kti bab i anestesi asma

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejhtera yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia se dimaksud dalam pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repoblik Indonesi Tahun 1!"# 1 $emeriksaan kesehatan berkala merupakan upaya mencegah munculnya atau penyebaran suatu penyakit% sehingga munculnya wabah dapat dideteks mungkin# Dengan cara ini juga% masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rut tentang perawatan kesehatan% penanganan suatu penyakit% usaha mempertingg nilai kesehatan dan dapat &aksinasi# 'elain cara diatas salah satu contoh hidup sehat yang merupakan cara untuk mencegah penyakit adalah hiruplah u yang bersih dan sehat# (aranya tidak perlu repot mencari udara pegununga udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru anda# ) $aru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara perna*asan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiat sel# Di dalam paru-paru terjadi pertukaran antara gas oksigen dan karbond Udara yang keluar masuk paru-paru tidak selalu bersih karena bercampur de debu% asap% kotoran% dan kuman-kuman penyakit# +kibatnya% kerja p sebagai alat ekskresi dapat mengalami gangguan# 'alah satu kelainan pada paru adalah +sma# ) +sma merupakan penyakit in*lamasi ,radang kronik saluran na*a menyebabkan peningkatan hiperesponsi* jalan na*as yang menimbulkan gejala 1

Upload: bang-ray-mundho-timoer

Post on 01-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

5

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejhteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Repoblik Indonesia Tahun 1945.1Pemeriksaan kesehatan berkala merupakan upaya mencegah munculnya atau penyebaran suatu penyakit, sehingga munculnya wabah dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan cara ini juga, masyarakat bisa mendapatkan pengarahan rutin tentang perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan dan dapat vaksinasi. Selain cara diatas salah satu contoh gaya hidup sehat yang merupakan cara untuk mencegah penyakit adalah hiruplah udara yang bersih dan sehat. Caranya tidak perlu repot mencari udara pegunungan, udara pagi pun sangat baik bagi paru-paru anda.2Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara pernafasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Udara yang keluar masuk paru-paru tidak selalu bersih karena bercampur dengan debu, asap, kotoran, dan kuman-kuman penyakit. Akibatnya, kerja paru-paru sebagai alat ekskresi dapat mengalami gangguan. Salah satu kelainan pada paru-paru adalah Asma.2

Asma merupakan penyakit inflamasi (radang) kronik saluran nafas yang menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodic berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala ini terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seingkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.2Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 mendapat hasil prevalensi nasional untuk penyakit asma pada semua umur adalah 4,5%. Dengan prevalensi asma tertinggi terdapat di Sulawesi tegah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur (7,3%), DI Yogyakrta (6,9%), Jawa Barat (5,0%) dan Sulawesi Selatan (6,7%). Dan disampaikan pula bahwa prevalensi asma lebih tinggi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.3Dari data diatas maka penulis tertarik untuk penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul Terapi Pernafasan Dengan Nebulizer Pada Pasien Asma Bronchiale Pasca Bedah.

1.2 Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, secara singkat dapat dirumuskan berbagai masalah yang berhubungan dengan terapi pernafasan dengan nebulizer pada asma bronchiale pasca bedah.1. Apa yang dimaksud asma bronchiale ?2. Bagaimana terapi pernafasan pada asma bronchiale ?3. Bagaimana Terapi pernafasan dengan nebulizer pada pasien asma bronchiale pasca bedah ?

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Tujuan Umum Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai salah satu tugas akhir untuk meraih gelar D-III Keperawatan Konsentrasi Anestesi dan Gawat Darurat Medik.1.3.2 Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui apa yang di maksud asma bronchiale2. Untuk mengetahui terapi pernafasan pada asma bronchiale3. Untuk mengetahui cara terapi pernafasan menggunakan nebulizer pada pasien asma bronchiale pasca bedah

1.4 Manfaat Penulisan1.4.1 Bagi PenulisKarya tulis ilmiah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Terapi Pernafasan Dengan Nebulizer Pada Pasien Asma Bronchiale Pasca Bedah.1.4.2 Bagi AkademisiKarya tulis ilmiah ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bacaan dan referensi mahasiswa dalam menambah pengetahuan terhadap Terapi Pernafasan Dengan Nebulizer Pada Pasien Asma Bronchiale Pasca Bedah.1.4.3 Bagi Umum Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang Terapi Pernafasan Dengan Nebulizer Pada Pasien Asma Bronchiale Pasca Bedah.

1.5 Metode PenyusunanDalam penyusunan karya tulis ilmiah ini metode penyusunan yang digunakan yaitu, dengan tehnik pengumpulan data yang berhubungan dengan terapi pernafasan dengan nebulizer pada pasien asma bronchiale pasca bedah.

1.6 Sistematika PenulisanAdapun sistematika dari penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah:BAB I: Pendahuluan1. Latar belakang.2. Identifikasi Masalah.3. Tujuan penulisan.4. Manfaat Penulisan.5. Metode penulisan.6. Sistematika penulisan.BAB II: Tinjauan pustakaBAB III: PembahasanBAB IV: Kesimpulan dan saran1