koran padang ekspres | senin, 14 november 2011

Upload: all-faceminang

Post on 11-Jul-2015

880 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

www.faceminang.com

TRANSCRIPT

REDAKSI 0751-778886 IKLAN 0751-778882 KORAN 0751-778884JAKARTA-PALEMBANG

BACA JUGA HAL 10

SENIN

14 NOVEMBER 2011

18 DZULHIJJAH 1432 H

KORAN NASIONAL DARI SUMBAR

www.padangekspres.co.id

[email protected] Rp

3.000

Luar Kota + Ongkos Kirim

Thailand Janji tak Main MataMALAYSIA membuka peluang lolos ke babak semifinal. Ini setelah kemarin sore sang juara bertahan berhasil menang 4-1 atas Kamboja. Dengan hasil ini, Malaysia hanya butuh hasil seri untuk melawan Indonesia pada Kamis lusa (17/11). Tapi jelas tidak mudah. Sebab, Indonesia sudah bertekad menyapu bersih semua pertandingan dan ingin memberikan yang terbaik kepada publik tanah air. Malaysia bisa saja gagal lolos ke semifinal jika kalah dari Indonesia dengan skor telak dan di hari yang sama Singapura berhasil menang dengan margin besar atas Thailand. Jelas itu bukan pekerjaan mudah bagi Singapura. Sebab, Thailand berjanji akan tampil all out di laga terakhirnya meski peluang lolos semifinal sudah tertutup. Kami tetap akan main fair play melawan Singapura. kami akan tampil dengan spirit tinggi, cetus Kasem Jariyawatwong, manajer timnas Thailand dalam press conference tadi malam.JAKARTA-PALEMBANG

Terkam Gajah Putih3Jakarta, Padek Timnas Garuda Muda Indonesia berhasil memastikan tiket ke babak semifinal SEA Games XXVI, 2011, usai menundukkan tim Gajah Putih (Thailand) dengan skor 3-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta kemarin, (13/11). Tiga gol kemenangan Timnas Merah Putih disumbangkan Titus Bonai, Patrich Wanggai dan Ferdinand Sinaga. Sementara itu, satu-satunya gol dari Thailand dilesakkan Ronnachai Rangsiyo melalui eksekusi penalti. Garuda muda bisa memetik kemenangan lebih besar andai saja dapat memanfaatkan banyak peluang yang dimiliki. Apalagi Thailand

INDONESIA THAILAND

VS

SUMATRA BARAT

1harus bermain dengan sembilan orang sejak menit 75. Pelatih Timnas Indonesia Rahmad Darmawan menyebut atmosfer pertandingan yang ditonton sekitar 60.000 penonton menjadi pelajaran tersendiri bagi para pemain timnas Tanpa mengecilkan mereka,

2010

Baca Thailand...Hal 7

Patrich Wanggai

saya pikir ini menjadi pengalaman tersendiri karena mereka tak terlalu terbiasa bermain dalam pertandingan yang atmosfernya seperti ini. Untung (atmosfer seperti) ini terjadi di babak penyisihan, bukan di semifinal, sehingga kita mendapatkan pengalaman lebih

dulu karena di semifinal atmosfernya mungkin sama besarnya, katanya Rahmad pun menilai bahwa Egi Melgiansyah dkk terlalu terburu-buru dalam melepaskan umpan-umpan panjang ketika ditekan pemain Thailand. Malam hari ini kita melawan satu tim, yang seperti sudah saya bilang, tim yang sangat matang. Ada beberapa hal yang efektif. Tapi, ada juga beberapa yang tak sesuai yang kita inginkan. Salah satunya ketika menekan, kita kurang kompak. Akhirnya kita main long pass, yang mana sebenarnya tak saya inginkan. Tapi, di satu sisi, itu berguna karena kita mengandalkan kecepatan, sehingga bisa menekan area kosong yang ditinggalkan Thailand. jelasnya. Sang pelatih juga menggarisbawahi soal ketenangan para pemain. Dia mengharapkan para pemain untuk bisa membangun permainan dari lini belakang.

Baca Terkam..Hal 7

Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar, maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. (QS. An Nahl: 26)Koreksi Waktu: Alahanpanjang -1 menit, Air Bangis + 4 menit, Balai Selasa -1 menit, Batusangkar -1 menit, Dharmasraya 3 menit, Muara Labuh -2 menit, Painan -1 menit, Sijunjung -2 menit, Sawahlunto -1 menit, Simp Empat +2 menit, Solok -1 menit, Sei Limau + 1 menit

Presiden SBY: Abad Ini Milik Asia PasifikHonolulu, PadekPresiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan abad ini akan dimiliki negara-negara di kawasan Asia Pasifik, melalui peran strategisnya dalam perekonomian dunia. Penegasan tersebut disampaikan SBY dalam pidatonya pada forum APEC CEO Summit 2011 di Hotel Sheraton Waikiki, Honolulu, Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, Sabtu (12/11) atau Minggu November 2011 pukul 12.00 waktu setempat atau Minggu (13/11) subuh. Sembilan dari 21 anggota APEC adalah anggota G-20 (negara-negara maju), seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China. Kawasan Asia Pasifik juga meliputi negara-negara berkembang seperti Korea Selatan, Indonesia, Meksiko, Rusia, Vietnam, dan lainnya, katanya. Menurutnya, dalam beberapa dekade ke depan, sebagian besar negara di kawasan Asia Pasifik akan menjadi negara berpendapatan menengah, dan sesuai prediksi Asian

SUBUH ........ 04.38 ZUHUR ........ 12.02 ASHAR ........ 15.25 MAGHRIB .... 18.05 ISYA ............. 19.18

Baca Presiden...Hal 7

teras

UTAMAELFINDRI Guru Besar Ekonomi SDM Unand

Pembangunan Manusia Jalan di Tempat?TAHUN 2000 muncul kesadaran bersama untuk membangun, tetapi tujuannya adalah memperbaiki derajat manusia, seperti komitmen millenium development goals (MDGs). Dalam komitmen itu, pada tahun 2015, negara berkembang menyisakan separuh angka kemiskinan dari tahun dasar; menurunkan sepertiga angka kematian bayi, dan memperbaiki berbagai aspek pemerataan pendidikan, pelayanan kesehatan dasar dan penyakit menular. Hitungan waktu, MDGs sisa 4 tahun dari sekarang, sehingga perlu kerja keras yang benar-benar dilakukan. Namun, dari data 5 tahun terakhir, pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia tidaklah banyak berubah. Tahun 2007, IPM dicapai setinggi 0,572, tahun 2011 menanjak menjadi 0,617. Kalau tahun 2007 IPM Indonesia berada pada peringkat 107 dari 177 negara, tahun 2011 melorot

Semen Padang Nominator ICA 2011

SALING BERBISIK: Presiden SBY dan Ibu Ani berdialog dengan Presiden Barack Obama dan Michelle Obama jelang jamuan pemimpin APEC, di Hotel Koa Hale, Honolulu, Hawaii.

JPNN

SY RIDWAN/PADEK

PIMPIN PEMAGARAN: Wali Kota Padang Fauzi Bahar saat pemagaran Pasar Inpres, kemarin (13/11).

Padang, PadekPT Semen Padang (PTSP) terpilih sebagai salah satu nominator dari 48 perusahaan yang mengikuti ajang Indonesian CSR Awards 2011 (ICA 2011). Pada ajang ini, PT SP masuk dalam tiga besar dari segi bidang yang diadopsi, dan berpeluang meraih kategori awards tertinggi di ICA, yakni Platinum Awards. Semen Padang masuk dalam tiga besar dari jumlah bidang kegiatan CSR berdasarkan ISO 26.000 SR. Dalam ISO 26.000 ada tujuh bidang kegiatan CSR, dan HUMAS SP semuanya telah diadopsi Semen NILAI CSR: Direktur Litbang dan Operasi Semen Padang Agus Boing Padang. Nurbiantoro (dua dari kanan), ketika menerima tim ICA 2011, di Wisma Indarung,

Pasar Raya Akhirnya Dipagar

Baca Pembangunan..Hal 7

Baca Semen...Hal 7

Sabtu (12/11).

Padang, PadekPembangunan Pasar Raya Padang memasuki babak baru. Ini ditandai dengan pemagaran Pasar Inpres II-IV kemarin (13/11), setelah menuai konflik berkepanjangan antara Pemko Padang dengan pedagang. Pemagaran itu dipimpin Wali Kota Padang Fauzi Bahar bersama pedagang, sebelum dilakukan peruntuhan. Sebelum pemagaran dimulai, pukul 08.00, para PNS di lingkungan Pemko dan pedagang berkumpul di depan balai kota. Sempat terjadi perbedaan

pendapat antara Pemko dan pedagang, tapi cepat diselesaikan. Pemko menginginkan pemagaran dilakukan di empat penjuru, namun pedagang minta Pemko tak menutup akses masuk ke Pasar Raya, yakni hanya di Jalan Pasar Baru. Pemko pun mengalah, dan menyepakati usulan pedagang. Pemko juga menyetujui permintaan pedagang untuk memanfaatkan bangunan di belakang balai kota untuk berjualan

Baca Pasar...Hal 7

Detik-detik Hatta Rajasa Terima Asia Society Award di San Francisco, AS (2/habis)

Menyapa AS lewat Batik dan Suasana Indonesiasyal bermotif batik. Rupanya, malam itu sekaligus pengumuman American Batik Design Competition sebuah program yang dirancang Kedutaan Besar RI di Washington DC untuk mendorong desainer AS melirik batik. Hasilnya? Unbelievable! Saya sampai mau menangis. Corak dan motif batik mereka sangat Amerika, simpel, warna cerah, dengan bunga, burung dan bentuk natural alam yang khas. Tidak sama dengan batik-batik Indonesia yang detail dan rumit. Saya senang, karya budaya bangsa berupa batik ini turut mengantarkan suasana Indonesia di Awarding Pak Hatta Rajasa, ucap Dino Patti Djalal, Dubes RI untuk AS. Menduniakan batik, itu filosofinya mirip dengan menduniakan bahasa Inggris oleh United Kingdom. Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional, dipa-

Public Policy Award yang diserahkan Visakha Desai, Chair of Asia Society ke Menko Perekonomian Hatta Rajasa di The Palace Hotel, San Francisco itu ibarat pintu. Dari situlah, saat yang tepat untuk mengibarkan imej baru iklim berinvestasi di Indonesia. Itulah yang makin gencar dilakukan pria berambut perak ini.

DON KARDONOSan FranciscoSUASANA Indonesia begitu terasa sejak pukul 18.00 waktu San Francisco, 8 November 2011 itu. Orang berkulit putih, berlalu lalang mengenakan baju batik, atau minimal

kai di Inggris sendiri, sebagian besar Eropa Barat, sampai ke Amerika. Kami ingin batik juga mendunia, dipakai di mana-mana, desain dan motif bisa beda-beda, ada batik Arab, batik China, batik India, batik Afrika, batik Eropa, tetapi semua tetap batik! kata Dino. Menurut Dino, ini adalah pilot project strategi mengembangkan batik agar segera go international. Ada 9 pemenang dari sekitar 100 desain, di 18 negara bagian yang diterima panitia, sejak dibuka pada bulan April 2011. Juara I akan memperoleh hadiah USD 5.000, dan diajak melihat batik dari tempat aslinya ke Yogyakarta, Bali, Palembang, dan Makassar.

Baca Menyapa...Hal 7

2Yusrizal: Tak Ada Dana BOS [email protected], PadekSejumlah kepala sekolah di Kecamatan Rao dan Padanggelugur, Kabupaten Pasaman akhirnya berani secara terbuka mengungkap dugaan pemotongan dana pendidikan oleh oknum kepala UPTD TK, SD dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di dua daerah itu. Selama ini mereka enggan buka mulut, karena takut dan terus diintimidasi. Dua kepala UPTD itu diduga menyunat bantuan operasional sekolah (BOS), dan dana operasional pendidikan (DOP). Kepada Padang Ekspres, kemarin (13/11), belasan kepala sekolah itu mengungkap modus dan motif kedua kepala UPTD itu menyunat dana pendidikan tersebut. Kepala UPTD TK SD dan PLS Kecamatan Rao diduga menyunat DOP Rp 100 ribu per sekolah. Khusus sekolah yang kepala sekolahnya dijabat pelaksana jabatan, semua dana DOP diamankan kepala UPTD. Seperti di SDN 05 TarungTarung Utara dan SDN 07 Padangmentinggi, pihak UPTD sama sekali tak memberikan DOP tersebut. Sedangkan di SDN 12 Tarung-Tarung Selatan diberikan DOP, tapi tidak hanya sebagian. Alasannya, dana itu akan digunakan untuk keperluan kantor seperti mengecat kantor, membeli perlengkapan dan peralatan lainnya di kantor. Dana DOP terakhir yang dipotong Rp 100 ribu per sekolah itu terjadi di SDN 17 dan SDN 19 Rao. Bahkan, sekolah yang tidak ada kepala sekolahnya hanya diberi dana DOP Rp 300 ribu, padahal seharusnya Rp 800 ribu/triwulan. Kejadian ini mulai terjadi usai pelantikan Kepala UPTD beberapa bulan lalu. Selain menyikat DOP, oknum kepala UPTD itu juga memintai uang kepada setiap guru yang mendapat tunjangan sertifikasi. Uang itu diminta saat para guru menandatangani amprah tunjangan sertifikasi sebesar Rp 150 ribu/ orang. Dengan dalih untuk pejabat di kabupaten untuk biaya administrasi. Ada 40 lebih guru memiliki gaji sertifikasi SD di Rao ini. Kami terpaksa memberikannya, kalau tidak kami akan dipersulit mengurus sesuatu ke kabupaten, kata salah satu guru yang tidak mau dituliskan namanya kepada Padang Ekspres didampingi belasan kepala sekolah lainnya, Sabtu (12/11) lalu. Para kepala sekolah itu mengaku diancam dicopot sebagai kepala sekolah bila membantah. Untuk dana BOS, oknum kepala UPTD ini punya trik lain. Kepala sekolah dimintai uang dengan alasan untuk membayar narasumber. Jumlah uang yang diminta tergantung jumlah siswa di sekolah tersebut. Karena itu, mereka meminta kepala UPTD itu diganti. Selain guru PNS, oknum kepala UPTD juga meminta uang kepada guru tidak tetap (GTT) sebesar Rp 10 ribu per orang untuk biaya mengurus dan mengantarkan bahan GTT ke Dinas Pendidikan kabupaten. Jumlah GTT di Rao ada 71 orang. Padahal, dana untuk GTT itu sekitar Rp 300 ribu/ bulan. Kepala UPTD TK SD dan PLS Kecamatan Rao, Yusrizal ketika dikonfirmasi membantah tudingan kepala sekolah dan pengawas tersebut. Semuanya itu tidak benar ada pemotongan. Saya hanya ingin menegakkan disiplin di tingkat kepala sekolah, termasuk pengawas, bantah Yusrizal. Sementara persoalan pemotongan dana BOS sebesar Rp 2.000/siswa di UPTD Pendidikan Padanggelugur, telah berlangsung sejak Agustuss 2011 lalu, dibuktikan dengan notulen rapat kelompok kerja kepala sekolah (KKKS) tanggal 13 Agustus 2011. Dalam rapat itu, jelas dibunyikan untuk membantu biaya pengadaan alat-alat administrasi, seperti laptop, printer, mobiler dan lainnya, setiap kepala sekolah menyumbang Rp 2.000/siswa dari dana BOS. Dana itu diserahkan bendahara BOS ke kantor UPTD Pendidikan dan penggunaannya dilaporkan kepada pengurus KKKS Kecamatan Padanggelugur. Surat itu langsung dibubuhi tanda tangan Kepala UPTD Pendidikan TK SD dan PLS Kecamatan Padanggelugur, Solikhin, di Alai 13 Agustus 2011 lalu. Kepala Dinas Pendidikan Pasaman, Khairil Anwar menyebutkan, pihaknya telah memanggil dua oknum kepala UPTD tersebut. Bahkan, telah diproses di dinas, termasuk diperiksa di tingkat inspektorat. Hasilnya, belum ditemukan pemotongan, karena tidak cukup bukti dan saksi. Walaupun demikian, pihaknya masih melakukan kroscek ke bawah untuk mencari kebenaran tersebut. Saya sudah perintahkan kabid TK SD, untuk menindaklanjutinya. Hingga saat ini belum cukup saksi, tapi akan terus diupayakan agar dicari kebenarannya, kata Khairil Anwar. Ketua DPRD Pasaman, Yasri ketika dimintai tanggapannya, menyarankan persoalan itu ditanyakan ke Komisi C membidangi pendidikan. Wakil Ketua DPRD Pasaman, Edi Ahmad menyebutkan, persoalan dua oknum itu sempat dibahas saat membahas APBD Pasaman 2012 di Hotel Cimpago, Bukittinggi. Pihaknya masih terus mendalami persoalan tersebut. (*)

UTAMA

SENIN

14 NOVEMBER 2011

Penyunatan Dana kian Terang

LUKA-LUKA KARENA DIABETES SUDAH SEKARANG SUDAH KERING (Zus Arizal, S. Pd)Meskipun luasnya hanya 1, 3% luas daratan bumi, namun kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, baik flora maupun faunanya. Karenanya, tak heran jika negara ini mendapat julukan live laboratory atau gudangnya tumbuhan obat (herbal). Dengan kandungan utama Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda), Gentong Mas hadir sebagai minuman herbal terstandar yang telah dibuktikan keamanan dan manfaatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi. Zus Arizal, S. Pd, seorang yang telah 2 tahun menderita diabetes adalah salah seorang yang telah membuktikan manfaat herbal ini. Menderita diabetes memang tidak mudah. Kalau gula darah saya tinggi, saya sering merasakan gatal, kaki bengkak, bahkan susah BAB. Jika ditanya apa penyebabnya, mungkin karena pola makan yang kurang tepat. Papar pria berusia 50 tahun ini membuka percakapan. Diabetes adalah peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif atau resistensi reseptor insulin. Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Pria yang tinggal di Jln. Koto Baru, Payakumbuh, Sumatera Barat ini menceritakan sudah melakukan upaya untuk mengatasi keluhannya tersebut, namun hasilnya belum memuaskan. Sampai suatu hari, ia mendapat informasi tentang Gentong Mas yang salah satu manfaatnya dapat menormalisir gula darah. Saya bersyukur sekali Sekarang saya merasa sehat. Luka-luka sudah kering. BAB pun jadi lancar. Ungkap Kepala Sekolah salah satu SMA Negeri ini dengan bahagia. Sudah 2 bulan lamanya ayah 3 orang anak ini mengkonsumsi Gentong Mas. Kini, ia tidak segan-segan untuk berbagi pengalamannya tersebut dengan yang lain. Semoga pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi orang lain Harap Zus menutup percakapan. Habbatussauda dalam Gentong Mas dipercaya dapat meningkatkan fungsi insulin dan mengurangi resistensi reseptor insulin, sedangkan Gula Aren berperan dalam optimalisasi kerja reseptor insulin. Gentong Mas juga mengandung Chromium yang efektif memperlancar metabolisme gula darah dan mengatur kepekaan sel terhadap insulin sehingga meringankan kerja pankreas. Selain itu, indeks glisemik dalam Gentong Mas yang sangat aman bagi kesehatan yaitu hanya 35 (aman jika indeks glisemik dibawah 50), mampu menjaga dan merawat pankreas agar tetap berfungsi dengan baik. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil maksimal, disarankan untuk mengatur pola makan, olahraga, pengaturan berat badan seideal mungkin, diet rendah lemak, kontrol stress, dan menghindari rokok serta alkohol. Dengan aturan penggunaan yang tepat, manfaat bagi kesehatan dan kelezatan rasanya membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: Padang: 081283307337/ 07519879924,082173008999 Bukittinggi/Agam :081266649000 , Pasaman Timur : 085263468003, Payakumbuh: 085274663871. Sawahlunto: 081374119996. Solok: 085274751679. Painan: 081266944088. Pariaman: 087820250088. Pasaman Barat: 082170517000. Padangpanjang/ Bt.Sangkar : 085363446614 Limapuluh Kota : 085216048020, Solok Selatan : 082174562792 Depkes:P-IRT: 812320501114.

SENIN

14 NOVEMBER 2011

EKONOMI BISNISBBM, ketergantungan kita kepada BBM yang berkelanjutan serta impor minyak, jelasnya. Widjojono mengatakan, saat ini Indonesia memproduksi minyak 357 juta barel, mengekspor minyak mentah 146 juta barel, mengimpor minyak mentah 93 juta barel dan BBM 153 juta barel serta mengonsumsinya 457 ba-rel. Artinya, masih terjadi defisit 100 juta barel per tahun. Apalagi, lanjutnya, cadangan minyak dalam negeri terbukti hanya 3,7 miliar barel atau 0,3 persen cadangan terbukti dunia. Sebagai negara net importir minyak, menurut Wamen ESDM, tidak tepat jika terus mengikuti harga BBM murah di negara yang punya cadangan minyak melimpah, jelasnya. Widjajono juga menjelaskan, penemuan cadangan minyak sedikit sekali mulai tahun 2003. Akibatnya, produksi minyak turun menjadi di bawah satu juta barel per hari. Memang biaya (Cost Recovery) meningkat dari tahun ke tahun berikutnya, tetapi harga minyak, Gross Revenue, Revenue to Cost Ratio dan penerimaan negara juga meningkat dari tahun ke tahun berikutnya, katanya. Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM Susyanto mengatakan, berdasar hasil monitoring dan evaluasi perkembangan harga minyak mentah dan harga produk BBM di pasar dunia selama Oktober 2011. Angka sedikit mengalami penurunan dibanding dengan harga minyak September 2011. Penurunan ini disebabkan karena belum terselesaikannya krisis utang Yunani, recovery perekonomian Amerika Serikat yang berjalan lambat dan meredanya konflik Libya, jelas Susyanto. Meski rata-rata harga minyak dunia sudah melebihi asumsi APBNPerubahan 2011, pemerintah akan memastikan harga jual eceran subsidi. Hal ini juga mempertimbangkan kondisi sektor riil dan perekonomian global maupun nasional serta belum stabilnya perkembangan harga minyak. Terhitung mulai pukul 00.00 waktu setempat 15 November 2011 ditetapkan harga jual eceran BBM tertentu, yaitu bensin premium, solar dan minyak tanah (kerosene) dinyatakan tidak berubah dan tetap mengacu kepada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1

3tahun 2009, tanggal 12 Januari 2009, tegasnya. Direktur Reforminer Institute Pri Agung Rahmanto mengatakan, terus jebolnya kuota BBM subsidi akibat tidak adanya kebijakan pengendalikan konsumsi BBM subsidi yang konkret. Sampai saat ini, rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi dari pemerintah terkesan hanya omdo (omong doang). Tahun depan pemerintah berencana untuk melarang mobil pelat hitam menggunakan bensin subsidi, tapi masih diragukan realisasinya. Ditambahkan, pemerintah juga tidak berani menaikkan harga BBM subsidi, sementara pembatasan konsumsi BBM subsidi selalu maju mundur dan tidak ada kepastian. (jpnn)

Harga BBM Subsidi tak NaikJakarta, PadekPemerintah berjanji tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi meski kuotanya terus jebol setiap tahun. Wakil Menteri Energi (Wamen) Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo mengatakan, terus terlampaui kuota BBM berdampak pada membengkaknya anggaran negara. Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah membatasi penggunaannya. Guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga mengatakan, yang harus dilakukan pemerintah yakni menyiapkan bahan bakar gas (BBG) dengan harga Rp 4.100 per liter setara premium dan menyelesaikan receiving terminal di Jakarta dan Batam secepatnya. Selain itu, kata dia, di kota-kota besar mobil pribadi hanya boleh pakai pertamax. Perbanyak busway di Jakarta, KRL ber-AC di Jabotabek seperti Trans Yogya di kota-kota lain. Perbanyak transportasi umum ber-AC juga, pinta Widjojono, kemarin. Menurutnya, saat ini masih banyak anggapan yang keliru mengenai energi di Indonesia. Di antaranya, Indonesia masih dianggap negara yang kaya minyak, padahal tidak. Dia berpendapat, Indonesia lebih banyak memiliki energi lain seperti batubara, gas, CBM (Coal Bed Methane), panas bumi, air, BBN (Bahan Bakar Nabati) dan sebagainya. Banyak yang beranggapan harga BBM harus murah tanpa berpikir ini menyebabkan terkurasnya dana pemerintah untuk mensubsidi harga

Program Sensesia, Ikat PelangganPEDULI PESSEL: Manajer XL Padang, Rifki menyerahkan bantuan banjir bandang Pessel.IST

Pascabanjir, Jaringan XL AmanPadang, PadekBencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar disebabkan curah hujan yang sangat kuat dan tiada berhenti selama dua hari. Akibatnya ribuan rumah warga, bangunan, dan sarana umum terendam air. XL telah memastikan bahwa banjir tidak akan menganggu kinerja jaringan sekaligus layanan kepada pelanggan. Kecamatan Pesisir dan Kecamatan Air Haji salah satu lokasi daerah banjir yang terparah, ratusan rumah digenangi air dengan tinggi 60 CM hingga 1 meter. Sejak bencana banjir melanda mulai 5 November 2011 yang lalu, BTS (Base Transceiver Station) yang ada di Kecamatan Pesisir dan Kecamatan Air Haji masih terus beroperasi. Masing-masing kecamatan kita memiliki 1 BTS, walaupun hinga saat ini aliran listrik belum nyala namun BTS kita tetap on dan pelanggan tetap dapat menikmati jaringan kita XL, kata Regional Sales Operation Manager Sumatera Barat, Rudi Rahman Hidayat. Rudi menambahkan, tidak ada gangguan jaringan akibat banjir yang melanda Kabupetan Pesisir, pelanggan masih bisa menikmati semua layanan XL secara normal. Saat ini tim kita terus berjaga-jaga memonitor jaringan agar tetap dapat menyediakan sarana komunikasi yang dapat melayani seluruh pelanggan dengan baik, termasuk juga memfasilitasi aparat dalam melakukan koordinasi dan upaya penanganan banjir ini. Selain mengontrol infrastruktur jaringan, XL juga telah menyalurkan sembako, air mineral, beras, minyak goreng dan pembalut wanita. XL akan terus memantau perkembangann sekaligus mengumpulkan data korban guna kemungkinan penyaluran bantuan lebih lanjut. Rudi menjelaskan, XL berkomitmen dengan tetap menyediakan layanan yang baik. Dalam situasi apapun kita harus siap dan itu sudah kita buktikan dengan beberapa kali bencana yang terjadi di Padang, dan area di Sumatera Barat lainnya jaringan XL tetap dapat dinikmati. Persedian voucer dan perdana masih cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan. Jadi, pelanggan tidak perlu khawatir untuk tetap bisa berkomunikasi dengan XL, jelasnya. (ril)

Bandung, PadekProgram loyalitas kembali ditujukan Esia bagi pelanggannya. Salah satunya melalui Program Sensesia, bentuk penghargaan kepada pelanggan, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama di Bandung dan Jakarta. Untuk menarik minat pelanggan maka Esia menyediakan beragam hadiah mulai dari Hape Esia hingga kendaraan sepeda motor dan mobil. M Iqbal, GM Regional Jawa Barat PT Bakrie Tbk mendekatkan diri dengan masyarakat Bandung dan Jakarta sekaligus memperkuat positioning Esia sebagai produk andalannya yang konsisten memberikan keuntungan buat pelanggan. Kedudukan Esia sudah sangat kuat di kedua ini. Jumlah pelanggan kami yang terbesar. Sudah saatnya kami menghargai loyalitas mereka dengan memberikan keuntungan langsung yang bisa segera mereka peroleh tanpa harus keluar biaya untuk mendapatkannya. Bahkan sampai pajak undian juga kami tanggung, tuturnya, melalui siaran pers yang diterima Padang Ekspres, kemarin. Iqbal juga menyinggung persaingan yang makin ketat di Jakarta dan Bandung. Menurutnya, Esia harus pandai-pandai memposisikan dirinya yang membuatnya berbeda dengan kompetitornya. Lewat Sensesia kini orang tahu produk mana yang jelas memberikan keuntungan nyata dan sekaligus mampu mengikat loyalitas mereka. Program Sensesia, program undian yang bisa diikuti oleh semua pelanggan Esia maupun masyarakat yang membeli produk Esia. Untuk mengikuti undian ini tidak diperlukan persyaratan yang rumit dan berat. Cukup melakukan isi ulang rata-rata Rp 50 ribu per bulan untuk pelanggan Esia Jakarta, Rp 45 ribu untuk pelanggan Esia Bandung atau Rp 40 ribu untuk pelanggan Esia Bogor, makapelanggan tersebut akan mempunyai satu kesempatan mengikuti undian. Undian ini juga berlaku untuk pelanggan AHA. Hanya dengan mengisi ulang rata-rata Rp 80 ribu per bulan, maka pelanggan AHA akan mendapatkan satu kesempatan mengikuti undian. Tidak hanya itu, jika pelanggan mengaktifkan RBT (Ring Back Tone) hingga akhir periode program, maka pelanggan akan mendapatkan kesempatan dobel mengikuti undian. Penentuan pemenang dilakukan melalui mekanisme undian dengan menggunakan sistem komputerisasi dan akan dilakukan di depan pejabat notaries dan Departemen Sosial. Periode program Sensesia telah dimulai sejak 1 November 2011 sampai dengan 31 Januari 2012. Sedangkan undian hadiah akan dilakukan pada minggu ke dua bulan Februari 2012. Semuanya diciptakan untuk memberikan nilai tambah bahwa memang untung pake Esia. Hadiahnya beragam dan uniknya bisa dipilih sendiri hadiahnya, kata Iqbal. (ril)

Harga Kopra Turun, Petani MenjeritPadangpariaman, Padek Para petani kelapa di Padangpariaman mengeluhkan merosotnya harga kelapa di pasaran, khususnya produk olahan jenis kopra yang terbuat dari buah kelapa. Pasalnya, harga kopra di pasaran hanya berkisar Rp 4.000 sampai Rp4.500 per kilogram. Nilai jual kopra tersebut jauh merosot dibanding beberapa bulan sebelumnya yang mencapai Rp9.000 per kilogram. Seorang petani kopra di Simpang Barangan Nagari Lurah Ampalu Abas mengaku merosotnya harga kopra di pasaran sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Pahit hidup sekarang, keluhnya. Merosotnya harga penjualan kopra berpengaruh terhadap harga penjualan kelapa di pasaran. Pasalnya, buah kelapa saat ini hanya dihargai Rp 1.500 per butirnya. Berbeda sebelumnya yang mencapai harga Rp 3.000 sampai dengan Rp 4.000 per butirnya. Ditambahkannya, ekonomi para petani di Nagari Lurah Ampalu tergantung pada penjualan komoditi kelapa termasuk jenis kopra. Tak heran, beberapa tahun silam, di Nagari Lurah Ampalu, banyak ditemui mesin pengolahan kopra. Tapi kini kondisinya sangat jauh berbeda, karena saat ini hampir tidak ada lagi mesin kopra yang beroperasi, kenangnya. Menurutnya, rendahnya daya saing komoditi kelapa dalam bentuk kopra tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang lebih cenderung memfasilitasi kepentingan para pengusaha besar seperti pengusaha sawit. Alhasil, produk olahan yang terbuat dari buah kelapa menjadi semakin terpinggirkan. Padahal, mutu produk olahan yang berasal dari buah kelapa itu jauh lebih bagus dibanding minyak sawit, namun kenyataan yang terjadi, pemerintah justru lebih berpihak pada pengusaha sawit, terangnya. Untuk membangkitkan kembali daya saing produk kopra di pasaran, maka tidak ada salahnya pemerintah Sumbar atau Indonesia saat ini belajar dari negara Malaysia yang tetap mempertahankan pabrik pengolahan kopra. Bahkan hasilnya kemudian bisa dijual dengan harga yang relatif mahal ke sejumlah negara di Timur Tengah terutama ke Arab Saudi. Minyak olahan seperti itu biasanya bisa ditemui di Arab Saudi saat musim haji seperti saat ini. Malahan minyak olahan dari buah kelapa yang dijual Malaysia ke Arab itu ada yang berasal dari Indonesia, namun mereknya ada yang ditukar dengan merek lain seperti cap Jagung. Makanya ini mestinya perlu menjadi pehatian pemerintah, sehingga potensi kelapa yang kita miliki bisa dibangkitkan kembali, terangnya. (ris)

Sosialisasikan Pajak melalui KuisPadang, PadekKanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumbar dan Jambi memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pajak baik pembayaran maupun pengelolaannya dengan cara kuis. Para karyawan mengemas pengetahuan dan edukasi pajak menggunakan trik yang menyerupai salah satu kuis terkenal Who to be a Millionare. Kreatifitas ini ditampilkan pada Padang Fair 2011 di kawasan GOR Agus Salim Padang. Pengunjung diposisikan sebagai peserta dan dipersilakan duduk di kursi panas. Didampingi pemandu kuis, peserta mulai menjawab pertanyaan yang muncul dilayar komputer. Di sisi lain pengunjung Padang Fair juga bisa melihat aksi peserta kuis ini di layar yang lebih besar dan bisa melihat pertanyaan-pertanyaan yang ditayangkan tadi. Pada tahap awal, peserta diberikan pertanyaan mendasar tentang pajak seperti kepanjangan NPWP. Jika betul akan berlanjut ke tingkat lebih tinggi dan pertanyaan lebih mendalam tentang pajak. Jika peserta gagal menjawab pertanyaan, peserta tetap mendapatkan berbagai hadiah mulai dari merchandise hingga gelas. Hadiah utama yang akan didapatkan jika berhasil menjawab semua pertanyaan sebuah handphone. Pengunjung tidak dipungut biaya untuk mengikuti kuis ini. Kasi Bidang Kerja Sama Ekstensifikasi Perpajakan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumbar dan Jambi, M Tohir menjelaskan cara seperti ini diyakini bisa memancing minat masyarakat untuk mengetahui tentang pajak. Pengetahuan ini tidak hanya didapatkan oleh peserta kuis saja, pengunjung yang ikut melihat permainan ini juga dapat pengetahuan. Stand Kanwil Direktorat Jendral Pajak Sumbar dan Jambi di Padang Fair pada Sabtu (12/11) malam terlihat ramai dikunjungi pengunjung selain ikut bermain, pengunjung bisa membaca brosur perpajakan yang terdapat pada

EKA RIANTO/PADEK

KUIS PAJAK: Salah seorang pengunjung stand Kanwil DJP Sumbar dan Jambi bermain kuis pajak.stand. Jika sudah tahu, pasti akan sadar pajak, itu tujuan akhir kita, ujarnya. Tohir menjelaskan jika masyarakat sudah tahu pengelolaan pajak tentu masyarakat tidak ragu lagi membayar pajak. Pada Padang Fair yang akan berakhir (20/11) mendatang, juga dimeriahkan stand serupa seperti BPOM RI, Dinas Kesehatan, Pertanian, IDX (Bursa Efek), DPD RI, dan banyak lainnya. Setiap stand memiliki cara tersendiri untuk menarik minat pengunjug, seperti BPOM RI memperlihatkan bahan berbahya untuk makanan. (e)

4PadekBujangSerahkan Tim MUI Serahkan Bantuan Lamo na, Buya.......................! Fasilitas BPBD Minim Fasilitas Kok gampo baa tu................? Retribusi Pencapaian Retribusi masih Rendah Alah kuduang ateh-bawah..!

OPINI

SENIN

14 NOVEMBER 2011

TAJUK RENCANATidak Perlu Malu MundurKITA tentu tidak perlu meniru Yunani dan Italia dalam hal model pengelolaan ekonomi. Sebab, dua negara anggota Uni Eropa itu kini terbukti terjerembab dalam krisis finansial parah. Tetapi, rasanya, kita, terutama para pemegang kekuasaan, perlu meneladani pemimpin dua negara itu, George Papandreou dan Silvio Berlusconi, dalam menyikapi kondisi negaranya. Meski lolos dari mosi tidak percaya dan partai atau koalisi yang dipimpin masih memimpin di parlemen, Papandreou dan Berlusconi memilih mundur. Mereka melakukan itu karena percaya, semakin bersikeras bertahan, bakal semakin dalam pula negaranya tenggelam dalam pusaran krisis. Padahal, krisis tersebut tidak semata menghembalang Yunani dan Italia, tetapi juga telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di Eropa melambat dan dikhawatirkan berdampak secara global. Papandreou secara tegas juga menyebutkan, tidak pernah sekali pun menganggap jabatan politik sebagai profesi. Karena itulah, begitu merasa gagal mengentas Yunani dari belitan kesulitan finansial, pria yang ayah dan kakeknya pernah menjabat PM Yunani itu lengser keprabon. Begitu pula Berlusconi. Menganggap sepi semua serangan yang diarahkan kepadanya terkait kedekatannya dengan banyak perempuan, pemilik AC Milan itu dengan kesadaran sendiri bakal meletakkan jabatan dalam hitung hari menyusul kian tertekannya perekonomian Italia. Sebelumnya, sikap serupa juga ditunjukkan para kepala pemerintahan di Republik Irlandia, Portugal, dan Slowakia. Penyebabnya juga sama: krisis yang amat mencekik kehidupan rakyat. Memang ada yang mencibir, para pemimpin itu meletakkan jabatan karena memang posisinya sudah sangat terjepit. Dengan kata lain, mereka berada dalam posisi kuldesak, tidak mungkin menang. Tetapi, kita yang sepanjang hayat tinggal di Indonesia pasti tahu, bahkan dalam posisi yang sudah sangat kalah sekalipun, amat jarang kita mendapati pemimpin kita dengan legawa mengakui: oke kami gagal, akan mundur, karena mungkin di luar sana masih banyak orang yang bisa memperbaiki keadaan. Termasuk mereka yang sudah begitu kentara meski belum divonis secara hukum berkelindan dengan aksi pencolengan uang negara sekalipun. Yang justru kerap terdengar adalah pejabat kita mencecarkan sejuta alasan untuk menutupi kegagalan. Mereka menolak meletakkan jabatan karena tidak mau dianggap tidak bertanggung jawab alias colong playu, tinggal gelanggang. Padahal, mari kita renungkan baik-baik: dengan mengedepankan konsep tidak mau dianggap tidak bertanggung jawab bukankah secara tidak langsung mereka justru mengakui bahwa mereka telah gagal atau berbuat salah dan karena itu harus bertanggung jawab? Sayang, pengertian bertanggung jawab di negeri ini seolah-olah (atau sengaja?) dipersempit pada hanya satu makna: meneruskan jabatan. Karena itu pula, kita begitu terkesima. Dia mundur semata karena merasa gagal bekerja sama dengan sang bupati sehingga dikhawatirkan roda pemerintahan tidak akan berjalan mulus. Pada akhirnya, rakyat juga yang akan jadi korban. Jadi, sembari berkaca kepada Yunani dan Italia, kita berharap masih akan ada pemimpin lain seperti Dicky. Ingat, pejabat tetaplah pelayan rakyat pembayar pajak. Ketika tidak bisa maksimal melayani, jangan malu untuk mundur. (*)

Risiko Bencana dalam Kurikulum Sekolah(Tantangan Baru atau Beban Baru?)MENYIKAPI kondisi Sumatera Barat yang berada dalam kawasan berisiko tinggi terkena bencana alam dan juga potensial bagi bencana non alam, upaya pengurangan risiko bencana (PRB) sepertinya menjadi pilihan strategis yang harus dipikirkan oleh semua komponen di provinsi ini. Sekolah sebagai salah satu gugus terpenting dalam dinamika kehidupan bernegara dan bermasyarakat termasuk bagian yang harus ikut berpartisipasi dalam upaya tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa hal-hal yang berkaitan dengan bencana dan aspek turunan lainnya secara hukum telah ditetapkan menjadi tanggung jawab semua pihak. UndangUndang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana secara tegas menyatakan bahwa tanggung jawab pengelolaan bencana berada di pundak pemerintah dan pemerintah daerah (Bab 3 pasal 5). Upaya pengurangan risiko bencana juga menjadi amanah bagi pemerintah dan pemerintah daerah untuk diintegrasikan dalam program-program pembangunan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mulai mengambil peran aktif dalam merespons perkembangan ini. Melalui Surat Edaran Kemendiknas no 70a/MPN/SE/2010 yang dikeluarkan pada tanggal 31 Maret 2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana di sekolah menunjukkan bahwa bidang pendidikan memiliki peluang besar untuk menjadikan sekolah sebagai wadah potensial untuk upaya pengurangan risiko bencana. Banyak dasar pemikiran kenapa sekolah penting untuk di kelola sebagai sarana untuk memberikan penyadaran terhadap PRB bagi masyarakat. Peristiwa Gempa Sumbar 30 September 2009 menjawab pertanyaan di atas. Lebih kurang 2.846 sekolah di 19 kabupaten dan kota di Sumatera barat rusak oleh peristiwa tersebut. Provinsi ini masih patut bersyukur bahwa peristiwa tersebut tidak terjadi pada saat Proses Belajar Mengajar berlangsung. Bisa dibayangkan berapa jumlah korban sia-sia yang bisa ditimbulkan jika peristiwa tersebut berlangsung saat anak-anak sekolah sedang asyik belajar di kelas. Apalagi jika dikaitkan dengan konstruksi sekolah yang secara umum belum memiliki standar bangunan yang aman gempa. Dalam kondisi normal pun, sekolah sering menjadi perhatian banyak pihak karena proses pembangunan fisiknya yang seringkali dilakukan tidak sempurna. Peristiwa Gempa 30 September juga menyadarkan banyak pihak betapa bangunan publik termasuk sekolah sangat rentan terhadap ancaman gempa. Gambaran di atas mengingatkan kita bahwa anak sekolah adalah kelompok besar yang sangat rentan terhadap risiko bencana. Siswa menghabiskan

Syafrimet AzisDirektur Eksekutif Jemari Sakato Sumatera Baratsebagian waktu nya di sekolah. Dalam kondisi serangan bencana seperti gempa sebagian besar sekolah belum memiliki prosedur yang standar untuk menghadapinya. Jumlah guru yang terbatas menjadi drama yang menegangkan ketika harus mengelola ratusan murid yang dalam kondisi panik. Keterbatasan sarana evakuasi, anak yang menangis serta guru juga memiliki beban pikiran tentang keluarganya saat itu, membuat suasana di sekolah akan semakin tidak terkontrol. Hal ini mungkin akan sedikit teratasi jika sekolah telah mendapatkan materimateri yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana baik melalui mata pelajaran maupun dalam kegiatan ekstra lainnya. Alasan lain kenapa bidang pendidikan penting melakukan pengintegrasian PRB ke dalam kurikulum juga berkaitan dengan jumlah. Sekolah dinilai sebagai sarana yang paling efektif untuk mensosialisasikan PRB di tengah-tengah masyarakat. Para ahli meyakini bahwa siswa lebih mudah menyerap ilmu pengetahuan (termasuk informasi baru) dibandingkan dengan orang dewasa yang memiliki agenda dan kegiatan rutin sendiri. Melalui materi-materi yang terprogram dengan baik, maka informasi tentang Pengurangan Resiko Bencana akan mudah ditanamkan ke dalam pikiran siswa melalui proses belajar mengajar. Jika setiap rumah di Sumbar memiliki minimal 1 orang yang sedang menjalani pendidikan di sekolah, maka sosialisasi tentang PRB akan menjadi efektif jika setiap anak diwajibkan untuk menyampaikan kembali materi PRB tersebut kepada anggota keluarganya. Jadi disamping rentan di sekolah, ternyata anak sekolah juga potensial sebagai duta PRB di rumahnya. PRB di Sekolah Sebagai Issue Nasional dan International Dunia melalui Hyogo Framework for Action (HFA) telah menetapkan lima prioritas kegiatan untuk Pengurangan Risiko Bencana. Menggunakan pengetahuan, inovasi, dan pendidikan untuk membangun suatu budaya aman dan ketahanan pada semua tingkatan adalah salah satu prioritas yang kental sekali menunjukan pentingnya pengarusutamaan PRB disekolah. Beberapa indikator kunci dalam prioritas aksi hyogo terkait pendidikan PRB di sekolah yaitu (1) Menggalakkan dimasukkannya pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana dalam bagian yang relevan dalam kurikulum sekolah di semua tingkatan dan menggunakan jalur formal dan informal lainnya untuk menjangkau anak-anak muda dan anak-anak dengan informasi, (2) menggalakkan inisiatif pelatihan berbasis masyarakat sekolah, (3) identifikasi risiko bencana disekolah, (4) program dan aktifitas sekolah yang bertujuan meminimalisir efek bahaya di lingkungan sekolah, (5) keterbukaan akses untuk mendapatkan pengtahuan dan keterampilan terkait pengelolaan kebencanaan, (6) terdapat program kesiapsiagaan, program pelatihan dan pembelajaran PRB dengan stakeholder tertentu, (7) Mengembangkan program pelatihan dan pembelajaran tentang pengurangan risiko bencana dengan sasaran sektor-sektor tertentu (para perancang pembangunan, manajer keadaan darurat, pejabat pemerintah lokal) (8) Memperkuat kapasitas teknis dan ilmiah dalam mengkaji kerentanan terhadap bahaya, (9) mengembangkan sistem dan pelayanan informasi tingkat sekolah terkait PRB, serta (10) menggalakkan dialog dan kerja sama antar sekolah di bidang PRB. Surat Edaran Mendiknas yang disebutkan di alinea awal menunjukkan komitmen Kementrian Pendidikan Nasional untuk menindaklanjuti komitmen International yang dituangkan dalam HFA. Artinya, mau tidak mau bahwa pengintegrasian PRB ke dalam Kurikulum harus dilakukan. Banyak pihak yang harus bertanggungjawab untuk mewujudkan hal ini. Selain pemerintah dan sekolah, masyarakat pendidikan harus dilibatkan secara lebih luas. Pasca G30 September 2009, sekolah-sekolah di kabupaten Kota di Sumbar telah mulai disentuh oleh beberapa Lembaga yang memiliki kepedulian tentang hal ini. Namun demikian keterbatasan sumber daya dan dana, sangat sedikit sekali sekolah yang beruntung telah mendapatkan materi-materi PRB. Perlu upaya sistematis agar upaya ini dapat berjalan dengan baik. Salah satunya adalah memasukkan PRB dalam kurikulum sekolah. Bulan Oktober dan November 2011 ini, Jemari Sakato Sumatera Barat bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumbar (LPMP Sumbar) mengadakan pelatihan Manajemen Bencana di sekolah untuk para guru dan kepala sekolah. Ini patut di syukuri karena LPMP sebagai salah satu instansi pemerintah bidang pendidikan yang memiliki otoritas cukup besar serta jangkauan program yang luas di Sumatera Barat mulai menginisiasi kegiatan ini. Kekuatan LPMP sebagai lembaga yang berkompeten menjamin mutu pendidikan dapat dijadikan sebagai titik masuk pengintegrasian PRB ke dalam kurikulum. Disamping itu, kesediaan LPMP menggandeng lembaga luar (baca: LSM)

yang telah berkecimpung di bidang PRB patut diberikan apresiasi. Pengalaman implementasi lembaga tersebut dilapangan bisa menjadi masukan untuk penyusunan dan pengintegrasian PRB ke dalam kurikulum. Dari pelaksanaan pelatihan 31 Oktober-2 November 2011 yang diikuti oleh 60 orang kepala sekolah dan guru se Sumbar tersebut, terungkap banyak hal berkaitan dengan peluang dan tantangan dalam pengintegrasian PRB ke kurikulum sekolah. Secara umum para guru peserta pelatihan tidak merekomendasikan untuk membuat mata pelajaran baru tentang PRB. Hal ini mengingat begitu padatnya beban murid dengan kurikulum yang ada sekarang. Jika di tambah lagi dengan mata pelajaran baru, diperkirakan akan menimbulkan persoalan baru. Disamping harus menyusun kurikulum yang sama sekali baru, juga diperlukan tenaga pengajar yang spesifik. Dan hal ini memerlukan waktu dan kebutuhan dana baru. Peluang terbesar adalah mengintegrasikan PRB ke dalam mata pelajaran dan program pengembangan diri. Hal ini dinilai lebih realistis, di samping tidak membebani dari sisi anggaran dan waktu, proses dianggap tidak memberatkan siswa karena hanya menambahkan bahan/materi pembelajaran. Di sini dituntut kemauan dan upaya guru untuk mendapatkan bahan tentang PRB dan menyesuaikan dengan tingkatan pendidikan serta kelas yang dihadapi. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan diantaranya adalah (1) identifikasi materi pembelajaran pendidikan PRB, (2) Analisis kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan materi pembelajaran pendidikan PRB, (3) Penyusunan Silabus yang mengintegrasikan materi pembelajaran pendidikan PRB, (4) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang Mengintegrasikan Materi Pembelajaran Pendidikan PRB dan (5) Penyusunan bahan ajar yang mengintegrasikan materi pembelajaran PRB. Bukan pekerjaan mudah memang! Namun ini adalah tantangan, dan kita sudah dididik oleh alam untuk harus siaga. Kita tentunya tidak ingin bencana terjadi, namun kesiapsiagaan adalah amanah. Islam juga memerintahkan kita untuk siaga. Kisah banjir Nabi Nuh layak menjadi inspirasi. Mimpi Nabi Yusuf harus dijadikan pembelajaran bahwa bersiap dari awal menyelamatkan dimasa depan. Dinas pendidikan harus memberikan porsi khusus untuk menjawab hal ini. Dukungan banyak pihak diperlukan. Dan kita perlu ingat, jika sekolah tidak disiapkan, maka bencana yang mengintai akan mengambil banyak aset muda harapan bangsa. Untuk itu mari kita mulai dari hal yang mudah, mulai dari sekolah kita sendiri dan mulai dari sekarang. (*)

LAYANAN

Anda punya uneg-uneg untuk mengkritiksi Persoalan yang terjadi di Ranah Minang ini? Kirim aja sms... jika layak, kami akan sampaikan pesan anda...

Banyak Mobil ParkirBAPAK Gubernur dan Kapolda Sumbar. Kenapa ya orang negeri kita yang sudah kaya harta masih saja menyusahin contohnya di sepanjang jalan Sicincin-Buktinggi banyak mobil parkir. 085319298383

Warga Lubukpandan belum Terima BantuanBapak Wakil Gubernur Sumbar, kami korban gempa 2009, urang kampung apak di Nagari Lubukpandan khususnya Korong Balai Sabtu belum ada terima bantuan gempa. Trims. 085375013220Jawab TERIMA kasih atas informasinya. Pengucuran dana bantuan gempa tahap III dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah dalam proses. Mulai diserahkan pada korban yang rumahnya rusak berat dan sedang setelah validasi data dilakukan oleh fasilitator kelurahan dan nagari. Penerima bantuan gempa tahap III datanya disampaikan oleh RT, wali korong dan wali jorong dan sipenerimanya dapat dilihat di kantor lurah atau wali nagari. Setelah kelompok masyarakat terbentuk yang dilanjutkan pembukaan nomor rekening di bank, maka dana bantuan tersebut akan ditransfer ke rekening. . Bagi rumah warga korban gempa Rabu 30 September 2009 rusak berat dan sedang masih belum menerimanya, tapi sudah didata maka warga tersebut akan diprogramkan penerima tahap IV nanti.Wassalam. Zulfiatno, Kepala PJOK Sumbar

9168

Tarif Rp 1.000/sms

Air jadi KuningKAMI warga Sijunjung mengucapkan selamat kepada jajaran PDAM Sijunjung yang sukses mengubah air menjadi warna kuning keemasan. Naikan terus harga air Pak! 085263722299

Mana Janji GubernurPAK Gub Sumbar, mana janji bapak sewaktu kampanye di TV dulu akan memberdayakan petani. 085356668400

Kapan Jalan Diaspal Periksa Kontraktor BAPAK Wali Kota Padang, kapan ya pakJalan Perdana ke Dalam (depan TVRI Sumbar) diaspal. Sekarang ini sudah seperti kubangan kerbau, apalagi musim penghujan ini. 0816354366 PAK Kajati Sumbar. Tolong periksa kontraktor jalan Padang-Bukittinggi, jalan baru diaspal jelang Lebaran sudah retak-retak dan berlubang. Padahal, tonase sudah diwaspadai. 085356668400DIVISI PRODUKSI

Padang Ekspreswww.padangekspres.co.id Terbit Sejak 25 Januari 1999 Badan Penerbit: PT Padang Intermedia Pers Jawa Pos Media Group Chairman: H. Rida K Liamsi Presiden Komisaris: H. Makmur Kasim Wakil Presiden Komisaris: H. Wiztian Yoetri Komisaris: H. Darmawi Kahar Direktur Utama: H. Sutan Zaili Asril Wakil Direktur Utama: H. Marah Suryanto Direktur: H. Jayusdi Effendi Wakil Direktur: Rita Arianti, Montosori Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: H. Marah Suryanto Wakil Pemimpin Umum Bidang Redaksi: Montosori Wakil Pemimpin Umum Bidang Usaha: Two Effly Pemimpin Redaksi: Montosori Pemimpin Perusahaan: Two Efly Wapemred Bidang Produksi: Nashrian Bahzein Wapemred Bidang Liputan: Heri Sugiarto Dewan Redaksi: H. Sutan Zaili Asril (Ketua), H. Marah Suryanto, H. Jayusdi Effendi, H. Wiztian Yoetri, Rahmat Wartira, Montosori, Nashrian Bahzein, Heri Sugiarto, Suryani, Hendri Parjiga, Rommi Delfiano. Ombudsman: Rahmat Wartira

Redaktur Pelaksana: Suryani; Ass. Redpel: Hendri Parjiga, Rommi Delfiano; Penjab Minggu: Rommi Delfiano; Koordinator Liputan: Gebril Daulai; Redaktur: Zetrizal, Fajril Mubarak, Sanny Ardhy, Arzil, S.Metron Masdison; Asisten Redaktur: Gusti Ayu Gayatri; Liputan Padang: Gusriyono, Ricco Mahmudi, Heldi Satria, Ardiansyah Lubis, Ganda Cipta, Syamsu Ridwan (Fotografer); Perwakilan Daerah: Bukittinggi-Agam: Nasrul Tanjung, Edison Janis; Payakumbuh-Limapuluh Kota: Jonres Marianto, Fajar Rillah Vesky; Pesisir Selatan: Yoni Syafrizal; Pasaman & Pasaman Barat: Ahmad Zubeir (Kepala), Eri Mardinal; Sawahlunto: Herry; Sijunjung: Alex Sander; Dharmasraya: Zulfia Anita; Kota Solok: Rijal Islamy; Solok Selatan: Nenengsih; Pariaman & Padangpariaman: Yurisman Malalak, Zikriniati ZN; Padangpanjang: Jayusman; Tanahdatar: Mustafa Akmal; Jakarta: Zulfasli ZB; Manajer IT/ Pracetak: Yonaldi. Manajer Keuangan: Ivo Fitriyana; Manajer HRD dan General Affair: Nurhelwarni; Manajer Iklan: Mukhtisar: Manajer Pemasaran: Sarbidin; Ass. Manajer Adm & Piutang Iklan: Fitra. Manajer Iklan Area Jakarta: M.Iqbal, Alamat: Gedung Graha Pena Lt 6 Ruang 601 Jl. Kebayoran Lama No 12 Jakarta Selatan Telepon (021) 53699560, Fax (021) 5333048, E-mail, [email protected] Website: padangekspres.co.id, Edisi Digital: epaper.padangekspres.co.id

mmk (BW), Rp32.400/mmk (SC), Rp40.500/mmk (FC); Display Halaman Belakang: Rp14.850/mmk (BW), Rp18.900/mmk (SC), Rp27.000/mmk (FC); Iklan Sosial: Rp6.000/ mmk; Iklan Jitu: Rp20.000/muat. Harga iklan ditambah pajak 10 persen. Harga Langganan: Rp75.000/bulan (Padang dan sekitarnya), luar kota tambah ongkos kirim. Kantor Perwakilan Iklan Jakarta: Liliek Ediyono, Gedung Graha Pena Lt. 6 Ruang 601 Jl. Raya Kebayoran Lama No. 12 Jakarta Selatan Telepon: (021) 53699560 Fax: (021) 5333048 Jakarta Selatan. PT Padang Graindo Mediatama; Direktur Utama: Suryanto, General Manager: Syukron Putra; Isi di luar tanggung jawab percetakan. Alamat: Jl. Adinegoro No. 17 A Lubukbuaya, Padang. Sumatera Barat. Telepon/fax, (0751) 481222

DIVISI USAHA

PERCETAKAN:

KANTOR IKLAN JAKARTA:

ALAMATRedaksi/Usaha: Jl. By Pass KM. 7 No. 2 Padang, Sumatra Barat, Telepon: (0751) 778882 - Fax: (0751) 778883; E-mail: [email protected]

Redaksi menerima tulisan karya asli, terjemahan atau saduran (dengan sumber asli bagi karya terjemahan dan saduran). Panjang tulisan 3 hingga 5 halaman, diketik spasi rangkap, sertakan identitas diri. Naskah yang dimuat akan diberi imbalan. Redaksi berhak menyunting selagi tidak mengubah maksud tulisan.Wartawan Harian Pagi Padang Ekspres dibekali identitas (kartu pers), dan tidak menerima pemberian berbentuk uang atau apa pun yang berhubungan dengan profesinya

LAYANAN IKLAN DAN PELANGGANTarif Iklan: Iklan Display Halaman Pertama: Rp20.250/mmk (BW), Rp27.500/mmk (SC), Rp 40.500/mmk (FC). Display Halaman Depan: Rp24.300/

PENANDATANGANAN Naskah Sumpah oleh wakil wisudawan Prodi D3 PIKES STIKES Dharma Landbouw Padang.

PENYERAHAN Lulusan oleh Ketua STIKES Dharma Landbouw Padang Dr Rasyidah Rasyid, MPH Kepada Dinas Kesehatan Sumatera Barat.

98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321 98765432109876543212109876543210987654321098765432121098765432109876543210987654321

WISUDAWAN/WATI prodi D3 PIKES STIKES Dharma Landbouw Padang.

PADUAN Suara STIKES Dharma Landbouw Padang

6

SELAMAT KEPADA WISUDAWAN/WATI

38. Wella Puspa Sari

37. Vinita Aupura

36. Tiara Vivian Amanda

35. Sri Wahyuni

34. Sri Sartika

33. Sri Nofia

32. Rini Esa Putri

31. Rika Reni Rahayu

30. Rike Asmila Usni

29. Resti Permaiyanti

28. Refi Nofarita Yeni

27. Ratna Dewi

26. Rahma Yana S

25. Putri Windajayanti

24. Puji Dwi Azti

23. Pitriani

22. Nuri Wahyuni

21. Nunung Nur Asiah

20. Nelyanti

19. Miranda Tika Aulana

18. Maila Fitri Rezkia

17. Imes Dewita

16. Hana Kriligna

15. Fujia Rahmi

14. Framita Yulianti

13. Fitri Harti

12. Fifi Febrianti

11. Fatri Syurma Yeni

10. Eka Sri Mulyani

9. Dona Malisa

8. Dolarisa Norja

7. Diga Masputri

6. Devina Yunisa

5. Destiwi Putri Malti

4. Della Weniati Eka Putri

3. Sisry Gusvina

2. Riri Kurniati

1. Cici Elva Gusriyanti

15. Heni Fitria Rahmadani

14. Harpri Liandita

13. Gusni Rahma Sari

12. Fadil Rahadiantara

11. Erma Kurniawati

10. Endang Zufiani

9. Eka Juliasih

8. Edyatma Syahputra Siregar

7. Dina Mairissa

6. Dhira Khomesia

5. Andika Putra

4. Andi Akhiruddin A. Sakka

3

2. Sari Nurhasanah

1. Deti Januarisma

NAMA WISUDAWAN/WISUDAWATI PRODI D3 KEBIDANAN

Rio Herianda

NAMA WISUDAWAN/WISUDAWATI PRODI D3 PIKES

STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG

WISUDA KE XII PRODI D3 PIKES & KE VI PRODI D3 KEBIDANAN

30. Rifaat Elbarki

29. Vina Yulastri

28. Yuliza Rahma

27. Yosa Niarti

26. Vinto Midori

25. Tria Putri Oktavia

24. Suci Annisa

23. Shofia Ardha

22. Sherly Aksari

21. Rico Hasmenra

20. Oki Yuliandri

19. Nazirwan

18. M.Nur Darwis

17. Lidya Handayani

16. Izfan Rama Wijaya

76. Masriati Sinaga

75. Yunika Anggreni

74. Natasya Olivia

73. Eva Marlinda

72. Yuliani Ernita

71. Yuli Rafica

70. Yelva Yulia

69. Wita Permata Sari

68. Widya Pu-tri

67. Verawati

66. Stesi Febrian

65. Sri Yuska Wahyuni

64. Silviana Febrian Bayu

63. Rosni Daini

62. Rizki Utami

61. Rezki Olifianti

60. Rahmi Faiza

59. Purwanti

58. Mona Morischa

57. Meri Dinda

56. Luci Asrina

55. Ismel Lianti

54. Hasnita Juwinda

53. Fini Amalia

52. Fani Kosasih

51. Erni Yanti

50. Elsania Fitri Ayu

49. Dice Aisyah Ola Putri

48. Dewi Risnawati

47. Dewi Mulyani

46. Delsiska Astri

45. Celi Maitinda

44. Apsha Fristhia

43. Afriwinda Syafputri

42. Yuliana

41. Yulia Siska

40. Yulia Septi Yeni

39. Yohana Suganda

KEBUTUHAN tenaga kesehatan di tengah masyarakat terus meningkat, ini tergambar dari semakin tingginya tuntutan akan kesehatan. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, tentu diperlukan tenaga kesehatan yang berkompetensi. Melatih kompetensi itu perlu usaha dan bertahap, salah satu lembaga pendidikan yang peduli dengan kompetensi tenaga kesehatan adalah STIKES Dharma Landbouw Padang. STIKES Dharma Landbouw Padang yang beralamat di Jalan Jhoni anwar No 29 Ulakkarang Padang saat ini mengelola tiga program studi, prodi pertama D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D3 PIKES), prodi kedua D3 Kebidanan, Prodi ketiga S1 keperawatan, terus melakukan penyempurnaan untuk meningkatkan mutu dan kompetensi mahasiswanya, dan banyak cara yang dilakukan STIKES Dharma Landbouw Padang diantaranya menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan kondisi saat ini, pengembangan SDM seperti mengikuti pelatihan pelatihan, seminar/ lokakarya untuk dosen tetap dan mahasiswa. Dalam hal bentuk penyempurnaan kurikulum yaitu mengaitkanya dengan dunia sains (teknologi). Ketua STIKES Dharma Landbouw Padang Dr Rasyidah Rasyid, MPH menjelaskan bahwa kemajuan teknologi harus diikuti dengan menyediakan sarana dan prasarana saat di perkuliahan sehingga lulusan mampu memahami dan menerapkan teknologi tersebut. Selain kurikulum, kemampuan individu mahasiswa juga perrlu diasah, diantaranya menfasilitasi seluruh mahasiswa untuk bisa praktik di berbagai lembaga kesehatan seperti rumah sakit, baik negeri maupun swasta yang ada di Sumbar dan di luar sumbar (Jakarta, Bandung dan Yogyakarta). Saat praktik lapangan, mahasiswa STIKES Dharma Landbouw Padang dianjurkan menggali ilmu sebanyak-banyaknya untuk mengasah keterampilannya Untuk menyempurnakan semua itu, STIKES Dharma Landbouw Padang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

KOORDINATOR kopertis wilayah X, kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, ketua Yayasan Pendidikan Dharma Landbouw, ketua STIKES Dharma Landbouw beserta senat akademik. Prof Dr Damsar, MAKoordinator Kopertis Wialayah X

Terus Tingkatkan Mutu dan Kompetensi Lulusan

Drg Ahmad Mardanus, MKes

Dinas Kesehatan Sumatera Barat

(BAN- PT) yang telah diraih pada tahun 2011 dengan SK BAN PT No. 012/BAN PT/AK- XI/DPL- III/VIII/ 2011. STIKES Dharma Landbouw Padang Wisudakan 105 Mahasiswa Berkompetensi Pada acara wisuda dan pelantikan lulusan angkatan ke XII Program Studi D3 PIKES dan angkatan ke VI Program Studi D3 Kebidanan yang dilaksanakan di UPI CC Rabu 9 November 2011 Pembantu Ketua Bidang Akademik Dr. Rosmini A Syahrial dalam laporan pendidikanya menyampaikan bahwa lulusan angkatan ke XII dari prodi D3 PIKES berjumlah 30 orang. Sedangkan angkatan ke VI dari Prodi D3 Kebidanan berjumlah 75 orang, sehingga total jumlah lulusan dari STIKES Dharma Landbouw Padang 790 orang yang terdiri dari 482 orang dari Prodi D3 PIKES dan 308 dari Prodi D3 Kebidanan. Saat itu juga disampaikan mahasiswa berprestasi di masing- masing prodi, dari Prodi D3 PIKES. Peringkat pertama diraih Deti Januarisma dengan IPK 3,78, peringkat kedua diraih Sari Nurhasanah

PELANTIKAN Wisudawan /wati Angkatatan XII Prodi D3 PIKES dan Angkatan Ke VI Prodi D3 Kebidanan STIKES Dharma Landbouw Padang

WISUDAWAN Prodi D3 Kebidanan STIKES Dharma Landbouw Padang.

Prof Dr Khalilul Rahman, SpM (k)

Ketua Yayasan Pendidikan Dharma Landbouw Padang

dengan IPK 3,77 , dan peringkat ketiga diraih oleh Rio Herianda dengan IPK 3,73. Sedangkan pada prodi D3 Kebidanan dan peringkat pertama diraih Cici Elva Gusriyanti dengan IPK 3,87, peringkat ke dua diraih Riri Kurniati dengan IPK 3,83, peringkat ketiga diraih Sisri Gusvina dengan IPK 3,83. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat yang diwakili drg. Ahmad Mardanus, M. Kes dalam sambutan tertulisnya mengingatkan agar kompetensi lulusan terus ditingkatkan Koordinator Kopertis Wilayah X Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau Prof. Dr. Damsar, MA mengharapkan pada seluruh wisudawan untuk selalu mengasah keterampilan mereka setiap saat. Karena dengan memiliki banyak pengalaman tentu akan menjadikan tenaga kesehatan yang profesional dan berkarakter. Pesan beliau pada seluruh wisudawan dan wisudawati agar menjaga sikap dalam bekerja. Menurutnya selain kemampuan, sikap melayani dengan baik menjadi kunci keberhasilan bagi tenaga kesehatan. Dalam bekerja nanti berikanlah yang terbaik

KOORDINATOR Kopertis Wilayah X, kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, ketua yayasan Pendidikan Dharma Landbouw Padang, ketua STIKES, senat akademik dan seluruh staf STIKES Dharma Landbouw. Dr Rasyidah Rasyid, MPHKetua STIKES Dharma Landbouw Padang.

SENIN

bagi pasien, karna itu nilai tambah bagi diri sendiri ujarnya. Ketua yayasan pendidikan dharma landbouw Prof. Dr. Khalillul Rahman, Sp. M (K) menyampaikan pada wisudawan agar teliti dalam bekerja. Tenaga professional di bidang kesehatan seperti dokter, Perawat , Bidan sangat membutuhkan tenaga rekam medis yang dapat bekerja bersama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pada kesempatan itu Ketua Yayasan Pendidikan Dharma Landbouw Padang mengucapkan terima kasih kepada Kopertis Wilayah X yang telah membantu STIKES Dharma Landbouw Padang dalam meningkatkan kemampuan dosen melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dan pendidikan lanjutan dosen, serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu STIKES Dharma Landbouw Padang dalam proses pendidikan.(*)

14 NOVEMBER 2011

Dr Rosmini A. Syahrial Pembantu Ketua Bidang. Akademik

CMYK CMYK

SENIN

14 NOVEMBER 2011

SAMBUNGANTerkam Gajah PutihSambungan dari hal. 1Namun, yang terjadi di lapangan, para pemain kerap langsung melepaskan umpan panjang ke depan. Ketika mereka bermain dengan 10 pemain, kita malah tegang. Padahal, selalu saya ingatkan untuk sabar main dari bawah. Tapi, beberapa kali kita malah melakukan long pass. Ini harus diperbaiki, ulasnya. Gol untuk Kakak Di sisi lain, Patrich Wanggai mempersembahkan golnya untuk sang kakak yang sedang menikah. Wanggai kembali bermain cemerlang saat menghadapi Thailand. Seperti dua laga sebelumnya, kontra Kamboja (dua gol) dan Singapura (satu gol), Wanggai juga berhasil menandainya dengan gol. Ia yang menjebol gawang untuk kembali membawa Indonesia unggul atas Thailand di pertengahan babak kedua. Buat kakak saya yang menikah hari ini di Nabire. Gol itu permintaan maaf, karena saya tak bisa datang, ujar Wanggai saat ditanyakan kepada siapa gol itu ia persembahkan. Dengan torehan empat gol dari tiga partai, Wanggai juga mulai digadang-gadang sebagai kandidat kuat top scorer SEA Games jika mampu menjaga ketajamannya. Namun, ia belum mau bicara mengenai kemungkinan itu karena menurutnya yang penting adalah kepentingan tim terlebih dulu. Itu nantilah. Yang penting kita menang. Masalah siapa yang cetak gol, itu kan buat Indonesia juga, ujar pemain dari klub Persidafon Dafonsoro tersebut. Sejauh ini, Wanggai menjadi pemain tersubur Indonesia. Di bawahnya ada Titus Bonai dengan torehan tiga gol. Kedua pemain yang masih setia bikin gol di seluruh laga Merah Putih sejauh ini itu sendiri acap melakukan kombinasikombinasi apik di atas lapangan dalam menggedor pertahanan lawan. Mungkin karena kita sama-sama berasal dari Papua. Jadi, sudah kenal karakter satu sama lain, lugas Wanggai merujuk pada status Tibo sapaan Titus Bonaiyang kini membela klub Persipura Jayapura. Malaysia-Singapura Bersaing Sementara itu, satu tiket sisa dari grup A akan diperebutkan Singapura dan Malaysia, kemarin juga memetik kemenangan 4-1 atas Kamboja. Dalam persaingan berebut tiket sisa, Malaysia ada di atas angin karena memiliki poin tujuh, ran dari SEA Games kali ini. Dari pertandingan pertama sampai hari ini (kemarin, red) permainan tim mengalami perkembangan. Kami mengambil pelajaran dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Dengan pengalaman ini saya yakin ke depan Timnas Kamboja akan lebih baik lagi, bebernya. Sementara itu, Ong Kim Swee pelatih timnas Malaysia menyatakan puas timnya kembali meraih tiga poin dan membuka peluang lolos ke semifinal. Ini hasil yang bagus. Di babak kedua kami memang tampil kurang baik. Tapi yang penting kami bisa meraih kemenangan, kata Ong Kim Swee. Menurut Ong, Kim Swee, dari satu pertandingan ke pertandingan beriktunya timnya terus menunjukkan perkembangan. Salah satu indikasinya adalah dari jumlah gol yang dihasilkan. Di laga pertama Malaysia hanya bisa bermain seri 0-0 melawan Singapura. Setelah itu di laga kedua juara bertahan bisa menang 2-1 atas Thailand dan kemarin sore menang 4-1 atas Kamboja. Ini modal bagus untuk menghadapi Indonesia di laga terakhir nanti, bebernya. (ali/jpnn)

7lebih banyak tiga dari Singapura dengan kedua tim masih memiliki satu laga sisa. Walhasil, untuk bisa lolos Singapura kini mesti berusaha sekuat tenaga menang besar di laga terakhirnya kontra Thailand, agar selisih golnya bisa lebih baik dari Malaysia. Itu pun akan percuma jika saja Malaysia berimbang atau menang lawan Indonesia. Di Grup B, Vietnam dan Myanmar sama-sama memastikan lolos ke semifinal. Keduanya kini tinggal berebut posisi juara grup saja. Tiket tersebut dipastikan menyusul hasil yang hadir di matchday 4, Minggu (13/11), di mana Myanmar melumat Philipina 5-0 dan kemudian Laos membungkam Timor Leste 3-0. Kedua laga itu sendiri dihelat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. Dengan hasil tersebut, Vietnam dan Myanmar kini menempati dua posisi teratas Grup B dengan poin setara, 10 poin. Mengingat semua tim di grup ini tinggal menyisakan satu partai lagi, keduanya pun tidak lagi dapat dikejar Timor Leste (6 poin), Laos (4 poin), Filipina (3 poin) dan Brunei (1 poin). Vietnam dan Myanmar tinggal memastikan posisi juara grup saja di laga terakhirnya nanti. (cp/jpnn)

Thailand Janji tak Main MataSambungan dari hal. 1Kita semua negara sahabat. Kita harus menjunjung tinggi fair play. Jangan khawatir kami akan tetap all out di laga melawan Singapura. Kami datang untuk tampil sebaik mungkin dan menyuguhkan tontonan bagus kepada penonton tak peduli hasil akhirnya kalah atau menang. Kami ingin fair play, sambungnya. Dalam pertandingan kemarin sore tiga gol Malaysia dicetak Ramlan Izzaq Faris menit ketujuh, kapten bakhtiar Baddrol menit ke-36 dan 40 (penalti), serta Wan Zakaria Wan Zaharul menit ke-90. Satu-satunya gol Kamboja dicetak Chhin Chhoeun menit ke-60. Pelatih Kamboja Tae Hoon Lee mengatakan, di laga pemungkas Grup A kemarin sore timnya sudah kehabisan tenaga karena harus bermain empat kali dalam tujuh hari. Tenaga pemain kami habis karena tidak cukup waktu recovery, kata Tae Hoo Lee. Pelatih asal Korsel ini menyatakan timnya yang mayoritas berusia di bawah 20 tahun memetik banyak pelaja-

Pasar Raya Akhirnya DipagarSambungan dari hal. 1mengingat jumlah kios darurat tak memadai. Sekitar pukul 10.30, pemagaran bangunan Pasar Inpres dimulai. Para pedagang langsung mengemasi barang dagangannya, dan dibantu Satpol PP. Sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga turut membantu pedagang mengangkat barang dagangan ke lokasi aman. Sedangkan Wako Fauzi Bahar, terlihat memasang seng pemagaran. Ketika itu, sempat terjadi insiden kecil saat salah seorang pedagang VCD menolak tempatnya dipasang seng. Namun, setelah beberapa tokoh pedagang dan Fauzi Bahar memberikan pengertian, pedagang VCD itu pun mengalah. Untuk apa lagi ribut-ribut, toh semua keluhan pedagang sudah diakomodir. Dulu kami menolak, karena informasi yang sampai ke kami berbeda. Informasi yang kami dapatkan pembangunan Pasar Inpres ini dilakukan agar Pemko bisa cari untung dari pedagang. Namun setelah berdialog dengan wali kota, semuanya tuntas, ujar Roza, dan diamini para pedagang lainnya. Nasril, pedagang Pasar Inpres II di lantai I, berharap Pemko segera menyiapkan lokasi penampungan yang layak bagi pedagang. Kios darurat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol, depan Matahari Dept Store dan balai kota, dinilai cukup menampung seluruh pedagang PAsar Inpres II-IV. Peruntuhan gedung balai kota lama harus disegerakan. Dengan begitu, pedagang juga bisa menempati lokasi itu. Kalau hanya kios darurat, tak mampu menampung semua pedagang, ucapnya. Untuk proses pemagaran selanjutnya, dilakukan bersamaan dengan pemindahan pedagang ke lokasi yang telah disiapkan. Direncanakan, lahan belakang balai kota ditempati 400 pedagang, sedangkan balai kota lama diisi 400 pedagang lainnya. Itu belum termasuk lahan antara kantor balai kota dengan bangunan Pasar Inpres baru. Luas lahan sangat memadai. Jadi, semua pedagang termasuk pedagang kaki lima (PKL) bisa menggunakan tempat itu. Rute angkot tak kami alihkan, angkot tetap melewati jalan Pasar Baru, kata Fauzi. Soal peruntuhan gedung balai kota, menurut Fauzi, akan dilakukan hari ini (14/11). Jika selesai, pedagang bisa menempatinya. Langkah cepat itu harus diambil guna mengejar tenggat waktu 45 hari lagi. Jika proses pemagaran tidak dilakukan, anggaran pembangunan Pasar Inpres ditarik ke pusat. Sudah 2 tahun lebih kita bergulat dengan persoalan ini, saya berharap persoalan ini segera tuntas. Ini kedua kalinya saya merasakan bahagia, pertama saat saya dilantik dan saat Pasar Raya berhasil dipagar, ucapnya. Ketua DPRD Padang Zulherman berharap persoalan pasar dapat segera dituntaskan. Sudah terlalu lama konflik di Pasar Raya. Jika Pasar Raya dibenahi, otomatis ekonomi masyarakat akan kembali mengeliat, katanya. (ayu)

Presiden SBY: Abad Ini Milik...Sambungan dari hal. 1Development Bank (ADB) tidak ada lagi negara miskin di Asia pada 2050. Tumbuhnya organisasi regional dan subregional di sejumlah kawasan juga diyakini mampu menghindarkan potensi konflik dan mengubahnya menjadi peluang. SBY juga meyakini transparansi pemerintahan dan orientasi pada rakyat adalah satu-satunya cara agar pemerintah dapat mengimbangi kecepatan informasi publik. Di era Twitter dan Facebook, setiap orang kini memiliki pasar ide sendiri, yang kecepatannya tidak bisa diimbangi komunikasi resmi antarpemerintah, terang SBY. Pidato SBY tersebut diberikan hanya berselang tiga jam setelah pesawat yang membawa presiden dan rombongan mendarat di Hickam Air Force Base, Honolulu, setelah menempuh 17 jam penerbangan dari Palembang. CEO Summit adalah salah rangkaian KTT APEC ke-19. Presiden SBY mendapat giliran berpidato ketiga setelah PM Tiongkok Hu Jintau dan Presiden AS Barack Obama. Dalam tanya jawab yang dipandu Senior Managing Editor Assosiated Press (AP) Michael Orezkes, Presiden SBY juga menilai tidak zamannya lagi suatu negara menggunakan pengaruhnya karena saat ini dibutuhkan hubungan timbal-balik. Pernyataan tersebut menanggapi pernyataan Presiden Barrack Obama yang menyatakan Amerika Serikat ingin mempertahankan kepemimpinan ekonomi dunia melalui hubungan yang saling menghormati. Kami ingin menunjukkan ekonomi kami yang kompetitif bagi ekonomi global, papar Obama. Presiden kulit hitam pertama AS ini menyatakan, ekonomi AS kini tengah menghadapi banyak tantangan sehingga negaranya memandang hubungan ekonomi dengan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik sangat penting. Komitmen kuat kami terhadap kawasan ini bukan hanya stabilitas keamanan, tegasnya. Obama mengakui pandangan dunia terhadap AS kini cenderung negatif akibat keterlibatan AS lebih dari satu dekade terakhir dalam di perang berbagai negara. Selain berbicara dalam CEO Summit, Presiden SBY juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia dan Perdana Menteri Kanada. Dalam forum yang dihadiri ratusan pebisnis dari kawasan Asia Pasifik ini, SBY juga sempat memperdengarkan lagu baru yang dinyanyikan Sandhi Sandoro. Lagu tersebut termasuk dalam album Harmoni yang diluncurkan pekan lalu, ketika SBY berpidato dalam forum yang digelar Unesco di Cannes, Perancis. Tentang album barunya tersebut, Michael Orezkes sempat menanyakan bagaimana mungkin seorang kepala negara seperti SBY punya waktu luang untuk bermusik dan menciptakan lagu. Sembari tersenyum, SBY mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu produktif, karena hanya mampu menciptakan satu lagu dalam tiga bulan. Bermusik adalah hobi saya, sama seperti kepala negara lain yang hobi memancing, berburu, menunggang kuda, tutur SBY. Lagi pula, hobi sangat penting agar saya tidak terlalu tegang karena memikirkan masalah yang sangat serius, katanya lantas tertawa. (noe/jpnn)

Menyapa AS lewat Batik dan Suasana IndonesiaSambungan dari hal. 1Juara II USD 2.500 dan juara III USD 1.500. Batik Fashion Show yang menjadi pemanis suasana malam itu, juga cukup mengundang decak kagum audiens. Batik sangat mungkin menginternasional dengan cepat, jika terus diperkenalkan dalam suasana yang pas dan desain yang tepat. Saya juga tidak menduga respons publik AS begitu bagus terhadap karya budaya Indonesia itu, ungkapnya. Program batikisasi ini juga akan dilanjutkan dengan lokakarya pada 9-10 November 2011, di Jurusan Tekstil, California College of the Arts, Oakland, California. Seniman batik Linda Fliam dan Agus Ismoyo dari Yogyakarta akan menjadi pengajar selama lokakarya itu. Dinner dengan menu gado-gado, sate ayam dan rendang, itu cukup memikat orang AS. Hatta Rajasa juga langsung menyapa orang-orang AS untuk melihat peta ekonomi dunia di 2025, bahwa ada satu negeri di South East Asia yang akan kekuatan hebat. Itulah Indonesia, yang sekarang sedang dicari banyak terobosan untuk melompat lebih jauh, dengan aneka terobosan debottlenecking. Public Policy Award ini adalah penghargaan untuk bangsa Indonesia. Yang tumbuh dengan penuh kesadaran menjadi bangsa yang terus maju, makin demokratis, menjunjung tinggi civil society, toleran, tidak perlu dipaksa-paksa, apalagi sampai pertumpahan darah, ucap Hatta. Dari kacamata investasi, iklim berbisnis di Indonesia itu kelihatan semakin seksi di mata dunia. Itulah PR yang harus dikebut setelah menerima penghargaan bergengsi di depan tokoh-tokoh penting di AS itu. Pertama, ada kepastian. Kedua, ada kemudahan. Ketiga, ada konsistensi. Setelah tiga syarat itu terbangun dengan baik, kita baru berpikir soal insentif buat investasi, seperti tax holiday, dan lain-lain, semangat Hatta. Hatta melanjutkan, ada 4 hal yang membuat Indonesia semakin cantik, sebagai tempat berinvestasi. Pertama, faktor demografi atau kependudukan. Komposisi penduduk muda produktif di Indonesia sedang baik-baiknya, saat ini sampai 25 tahun ke depan. Indeks usia ketergantungan sangat rendah. Ini yang harus diketahui dunia, agar memanfaatkan human resources yang sedang berada di usia produktif,