumnya beberapa buku yang diterbitkan di dalam negeri atau local biasanya menggunakan daftar pustaka seperti pada buku 1 dan 3, sedangkan beberapa lainnya yang merupakan terbitan luar negeri atau non local umumnya seperti pada buku kedua. Hasil analisis kami ini berdasarkan pada beberapa buku referensi di luar ketiga buku tersebut.

 

 

BAB IV

PENUTUP

 

4.1  Kesimpulan

Dari ketiga bentuk penulisan di atas dapat disimpulkan bahwa cara melakukan penulisan kutipan yang benar yaitu dengan mencantumkan nama, tahun dan halaman sumber dari kata-kata yang ingin dikutip. Setiap penulis memiliki gaya penulisannya sendiri, namun tetap harus memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar berdasarkan teori yang ada.

Selain itu, pada penulisan catatan kaki tidak hanya digunakan untuk menjelaskan sumber dari kutipan yang diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu pula dengan daftar pustaka tidak harus dicantumkan pada akhir buku saja, tetapi juga bisa ditulis per bab dibagian akhirnya.

 

Page 20: Kuti Pan

4.2  Saran

Pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, disarankan agar penulis memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan/teori, hal tersebut dianjurkan untuk mengurangi dan meminimalisir kekeliruan dalam penulisan karya-karya ilmiah. Tulisan atau buku yang menggunakan aturan penulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidahnya umumnya memiliki nilai lebih tinggi, baik dari segi penyampaian informasi maupun nilai yang terkandung di dalamnya, lebih dari itu untuk melestarikan nilai-nilai sebuah kesastraan dan menjaga keutuhan bahasa Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

[1].  As-Sirjani, Raghib., Misteri Shalat Subuh, AQWAM, Solo, 2006.

[2]. Haidir, Abdullah., Sejarah Hidup & Perjuangan Rasulullah, Pustaka eLBA, Jakarta, 2009.

[3]. Al-Sakandaris, Ibn Athaillah., Rahasia Yang Mahaindah, SERAMBI,  Jakarta, 2008.

Page 21: Kuti Pan

PENGERTIAN KUTIPAN, CATATAN KAKI, DAFTAR PUSTAKA Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu dapat diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.      Tujuan dari kutipanKutipan biasanya tersedia dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Fungsi dari kutipan sebagai:a. landasan teorib. penguat pendapat penulisc. penjelasan suatu uraiand. bahan bukti untuk menunjang pendapat ituBerdasarkan fungsi di atas harus di perhatikan hal-hal berikut:1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukanKutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.6) Meningkatkan estetika penulisan.7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka        Cara Menulis Kutipan Dengan BenarPenulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.

Jenis kutipana. Kutipan langsung:Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan

Page 22: Kuti Pan

ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

d. Kutipan pada catatan kakie. Kutipan atas ucapan lisanf. Kutipan dalam kutipang. Kutipan langsung pada materi           

 Pengertian Catatan Kaki      Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah.     Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan.

Cara Penulisan Catatan Kaki

        Cara penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan. Hal ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memang benar-benar berguna dan mudah dimerngeti. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cara penulisan catatan kaki:

1)       Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.2)       Catatan kaki diketik berspasi satu.3)       Diberi nomor.4)       Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.5)       Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).6)       Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.7)       Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.8)       Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.9)Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.10)   Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.11)   Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi

Page 23: Kuti Pan

nama pengarang tidak dibalik

Daftar PustakaDaftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.Pencantuman sebuah buku dalam daftar pustaka pada sebuah karya tulis ilmiah erat kaitannya dengan pengutipan buku. Buku yang kita kutip informasinya haruslah kita cantumkan dalam daftar pustaka. Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan orang-orang yang terkenal.

Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya: 1. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah,tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya). 2. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:a) Tulis nama pengarangb) Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.) c) Tulislah judul bukud) Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik. 3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, makasumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Diantara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka.

REFF: http://karodalnet.blogspot http://lytasapi.wordpress.com

http://www.sentra-edukasi.com

Diposkan oleh Baca deh.... di 06.30