kstp pendidikan khusus januari

53
MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN UNTUK PENDIDIKAN KHUSUS SDLB - SMPLB – SMALB KTSP Pendidikan Khusus – Januari 1 1

Upload: mr-as

Post on 27-Jun-2015

141 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KSTP Pendidikan Khusus Januari

MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKANUNTUK

PENDIDIKAN KHUSUS

SDLB - SMPLB – SMALB

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONALPUSAT KURIKULUM

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 1

1

Page 2: KSTP Pendidikan Khusus Januari

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 2

2

Page 3: KSTP Pendidikan Khusus Januari

KATA PENGANTAR

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulum berdiversifikasi sebagai bahan pertimbangan bagi BSNP untuk dapat menetapkan model-model kurikulum. Model-model tersebut adalah sebagai berikut ini.

1. Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran.

2. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.

3. Model Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal.

4. Model Pengembangan Diri.

5. Model Pembelajaran Terpadu IPA SMP.

6. Model Pembelajaran Terpadu IPS SMP.

7. Model Integrasi Pendidikan Kecakapan Hidup SMP dan SMA.

8. Model Penilaian Kelas.

9. Model KTSP SD

10. Model KTSP SMP

11. Model KTSP SMA

12. Model KTSP SMK

13. Model KTSP Pendidikan Khusus

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 3

3

Page 4: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Model-model ini bersama sumber-sumber lain dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Salah satu model diatas adalah Model KTSP untuk Pendidikan Khusus. Model ini memberi contoh bagi sekolah bagaimana menyusun KTSP Pendidikan Khusus.

Pusat Kurikulum menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Direktorat di lingkungan Depdiknas, kepala sekolah, pengawas, guru, dan praktisi pendidikan, serta Depag. Berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari mereka, contoh-contoh KTSP dan model-model ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.

Kepala Pusat KurikulumBadan Penelitian dan PengembanganDepdiknas,

Diah Harianti

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 4

4

Page 5: KSTP Pendidikan Khusus Januari

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN 1

A. Rasional 1 B. Visi, Misi, Tujuan SDLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat 1C. Visi, Misi, Tujuan SMPLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat 2D. Pengertian 2

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 4A. Struktur Kurikulum 4B. Muatan Kurikulum 6

BAB III KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH TAHUN PELAJARAN 2006-2007

11

LAMPIRAN - LAMPIRANLampiran 1 SILABUS SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH,

JAKARTA PUSAT (MATEMATIKA)13

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (MATEMATIKA)

15

Lampiran 3 SILABUS SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (SAINS)

23

Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (SAINS)

25

Lampiran 5 SILABUS SMPLB TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (BINA DIRI)

27

Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMPLB TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (BINA DIRI)

28

Lampiran 7 SILABUS SMPLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL)

32

Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMPLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL)

33

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 5

5

Page 6: KSTP Pendidikan Khusus Januari

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional

Berkembangnya demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari pengelolaan sentralistik menjadi desentralistik. Hal ini tidak terlepas dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan dilanjutkan denga pelaksanaan otonomi daerah memberikan peluang yang cukup luas pada daerah untuk menentukan kebijakan-kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing termasuk penyelenggaraan pendidikan.

Implikasi dari kebijakan tersebut berdampak pada desentralisasi kurikulum, sebagaimana diketahui bahwa kurikulum merupakan substansi pendidikan yang sangat penting.

Dengan desentralisasi kurikulum terutama pada pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah memungkinkan tiap-tiap sekolah untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Hasil pengembangan tersebut akan menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) yang akan diselenggarakan pada sekolah-sekolah masing-masing. Hal ini mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikeluarkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP).

Yayasan Pendidikan Cempaka Putih yang mengelola satuan pendidikan sekolah dasar luar biasa(SDLB) tunarungu; SDLB tunagrahita; sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB) tunarungu; dan SMPLB tunagrahita juga berupaya mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan siswa, kondisi sekolah dan daerah.

Dengan pengembangan tersebut diharapkan sekolah dapat membekali peserta didik berupa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai kebutuhan, bakat, mainat, dan kondisi daerah setempat.

Berdasarkan pembekalan tersebut, maka apa yang diperoleh peserta didik di sekolah dapat bermanfaat bagi kehidupan diri maupun masyarakat.

B. Visi, Misi, dan Tujuan SDLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Visi

Mengembangkan sisa kemampuan peserta didik agar menjadi insan yang terampil, mandiri, dan bertakwa.

Misi

1) Meningkatkan ketakwaan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

2) Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan psikomotor peserta didik melalui layanan formal di sekolah.

3) Menanamkan konsep diri yang positif agar beradaptasi dan diterima dalam bersosialisasi di masyarakat.

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 6

6

Page 7: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Tujuan

1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi secara vertikal dan horisontal.

2) Meningkatkan pemahaman terhadap self dini sehingga mampu mandiri dan berpartisipasi di masyarakat.

3) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

C. Visi, Misi, Tujuan SMPLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Visi

Mengembangkan peserta didik agar menjadi insan yang berakhlak mulia, bertakwa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Misi

1) Memberikan pelayanan anak tunarungu dan tunagrahita sesuai dengan kebutuhannya;

2) Mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan minat dan bakat.

3) Menjadikan peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan, mampu beradaptasi dan berpartisipasi aktif di masyarakat sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.

4) Menjadikan insan yang mampu memecahkan masalah sendiri dan bekerja mandiri sesuai dengan bidangnya.

Tujuan 1) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih suatu profesi sesuai

dengan bakat dan minat, dunia kerja dan kesempatan kerja; 2) Menyiapkan peserta didik agar memiliki skill yang mampu

berkompetisi di masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi;

3) Membekali peserta didik untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih lanjut.

D. Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 7

7

Page 8: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 8

8

Page 9: KSTP Pendidikan Khusus Januari

BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa(SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan, yakni tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda. Namun demikian, setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu,satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Contoh: untuk SDLB Tunarungu, siswa tunarungu akan mengalami kesulitan dalam pendengaran. Oleh karena itu, tambahan maksimum empat jam pelajaran dapat dioptimalkan untuk membantu mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran maupun dalam berkomunikasi.

Pembelajaran pada kelas I s.d. III SDLB; tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; kelas I s.d VI SDLB; kelas I s.d III SMPLB dan SMALB; tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, tunaganda; dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas IV s.d VI SDLB; kelas I s.d III SMPLB dan SMALB; tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran

Kurikulum Pendidikan khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata pelajaran, muatan lokal, program khusus, dan pengembangan diri.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan khusus.

Program khusus berisi kegiatan yang bervariasi sesuai dengan jenis ketunaannya, yaitu program orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra, bina komunikasi, persepsi bunyi, dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri untuk peserta didik tunagrahita ringan dan tunagrahita sedang, bina diri dan bina gerak untuk peserta didik tundaksa ringan dan tunadaksa sedang, serta bina pribadi dan sosial untuk peserta didik tuna laras.

KTSP Pendidikan Khusus – Januari 9

9

Page 10: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan ini difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, dalam batas tertentu masuh dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, diperlukan kurikulum spesifik, sederhana, dan bersifat tematik untuk mendorong kemandirian dalam hidup sehari-hari.

Peserta didik berkelainan tanpa disertai kemampuan intelektual di bawah rata-rata, yang berkeinginan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, sedini mungkin didorong untuk dapat mengikuti pendidikan secara inklusif pada SD reguler. Bagi siswa di SDLB yang lulus, didorong untuk dapat melanjutkan ke SMP reguler, sedangkan bagi mereka yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, setelah menyelesaikan pada SDLB dapat melanjutkan ke SMPLB dan SMALB.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, struktur kurikulum pendidikan khusus dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Kurikulum untuk peserta didik berkelainan yang tanpa disertai dengan

intelelektual di bawah rata-rata, menggunakan menggunakan sebutan kurikulum SDLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; kurikulum SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; dan kurikulum SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras.

2. Kurikulum untuk peserta didik berkelainan yang disertai dengan intelelektual di bawah rata-rata, menggunakan sebutan kurikulum SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda.

3. Kurikulum satuan pendidikan SDLB tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras relatif sama dengan SD reguler. Pada satuan pendidikan SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; dan SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras, kurikulum dirancang untuk peserta didik yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Proporsi muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; terdiri atas 60%-70% aspek akademik dan 30%-40% berisi aspek keterampilan vokasional. Muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMALB: tunanetra, tunarungu,

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

10

10

Page 11: KSTP Pendidikan Khusus Januari

tunadaksa ringan, dan tunalaras terdiri atas 40%-50% aspek akademik dan 60%-50% aspek keterampilan vokasional.

5. Kurikulum satuan pendidikan SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum satuan pendidikan SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum satuan pendidikan SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda dirancang sangat sederhana sesuai dengan batas-batas kemampuan peserta didik dan sifatnya lebih individual serta pembelajarannya menggunakan tematik.

6. Standar Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar(KD) mata pelajaran umum SDLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; kurikulum SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; dan kurikulum SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras mengacu kepada sekolah reguler yang dikembangkan oleh BSNP disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta didik, sedangkan SK dan KD untuk mata pelajaran program khusus, program keterampilan vokasional dikembangkan oleh satuan pendidikan khusus dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan.

7. Pengembangan SK dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda diserahkan kepada satuan pendidikan khusus yang bersangkutan dengan memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan.

8. Struktur kurikulum pada SDLB dan SMPLB mengacu pada struktur kurikulum SD dan SMP dengan penambahan program khusus sesuai dengan jenis kelainan , dengan alokasi waktu 2 jam/minggu. Untuk SMALB, program khusus bersifat kasuistik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik tertentu dan tidak dihitung sebagai beban belajar.

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Khusus meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Muatan isi pada setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut:

1. Muatan isi setiap mata pelajaran pada SDLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan dan tunalaras pada dasarnya sama dengan SD reguler, tetapi karena kelainan dan kebutuhan khususnya, maka diperlukan modifikasi dan atau penyesuaian secara terbatas

2. Muatan isi mata pelajaran program khusus disusun sendiri oleh satuan pendidikan khusus

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

11

11

Page 12: KSTP Pendidikan Khusus Januari

3. Muatan isi mata pelajaran SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras bidang akademik mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMP reguler sehingga menjadi sekitar 60%-70%. Sisanya sekitar 40%-30% muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional

4. Muatan isi mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar, tingkat terampil, dan tingkat mahir. Jenis keterampilan yang akan dikembangkan, diserahkan kepada satuan pendidikan sesuai dengan minat, potensi, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik serta kondisi satuan pendidikan.

5. Muatan isi mata pelajaran SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras bidang akademik mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMA reguler sehingga menjadi sekitar 40%-50%. Sisanya sekitar 60%-40% muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional

6. Muatan kurikulum SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda lebih ditekankan pada kemampuan menolong diri sendiri dan keterampilan sederhana yang memungkinkan untuk menunjang kemandirian peserta didik.Oleh karena itu, proporsi muatan keterampilan vokasional lebih diutamakan.

7. Substansi kajian pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus, mengacu pada program pengembangan diri pada satuan pendidikan reguler dengan menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.

1. Mata pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB.

a. SDLB

Mata pelajaran :

- Pendidikan Agama; Pendidikan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Matematika; IPA; IPS; Seni Budaya dan Keterampilan; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Muatan lokal

Program khusus: (berlaku untuk SDLB dan SMPLB)

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

12

12

Page 13: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Orientasi dan Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra

Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama untuk peserta didik Tunarungu

Bina Diri untuk peserta didik Tunagrahita ringan dan Tunagrahita sedang

Bina Diri dan Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa ringan

Bina Pribadi dan Sosial untuk peserta didik Tunalaras

Bina Diri dan Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Sedang dan Tunagrahita Sedang.

Pengembangan Diri

b. SMPLB

Mata pelajaran :

- Pendidikan Agama; Pendidikan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Matematika; IPA; IPS; Seni Budaya; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;dan Keterampilan Vokasional/Teknologi informasi dan Komunikasi.

Muatan lokal

Program khusus

Pengembangan diri

. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah. Sistem tersebut terdiri dari sistem paket dan sistem kredit semester (SKS). Adapun pengaturan beban belajar pada kedua sistem tersebut sebagai berikut.

a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SDLB, SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMALB kategori standar.

Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMALB kategori standar.

Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMALB kategori mandiri.

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

13

13

Page 14: KSTP Pendidikan Khusus Januari

dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SDLB 0% - 40%, SMPLB 0% - 50% dan SMALB 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut.

(1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

(2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

14

14

Page 15: KSTP Pendidikan Khusus Januari

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional.

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

15

15

Page 16: KSTP Pendidikan Khusus Januari

BAB III

KALENDER PENDIDIKANSLB BC CEMPAKA PUTIH

TAHUN PELAJARAN 2006-2007

Bulan Tanggal KeteranganJuli 2006 17, 18, 19 Masa orientasi siswa(MOS)

20 Awal semester I20 s.d.31 Hari efektif = 10 hari

Agustus 2006 Hari efektif 20 hari15 dan 16 Hari Kemerdekaan RI21 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W.

September 2006

Hari efektif25, 26, dan 27

23 hariLibur permulaan bulan puasa

Oktober 2006 Hari efektif 10 hari9 - 14 Midsemester16 - 21 Pekan orientasi23 - 31 Libur Idul Fitri

November 2006

Hari efektif 26 hari

Desember 2006

Hari efektif9 - 23

14 hariUlangan semester I

25 Libur Natal26 – 29 Pengolahan nilai30 Pembagian raport

Januari 2007 1 Libur tahun baru2 - 13 Libur semester I15 Mulai awal semester II20 Libur 1 Muharram

Februari 2007 Hari efektif 26 hariMaret 2007 Hari efektif 27 hariApril 2007 3 - 8 Midsemester

10 - 15 Pekan orientasi/karya wisata17 - 29 Perkiraan ujian praktek SMPLB/SMALB

Mei 2007 Hari efektif 17 hari7 - 8 Perkiraan ujian SMPLB/SMALB14 - 19 Perkiraan ujian praktek SDLB21 - 23 UN SMPLB/SMALB

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

16

16

Page 17: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Juni 2007 4 - 9 Ujian SDLB11 - 16 Ulangan umum semester II18 - 23 Pengolahan nilai23 – 29 Perbaikan dan pengayaan30 Pembagian raport

Lampiran I : Silabus SDLB Tunarungu (B) Cempaka Putih SDLB Tunarungu (B) Cempaka Putih

Lampiran II : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran III : Contoh Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

17

17

Page 18: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Lampiran 1

SILABUS

Nama Sekolah : SDLB Tunarungu (B) Cempaka PutihMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : I/1Tahun Pelajaran : 2006/2007

Standar Kompetensi : Mampu menggunakan bilangan dalam pemecahan soal

I. Kompetensi DasarD. Mengenal bilangan sampai 20E. Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah

II. Materi PokokOperasi hitung bilangan

III. Hasil BelajarD. Menghitung banyak bendaE. Mengurutkan banyak bendaF. Membaca atau mengisandokan lambang bilanganG. Menuliskan lambang bilangan

IV. IndikatorD. Menyebutkan nama bendaE. Menghitung benda dengan bantuan gambarF. Menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang adaG. Mengurutkan banyak bendaH. Membaca lambang bilangan 1 s.d. 20I. Menuliskan lambang bilangan 1 s.d. 20 dengan menjiplak menurut arah

panah J. Menuliskan angka yang sesuai dengan banyak benda dari 1 s.d. 20K. Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih

sedikit, atau sama banyakL. Mengurutkan sekelompok bilangan dari yang terkecil atau terbesarM. Membilang loncat (loncat 1 atau 2, dsb)

V. Pengalaman BelajarD. Mengamati benda sekitar kelas/sekolahE. Mengamati gambarF. Melaporkan hasil pengamatanG. Menyebutkan nama benda yang diamatiH. Menghitung benda dengan bantuan gambarI. Mengamati gambar di buku/papan tulisJ. Menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang adaK. Pembahasan hasil kerjaL. Mengurutkan banyak benda yang adaM. Mengamati/manatap lambang bilangan yang ditunjukkan/diucapkan guru

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

18

18

Page 19: KSTP Pendidikan Khusus Januari

N. Menirukan ucapan guru tentang lambang bilanganO. Menjiplak lambang bilangan menurut arah panahP. Visualisasi lambang bilanganQ. Pembahasan hasilR. Mengamati kumpulan benda

VI. MetodeEksploitasi, tugas, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab

VII. Alokasi Waktu6 X Pertemuan ( @ 2 X 30 menit )

VIII. Alat, Media, Sumber BelajarAlat, Media :D. Gambar benda asliE. Lambang bilanganF. Pias angkaSumber Belajar: Buku Matematika 1a Mari Berhitung; Depdikbud;1996 Pengembangan guru Benda sekitar kelas/sekolah Buku cerita bergambar

IX. PenilaianTerulis : Menulis lambang bilangan Membandingkan bendaLisan : Menyebutkan nama benda Menghitung banyak benda Membaca lambang bilanganPerbuatan : Mengurutkan pias angka Mengamati benda sekitar kelas/sekolah Memberi tanda Membilang loncat

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

19

19

Page 20: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SLB B Cempaka PutihSatuan Pendidikan : SDLB TunarunguMata Pelajaran : MatematikaKelas/Jenjang/Semeter : D1/B/IAlokasi Waktu : 6 X PertemuanTahun Pelajaran : 2006/2007

A. Standar KompetensiMenggunakan bilangan dalam pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar Mengenal bilangan sampai 20 Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah Menggunakan lambang bilangan dalam pemecahan masalah

C. Materi PokokOperasi hitung bilangan

Keterampilan yang dilatih: Menyebutkan nama benda Menghitung banyak benda Mengurutkan banyak benda Membaca/mengisandokan lambang bilangan Menuliskan lambang bilangan

D. Indikator Menyebutkan nama benda Menghitung benda dengan bantuan gambar Menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang ada Mengurutkan banyak benda Membaca lambang bilangan 1 s.d. 20 Menuliskan lambang bilangan 1 s.d. 20 dengan menjiplak menurut arah

panah Menuliskan angka yang sesuai dengan banyak benda dari 1 s.d. 20 Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih

sedikit, atau sama banyak Mengurutkan sekelompok bilangan dari yang terkecil atau terbesar Membilang loncat (loncat 1 atau 2, dsb)

E. Strategi Pembelajaran/Kegiatan Pembelajaran1. Pertemuan 1 – 2

a. Kegiatan awal Mengkondisikan siswa

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

20

20

Page 21: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Apersepsi menyanyikan ”lagu Sayang Ibu” dengan bantuan SIBIContoh : Satu-satu aku sayang ibu Dua-dua aku sayang ayah, dan sebagainya

b. Kegiatan inti Siswa mengamati benda-benda yang ada di kelas dan luar kelas

secara kelompok Siswa mengamati gambar dan mencocokkan dengan benda

aslinya secara kelompok Siswa mengisi LKS Siswa melaporkan hasil kerja Siswa menyebutkan nama benda yang diamati Siswa menghitung benda yang diamati dengan bantuan gambar Siswa mengamati gambar yang ada di buku/papan tulis Siswa menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang

ada Siswa dan guru membahas hasil kerja siswa Siswa dengan bantuan guru mengurutkan banyaknya benda Siswa mengurutkan banyaknya benda Siswa merangkum materi bersama dengan guru Siswa mengerjakan evaluasi

c. Kegiatan akhir Memberi tugas kepada siswa Tindak lajut Berdoa

2. Pertemuan 3 – 4a. Kegiatan awal

Guru mempersiapkan alat Absensi Apersepsi ” mari menyanyikan lagu mata saya” karangan Pak

Kasur

b. Kegiatan inti Siswa mengamati gambar benda dan lambangnya Siswa membaca lambang bilangan 1 s.d. 20 dengan bantuan

gambar Siswa dibantu guru membetulkan ucapan yang salah Siswa menjiplak angka menurut arah anak panah Siswa menulis lambang bilangan 1 s.d. 20 sesuai dengan

contoh guru Siswa menulis lambang bilangan yang sesuai dengan

banyaknya benda Pembahasan hasil kerja Siswa bersma guru merangkum materi pelajaran Siswa mengerjakan evaluasi

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

21

21

Page 22: KSTP Pendidikan Khusus Januari

c. Kegiatan akhir Siswa mencatat tugas dari guru Tindak lanjut

3. Pertemuan 5 – 6a. Kegiatan awal

Menyiapkan alat pelajaran Apersepsi: ”Siswa berjalan naik tangga, sambil menghitung

langkah kakinya”

b. Kegiatan inti Siswa membandingkan bilangnan berbagai kegiatan Siswa mengamati dua kumpulan benda Siswa menjiplak gambar-gambar yang ditunjukkan guru Siswa memasangkan benda dengan menarik garis lurus dari kiri

ke kanan Siswa memasangkan benda untuk mencari lebih banyak, lebih

sedikit, atau sama banyak Siswa menghubungkan titik dengan urut Siswa mengurutkan lambang bilangan dari yang terkecil Siswa mengurutkan lambang bilangan dari yang terbesar Siswa membilang loncat (loncat 1 atau 2) Siswa bersama guru membahas hasil kerja Bersama - sama merangkum materi Siswa mengerjakan evaluasi

c. Kegiatan akhir Siswa mencatat pekerjaan rumah(PR) Siswa dan guru mengakhiri pelajaran

F. Metode, Sumber, dan Media Metode: Eksploitasi, tugas, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi Sumber:

Buku Matematika 1a Mari berhitung Depdikbud 1996 Pengembangan guru Benda di sekitar kelas/sekolah Buku cerita bergambar

Alat/Media: Gambar benda asli/tiruan Lambang bilangan Pias angka

G. Penilaian Jenis tes: Tes tertulis, lisan, dan perbuatan Bentuk tes: Obyektif Prosedur tes: Pre tes dan pos tes

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

22

22

Page 23: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Soal lisan1. Apakah nama benda di bawah ini?

a. d. g.

b. e. h.

c. f. i.

2. Berapakah jumlah benda di bawah ini?

a. c.

b. d.

3. Amatilah!

Satu Dua Tiga dst

Satu Dua dst

Angka berapa?Gambar apa yang banyaknya sesuai dengan bilangan yang ada?

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

23

23

Page 24: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Tes Perbuatan1. Urutkan sehingga banyaknya sesuai dengan urutan yang ada!

2. Bacalah lambang bilangan di bawah ini!

1 = Satu 2 = Dua 3 = Tiga

4 = .... 5 = .... 6 = ....

7 = .... 8 = .... 9 = ....

10 = .... dsb.

3. Berilah tanda ’V’ pada jawaban yang kau anggap benar! Di bawah ini benda-benda di lingkungan kelas/sekolah

Lembar Kerja Siswa

No. Nama Benda Ada Tidak1. Buku2. Pensil3 Ikan4. Penggaris5 Baju6. Bola7. Balon8 Pisang9. Payung10. Cangkir. Dan seterusnya....20

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

24

24

Page 25: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Skor maksimum = 20Skor yang diperolehStandar penilaian Setiap jawaban yang salah mendapat skor 0 Setiap jawaban yang benar mendapat skot 1 Skor minimum = 0 Skor maksimum = 20

Skor PerolehanNilai akhir = ------------------------------- 10

Skor Maksimum

Tes Tertulis1. Jiplaklah menurut arah panah!

1 ...... ...... ......

2 ...... ...... ......

3 ...... ...... ......

2. Tirukan di buku tulismu!4 .... .... .... .... ....

5 .... .... .... .... ....

6 .... .... .... .... ....

7 .... .... .... .... ....

3. Tulis lambang bilangannya!

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

25

25

Page 26: KSTP Pendidikan Khusus Januari

4. Pasangkan benda-benda berikut dengan angka yang sesuai!

1 2

3 4

Dst.

5. Pasangkan untuk mencari yang banyak! Manakah yang banyak?

6. Berilah tanda ’V’ untuk yang banyak!

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

26

26

Page 27: KSTP Pendidikan Khusus Januari

7. Isilah dengan angka yang benar! a.

b.

c.

Jakarta, ................2006

Mengetahui,Kepala SLB Cempaka Putih Guru Kelas

________________________ __________________NIP. NIP.

Lampiran 3

SILABUS

Nama Sekolah : SDLB B Cempaka PutihMata Pelajaran : SainsKelas/Semester : IV/1Alokasi Waktu : 16 Jam PelajaranTahun Pelajaran : 2006/2007

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

27

27

1 …. …3. …. 5

4 …. 6 …. 8 ….

5 …. 8 …. 11 ….

Page 28: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Standar KompetensiSiswa mampu memahami hubungan antara bagian alat tubuh makhluk hidup dengan fungsinya dan memahami bahwa beragam makhluk hidup memiliki daur hidup ysng berbeda.

I. Kompetensi Dasar Mencari hubungan antara bagian alat tubuh dengan fungsinya padaluk hidup.

II. Hasil Belajar Mendeskripsikan kerangka manusia, fungnsi dan pemeliharaannya Mendeskripsikan alat indra manusia, fungsi, dan pemeliharaannya Mengidentifikasi jenis-jenis makanan manusia Mengidentifikasikan bagian-bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya bagi

tumbuhan itu sendiri

III. Indikator Menjelaskan kegunaan rangka Mempraktekkan sikap tubuh untuk menjaga bentuk rangka, cara duduk,

beridir, dan cara tidur Mencari informasi tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka Mengidentifikasi alat indera manusia berdasarkan pengamatan Menjelaskan kegunaan alat indera Mencari informasi kelainan alat indera yang disebabkan oleh kebiasaan

buruk, misalnya membaca ditempat yang kurang terang Memberi contoh cara merawat alat indera Membuat daftar berbagai makanan hewan Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan

(herbivora), pemakan daging(karnivora), dan pemakan segala(omnivora) Mengidentifikasi bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu

sendiri Membandingkan bagian-bagian tumbuhan seperti perakaran, bunga, dan

daun

IV. Materi Pokok Rangka manusia, fungsi, dan pemeliharaannya Alat indera manusia, fungsi, dan pemeliharaannya Jenis makanan hewan Bagian-bagian tumbuhan

V. Pengalaman Belajar Mengamati rangka manusia yang terdiri dari rangka kepala, badan, dan

anggota gerak Mendemonstrasikan cara duduk , berdiri, dan tidur yang baik Membuat daftar/membaca tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka Mengamati dan menunjukkan yang termasuk alat indera manusia Mendiskusikan tentang kegunaan alat indera Memberikan komentar/menjelaskan yang dirasakan secara langsung saat

membaca di tempat yang kurang terang atau minum air panas Mendemonstrasikan cara merawat alat indera

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

28

28

Page 29: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Mengamati keadaan hewan di lingkungan sekitar dan mencatat jenis makanannya

Membuat daftar jenis-jenis hewan yang termasuk pemakan tumbuham, hewan, dan segala

Mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar serta mencatat bagian-bagiannya

Mendiskusikan tentang bagian-bagian tumbuhan.

VI. Alat, Media, dan Sumber Belajar Model rangka manusia Buku IPA kelas IV kurikulum 2004 Gambar Benda nyata alat indera manusia Air panas Binatang yang ada di lingkungan sekitar Contoh bagian tumbuhan seperti: akar, batang, dan daun

VII. PenilaianPenilaian kinerja secara lisan, tertulis, dan praktek

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SLB B Cempaka PutihMata Pelajaran : SainsKelas/Semester : D1/IAlokasi Waktu : 4 Jam PelajaranTahun Pelajaran : 2006/2007

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

29

29

Page 30: KSTP Pendidikan Khusus Januari

I. Hasil BelajarMendripsikan rangka manusia, fungsi, dan pemeliharaannya

II. Langkah PembelajaranA. Kegiatan Awal

1. Tanya jawab tentang tubuh manusia yang terdiri dari rangka sebagai penyangga

2. Menggali pengalaman siswa

B. Kegiatan Inti1. Menjelaskan bagian-bagian rangka manusia serta kegunaannya2. Mendemonstrasikan cara duduk, berdiri, dan tidur yang baik sebagai

cara untuk memelihara rangka3. Mendiskusikan hasil demonstrasi4. Mendiskusikan tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka 5. Menyimpulkan dan membuat daftar tentang penyakit yang berkaitan

dengan rangka

C. Kegiatan Akhir1. Tes lisan unjuk kerja2. Pemberian tugas pengamatan cara posisi duduk, berdiri, dan tidur

yang baik

III. Alat dan SumberA. Alat

1. Model rangka manusia2. Gambar-gambar

B. Sumber Buku IPA Kelas IV kurikulum 2004

Tes LisanSoal1. Sebutkan bagian-bagian rangka manusia!2. Sebutkan kegunaan rangka manusia!3. Bagaimana posisi duduk dan berdiri yang baik?4. Bagaimana cara memelihara rangka?5. Penyakit apa saja yang dapat menyerang rangka manusia?

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

30

30

Page 31: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Lembar Kerja SiswaTugas pengamatan:Lakukan sikap duduk, berdiri, dan tidur dengan cara berpasangan dan amati/tulis hasil pengamatan pada kolom yang tersedia.

No. Posisi/Sikap Hasil Pengamatan1. Duduk 1. ...............................................................................

2....................................................................................3. ......................................................................................4. .......................................................................................

2. Berdiri 1. ..........................................................................................2. .......................................................................................3. ......................................................................................4. .........................................................................................

3. Tidur 1. ..........................................................................................2. .......................................................................................3. .........................................................................................4. ........................................................................................

Kesimpulan:

Lampiran 5

SILABUS

Nama Sekolah : SMPLB C Cempaka PutihMata Pelajaran : Program khusus Bina DiriKelas/Semester : VII/1Jenis Kelainan : Tunagrahita

I. Standar Kompetensi

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

31

31

Page 32: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Mengembangkan pengetahuan praktis dan memiliki keterampilan dasar menolong diri sendiri melalui latihan terus menerus

II. Kompetensi DasarMampu menggunakan pengetahuannya tentang jenis makanan yang dikemas

III. Indikator1. Membedakan jenis makanan yang dikemas dan tidak dikemas2. Memilih alat yang digunakan3. Memasak makanan yang dikemas4. Membersihkan dan merapikan alat

IV. Materi pokokMakanan yang dikemas

V. Pengalaman Belajar1. Mengenal makanan yang dikemas dan tidak dikemas2. Memilih makanan yang dikemas3. Mengajukan pertanyaan tentang makanan yang dikemas4. Mengajukan pertanyaan kapan memasak makanan yang dikemas5. Mengamati dan menanyakan alat yang digunakan

VI. Alokasi Waktu2 X 35 menit(1x pertemuan)

VII. Sarana/Sumber belajar Bahan: mie instan, air, sayuran

Alat: panci, kompor, gelas, sendok, garpu mangkok.

VIII. Metode Ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan pemberian tugas.

IX. Penilaian Jenis tes: Tes perbuatanTeknik: Lisan dan praktekBentuk instrumen: Analisis tugas

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Program khusus Bina DiriSatuan Pendidikan : SMPLB TunarunguKelas/Semeter : VII/1Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1x pertemuan)Tahun Pelajaran : 2006/2007

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

32

32

Page 33: KSTP Pendidikan Khusus Januari

A. Standar KompetensiMampu mengembangkan pengetahuan praktis dan memilih keterampilan dasar menolong diri sendiri melalui latihan terus menerus

B. Kompetensi dasarMampu menggunakan pengetahuannya tentang jenis makanan dan minuman

C. Materi AjarMemasak makanan yang dikemas (mie instan/super mie rebus)

D. Indikator Membedakan jenis makanan yang dikemas dan tidak dikemas Menentukan alat untuk memasak Memasak makanan yang dikemas Membersihkan dan merapikan alat

E. Strategi Pembelajaran 1. Kegiatan Awal

- ApersepsiGuru bertanya kepada siswa Siapa belum makan Siapa yang suka makan mie Mie apa yang paling disukai Kalau belum masak makanan, mari kita ke dapur memasak mie

2. Kegiatan Intia. Pilihlah alat untuk memasak mie!b. Pilihalah bahan!c. Tuanngkan dua gelas air ke dalam panci!d. Nyalakan kompor!e. Taruhlah panci di atas kompor!f. Tunggulah air sampai mendidih!g. Bukalah bungkus mie!h. Masukkan mie ke dalam panci!i. Bukalah bumbu dan masukkan!j. Masukkan sayur yang telah dipotong!k. Tunggulah tiga menit!l. Matikan kompor !m. Tuanglah mie ke dalam mangkok!n. Bersihkan alat!

3. Penutupa. Menanyakan kepada siswa

Bagaimana rasa mie yang sudah dimasak ? Siapa yang bisa masak sendiri

b. Disarankan memasak mie sendiri di rumah

F. Sarana/Sumber belajarAlat: kompor, panci, dan gelas

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

33

33

Page 34: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Bahan: mie, air, dan sayuran

G. MetodeTanya jawab, ceramah, demonstrasi, dan penilaian tugas

H. PenilaianJenis tes: tes perbuatanBentuk tes: lisan dan praktekInstrumen: Analisis tugas

Soal: Lakukanlah memasak super mie

Memasak Super Mie

No. Aspek yang dinilai Skor1 2 3 4

1. Memilih alat2. Memilih bahan3. Merenung bahan 4. Menyalakan kompor5. Menaruh panci di atas kompor6. Menunggu air mendidih7. Membuka bungkus mie8. Memasukkan mie ke dalam panci9. Membuka dan memasukkan bumbu ke dalam panci10. Memasuukan sayuran yang sudah dipotong11. Menunggu tiga menit12. Mematikan kompor13. Menuang mie ke dalam mangkok14. Membersihkan dan merapikan alat

Jumlah Skor

Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Kelas

Soedarini ___________________NIP NIP

Kriteria penilaianA. 80 – 100 = BaikB. 60 - 79 = CukupC. 50 – 59 = Kurang

Skor PerolehanNilai akhir (Na) = -------------------- X 10

Skor maksimum

30

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

34

34

Page 35: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Contoh: Na = ------ X 10 = 6,2548

Deskripsi: Anak masih banyak perlu latihanTindak lanjut: Untuk mencapai nilai baik diteruskan latihan memasak di rumah/di sekolah

Kriteria PenilaianMemasak mie instan

No. Aspek yang dinilai Skora. Memilih alat

Memilih alat yang sesuai Memilih 2 alat Memilih 1 alat Tidak memilih

3210

b. Memilih bahan Memilih bahan yang sesuai Memilih 2 bahan Memilih kurang dari 2 bahan Tidak memilih

3210

c. Menuang air ke dalam panci Menuang 2 gelas dengan benar Menuang 2 gelas dengan tumpah sedikit Menuang kurang dari 2 gelas Menuang tumpah banyak

3210

d. Menyalakan kompor 1 kali putar nyala 2 kali putar nyala 3 kali putar nyala 4 kali putar nyala

3210

e. Menaruh panci di atas kompor Menaruh tepat di atas kompor Menaruh miring sedikit Menaruh miring dan tumpah airnya Menaruh dan gagang panci tidak tepat dan miring

3210

f Menunggu air mendidih Air sampai mendidih Air sudah panas belum mendidih Air baru hangat Air belum mendidih

3210

g. Membuka bungkus mie Membuka bungkus dengan benar Membuka bungkus berantakan Membuka bungkus mie hancur Membuka dengan bantuan

3210

h. Memasukkan mie ke dalam panci Memasukkan dengan benar Memasukkan dilempar Memasukkan dilempar, air tumpah

321

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

35

35

Page 36: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Mie tidak dimasukkan semua 0i. Membuka bumbu mie dan dimasukkan dalam panci

Membuka dan memasukkan bumbu ke panci semua Membuka dan memasukkan bumbu sebagian Membuka dan memasukkan bumbu berceceran Membuka dan memasukkan bumbu tidak sempurna

3210

j. Memasukkan sayuran yang sudah dipotong ke dalam panci Memasukkan semua sayuran Memasukkan sayuran sebagian Memasukkan sayuran berceceran Tidak memasukkan sayuran

3210

k. Menunggu 3 menit Menunggu tepat 3 menit Menunggu 2 menit Menunggu lebih 3 menit Menunggu sampai mie menjadi bubur

3210

l. Mematikan kompor 1 kali putar langsung mati 2 kali putar mati 3 kali putar mati 4 kali putar belum mati

3210

m Menuang mie ke dalam mangkok Menuang mie tepat ke mangkok Menuang mie ke mangkok tumpah sedikit Menuang mie ke mangkok tumpah banyak Takut menuang

3210

n. Membersihkan dan merapikan alat Alat dicuci bersih dan merapikan Alat dicuci bersih, dan berantakan Alat dicuci masih bau dan merapikan Alat dicuci bau dan berantakan

3210

Lampiran 7

SILABUSNama Sekolah : SMPLB B Cempaka PutihMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan SosialKelas/Semester : VII/1

I. Standar KompetensiKemampuan memahami proses pembentukan kepribadian manusia

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

36

36

Page 37: KSTP Pendidikan Khusus Januari

II. Kompetensi DasarA. Kemampuan memahami proses sosial budaya dalam pembentukan

kepribadian B. Mengidentifikasikan fungsi enkulturasi dalam keluargaC. Mendiskripsikan fungsi sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat

III. Materi Pokok: Proses sosial budaya

IV. Kegiatan Pembelajaran Mengidentifikasikan contoh-contoh cara pengasuhan anak dalam keluarga Mengidentifikasikan berbagai fungsi enkulturasi dalam keluarga Mencari informasi tentang contoh-contoh nilai-nilai sosial di masyarakat Mencari berbagai informasi tentang nilai sosial sebagai orientasi tindakan

dalam perilaku sosial Mengidentifikasi norma-norma sosial di masyarakat Mencari berbagai informasi tentang fungsi norma sosial dalam mengatur

tindakan dan perilaku sosial.

V. Indikator Memberi contoh cara mengasuh anak dalam keluarga Menyebutkan fungsi enkulturasi dalam keluarga Memberi contoh nilai-nilai sosial masyarakat Memberi contoh tentang nilai fungsi sosial sebagai orientasi tindakan dan

perilaku sosial Memberi contoh norma-norma sosial masyarakat Mengidentifikasi fungsi norma sosial yang mengatur tindakan dan perilaku

sosial

VI. PenilaianA. Tes tertulis pilihan ganda dan essayB. Portofolio

VII. Alokasi Waktu: 4 X 40 menit

VIII. Sumber Belajar Buku Teks IPS kelas VI Perpustakaan Majalah Nara sumber

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPLB B Cempaka PutihMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan SosialKelas/Semeter : VII/1Pertemuan ke : 1Waktu : 2 X 40 menitHari/tanggal

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

37

37

Page 38: KSTP Pendidikan Khusus Januari

I. Kompetensi DasarA. Kemampuan memahami proses sosial budaya dalam pembentukan

kepribadian B. Mengidentifikasi fungsi enkulturasi dalam keluarga

II. Tujuan Pembelajaran(Indikator)A. Melalui penggalian dari berbagai sumber informasi, siswa dapat

menyebutkan contoh cara mengasuh anak dalam keluarga dengan benarB. Melalui pengkajian dari berbagai informasi, siswa dapat menyebutkan

fungsi enkulturasi dalam keluarga.

III. Materi AjarEnkulturasi dalam keluarga, yang antara lain mencakup: Cara-cara mengasuh anak dalam keluarga Fungsi enkulturasi dalam keluarga

IV. MetodeInkuiri dengan mencari berbagai informasi melalui gambar, foto, majalah, buku, atau pengalaman langsung terhadap suatu kegiatan.

V. Sumber: Buku paket kelas VII, majalah, gambar, foto, dan nara sumber.

VI. Penilaian Hasil BelajarA. Tes tertulisB. Penilaian portofolio

Butir Soal1. Tes tertulis

Sebutkan 3 contoh cara mengasuh anak dalam keluarga!2. Penilaian portofolio

Kumpulkan minimal 3 gambar/foto kegiatan mengasuh anakk dalam keluarga, serta berikan penjelasan masing-masing gambar/foto tersebut!

Kunci Jawaban1.a. Memberikan makan/minum b.Memandikan

c. Menggendongd.Melatih memakai baju, celana, dan sepatu.e. Dan lain-lain.

2.a.Gambar/foto orang memberi makan/minum pada anak-anak b. Gambar/foto orang memandikan anak c. Gambar/foto orang menggendong anak d. Gambar/foto orang yang mengawasi anak dalam bermain e. Dan lain-lain

Mengetahui Jakarta, ................2006

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

38

38

Page 39: KSTP Pendidikan Khusus Januari

Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Soedarini, S.Pd. Rubimin, S.Pd.NIP 130685491 131694462

KTSP Pendidikan Khusus – Januari

39

39