kuisioner tahap pengenalan profesi kasus autisme pada anak
DESCRIPTION
BLOK 16TRANSCRIPT
Kuisioner Tahap Pengenalan Profesi Kasus Autisme Pada Anak
1. Identitas:
Nama anak:
Umur:
Nama Ayah:
Umur:
Pekerjaan:
Nama Ibu:
Umur:
Pekerjaan:
Alamat:
2. Etiologi:
Riwayat kehamilan
Riwayat kelahiran
Riwayat Keluarga
Riwayat pernikahan
orang tua
Teori psikoanalitik
Studi biokimia dan
riset neurologis
Penyakit yang diderita ibu saat hamil?
Konsumsi obat-obatan saat hamil?
Konsumsi makanan saat hamil?
Memelihara hewan peliharaan saat hamil?
Emosional saat hamil?
Lahir secara spontan / tindakan / sesar?
Cukup minggu? (38 – 42 minggu)
BBL? (2500 – 4000 gram)
Di keluarga ada yang menderita keluhan yang
sama?
Apakah orang tua melakukan pernikahan sedarah
(Consanguineous Marriages)
Penolakan orangtua terhadap anaknya?
emosi, agresi, sensory input, dan belajar
3. Gejala dan tanda 1. Isolasi Sosial
(Gangguan dalam bidang interaksi sosial,
Riwayat Tumbuh
Kembang
Anamnesis dan
Pemeriksaan Psikiatri
Autisme Infantil
seperti menghindar kontak mata, tidak
melihat jika dipanggil, menolak untuk
dipeluk, lebih suka bermain sendiri.)
2. Kelemahan kognitif (IQ<70)
3. Kekurangan dalam berbahasa
(tidak dapat berbicara, yang lainnya hanya
mengoceh, merengek, menjerit, atau
menunjukkan ekolali)
4. Tingkah laku stereotip
impulsif, hiperaktif, repetitive
pandangan mata kosong, melakukan
permainan yang sama dan monoton
gerakan yang berulang-ulang secara terus
menerus tanpa tujuan yang jelas. Sering
berputar-putar, berjingkat-jingkat
menarik-narik rambut dan menggigit jari
a. Usia 0-6 bulan
1) Bayi tampak terlalu tenang ( jarang
menangis)
2) Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
3) Gerakan tangan dan kaki berlebihan
terutama bila mandi
4) Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10
minggu
5) Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan
6) Perkembangan motor kasar/halus sering
tampak normal
b. Usia 6-12 bulan
1) Bayi tampak terlalu tenang ( jarang
menangis)
2) Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
3) Gerakan tangan dan kaki berlebihan
4) Sulit bila digendong
5) Menggigit tangan dan badan orang lain
secara berlebihan
6) Tidak ditemukan senyum sosial
7) Tidak ada kontak mata
8) Perkembangan motor kasar/halus sering
tampak normal
c. Usia 1-2 tahun
1) Kaku bila digendong
2) Tidak mau bermain permainan sederhana
(ciluk ba, da-da)
3) Tidak mengeluarkan kata
4) Tidak tertarik pada boneka
5) Memperhatikan tangannya sendiri
6) Terdapat keterlambatan dalam
perkembangan motor kasar/halus
7) Mungkin tidak dapat menerima makanan
cair
d. Usia 2-3 tahun
1) Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan
anak lain
2) Melihat orang sebagai “benda”
3) Kontak mata terbatas
4) Tertarik pada benda tertentu
5) Kaku bila digendong
e. Usia 4-5 tahun
1) Sering didapatkan ekolalia (membeo)
2) Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi
atau datar)
3) Marah bila rutinitas yang seharusnya
berubah
4) Menyakiti diri sendiri (membenturkan
kepala)
5) Temperamen tantrum atau agresif
Secara umum ada beberapa gejala autisme yang
akan tampak semakin jelas saat anak telah mencapai
usia 3 tahun, yaitu (Sartika, Dinda. 2011):
a. Interaksi sosial
1) tidak tertarik bermain bersama teman
2) lebih suka menyendiri
3) tidak ada atau sedikit kontak mata, atau
menghindar untuk bertatapan
4) senang menarik-narik tangan orang lain
untuk melakukan apa yang ia inginkan
b. Komunikasi
1) perkembangan bahasa lambat atau sama
sekali tidak ada
2) senang meniru atau membeo (ekolali)
3) anak tampak seperti tuli, sulit berbicara, atau
pernah berbicara tapi kemudian sirna
4) mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan
bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lain
5) bila senang meniru, dapat hafal betul kata-
kata atau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya
6) sebagian dari anak ini tidak berbicara
(nonverbal) atau sedikit bicara (kurang verbal)
sampai usia dewasa
c. Pola bermain
1) tidak bermain seperti anak-anak pada
umumnya
2) senang akan benda-benda yang berputar
seperti kipas angin, roda sepeda, gasing.
3) tidak bermain sesuai fungsi mainan,
misalnya sepeda dibalik atau rodanya diputar-putar.
4) dapat sangat lekat dengan benda-benda
tertentu yang dipegang terus dan dibawa kemana-
mana.
d. Gangguan sensoris
1) bila mendengar suara keras
langsung menutup telinga
2) sering menggunakan indera
pencium dan perasanya, seperti senang mencium-
cium, menjilat mainan atau benda-benda.
3) dapat sangat sensitif terhadap
sentuhan, seperti tidak suka dipeluk.
4) dapat sangat sensitif terhadap rasa
takut dan rasa sakit.
e. Perkembangan terlambat atau tidak normal
1) perkembangan tidak sesuai seperti pada anak
normal, khususnya dalam keterampilan sosial,
komunikasi, dan kognisi.
2) dapat mempunyai perkembangan yang
normal pada awalnya, kemusian menurun atau
bahkan sirna, misalnya pernah dapat bicara
kemudian hilang.
f. Penampakan gejala
1) gejala di atas dapat mulai tampak sejak lahir
atau saat masih kecil. Biasanya sebelum usia 3
tahun gejala sudah ada.
2) pada beberapa anak sekitar umur 5-6 tahun,
gejala tampak agak berkurang.
Gejala yang juga sering tampak adalah dalam
bidang :
a. Perilaku
1) memperlihatkan perilaku stimulasi diri
seperti bergoyang-goyang, mengepakkan tangan
seperti burung, berputar-putar, mendekatkan mata
ke TV, lari/berjalan bolak-balik, melakukan gerakan
yang diulang-ulang.
2) tidak suka pada perubahan
3) dapat pula duduk bengong dengan tatapan
kosong
b. Emosi
1) sering marah-marah tanpa alasan yang jelas,
tertawa-tawa, menangis tanpa alasan.
2) kadang suka menyerang dan merusak.
3) kadang berperilaku yang menyakiti dirinya
sendiri
4) tidak memiliki empati dan tidak mengerti
perasaan orang lain.
1. Pemeriksaan Psikiatri
a. Kesan Umum : tampak sakit jiwa
b. Kesadaran : compos mentis
c. Sikap : hipoaktif
d. Tingkah laku : senyum sendiri, bicara
sendiri, stereotipi
e. Orientasi : baik/buruk
f. Bentuk pikir : autistik
g. Isi pikir : waham bizarre
h. Progresi pikir : neologisme, ekolali,
inkoherensi, irrelevansi
i. Roman muka : sedikit mimik
j. Afek : inappropiate
k. Persepsi : halusinasi (+)
l. Perhatian : sulit ditarik, sulit dicantum
m. Hubungan jiwa : sulit
n. Insigth : buruk
4. Pengobatan dan
Terapi
1. obat-obat antidepresan yang bersifat
seratogenik
2. metode modifikasi tingkah laku yang
disebut dengan Applied Behavior Analysis
(ABA).
Kemampuan memperhatikan
Kemampuan menirukan
Bahasa reseptif
Bahasa ekspresif
Kemampuan praakademis
Kemampuan mengurus diri sendiri
5. Harapan Orang tua