kti prima 3

22
 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagai mana dimaksu d dalam UUD 1945 melalui pembagunan nasional yang berkesinambungan. (Depkes RI, 2005). Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid. (Depkes RI, 2005). Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2008 tercatat sebesar 228/100.000 ribu kelahiran hidup. Sedangkan target untuk kematian  bayi tahun 2009 sebesar 28/1000 kelahiran hidup dari sebelumnya tercatat 32/1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 (kompas, 25 maret 2010). Data IBI (Ikatan Bidan Indonesia) menyebutkan penyebab AKI diantaranya adalah ³4 terlalu³ dan ³3 terlambat³. Empat terlalu antara lain terlalu muda (usia kurang dari 20 ta hun), terlalu tua (usia lebih dari 35 ta hun), terlalu sering (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun), atau terlalu banyak (jumlah anak kurang dari 3 tahun lebih dari 2). Sedangkan 3 terlambat antara lain terlambat mengenali tanda bahaya dalam memutuskan dir ujuk ke fasilitas kesehatan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat  1

Upload: joni-rasmanto

Post on 06-Jul-2015

530 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 1/22

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagai mana dimaksud

dalam UUD 1945 melalui pembagunan nasional yang berkesinambungan.

(Depkes RI, 2005).

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh

tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli serta disusun

dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang didukung

oleh data dan informasi epidemiologi yang valid. (Depkes RI, 2005).

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2008 tercatat

sebesar 228/100.000 ribu kelahiran hidup. Sedangkan target untuk kematian

  bayi tahun 2009 sebesar 28/1000 kelahiran hidup dari sebelumnya tercatat

32/1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 (kompas, 25 maret 2010).

Data IBI (Ikatan Bidan Indonesia) menyebutkan penyebab AKI

diantaranya adalah ³4 terlalu³ dan ³3 terlambat³. Empat terlalu antara lain

terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun), terlalu tua (usia lebih dari 35 tahun),

terlalu sering (jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun), atau terlalu banyak 

(jumlah anak kurang dari 3 tahun lebih dari 2). Sedangkan 3 terlambat antara

lain terlambat mengenali tanda bahaya dalam memutuskan dirujuk ke fasilitas

kesehatan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat

 

1

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 2/22

 

 

mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Keterlambatan ini biasanya

tidak terdeteksi sejak awal karena asuhan antenatal yang tidak teratur,

sehingga menyebabkan kemungkinan melahirkan dengan selamat menjadi

lebih kecil (Depkes RI, 2004)

Pembangunan kesehatan menitik beratkan pada program-program

 penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai salah satu indicator penting

dalam kesehatan masyarakat. AKB telah menurun dari 46 per 1000 kelahiran

hidup pada tahun 1997 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun

2005, dan diproyeksikan terus menurun menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup

  pada tahun 2010. AKB ini sangat penting, karena tingginya AKB

menunjukkan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat

 persalinan, masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi. (Depkes RI, 2006).

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat

 penurunan Angka Kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan

anak di tingkat dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacu kepada

intervensi strategis ³empat pilar safe mother hood´ dimana pilar kedua

adalah asuhan antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan

kehamilan dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai

kehamilan secara dini dan ditangani secara benar. Target yang diharapkan

dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi

125/100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2004)

Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap

 berjalan normal selama kehamilan. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15%

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 3/22

 

 

dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang

 berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya.Oleh karena itu

setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama

  periode antenatal. Tujuan utama dari asuhan antenatal adalah untuk 

mempersiapkan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dengan cara

membangun hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi tanda bahaya

yang mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan

 pendidikan kepada ibu (Pusdiknakes, 2002).

Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan kehamilan

secara teratur, untuk menjamin mutu pelayanan antenatal perlu indikator 

untuk menyatakan kunjungan ibu hamil tersebut dinyatakan memenuhi

standar yaitu dengan cakupan K4. Cakupan K4 merupakan kontak ibu hamil

dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih, sesuai jadwal yang

ditetapkan (Depkes RI, 2004)

Pada saat ibu memeriksakan kehamilan kunjungan pertama (K1) dan

kunjungan selanjutnya (K2, K3, dan K4) bidan tetap melakukan komunikasi

terhadap ibu serta masalah yang dihadapi selama masa kehamilan. Beberapa

hal dari hasil pemeriksaaan dan tuliskan di catat dikontong taksiran

 persalinan (Taklin). Seperti: Identitas ibu, Hari Pertama Haid Trakir (HPHT),

Taksiran persalinan, riwayat ANC, Faktor resiko pada ibu dan rencana

 penolong.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 4/22

 

 

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Wilayah Kerja

Puskesmas Bangko dan Puskesmas Pematang Kandis dari 13 orang bidan

yang disurvey, 8 orang bidan yang menggunakan kantong Taksiran

Persalinan dan 5 orang bidan yang tidak menggunakan kantong Taksiran

Persalinan.

Menurut bidan setempat pada saat survey awal yang dilakukan

 peneliti terhadap bidan yang tidak menggunakan kantong taksiran persalinan

(5 orang bidan), didapat bahwa kebanyakan bidan jarang menggunakan

kantong taksiran persalinan dikarenakan ibu hamil pada saat pemeriksaan

kehamilannya tidak secara berkala sehingga menyulitkan bidan dalam

memantau perkembangan kehamilan ibu tersebut dan bidan hanya mencatat

 pada buku register atau kohor ibu di saat ibu melakukan kunjungan ulang.

Diharapkan bidan desa atau yang bertugas di ruang KIA dapat

melakukan tata tertib administrasi secara keseluruhan dimana bidan tersebut

di wajibkan untuk mengisi kantong taksiran persalinan setelah melakukan

  pemeriksaan ANC. Tujuan dari pengisian kantong taksiran persalinan

tersebut untuk mengetahui status kehamilan ibu, mengetahui taksiran

  persalinan, mengetahui penolong serta pendamping persalinan dan fasilitas

tempat persalinan (Depkes RI).

Salah satu peran bidan dalam masyarakat adalah meningkatkan

  pengetahuan kesehatan masyarakat. Pengawasan antenatal merupakan cara

yang mudah untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil secara

normal dan dapat mendeteksi dini tanda bahaya kehamilan antara lain:

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 5/22

 

 

  penglihatan kabur, nyeri kepala hebat dan menetap, oedem muka dan

ekstremitas, perdarahan pervaginam. Minimnya penyuluhan tentang tanda

 bahaya kehamilan oleh tenaga kesehatan membuat banyak ibu hamil belum

mengerti tentang tanda bahaya kehamilan (Prawirohardjo, 2003)

Pengenalan tentang tanda bahaya kehamilan sedini mungkin akan

lebih baik untuk ibu hamil. Selain penyuluhan dari tenaga kesehatan,

kepatuhan seorang ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya sangat

diperlukan agar setiap keluhan dapat ditangani sedini mungkin sehingga

angka kematian ibu dapat ditekan menjadi seminimal mungkin. Efektifitas

  pelayanan antenatal tidak hanya diukur berdasarkan dari keberhasilan

cakupan K4 saja tetapi perlu keteraturan dalam melakukan kunjungan, agar 

informasi yang penting bagi ibu hamil dapat tersampaikan (Depkes, 2004)

Bertitik tolak dari permasalahan diatas maka peneliti bermaksud

melakukan penelitian tentang Gambaran pengetahuan dan sikap Bidan pada

Pemanfaatan Kantong Taksiran Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas

Bangko dan Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah

  pada penelitian ini adalah masih ditemukannya bidan yang tidak 

menggunakan kantong taksiran persalinan di wilyah kerja Puskesmas Bangko

dan Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin tahun 2011.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 6/22

 

 

C.  Tujuan Penelitian

1.  Tujuan umum

Diketahuinya Gambaran Pengetahuan dan Sikap Bidan pada Pemanfaatan

Kantong Taksiran Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan

Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011

2.  Tujuan khusus

a.  Diketahuinya Gambaran Pengetahuan Bidan pada Pemanfaatan

Kantong Taksiran Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko

dan Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011.

 b.  Diketahuinya Gambaran sikap bidan pada pemanfaatan kantong

taksiran persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan

Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011

D.  Manfaat penelitian

1. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan

  pelayanan kesehatan khususnya bagi bidan tentang penggunaan kantong

taksiran persalinan.

2. Bagi Mahasiswa Akbid Merangin

Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan

sebagai perbandingan antara fakta yang di temukan di lapangan dengan

teori yang dipelajari.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 7/22

 

 

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang berarti

sehingga dapat meningkatkan kualitas penelitian lebih lanjut.

4. Bagi Bidan

Sebagai bahan masukan bagi bidan bahwa pentingnya pengisian

kantong taksiran persalinan, agar bidan dapat mencegah terjadinya

komplikasi secara dini dan terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan

 bayi.

E.  Ruang Lingkup Peneliti

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Ruang lingkup tempat

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan

Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011.

2. Ruang lingkup waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2011

3. Ruang lingkup objek atau sampel

Bidan yang bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan

Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011

4. Ruang Lingkup Cara

Penelitian dengan cara menggunakan kuesioner dengan wawancara

5. Ruang Lingkup Tujuan

Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan

dan Sikap Bidan Pada Pemanfaatan Kantong Taksiran Persalinan Di

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 8/22

 

 

wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan Puskesmas Pematang Kandis

Kabupaten Merangin tahun 2011.

6. Ruang Lingkup Alasan

Karena masih adanya bidan yang tidak melakukan metode kantong

taksiran persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan Puskesmas

Pematang Kandis Kabupaten Merangin tahun 2011.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 9/22

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pengertian Antenatal Care (ANC) 

 Antenatal care adalah kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar yang ditetapkan. Istilah

kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang

  berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga

kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan

ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat

dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2008).

 Antenatal care merupakan salah satu asuhan yang diberikan untuk ibu

hamil sebelum melahirkan dengan cara memeriksakan kepada dokter, bidan,

atau puskesmas yang mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil

hingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan menyusui, dan

kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar ( Manuaba, 2001 ).

Peran bidan dalam masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan

kesehatan masyarakat. Salah satunya dalam meningkatkan pengetahuan ibu

hamil dalam memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil secara normal

dan dapat mendeteksi dini tanda bahaya kehamilan. Adapun metode yang

digunakan adalah menggunakan kantong taksiran persalinan.

Setiap ibu hamil mengalami risiko komplikasi yang dapat mengancam

  jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil perlu sedikitnya empat kali

 

9

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 10/22

 

 

10 

kunjungan selama periode antenatal. Setiap kunjungan ibu akan mendapatkan

informasi yang berkaitan dengan kehamilannya terutama tentang tanda

 bahaya kehamilan tiap trimester yang dapat mengancam keselamatan baik ibu

maupun janinnya. Untuk itu pelaksanaan ANC perlu dilaksanakan oleh ibu

hamil kerena bertujuan untuk: (Mansjoer, 2005)

1.  Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi

2. 

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu

dan bayi.

3.  Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang

mingkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

4.  Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5.  Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif.

6.  Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kemban secara normal.

B.  Kantong Taksiran Persalinan

Kantong taksiran persalinan merupakan suatu metoda atau cara untuk 

mencatat perkembangan ibu dan kandungannya mulai dari pertama

 pemeriksaan sampai pada saat ibu melahirkan (Depkes RI, 2009).

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 11/22

 

 

11 

Pemanfaatan Kantong Taksiran Persalinan untuk dapat mengetahui

kapan perkiraan ibu untuk melahirkan dapat di lihat dari kantong taksiran

  persalinan yang ada di tempat pelayanan terdekat. Keberadaan kantong

taksiran persalinan dapat mungurangi dan mencegah terjadinya komplikasi

yang terjadi pada ibu menjelang dan saat persalinan. Adapun manfaat dari

kantong taksiran persalinan adalah: (Depkes RI)

a.  Mempercepat berfungsinya desa siaga

 b. 

Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standar 

c.  Meningkatnya cakupan persalianan oleh tenaga kesehatan trampil

d.  Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun

e.  Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini

f.  Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi

g.  Menurunya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi

Ada dua tujuan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi, yaitu: Tujuan umum dan Tujuan khusus.

1.  Tujuan umum yaitu meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih sehingga menurunkan unmet need KB pada ibu (Anonim, 2008), serta

meningkatkan pelayanan ibu hamil agar melahirkan dengan aman dan selamat

(Pambudi, 2008).

2.  Tujuan khusus adalah dipahaminya setiap persalinan berisiko oleh suami,

keluarga, dan masyarakat luas, memfokuskan pola motivasi kepada keluarga

saat antenatal care oleh bidan, adanya rencana persalinan aman yang

disepakati antara ibu hamil, suami, keluarga dengan bidan (Anonim, 2008),

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 12/22

 

 

12 

terdatanya sasaran dan terpasangnya stiker P4K, adanya kesiapan menghadapi

komplikasi (transportasi, calon donor darah, dan dana) yang disepakati ibu

hamil, suami, keluarga dengan bidan, adanya dukungan secara luas dari

tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, kader, dukun bayi,

memantau kemitraan antara bidan, dukun bayi, dan kader (Srikandi,2008).

C.  Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil tahu dan

ini terjadi setelah orang melakukan penelitian terhadap objek tertentu, dari

  penelitian ternyata prilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan dapat

diketahui dengan wawancara.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakuakan dengan wawancara yang

menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti atau responden

 pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan dapat dikategorikan dalam tingkatan sebagai berikut:

a.  Tahu (k now)

Tahu diartikan sebagai mengingatkan suatu materi yang sudah

dipelajari dengan kata lain tingkatan ini merupakan tingkatan

 pengetahuan yang paling rendah.

 b.  Memahami (comprehen sion)

Memahami diartikan sebagai sebagi suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang suatu obyek yang diketahui, dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 13/22

 

 

13 

c.  Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil(sebenarnya).

d.  Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut.

e. 

Sintesis ( sintesis)

Sintesis menunjukkan kepada kemampuan untuk meyusun

formulasi baru dari formulasi yang ada.

f.  Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk meletakkan

 justifik asi atau penilaian terhadap suatu yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

Angka ± angka hasil pengukuran dan perhitungan dalam hal ini untuk 

  pengukuran pengetahuan, dapat diproses dengan cara presentase melalui

kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya pengetahuan baik dengan

 presentase sebesar 76-100% pengetahuan cukup dengan presentase 56-57 %

dan pengetahuan kurang dengan presentase dibawah atau kurang 56 %

(Nursalam 2003):142.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 14/22

 

 

14 

D.  SIKAP

Sikap (  Attitude) adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang

masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manipulasi sikap itu tidak 

langsung dilihat. tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku

yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukan adanya konotasi kesesuaian

reaksi terhadap stimulus tertentu (Notoatmodjo, 2003:124).

Menurut WHO: sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang

terhadap suatu objek. Sikap dapat di peroleh dari pengalaman sendiri atau

orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau

menjauhi orang lain atau objek lain.sikap positif terhadap nilai-nilai

kesehatan tidak terlalu terwujud dalam suatu tindakan nyata.Hal ini di

sebabkan oleh beberapa alas an antara lain:

a.  Sikap terwujud didalam suatu tindakan tergantung situasi pada saat itu.

 b.  Sikap akan diikuti atau tidak diikuti suatu tindakan mengacu pada

  pengalaman orang lain, dan banyak sedikit pengalaman seseorang

(Notoadmodjo, 2003:168).

  New Comb salah seorang ahli psikologi social menyatakan bahwa

sikap ibu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu.Sikap belum merupakan predisiposisi

tindakan suatu prilaku (Notoatmodjo.2007:142-143).

1.  Menerima (Receiving) 

Diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan stimulus yang

diberikan objek.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 15/22

 

 

15 

2.  Merespon (Responding) 

Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan merupakan indikasi dari sikap.

3.  Menghargai (V alue ) 

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendisikusikan

dengan orang lain suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat

tiga.

4. 

Bertanggung Jawab (Respon sible ) 

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih

dengan segala resiko adalah jawaban sikap yang paling tinggi.

Dalam Hidayat (2007:90) untuk mengukur sikap seseorang tentang

gejala atau masalah yang ada dimasyarakat atau yang dialaminya digunakan

Sekala Likert.

Beberapa bentuk jawaban dari pernyataan yang masuk dalam Skala

Likert adalah sebagai berikut:

Pernyataan positif 

Sangat setuju (SS) diberi nilai : 4

Setuju (S) diberi nilai : 3

Tidak setuju (TS) diberi nilai : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai : 1

Pernyataan Negatif 

Sangat Setuju (SS) diberi nilai : 1

Setuju (S) diberi nilai : 2

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 16/22

 

 

16 

Tidak Setuju (TS) diberi nilai : 3

Sangat Tidak Setuju (STS) : 4

Cara interprestasi untuk semua pernyataan sikap dapat berdasarkan

 persentase sebagai berikut ini:

Angka 0-25% : Sangat tidak baik 

Angka 26-50% : Tidak baik 

Angka 51-75% : Baik 

Angka 76-100% : Sangat baik (Hidayat, 2007)

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 17/22

 

 

17 

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A.  Kerangka Konsep

Konsep merupakan abstraksi yang terbetuk oleh generalisasi dari hal-

hal khusus. Oleh sebab itu konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui

konstruksi atau yang lebih dikenal dengan variabel.

Kerangka konsep penelitian dasarnya adalah kerangka hubungan

antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang

dilakukan (Notoatmodjo, 2005: 68-69).

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

misalnya : pengetahuan, sikap (Notoatmodjo, 2005: 70).

Adapun variable dependent dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

kantong taksiran persalinan, sedangkan yang menjadi variabel independent

adalah pengetahuan bidan terhadap pemanfaatan kantong tafsiran persalinan

dan prilaku bidan terhadap pemanfaatan kantong taksiran persalinan.

Bagan 3.1Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independent Variabel Dependent

- Pengetahuan bidan

- Sikap bidan

Pemanfaatan Kantong

Taksiran Persalinan

 

17

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 18/22

 

 

18 

B.  Definisi Operasional

Definisi Operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran

atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang diteliti serta pengembangan

instrument (Notoatmodjo, 2005: 46).

1.  Pengetahuan

Adalah pengetahuan bidan terhadap pemanfaatan kantong taksiran

 persalinan.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner 

Skala Ukur : Ordinal

Hasil Ukur :

a.  Pengetahuan baik jika jawaban benar dari skor total: 76 ± 100%

 b.  Pengetahuan cukup jika jawaban benar dari skor total:56 ± 75%

c.  Pengetahuan cukup jika jawaban benar dari skor total: < 56%

(Nursalam, 2007: 124).

2.  Sikap

Sikap adalah perilaku bidan terhadap pemanfaatan kantong taksiran

 persalinan.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner 

Skala Ukur : Likert

Hasil ukur : Pernyataan positif 

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 19/22

 

 

19 

Sangat Setuju (SS) diberi nilai-nilai : 4

Setuju (S) diberi nilai : 3

Tidak Setuju (TS) diberi nilai : 2

Sangat Tidak Setuju (STS)diberi nilai : 1

Pernyataan negative

Sangat Setuju (SS) diberi nilai : 1

Setuju (S) diberi nilai : 2

Tidak Setuju (TS) diberi nilai : 3

Sangat Tidak Setuju (STS) : 4

Cara interprestasi untuk semua pernyataan sikap dapat berdasarkan

 persentase sebagai berikut ini:

Angka 0-25% : Sangat tidak baik 

Angka 26-50% : Tidak baik 

Angka 51-75% : Baik 

Angka 76-100% : Sangat baik (Hidayat, 2007)

3. Pemanfaatan Kantong Taksiran Persalinan.

Adalah untuk mengetahui kapan taksiran ibu bersalin, meningkatkan

cakupan dan kualitas pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil,

mengurangi terjadinya komplikasi, tertanganinya komplikasi secara dini dan

meningkatkan perencanaan persalinan.

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 20/22

 

 

20 

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A.  Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian desk ritif  untuk mengetahui

Gambaran Pengetahuan, Sikap Bidan Terhadap Pemamfaatan Kantong

Taksiran Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan Puskesmas

Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011.

B.  Populasi dan Sampel

1.  Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Notoatmodjo, 2007),

adapun populasi dalam penelitian ini yaitu semua bidan desa dan yang

 bertugas di ruang KIA yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bangko

dan Puskesmas Pematang Kandis yang berjumlah 35 orang bidan.

2.  Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005: 79).

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik sampling. Jadi

sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa dan yang bekerja di

ruang KIA yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bangko dan

Puskesmas Pematang Kandis yang berjumlah 35 orang.

 

20

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 21/22

 

 

21 

C.  Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang

diambil melalui wawancara langsung pada bidan dengan menggunakan

kuesioner.

D.  Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangko dan

Puskesmas Pematang Kandis Kabupaten Merangin Tahun 2011.

 b. Waktu penelitian

Waktu penelitian direncanakan akan dilakukan pada bulan Agustus 2011. 

E.  Teknik Pengolahan Data

1.  Teknik pengolahan data

Pengolahan data awal dilakukan secara manual langkah-langkah

Pengolahan data adalah:

a.  Pemeriksaan Data

Setelah kuisoner diisi dari wawancara dari responden, data

diperiksa kembali apakah semua item telah terjawab dengan

sempurna.

 b.  Tabulasi data diisi dengan baik kemudian data dimasukan dalam

table distribusi frekuensi.

c.   E diting  

5/7/2018 KTI PRIMA 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kti-prima-3 22/22

 

 

22 

Dilakukan untuk memeriksa kembali semua kuesoner atau satu

 persatu apakah kuesoner diisi sesuai petunjuk sebelumnya

d .  C oding  

Mengaplikasi semua jawaban±jawaban responden kedalam

kategori-kategori dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode

 berbentuk angka pada masing-masing jawaban.

e.  S coring  

Pemberian nilai dari jawaban pengisian kuesioner dengan criteria

 jawaban yang benar (1) dan jawaban salah diberi nilai (0)

2.  Ditahap analisa ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik 

Tertentu dengan tujuan untuk menyederhanakan data (Notoatmodjo,

2002).

F.  Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan cara analisis univariat, desk riptif  yaitu

memudahkan interprestasi data kedalam bentuk pengkajian baik dalam

tekstual maupun bentuk tabular menurut variabel yang diteliti.

Persentase dengan menggunakan rumus menurut Arikunto (2006):

P = x 100%

n

Keterangan:

P : Persentase

: Frekuensi

n : Jumlah soal/pertanyaan