ksp

18
HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) I. Tujuan Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan : - Dapat mengenal prinsip-prinsip hasil kali kelarutan. - Menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut. - Menghitung panas pelarutan (AH°) PbCl2, dengan menggunakan sifat ketergantungan Ksp pada suhu. II. Alat Ban Bahan Yang Digunakan 1. Alat yang digunakan a. Rak tabung reaksi dan tabung reaksi b. Erlenmeyer 250 ml c. Buret 50 ml d. Thermometer 0-100°C e. Heater atau Water Batch f. Alumunium Foil g. Pipet ukur 10 ml 25 ml h. Bola karet 2. Bahan yang digunakan

Upload: raanisapujiyanti

Post on 15-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kf

TRANSCRIPT

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

I. TujuanSetelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :- Dapat mengenal prinsip-prinsip hasil kali kelarutan.- Menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut.- Menghitung panas pelarutan (AH) PbCl2, dengan menggunakan sifat ketergantungan Ksp pada suhu.

II. Alat Ban Bahan Yang Digunakan1. Alat yang digunakan a. Rak tabung reaksi dan tabung reaksib. Erlenmeyer 250 mlc. Buret 50 mld. Thermometer 0-100Ce. Heater atau Water Batchf. Alumunium Foilg. Pipet ukur 10 ml 25 ml h. Bola karet2. Bahan yang digunakan a. Larutan Pb(NO3)2 0,075 Mb. Larutan KCl 1,0 M

III. Dasar Teori

Hasil kali kelarutan hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit (Ksp) dalam larutan yang tepat jenuh. Timbal Chlorida (PbCl2) jenuh dapat ditulis sebagai berikut :PbCl2 (s) Pb2- (aq) + 2 Cl- (aq)

Konstanta keseimbangan termodinamika untuk persamaan reaksi diatas adalah:

Ka = (aPb-2) (aCl-)2 / (aPbCl2 (s) )

Karena aktivitas padatan murni = 1, maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :

Ksp = (aPb-2) (aCl)-2

Dalam larutan encer, aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi dalam satuan molar. Nilai Ksp diatas sebagai konsentrasi hasil kali kelarutan PbCl2 secara matematika dapat ditulis :[ Pb-2] [Cl-] < Ksp PbCl2 berbentuk larutan (belum terlihat endapan PbCl2 )

[ Pb-2] [Cl-] > Ksp PbCl2 terjadi endapan

[ Pb-2] [Cl-] = Ksp PbCl2 tepat jenuh

IV. Cara Kerja

1. Menempatkan larutan Pb(NO3)2 dan KCl pada dua buret 50 ml yang berbeda.2. Menyiapkan larutan seperti pada table dibawah ini dengan cara pertama-tama menambahkan 10 ml 0,075 M Pb(NO3)2 ke dalam tiap tabung reaksi, baru menambahkan KCl sebanyak yang dicantumkan. Pada saat pencampuran dan setelah pencampuran tabung reaksi harus dikocok. membiarkan selama 5 menit dan mengamati apakah sudah terbentuk endapan ata belum. Mengisikan hasil pengamatan pada table dibawah ini :

Table 2.1 :

No CampuranVolume 0,075 M Pb(NO3)2 (ml)Volume 1,0 KCl (ml)Pembentukan endapan (sudah/belum)Suhu 0C

1100,5

2101,0

3101,2

4101,4

5101,5

6102,0

3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada table 2.1 pada tabung yang sudah terbentuk endapan dan tabung yang belum terbentuk endapan, mengulangi langka diatas untuk menentukan banyaknyana volume KCl 1,0 M yang dapat menyebabkan terbentuknya endapan sampai ketelitian 0,1 M. Mencatat hasil pengamatan pada table 2.1 mencatat pula volume KCl 1,0 M yang dapat menyebabkan terjadinya pengendapan suhu.4. Pada tabung reaksi yang lain, menyiapkan larutan berikut table 2.2 berikut ini :

No CampuranVolume 0.075 M Pb(NO3)2 (ml)Volume 1,0 M KCl (ml)Pembentukan endapan (sudah/belum)Suhu 0C

1101,50

2102,00

3102,50

4103,00

5103,50

5.Menempatkan campuran yang terbentuk endapan pada penangas atau labu Erlenmeyer yang dipanaskan seperti terlihat pada gambar, ketika penangas dipanaskan menggunakan thermometer untuk mengaduk larutan secara perlahan-lahan (kecepatan pemanasan penangas kira-kira 1C per menit) mencatat suhu ketika endapan tepat larut. Melakukan hal yang sama untuk campuran-campuran lain, mencatat semua hasil yang diperoleh pada table 2.2

V. Data Pengamatan

NoVolume 0,075 M Pb(NO3)2

Volume 1,0 KClPembentukan Endapan

110 ml0,5 mlBelum

210 ml1,0 mlBelum

310 ml1,2 mlBelum

410 ml1,4 mlsudah

510 ml1,5 mlSudah

610 ml2,0 mlsudah

NoVolume 0,075 M Pb (NO3)2 mlVolume 1,0 M KClSuhu Pelarutan EndapanKsp

oCoK

110 ml1,5 ml483211,1 x 10-3

210 ml2,0 ml633269,7 x 10-4

310 ml2,5 ml733468,6 x 10-4

410 ml3,0 ml783517,6 x 10-4

510 ml3,5 ml803536,8 x 10-4

VI. Perhitungan Pelarut Endapan

1.Penambahan 2 ml Kcl 1 M mmol Pb(NO3)2= V Pb(NO3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 M mmol KCl = V KCl x M KCl = 2 ml x 1 M = 2 mmol V total = V Pb(NO3)2+ V KCl = 10 ml + 2 ml = 12 ml

Pb(NO3)2 + 2 KCl Pb(NO3)2 + 2KNO3 Mula-mula : 0,75 mmol 2 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 0,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol

[PbCl2] = mmol PbCl2 V total = 0,075 mmol 12 ml = 0,0625 M

PbCl2 Pb2+ + 2Cl- S 2s

Ksp = s x 2s2 = 4s3 = 4(0,0625) 3 = 9,764 x 10-4

2.Penambahan 2,5 ml Kcl 1 M mmol Pb(NO3)2 = V Pb(NO3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 M mmol KCl = V KCl x M KCl = 2,5 ml x 1 M = 2,5 mmol V total = V Pb(NO3)2+ V KCl = 10 ml + 2,5 ml = 12,5 ml

Pb(NO3)2 + 2 KCl Pb(NO3)2 + 2KNO3 Mula-mula : 0,75 mmol 2,5 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 1 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol

[PbCl2] = mmol PbCl2 V total = 0,075 mmol 12,5 ml = 0,06 M

PbCl2 Pb2+ + 2Cl- S 2s

Ksp = s x 2s2 = 4s3 = 4(0,06) 3 = 8,64 x 10-4

3.Penambahan 3 ml Kcl 1 M mmol Pb(NO3)2 = V Pb(NO3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 M

mmol KCl = V KCl x M KCl = 3 ml x 1 M = 3 mmol V total = V Pb(NO3)2+ V KCl = 10 ml + 3 ml = 13 ml

Pb(NO3)2 + 2 KCl Pb(NO3)2 + 2KNO3 Mula-mula : 0,75 mmol 3 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol

[PbCl2] = mmol PbCl2 V total = 0,075 mmol 13 ml = 0,057 M

PbCl2 Pb2+ + 2Cl- S 2s

Ksp = s x 2s2 = 4s3 = 4(0,057) 3 = 7,68 x 10-4

4.Penambahan 3,5 ml Kcl 1 M mmol Pb(NO3)2 = V Pb(NO3)2 x M Pb(NO3)2 = 10 ml x 0,075 M = 0,75 M

mmol KCl = V KCl x M KCl = 3,5 ml x 1 M = 3,5 mmol V total = V Pb(NO3)2+ V KCl = 10 ml + 3,5 ml = 13,5 ml

Pb(NO3)2 + 2 KCl Pb(NO3)2 + 2KNO3 Mula-mula : 0,75 mmol 3,5 mmol - - Bereaksi : 0,75 mmol 1,5 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol Sisa : - 2 mmol 0,75 mmol 1,5 mmol

[PbCl2] = mmol PbCl2 V total = 0,075 mmol 13,5 ml = 0,056 M

PbCl2 Pb2+ + 2Cl- S 2s

Ksp = s x 2s2 = 4s3 = 4(0,056) 3 = 6,87 x 10-4

KURVA

VII. Analisa Pengamatan

Pada praktikum yang kami lakukan pada larutan Pb(NO3)2 ditambah dengan larutan KCl 0.50 ml belum mengendap, 1,00 ml belum mengendap pada 1,50 ml telah terjadi pengendapan serta 2.00 ml terjadi pengendapan. Pada volume antara 1.00 sampai 1,50 dilihat lagi ketelitian pada volume tersebut dan diperoleh volume 1,4 mengalami pengendapan. Endapan warna yang diberikan yaitu endapan putih. Tujuan dari setiap tabung terlebih dahulu di isi dengan Pb(NO3)2 dan dilanjutkan volume KCl yang berbeda adalah untuk membandingkan supaya diperoleh suatu grafik.Pada saat pemanasan tabung reaksi memperlihatkan endapan yang akn larut tetapi harus diperhatikan suhu ketika semua endapan hilang atau melarut. Hubungan suhu dan endapan adalah semakin tinggi suhu semakin kecil endapan akan cepat larut.

VIII. Kesimpulan

Praktikum pada volume 0.075 M Pb(NO3)2 ditambah volume 1,0 KCl M 10 ml Pb(NO3)2 + 0,50 ml KCl ---------> tidak mengendap 10 ml Pb(NO3)2 + 1,00 ml KCl ---------> tidak mengendap 10 ml Pb(NO3)2 + 1,50 ml KCl ---------> mengendap 10 ml Pb(NO3)2 + 2,00 ml KCl ---------> mengendap Suhu pelarutan endapan didapat dan Ksp (log Ksp)10 ml Pb(NO3)2+ 1,50 ml KCl adalah 48oC , 1,1x10-3 (-2,95)10 ml Pb(NO3)2+ 2,00 ml KCl adalah 63oC , 9,76x10-3 (-3,01)10 ml Pb(NO3)2+ 2,50 ml KCl adalah 73oC , 8,64x10-3 (-3,06)10 ml Pb(NO3)2+ 3,00 ml KCl adalah 78oC , 7,68x10-3 (-3,11)10 ml Pb(NO3)2+ 3,50 ml KCl adalah 80oC , 6,67x10-3 (-3,16)

Dari grafik diperoleh AHO = -331,24 j/mol Semakin tinggi suhu semakin kecil nilai Ksp nya, semakin banyak endapan yang terjadi maka makin kecil hasil kali kelarutan. Semakin banyak endapan maka semakin besar suhu untuk melarutksn endapan Hal yang mempengaruhi Ksp adalah suhu, endapan yang terjadi, sifat pelarut, pengaruh pH

Daftar PustakaJobsheet.2015.Petunjuk Praktikum Kimia Fisika.Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang

GAMBAR ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN