perencanaan roda gigi pada sistem konversi energi angin skala rumah tangga

Upload: yudi-hanyauntukmu

Post on 04-Jun-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    1/37

    PERENCANAAN RODA GIGI PADA SISTEM KONVERSI

    ENERGI ANGIN SKALA RUMAH TANGGA (Kapasitas Pada

    Kecepatan Angin Rendah)

    Daya:

    Putaran:

    DISUSUN

    O

    L

    EH

    YUDI AKHIRNO

    NIM:10C10202004

    JURUSAN MESIN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH,ACEH BARAT

    2012

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    2/37

    LEMBARAN PENGESAHAN

    Perencanaan tugas ini di ajukan untuk memenuhi syarat dari mata kuliah Rancangan

    Elemen mesin II yang terdapat pada kurikulum Fakultas Teknik Jurusan Mesin Universitas

    teuku Umar Alue penyareng,Perencanaan tugas ini di susun oleh:

    Nama: Yudi akhirno

    NIM: 10c10202004

    Jurusan: Teknik Mesin

    Sehubungan denngan hal tersebut di atas maka di bawah ini Dosen Pembimbing tugas

    perencanaan ini telah menyetujui dan mengesahkan tugas perencanaan ini.

    Alue Peunyareng, Januari 2012

    Mengetahui/Menyetujui

    Dosen Pembimbing

    MAIDI SAPUTRA, ST

    NIDN:

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    3/37

    JURUSAN TEKNIIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR

    TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN II

    NAMA: YUDI AKHIRNO

    NIM:10C10202004

    JUDUL TUGAS : Rancangan Sistem Konversi Energi Angin 10 KW

    SPESIFIKASI : Perencanaan Ulang KomponenKomponen Roda Gigi Yaitu Sebagai

    Berikut:

    - Roda gigi- Poros- Spline- Sabuk- Bantalan

    DI TERIMA SOAL PADA TANGGAL :

    SELESAI TANGGAL :

    Alue Peunyareng, Januari 2012

    Dosen Pembimbing

    MAIDI SAPUTRA, ST

    NIDN:

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    4/37

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim............

    Puji syukur kami sanjungkan kepada allah swt dan shalawat beserta salam kepada

    rasullulah saw berkat limpahan rahmatnya penulis dapat menyelsaikan tugas ini yang

    dikerjaan secara berdiskusi di fakultas teknik Universitas Teuku Umar

    Adapun tujuan dari tugas ini adalah untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu

    yang di peroleh dari mata kuliah ELEMEN MESIN II. Dalam hal ini penulis merencanakan

    ulang roda gigi pada sistem transmisi pada sistem konversi energi angin (turbin angin)

    kapasitas 50-kw

    Dalam menyelsaikan tugas ini penuulis banyak mendapat bimbingan dan saran yang

    sangat berguna dari Dosen Pembimbing

    Pada tugas ini penulis masih banyak kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan

    kepada semua pihak agar memberikan masukan demi perbaikan dan kesempurnaaan tugas

    ini.tak lupa pula mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak MAIDI SAPUTRA .ST

    yang ikut serta dalam membimbing dalam menyelsaikan tugas ini.

    Demikianlah yang dapat penulis sampaikan dan penulis saat berharap semoga tugas

    ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Alue penyareng, Januari 2012

    Penulis;

    YUDI AKHIRNO

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    5/37

    DAFTAR ISI

    LEMBARAN PENGESAHAN.......................................................................

    KATA PENGANTAR...................................................................................

    DAFTAR ISI.................................................................................................

    BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1.2. Tujuan Perancangan.......................................................................................... ...........

    1.3. Rumusan Masalah..........................................................................................................

    1.4. Manfaat perancangan....................................................................................................

    BAB II. DASAR TEORI.....................................................................................................

    2.1. Tinjauan umum............................................................................................................2.2. klarifikasi Roda Gigi...................................................................................................2.3. Perbandingan Putaran dan Perbandingan Roda gigi..................................................2.4. Nama dan bagian roda gigi.........................................................................................

    BAB III. METODOLOGI

    BAB IV. PEMBAHASAN

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    6/37

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Sistem konversi energi angin merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk

    mengubah energi potensial angin menjadi energi mekanik poros oleh rotor untuk

    kemudian diubah lagi oleh alternator menjadi energi listrik. Prinsip utamanya adalah

    mengubah energi listrik yang dimiliki angin menjadi energi kinetik poros. Besarnya

    energi yang dapat ditransferkan ke rotor tergantung pada massa jenis udara, luas area dan

    kecepatan angin. Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik

    dibangun oleh P. La Cour dari Denmark diakhir abad ke-19. Setelah perang dunia I, layar

    dengan penampang melintang menyerupai sudut propeler pesawat sekarang disebut kincir

    angin tipe propeler' atau turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di

    Amerika Serikat tahun 1940, ukurannya sangat besar yang disebut mesin Smith-Putman,

    karena dirancang oleh Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen

    Smith Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft(55m) beratnya 16

    ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi salah satu batang propelernya patah pada

    tahun 1945. (Astu Pudjanarso, 2006)

    Pada tahun 2005, cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan

    akan habis dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/produksi pada tahun

    tersebut. Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan

    batubara 147 tahun. Sementara tingginya kebutuhan migas tidak diimbangi oleh kapasitas

    produksinya menyebabkan kelangkaan sehingga di hampir semua negara berpacu untuk

    membangkitkan energi dari sumber-sumber energi baru daterbarukan. (DESDM, 2005)

    Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus

    meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi

    energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Salah satu sumber pemasok listrik, PLTA

    bersama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)

    memang memegang peran penting terhadap ketersediaan listrik terutama di Jawa,

    Madura, dan Bali.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    7/37

    Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya energi yang sangat melimpah,

    salah satunya adalah sumber energi angin. Indonesia yang merupakan negara kepulauan

    dan salah satu Negara yang terletak di garis khatulistiw merupakan faktor, bahwa

    Indonesia memiliki potensi energi angin yang melimpah. Pada dasarnya angin terjadi

    karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah katulistiwa,

    udaranya menjadi panas mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke

    daerah yang lebih dingin. Sebaliknya daerah kutub yang dingin, udara menjadi dingin

    dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi perputaran udara berupa perpindahan

    udara dari kutub utara ke garis katulistiwa menyusuri permukaan bumi dan sebaliknya

    suatu perpindahan udara dari garis katulistiwa kembali ke kutub utara, melalui lapisan

    udara yang lebih tinggi. Potensi energi angin di Indonesia cukup memadai, karena

    kecepatan angin rata-rat berkisar 3,5 - 7 m/s. Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan

    Antariksa Nasional (LAPAN) pada 120 lokasi menunjukkan, beberapa wilayah memiliki

    kecepatan angin di atas 5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara

    Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa.

    Tabel 1.1 Pengelompokkan potensi energi angin, pemanfaatan dan lokasi potensial.

    KELASKec. Angin

    (m/s)

    Daya

    Spesifik

    (W/m)

    Kapasitas

    (kW)

    Lokasi

    Skala Kecil 2,5 - 4,0 < 75 s/d 10

    Jawa, NTB,

    NTT,Maluku,

    Sulawesi

    Skala

    Menengah4,05,0 75 -150 10 -100

    NTB,NTT

    SULSEL,SULTRA

    Skala Besar >5,0 > 150 >100

    SULSEL,NTB,NT

    T,PANTAI

    SELATAN JAWA

    Sumber: LAPAN, 2005

    Pada tahun 2009, kapasitas terpasang dalam sistem konversi angin di seluruh

    Indonesia mencapai 1,4 MW yang tersebar di Pulau Selayar (Sulawesi Utara), Nusa

    Penida (Bali), Yokyakarta, dan Bangka Belitung. Melihat potensi wilayah pantai cukup

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    8/37

    luas, pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia sangat

    mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut (Eko S. Baruna, Pusat data dan Informasi

    ESDM).

    Salah satu pemanfaatan energi angin adalah penggunaan turbin angin yang

    banyak digunakan untuk kebutuhan pertanian, seperti untuk menggerakkan pompa untuk

    keperluan irigasi, serta kebutuhan akan energi yaitu sebagai pembangkit listrik energi

    angin. Berbagai macam penemuan turbin angin sebagai pembangkit energi alternatif

    sudah ditemukan sejak lama dengan berbagai macam bentuk desain. Turbin angin tipe

    savonius adalah salah satu macam turbin angin yang ditemukan sebagai pemanfaatan

    energi angin yang bekerja dengan memanfaatkan kecepatan angin. Bentuk sudu dibuat

    sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan gaya dorong yang akan memutar rotor.

    Besarnya putaran rotor yang dihasilkan berbanding lurus dengan besarnya kecepatan

    angin.

    1.2.Tujuan perancangan

    Dalam suatu perancangan roda gigi pada sistem konversi energi angin kita harus

    menentukan jenis bahan suatu elemen mesin,pada dasar tujuan dari perancangan roda gigi ini

    adalah:

    1.Dapat memilih dan menentukan jenis roda gigi yang cocok dalam suatu rangkaian

    2.Dapat menganalisa gaya-gaya yang bekerja pada roda gigi tersebut

    3.Dapat memilih dan menentukan elemen pendukung yang berkaitan langsung

    dengan rangkaian roda gigi

    4.Dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari roda gigi yang di rencanakan

    1.3. Perumusan masalah

    Pengembangan Energi Listrik Tenaga Angin yang ada di daerah tepatnya di

    Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, NAD. Teknologi kincir angin, memutar generator

    tegangan bolak-balik. Karena kecepatan angin yang berubah-ubah, maka tegangan AC yang

    dihasilkan oleh generator mempunyai frekuensi berubah-ubah pula. Tegangan AC yang

    frekuensinya berubah-ubah ini harus diubah menjadi tegangan DC yang tetap dengan

    menggunakan penyearah. Misalnya untuk daya 10 kW, langkah selanjutnya adalah mengubah

    tegangan DC ini menjadi tegangan AC pada frekuensi 50 Hz dengan menggunakan inverter.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    9/37

    Maka, keluaran yang dihasilkan dari inverter tersebut diparalel dengan jaringan listrik yang

    ada.

    Kecepatan angin pada daerah-daerah di Indonesia memang relatif lebih kecil

    kecepatan angin rata-rata terbesar adalah daerah Nusa Tenggara, 5,5-6,5 m/s. Sedangkan

    pulau-pulau besar di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua

    hanya memiliki kecepatan angin rata-rata antara 2,74,5 m/s.

    1.4. Manfaat perancangan

    Manfaat dari tugas rancangan roda gigi untuk sistem konversi energi angin pada skala

    angin rendah (pemakaian rumah tangga) adalah dapat mengetahui bagaimana cara kerja roda

    gigi yang sebernarnya sehingga mampu merancang roda gigi pada SKEA pada kapasitas 10

    KW untuk pemakaian rumah tangga

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    10/37

    BAB II

    DASAR TEORI

    3.1 Sistem TransmisiSistem transmisi yang digunakan untuk memindahkan daya dan kecepatan dari kincir

    ke generator terdiri dari poros, roda gigi, sabuk dan bantalan.

    3.3.1 Poros

    Poros merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada suatu mesin untuk

    penerus daya dan putaran, hampis semua mesin meneruskan tenaga dengan putaran poros.

    Untuk perencanaan poros diperlukan daya rencana (Pd), dimana daya yang

    ditransmisikan dikalikan dengan dengan factor koreksi (fc) yang berguna sebagai tindakan

    pengamanan.

    ......................................................(1)Dimana:

    Pd = Daya rencana (W)

    fc = Faktor koreksi

    P = Daya yang ditransmisikan (W)

    Putaran (n) poros dapat dihitung dengan persamaan berikut:

    Dimana:

    n = Putaran (rpm)

    v = Kecepatan (m/s)

    d = diameter poros (mm)

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    11/37

    Momen puntir rencana yang terjadi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

    T = 9,74 x 10n

    Pd........................................... ( 3 )

    Dimana ;

    fc = Faktor koreksi

    Pd= Daya rencana (kW)

    n = Putaran poros (rpm)

    Tegangan geser yang diizinkan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

    a =21.SfSf

    B

    .................................................( 4 )

    Dimana :

    B = Kekuatan tarik bahan

    Sf1.Sf2 = Faktor koreksi

    Tegangan geser yang terjadi dapat menggunakan persamaan berikut :

    31,5

    ds

    T ..................................................................( 5 )

    Dimana:

    T = momen puntir (kg/mm)

    ds = diameter poros (mm)

    3.3.2 Roda Gigi

    Roda gigi berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran yaitu dari putaran tinggi

    ke putaran rendah ataupun dari putaran rendah ke putaran yang lebih tinggi, sehingga daya

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    12/37

    yang dihasilkan dari sudu rotor dapat ditransmisikan ke beban yang ingin di

    gerakkan.(Sularso, Kiyokatsu Suga: Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin)

    Klasifikasi Roda Gigi

    Adapun roda gigi diklasifikasikan menurut beberapa hal yaitu:

    1. Menurut letak poros.2. Menurut bentuk alur gigi.3. Menurut arah putarannya.

    1. Menurut Letak PorosPembagian roda gigi menurut letak porosnya ada tiga macam yaitu:

    a. Roda gigi dengan poros sejajar yaitu roda gigi di mana giginya berjajar pada duabidang silinder, kedua bidang silinder tersebut bersinggungan dan yang satu

    menggelinding pada yang lain dengan sumbu tetap sejajar. Adapun roda gigi yang

    termasuk dalam poros sejajar antara lain adalah :

    Roda gigi lurus. Roda gigi luar. Roda gigi miring. Roda gigi dalam dan pinyon. Roda miring ganda. Batang gigi dan pinyon.

    b. Roda gigi dengan poros berpotongan yaitu roda gigi di mana giginya berpotonganpada dua bidang silinder dan kedua bidang tersebut bersinggungan. Adapun roda

    gigi yang termasuk dalam poros berpotongan antara lain adalah :

    Roda gigi kerucut lurus. Roda gigi kerucut miring. Roda gigi kerucut spiral. Roda gigi kerucut miring ganda. Roda gigi kerucut ZEROL. Roda gigi permukaan.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    13/37

    c. Roda gigi dengan poros silang yaitu roda gigi yang kedua sumbunya salingbersilangan namun tidak saling berpotongan dan pemindahan gaya pada permukaan

    gigi berlangung secara meluncur dan menggelinding. Adapun roda gigi yang

    termasuk dalam poros silang antara lain adalah :

    Roda gigi cacing silindris. Roda gigi hiperboloid. Roda gigi cacing selubung ganda. Roda gigi hipoid. Roda gigi cacing samping. Roda gigi permukaan silang.

    Roda gigi menurut letak poros ini, sudah mencakup semua jenis roda gigi yang

    umumnya digunakan dalam transmisi daya dan putaran poros.

    2. Menurut Bentuk Alur GigiPembagian roda gigi menurut bentuk alur giginya dibagi menjadi tiga macam yaitu :

    a. Roda gigi lurus yaitu roda gigi dengan bentuk alur giginya lurus dan sejajar denganporos.

    b. Roda gigi miring yaitu roda gigi dengan bentuk alur giginya memilikikemiringan tertentu.

    c. Roda gigi miring ganda yaitu roda gigi dengan bentuk alur giginya memiliki duakemiringan tertentu yang sama besarnya.

    3. Menurut Arah PutarannyaPembagian roda gigi menurut arah putarannya dibagi menjadi dua macam yaitu:

    a. Roda gigi yang mempunyai arah putaran berlawanan terhadap roda gigi yangdigerakkannya.

    b. Roda gigi yang mempunyai arah putaran yang sama dengan roda gigi yangdigerakkannya.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    14/37

    Untuk menghitung bagian-bagian roda gigi, khususnya roda gigi kerucut dapat

    menggunakan persamaan yang ada dibawah ini:

    Diameter jarak bagi sementara pinion dan roda gigi 0'd dapat dihitung

    menggunakan persamaan berikut:

    i

    ad

    1

    2'0 ........................................................( 6 )

    Dimana:

    i = jumlah gigi

    a = jarak sumbu poros

    Diamater jarak bagi sebenarnya 0d dapat dihitung menggunakan persamaan

    berikut:

    10 zmd ......................................................( 7 )

    Dimana:

    z = jumlah gigi

    m = modul gigi

    Diameter kepala kd dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    mzdk 2 ...............................................( 8 )

    Dimana:

    z = jumlah gigi

    m = modul gigi

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    15/37

    Tinggi Gigi pada roda gigi H dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    kcmH 2 .................................................( 9 )

    Dimana:

    z = jumlah gigi

    m = modul gigi

    ck = kelonggaran puncak gigi

    Tinggi kepala kh dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    mxhk 11 .................................................(10)

    Dimana:

    m = modul gigi

    Tinggi kaki roda gigi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    kf cmxh 1 ..........................................(11)

    Dimana:

    Ck = kelonggaran puncak gigi

    m = modul gigi

    Putaran (n) yang ditransmisikan roda gigi 1 adalah dapat dihitung menggunakan

    persamaan berikut:

    n=0

    60000V

    d .....................................................(12)

    Dimana:

    v = kecepatan (m/s)

    d0= diameter jarak bagi sebenarnya (mm)

    Faktor koreksi terhadap kecepatan (fv) dapat dihitung menggunakan persamaan

    berikut:

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    16/37

    Vfv

    3

    3.......................................................(13)

    Dimana:

    v = kecepatan (m/s)

    Gaya tangensial roda gigi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    V

    PFt

    102 ......................................................(14)

    Dimana:

    P = daya yang ditransmisikan (W)

    v = kecepatan (v)

    Beban lentur yang diizinkan bF' dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    1'bF = 2. m. Y. fv.............................................(15)

    Dimana:

    = factor koreksi kecepatanm = modul gigi

    Y = faktor bentuk gigi

    2= tegangan yang diizinkan

    Lebar roda gigi (b) dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    b = m6 ..........................................(16)

    Dimana:

    m = modul gigi

    Tebal gigi (h) dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    17/37

    h =2

    .m......................................................(17)

    Dimana:

    m = modul gigi

    Jarak bagi lingkar t dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    t=Z

    .d............................................................(18)

    Dimana:

    z = jumlah gigi

    d = diameter gigi (mm)

    3.3.3 Bantalan

    Bantalan adalah bagian dari elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros,

    sehingga putaran atau daya bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, cukup kokoh

    untuk memungkinkan elemen elemen lain bekerja dengan baik. Dalam perencanaannya

    bantalaan harus dapat memenuhi beberapa syarat antara lain :

    - Harus dapat menahan beban berat pada poros- Poros harus dapat berputar dengan halus- Harus dapat menahan gaya yang bekerja secara radial, tangensial, dan aksial.- Konstruksi sederhana dan mudah pemasangannya.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    18/37

    Untuk perencanaan bantalan, gaya tangensial yang terjadi, dapat dihitung dengan

    persaamaan berikut:

    Dimana :

    T = Momen puntir poros (kg.mm)

    d = Diameter poros ( mm)

    Untuk faktor kecepatan (fn), dapat dihitung dengan persamaan berikut:

    ( )

    Dimana:

    n = putaran (rpm)

    Faktor umur bantalan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    ( )

    Dimana :

    Lh= Lama pemakaian

    3.3.4 Sabuk Dan Puli

    Sabuk dapat mentransmisikan daya antara dua buah poros yang berjauhan yang

    tidak mungkin ditransmisikan langsung oleh roda gigi. Dalam hal ini transmisi putaran atau

    daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling puli atau poros.

    Kelemahan transmisi sabuk adalah dapat terjadi slip antara puli dan sabuk. Maka

    sabuk tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat.

    Puli adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada sebuah poros yangmemiliki alur diantara dua pinggiran di sekelilingnya. Sebuah sabuk biasanya digunakan pada

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    19/37

    alur puli untuk memindahkan daya. Puli digunakan untuk mengubah arah gaya yang

    digunakan, meneruskan gerak rotasi, atau memindahkan beban yang berat. Sistem puli

    dengan sabuk terdiri dua atau lebih puli yang dihubungkan dengan menggunakan sabuk.

    Sistem ini memungkinkan untuk memindahkan daya, torsi, dan kecepatan, bahkan jika puli

    memiliki diameter yang berbeda dapat meringankan pekerjaan untuk memindahkan beban

    yang berat.

    Gambar 3.4.Sistem Puli dengan Menggunakan Sabuk

    Rangkaian sabuk dan puli dapat digolongkan manjadi:

    1. Sabuk terbukaSabuk terbuka (open belt drive) digunakan untuk menghubungkan dua poros sejajar

    yang berputar dengan arah yang sama. Jarak kedua sumbu poros besar, sehingga sisi kencang

    sabuk harus ditempatkan di bagian bawah.

    2. Sabuk silangSabuk silang (cross or twist belt drive) disebut juga sabuk puntir, digunakan untuk

    dua poros sejajar dengan putaran berlawanan arah. Perlu diperhatikan, bahwa terjadi

    persinggungan sabuk yang akan menimbulkan pengikisan sabuk satu sama lain. Untuk

    menghindarinya poros-poros harus mepunyai jarak makasimum 20 x lebar sabuk, dengan

    kecepatan dibawah 15 m/s.

    3. Sabuk seperempat putaran

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    20/37

    Sabuk seperempat putaran (quarter turn belt drive) digunakan untuk poros tegak lurus

    dan berputar pada suatu arah tertentu. Jika dikehendaki arah lain perlu dipasang puli pegarah

    (guide pulley). Untuk mencegah lepasnya sabuk, lebar bidang singgung puli harus lebih besar

    atau sama dengan atau sama dengan 1,4 lebar sabuk.

    4. Sabuk dengan puli pengencangSabuk dengan puli pengencang, digunakan pada poros sejajar dengan sudut kontak

    yang kecil.

    5. Sabuk komponSabuk kompon (compound belt drive) digunakan untuk meneruskan daya dari suatu

    poros ke poros lainnya melalui beberapa puli.

    6. Sabuk bertingkatSabuk bertingkat digunakan jika dikehendaki perubahan kecepatan poros yang

    digerakan pada waktu poros penggerak berputar pada kecepatan konstan

    7. Sabuk dengan puli pelepasSabuk dengan puli pelepas digunakan jika dikehendaki menjalankan atau

    menghentikan poros mesin tanpa mempengaruhi puli penggerak. Puli yang terpasak pada

    mesin disebut fast pulley, dan puli yang berputar bebas disebut loose pulley.

    8. Sabuk V.Sabuk V terbuat dari karet dengan penampang trapezium, yang didalamnya terdapat

    tenunan tetoron atau sejenis bagian inti untuk memberikan kekuatan tarik yang besar.

    Untuk perencanaan sabuk dan puli diperlukan parameter sebagai berikut:

    Diameter poros puli (ds)Untuk besar diameter poros pada puli dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

    berikut :

    3/1

    1.5

    TCbKtd

    a

    s

    (22)

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    21/37

    Dimana :

    Kt = Faktor koreksi untuk momen puntir, dipilih untuk sedikit tumbukan.

    Cb = Faktor koreksi untuk pembebanan lentur, bila terjadi beban lentur.

    Diameter luar puli (dk)Diameter luar puli dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    dk= dmin+ (Kt . K)............(23)

    Dimana:

    Dmin = Diameter minimum (mm)

    Kecepatan Sabuk (v)

    1000.60

    ..1min

    ndv

    (24)

    Dimana:

    n = putaran (rpm)

    dmin= diameter minimum (mm)

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    22/37

    BAB III

    METODELOGI

    Dalam perencanaan blade kincir angin menggunakan persamaan Drag Force. Blade

    yang direncanakan sebanyak 4 buah blade,dan ukuran dari bladetersebut adalah:

    Gambar 2.1.Blade kincir angin

    Gambar 2.2. Ukuran blade kincir angin

    Dalam perencanaan sistem transmisi kecepatan, daya dan gaya dari kincir ke

    generator ditransmisikan menggunakan roda gigi. Dari roda gigi kemudian daya dan gaya

    ditransmisikan melalui puli dan sabuk ke generator.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    23/37

    Beberapa elemen mesin yang digunakan dalam perencanaan kincir angin ini adalah

    poros, roda gigi, bantalan.

    a. PorosPoros yang direncanakan sebanyak dua buah yaitu, poros input yang terhubung

    langsung dengan blade dan poros output yang berfungsi untuk meneruskan daya dan gaya.

    b. Roda GigiRoda gigi yang digunakan merupakan jenis bevel gear atau roda gigi kerucut,

    berjumlah 4 buah. Dua buah terletak pada siku pertama dan 2 buah lagi terletak pada siku

    kedua.

    c. BantalanBantalan yang direncanakan adalah bantalan gelinding karena bantalan ini

    mempunyai keunggulan pada gesekannya yang sangat rendah. Jumlah bantalan yang

    direncanakan adalah sebanyak 6 buah.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    24/37

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Kincir AnginDaya kincir dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    P = Fd.V

    Dimana:

    Fd = Cd(1/2..A.V2)

    Diasumsikan:

    V = Kecepatan angin (3,4 m/s)

    = Massa jenis (1,2kg/m3)

    A = Luas penampang (0,0 173 m2)

    Cd = Koefisien drag forces (2,3) didipilih berdasarkan tabel drag forces

    (Lampiran A Tabel 1)

    Maka:

    Fd= 2,3 (0,5) (1,2 kg/m3) (0,0173 m2) (3,4 m/s)2

    = 0,275 kg.m/s2

    Dari hasil perhitungan diatas, maka daya kincir angin dapat dihitung.

    P = Fd.V

    = 0,275 kg.m/s2

    = 0,938 Watt

    4.2 Poros

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    25/37

    Daya yang ditransmisikan 0,938 W, untuk perencanaan diperlukan daya rencana (Pd)

    dimana daya yang ditransmisikan dikalikan dengan faktor koreksi (fc)yang digunakan sebagai

    tindakan pengamanan daan dapat dicari dengan persamaan berikut:

    Pd= fc. P

    Dimana: fcdiambil 1,2 untuk daya maksimum (Lampiran A Tabel 2), maka:

    Pd= 1,2 x 0,938

    = 1,256 W

    Dalam perencanaan ini diameter poros direncanakan sebesar 20 mm, sehingga

    putarannya (n) dapat dihitung:

    = 54,14 rpm

    Momen puntir yang terjadi pada poros dapat dihitung menggunakan persamaan

    berikut:

    T = 20,23 kg.mm

    Bahan poros yang digunakan dalam perencanaan ini adalah, S30C dengan kekuatan

    tarik (B) = 48 kg/mm2. Maka faktor keamanan bahan adalah:

    Sf1= 6,0 ; untuk baja karbon S-C

    Sf2= 2,0 : karena pengaruh kosentrasi tekanan kekerasan permukaan.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    26/37

    Tegangan yang diizinkan (a), pada poros dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

    Tagangan geser () yang terjadi dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

    Dari perhitungan diatas tegangan yang diizinkan untuk poros sebesar 4 kg/mm2

    dan tegangan yang diterima oleh poros sebasar 0,012 kg/mm2 sehingga perencanaan ini

    dianggap baik.

    4.3 Roda GigiRoda gigi yang digunakan merupakan jenis bevel gear atau roda gigi kerucut yang

    berjumlah 4 buah. Dua buah terletak pada siku pertama dan 2 buah lagi terletak pada siku

    kedua.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    27/37

    Gambar 4.1.Nama Bagian Roda Gigi

    Perencanaan dan Perhitungan Roda Gigi 1 dan 2

    Jumlah gigi dari roda gigi (z)

    Jumlah gigi (z1) = 20 buah

    Jumlah gigi (z 2 ) = 60 buah

    Jarak antara poros utama dan poros output = 60 mm

    Perbandingan gigi (i)20

    60

    1

    2 z

    z= 3

    Diameter jarak bagi sementara roda gigi 0'd

    i

    ad

    1

    2'01

    i

    aid

    1

    2'02

    31

    602'01

    d

    31

    3602'02

    d

    30'01 d mm 90'

    02 d mm

    Diamater jarak bagi sebenarnya 0d 30205,1101 zmd mm

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    28/37

    90605,1202 zmd mm

    Diameter kepala k

    d

    mzdk 211 mzdk 222

    5,12201 kd 5,12602 kd

    331 kd mm 932 kd mm

    Diameter kaki df mck 25.0

    5,125.0 kc

    375.0kc mm

    kcmzdf 2211 kcmzdf 2222

    375,025,12601 df 375,025,12602 df

    25,861df mm 25,862 df mm

    Tinggi pada roda gigi H Tinggi Gigi pada roda gigi H

    375,3375.05,122 kcmH mm

    Tinggi kepala 1kh mxhk 11 1

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    29/37

    Dimana :

    [ ]

    Maka:

    5,14,011 kh

    1,21 kh mm

    Tinggi kaki roda gigi kf cmxh 11 1

    375,05,14,011 fh

    = 1,275 mm

    Faktor bentuk gigi (Y)Faktor bentuk gigi (Y) dapat didapatkan berdasarkan tabel (Lampiran A

    Tabel 3)

    Y1 = 0,320

    Y2 = 0,421

    Putaran (n) yang ditransmisikan roda gigi 1 adalah

    V = 100x60

    n.d 201

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    30/37

    n =01

    60000V

    d

    =30

    3,460000

    n = 2165 rpm

    Faktor koreksi terhadap kecepatan (fv)Kecepatan yang direncanakan adalah 3,4 m/s, maka faktor koreksi terhadap

    kecepatan dapat dihitung.

    Vfv

    3

    3

    4,333

    fv

    468,0fv kg

    Gaya tangensial roda gigi

    V

    PFt

    102

    = kg3,3753,4

    0,01125102

    Bahan roda gigiDalam perencanaan ini diambil bahan untuk semua roda gigi yaitu : S35C dengan

    kekuatan tarik ( B = 52 Kg/mm 2 ) (Lampiran A Tabel 4).

    H B = 149207

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    31/37

    2 = 23 kg/mm2

    Beban lentur yang diizinkan bF' 1'bF = 2. m. Y1 . fv

    = 468,032,05,123

    = 5,16 kg

    Fb2 = 2. m. Y2 fv

    = 468,0421,05,123

    =6,79 kg

    Lebar roda gigi (b)b = 5,16

    = 5,16

    = 9 mm

    tebal gigi (h)h = mm2,35

    2

    .1,5

    2

    .m

    jarak bagi lingkar 1t

    1t =

    1

    01

    Z

    .d

    2

    02

    2

    .

    Z

    dt

    = mm4,2820

    303,14

    =

    60

    9014,3 = 6,28 mm

    jarak sumbu poros (a)

    a = 2

    dd0201

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    32/37

    =2

    9030 = 60 mm

    Pemeriksaan keamanan6

    1,5

    9

    m

    b

    3,39

    30

    b

    d

    Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui aman atau tidak dengan persyaratan

    dibawah ini :

    6,0m

    b

    5,1b

    d

    Maka:

    6,06

    5,13,3

    Dengan demikian roda gigi reduksi ini adalah aman untuk digunakan.

    Perencanaan Dan Perhitungan Roda Gigi 3 dan 4

    Perencanaan roda gigi 3 dan 4

    Diameter gigi (d3) = 20 mm Tebal gigi (h) = 2,35 mm Lebar (b) = 9 mm Tinggi gigi (H) = 3,75 mm

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    33/37

    - Tinggi kepala (hk) = 1,5 mm- Tinggi kaki (hf) = 1,875 mm

    Jumlah gigi (Z3) dan (Z4) = 15 Putaran yang ditransmisikan oleh roda gigi 3 adalah

    3

    60000

    d

    vn

    2014,3

    600004,3

    n

    4.4 BantalanBantalan yang direncanakan dalam perencanaan ini adalah bantalan gelinding.

    Untuk menghitung gaya tangensial yang terjadi, dapat dihitung dengan persaamaanberikut:

    Dimana :

    T = Momen puntir poros (20,23 kg.mm)

    d = Diameter poros (20 mm)

    Gaya radial (Fr) yang terjaditgFF tr

    Dimana sudut tekan kerja yang direncanakan 18oantara cincin bola maka,

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    34/37

    kgtgFr 65,018023,2

    Beban ekuivalen dinamis (Pr)arr FYFVXP

    Dimana :

    X = Faktor beban radial, 0,56

    V = 1

    Fa = Diabaikan karena tidak ada beban aksial pada bantalan gelinding ini

    dengan roda gigi lurus.

    Maka:

    065,0156,0 rP

    = 0,364 kg

    Untuk faktor kecepatan (fn), dapat dihitung dengan persamaan berikut:

    ( )

    ( )

    Faktor umur bantalan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: ( )

    Dimana :

    Lh = Lama pemakaian adalah (20000-30000), dengan pemakaian terus menerus.

    Pemakaian direncanakan 20.000 jam.

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    35/37

    ( )

    Kapasitas nominal dinamis spesifik, ( C )2,0

    4,3364,0

    n

    hr

    f

    fPC

    = 6,18 kg

    4.5 Sabuk Dan PuliParameter yang akan dihitung untuk sabuk dan puli antara lain:

    Momen rencana (T)Momen rencana pada poros puli dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    n

    PdT 51074.9

    Dimana:

    Pd= 1,256 W

    n = 3248 rpm

    Sehingga:

    3248

    256,11074.9 5T

    kWT 64,376

    Diameter poros puli (ds)Untuk besar diameter poros pada puli dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

    berikut :

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    36/37

    3/1

    1.5

    TCbKtd

    a

    s

    Dimana:

    Kt = 1.5 (faktor koreksi untuk momen puntir, dipilih untuk sedikit tumbukan)

    Cb = 1.2 (faktor koreksi untuk pembebanan lentur, bila terjadi beban lentur)

    Maka:

    3/1

    64,3762.15.14

    1.5

    sd

    mmds 52,9

    Dari hasil perhitungan diameter poros maka besar diameter yang akan kita ambil

    adalah 20 mm.

    Diameter minimum puli (dmin)Untuk diameter minimum puli dapat kita ambil 145 (Lampiran A Tabel 5) karena

    jenis/tipe penampang sabuk yang kita pilih adalah tipe B.

    Diameter luar puli (dk)Diameter luar puli dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

    dk= dmin+ (Kt . K)

    Dimana:

    K = 5,5 ( Lampitan A Tabel 6)

    Maka :

    dk= 145 + (1.5 5.5)

  • 8/13/2019 Perencanaan Roda Gigi Pada Sistem Konversi Energi Angin Skala Rumah Tangga

    37/37

    dk= 153.25 mm

    Kecepatan Sabuk (v)

    1000.60

    ..1min

    ndv

    Maka :

    )/(6,241000.60

    3248.145.14,3

    sm

    v

    Untuk konstruksi yang baik dan aman maka, kecepatan sabuk harus lebih kecil dari 30

    m/s. Sehingga perencanaan ini dianggap baik