kontrol morfologi pada pembentukan endapan nikel laterit

2
KONTROL MORFOLOGI PADA PEMBENTUKAN ENDAPAN NIKEL LATERIT, STUDI KASUS PULAU GEE DAN PAKAL Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-06-08 15:57:54 Oleh : JOGI F. SAMOSIR (NIM 12104098), S1 - Department of Mining Engineering Dibuat : 2008, dengan 9 file Keyword : kontrol morfologi, endapan nikel laterit Secara umum endapan nikel laterit terbentuk pada daerah Indonesia bagian timur. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya endapan ini, mulai dari iklim, topografi, batuan asal, struktur, reagen-reagen kimia, vegetasi hingga waktu pembentukan. Kesemuanya ini akan saling berhubungan satu sama lain dalam proses pembentukan endapan nikel laterit. Bila ditinjau dari segi kondisi topografi, maka faktor ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan nikel laterit dan juga sangat berpengaruh terhadap ketebalan endapan yang dapat terbentuk. Kondisi topografi akan berpengaruh terhadap kedalaman muka air tanah, dan aliran air dibawah permukaan. Aliran air ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan nikel laterit, dimana bila tidak ada aliran air yang mengalir maka tidak akan ada unsur-unsur yang terbawa dan terendapakan bersamaan dengan aliran air tersebut. Hal ini akan mengakibatkan tidak terbentuknya endapan nikel laterit. Untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam kegiatan eksplorasi maka dilakukan pemodelan dari berbagai data eksplorasi (data eksplorasi Pulau Gee dan Pulau Pakal) sehingga diperoleh suatu hipotesa tentang kondisi yang paling ideal sebagai tempat pembentukan endapan nikel laterit. Hipotesa ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk dapat melakukan suatu kegiatan eksplorasi (dalam hal ini aktivitas pemboran) yang lebih baik dan lebih efisien. Dari pengolahan data diperoleh suatu kesimpulan bahwa pada daerah dengan kemiringan yang sangat landai horizon yang akan terbentuk adalah top soil dan juga akan terjadi perulangan profil, kecuali pada daerah pengamatan ini banyak ditemukan rekahan. Pada daerah

Upload: kurnia12345

Post on 12-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

nikel

TRANSCRIPT

Page 1: Kontrol Morfologi Pada Pembentukan Endapan Nikel Laterit

KONTROL MORFOLOGI PADA PEMBENTUKAN ENDAPAN NIKEL LATERIT, STUDI KASUS PULAU GEE DAN PAKAL

Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2009-06-08 15:57:54Oleh : JOGI F. SAMOSIR (NIM 12104098), S1 - Department of Mining EngineeringDibuat : 2008, dengan 9 file

Keyword : kontrol morfologi, endapan nikel laterit

Secara umum endapan nikel laterit terbentuk pada daerah Indonesia bagian timur. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya endapan ini, mulai dari iklim, topografi, batuan asal, struktur, reagen-reagen kimia, vegetasi hingga waktu pembentukan. Kesemuanya ini akan saling berhubungan satu sama lain dalam proses pembentukan endapan nikel laterit. Bila ditinjau dari segi kondisi topografi, maka faktor ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan nikel laterit dan juga sangat berpengaruh terhadap ketebalan endapan yang dapat terbentuk. Kondisi topografi akan berpengaruh terhadap kedalaman muka air tanah, dan aliran air dibawah permukaan. Aliran air ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan nikel laterit, dimana bila tidak ada aliran air yang mengalir maka tidak akan ada unsur-unsur yang terbawa dan terendapakan bersamaan dengan aliran air tersebut. Hal ini akan mengakibatkan tidak terbentuknya endapan nikel laterit.

Untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam kegiatan eksplorasi maka dilakukan pemodelan dari berbagai data eksplorasi (data eksplorasi Pulau Gee dan Pulau Pakal) sehingga diperoleh suatu hipotesa tentang kondisi yang paling ideal sebagai tempat pembentukan endapan nikel laterit. Hipotesa ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk dapat melakukan suatu kegiatan eksplorasi (dalam hal ini aktivitas pemboran) yang lebih baik dan lebih efisien.

Dari pengolahan data diperoleh suatu kesimpulan bahwa pada daerah dengan kemiringan yang sangat landai horizon yang akan terbentuk adalah top soil dan juga akan terjadi perulangan profil, kecuali pada daerah pengamatan ini banyak ditemukan rekahan. Pada daerah dengan kondisi topografi yang sangat terjal tidak akan ditemukan adanya endapan nikel laterit. Hal ini dikarenakan aktivitas utama yang terjadi pada daerah ini adalah pengikisan oleh erosi air. Daerah yang paling ideal sebagai tempat pembentukan endapan nikel laterit adalah daerah dengan kondisi kemiringan topografi antara 35% sampai 52%