bab 5 dasar-dasar neraca energi

Upload: faris-junaidi

Post on 14-Oct-2015

232 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

bahan kuliah neraca energi

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    1/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    86

    Dasar-Dasar Neraca Energi

    You're going to see new processes that utilize waste as the source of energy, so there's no

    petroleum consumed in the process -- that makes the energy balance uniformly positive AlGore,

    Salah satu aspek penting yang perlu diketahui oleh seorang insinyur kimia yang bekerja di

    industri adalah mengetahui perubahan energi yang terjadi pada suatu proses kimia. Perubahan

    energi dan aliran energi dapat ditentukan menggunakan neraca energi. Neraca energi pada

    prinsipnya sama dengan neraca massa karena sama-sama didasarkan pada hukum kekekalan.

    Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa

    dimusnakan, namun hanya mengalami perubahan bentuk.

    Energi dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti energi kinetik, energi potensial, panas,

    kerja, energi listrik dll. Namun karena bentuk-bentuk energi ini saling berkonversi, tidaklah

    mudah untuk mengisolasi masing-masing komponen energi ini pada neraca massa. Akan

    tetapi, pada sejumlah situasi aspek-aspek tertentu mendominasi. Sebagai contoh, pada neraca

    panas bentuk-bentuk energi lain tidak signifikan; pada situasi reaksi kimia energi mekanis sama

    sekali tidak berperan, dan pada beberapa situasi energi mekanis seperti aliran fluida melalui

    pipa, kehilangan karena gesekan muncul dalam bentuk panas tetapi tetapi berapa panas yang

    diperlukan tidak perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, penerapan neraca energi cenderung

    untuk memusatkan pada aspek yang dominan.

    Bab 5

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    2/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    87

    5.1 Tujuan Pembelajaran

    Setelah menyelesaikan bab ini, anda akan mampu melakukan hal-hal berikut:

    1. Mampu menjelaskan dalam bahasa sendiri apa yang dimaksud dengan proses fisika dan

    proses kimia.

    2. Mampu menjelaskan dalam bahasa sendiri apa yang dimaksud dengan proses batch

    (tumpak), kontinu (berkesinambungan) atau semi-batch

    3. Mampu menjelaskan dalam bahasa sendiri apa yang dimaksud dengan proses tunak dan

    transien.

    5. Ketika dideskripsikan suatu proses, anda akan mampu (a) menggambarkannya dalam bentuk

    diagram balok yang dilengkapi dengan komponen-komponen aliran masuk dan keluar, (b)

    memilih basis perhitungan yang sesuai dan (c) menyelesaikan persoalan neraca massa

    sederhana tanpa reaksi kimia.

    5.2 Klasifikasi Proses

    5.2.1 Proses Fisika dan Kimia

    Proses merupakan perhatian utama bagi insinyur kimia. Suatu proses merupakan sebuah sistem

    yang mengubah bahan baku (umpan) yang bernilai rendah secara ekonomi menjadi suatu

    produk yang mempunyai nilai tinggi. Proses pada sebuah industri kimia pada umumnya

    merupakan gabungan dari proses fisika dan proses kimia. Pada bagian awal persiapan bahan

    baku, perlakuan terhadap bahan baku biasanya merupakan proses fisika. Inti dari proses

    industri tersebut biasanya berupa proses kimia, misalnya reaksi bahan baku di dalam reaktor.

    Di bagian akhir proses tersebut, produk reaksi perlu dimurnikan melalui berbagai operasi

    pemisahan yang merupakan proses fisika. Dalam bentuk diagram balok kejadian mulai dari

    bahan baku sehingga menjadi produk ditunjukkan pada Gambar 5.1.

    BahanBaku ProdukPersiapan Bahan

    Baku

    (Proses Fisika)

    Reaksi Kimia

    (Proses Kimia)

    Pemurnian Produk

    (Proses Fisika)

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    3/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    88

    Gambar 5.1 Diagram balok proses industri secara umum

    Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa proses fisika merupakan suatu proses yang tidak

    melibatkan perubahan molekuler sehingga tidak ada spesies baru yang terbentuk atau

    terkonsumsi. Contoh proses fisika seperti pencampuran, pertukaran panas (pemanasan atau

    pendinginan), kondensasi, penguapan dan proses pemurnian (distilasi, ekstraksi dan absorpsi).

    Sebaliknya pada proses kimia, terjadi pembentukan molekul atau senyawa baru melalui

    penyusunan atau pendistribusian kembali molekul-molekul semula sehingga sebagian atau

    seluruh reaktan/pereaksi terkonsumsi.

    5.2.2 Proses Tumpak, Kontinu atau Semi-Tumpak

    Suatu proses dapat dijalankan secara tumpak (batch), berkesinambungan (kontinu) atau semi-

    tumpak. Sebelum melaksanakan perhitungan neraca massa terhadap suatu sistem, anda harus

    tahu terlebih dahulu termasuk ke dalam katagori mana proses yang anda hitung. Masing-

    masing proses tersebut diatas memiliki karakteristik yang berbeda seperti yang dijelaskan

    berikut ini.

    1. Proses Batch. Umpan masuk ke dalam sistem/alat pada saat dimulainya proses dankemudian isi dikeluarkan dari alat/sistem setelah selesai reaksi/proses. Tidak ada

    perpindahan massa ke luar dari sistem antara saat pemasukkan umpan dengan saat

    produk dikeluarkan. Atas dasar informasi di atas, langkah-langkah pelaksanaan proses

    batch adalah sebagai berikut:

    a. Masukkan umpan ke dalam sistem (misalnya, reaktor)b. Jalankan prosesc. Tidak ada penambahan umpan atau pengambilan produk selama

    berlangsungnya proses

    d. Pada waktu tertentu, setelah proses selesai, produk dikeluarkan.2. Proses kontinu. Masukan dan keluaran mengalir secara kontinu (terus menerus)

    selama proses dijalankan. Contoh, campuran cairan dipompakan ke dalam kolom

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    4/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    89

    distilasi dengan laju konstan dan produk dikeluarkan secara steadi dari atas maupun dari

    bawah kolom.

    3. Proses semibatch. Setiap proses yang bukan batch dan juga bukan kontinu. Misalnya,kita biarkan gas keluar ke atmosfir dari reaktor bertekanan, sementara cairan yang ada

    di dalam reaktor tersebut terus diaduk tanpa dikeluarkan sampai prosesnya selesai.

    Proses seperti ini juga disebut semi-kontinu.

    5.2.3 Proses Tunak dan Transien

    Suatu proses dikatakan tunak atau steadi atau mantap, jika nilai-nilai seluruh variabel dalam

    suatu proses (seperti temperatur, tekanan, volume, laju alir) tidak berubah terhadap waktu,

    kecuali kemungkinan fluktuasi minor terhadap nilai rata-rata. Sebaliknya jika variabel proses

    berubah terhadap waktu, maka operasi tersebut dikatakan sebagai transien atau tidak steadi atau

    tak-tunak atau tak-mantap. Atas dasar sifatnya, maka proses batch dan proses semibatch

    merupakan operasi tak mantap atau transien (mengapa?), sedangkan proses kontinu dapat

    berada dalam keadaan tunak atau tak-tunak. Namun biasanya industri dengan proses kontinu

    dioperasikan pada keadaan tunak. Keadaan tak tunak pada industri tersebut terjadi pada saat

    pemulaan (start-up) atau penghentian (shut-down) proses, dan juga terjadi jika proses

    mengalami gangguan. Proses batch biasanya dilakukan jika ingin dihasilkan produk dalam

    jumlah kecil, sementara proses kontinu cocok untuk laju produksi besar.

    5.3 Persamaan Neraca Umum

    Pembangkit listrik tenaga uap biasanya mengunakan batu bara sebagai bahan bakar untuk

    menghasilkan uap guna menggerakkan turbin uap. Jika saudara ketahui bahwa batu bara yang

    dibakar setiap hari pada pembangkit tersebut mengandung 1500 lbm sulfur, maka anda tidak

    perlu membuang waktu menganalisa abu dan gas yang keluar dari cerobong untuk mencari tahu

    berapa banyak sulfur yang keluar dari pembangkit listrik tersebut. Pasti rata-rata sulfur dalam

    berbagai bentuk yang keluar setiap hari : 1500 lbm !!!!!

    Dasar dari observasi di atas adalah hukum konservasi (kekekalan) massa, yang menyatakan

    bahwa massa tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi berubah bentuk. Pernyataan atas

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    5/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    90

    dasar hukum konservasi massa ini memberi arti bahwa total massa masuk = total massa

    keluar atau (lbm sulfur/hari) masuk = (lbm sulfur/hari) keluar. Ini merupakan contoh neraca

    massa atau neraca material. Perancangan suatu proses baru atau analisa terhadap proses yang

    ada tidak akan lengkap kalau neraca massa tidak dibuat sedemikian rupa sehingga masukan

    (input) dan keluaran (output) keseluruhan proses dan unit individu memenuhi persamaan

    neraca.

    Andaikan gas alam cair (Liquid Natuaral Gas, LNG) seperti yang diproses di Arun, Aceh dan

    Bontang, Kaltim menggunakan metana, CH5 sebagai bahan baku utama. Hasil pengukuran

    menunjukkan bahwa laju alir massa metana yang masuk ke unit proses seperti pada gambar di

    bawah ini tidak sama dengan laju alir massa metana pada keluaran (min mout).

    Bahan Baku UNIT PROSES Produk

    (min= kg CH5/jam) (mout= kg CH5/jam)

    Ada beberapa penjelasan terhadap perbedaan laju alir metana antara masukan dan keluaran:

    1. Metana dikonsumsi sebagai reaktan atau dihasilkan sebagai produk di dalamunit tersebut.

    2. Metana terakumulasi di dalam unit, mungkin teradsorbsi oleh dinding3. Adanya kebocoran pada unit4. Pengukuran yang salah

    Kalau pengukuran benar dan tidak ada kebocoran, maka kemungkinan yang lain, sepertiproduksi atau konsumsi akibat reaksi dan akumulasi di dalam unit proses yang menyebabkan

    terjadinya perbedaan antara laju alir masukan dan laju alir keluaran.

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    6/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    91

    Suatu neraca terhadap kuantitas kekal (massa total, massa spesies tertentu, energi, momentum)

    di dalam suatu sistem (unit proses tunggal, kumpulan sejumlah unit proses, atau proses

    keseluruhan) dapat ditulis menurut persamaan 5.1.

    Masukan + Pembangkitan - Keluaran - Konsumsi = Akumulasi [5-1]

    dimana

    (i) Masukan: merupakan material atau massa yang masuk ke dalam sistem(ii) Pembangkitan: adalah bahan yang dihasilkan di dalam sistem, misalnya produk

    reaksi di dalam sebuah reaktor

    (iii) Keluaran: bahan yang meninggalkan (keluar dari) batas sistem. Ini biasanya berupaaliran produk dari suatu proses.

    (iv) Konsumsi: bahan yang dikonsumsi di dalam sistem, misalnya reaktan di dalamreaktor.

    (v) Akumulasi: jumlah bahan yang menumpuk di dalam sistem.Untuk mendapat gambaran yang jelas terhadap arti masing-masing suku dari persamaan 5.1,

    beberapa ilustrasi dibawah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anda tentang

    konsep neraca massa.

    Contoh 5.1; Populasi Kota Banda Aceh

    Setiap tahun sebanyak 50.000 penduduk baru masuk ke kota Banda Aceh dan 75.000 orang

    keluar dari kota ini. Sebanyak 22.000 bayi dilahirkan dan 19.000 orang meninggal setiap tahun

    di Banda Aceh. Tulislah neraca populasi kota Banda Aceh.

    Penyelesaian:

    Misalkan P menyatakan penduduk (orang)

    Masukan + Pembangkitan - Keluaran - Konsumsi = Akumulasi

    Atau persamaan neraca massa ditulis sebagai berikut:

    Penduduk baru + Bayi yang lahir Penduduk keluar Penduduk meninggal = Laju

    pertumbuhan penduduk

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    7/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    92

    Sehingga,,

    50.000 P/tahun + 22.000 P/tahun75.000 P/tahun19.000 P/tahun = A (P/tahun)

    Diperoleh

    A = - 22000 P/tahun

    Tanda minus dari hasil di atas menunjukkan bahwa terjadi pengurangan penduduk Banda Aceh

    sebanyak 22.000 orang per tahun. Seandainya hasil di atas positif, maka terjadi penambahan

    penduduk Banda Aceh sebanyak 22.000 orang per tahun.

    Tentu saja dari contoh kasus di atas kita dapat menerapkannya untuk menghitung laju populasi

    suatu negara. Untuk tinjauan sebuah negara, maka suku-suku pada persamaan persamaan 5.1

    dapat diuraikan sebagai berikut: suku masukan sama dengan Imigrasi, suku keluaran sama

    dengan Emigrasi, suku pembangkitan sama dengan Kelahiran dan suku konsumsi sama dengan

    Kematian. Sehingga persamaan 5.1 dapat dirubah menjadi persamaan 5.2 untuk menyatakan

    neraca populasi suatu negara.

    dPopImigrasi - Emigrasi + Kelahiran - Kematian

    dt [5-2]

    Sebagai mahasiswa/i tentu anda memiliki tabungan di salah satu bank yang tersedia di kampus

    saudara. Laju tabungan saudara tentu tergantung dengan banyaknya jumlah uang yang dikirim

    oleh orang tua saudara atau dari sumber pemasukan lainnya yang anda setor sebagai tabungan.

    Selain itu juga tergantung pada berapa banyak yang uang yang anda tarik dan besar bunga bank

    yang diberikan terhadap tabungan saudara. Atas dasar informasi di atas maka persamaan 5.1

    kini bisa anda rubah menjadi persamaan 5.3 untuk menetukan laju tabungan anda.

    dTab Setoran - Penarikan + Bunga - 0dt

    [5-3]

    Aturan-aturan berikut dapat digunakan untuk menyederhanakan persamaan neraca

    material/bahan/massa.

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    8/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    93

    Jika proses yang ditinjau berada pada keadaan tunak (mantap, steadi), maka tidak terjadi

    akumulasi, sehingga akumulasi dinyatakan akumulasi = 0. Atas dasar ini, maka persamaan 5.1

    berubah menjadi persamaan 5.5.

    Masukan + Pembangkitan = Keluaran + Konsumsi [5-5]

    Jika sistem tidak melibatkan reaksi kimia, maka tidak massa yang dibangkitkan dan

    dikonsumsikan, sehingga suku pembangkitan dan konsumsi pada persamaan 5.5 sama dengan

    nol. Dengan demikian, persamaan 5.5 dapat disederhanakan menjadi persamaan 5.5.

    Masukan = Keluaran [5-5]

    Prinsip ini tidak berlaku bagi proses yang menyangkut reaksi-reaksi inti (nuklir). Pada reaksi

    ini terjadi pemusnahan massa dan berubah menjadi energi.

    5.5 Strategi Penyelesaian Neraca Massa

    Penyelesaian persoalan neraca massa dilakukan dengan membuat anggapan suatu unit proses

    atau operasi sebagai kotak hitam. Ini berarti kita melihat unit proses itu dari luar, melihat apa

    yang masuk ke dalam sistem dan apa yang keluar dari sistem, dan dari informasi ini kitamelakukan perhitungan neraca massa dengan memanfaatkan data sifat-sifat fiskia dan kimia

    komponen-komponen yang masuk ke dalam dan keluar dari sistem. Sistem yang dimaksud

    disini dapat ditinjuau sebagai satu alat (misalnya seperti pada Gambar 5.2), suatu bagian proses

    produksi atau seluruh proses produksi (seperti pada Gambar 5.1).

    Gambar 5.1 memperlihatkan diagram alir proses produksi etanol (etil alkohol) dari etilen.

    Garis putus-putus menunjukan batas sistem keseluruhan proses produksi. Dari batas

    keseluruhan ini kita bisa mengetahui bahwa komponen yang masuk ke dalam sistem terdiri dari

    etilen, air, dan natrium hidroksida, sedangkan keluarannya terdiri dari gas buang, impurities,

    etanol 95% dan etanol murni. Pada Gambar 5.2 ditunjukkan cuplikan satu alat dari proses

    tersebut, yaitu Scrubber. Jika kita ingin melakukan kalkulasi neraca massa pada alat Scrubber

    saja, maka masukan ke alat Scrubber terdiri dari gas hasil olahan dari alat Quencher dan air,

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    9/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    94

    sedangkan keluarannya berupa gas dari bagian atas kolom dan cairan etanol kasar yang

    memerlukan pemurnian lanjut dari bagian bawah kolom.

    Sistem

    Pemisah

    Sistem

    Dehidrasi

    Etilen Daur UlangEtilen

    Natrium Klorida

    Air Umpan Boiler

    R

    E

    AK

    T

    OR

    Q

    UE

    N

    CH

    ER

    CO

    N

    TA

    C

    TO

    R

    S

    CR

    UB

    B

    ER

    Air Daur Ulang

    Ethanol 95%

    Ethanol Murni

    mpur t s

    Gambar 5.1. Diagram alir proses produksi etanol dari etilen

    Sistem

    Pemisah

    Sistem

    Dehidrasi

    Etilen Daur Ulang

    Etilen

    Natrium Klorida

    Air Umpan Boiler

    R

    E

    A

    K

    T

    OR

    Q

    U

    E

    NC

    H

    E

    R

    C

    O

    N

    T

    AC

    T

    O

    R

    S

    C

    RU

    B

    B

    E

    R

    Air Daur Ulang

    Ethanol 95%

    Ethanol Murni

    mpur t s

    Gambar 5.2. Analisa neraca massa pada satu alat di dalam proses

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    10/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    95

    Pada soal-soal neraca massa, anda biasanya akan diberikan informasi mengenai deskripsi

    proses, nilai-nilai beberapa variabel proses, dan kuantitas yang ingin ditentukan. Agar anda

    terlatih mengunakan prosedur sistematis untuk menyelesaikan persoalan neraca massa,

    sebaiknya mengikuti langkah-langkah yang disarankan berikut ini.

    1. Gambarkan persoalan dalam bentuk diagram balok, yang memuat aliran masukan dankeluaran. Tuliskan nilai aliran-aliran yang diketahui dan tuliskan notasi/simbol untuk

    aliran yang belum diketahui. Usahakan sedimikian rupa agar jumlah notasi yang

    tidak diketahui seminimum mungkin.

    2. Pilih dasar/basis perhitungan. Biasanya diambil nilai salah satu aliran proses yangdiketahui. Jika hal ini tidak memungkinkan, tentukan nilainya untuk aliran yang

    komposisinya diketahui. Pilih angka yang mudah, misalnya 10, 100 atau 1000

    dengan satuan yang sesuai seperti pada soal.

    3. Tuliskan persamaan neraca massa. Perlu dicatat bahwa jumlah persamaan independenyang dapat ditulis sama dengan jumlah spesies pada masukan dan keluaran pada

    sistem yang ditinjau.

    4. Tentukan variabel-variabel yang belum diketahui dengan menyelesaikan langkah 3.Contoh-contoh berikut memberikan gambaran penyelesaian persoalan neraca massa menurut

    prosedur di atas.

    Contoh 5.2, neraca massa distilasi minyak nilam.

    Minyak nilam (lihat Gambar 5.3a) merupakan salah satu komoditas perdagangan yang ditekuni

    oleh masyarakat pedesaan di beberapa kabupaten di pantai barat Aceh. Petani minyak nilam

    melakukan proses distilasi secara tumpak (batch) untuk mendapatkan minyak nilam. Daun

    nilam (lihat Gambar 5.3b) yang layak panen dimasukkan ke dalam tangki uap (lihat Gambar

    5.3c), kemudian uap yang dihasilkan dialirkan melalui pipa yang didinginkan. Hasil yang

    keluar berupa campuran antara air dan minyak nilam. Andaikan produksi minyak nilam di

    Aceh cukup besar untuk skala industri, maka campuran minyak nilam-air tadi akan lebih

    mudah dipisahkan secara distiilasi kontinu. Andaikan di dalam campuran air-minyak nilam

    terdapat sebanyak 60% massa air dan agar minyak nilam bernilai tinggi, maka air yang ada di

    dalam campuran tadi harus dihilangkan sehingga diperoleh minyak nilam dengan kemurnian

    96%. Karena minyak nilam mempunyai titik didih (280 oC) jauh lebih tinggi dari titik didik air

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    11/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    96

    (100 oC), maka minyak akan keluar dari bawah kolom distilasi, sedangkan air akan menguap

    dan keluar dari atas kolom distilasi. Hasil analisa produk atas kolom distilasi menunjukkan

    terdapat 1% massa minyak nilam. Jika setiap jam ingin dipisahkan sebanyak 100 kg campuran

    minyak nilam-air, tentukan laju produksi minyak nilam dan tentukan komponen-komponen lain

    yang tidak diketahui.

    (a) (b) (c)

    Gambar 5.3. (a) minyak nilam; (b) daun nilam; (c) distilasi minyak nilam tradisional

    Penyelesaian:

    Gambar 5.5. Diagram alir distilasi minyak nilam

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    12/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    97

    1. Gambarkan diagram balok proses distilasi minyak nilam dan tuliskan komponen-komponen yang diketahui dan komponen-komponen tak diketahui, seperti pada Gambar

    5.5.

    2. Pilih basis perhitunganKarena sudah diketahui umpan sebesar 100 kg/jam, maka kita ambil saja nilai ini

    sebagai basis perhitungan.

    Basis: 100 kg/jam umpan

    3. Tuliskan persamaan neraca massa.Dari Gambar 5.2 dapat diketahui komponen-komponen yang masuk ke dalam dan

    keluar dari sistem (kolom distilasi). Menggunakan persamaan 5.5, dapat ditulis:

    Neraca total : F = D + B [5-6]

    Neraca minyak nilam : XMN(F)F = XMN(D)D + XMN(B)B [5-7]

    Neraca air : XA(F) F = XA(D) D + XA(B) B [5-8]

    Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam persamaan 5.6 5.8, sehingga

    diperoleh:

    100 = D + B [5-9]

    0,5 (100) = 0,01 (D) + 0,96 (B) [5-10]

    0,6 (100) = 0,99 (D) + 0,05 (B) [5-11]

    5. Tentukan variabel-varibel yang belum diketahui dengan menyelesaikan persamaan 5.9

    5.11. Bila persamaan 5.95.11 anda diselesaikan, maka akan diperoleh:

    D = 58,95 dan

    B = 51,05

    Sehingga dapat disusun:

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    13/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    98

    Pada Umpan:

    Minyak nilam = 0,5 (100) = 50 kg/jam

    Air = 0,6 (100) = 60 kg/jam

    Pada Produk Atas

    Minyak nilam = 0,01 (58,95) = 0,5895 kg/jam

    Air = 0,99 (58,95) = 58,3605 kg/jam

    Pada Produk bawah

    Minyak nilam = 0,96 (51,05) = 39,5105 kg/jam

    Air = 0,05 (51,05) = 1,6395 kg/jam

    Contoh 5.3, Pengeringan padi

    Padi yang baru dipanen (gabah) memiliki kadar air rata-rata 35 %. Peraturan Menteri Pertanian

    No: 25/Permentan/PP.330/5/2008 Tanggal 29 April 2008 menyatakan bahwa Pemerintah

    hanya akan membeli gabah petani yang mempunyai kadar air maksimum 25%. Di sisi lain,

    hasil penelitian menunjukkan bahwa jika padi ingin digiling untuk dijadikan beras, maka kadarair gabah yang paling baik adalah 13 %. Pada kondisi kadar air seperti ini, resiko beras patah

    sangat kecil. Sudah lazim petani hanya mengandalkan panas matahari untuk mengeringkan

    gabah. Cara seperti ini tentu sulit sekali mengatur kadar air sedemikian rupa sehingga bisa

    diperoleh gabah dengan kadar air

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    14/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    99

    1. Gambarkan diagram balok yang menggambarkan proses pengeringan padi segar dantuliskan komponen-komponen yang diketahui dan yang tak diketahui, seperti

    ditunjukkan pada Gambar 5.5.

    Gambar 5.5Diagram alir proses pengeringan gabah segar

    2. Basis Perhitungan.Karena besaran umpan sudah diketahui, maka basis perhitungan diambil langsung

    sebesar 5000 kg umpan gabah segar

    3. Tuliskan persamaan neraca massa.

    Dari Gambar 5.5 dapat diketahui komponen-komponen yang masuk ke dalam dan

    keluar dari sistem pengering kontinu. Menggunakan persamaan 5.5, dapat ditulis:

    Neraca total : F = W+ P [5-12]

    Neraca gabah : XF(gabah)F = XW(gabah)W + XP (gabah) P [5-13]

    Neraca air : XF(air) F = XW(air) D + XP(air) P [5-15]

    Substitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam persamaan 5.12 5.15, sehingga

    diperoleh:

    5000 = W+ P [5-15]

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    15/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    100

    0,65 (5000) = 0,0 (W) + 0,85 (P) [5-16]

    0,35 (5000) = 1.0 (W) + 0,15 (P) [5-17]

    5. Tentukan variabel-variabel yang belum diketahui dengan menyelesaikan persamaan

    5.15-5.17. Bila persamaan-persamaan ini diselesaikan, maka akan diperoleh:

    Gabah kering, P = 3823,5 kg

    Air yang dihilangkan dari gabah segar, W = 1176,5 kg

    5.5 Rangkuman

    Analisa suatu sistem proses biasanya akan selalu melibatkan perhitungan neraca massa guna

    menentukan seluruh zat/spesies pada aliran umpan dan produk. Bab ini telah menjelaskan

    klasifikasi proses yang terlibat pada suatu industri yang meliputi proses fisika dan proses kimia.

    Proses fisika merupakan suatu proses yang tidak melibatkan perubahan molekul, sehingga tidak

    menghasilkan senyawa baru. Dengan demikian proses fisika merupakan proses yang dapat

    balik. Sebagai contoh, misalnya gula dilarutkan ke dalam air panas, sehingga tidak terlihat

    butir-butir gula. Menggunakan proses pemisahan, misalnya penguapan, maka akan di dapatkan

    kembali gula dan airnya. Ini yang dimaksud dengan proses dapat balik. Sebaliknya proses

    kimia merupakan proses yang tidak dapat balik, karena melibatkan perubahan molekul

    sehingga menghasilkan unsur atau senyawa baru. Misalkan anda menjalankan reaksi netralisasi

    antar asam dan basa, maka akan terbentuk senyawa baru berupa garam dan air. Produk baru

    garam dan air ini tidak akan dapat dirubah kembali menjadi asam dan basa, sehingga dikatakan

    prosesnya tidak dapat balik. Walaupun pada hakikatnya ada reaksi kimia yang dapat bolak

    balik, tapi hal tersebut di luar lingkup yang kita pelajari di sini.

    Selain proses fisika dan proses kimia, telah dijelaskan juga perbedaan antara proses tumpak,

    kontinu dan semi-tumpak. Proses tumpak dicirikan dengan tidak adanya perpindahan massa ke

    luar dari sistem selama berlangsungnya proses. Artinya, umpan dimasukkan ke dalam unit

    proses, kemudian proses dijalankan sampai selesai, baru di akhir produk dikeluarkan dari unit

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    16/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    101

    proses. Proses kontinu sebaliknya berbeda nyata dari proses tumpak, dimana umpan dan produk

    secara terus menerus dimasukkan dan dikeluarkan dari unit proses. Suatu unit proses yang yang

    tidak mencirikan proses tumpak dan proses kontinu dikategorikan sebagai proses semi-tumpak

    atau semi kontinu.

    Dari segi ketergantungan terhadap waktu, proses dapat diklasifikasikan sebagai proses tunak

    (mantap, steadi) dan transien (tak-mantap, tak steadi). Jika nilai-nilai seluruh parameter dalam

    suatu proses seperti temperatur, tekanan, volume, laju alir dll tidak berubah terhadap waktu

    maka proses tersebut dikatakan memiliki kondisi tunak. Sebaliknya jika variabel-variabel

    proses tersebut berubah terhadap waktu, maka proses demikian disebut dengan proses transien

    atau tak-steadi.

    Pengertian neraca massa telah dipaparkan diikuti dengan penjelasan mengenai strategi

    penyelesaian neraca massa sederhana tanpa melibatkan reaksi kimia. Prosedurnya dimulai

    dengan menggambarkan proses yang ditinjau ke dalam bentuk diagram balok dan menuliskan

    komponen-komponen yang diketahui pada diagram tersebut. Setelah basis perhitungan

    ditentukan, persamaan neraca massa disusun berdasarkan persamaan 5.1. Namun, jika proses

    yang ditinjau mantap (tunak) dan tidak melibatkan reaksi kimia, dengan mudah persamaan 5.5

    disederhanakan menjadi persamaan 5.3. Penyusunan persamaan neraca massa akan

    menghasilkan beberapa persamaan aljabar dengan beberapa variabel yang belum diketahui.Langkah akhir adalah menentukan variabel-variabel yang tidak diketahui dengan

    menyelesaikan persamaan aljabar yang diperoleh dari langkah sebelumnya.

    5.6 Latihan

    1. Sebuah tangki berukuran 5 m3 diisi dengan air dengan laju 6 kg/det dan dikeluarkan dari

    dasar tangki dengan laju 3 kg/det. Sebelum diisikan air, pada saat mula-mula separuh tangki

    telah berisi air.

    a). Apakah proses ini tumpak, kontinu atau semi-tumpak? Apakah prosesnya tunak atau

    steadi

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    17/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    102

    b). Tuliskan neraca massa untuk proses tersebut (lihat contoh 5.1). Berikan padanan

    suku-suku yang anda tinjau dengan suku-suku pada persamaan 5.1. Berikan alasan

    jika ada suku-suku yang dihilangkan

    c). Berapa lama waktu yang diperlukan sehingga air meluap dari permukaan tangki?

    2. Seorang dosen teknik kimia mengadakan pengabdian masyarakat di sentra perkebunan

    pepaya. Dosen tersebut mengajarkan masyarakat membuat selai pepaya. Pepaya masak

    yang akan dibuat menjadi selai biasanya mengandung 20% padatan dan 80% air atas dasar

    massa. Untuk membuat selai pepaya, pepaya yang telah dibersihkan dihancurkan dengan

    menggunakan blender dan dicampur dengan gula dengan rasio pepaya:gula = 55:55.

    Campuran pepaya-gula tadi kemudian dimasak guna menguapkan kandungan air yang ada

    dalam campurannya, sehingga kandungan air akhir sebesar 1/3 dari kandungan air semula.

    Sisa pemasakan inilah yang akhirnya disebut dengan selai pepaya.

    a). Gambarkan diagram balok dan beri label untuk proses pembuatan selai pepaya.

    b). Berapa kg pepaya yang diperlukan untuk membuat 1 kg selai pepaya.

    c). Seandainya umpan terdiri dari 10 kg pepaya, berapa banyak air harus diuapkan untuk

    menghasilkan selai pepaya dan berapa banyak selai pepaya yang diperoleh.

    3. Pengawetan bahan makanan segar seperti daging dan ikan dapat dilakukan dengan berbagai

    cara, seperti pengeringan, pendinginan (pembekuan), pengasapan, dan penambahan bahan

    pengawet. Terkait metoda yang terakhir dapat dilakukan dengan penambahan bahan

    pengawet kimiawi dan alami. Pengawet kimiawi dapat dikatagorikan lagi menjadi

    pengawet berbahaya dan aman bagi manusia. Penggunaan cuka, gula dan garam telah lama

    digunakan untuk mengawetkan bahan pangan, dan sampai sekarang masih tetap digunakan

    karena faktor keamanannya bagi manusia. Sejumlah asam juga relatif aman sebagai bahanpengawet. Namun penggunaan formalin untuk mengawetkan bahan pangan merupakan

    sesuatu metoda yang sangat membahayakan bagi konsumen dan dikatagorikan sebagai

    perbuatan kriminal. Kenyataan ini menginspirasikan Anton seorang alumni teknik kimia

    untuk memulai wirausaha produksi asap cair sebagai zat pengawet pangan alami. Dasar

    pemikiran Anton sederhana saja, dia melihat bahwa hampir di seluruh Indonesia terdapat

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    18/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    103

    sentra-sentra produksi kelapa dimana tempurung kelapa belum banyak dimanfaatkan.

    Anton mulai memproduksi asap cair dengan metoda pirolisa dalam sebuah reaktor dengan

    bahan baku 1 ton tempurung kelapa. Asap keluaran dari reaktor pirolisa dikondensasikan

    sehingga diperoleh 600 L asap cair Grade 3 dan 200 kg arang aktif. Asap cair Grade 3 ini

    hanya dapat digunakan untuk pengawetan kayu, bukan untuk pengawetan pangan mentah.

    Oleh karena itu Anton harus merubah asap cair Grade 3 menjadi asap cair Grade 2, yang

    dapat digunakan untuk mengawetkan pangan mentah, seperti daging dan ikan. Untuk

    mengubah dari Grade 3 ke Grade 2, kandungan tar yang ada di dalam asap cair harus

    dipisahkan dengan metoda distilasi. Di dalam 600 L asap cair yang dihasilkan oleh Anton

    terdapat sebanyak 7% (massa) tar. Ketika asap cair ini dimasukkan ke dalam kolom

    distilasi, didapati bahwa 97% (massa) asap cair ada di produk atas dan 85% tar terdapat di

    produk bawah. Tentukan massa asap cair dan tar pada produk atas dan produk bawah

    kolom distilasi. (Petunjuk: tentukan dulu massa 600 L campuran asap cair + tar, sehingga

    dari situ dapat diketahui massa asap cair dan tar di dalam umpan kolom distilasi. Anggap

    bahwa proses berjalan mantap dan tidak ada kebocoran sehingga seluruh asap yang

    dihasilkan dari proses pirolisa betul-betul mencair).

    5. Kadar gula dalam suatu cairan dinyatakan dengan oBrix. Jadi kalau dikatakan jus jeruk

    memiliki 10 oBrix, berarti di dalam jus tersebut terdapat 10 g (kg, lbm) gula/100 g (kg, lbm).

    Jika anda masuk ke super market dan membeli jus apel kotak berukuran 1 L, lalu membaca

    pada kotak tersebut bahwa jus apel tersebut diproduksi oleh perusahaan Indonesia asli.

    Bagaimana hal itu bisa terjadi padahal Indonesia bukanlah produsen apel. Di negara-negara

    produsen apel, apel tersebut diperas sehingga diperoleh jus apel dengan nilai brix rendah.

    Jus tersebut kemudian diproses dan dipekatkan sehingga mencapai 65-70 oBrix. Jus ini

    kemudian dibekukan dan diekspor ke berbagai negara dalam kondisi beku. Perusahaan

    Indonesia membeli konsentrat jus beku ini, lalu setiba di pabrik mereka di Indonesia jus

    tersebut dicairkan dan ditambahkan air sehingga jadilah jus kotak yang anda beli disupermarket tadi. Perusahaan tersebut membeli 5 ton jus apel konsentrat 70 oBrix dari luar

    negeri seharga US$ 1500/ton dalam tahun 2011. Kemudian memproduksinya menjadi jus

    apel kotak berukuran 1 L yang memiliki nilai 20 oBrix. Jika diasumsi jus tersebut hanya

    terdiri dari gula dan air, berapa banyak air yang harus ditambahkan kepada 5 ton jus

    konsentrat untuk menghasil jus dengan nilai 20 oBrix. Berapa kotak jus apel ukuran 1 L (20

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    19/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    104

    oBrix) yang dapat diproduksi dari 5 ton jus konsentrat (70 oBrix). Jika perusahaan tersebut

    menjual jus apel kotak 1 L (20 oBrix) kepada distributor dengan harga Rp 12500,- per kotak

    dan dengan nilai tukar Rp 9600,-/1 US$, apakah perusahaan untuk mendapatkan

    keuntungan?

    5. Gambar 5.6 (a) menunjukkan sebuah siklon yang diinstallasi pada sebuah industri. Siklon

    merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel padatan dari aliran gas.

    Mekanisme pemisahan partikel tersebut akibat adanya gerakan fluida (gas dan partikel)

    secara spiral karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia menyebabkan

    partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar

    siklon. Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik dan bergerak ke atas

    dalam bentuk spiral yang lebih kecil. Gas yang bersih keluar dari bagian puncak siklon

    sedangkan partikel keluar dari dasar siklon, seperti yang ditunjukkan dari hasil simulasi

    pada Gambar 5.6 (b).

    (a) (b)

    Gambar 5.6(a) Pemisah siklon pada sebua industri, (b) simulasi gerakan partikel dalam siklon

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    20/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    105

    Sebuah industri menghasilkan gas buang sebesar 3000 ft3/menit dengan kandungan partikel

    8,25 gr/ft3. Seluruh gas buang ini dialirkan ke sebuah siklon untuk memisahkan partikel

    dari aliran gas. Siklon yang digunakan dikatakan memiliki efisiensi pengumpulan sebesar

    90%. Buatlah neraca massa partikel dan tentukan berapa banyak pertikel yang terkumpul

    dan yang dibuang ke atmosfir setiap jam.

    6. Diagram balok di bawah ini menunjukkan operasi pencampuran tiga komponen A, B, dan C

    yang masing-masing komposisinya dinyatakan dalam persen massa. Operasi berjalan dalam

    kondisi tunak (mantap, steadi). Dari informasi yang ada tentukan laju alir massa dan

    komposisi produk yang dihasilkan.

    7. Dalam percobaan adsorpsi di laboratorium, seorang mahasiswa teknik kimia diminta untuk

    menguji kemampuan zeolit alam untuk menyerap phenol. Sebanyak 150 mL larutan phenol

    dikontakkan dengan 60 gram zeolit alam di dalam Erlenmeyer berpengaduk, sehingga

    terjadi perpindahan massa phenol ke dalam zeolit alam sedangkan air tidak terjerap.

    Konsentrasi phenol mula-mula di dalam larutan adalah 0,5 mol/L, namun setelah satu jam

    pengontakan dengan zeolit alam konsentrasi phenol berkurang menjadi 0,5 mol/L.

    Tentukan berapa banyak phenol yang terserap untuk setiap gram zeolit alam.

    8. Sebanyak 1 L etanol dengan densitas 0,789 gr/cm3pada 20 oC ingin dicampur dengan 2,5 L

    air yang memiliki densitas 0,998 gr/cm3. Tentukam massa dan komposisi massa masing-

    masing komponen dalam campuran air-etanol.

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    21/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    106

    9. Seorang mahasiswa teknik kimia yang akan melakukan praktikum di laboratorium kimia

    dasar diminta untuk membuat 1000 gram larutan H2SO5 (10% massa). Akan tetapi di

    laboratorium tersebut hanya tersedia larutan H2SO5(25% massa). Jelaskan apa yang harus

    dilakukan oleh si mahasiswa agar ia dapat mempersiapkan larutan H2SO510 %.

    10. Seorang pekerja diminta untuk membuat 2500 kg campuran air dan Ca(OH)2 (slurry)

    dengan konsentrasi 5 % massa Ca(OH)2. Hal ini harus dilakukannya dengan mengencerkan

    dari 1000 kg campuran (slurry) yang mengandung 20% Ca(OH)2. Tentukan berapa banyak

    air yang harus ditambahkan agar diperoleh slurry dengan konsentrasi Ca(OH)25%.

    5.7 Glosarium

    Distilasi : proses pemisahan komponen-komponen dari campuran atas dasar titik didih

    sehingga komponen-komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap

    sebagai produk atas, sedangkan komponen-komponen dengan titik didih lebih tinggi

    akan berada dalam fasa cair sebagai produk bawah.

    Impuritis : zat-zat yang tidak memiliki nilai berarti baik dari segi kualitas maupun

    kuantitas.

    Kontaktor : Sebuah kolom yang dirancang sedemikian rupa untuk mengontakkan dua atau

    lebih zat.

    Quencher : Sebuah alat yang dirancang untuk menurunkan temperatur fluida secara cepat.

    Reaktor : Sebuah alat yang digunakan untuk menjalankan reaksi kimia.

    Scrubber : Sebuah peralatan yang digunakan untuk menghilangkan impuritis dari aliran

    gas.

    Shut-down : Di industri istilah ini dimaksudkan penghentian sebagian proses atau seluruh

    proses di industri tersebut dikarenakan gangguan atau memang direncanakan untuk

    perawatan maupun perbaikan.

  • 7/13/2019 Bab 5 Dasar-dasar Neraca Energi

    22/22

    Bab 5: Dasar-Dasar Neraca Energi

    Slurry : Suatu campuran antara cairan, biasanya air, dengan bahan padat halus seperti

    semen, batu kapur, lempung, dll

    Start-up : Dalam industri istilah ini didefinisikan sebagai periode waktu antara tahap akhir

    konstruksi pabrik dengan tahap operasional pabrik itu sendiri, atau dimaksudkan juga

    terhadap kegiatan memulai pabrik untuk beroperasi sampai mencapai operasional

    steadi.

    Daftar Pustaka

    Felder, R.M dan Rousseau, R.W. (2005) Elementary Principles of Chemical Processes, 3rdEdition.John Wiley and Son, Inc. USA

    Himmelblau,D.M danJames Riggs,B. (2005)Basic Principles and Calculations in ChemicalEngineering, 7

    thEdition,Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.USA

    Wikibooks (2010) Introduction to Chemical Engineering Processes.http://en.wikibooks.org/wiki/Introduction_to_Chemical_Engineering_Processes. Diakses11 Maret 2010.

    http://www.amazon.com/s/ref=ntt_athr_dp_sr_1?_encoding=UTF8&sort=relevancerank&search-alias=books&field-author=David%20M.%20Himmelblauhttp://www.amazon.com/s/ref=ntt_athr_dp_sr_2?_encoding=UTF8&sort=relevancerank&search-alias=books&field-author=James%20B.%20Riggshttp://en.wikibooks.org/wiki/Introduction_to_Chemical_Engineering_Processeshttp://en.wikibooks.org/wiki/Introduction_to_Chemical_Engineering_Processeshttp://en.wikibooks.org/wiki/Introduction_to_Chemical_Engineering_Processeshttp://www.amazon.com/s/ref=ntt_athr_dp_sr_2?_encoding=UTF8&sort=relevancerank&search-alias=books&field-author=James%20B.%20Riggshttp://www.amazon.com/s/ref=ntt_athr_dp_sr_1?_encoding=UTF8&sort=relevancerank&search-alias=books&field-author=David%20M.%20Himmelblau