kti dislipidemia

Upload: alphyn-wayan

Post on 08-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdfghu786

TRANSCRIPT

Asam Nikotinat Asam nikotinat(Niasin) merupakan salah satu vitamin B-kompleks yang hingga kini digunakan secara luas di Amerika Serikat untuk pengobatan dyslipidemia. Efek ini tidak dimiliki nikotinamid.Farmakodinamik

Untuk mendapatkan efek hipolipidemik, asam nikotinat harus diberikan dalam dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk efeknya sebagai vitamin. Pada jaringan lemak, asam nikotinat menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormone-sensitive lipase, sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan mengurangi sintesis trigilserida hati.Penurunan sintesis trigliserida ini akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDLsehingga kadar LDL menurun.Selain itu asam nikotinat juga meningkatkan aktivitas LPL yang akan menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL. Kadar HDL meningkat sedikit sampai sedang karena menurunnya katabolisme Apo Al oleh mekanisme yang belum diketahui. Obat ini tidak mempengaruhi katabolismeVLDL, sintesis kolesterol total atau ekskresi asam empedu.Asam nikotinat merupakan hipolipidemik yang paling efektif dalam meningkatkan HDL(30-40%). Obat ini menurunkan trigliserida sebaik fibrat(35-45%) dan menurunkan HDL(20-30%). Kadar Lp(a) menurun hingga 40%. Obat-obat lain yang juga menurunkan Lp(a) adalah estrogen dan neomisin.

Efek Samping

Efek samping asam nikotinat pada pengobatan hyperlipidemia yang paling menganggu adalah gatal dan kemerahan kulit terutama di daerah wajah dan tengkuk, yang timbul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah makan obat. Efek ini agaknya dilangsungkan lewat jalur prostaglandin, karena pemberian aspirin dapat mencegah timbulnya gangguan ini. Tetapi efek ini akan cepat menghilang apabila obat diteruskan(tafikilaksis).Efek samping yang paling berbahaya adalah gangguan fungsi hati ditandai dengan kenaikan kadar fosfatase alkali dan transaminase terutama pada dosis tinggi(diatas 3 gram). Gangguan faal hati ini diduga disebabkan karena penghambatan sintesis NAD.Efek samping lain adalah gangguan saluran cerna(muntah, diare, ulkus lambung karena sekresi asam lambung meningkat, dsb). Juga dapat terjadi lacanthosis nigricans dan pandangan kabur pada pemakaian jangka lama, hiperurisemia dan hiperglikemia. Gangguan faal hati, hiperurisemia dan hiperglikemia bersifat reversible dan menghilang jika obat dihentikan. Efek samping lain yang jarang terjadi adalah amblyopia toksik dan makulopati toksik yang bersifat reversible. Asam nikotinat menimbulkan defek janin pada hewan coba dan tidak dianjurkan pemberiannya pada wanita hamil. Karena banyaknya efek samping asam nikotinat ini, maka banyak pasien menghentikan pengobatan dan mengganti dengan obat lain.

Posologi dan Indikasi.

Asam nikotinat berguna sebagai obat piliha oertama untuk pengobatan semua jenis hipertrigliseridemia dan hiperkolesterolemia, kecuali tipe I. Asam nikotinat terutam bermanfaat pada pasien hiperlipoproteinemia tipe IV yang tidak berhasil diobati dengan resin.Pada suatu studi(The Coronary Drug Project,1975), pemberian asam nikotinat menurunkan kadar kolesterol(10%) dan trigilserida serum(26%) pada pasien infark jantung. Pada penelitian ini ditemukan penurunan infark jantung non fata(27%) tetapi angka kematian total tidak berbeda dengan placebo setelah pengobatan 5 tahun. Tetapi pada penelitian lanutan(15 tahun kemudian) ditemukan penurunan angka kematian total sebanyak 11%.

Asam nikotinat biasanya diberikan per oral 2-6g sehari terbagi dalam 3 dosis bersama makanan, mula-mula dalam dosis rendah(3 kali 100-200 mg sehari)lalu dinaikkan setelah 1-3 minggu.

AsipimoksAsipimoks merupakan analog sintetik asam nikotinat yang juga menghambat lipolysis pada jaringan lemak. Obat ini menurunkan lemak darah dan meningkatkan HDL pada pasien hyperlipidemia tipe II,III,IV. Dibandingkan dengan asam nikotinat, asipimoks kurang menganggu toleransi glukosa dan saluran cerna serta kurang menimbulkan vasodilatasi di muka(flushing).

Daftar Pustaka

Farmakologi dan terapi.edisi ke-5.Jakarta:Balai Penerbit FKUI.2009.384-5.