kuliahtht

Upload: ninda-devita

Post on 12-Jul-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KULIAH Pemeriksaan Telinga-Hidung-Tenggorokan Oleh: dr. Indera I. Anamnesis 1. Keluhan utama: Telinga, ex: gangguan pendengaran, suara berdenging (tinnitus), otalgia, vertigo, otore Hidung, ex: sumbatan hidung, bersin, nyeri, perdarahan, secret, gangguan penghidu Tenggorokan, ex: suara serak,batuk, nyeri, sulit nelan Bisa lebih dari 1 2. RPS: keluhan utama diuraikan (lamanya, sifatnya dll) ditanyakan simptom yang lain di organ yang sama organ yang lain tidak ada keluhan cukup ditulis dbn ditanyakan pula penyakit lain yang mungkin menyertai ditanyakan faktor lingkungan/kebiasaan yg berkaitan 3. RPD ditanyakan penyakit dahulu yang serupa (10 T : tonsil, tongue, teeth..) ditanyakan penyakit lain yang mungkin berkaitan 4. RPK apakah keluarga ada yg sakit serupa ditanyakan penyakit genetik yg berkaitan (ex: DM untuk Otitis eksterna maligna) 5. Resume cukup ditulis simptom yang positif yang mendukung tidak perlu mengulang identitas, RPS, RPD, RPK II. Pemeriksaan Telinga Pemeriksaan Aurikula Inspeksi Ada/ tidak besarnya : normal. Mikrotia, makrotia dll inflamasi, hematoma, cauli flower ear, tumor preaurikular : fistula, abses retroaurikular : fistula, abses, sikatrik Palpasi tragus pain (ex:OE), penebalan, perikondritis 2. Pemeriksaan Canalis Aurikularis Eksterna Dengan/tanpa memakai spekulum telinga : CAE normal, sempit, stenosis, atresia kulit ada inflamasi, masa tumor, furunkel sekret, darah, atau serumen

1.

3. Pemeriksaan Membran Timpani Dengan spekulum telinga/otoskop, diperiksa : pars tensa, pars flasida, cone of light, perforasi warna MT normal seperti mutiara keabu-abuan keadaan MT : bulging (ex: OMA stad supuratif), retraksi, bayangan cairan dengan Siegel pneumatoscope dapat dilihat gerakan MT 4. Pemeriksaan Patensi Tuba

VALSAVA TEST : hasil positif bila MT bergerak ke lateral TOYNBEE TEST : positif bila MT tertarik ke medial III. 1. Pemeriksaan Tes Pendengaran Voice test/ Tes Suara Paling sederhana Ada 3 macam : suara keras suara bicara, suara bisik (sering) bisa tahu ada/tidaknya ketulian, tetapi tidak dapat mengetahui jenis ketulian SYARAT : - ruangan cukup sepi dg kebisingan maksimal 40 dB - ruangan cukup lebar, jarak 6 m - materi tes emakai perkataan yang digunakan sehari 2 - harus terlatih mengucapkan materi tes - pengucapan dimulai setelah ekspirasi maksimal bersifat kuantitatif/kurang cermat 2. Tes Garpu Tala (Penala) Istilah: - AC: Air Conducting (hantaran udara) - BC: Bone Conducting (hantaran tulang) - CHL: Conductif Hearing Lose terdapat gangguan hantaran suara ec penyakit/ kelainan di telinga luar atau tengah - SNHL : Sensori Neural Hearing Lose kelainan di koklea (telinga dalam), N VIII, atau di pusat pendengaran - MHL : Mixed Hearing Lose kena dua2nya Bertujuan untuk mengetahui tuli atai tidaknya seseorang, serta membedakan jenis ketuliannya (CHL,SNHL,MHL) Macamnya :RINNE, WEBER, SCHWABACH a. Pemeriksaan RINNE : Prinsip : Membandingkan hantaran udara dan hantaran tulang pada satu telinga Hasil: 1. Rinne (+), AC > BC, pada telinga normal/SNHL

2. Rinne (-) , BC > AC, pada CHL b. Pemeriksaan Weber Prinsip : Membandingkan hantaran tulang pada telinga kanan dan kiri Hasil : 1. Tak ada lateralisasi, pada telinga normal 2. Lateralisasi ke arah telinga yang sakit, pada CHL 3. Lateralisasi ke arah telinga sehat, pada SNHL c. Pemeriksaan Schwabach Prinsip : Membandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa, dengan syarat BC pemeriksa dalam batas normal Hasil : 1. Normal, BC pasien = BC pemeriksa 2. Diperpendek, BC pasien < BC pemeriksa, pada SNHL 3. Diperpanjang, BC pasien > BC pemeriksa, pada CHL d. Pemeriksaan Audiometri Nada Murni Audiometer adalah suatu alat elektronik yang diguna kan untuk mengukur ketajaman pendengaran secara kuantitatif dan kualitatif. FUNGSI AUDIOMETRI : 1. Mengetahui seseorang menderita ketulian atau tidak 2. Mengetahui jenis ketulian 3. Mengetahui jenis penyakit Kesimpulan: Test Rinne Tes Weber Tes Schwabach Diagnosis Positif Tidak ada lateralisasi Sama dengan penderita Normal Negatif Lateralisasi ke telinga yg Memanjang CHL sakit Positif Lateralisasi ke telinga yg Memendek SNHL sehat IV. Pemeriksaan Hidung dan SPN (Sinus Paranasal) Persiapan Pemeriksaan: Tempat dan pencahayaan Persiapan alat spekulum hidung kaca rinoskopi posterior spatel lidah lampu spritus spray tenggorok lampu kepala pinset hidung lampu transilluminasi Posisi pasien dan pemeriksa Urutan: Inspeksi-Rinoskopi anterior-Rinoskopi Posterior Pemeriksaan SPN: Inspeksi-palpasi, Transilluminasi

1.

HIDUNG BAGIAN LUAR Inspeksi : ada/tidak deformitas, rinore, kelainan lain Palpasi : rinalgia, krepitasi, nyeri tekan sinus

2.

V.

RINOSKOPI ANTERIOR Diperiksa : Septum nasi, Dasar kavum nasi, Konka nasalis, Meatus nasi dan nasofaring 3. Rinoskopi Posterior Bagian yang dilihat : Permukaan belakang uvula Permukaan atas palatum mole Koana Tepi belakang septum nasi Ujung belakang konka media dan inferior Osteum tuba eustachius Fossa Rosenmuleri Torus tubarius Atap nasofaring Kelainan : tumor, polip, sekret, adenoid hipertrofi, atresia koana Pemeriksaan Mulut, Faring, dan Laring Inspeksi - bibir : labioskisis, radang, tumor - gigi dan gingiva : karies dentis - lidah : gerakan, radang, tumor - palatum : palatoskisis, tumor - uvula : gerakan, radang, uvula bivida

1. Mulut

2. Faring nasofaring, dengan rinoskopi posterior hipofaring, dengan laringoskopi indirek orofaring tonsil : besarnya, kripte, detritus, radang, tumor dinding posterior : warna mukosa, granulasi, post nasal drip 3. Laringoskopi Indirek Bagian yang dapat dilihat : Radix linguae Valleculla epiglottica Epiglotis Tuberculum epigloticum Plica ventricularis Plica vokalis. Rima glottis

Tuberculum cuneiforme Tuberculum corniculatum Hypopharynx Referensi : Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, FKUI, 2007.