kontraktor sukses
DESCRIPTION
menjadi kontraktor suksesTRANSCRIPT
Rahasia agar bisa menjadi kontraktor sukses
Menjadi kontraktor bangunan itu tugasnya memecahkan masalah yang dipasrahkan oleh pemberi
tugas yang sering disebut sebagai owner atau pemilik proyek, misalnya merubah tanah kosong
menjadi sebuah area siap pakai yang terdiri dari bangunan lengkap dengan pernah-perniknya.
semua orang dengan mudah bisa menjadi kontraktor, untuk membuat perusahaan PT atau CV
kontraktor juga tidak membutuhkan ijazah tinggi, tapi untuk menjadi kontraktor sukses tidak semua
orang bisa mewujudkanya karena akan ada bermacam permasalahan yang perlu diselesaikan
dengan baik. setidaknya ada beberapa rahasia agar bisa menjadi kontraktor sukses yang bisa
diterapkan untuk memudahkan dalam menggapai cita-cita, untuk itu mari berbagi ilmu dan
pengalaman.
Standar kualitas kontraktor sukses
1. Tepat waktu, menyelesaikan pembangunan sesuai dengan jangka waktu kontrak yang telah
disepakati. jika bisa lebih cepat maka akan lebih baik.
2. Menjaga hubungan baik dengan owner, suplier, masyarakat sekitar dan pihak-pihak yang
terkait dengan kelancaran proyek.
3. Menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya.
4. Standar kualitas bangunan terbaik.
5. Cepat tanggap, jika ada komplain dari owner maka akan lebih baik jika segera diberikan
tanggapan.
6. Jujur, siapapun pasti tidak suka jika dibohongi, jia merugikan pemilik poyek maka selanjutnya
owner akan berpikir dua kali untuk memberikan kepercayaan membangun proyek berikutnya
lagi.
7. Cerdas dalam berkarya, mengerti ilmu bangunan sehingga dapat menyelesaikan pembangunan
dengan baik.
8. Membangun sesuai gambar rencana, apabila ada yang tidak bisa diterapkan maka bisa
mengajukan usulan perubahan gambar.
9. Memilih metode kerja terbaik agar bisa menyelesaikan setiap item pekerjaan dengan biaya
semurah mungkin namun tetap berkualitas bagus dan selesai dalam waktu cepat.
10. Tim proyek yang kompak sehingga bisa bekerjasama dan berkarya dengan maksimal, untuk itu
dibutuhkan pribadi-pribadi berahlak baik sekaligus berilmu tinggi, ditambah lagi adanya jiwa
kepemimpinan yang tepat.
11. Zero accident atau berusaha agar tidak terjadi kecelakaan di proyek. pekerjaan akan terhambat
ketika terjadi kecelakaan, paling tidak ada waktu yang terbuang percuma untuk melakukan
evakuasi. kontraktor yang sering mengalami kecelakaan juga punya resiko black list atau tidak
mendapatkan perizinan untuk bekerja lagi.
12. Pengendalian biaya, waktu dan mutu proyek. untuk proyek besar biasanya ditugaskan personil
khusus untuk melakukan tanggung jawab ini, namun pengendalian proyek tidak akan dapat
berjalan baik tanpa dukungan seluruh personil yang terlibat didalamnya.
13. Kegiatan marketing atau promosi untuk mendapatkan proyek perlu diperhatikan dengan baik,
intinya adalah semakin dekat dengan para owner maka semakin besar kemungkinan untuk
diberi amanat untuk mengerjakan proyek.
14. Mendaftar ke asosiasi kontraktor sehingga jaringan bisnis semakin besar.
15. Menyelesaikan segala perizinan dengan bagus agar tidak mengganggu jalanya kegiatan
proyek.
16. Keamanan proyek juga perlu dijaga dengan baik.
17. Teliti dalam bekerja, mengupayakan agar tidak terjadi kesalahan dalam melaksanakan proyek.
18. Pengaturan trafic manajemen yang baik, yaitu pengaturan lalu lintas proyek agar lebih efisien
dari segi waktu dan biaya.
Itu saja dulu yang bisa disampaikan, rahasia kontraktor sukses lainya tentu saja masih banyak. oleh
karena itu silahkan berdiskusi dan berbagi ilmu tentang dunia kontraktor disini
PERBEDAAN KONTRAKTOR DAN PEMBORONG
Dari segi definisi kata kontraktor sinonim dengan kata Pemborong, definisi lain “Kontraktor” berasal dari kata “kontrak” artinya suatu perjanjian atau kesepakatan kontrak bisa juga berarti sewa, jadi kontraktor bisa disamakan dengan orang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang di kontrak atau di sewa untuk menjalankan order/pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang dimenangkannya dari pihak pemilik proyek yang merupakan instansi /lembaga pemerintahan, badan hukum, badan usaha, maupun perorangan, yang telah melakukan penunjukan secara resmi Berikut aturan-aturan penunjukan, dan target proyek ataupun order/pekerjaan yang di maksud tertuang dalam kontrak yang di sepakati antara pemilik proyek(owner) dengan kontraktor pelaksana.
Scope bidang usaha kontraktor sebenarnya sangat luas,dan setiap kontraktor memiliki focus usaha dan spesialisasi di bidangnya masing-masing misalnya :
1. Kontraktor bidang kontruksi atau di kenal dengan istilah kontraktor bangunan penyedia jasa pelaksana kontruksi
2. Kontraktor bidang pertahanan dan keamanan
3. Kontraktor bidang perdagangan
4. Kontraktor bidang pertambangan
5. Kontraktor bidang jasa tenaga kerja
6. Dan lain sebagainya
Dalam tulisan ini yang akan saya ulas adalah hal dan pengalaman yang berkaitan dengan kontraktor bidang kontruksi atau yang juga dikenal dengan istilah Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi atau bahasa sederhananya adalah kontraktor bangunan, merupakan salah satu bidang usaha yang memberikan jasa pelaksanaan dalam bidang pembangunan. sebagian masyarakat mengistilahkan "kontraktor" sama dengan usaha "Jasa Pemborong Bangunan" yangdiartikan sebagai orang atau badan usaha yang
melayani pengerjaan konstruksi bangunan dengan sistem pembayaran "borongan" atau satu paket pekerjaan bukan harian.atau system gaji.badan usaha jenis Jasa Pelaksana Konstruksi dapat dibagi menjadi 6 (enam) bidang, antara lain :
1. Arsitektur,
2. Elektrikal,
3. Mekanikal,
4. Pekerjaan Terintegrasi,
5. Sipil,
6. Tata Lingkungan
Adapun dilihat dari skala usahanya kontraktor dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Kontraktor skala kecil (Lokal) : omzet (perputaran uang dalam usaha) rata-rata masih di bawah angka 1 milyar Rupiah per tahunnya
2. Kontraktor skala menengah : omzet usaha antara 1 milyar sampai dengan puluhan Milyar Rupiah pertahun
3. Kontraktor skala Nasional : omzet usaha telah mencapai ratusan Ratusan milyar Rupiah hingga trilyunan Milyar pertahunnya
4. Kontraktor skala Internasional : omzet usaha puluhan trilyun ke atas pertahunnya
Wah,wah,wah…, menghitung angka digitnya saja sudah lumayan panjang ya? Yang mau kita bahas disini adalah Kontraktor skala kecil-menengah, kalau skala diatas itu bukan porsi saya mengulasnya, (menyadari kapasitas diri sendiri :). Biarkan saja para pakar dan praktisi selevel itu yang lebih layak untuk mengulasnya.
Dari segi arti kata, menurut saya tidak ada bedanya antara kontraktor dengan pemborong, kontraktor dari bahasa inggris yakni “contractor” sedangkan pemborong adalah arti dari contractor dalam bahasa Indonesia yang bersinonim sama yakni pelaksana proyek/pekerjaan secara paket, bukan orang yang bekerja secara harian atau pekerja formal dan berstatus karyawan/pekerja yang terikat sebagai pihak internal pada orang/Lembaga pemilik proyek, namun kontraktor dan pemborong adalah pihak eksternal yang tidak terikat secara permanen dengan pihak pemilik proyek yang hanya terikat dan bekerja berdasarkan Kontrak yang di buat. Dan ketika kontrak telah di selesaikan maka berakhir pula ikatan kerja antara kontraktor atau pemborong dengan pemilik proyek. Sebenarnya prinsip kerja "Kontraktor" dan "pemborong" adalah sama, yakni sebagai penyedia jasa bangunan, namun kedua istilah gelar profesi tersebut belakangan ini seperti mengalami pembedaan atau keduanya menjadi di bedakan definisi didalam persfektif masyarakat/konsumen pengguna jasa ini seolah-
olah profesi "kontraktor" dan "pemborong" itu berbeda, "kontraktor" di definisikan sebagai perusahaan penyedia jasa bangunan dan "pemborong"didefinisikan sebagai penyedia jasa bangunan yang sifatnya perorangan saja , pembedaan kedua istilah profesi itu mungkin saja disebabkan karena pada waktu-waktu belakangan inibanyak terjadi penyalahgunaan "profesi" mengatas namakan profesi sebagai "pemborong".banyak terjadi seseorang "Tukang bangunan" dengan mudahnya mendeklarasikan dirinya sebagai seorang "pemborong bangunan" hanya karena dia merasa memiliki pengalaman kerja di bidang pertukangan bangunan yang cukup dan merasa mampu membentuk dan mengkoordinir tim kerja bangunannya sendiri untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan borongan dari konsumen/pemilik proyek. agar mendapatkan keuntungan lebih daripada penghasilannya sebagai seorang tukang bangunan saja yang sebenarnya seorang pemborong mengambil keuntungan lebih dari kecepatan kerja dari tim kerjanya sesama tukang bangunan. adapun masyarakat mendefinisikan "kontraktor" adalah pengusaha penyedia jasa bangunan, dan bukan seorang tukang yang bertindak sebagai pemborong bangunan.definisi yang di berikan oleh masyarakt ini sekarang telah menjadi Label pembeda antara "kontraktor" dan "pemborong" dan hal itu berlaku sampai dengan sekarang.sebenarnya sah-sah saja seseorang Tukang mengaku-ngaku sebagai "pemborong"yang sebetulnya maknanya adalah sama dengan "kontraktor". karena memang ujung tombak dari pelaksanaan sebuah proyek pembangunan adalah para tukang bangunan. namun perlu diingat bahwa profesi sebagai "pemborong"/"kontraktor" itu sebenarnya memerlukan pengalaman, wawasan, dan keilmuan yang cukup luas dibanding hanya menguasai teknik-teknik pertukangan semata. karena pekerjaan kontraktor bukan lah sebuah pekerjaan yang mudah, seorang "kontraktor" harus dapat menangani berbagai pekerjaan yang bukan hanya terkait dengan pelaksanaan pembangunan, namun dimulai dari Tahap-tahap tugas:
1. membuat konsep usaha/bisnis kontraktor yang dia terjuni maka untuk hal ini seorang kontraktor memerlukan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Ekonomi,danperusahaan.
2. membuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaannya sebagai landasan sistem yang mengatur mekanisme usahannya
3. memenej sistem Administrasi dan keuangan perusahaan agar didapatkan keteraturanadministrasi dan keuangan perusahaannya.
4. mengatur urusan mengenai promosi dan pemasaran usahanya agar dapat mencapai pangsa pasar yang sesuai dengan usahannya,
5. mengatur sistem pelayanan yang baik dan profesional bagi costumer/ klien/pelanggan
6. membuat perencanan proyek melalui proses pengukuran yang akurat, pembuatan gambararsitektural dan gambar kerja, penyusunan Rencana anggaran biaya Proyek se presisi mungkin guna menghindari kerugian kedua belah pihak baik dari pihak kostumer maupun dari pihak kontraktor sendiri
7. Membuat mengajukan draft kontrak kepada klien/pemilik proyek sesuai dengan lampiran-lampiran yang telah di buat dan di setujui klien/costumer seperti gambar-gambar arsitektural, gambar kerja dan RAB
8. Membuat kesepakatan dengan klien setelah melalui proses negosiasi dan menandatangani kontrak proyek yang merupakan bagian proses yang sangat penting bagi kedua belah pihak, karena sebelum itu kontraktor harus telah memperhitungkan dengan matang segala konsekwensi dari penandatangan kontrak tersebut. dia harus sudah siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga seperti kemungkinan akan merugi, dan sebagainya untuk itu seorang kontraktor harus memiliki back up dana sendiri untuk menutupi kerugian di proyeknya.
9. membuat program kerja proyek yang sistematis agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar tanpa kesalahan, terkoordinasi, terarah, dan tepat sasaran
10. membentuk tim kerja proyek yang terdiri atas supervisi proyek, pengawas, mandor, tukang berjalan lan bangunan, dan pembantu tukang dsb.dan mengatur pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan posisi dan peranannya masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan
11. mengatur suply dan pengadaan peralatan, perlengkapan, bahan-bahan/ material bangunan dengan para supplier, vendor, para pemborong sub pekerjaan dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan urusan-urusan tersebut
12. melakukan fungsi supervisi dan Quality control pekerjaan proyek agar hasil pekerjaan yang dilakukan para pekerja proyek benar-benar sesuai dengan isi kontrak yang telah di tandatangani
13. memberikan lapoan/preview kepada klien/pemilik proyek mengenai perkembangan proggress di proyeknya dan hal-hal penting lainnya yang ingin atau yang perlu diketahui klien berkaitan dengan proyeknya juga untuk menjalin komunikasi yang baik dengan klien/pemilik proyek
14. melakukan evaluasi pekerjaan diproyek secara kontinyu agar senantiasa dapat menyelaraskan seluruh pekerjaan di proyek agar berjalan sesuai program dan guna mengantisipasi jika ada fungsi-fungsi pekerjaan di lapangan yang kurang oftimal, sertasegala kemungkinan yang kurang baik yang dapat menggannggu/menghambat progresspekerjaan di proyeknya
15. memperhatikan sarana, kesejahteraan, dan kesehatan para pekerja proyek guna menunjang pekerjaan
16. melakukan rekuitmen para pekerja sesuai dengan peningkatan kebutuhan tenaga kerja di proyek
17. melakukan PHK bagi para pekerja yang kinerjanya kurang baik/kurang sesuai dengan yang di harapkan
18. melakukan segala kewajiban pembayaran berkaitan dengan pengeluaran proyek secara tepat waktu agar tercipta harmonisasi hubungan antara kontraktor dengan pekerja, supplier, sub kontraktor dsb, guna tercipta hubungan kerja yang baik dan berkesinambungan yang berguna membantu kelancaran usahanya.
19. menserah terimakan hasil pekerjaan kepada klien/ pemilik proyek apabila telah tuntas di laksanakan
20. menampung dan melaksanakan komplain dari klien berkaitan dengan hasil pekerjaan yang telah di serah terimakan sebagai wujud rasa tanggung jawab dan pelayanan yang profesional kepada klien.
mengingat sangat kompleksnya tugas dari seorang kontraktor maka seluruh tugasnya baik yang di lakukan di lapangan maupun di meja kerjanya adalah sama-sama
pentingnya guna mengusahakan keberhasilan proyek-proyeknya yang harus dia pertangungjawabkan sepenuhnya kepada klien/pemilik proyek. malah seringkali pekerjaan yang di lakukannya di balik meja kerjanya sangat menentukan berhasil atau gagalnya pelaksanaan proyeknya sehingga sangatlah naif bila ada yang menyamaratakan antara kontraktor dengan tukang pemborong perorangan bahwa seorang kontraktor harus stand by setiap hari di lapangan sehingga menelantarkan tugas-tugas lainnya yang terkadang lebih penting.karena semua urusan yang menjadi tugas seorang kontraktor saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga dia harus dapat mengatur dan mengkondisikan agar semua tugas-tugasnya dapat dia kerjakan dengan baik tanpa ada tugas yang terbengkalai.Berikut ini tabel Perbedaan antara kontraktor dengan pemborong yang dikenal sebagian masyarakat :
KARAKTERISTIK USAHA
KONTRAKTOR (PERUSAHAAN) PEMBORONG (PERORANGAN)
Sifat usaha Perorangan dan badan usaha Lebih berupa usaha Perorangan
Legalitas usaha
Perusahaan yang memiliki ijin usaha dan Berbadan hukum Seperti CV, PT, coorporation,
dsb
Umumnya tidak memiliki ijin usaha dan bukan
merupakan perusahaan yang berbadan hukum
Tingkat pendidikan terakhir Rata-rata Pelaku usaha Universitas/akademi Sekolah Menengah
Pertama (SMP/SLTP)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD&ART) perusahaan
Umumnya memiliki AD&ART perusahaan yang mengatur
mekanisme Usahanya
Karena tidak berbadan hukum maka tidak memiliki
AD&ART
Kantor Resmi usaha Umumnya memiliki kantor resmi Tidak memilliki kantor resmi
Pengelola/Karyawan/staf usaha
Biasanya Lebih dari 1 orang yang terdiri atas :
Ceo/Owner/Direksi/manejer umum sebagai pimpinan usaha, serta karyawan-karyawan yang memiliki tugas dan bagiannya masing-masing dalam urusan-
Kebanyakan pemborong hanya usaha yang bersifat perorangan, dan mengelola
semua urusan usahanya secara individu, tanpa
dibantu/ memiliki karyawan yang membantu urusan
urusan perusahaan sesuai posisinya masing-masing dalam
perusahaan
usahanya
Struktur oganisasi/kelembagaan
Memiliki struktur organisasi dan rantai kerja (rantai komando)
yang jelas
Tidak memiliki struktur organisasi yang jelas
Fasilitas penunjang usaha
Umumnya memiliki fasilitas penunjang usaha yang cukup
memadai seperti, Ruang kantor, sarana kantor (ATK), sarana
Telekomunikasi dan multimedia, kendaraan kantor, kendaraan,
peralatan proyek lengkap, proyek,gudang, bengkel kerja,
dsb
Umumnya sangat minim Fasilitas penunjang usahanya, dan lebih
banyak menggunakan fasilitas sewaan
Surat ijin usaha (SIUP) Memiliki Surat Ijin Usaha (SIUP) Tidak memiliki surat ijin usaha SIUP
Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP)pribadi & perusahaan
Karena memiliki badan hukum resmi Umumnya memiliki Nomor
Induk Wajib Pajak (NPWP)pribadi & perusahaan
Karena tidak berbadan hukum resmi Umumnya
tidak memiliki Nomor Induk Wajib Pajak
(NPWP)perusahaan
Rekening usaha Umumnya memiliki Umumnya tidak memiliki
Sistem Manajemen usaha
Biasanya sudah memiliki system manajemen usaha yang lebih
Profesional,terencana, sistematis, terarah, dan memilik
program usaha berkesinambungan
Umumnya usaha dikelola secara sederhana dan
system manajemen yang kurang professional, dan tidak memiliki program yg
berkesinambungan
Formalitas kerja Lebih formal dan rutin Kurang formal
Sistem perencanaan proyek
Umumnya Lebih professional dan sistematis, biasanya melalui
proses kajian proyek, analisa, melalui gambar arsitektual,
gambar kerja, dan perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang
menghasilkan perencanaan proyek yang matang dan cukup
Kebanyakan Perencanaan seadanya, Hanya melalui perhitungan sederhana, kurang sistematis dan
kurang akurat
akurat
Wawasan & pengetahuan mengenai Teknik Sipil
Rata-rata cukup menguasai, atau memiki staf atau konsultan yang khusus membidangi dalam
urusan Teknik sipil
Rata-rata kurang menguasai
Kemampuan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)
kebanyakan menguasai, atau memiki staf yang khusus
membidangi urusan Penyusunan RAB proyek
Kebanyakan tidak menguasai
Kemampuan membuat Gambar Arsitektural (3Dimensi, Bestek, dsb.)
Sebagian menguasai atau memiki staf yang khusus
membidangi urusan pembuatan gambar-gambar Arsitektural
Kebanyakan tidak menguasai
Tingkat apresiasi mengenai estetika dan kelayakan bangunan Umumnya cukup baik Umumnya kurang
Sistem penunjukan Proyek
Umumnya kontraktor menginginkan penunjukan
proyek harus melalui kontrak atau Surat Perintah Kerja(SPK)
agar memiliki aturan jelas menjamin hak dan kewajiban kontraktor maupun pemilik proyek guna menghindari, konflik dan permasalahan
hukum yang muncul di kemudian hari
Kebanyakan tidak mementingkan surat
kontrak maupun SPK, sebagian besar tidak memahami mengenai Kontrak maupun SPK,
sebagian lainnya malah menghindarinya karena
kekurang fahaman mengenai pentingnya hal
tersebut
Capital, Asset, modal usaha
Memiliki Capital, Asset, modal usaha sendiri yang cukup memadai sesuai kapasitas
layanan usahanya, sehingga memiliki back up dana untuk mendanai modal awal proyek,
untuk menalangi/ menutupi pendanaan apabila ada
keterlambatan pencairan dana dari pemilik proyek dan yang
terpenting lagi untuk menutupi over head dan defisit dalam anggaran proyek yang ada
Jarang yang memiliki Capital, Asset, modal
usaha sendiri biasanya hanya semata
mengandalkan kucuran dana dari pemilik proyek, dan biasanya kesulitan sekali jika dana dari
pemilik proyek terlambat, dan jika mengalami over head atau defisit dalam
anggaran proyek sehingga seringkali meminta
kucuran dana yang belum waktunya,atau bahkan
meminta pembayaran lebih kepada pemilik proyek dari nilai yang telah disepakati di awal apabila mengalami
defisit
Tingkat komitmen dalam kontrak
Rata-rata cukup tinggi, karena disamping dituntut harus
melaksanakan proyek berdasarkan kontrak hitam
diatas putih/yang berkekuatan hukum, juga untuk membangun
kepercayaan yang baik dari masyarakat terhadap usahanya,
sehingga mengharuskannya berkomitmen penuh terhadap
semua kontrak untuk membentuk imej usaha yang
baik
Rata-rata kurang memiliki komitmen, karena
penunjukan nya sebagai pelaksana proyek jarang
melalui Kontrak atau SPK, penunjukan dan
kesapakatan lebih banyak hanya secara lisan,
sehingga tidak memiliki bukti hukum yang kuat
secara tertulis, hal ini dapat menciptakan celah bagi munculnya konflik dan
pelanggaran
Rata-rata Rasio perbandingan terjadinya Konflik/ permasalahan dengan costumer/pemilik proyek
*Rata-rata Rasio 10 : 3 *Rata-rata Rasio 4 : 3
Rata-rata Tingkat kepercayaan pemilik proyek *70% *30%
Rata-rata tingkat pertumbuhan usaha
*20% *Kurang dari 5%
*data merupakan hasil perbandingan rata-rata yang diambil dari berbagai sumber
Tabel data perbandingan diatas tidak bermaksud mendiskreditkan para pelaku penyedia jasa kontruksi perorangan / pemborong dan data tersebut memang tidak juga bisa di jadikan dasar penilaian yang pasti bahwa umumnya kontaktor memang pasti selalu demikian dan Umumnya pemborong memang pasti selalu seperti itu. Karena Ada pula perusahaan kontraktor yang tidak sekualified seperti yang disebutkan diatas atau biasa di sebut dengan "kontraktor nakal" yakni kontraktor yang hanya mengincar sebesa-
besarnya keuntungan proyek semata sementara pelaksanaan proyeknya sendiri sering di terlantarkan bahkan di tinggal "kabur" dan lari dari pertanggung jawaban proyeknya. yang seperti ini tidak lah pantas disebut kontraktor, tapi lebih pantas di juluki sebagai "calo proyek", padahal ada juga pemborong perorangan yang kinerjanya lebih baik dan professional daripada kontraktor kebanyakan, tapi ya itu pemborong perorangan yang bermental dan berkinerja positif seperti itu “ada tapi Langka” agak sulit menemukannya.Sedangkan jika melihat perbandingan jumlah dari kalangan kontraktor resmi, yakni antara kontraktor “baik” dengan kontraktor”nakal” jumlahnya menurut saya mungkin hampir berbanding seimbang. Bagaimana dengan CV.EMPROS..? terserah pendapat anda namun faktanya bahwa sejak awal usaha kami dirintis enam tahun silam hingga saat tulisan ini di muat, belum pernah sekalipun kami menelantarkan atau meninggalkan proyek/ order “setengah jalan” tapi semua order maupun proyek kami selesaikan hingga tuntas. Dan belum ada tuntutan dari klien-klien yang mengklaim bahwa proyek miliknya yang di percayakan kepada kami tidak kami tuntaskan / di tinggalkan di tengah jalan oleh kami selaku kontraktor. Meskipun untuk tetap bersikap fair seperti ini di perlukan banyak pengorbanan baik secara materiil,dan moriil, namun itu sudah menjadi komitmen kami sebagai wujud profesionalitas kami dalam hal pelayanan terhadap klien-klien kami.semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
MENJADI KONTRAKTOR SUKSES
Untuk menjadi pengusaha kontraktor sukses diperlukan modal yang besar termasuk didalamnya adalah ilmu pengetahuan yang cukup, dengan ilmu maka hidup menjadi mudah. begitulah kata mutiara sederhana yang juga berlaku dalam dunia konstruksi. banyak orang memiliki harta berlimpah secara mendadak entah itu dari undian berhadiah atau bisa jadi mendapat segudang warisan, namun semua itu tidak akan bertahan lama alias cepat habis jika tidak disertai modal ilmu pengelolaan yang bagus. jadi dapat kita simpulkan betapa berharganya nilai ilmu untuk mendukung keberhasilan usaha yang kita kelola. berikut ini sedikit uraian tentang beberapa ilmu yang perlu dipelajari seorang kontraktor sehingga bisa menjadi pengusaha yang berhasil.
Ilmu bangunan untuk kontraktor
Ibarat alat kunci untuk menjadi pengusaha kontraktor, alat untuk melaksanakan setiap pekerjaan yang dipercayakan oleh pemilik bangunan kepada pemborong, ilmu ini dapat kita pelajari secara otodidak dengan terjun langsung ke dunia bangunan untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin. bisa juga diperoleh dengan mengikuti pendidikan formal dibangku kuliah dengan jurusan teknik sipil atau arsitektur.
Ilmu manajemen untuk kontraktor
Dalam menjalankan setiap kegiaatan kita memerlukan orang lain karena mustahil jika kita mengusai semua ilmu yang ada didunia ini, untuk itu perlu mempelajari cara terbaik dalam mengendalikan orang lain agar bisa bekerja sesuai dengan ide-ide yang kita utarakan. untuk itu kita harus mampu bersikap baik dengan semua orang entah itu teman maupun musuh, karena bisa jadi salah satu diantara mereka adalah calon penutup lubang kekurangan yang ada pada diri kita sehingga dapat berkarya dengan maksimal.
Ilmu marketing / pemasaran untuk kontraktor
Setiap usaha yang kita rintis perlu diumumkan kepada masyarakat luas agar dikenal dan terjadi pembelian, tanpa marketing yang bagus maka produk yang selama ini kita buat sebagus mungkin bisa jadi hanya menumpuk digudang tanpa ada yang bersedia membeli. tak kenal maka tak sayang, begitulah kiranya arti penting untuk memperpendek jarak sedekat mungkin dengan konsumen. silaturahmi atau menjaga hubungan baik dengan siapapun bisa menjadi langkah jitu dalam memasarkan barang, jikalau kita tidak mendapatkan manfaat langsung dari silaturahmi maka setidaknya akan mendapat sesuatu yang tidak terduga dikemudian hari, dan hal-hal tak terduga seringkali lebih jitu dalam mengantarkan kita menuju gerbang kesuksesan.
Ilmu perpajakan untuk kontraktor
Usaha yang kita jalani perlu diimbangi dengan pembayaran pajak yang bersih dan sehat, banyak orang melalaikan kewajiban perpajakanya entah itu disengaja maupun memang tidak tahu. perlu diketahui bahwa pemerintah berhak memaksa rakyatnya yang punya usaha cemerlang untuk ditetapkan secara paksa sebagai wajib pajak. Berbagai sanksi dan denda bisa dikenakan sehingga berpotensi untuk mengganggu kelancaran usaha. kalau sudah begini maka bisa menjadi kelimpungan sehingga akhirnya mencari konsultan pajak untuk menyelesaikanya. hal ini tentu tidak akan terjadi jika kita sudah mempelajarinya dari awal.
Ilmu komputer untuk kontraktor
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat membuat pengusaha menjadi tertinggal jauh apabila tidak mampu menguasai ilmu komputer, dalam dunia bangunan misalnya kita memerlukan software CAD untuk membuat gambar pelaksanaan, kita perlukan software office untuk membantu kita dalam membuat surat kepada rekan bisnis maupun internal perusahaan.
Ilmu islam untuk kontraktor
Ilmu sebagus apapun, usaha sebesar apapun, dan seberapa tangguh perjuangan kita dalam menuju pengusaha sukses, namun semua itu tidak akan pernah berhasil menemukan titik terang jika tidak diikuti dengan pengetahuan ilmu islam yang bagus. bisa jadi harta berlimpah kita peroleh namun rasa cukup dan ketenangan seakan masih jauh sehingga terus memikirkan langkah terbaik untuk menggapainya. padahal kebahagiaan tersebut hanya bisa kita dapatkan apabila menyandingkan antara ilmu dan iman islam, keduanya harus sama besar sehingga kita bisa sukses sekaligus bahagia.
Ilmu lainya juga perlu dipelajari kontraktor sehingga memudahkan dalam menjalankan setiap aktifitas usaha, setiap kesulitan pasti ada kemudahan selama kita masih mau belajar, berusaha dan berdoa. intinya adalah bagaimana caranya agar kita bisa memberikan manfaat sebesar mungkin pada dunia, bagaimana carannya agar kita bisa memudahkan aktifitas makhluk apapun di dunia, maka secara otomatis kita mendapatkan jaminan berupa kemudahan hidup dari Tuhan pencipta alam. kalau sudah begini maka usaha apapun yang kita jalankan pasti berhasil menuai kesuksesan
ilmu untuk menjadi kontraktor yang baik di segala bidang
Semua bidang usaha apapun ... ilmu sebagai dasar untuk menjalankan ... perusahan kontraktorapa yang mau anda bangun. jadi anda bisa
Bekerja sebagai kontraktor memang ada yang baik namun banyak juga yang buruk, yang baik tentu akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan hidup dan rezeki yang melimpah serta berkah. namun ketika kita menjadi kontraktor yang buruk dengan melakukan hal-hal terlarang maka secara materi bisa jadi berlimpah namun kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dan selalu merasa kurang atau istilah singkatnya adalah “memiliki tapi tidak menikmati” nah.. disini kita bahas beberapa cara agar bisa menjadi kontraktor yang baik sehingga sukses dalam bekerja serta memperoleh kebBanyak orang ingin berpindah profesi dari karyawan menjadi pengusaha sukses, namun tidak semua orang tahu dan berhasil mewujudkan keinginan tersebut. Sebaliknya banyak juga yang berhasil alih profesi sehingga usaha yang dijalankan dapat menuai keuntungan maksimal. Sebenarnya apa rahasianya agar bisa berhasil mewujudkan cita-cita tersebut? Mari berbagi disini. Sebagai permulaan kita buat terlebih dahulu beberapa hal yang mungkin dapat mempengaruhi keberhasilan usahaahagiaan hidup.Penyebab kegagalan karyawan ingin menjadi pengusaha
1. ola pikir karyawan berbanding terbalik dengan pengusaha, contohnya
seorang karyawan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan gaji yang sudah
ditetapkan sedangkan pengusaha mendapatkan penghasilan sesuai dengan
pekerjaan yang sudah dilakukan. Jadi seorang pengusaha memerlukan
manajemen diri dengan baik.
2. Karyawan membayangkan keterbatasan modal untuk bisa membuka usaha,
sedangkan pengusaha membuka usaha terlebih dahulu sambil menemukan
modal.
3. Kebiasaan hidup aman sebagai karyawan dengan gaji tetap seringkali
membuat takut untuk terjun bebas sebagai pengusaha dengan penghasilan
tidak menentu.
4. Karyawan bekerja menunggu perintah sedangkan pengusaha mencari
perintah untuk bekerja.
5. Lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir. Karyawan yang sudah terbiasa
bergaul dengan sesama karyawan seringkali tidak mendapat semangat atau
dukungan ketika membicarakan masalah keinginan untuk menjadi pengusaha.
6. Belum mengetahui ilmu untuk menjadi pengusaha.
7. Karyawan terlalu banyak berpikir dan membayangkan bermacam kesulitan
jika membuka usaha, terlalu banyak berpikir tanpa disertai tindakan akhirnya
takut memulai usaha. sedangkan pengusaha lebih banyak bertindak karena
kesulitan sudah pasti ada dan bisa dipikirkan sambil jalan untuk dicarikan solusi
terbaik.
8. Dan berbagai macam penyebab lain yang berpotensi menggagalkan
keinginan seorang karyawan untuk jadi pengusaha.Tips pindah profesi dari
karyawan menjadi pengusaha
1. Modal kita untuk menjadi pengusaha sudah diberikan berlimpah oleh
Tuhan. Modal itu tidak selalu dalam bentuk uang, bisa berupa tubuh yang
sehat, hubungan pertemanan yang baik, ilmu yang bermanfaat dan
bermacam modal lain yang seringkali diabaikan padahal sangat mendukung
keberhasilan usaha.
2. Berlatih pengendalian diri dengan melakukan ibadah wajib seperti
shalat dan puasa. Dengan shalat kita juga telah berlatih disiplin dalam
menghargai waktu, berlatih bagaimana melakukan suatu pekerjaan dalam
sebuah kelompok organisasi, dan bermacam pelajaran berharga lainya yang
sangat mendukung keberhasilan usaha.
3. Berlatih memberi dengan melakukan zakat. Pengusaha paling berhasil
itu yang terbesar dalam menebar manfaat, memberi kepada makhluk lain.
Lalu bagaimana bisa menjadi pengusaha sukses jika kita pelit untuk berbagi
manfaat.
4. Banyak membaca buku tentang usaha atau belajar langsung pada
pengusaha yang gagal maupun berhasil.
5. Melihat diri sendiri, apa sebenarnya yang banyak dibutuhkan orang
dari kita, pada bidang apa orang sering minta pertolongan. Disitulah peluang
jenis usaha yang perlu dikembangkan.
6. Berlatih menjalankan usaha saat masih jadi karyawan, bisa dengan
mencari waktu senggang. Atau mempekerjakan orang lain untuk
melaksanakan ide-ide usaha kita. Apabila usaha kita sudah jalan maka
profesi karyawan sudah bisa kita tinggalkan.
7. Banyak berusaha dan berdoa kepada Tuhan, siapa yang bersungguh-
sungguh pasti akan berhasil.
8. Mencari teman atau lingkungan baru yang banyak mempunyai pola
pikir pengusaha, disitu kita dapat belajar dan memperoleh dukungan dalam
memulai usaha.
9. Banyak pengusaha yang lahir karena kondisi kepepet, seperti terkena
PHK, atau tertimpa kesulitan tertentu. Hal ini merupakan modal besar dalam
mendukung keberhasilan usaha. Jadi tetap semangat.
10. Meninggalkan profesi karyawan dengan akhir yang menyenangkan
KISAH SUKSES PENGUSAHA KONTRAKTOR
KISAH SUKSES PENGUSAHA KONTRAKTOR
Maju terus pantang mundur. Prinsip itu rupanya tak
hanya berlaku ketika terjadi peperangan. Namun, semangat tersebut juga bisa diaplikasikan untuk
menjalankan sebuah usaha. Ya, hal itulah yang diungkapkan pengusaha muda bernama Agus Imam
Santosa ini.
Menurutnya, dalam menjalankan roda usaha pasti selalu ada hambatan yang menghalanginya. Tetapi
dengan semangat maju terus pantang mundur, hal itu malah bisa dilewati dan dijadikan sebagai
pembelajaran untuk melakukan langkah selanjutnya.
Faktor keluarga yang semuanya menjadi pebisnis rupanya mengalir ke darah Agus. Karena itu, ia pun
bertekad untuk membuka usaha sendiri dibandingkan bekerja pada orang lain. Padahal, sebelumnya
Agus juga sempat beberapa kali bekerja seperti menjadi entertainer, model, peragawan, bahkan juga
sempat menjadi team leader salah satu produk rokok internasional.
Namun semua itu tak dijadikannya sebagai pegangan hidup. Beberapa kali bekerja di tempat lain
tentunya memberikan hikmah tersendiri baginya sebagai pengalaman untuk membuka usaha sendiri.
Dengan bermula menjadi karyawan, Agus jadi lebih mengerti apa yang diinginkan setiap kliennya.
“Pekerjaan sebelumnya menjadi modal untuk mengetahui bagaimana caranya membuat usaha sendiri
yang lebih baik,” jelasnya.
Akhirnya, di tahun 2000, lelaki kelahiran 1975 ini memutuskan untuk membuka usaha di bidang
kontraktor. Sebelumnya, ia pun menjadi pengusaha hotel yang merupakan turunan dari keluarganya.
Dengan pengalaman yang dimiliki, Agus mampu mengembangkan usaha kontraktornya meningkat
pesat. Ia berhasil mendapatkan tender-tender besar untuk dikelolanya.
Perputaran waktu terkadang membuatnya jenuh dalam menjalankan sebuah bisnis. Untuk itu ia punya
cara agar bisnisnya tetap berjalan. Agus kembali membuat usaha lainnya yang bisa kembali ia
kembangkan menjadi lebih maju. Agus pun membuka bisnis di bidang pengadaan serta jasa kurir.
“Memang kejenuhan terkadang hinggap dalam dunia usaha, tapi kita harus maju terus, untuk itu saya
mencari cara agar kejenuhan tersebut tak menyebabkan usaha yang dikelola menjadi tak berputar
lagi,” jelasnya.
Agus memang sangat fokus dalam menjalankan usahanya. Karena menurutnya, bisnis merupakan
cara untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari hari ke harinya. Caranya, tentu dengan terus
mengembangkan bisnis dengan semangat maju terus pantang mundur.