kr02 farisa imansari

Upload: farisa-imansari

Post on 15-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    1/18

    LAPORAN PRAKTIKUM

    CALORI WORK

    Nama : Farisa Imansari

    NPM : 1206212426

    Fakultas : Teknik

    Departemen/Prodi : Teknologi Bioproses

    Kode Praktikum : KR-02

    Minggu Percobaan : IV

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar

    UPP IPD

    UNIVERSITAS INDONESIA

    Depok

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    2/18

    KR02 - Calori Work

    I. Tujuan

    Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

    II. Alat

    1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

    2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )

    3. Termometer4. Voltmeter dan Ampmeter

    5. Adjustable power supply

    6. Camcorder

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III.

    Teori

    Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi

    hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukanpengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

    Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi

    dinyatakan dengan persamaan :

    .... ( 1 )

    Dimana

    W= energi listrik ( joule )

    v= Tegangan listrik ( volt )

    i= Arus listrik ( Ampere )t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

    Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikantemperatur.

    Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

    Q = m c (Ta - T) ....................................................... (1)

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    3/18

    Dimana:

    Q= Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )m= massa zat ( gram )

    c= kalor jenis zat ( kal/gr0C)

    Ta= suhu akhir zat (K)T= suhu mula-mula (K)

    Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listriksehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh

    sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat

    dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

    Hubungan antara kalor dengan energy, ker ja, dan kalor

    Kalor memiliki keterkaitan dengan energi (Dalam hal ini, kalor merupakan energi yang

    berpindah), karenanya kita perlu mengetahui hubungan antara satuan kalor dengan satuan

    energi. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Joule dan percobaan-percobaan sejenis

    lainnya, diketahui bahwa usaha alias kerja sebesar 4,186 Joule setara dengan 1 kalori kalor.

    1 kalori = 4,186 Joule

    1 kkal = 1000 kalori = 4186 Joule

    1 Btu = 778 ft.lb = 252 kalori = 1055 Joule

    (1 kalori = 4,186 Joule dan 1 kkal = 4186 dikenal dengan julukan tara kalor mekanik)

    Kalori bukan satuan Sistem Internasional. Satuan Sistem Internasional untuk kalor adalah Joule.

    Dalam termodinamika, kita selalu menganalisis proses perpindahan energi dengan

    mengacu pada suatu sistem. Sistem adalah sebuah benda atau sekumpulan benda yang hendak

    diteliti. Benda-benda lainnya di alam semesta dinamakan lingkungan.

    Sebelum membahas mengenai hubungan antara energi, kerja dan kalor. Saya akan sedikit

    memberikan gambaran mengenai energi ini. Yang dimaksud dengan energi disini adalah energi

    dalam (U). Adapun yang dimaksud denagn energi dalam ini sendiri adalah jumlah seluruh

    energi kinetik atom atau molekul, ditambah jumlah seluruh energi potensial yang timbul akibat

    adanya interaksi antara atom atau molekul.

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    4/18

    Energi dalam sistem akan berubah jika sistem menyerap atau membebaskan kalor. Jika

    sistem menyerap energi kalor, berarti lingkungan kehilangan kalor, energi dalamnya bertambah

    (U > 0), dan sebaliknya, jika lingkungan menyerap kalor atau sistem membebaskan kalor maka

    energi dalam sistem akan berkurang (U < 0), dengan kata lain sistem kehilangan kalor dengan

    jumlah yang sama. Energi dalam juga akan berubah jika sistem melakukan atau menerima

    kerja.Walaupun sistem tidak menyerap atau membebaskan kalor, energi dalam sistem akan

    berkurang jika sistem melakukan kerja, sebaliknya akan bertambah jika sistem menerimakerja.

    Sebuah pompa bila dipanaskan akan menyebabkan suhu gas dalam pompa naik dan

    volumenya bertambah. Berarti energi dalam gas bertambah dan sistem melakukan kerja. Dengan

    kata lain, kalor (q) yang diberikan kepada sistem sebagian disimpan sebagai energi dalam (U)

    dan sebagian lagi diubah menjadi kerja (w).

    Secara matematis hubungan antara energi dalam, kalor dan kerja dalam hukum I termodinamika

    dapat dinyatakan sebagaiberikut:

    U = q + W

    Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan energi dalam (U) sama dengan jumlah

    kalor yang diserap (q) ditambah dengan jumlah kerja yang diterima sistem (w). Rumusan hukum

    I termodinamika dapat dinyatakan dengan ungkapan atau kata-katasebagaiberikut:

    Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke

    bentuk yang lain, atau energi alam semesta adalah konstan.

    Karena itu hukum ini disebut juga hukum kekekalan energi.

    Berdasarkan hukum I termodinamika, kalor yang menyertai suatu reaksi hanyalah merupakan

    perubahan bentuk energi. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi kalor. Energi kimia

    dapat diubah menjadi energi listrik dan energi listrik dapat diubah menjadi energi kimia.

    Selain membahas hubungan kalor dengan energi dalam, dalam hal ini hubungan kalor dengan

    energi listrik juga akan disinggung sedikit. Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan

    juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Alat yang digunakan

    mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas listrik, dll. Besarnya

    energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    5/18

    matematis dapat dirumuskan:

    W = Q

    Kita ketahui bahwa:

    Q = m.c. (t2 - t1)

    Sehingga dapat didapatkan persamaan sebagai berikut :

    I.R.I.t = m.c.(t2 - t1)

    Dimana :

    I = kuat arus listrik (A)

    R = Hambatan (ohm)

    t = waktu yang dibutuhkan (sekon)

    m = massa (kg)

    c = kalor jenis (J/ kg C)

    t1 = suhu mula - mula (C)

    t2 = suhu akhir (C)

    Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :

    W = P.t

    Dengan

    Maka

    Dimana :

    W = energi listrik (J)

    P = daya listrik (W)

    t = waktu yang diperlukan (s)

    V = tegangan (v)

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    6/18

    IV. Cara Kerja

    Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLabdi bagian bawah

    halaman ini

    1. Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) !

    2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor !3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.

    4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat

    konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur!5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga

    mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .

    6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

    Tugas & Evaluasi

    1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara

    temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.2.

    Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat

    konduktor yang digunakan.

    3.

    Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor yangdigunakan.4.

    Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    7/18

    V. Data Pengamatan

    Pada saat V = 0

    Waktu I V Temp

    3 23.84 0 23.96 23.84 0 23.9

    9 23.84 0 23.9

    12 23.84 0 23.9

    15 23.84 0 23.9

    18 23.84 0 23.9

    21 23.84 0 23.9

    24 23.84 0 23.9

    27 23.84 0 23.9

    30 23.84 0 23.9

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    Temperatur

    Waktu

    Temperatur vs Waktu

    Temp

    Waktu

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    8/18

    Pengolahan Data

    Menggnakan Metode Least Square

    t T t T t.T

    3 23.9 9 571.21 71.7

    6 23.9 36 571.21 143.49 23.9 81 571.21 215.1

    12 23.9 144 571.21 286.8

    15 23.9 225 571.21 358.5

    18 23.9 324 571.21 430.2

    21 23.9 441 571.21 501.9

    24 23.9 576 571.21 573.6

    27 23.9 729 571.21 645.3

    30 23.9 900 571.21 717

    165 239 3465 5712.1 3943.5

    Jadi,

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    9/18

    Pada saat V2 = 0.67

    Waktu I V Temp

    3 35.48 0.67 25.4

    6 35.48 0.67 25.4

    9 35.48 0.67 25.4

    12 35.48 0.67 25.5

    15 35.48 0.67 25.6

    18 35.48 0.67 25.7

    21 35.48 0.67 25.8

    24 35.48 0.67 25.8

    27 35.48 0.67 25.9

    30 35.48 0.67 25.9

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    Temp

    eratur

    Waktu

    Temperatur vs Waktu

    Temp

    Waktu

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    10/18

    Pengolahan Data menggunakan metode Least Square

    t T t T t.T

    3 25.4 9 645.16 76.2

    6 25.4 36 645.16 152.4

    9 25.4 81 645.16 228.6

    12 25.5 144 650.25 306

    15 25.6 225 655.36 384

    18 25.7 324 660.49 462.6

    21 25.8 441 665.64 541.8

    24 25.8 576 665.64 619.2

    27 25.9 729 670.81 699.3

    30 25.9 900 670.81 777

    165 256.4 3465 6574.48 4247.1

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    11/18

    Pada saat V3 =1.09

    Waktu I V Temp

    3 42.55 1.09 24.66 42.55 1.09 24.8

    9 42.55 1.09 25.2

    12 42.55 1.09 25.6

    15 42.55 1.09 26.1

    18 42.55 1.09 26.4

    21 42.55 1.09 26.8

    24 42.55 1.09 27.2

    27 42.55 1.09 27.5

    30 42.55 1.09 27.8

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Temp

    eratur

    Waktu

    Temperatur vs Waktu

    Suhu

    Waktu

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    12/18

    Metode Least Square

    t T t T t.T

    3 24.6 9 605.16 73.8

    6 24.8 36 615.04 148.89 25.2 81 635.04 226.8

    12 25.6 144 655.36 307.2

    15 26.1 225 681.21 391.5

    18 26.4 324 696.96 475.2

    21 26.8 441 718.24 562.8

    24 27.2 576 739.84 652.8

    27 27.5 729 756.25 742.5

    30 27.8 900 772.84 834

    165 262 3465 6875.94 4415.4

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    13/18

    Pada saat V = 1.63

    Waktu I V Temp

    3 52.02 1.63 25.9

    6 52.02 1.63 26.3

    9 52.02 1.63 27.2

    12 52.02 1.63 28.3

    15 51.9 1.63 29.2

    18 51.9 1.63 30

    21 51.9 1.63 30.8

    24 52.02 1.63 31.5

    27 51.9 1.63 32.1

    30 51.9 1.63 32.8

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Temp

    eratur

    Waktu

    Temperatur vs Waktu

    suhu

    waktu

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    14/18

    Metode Least Square

    t T t T t.T

    3 25.9 9 670.81 77.7

    6 26.3 36 691.69 157.8

    9 27.2 81 739.84 244.8

    12 28.3 144 800.89 339.6

    15 29.2 225 852.64 438

    18 30 324 900 540

    21 30.8 441 948.64 646.8

    24 31.5 576 992.25 756

    27 32.1 729 1030.41 866.7

    30 32.8 900 1075.84 984

    165 294.1 3465 8703.01 5051.4

    Metode Least Square

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    15/18

    Untuk menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan pada percobaan kali ini,praktikan mencoba

    mencarinya pada literatur. Ternyata tidak ada yang nilainya tepatsama dengan hasil percobaan. Nilai yang paling

    dekat adalah nilai c dari perak, yaitusebesar 230 J/kg Apabila kawat tersebut kawat perak, maka dapat

    dihitung kesalahanrelatifnya, sebesar

    Kesalahan Relatif =

    100%

    100%

    = 27.46%

    VI.

    Analisis

    i. Percobaan

    Pada percobaan KR02 tentang Calori Work ini dilakukan secara online melalui rLab dengan

    tujuan menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.Percobaan ini dilakukan dengan

    pengaliran listrik pada sebuah kawat tertentu.Lalu terjadi perubahan temperatur pada kawat yang

    dialiri listrik. Sehingga terbukti bahwa hukum kekekalan energi berlaku dimana energi tidak akan pernah

    hilang dan hanyaakan berubah bentuk, pada percobaan kali ini perubahan bentuk tersebut adalah

    dari energi listrik, menjadi energi kalor, karena adanya perubahan temperatur tersebut.Pengukuranini dilakukan dalam 30 detik untuk setiap tegangannya dan dilakukan pencatatan tiap 3 detik. Data diambil

    sebanyak 10 kali, dengan tujuan, data yang didapatkan memiliki grafik dengan nilai yang diharapkan

    mendekati kebenaran.Data yang diambil pun diharapkan bisa mewakili keselurahan data yang

    dibutuhkan.Tegangan yang digunakan untuk percobaan kali ini ada 4 tegangan yang divariasikan, dengan V=0

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    16/18

    volt, V1=0,67 volt, V2 =1,09 volt, dan V3 =1,63 volt. Tegangan ini divariasikan agar kita dapat

    mengetahui besarnya pengaruh tegangan tersebut

    terhadap kenaikan suhu disetiap waktunya. Selain itu, pada grafik 1, kita bisa melihat

    perbandingan kenaikan suhu dari setiap tegangan yang berbeda-beda ini. Data diambil dalam rentang waktu

    tiga detik ini diharapkan agar data yang diambil memiliki perbedaan yang nyata,seperti yang

    terlihat di grafik 1. Apabila data yang diambil dengan rentang waktu yang terlalu dekat,

    dikhawatirkan data tersebut belum memiliki perbedaan yang nyata dan tidak dapat mewakili

    keseluruhan data.Sehingga pengolahan datanya pun tidak bisa berjalan dengan baik.

    Tetapi saya tidak mengerti mengapa hasil yang saya dapatkan pada percobaan itu sangat ,ada beberapa

    kemungkinan yang dapat menybabkan hasil yang saya dapatkan sangat besar, yang pertama

    adalah kemungkinan kesalahan dalam pengolahan data, yang kedua adalah kemungkinan

    kesalahan pada penggunaan rumus. Dan saya sudah mencari cara untuk

    meminimalisasi kesalahan yang dapat terjadi dengan melakukan penelusuran literatur mulai dari

    buku hingga internet. Tetapi terdapat kemungkinan benar, karena ketika nilai kalor jenis kecil,

    menandakan bahwa benda tersebut mempunyai konduktivitas yang tinggi karena dapat

    menaikkan suhunya dengan energi yang kecil. Di sisi lain untuk benda yang memiliki kalor jenis

    besar, berarti benda tersebut membutuhkan energi yang besar untuk menaikkan suhunya. Benda

    yang kalor jenisnya tinggi, berarti konduktivitasnya rendah. Jadi ada kemungkinan hasilnya

    memang besar.

    Untuk kapasitas kalor yang saya dapatkan sudah sesuai dengan teori dimana kalor yang

    terdisipasi pada kawat akan sebanding dengan perubahan tegangan dan arus namun dengan

    berbanding terbalik dengan kapasitas kalor yang sama pada ketiga percobaan maka kapasitas

    kalor yang diperoleh akan hampir sama pada ketiga percobaan.

    ii. Hasil

    Berdasarkan percobaan KR02 ini, didapatkan hasil bahwa semakin besartegangan yang diberikan,

    maka perubahan suhu yang terjadi pada kawatkonduktorpun bertambah besar. Hal ini sesuai dengan

    hukum kekekalan energi.Dalam percobaan ini energi yang digunakan adalah energi panas dan energi

    listrik

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    17/18

    Dari persamaan diatas, hasil yang didapat dari percobaan ini bersesuaian tegangan yang

    diberikan berbanding lurus dengan perubahan suhu yang terjadi.

    Dalam percobaan ini, praktikan mendapatkan hasil bahwa kalor jenis yangdigunakan dalam percobaan

    ini sebesar 293.166 J/KgC. Maka praktikan mengambil pendekatan dengan nilai-nilai kalor jenis

    yang ada. Praktikan mengambil kesimpulan bahwa kawat yang digunakan adalah perak dengan

    kesalahan relatif yang terjadi dalam percobaan ini relatif besar, yaitu

    27.46 %. Hal ini disebabkan adanya kesalahan yang terjadi, yaitu sistematik (systematic error)

    Teori :

    Yaitu pada percobaan ini di asumsikan bahwa energi listrik yang diberikandala percobaan ini

    berkonversi 100% menjadi energi kalor dalam kawat tersebut.Sedangkan pada kenyataannya, energi

    yang dikonversi tidak 100% berada padasistem, tapi ada sebagian yang terbuang ke lingkungan.

    iii. Grafik

    Pada grafik yang didapat dari hasil percobaan diatas, dapat dilihat beberapahal.

    Perubahan tempratur yang terjadi berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dalam

    percobaan ini. Semakin besar tegangan yang diberikan, makaperubahan suhu yang terjadi pun

    semakin besar. Dalam grafik tersebut pun kita dapat melihat perbandingan besarnya perubahan

    suhu dari masing-masing tegangan.

    VII. Kesimpulan

    Kalor merupakan tenaga yang dipindahkan (ditransferkan) dari suatu benda ke benda lain

    karena adanya perbedaan temperature

    Semua energy dapat dikonversikan ke bentuk energy lain seperti pada percobaan energy

    listrik diubah menjadi energy kalor. Sehingga dapat dituliskan dengan W = Q. tetapi

    energy tidak dapat di konversikan 100% semuanya karena ada energy yang terbuang di

    lingkungan

  • 7/23/2019 KR02 Farisa Imansari

    18/18

    Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu

    benda(zat) bergantung pada 3 faktor: (a) massa zat, (b) jenis zat (kalor jenis), (c)

    perubahan suhu. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

    Q = m.c.(T2 T1)

    Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan selain dalam bentuk kalor disebut kerja.

    Satuan kalor adalah kalori (disingkat kal). Kalori adalah jumlah kalor yang diperlukan

    untuk menaikan suhu 1 gram atau 1 kg air sebesar 1 Co

    Semakin besar tegangan yang diberikan dan semakin lama listrik dialirkan,suhunya akan semakin

    naik.

    Dari hasil percobaan diatas didapatkan C =293.166 J/KgC dengan kesalahan relative

    sebesar 27.46%

    Referensi

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons,

    Inc., NJ, 2005.

    3. http://www.gurumuda.com/kerja-suhu-kalor-sistem-lingkungan-energi-dalam

    4. http://community.um.ac.id/showthread.php?75280-Azas-Kekekalan-Energi

    http://www.gurumuda.com/kerja-suhu-kalor-sistem-lingkungan-energi-dalamhttp://www.gurumuda.com/kerja-suhu-kalor-sistem-lingkungan-energi-dalamhttp://www.gurumuda.com/kerja-suhu-kalor-sistem-lingkungan-energi-dalam