kritisisme imanuel kant ( tokoh filsafat umum )

6
1 Maandag, 17 Junie 2013 Kritisisme Imanuel Kant ( tokoh filsafat umum ) PENDAHULUAN Dalam sejarah perkembangan filsafat sejak zaman pra-Yunani kuno hingga abad XX sekarang ini, telah banyak aliran filsafat bermunculan. Setiap aliran filsafat memiliki kekhasan masing-masing sesuai dengan metode yang dijalankan dalam rangka memperoleh kebenaran. Filsafat zaman modern berfokus pada manusia, bukan kosmos ( seperti pada zaman kuno), atau Tuhan (pada abad pertengahan). Dalam zaman modern ada periode yang disebut Renaissance ( kelahiran kembali ). Kebudayaan klasik warisan Yunani-Romawi dicermati dan dihidupkan kembali; seni dan filsafat mencari inspirasi dari sana. Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada Perbedaan pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio ( akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu. Demikian Immanuel Kant membuat kritik atas seluruh pemikiran filsafat, membuat suatu sintesis, dan meletakkan dasar bagi aneka aliran filsafat masa kini. PEMBAHASAN A. Kritisisme Imanuel Kant Filsafat Kant merupakan titik tolak periode baru bagi filsafat Barat. Ia mengatasi dan menyimpulkan aliran Rasionalisme dan Empirisme, yang dibantah oleh Copleston VI. Dari satu pihak ia mempertahankan obyektifitas, universalitas, dan keniscayaan. Dalam filsafat Kant, tekanan yang utama terletak pada kegiatan atau pengertian dan penilaian manusia. Bukan seperti empirisme yang menekankan pada aspek psikologi, melainkan sebagai analisa kritis, pada pemahaman Kant yang baru, dan sering disebut “revolusi Google+ Followe 2013 (32) June (31) makalah yu AWAL PERK FILSAFATUM FILSAFA makalh filsa Renaissa makalah yu makalah YU Empirisisme FILSAFAT H Metafisika Anaximene IKHWAN AL Spinoza ( t AL-RAZI ( t AKSIOLOGI FILSAFAT E Hellenisme Filsafat Aga bukanlah PLATO ( to Arthur Scho Rasionalism Aliran Eksis Blogargief

Upload: humbang-purba

Post on 10-Jul-2016

52 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kritisisme Imanuel Kant ( Tokoh Filsafat Umum )

1

M a a n d a g , 1 7 J u n i e 2 0 1 3

Kritisisme Imanuel Kant ( tokoh filsafat umum )

PENDAHULUAN

Dalam sejarah perkembangan filsafat sejak zaman pra-Yunani kuno hingga abad XX sekarang ini, telah banyak aliran filsafatbermunculan. Setiap aliran filsafat memiliki kekhasan masing-masing sesuai dengan metode yang dijalankan dalam rangka memperolehkebenaran.

Filsafat zaman modern berfokus pada manusia, bukan kosmos (seperti pada zaman kuno), atau Tuhan (pada abad pertengahan).Dalam zaman modern ada periode yang disebut Renaissance (kelahiran kembali). Kebudayaan klasik warisan Yunani-Romawi dicermatidan dihidupkan kembali; seni dan filsafat mencari inspirasi dari sana.

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari parapenguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada Perbedaan pendapat. Aliran rasionalismeberanggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakinipengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencobamemadukan kedua pendapat berbeda itu.

Demikian Immanuel Kant membuat kritik atas seluruh pemikiran filsafat, membuat suatu sintesis, dan meletakkan dasar bagi anekaaliran filsafat masa kini.

PEMBAHASAN

A. Kritisisme Imanuel KantFilsafat Kant merupakan titik tolak periode baru bagi filsafat Barat. Ia mengatasi dan menyimpulkan aliran Rasionalisme dan

Empirisme, yang dibantah oleh Copleston VI. Dari satu pihak ia mempertahankan obyektifitas, universalitas, dan keniscayaan. Dalamfilsafat Kant, tekanan yang utama terletak pada kegiatan atau pengertian dan penilaian manusia. Bukan seperti empirisme yangmenekankan pada aspek psikologi, melainkan sebagai analisa kritis, pada pemahaman Kant yang baru, dan sering disebut “revolusi

Google+ Followers

2013 (32)

June (31)

makalah yunani klasik

AWAL PERKEMBANGAN FILSAFAT M

FILSAFATUMUMAWALPERKEMBANGFILSAFAT MODERN<!--[i...

makalh filsafat umum _RenaisansRenaissance

makalah yunani klasik

makalah YUNANI KUNO

Empirisisme

FILSAFAT HUMANISME

Metafisika ( filsafat umu )

Anaximenes ( tokoh filsafat )

IKHWAN AL-SHAFA ( filsafat umum

Spinoza ( tokoh filsafat )

AL-RAZI ( tokoh filsafat )

AKSIOLOGI

FILSAFAT EPISTEMOLOGI

Hellenisme ( tokoh filsafat )

Filsafat Agama             Filsafat agabukanlah...

PLATO ( tokoh filsafat )

Arthur Schopenhauer ( tokoh filsa

Rasionalisme dan Empirisme

Aliran Eksistensialisme

Blogargief

Page 2: Kritisisme Imanuel Kant ( Tokoh Filsafat Umum )

Kopernikus yang kedua”.Kant memandang rasionalisme dan empirisme senantiasa berat sebelah dalam menilai akal dan pengalaman sebagai sumber

pengetahuan. Kant tidak menentang adanya akal murni, ia hanya menunjukkan bahwa akal murni itu terbatas. Akal murni menghasilkanpengetahuan tanpa dasar indrawi atau independen dari alat pancaindra.

Kant dalam argumennya, bahwa akal dipandu oleh tiga ide transcendental, yaitu ide psikologis yang disebut jiwa, ide dunia, dan idetentang Tuhan. Ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing, yaitu “ide jiwa” menyatakan dan mendasari segala gejala batiniah yangmerupakan cita-cita yang menjamin kesatuan terakhir dalam bidang psikis, “ide dunia” menyatakan segala gejala jasmaniah, “ide Tuhan”mendasari segala gejala, segala yang ada, baik batiniah maupun yang lahiriah (Ahmad Tafsir, 2005:150-151, lihat Mircea Eliade,t.:247)[1]

Kant mengarang macam-macam kritik mengenai akalbudi, kehendak, rasa, dan agama. Dalam karyanya yang sering disebutmetafisika. Menurutnya Metafisika merupakan uraian sistematis mengenai keseluruhan pengertian filosofis yang dapat dicapai. Iaberpendapat bahwa pada sekurang-kurangnya pada prinsipnya mungkin untuk memperkembangkan suatu metafisika sistematis yanglengkap. Namun Kant mulai meragukan kemungkinan dan kompetensi metafisik, sebab menurut dia metafisik tidak pernah menemukanmetode ilmiah yang pasti untuk memecahkan masalahnya, maka perlu diselidiki dahulu kemampuan dan batas-batas akal-budi.

Immannuel Kant membedakan akal (vertstand) dari rasio dan budi (vernuft). Tugas akal merupakan yang mengatur data-data indrawi,yaitu dengan mengemukakan “putusan-putusan”. Sebgaimana kita melihat sesuatu, maka sesuatu itu ditrasmisikan ke dalam akal,selanjutnya akal mengesaninya. Hasil indra diolah sedemikian rupa oleh akal, selanjutnya bekerja dengan daya fantasi umtuk menyusunkesan-kesan itu sehingga menjadi suatu gambar yang dikuasai oleh bentuk ruang dan waktu.

Pemikiran-pemikiran Kant yang terpenting diantaranya adalah tentang “akal murni”. Menurut Kant dunia luar itu diketahui hanyadengan sensasi, dan jiwa, bukanlah sekedar tabula rasa. Tetapi jiwa merupakan alat yang positif, memilih dan merekontruksi hasil sensasiyang masuk itu dikerjakan oleh jiwa dengan menggunakan kategori, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memersepsikannya ke dalamidea. Melalui alat indara sensasi masuk ke otak, lalu objek itu diperhatikan kemudian disadari. Sensasi-sensasi itu masuk ke otak melaluisaluran-saluran tertentu yaitu hukum-hukum, dan hukum-hukum tersebut tidak semua stimulus yang menerpa alat indra dapat masuk keotak. Penangkapan tersebut telah diatur oleh persepsi sesuai dengan tujuan. Tujuan inilah yang dinamakan hukum-hukum(Ahmad Syadalidan Mudzakir, 2004: 121).

Demikian gagasan Immanuel Kant yang menjadi penggagas Kritisisme. Filsafat memulai perjalanannya dengan menyelidiki batas-bataskemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia. Maka Kritisisme berbeda dengan corak filsafat modern sebelum sebelumnyayang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.

Dengan Kritisisme yang diciptakan oleh Immanuel Kant, hubungan antara rasio dan pengalaman menjadi harmonis, sehinggapengetahuan yang benar bukan hannya pada rasio, tetapi juga pada hasil indrawi. Kant memastikan adanya pengetahuan yang benar-benar“pasti”, artinya menolak aliran skeptisisme, yaitu aliran yang menyatakan tidak ada pengetahuan yang pasti.

Zaman pencerahan atau yang dikenal di Inggris dengan enlightenment. Terjadi pada abad ke 18 di Jerman. Immanuel Kantmendefinisikan zaman itu dengan mengatakan “dengan aufklarung, manusia akan keluar dari keadaan tidak akil balig (dalam bahasaJerman: unmundigkeint), yang dengan ia sendiri bersalah”. Sebabnya menusia bersalah karena manusia tidak menggunakan kemungkinanyang ada padanya yaitu rasio. Dengan demikian zaman pencerahan merupakan tahap baru dalam proses emansipasi manusia barat yangsudah dimulai sejak Renaissance dan reformasi. Di Jerman, seorang filosof besar yang melebihi zaman aufklarung telah lahir yaituImmanuel Kant.[2]

PLOTINUS DAN NEOPLATONISME (filsafat )

FILSAFAT REALISME

Socrates ( tokoh filsafat )

Thomas Aquinas ( tokoh filsafat )

NATURALISME DALAM FISAFAT

FILSAFAT ILMU

Antonio Gramsci ( tokoh filsafat )

Kritisisme Imanuel Kant ( tokoh fiumum )

POSITIVISME AUGUSTE COMTE fisaumum )

SEJARAH FILSAFAT DAN KLASIFIKA

May (1)

Meer oor my

Page 3: Kritisisme Imanuel Kant ( Tokoh Filsafat Umum )

B. Ciri-ciri KritisismeIsi utama dalam kritisisme yaitu gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika, dan estetika. Gagasan tersebut muncul

karena ada pertanyaan-pertanyaan yang mendasar yang timbul pada pemikiran Immanuel Kant. Pertanyaan-pertanyaan tersebut yaitu:Ciri-ciri Kritisisme Immanuel Kant dapat disimpulkan menjadi tiga hal yaitu:1. Menganggap objek pengenalan berpusat pada subjek dan bukan pada objek.2. Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk menetahui realitas atau hakikat sesuatu, rasio hanya mampu menjangkaugejalanya atau fenomenanya saja.3. Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsure “a priori” (sebelum dibuktikan tapi kita sudah percaya) yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan peranan unsur “aposteoriori” (setelah dibuktikan baru percaya) yang berasal dari pengalaman yang berupa materi.

C. Kritisisme Jerman-Immanuel Kant(1724-1804)Immanuel Kant adalah seorang filsuf Jerman kelahiran Konigsberg, 22 April 1724 – 12 februari 1804. Ia dikenal sebagai tokoh

kritisisme. Filsafat kritis yang ditampilkannya bertujuan untuk menjembatani pertentangan antara kaum Rasionalisme dengan kaumEmpirisme. Bagi Kant, baik Rasionalisme maupun Empirisme belum berhasil memberikan sebuah pengetahuan yang pasti berlaku umumdan terbukti dengan jelas. Kedua aliran itu memiliki kelemahan yang justru merupakan kebaikan bagi seterusnya masing-masing.

Menurut kant, pengetaahuan yang dihasilkan oleh kaum Rasionalisme tercermin dalam putusan yang bersifat analitik-apriori, yaitusuatu bentuk putusan dimana predikat sudah termasuk dengan sendirinya kedalam subyek. Memang mengandung kepastian dan berlakuumum, tetapi tidak memberikan sesuatu yang baru. Sedangkan yang dihasilkan oleh kaum Empirisme itu tercermin dalam putusan yangbersifat sintetik-aposteriori, yaitu suatu bentuk putusan dimana predikat belum termasuk kedalam subyek. Meski demikian, sifat sintetik-apesteriori ini memberikan pengetahuan yang baru, namun sifatnya tidak tetap, sangat bergantung pada ruang dan waktu. Kebenarandisini sangat bersifat subyektif.

Dengan melihat kebaikan yang terdapat diantara dua putusan tersebut, serta kelemahannya sekaligus, kant memadukaa keduanyadalam suatu bentuk putusan yang bersifat umum-universal, dan pasti di dalamnya, “akal budi dan pengalaman indrawi dibutuhkanserentak”.

Bagaimana cara untuk mendapatkan putusan sintetik-apriori?Dalam hal ini kant menunjukan pada 3 bidang sebagai tahapan yang harus dilalui, yaitu:a. Bidang indrawi

Peranan subyek lebih menonjol, namun harus ada dua bentuk murni yaitu ruang dan waktu yag dapat diterapkan pada pegalaman.Hasil yang diterapkan pada ruang dan waktu merupakan fenomena konkrit. Namun pengetahuan yang diperoleh indrawi ini selaluberubah-ubah, tergantung pada subyek yang mengalami dan situasi yang melingkupinya.b. Bidang Akal

Apa yang telah diperoleh melalui bidang indrawi tersebut, untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat objektif-universal. Haruslahdituangkan ke bidang akal. Disini terkandung 4 bentuk kategori:

Kategori kuantitas, terdiri atas; singulir(kesatuan), partikulir(sebagian), dan universal(umum).1.

Page 4: Kritisisme Imanuel Kant ( Tokoh Filsafat Umum )

Kategori kualitas, terdiri atas; realitas(kenyataan), negasi(pengingkaran), dan limitasi(batas-batas)2.

Kategori relasi, terdiri atas; categories(tidak bersyarat), hypothetis(sebab dan akibat), disjunctif(saling meniadakan)3.

Kategori modalitas, terdiri atas; mungkin/tidak, ada/tiada, keperluan/kebetulan.[3]4.

c. Bidang RasioPengetahuan yang telah diperoleh akal itu baru dapat dikatakan sebagai putusan sintetik-apriori, setelah dikaitkan 3 macam ide, yaitu;

Allah(ide teologis), jiwa(ide psikologis), dan dunia (ide kosmologis).Namun ketiga macam ide itu sendiri tidak dapat dicapai oleh akal pikiran manusia. Ketiga ide ini hanya merupakan petunjuk untuk

menetapkan kesatuan pengetahuan. Selain itu Immanual kant juga mengangkat aliran Aufk Larung ke puncak perkembangannya sekaligusmengantar keruntuhannya. Pendapatnya adalah;

Ajarannya tentang pengetahuana.

ialah pendapat-pendapat yang sintesis dengan suatu pertanyaan; bagaimana mungkin orang dapat menetapkan pendapat yang apriori(terlepas dari pengalaman) tentang suatu objek dengan mempergunakan logika?

Ajarannya tentang kesusilaanb.

adalah bertentangan dengan ajaran etika/ kesusilaan dari aufk larung (rasa senang/ kenikmatan dan faedah). Maka ajaran etikanyaberprinsip bahwa segala sesuatu hanya tergantung pada kehendak/ suasana yang menjadi dasar perbuatan-perbuatan kita. Perbuatan baikdari sudut susila adalah berdasarkan keinsafan kewajiban dengan pengertian bahwa setiap perbuatan kita bisa menjadi hukum umum yangberlaku. Asas pokok kesusilaan adalah imperatif kategoris, artinya suatu imperatif/ perintah dari dalam diri kita yang memerintahkankepada kita tanpa memandang sebab dan akibatnya, cara berbuatnya, dsb. Berbuat baik adalah berbuat dengan berpangkal pada hukumkesusilaan yang dibuat oleh diri kita sendiri seara otonom karena menghormati hukum kesusilaan.

Ajarannya tentang kesenianc.

Rasa estetis itu khususnya berupa suatu rasa senang/ nikmat yang bercampur dengan perasaan tak senang. Dapat mengikat menjadiperasaan luhur yang berlebih-lebihan yang dapat membuat kita merasa luhur/ mulia.

Adapun karya Kant yang terpenting adalah “Kritik der Reinen Vernunft” 1781. Dalam bukunya ini ia membatasi pengetahuanmanusia, atau dengan kata lain apa yang bisa diketahui manusia

Kant sebenarnya hanya meneruskan perjuangan Thomas Aquinas yang pernah melakukannya. Immanuel Kant sendiri mulanyasangat beregang teguh dengan rasionalisme, secara dia adalah seorang Jerman, namun dia tersadarkan akan empirisme dari bukunya DavidHume (filsuf Inggris). Dan sejak itulah Immanuel Kant merasa rasionalisme dan empirisme bisa digabungkan dan merupakan sebuahbagian yang dapat melengkapi satu sama lain.

Kritisisme Rasionalis Jerman yang diajarkan Immanuel Kant adalah metodeloginya yang dikenal dengan metode induksi, daripartkular data-data terkecil baru mencapai kesimpulan universal.

Dengan kritisisme Immanuel Kant (1724-1804) mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang bertentangan

Page 5: Kritisisme Imanuel Kant ( Tokoh Filsafat Umum )

Geplaas deur adi pustakawan om 9:33 vm.

ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan kita tentangdunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar kita.Ada kondisi-kondisi tertentu dalam manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia. Kant setuju dengan Hume bahwa kitatidak mengetahui secara pasti seperti apa dunia "itu sendiri", namun hanya dunia itu seperti tampak "bagiku", atau "bagi semua orang".Namun, menurut Kant, ada dua unsur yang memberi sumbangan kepada pengetahuan manusia tentang dunia. Yang pertama adalahkondisi-kondisi lahirilah, ruang dan waktu yang tidak dapat kita ketahui sebelum kita menangkapnya dengan indera kita. Ruang dan waktuadalah cara pandang dan bukan atribut dari dunia fisik. Itu materi pengetahuan. Yang kedua adalah kondisi-kondisi batiniah dalammanusia mengenai proses-proses yang tunduk kepada hukum kausalitas yang tak terpatahkan. Ini bentuk pengetahuan.

Immanuel Kant juga beranggapan bahwa data inderawi manusia hanya bisa menentukan Fenomena saja. Fenomena itu sendiriadalah sesuatu yang tampak yang hanya menunjukkan fisiknya saja. Seperti Benda pada dirinya, bukan isinya atau idenya. seperti adaungkapan "The Think in itself". Sama halnya dengan Manusia hanya bisa melihat Manusia lain secara penampakannya saja atau fisiknyasaja, tetapi tidak bisa melihat ide manusia tersebut. Inderawi hanya bisa melihat Fenomena (fisik) tapi tidak bisa melihat Nomena (Duniaide abstrak- Plato)

Immanuel Kant memang cenderung mendapatkan "ilham" atau terinmspirasi dari Plato, tapi tidak semuanya, dia"menyempurnakannya" dengan menggabungkan dengan Pengalaman Empirisme ajaran Aristoteles. Plato beranggapan Fenomena yangmembentuk Nomena, Ide di atas segalanya, Ide yang membentuk sebuah yang nyata, seperti halnya Tuhan menciptakan Manusia.[3]

Immanuel Kant terinspirasi dari Plato terlihat dari teori 3 postulat "buatan". Sesuatu yang kita percaya, namun sulit dibuktikan.1. Free Will, Kehendak yang bebas2. Keabadian Jiwa, Immortaolitas Jiwa (warisan Plato. Manusia mati, tetapi Jiwa tak pernah Mati, makanya ide bersifat abstrak dan diatas segalanya)3. Tuhan, merupakan sesuatu yang kita percaya dan yakini akan keadaanya, akan tetapi sulit untuk mebuktikan kenampakan fisiknya.

[1] The Liang Gie. Pengantar filsafat ilmu. 2004.hal 27-30[2] Asmoro,Ahmadi,Filsafat Umum, Jakarta:Raja Wali Pres,2004:132[3] Abdur Rozak dan Isep Zainal Arifin,Filsafat Umum, Gema Media Pustakama, Bandung, 2002:282

Beveel hierdie op Google aan

3 opmerkings:

nouna akfa 08 April 2014 7:42 vm.

Thank's

Antwoord

Page 6: Kritisisme Imanuel Kant ( Tokoh Filsafat Umum )

Nuwer plasing Ouer plasingTuis

Teken in op: Plaas opmerkings (Atom)

Stel my in kennis

Maak opmerking as:

Publiseer

sulaiman nukman 30 Oktober 2014 9:37 vm.

Intrested!

Antwoord

Ma'ruf nurhalis 18 September 2015 4:35 vm.

A-filsafat.blogspot.com punya tawaran filsafat yang menggairahkan

Antwoord

Simple-sjabloon. Aangedryf deur Blogger.