konversi suhu 4 skala
TRANSCRIPT
Konversi Suhu 4 Skala –
Suhu merupakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Sobat hitung
boleh bilang kalau sesuatu yang panas itu suhunya tinggi atau suhunya panas atau
sebaliknya sesuatu yang dingin itu suhunya rendah. Akan tetapi suhu sendiri
punya skala khusus. Suhu punya 4 skala, celcius, reamur, farenheit, dan kelvin
yang semuanya masih digunakan samapai saat ini. Yang jadi pertanyaan lalu
bagimana kemudian mengkoversi suhu di skala yang satu dengan yang lain? misal
jika suhu indonesia sekitar 23o C, harus bernilai berapa, misal sobat iseng ingin
bilang suhu indonesia sekitar sekian reamur. Hehe
Konversi Suhu 4 Skala
Buat memudahkan sobat mengokonversi suhu dari keempat skala tadi, berikut ini
gambar sederhana hubungan antara skala suhu celcius, kelvin, reamur, dan
farenheit.
btw gede banget ya saya bikinnya.. -,-
Dengan melihat gambar di atas kita dapat rumus konversi suhunya sebagai berikut
rumus konversi suhu
kita buat contoh soal konversi suhu biar sobat lebih paham.
Contoh Soal Konversi Suhu 1
Sebuah termometer skala celcius menunjukkan skala 27o C berapa suhunya dalam
kelvin, reamur, dan farenheit. Jawabannya.
Konversi suhu dari celcius ke kelvin
(27-0)/100 = (K -273)/100 (coret seratur di bawah)
27 = K-273
K = 27 + 273 = 300o K
Konversi Suhu Celcius Ke Reamur
(27-0)/100 = (R-0)/80
27/100 = R/80
R = 27/100 x 80 = 21,6o R
Konversi Suhu Celcius ke Farenheit
(27-0)/100 = (F-32)/180
27/100 = F-32/180
F-32 = 27/100 x 180
F-32 = 27/5 x 9
F-32 =48,6
F = 48,6 + 32 = 80,6o F
Contoh Soal Konversi Suhu 2
Coba sobat hitung pada suhu berapakah Celcius dan Farenheit menunjukkan skala
yang sama?
Kita misalkan angka skala tersebut x maka
X-0/100 = X-32/180
X/100 = X-32/180 (100 coret sama 180)
X/5 = X-32/9 (kali silang)
9X = 5 (X-32)
9X = 5X – 160
9X-5X = -160
4X =-160
X = -160/4
X = -40
jadi termometer celcius dan farenheit akan menunjukkan skala yang sama pada
suhu -40o
ASAS BLACK
Jika kita mencampur air panas dan air dingin di dalam sebuah wadah terbuka
(misalnya ember), maka terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air
dingin. Karena wadah terbuka, maka sebagian kalor berpindah menuju udara.
Wadah juga menjadi lebih hangat. Kalor yang dilepaskan oleh air panas, tidak
hanya diserap oleh air dingin, tetapi juga diserap oleh udara dan wadah. Dalam hal
ini, ember merupakan sistem tidak terisolasi.
Apabila kita mencampur air panas dan air dingin di dalam sebuah termos tertutup,
maka terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin. Termos
merupakan sistem terisolasi karenanya tidak ada kalor yang berpindah menuju
udara atau menuju termos. Kalor yang dilepaskan oleh air panas hanya diserap
oleh air dingin hingga campuran air panas dan air dingin mencapai kesetimbangan
termal.
Asas Black
Pengertian
Asas Black menyatakan bahwa dalam sistem tertutup terisolasi, kalor yang
dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi = kalor yang diserap oleh benda bersuhu
rendah.
Rumus asas Black
Qlepas = Qserap
Keterangan : Qlepas = kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi, Qserap =
kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah.
ahun 1799, Joseph Black, seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris melakukan
penyelidikan tentang pelepasan dan penerimaan kalor. Hasilnya adalah teori yang
disebut Asas Black yang berbunyi: "besarnya kalor yang dilepaskan oleh suatu
benda sama dengan besarnya kalor yang diterima oleh benda lain."
Dirumuskan:
Q l e p a s = Q t e r i m a
m x c x Δt = m x c x Δt
Catatan:
Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda tetapi tergantung pada
sifat dan jenis benda tersebut.
Pada setiap penyelesaian soal Asas Black, lebih mudah jika dibuat diagram
alirnya
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan
yang digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L.
Dengan U adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Konverensi Energi Listrik menjadi Energi Kalor
Asas Black merupakan penerapan dari hukun Kekekalan Energi, yaitu jumlah
seluruh energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi bida diubah atau
dikonversi menjadi bentuk energi yang lain.
Contoh: Dispenser dan Water Hitter
Hubungan konversi energi listrik menjadi energi kalor dirumuskan:
W = Q
P x t = m x c x Δt
Keterangan:
W = energi listrik (joule)
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
P = daya listrik (watt)
t = selang waktu pemakaian listrik (sekon)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis zat (joule/kg °C)
ika anda memasukkan termometer raksa ke dalam sebuah wadah yang berisi campuran air dingin dan es, anda akan mengamati setelah bergerak ke bawah, permukaan raksa diam atau tidak bergerak lagi. Permukaan raksa berhenti bergerak setelah mencapai suhu titik lebur air atau titik es atau titik beku air (0 oC). Jika wadah terbuka maka kalor mengalir dari udara bersuhu lebih tinggi menuju campuran es dan air yang bersuhu lebih rendah. Adanya tambahan kalor dari udara menyebabkan es mencair. Selama es mencair, apakah suhu campuran es dan air berubah ? Selama es mencair, suhu campuran air dan es tidak berubah.Apabila campuran es dan air dipanaskan menggunakan api atau pemanas listrik, misalnya, maka semua es berubah menjadi air. Jika terus dipanaskan maka suhu air meningkat hingga mencapai 100 oC. Pada suhu 100 oC, air mulai menguap. Apabila nyala api diperbesar atau air terus dipanaskan, semakin cepat air berubah menjadi uap, sedangkan suhu air tidak mengalami perubahan atau tetap 100 oC. Ini adalah suhu titik didih air, suhu tertinggi yang dapat dicapai air.
Grafik hubungan kalor dengan perubahan suhu dan perubahan wujud air.
AB = Tambahan kalor menaikkan suhu es sampai 0 oCBC = Tambahan kalor mencairkan es menjadi airCD = Tambahan kalor menaikkan suhu air dari 0 oC sampai 100 oCDE = Tambahan kalor menguapkan airEF = Tambahan kalor menaikkan suhu uap
Grafik di atas menunjukkan proses perubahan suhu dan perubahan wujud air selama air menyerap kalor (pada tekanan udara 1 atmosfer). Jika air melepaskan kalor maka proses yang terjadi adalah kebalikan dari proses di atas (tandah panah di balik). Penambahan kalor dari B – C tidak menyebabkan perubahan suhu air tetapi hanya meleburkan es menjadi air. Demikian juga penambahan kalor dari D – E tidak menyebabkan perubahan suhu air tetapi hanya mengubah air menjadi uap. Air hanya salah satu contoh saja. Pada dasarnya semua benda akan mengalami proses perubahan wujud dan perubuhan suhu seperti yang dialami oleh air, jika benda tersebut menyerap kalor. Perbedaannya terletak pada titik beku dan titik didih. Setiap benda mempunyai titik beku dan titik didih yang berbeda. Jika
benda melepaskan kalor maka proses yang terjadi adalah kebalikan dari proses di atas.
Kalor lebur (LF)
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari padat menjadi cair atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari padat menjadi cair (atau cair menjadi padat) :Q = m LF
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LF = kalor lebur (F = Fusion).
Kalor uap (LV)
Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diserap oleh 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi gas atau kalor yang dilepaskan 1 kg benda untuk mengubah wujudnya dari gas menjadi cair. Rumus untuk menentukan banyaknya kalor yang diserap (atau dilepaskan) untuk mengubah wujud benda dari cair menjadi gas (atau gas menjadi cair) :Q = m LV
Keterangan : Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, m = massa benda, LV = kalor uap (V = Vaporization)Kalor lebur dan kalor uap disebut sebagai kalor laten.
Setiap benda mempunyai titik lebur dan titik didih yang berbeda-beda. Kalor lebur dan kalor uap setiap benda juga berbeda-beda.
PERUBAHAN WUJUD BENDA DAN CONTOHNYA
Assalamu’alaikum ...
Selamat bertemu kembali dengan asa generasiku.blogspot.com. pada bahasan Perubahan Wujud Benda (Zat).
Wujud Benda
Wujud benda ( zat) terdiri dari :
1). Benda padat contohnya : papan tulis, penghapus, es batu, dan sebagainya.
Sifat yang dimiliki benda padat yaitu bentuknya tetap dan mencair jika dipanaskan pada suhu tertentu.
2). Benda cair contohnya : air, bensin, minyak goreng, spirtus, dan sebagainya.
Sifat-sifat benda cair, antara lain:
a. Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya;
b. Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar;
c. Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah;
d. Benda cair menekan ke segala arah;
e. Benda cair meresap melalui celah-celah kecil (kapilaritas).
3). Benda gas contohnya udara
Benda gas tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat dirasakan keberadaannya. Sifat benda gas yaitu :
Bentuknya tidak tetap karena selalu mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya
Menekan ke segala arah
Perubahan Wujud Benda (zat)
Perubahan zat terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu :
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika yaitu perubahan benda tanpa menghasilkan zat baru. Macam-macam perubahan fisika yaitu :
a. Mencair
Mencair atau melebur yaitu peristiwa perubahan zat padat menjadi cair, hal ini karena adanya kenaikan suhu (panas). Contoh
peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan, dan lain-lain.
b. Membeku
Membeku yaitu peristiwa perubahan zat cair menjadi padat, karena adanya pendinginan. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang
dimasukkan dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
c. Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan zat cair menjadi gas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis,
bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis berubah menjadi gas.
d. Mengembun
Add caption
Mengembun adalah peristiwa perubahan benda gas menjadi air. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam
sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak
hujan.
e. Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau sebaliknya. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper)
yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
f. Mengkristal atau menghablur
Mengkristal atau menghablur adalah peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa
berubahnya uap menjadi salju.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah peristiwa perubahan pada benda (zat) yang menghasilkan zat baru yang berbeda dengan sifat asalnya.
Contohnya pada peristiwa kertas yang dibakar, beri yang berkarat dan sebagainya.