kuliah neraca energi
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
PENGANTAR NERACA ENERGI
DEFINISI
KERJA (W) adalah suatu bentuk energi yang menunjukkan perpindahan (transfer)
antara sistem dan sekitarnya. Kerja bernilai positif bila dikerjakan pada sistem.
ENERGI KINETIK (K) adalah energi yang dimiliki oleh suatu sistem karena
kecepatannya relative terhadap sekitarnya. Energi kinetik dapat dihitung dari
hubungan:
ENERGI POTENSIAL (P) adalah energi yang dimiliki oleh suatu system karena gaya
badan yang didesakkan pada massanya oleh medan gravitasi atau elektromagnetik
relatif terhadap permukaan referensi.
Energi petensial untuk medan gravitasi dapat dihitung dari:
ENERGI INTERNAL (U) adalah pengukuran makroskopis dari energi molekuler,
atomik dan sub-atomik, yang semuanya mengikuti kaedah konservasi mikroskopik
tertentu.
Tidak ada peralatan yang dapat mengukur energi internal secara langsung secara
makroskopik, sehingga energi internal harus dihitung dari variabel tertentu lainnya
yang dapat diukur secara makroskopik, seperti tekanan, volume, suhu dan komposisi.
PERSAMAAN KONSERVASI ENERGI
Massa memasuki sistem pada waktu t dengan laju dm1/dt dengan energi dalam (U),
kinetic (1/2V2) dan potensial (gz), maka laju energi input:
Laju energi output:
[Laju energi input]-[Laju energi output] = laju akumulasi energi
Untuk multiple inlet (subscrip j) dan outlet (subscrip k) maka:
Untuk Sistem Terbuka Steady State:
Untuk Sistem Tertutup:
Jika persamaan ini diintegrasi dari waktu awal t1 dan waktu akhir t2, maka:
Untuk sistem terisolasi, Q = 0 dan W = 0
PERSAMAAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI FUNGSI ENTALPI
Dari gambar di atas, pada waktu t, flow input dm1/dt memasuki sistem pada tekanan
P1 dan dengan spesifik volum v1 maka kerja yang dilakukan oleh sekitar pada sistem
akan menambah energi ke sistem:
Kerja yang dilakukan oleh fluida pada sekitarnya selama fluida meninggalkan sistem:
Persamaan konservasi energi menjadi:
dW’/dt → seluruh kerja system
H = U + Pv, maka
Untuk sistem steady state:
Jika energi potensial dan kinetik diabaikan, maka :
Bila keadaan referen sebagai basis perhitungan, maka modifikasi persamaan di atas
menjadi:
Untuk sistem yang melibatkan reaksi kimia:
ENERGI BALANCES USING TABULAR THERMODYNAMIC DATA
A. The Steam Tables
Contoh: hitung entalpi spesifik dan volume steam pada 5 bar dan 320oC
Penyelesaian:
Pada 5 bar, temperatur jenuh = 151,8oC
Jadi, pada T = 320oC , maka berupa steam superheated
Dari steam tables: pada 300oC →
Pada 350oC →
QUALITY OF STEAM
Kualitas steam disimbolkan dengan X
Jika X = 1, maka semua steam adalah saturated vapor
Jika X = 0, maka semua steam adalah saturated liquid
Steam dengan kualitas intermediate disebut wet steam
Contoh:
1. Tentukan volume spesifik, entalpi dan energi dalam (internal) wet
steam pada 230oC dengan kualitas 0,4.
Jawab:
Dari saturated steam tabel, pada 230oC, tekanan jenuh 28 bar.
Dari saturated phase properties:
(m3/kg) (kJ/kg)
(kJ/kg)
Air Steam Air Steam Air Steam
0,001209 0,0714 987,1 2602,1 990,5 2802,0
= 2802 (0,4) + 990,5 (0,6) = 1715,1 kJ/kg
= 2602,1 (0,4) + 987,1 (0,6) = 1633,1 kJ/kg
= 0,0714 (0,4) + 0,001209 (0,6) = 0,0293 m3/kg
2. Bejana tekan (volume 0,3 m3) terdapat 10 kg air pada tekanan terukur
60 bar. Hitung temperatur, kualitas dan entalpi spesifik steam.
Jawab:
= 0,3 m3/ 10 kg = 0,03 m3/kg
Pada 60 bar, = 0,001319
= 0,0324
Maka = 0,03 (wet steam)
Kualitas steam:
0,03 = 0,0324 X + 0,001319 (1-X)
X = 0,923
Steam mengandung 92,3% uap dan 7,7% air
Entalpi spesifik campuran :
= 2785 X + 1213,7 (1-X)
= 2785 (0,923) + 1213,7 (0,077) = 2664 kJ/kg
ENERGY BALANCE WITHOUT COMPLETE THERMODYNAMIC TABLES
Entalpi merupakan fungsi dari tekanan dan temperature. Diferensial
entalpi terhadap perubahan tekanan adalah:
Jika tekanan tetap, dP = 0 maka:
Kuantitas ( H/ T)p disebut heat capacity at constant pressure.
Jadi, Q = Cp dT
HEAT OF PHASE TRANSITION
Perubahan entalpi pada fase transisi disebut heats of phase
transition atau panas laten
Perubahan entalpi dari fase liquid → uap disebut heats of vaporization
Perubahan entalpi dari fase padat → uap disebut heats of sublimation
Perubahan entalpi dari fase padat → cair disebut heats of melting
(fusion)
HV dapat dihitung dari persamaan berikut:
Persamaan Clausius-Clapeyron
P* = tekanan uap
Persamaan Chen
Persamaan Watson
Contoh perhitungan Heats of Vaporization dengan persamaan Clausius-
Clapeyron:
Estimasi panas penguapan asam isobutirat pada 200oC. Data tekanan uap
asam isobutirat (dari Perry’s Handbook):
Tekanan (atm) Temperatur (oC)
1
2
5
10
154,5
179,8 = 453 K
217,0 = 490,2 K
250,0
ESTIMASI HV DENGAN “REFERENCE SUBSTANCE PLOT”
Estimasi ini dilakukan dengan cara membandingkan HV liquid yang tidak
diketahui dengan liquid yang diketahui (misal : air)
Duhring Plot
Plot TA (temperatur senyawa A) Vs Tref pada tekanan uap yang
sama.
Slope = (
Othmer Plot
Plot (log10PA*) Vs (log10Pref
*) pada temperatur yang sama.
Slope =
Contoh penggunaan “Othmer Plot”
Hitung panas penguapan asam isobutirat pada 200oC dengan “Othmer Plot”.
T (oC) P*iso (atm) Log P*iso P*H2O (atm) Log P*H2O
154,5
179,8
217,0
250,0
1
2
5
10
0
0,3010
0,6980
1
5,28
9,87
21,6
39,1
0,723
0,994
1,334
1,592
y = 1,1529x - 0,8384
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
0 0,5 1 1,5 2
log PH2O
Lo
g P
iso
Dari steam tabel, Hv,H2O pada 200oC = 34,895 kJ/kmol
Hv,iso = (34,895)(1,15) = 40,130 kJ/kmol
Contoh Perhitungan Perubahan Entalpi yang Melibatkan Perubahan Fasa
Hitung perubahan entalpi 1 kg air dari es pada 0oC menjadi uap pada
120oC dan 100 kPa.
Dari literatur: Hf = 335 J/g pada 0oC
HV = 2256 J/g pada 100oC
Persamaan kapasitas panas:
Liquid (J/gmol K) = 18,296 + 47,212 x 10-2 TK – 133,88 x 10-3 TK2 + 1314,2
x 10-9 TK3
Uap (J/gmol K) = 33,46 + 0,6880 x 10-2 ToC – 0,7604 x 10-5 To
C2 – 3,593 x
10-9 ToC
3
Hoverall = Hf pada 0oC + Hliq(0-100o
C) + Hv pada 100oC + Huap(100-120o
C)
=
= 335 +418,6 +2256 +38,1 = 3048 J/g
HEAT OF REACTION
KONSEP “HEAT OF REACTION”
Campuran reaktan pada fase s, T, P menjadi campuran produk pada
fase s, T, P, entalpi campuran reaktan:
Entalpi campuran produk:
≠
Beda kedua entalpi tersebut:
- [ ] merupakan Heat of Reaction
Untuk closed system pada P konstan:
Q = H2 – H1 = HR
Heat of reaction merupakan fungsi dari T, P, s, s
MENGHITUNG HEAT OF REACTION
Heat of reaction suatu reaksi kimia dengan koefisien stoikiometri s, pada
temperature To, tekanan Po dan fase species so:
dan pada T,P dan s
Dengan adanya Heat of reaction pada To, Po, so maka heat of reaction
pada T,P dan s dapat ditentukan dengan koreksi entalpi masing-masing
komponen (species).
Jika P = Po dan s = so untuk seluruh species, maka
Jika P = Po dan seluruh so adalah fasa liquid, seluruh s adalah fasa
uap, maka:
Heat of formation
Standar state of a species adalah 25oC, 1 atm, fase normal
Reaksi pembentukan species (komponen) s sebanding dengan reaksi
kimia 1 mol s dibentuk dari elemen-elemennya (unsur)
Contoh: reaksi pembentukan CH3OH:
C + ½ O2 + 2 H2 → CH3OH
Panas pembentukan komponen s adalah panas reaksi standar dari
reaksi pembentukan s.
Contoh:
Untuk menghitung panas reaksi standar dari reaksi:
CO(g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) (1)
Diberikan data panas pembentukan CO(g) dan CO2(g) sbb:
C (s) + O2 (g) → CO2 (g) Hfo = -94051,8 cal/gmol (2)
C (s) + ½ O2 (g) → CO (g) Hfo = -26415,7 cal/gmol (3)
Maka: HoR,1 = Ho
R,2 - HoR,3 = Hf
oCO2 - Hf
oCO = -67636,1 cal/gmol
Formula Heat of Reaction