kr 01 nuradityatama tmm

Upload: burhan-ramadhan

Post on 02-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan fisdas r lab kr 01

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

    DISIPASI KALOR HOT WIRE

    Nama Praktikan : Nuradityatama

    NPM : 1306448400

    Faklultas/ Program Studi : Teknik / Teknik Metalurgi & Material

    Kelompok Praktikum : B8

    Kode Praktikum : KR-01

    Minggu Praktikum : 1

    Koordinator asisten : Rizal Ferdiansyah

    LABORATORIUM FISIKA DASAR

    UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR

    UNIVERSITAS INDONESIA

    2014

  • I. TUJUAN Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. ALAT 1. Kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan amperemeter 4. Adjustable power suplly 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. TEORI Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak

    digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam

    arah axial saja. Probe seperti ini terdriri dari sebuah kawat logam pendek yang

    halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe

    dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada

    probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi

    listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik yang mengalir.

    P = v I t .. (1) Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat

    sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara

    yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus

    listrik yang mengalir juga berubah.jumlah perpindahan panas yang diterima

    probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio = Rw/Ra

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara ).

    Ra = resistansi kawat pada temperature ambient (ruangan)

  • Hotwire probe harus dikalibrasikan untuk menentukan persamaan yang

    menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wirevoltage, E) dengan

    kecepatan referensi (reference velocity, U). setelah persamaan diperoleh,

    kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi

    menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan

    polinomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat

    pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila daliri udara dengan

    kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan

    divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, 190, dan

    230 m/s

    IV. PROSEDUR PERCOBAAN

    Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan menge-klik tombol RLab di

    bagian bawah halaman. 1. Mengaktifkan Web cam (meng-klik icon video pada halaman web r-

    Lab 2. Memberikan aliran udara dengn kecepatan 0 m/s, dengan mengklik

    pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran 3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button

    pada icon :menghidupkan power supply kipas. 4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat Hotwire dengan cara

    mengklik icon ukur 5. Mengulangi langkah ke 2 hingga ke 4untuk kecepatan 70, 110, 150,

    190, dan 230 m/s.

    V. TUGAS DAN EVALUASI

    1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan

    hubungan tegangan Hotwire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran

    udara. 2. Berdasarkan pengolah data diatas, buatlah grafik yang menggambarkan

    hubungan tegangan Hotwire dengan kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data didapat, apakah kita dapat menggunakan

    kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

  • VI. PENGOLAHAN DATA

    1) Grafik hubungan tegangan dengan waktu dengan kecepatan angin :

    A. 0 m/s

    B.70 m/s

    2.062

    2.063

    2.064

    2.065

    2.066

    2.067

    2.068

    2.069

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tegangan

    Tegangan

    Waktu V-HW

    1 2.112

    2 2.112

    3 2.112

    4 2.112

    5 2.112

    6 2.112

    7 2.112

    8 2.112

    9 2.112

    10 2.112

    Waktu V-HW

    1 2.065

    2 2.065

    3 2.066

    4 2.066

    5 2.068

    6 2.065

    7 2.064

    8 2.066

    9 2.064

    10 2.065

  • C.110 m/s

    D.150 m/s

    2.046

    2.0465

    2.047

    2.0475

    2.048

    2.0485

    2.049

    2.0495

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Series6

    2.038

    2.0385

    2.039

    2.0395

    2.04

    2.0405

    2.041

    2.0415

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tegangan

    Tegangan

    Waktu V-HW

    1 2.048

    2 2.047

    3 2.048

    4 2.048

    5 2.048

    6 2.049

    7 2.048

    8 2.048

    9 2.048

    10 2.048

    Waktu V-HW

    1 2.04

    2 2.041

    3 2.04

    4 2.04

    5 2.04

    6 2.041

    7 2.039

    8 2.04

    9 2.04

    10 2.041

  • E.190 m/s

    F. 230 m/s

    2.0354

    2.0356

    2.0358

    2.036

    2.0362

    2.0364

    2.0366

    2.0368

    2.037

    2.0372

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tegangan

    Tegangan

    2.0324

    2.0326

    2.0328

    2.033

    2.0332

    2.0334

    2.0336

    2.0338

    2.034

    2.0342

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Tegangan

    Tegangan

    Waktu V-HW

    1 2.036

    2 2.036

    3 2.037

    4 2.036

    5 2.036

    6 2.036

    7 2.036

    8 2.036

    9 2.036

    10 2.036

    Waktu V-HW

    1 2.034

    2 2.033

    3 2.033

    4 2.033

    5 2.033

    6 2.033

    7 2.033

    8 2.033

    9 2.033

    10 2.033

  • Grafik gabungan

    Dari grafik diatas, dapat kita ketahui besar nilai tegangan rata-rata dan hubungan tegangan

    dengan kecepatan udara dari fan pada hotwire

    Kec. Angin (m/s)

    Tegangan rata-rata (v)

    0 2.112

    70 2.0654

    110 2.048

    150 2.0402

    190 2.0361

    230 2.0331

    1.98

    2

    2.02

    2.04

    2.06

    2.08

    2.1

    2.12

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    0 m/s 70 m/s 110 m/s 150 m/s 190 m/s 230 m/s

  • 2.Grafik hubungan tegangan dengan kecepatan udara

    Dari grafik hubungan tegangan dengan kecepatan diatas, dapat kita anggap / andaikan bahwa

    tegangan sebagai variable bebas. Sehingga kita dapat menentukan besarnya kecepatan angin.

    Garis diatas adalah pendekatan least square.

    3.persamaan kecepatan angin sebagai fungsi turunan dari tegangan hotwire adalah :

    Y=-0.0049x + 2.09

    4. Ya, Kita dapat menggunakan Hotwire sebagai alat untuk mengukur kecepatan angin.

    1.98

    2

    2.02

    2.04

    2.06

    2.08

    2.1

    2.12

    0 70 110 150 190 230

    Tega

    nan

    (vo

    lt)

    Kecepatan udara(m/s)

    Grafik tegangan terhadap kecepatan udara

    tegangan

    1.96

    1.98

    2

    2.02

    2.04

    2.06

    2.08

    2.1

    2.12

    0 70 110 150 190 230

    Tega

    nan

    (vo

    lt)

    Kecepatan udara(m/s)

    Grafik tegangan terhadap kecepatan udara

    tegangan

    Linear (tegangan)

  • VII. Analisis Data

    I. Analisis Percobaan

    Percobaan Disipasi Kalor Hotwire kali ini mempunyai tujuan untuk mencari kecepatan

    aliran udara. Hotwire difungsikan sebagi sebuah sensor yang mendeteksi kecepatan aliran,

    namun dalam arah axial saja. Mula-mula, ketika kipas belum dihidupkan kecepatan aliran udara

    0 m/s, maka akan didapatkan hasil tegangan dan arus yang konstan. Mekanismenya sebagai

    berikut, tegangan pada hotwire berasal dari kedua ujung probe yang terhubung dengan sumber

    tegangan, sementara arus yang mengalir terjadi karena resistansi atau hambatan dari kawat

    pijar. Energi listrik yang mengalir pada probe, akan didisipasi oleh kawat pijar menjadi energy

    kalor. Energy kalor ini sebanding dengan besarnya tegangan, kuat arus yang mengalir dan

    lamanya waktu arus listrik mengalir. Namun ketika dialiri udara, maka terjadi perubahan

    terhadap besar tegangan, dan kuat arus listrik yang mengalir.

    Perubahan ini terjadi karena gejala-gejala fisis yang bekerja pada hotwire. Saat kipas angin

    dihidupkan, angina mengalir pada probe dan menuju pada kawat pijar dengan kecepatan (v)

    dan gaya (F). adanya aliran angin pada kawat pijar menyebabkan terjadinya perubahan nilai

    resistansi kawat, dimana sifatnya berbanding lurus dengan kecepatan angin yang mengalir pada

    probe. Apabila kecepatan aliran angin semakin kencang maka tegangan akan semakin kecil,

    sementara kuat arus akan semakin besar. Begitupun sebaliknya. Besar atau kecilnya perubahan

    resistansi akan mempengaruhi besar-kecilnya perpindahan/transfer kalor pada probe.

    II. Analisis Hasil

    Percobaan telah dilakukan sesuai prosedur langkah kerja yang diberikan. Hasil yang saya

    dapatkan sesuai rumusan yang ada. Ketika kawat dihembuskan angin dengan keceepatan

    tertentu, akan mengakibatkan perubahan pada nilai resistansi. Perubahan nilai resistansi

    berbanding lurus dengan perubahan nilai tegangan pada probe, dan berbanding terbalik dengan

    kuat arus yang mengalir. Sesuai dengan rumus dasar :

    V = I R

    sehingga nilai R : R= V/I

    Kesalahan saat percobaan juga terjadi, walaupun praktikum dilakukan secara

    komputerisasi online. Besarnya kesalahan dapat dibuktikan dengan cara mensbstitusikan

    tegangan hotwire ke dalam persamaan yang menyatakan kecepatan angin sebagai fungsi

    tegangan hotwire. Namun apabila dibandingkan dengan praktikum yang dilakukan secara

    manual, kesalahan akan lebih besar. Karena dalam praktikum manual akan lebih banyak faktor

    yang menyebabkan terjadinya kesalahan, seperti lingkungan sekitar dan kesalahan yang

    bersifat human error. Kesalahan tersebut dapat diminimalisasi apabila kita praktikum secara

    komputerisasi.

    III. Analisis Grafik

    Grafik yang saya peroleh menunjukan adanya keterkaitan antara data yang diperoleh

    dengan kondisi yang sebenarnya terjadi, yang mana kecepatan angin pada probe berbanding

    terbalik dengan besar tegangan pada kawat pijar. Dapat kita lihat juga bahwa data yang

  • diperoleh sesuai dengan pola pada grafik hubungan antara kecepatan dengan tegangan pada

    hotwire. Selanjutnya, grafik hubungan antar tegangan dengan waktu, menunjukan fluktuasi

    naik turun. Hal ini dikarenakan ketika angin berhembus, probe menjadi tidak stabil, sehingga

    datapun mengalami fluktuasi.

    VIII. Kesimpulan

    1. Hotwire dapat digunakan sebagai alat pendeteksi dan pengukur kecepatan angin yang berhembus, namun hasilnya tidak akurat.

    2. Kecepatan angin yang mengalir berbanding terbalik dengan besar tegangan pada hotwire.

    3. Energi listrik berbanding lurus dengan tegangan, kuat arus, dan waktu. 4. Kawat Hot wire digunakan dalam menghitung kecepatan aliran fluida. 5. Tegangan hot wire konstan terhadap waktu.

    IX. Referensi

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamental of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    3. Link R-Lab ; http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01