kredit
TRANSCRIPT
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 1/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI
JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI
VERSI ONLINE
http://www.manbisnis.tripod.com
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Vol. 02 No. 01 April 2002
---DAFTAR ISI---
ANALISIS KEBUTUHAN PASAR
DAN PREDIKSI PENJUALAN
Muis Fauzi Rambe
1-12
ANALISIS PEMAKAIAN JASA KREDIT PADA PERUM PEGADAIAN KANTOR WILAYAHMEDAN
M. Fitri Rahmadana
dan Hafniah Lumbanraja
13-22
INTELEGENCY QUOTIENT, EMOTIONAL QUOTIENT,
DAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM MEMBENTUK
PERILAKU KERJA
Armansyah
23-32
MEMBENTUK KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM DUNIA KERJA
Nel Aryanti
33-40
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 2/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
ANALISIS PEMAKAIAN JASA KREDIT PADA PERUM
PEGADAIAN KANTOR WILAYAH MEDAN
Oleh: M. Fitri Rahmadana
* 1 )
dan Hafniah Lumbanraja* 2 *)
Abstraksi : Lembaga-lembaga penyedia jasa kredit memainkan peran besar dalam
memberikan kemudahan kepada masyarakat umum dalam bentuk kredit untuk
kegunaan pribadi maupun pengembangan usahanya. Salah satu lembaga bisnis
pemberian kredit ini adalah Perum Pegadaian yang memiliki visi untuk membantu
masyarakat dalam keuangan. Penelitian ini bermaksud mengkaji masalah tersebut
yakni analisis pemakaian jasa kredit dalam kurun beberapa waktu terakhir.
Kata Kunci :Jasa Kredit, Pegadaian.
Pendahuluan
Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non perbankan yang memberikan
jasa kredit kepada masyarakat, dimana jasa pegadaian ini berorientasi pada jaminan.
Untuk mengatasi agar masyarakat yang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para
pelepas uang atau tukang ijon atau tukan rentenir yang bunganya relatif tinggi, maka
Perum Pegadaian menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang
berharga.Bagi Perum pegadaian yang kegiatan utamanya menyalurkan kredit sangat
dibutuhkan suatu kebijaksanaan operasional agar kredit yang disalurkan tersebut tepat
pada sasarannya, yaitu untuk memenuhi kepuasan nasabah.
Pengertian Kredit
Dalam arti yang luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam
bahasa Latin kredit berarti “credere” artinya percaya. Maksud dari percaya dari si
pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang
disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si
penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajibanuntuk membayar sesuai dengan jangka waktu.
1.*) Muhammad Fitri Rahmadhana, adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Medan, dan Direktur II Artech Medan.
2.**) Hafniah Lumbanraja, adalah Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sumatera.
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 3/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Menurut Sinungan (1990), kredit adalah pemberian prestasi oleh suatu pihak
kepada pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada waktu tertentu yang
akan disertai dengan suatu kontraprestasi yang berupa bunga. Sedangkan pengertian
kredit menurut Kotler (Pudjomulyono, 1990), kredit adalah suatu kemampuan untuk
melaksanakan pembelian atau mengadakan pinjaman dengan surat perjanjian, pembayaran akan dilakukan dan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah
disepakati.
Pengertian kredit menurut UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Dari pengertian kredit diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit adalah pemberian
pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Nasabah menyelesaikan pinjamannya kepada perusahaan sebagai pemberi pinjaman(kreditur), dengan cara mengembalikan uang pinjaman dan membawa sewa modalnya
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bila masalah ini terjadi maka dapat kita lihat
berpindah materi dari yang memberi kredit kepada yang diberi kredit sehingga terjadi
dua pihak yang terlibat, yaitu:
a. Pihak yang berkelebihan uang yang disebut pemberi kredit (kreditur)
b. Pihak yang membutuhkan uang yang disebut penerima kredit (debitur).
Manusia memerlukan kredit karena manusia adalah homo economicus dan
setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia
beraneka ragam sesuai dengan harkatnya yang selalu meningkat, sedangkan
kemampuannya untuk mencapai sesuatu yang diinginkan terbatas. Hal inimenyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya,
dalam hal ini ia berusaha. Maka untuk meningkatkan usahanya atau untuk
meningkatkan daya guna suatu barang, manusia sangat memerlukan bantuan dalam
bentuk permodalan. Bantuan pada lembaga keuangan bank maupun non perbankan
disebut kredit.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pemberian kredit adalah pemberian
kepercayaan. Hal ini berarti bahwa pinjaman kredit yang diberikan betul-betul yakin
bahwa nasabah atau debitur akan mengembalikan pinjaman yang diterima sesuai
dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang akan disetujui oleh kedua belah pihak,
tanpa keyakinan tersebut suatu lembaga kredit tidak akan dapat memberikan kredit.
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 4/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Unsur-Unsur Kredit
Dari penjelasan diatas dapatlah diuraikan hal-hal apa saja yang terkandung
dalam pemberian kredit. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika dilihat
secara utuh mengandung makna apa saja, sehingga jika kita bicara kredit maka
termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung didalamnya.Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam pemberian suatu kredit adalah
sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang,
barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang
akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah
dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun
ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang
terhadap nasabah pemohon kredit.
2. KesepakatanDisamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan
antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan
dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan
kewajibannya.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini
mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
4. Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resikotidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin
besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank,
baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yang
tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah
tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita
kenal dengana nama bunga.
Kebijaksanaan Kredit
Kebijaksanaan kredit meliputi:
a. Standar pemilihan pelanggan
b. Batas kredit yang diberikan
Kedua kebijaksanaan kredit tersebut dijelaskan sebagai berikut:
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 5/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
a. Standar pemilihan pelanggan
Dalam memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit
oleh pelanggan, perusahaan perlu mempertimbangkan kemauan dan kemampuan para
pelanggannya untuk membayar (willing to pay). Oleh karena itu perusahaan harus
merencanakan standar pemilihan pelanggan.Menurut Weston dan Brigham (1998) dalam pemilihan pelanggan dapat
dilakukan dengan 5 C, “to evaluate the credit risk, credit managerial consider the five
c’s of credit: character, capacity, capital, collateral, condition”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan pelanggan
harus melakukan analisis 5 C dan 7 P.
Tujuan dan Fungsi Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian
kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:1. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk meperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hal tersebut
terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting
untuk kelangsungan hidup bank. Jika hidup bank yang terus menerus kerugian,
maka besar kemungkinan bank tersebut akan dilikuidir atau dibubarkan.
2. Membantu usaha nasabah
Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka
pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan,
maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan
pembangunan diberbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan
menyebarnya pemberian kredit adalah:
• Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan bank.
• Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha
baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga
dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.
• Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian besar
kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang
beredar dimasyarakat.
• Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya
diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas
kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa negara.
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 6/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
• Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk
keperluan ekspor.
Dari tujuan tersebut diatas adanya kepentingan yang seimbang antara:
a. Kepentingan pemerintah
b. Kepentingan masyarakat (rakyat)c. Kepentingan pemilik modal ( pengusaha)
Pemerintah disaat ini sedang giat-giatnya membangun disegala bidang tujuan
utamanya adalah melaksanakan pembangunan dan peningkatan taraf hidup orang
banyak. Salah satu peningkatan taraf hidup orang banyak adalah dengan
memanfaatkan fasilitas kredit, dan dapat dikatakan Indonesia masih belum banyak
dimanfaatkan karena kekurangan modal, tenaga skill dan teknologi.
Pemerintah dalam hal ini memberi fasilitas kredit yang manfaatnya untuk
kelancaran prosesnya jalan pembangunan seperti peranan Perum Pegadaian dalam
pembangunan nasional dengan cara memberikan kredit atas dasar hukum gadai
kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dalam hal ini peranan PerumPegadaian cukup berarti, sepersekian juga dari jumlah seluruh penduduk Indonesia
telah merasakan jasa dari Perum Pegadaian baik yang bersifat produktif maupun yang
bersifat konsumtif.
Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang
hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan
diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang
atau jasa oleh si penerima kredit.
2. Untuk meningkatkan peredaran lalu lintas uang.
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah
ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan
memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari
daerah lainnya.
3. Untuk meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh uang bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
4. Meningkatkan peredaran barang.
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke
wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah yang
beredar.
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 7/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena
dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam
mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkandevisa negara.
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha,
apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.
7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam
hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun
pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga, dapat pula
mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga
akan mendapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung ataumenyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.
8. Untuk meningkatkan hubungan internasional.
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan
antar si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara
lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.
Maka dengan adanya kredit, maka terlaksana pula program pemerintah yang
sesuai dengan rencana pembangunan nasional dewasa ini dan bukan saja dilaksanakan
oleh pemerintah akan tetapi juga dilaksanakan oleh pihak swasta nasional sesuai
dengan keputusan pemerintah. Tentu saja dalam hal ini, dalam melaksanakan
pembangunan tersebut akan lebih banyak memerlukan modal, oleh karena itu pengusaha ekonomi lemah yang kekurangan modal dapat mengajukan permohonan
kredit, dengan demikian sangat membantu dalam pembangunan nasional.
Teknik Penyelesaian Kredit Macet
Sepandai apapun analisis kredit dalam menganalisis setiap permohonan kredit,
kemungkinan kredit tersebut macet pasti ada, hal ini disebabkan oleh 2 unsur sebagai
berikut:
1. Dari pihak perbankan
Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti, sehingga apayang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Dapat pula terjadi akibat
kolusi dari pihak analis krdit dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya
dilakukan secara subjektif.
2. Dari pihak nasabah
Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal yaitu:
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 8/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
a. Adanya unsur kesengajaan
Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar
kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikannya macet. Dapat
dikatakan tidak adanya unsur kemauan untuk membayar.
b. Adanya unsur tidak sengajaArtinya si debitur mau membayar akan tetapi tidak mampu. Sebagai contoh
kredit yang dibiayai mengalami musibah seperti kebakaran, kena hama,
kebanjiran dan sebagainya. Sehingga kemampuan untuk membayar kredit
tidak ada.
Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga
tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan
memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit
terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk
membayar. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan
penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian.Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara antara lain:
1. Rescheduling
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu
kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu
tahun sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk
mengembalikannya.
b. Memperpanjang jangka waktu angsuran
Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit. Dalam
hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya punmisalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran
pun menjadi mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran
2. Reconditioning
Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti;
a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.
Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, maksudnya
hanya bunga yang dapat ditunda apembayarannya, sedangkan pokok
pnjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.c. Penurunan suku bunga.
Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah.
Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya dibebankan 20 % diturunkan
menjadi 18 %. Hal ini tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan.
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 9/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin
mengecil, sehingga diharapkan dapat membantu meringankan nasabah.
d. Pembebasan bunga.
Dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan
pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar kredit tersebut.Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok
pinjamannya sampai lunas.
3. Restructuring
a. Dengan menambah jumlah kredit
b. Dengan menambah equity:
- dengan menyetor uang tunai
- tambahan dari pemilik
4. Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas.5. Penyitaan jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar
tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua
hutang-hutangnya.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan membahas permasalahan yang ada, akhirnya
penulis mencoba mengambil kesimpulan dan membuat saran-saran yang
kemungkinan dapat digunakan oleh perusahaan. Adapun kesimpulan yang diperoleh
adalah:1. Secara umum kebijaksanaan kredit yang ditetapkan oleh Perum Pegadaian Kantor
Wilayah Medan sudah baik, yaitu semua nasabah diberikan kredit sesuai dengan
barang jaminan yang diserahkannya, yang sebelumnya telah ditaksir oleh pegawai
bagian penaksir sehingga nasabah dapat memperoleh dana segar dalam waktu
relatif singkat. Hanya ada saja beberapa kondisi yang perlu diperhatikan
diantaranya barang jaminan sebagian besar harus berupa perhiasan dan nilai
taksiran dari barang jaminan tersebut jauh dari harga pasar.
2. Prosedur pemberian kredit pada Perum Pegadaian cukup mudah dan cepat, asal ia
WNI, dan yang paling utama calon nasabah tersebut membawa barang jaminan
setara dengan jumlah kredit yang diinginkan, dan ia dikatakan sudah layak untuk diberikan kredit.
3. Kendala yang sering dihadapi oleh Perum Pegadaian yaitu mengenai barang
jaminan, selain barang perhiasan seperti emas dan permata, cepat mengalami
kerusakan dan nilainya cenderung stabil. Sehingga jika barang dilelang nilainya
tidak sebesar pada waktu penilaian atau penaksiran. Juga nilai taksiran atau barang
5/11/2018 Kredit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kredit-55a236900b8ff 10/10
Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis”
Program Studi Manajemen, Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Sumatera Utara
jaminan jauh dari harga pasar yang mengakibatkan jumlah uang yang diterima
oleh nasabah tidak sebesar yang diharapkan, sehingga tujuan Perum Pegadaian
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terhambat.
4. Jenis kredit yang ada pada Perum Pegadaian Kanwil Medan hanya kredit gadai,
Hal ini sesuai dengan ruang lingkup ataupun sistematika kerja dari PerumPegadaian yakni memberikan jasa gadai kepada masyarakat.
5. Fungsi dan tujuan kredit yang telah dilaksanakan oleh perusahaan telah berjalan
baik, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberdayakan
perekonomian, khususnya perekonomian masyarakat menengah ke bawah.
6. Hasil analisa data menunjukkan bahwa persepsi nasabah mengenai kebijaksanaan
kredit yang dikenakan Perum Pegadaian Kanwil Medan sudah memuaskan, hal ini
dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan total penilaian sebesar 610
berada diantara skala 600 sampai dengan 750.
Daftar Pustaka
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Reed, E. et. al.1980. Commercial Banking. Engelwood. Prentice Hall.
Weston dan Brigham (1998). Essential of Managerial Finance. Holt and Rinehart Inc.
Newyork.