kontribusi asap kendaraan bermotor terhadap kesehatan masyarakat di kota jambi

10
KONTRIBUSI ASAP KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KESEHA TA N MASYARAKAT DI KOTA JAMBI Meyliana Santy, Nova Srikandi *  ABSTRAK  Perencanaan transportasi mutlak diperlukan untuk mendukung aktivitas masyarakat perkotaan saat ini. Penggunaan jasa transportasi akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kota Jambi merupakan salah satu kota kecil namun padat penduduk di Indonesia. Sebagai salah satu kota yang padat penduduk dengan beragam aktivitas, tentunya mereka menggunakan jasa transportasi, baik umum maupun pribadi untuk mempermudah mobilitas mereka. Hal tersebut mengakibatkan kualitas udara di Kota Jambi semakin memburuk, yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap tingkat kesehatan penduduk karena asap buang gas kendaraan bermotor mengandung karbon monooksida (CO), karbon dioksida (CO 2 ) , nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), sulfur dioksida (SO 2 ), timbal (Pb) dan partikulat debu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket (kuisioner), dan studi literatur/studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada  pengaruh yang cukup besar antara emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan masyarakat Kota Jambi. Umumnya, masyarakat menderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), sesak nafas, batuk-batuk, mata perih, dan lain-lain. Jumlah penderita penyakit akibat emisi gas buang kendaraan bermotor akan terus  bertambah seiring dengan menurunnya kualitas udara akibat pertambahan jumlah kendaraan bermotor.  I. PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang  Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin meningkat dengan nilai konsumsi atas barang dan jasa yang meningkat pula sehingga dapat menimbulkan efek terhadap lingkungan hidup. Sebagai contoh, perencanaan transportasi mutlak diperlukan untuk mendukung aktivitas masyarakat perkotaan saat ini. Penggunaan jasa transportasi akan terus meningkat seiring dengan  peningkatan jumlah penduduk dan kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dikarenakan tidak semua fasilitas yang dibutuhkan masyarakat berada  pada satu tempat. Aktivitas transportasi tidak selamanya membawa dampak positif melainkan  juga membawa dampak negatif. Salah satunya yaitu dampak terhadap lingkung an *  Penulis adalah siswa SMA 3 Jambi  Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware. com For evaluation only.

Upload: fatiyazakiyah

Post on 16-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pencemaran Udara

TRANSCRIPT

  • KONTRIBUSI ASAP KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA JAMBI

    Meyliana Santy, Nova Srikandi*

    ABSTRAK

    Perencanaan transportasi mutlak diperlukan untuk mendukung aktivitas masyarakat perkotaan saat ini. Penggunaan jasa transportasi akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kota Jambi merupakan salah satu kota kecil namun padat penduduk di Indonesia. Sebagai salah satu kota yang padat penduduk dengan beragam aktivitas, tentunya mereka menggunakan jasa transportasi, baik umum maupun pribadi untuk mempermudah mobilitas mereka. Hal tersebut mengakibatkan kualitas udara di Kota Jambi semakin memburuk, yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap tingkat kesehatan penduduk karena asap buang gas kendaraan bermotor mengandung karbon monooksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), sulfur dioksida (SO2), timbal (Pb) dan partikulat debu.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket (kuisioner), dan studi literatur/studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang cukup besar antara emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan masyarakat Kota Jambi. Umumnya, masyarakat menderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), sesak nafas, batuk-batuk, mata perih, dan lain-lain. Jumlah penderita penyakit akibat emisi gas buang kendaraan bermotor akan terus bertambah seiring dengan menurunnya kualitas udara akibat pertambahan jumlah kendaraan bermotor.

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin meningkat dengan

    nilai konsumsi atas barang dan jasa yang meningkat pula sehingga dapat

    menimbulkan efek terhadap lingkungan hidup. Sebagai contoh, perencanaan

    transportasi mutlak diperlukan untuk mendukung aktivitas masyarakat perkotaan

    saat ini. Penggunaan jasa transportasi akan terus meningkat seiring dengan

    peningkatan jumlah penduduk dan kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan

    hidup. Hal ini dikarenakan tidak semua fasilitas yang dibutuhkan masyarakat berada

    pada satu tempat.

    Aktivitas transportasi tidak selamanya membawa dampak positif melainkan

    juga membawa dampak negatif. Salah satunya yaitu dampak terhadap lingkungan

    * Penulis adalah siswa SMA 3 Jambi

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • sekitarnya. Khusus di daerah perkotaan, sektor transportasi merupakan kontribusi

    terbesar polusi udara. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan

    bermotor setiap tahunnya yang sebanding dengan meningkatnya emisi gas buang

    kendaraan bermotor. Keadaan ini dapat diperparah lagi apabila kendaraan bermotor

    tersebut tidak melakukan pemeriksaan emisi dan perawatan secara rutin.

    Kota Jambi merupakan salah satu kota kecil namun padat penduduk di

    Indonesia. Sebagai salah satu kota yang padat penduduk dengan beragam aktivitas,

    tentunya mereka menggunakan jasa transportasi, baik umum maupun pribadi untuk

    mempermudah mobilitas mereka. Hal tersebut yang tidak dapat dihindari. Kualitas

    udara di Kota Jambi semakin memburuk, yang nantinya akan berpengaruh besar

    terhadap tingkat kesehatan penduduk. Untuk itu, perlu dilakukan suatu studi untuk

    mengetahui seperti apa keterkaitan antara transportasi khususnya kendaraan

    bermotor terhadap kesehatan penduduk khususnya di Kota Jambi sehingga lahirlah

    karya tulis ilmiah yang berjudul Kontribusi Asap Kendaraan Bermotor Terhadap

    Kesehatan Masyarakat Di Kota Jambi .

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang karya tulis ilmiah yang telah dijelaskan

    sebelumnya, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai

    berikut :

    1. Bagaimana potensi emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai pencemar udara

    ? ;

    2. Bagaimana peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Jambi tiap tahunnya

    ? ;

    3. Zat apa yang menyebabkan emisi gas buang dari kendaraan bermotor berbahaya

    bagi kesehatan manusia ? ; dan

    4. Bagaimana keterkaitan antara emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap

    tingkat kesehatan masyarakat di Kota Jambi ?

    1.3 Tujuan

    Tujuan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui potensi emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai

    pencemar udara ;

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 2. Untuk mengetahui jumlah peningkatan kendaraan bermotor di Kota Jambi tiap

    tahunnya ;

    3. Untuk mengetahui zat hasil emisi gas buang kendaraan bermotor yang berbahaya

    bagi kesehatan manusia ; dan

    4. Untuk mengetahui keterkaitan antara emisi gas buang kendaraan bermotor

    terhadap tingkat kesehatan masyarakat di Kota Jambi.

    1.4 Manfaat

    Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi atau

    pengetahuan sehingga dapat mengetahui bahaya dari emisi gas buang kendaraan

    bermotor yang digunakan tiap harinya bagi kesehatan manusia itu sendiri. Selain itu,

    karya tulis ilmiah ini juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat kota di

    Indonesia akan pentingnya udara yang bersih dan sehat.

    II. TELAAH PUSTAKA

    2.1 Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

    Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin

    pembakaran dalam maupun mesin pembakaran luar yang dikeluarkan melalui sistem

    pembuangan mesin.

    Proses pembakaran merupakan proses oksidasi yang memerlukan oksigen.

    Untuk menghasilkan tenaga pada kendaraan bermotor berbahan bakar minyak bumi,

    maka terjadi reaksi kimia berupa pembakaran senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon

    yang biasa digunakan adalah oktana. Proses pembakaran pada kendaraan bermotor,

    ikatan hidrokarbon (HC) pada bahan bakar (BB) hanya akan bereaksi dengan

    oksigen pada saat proses pembakaran sempurna dan menghasilkan air (H2O) serta

    karbondioksida (CO2) sedangkan nitrogen akan keluar sebagai N2. Pada dasarnya,

    reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

    C8H18 (oktana) + 25/2O2 8CO2 + 9H2O

    Reaksi tersebut adalah reaksi pembakaran yang terjadi secara sempurna

    walaupun masih terdapat polutan, yaitu karbon dioksida (CO2). Teoritis pembakaran

    sempurna didapat dengan perbandingan udara/BB (Air to Fuel Ratio) adalah 14,7

    dan sering disebut sebagai Stoichiometry, juga sering disebut sebagai perbandingan

    Lambda=1.

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • .

    2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Emisi

    Emisi gas buang tiap-tiap kendaraan bermotor tidak sama satu dengan yang

    lainnya. Perbedaan komposisi kandungan senyawa kimia gas buang kendaraan

    bermotor tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis bahan bakar yang

    digunakan, kondisi mengemudi, jenis mesin (tahun pembuatan dan tipe), alat

    pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi, dan berbagai faktor lainnya. Namun

    faktor yang paling berpengaruh adalah jenis mesin. Dalam hal ini terdapat lima jenis

    mesin, yaitu mesin empat langkah, dua langkah, mesin bensin, mesin diesel, dan

    mesin rotari.

    Bahan bakar juga sangat penting dalam menentukan tingginya emisi suatu

    kendaraan. Contohnya jika kendaraan berkompresi rendah diisi dengan bensin

    beroktan tinggi, maka mesin akan lebih cepat terkena karat. Sehingga kerja mesin

    menjadi kurang optimal. Selain itu kinerja mesin juga tidak meningkat, malah mesin

    menjadi cepat panas dan boros. Dengan tidak efisiennya mesin, emisi pun menigkat

    sehingga polusi semakin bertambah.

    Lalu apabila sebaliknya (mesin kompresi tinggi diisi dengan bensin oktan rendah),

    ledakan akan terjadi beruntun pada ruang pembakaran yang semestinya hanya boleh

    terjadi satu ledakan. Hal ini terjadi karena bensin beroktan rendah lebih cepat

    terbakar sehingga terjadi ledakan beruntun pada ruang pembakaran mesin kompresi

    tinggi. Dengan adanya ledakan tersebut, mesin menjadi rusak dan emisi menjadi

    naik dan polusi pun bertambah.

    2.3 Pencemaran Udara

    Saat ini, masalah pencemaran udara sudah sering didengar, baik di kalangan

    intelektual maupun orang awam. Bahkan masalah pencemaran udara telah menjadi

    masalah dunia, dimana semua orang turut merasakan akibatnya. Polusi atau

    pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat

    energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan

    lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas

    lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi

    kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-

    undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • Definisi tentang pencemaran (polusi) udara telah banyak disampaikan oleh

    beberapa ahli diantaranya Lee dan Parkins. Polusi udara menurut CC. Lee : 1997

    adalah sebagai berikut.

    Air pollution means the presence in the atmosphere of one or more air contaminants in sufficient quantities and of such characteristics and duration as to be injurious to human, plant, or animal life, to health, or to property, or to unreasonably interfere with the enjoyment of life or property

    Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pencemaran (polusi) udara

    adalah masuknya zat lain ke dalam udara, baik disengaja maupun secara alamiah,

    sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang dapat menyebabkan

    gangguan dan atau kerugian terhadap makhluk hidup atau benda-benda di

    sekitarnya. Bahkan sering disampaikan pula bahwa masuknya zat tersebut tidak

    hanya merupakan zat namun juga dapat berupa makhluk hidup, energi atau

    komponen lainnya (berbentuk gas dan atau partikel kecil/aerosol) termasuk juga di

    dalamnya adalah kebisingan yang berasal dari kegiatan manusia atau oleh proses

    alam.

    .

    2.4 Dampak Emisi Gas Buang

    Emisi gas buang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia

    melalui berbagai cara, antara lain dengan merangsang timbulnya atau sebagai faktor

    pencetus sejumlah penyakit. Kelompok yang terkena terutama bayi, orang tua dan

    golongan berpenghasilan rendah biasanya tinggal di kota-kota besar dengan kondisi

    perumahan dan lingkungan yang buruk.Polusi kendaraan mempengaruhi manusia di

    lebih dari satu cara. Emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan bermotor adalah

    racun tidak hanya untuk manusia, tetapi untuk semua makhluk hidup lainnya.

    III. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada :

    Hari, Tanggal : Senin, 18 Juli 2011 dan Jumat, 22 Juli 2011

    Tempat : Dinas Pendapatan Kota Jambi, Dinas

    Kesehatan Kota Jambi, PT PERTAMINA,

    dan BAPEDALDA Kota Jambi.

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 3.2 Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang

    dilakukan penulis kepada staf/pegawai Dinas Pendapatan Kota Jambi, Dinas

    Kesehatan Kota Jambi, PT PERTAMINA, dan Badan Pengendalian Dampak

    Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Kota Jambi dengan mengajukan sejumlah

    pertanyaan. Selain itu penulis juga menggunakan metode angket (kuisioner) yang

    diberikan kepada setiap siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Penulis

    juga menggunakan metode studi literatur/studi pustaka untuk mendukung data-data

    yang telah dikumpulkan.

    3.3 Populasi dan Sampel

    Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kendaraan bermotor di Kota

    Jambi. Sementara, penulis mengambil sampel sebanyak 50 penduduk Kota Jambi

    (baik pengendara maupun bukan) yang merupakan pelajar SMA Negeri 3 Kota

    Jambi yang kemudian akan didata seberapa besar pengaruh asap kendaraan terhadap

    kesehatan mereka masing-masing.

    3.4 Data dan Sumber Data

    Data dan sumber data diperoleh dalam karya tulis ilmiah ini berasal dari

    hasil wawancara yang penulis lakukan. Selain itu, sumber data juga diperoleh dari

    angket yang penulis sebarkan kepada 50 pelajar (baik pengendara maupun bukan).

    Hasil wawancara dan angket tersebut juga berpanduan kepada buku-buku dan

    artikel-artikel yang ada di internet.

    3.5 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan

    menggunakan metode skala, yaitu suatu metode pengambilan data di mana data-data

    yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pernyataan atau pertanyaan

    yang diajukan kepada responden mengenai suatu hal yang disajikan dalam bentuk

    suatu daftar pertanyaan (Koentjaraningrat, 1994 : 173).

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 3.6 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik

    analisis kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis kualitatif data yang berupa reduksi

    data, display data kemudian mengambil kesimpulan dan verivikasi digunakan untuk

    menganalisis hasil wawancara dan hasil penyebaran angket (kuisioner) kepada 50

    pelajar di Kota Jambi.

    Sedangkan teknik analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis data

    dari hasil wawancara yang berupa kenaikan jumlah kendaran bermotor di kota Jambi

    pada tahun-tahun tertentu, jumlah kenaikan dampak dari emisi gas buang kendaraan

    bermotor di Kota Jambi terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan lain-lain

    yang ditulis dalam bentuk persentase dan juga diagram.

    IV. PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Kota Jambi merupakan salah satu kota kecil di Indonesia namun padat

    penduduk. Hal tersebut terjadi karena tidak idealnya perbandingan antara luas

    wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata

    di Kota Jambi dari tahun 2000 hingga 2005 adalah 3,37 %. Pertumbuhan penduduk

    tersebut berbanding lurus dengan tingkat transportasi. Setiap tahunnya, jumlah

    kendaraan bermotor yang berada di Kota Jambi selalu meningkat. Berdasarkan data

    yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Kota Jambi, jumlah kendaraan bermotor

    yang terdaftar di kantor pelayanan pajak kendaraan bermotor tersebut dilampirkan

    dalam tabel berikut.

    Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar Di KPP

    Tahun

    Jenis kendaraan

    Jumlah

    Tatol

    Kendaraan

    Dalam

    (%)

    Roda 4 Roda 2

    2005 51.433 359.816 411.249 10,30 %

    2006 56.966 441.601 498.567 12,48 %

    2007 63.311 529.886 593.197 14,85 %

    2008 73.015 657.084 730.099 18,28 %

    2009 80.752 730.012 810.764 20,30 %

    2010 90.672 859.727 950.399 23,79 %

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • Total 3.994.275100%

    Sumber : Dinas Pendapatan Kota Jambi

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan, baik roda 4

    maupun roda 2 selalu meningkat setiap tahunnya dengan kenaikan rata-rata sebesar

    2,70 % tiap tahunnya atau sama dengan sekitar 107.845 buah kendaraan bermotor

    setiap tahun.

    Sementara itu, berdasarkan data yang penulis dapat dari Badan

    Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Kota Jambi, untuk saat

    ini, kualitas udara ambien kota Jambi masih berada pada ambang batas normal

    (baik). Namun, akan terjadi kecenderungan yang meningkat pada trend

    pertumbuhan ambang batas kualitas udara. Hingga pada tahun tertentu, ambang

    batas ini akan melebihi ambang batas normal (baik) karena terjadi peningkatan

    jumlah kendaraan bermotor seiring dengan berjalannya waktu. Dari sampel

    kendaraan bermotor sebanyak 504 unit yang diambil BAPEDALDA untuk uji emisi

    pada tahun 2008, sebanyak 135 unit atau 26,8 % kendaraan tidak lulus uji emisi.

    Hal ini jugalah yang menyebabkan semakin tingginya tingkat polusi udara di Kota

    Jambi.

    4.2 Pembahasan

    Bahaya gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan tergantung dari

    toksisitas (daya racun) masing-masing senyawa dan seberapa luas masyarakat

    terpajan olehnya. Pada umumnya istilah dari bahaya terhadap kesehatan yang

    digunakan adalah pengaruh bahan pencemar yang dapat menyebabkan

    meningkatnya resiko atau penyakit atau kondisi medik lainnya pada seseorang atau

    kelompok orang. Pengaruh ini tidak dibatasi hanya pada pengaruhnya terhadap

    penyakit yang dapat dibuktikan secara klinik saja, tetapi juga pada pengaruh yang

    pada suatu mungkin juga dipengaruhi faktor lainnya seperti umur.

    Dari hasil penyebaran angket yang penulis lakukan kepada 50 pelajar SMA

    N 3 Kota Jambi (baik pengendara sepeda motor maupun bukan) ternyata didapatkan

    hasil bahwa sebanyak 32 siswa menggunakan kendaraan bermotor (kesemuanya

    adalah beroda dua). Sementara 18 siswa lainnya tidak menggunakan kendaraan

    bermotor melainkan diantar-jemput oleh orang tua mereka.

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • V. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka

    dapat ditarik kesimpulan bahwa asap kendaraan bermotor memiliki pengaruh yang

    cukup besar terhadap kesehatan masyarakat di Kota Jambi. Namun, pengaruh dari

    pencemaran/polusi udara khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya

    dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif. Penyakit yang paling

    umum dan dominan yang diderita oleh masyarakat Kota Jambi adalah penyakit

    saluran pernafasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penyakit

    tersebut akan terus menyerang penduduk Kota Jambi karena jumlah kendaraan

    bermotor terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang

    akhirnya akan memperparah kondisi udara di Kota Jambi.

    5.2. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

    diajukan saran-saran sebagai berikut :

    1. Pemerintah hendaknya lebih serius memperhatikan tentang pengendalian

    pencemaran udara terutama dengan lebih intensif melakukan pemeriksaan gas

    buang (uji emisi) kendaraan bermotor baik untuk roda dua maupun roda empat

    (pribadi maupun dinas) dan mensosialisasikan pentingnya perawatan kendaraan

    bermotor ;

    2. Pemerintah sebaiknya menetapkan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB)

    yang pernah dilaksanakan di Jakarta dimana seluruh lapisan masyarakat tanpa

    terkecuali hanya diperbolehkan menggunakan sepeda ;

    3. Masyarakat hendaknya memiliki prinsip hemat dalam mengonsumsi kendaraan

    bermotor dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menggunakan

    kendaraan umum.

    4. Kepada semua masyarakat yang berkompeten agar menciptakan bahan bakar

    alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti CNG (Compressed Natural Gas),

    LPG, dan minyak nabati.

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arifin, Zainal dan Sukoco. 2009. Pengendalian Polusi Kendaraan.Bandung : ALFABETA

    Sukardjo. 2009. Kimia SMA/MA. Jakarta : PT Bumi Aksara ________. Bahan Bakar Minyak Untuk Kendaraan Bermotor, Rumah Tangga,

    Industri, dan Kapal. Jakarta : PERTAMINA http://ada-blazer.blogspot.com/2009/12/polusi-kendaraan-bermotor.html (diakses

    tanggal 06 Juli 2011) http://cepot.wordpress.com/2006/11/04/analisa-emisi-gas-buang/ ( diakses tanggal 09 Juli

    2011 ) http://forum.otomotifnet.com/otoforum/showthread.php?4911-Polusi-mesin-kendaraan-

    bermotor ( diakses tanggal 06 Juli 2011 )

    http://id.wikipedia.org/wiki/Emisi_gas_buang ( diakses tanggal 09 Juli 2011 )

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara ( diakses tanggal 08 Juli 2011 )

    http://kafemotor.wordpress.com/2007/11/09/bahaya-polusi-kendaraan-bermotor-i/ (diakses tanggal 06 Juli 2011)

    http://radmarssy.wordpress.com/2007/02/06/dampak-polusi-asap-kendaraan-bagi-kesehatan/ ( diakses tanggal 06 Juli 2011 )

    http://sains.kompas.com/read/2009/12/07/07514859/ada.seribu.racun.di.asap.kendaraan (

    diakses tanggal 09 Juli 2011 ) http://techno.okezone.com/read/2011/04/08/56/443806/awas-polusi-kendaraan-sebabkan-

    kerusakan-otak ( diakses tanggal 06 Juli 2011 ) http://www.i-berita.com/hot/awaspolusi-kendaraan-sangat-berbahaya-bagi-kesehatan.html (

    diakses tanggal 06 Juli 2011 ) http://www.ligagame.com/forum/index.php?topic=69747.0;wap2 ( diakses tanggal 09 Juli

    2011 )

    Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.