kristalizer 2

9
KRISTALIZER Oleh : M. Lutfi Raja Setiono

Upload: syaiful-rakhmat-qodiswara

Post on 28-Nov-2015

115 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kristalizer 2

TRANSCRIPT

Page 1: Kristalizer 2

KRISTALIZER

Oleh :M. Lutfi RajaSetiono

Page 2: Kristalizer 2

JENIS – JENIS KRISTALIZER

1. Jacketed Pipe Scraped CrystallizerCrystallizer jenis ini berbentuk balok yang panjang, yang didalamnya terdapat piringan yang berlekuk-lekuk yang dapat berputar karena adanya poros atau pulley pada ujungnya.

Prinsip kerjanya ialah plug flow, dimana cairan induk masuk dari bagian atas samping kanan, lama kelamaan akan membentuk kristal didalam pipa tersebut dan kristal akan mengendap dibawah dan menempel didinding pipa, yang nantinya scaper / blades akan mengambil kristal-kristal tersebut. Ukuran kristal yang dihasilkan akan seragam, umumnya besar-besar. Namun, pertumbuhan untuk kristal sangat kecil, hal ini disebabkan jarak antar sambungan seri yang terdapat scraper blades terlalu jauh.

Gambar Jacketed Pipe Scraped Crystallizer

Page 3: Kristalizer 2

GAMBAR SCRAPED SURFACE CRYSTALLIZER

Contoh kristaliser jenis ini adalah Swenson-Walker crystallizer. Berupa saluran dengan lebar 2 ft, dengan penampang berbentuk setengah lingkaran. Bagian luar dinding dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk yang akan mengambil produk kristal yang menempel pada dinding.

2. SCARAFE SURFACE CRYSTALLIZER

Page 4: Kristalizer 2

 3.   BATCH STIRRED TANK WITH INTERNAL COOLING

COIL

Crystallizer jenis ini pada bagian badan crystallizer dapat digunakan pengaduk atau tanpa pengaduk. Umumnya bila dilengkapi dengan pengaduk, waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kristal akan lebih cepat bila dibandingkan dengan tanpa pengaduk.

Jenis crystallizer ini termasuk

jenis yang batch, artinya tidak ada aliran keluar setiap waktunya. Tangki crystallizer diisi lalu diambil hasilnya pada waktu tertentu. Jenis ini dapat digunakan untuk proses yang continous. Umumnya jenis ini memiliki tutup yang berbentuk torispherical dimana umpan atau cairan induk masuk dari atas dan masuk kedalam tangki untuk didinginkan. Medium pendingin digunakan koil yang berada didalam tangki crystallizer tersebut. Karena kontak antar cairan dengan medium pendingin cukup luas. Disamping itu, bila digunakan pengaduk pembentuk kristal terutama pada secondary nucleation akan lebih besar bila dibandingkan dengan tanpa pengaduk.

Gambar Batch Stirred Tank With Internal Cooling Coil

Page 5: Kristalizer 2

 4.  DIRECT CONTACT REFRIGERATION CRYSTALLIZER

Prinsip kerja dari crystallizer jenis ini ialah dengan adanya pendinginan dari refrigerant yang digunakan. Umpan berupa cairan induk dimasukkan kebadan crystallizer dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu yang refrigerant, Karena titik didih dari refrigerant sangat kecil atau jauh dibawah suhu cairan induk, maka ada perpindahan panas dari cairan induk menuju refrigerant, dimana akan mengakibatkan suhu refrigerant akan naik dan menguap untuk mendinginkan cairan induk, sampai cairan induk berada pada keadaan lewat jenuhnya. Didalam crystallizer refrigerant, cairan induk akan berkontak namun sifat dari refrigerant yang immiscible, tidak akan membuatnya bercampur dengan cairan induk. Contoh dari jenis crystallizer ini pada proses pembuatan kristal Calcium Chloride dengan refrigerant freon atau propane dan pembuatan kristal p-xylene dengan refrigerant propane.

Gambar Refrigeration Crystallizer

Page 6: Kristalizer 2

5. TWINNED CRYSTALIZER

Jenis crystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang didalamnya terdapat dua pengaduk yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk terdapat medium pemanas dimana yang salah satunya berkerja pada suhu saturasi, sedangkan satunya bekerja pada suhu supersaturasi atau lewat jenuh. Namun bila suhu operasi pada crystallizer ini sama pada kedua medium pemanas, umumnya akan didapatkan keseragaman ukuran. Tetapi waktu yang diperlukan akan lebih lama, walaupun terdapat dua pengaduk dalam satu tangki tersebut. Sesuai dengan namanya bahwa seolah-olah terdapat dua macam jenis crystallizer yang beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki crystallizer. Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah kanan atas, karena adanya pergerakan pengaduk, cairan induk bersikulasi, disamping bersikulasi karena adanya sekat antara kedua pengaduk tersebut. Bila kita melihat jenis alirannya, sudah pasti cukup turbulen, sebab cairan bersikulasi cukup panjang didalam crystallizer tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk dan semakin tinggi perbedaan suhu yang ditukarkan, maka semakin cepat dan baik kristal yang didapatkan. Produk berupa kristal dapat diambil pada bagian bawah crystallizer, karena kristal akan jatuh atau mengendap dibawah adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis.

Gambar Twinned crystalizer

Page 7: Kristalizer 2

6. APV-KESTNER LONG TUBE VERTICAL EVAPORATIVE CRYSTALLIZE

crystallizer jenis ini digunakan untuk mendapatkan butiran-butiran atau kristal yang cukup kecil, biasanya kurang dari 0.5 mm. Prinsip kerjanya hampir sama dengan crystallizer yang lain, umpan masuk dengan forced flow dengan pompa lalu melewati sebuah evaporator yang didalamnya terdapat HE, Pada saat cairan induk berada pada keadaan supersaturasi atau lewat jenuh, maka akan terbentuk kristal-kristal halus, kristal tersebut ditampung pada salt box, cairan induk yang belum lewat jenuh dikeluarkan, sedangkan yang berupa kristal dikelurkan produk. Contohnya pada

pembuatan kristal NaCl (garam), Na2SO4, Citric Acid.

Page 8: Kristalizer 2

7. ESCHER-WYSS CRYSTALLIZER

Crystallizer jenis ini menggunakan pengaduk yang piringannya berganda seperti paddle, turbin six blade atau yang lainnya. Karena pergerakan pengaduk yang cukup untuk menimbulkan keturbulensian antara aliran didalam draft tube dan annulus. Aliran akan mengalir kebawah melalui annulus, mengalir keatas melalui draft tube. Produk yang didapatkan berupa

suspensi-suspensi yang berbentuk besar. 

Gambar Escher-Wyss Crystallizerambar Twinned crystalizer

Page 9: Kristalizer 2

TERIMA KASIH