kooperatif make a match

7
7/28/2019 Kooperatif Make a Match http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 1/7 Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses  pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas  permasalahan atau konsep yang dipelajari. Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan dalam  pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah mencoba dikembangkan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan hubungan sosial. Ciri khusus pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan, yang meliputi; saling ketergantungan positif, tanggung jawab  perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok (Lie, 2003:30). Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi guru. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

Upload: masharmaster

Post on 03-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 1/7

Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa

kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses

 pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan

siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya

tentang konsep yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi

dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar sendiri-sendiri.

Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri secara bertahap oleh siswa atas

dasar pemahaman sendiri. Karena siswa jarang menemukan jawaban atas

 permasalahan atau konsep yang dipelajari.

Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan dalam

 pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan

kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah mencoba

dikembangkan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius,

falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27).

Sedangkan menurut Ibrahim (2000:2) model pembelajaran kooperatif merupakan

model pembelajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan hubungan

sosial. Ciri khusus pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus

diterapkan, yang meliputi; saling ketergantungan positif, tanggung jawab

 perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok 

(Lie, 2003:30).

Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi

guru. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

Page 2: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 2/7

mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok 

mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan

 jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda

serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif 

mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan

 pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Page 3: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 3/7

Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah make a match. Model

 pembelajaran mencari pasangan (make a match) yaitu model pembelajaran yang

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Model pembelajaran kooperatif tipe make

a match yaitu model pembelajaran mencari pasangan kartu yang merupakan

 jawaban/soal dari kartu yang dimiliki sebelum batas waktu yang ditetapkan. Pada

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match sangat diperlukan ketelitian,

kecermatan, ketepatan dan kecepatan siswa untuk mencari pasangan dari kartu yang

dimilikinya.

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan salah satu

alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe 

make a match sangat cocok digunakan oleh guru untuk melakukan review terhadap

konsep yang telah diajarkannya dengan tujuan dapat meningkatkan partisipasi dan

keaktifan siswa dalam kelas. Dengan demikian siswa belajar tidak hanya

mendengarkan dan guru menerangkan di depan kelas saja namun diperlukan

keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Ada beberapa langkah yang diterapkan dalam menerapkan Model

 pembelajaran kooperatif tipe make a match (dalam Suyatno, 2009 : 121) yaitu :

a.  Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang

cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya

kartu jawaban

 b.  Setiap siswa mendapat satu buah kartu

c.  Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang

Page 4: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 4/7

d.  Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (soal jawaban)

e.  Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin

f.  Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang

 berbeda dari sebelumnya

g.  Demikian seterusnya

h.  Kesimpulan/penutup

Menurut Amin (2011), sintaks model pembelajaran kooperatif tipe make a

match sebagai berikut:

Tahap Awal 

a.  Guru menyiapkan beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review.

 b.  Guru menyiapkan kertas karton yang berbeda warna untuk membuat kartu soal

dan kartu jawaban.

c.  Kartu soal dan kartu jawaban dipotong berbentuk segi empat (seukuran kartu

remi).

d.  Guru menulis pertanyaan pada kartu soal dan jawaban pertanyaan pada kartu

 jawaban.

e.  Kartu soal dan kartu jawaban dibuat dalam jumlah yang sama, agar dapat

dipasangkan.

Tahap Inti

a.  Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, satu kelompok mendapat kartu soal dan

kelompok lainnya mendapat kartu jawaban.

 b.  Setiap siswa dibagikan sebuah kartu soal dan kartu jawaban.

Page 5: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 5/7

c.  Setiap siswa yang sudah mendapat sebuah kartu yang bertuliskan soal atau

 jawaban, memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

d.  Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

e.  Pasangan siswa yang sudah dapat mencocokkan kartunya, kemudian saling

duduk berdekatan.

f.  Siswa yang belum dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak 

dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban), berkumpul dalam kelompok 

sendiri.

g.  Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu-kartu tersebut.

h.  Pasangan siswa mempresentasikan topik yang diperolehnya, yang ditanggapi

oleh kelompok lain.

i.  Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang

 berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

Tahap Akhir 

a.  Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi

 pelajaran.

 b.  Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang kurang memahami

materi pelajaran.

Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan, karena

tidak ada metode pembelajaran yang terbaik. Suatu metode pembelajaran cocok 

untuk materi dan tujuan tertentu, tetapi belum tentu cocok untuk materi atau tujuan

lainnya. Demikian juga dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

Page 6: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 6/7

yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ada beberapa keunggulan dari model

 pembelajaran kooperatif tipe make a match seperti yang dikemukakan oleh Lie

(dalam Isjoni 2009:112) bahwa salah satu keunggulan make a match adalah siswa

mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana

yang menyenangkan dan dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk 

semua tingkatan usia. Sedangkan menurut Sriayu (2009), keunggulan dari model

 pembelajaran make a match yaitu: (a) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam

 proses pembelajaran ; (b) Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis;

(c) Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

Menurut Amin (2011), kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match adalah sebagai berikut:

a.  Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik.

 b. 

Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.

c.  Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

d.  Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

e.  Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi.

f.  Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.

Selain memiliki keunggulan, model pembelajaran make a match juga

memiliki beberapa kelemahan seperti yang diungkapkan Ramadhan (2008) bahwa

kelemahan dari make a match adalah: (a) Diperlukan bimbingan dari guru untuk 

melakukan pembelajaran; (b) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat

mengganggu kelas lain; (c) Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.

Page 7: Kooperatif Make a Match

7/28/2019 Kooperatif Make a Match

http://slidepdf.com/reader/full/kooperatif-make-a-match 7/7

Sedangkan Amin (2011), kekurangan atau kelemahan dari tipe make a match, antara

lain: 

a.  Jika tidak merancangnya dengan baik, maka banyak waktu terbuang.

 b.  Pada awal-awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bila berpasangan

dengan lawan jenisnya.

c.  Jika tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang

kurang memperhatikan.

d.  Harus berhati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak 

mendapat pasangan (bisa saja karena malu).

e.  Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.

f.  Guru perlu persiapan alat yang memadai.