kredit

10
 Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis” Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI VERSI ONLINE http://www.manbisnis.tripod.com Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis” Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Vol. 02 No. 01 April 2002 ---DAFTAR ISI--- ANALISIS KEBUTUHAN PASAR DAN PREDIKSI PENJUALAN Muis Fauzi Rambe 1-12 ANALISIS PEMAKAIAN JASA KREDIT PADA PERUM PEGADAIAN KANTOR WILAYAH MEDAN M. Fitri Rahmadana dan Hafniah Lumbanraja 13-22 INTELEGENCY QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT, DAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM MEMBENTUK PERILAKU KERJA Armansyah 23-32 MEMBENTUK KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM DUNIA KERJA Nel Aryanti 33-40

Upload: adi-saputra

Post on 12-Jul-2015

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 1/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI

JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

VERSI ONLINE

http://www.manbisnis.tripod.com

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Vol. 02 No. 01 April 2002

---DAFTAR ISI---

ANALISIS KEBUTUHAN PASAR

DAN PREDIKSI PENJUALAN

Muis Fauzi Rambe

1-12

ANALISIS PEMAKAIAN JASA KREDIT PADA PERUM PEGADAIAN KANTOR WILAYAHMEDAN

M. Fitri Rahmadana

dan Hafniah Lumbanraja

13-22

INTELEGENCY QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT,

DAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM MEMBENTUK

PERILAKU KERJA

Armansyah

23-32

MEMBENTUK KOMUNIKASI EFEKTIF

DALAM DUNIA KERJA

Nel Aryanti

33-40

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 2/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

ANALISIS PEMAKAIAN JASA KREDIT PADA PERUM

PEGADAIAN KANTOR WILAYAH MEDAN

Oleh: M. Fitri Rahmadana

* 1 ) 

dan Hafniah Lumbanraja* 2 *)

 Abstraksi : Lembaga-lembaga penyedia jasa kredit memainkan peran besar dalam

memberikan kemudahan kepada masyarakat umum dalam bentuk kredit untuk 

kegunaan pribadi maupun pengembangan usahanya. Salah satu lembaga bisnis

  pemberian kredit ini adalah Perum Pegadaian yang memiliki visi untuk membantu

masyarakat dalam keuangan. Penelitian ini bermaksud mengkaji masalah tersebut

yakni analisis pemakaian jasa kredit dalam kurun beberapa waktu terakhir.

 Kata Kunci :Jasa Kredit, Pegadaian.

Pendahuluan

Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non perbankan yang memberikan

 jasa kredit kepada masyarakat, dimana jasa pegadaian ini berorientasi pada jaminan.

Untuk mengatasi agar masyarakat yang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para

 pelepas uang atau tukang ijon atau tukan rentenir yang bunganya relatif tinggi, maka

Perum Pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang

 berharga.Bagi Perum pegadaian yang kegiatan utamanya menyalurkan kredit sangat

dibutuhkan suatu kebijaksanaan operasional agar kredit yang disalurkan tersebut tepat

 pada sasarannya, yaitu untuk memenuhi kepuasan nasabah.

Pengertian Kredit

Dalam arti yang luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam

  bahasa Latin kredit berarti “credere” artinya percaya. Maksud dari percaya dari si

  pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang

disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si

 penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajibanuntuk membayar sesuai dengan jangka waktu.

1.*) Muhammad Fitri Rahmadhana, adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Sumatera Medan, dan Direktur II Artech Medan.

2.**) Hafniah Lumbanraja, adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Sumatera.

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 3/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Menurut Sinungan (1990), kredit adalah pemberian prestasi oleh suatu pihak 

kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada waktu tertentu yang

akan disertai dengan suatu kontraprestasi yang berupa bunga. Sedangkan pengertian

kredit menurut Kotler (Pudjomulyono, 1990), kredit adalah suatu kemampuan untuk 

melaksanakan pembelian atau mengadakan pinjaman dengan surat perjanjian,  pembayaran akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah

disepakati.

Pengertian kredit menurut UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah

  penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

 persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

 pemberian bunga.

Dari pengertian kredit diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit adalah pemberian

 pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

 Nasabah menyelesaikan pinjamannya kepada perusahaan sebagai pemberi pinjaman(kreditur), dengan cara mengembalikan uang pinjaman dan membawa sewa modalnya

  berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bila masalah ini terjadi maka dapat kita lihat

 berpindah materi dari yang memberi kredit kepada yang diberi kredit sehingga terjadi

dua pihak yang terlibat, yaitu:

a. Pihak yang berkelebihan uang yang disebut pemberi kredit (kreditur)

 b. Pihak yang membutuhkan uang yang disebut penerima kredit (debitur).

Manusia memerlukan kredit karena manusia adalah homo economicus dan

setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia

  beraneka ragam sesuai dengan harkatnya yang selalu meningkat, sedangkan

kemampuannya untuk mencapai sesuatu yang diinginkan terbatas. Hal inimenyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya,

dalam hal ini ia berusaha. Maka untuk meningkatkan usahanya atau untuk 

meningkatkan daya guna suatu barang, manusia sangat memerlukan bantuan dalam

  bentuk permodalan. Bantuan pada lembaga keuangan bank maupun non perbankan

disebut kredit.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pemberian kredit adalah pemberian

kepercayaan. Hal ini berarti bahwa pinjaman kredit yang diberikan betul-betul yakin

  bahwa nasabah atau debitur akan mengembalikan pinjaman yang diterima sesuai

dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang akan disetujui oleh kedua belah pihak,

tanpa keyakinan tersebut suatu lembaga kredit tidak akan dapat memberikan kredit.

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 4/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Unsur-Unsur Kredit

Dari penjelasan diatas dapatlah diuraikan hal-hal apa saja yang terkandung

dalam pemberian kredit. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika dilihat

secara utuh mengandung makna apa saja, sehingga jika kita bicara kredit maka

termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung didalamnya.Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam pemberian suatu kredit adalah

sebagai berikut:

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang,

 barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang

akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah

dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun

ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang

terhadap nasabah pemohon kredit.

2. KesepakatanDisamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan

antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan

dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan

kewajibannya.

3. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu

tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resikotidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin

 besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank,

  baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang

tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah

tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

5. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita

kenal dengana nama bunga.

Kebijaksanaan Kredit

Kebijaksanaan kredit meliputi:

a. Standar pemilihan pelanggan

 b. Batas kredit yang diberikan

Kedua kebijaksanaan kredit tersebut dijelaskan sebagai berikut:

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 5/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

a. Standar pemilihan pelanggan

Dalam memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit

oleh pelanggan, perusahaan perlu mempertimbangkan kemauan dan kemampuan para

  pelanggannya untuk membayar (willing to pay). Oleh karena itu perusahaan harus

merencanakan standar pemilihan pelanggan.Menurut Weston dan Brigham (1998) dalam pemilihan pelanggan dapat

dilakukan dengan 5 C, “to evaluate the credit risk, credit managerial consider the five

c’s of credit: character, capacity, capital, collateral, condition”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan pelanggan

harus melakukan analisis 5 C dan 7 P.

Tujuan dan Fungsi Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian

kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan untuk meperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hal tersebut

terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya

administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting

untuk kelangsungan hidup bank. Jika hidup bank yang terus menerus kerugian,

maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidir atau dibubarkan.

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,

 baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka

 pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan,

maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan

  pembangunan diberbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan

menyebarnya pemberian kredit adalah:

• Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.

• Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha

  baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga

dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

• Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar 

kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang

 beredar dimasyarakat.

• Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya

diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas

kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa negara.

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 6/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

• Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk 

keperluan ekspor.

Dari tujuan tersebut diatas adanya kepentingan yang seimbang antara:

a. Kepentingan pemerintah

 b. Kepentingan masyarakat (rakyat)c. Kepentingan pemilik modal ( pengusaha)

Pemerintah disaat ini sedang giat-giatnya membangun disegala bidang tujuan

utamanya adalah melaksanakan pembangunan dan peningkatan taraf hidup orang

  banyak. Salah satu peningkatan taraf hidup orang banyak adalah dengan

memanfaatkan fasilitas kredit, dan dapat dikatakan Indonesia masih belum banyak 

dimanfaatkan karena kekurangan modal, tenaga skill dan teknologi.

Pemerintah dalam hal ini memberi fasilitas kredit yang manfaatnya untuk 

kelancaran prosesnya jalan pembangunan seperti peranan Perum Pegadaian dalam

  pembangunan nasional dengan cara memberikan kredit atas dasar hukum gadai

kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dalam hal ini peranan PerumPegadaian cukup berarti, sepersekian juga dari jumlah seluruh penduduk Indonesia

telah merasakan jasa dari Perum Pegadaian baik yang bersifat produktif maupun yang

 bersifat konsumtif.

Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai

 berikut:

1. Untuk meningkatkan daya guna uang 

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang

hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan

diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang

atau jasa oleh si penerima kredit.

2. Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang.

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah

ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan

memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari

daerah lainnya.

3. Untuk meningkatkan daya guna barang.

Kredit yang diberikan oleh uang bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk 

mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

4. Meningkatkan peredaran barang.

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke

wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari suatu wilayah ke

wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah yang

 beredar.

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 7/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena

dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang

diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam

mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkandevisa negara.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha,

apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam

hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun

 pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga, dapat pula

mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga

akan mendapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung ataumenyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

8. Untuk meningkatkan hubungan internasional.

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan

antar si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara

lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.

Maka dengan adanya kredit, maka terlaksana pula program pemerintah yang

sesuai dengan rencana pembangunan nasional dewasa ini dan bukan saja dilaksanakan

oleh pemerintah akan tetapi juga dilaksanakan oleh pihak swasta nasional sesuai

dengan keputusan pemerintah. Tentu saja dalam hal ini, dalam melaksanakan

  pembangunan tersebut akan lebih banyak memerlukan modal, oleh karena itu  pengusaha ekonomi lemah yang kekurangan modal dapat mengajukan permohonan

kredit, dengan demikian sangat membantu dalam pembangunan nasional.

Teknik Penyelesaian Kredit Macet

Sepandai apapun analisis kredit dalam menganalisis setiap permohonan kredit,

kemungkinan kredit tersebut macet pasti ada, hal ini disebabkan oleh 2 unsur sebagai

 berikut:

1. Dari pihak perbankan

Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti, sehingga apayang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Dapat pula terjadi akibat

kolusi dari pihak analis krdit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya

dilakukan secara subjektif.

2. Dari pihak nasabah

Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal yaitu:

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 8/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

a. Adanya unsur kesengajaan

Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar 

kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikannya macet. Dapat

dikatakan tidak adanya unsur kemauan untuk membayar.

 b. Adanya unsur tidak sengajaArtinya si debitur mau membayar akan tetapi tidak mampu. Sebagai contoh

kredit yang dibiayai mengalami musibah seperti kebakaran, kena hama,

kebanjiran dan sebagainya. Sehingga kemampuan untuk membayar kredit

tidak ada.

Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga

tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan

memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit

terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk 

membayar. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan

 penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian.Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara antara lain:

1. Rescheduling 

a. Memperpanjang jangka waktu kredit

Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu

kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu

tahun sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk 

mengembalikannya.

 b. Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit. Dalam

hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya punmisalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran

 pun menjadi mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran

2. Reconditioning 

Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti;

a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.

 b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.

Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, maksudnya

hanya bunga yang dapat ditunda apembayarannya, sedangkan pokok 

 pnjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.c. Penurunan suku bunga.

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah.

Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya dibebankan 20 % diturunkan

menjadi 18 %. Hal ini tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan.

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 9/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin

mengecil, sehingga diharapkan dapat membantu meringankan nasabah.

d. Pembebasan bunga.

Dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan

  pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar kredit tersebut.Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok 

 pinjamannya sampai lunas.

3. Restructuring 

a. Dengan menambah jumlah kredit

 b. Dengan menambah equity:

- dengan menyetor uang tunai

- tambahan dari pemilik 

4. Kombinasi

Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas.5. Penyitaan jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar 

tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua

hutang-hutangnya.

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan membahas permasalahan yang ada, akhirnya

  penulis mencoba mengambil kesimpulan dan membuat saran-saran yang

kemungkinan dapat digunakan oleh perusahaan. Adapun kesimpulan yang diperoleh

adalah:1. Secara umum kebijaksanaan kredit yang ditetapkan oleh Perum Pegadaian Kantor 

Wilayah Medan sudah baik, yaitu semua nasabah diberikan kredit sesuai dengan

 barang jaminan yang diserahkannya, yang sebelumnya telah ditaksir oleh pegawai

  bagian penaksir sehingga nasabah dapat memperoleh dana segar dalam waktu

relatif singkat. Hanya ada saja beberapa kondisi yang perlu diperhatikan

diantaranya barang jaminan sebagian besar harus berupa perhiasan dan nilai

taksiran dari barang jaminan tersebut jauh dari harga pasar.

2. Prosedur pemberian kredit pada Perum Pegadaian cukup mudah dan cepat, asal ia

WNI, dan yang paling utama calon nasabah tersebut membawa barang jaminan

setara dengan jumlah kredit yang diinginkan, dan ia dikatakan sudah layak untuk diberikan kredit.

3. Kendala yang sering dihadapi oleh Perum Pegadaian yaitu mengenai barang

  jaminan, selain barang perhiasan seperti emas dan permata, cepat mengalami

kerusakan dan nilainya cenderung stabil. Sehingga jika barang dilelang nilainya

tidak sebesar pada waktu penilaian atau penaksiran. Juga nilai taksiran atau barang

5/11/2018 Kredit - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 10/10

 

Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”

Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara

  jaminan jauh dari harga pasar yang mengakibatkan jumlah uang yang diterima

oleh nasabah tidak sebesar yang diharapkan, sehingga tujuan Perum Pegadaian

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terhambat.

4. Jenis kredit yang ada pada Perum Pegadaian Kanwil Medan hanya kredit gadai,

Hal ini sesuai dengan ruang lingkup ataupun sistematika kerja dari PerumPegadaian yakni memberikan jasa gadai kepada masyarakat.

5. Fungsi dan tujuan kredit yang telah dilaksanakan oleh perusahaan telah berjalan

  baik, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberdayakan

 perekonomian, khususnya perekonomian masyarakat menengah ke bawah.

6. Hasil analisa data menunjukkan bahwa persepsi nasabah mengenai kebijaksanaan

kredit yang dikenakan Perum Pegadaian Kanwil Medan sudah memuaskan, hal ini

dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan total penilaian sebesar 610

 berada diantara skala 600 sampai dengan 750.

Daftar Pustaka

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Reed, E. et. al.1980. Commercial Banking. Engelwood. Prentice Hall.

Weston dan Brigham (1998). Essential of Managerial Finance. Holt and Rinehart Inc.

 Newyork.