korelasi

19

Upload: azizah-amini

Post on 24-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KORELASI
Page 2: KORELASI

OLEH :

Page 3: KORELASI

Korelasi ???

• bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih.

• apabila ada, betapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

Page 4: KORELASI

Contoh Kerangka konsep penelitian dengan Korelasional

USIA IBU

ParitasJarak kehamilan

Gizi ibuAnemi dalam

kehamilan

PERDARAHAN POST PARTUM

Page 5: KORELASI

Interpretasi dalam korelasi

1. semakin mendekati nilai positif atau negatif satu (/+ 1) adalah semakin signifikan atau semakin erat hubungannya. Menurut Colton kekuatanhubungan dinyatakan berikut ini;

• + atau - 0.80 hingga 1.00 korelasi sangat tinggi• 0.60 hingga 0.79 korelasi tinggi• 0.40 hingga 0.59 korelasi moderat• 0.20 hingga 0.39 korelasi rendah• 0.01 hingga 0.19 korelasi sangat rendah• 0,00 berarti tidak ada hubungan

Page 6: KORELASI

2. Korelasi diukur dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar duavariabel.

3. Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan hubungan positifyang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakanhubungan negatif yang sangat erat.

-1 0 +1

Page 7: KORELASI

4. Nilai ( + 1 ) berarti semakin tinggi nilai variabel Xsemakin tinggi Nilai variabel y

5. Nilai ( - 1) berarti kenaikan nilai variabel Xmenurunkan nilai variabel Y nya.

6. Pengambilan keputusan dapat menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria sebagai berikut;

a. Jika t hitung > t table = H0 ditolak atau Haditerima

b. Jika t hitung < t table =H0 diterima atau Ha ditolak

Page 8: KORELASI

7. Atau pengambilan keputusan dapat menggunakan taraf signifikansi

a. pada signifikan 1 %, atau tingkat kesalahan 1%/kesempatan untuk benar 99% B = 0,01,signifikan apabila P-value< B

b. di program hasil spss akan menunjukan nilaisig =0, nilai ini berarti signifikan/ benar.

c. Bidang keperawatan dan kebidanan signifikansiumumnya menggunakan pada B = 5 % , atautingkat kesalahan 5% / kesempatan untuk benar95%, B= 0,05 sinifikan apabila P-value < dari 0,05.

d. Nilai sig =0.000 beranrti signifikan atau B= 0,005.

Page 9: KORELASI

Asumsi korelasi

• Data berdistribusi Normal• Variabel yang dihubungkan mempunyai data

linear.• Variabel yang dihubungkan mempunyai data

yang dipilih secara acak.• Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan

yang sama dari subyek yang sama pula (variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama).

• Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.

Page 10: KORELASI

Koefisien korelasi• Koefiaien Kolerasi adalah suatu

alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variable yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable-variabel ini.

Page 11: KORELASI

• Besarnya koefisien korelasi adalah besarnya angka yang menunjukkan kuat atau tidaknya hubungan antara dua peubah yang diukur dengan menggunakan korelasi.

• besaran koefisien korelasi memiliki sifat hubungan satu arah dan sifat yang lain, yakni berlawanan arah.

Page 12: KORELASI

Analisis dalam teknik korelasi

untuk menerangkan

keeratan hubungan antara

dua variable

BIVARIAT MULTIVARIAT

untuk menggambarkan dan menentukan hubungan antara tiga variable atau

lebih.

Page 13: KORELASI

Macam

data

Korelasi (hubungan)

Nominal Coefisien contingensi

Ordinal Spareman rank Correlation

Kendal tau

Interval

Rasio

Korelasi product moment :

untuk menguji hipotesis

hubungan antara satu

variabel independen

dengan satu variabel

dependen.

Interval

Rasio

Korelasi parsial : untuk

menguji hubungan antara

dua variabel atau lebih,

bila terdapat variabel yang

dikendalikan.

Korelasi ganda ; untuk

menguji tentang hubungan

dua variabel independen

atau lebih secara bersama-

sama dengan variabel

dependen.

tabel pengujian hipotesis

Page 14: KORELASI

Interval

Rasio

Regresi sederhana dan

ganda : untuk melakukan

prediksi, bagaimana

perubahan nilai variabel

dependen bila nilai

variabel independen

dinaikan atau ditrunkan

nilainya (dimanipulasi)

Lanjut......... “tabel pengujian hipotesis”

• Data berdistribusi Normal• Variabel yang dihubungkan

mempunyai data linear.• Variabel yang dihubungkan

mempunyai data yang dipilih secara acak.

• Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama dari subyek yang sama pula (variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama).

• Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.

Dengan Asumsi

Page 15: KORELASI

Rumusan masalah dalam korelasiPengertian

• Adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab.

• Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah.

Contoh

• Apakah ada hubungan usia dengan kejadian perdarahan post partum?

• Bagaimana hubungan antara usia dengan kejadian perdarahan post partum?

• Adakah kaitan antara usia dengan kejadian perdarahan post partum?

Page 16: KORELASI

3 hubungan perumusan masalah

1. HUBUNGAN SIMETRIS

2. HUBUNGAN KAUSAL

3. HUBUNGAN INTERAKTIF/

TIMBAL BALIK

Page 17: KORELASI

Hipotesis dalam korelasi

• hipotesis alternatif (H1) yang berbunyi”Ada hubungan antara variabel x dan y”. Atau ada hubungan antara usia dengan perdarahan post partum.

• hipotesis nol (HO) yang berbunyi ” Tidak ada hubungan antara variabel x dan y”.Atau Tidak ada hubungan antara antara usia dengan perdarahan post partum.

Page 18: KORELASI

Contoh....

• Rumusan masalah korelasiAdakah hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan perdarahan post partum?

• Hipotesis penelitianTerdapat hubungan yang positif dan signifikan antara usia dengan perdarahan post partum.

• Hipotesisi statistikHo : ρ = 0,

Ha : ρ ≠ 0

0 berarti tidak ada hubungan“tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan.Ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

0 berarti tidak ada hubungan“tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan.Ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

Page 19: KORELASI