kucing hitam edgar allan poe
TRANSCRIPT
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 1/93
KUCING
HIT M
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 2/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 3/93
P
e s @ N A R C H O P U N K I J I ,£
P E R S O N A L P R o P E R T Y l D *
: ? V o ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
<S>
o o @ N l ~ I R I
o C<lMF l .?®IT <F TI IS PffiSESSI<N MAY BE
<N
LCWI OR
lllil'Ll<;i\TED
IN ANY FORM
OR BY
ANY MEANS WITII 00
PRIOR
ACQJIESCl 1,CE FR lf
TIIE AUTIIORISED PROPRIETOR
ALL RIGITTs
RESERVED.
Edgar
llan
oe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 4/93
SERI FI KS I
KL SIK
Edgar llan
Poe
KUCING HIT M
NU MS
k a s i k
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 5/93
Kode Penerbitan: YNC-081-02-04
Kucing
Hitam
Edgar Allan Poe
Diterjemahkan dari
Edgar
llan Poe
Great merican Short
Sto-
ries
Golden
Books, Kuala
Lumpur:
1995
Penerjemah:
Anton Kurnia
Editor: Mathori A Elwa
Hak cipta dilindungi
undang
-undang
® ll
rights reserved
Cetakan I,
September
2004
Diterbitkan oleh:
Penerbit Nuansa
Yayasan Nuansa
Cendekia
Komp. Cijambe Indah
JI. Vijaya Kusuma Il/E-06
Ujungberung - Bandung 40619
Telp: 70775264,Fax:022-7833682
E-mail: [email protected]
nggota IK PI
Tata Letak: Wahyu Agung Pratama
Ilustrasi isi: James McConnell
Desain Cover: Tatang Rukyat
ISBN: 979-9481-62-7
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 6/93
TENT NG
PENG R NG
gar llan Poe 1809-1949)
m miliki
kisah hidup yang penuh penderitaa·n
layaknya isi cerpen-cerpennya. Orang-
tuanya adalah aktor keliling yang meninggal
dunia sebelum ia genap berumur dua tahun.
Penjaganya yang makmur tak memberinya
· warisan yang menjadi haknya.
l
lalu dikeluar
kan dari Universitas Virginia dan West Point
karena berutang akibat berjudi dan mabuk- .
.mabukan. lstrinya, yang masih
t rhitung
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 7/93
EDGAR ALLAN POE 1 809-1949
saudara sepupunya, mati karena tuberkulosis
pada usia awal dua puluhan.
Namun
ia memiliki bakat besar sebagai
penulis dan merupakan seorang pekerja keras.
la menu I s puisi, cerpen dan kritik sastra Kisah
kisahnya mengenai misteri, horor dan ke-
6
dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 8/93
jahatan menjadi dasar bagi cerita detektif mo
dern. Hanya segelintir penulis yang mampu
mendekati pencapaian Poe dalam
hal
kekuat
an dramatis dan intensitas emosional.
Poe bisa dibilang merupakan arsitek
cerpen mode rn Pada 1832,
ia
merupakan
orang pertama yang berkeras bahwa cerpen
seharusnya membangun sebuah efek tunggal.
agasannya
yang lain berkaitan dengan
panjang sebuah cerpen. la meyakini bahwa
seorang pembaca seharusnya bisa menun
taskan sebuah cerpen dalam sekali duduk.
Poe tidak menciptakan cerpen sebagai
sebuah karya sastra. Namun, ia adalah orang
pertama yang menciptakan ilmu cerpen
melalui perumusan aturan-aturannya.
Poe diakui secara luas sebagai salah
seorang pengarang Amerika paling penting
di
abad ke-19. la diingat karena sajak-sajak dan
cerita-cerita horor populernya.
Jika
ketegangan
merupakan kesukaan Anda, apa yang Anda
cari ada pada karya-karya Poe.[IJ
Tentang engarang 7
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 9/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 10/93
PENG NT R
PENERJEM H
oses pertemuan dengan sesuatu yang
asing-negeri-negeri yang jauh orang-
orang dengan
akar
budaya
yang
berbeda-entah itu dalam konteks
wacana
maupun pengalaman empirik selalu me
ngandung peluang bagi terciptanya interaksi
antar budaya. Sebuah perbenturan
yang
membuka kemungkinan-kemungkinan baru
akan tercapainya
rasa saling
pengertian
di
balik segala perbedaan yang tersingkap.
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 11/93
Selain untuk lebih memperkenalkan para
pengarang terkemuka dunia di masa lalu, seri
te·rjemahan kumpulan cerpen klasik
ini
di
susun sebagai upaya untuk lebih mengenal
dan memahami budaya lain dengan segala
keunikan dan persoalannya, tanpa terhalang
oleh sekat-sekat perbedaan bangsa, budaya
dan bahasa.
La
lu
apakah gunanya bagi kita membaca
cerpen-cerpen klasik di zaman yang
tel
ah jauh
melaju ini?
·Sastra klasik bukanlah
sebu h
genre.
lstilah itu dip h mi sebagai kategorisasi
terhadap karya terbaik yang pernah ditullis
di
suatu tempat, pada suatu masa.
Karya
sastra
klasik akan tetap abadi, tak peduli kita mem
bacanya atau tidak. Tidak seperti karya-karya
best seller
mereka tak terpengaruh oleh selera
kita. Setidak-tidaknya, mengutip kalimat ltalo
Calv.ino, s·astrawan terkemuka Italia, d l ~ m
sebu h
es iny
yang berjudul Mengapa
Membaca Karya Klasik? l
999), Alasan utama
10 dgar
Allan
Po
e
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 12/93
membaca karya klasik adalah karena mem
bacanya lebih baik d rip d tidak mem
bacanya.
Melalui teks-teks sastra, terkadang kita
disadarkan bahwa apa yang terjadi jauh
di
ujung dunia sana ternyata pada hakikatnya
memiliki makna yang relevan dengan
p
yang terjadi dekat
di
sini, dalam kenyataan
hidup kita sehari-hari, entah itu bernama
perm s l h n ketidakadilan, kisah cint
sepasang anak manusia, maupun
ilusi ill.:1si
personal seorang individu. Semua
itu
mem
baJik kesadaran kita akan adanya sebuah
pijakan bersama
di
balik perbedaan-per
bedaan yang tampak bahwa sesungguhnya
kita adalah satu dalam semesta kemanusiaan.
Dalam buku ini, terkumpul
cerpen-
cerpen
Edgar
Allan Poe (1809-1949), seorang
cerpenis, penyair, wartawan dan kritikus seni
yang berpengaruh besar terhadap para pe
ngarang Amerika setelahnya. Poe banyak
menulis kisah misteri dan cerita detektif.
engantar
enerjemah 1
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 13/93
Cerpen-cerpennya yang berkisah mengenai
misteri
horor
dan
kejahatan-seperti
yang
tampak dalam keempat cerpen dalam buku
ini-menjadi
dasar bagi cerita-cerita detektif
modern. la bisa dibilang merupakan arsitek
cerpen modern dan diakui secara luas sebagai
salah
seorang pengarang
Amerika
paling
penting di
abad
kesembilan belas.
Di tengah terbatasnya karya
serupa
semoga
buku
ini
sedikit
banyak dapat
ber
manfaat
bagi perkembangan sastra
dan
kebu
dayaan kita
secara
luas.
Setidak-tidaknya
buku ini tu rut
memperkaya khazanah
literatur
sastra kita.
Salam dan selamat membaca.rJ
NTON KuRNI
2 dgar llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 14/93
D FT R
ISi
Tentang Pengarang 5
Kata Pengantar Penerjemah 9
Tong nggur 15
Topeng Maut Merah 35
Sebuah Kisah 5
Kucing Hitam 6 9
ngantar
enerjemah 3
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 15/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 16/93
TONG NGGUR
Seberapajauh Anda mau melakukan
balas dend m atas sebuah penghinaan?
Dalam kisah aneh ini Anda akan
berjumpa dengan dua orang kaya yang
menyukai anggur. Yang seorang
sombong tetapi bodoh. Yang satunya
pandai tetapi jahat. Gabungan
keduanya bisa mematikan.
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 17/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 18/93
TONG NGGUR
rtunato tel ah menyerangku ribuan kali
dan aku bersabar sebisa mungkin.
Namun saat ia menghinaku aku ber-
sumpah akan membalasnya. Tentu saja aku
tak mengatakan hal ini pada Fortunato. ku
tahu aku akan membalas
dendamku
tak
masalah berapa lama aku harus menunggu.
Karena aku tak tergesa-gesa aku bisa
menyusun rencana dengan cermat.
Tak
ada
risiko buatku. Bu.kan hanya aku akan meng-
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 19/93
hukum Fortunato melainkan aku akan meng
hukumnya tanpa membahayakan
diriku
sendiri.
Tak
ada asyiknya membalas dendam
jika kau sendiri menanggung hukuman se
telahnya. Juga tak ada asyiknya kecuali jika
kau memastikan bahwa musuhmu tahu apa
yang tengah
kau
lakukan padanya.
Kau
harus mengerti bahwa aku tak pernah
mengatakan atau melakukan sesuatu agar For-
tunato tahu apa yang tengah kupikirkan.
la
tak
ragu bahwa aku adalah sahabatnya. Seperti
biasa aku selalu tersenyum padanya.
la
tak
menyangka bahwa aku tersenyum karena me-
mikirkan balas dendamku.
Nyaris dalam segala
hal
Fortunato meru
pakan orang yang dihormati dan disegani.
Ta-
pi
ia punya kelemahan. Fortunato arnat bang
ga dengan pengetahuannya tentang anggur.
lni
merupakan kesamaan
kami kami
berdua
tahu banyak tentang anggur yang baik.
Aku
membeli anggur enak sesering mungkin.
Lalu
aku menyimpan harta karunku itu dalam
8 dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 20/93
ruangan
bawah
tanah rumahku.
Di
sana,
bersama tulang belulang para leluhurku,
anggur itu tetap terjaga.
Sekitar senja hari, pada suatu petang saat
musim karnaval, aku berlari menghampiri
Fortunato. la menyalamiku dengan hangat
karena ia tengah menikmati karnaval. la
mengenakan pakaian pesta berwarna cerah,
termasuk sebuah topi berbandul lonceng
lonceng mungil. Aku begitu senang bertemu
dengannya sehingga aku menyalaminya
begitu lama.
Aku
berkata, "Fortunatb yang baik, aku
senang berjumpa denganmu.\:au tampak he
bat Dengar, aku baru membeli satu tong ang
gur. Penjualnya bilang padaku itu anggur a
montillado yang terkenal enak, tapi aku ragu."
Bagaimana
kau mendapatkannya?
Susah sekal i menemukan anggur semacam .itu
di tengah musim karnaval " ujar Fortunato.
Yah, aku tak yakin itu sungguh-sungguh
anggur amontillado. Agak bodoh sebetulnya
Tong
nggur
9
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 21/93
membayar penuh harganya tanpa memintamu
mencicipinya terlebih dulu.
Aku
tak berhasil
menemukanmu
di
mana pun dan aku takut
keduluan orang."
"Amontillado " ujar Fortunato.
"Aku ragu," ujarku.
"Amontillado "
"Aku harus memastikannya," sahutku.
"Amontillado " ujarnya lagi.
"Kulihat kau sibuk.
Aku
akan mengun-
jungi Luchesi.
la
tahu banyak soal anggur.
Mungkin ia bisa membantuku," kataku.
"Luchesi tak tahu perbedaan amontillado
dengan anggur merah biasa," ujar Fortunato.
Tapi
beberapa orang tolol mengatakan
bahwa citarasa Luchesi tentang anggur sama
baiknya denganmu," kataku.
Ayo, kita pergi," ujar Fortunato.
Ke mana?"
"Tentu saj,a
ke
ruang bawah tanahmu;''
ujar Fortunato.
·2 dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 22/93
"Tidak, kawanku. Kulihat kau sibuk. Aku
tak ingin ll)engganggumu. Luchesi ... " ujarku.
Tak
apa-apa.
Ayo
kita pergi."
"Tidak, kawanku. Kulihat kau sedang
kedinginan. Ruang bawah tanahku sangat
lembab. Tak
baik buatmu."
"Ayolah. Dingin
ini
tak seberapa. Amon
tillado Luchesi tak tahu apa-apa soal anggur.
Seperti yang kubilang,
ia
tak tahu perbedaan
amontillado dengan anggur merah biasa."
Seraya bicara, Fortunato meraih lengan
ku.
Kubiarkan iamembawaku
ke
arah rumah
ku. Semua pelayanku sedang pergi. Mereka
tengah menikmati karnaval. Kubilang pada
m.ereka aku tak akan kembali sebelum pagi
tiba.
Lalu
aku menyuruh mereka agar tinggal
di
dalam rumah.
Aku
tahu mereka akan me
langgarnya. Begitu aku pergi, aku yakin me
reka akan segera pergi menonton karnaval.
Maka, Fortunato dan aku sendirian
di
rumah
ini, tiada yang mengganggu.
Tong nggur 2
,
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 23/93
I
I
Aku
membawanya melalui banyak rua
ngan menuju pintu ruang bawah tanah.
Kami
membawa obor
ag 3r
bisa mel ihat jalan yang
kami lalui. Aku berkata padanya agar berhati
hati saat menuruni tangga yang panjang dan
berangin. Akhirnya, kami sampai
di dasar
tangga. Kami berdiri bersama
di
atas lantai
lembab kuburan bawah tanah keluarga Mon
tressor. lni adalah tempat pemakaman ke
luargaku.
Kawanku agak goyah kakinya. Lonceng
lonceng kecil di topinya berbunyi saat ia
sampai.
Mana tong anggur amontillado itu?
Masih jauh, kataku. Lalu, Fortunato
terbatuk.
la
terus batuk-batuk selama beberapa
men it.
Ayo, kataku. Kita kembali saja.
Kese-
hatanmu amat berharga.
Kau
kaya, dihormati,
dikagumi dan dicintai. Kau seorang
lelaki
yang
bahagia, seperti aku d.ulu.
Kau
seseorang yang
akan dirindukan. Untukku,
itu
bukan soal. Kita
22
I dgar
llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 24/93
Karena aku tak tergesa-gesa aku bisa
n1enyusun rencana dengan cermat.
Tak ada risiko buatku. ukan hanya aku akan
menghukum Fortunato melainkan aku akan
menghukumnya tanpa membahayakan diriku
sendiri. Tak ada asyiknya
membalas
dendam
jika k au sendiri menanggung
hukuman setelahnya. u ~ a t k d
asyiknya
kecuali jika kau
memastikan
bahwa
musu mu
t hu
apa yang tengah
k u
l kuk n
adanya
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 25/93
kembali sekarang. Kalu tidak, kau akan sakit,
dan aku tak mau disalahkan. agi pula, ada
Luchesi ...
Cukup,
ujarnya
. Batuk
ini
tak se
berapa. Tak akan membunuhku. Aku tak akan
mati karena batuk.
Betul, kataku. Tentu aku tak bermaksud
membuatmu cemas, tapi kau sebaiknya lebih
berhati-hati dengan kesehatanmu. Seteguk
anggur merah ini akan melindungi kita dari
kelembaban di bawah sini. Aku memilih
se-
buah botol dari barisan bagian bawah di anta
ra botol-botol yang berjejer sepanjang dinding.
Minumlah, kataku seraya menggeng
gamkan botol itu padanya.
la
mengangkatnya hingga menempel di
bibirnya. Sejenak ia berhenti dan mengangguk
padaku. Lonceng-lonceng kecil di topinya
berbunyi.
la berkata,
Aku
minum untuk mereka
yang dimakamkan di sini dan beristirahat di
ruang bawah tanah ini.
4
I dgar
llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 26/93
"Dan aku minum agar
kau
panjang umur,"
kataku.
la
merengkuh lenganku
lagi
dan kami
meneruskan perjalanan.
Ruang
pemakaman ini memakan
banyak tempat," ujarnya.
'"Keluarga Montressor adalah sebuah
keluarga besar yang hebat," sahutku.
"Aku lupa seperti apakah lambang
ke-
luargamu," kata Fortunato.
Kaki
manusia berukuran besar terbuat
dari emas dengan latar belakang berwarna
biru.
Kaki itu menginjak seekor ular yang ta
ringnya terbenam pada tumit."
"Dan kalimat apa yang tertulis dalam
lambang itu? tanya Fortunato.
Tak seorang pun melukaiku tanpa di
hukum," jawabku.
"Hebat " ujarnya.
Anggur
itu
membuat matanya berbinar
dan lonceng-lonceng itu kembali berdenting.
Kami telah melintasi dinding tempat tulang
ong
nggur 5
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 27/93
'
'
I
belulang manusia ditumpuk. Tong-tong dan .
botol-botol
anggur tersimpan di sana-sini.
Kami terus berjalan k bagian terdalam ruang
bawah tanah itu. Lalu aku berhenti lagi, tapi
kali ini aku meraih siku Fortunato.
· Kita di bawah aliran sungai kini. Lihat
bagaimana tetesan air menitik di antara tulang
belulang. Ayo, kita kembali saja sebelum
terlambat. Batukmu ....
ltu tak seberapa, katanya. Kita terus
saja. Tapi sebelumnya, ayo kita
cicipi
anggur
merah lagi.
Aku membuka botol lain. la
meminum
nya dan matanya berkilau samar. la tertawa
dan melemparkan botol itu k depan dengan
sebuah gerakan yang tak kupahami .
Aku menatapnya dengan kaget. la me-
ngu langi gerak tubuh yang aneh itu.
Kau tak paham? tanyanya.
Tidak, sahutku.
Berarti kau bukan bagian kelompok
persaudaraan.
6 I dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 28/93
"Maksudmu?" kataku tak paham.
"Kau bukan anggota
kelompok
keba
tinan," ujarnya. Hingga saat itu, aku tak tahu
kalau Fortunato merupakan anggota kelom
pok rahas-ia itu.
'.'Ya, memang bukan," kataku.
Kau?
Tak
mungkin
Kau
tak mungkin bu-
kan anggota kelompok kebatinan," katanya.
Memang bukan," aku berkeras.
"Beri aku tanda," ujarnya.
lni, jawabku seraya mengeluarkan
sebuah tajak dari
balik
mantelku. Alat ini,
di-
gunakan untuk mengaduk semen, merupakan
bagian dari rencanaku.
"Kau bergurau " ujar Fortunato seraya
melangkah mundur. "Tapi, ayo kita menuju
amontillado."
"Baiklah," ujarku seraya menyimpan alat
itu
di
balik mantelku. Aku mengulurkan ta
ngan dan ia bertumpu padanya. Kami me
neruskan berjalan, melintasi beberapa bagian
yang berlangit-langit rendah. Kami masuk
Tong nggur j 7
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 29/93
makin dalam ke ruang bawah tanah itu dan
akhirnya sampai di sebuah kubah yang dalam.
Udara di ruangan ini berbau apak.
i
bagian
ujung ruangan ini terdapat sebuah jalan ke
ruang lain yang lebih kecil. Ketiga dindingnya
dipenuhi belulang manusia yang bertumpuk
tinggi. Tulang
b e l ~ l n g
itu tampaknya terjatuh
dari dinding keempat. Belulang itu terserak
menggunduk di
atas
lantai.
inding
keempat
membuka ke ruang lain. Tingginya sekitar
empat kaki lebarnya empat kaki dan tingginya
tujuh kaki. Ruang yang sempit itu tampaknya
dibangun tanpa alasan khusus. Ruangan itu
hanya mengambil tempat antara dua kisi yang
menopang langit-langit ruang bawah tanah.
Bagian belakang
dinding ruangan ini terbuat
dari batu pejal.
Fortunato mengangkat obornya men
coba melihat ke dalam ruangan kecil itu. Tapi
cahaya obor tak cukup terang untuk bisa mem
buatnya melihat
ke
ujung ruangan.
8 I
dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 30/93
au bukan anggota kelompok
keba
.
ttnan ujarnya.
Hingga
saat itu, aku tak
tahu
kalau
For tuna to
merupakan
anggota kelompok
rahasia
tu.
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 31/93
Masuklah, kataku.
Anggur
amon-
ti llado itu ada di sana . Luchesi .. .
Luchesi itu tolol, potong Fortunato saat
ia melangkah maju. Aku mengikuti tepat di
belakangnya. Sekejap ia sudah mencapai
ujung
dinding
ruangan itu.
Saat
ia sadar tak
bisa masuk lebih jauh, ia berdiri di sana,
kebingungan.
Sejenak kemudian, aku merantainya ke
dinding. Dinding itu dipasangi aua cincin besi,
terpisah sekitar dua kaki.
Sebuah
rantai pendek
menggantung di salah satu cincin besi ini.
Sebuah kunci menempel pada
cincin
yang
satunya. Seraya melingkarkan rantai itu ke
pinggangnya, aku menguncinya dengan cepat
pada cincin yang lain. Fortunato terlalu kaget
untuk melawan.
Seraya
mengambil anak kun-
ci dari lubangnya, aku melangkah mundur.
Rabalah dinding itu, kataku. Kau akan
tahu itu lembab sekali . Sekali lagi, ayo kita
kembal i saja. Tidak? ai au
begitu aku harus
3 I dgar
llan
Po
e
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 32/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 33/93
llu Jk
ll
b
•r
h
·m
i m mbuat dinding dan duduk
di l lt · tumpuk n tulang.
l
k ributan itu akhirnya sirna aku
Ii meraih tajak. Aku membuat baris
k
lim
keenam dan ketujuh. Dinding itu kini
nya
ri
s setinggi dadaku. Aku berhenti lagi lalu
kuangkat oborku di
atas
dinding sehingga aku
bisa melihat sosok di dalamnya.
Seketika Fortunato e m e k i ~ dan menjerit
jerit. Jeritan ini keluar secara tiba-tiba dari
tenggorokannya sehingga keributan itu sempat
mengejutkanku dan membuatku terjajar ke
belakang. Sejenak aku tak tahu
apa
yang harus
kulakukan. Aku gemetar. Lalu aku mendekati
dinding dan balas meneriaki Fortunato. Setiap
kali ia menjerit aku memekik lebih keras. lni
berlangsung beberapa saat
lalu ia diam.
Kini sudah tengah malam dan tugasku
nyaris usai. Aku telah menyelesaikan baris
kedelapan kesembilan dan kesepuluh. Aku
h mpir
menyelesaikan baris terakhir baris
k e s e
~
s Hanya ada ruang untuk sebongkah
3 I dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 34/93
batu lagi.
Aku
berjuang mengangkat batu
terakhir itu dan menempatkannya di ruang
yang tersisa.
Lalu
aku mendengar suara tawa
lirih yang membuat bulu kudukku berdiri.
Setelah itu, aku mendengar suara sedih, yang
kemudian berhasil kukenali sebagai suara For-
tunato yang biasanya penuh kesombongan .
Suara
itu
berbunyi, "Ha
Ha
Ha He He
Benar-benar sebuah lelucon hebat lelucon
istimewa. Kita akan menertawakannya se
telahnya sambil
minum segelas anggur. He
He
He "
"Sambil minum segelas anggur amon
ti ado " seru ku.
"Ha Ha Ya, amontillado.
Tapi
tidakkah
ini
sudah larut? Tidakkah ada seseorang yang
menunggu kita
di
rumahmu?
Ayo
kita pergi."
"Ya,
ayo kita pergi," kataku.
"Demi cinta Tuhan. Montressor "
"Ya,"
ujarku. "Demi cinta Tuhan "
Aku
menanti kata-katanya lagi,
tapdak
kunjung terdengar.
Aku
jadi tak sabar.
Tong nggur
133
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 35/93
Aku berseru nyaring, "Fortunato "
Masih tak ada jawaban. Aku menekan
oborku
melalui
lubang
yang
tersisa
dan
membiarkannya
jatuh ke dalam. Yang
kudengar hanyalah denting lonceng mungil.
Aku merasa
mual-karena
kelembaban ruang
bawah tanah ini. Aku segera menyelesaikan
dinding
itu. Kurapatkan batu terakhir pada
tempatnya. Lalu aku merekatkannya dengan
semen. Terakhir, aku
menumpuk
belulang
menutupi dinding baru itu. Hingga setengah
abad tak seorang
pun mengusik
mereka.
Beristirahat dengan damai IJ
4 I dgar
llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 36/93
TOP NG
MA UT
MERAH
Bisakah kekayaan cl n kekuasaan
mencegah nasib buruk? Dalam kisah
ini seorang pangeran yang panclai
mencoba menyelamatkan clirinya cl n
teman-temannya cl ri sebuah wabah
m ut. Akankah rencananya berhasil?
Atau akankah penyakit
m ut
itu
menerkam mereka?
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 37/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 38/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 39/93
mereka membuat orang lain menghindari
mereka. Seluruh proses itu hanya memakan
waktu setengah jam dari mula hingga ajal tiba.
Setengah dari
penduduk
kerajaan a ~ ·
ngeran Prospero telah mati
karena
Maut
Merah.
Namun
Pangeran Prospero tidak
takut. Pangeran yang pandai ini berencana
meloloskan diri dari penyakit itu. la meminta
seribu orang bangsawan lelaki dan perem-
puan untuk ikut pergi bersamanya. Bersama-
sama mereka pergi ke sebuah puri besar
miliknya di luar wilayah negeri itu. Gedung
ini
indah dan megah didesain oleh sang
pange
ran
sendiri. Sebuah dinding tinggi yang
kokoh melingkarinya.
Dinding
itu dilengkapi
gerbang besi. Setelah semua orang masuk
pintu gerbang dikunci rapat. ak seorang pun
diizinkan
masuk dan mereka yang ada di
dalam tidak boleh keluar.
Setiap orang dalam puri
mendapat
banyak makanan dan minuman. Pangeran
telah mempersiapkan agar mereka bisa
8 I dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 40/93
bertahan hingga wabah penyakit itu sirna.
Orang-orang selain mereka harus bertahan
sendiri. Pada saat itu bersedih atau me
mikirkan soal
itu
adalah kebodohan. Pangeran
menyiapkan segalanya untuk membuat tamu
tamunya merasa nyaman. Ada badut-badut
pemain sandiwara penari dan pemain musik.
Dan yang terbaik dari semuanya ada rasa
aman
di
dalam dinding·puri. Di luar sana Maut
Merah tengah mengganas.
Lima atau enam bu
Ian
telah lewat.
Di
luar
puri wabah penyakit kian
mengganas
Namun di dalam dinding puri Pangeran
Prospero bersiap menghibur kawan-kawannya
dengan sebuah pesta topeng. Pesta besar
itu
diselenggarakan dalam bangsal puri yang pa-
1ng indah.
Ada tujuh ruangan besar dalam bangsal
itu. Setiap 20 atau 30 depa terdapat sebuah
belokan tajam dari satu ruangan ke ruangan
lain. Dalam tiap belokan ruangan
itu
menjadi
amat berbeda.
Di
sebelah kanan dan
kiri di
Topeng
aut erah
9
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 41/93
tengah tiap dinding terdapat
jendela sempit
yang
tinggi. Setiap jendela mengfiadap pada
sebuah lorong bercabang yang tak mengarah
ke
mana
pun. Jendela-jendela itu bertutup
kaca buram. Warna kaca sesuai dengan
warna
segala benda
yang terdapat dalam
ruangan
itu. Misalnya
jendela
di sisi
timur
berwarna biru-sewarna
dengan
tirai karpet
dan perabotan dalam ruangan itu.
Ruangan
kedua memiliki perabotan berwarna ungu
dan
hiasan dinding
yang
juga ungu-di ruangan
n kaca jendela juga berwarna ungu. Ruangan
ketiga berwarna
serba
hijau begitu
juga
jendelanya. Ruangan
keempat
berwarna
jingga. Ruangan kelima putih
dan
ruangan
keenam berwarna
violet. Ruangan ketujuh
dipasangi beludru hitam menggantung dari
langit-langit menutupi dinding. Tirai itu
jatuh
berlipat di atas karpet beludru hitam. Hanya
di ruangan ini warna jendela tidak sama
dengan hiasan. Kaea jendela di ruangan ini
berwarna
merah-sewarna darah kental.
4 dgar llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 42/93
Setengah dari penduduk kerajaan Pangeran
Prospero
telah
matl
karena Maut Merah.
Namun Pangeran
Prospero
tid k
taku
t
Pangeran yang pandai ini berencana
meloloskan diri dari
pen
y
aki
itu. la meminta seribu orang bangsawan lelaki
clan perempuan untuk ikut pergi·bersamanya.
Bersama sama mereka pergi ke sebuah
puri bes r
miliknya di luar wilayah negeri itu.
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 43/93
-
Tak
satu pun di antara seluruh ruangan
itu yang dilengkapi lampu atau
lilin.
Tapi tepat
di luar kaca jendela di lorong yang ber
cabang s.ebuah tungku api menyala di atas
sebuah meja besar. Cahaya api
ini
menerangi
ruangan-ruangan
itu
. Karena warna-warni
kaca
jendela
yang
beraneka
nyala api
menghasilkan
dampak
yang aneh dan
fantastis. Namun di ruangan yang berwarna
hitam nyala api itu benar-benar tampak
mengerikan. Wajah setiap orang yang yang
masuk ke ruangan
itu
tertutup oleh cahaya
merah yang menakutkan. Hanya segelintir saja
di antara para tamu yang berani menginjakkan
kaki
ke dalam ruangan itu.
Sebuah jam raksasa terbuat dari kayu
eboni sebuah kayu hitam yang tebal juga
terdapat di ruangan hitam . Bandulnya
bergerak-gerak dengan suara yang berat dan
membosankan. Setiap jam lonceng jam itu
berbunyi.
Bunyi
yang nyaring
itu
t.erdengar
jernih dalam dan berirama. Nada aneh yang
42 dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 44/93
t e r d ~ n g r membuat para pemusik dan penari
menghentikan apapun yang tengah mereka
lakukan
untuk
mendengarkannya.
Saat
lonceng aneh itu berbunyi bahkan orang pa-
1 ng bahagia di ruangan itu sekalipun akan
menjadi pucat.
Beberapa
tamu
mengibaskan
tangan
mereka seakan-akan kebingungan. Namun
saat bunyi lonceng itu ·berakhir para tamu
kembali tertawa. Para musisi saling ber
pandangan dan tersenyum. Mereka berjanji
bahwa lain kali bunyi lonceng itu tak akan
membuat mereka terpana lagi. Mereka berjanji
jika
lonceng itu berbunyi lagi mereka akan
terus bermain musik. Namun setiap jam saat
jam itu berdentang semua orang kembali
terdiam. Seakan-akan mereka tak
mampu
mencegahnya.
Terlepas dari semua itu pesta itu amat
meriah. Pangeran bekerja keras untuk me
mastikan bahwa
tamu tamunya
·
terhibur.
Warna-warni hiasan yang berlainan di ke tujuh
Topeng aut erah I
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 45/93
ruangan adalah gagasannya. la memerin-
tahkan para tamunya memilih busana mereka
sendiri . Busana yang mereka kenakan amat
beragam. Beberapa tampak unik yang lainnya
tampak indah. Sebagian kelihatan aneh yang
lainnya kelihatan menakutkan. Beberapa lagi
bahkan bisa dibilang menjijikkan.
eraya tertawa-tawa dan saling bercakap
para tamu berseliweran di ketujuh ruangan.
aat
mereka bergerak mereka mengisi warna
warn i berbagai ruangan seakan-akan ter
pantul dalam nyala api.
Musik
orkestra yang
terdengar liar seolah-olah menggema dalam
langkah-langkah mereka. Dan sepanjang
malam; jam eboni itu terus menerus berbunyi.
Setiap kali jam itu berbunyi semua orang
terdiam dan hening terasa kecuali suara jam
tersebut. Lalu gema lonceng berhenti dan
kembali terdengar suara tawa riang.
aat malam tiba tak seorang tamu pun
berani masuk ke ruangan hitam. Namun
ruangan lainnya
dipenuhi
orang dan pesta
I
dgar
llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 46/93
terus berlangsung. Akhirnya jam eboni itu ber
dentang tanda tengah ma lam tel ah tiba. Saat
lonceng berdentang,
segen p
musik dan
tarian terhenti. Seperti sebelumnya, seluruh
tawa dan percakapan pun terhenti pula. Tapi
kali
r
ada dua belas kali dentangan lonceng
j m
itu. Sebelum
dent ng
terakhir sirna,
banyak orang d l m kerumunan melihat
sosok seorang asing. Sebelumnya, tak seorang
pun sadar akan kehadiran sosok bertopeng ini
Sebuah dengungan, sebuah gumaman, mun
cul dari kerumunan. Dengungan
ini
berubah
menjadi ekspresi ketakutan, kengerian dan
rasa jijik.
Dalam pesta topeng biasa, tentu_saja,
sebuah pakaian yang mengerikan tak akan
menyebabkan reaksi semacam itu. Memang
benar, pakaian
itu mengerikan, menyeramkan,
sekaligus menjijikkan.
Tapi
sosok baru yang
aneh itu telah melampaui batas-batas yang
bisa diterima. Bahkan, bagi orang-orang yang
sedang bergurau tentang hidup dan mati pun,
open
g aut e
rah I
5
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 47/93
ada hal-hal yang tak patut dijadikan bahan
gurauan. Tiba-tiba saja semua orang larigsung
merasa bahwa busana orang asing
itu
tidak
lucu dan tidak pantas dipakai.
Sosok itu tinggi dan kurus. Tubuhnya
ditutupi kain kafan dari ujung kepala hingga
ujung kaki. Topeng yang menyembunyikan
wajahnya tampak seperti wajah sesosok
mayat. ltu mungkin masih bisa diterima oleh
para tamu, kecuali satu hal. Sosok
itu
me
lampaui batas dengan merias diri seperti
korban
wabah
Maut Merah. Pakaiannya
tertutupi
darah
Dan seluruh wajahnya
dipenuhi bintik-bintik wabah maut
itu.
Ketika pandangan Pangeran Prospero
jatuh pada bayangan menakutkan ini, ia
bergidik.
la
bergidik karena takut atau jijik-
tak seorang pun benar-benar yakin. Namun,
sesaat kemudian, wajah sang pangeran me
merah karena marah.
"Siapa yang berani berbuat serupa
itu?
desaknya. "Tangkap dia dan buka topengnya
46 dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 48/93
Setelah
itu
kita bisa tahu siapa yang akan kita
gantung
di
dinding puri saat
fa
jar tiba "
Saat berkata demikian, Pangeran Pros
pero tengah berdiri
di ruangan biru.
Kata-
katanya bergema nyaring dan jelas di seluruh
ruangan.
lni
karena sang pangeran memiliki
suara yang kuat dan tegas, juga karena suara
musik terhenti.
Pada mulanya, setelah sang pangeran
bicara, sejumlah orang mulai bergegas me
ngejar
si
orang asing. Tapi di saat itu juga,
si
orang asing bergerak mendekati pangeran.
e l u r u ~
tamu pesta
itu
merasakan ketakutan
tak bernama yang dibangkitkan oleh si orang
asing. Tak seorang pun mengulurkan tangan
untuk
menghentikannya. Segera ia telah
menjadi begitu dekat pada sang pangeran. -
Pada saat yang sama, para tamu, seakan
menyatu, terjajar mundur ke
dinding. Orang
asing itu
beger k
t np
h mb t n
dari
ruangan biru
ke
ruangan ungu.
Lalu
berpin
dah dari ruang ungu ke hijau, lalu ke ruang
Topeng aut erah
j 7
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 49/93
jingga. Dari situ ia terus bergerak ke ruang
putih lalu violet. Masih tak ada gerakan untuk
mencegahnya. Para tamu seolah membeku
di
tempat mereka.
Pangeran Prospero menjadi murka dan
malu atas rasa takutnya. la bergegas melintasi
keenam ruangan. Tak seorang pun mengi-
kutinya karena semua orang diliputi
rasa
takut.
Sang pangeran menghunus sebilah belati saat
ia mendekati
si
orang asing. Ketika sosok ber-
topeng itu mencapai ruangan hitam ia tiba-
tiba berbalik dan berhadapan dengan sang
pangeran. Sekonyong konyong sang pa-
ngeran menjerit dan menjatuhkan belatinya
ke
atas
karpet hitam. Lalu Pangeran Prospero
sendiri menyusul rubuh di atas karpet.
Mati.
Didorong oleh keberanian yang timbul
dari keputusasaan sekelompok tamu berlari
masuk ke ruang hitam. Mereka menangkap
sosok kurus yang berdiri dalam bayangan jam
eboni.
Saat
berhasil merengkuh pakaian dan
topeng serupa mayat itu mereka mendesah
8 j dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 50/93
ketakutan. Ternyata tak ada apa apa
di
dalam
pakaian
itu
Kini
mereka sadar bahwa Malit Merah
telah tiba. la datang seperti seorang pencuri
di malam hari. Satu demi satu ia merubuhkan
para tamu di atas lantai bangsal puri yang
kini
penuh darah. Mereka semua mati dalam rasa
putus asa. Jam eboni berhenti berdetak ber-
samaan dengan rubuhnya tamu terakhir.
Nyala api pun padam. Kegelapan dan Ang-
kara Maut Merah kini meraja.15
Topeng aut
erah 49
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 51/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 52/93
SEBU H
KIS H
nar
Aku
me.mang merasa
u u -
sangat, sangat gugup.
Tapi
mengapa
kau mengatakan bahwa aku
ini
gila?
Penyakit
ini
telah membuat inderaku jadi lebih
peka. Penyakit itu tak merusaknya atau
membuatnya tumpul.
Di
atas semuanya,
indera pendengaranku jadi amat tajam.
Aku
bisa mendengar semua yang ada
di
bumi dan
langit. Bagaimana mungkin kau menyebutku
gila Dengarkan Kau harus tahu betapa sehat
1
s
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 53/93
dan tenang aku ini sehingga bisa menceritakan
kisah
ini
padamu.
Mustah i I mengatakan dari man a aku
pertama kali mendapat gagasan ini.
Tapi
begitu aku memikirkannya gagasan itu terus
mengejarku siang dan malam. Tak ada alasan
bagus untuknya.
Aku
tak membenci lelaki tua
itu.
Aku
mencintainya.
la
tak pernah melaku
kan
sesuatu yang menyerangku. Dan ia tak
per-
nah menghinaku.
Aku
juga tak punya kei
nginan sama sekali untuk merampok hartanya.
Kukira
yang menjadi sebab adalah mata
nya Ya, itulah sebabnya. Salah satu matanya
tampak seperti mata
bu
rung nasar. Mata
itu itu
berwarna biru pucat dengan sebuah baya
ngan
di
atasnya. Bila
ia
m ~ n a t a p k u
darahku
berdesir. Dan sedikit demi sedikit secara amat
perlahan timbul gagasanku untuk mem
bunuhnya. Dengan begitu aku akan meng
enyahkan mata itu untuk selamanya.
Kini
inilah soalnya.
Kau
kira aku
gi1a.
Namun seorang gila tak tahu apa-apa. Kau
54
dgar llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 54/93
harus melihatku dan betapa bijak aku ber
perilaku. Aku amat berhati-hati dan penuh
perencanaan. Aku tak pernah memberi ke
sempatan pada lelaki tua itu untuk curiga
padaku. Kenyataannya, aku tak pernah ber
laku lebih baik padanya dibanding seminggu
penuh sebelum aku membunuhnya.
Setiap malam, sekitar tengah ma lam, aku
memutar gerendel pintu dan membukanya
ah, begitu lembut
Saat
aku membukanya
cukup
lebar, aku
menyorongkan
sebuah
lentera gelap melalui celah yang terbuka.
Lentera itu tertutup, sehingga tiada cahaya
yang bersinar darinya. Lalu aku melongokkan
kepala di pintu yang tel
ah
terbuka.
Oh,
kau akan tertawa
bila
melihatku
melakukannya Aku bergerak perlahan
lahan-amat
sangat perlahan, sehingga aku
tak q.kan mengganggu tidur si lelaki tua. Perlu
waktu satu jam untuk melongokkan seluruh
kepalaku ke dalam ruangan itu agar aku bi sa
melihat lelaki tua itu. Hahl Mana ada orang
Sebuah isah
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 55/93
gila berbuat secerdas ini? Lalu ketika kepalaku
telah masuk dengan nyaman
di
ruangan itu
aku membuka penutup lentera. Aku melaku
kannya dengan sangat berhati-hati karena
engsel-engselnya suka berbunyi. Aku mem
buka penutupnya sedemikian rupa sehingga
secercah sinar panjang jatuh menerpa mata
nya yang seperti mata burung nasar.
Aku melakukannya selama tujuh malam
setiap malam pada tengah malam. Tapi
matanya selalu terpejam. Jadi mustahil me
lakukan pekerjaanku.
Kau
tahu bukan lelaki
tua
itu
yang membuatku gusar melainkan
m ~ t jahatnya itu. Setiap pagi bila hari tiba
aku pergi
ke kamarnya dengan berani me-·
manggil namanya dengan suara ramah.
Aku
bertanya padanya bagaimana
ia
semalam.
Aku
tahu
ia
tak tahu bahwa setiap malam pada
tengah malam aku mengintipnya saat
ia
tidur.
Pada malam kedelapan aku lebih ber
hati-hati
daripada biasanya
Jarum jam
bergerak lebih cepat daripada tanganku.
Tak
56 dgar
llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 56/93
pernah sebelumnya aku merasa betapa
~ i j k
dan kuatnya aku. Aku sulit mengendalikan
rasa kemenanganku.
Di
sanalah aku, mem
buka pintu, sedikit demi sedikit.
Aku
tahu
lelaki
tua itu bahkan tak mampu memimpikan
tindakan atau pikiran rahasiaku. Gagasan itu
nyaris membuatku tertawa terbahak-bahak.
Mungkin ia mendengarku, karena ia
bergerak di atas ranjang secara tiba-tiba.
Seakan-akan ia terkejut karena sesuatu.
Kini
kau mengira aku akan mundur, tapi tidak.
Ruangan itu segelap aspal, karena
tirai
jendela
tertutup rapat. Aku tahu ia tak akan bisa
melihat pintu yang terbuka. Maka aku terus
membukanya-perlahan-lahan.
Aku melongokkan kepalaku
ke
dalam
dan hampir membuka penutup lentera ketika
ibu jariku
terpeleset Keributan
kecil
menyebabkan lelaki tua
itu
terduduk di atas
ranjang. Kudengar ia berteriak, Siapa
itu?
tapi
aku tetap diam tak bersuara. Selama satu jam
penuh aku tak menggerakkan sebuah otot pun.
Sebuah isah
7
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 57/93
Pada saat itu, aku tak mendengar
ia
kembali
berbaring.
la
masih duduk
di
atas ranjang, men
dengarkan.
Sejenak kemudian, kudengar rintihan
samar.
Aku
tahu
itu
sebuah rintihan ketakutan.
Bukan rintihan kesakitan atau ratapan ke-
sedihan. Oh, tidak
ltu
suara
lirih
yang berasal
dari dasar jiwa ketika diliputi oleh kengerian.
Aku
tahu
su
.ara
itu
dengan baik. Sekian malam
yang lewat, pada tengah malam, aku pernah
merintih seperti itu. Saat aku melakukannya,
suara itu justru membuat rasa takutku kian
memburuk. Oh, ya aku amat mengenal suara
itu.
Aku
tahu apa yang dirasakan oleh lelaki ·
tua
itu
dan aku mengasihaninya-walaupun
aku tertawa dalam hati. Aku tahu ia ·telah
terjaga sejak keributan kecil pertama. Rasa
takutnya meningkat saat ia
berbalik
di
ranjang.
la mencoba berbicara sendiri untuk menge
nyahkan rasa takutnya, tapi ia tak 'mampu.
la
berkata pada diri sendiri, "ltu bukan apa-apa
58 I dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 58/93
hanya deru angin
di
cerobong asap.
ltu
hanya
seekor tikus yang melintasi lantai.
ltu
cuma
derikan seekor jangkrik.
Ya aku tahu
ia
mencoba berbicara pada
diri
sendiri untuk mengusir rasa takut.
Tapi itu
tak
b e r h ~ s i l Maut
yangtengah mendekatinya,
telah. memperlihatkan bayangan hitam
di
hadapannya. Kini korban telah terkepung.
Bayangan maut yang tak kasat mata membuat
lelaki tua itu merasakan kedekatanku.
la
tak
bisa melihat atau mendengarku, tapi
ia
bisa
merasakan kehadiran kepalaku
di
ruangan itu.
Setelah menunggu
cukup
lama, aku
memutuskan untuk niembuka lentera sedikit.
Kau
tak bisa membayangkan betapa hati-hati
aku
melakukannya.
Akhirnya,
secercah
cahaya samar, seperti jaring laba 'laba, ter
pancar dan jatuh pada mata burung nasar itu.
Mata itu terbuka terbelalak lebar. Aku
menjadi marah melihatnya.
Aku
melihatnya
dengan jelas. Mata itu biru pucat, dengan
bayangan buruk
di
atasnya. Pemandangan
itu
Sebuah
isah
9
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 59/93
menggetarkan belulangku.
Aku
tak bisa
melihat bagian lain wajahnya. Pancaran sinar
itu tepat mengarah ke matanya.
Apakah aku
belum
bercerita padamu
bahwa apa yang kau kira sebagai kegilaan
hanyalah ketajaman segenap inderaku? Kini
kukatakan aku
mulai
mendengar sebuah
suara lirih yang cepat. Terdengar seperti detak
sebuah jam terbungkus kain katun. Aku juga
mengenal dengan baik suara itu. ltu adalah
detak jantung lelaki tua itu. Entah bagaimana
suara itu membuatku m·akin
marah seperti
dentum sebuah drum yang membuat seorang
serdadu jadi pemberani. .
Tapi aku tetap diam. Aku bahkan ·sulit
bernapas.
Aku mencoba
melihat
betapa
tenang aku menjaga sinar lentera menerangi
mata itu. Aku mendengar jantungnya berdetak
makin cepat. Detaknya makin cepat dan kian
cepat makin nyaring dan kian nyaring. Rasa
takut lelaki tua itu bertambah setiap saat Detak
jantungnya kian kencang. Kubilang makin
60
I
dgar
llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 60/93
kudengar tintihan samar.
Aku
tahu itu
sebuah rintihan ketakutan. Bukan rintihan
kesakitan atau ratapan kesedihan.
Oh
tidak
Itu
suara lirih yang berasal dari dasar jiwa ketika
diliputi oleh
kengerian
Aku tahu
suara itu deng
an
baik. Sekian malam yang lewat,
pada tengah malam,
aku
pernah merintih
seperti itu. Saat aku melakukannya, suara itu
justru
membuat
rasa takutku
kian
-
buruk.
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 61/93
kencang setiap
saat
Apakah
kau men
dengarku?
ku telah mengatakan padamu bahwa
aku merasa gugup. ltu benar. Dan kini, dalam
kesunyian menyebalkan rumah tua itu, keri-
,butan ini membuatku ngeri. Namun, untuk
beberapa saat berikutnya, aku tetap diam.
Namun, detak jantung itu makin nyaring,
makin nyaring Jantungnya seakan hendak
meledak. Tiba-tiba sebuah rasa takut yang baru
melandaku. ku takut suara itu terdengar oleh
tetangga
Saat lelaki tua itu telah tiba Dengan
sebuah
teriakan nyaring, aku
membuka
penutup lentera dan menyerbu m s u ~
ruangan itu.
la
menjerit satu
kali hanya
satµ
kali. Secepat kilat, aku menyeretnya
ke
lantai
dan menindihnya dengan ranjang yang berat.
Lalu aku tersenyum, merasa tugasku segera
akan tuntas. Namun,
u n t
~
beberapa saat,
jantungnya berdetak dengan bunyi aneh. lni
tak menggangguku.
Di
bawah ranjang yang
6 dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 62/93
berat, syara
itu
tak akan terdengar hin
gg
menembus dinding.
Akhirnya suara
itu
berhenti. Lelaki tua
itu
sudah mati.
Aku
memindahkan ranjang itu
dan menatap mayatnya. Ya
ia
sudah mati
kaku. Kuletakkan tanganku
di
dekatt jantung-
nya dan membiarkannya di sana beberapa
saat. Tak ada detakan . la sudah mati. Mata
yang menakutkan itu tak akan meng:gangguku
lagi.
Jika
kau masih mengira aku
ini
gila, kau
tak akan lagi menganggapku begitu bila
kuceri.takan padamu
apa
yang kulakukan
selanjutnya. Aku memikirkan cara terbaik
untuk menyembunyikan tubuhnya. Maka
kupotong potong
tubuhnya
menjadi be-
berapa bagian. Kupotong kepalanya, lengan-
lengannya dan sepasang kakinya.
Lalu
aku mengambil tiga bilah papan dari
lantai ruang tidur itu. Kuletakkan tubuhnya
yang tercabik
di
bawah lantai, kemudian
kuletakkan kembali papan itu di tempatnya
Sebuah
isah
63
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 63/93
m11l 1
l u m I kukannya dengan sangat
1
hin r tak ada mata
manusia bahkan
1
lr
L
ju
ga
matanya bisa
mengenali adanya
· uatu yang tidak beres. Tak ada yang perlu
dicuci. Tak ada noda apa pun. Tak ada bercak
. darah sama sekali. ku terlalu berhati-hati
untuk melakukan kesalahan semacam itu.
Seember airtelah membereskan semuanya-
ha, ha, ha
Saat aku menyelesaikan semua
itu
waktu
menunjukkan jam em pat subuh. Masih kelam
seperti
tengah
malam. Saat jam dinding
berdentang empat kali, kudengar sebuah
ketukan di pintu depan. Dengan hati tenang,
aku beranjak untuk membuka pintu. Mata
jahat
itu
telah sirna.
Tak
ada
lagi
yang perlu
ditakuti. Tiga orang lelaki masuk. Mereka
me" lperkenalkan diri sebagai polisi. Mereka
bilang seorang tetangga mendengar sebuah
jeritan tadi malam. Kesalahan dalam per
mainan dicurigai. Sebuah laporan dibuat di
64 I
dgar
AllanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 64/93
kantor polisi. Beberapa petugas
dikirim
untuk
meneliti rumah ini.
Aku
tersenyum-apa
lagi yang perlu
kutakutkan? Aku menyambut mereka dengan
ramah. Jeritan itu kubilang adalah teriakanku
sendiri. Tadi malam aku bermimpi
buruk.
Lelaki tua itu sedang berlibur ke desa kataku.
Aku mengajak mereka berkeliling rumah. Aku
mempersi lakan mereka
meryieriksa-me
meriksa dengan baik. Akhirnya aku mem
bawanya ke kamarnya. Aku menunjukkan
barang-barangnya aman dan tak terganggu.
Merasa amat percaya diri aku membawa
kursi-kursi ke ruangan itu. Aku mempersilakan
mereka beristirahat sejenak. Dengan penuh
percaya diri aku bahkan meletakkan kursiku
tepat di atas mayat lelaki tua itu.
Para petugas itu mempercayaiku. Aku
merasa lega. Mereka duduk di sana sejenak
bercakap-cakap tentang soal keseharian ..
Namun
tak lama
aku merasa
wajahku
memucat. Aku meminta mereka pergi.
Ke
Sebuah isah j 6
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 65/93
palaku pusing dan kukira
aku
merasa ada yang
berdenging di kupingku. Namun, mereka
masih juga
duduk
mengobrol.
Denging;:i.n
di
telingaku makin nyaring. Aku berbicara lebih
banyak untuk mengusir perasaan itu. Tapi
suara
bising itu makin nyaring. Akhirnya, aku
sadar suara itu bukan berasal dari kupingku.
Aku makin pucat. Aku berbicara lebih
cepat, dengan suara lebih keras. Tapi bunyi
itu makin nyaring. Apa yang bisa kulakukan?
ltu adalah suara lirih yang cepat. Terdengar
seperti detak jam terbungkus kain katun. Aku
menarik napas.
Para
polisi itu tak mendengar
nya. Aku berbicara lebih cepat dan lebih keras
tapi bunyi bising itu makin nyaring. Aku
berdiri dan berjalan berkeliling. Aku berbicara
tentang hal-hal yang tak penting. Aku bicara
dengan suara tinggi dan gerakan keras tapi
bunyi bising itu kian nyaring.
Mengapa mereka tak juga pergi? Aku
berjalan mondar-mandir dengan langkah berat,
tapi bunyi itu makin nyaring. Oh, Tuhan Apa
66
I
dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 66/93
yang bisa kulakukan? Bunyi bising itu makin
nyaring, makin nyaring, makin nyaring Dan
orang-orang itu terus saja mengobrol dengan
riang. Mungkinkah mereka tak mendengar
suara
itu?
Tuhan Yang Mahakuasa Tidak, tidak
Mereka
mendengarnya
Mereka curiga
Mereka tahu Mereka mempermainkan aku
lnilah yang kupikirkan dan masih juga ku
pikirkan.
Tapi ada yang lebih baik daripada
kepedihan ini Ada sesuatu yang lebih baik
daripada membiarkan mereka menipuku Aku
tak bisa melihat senyum mereka lebih lama
lagi Aku merasa harus menjerit atau aku mati
Dan kini, lagi-lagi, dengarkan Bunyi itu makin
nyaring Makin nyaring
"Bangsat " jeritku. Jangan berpura-pura
Kuakui perbuatanku Buka papan lantai itu
Di sini lni bunyi detak jantungnya yang ter
sembunyi "Ill
Sebuah
isah
I 7
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 67/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 68/93
KUCl NG HIT M
Bisakah kecanduan membuat orang
melakukan kejahatan? Kisah ini
menunjukkan kehancuran bertahap
sebuah pikiran yang sakit. Setiap saat
tokoh utama cerita ini tenggelam makin
dalam
k
dalam neraka yang ia ciptakan
sendiri. Sebuah gambaran tentang
perusakan diri
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 69/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 70/93
KUCING HIT M
u tak berharap seorang pun akan
percaya kisah fantastis yang akan
kuceritakan ini. Aku harus jadi gila
dulu untuk berharap
agar
orang mempercayai
ceritaku. Aku sendiri sulit mempercayainya-
dan kulihat segala yang terjadi. Tapi aku tidak
gila dan kutahu ini bukan mimpi. esok aku
akan mati. Kini aku ingin meringankan beban
jiwaku.
I
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 71/93
Aku ingin menceritakan serangkaia n
kejadian biasa pada dunia. ku mau me
lakukannya dengan cara yang terang
dan
jelas, tanpa komentar. Kejadian-kejadian
ini
membuat aku
ngeri membuatku
merasa
tersiksa dan menghancurkanku. Namun,
aku tak akan mencoba
~ n j e l s k n
kejadian
kejad ian itu. Bagiku, mereka hanya me
nyebabkan rasa takut. Setelah aku mati,
mungkin seseorang akan dapat menemukan
alasan untuk
segala
yang terjadi.
Atau
mungkin orang lain akan melihat
bahwa
kejadian-kejadian itu tak lebih
daripada
serangkaian hubungan sebab-akibat yang
bersifat alamiah.
Sejak bayi, aku dikenal karena bertingkah
manis dan baik hati. Kenyataannya, teman
temanku menjadikannya bahan gurauan. ku
sangat menyukai binatang dan orang tuaku
mengizinkanku memeliharanya. Saat aku
benar-benar merasa bahagia adalah ketika aku
memberi makan dan bermain dengan mereka.
72
dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 72/93
Sifat ini tumbuh makin kuat ketika aku
dewasa. Waktu aku telah menjadi seorang
lelaki dewasa kecintaanku terhadap binatang
peliharaan menjadi salah satu sumber kese-
nanganku. Aku tak perlu menerangkan soal
ini pada siapapun yang mencintai seekor
anjing pintar yang setia. Ada sesuatu dalam
cinta
yang tak egois pada seekor binatang
yang meresap langsung di hati seseorang.
Aku kawin muda dan merasa bahagia
saat
tahu istriku memiliki sifat yang sama de
nganku. Ketika ia melihat betapa aku me-
nyukai binatang peliharaan ia memelihara
banyak binatang peliharaan dari jenis terbaik.
Kami
punya
burung-bu_ung banyak ikan
mas seekor anjing kelinci-kelinci seekor
monyet mungil dan seekor kucing.
Kucing ini amat besar dan indah. War-
nany
hitam legam dan amat pintar. lstriku
yang pertama kali menyadari betapa pintar
kucing itu. Menjadi agak bertahayul ia bilang
padaku bahwa dongeng
kuno
mengatakan
ucing itam I 3
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 73/93
bahwa
kucing hitam biasanya memiliki
kekuatan sihir. Tentu saja ia tak sungguh
sungguh soal ini. Aku menyebutkan hal ini
karena tiba-tiba saja aku ingat.
t<ucing itu bernama Pluto. la adalah
hinatang peliharaan kegemaranku dan teman
bermain
buatku Aku sendiri yang mem-
berinya makan dan i membuntutiku ke mana
pun aku pergi di dalam rumah. la bahkan
selalu
mencoba
mengikutiku apabila aku
hendak pergi ke luar rumah.
Hubungan kami yang seperti itu tidak
berubah selama beberapa tahun
Sampai
kemudian peri laku dan
sifatku
menjadi
semakin buruk. lni karena aku mulai terlalu
banyak minum. Hari ke hari aku semakin sulit
untuk ditemani. Aku tidak lagi peduli pada
perasaan orang lain. Aku bahkan mengucap
kan kata-kata kasar pada istriku. Puncaknya
aku menjadi kejam padanya.
Hewan-hewan peliharaanku tentu saja
ikut menderita. Aku tidak hanya menelantar-
7
j
dgar
llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 74/93
kan mereka, tapi juga memperlakukan mereka
dengan amat kasar Aku masih cukup peduli
pada Pluto untuk tidak mengasarinya. Tetapi
aku tak peduli lagi jika aku melakukannya
pada kelinci, monyet ataupun anjing yang
menggangguku. Penyakitku semakin parah
dan penyakit apakah yang lebih parah dari
kecanduan alkohol Akhirnya, aku bahkan
mulai mengasari Pluto yang kini menjadi
semakin tua.
Suatu
malam, aku pulang dalam keadaan
mabuk dan membayangkan kucing itu seperti
sedang menghindar dariku. Ketika kudekati,
ia jadi amat ketakutan . KuCing itu menggigit
tanganku
dan
meninggalkan uka
bekas
cakaran. Aku sangat marah hingga tak bisa lagi
kukenali diriku sendiri. Sepertinya jiwaku yang
asli meninggalkan tubuhku dan
sesosok setan
durjana mengambil alih tubuhku. Aku me-
ngambil pisau saku dari kantong rompiku dan
menghunusnya. Lalu aku mencekik hewan
malang itu dan mencungkil salah satu bola
ucing itam
I
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 75/93
matanya
Aku
malu, terbakar dan gemetar
mengingat kekejian itu.
Aku
sadar
pagi
harinya. Pengaruh alkohol
telah
l e ~ y a p
Tapi aku merasakan
sesuatu-
separuh takut dan separuh menyesal- atas
apa yang tel ah kulakukan. Pada akhirnya yang
terasa adalah sebuah perasaan lemah. Jiwaku
menjadi tak tersentuh. Kembali aku mulai
minum. Dengan segera ingatan tentang per
buatanku larut dalam anggur.
Pada saat
itu
kucing
itu
mulai sembuh.
Rongga matanya yang bolong tampak me
ngeri kan, tapi
ia
tak kelihatan kesakitan.
Kucing
itu
berkeliaran dalam rumah seperti
biasa
ta
pi ia selalu kabur apabi la
aku
mendekat. Tentu saja
ia
takut padaku. Pada
mulanya aku merasa sedih karena binatang
yang tadinya mencintaiku jadi membenciku.
Namun, rasa sedih
itu
segera
beruba:h
menjadi
rasa sebal. Dan kemudian berubah menjadi
sebuah semangat jahat.
7
dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 76/93
Semangat jahat itu tak bisa kita paharTJi
Tapi aku
yakin
itu ada pada setiap hati
manusia.
la
memberi arah pada sifat manusia.
Siapakah yang tak pernah melakukan sesuatu
yang jahat atau bodoh bukan karena alasan
lain selain karena ia tahu bahwa ia tak boleh
melakukannya? Tidakkah kita semua memiliki
sebuah hasrat untuk ~ l n g g r aturan hanya
karena itu ~ d i h aturan? Semangat jahat ini
datang sebagai kejatuhan akhirku. lni adalah
kerinduan jiwaku yang tiada berakhir untuk
berbuat salah hanya karena ingin berbuat
salah.
Sifat jahat dalam diriku membuatku ingin
melukai kucing itu lebih parah lagi. Suatu pagi
dengan darah dingin kuselipkan jerat rne
ngelilingi leher kucing itu. Lalu aku meng
gantungnya di dahan sebuah pohon. Aku
melakukannya dengan air mata mengalir. Saat
melakukannya aku merasa bersalah dalam
hati. la kugantung karena aku tahu bahwa
kucing itu pernah mencintaiku. Aku melaku-
ucing itam
I
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 77/93
kannya justru karena kucing itu tak memberiku
alasan untuk melukainya. Kulakukan per
buatan itu karena aku tahu bahwa dengan
melakukannya aku telah berbuat dosa. ku
tahu bahwa itu adalah sebuah dosa maut yang
tak berampun.
Malam itu aku terjaga
karena
suara
kobaran api. Kelambu di sekeliling ranjangku
adalah lidah api. Seluruh rumah menyala
Dengan susah payah, istriku, seorang pem
bantu dan aku berhasil keluar dari rumah itu.
Sebelum malam berakhir seluruh
r u m ~
itu
telah hangus terbakar. Semua hartaku musnah.
ku
merasa putus asa.
ku
mencoba untuk tidak berkata bahwa
akulah yang telah menyebabkan kebakaran
itu terjadi. Tidak
ku
hanya mengatakan
bahwa segala sesuatu terjadi karena harus
terjadi.
Esok hari
setelah kejadian
itu,
aku
melihat-lihat puing rumahku. emuanya
musnah kecuali sebuah dindihg. Dinding
itu
78 dgar
llan
Po
e
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 78/93
masih berdiri tegak di
tempat
yang se
belumnya merupakan bagian tengah ruma.h.
Kepala tempat tidurku berhadapan dengan
dinding itu. Aku teringat dinding ini baru
ditembok
ulang. Mungkin itu yang menye-
1 matkan nya.
Kerumunan orang mengelilingi
dinding
itu. Aku bisa mendengar beberapa orang
berkata, "Aneh " Yang .lainnya
menimpali,
"Luar
biasa " Saat aku mendekat, kulihat
gambar seekor kucing raksasa di atas dinding.
Seakan-akan gambar itu dipahat di sana. Ada
seutas tali menjerat leher kucing itu.
aat aku pertama melihatnya, aku merasa
amat ketakutan. Lalu aku ingat bahwa kucing
itu telah kugantrung di sebuah kebun dekat
rumahku.
aat
kebakaran mulai terjadi
se-
kumpulan
orang berkerumun di
kebun.
Seseorang pasti melihat kucing itu, memotong
tali
yang
mengikatnya
ke
pohon dan
melemparkannya melalui jendela kamarku.
Mungkin mereka melakukannya untuk mem-
u i
ng itam I
9
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 79/93
bangunkanku
Rubuhnya
dinding lain
mungkin menindih
bangkai kucing itu ke
dinding yang baru
ditembok
ulang. Lalu, api
yang berkobar, entah bagaimana, menghasil-
kan akibat aneh pada dinding. ·
Walupun aku bisa menjelaskan apa yang
telah terjadi, toh itu tetap saja menakutkan.
Selama berbulan-bulan aku tak dapat melu
pakan pemandangan sosok seekor kucing di
atas
dinding. Aku merasa menyesal, tetapi itu
bukan sungguh-su,ngguh sebuah penyesalan.
Aku merindukan
binatang itu
dan
mulai
mencari-cari kucing lain yang
mirip
dengan
si
hitam manis Pluto.
Suatu
ma am aku pergi ke sebuah
bar
aku
melihat sesosok benda hitam
di
sudut ru
angan. Karena aku tahu apa itu, aku mendekat
untuk melihatnya dengan
lebih
jelas. ltu
adalah seekor kucing hitam yang sangat
besar.
Kucing itu seukuran Pluto dan amat mirip
dengannya dalam segala hal, kecuali satu. ·
Pluto tak
memiliki
bulu putih di bagian
80
I dgar llanPoe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 80/93
Walupun aku bisa menjelaskan apa yang telah
terjadi toh itu tetap saja men kutkan.
Selama berbulan-bu1an aku tak dapat melu
pakan pemandangan sosok seekor
kucing
di atas dinding. Aku merasa
menyes l
etapi itu
bukan
sungguh-sungguh sebuah penyesalan.
Aku
merinduk n
bin
a
t ng
i
tu
an
mulai mencari-cari kucing lain yang mirip
dengan s hitam manis
Pluto
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 81/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 82/93
senang kucing itu padaku membuat aku jijik
dan merasa terganggu. Perlahan-lahan pe
rasaan ini berubah menjadi kebencian. Aku
menghindari binatang itu. Hanya
rasa
malu
atas apa yang telah kulakukan pada Pluto yang
rnencegahku melukai kueing itu.
Selama beberapa minggu aku tak mela
kukan apa
pun
yang membahayakannya.
Tapi perlahan-lahan aku mulai melihat kucing
itu dengan penuh kebencian. Jika kucing itu
masuk ke kamarku aku segera pergi seakan
akan aku tengah mengh ndari sebuah pe
nya kit berbahaya.
Mungkin
aku lupa mengatakan tentang
hal aneh yang kemudian kusadari terjadi esok
pagi setelah kucing itu kubawa
ke
rumah.
aat
itu ketika
kulihat
kucing itu ia ternyata ke
hilangan sebelah matanya seperti Pluto. Ke
nyataan ini bagaimanapun justru membuat
istriku semakin mencintainya.
Makin
kubenci kucing itu ia justru makin
suka padaku Kucing
itu
membuntutiku
ucing itam j8
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 83/93
kemana pun aku pergi .Saat aku duduk ia akan
merunduk di bawah kursiku atau melompat
ke
pangkuanku. Jika aku bangkit dan berjalan
ia akan .
menyelin p di
antara kakiku dan
mengikutiku. Terkadang ia mencakar bajuku
lalu memanjat
ke
dadaku. Seringkali aku ingin
.
memusn hk n
kucing itu
deng n
sekali
gebuk. Namun aku berhasil menahan
diri
karena satu hal aku malu
atas
apa yang ku
lakukan pada Pluto .
Tapi.
alasan sesung
guhnya adalah karena ternyata aku takut pada
kucing itu.
Bukan bahaya fisik yang kutakuti tapi aku
tak tahu bagaimana menjelaskannya. Aku
nyaris malu mengakuinya bahkan hingga saat
aku
duduk
dalam sel penjara. Rasa ngeri dan
takut yang dibangkitkan kucing itu pada diriku
disebabkan oleh bulu-bulu putih di badannya.
Bulu-bulu putih inilah satu-satunya perbedaan
antara kucing ini dengan kucing yang pernah
kubunuh.
84
dgar llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 84/93
Saat pertama aku melih t
kucing
itu,
tanda ini
tid k
menyerup i
sesuatu. Tapi
perlahan-lahan, bentuk itu makin jelas. Kini
ia
t mp k
seperti sebu h bend y ng
membu tku bergidik h ny karena me-
nyebutnya. Tanda putih itu membentuk
se-
suatu yang menakutkan: tiang gantungan
Ya
tempat penggantungan Oh, tempat kejahatan
yang mengerikan, tern pat penuh kesakitan dan
maut
Karena tanda yang menakutkan ini, aku
kini menderita. Andai saja aku berani, akan
kuenyahkan kucing itu. Siang dan malam aku
tidak bisa beristirahat. Siang hari, kucing itu
tak mau meninggalkanku sendirian sekejap
pun. Di malam hari, aku bermimpi buruk yang
membuatku terjaga setiap jam. ~ t i a p kali
terbangun, kurasakan nafas kucing itu di
wajahku. Kemudian aku tahu bahwa kucing
itu menindih jantungku
Kini
aku
mulai diganggu pikiran jahat. Aku
jadi membenci segala hal dan semua orang.
ucing
itam
I
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 85/93
lstriku yang malang menderita karena suasana
hatiku yang
buruk walaupun
dia tak pernah
mengeluh.
Suatu hari istriku mengikutiku ke ruang
bawah tanah rumah kami. aat kami berjalan,
kucing itu
ikut
menuruni tangga. Menyelinap
di
sela kakiku, ia nyaris membuatku terje-
rembab. lni membuatku murka, membuatku
lupa pada rasa takut yang hingga saat itu
mencegahku bertindak lebih lanjut.
Tanpa
pikir
panjang, kuangkat sebilah
kapak dan kulayangkan ke arah kucing itu.
Serangan ini pasti
ak
an
langsung
mem-
bunuhnya
jika
tepat mengenai sasaran.
Na-
mun, istriku menghentikanku sebelum aku
berhasil mengayunkan tangan. Aku menjadi
makin
murka
. ku melepaskan diri
dari
cekalan istriku dan menancapkan kapak itu
di
kepalanya lstriku langsung tewas tanpa
sempat menjerit.
Aku tahu aku harus melakukan sesuatu
untuk
menyembunyikan mayatnya. Aku tak
8
I
dgar
llan
Po
e
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 86/93
Bukan bahaya fisik yang kutakuti tapi aku tak
tahu bagaimana menjelaskannya.
ku
nyaris
malu mengakuinya
bahkan hingga
saat aku
duduk
dalam sel
pen
ara
.
Rasa ngeri dan
tak
t
yang dibangkitkan kucing itu
pada
diriku disebabkan oleh bulu-bulu putih di
badannya.
Bulu ulu
p
U
tih
inilah
satu-
satunya perbedaan antara kucing ini dengan
kucing yang pernah
kubunuh.
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 87/93
mungkin membawanya ke luar rumah siang
atau malam. ltu terlalu berbahaya karena bisa
saja terlihat oleh para tetangga.
Gagasan gagasan lain
mel
i ntas di
benakku. Salah satunya adalah membakar
mayat itu. Atau menguburnya di lantai ruang
bawah
tanah.
Aku juga
berpikir
tentang
membuangnya ke sumur yang terletak di
halaman rumah . Sempat terlintas pula untuk
membungkusnya dalam sebuah kotak seolah-
olah dia semacam barang dagangan. Lalu aku
akan
menyuruh
pelayanku
untuk
mem-
bawanya
ke
luar rumah. Akhirnya aku me-
r:nutuskan
untuk
menemboknya
di
ruang
bawah tanah.
Ruang bawah tanah itu
cukup cocok
untuk tujuan itu. Dindingnya rapuh dan
be
Ium
lama ini dilapisi kembali dengan semen kasar
Kelembaban udara mencegah adonan semen
itu mengeras.
Lagi
pula salah
satu
dinding itu
memiliki
bagian yang dulunya merupakan
perapian. Perapian itu diratakan sehingga
I
dgar
llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 88/93
tampak seperti bagian lain ruang bawah tanah
itu . Aku tahu cukup mudah membongkar
lapisan batu bata yang menyusun dinding itu.
Lalu aku akan melekatkan mayat itu di dalam
nya dan menembok kembali dinding itu. Tak
seorang pun akan tahu perbedaannya.
Aku menggunakan sebuah linggis untuk
membongkar lapisan batu bata. Lalu dengan
hati-hati aku meletakkan mayat itu dekat
dinding bagian dalam perapian. oal gam
pang mengembalikan lapisan batu bata itu
ke
tempat semula. Kemudian dengan cermat
kutembok kembali lapisan batu bata itu . aat
aku selesai aku melangkah mundur untuk
melihat hasil karyaku.
inding
itu tampak
sempurna. Tak seorang pun akan merasa ter
ganggu olehnya.
Lalu aku mencari-cari kucing pembuat
onar itu. Aku ingin membunuhnya. Jika aku
melihatnya
saat
itu tak diragukan lagi
apa
yang
akan kulakukan padanya. Tapi binatang itu
sekaan-akan bersembunyi di suatu tempat. la
ucing itam j 9
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 89/93
pasti ketakutan oleh aksi kemarahanku.
Aku
tak bisa menemukannya
di
mana pun.
ania
tak juga muncul sepanjang malam. Akibatnya,
setidak-tidaknya untuk semalam, aku bisa
tidur l e l ~ p ltu adalah malam damai pertamaku
sejak kucing
itu
kubawa pulang ke rumah.
Hari kedua dan ketiga berlalu dan kucing
itu
belum muncul juga. Betapa bahagia hati
ku Pikiran tentang apa yang telah kulakukan
pada
istriku
hanya sedikit menggangguku. Be-
bepara orang bertanya tentangnya, tapi aku
mengarang cerita untuk menjelaskan soal
itu.
Penyelidikan sempat dilakukan tapi tentu saja
tak ditemukan apapun. Kini aku menatap ke-
bahagiaan masa depanku dengan pasti.
Pada hari keempat, polisi datang lagi ke
rumahku. Mereka kembali menyelidiki tempat
tinggal kami, kali
ini
termasuk lantai dan ruang
bawah tanah. Mereka tak menyisakan satu
sudut pun tanpa mereka sentuh. Akhirnya,
mereka turun
ke
ruang bawah tanah.
Aku
tak
merasa gugup. Jantungku berdetak tenang
90 dgar
llan
Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 90/93
seakan-akan sedang tidur dan bermimpi
indah. ku mondar-mandir di ruang bawah
tanah, bersedekap. Akhirnya polisi-polisi itu
bersiap untuk pergi.
Saat mereka pergi aku berbicara pada
mereka, kebahagiaan yang kurasakan dalam
· hatiku terlalu kuat untuk ditahan. "Bapak
bapak, aku senang bisa rnembantu. ku ber
harap kalian diberkati kesehatan. Rumah
ini
dib,angun dengan sangat rapi. Tidakkah kalian
setuju?" kataku (aku tak tahu mengapa aku
terus saja berbicara, seolah-olah aku tak bisa
menahan diri). "Dinding
ini
sangat kokoh,"
ujarku. ku memegang sebatang tongkat
di
tanganku yang kugunakan untuk memukul
mukul dinding itu.
ku
melakukannya tepat
pada bagian dinding tempatku menyem
bunyikan mayat istriku
Segera setelah suara ribut karena aku
memukul-mukul dinding menghilang dalam
kesunyian, sebuah suara terdengar dari dalam
dinding. ltu adalah sebuah tangisan. Pada
ucing itam 9
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 91/93
mulanya lirih dan
lembut
seperti isakan
seorang anak kecil. Tapi suara itu dengan
cepat menjadi sebuah jeritan panjang yang
nyaring. ltu bukan suara manusia. ltu adalah
sebuah
lolon
gan, separuh ketakutan dan
separuh penuh kemenangan. Tampak bodoh
untuk mengatakan apa yang sedang kupikir
kan. Nyaris terengah-engah, aku terjajar ke
dinding yang berlawanan. Sejenak para polisi
itu terdiam di tangga, membeku ketakutan.
Saat
berikutnya selusin tangan kekar
merobohkan
dinding
itu.
Dinding
itu runtuh
dengan mudah. Mayat istriku yang sudah
mulai
membusuk terbaring di
sana,
di
hadapan para polisi itu. Di dekat kepalanya,
duduk seekor kucing hitam yang memandang
pada kami dengan matanya yang tinggal
sebelah. Kucing itulah yang telah membuatku
membunuh istriku dan kemudian membawa
ku ke tiang gantungan. Rupanya aku tel h me
nembok monster itu dalam kuburan istriku.IJ
9
I
dgar
llan Poe
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 92/93
8/9/2019 Kucing Hitam Edgar Allan Poe
http://slidepdf.com/reader/full/kucing-hitam-edgar-allan-poe 93/93