kucing hitam edgar allan poe

93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 1/93 KUCING HIT M

Upload: sophie-lidya-trianaparamitha

Post on 01-Jun-2018

963 views

Category:

Documents


278 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 1/93

KUCING

HIT M

Page 2: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 2/93

Page 3: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 3/93

 P

e s @ N A R C H O P U N K I J I ,£

P E R S O N A L P R o P E R T Y l D *

: ? V o ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

<S>

o o @ N l ~ I R I

o C<lMF l .?®IT <F TI IS PffiSESSI<N MAY BE

<N

LCWI OR

lllil'Ll<;i\TED

IN ANY FORM

OR BY

ANY MEANS WITII 00

PRIOR 

ACQJIESCl 1,CE FR lf

TIIE AUTIIORISED PROPRIETOR

 

ALL RIGITTs

RESERVED.

Edgar

llan

oe

Page 4: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 4/93

SERI FI KS I

KL SIK

Edgar llan

Poe

KUCING HIT M

NU MS

k a s i k

Page 5: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 5/93

Kode Penerbitan: YNC-081-02-04

Kucing

Hitam

Edgar Allan Poe

Diterjemahkan dari

Edgar

llan Poe

Great merican Short

Sto-

ries

Golden

Books, Kuala

Lumpur:

1995

Penerjemah:

Anton Kurnia

Editor: Mathori A Elwa

Hak cipta dilindungi

undang

-undang

® ll

rights reserved

Cetakan I,

September

2004

Diterbitkan oleh:

Penerbit Nuansa

Yayasan Nuansa

Cendekia

Komp. Cijambe Indah

JI. Vijaya Kusuma Il/E-06

Ujungberung - Bandung 40619

Telp: 70775264,Fax:022-7833682

E-mail: [email protected]

nggota IK PI

Tata Letak: Wahyu Agung Pratama

Ilustrasi isi: James McConnell

Desain Cover: Tatang Rukyat

ISBN: 979-9481-62-7

Page 6: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 6/93

TENT NG

PENG R NG

gar llan Poe 1809-1949)

m miliki

kisah hidup yang penuh penderitaa·n

layaknya isi cerpen-cerpennya. Orang-

tuanya adalah aktor keliling yang meninggal

dunia sebelum ia genap berumur dua tahun.

Penjaganya yang makmur tak memberinya

· warisan yang menjadi haknya.

l

lalu dikeluar

kan dari Universitas Virginia dan West Point

karena berutang akibat berjudi dan mabuk- .

.mabukan. lstrinya, yang masih

t rhitung

Page 7: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 7/93

EDGAR ALLAN POE 1 809-1949

saudara sepupunya, mati karena tuberkulosis

pada usia awal dua puluhan.

Namun

ia memiliki bakat besar sebagai

penulis dan merupakan seorang pekerja keras.

la menu I s puisi, cerpen dan kritik sastra Kisah

kisahnya mengenai misteri, horor dan ke-

6

dgar llan Poe

Page 8: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 8/93

jahatan menjadi dasar bagi cerita detektif mo

dern. Hanya segelintir penulis yang mampu

mendekati pencapaian Poe dalam

hal

kekuat

an dramatis dan intensitas emosional.

Poe bisa dibilang merupakan arsitek

cerpen mode rn Pada 1832,

ia

merupakan

orang pertama yang berkeras bahwa cerpen

seharusnya membangun sebuah efek tunggal.

agasannya

yang lain berkaitan dengan

panjang sebuah cerpen. la meyakini bahwa

seorang pembaca seharusnya bisa menun

taskan sebuah cerpen dalam sekali duduk.

Poe tidak menciptakan cerpen sebagai

sebuah karya sastra. Namun, ia adalah orang

pertama yang menciptakan ilmu cerpen

melalui perumusan aturan-aturannya.

Poe diakui secara luas sebagai salah

seorang pengarang Amerika paling penting

di

abad ke-19. la diingat karena sajak-sajak dan

cerita-cerita horor populernya.

Jika

ketegangan

merupakan kesukaan Anda, apa yang Anda

cari ada pada karya-karya Poe.[IJ

Tentang engarang 7

Page 9: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 9/93

Page 10: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 10/93

PENG NT R

PENERJEM H

oses pertemuan dengan sesuatu yang

asing-negeri-negeri yang jauh orang-

orang dengan

akar

budaya

yang

berbeda-entah itu dalam konteks

wacana

maupun pengalaman empirik selalu me

ngandung peluang bagi terciptanya interaksi

antar budaya. Sebuah perbenturan

yang

membuka kemungkinan-kemungkinan baru

akan tercapainya

rasa saling

pengertian

di

balik segala perbedaan yang tersingkap.

Page 11: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 11/93

Selain untuk lebih memperkenalkan para

pengarang terkemuka dunia di masa lalu, seri

te·rjemahan kumpulan cerpen klasik

ini

di

susun sebagai upaya untuk lebih mengenal

dan memahami budaya lain dengan segala

keunikan dan persoalannya, tanpa terhalang

oleh sekat-sekat perbedaan bangsa, budaya

dan bahasa.

La

lu

apakah gunanya bagi kita membaca

cerpen-cerpen klasik di zaman yang

tel

ah jauh

melaju ini?

·Sastra klasik bukanlah

sebu h

genre.

lstilah itu dip h mi sebagai kategorisasi

terhadap karya terbaik yang pernah ditullis

di

suatu tempat, pada suatu masa.

Karya

sastra

klasik akan tetap abadi, tak peduli kita mem

bacanya atau tidak. Tidak seperti karya-karya

best seller

mereka tak terpengaruh oleh selera

kita. Setidak-tidaknya, mengutip kalimat ltalo

Calv.ino, s·astrawan terkemuka Italia, d l ~ m

sebu h

es iny

yang berjudul Mengapa

Membaca Karya Klasik? l

999), Alasan utama

10 dgar

Allan

Po

e

Page 12: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 12/93

membaca karya klasik adalah karena mem

bacanya lebih baik d rip d tidak mem

bacanya.

Melalui teks-teks sastra, terkadang kita

disadarkan bahwa apa yang terjadi jauh

di

ujung dunia sana ternyata pada hakikatnya

memiliki makna yang relevan dengan

p

yang terjadi dekat

di

sini, dalam kenyataan

hidup kita sehari-hari, entah itu bernama

perm s l h n ketidakadilan, kisah cint

sepasang anak manusia, maupun

ilusi ill.:1si

personal seorang individu. Semua

itu

mem

baJik kesadaran kita akan adanya sebuah

pijakan bersama

di

balik perbedaan-per

bedaan yang tampak bahwa sesungguhnya

kita adalah satu dalam semesta kemanusiaan.

Dalam buku ini, terkumpul

cerpen-

cerpen

Edgar

Allan Poe (1809-1949), seorang

cerpenis, penyair, wartawan dan kritikus seni

yang berpengaruh besar terhadap para pe

ngarang Amerika setelahnya. Poe banyak

menulis kisah misteri dan cerita detektif.

engantar

enerjemah 1

Page 13: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 13/93

Cerpen-cerpennya yang berkisah mengenai

misteri

horor

dan

kejahatan-seperti

yang

tampak dalam keempat cerpen dalam buku

ini-menjadi

dasar bagi cerita-cerita detektif

modern. la bisa dibilang merupakan arsitek

cerpen modern dan diakui secara luas sebagai

salah

seorang pengarang

Amerika

paling

penting di

abad

kesembilan belas.

Di tengah terbatasnya karya

serupa

semoga

buku

ini

sedikit

banyak dapat

ber

manfaat

bagi perkembangan sastra

dan

kebu

dayaan kita

secara

luas.

Setidak-tidaknya

buku ini tu rut

memperkaya khazanah

literatur

sastra kita.

Salam dan selamat membaca.rJ

NTON KuRNI

2 dgar llan

Poe

Page 14: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 14/93

D FT R

ISi

Tentang Pengarang 5

Kata Pengantar Penerjemah 9

Tong nggur 15

Topeng Maut Merah 35

Sebuah Kisah 5

Kucing Hitam 6 9

ngantar

enerjemah 3

Page 15: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 15/93

Page 16: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 16/93

TONG NGGUR

Seberapajauh Anda mau melakukan

balas dend m atas sebuah penghinaan?

Dalam kisah aneh ini Anda akan

berjumpa dengan dua orang kaya yang

menyukai anggur. Yang seorang

sombong tetapi bodoh. Yang satunya

pandai tetapi jahat. Gabungan

keduanya bisa mematikan.

Page 17: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 17/93

Page 18: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 18/93

TONG NGGUR

rtunato tel ah menyerangku ribuan kali

dan aku bersabar sebisa mungkin.

Namun saat ia menghinaku aku ber-

sumpah akan membalasnya. Tentu saja aku

tak mengatakan hal ini pada Fortunato. ku

tahu aku akan membalas

dendamku

tak

masalah berapa lama aku harus menunggu.

Karena aku tak tergesa-gesa aku bisa

menyusun rencana dengan cermat.

Tak

ada

risiko buatku. Bu.kan hanya aku akan meng-

Page 19: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 19/93

hukum Fortunato melainkan aku akan meng

hukumnya tanpa membahayakan

diriku

sendiri.

Tak

ada asyiknya membalas dendam

jika kau sendiri menanggung hukuman se

telahnya. Juga tak ada asyiknya kecuali jika

kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa

yang tengah

kau

lakukan padanya.

Kau

harus mengerti bahwa aku tak pernah

mengatakan atau melakukan sesuatu agar For-

tunato tahu apa yang tengah kupikirkan.

la

tak

ragu bahwa aku adalah sahabatnya. Seperti

biasa aku selalu tersenyum padanya.

la

tak

menyangka bahwa aku tersenyum karena me-

mikirkan balas dendamku.

Nyaris dalam segala

hal

Fortunato meru

pakan orang yang dihormati dan disegani.

Ta-

pi

ia punya kelemahan. Fortunato arnat bang

ga dengan pengetahuannya tentang anggur.

lni

merupakan kesamaan

kami kami

berdua

tahu banyak tentang anggur yang baik.

Aku

membeli anggur enak sesering mungkin.

Lalu

aku menyimpan harta karunku itu dalam

8 dgar llan Poe

Page 20: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 20/93

ruangan

bawah

tanah rumahku.

Di

sana,

bersama tulang belulang para leluhurku,

anggur itu tetap terjaga.

Sekitar senja hari, pada suatu petang saat

musim karnaval, aku berlari menghampiri

Fortunato. la menyalamiku dengan hangat

karena ia tengah menikmati karnaval. la

mengenakan pakaian pesta berwarna cerah,

termasuk sebuah topi berbandul lonceng

lonceng mungil. Aku begitu senang bertemu

dengannya sehingga aku menyalaminya

begitu lama.

Aku

berkata, "Fortunatb yang baik, aku

senang berjumpa denganmu.\:au tampak he

bat Dengar, aku baru membeli satu tong ang

gur. Penjualnya bilang padaku itu anggur a

montillado yang terkenal enak, tapi aku ragu."

Bagaimana

kau mendapatkannya?

Susah sekal i menemukan anggur semacam .itu

di tengah musim karnaval " ujar Fortunato.

Yah, aku tak yakin itu sungguh-sungguh

anggur amontillado. Agak bodoh sebetulnya

Tong

nggur

9

Page 21: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 21/93

membayar penuh harganya tanpa memintamu

mencicipinya terlebih dulu.

Aku

tak berhasil

menemukanmu

di

mana pun dan aku takut

keduluan orang."

"Amontillado " ujar Fortunato.

"Aku ragu," ujarku.

"Amontillado "

"Aku harus memastikannya," sahutku.

"Amontillado " ujarnya lagi.

"Kulihat kau sibuk.

Aku

akan mengun-

jungi Luchesi.

la

tahu banyak soal anggur.

Mungkin ia bisa membantuku," kataku.

"Luchesi tak tahu perbedaan amontillado

dengan anggur merah biasa," ujar Fortunato.

Tapi

beberapa orang tolol mengatakan

bahwa citarasa Luchesi tentang anggur sama

baiknya denganmu," kataku.

Ayo, kita pergi," ujar Fortunato.

Ke mana?"

"Tentu saj,a

ke

ruang bawah tanahmu;''

ujar Fortunato.

·2 dgar llan Poe

Page 22: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 22/93

"Tidak, kawanku. Kulihat kau sibuk. Aku

tak ingin ll)engganggumu. Luchesi ... " ujarku.

Tak

apa-apa.

Ayo

kita pergi."

"Tidak, kawanku. Kulihat kau sedang

kedinginan. Ruang bawah tanahku sangat

lembab. Tak

baik buatmu."

"Ayolah. Dingin

ini

tak seberapa. Amon

tillado Luchesi tak tahu apa-apa soal anggur.

Seperti yang kubilang,

ia

tak tahu perbedaan

amontillado dengan anggur merah biasa."

Seraya bicara, Fortunato meraih lengan

ku.

Kubiarkan iamembawaku

ke

arah rumah

ku. Semua pelayanku sedang pergi. Mereka

tengah menikmati karnaval. Kubilang pada

m.ereka aku tak akan kembali sebelum pagi

tiba.

Lalu

aku menyuruh mereka agar tinggal

di

dalam rumah.

Aku

tahu mereka akan me

langgarnya. Begitu aku pergi, aku yakin me

reka akan segera pergi menonton karnaval.

Maka, Fortunato dan aku sendirian

di

rumah

ini, tiada yang mengganggu.

Tong nggur 2

,  

Page 23: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 23/93

I

Aku

membawanya melalui banyak rua

ngan menuju pintu ruang bawah tanah.

Kami

membawa obor

ag 3r

bisa mel ihat jalan yang

kami lalui. Aku berkata padanya agar berhati

hati saat menuruni tangga yang panjang dan

berangin. Akhirnya, kami sampai

di dasar

tangga. Kami berdiri bersama

di

atas lantai

lembab kuburan bawah tanah keluarga Mon

tressor. lni adalah tempat pemakaman ke

luargaku.

Kawanku agak goyah kakinya. Lonceng

lonceng kecil di topinya berbunyi saat ia

sampai.

Mana tong anggur amontillado itu?

Masih jauh, kataku. Lalu, Fortunato

terbatuk.

la

terus batuk-batuk selama beberapa

men it.

Ayo, kataku. Kita kembali saja.

Kese-

hatanmu amat berharga.

Kau

kaya, dihormati,

dikagumi dan dicintai. Kau seorang

lelaki

yang

bahagia, seperti aku d.ulu.

Kau

seseorang yang

akan dirindukan. Untukku,

itu

bukan soal. Kita

22

I dgar

llan Poe

Page 24: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 24/93

Karena aku tak tergesa-gesa aku bisa

n1enyusun rencana dengan cermat.

Tak ada risiko buatku. ukan hanya aku akan

menghukum Fortunato melainkan aku akan

menghukumnya tanpa membahayakan diriku

sendiri. Tak ada asyiknya

membalas

dendam

jika k au sendiri menanggung

hukuman setelahnya. u ~ a t k d

asyiknya

kecuali jika kau

memastikan

bahwa

musu mu

t hu

apa yang tengah

k u

l kuk n

adanya

Page 25: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 25/93

kembali sekarang. Kalu tidak, kau akan sakit,

dan aku tak mau disalahkan. agi pula, ada

Luchesi ...

Cukup,

ujarnya

. Batuk

ini

tak se

berapa. Tak akan membunuhku. Aku tak akan

mati karena batuk.

Betul, kataku. Tentu aku tak bermaksud

membuatmu cemas, tapi kau sebaiknya lebih

berhati-hati dengan kesehatanmu. Seteguk

anggur merah ini akan melindungi kita dari

kelembaban di bawah sini. Aku memilih

se-

buah botol dari barisan bagian bawah di anta

ra botol-botol yang berjejer sepanjang dinding.

Minumlah, kataku seraya menggeng

gamkan botol itu padanya.

la

mengangkatnya hingga menempel di

bibirnya. Sejenak ia berhenti dan mengangguk

padaku. Lonceng-lonceng kecil di topinya

berbunyi.

la berkata,

Aku

minum untuk mereka

yang dimakamkan di sini dan beristirahat di

ruang bawah tanah ini.

4

I dgar

llan Poe

Page 26: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 26/93

"Dan aku minum agar

kau

panjang umur,"

kataku.

la

merengkuh lenganku

lagi

dan kami

meneruskan perjalanan.

Ruang

pemakaman ini memakan

banyak tempat," ujarnya.

'"Keluarga Montressor adalah sebuah

keluarga besar yang hebat," sahutku.

"Aku lupa seperti apakah lambang

ke-

luargamu," kata Fortunato.

Kaki

manusia berukuran besar terbuat

dari emas dengan latar belakang berwarna

biru.

Kaki itu menginjak seekor ular yang ta

ringnya terbenam pada tumit."

"Dan kalimat apa yang tertulis dalam

lambang itu? tanya Fortunato.

Tak seorang pun melukaiku tanpa di

hukum," jawabku.

"Hebat " ujarnya.

Anggur

itu

membuat matanya berbinar

dan lonceng-lonceng itu kembali berdenting.

Kami telah melintasi dinding tempat tulang

ong

nggur 5

Page 27: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 27/93

'

'

I

belulang manusia ditumpuk. Tong-tong dan .

botol-botol

anggur tersimpan di sana-sini.

Kami terus berjalan k bagian terdalam ruang

bawah tanah itu. Lalu aku berhenti lagi, tapi

kali ini aku meraih siku Fortunato.

· Kita di bawah aliran sungai kini. Lihat

bagaimana tetesan air menitik di antara tulang

belulang. Ayo, kita kembali saja sebelum

terlambat. Batukmu ....

ltu tak seberapa, katanya. Kita terus

saja. Tapi sebelumnya, ayo kita

cicipi

anggur

merah lagi.

Aku membuka botol lain. la

meminum

nya dan matanya berkilau samar. la tertawa

dan melemparkan botol itu k depan dengan

sebuah gerakan yang tak kupahami .

Aku menatapnya dengan kaget. la me-

ngu langi gerak tubuh yang aneh itu.

Kau tak paham? tanyanya.

Tidak, sahutku.

Berarti kau bukan bagian kelompok

persaudaraan.

6 I dgar llan Poe

Page 28: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 28/93

"Maksudmu?" kataku tak paham.

"Kau bukan anggota

kelompok

keba

tinan," ujarnya. Hingga saat itu, aku tak tahu

kalau Fortunato merupakan anggota kelom

pok rahas-ia itu.

'.'Ya, memang bukan," kataku.

Kau?

Tak

mungkin

Kau

tak mungkin bu-

kan anggota kelompok kebatinan," katanya.

Memang bukan," aku berkeras.

"Beri aku tanda," ujarnya.

lni, jawabku seraya mengeluarkan

sebuah tajak dari

balik

mantelku. Alat ini,

di-

gunakan untuk mengaduk semen, merupakan

bagian dari rencanaku.

"Kau bergurau " ujar Fortunato seraya

melangkah mundur. "Tapi, ayo kita menuju

amontillado."

"Baiklah," ujarku seraya menyimpan alat

itu

di

balik mantelku. Aku mengulurkan ta

ngan dan ia bertumpu padanya. Kami me

neruskan berjalan, melintasi beberapa bagian

yang berlangit-langit rendah. Kami masuk

Tong nggur j 7

Page 29: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 29/93

makin dalam ke ruang bawah tanah itu dan

akhirnya sampai di sebuah kubah yang dalam.

Udara di ruangan ini berbau apak.

i

bagian

ujung ruangan ini terdapat sebuah jalan ke

ruang lain yang lebih kecil. Ketiga dindingnya

dipenuhi belulang manusia yang bertumpuk

tinggi. Tulang

b e l ~ l n g

itu tampaknya terjatuh

dari dinding keempat. Belulang itu terserak

menggunduk di

atas

lantai.

inding

keempat

membuka ke ruang lain. Tingginya sekitar

empat kaki lebarnya empat kaki dan tingginya

tujuh kaki. Ruang yang sempit itu tampaknya

dibangun tanpa alasan khusus. Ruangan itu

hanya mengambil tempat antara dua kisi yang

menopang langit-langit ruang bawah tanah.

Bagian belakang

dinding ruangan ini terbuat

dari batu pejal.

Fortunato mengangkat obornya men

coba melihat ke dalam ruangan kecil itu. Tapi

cahaya obor tak cukup terang untuk bisa mem

buatnya melihat

ke

ujung ruangan.

8 I

dgar llan Poe

Page 30: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 30/93

 

au bukan anggota kelompok

keba

.

ttnan ujarnya.

Hingga

saat itu, aku tak

tahu

kalau

For tuna to

merupakan

anggota kelompok

rahasia

tu.

Page 31: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 31/93

 Masuklah, kataku.

Anggur

amon-

ti llado itu ada di sana . Luchesi .. .

Luchesi itu tolol, potong Fortunato saat

ia melangkah maju. Aku mengikuti tepat di

belakangnya. Sekejap ia sudah mencapai

ujung

dinding

ruangan itu.

Saat

ia sadar tak

bisa masuk lebih jauh, ia berdiri di sana,

kebingungan.

Sejenak kemudian, aku merantainya ke

dinding. Dinding itu dipasangi aua cincin besi,

terpisah sekitar dua kaki.

Sebuah

rantai pendek

menggantung di salah satu cincin besi ini.

Sebuah kunci menempel pada

cincin

yang

satunya. Seraya melingkarkan rantai itu ke

pinggangnya, aku menguncinya dengan cepat

pada cincin yang lain. Fortunato terlalu kaget

untuk melawan.

Seraya

mengambil anak kun-

ci dari lubangnya, aku melangkah mundur.

Rabalah dinding itu, kataku. Kau akan

tahu itu lembab sekali . Sekali lagi, ayo kita

kembal i saja. Tidak? ai au

begitu aku harus

3 I dgar

llan

Po

e

Page 32: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 32/93

Page 33: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 33/93

llu  Jk

ll

b

•r

h

·m

i m mbuat dinding dan duduk

di l lt · tumpuk n tulang.

l

k ributan itu akhirnya sirna aku

Ii meraih tajak. Aku membuat baris

k

lim

keenam dan ketujuh. Dinding itu kini

nya

ri

s setinggi dadaku. Aku berhenti lagi lalu

kuangkat oborku di

atas

dinding sehingga aku

bisa melihat sosok di dalamnya.

Seketika Fortunato e m e k i ~ dan menjerit

jerit. Jeritan ini keluar secara tiba-tiba dari

tenggorokannya sehingga keributan itu sempat

mengejutkanku dan membuatku terjajar ke

belakang. Sejenak aku tak tahu

apa

yang harus

kulakukan. Aku gemetar. Lalu aku mendekati

dinding dan balas meneriaki Fortunato. Setiap

kali ia menjerit aku memekik lebih keras. lni

berlangsung beberapa saat

lalu ia diam.

Kini sudah tengah malam dan tugasku

nyaris usai. Aku telah menyelesaikan baris

kedelapan kesembilan dan kesepuluh. Aku

h mpir

menyelesaikan baris terakhir baris

k e s e

~  

s Hanya ada ruang untuk sebongkah

3 I dgar llan Poe

Page 34: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 34/93

batu lagi.

Aku

berjuang mengangkat batu

terakhir itu dan menempatkannya di ruang

yang tersisa.

Lalu

aku mendengar suara tawa

lirih yang membuat bulu kudukku berdiri.

Setelah itu, aku mendengar suara sedih, yang

kemudian berhasil kukenali sebagai suara For-

tunato yang biasanya penuh kesombongan .

Suara

itu

berbunyi, "Ha

Ha

Ha He He

Benar-benar sebuah lelucon hebat lelucon

istimewa. Kita akan menertawakannya se

telahnya sambil

minum segelas anggur. He

He

He "

"Sambil minum segelas anggur amon

ti ado " seru ku.

"Ha Ha Ya, amontillado.

Tapi

tidakkah

ini

sudah larut? Tidakkah ada seseorang yang

menunggu kita

di

rumahmu?

Ayo

kita pergi."

"Ya,

ayo kita pergi," kataku.

"Demi cinta Tuhan. Montressor "

"Ya,"

ujarku. "Demi cinta Tuhan "

Aku

menanti kata-katanya lagi,

tapdak

kunjung terdengar.

Aku

jadi tak sabar.

Tong nggur

133

Page 35: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 35/93

Aku berseru nyaring, "Fortunato "

Masih tak ada jawaban. Aku menekan

oborku

melalui

lubang

yang

tersisa

dan

membiarkannya

jatuh ke dalam. Yang

kudengar hanyalah denting lonceng mungil.

Aku merasa

mual-karena

kelembaban ruang

bawah tanah ini. Aku segera menyelesaikan

dinding

itu. Kurapatkan batu terakhir pada

tempatnya. Lalu aku merekatkannya dengan

semen. Terakhir, aku

menumpuk

belulang

menutupi dinding baru itu. Hingga setengah

abad tak seorang

pun mengusik

mereka.

Beristirahat dengan damai IJ

4 I dgar

llan

Poe

Page 36: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 36/93

TOP NG

MA UT

MERAH

Bisakah kekayaan cl n kekuasaan

mencegah nasib buruk? Dalam kisah

ini seorang pangeran yang panclai

mencoba menyelamatkan clirinya cl n

teman-temannya cl ri sebuah wabah

m ut. Akankah rencananya berhasil?

Atau akankah penyakit

m ut

itu

menerkam mereka?

Page 37: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 37/93

Page 38: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 38/93

Page 39: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 39/93

mereka membuat orang lain menghindari

mereka. Seluruh proses itu hanya memakan

waktu setengah jam dari mula hingga ajal tiba.

Setengah dari

penduduk

kerajaan a ~ ·

ngeran Prospero telah mati

karena

Maut

Merah.

Namun

Pangeran Prospero tidak

takut. Pangeran yang pandai ini berencana

meloloskan diri dari penyakit itu. la meminta

seribu orang bangsawan lelaki dan perem-

puan untuk ikut pergi bersamanya. Bersama-

sama mereka pergi ke sebuah puri besar

miliknya di luar wilayah negeri itu. Gedung

ini

indah dan megah didesain oleh sang

pange

ran

sendiri. Sebuah dinding tinggi yang

kokoh melingkarinya.

Dinding

itu dilengkapi

gerbang besi. Setelah semua orang masuk

pintu gerbang dikunci rapat. ak seorang pun

diizinkan

masuk dan mereka yang ada di

dalam tidak boleh keluar.

Setiap orang dalam puri

mendapat

banyak makanan dan minuman. Pangeran

telah mempersiapkan agar mereka bisa

8 I dgar llanPoe

Page 40: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 40/93

bertahan hingga wabah penyakit itu sirna.

Orang-orang selain mereka harus bertahan

sendiri. Pada saat itu bersedih atau me

mikirkan soal

itu

adalah kebodohan. Pangeran

menyiapkan segalanya untuk membuat tamu

tamunya merasa nyaman. Ada badut-badut

pemain sandiwara penari dan pemain musik.

Dan yang terbaik dari semuanya ada rasa

aman

di

dalam dinding·puri. Di luar sana Maut

Merah tengah mengganas.

Lima atau enam bu

Ian

telah lewat.

Di

luar

puri wabah penyakit kian

mengganas

Namun di dalam dinding puri Pangeran

Prospero bersiap menghibur kawan-kawannya

dengan sebuah pesta topeng. Pesta besar

itu

diselenggarakan dalam bangsal puri yang pa-

1ng indah.

Ada tujuh ruangan besar dalam bangsal

itu. Setiap 20 atau 30 depa terdapat sebuah

belokan tajam dari satu ruangan ke ruangan

lain. Dalam tiap belokan ruangan

itu

menjadi

amat berbeda.

Di

sebelah kanan dan

kiri di

Topeng

aut erah

9

Page 41: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 41/93

tengah tiap dinding terdapat

jendela sempit

yang

tinggi. Setiap jendela mengfiadap pada

sebuah lorong bercabang yang tak mengarah

ke

mana

pun. Jendela-jendela itu bertutup

kaca buram. Warna kaca sesuai dengan

warna

segala benda

yang terdapat dalam

ruangan

itu. Misalnya

jendela

di sisi

timur

berwarna biru-sewarna

dengan

tirai karpet

dan perabotan dalam ruangan itu.

Ruangan

kedua memiliki perabotan berwarna ungu

dan

hiasan dinding

yang

juga ungu-di ruangan

n kaca jendela juga berwarna ungu. Ruangan

ketiga berwarna

serba

hijau begitu

juga

jendelanya. Ruangan

keempat

berwarna

jingga. Ruangan kelima putih

dan

ruangan

keenam berwarna

violet. Ruangan ketujuh

dipasangi beludru hitam menggantung dari

langit-langit menutupi dinding. Tirai itu

jatuh

berlipat di atas karpet beludru hitam. Hanya

di ruangan ini warna jendela tidak sama

dengan hiasan. Kaea jendela di ruangan ini

berwarna

merah-sewarna darah kental.

4 dgar llan

Poe

Page 42: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 42/93

Setengah dari penduduk kerajaan Pangeran

Prospero

telah

matl

karena Maut Merah.

Namun Pangeran

Prospero

tid k

taku

t

Pangeran yang pandai ini berencana

meloloskan diri dari

pen

y

aki

itu. la meminta seribu orang bangsawan lelaki

clan perempuan untuk ikut pergi·bersamanya.

Bersama sama mereka pergi ke sebuah

puri bes r

miliknya di luar wilayah negeri itu.

Page 43: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 43/93

-

Tak

satu pun di antara seluruh ruangan

itu yang dilengkapi lampu atau

lilin.

Tapi tepat

di luar kaca jendela di lorong yang ber

cabang s.ebuah tungku api menyala di atas

sebuah meja besar. Cahaya api

ini

menerangi

ruangan-ruangan

itu

. Karena warna-warni

kaca

jendela

yang

beraneka

nyala api

menghasilkan

dampak

yang aneh dan

fantastis. Namun di ruangan yang berwarna

hitam nyala api itu benar-benar tampak

mengerikan. Wajah setiap orang yang yang

masuk ke ruangan

itu

tertutup oleh cahaya

merah yang menakutkan. Hanya segelintir saja

di antara para tamu yang berani menginjakkan

kaki

ke dalam ruangan itu.

Sebuah jam raksasa terbuat dari kayu

eboni sebuah kayu hitam yang tebal juga

terdapat di ruangan hitam . Bandulnya

bergerak-gerak dengan suara yang berat dan

membosankan. Setiap jam lonceng jam itu

berbunyi.

Bunyi

yang nyaring

itu

t.erdengar

jernih dalam dan berirama. Nada aneh yang

42 dgar llanPoe

Page 44: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 44/93

t e r d ~ n g r membuat para pemusik dan penari

menghentikan apapun yang tengah mereka

lakukan

untuk

mendengarkannya.

Saat

lonceng aneh itu berbunyi bahkan orang pa-

1 ng bahagia di ruangan itu sekalipun akan

menjadi pucat.

Beberapa

tamu

mengibaskan

tangan

mereka seakan-akan kebingungan. Namun

saat bunyi lonceng itu ·berakhir para tamu

kembali tertawa. Para musisi saling ber

pandangan dan tersenyum. Mereka berjanji

bahwa lain kali bunyi lonceng itu tak akan

membuat mereka terpana lagi. Mereka berjanji

jika

lonceng itu berbunyi lagi mereka akan

terus bermain musik. Namun setiap jam saat

jam itu berdentang semua orang kembali

terdiam. Seakan-akan mereka tak

mampu

mencegahnya.

Terlepas dari semua itu pesta itu amat

meriah. Pangeran bekerja keras untuk me

mastikan bahwa

tamu tamunya

·

terhibur.

Warna-warni hiasan yang berlainan di ke tujuh

Topeng aut erah I

Page 45: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 45/93

ruangan adalah gagasannya. la memerin-

tahkan para tamunya memilih busana mereka

sendiri . Busana yang mereka kenakan amat

beragam. Beberapa tampak unik yang lainnya

tampak indah. Sebagian kelihatan aneh yang

lainnya kelihatan menakutkan. Beberapa lagi

bahkan bisa dibilang menjijikkan.

eraya tertawa-tawa dan saling bercakap

para tamu berseliweran di ketujuh ruangan.

aat

mereka bergerak mereka mengisi warna

warn i berbagai ruangan seakan-akan ter

pantul dalam nyala api.

Musik

orkestra yang

terdengar liar seolah-olah menggema dalam

langkah-langkah mereka. Dan sepanjang

malam; jam eboni itu terus menerus berbunyi.

Setiap kali jam itu berbunyi semua orang

terdiam dan hening terasa kecuali suara jam

tersebut. Lalu gema lonceng berhenti dan

kembali terdengar suara tawa riang.

aat malam tiba tak seorang tamu pun

berani masuk ke ruangan hitam. Namun

ruangan lainnya

dipenuhi

orang dan pesta

I

dgar

llan Poe

Page 46: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 46/93

terus berlangsung. Akhirnya jam eboni itu ber

dentang tanda tengah ma lam tel ah tiba. Saat

lonceng berdentang,

segen p

musik dan

tarian terhenti. Seperti sebelumnya, seluruh

tawa dan percakapan pun terhenti pula. Tapi

kali

r

ada dua belas kali dentangan lonceng

j m

itu. Sebelum

dent ng

terakhir sirna,

banyak orang d l m kerumunan melihat

sosok seorang asing. Sebelumnya, tak seorang

pun sadar akan kehadiran sosok bertopeng ini

Sebuah dengungan, sebuah gumaman, mun

cul dari kerumunan. Dengungan

ini

berubah

menjadi ekspresi ketakutan, kengerian dan

rasa jijik.

Dalam pesta topeng biasa, tentu_saja,

sebuah pakaian yang mengerikan tak akan

menyebabkan reaksi semacam itu. Memang

benar, pakaian

itu mengerikan, menyeramkan,

sekaligus menjijikkan.

Tapi

sosok baru yang

aneh itu telah melampaui batas-batas yang

bisa diterima. Bahkan, bagi orang-orang yang

sedang bergurau tentang hidup dan mati pun,

open

g aut e

rah I

5

Page 47: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 47/93

ada hal-hal yang tak patut dijadikan bahan

gurauan. Tiba-tiba saja semua orang larigsung

merasa bahwa busana orang asing

itu

tidak

lucu dan tidak pantas dipakai.

Sosok itu tinggi dan kurus. Tubuhnya

ditutupi kain kafan dari ujung kepala hingga

ujung kaki. Topeng yang menyembunyikan

wajahnya tampak seperti wajah sesosok

mayat. ltu mungkin masih bisa diterima oleh

para tamu, kecuali satu hal. Sosok

itu

me

lampaui batas dengan merias diri seperti

korban

wabah

Maut Merah. Pakaiannya

tertutupi

darah

Dan seluruh wajahnya

dipenuhi bintik-bintik wabah maut

itu.

Ketika pandangan Pangeran Prospero

jatuh pada bayangan menakutkan ini, ia

bergidik.

la

bergidik karena takut atau jijik-

tak seorang pun benar-benar yakin. Namun,

sesaat kemudian, wajah sang pangeran me

merah karena marah.

"Siapa yang berani berbuat serupa

itu?

desaknya. "Tangkap dia dan buka topengnya

46 dgar llan Poe

Page 48: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 48/93

 

Setelah

itu

kita bisa tahu siapa yang akan kita

gantung

di

dinding puri saat

fa

jar tiba "

Saat berkata demikian, Pangeran Pros

pero tengah berdiri

di ruangan biru.

Kata-

katanya bergema nyaring dan jelas di seluruh

ruangan.

lni

karena sang pangeran memiliki

suara yang kuat dan tegas, juga karena suara

musik terhenti.

Pada mulanya, setelah sang pangeran

bicara, sejumlah orang mulai bergegas me

ngejar

si

orang asing. Tapi di saat itu juga,

si

orang asing bergerak mendekati pangeran.

e l u r u ~

tamu pesta

itu

merasakan ketakutan

tak bernama yang dibangkitkan oleh si orang

asing. Tak seorang pun mengulurkan tangan

untuk

menghentikannya. Segera ia telah

menjadi begitu dekat pada sang pangeran. -

Pada saat yang sama, para tamu, seakan

menyatu, terjajar mundur ke

dinding. Orang

asing itu

beger k

t np

h mb t n

dari

ruangan biru

ke

ruangan ungu.

Lalu

berpin

dah dari ruang ungu ke hijau, lalu ke ruang

Topeng aut erah

j 7

Page 49: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 49/93

jingga. Dari situ ia terus bergerak ke ruang

putih lalu violet. Masih tak ada gerakan untuk

mencegahnya. Para tamu seolah membeku

di

tempat mereka.

Pangeran Prospero menjadi murka dan

malu atas rasa takutnya. la bergegas melintasi

keenam ruangan. Tak seorang pun mengi-

kutinya karena semua orang diliputi

rasa

takut.

Sang pangeran menghunus sebilah belati saat

ia mendekati

si

orang asing. Ketika sosok ber-

topeng itu mencapai ruangan hitam ia tiba-

tiba berbalik dan berhadapan dengan sang

pangeran. Sekonyong konyong sang pa-

ngeran menjerit dan menjatuhkan belatinya

ke

atas

karpet hitam. Lalu Pangeran Prospero

sendiri menyusul rubuh di atas karpet.

Mati.

Didorong oleh keberanian yang timbul

dari keputusasaan sekelompok tamu berlari

masuk ke ruang hitam. Mereka menangkap

sosok kurus yang berdiri dalam bayangan jam

eboni.

Saat

berhasil merengkuh pakaian dan

topeng serupa mayat itu mereka mendesah

8 j dgar llanPoe

Page 50: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 50/93

ketakutan. Ternyata tak ada apa apa

di

dalam

pakaian

itu

Kini

mereka sadar bahwa Malit Merah

telah tiba. la datang seperti seorang pencuri

di malam hari. Satu demi satu ia merubuhkan

para tamu di atas lantai bangsal puri yang

kini

penuh darah. Mereka semua mati dalam rasa

putus asa. Jam eboni berhenti berdetak ber-

samaan dengan rubuhnya tamu terakhir.

Nyala api pun padam. Kegelapan dan Ang-

kara Maut Merah kini meraja.15

Topeng aut

erah 49

Page 51: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 51/93

Page 52: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 52/93

SEBU H

KIS H

nar

Aku

me.mang merasa

u u -

sangat, sangat gugup.

Tapi

mengapa

kau mengatakan bahwa aku

ini

gila?

Penyakit

ini

telah membuat inderaku jadi lebih

peka. Penyakit itu tak merusaknya atau

membuatnya tumpul.

Di

atas semuanya,

indera pendengaranku jadi amat tajam.

Aku

bisa mendengar semua yang ada

di

bumi dan

langit. Bagaimana mungkin kau menyebutku

gila Dengarkan Kau harus tahu betapa sehat

1

s

Page 53: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 53/93

dan tenang aku ini sehingga bisa menceritakan

kisah

ini

padamu.

Mustah i I mengatakan dari man a aku

pertama kali mendapat gagasan ini.

Tapi

begitu aku memikirkannya gagasan itu terus

mengejarku siang dan malam. Tak ada alasan

bagus untuknya.

Aku

tak membenci lelaki tua

itu.

Aku

mencintainya.

la

tak pernah melaku

kan

sesuatu yang menyerangku. Dan ia tak

per-

nah menghinaku.

Aku

juga tak punya kei

nginan sama sekali untuk merampok hartanya.

Kukira

yang menjadi sebab adalah mata

nya Ya, itulah sebabnya. Salah satu matanya

tampak seperti mata

bu

rung nasar. Mata

itu itu

berwarna biru pucat dengan sebuah baya

ngan

di

atasnya. Bila

ia

m ~ n a t a p k u

darahku

berdesir. Dan sedikit demi sedikit secara amat

perlahan timbul gagasanku untuk mem

bunuhnya. Dengan begitu aku akan meng

enyahkan mata itu untuk selamanya.

Kini

inilah soalnya.

Kau

kira aku

gi1a.

Namun seorang gila tak tahu apa-apa. Kau

54

dgar llan

Poe

Page 54: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 54/93

harus melihatku dan betapa bijak aku ber

perilaku. Aku amat berhati-hati dan penuh

perencanaan. Aku tak pernah memberi ke

sempatan pada lelaki tua itu untuk curiga

padaku. Kenyataannya, aku tak pernah ber

laku lebih baik padanya dibanding seminggu

penuh sebelum aku membunuhnya.

Setiap malam, sekitar tengah ma lam, aku

memutar gerendel pintu dan membukanya

ah, begitu lembut

Saat

aku membukanya

cukup

lebar, aku

menyorongkan

sebuah

lentera gelap melalui celah yang terbuka.

Lentera itu tertutup, sehingga tiada cahaya

yang bersinar darinya. Lalu aku melongokkan

kepala di pintu yang tel

ah

terbuka.

Oh,

kau akan tertawa

bila

melihatku

melakukannya Aku bergerak perlahan

lahan-amat

sangat perlahan, sehingga aku

tak q.kan mengganggu tidur si lelaki tua. Perlu

waktu satu jam untuk melongokkan seluruh

kepalaku ke dalam ruangan itu agar aku bi sa

melihat lelaki tua itu. Hahl Mana ada orang

Sebuah isah

Page 55: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 55/93

gila berbuat secerdas ini? Lalu ketika kepalaku

telah masuk dengan nyaman

di

ruangan itu

aku membuka penutup lentera. Aku melaku

kannya dengan sangat berhati-hati karena

engsel-engselnya suka berbunyi. Aku mem

buka penutupnya sedemikian rupa sehingga

secercah sinar panjang jatuh menerpa mata

nya yang seperti mata burung nasar.

Aku melakukannya selama tujuh malam

setiap malam pada tengah malam. Tapi

matanya selalu terpejam. Jadi mustahil me

lakukan pekerjaanku.

Kau

tahu bukan lelaki

tua

itu

yang membuatku gusar melainkan

m ~ t jahatnya itu. Setiap pagi bila hari tiba

aku pergi

ke kamarnya dengan berani me-·

manggil namanya dengan suara ramah.

Aku

bertanya padanya bagaimana

ia

semalam.

Aku

tahu

ia

tak tahu bahwa setiap malam pada

tengah malam aku mengintipnya saat

ia

tidur.

Pada malam kedelapan aku lebih ber

hati-hati

daripada biasanya

Jarum jam

bergerak lebih cepat daripada tanganku.

Tak

56 dgar

llan Poe

Page 56: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 56/93

pernah sebelumnya aku merasa betapa

~ i j k

dan kuatnya aku. Aku sulit mengendalikan

rasa kemenanganku.

Di

sanalah aku, mem

buka pintu, sedikit demi sedikit.

Aku

tahu

lelaki

tua itu bahkan tak mampu memimpikan

tindakan atau pikiran rahasiaku. Gagasan itu

nyaris membuatku tertawa terbahak-bahak.

Mungkin ia mendengarku, karena ia

bergerak di atas ranjang secara tiba-tiba.

Seakan-akan ia terkejut karena sesuatu.

Kini

kau mengira aku akan mundur, tapi tidak.

Ruangan itu segelap aspal, karena

tirai

jendela

tertutup rapat. Aku tahu ia tak akan bisa

melihat pintu yang terbuka. Maka aku terus

membukanya-perlahan-lahan.

Aku melongokkan kepalaku

ke

dalam

dan hampir membuka penutup lentera ketika

ibu jariku

terpeleset Keributan

kecil

menyebabkan lelaki tua

itu

terduduk di atas

ranjang. Kudengar ia berteriak, Siapa

itu?

tapi

aku tetap diam tak bersuara. Selama satu jam

penuh aku tak menggerakkan sebuah otot pun.

Sebuah isah

7

Page 57: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 57/93

Pada saat itu, aku tak mendengar

ia

kembali

berbaring.

la

masih duduk

di

atas ranjang, men

dengarkan.

Sejenak kemudian, kudengar rintihan

samar.

Aku

tahu

itu

sebuah rintihan ketakutan.

Bukan rintihan kesakitan atau ratapan ke-

sedihan. Oh, tidak

ltu

suara

lirih

yang berasal

dari dasar jiwa ketika diliputi oleh kengerian.

Aku

tahu

su

.ara

itu

dengan baik. Sekian malam

yang lewat, pada tengah malam, aku pernah

merintih seperti itu. Saat aku melakukannya,

suara itu justru membuat rasa takutku kian

memburuk. Oh, ya aku amat mengenal suara

itu.

Aku

tahu apa yang dirasakan oleh lelaki ·

tua

itu

dan aku mengasihaninya-walaupun

aku tertawa dalam hati. Aku tahu ia ·telah

terjaga sejak keributan kecil pertama. Rasa

takutnya meningkat saat ia

berbalik

di

ranjang.

la mencoba berbicara sendiri untuk menge

nyahkan rasa takutnya, tapi ia tak 'mampu.

la

berkata pada diri sendiri, "ltu bukan apa-apa

58 I dgar llanPoe

Page 58: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 58/93

hanya deru angin

di

cerobong asap.

ltu

hanya

seekor tikus yang melintasi lantai.

ltu

cuma

derikan seekor jangkrik.

Ya aku tahu

ia

mencoba berbicara pada

diri

sendiri untuk mengusir rasa takut.

Tapi itu

tak

b e r h ~ s i l Maut

yangtengah mendekatinya,

telah. memperlihatkan bayangan hitam

di

hadapannya. Kini korban telah terkepung.

Bayangan maut yang tak kasat mata membuat

lelaki tua itu merasakan kedekatanku.

la

tak

bisa melihat atau mendengarku, tapi

ia

bisa

merasakan kehadiran kepalaku

di

ruangan itu.

Setelah menunggu

cukup

lama, aku

memutuskan untuk niembuka lentera sedikit.

Kau

tak bisa membayangkan betapa hati-hati

aku

melakukannya.

Akhirnya,

secercah

cahaya samar, seperti jaring laba 'laba, ter

pancar dan jatuh pada mata burung nasar itu.

Mata itu terbuka terbelalak lebar. Aku

menjadi marah melihatnya.

Aku

melihatnya

dengan jelas. Mata itu biru pucat, dengan

bayangan buruk

di

atasnya. Pemandangan

itu

Sebuah

isah

9

Page 59: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 59/93

menggetarkan belulangku.

Aku

tak bisa

melihat bagian lain wajahnya. Pancaran sinar

itu tepat mengarah ke matanya.

Apakah aku

belum

bercerita padamu

bahwa apa yang kau kira sebagai kegilaan

hanyalah ketajaman segenap inderaku? Kini

kukatakan aku

mulai

mendengar sebuah

suara lirih yang cepat. Terdengar seperti detak

sebuah jam terbungkus kain katun. Aku juga

mengenal dengan baik suara itu. ltu adalah

detak jantung lelaki tua itu. Entah bagaimana

suara itu membuatku m·akin

marah seperti

dentum sebuah drum yang membuat seorang

serdadu jadi pemberani. .

Tapi aku tetap diam. Aku bahkan ·sulit

bernapas.

Aku mencoba

melihat

betapa

tenang aku menjaga sinar lentera menerangi

mata itu. Aku mendengar jantungnya berdetak

makin cepat. Detaknya makin cepat dan kian

cepat makin nyaring dan kian nyaring. Rasa

takut lelaki tua itu bertambah setiap saat Detak

jantungnya kian kencang. Kubilang makin

60

I

dgar

llan

Poe

Page 60: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 60/93

kudengar tintihan samar.

Aku

tahu itu

sebuah rintihan ketakutan. Bukan rintihan

kesakitan atau ratapan kesedihan.

Oh

tidak

Itu

suara lirih yang berasal dari dasar jiwa ketika

diliputi oleh

kengerian 

Aku tahu

suara itu deng

an

baik. Sekian malam yang lewat,

pada tengah malam,

aku

pernah merintih

seperti itu. Saat aku melakukannya, suara itu

justru

membuat

rasa takutku

kian

-

buruk.

Page 61: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 61/93

kencang setiap

saat

Apakah

kau men

dengarku?

ku telah mengatakan padamu bahwa

aku merasa gugup. ltu benar. Dan kini, dalam

kesunyian menyebalkan rumah tua itu, keri-

,butan ini membuatku ngeri. Namun, untuk

beberapa saat berikutnya, aku tetap diam.

Namun, detak jantung itu makin nyaring,

makin nyaring Jantungnya seakan hendak

meledak. Tiba-tiba sebuah rasa takut yang baru

melandaku. ku takut suara itu terdengar oleh

tetangga

Saat lelaki tua itu telah tiba Dengan

sebuah

teriakan nyaring, aku

membuka

penutup lentera dan menyerbu m s u ~

ruangan itu.

la

menjerit satu

kali hanya

satµ

kali. Secepat kilat, aku menyeretnya

ke

lantai

dan menindihnya dengan ranjang yang berat.

Lalu aku tersenyum, merasa tugasku segera

akan tuntas. Namun,

u n t

~  

beberapa saat,

jantungnya berdetak dengan bunyi aneh. lni

tak menggangguku.

Di

bawah ranjang yang

6 dgar llanPoe

Page 62: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 62/93

berat, syara

itu

tak akan terdengar hin

gg

menembus dinding.

Akhirnya suara

itu

berhenti. Lelaki tua

itu

sudah mati.

Aku

memindahkan ranjang itu

dan menatap mayatnya. Ya

ia

sudah mati

kaku. Kuletakkan tanganku

di

dekatt jantung-

nya dan membiarkannya di sana beberapa

saat. Tak ada detakan . la sudah mati. Mata

yang menakutkan itu tak akan meng:gangguku

lagi.

Jika

kau masih mengira aku

ini

gila, kau

tak akan lagi menganggapku begitu bila

kuceri.takan padamu

apa

yang kulakukan

selanjutnya. Aku memikirkan cara terbaik

untuk menyembunyikan tubuhnya. Maka

kupotong potong

tubuhnya

menjadi be-

berapa bagian. Kupotong kepalanya, lengan-

lengannya dan sepasang kakinya.

Lalu

aku mengambil tiga bilah papan dari

lantai ruang tidur itu. Kuletakkan tubuhnya

yang tercabik

di

bawah lantai, kemudian

kuletakkan kembali papan itu di tempatnya

Sebuah

isah

63

Page 63: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 63/93

 m11l  1

l u m I kukannya dengan sangat

1

hin r tak ada mata

manusia bahkan

1

lr

  L

ju

ga

matanya bisa

mengenali adanya

· uatu yang tidak beres. Tak ada yang perlu

dicuci. Tak ada noda apa pun. Tak ada bercak

. darah sama sekali. ku terlalu berhati-hati

untuk melakukan kesalahan semacam itu.

Seember airtelah membereskan semuanya-

ha, ha, ha

Saat aku menyelesaikan semua

itu

waktu

menunjukkan jam em pat subuh. Masih kelam

seperti

tengah

malam. Saat jam dinding

berdentang empat kali, kudengar sebuah

ketukan di pintu depan. Dengan hati tenang,

aku beranjak untuk membuka pintu. Mata

jahat

itu

telah sirna.

Tak

ada

lagi

yang perlu

ditakuti. Tiga orang lelaki masuk. Mereka

me" lperkenalkan diri sebagai polisi. Mereka

bilang seorang tetangga mendengar sebuah

jeritan tadi malam. Kesalahan dalam per

mainan dicurigai. Sebuah laporan dibuat di

64 I

dgar

AllanPoe

Page 64: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 64/93

kantor polisi. Beberapa petugas

dikirim

untuk

meneliti rumah ini.

Aku

tersenyum-apa

lagi yang perlu

kutakutkan? Aku menyambut mereka dengan

ramah. Jeritan itu kubilang adalah teriakanku

sendiri. Tadi malam aku bermimpi

buruk.

Lelaki tua itu sedang berlibur ke desa kataku.

Aku mengajak mereka berkeliling rumah. Aku

mempersi lakan mereka

meryieriksa-me

meriksa dengan baik. Akhirnya aku mem

bawanya ke kamarnya. Aku menunjukkan

barang-barangnya aman dan tak terganggu.

Merasa amat percaya diri aku membawa

kursi-kursi ke ruangan itu. Aku mempersilakan

mereka beristirahat sejenak. Dengan penuh

percaya diri aku bahkan meletakkan kursiku

tepat di atas mayat lelaki tua itu.

Para petugas itu mempercayaiku. Aku

merasa lega. Mereka duduk di sana sejenak

bercakap-cakap tentang soal keseharian ..

Namun

tak lama

aku merasa

wajahku

memucat. Aku meminta mereka pergi.

Ke

Sebuah isah j 6

Page 65: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 65/93

palaku pusing dan kukira

aku

merasa ada yang

berdenging di kupingku. Namun, mereka

masih juga

duduk

mengobrol.

Denging;:i.n

di

telingaku makin nyaring. Aku berbicara lebih

banyak untuk mengusir perasaan itu. Tapi

suara

bising itu makin nyaring. Akhirnya, aku

sadar suara itu bukan berasal dari kupingku.

Aku makin pucat. Aku berbicara lebih

cepat, dengan suara lebih keras. Tapi bunyi

itu makin nyaring. Apa yang bisa kulakukan?

ltu adalah suara lirih yang cepat. Terdengar

seperti detak jam terbungkus kain katun. Aku

menarik napas.

Para

polisi itu tak mendengar

nya. Aku berbicara lebih cepat dan lebih keras

tapi bunyi bising itu makin nyaring. Aku

berdiri dan berjalan berkeliling. Aku berbicara

tentang hal-hal yang tak penting. Aku bicara

dengan suara tinggi dan gerakan keras tapi

bunyi bising itu kian nyaring.

Mengapa mereka tak juga pergi? Aku

berjalan mondar-mandir dengan langkah berat,

tapi bunyi itu makin nyaring. Oh, Tuhan Apa

66

I

dgar llan Poe

Page 66: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 66/93

yang bisa kulakukan? Bunyi bising itu makin

nyaring, makin nyaring, makin nyaring Dan

orang-orang itu terus saja mengobrol dengan

riang. Mungkinkah mereka tak mendengar

suara

itu?

Tuhan Yang Mahakuasa Tidak, tidak

Mereka

mendengarnya

Mereka curiga

Mereka tahu Mereka mempermainkan aku

lnilah yang kupikirkan dan masih juga ku

pikirkan.

Tapi ada yang lebih baik daripada

kepedihan ini Ada sesuatu yang lebih baik

daripada membiarkan mereka menipuku Aku

tak bisa melihat senyum mereka lebih lama

lagi Aku merasa harus menjerit atau aku mati

Dan kini, lagi-lagi, dengarkan Bunyi itu makin

nyaring Makin nyaring

"Bangsat " jeritku. Jangan berpura-pura

Kuakui perbuatanku Buka papan lantai itu

Di sini lni bunyi detak jantungnya yang ter

sembunyi "Ill

Sebuah

isah

I 7

Page 67: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 67/93

Page 68: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 68/93

KUCl NG HIT M

Bisakah kecanduan membuat orang

melakukan kejahatan? Kisah ini

menunjukkan kehancuran bertahap

sebuah pikiran yang sakit. Setiap saat

tokoh utama cerita ini tenggelam makin

dalam

k

dalam neraka yang ia ciptakan

sendiri. Sebuah gambaran tentang

perusakan diri

Page 69: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 69/93

Page 70: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 70/93

KUCING HIT M

u tak berharap seorang pun akan

percaya kisah fantastis yang akan

kuceritakan ini. Aku harus jadi gila

dulu untuk berharap

agar

orang mempercayai

ceritaku. Aku sendiri sulit mempercayainya-

dan kulihat segala yang terjadi. Tapi aku tidak

gila dan kutahu ini bukan mimpi. esok aku

akan mati. Kini aku ingin meringankan beban

jiwaku.

I

Page 71: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 71/93

Aku ingin menceritakan serangkaia n

kejadian biasa pada dunia. ku mau me

lakukannya dengan cara yang terang

dan

jelas, tanpa komentar. Kejadian-kejadian

ini

membuat aku

ngeri membuatku

merasa

tersiksa dan menghancurkanku. Namun,

aku tak akan mencoba

~ n j e l s k n

kejadian

kejad ian itu. Bagiku, mereka hanya me

nyebabkan rasa takut. Setelah aku mati,

mungkin seseorang akan dapat menemukan

alasan untuk

segala

yang terjadi.

Atau

mungkin orang lain akan melihat

bahwa

kejadian-kejadian itu tak lebih

daripada

serangkaian hubungan sebab-akibat yang

bersifat alamiah.

Sejak bayi, aku dikenal karena bertingkah

manis dan baik hati. Kenyataannya, teman

temanku menjadikannya bahan gurauan. ku

sangat menyukai binatang dan orang tuaku

mengizinkanku memeliharanya. Saat aku

benar-benar merasa bahagia adalah ketika aku

memberi makan dan bermain dengan mereka.

72

dgar llanPoe

Page 72: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 72/93

Sifat ini tumbuh makin kuat ketika aku

dewasa. Waktu aku telah menjadi seorang

lelaki dewasa kecintaanku terhadap binatang

peliharaan menjadi salah satu sumber kese-

nanganku. Aku tak perlu menerangkan soal

ini pada siapapun yang mencintai seekor

anjing pintar yang setia. Ada sesuatu dalam

cinta

yang tak egois pada seekor binatang

yang meresap langsung di hati seseorang.

Aku kawin muda dan merasa bahagia

saat

tahu istriku memiliki sifat yang sama de

nganku. Ketika ia melihat betapa aku me-

nyukai binatang peliharaan ia memelihara

banyak binatang peliharaan dari jenis terbaik.

Kami

punya

burung-bu_ung banyak ikan

mas seekor anjing kelinci-kelinci seekor

monyet mungil dan seekor kucing.

Kucing ini amat besar dan indah. War-

nany

hitam legam dan amat pintar. lstriku

yang pertama kali menyadari betapa pintar

kucing itu. Menjadi agak bertahayul ia bilang

padaku bahwa dongeng

kuno

mengatakan

ucing itam I 3

Page 73: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 73/93

bahwa

kucing hitam biasanya memiliki

kekuatan sihir. Tentu saja ia tak sungguh

sungguh soal ini. Aku menyebutkan hal ini

karena tiba-tiba saja aku ingat.

t<ucing itu bernama Pluto. la adalah

hinatang peliharaan kegemaranku dan teman

bermain

buatku Aku sendiri yang mem-

berinya makan dan i membuntutiku ke mana

pun aku pergi di dalam rumah. la bahkan

selalu

mencoba

mengikutiku apabila aku

hendak pergi ke luar rumah.

Hubungan kami yang seperti itu tidak

berubah selama beberapa tahun

Sampai

kemudian peri laku dan

sifatku

menjadi

semakin buruk. lni karena aku mulai terlalu

banyak minum. Hari ke hari aku semakin sulit

untuk ditemani. Aku tidak lagi peduli pada

perasaan orang lain. Aku bahkan mengucap

kan kata-kata kasar pada istriku. Puncaknya

aku menjadi kejam padanya.

Hewan-hewan peliharaanku tentu saja

ikut menderita. Aku tidak hanya menelantar-

7

j

dgar

llan

Poe

Page 74: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 74/93

kan mereka, tapi juga memperlakukan mereka

dengan amat kasar Aku masih cukup peduli

pada Pluto untuk tidak mengasarinya. Tetapi

aku tak peduli lagi jika aku melakukannya

pada kelinci, monyet ataupun anjing yang

menggangguku. Penyakitku semakin parah

dan penyakit apakah yang lebih parah dari

kecanduan alkohol Akhirnya, aku bahkan

mulai mengasari Pluto yang kini menjadi

semakin tua.

Suatu

malam, aku pulang dalam keadaan

mabuk dan membayangkan kucing itu seperti

sedang menghindar dariku. Ketika kudekati,

ia jadi amat ketakutan . KuCing itu menggigit

tanganku

dan

meninggalkan uka

bekas

cakaran. Aku sangat marah hingga tak bisa lagi

kukenali diriku sendiri. Sepertinya jiwaku yang

asli meninggalkan tubuhku dan

sesosok setan

durjana mengambil alih tubuhku. Aku me-

ngambil pisau saku dari kantong rompiku dan

menghunusnya. Lalu aku mencekik hewan

malang itu dan mencungkil salah satu bola

ucing itam

I

Page 75: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 75/93

matanya

Aku

malu, terbakar dan gemetar

mengingat kekejian itu.

Aku

sadar

pagi

harinya. Pengaruh alkohol

telah

l e ~ y a p

Tapi aku merasakan

sesuatu-

separuh takut dan separuh menyesal- atas

apa yang tel ah kulakukan. Pada akhirnya yang

terasa adalah sebuah perasaan lemah. Jiwaku

menjadi tak tersentuh. Kembali aku mulai

minum. Dengan segera ingatan tentang per

buatanku larut dalam anggur.

Pada saat

itu

kucing

itu

mulai sembuh.

Rongga matanya yang bolong tampak me

ngeri kan, tapi

ia

tak kelihatan kesakitan.

Kucing

itu

berkeliaran dalam rumah seperti

biasa

ta

pi ia selalu kabur apabi la

aku

mendekat. Tentu saja

ia

takut padaku. Pada

mulanya aku merasa sedih karena binatang

yang tadinya mencintaiku jadi membenciku.

Namun, rasa sedih

itu

segera

beruba:h

menjadi

rasa sebal. Dan kemudian berubah menjadi

sebuah semangat jahat.

7

dgar llanPoe

Page 76: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 76/93

Semangat jahat itu tak bisa kita paharTJi

Tapi aku

yakin

itu ada pada setiap hati

manusia.

la

memberi arah pada sifat manusia.

Siapakah yang tak pernah melakukan sesuatu

yang jahat atau bodoh bukan karena alasan

lain selain karena ia tahu bahwa ia tak boleh

melakukannya? Tidakkah kita semua memiliki

sebuah hasrat untuk ~ l n g g r aturan hanya

karena itu ~ d i h aturan? Semangat jahat ini

datang sebagai kejatuhan akhirku. lni adalah

kerinduan jiwaku yang tiada berakhir untuk

berbuat salah hanya karena ingin berbuat

salah.

Sifat jahat dalam diriku membuatku ingin

melukai kucing itu lebih parah lagi. Suatu pagi

dengan darah dingin kuselipkan jerat rne

ngelilingi leher kucing itu. Lalu aku meng

gantungnya di dahan sebuah pohon. Aku

melakukannya dengan air mata mengalir. Saat

melakukannya aku merasa bersalah dalam

hati. la kugantung karena aku tahu bahwa

kucing itu pernah mencintaiku. Aku melaku-

  ucing itam

I

Page 77: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 77/93

kannya justru karena kucing itu tak memberiku

alasan untuk melukainya. Kulakukan per

buatan itu karena aku tahu bahwa dengan

melakukannya aku telah berbuat dosa. ku

tahu bahwa itu adalah sebuah dosa maut yang

tak berampun.

Malam itu aku terjaga

karena

suara

kobaran api. Kelambu di sekeliling ranjangku

adalah lidah api. Seluruh rumah menyala

Dengan susah payah, istriku, seorang pem

bantu dan aku berhasil keluar dari rumah itu.

Sebelum malam berakhir seluruh

r u m ~

itu

telah hangus terbakar. Semua hartaku musnah.

ku

merasa putus asa.

ku

mencoba untuk tidak berkata bahwa

akulah yang telah menyebabkan kebakaran

itu terjadi. Tidak

ku

hanya mengatakan

bahwa segala sesuatu terjadi karena harus

terjadi.

Esok hari

setelah kejadian

itu,

aku

melihat-lihat puing rumahku. emuanya

musnah kecuali sebuah dindihg. Dinding

itu

78 dgar

llan

Po

e

Page 78: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 78/93

masih berdiri tegak di

tempat

yang se

belumnya merupakan bagian tengah ruma.h.

Kepala tempat tidurku berhadapan dengan

dinding itu. Aku teringat dinding ini baru

ditembok

ulang. Mungkin itu yang menye-

1 matkan nya.

Kerumunan orang mengelilingi

dinding

itu. Aku bisa mendengar beberapa orang

berkata, "Aneh " Yang .lainnya

menimpali,

"Luar

biasa " Saat aku mendekat, kulihat

gambar seekor kucing raksasa di atas dinding.

Seakan-akan gambar itu dipahat di sana. Ada

seutas tali menjerat leher kucing itu.

aat aku pertama melihatnya, aku merasa

amat ketakutan. Lalu aku ingat bahwa kucing

itu telah kugantrung di sebuah kebun dekat

rumahku.

aat

kebakaran mulai terjadi

se-

kumpulan

orang berkerumun di

kebun.

Seseorang pasti melihat kucing itu, memotong

tali

yang

mengikatnya

ke

pohon dan

melemparkannya melalui jendela kamarku.

Mungkin mereka melakukannya untuk mem-

 u  i

ng itam I

9

Page 79: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 79/93

bangunkanku

Rubuhnya

dinding lain

mungkin menindih

bangkai kucing itu ke

dinding yang baru

ditembok

ulang. Lalu, api

yang berkobar, entah bagaimana, menghasil-

kan akibat aneh pada dinding. ·

Walupun aku bisa menjelaskan apa yang

telah terjadi, toh itu tetap saja menakutkan.

Selama berbulan-bulan aku tak dapat melu

pakan pemandangan sosok seekor kucing di

atas

dinding. Aku merasa menyesal, tetapi itu

bukan sungguh-su,ngguh sebuah penyesalan.

Aku merindukan

binatang itu

dan

mulai

mencari-cari kucing lain yang

mirip

dengan

si

hitam manis Pluto.

Suatu

ma am aku pergi ke sebuah

bar

aku

melihat sesosok benda hitam

di

sudut ru

angan. Karena aku tahu apa itu, aku mendekat

untuk melihatnya dengan

lebih

jelas. ltu

adalah seekor kucing hitam yang sangat

besar.

Kucing itu seukuran Pluto dan amat mirip

dengannya dalam segala hal, kecuali satu. ·

Pluto tak

memiliki

bulu putih di bagian

80

I dgar llanPoe

Page 80: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 80/93

Walupun aku bisa menjelaskan apa yang telah

terjadi toh itu tetap saja men kutkan.

Selama berbulan-bu1an aku tak dapat melu

pakan pemandangan sosok seekor

kucing

di atas dinding. Aku merasa

menyes l

etapi itu

bukan

sungguh-sungguh sebuah penyesalan.

Aku

merinduk n

bin

a

t ng

i

tu

an

mulai mencari-cari kucing lain yang mirip

dengan s hitam manis

Pluto

Page 81: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 81/93

Page 82: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 82/93

senang kucing itu padaku membuat aku jijik

dan merasa terganggu. Perlahan-lahan pe

rasaan ini berubah menjadi kebencian. Aku

menghindari binatang itu. Hanya

rasa

malu

atas apa yang telah kulakukan pada Pluto yang

rnencegahku melukai kueing itu.

Selama beberapa minggu aku tak mela

kukan apa

pun

yang membahayakannya.

Tapi perlahan-lahan aku mulai melihat kucing

itu dengan penuh kebencian. Jika kucing itu

masuk ke kamarku aku segera pergi seakan

akan aku tengah mengh ndari sebuah pe

nya kit berbahaya.

Mungkin

aku lupa mengatakan tentang

hal aneh yang kemudian kusadari terjadi esok

pagi setelah kucing itu kubawa

ke

rumah.

aat

itu ketika

kulihat

kucing itu  ia ternyata ke

hilangan sebelah matanya seperti Pluto. Ke

nyataan ini bagaimanapun justru membuat

istriku semakin mencintainya.

Makin

kubenci kucing itu ia justru makin

suka padaku Kucing

itu

membuntutiku

ucing itam j8

Page 83: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 83/93

kemana pun aku pergi .Saat aku duduk ia akan

merunduk di bawah kursiku atau melompat

ke

pangkuanku. Jika aku bangkit dan berjalan

ia akan .

menyelin p di

antara kakiku dan

mengikutiku. Terkadang ia mencakar bajuku

lalu memanjat

ke

dadaku. Seringkali aku ingin

.

memusn hk n

kucing itu

deng n

sekali

gebuk. Namun aku berhasil menahan

diri

karena satu hal aku malu

atas

apa yang ku

lakukan pada Pluto .

Tapi.

alasan sesung

guhnya adalah karena ternyata aku takut pada

kucing itu.

Bukan bahaya fisik yang kutakuti tapi aku

tak tahu bagaimana menjelaskannya. Aku

nyaris malu mengakuinya bahkan hingga saat

aku

duduk

dalam sel penjara. Rasa ngeri dan

takut yang dibangkitkan kucing itu pada diriku

disebabkan oleh bulu-bulu putih di badannya.

Bulu-bulu putih inilah satu-satunya perbedaan

antara kucing ini dengan kucing yang pernah

kubunuh.

84

dgar llan Poe

Page 84: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 84/93

Saat pertama aku melih t

kucing

itu,

tanda ini

tid k

menyerup i

sesuatu. Tapi

perlahan-lahan, bentuk itu makin jelas. Kini

ia

t mp k

seperti sebu h bend y ng

membu tku bergidik h ny karena me-

nyebutnya. Tanda putih itu membentuk

se-

suatu yang menakutkan: tiang gantungan

Ya

tempat penggantungan Oh, tempat kejahatan

yang mengerikan, tern pat penuh kesakitan dan

maut

Karena tanda yang menakutkan ini, aku

kini menderita. Andai saja aku berani, akan

kuenyahkan kucing itu. Siang dan malam aku

tidak bisa beristirahat. Siang hari, kucing itu

tak mau meninggalkanku sendirian sekejap

pun. Di malam hari, aku bermimpi buruk yang

membuatku terjaga setiap jam. ~ t i a p kali

terbangun, kurasakan nafas kucing itu di

wajahku. Kemudian aku tahu bahwa kucing

itu menindih jantungku

Kini

aku

mulai diganggu pikiran jahat. Aku

jadi membenci segala hal dan semua orang.

ucing

itam

I

Page 85: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 85/93

lstriku yang malang menderita karena suasana

hatiku yang

buruk walaupun

dia tak pernah

mengeluh.

Suatu hari istriku mengikutiku ke ruang

bawah tanah rumah kami. aat kami berjalan,

kucing itu

ikut

menuruni tangga. Menyelinap

di

sela kakiku, ia nyaris membuatku terje-

rembab. lni membuatku murka, membuatku

lupa pada rasa takut yang hingga saat itu

mencegahku bertindak lebih lanjut.

Tanpa

pikir

panjang, kuangkat sebilah

kapak dan kulayangkan ke arah kucing itu.

Serangan ini pasti

ak

an

langsung

mem-

bunuhnya

jika

tepat mengenai sasaran.

Na-

mun, istriku menghentikanku sebelum aku

berhasil mengayunkan tangan. Aku menjadi

makin

murka

. ku melepaskan diri

dari

cekalan istriku dan menancapkan kapak itu

di

kepalanya lstriku langsung tewas tanpa

sempat menjerit.

Aku tahu aku harus melakukan sesuatu

untuk

menyembunyikan mayatnya. Aku tak

8

I

dgar

llan

Po

e

Page 86: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 86/93

Bukan bahaya fisik yang kutakuti tapi aku tak

tahu bagaimana menjelaskannya.

ku

nyaris

malu mengakuinya

bahkan hingga

saat aku

duduk

dalam sel

pen

ara

.

Rasa ngeri dan

tak

t

yang dibangkitkan kucing itu

pada

diriku disebabkan oleh bulu-bulu putih di

badannya.

Bulu ulu

p

U

tih

inilah

satu-

satunya perbedaan antara kucing ini dengan

kucing yang pernah

kubunuh.

Page 87: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 87/93

mungkin membawanya ke luar rumah siang

atau malam. ltu terlalu berbahaya karena bisa

saja terlihat oleh para tetangga.

Gagasan gagasan lain

mel

i ntas di

benakku. Salah satunya adalah membakar

mayat itu. Atau menguburnya di lantai ruang

bawah

tanah.

Aku juga

berpikir

tentang

membuangnya ke sumur yang terletak di

halaman rumah . Sempat terlintas pula untuk

membungkusnya dalam sebuah kotak seolah-

olah dia semacam barang dagangan. Lalu aku

akan

menyuruh

pelayanku

untuk

mem-

bawanya

ke

luar rumah. Akhirnya aku me-

r:nutuskan

untuk

menemboknya

di

ruang

bawah tanah.

Ruang bawah tanah itu

cukup cocok

untuk tujuan itu. Dindingnya rapuh dan

be

Ium

lama ini dilapisi kembali dengan semen kasar

Kelembaban udara mencegah adonan semen

itu mengeras.

Lagi

pula salah

satu

dinding itu

memiliki

bagian yang dulunya merupakan

perapian. Perapian itu diratakan sehingga

I

dgar

llan

Poe

Page 88: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 88/93

tampak seperti bagian lain ruang bawah tanah

itu . Aku tahu cukup mudah membongkar

lapisan batu bata yang menyusun dinding itu.

Lalu aku akan melekatkan mayat itu di dalam

nya dan menembok kembali dinding itu. Tak

seorang pun akan tahu perbedaannya.

Aku menggunakan sebuah linggis untuk

membongkar lapisan batu bata. Lalu dengan

hati-hati aku meletakkan mayat itu dekat

dinding bagian dalam perapian. oal gam

pang mengembalikan lapisan batu bata itu

ke

tempat semula. Kemudian dengan cermat

kutembok kembali lapisan batu bata itu . aat

aku selesai aku melangkah mundur untuk

melihat hasil karyaku.

inding

itu tampak

sempurna. Tak seorang pun akan merasa ter

ganggu olehnya.

Lalu aku mencari-cari kucing pembuat

onar itu. Aku ingin membunuhnya. Jika aku

melihatnya

saat

itu tak diragukan lagi

apa

yang

akan kulakukan padanya. Tapi binatang itu

sekaan-akan bersembunyi di suatu tempat. la

ucing itam j 9

Page 89: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 89/93

pasti ketakutan oleh aksi kemarahanku.

Aku

tak bisa menemukannya

di

mana pun.

ania

tak juga muncul sepanjang malam. Akibatnya,

setidak-tidaknya untuk semalam, aku bisa

tidur l e l ~ p ltu adalah malam damai pertamaku

sejak kucing

itu

kubawa pulang ke rumah.

Hari kedua dan ketiga berlalu dan kucing

itu

belum muncul juga. Betapa bahagia hati

ku Pikiran tentang apa yang telah kulakukan

pada

istriku

hanya sedikit menggangguku. Be-

bepara orang bertanya tentangnya, tapi aku  

mengarang cerita untuk menjelaskan soal

itu.

Penyelidikan sempat dilakukan tapi tentu saja

tak ditemukan apapun. Kini aku menatap ke-

bahagiaan masa depanku dengan pasti.

Pada hari keempat, polisi datang lagi ke

rumahku. Mereka kembali menyelidiki tempat

tinggal kami, kali

ini

termasuk lantai dan ruang

bawah tanah. Mereka tak menyisakan satu

sudut pun tanpa mereka sentuh. Akhirnya,

mereka turun

ke

ruang bawah tanah.

Aku

tak

merasa gugup. Jantungku berdetak tenang

90 dgar

llan

Poe

Page 90: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 90/93

seakan-akan sedang tidur dan bermimpi

indah. ku mondar-mandir di ruang bawah

tanah, bersedekap. Akhirnya polisi-polisi itu

bersiap untuk pergi.

Saat mereka pergi aku berbicara pada

mereka, kebahagiaan yang kurasakan dalam

· hatiku terlalu kuat untuk ditahan. "Bapak

bapak, aku senang bisa rnembantu. ku ber

harap kalian diberkati kesehatan. Rumah

ini

dib,angun dengan sangat rapi. Tidakkah kalian

setuju?" kataku (aku tak tahu mengapa aku

terus saja berbicara, seolah-olah aku tak bisa

menahan diri). "Dinding

ini

sangat kokoh,"

ujarku. ku memegang sebatang tongkat

di

tanganku yang kugunakan untuk memukul

mukul dinding itu.

ku

melakukannya tepat

pada bagian dinding tempatku menyem

bunyikan mayat istriku

Segera setelah suara ribut karena aku

memukul-mukul dinding menghilang dalam

kesunyian, sebuah suara terdengar dari dalam

dinding. ltu adalah sebuah tangisan. Pada

ucing itam 9

Page 91: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 91/93

mulanya lirih dan

lembut

seperti isakan

seorang anak kecil. Tapi suara itu dengan

cepat menjadi sebuah jeritan panjang yang

nyaring. ltu bukan suara manusia. ltu adalah

sebuah

lolon

 gan, separuh ketakutan dan

separuh penuh kemenangan. Tampak bodoh

untuk mengatakan apa yang sedang kupikir

kan. Nyaris terengah-engah, aku terjajar ke

dinding yang berlawanan. Sejenak para polisi

itu terdiam di tangga, membeku ketakutan.

Saat

berikutnya selusin tangan kekar

merobohkan

dinding

itu.

Dinding

itu runtuh

dengan mudah. Mayat istriku yang sudah

mulai

membusuk terbaring di

sana,

di

hadapan para polisi itu. Di dekat kepalanya,

duduk seekor kucing hitam yang memandang

pada kami dengan matanya yang tinggal

sebelah. Kucing itulah yang telah membuatku

membunuh istriku dan kemudian membawa

ku ke tiang gantungan. Rupanya aku tel h me

nembok monster itu dalam kuburan istriku.IJ

9

I

dgar

llan Poe

Page 92: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 92/93

Page 93: Kucing Hitam Edgar Allan Poe

8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe

http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 93/93