kriteria khusus untuk perancangan kampung wisata

10
Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan Peningkatan kualitas lingkungan (prinsip pembangunan berwawasan lingkungan) Pelayanan Terhadap Masyarakat (perbaikan dan penambahan fasilitas rumah tinggal dan fasilitas umum) Pelayanan Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung (Homestay/Resort Wisata) Image Pada Kawasan Yang Akan Dihasilkan Tanpa Merusak Budaya Asal Setempat Penyelesaian Pada Kawasan Perbatasan

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung WisataBerwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan

• Peningkatan kualitas lingkungan (prinsip pembangunan berwawasan lingkungan)

• Pelayanan Terhadap Masyarakat (perbaikan dan penambahan fasilitas rumah tinggal dan fasilitas umum)

• Pelayanan Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung (Homestay/Resort Wisata)

• Image Pada Kawasan Yang Akan Dihasilkan Tanpa Merusak Budaya Asal Setempat

• Penyelesaian Pada Kawasan Perbatasan

Page 2: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

(site-plan)Pada Konsep Desain Site-plan, kriteria-kriteria desain yang dipakaiadalah :1. Rancangan yang menyatu dengan alam2. Penggunaan Konsep Eco-tourism3. Optimalisasi lahan4. Pembagian zoning yang jelas antar pengguna lahan (antara

wisatawan dan masyarakat penduduk lokal

Batas wilayah malaysia

Kampung Labang

Zona Pos Perbatasan NKRI

Zona Pengembangan Sarana Transportasi Udara (Bandara Perintis)

Zona Pengembangan Kampung Wisata Labang

Page 3: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

(site-plan)

Pola penataan site-plan kampung adalah memanjang mengikuti sungai, jarak antar rumahpun bervariasi mulai dari 3- 5 meter bahkan juga ada yang berjarak sampai dengan 10 meter. Akses jalan pedestrian dibuat mengikuti bentuk lahan

Bentuk rumah bersusun memanjang disekitar sungai dengan jarak yang tidak beraturan bahkan ada yang bertumpuk satu dengan yang lain, sehingga terkesan sempit dan padat

Page 4: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

(site-plan)

Desa terlihat terpisah dengan adanya jarak yang lumayanjauh sehingga pada sisi bagian ini diperlukan adanyakonektor yang dapat menghubungkan daerah sisi kanan dankiri kampung, hal ini dapat dilakukan dengan caramemberikan suatu urban place berpua dermaga yang diikutioleh fasilitas-fasilitas pendampingnya

Dermaga Eksisting berada diwilayah belakang dari wajah kampung, bentuknya pun tidak jelas karena tidak ada wadah perahu untuk bersandar, perahu-perahu hanya diikatkan pada pohon-pohon terdekat

Fasilitas sekolah yang terlalu jauh dan tidak memiliki akses yang baik, menuju ke lokasi tersebut harus mendaki kurang lebih 25m ke bagian atas kawasan, sehingga perlu ada perhatian atas sirkulasi jalan mendaki agar mudah dicapai

Bangsal dengan kapasitas seadanya yang digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan acara-acara adat, dianggap terlalu kecil untuk dpat menampung aktifitas suku-suku dayak yang ada di kampung tersebut sehingga perlu diberikan perhatian terhadap bangunan ini

Page 5: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

(site-plan)

hal ini sesuai dengan konsep type terbuka (enclave) pada kampung wisata sehingga terstruktur dengan optimalisasi lahan, mempunyai view yang baik sehingga mampu menembus pasar internasional dalam hal parawisata.

Saat diujikan terhadap site yang berada disekitar sungai, dengan bentuk yang memanjang, maka aturan konsep ecoturisme yang mengelilingi sumber beradaptasi menjadi bentuk yang mengikuti site

Page 6: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

Konsep Design Makro (site-plan)Zona Konservasi Rumah Penduduk danpengembangan industri berbasis masyarakat

Zona Transisi Berupa Agro wisata dan pengembangan teknologi ramah lingkungan (tenaga surya, mikro hydro dan biogas)

Zona Pengembangan Sebagai Pusat kegiatan kampung wisata atraksi dan sebagainya mempunyai potensi sebagai point of view (pintu masuk utama menuju desa

Zona Komersial berupa resort dan homestay untuk wisatawan yang datang

Page 7: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

Pintu masuk utama menuju desa dan diberikan beberapa icon bangunan desa yaitu lumbung padi dan replika atap dari bangunan suku sasak

Plasa Penerima untuk memberikan atraksi kepada pengunjung dan penjelasan mengenai asal usul desa sebelum berkeliling desa

Pada bagian depan kompleks desa rumah adat telahberganti fungsi menjadi toko-toko souvenir danterdapat ruang penerima yang besar melaksanakanbeberapa kegiatan atraksi desa sebelum pengunjungmengelilingi keseluruhan desa

Parkir untuk kendaraan Wisatawan dan didepannya terdapat cafe dan resto yang bentuknya mengadaptasi dari rumah adat suku sasak

Fasilitas umum selalu berada disisi terluar kampung dan selalu berhadapan dengan rumah adat

Page 8: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

Keterangan

Rumah warga

Pedestrian

Fasilitas Umum

Penataan yang khas pada pada susunan rumah yaitu, rumah-rumah yang dibangun tidak pernah saling berhadapan (mirror dari rumah didepannya) rumah selalu memanjang di satu sisi dan sisi dihadapannya selalu diberikan fasilitas-fasilitas umum seperti toilet, pendopo, dan lumbung padi.

Setiap 2 sampai 3 rumah selaludisisipkan toko untuk menjualberbagai macam kerajinantangan masyarakat sehinggasetiap pengunjung yang lewatselalu bisa mampir untukmembeli di toko tersebut tanpaharus kembali lagi kedepankomplek desa.

Page 9: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

Yang perlu diperhatikan dalam penataan massa menurutstudi kasus desa sade :

Pembagian zoning rumah tinggal adat dan fasilitas umumpada rumah adat di dusun sade dapa diterapkan padakampung Labang, sehingga kawasan kampung lebihtertata dan mempunyai zoning yang jelas

Melihat telah berubahnya beberapa fungsi rumahmenjadi toko pada Desa Sade, maka perlu diperhatikandalam mendesain site untuk masalah penjualan kerajinandan souvenir hendaknya di akomodir di dalam satu zonasehingga area konservasi masih dapat terjaga.

Memberikan beberapa space berupa plasa untuk parapengunjung agar dapat melihat atraksi dan menerimapenjelasan singkat tentang sejarah desa tersebut

Page 10: Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata

Pola Tata Ruang Desa Nias Desa Bawömataluo(Sumber : Waterson ,1990)

Keterangan :1. Batu desa2. Pasar desa3. Rumah Utama4. Bale5. Megalith6. Jalan Utama untuk Prosesi Upacara Adat7. Tangga batu8. Tempat mandi raja9. Tempat mandi pria dan wanita10. Rumah – rumah11. Jalan Lingkungan