kuliah dr.sri
DESCRIPTION
anakTRANSCRIPT
KEPANITERAAN UMUM ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
2007
Tutor: Sri Priyantini M
DATA MEDIK ORIENTASI MASALAH (DMOM)/CMOM/POMR
Tindakan dokter harus selalu berdasarkan alasan yang rasional sesuai masalah yang ada pada pasien
Problem Oriented Medical Record
A. DATA DASAR B. DAFTAR MASALAHC. INITIAL PLANS (RENCANA AWAL)D. PROGRESS NOTES (CATATAN KEMAJUAN)
DATA DASAR- informasi yang harus didapat dari pasien yang bersifat umum maupun khusus
DAFTAR MASALAHa. Masalah aktif : masalah yang masih, sedang berlangsung,
membutuhkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut sekarang juga
b. Masalah Inaktif : masalah yang ada pada pasien tetapi tidak perlu
atau belum perlu tindakan khusus saat sekarang
dapat berupa masalah yang lalu yang mungkin berkaitan dengan masalah sekarang,
atau masalah yang dapat berakibat pada masa selanjutnya (faktor risiko)
INITIAL PLANS (RENCANA AWAL)• Membuat rencana awal pemecahan masalah
• berdasarkan hasil analisis dari data dasar
• Merupakan rencana awal pengelolaan pasien
• Terdiri dari :
Assessment : interprestasi atau kesan penilaian(kajian) keadaan saat ini
dapat disebut diagnosis kerja, selanjutnya dilengkapi diagnosis banding,
DD (diagnosis banding) terbawah adalah diagnosis utama
Ip. Dx : upaya mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk memastikan
diagnosis, Subyektif : keluhan pasien, obyektif : data pemeriksaan klinis
oleh dokter dan penunjang
Ip.Rx : terapi rasionanl sesuai assessment atau Diagnosis utama
Ip.Mx :monitoring selama perawatan (keberhasilan terapi, komplikasi, efek
samping, dsb)
Ip.Ex : edukasi terhadap keluarga berkaitan dengan proses perawatan,
tindakan terapi dan pemeriksaan yang akan atau sedang dilakukan pada
pasien
PROGRESS NOTES (CATATAN KEMAJUAN)Subyektif : yang dikeluhkan pasien
Obyektif : hasil pengamatan, pemeriksaan dokter,
pemeriksaan penunjang
Assessment : catatan kemajuan dan perkembangan pasien
Planning : rencana kerja untuk kelanjutan pengobatan dan perawatan
CATATAN MEDIK
DATA DASAR anamnesis RPS, RPD, RPK, R.SOSEK Perinatal, post natal, makan minum, imunisasi, tumbangPemeriksaan fisikPenunjang/laboratSatus gizi
Tahapan pemecahan masalah1. Tentukan semua diagnosis kerja (Assessment)2. Pilahlah mana yang problem aktif mana yang problem pasif3. Tulislah rencana awal (Initial Plans)4. Bila perlu dilanjutkan dengan Progress note.
MENGGUNAKAN DATA CM UNTUK MENENTUKAN LANGKAH PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Contoh kasus
Assessment :1. Observasi febris2. Observasi anemia3. Gizi KEP sedang4. Imunisasi belum lengkap5. Anak terlantar
DAFTAR MASALAH
Problem Aktif problem pasif
1. Observasi febris Imunisasi belum lengkap2. Observasi anemia Anak terlantar3. Gizi KEP sedang
Catatan Medik
INITIAL PLANS :
1. Assesment : Observasi Febris DD. TBC paru Demam reumatik ISK Malaria Demam Paratifoid Demam TifoidInitial- Dx : S: - O : darah rutin, prep.darah tepi, widal, kultur darah, darah malaria - Rx : Inf Dextrose 5 % + elektrolit pemeliharaan Inj. Ampisilin 3 x 500 mg i.v parasetamol 250 mg (kalau perlu)- Mx : tanda vital (suhu, nadi), preparat darah tepi, komplikasi- Ex : memberitahu ibu tentang perjalanan penyakit, indikasi pemeriksaan untuk kepentingan diagnosa, komplikasi, dsb………………………………..
INITIAL PLANS :
2. Assesment : Observasi Anemia DD. Perdarahan aplastik hemolitik defisiensiInitial- Dx : S: - O : darah rutin, prep.darah tepi- Rx : fortifikasi besi perbaikan dietetik (besi haem) - Mx : preparat darah tepi, komplikasi anemia- Ex : memberitahu ibu tentang perjalanan penyakit, indikasi pemeriksaan untuk kepentingan diagnosa, komplikasi, dsb………………………………..
INITIAL PLANS :
3. Assesment : Gizi KEP sedang (BB/PB : 75 %) DD. Organik : defek anatomi, gangguan menelan nonorganik : nutrisi inadekuatInitial- Dx : S: - O : -- Rx : Diet x kkal/BB/hari, protein gr/BB/hari, Lemak gr/BB/hari 3 x nasi 3 x 200 cc susu snack 2 x - Mx : penerimaan diit, muntah, diare- Ex : memberitahu ibu tentang penyakit, komplikasi, cara pemilihan dan penyajian diet yang benar dsb………………………………..
Observasi anemiaObservasi anemia dengan organomegali
Observasi perdarahan (diasthesis hemoragik)
Observasi edema anasarka
Distres respirasi
Obsevasi kejang dengan penurunankesadaran
Observasi Febris
Observasi kejang Demam
Bronkopnemonia
Asma Bronkiale
Bronkiolitis
ISPA
Tonsilofaringitis akut
BEBERAPA CONTOH ASSESSMENT BERDASARKAN PENGELOMPOKAN MASALAH PENYAKIT
Diare akut dehidrasi ringan sedang
KEJANG Bangkitan yang timbul akibat lepas muatan listrik yang berlebihan dijalarkan dari sel neuron satu ke sel neuron lainnya akhirnya sampai ke neuromuskular junction
Deskripsi kejang dalam anamnesa :
2 jam yang lalu kejang 2x @ 10 menit, kejang seluruh tubuh/bagiantangan saja, selama kejang tidak sadar, sebelum kejang sadar dan sesudah kejang anak sadar/menangis, atau diantara 2 kejang anak Tidak sadar/diam saja
Lokasi kejang:-Umum- fokal : jari, tangan, kaki, sisi sebelah
Tipe kejang:TonikKlonikTonik-klonikSubtle (neonatus) : berkedip, spt menghisap, mengayuh sepeda
PENENTUAN STATUS NEUROGIS PADA PASIEN KEJANG
1. Kedaan umum : • Tingkat kesadaran GCS (EMV)/GPCS (Glascow Coma Scale) :
sadar, somnolen, sopor, coma (skor GCS : 3-15, GPCS: 7-35)• ada tidaknya kejang • terdapat kelainan posisi : dekortikasi, deserebrasi, frog-position
(spastik) (hipotoni)2. Kepala : • nilai ubun-ubun besar : datar, cembung, sudah menutup, melebar• nilai sutura : melebar atau tidak, • deformitas kepala, wajah dismorfik, • Lingkar kepala : mikrosefali, normal, makrosefali• mata : pupil kanan kiri (isokor/anisokor) Ø 2mm, pupil melebar,
reflek cahaya pupil (N/↑/ ↓), reflek kornea (N/↑/ ↓),
reflek bulu mata (N/↑/ ↓), dolls eyes)• Saraf kranial : parese kelopak mata, otot muka, deviasi konjugae,
strabismus
a. tanda rangsang meningeal: Brudzinski I, II, Kernigne sign b. reflek fisiologisc. reflek patologis: Babinski, d. gerakan : simetris, paresee. tonusf. klonus g. kekuatan otot
4. Lakukan Pemeriksaan di bawah ini secara urut :
3. Leher : simetris, kaku kuduk
Glascow Pitsburg Coma Scale
A. Buka mata : spontan (4) perintah (3) rangsang nyeri (2) tdk ada (1)
B. Respon motorik : menurut perintah (6) reaksi setempat (5), menarik (4) fleksi abnormal (3) ekstensi (2) tidak ada (1)
C. Respon verbal : orientasi baik (5) disorientasi (4) kata2 tak bersusun (3) suara saja (2) tidak ada (1)
D. Respon pupil thd cahaya : normal (5) lambat (4), respon tdk sama (3) besar tdk sama (2) tdk ada (1)
E. Reflek saraf otak tertentu : semua ada (5) reaksi bulu mata tdk ada (4) reaksi kornea tdk ada (3) dolls eye (2) reflek kranial tdk ada (1)
F. Kejang : tdk ada (5) kejang fokal (4) kj umum intermiten (3) umum, kontinyu (2) flaksid (1)
G. Nafas spontan : pola normal (5) periodik (4) hiperventilasi sentral (3) irreguler (2) apnu (1)
Posisi pasien tidur Kaku kuduk : flesikan mendadak leher hingga menyentuh dada, positif bila ada tahananBrudziski I : menekuk leher, positif bila ekstremitas bawah fleksi (fleksi tungkai pada sendi coxae)Brudziski II : fleksikan salah satu tungkai positif bila tungkai kontralateral ikut fleksi Kernigne sign : penderita tidur fleksikan tungkai atas, lalu fleksikan tungkai bawah pada sendi lutut ( 90°), coba luruskan tungkai bawah spy lurus dg tungkai atas tersebut positif bila ada tahanan saat meluruskan tungkai bawah
R.Fisiologis :
(Reflek triceps Reflek Biceps, Reflek patela, Reflek achiles)
R. Patologis :Reflek Babinski
Fungsi motorik ekstremitas dibandingkan atas- bawah kanan – kiri
AtasKanan / kiri
BawahKanan/kiri
N/↑/↓ N/↑/↓ N/↑/↓N/↑/↓ / /
+/- +/- +/- +/- / /
Tonus : tahanan otot terhadap regangan • Tonus fasik : menguji tahanan anggota gerak untuk bergerak
dan aktifitas reflek tendon• Tonus postural ; tahanan terhadap gaya berat
(tarikan, suspensi vertikal, suspensi horizontal)
Klonus : respon kontraksi otot berlebihan karena regangan pemendekan otot
Kekuatan otot : anak yg kooperatif & tahu instruksi5 : normal4 : dpt gerakkan sendi dg aktif untuk menahan berat3 : dpt gerakkan anggota gerak menahan berat, tdk dapat bergerak melawan tahanan pemeriksa 2 : dpt gerakkan anggota gerak, tdk dapat menahan berat, tdk dapat melawan tahanan pemeriksa1 : teraba ada kontraksi otot, tdk ada gerakan anggota gerak0 : paralisis, tidak ada kontraksi otot sama sekali
kejang
serebral
nonserebral
akut
Kronik berulang
Infeksigg.metab.gg.ElektrolitSOLMalformasiBahan Toksik
Infeksi intrakranial
Infeksi ektrakranial
Kejang Demam
MeningitisEnsefalitis MeningoensefalitisAbses otak
epilepsi
TetanusRacun botulismtetani
Diagnosis banding/Etiologi kejang
Kejang serebral : • Kejang dengan penurunan kesadaran: DD. SOL Toksik Metabolik Infeksi intrakranial : Ensefalitis Meningoensefalitis
• EPILEPSI• Kejang Demam : DD. Kejang Demam Komplek Kejang demam simplek
Diagnosis Banding Kejang
PROBLEM SOLVING kasus Kejang
INITIAL PLANS :
1. Assesment : Observasi kejang demam DD. Kejang demam komplek Kejang demam simplek
Initial- Dx : S: - O : elektrolit, pungsi lumbal- Rx : Inj. Diazepam- Mx : kejang berulang, kesadaran, tanda vital (suhu, RR. HR),- Ex : bila anak kejang ibu harus tenang, menjaga jalan nafas siapkan antikejang perektal
KEJANG DEMAM
Bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu (rektal >38 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium
• umur 6 bulan- 5 btahun• pernah kejang tanpa demam tidak termasuk KD• KD pada umur < 1 bulan tidak termasuk KD• KD pada umur < 6 bln atau > 5 th pikirkan infeksi SSP, Epilepsi disertai demam• KD 2-4% populasi anak 6 bl-5 th
Klasifikasi :1. Kejang demam sederhana2. Kejang demam kompleks
Kejang demam sederhana
Berlangsung singkat < 15 menit, umum tipe tonik dan atau klonik, berhenti sendiri, tidak berulang dalam 24 jam
Kejang demam kompleks, dengan ciri-ciri salah satu :• kejang lama > 15 menit• kejang fokal atau parsial satu sisi, kejang umum didahului
kejang parsial• berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
• Pemeriksaan laboratorium rutin untuk kejang demam sederhana tidak dianjurkan• pemeriksaan pungsi lumbal atas indikasi : KD umur < 12 bln• EEG indikasi : kejang demam kompleks umur > 6 th, kejang fokal• Foto kepala atau CT scan : defisit neurologis, parese, papil edema
PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM
Kejang diazepam rektal 0.5-0.75 mg/kgBB perkali(dosis 5 mg untuk < 3 th atau BB < 10 kg, dosis 10 mg untuk > 3 th atau BB > 10 kg )
Rumah
Pelayanan kesehatan
Kejang diazepam i.v 0.3-0.5 mg/kgBB/kali pelan dlm
Waktu > 2 menit atau 1-2mg/menit, dosis maks.20mg
Dalam 5 menit kejang belum berhenti bisa diulang lagi
Bila masih kejang berikan fenitoin i.v dosis awal 10-20mg/
kgBB/kali pelan, dosis rumat 4-8 mg/kgBB/hari 12 j setelah
dosis awal
Suportif :• Pemberian antipiretik : parasetamol 10mg/kgBB/kali
DIARE
DEFINISI•Seminar rehidrasi Nasional III,1982:
Berak lembek cair sampai cair sebanyak 3-5 kali/hari• Berasal dari diarrhoia (bhs yunani) atau pull through yang berarti
perubahan frekuensi dan konsistensi berak• Smith 1975 : perubahan frekuensi dan konsistensi berak• Diare akut : diare berlangsung < 7 hari biasanya bersifat
self limited• Diare kronik : diare yang berlangsung terus menerus selama
> 2 minggu
TIPE DIARE
Bentuk tinja : Tinja cair tinja lembek cair Tinja berdarah dan lendir
P.Newhaause 2004 : Diare osmotik Diare sekretorik Peningkatan motilitas usus penurunan motilitas usus diare infasive mukosa
Komplikasi diare akut •Dehidrasi• Defisiensi nutrisi• asidosis metabolik• Syok
Pengelolaan diare
5 D :
Dehydration – rehidrasi
Diatetic procedure – memberikan diet yang benar
Diagnose– segera tentukan etiologi
Drugs– segera
Disaccharidase deficiency– mengatasi defisiensi disakaridase
DIARE AKUT
Anamnesis diare akut :
3 hari bayi mencret 4x/hari @ ¼ cangkir, bentuk cair, ampas (+) sedikit, warna kuning, bau asam, nyemprot (+)lendir (-) darah (-), diikuti panas nglemeng1 hari ini anak rewel kehausan, dan kencing berkurang
Kenalilah tanda dehidrasi dari anamnesis dan pem.fisik
Penunjang:
Feses rutin
Clini test
Sudan III
Bensidin test
Derajad dehidrasi menurut WHO
Kriteria A Kriteria B Kriteria C (tanpa tanda dehidrasi) (sedang) (berat)KU haus, sadar haus, gelisah ngantuk, tdk mau minum
Nadi normal cepat, kuat cepat, kecil /tdk terabaUUB datar cekung sangat cekungTurgor kembali segera lambat sangat lambatMata N cekung sangat cekungAir mata ada berkurang tdk adaSelaput lendir basah kering sangat keringUrine N berkurang tdk ada% BB ↓ 5 % 6-9% 10%Kehilangan cairan 40-50 60-90 100-110(ml/kgBB)
DIAGNOSIS BANDING DIARE AKUT
Diare akut KonstitusiKeracunanAlergiMalabsorbsiInfeksi : Parentral (OMA, ISPA) Enteral : Diare Disentriform: shigella, amoeba, salmonella, parasit Diare sekretorik : ETEC, V.Cholerae Diare osmotik : Rota virus
Multifaktor
Diare sekretorikDiare osmotikDiare lendir darah
Diare Disentriform : panas, diare lendir darah, tenesmus, nyeri perut
PROBLEM SOLVING KASUS DIARE AKUT
INITIAL PLANS :
1. Assesment : Diare akut dehidrasi ringan sedang DD. Keracunan Alergi Malabsorbsi Infeksi enteral : ETEC, Rota virusInitial- Dx : S: - O : feses rutin, clini test- Rx : Rehidrasi : Inf KAEN 3 B 480/20/5 tts ASI diteruskan- Mx : tanda dehidarsi, tanda vital (suhu, RR. HR), nafas kuzmaul- Ex : lebih sering meneteki bayi, bisa diberikan oralit jaga kebersihan tangan, alat
DEMAM
AAP normal suhu umur < 3th rektal sampai 38°C oral 37.5°C
> 3 th rektal sampai 37.8°C oral 37.2°C
Hiperpireksi : suhu > 41.1°C
Lama demam (onset): Akut < 7 hari Kronik ≥ 7 hari (OBSERVASI FEBRIS) mendadak (viral) naik bertahap (bakterial nonspesifik/spesifik)
Pola demam : remiten, intermiten, kontinyu, pelana kuda, (typhoid, malaria, viral)
Kasus 1
5 hari anak panas tinggi mendadak terus menerus
turun bila diberi penurun panas kemudian naik lagi,
menggigil (-), nyeri ulu hati (+), mual (+)
bintik merah di kulit (+), tidak mimisan,
tidak muntah darah, berak seperti petis (-),
tangan dan kaki tidak dingin-dingin
Kasus 2
10 hari anak panas tinggi naik trurun, naik terutama sore hari,
menggigil (-), disertai mual dan kadang muntah isi seperti yang
dimakan dan diminum,
7 hari terakhir ini panas semakin tinggi, sudah berobat ke
dokter belum ada perbaikan
BAB bebelan, kencing lancar tidak sakit
Contoh anamnesis RPS demam
PROBLEM SOLVING KASUS DEMAM
Kasus 1INITIAL PLANS :
1. Assesment : Febris 5 hari DD. Demam Chikungunya Demam Dengue Demam Berdarah Dengue grade IIInitial- Dx : S: - O : darah rutin (Hb, Ht, Trombosit), X-foto dada AP-RLD - Rx : Inf 2A 1/2N 7 cc/kgBB/jam antipiretik (kalau panas) simetidin 3 x 100 mg- Mx : tanda syok, tanda vital (nadi, HR, RR), perdarahan, Hb-Ht serial tiap 4-6 jam- Ex :usahakan anak mau minum banyak, dsb………………….
Kasus 2INITIAL PLANS :
1. Assesment : Observasi Febris DD. TBC paru Demam reumatik ISK Malaria Demam Paratifoid Demam TifoidInitial- Dx : S: - O : darah rutin, prep.darah tepi, widal, kultur darah, darah malaria - Rx : Inf Dextrose 5 % + elektrolit pemeliharaan Inj. Ampisilin 3 x 500 mg i.v parasetamol 250 mg (kalau perlu)- Mx : tanda vital (suhu, nadi), preparat darah tepi, komplikasi- Ex : memberitahu ibu tentang perjalanan penyakit, indikasi pemeriksaan untuk kepentingan diagnosa, komplikasi, dsb………………………………..
DEMAM BERDARAH DENGUE• Ditegakkan dengan kriteria WHO berdasarkan klini & laborat• bila tegak Assesment : Suspek DBD grade………(tulis gradenya)