autisme power point presentation ppt
DESCRIPTION
ppt power point tugas koas jiwa rumah sakit jiwa provinsi jawa barat cimahi bandung tugas panti sosial bina insan bangun daya jakarta kedoya sp kj kejiwaan psikiatri psikiater kesehatan jiwa keswaTRANSCRIPT
AUTISME
Oleh:
Selena Christy
Pembimbing:
Dr. Evalina, Sp. KJ
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
Pendahuluan
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif, yang ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi sosial dalam pola komunikasi, minat dan aktivitas yang terbatas, stereotipik, berulang.
Autisme mempengaruhi berbagai area perkembangan, terlihat pada masa kehidupan awal, dan menyebabkan disfungsi yang persisten.
Epidemiologi
Data Center for Disease Control and Prevention, autisme = 1 dari 150 kelahiran.
5 kasus per 10.000 anak. 5 kali lebih sering pada anak laki-laki. Anak perempuan dengan gangguan
autistik lebih besar kemungkinannya memiliki retardasi mental berat.
2-4% saudara kandung anak autistik juga mengalami gangguan autistik.
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Psikologis dan Keluarga Dpt disebabkan o/ stresor psikososial:
perselisihan keluarga, kelahiran saudara kandung, pindahnya keluarga.
Anak dg autistik sangat sensitif
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Biologis 75% anak autistik RM (1/3 ringan,
sisanya berat atau sangat berat). Autistik+RM defisit >> nyata
pemahaman sosial,tugas verbal, tugas kinerja, daya ingat, pengertian
4-32% grand mal seizure 20-25% pembesaran ventrikel pd CT
Scan
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Biologis 10-83% kelainan EEG tp tidak spesifik
untuk autistik. MRIhipoplasia lobulus vermis serebeli VI
dan VII, kelainan korteks menunjukan adanya migrasi sel abnormal pada 6 bulan pertama gestasi.
Juga dikaitkan dg keadaan neurologis: rubela kongenital, PKU, sklerosis tuberosam Rett Disorder
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Genetik 2-4 % yang memiliki saudara kandung
autistik memiliki risiko untuk gangguan sama.
Fragile X Syndrome terjadi pada 1% anak autistik.
Penelitian Terbaru kromosom 2, 7, 16, 17 mengandung gen autisme.
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Imunologis Hipotesis ketidakcocokan antibodi
maternal thd janinturut berperan. Faktor Perinatal Komplikasi perinatalberperan besar. Perdarahan maternal setelah trimester
pertama dan mekonium, ARDS pada neonatal dan anemiarisiko tinggi tjd autistik
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Neuroanatomis Volume otak anak autis >> dr Normal Peningkatan pada lobus oksipitalis,
parietalis, temporalis(paling penting) Dpt terjadi akibat kemungkinan
mekanisme: neurogenesis>>, menurunnya kematian neuron, >> produksi otak non neuronal (sel glia, PD).
Etiologi dan Patogenesis
Faktor Biokimia Meningkatnya asam homovanilat pd
CSSmeningkatnya stereotipi & penarikkan diri
Gambaran Klinis
Fisik Tidak menunjukkan adanya tanda fisik
yang menunjukkan gangguan autistik. Anomani fisik minor -> malformasi
telinga Insiden dermatoglifik (gangguan
neuroektodermal)
Gambaran Klinis
Hendaya Kualitatif di dalam Interaksi Sosial Gangguan komunikasi dan bahasa Perilaku stereotipik Gejala prilaku terkait: hiperkinesis, agresi, eldakan
kemarahan, rentang perhatian pendek. Perilaku membahayakan diri sendiri, agresivitas
melawan orang lain, temper tantrums, ledakan agresivitas tanpa pemicu, kurangnya
Gangguan tidur dan makan Penyakit fisik terkait Fungsi intelektual: visuomotor/kognitif prekoks (islet
of precocity)
Kriteria Diagnosis DSM-IV-TRA. Keenam (atau lebih) hal dari (1), (2), (3), dengan
sedikitnya dua dari (1), dan satu masing-masing dari (2) dan (3) :
1.Hendaya kualitatif dalam hal interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan oleh sedikitnya dua dari hal berikut:
Hendaya yang nyata dalam hal penggunaan berbagai perilaku non verbal seperti pandangan mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan sikap untuk mengatur interaksi sosial
Kegagalan mengembangkan hubungan sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangan
Tidak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau pencapaian dengan orang lain (cth., dengan tidak menunjukkan, membawa, atau menunjukkan objek minat)
Kriteria Diagnosis DSM-IV-TR2. Hendaya kualitatif dalam hal komunikasi seperti yang
ditunjukkan dengan sedikitnya salah satu dari di bawah ini: Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bahasa
lisan (tidak disertai dengan upaya untuk mengompensasikan melalui cara komunikasi alternatif seperti sikap atau mimik.
Pada orang dengan pembicaraan yang adekuat, hendaya yang nyata dalam hal kemampuannya untuk memulai atau mempertahankan pembicaraan dengan orang lain.
Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang atau bahasa yang aneh
Tidak adanya berbagai permainan sandiwara spontan atau permainan pura-pura sosial yang sesuai dengan tingkat perkembangan
Kriteria Diagnosis DSM-IV-TR
3. Pola perilaku, minat, dan aktivitas stereotipik berulang, dan terbatas, yang ditunjukkan oleh sedikitnya salah satu dari berikut:
meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas yang abnormal baik dalam intensitas atau fokus
tampak terlalu lekat dengan rutinitas atau ritual yang spesifik serta tidak fungsional
manerisme motorik berulang dan stereotipik (cth., ayunan atau memuntir tangan atau jari, atau gerakan seluruh tubuh yang kompleks)
Kriteria Diagnosis DSM-IV-TR
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sedikitnya salah satu area ini, dengan onset sebelum usia 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial, atau (3) permainan simbolik dan khayalan.
C. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan disintegeratif masa kanak-kanak.
PPDGJ-III Autisme Masa Kanak (F 84.0)
Gangguan perkembangan pervasif ditandai kelainan/hendaya perkembangan muncul sblm 3 tahun: interaksi sosial, komunikasi, dan prilaku terbatas&berulang.
Tidak jelas ada perkembangan normal sebelumnya, tp bila ada, kelainan perkembangan sudah jelas sblm 3 tahun
Selalu ada hendaya kualitatif dalam reciprocal social interaction.
Hendaya kualitatif dalam komunikasi Pola perilaku, minat, dan kegiatan terbatas, berulang,
stereotipik Semua tingkatan IQ dapat ditemukan, tetapi ¾ RM
Diagnosis Banding
Retardasi mental Schizofrenia Gangguan perkembangan berbahasa Gangguan penglihatan dan pendengaran Gangguan perkembangan pervasif ADHD
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi khusus. Deteksi dan penanganan dini dapat
memperbaiki gejala dan perkembangan Tujuan terapi meningkatkan perilaku
proporsional dan secara sosial dapat diterima, memperbaiki komunikasi verbal dan non-verbal.
Orangtua sangat berperan dalam perkembangan anak autisme, t.u. Bahasa, kognitif, dan area perilaku sosial anak.
Psikofarmakoterapi
Antipsikotik atipikal mengurangi agresi atau perilaku mencederai diri.
SSRI Methylphenidate (menurunkan
hiperaktivitas dan inatensi) Clomipramine Clonidine (menurunkan aktivitas
noradrenergik)
Psikofarmakoterapi
Risperidone Indikasi: kasus iritabilitas, agresivitas,
perilaku membahayakan diri, stereotipik, hiperaktif, gangguan komunikasi.
Dosis Rekomendasi- 5-16 tahun (<20kg): mulai 0,25mg/hari
dinaikan setelah 4 hari menjadi 0,5 mg/hari
- 5-16 tahun (20kg/>) mulai 0,5 mg/hari dapat dinaikan menjadi 1 mg/hari
Edukasi untuk Orangtua dan Keluarga
Memahami dan menerima kondisi anak apa adanya
Mengupayakan penanganan anak sesuai kondisinya
Orangtua terlibat dalam setiap tindakan yang dilakukan terhadap anaknya
Jangan membuang waktu di rumah tanpa kegiatan yang bermanfaat.
Menjadi anggota Parents Support Group Mencari sekolah-sekolah yang khusus Mencari klinik terapi
Pendekatan Edukatif
Anak gangguan autis harus tetap sekolah, disesuaikan tingkat inteligensi.
Dalam pelajaran bahasa fokuskan pembicaraan di dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak lebih mudah dikembangkan kemampuannya.
Melatih ketrampilan sosial. Terapi perilaku diharapkan dapat membantu
mempelajari perilaku yang sesuai dan membuang perilaku yang bermasalah
Deteksi Dini Autisme
Tanda & gejala autisme sebenarnya sudah bisa diamati sejak dini bahkan sejak sebelum usia 6 bulan
Deteksi Dini dalam Kandungan Hanya untuk penelitian
Deteksi Dini Autisme
Jarang menangis Terlalu sensitif Gerakan tangan dan kaki
berlebihan Tidak “babbling” Tidak ditemukan senyum
sosial diatas 10 minggu Tidak ada kontak mata diatas
umur 3 bulan Perkembangan motor
kasar/halus sering tampak normal
Kaku bila digendong Tidak mau bermain permainan
sederhana Tidak mengeluarkan kata Tidak tertarik pada boneka Memperhatikan tangannya
sendiri Keterlambatan dalam
perkembangan motor kasar/halus
Mungkin tidak dapat menerima makanan cair
0-6 Bulan 6-12 bulan
Deteksi Dini Autisme
Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain
Melihat orang sebagai “benda”
Kontak mata terbatas Tertarik pada benda
tertentu Kaku bila digendong
Sering didapatkan echolali
Mengeluarkan suara yang aneh dengan nada tinggi atau datar
Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah
Menyakiti diri sendiri Temperamen tantrum
atau agresif.
2-3 tahun 4-5 tahun
Prognosis
Merupakan gangguan seumur hidup Bila IQ rendah sulit untuk hidup mandiri. Prognosis membaik bila orang tua dan
lingkungan bersifat suportif dan memenuhi kebutuhan anak.