kualitatif pengganti uts

Download Kualitatif Pengganti UTS

If you can't read please download the document

Upload: ahmad-d-karomalloh

Post on 08-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunitas komunikasi masyarakat

TRANSCRIPT

1

PENDAHULUANLatar belakang PenelitianWilayah geografis Indonesia menjadi pertemuan empat lempeng kerak bumi, Indonesia berpotensi menimbulkan bencana alam yang tinggi bahkan mendapat predikat sebagai negara peringkat nomor satu rawan bencana, menurut United Nations International Stategy for Disaster Reduction dalam pemaparnya mengatakan bahwa untuk beberapa jenis bencana alam, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam beberapa bentuk bencana yakni bencana terutama letusan gunung berapi.

Sebagian besar korban bencana letusan gunung berapi adalah anak anak, sekitar 25% korban bencana gunung meletus di Indonesia merupakan anak anak yang berusia 0 18 tahun. Anak anak mempunyai resiko tinggi menjadi korban bencana letusan gunung berapi dikarenakan kemampuan mereka untuk menyelamatkan diri dan pengalaman mereka tentang bencana letusan gunung masih terlalu awam, kemudian disertai dengan kesadaran masyarakat yang masih belum mengerti tentang edukasi pengenalan bencana khususnya bencana letusan gunug berapi, akibatnya jumlah anak anak yang menjadi korban bencana letusan gunung berapi di Indonesia sangat tinggi.Untuk menangani anak korban bencana letusan gunung, kemampuan masyarakat dalam penanggulangan bencana tidak lepas dari modal sosial. Modal sosial dewasa ini diakui sebagai faktor penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan masyarakat dalam suatu negara. Bourdieu (1986) mendefinisikan modal sosial sebagai sumber daya yang dimiliki seseorang ataupun sekelompok orang dengan memanfaatkan jaringan, atau hubungan yang terlembaga dan ada saling mengakui antar anggota yang terlibat di dalamnya.Penanganan anak korban bencana dengan memanfaatkan modal sosial merupakan langkah yang efektif. Anak yang menjadi korban bencana letusan Gunung Kelud di Desa Puncu Kabupaten Kediri harus mendapatkan penanganan yang lebih komperhensif, karena anak merupakan individu yang berbeda dengan orang dewasa serta masih butuh pendampingan, bimbingan dalam menangani dirinya sendiriTetapi yang menjadi permasalahan dalam modal sosial masyarakat di Desa Puncu adalah masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan modal sosial secara efektif dan terorganisir mengenai penanganan anak korban bencana, akibatnya masih terdapat potensi potensi yang belum seratus persen dapat dimanfaatkan secara maksimal.Berangkat dari pemikiran tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti lebih lanjut tentang modal sosial, dilihat dari berbagai upaya untuk menangani salah satunya yaitu asesmen dan penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Modal Sosial Masyarakat dalam Penanganan Anak Korban Bencana Letusan Gunung Kelud di Desa Puncu Kabupaten Kediri.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Letusan Gunung Kelud di Desa Puncu Kabupaten Kediri . Selanjutnya rumusan masalah ini dirinci kepada sub sub masalah sebagai berikut :

Bagaimana karakteristik warga Desa Puncu Kabupaten Kediri.Bagaimana partisipasi warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Bagaimanan jejaring warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Bagaimana rasa percaya warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Bagaimana norma sosial warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Bagaimana harapan anak terhadap modal sosial dalam penanganan anak.

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang :

Mengetahui karakteristik warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Mengetahui partisipasi warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Mengetahui jejaring warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Mengetahui rasa percaya warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Mengetahui norma sosial warga Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam penanganan anak.Mengetahui harapan anak terhadap modal sosial dalam penanganan anak.

Manfaat PenelitianManfaat AkademisDengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Modal Sosial Masyarakat dalam Penanganan Anak Korban Bencana Letusan Gunung Kelud di Desa Puncu Kabupaten Kediri.

Manfaat TeoritisHasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khazanah pengetahuan pekerjaan sosial dibidang pelayanan sosial terhadap anak korban bencana.

Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan secara praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pemecahan masalah penanganan anak korban bencana.

Tinjauan PustakaTinjauan tentang Modal SosialMenurut Isbandi Rukminto Adi (2008:308), modal sosial adalah norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang berada di dalamnya, dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antar warga masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Norma dan yang ada juga mengatur perilaku individu baik dalam perilaku kedalam (internal kelompok) maupun perilaku ke luar (eksternal, hubungan dengan kelompok masyarakat yang lain).

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Hasbullah dalam Abu Huraerah (2008:58-60) menjelaskan beberapa unsur modal sosial, yaitu:Partisipasi dalam suatu jaringan

Modal sosial tidak dibangun hanya oleh satu individu, melainkan akan terletak pada kecenderungan yang tumbuh dalam suatu kelompok untuk bersosialisasi sebagai bagian penting dari nilai-nilai yang melekat. Modal sosial akan kuat bergantung pada kapasitas yang ada dalam kelompok masyarakat untuk membangun sejumlah asosiasi berikut membangunj jaringannya. ReciprocityModal sosial senantiasa diwarnai kecenderungan saling tukar kebaikan antar individu dalam susatu kelompok atau antar kelompok itu sendiri. Pola pertukaran ini adalah suatu kombinasi jangka pendek dan jangka panjang dalam nuansa altruism (semangat untuk membantu dan mementingkan kebutuhan orang lain). Seseorang atau sekelompok orang memiliki semangat membantu yang lain tanpa mengharapkan imbalan seketika.

TrustTrust atau sikap saling percaya menurut Robert D. Putnam adalah suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko dalam hubungan-hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam satu pola tindakan yang saling mendukung, dalam pandangan Fukuyama, trust adalah sikap saling mempercayai di masyarakat yang memungkinkan masyarakat tersebut saling bersatu dengan yang lain dan memberikan kontribusi pada peningkatan modal sosial.Norma sosial

Norma-norma terdiri atas pemahaman-pemahaman, nilai-nilai, harapan-harapan, dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalankan bersama oleh sekelompok orang. Norma-norma sosial aakan sangat berperan dalam mengontrol bentuk-bentuk perilaku yang rumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Norma-norma sosial biasanya mengandung sanksi sosial yang bisa mencegah individu berbuat sesuatu yang menyimpang dari kebiasaan yang berlaku di masyarakat.Tindakan yang proaktif

Satu diantara unsur penting modal sosial adalah keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja berpartisipasi, tetapi senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan mereka dalam suatu kegiatan masyarakat. Ide dasar dari pernyataan ini, individu atau kelompok bisa lebih aktif dan kreatif.

Tinjauan tentang BencanaUndang-undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.(http://bnpb.go.id/).

Dalam mengurangi dampak korban bencana alam penanganan korban bencana perlu lakukan untuk menghindari kelompok rentan terganggu keberfungsian sosialnya. Penanganan merupakan proses, cara, perbuatan menangani; penggarapan suatu kegiatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia), sedangkan korban bencana adalah individu atau sekelompok individu yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana (Undang undang nomor 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana). Dengan kata lain penanganan korban bencana adalah proses menangani individu dan kelompok individu yang menderita akibat bencana.Tinjauan tentang Anak Dalam UU Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak, disebutkan tentang pengertian anak sebagai berikut : Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pengertian tersebut berbeda dengan pengertian yang terdapat pada UU Nomor 4 tahun 1979 dimana menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapi usia 21 tahun dan belum kawin.

Dalam keadaan darurat bencana anak memerlukan beberapa kebutuhan, menurut Pasal 62 UU Perlindungan Anak Tahun 2002 kebutuhan anak korban bencanan yaitu :Kebutuhan dasar yang terdiri atas pangan, sandang, pemukiman, pendidikan, kesehatan, belajar, dan berekreasi, jaminan keamanan, dan persamaan perlakuan.Kebutuhan khusus khusus bagi anak yang menyandang disabilitas dan anak mengalami gangguan psikososial.

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupak kata kata tertulis atau lisan dari orang orang atau perilaku yang dapat diamati. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang suatu fenomena, dalam hal ini mendeskripsikan tentang Modal Sosial Masyarakat dalam Penanganan Anak Korban Bencana Letusan Gunung Kelud di Desa Puncu Kabupaten Kediri. Hal ini sesuai dengan pendapat Irawan Soehartono (2004: 56) metode deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu, atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.