kr02 - calori work

Upload: aditya-budi-pradana

Post on 06-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keperluan PRaktikum

TRANSCRIPT

  • Laporan Praktikum

    Nama/NPM : Yohanes Fridolin Hestrio/1306365000

    Fak/Prog. Studi : FMIPA/Fisika

    Group & Kawan Kerja : Group 12 :

    Ilham Prasetyo

    Yeni Febrianti

    Yogi Kristanto

    Yogi Muliandi

    Yossie Cahya Permata

    Yosua Kevin Christian

    Yunita Afriani

    Zaiby

    No & Nama Percobaan : KR 02 Calori Work

    Minggu Percobaan : Pekan 8

    Tanggal Percobaan : Senin, 28 April 2014

    Nama Asisten :

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP IPD

    Universitas Indonesia

  • Calori Work

    A. Tujuan Percobaan

    Tujuan percobaan pada Praktikum Fisika Dasar 1 tentang Calori Work adalah

    :

    1. Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

    B. Prinsip Dasar

    Kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat mengalir dari suatu

    keadaan ke keadaan lain, atau dari satu tempat ke tempat lainnya. Adanya

    perubahan suhu merupakan faktor yang menyebabkan kalor dapat berpindah.

    Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah,

    sampai terjadi kesetimbangan termal. Perpindahan kalor ini bisa terjadi melalui

    beberapa media. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita ambil contoh

    perpindahan panas yang terjadi saat kita memasak. Panas dari api kompor yang

    mengenai dasar panci menyebar ke makanan di dalamnya dan bagian panci

    lainnya, sehingga apabila kita menyentuh bagian samping atau atas panci tanpa

    perlindungan akan terasa panas. Contoh lain dari fenomena perpindahan kalor

    adalah panas yang kita rasakan ketika duduk di dekat api unggun. Satuan kalor

    adalah kalori, dimana 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan

    temperatur 1 gram air sebesar 1oC.

    Sebuah benda diberi kalor akan mengalami kenaikan suhu. Banyaknya kalor

    yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda dipengaruhi oleh 3 faktor,

    yaitu massa benda (m), kalor jenis benda (c), dan perubahan suhu, sehingga

    menghasilkan rumus sebagai berikut.

    Q = m.c.T

    Keterangan :

    Q = kalor yang dibutuhkan (J)

  • m = massa benda (kg)

    c = kalor jenis benda (J/kgoC)

    T = Takhir -Tawal (oC)

    Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan

    suhu 1 kilogram zat itu sebesar 1 C atau 1 K. Alat yang digunakan untuk

    mengukur besar kalor jenis suatu benda adalah kalorimeter. Selain dengan

    rumus matematis di atas, perhitungan kalor dapat dilakukan dengan

    menggunakan rumus sebagi berikut :

    Q = C.T

    Keterangan :

    C = kapasitas kalor benda (J/oC)

    Kapasitas kalor (C) suatu benda yang adalah banyaknya kalor atau energi

    panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 C atau 1

    K. Dari kedua persamaan di atas, dapat diketahui bahwa

    Q = Q

    m..c.T = C. T

    sehingga

    C= m.c

    Energi kalor memiliki hubungan dengan kekekalan energy, dimana

    hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau

    diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada

    percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik

    menjadi energi panas. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu

    konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

  • ............................................................................. (1)

    Dimana :

    W = energi listrik ( joule )

    v = Tegangan listrik ( volt )

    i = Arus listrik ( Ampere )

    t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

    Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk

    kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat

    dinyatakan dengan persamaan :

    ........................................................... (2)

    Dimana :

    Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )

    m = massa zat ( gram )

    c = kalor jenis zat ( kal/gr0C)

    Ta = suhu akhir zat (K)

    T= suhu mula-mula (K)

    Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut

    akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan

    temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem

    instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga

    perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

    C. Peralatan

    Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

    1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

  • 2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )

    3. Termometer

    4. Voltmeter dan Ampmeter

    5. Adjustable power supply

    6. Camcorder

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    D. Prosedur Percobaan

    1. Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web r-Lab).

    2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.

    3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button

    disebelahnya.

    4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada

    kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon

    ukur.

    5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, Menunggu

    hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0.

    6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

  • E. Data Hasil Pengamatan

    1. Untuk V0

    No Waktu I V Temperatur

    1 3 23.84 0 20.9

    2 6 23.84 0 20.9

    3 9 23.84 0 20.9

    4 12 23.84 0 20.9

    5 15 23.84 0 20.9

    6 18 23.84 0 20.9

    7 21 23.84 0 20.9

    8 24 23.84 0 20.9

    9 27 23.84 0 20.9

    10 30 23.84 0 20.9

    2. Untuk V1

    No Waktu I V Temperatur

    1 3 35.36 0.66 20.9

    2 6 35.36 0.66 21

    3 9 35.36 0.66 21.2

    4 12 35.36 0.66 21.3

    5 15 35.36 0.66 21.4

    6 18 35.36 0.66 21.6

    7 21 35.36 0.66 21.8

    8 24 35.36 0.66 21.9

    9 27 35.36 0.66 22.1

    10 30 35.36 0.66 22.2

  • 3. Untuk V2

    No Waktu I V Temperatur

    1 3 51.45 1.59 21.2

    2 6 51.56 1.59 21.6

    3 9 51.56 1.59 22.6

    4 12 51.56 1.59 23.6

    5 15 51.45 1.6 24.6

    6 18 51.45 1.6 25.5

    7 21 51.45 1.6 26.4

    8 24 51.45 1.6 27.1

    9 27 51.56 1.6 27.8

    10 30 51.45 1.6 28.3

    4. Untuk V3

    No Waktu I V Temperatur

    1 3 42.32 1.07 20.9

    2 6 42.32 1.07 21.1

    3 9 42.32 1.07 21.6

    4 12 42.32 1.07 22

    5 15 42.32 1.07 22.5

    6 18 42.32 1.07 22.9

    7 21 42.32 1.07 23.3

    8 24 42.32 1.07 23.6

    9 27 42.32 1.07 24

    10 30 42.32 1.07 24.2

  • F. Pengolahan Data

    1. Untuk V0

    No X Y X2 Y2 XY

    1 3 20.9 9 436.81 62.7

    2 6 20.9 36 436.81 125.4

    3 9 20.9 81 436.81 188.1

    4 12 20.9 144 436.81 250.8

    5 15 20.9 225 436.81 313.5

    6 18 20.9 324 436.81 376.2

    7 21 20.9 441 436.81 438.9

    8 24 20.9 576 436.81 501.6

    9 27 20.9 729 436.81 564.3

    10 30 20.9 900 436.81 627

    165 209 3465 4368.1 3448.5

    2 27225 43681 11892152.25

    0)(

    ))((22

    xxn

    yxxynm

    9.20)(

    ))((22

    2

    xxn

    xyxyxb

    15-3.97205E

    2

    2

    122

    222

    2

    y

    y

    S

    xxn

    xynyxyxyxy

    nS

    16-1.4577E

    22

    xxnn

    SS ym

    15-2.71343E

    22

    2

    xxn

    xSS yb

    Sehingga persamaan grafik 9.20

    y

    bmxy

  • 2. Untuk V1

    No X Y X2 Y2 XY

    1 3 20.9 9 436.81 62.7

    2 6 21 36 441 126

    3 9 21.2 81 449.44 190.8

    4 12 21.3 144 453.69 255.6

    5 15 21.4 225 457.96 321

    6 18 21.6 324 466.56 388.8

    7 21 21.8 441 475.24 457.8

    8 24 21.9 576 479.61 525.6

    9 27 22.1 729 488.41 596.7

    10 30 22.2 900 492.84 666

    165 215.4 3465 4641.56 3591

    2 27225 46397.16 12895281

    0.0497)(

    ))((22

    xxn

    yxxynm

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0 5 10 15 20 25 30 35

    Suh

    u T

    Second/detik s

    Hubungan Temperatur dengan Waktu Saat V0

    y = 20.9

  • 20.72)(

    ))((22

    2

    xxn

    xyxyxb

    0.03568

    2

    2

    122

    222

    2

    y

    y

    S

    xxn

    xynyxyxyxy

    nS

    0.00131

    22

    xxnn

    SS ym

    0.02437

    22

    2

    xxn

    xSS yb

    Sehingga persamaan grafik 72.200497.0

    xy

    bmxy

    y = 0.0497x + 20.72R = 0.9945

    20.8

    21

    21.2

    21.4

    21.6

    21.8

    22

    22.2

    22.4

    0 5 10 15 20 25 30 35

    Suh

    u T

    Second/detik s

    Hubungan Temperatur dengan Waktu Saat V1

  • 3. Untuk V2

    No X Y X2 Y2 XY

    1 3 21.2 9 449.44 63.6

    2 6 21.6 36 466.56 129.6

    3 9 22.6 81 510.76 203.4

    4 12 23.6 144 556.96 283.2

    5 15 24.6 225 605.16 369

    6 18 25.5 324 650.25 459

    7 21 26.4 441 696.96 554.4

    8 24 27.1 576 734.41 650.4

    9 27 27.8 729 772.84 750.6

    10 30 28.3 900 800.89 849

    165 248.7 3465 6244.23 4312.2

    2 27225 61851.69 18595068.84

    0.28101)(

    ))((22

    xxn

    yxxynm

    20.2333)(

    ))((22

    2

    xxn

    xyxyxb

    0.23137

    2

    2

    122

    222

    2

    y

    y

    S

    xxn

    xynyxyxyxy

    nS

    0.00849

    22

    xxnn

    SS ym

    0.15805

    22

    2

    xxn

    xSS yb

    Sehingga persamaan grafik 233.20281.0

    xy

    bmxy

  • 4. Untuk V3

    0.1299)(

    ))((22

    xxn

    yxxynm

    y = 0.281x + 20.233R = 0.9927

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    0 5 10 15 20 25 30 35

    Suh

    u T

    Second/detik s

    Hubungan Temperatur dengan Waktu Saat V2

    No X Y X2 Y2 XY

    1 3 20.9 9 436.81 62.7

    2 6 21.1 36 445.21 126.6

    3 9 21.6 81 466.56 194.4

    4 12 22 144 484 264

    5 15 22.5 225 506.25 337.5

    6 18 22.9 324 524.41 412.2

    7 21 23.3 441 542.89 489.3

    8 24 23.6 576 556.96 566.4

    9 27 24 729 576 648

    10 30 24.2 900 585.64 726

    165 226.1 3465 5124.73 3827.1

    2 27225 51121.21 14646694.41

  • 20.4667)(

    ))((22

    2

    xxn

    xyxyxb

    0.10015

    2

    2

    122

    222

    2

    y

    y

    S

    xxn

    xynyxyxyxy

    nS

    0.00368

    22

    xxnn

    SS ym

    0.06842

    22

    2

    xxn

    xSS yb

    Sehingga persamaan grafik 467.201299.0

    xy

    bmxy

    y = 0.1299x + 20.467R = 0.9936

    20.5

    21

    21.5

    22

    22.5

    23

    23.5

    24

    24.5

    25

    0 5 10 15 20 25 30 35

    Suh

    u T

    Second/detik s

    Hubungan Temperatur dengan Waktu Saat V3

  • 5. Perhitungan Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis

    a. Pada V0

    (J/oC)10

    DIV/0!#00C

    (J/kgoC)10

    DIV/0!#00c

    n

    C

    n

    c

    No Waktu

    (s) I (A)

    V

    (Volt)

    Suhu

    (oC)

    T

    (oC)

    V.I.t

    (J)

    m

    (kg)

    mT

    (kgoC)

    C=VIt/T

    (J/oC)

    c=VIt/mT

    (J/kgoC)

    1 3 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    2 6 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    3 9 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    4 12 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    5 15 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    6 18 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    7 21 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    8 24 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    9 27 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    10 30 23.84 0 20.9 0 0 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    165 238.4 0 209 0 0 0.02 0 #DIV/0! #DIV/0!

  • b. Pada V1

    (J/oC)9052114.62610

    46269.0521111C

    7(J/kgoC)313452.60510

    73134526.0511c

    n

    C

    n

    c

    No Waktu

    (s) I (A)

    V

    (Volt)

    Suhu

    (oC)

    T

    (oC) V.I.t (J)

    m

    (kg)

    mT

    (kgoC)

    C=VIt/T

    (J/oC)

    c=VIt/mT

    (J/kgoC)

    1 3 35.36 0.66 20.9 0 70.0128 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    2 6 35.36 0.66 21 0.1 140.0256 0.002 0.0002 1400.256 700128

    3 9 35.36 0.66 21.2 0.3 210.0384 0.002 0.0006 700.128 350064

    4 12 35.36 0.66 21.3 0.4 280.0512 0.002 0.0008 700.128 350064

    5 15 35.36 0.66 21.4 0.5 350.064 0.002 0.001 700.128 350064

    6 18 35.36 0.66 21.6 0.7 420.0768 0.002 0.0014 600.1097143 300054.8571

    7 21 35.36 0.66 21.8 0.9 490.0896 0.002 0.0018 544.544 272272

    8 24 35.36 0.66 21.9 1 560.1024 0.002 0.002 560.1024 280051.2

    9 27 35.36 0.66 22.1 1.2 630.1152 0.002 0.0024 525.096 262548

    10 30 35.36 0.66 22.2 1.3 700.128 0.002 0.0026 538.56 269280

    165 353.6 6.6 215.4 6.4 3850.704 0.02 0.0128 6269.052114 3134526.057

  • c. Pada V2

    (J/oC)422.70184710

    4227.0184722C

    (J/kgoC)9235.11350210

    52113509.2322c

    n

    C

    n

    c

    No Waktu

    (s) I (A)

    V

    (Volt)

    Suhu

    (oC)

    T

    (oC) V.I.t (J)

    m

    (kg)

    mT

    (kgoC)

    C=VIt/T

    (J/oC)

    c=VIt/mT

    (J/kgoC)

    1 3 51.45 1.59 21.2 0 245.4165 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    2 6 51.56 1.59 21.6 0.4 491.8824 0.002 0.0008 1229.706 614853

    3 9 51.56 1.59 22.6 1.4 737.8236 0.002 0.0028 527.0168571 263508.4286

    4 12 51.56 1.59 23.6 2.4 983.7648 0.002 0.0048 409.902 204951

    5 15 51.45 1.6 24.6 3.4 1234.8 0.002 0.0068 363.1764706 181588.2353

    6 18 51.45 1.6 25.5 4.3 1481.76 0.002 0.0086 344.5953488 172297.6744

    7 21 51.45 1.6 26.4 5.2 1728.72 0.002 0.0104 332.4461538 166223.0769

    8 24 51.45 1.6 27.1 5.9 1975.68 0.002 0.0118 334.8610169 167430.5085

    9 27 51.56 1.6 27.8 6.6 2227.392 0.002 0.0132 337.4836364 168741.8182

    10 30 51.45 1.6 28.3 7.1 2469.6 0.002 0.0142 347.8309859 173915.493

    165 514.94 15.96 248.7 36.7 13576.8393 0.02 0.0734 4227.01847 2113509.235

  • d. Pada V3

    (J/oC)1512705.87410

    54871.5127033C

    (J/kgoC)6352.24357510

    22435756.3533c

    n

    C

    n

    c

    Maka kalor jenis dan kapasitas kalor rata-ratanya adalah

    (J/oC)5122527763.03000

    5487.151270422.7018479052114.626

    1000

    321C

    (J/kgoC)1263881.2563000

    6352.2435759235.1135027313452.605

    1000

    321c

    n

    CCC

    n

    ccc

    No Waktu

    (s) I (A)

    V

    (Volt)

    Suhu

    (oC)

    T

    (oC) V.I.t (J)

    m

    (kg)

    mT

    (kgoC)

    C=VIt/T

    (J/oC)

    c=VIt/mT

    (J/kgoC)

    1 3 42.32 1.07 20.9 0 135.8472 0.002 0 #DIV/0! #DIV/0!

    2 6 42.32 1.07 21.1 0.2 271.6944 0.002 0.0004 1358.472 679236

    3 9 42.32 1.07 21.6 0.7 407.5416 0.002 0.0014 582.2022857 291101.1429

    4 12 42.32 1.07 22 1.1 543.3888 0.002 0.0022 493.9898182 246994.9091

    5 15 42.32 1.07 22.5 1.6 679.236 0.002 0.0032 424.5225 212261.25

    6 18 42.32 1.07 22.9 2 815.0832 0.002 0.004 407.5416 203770.8

    7 21 42.32 1.07 23.3 2.4 950.9304 0.002 0.0048 396.221 198110.5

    8 24 42.32 1.07 23.6 2.7 1086.778 0.002 0.0054 402.5102222 201255.1111

    9 27 42.32 1.07 24 3.1 1222.625 0.002 0.0062 394.3950968 197197.5484

    10 30 42.32 1.07 24.2 3.3 1358.472 0.002 0.0066 411.6581818 205829.0909

    165 423.2 10.7 226.1 17.1 7471.596 0.02 0.0342 4871.512705 2435756.352

  • Untuk mengetahui jenis kawat konduktor yang digunakan pada percobaan, dapat

    dilakukan dengan membandingkan kalor jenis rata-rata dan kapasitas kalor rata-rata

    dengan tabel kalor jenis zatyang ada di bawah ini.

    Dari hasil perhitungan kalor jenis rata-rata, didapatkan hasil c rata-rata

    kawat konduktor yang digunakan dalam percobaan adalah sebesar 256.1264

    J/kgoC. Setelah membandingkan dengan tabel kalor jenis zat, angka yang

    paling mendekati adalah kalor jenis perak, yaitu sebesar 234 J/kgoC. Jadi,

    praktikan memutuskan untuk mengambil kesimpulan bahwa jenis kawat

    konduktor yang digunakan dalam percobaan KR02 merupakan perak.

  • 6. Kesalahan Relatif dan Kesalahan Literatur

    a. Kesalahan relative pada V0

    %0%10020.9

    15-2.71343E%

    %100%

    elatifKesalahanr

    b

    SbelatifKesalahanr

    b. Kesalahan relative pada V1

    %12.0%10020.72

    0.02437%

    %100%

    elatifKesalahanr

    b

    SbelatifKesalahanr

    c. Kesalahan relative pada V2

    %78.0%10020.2333

    0.15805%

    %100%

    elatifKesalahanr

    b

    SbelatifKesalahanr

    d. Kesalahan relative pada V3

    %33.0%10020.4667

    0.06842%

    %100%

    elatifKesalahanr

    b

    SbelatifKesalahanr

    e. Kesalahan literature Kalor Jenis pada percobaan

    %095.0%100234

    1264.256234%

    %100%

    iteraturKesalahanl

    cliteratur

    cpercobaancliteraturiteraturKesalahanl

    G. Analisis Percobaan

    1. Analisis Percobaan

    Praktikum Remote Laboratory (R-Lab) merupakan praktikum fisika

    dasar yang media online. Pada pekan kedua ini, praktikan mendapat giliran

    untuk melakukan percobaan KR02-calori work atau kerja kalori. yang

  • digunakan dalam praktikum ini antara lain: voltmeter, amperemeter,

    termometer, dan sumber tegangan yang dapat diubah-ubah. Peralatan

    terebut telah dipersiapkan secara online dan dapat dilihat melalui webcam.

    Pada percobaan ini, praktikan mengubah tegangan yang telah

    terpasang pada sebuah kawat konduktor bermassa 0.002 kg. Praktikan

    diminta tegangan dari V0, V1, V2, lalu V3, yang bertujuan mencari

    kapasitas kalornya. Kawat konduktor tersebut terhubung oleh sensor

    pengukur voltmeter untuk mengukur besar tegangan, dan power supply .

    Ketika tegangan diberikan, arus listrik akan mengalir ke kawat

    Pertama, praktikan memberikan tegangan sebesar V0 agar praktikan

    dapat mengetahui suhu awal kawat ketika tidak dialiri arus listrik. Sebelum

    memulai mengukur, praktikan memperhatikan suhu awal yang tertera pada

    video agar nanti pada percobaan selanjutnya mempunyai suhu awal yang

    dijadikan acuan dan grafik yang dihasilkan lebih akurat. Kemudian,

    praktikan memulai mengukur dan mengamati tampilan suhu pada

    temperatur di webcam

    Pengamatan dilakukan setiap 3 detik selama 30 detik. Energi listrik

    yang dihasilkan oleh sumber tegangan berubah menjadi energi panas (kalor)

    berdasarkan prinsip Hukum Kekekalan Energi. Praktikan mengganti besar

    tegangan menjadi V1, V2, lalu V3. Tapi, sebelum memulai V1 ataupun V

    lainnya, pastikan suhu kembali seperti semula.

    2. Analisis Alat Percobaan

    Pada praktikum Fisika Dasar 1 yaitu KR 02 tentang Calori Work ini

    praktikan lakukan secara online di situs rLab dengan tujuan Menghitung

    nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Pada praktikum ini, praktikan

    menggunakan variasi tangangan yang berbeda. Tenganganpun di

    variasikan, dari 0 V, 0.66V, 1.59-1.6 V dan 1.07 V. Pada saat praktikan

  • melakukan pengambilan data, praktikan mengalami kesusahan karena

    webcam yang seharusnya dapat digunakan, ternyata tidak bisa digunakan.

    Berikut bukti webcam video yang tidak dapat digunakan.

    Sehingga pada saat pengambilan data ada prosedur yang terlewatkan

    yaitu melihat video untuk menyamakan suhu pada setiap percobaan dengan

    tegangan yang berbeda, namun pada saat pengambilan data praktikan

    mensiasati dengan melakukan percobaan beberapa kali pada rLab agar

    mengetahui harus beberapa lama menunggu hingga suhu dapat turun dan

    sesuai semula. Namun, pada kenyaatannya praktikan sulit mengontrol alat

    percobaan secara utuh, walaupun sudah dilakukan cara agar menyamakan

    suhu tanpa melihat video pada webcam pada situs rLab.

    3. Analisis Data/Hasil Kerja

    Dari data yang dihasilkan oleh beraham tekanan, yakni V0, V1, V2,

    dan V3, praktikan dapat menghitung kapasitas kalor suatu zat/benda dengan

    memasukkan data-data tersebut ke dalam rumus persamaan kalor dan

    energi.

  • Setelah memasukkan data ke dalam persamaan-persamaan pada

    prinsip dasar, terlihat bahwa variabel x adalah waktu selama suhu

    mengalami perubahan pada saat diberikan tegangan tertentu. Variabel y

    adalah perubahan suhu pada waktu dan tegangan tertentu. Jadi, di sini suhu

    menjadi variable y (variable terikat) karena suhu mengalami berubah karena

    dipengaruhi sesuatu, yang dalam percobaan ini adalah tegangan dan waktu.

    Pada pengolahan data, praktikan memperoleh persamaan garis lurus

    untuk masing-masing tegangan, antara lain:

    1. Pada V0 9.20y

    2. Pada V1 20.72 0.0497x y

    3. Pada V2 20.233 0.281x y

    4. Pada V3 20.467 0.1299x y

    Untuk mencari nilai dari kapasitas kalor dan kalor jenis, praktikan

    menggunakan hukum kekekalan energy yang terdapat pada prinsip dasar.

    Ketika penghitungan data dan menyajikannya dalam tabel, praktikan

    mendapatkan angka decimal dengan angka di belakang koma sangat

    banyak. Oleh kareni itu, dalam penyajian data, praktikan sudah

    membulatkan angkanya.

    Nilai kemiringan garis atau gradien garis (m) dan b (konstanta)

    digunakan untuk memperoleh grafik pengamatan. Kapasitas kalor dan

    kalor jenis diperoleh dengan menghitung rata-rata kapasitas kalor dan kalor

    jenis pada masing-masing tegangan, hal ini dilakukan agar data yang

    banyak dan bervariasi tersebut dapat menghasilkan nilai kapasitas kalor dan

    kalor jenis yang lebih akurat. Namun, pada perhitungan data dengan

    tengangan V0 tidak dimasukkan dalam perhitungan karena pada saat itu

    tidak ada tengangan yang mengalir maka nilai kapasitas kalor dan kalor

  • jenisnya tidak ada, serta praktikan membagi nilai kapasitas kalor dan kalor

    jenis dengan 1000 karena menurut praktikan pada saat percobaan kuat arus

    dalam mA, karena menurut praktikan kuat arus terlalu besar jika tegangan

    listrik tidak lebih dari 2 V.

    Kapasitas kalor yang didapat dalam percobaan ini adalah sebesar

    512.0 J/oC . Untuk menentukan bahan kawat konduktor yang digunakan

    dalam praktikum menggunakan kalor jenis sebagai pendekatan nilai kalor

    jenis yang berdasarkan tabel beberapa kalor jenis logam yang ada, karena

    jika memakai kapasitas kalor, jenis bahan tidak menentu, bergantung pada

    massa kawat itu sendiri. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan kalor jenis

    diatas.

    Kesalahan relative dan literature

    Kalor jenis yang didapatkan dari perhitungan data pengamatan

    mengalami penyimpangan nilai dari nilai kalor jenis pada literatur.

    Kesalahan literatur atau penyimpangan yang terjadi sebesar 0.095%.

    serta, kesalahan relative pada tegangan yang bervariasi dari V0, V1, V2,

    V3 adalah 0%, 0.12%, 0.78%, dan 0.33%.

    Hal ini disebabkan pada saat pengamatan praktikum berlangsung,

    alat praktikum terlalu sensitive dan terjadi gangguan penggunaan

    webcam pada praktikum berlangsung, sehingga penurunan dan

    kenaikan temperatur saat pengamatan pun sangat cepat dan tidak stabil

    yang membuat praktikan melanjutkan percobaan dengan suhu yang

    hanya mendekati suhu awal. Tapi, kesalahan dapat pula disebabkan

    oleh praktikan sendiri pada saat perhitungan data pengamatan yang ada

    karena melakukan pembulatan berulang kali dan kesalahan perhitungan

    yang tidak disengaja sehingga hasil yang diperoleh mengalami

    penyimpangan dari nilai literatur.

  • 4. Analisis Grafik

    Variasi data, variasi waktu percobaan, dan kesalahan yang sengaja

    atau tidak sengaja, yang dilakukan baik oleh praktikan maupun orang lain,

    ternyata memengaruhi hasil temperature percobaan, sehingga grafik yang

    dihasilkan tidak akurat, yaitu sedikit berbelok. Seharunya, grafik yang

    dihasilkan merupakan satu garis lurus. Penyimpangan pada grafik juga

    bervariasi, ada yang berbelok sedikit, ada yang berbelok agak jauh. Variabel

    x mewakili waktu (sekon), variabel y mewakili temperatur (oC), dan

    keduanya memiliki interval yang tidak tetap atau berubah-ubah bergantung

    dengan waktu. Untuk mencari persamaan dalam grafik digunakan metode

    least square yang dapat menghasilkan garis lurus untuk dimasukkan ke

    dalam grafik.

    H. Kesimpulan

    Setelah praktikan melakukan percobaan dan analisis percobaan, maka dapat

    ditarik beberapa kesimpulan :

    1. Energi dapat berubah bentuk menjadi energy lainnya, dalam percobaan ini

    dicontohkan bahwa energy listrik dapat berubah menjadi energy panas.

    Akan tetapi, energy yang dikonversikan tidaklah seluruhnya, pasti ada

    energy yang terdisipasi ke lingkungan.

    2. Hukum kekekalan energi berlaku pada semua energi salah satunya energi

    kalor dan energi listrik.

    3. Waktu (s) berbanding lurus terhadap perubahan suhu (t).

    4. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan

    suhu benda sebesar 1 derajat celcius. Jadi semakin besar kapasitas kalor

    suatu benda maka makin besar pula kalor yang dibutuhkan untuk

    menaikkan suhu benda tersebut begitu juga sebaliknya.

    5. Kawat konduktor yang digunakan dalam percobaan adalah perak, dengan

    kalor jenis sebesar 1264.256 J/kgoC.

  • 6. Kapasitas kalor bergantung pada besar tegangan, arus, massa bahan yang

    digunakan, perubahan suhu, dan waktu.

    7. Daftar Pustaka

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice

    Hall, NJ, 2000

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,

    Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

    8. Link RLab

    http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01