kuliah ke-3 manajemen proyek [autosaved]

44
BAHAN KULIAH : SI – 316 KONSTRUSI JALAN 3. MANAJEMEN PROYEK FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Upload: santigloriaa

Post on 21-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Konstruksi Jalan, Manajemen Proyek

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

BAHAN KULIAH : SI – 316 KONSTRUSI JALAN3. MANAJEMEN PROYEK

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Page 2: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

I. PENGERTIAN MANAJEMEN

(1). Beberapa definisi tentang manajemen :a. Pencapaian tujuan yg telah ditetapkan

melalui kegiatan2 orang lain (George R. Terry);

b. Penyelesaian pekerjaan melalui orang lain (Harold Koontz dan Cerryl O. Donell);

c. Berhubungan dg pengarahan orang dan fungsi2nya untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan (John M. Pfiffner);

d. Proses pengintegrasian, pengkoordinasian dan atau pemanfaatan elemen2 suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efisien (Howard M. Carlisle);

e. Usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui pemanfaatan manusia sebagai sumber daya.

Page 3: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

(2). Fungsi – fungsi manajemen :

a. Luther Gulick, dg akronim POSDCORB 1. Planning (Perencanaan); 2. Organizing (Pengorganisasian); 3. Staffing (Penyusunan Pegawai); 4. Directing (Pemberian bimbingan); 5. Coordinating (Pengkoordinasian); 6. Reporting (Pelaporan); 7. Budgeting (Penganggaran).

b. George R. Terry, dengan akronim POAC 1. Planning (Perencanaan); 2. Organizing (Pengorganisasian);3. Actuating

(Penggerakan/Pendorongan);4. Controlling (Pengendalian).

Page 4: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

(3). Unsur-unsur Manajemen :

Menurut George R. Terry, unsur-unsur/sumber-sumber manajemen ada 6 (lebih dikenal dgn 6 M), yaitu :

a. Man/Man Power (Sumber Daya Manusia/Tenaga kerja);

b. Money (Dana/uang/modal);

c. Materials (Bahan-bahan);

d. Machines and equipment (Mesin-mesin dan peralatan);

e. Method (Metoda/teknologi);

f. Market (Pasar).

(4). Proses Manajemen :

Merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Faktor2 penting dalam proses manajemen al; kepemimpinan (leadership), komunikasi, pengambilan keputusan, koordinasi.

Page 5: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

MANAJEMEN

SUMBER DAYA DAN WAKTU (UNSUR)

KEGIATAN (FUNGSI)

P PERENCANAO PENGORGANISASIANA PENGGERAKANC PENGENDALIAN

M TENAGA KERJAM UANGM MATERIALM PERALATAN, METHOD &T WAKTU

TUJUAN

Page 6: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

II. MANAJEMEN PROYEK

(1). Pengertian Proyek :Proyek adalah rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi waktu, fisik, dan biaya guna mewujudkan gagasan serta mendapatkan tujuan tertentu.

Unsur-unsur utama dalam suatu proyek adalah :

a. Biaya : Keuangan, investasi, kuantitas;

b. Kualitas : Ukuran/standar yg diinginkan dan persyaratan

yang jelas;

c. Waktu : Kapan dan berapa lama waktu yg dibutuhkan;

d. Lingkungan : Lingkungan internal (al; organisasi proyek,

hubungan dg pihak2 yg terlibat, kondisi lokasi

cuaca, masyarakat), dan lingkungan eksternal

(al; kebijakan pemerintah dalam hal ekonomi

keuangan, dan politik).

Page 7: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

BIAYA (COST)

WAKTU (TIME)KUALITAS(QUALITY)

ManajemenKonstruksi

dan ManajerKonstruksi (CM)

Lingkungan Proyek

Eksternal

Internal

Hubungan Unsur-Unsur Utama Proyek Konstruksi

Page 8: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Ciri-ciri Proyek :

1.Terdiri dari bagian-bagian pekerjaan / kegiatan;

2.Antar kegiatan ada hubungan ketergantungan;

a. Ketergantungan waktu (urutan);

b. Ketergantungan teknis;

3. Untuk pelaksanaan setiap kegiatan perlu :

a. Sumber daya (bahan, alat, tenaga);

b. Waktu.

Page 9: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

(2). KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI :

Suatu pekerjaan konstruksi dapat dikatagorikan sebagai proyek konstruksi bila memenuhi kriteria :

1. Mempunyai waktu awal dan waktu akhir, artinya dimulai dari awal proyek (awal kegiatan) dan diakhiri dengan akhir proyek (akhir kegiatan), serta mempunyai jangka waktu tertentu;

2. Rangkaian kegiatan proyek hanya satu kali, sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik, oleh karena itu tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis.

Catatan :Suatu proyek pembangunan pembuangan air kotor di Kota Bandung, Kota Bogor dan Kota Cirebon dengan panjang masing-masing kota 10 km, dengan spesifikasi yang sama merupakan tiga proyek yang sejenis, tapi tidak identik. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan proyek tersebut terjadi pada lokasi, waktu, serta metoda pelaksanaan yang bebeda Ketiga proyek tersebut tidak perlu mempunyai waktu awal dan akhir yang sama, tetapi bisa berbeda tergantung kondisi proyek masing-masing.

Page 10: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

PROYEK KONSTRUKSI

PROYEK KONSTRUKSI

Unik

MelibatkanSumber Daya

MelibatkanOrganisasi Tepat Mutu

Tepat Waktu

Tepat Biaya

Tiga Karakteristik Proyek Konstruksi

Tiga Kendala Proyek Konstruksi

(3). KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI

Page 11: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Proyek Sebagai Suatu Sistem

Sumber Daya Proyek

Hasil Kegiatan ProyekKegiatan Proyek

Masukan Proses Keluaran

Awal Kegiatan

Akhir Kegiatan

Page 12: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Tahap Detil Desain (Perancangan)

Tahap Detil Desain (Perancangan)

Tahap Pengadaan (Pelelangan)

Tahap Pengadaan (Pelelangan)

Tahap Implementasi (Pelaksanaan Konstruksi)

Tahap Implementasi (Pelaksanaan Konstruksi)

Tahap Operasi dan Pemeliharaan

Tahap Operasi dan Pemeliharaan

Tahap Studi Kelayakan, Pra

desain

Tahap Studi Kelayakan, Pra

desain

Tahap Konseptual Gagasan :

Perumusan gagasan, kerangka acuan, Pra-

FS.

Tahap Konseptual Gagasan :

Perumusan gagasan, kerangka acuan, Pra-

FS.

Untuk mendapatkan keputusan ttg kelanjutan investasi yang akan dilaksanakan, tinjauan thd aspek sosial, budaya, ekonomi, finansial, legal, teknis dan administratif.Untuk menetapkan dokumen perencanaan lengkap dan terperinci secara teknis dan administratif.Untuk memilih kontraktor pelaksana Dari proses ini diperoleh penawaran yang kompetitif dari kontraktor dengan tingkat akuntabilitas dan transparansi yang baik.Pada tahap ini kontraktor memiliki peran dominan. Peran pemilik proyek dilakukan oleh agen pemilik sebagai konsultan pengawas dengan tujuan untuk mereduksi segala macam penyimpangan.Merupakan operasi rutin dan pengamatan prestasi akhir proyek, serta pemeliharaan fasilitas bangunan yang dapat digunakan untuk kepentingan sosial dan ekonomi masyarakat.

Tahapan Kegiatan Proyek Konstruksi

Bangunan siap digunakan / Beroperasi

Bangunan siap digunakan / Beroperasi

Page 13: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

1). Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Tujuan tahap ini untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungan).

Kegiatan yang dilaksanakan :a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan

meng- estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut;

b. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis), maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial);

c. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun secara finansial;

d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.

Page 14: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

2). Tahap Desain / PerancanganTahap ini meliputi 2 sub tahap yaitu Pra-Desain

(Preliminary Design) dan pengembangan desain dan detil desain (Detail Design).

3). Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement)Tujuan kegiatan tahap ini adalah untuk menunjuk

kontaktor atau sejumlah sub-kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di lapangan.

4). Tahap Pelaksanaan (Construction)Tujuan tahap pelaksanaan (construction) adalah untuk

mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta kualitas yang telah disyaratkan.

5). Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar

bangunan yang telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu dibuat suatu catatan mengenai konstruksi berikut Petunjuk Operasinya dan melatih petugas dalam penggunaannya.

Page 15: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

(2). Pengertian Manajemen Proyek :

Manajemen Proyek adalah proses manajemen berupa proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan dalam setiap kegiatan proyek agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi semua persyaratan, yaitu :

a. Sesuai kualitas yang disyaratkan;

b. Sesuai biaya (kuantitas) yang disediakan;

c. Sesuai waktu yang telah ditetapkan;

d. Tercapainya tertib administrasi;

e. Memperoleh profit yang wajar.

Page 16: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

ELEMEN MANAJEMEN PROYEK

HASIL AKHIR

MANAJEMEN PROYEK

-Perencanaan-Pelaksanaan-Pengendalian

SUMBER DAYA MANUSIA & TEKNIK

WAKTU

DANA

TUJUAN

Page 17: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

(3) Prinsip Umum Manajemen Proyek :

a. Penyelenggaraan proyek tergantung pada 2 faktor utama yaitu sumber daya dan fungsi-fungsi manajemen.

b. Fungsi - fungsi manajemen dimaksudkan sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat mengarahkan atau mengendalikan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

c. Kegiatan yg dilakukan oleh sumber daya manusia dalam penyelenggaraan proyek :• Perlu ditunjang dengan uang, material dan

peralatan, • Harus ditata melalui fungsi-fungsi manajemen

dalam keterbatasan waktu yang disediakan agar tidak terjadi pemborosan.

d. Sumber Daya : manusia, uang/dana, material, dan peralatan.

Page 18: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

LATAR BELAKANG

III. KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

Salah satu aspek dalam Manajemen Proyek yang perlu dipertimbangkan agar out put proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah direncanakan adalah Aspek Manajemen SDM;

Perencanaan SDM sebaiknya didasarkan pada atas organisasi proyek yang dibentuk dengan melakukan langkah-langkah; proses stafing, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab;

Namun demikian adanya organisasi dan SDM saja tidak cukup untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan suatu proyek, karena masih dibutuhkan adanya sinergitas diantara pihak-pihak yang terlibat melalui KOMUNIKASI yang baik;

Page 19: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu

communication, atau dari bahasa latin yaitu communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, dengan maksud memperoleh umpan balik.

Aktivitas komunikasi pada umumnya meliputi :

a. Komunikasi internal (lingkungan kerja, organisasi) dan eksternal (antar organisasi, masyarakat, dll).

b. Komunikasi formal (laporan-laporan, risalah rapat, dll) dan tidak formal (memo, diskusi-diskusi sementara, email).

c. Komunikasi vertikal (ke atas / ke bawah) dan horisontal (sejajar).

d. Komunikasi resmi (berupa surat dan laporan-laporan).

e. Komunikasi dilakukan secara tertulis dan lisan (verbal).

Page 20: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu

communication, atau dari bahasa latin yaitu communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama.

Pengertian Secara umum komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.

Pengertian menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat diterima.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, dengan maksud memperoleh umpan balik.

Page 21: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Aktivitas komunikasi pada umumnya meliputi :

a. Komunikasi internal (lingkungan kerja, organisasi) dan eksternal (antar organisasi, masyarakat, dll).

b. Komunikasi formal (laporan-laporan, risalah rapat, dll) dan tidak formal (memo, diskusi-diskusi sementara, email).

c. Komunikasi vertikal (ke atas / ke bawah) dan horisontal (sejajar).

d. Komunikasi resmi (berupa surat dan laporan-laporan).

e. Komunikasi dilakukan secara tertulis dan lisan (verbal).

Page 22: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Fungsi Komunikasi Dalam Lingkungan Kerja Menjalin hubungan baik dengan rekan

kerja di tempat kerja. Membangun kerja sama dan sinergi

dengan rekan kerja. Memberitahu tentang kerja dan

mengarahkan kerja itu sesuai dengan tujuan.

Mengatasi perbedaan pendapat, ketegangan, dan konflik.

Page 23: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Media Komunikasi

Media Komunikasi, saluran melalui mana pesan disampaikan.

Memilih komunikasi yang tepat tergantung pada kapasitas media dalam membawa informasi.

Media komunikasi antara lain meliputi :a. Tatap mukab. Teleponc. Surat pribadid. d. Surat resmi

Page 24: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

INDENTIFIKASI INFORMASI

Penerimaan yang terkait dengan tugas, maka perlu diidentifikasi hal-hal sebagai berikut :

Sumber Informasi yang benar

a. Dalam pelaksanaan tugas, seorang pelaksana akan menerima informasi baik dari anggota ataupun pimpinan kelompok kerja secara tertulis maupun lisan

b. Setelah informasi diterima, pelaksana lapangan harus dapat meneliti bahwa informasi tersebut berasal dari simber yang benar, misal dari atasan langsung, anggota kelompok kerja termasuk mandor dan sub kontraktor

Uraian Informasi benar

Pelaksana lapangan harus mampu meneliti bahwa isi informasi yang diterimanya telah benar dan sesuai dengan tugas pekerjaannya :

Page 25: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

a. Bila berasal dari Atasan Langsung, berisi informasi :

(1) Uraian tugas yang menyangkut tugas dan wewenang sebagai pelaksana lapangan

(2) Surat Perintah Kerja

(3) Prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas (sesuai SOP)

(4) Surat Keputusan

(5) Surat Edaran

b. Bila berasal dari anggota kelompok kerja termasuk mandor / sub kontraktor :o Pelaksanaan pekerjaan sesuai instruksi kerjao Perhitungan progres fisik yang dikerjakan di

lapangano Adanya hambatan-hambatan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

Page 26: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

PROSES KOMUNIKASI

Langkah 1Pengirim

mempunyai ide atau

informasi untuk dibagi

Langkah 2Pengirim

menyandikan ide

Langkah 3Pengirim mengirim

pesan

Langkah 4Penerima

memahami pesan

Langkah 5Penerima mengartikan pesan

Langkah 6Penerima mengirim

umpan balik

Umpan balik juga perlu disan-dikan, dikirim, dan

diartikan

Page 27: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Di Indonesia 2002-2005 , 5000 orang meninggal, 550 orang cacat, 300.000 orang luka, akibat Kecelakaan Kerja, dana kompensasi dari Jamsostek 500 M (Kompas,11-8-2006)

Di Jepang thn 1989, 1017 orang meninggal, di sektor Konstruksi

Di Inggris 1980-1985, 739 org meninggal disektor Konstruksi, 517 orang meninggal karena kegagalan SM K3

Di Amerika menurut Otoritas K3 ,1000 orang meninggal/ thn; menurut National Safety Council 570 org meninggal per tahun,disektor Konstruksi; biaya K3 yang dikeluarkan per- tahun $ 5 s/d 10 M

Penyebab utama kecelakaan kerja 88% faktor manusia yang lagi lengah dan lalai

Program K3 tidak akan sukses tanpa dukungan TOP Manajer

LATAR BELAKANG

IV. SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI

Page 28: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Pengertian : K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

dengan pengertian pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 guna terciptanya tempat kerja yang selamat,aman, efisien dan produktif.

Page 29: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Pengertian :BAHAYA adalah suatu kondisi

yang potensial dapat menimbulkan suatu kejadian berupa kematian, kecelakaan, kehilangan produksi, kerusakan atas aset-plant-produk-bisnis, kerusakan lingkungan.

RISIKO adalah sesuatu hal yg berpeluang untuk terjadinya kematian, kerusakan, kesakitan yang disebabkan karena bahaya.

Page 30: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Bersifat sangat komplek, multi disiplin ilmu dan gaya seni arsitektur

Melibatkan banyak tenaga kerja kasar dan berpendidikan relatif rendah ;

Masa kerja terbatas;

Intensitas kerja yang tinggi

Menggunakan peralatan kerja beragam dan berpotensi bahaya

Karakteristik Kegiatan Proyek Konstruksi

Page 31: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

31

Pada dasarnya setiap insan ingin bekerja dengan selamat :

selamat diperjalanan, selamat ditempat kerja, dan selamat kembali ke rumah.

Dan setiap insan ingin / mendambakan bekerja di tempat yang aman, sehat dan nyaman serta dapat memberikan jaminan kesejahteraan pada dirinya beserta keluarga

Untuk itu diperlukan Sistem Manajemen K3

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Page 32: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

32

Mengingat kegiatan konstruksi yang sangat kompleks, karenanya untuk mencapai sasaran K3

dibutuhkan :

SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI YANG TERINTEGRASI

Sasaran K3

Untuk menjamin dan meningkatkan

keamanan total dari ancaman

RISIKO BAHAYA

Life safety Property safety Environmental

safety

Page 33: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Apakah Kecelakaan dapat dicegah ?

Setiap kecelakaan selalu ada sebabnya.

Sebab sebab dasar :1. Faktor tingkah laku manusia.2. Faktor Lingkungan.3. Faktor pengelolaan / Prosedure.

Bila penyebab dasar dapat dihilangkan , maka kecelakaan dapat dihindarkan.

Pada dasarnya kecelakaan dapat dicegah !!!! …

Page 34: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Konstruksi secara umum di Indonesia masih sering terabaikan, karena : Rendahnya kesadaran masyarakat akan masalah

keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi Pemahaman dan ketaatan terhadap ketentuan K3

masih kurang Kelalaian pelaksana dan lemahnya pengawasan. Rendahnya tingkat penegakan hukum oleh

pemerintah, Masih adanya anggapan bahwa program K3 hanya

akan menjadi tambahan beban biaya perusahaan Tidak dilibatkannya tenaga ahli/tenaga trampil di

bidang konstruksi maupun ahli K3 dalam pelaksanaan konstruksi.

Belum adanya komitmen dari manajemen puncak disetiap kegiatan/ pelaksanaan konstruksi, sehingga SMK3 konstruksi tidak diterapkan dengan sepenuhnya.

PERMASALAHAN YANG ADA

Page 35: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

a. Jenis perlengkapan keselamatan kerja Safety hat Safety shoes Kaca mata keselamatan Masker Sarung tangan Alat pelindung telinga

b. Masalah Umum Adanya perlengkapan keselamatan kerja yang tidak

melalui pengujian laboratorium Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang

pemakai merasa terganggu Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas

penggunaan perlengkapan keselamatan kerja Pengawasan terhadap keharusan penggunaan

perlengkapan keselamatan kerja sangat lemah Kewajiban untuk memelihara perlengkapan

keselamatan kerja yang menjadi tanggung jawab perusahaan sering dialihkan kepada pekerja.

Perlengkapan Keselamatan Kerja

Page 36: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

c. Masalah pemakaian perlengkapan keselamatan kerja secara umum :

Pekerja tidak mau memakai perlengkapan keselamatan kerja dengan berbagai alasan

Perusahaan tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja dengan berbagai alasan

Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang disediakan oleh perusahaan tdak sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi pekerja

Perusahaan mengadakan perlengkapan keselamatan kerja hanya sekedar memenuhi persyaratan formal tanpa mempertimbangkan kesesuaiannya dengan maksud pemakaiannya.

Page 37: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

LATAR BELAKANG

V. PENGELOLAAN LINGKUNGAN

a. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya (UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).

b. Lingkungan hidup pada dasarnya terdiri atas 4 unsur, yaitu materi, energi, ruang dan kondisi/situasi setempat.

c. Aspek-aspek Lingkungan Hidup yang terkait dengan pekerjaan konstruksi dapat dibedakan atas Komponen Fisik – Kimia, Komponen Biologi, Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Page 38: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

38

Pengamanan Lingkungan pada Tahap Konstruksi

Prinsip Pengelolaan Lingkungan a. Pengelolaan lingkungan adalah upaya

terpadu dalam melakukan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.

b. Perwujudan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan.

c. Untuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain : Preventif, Kuratif (penanggulangan), Insentif (kompensasi).

Page 39: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan

a. Pendekatan Teknologi Berupa tata cara teknologi yang dapat dipergunakan

untuk melakukan pengelolaan lingkungan

b. Pendekatan Ekonomi Kemudahan dan keringanan dalam proses

pengadaan peralatan untuk pengelolaan lingkungan Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar

terhadap masyarat yang terkena dampak. Pemberdayaan masyarakat dalam proses

pelaksanaan kegiatan dan penggunaan tenaga kerja.

Penerapan teknologi yang layak ditinjau dari segi ekonomi.

c. Pendekatan Institusional /Kelembagaano Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan

instansi terkait, dan masyarakat setempat dalam pengelolaan lingkungan.

Melengkapi peraturan, dan ketentuan serta persyaratan pengelolaan lingkungan termasuk sanksi-sanksinya.

Penerapan teknologi yang dapat didukung oleh institusi yang ada.

Page 40: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

40

Komponen Pekerjaan Konstruksi yang menimbulkan Dampak :

1) Persiapan Pelaksanaan Konstruksi a. Mobilitas peralatan berat, terutama

untuk jenis kegiatan konstruksi yang memerlukan banyak alat-alat berat, dan terletak atau melintas areal permukiman, serta kondisi prasarana jalan yang kurang memadai.

b. Pembuatan dan pengoperasian bengkel, base-camp dan barak kerja yang besar dan terletak di areal pemukiman.

c. Pembukaan dan pembersihan lahan untuk lokasi kegiatan yang cukup luas dan dekat areal pemukiman.

Page 41: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

41

2) Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi

a. Pengelolaan quarry oleh proyek yang mencakup pekerjaan peledakan/penggalian di daratan atau penggalian di badan sungai

b. Pembangunan dan pengoperasian base camp, crushing plant, AMP dan Batching Plant.

c. Pekerjaan tanah, mencakup penggalian dan penimbunan tanah.

d. Pembuatan pondasi, terutama pondasi tiang pancang.

e. Pekerjaan struktur bangunan, berupa beton, baja dan kayu.

f. Pekerjaan jalan dan pekerjaan jembatan.

g. Pekerjaan pengairan seperti saluran dan tanggul irigasi/banjir, sudetan sungai, bendung serta bendungan

Page 42: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

42

Dampak Yang Timbul Pada Pekerjaan Konstruksi dan Upaya Penanganannya :

1) Meningkatnya Pencemaran Udara dan Debu

2) Terjadinya erosi dan longsoran tanah serta genangan air

3) Pencemaran kualitas air4) Kerusakan prasarana jalan dan

fasilitas umum5) Gangguan Lalu Lintas6) Berkurangnya keaneka-ragaman

flora dan fauna

Page 43: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

43

Pengaturan Lalu Lintas Di Lingkungan Kegiatan Konstruksi : 1. Perlindungan pekerjaan terhadap

kerusakan oleh Lalu Lintas 2. Memastikan jalan alih darurat (Detour)3. Memastikan bahwa semua pekerja telah

mengetahui fungsi masing-masing peralatan yang akan digunakan untuk pengaturan rambu-rambu lalu lintas

4. Penyediaan Rambu, Kerucut lalu Lintas (Traffic Cone), Tiang Penghalang, Barikade (Penghalang) dan Lampu Lalu Lintas

5. Mengarahkan dan mengatur bendera oleh Petugas Bendera

6. Penempatan Rambu dan Tanda-tanda lalu Lintas

7. Pelaksanaan Pengaturan

Page 44: Kuliah Ke-3 Manajemen Proyek [Autosaved]

KASIH

TERIMA