kulit

6
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU DAN TEKNOLOGI DAGING, TELUR, SUSU, DAN KULIT TAHAPAN-TAHAPAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGAWETKAN KULIT MENTAH MENJADI KULIT TERSAMAK YANG LEBIH TAHAN DAN LEBIH AWET Oleh: NAMA : WAHYONO AGUNG N. NIM : D1E012151 KELOMPOK : 3B ASISTEN : KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Upload: agung-gombloh

Post on 02-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas danging telur susu dan kulit tentang proses pementukan kulit

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMILMU DAN TEKNOLOGI DAGING, TELUR, SUSU, DAN KULIT

TAHAPAN-TAHAPAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGAWETKAN KULIT MENTAH MENJADI KULIT TERSAMAK YANG LEBIH TAHAN DAN LEBIH AWET

Oleh:NAMA: WAHYONO AGUNG N.NIM: D1E012151KELOMPOK: 3BASISTEN:

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PETERNAKANPURWOKERTO2014A. Rumusan masalahBagaimana cara atau tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mengawetkan kulit mentah menjadi kulit tersamak yang lebih tahan dan lebih awet

B. Tujuan penelitianUntuk mengetahui bagaimana cara atau tahapan-tahapan yang dilakukan untuk mengawetkan kulit mentah menjadi kulit tersamak yang lebih tahan dan lebih awet.

C. Kegunaan penelitianDengan mengetahui bagaimana membuat sebuah kulit mentah menjadi kulit tersamak yang tahan dan awet maka kita dapat membuat produk-produk kebutuhan sehari hari yang bernilai ekonomi tinggi seperti sepatu, tas dan jaket dari kulit, sehingga bisa memberi peningkatan pendapatan.

D. Variabel yang di ukurHasil ternak mengenai Penyamakan Kulit adalah kulit kambing mentah, air, garam, asam cuka, asam asetat, tannin, Na2CO3.

E. Prosedur Kerja penyamakan kulit dari kulit kambing adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian mencuci kulit kambing segar dengan air, karena jenis penyamakan yang dilakukan penyamakan poor maka bulu pada kulit akan tetap dipertahankan. Selanjutnya mengeluarkan lemak yang ada pada kulit, selanjutnya kulit yang sudah dibersihkan lemaknya dicuci kembali kemudian menimbangnya untuk mengetahui berat kulit, kegunaan penimbangan ini bertujuan sebagai bahan penghitung terhadap bahan-bahan kimia yang akan ditanbahkan. Pertama menambahkan campuran air dan garam kedalam ember yang berisi kulit dan mengaduknya dengan cara memutar selama 10 menit, setelah itu dilanjutkan dengan menambahkan campuran air dan asam cuka dan diaduk selama 30 menit, setelah itu megaduk selama 15 menit dan tiap 5 menitnya ditambahkan asam asetat yang sudah ditakar sebelumnya, kemudian kulit digantung selama semalam. Proses selanjutnya adalah mengaduk kulit kembali selama 2 jam dengan menambahkan cairan tannin yang sudah ditakar. Selanjutnya menambahkan Na2CO3 yang telah dilarutkan dengan air dan sudah ditakar dan dilakukan secara bertahap selama 15 menit. Setelah itu dilakukan pemeraman atau aging selama 1 malam dan keesokan harinya dijemur dilnjutkan dengan penilaian dan penghitungan randemen.

F. Hasil dan PembahasanBerdasarkan hasil uji organoleptik terhadap kulit samak kambing yang telah dibuat maka diperoleh hasil sebgai berikut

NoPanelisParameter

Kepadatan buluKerontokanPenampilan poorKelemasan

1A5432

2B5422

3C5421

4D4532

5E4411

Berdasarkan tabel diatas megenai penyamakan kulit, maka diperoleh hasil bahwa kepadatan didapatkan hasil sangat padat, kerontokan didapatkan hasil kuat, penampilan poor kurang menarik, dan kelemasan didapatkan hasil kurang menarik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa kualitas kulit samak yang dihasilkan kurang baik dan kurang diminati, hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat Anonim (2012) yang menyatakan Kulit domba dan kambing memang terkenal akan kualitasnya yang prima jika digunakan sebagai bahan baku produk. Selain itu, kulit domba dan kambing memiliki tingkat kelembutan yang tinggi. Sehingga, kulit ini menjadi pilihan bahan baku produk yang paling digemari para konsumen.Hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat Isparno (2012), yang menyatakan walaupun proses pengolahan atau pengawetan kulit telah dilakukan dengan hati-hati dan menurut ketentuan yang benar, namun ternyata hasilnya tidak selalu seperti yang diharapkan. Kemungkinan setelah kering, kulit menjadi tidak sama kualitasnya. Dalam perdagangan, kulit dapat dikelompokkan/ dikelaskan berdasarkan kualitas dan beratnya.Nilai randemen adalah nilai yang diperoleh dari pengurangan berat awal dengan berat akhir dibagi dengan berat awal dikali 100 %. Sehingga diperoleh hasil nilai randemen dari kulit kambing yang disamak adalah 60, 98 %.