konten d1417.pdf

84

Upload: letu

Post on 29-Jan-2017

271 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB 1

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMPANG

Wilayah Kabupaten Sampang ter le tak antara 113O08’ - 113

O39’ Bujur Timur, 06

O05’ – 07

O13’

Lintang Selatan. Dengan batas wilayah administrasi terdiri dari :

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah selatan : Selat Madura

Sebelah timur : Kabupaten Pamekasan

Sebelah barat : Kabupaten Bangkalan

Luas wilayah Kabupaten Sampang sekitar 1.233,30 km² yang terdiri dari 14 kecamatan, 6 kelurahan, 180 desa,

949 dusun, 1.074 Rukun Warga (RW) dan 2.281 Rukun Tetangga (RT).

Topografi atau bentuk permukaan bumi dapat digambarkan melalui kelerengan. Kelerengan Kabupaten

Sampang meliputi datar, bergelombang, curam dan sangat curam sebagaimana tabel berikut :

Tabel: Kelerengan Kabupaten Sampang

NO

KECAMATAN

KELERENGAN (Ha)

Datar (0-2%)Bergelombang

(>2-15 %)Curam

(>15-40%)

SangatCuram(>40%)

1 Sreseh 2.721,00 4.474,00 - -

2 Torjun 2.615,00 1.725,50 78,50 -

3 Pangarengan 2.595,63 1.674,37 - -

4 Sampang 5.849,63 985,75 165,62 -

5 Camplong 5,099,00 1.866,00 28,00 -

6 Omben 3,530,93 5,308,92 2.739,80 51,35

7 Kedungdung 3.370,60 7.576,40 1.148,00 213,00

8 Jrengik 3.349,00 2.240,00 493,00 453,00

9 Tambelangan 3.411,50 4.565,00 708,50 321,00

10 Banyuates 2.823,50 9,407,50 1.892,00 -

11 Robatal 301,50 7.364,50 398,00 -

12 Karangpenang 81,50 7.400,50 943,00 -

13 Ketapang 1.173,28 5.580,70 5.399,04 374,98

14 Sokobanah 863,57 7.638,00 1.253,47 1.085,96

Jumlah 37.785,64 64.807,14 15.246,93 2.490,29Sumber : Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kab. Sampang Tahun 2013

Keterangan : (-) tidak ada

Peta Batas Administrasi Kabupaten Sampang

Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sampang

Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Sampang

BAB II

PEMERINTAHAN

Arti Lambang Daerah

MENARA DAN MASJIDKekuatan dalam melaksanakan ajaran agama

BINTANGPancasila khususnya sila

Ketuhanan Yang Maha Esa

TOMBAKJiwa perjuangan untuk mengusir penjajahan

PADI DAN KAPASKesungguhan dalam mewujudkan kesejahteraan,

keadilan dan kemakmuran

PERAHUKebaharian yang bertanggung jawab atas

keamanan demi ketahanan nasional

SAWAHPetani yang ulet demi keselamatan

generasi selanjutnya

TRUNOJOYOJiwa kepahlawanan yang mengutamakan

kepentingan umum

Visi Kabupaten Sampang Tahun 2013-2018 sebagai berikut :

MISI KABUPATEN SAMPANG

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan professional

2. Meningkatkan pelayanan dasar yang berkualitas dan terjangkau

3. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi wilayah sesuai daya dukung lingkungan

4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

NAMA-NAMA PEJABATDI PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

No. NAMA / JABATAN ALAMAT KANTOR

A. MUSPIDA

1BUPATIDrs. K.A. Fannan Hasib

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321017

2.WAKIL BUPATIH. Fadhilah Budiono

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 324951

3.KETUA DPRDKH. Imam Ubaidillah

Jl. Wijaya KusumaTelp. (0323) 325500

4.KOMANDAN KODIM 0828Letkol. Kav. Susanto, S.Ip

Jl. DiponegoroTelp. (0323) 321045 / 321036

5.KAPOLRESAKBP. Yudo Nugroho Sugianto, S.I.K

Jl. JamaluddinTelp. (0323) 321011 / 323567

6.KAJARIAbdullah SH, M. Hum

Jl. Jagung SupraptoTelp. (0323) 321099

7.KETUA PENGADILAN NEGERIJoko Saptono, S.H., M.H

Jl. Jagung SupraptoTelp. (0323) 321511

8.SEKRETARIS DAERAHPuthut Budi Santoso., SH., M.Si

Jl. Jamaluddin 1 ATelp. (0323) 324951

B SEKRETARIAT DAERAH

1.STAF AHLI BIDANG HUKUM DAN POLITIK-

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321011

2.STAF AHLI BIDANG PEMERINTAHANYuliadi Setiyawan., S.Sos., MM

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321011

3.STAF AHLI BIDANG PEMBANGUNAN-

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321011

No. NAMA / JABATAN ALAMAT KANTOR

4.STAF AHLI BIDANG KEMASYARAKATAN DAN SDMdrh. Eny Muharjuni,. MM

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321011

5.STAF AHLI BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN-

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321011

6.ASISTEN PEMERINTAHANDrs. H. R. Soeharjanto, M.Si

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 322012

7.ASISTEN EKONOMI DAN PEMBANGUNANSyamsul Hidayat, SH. Msi.

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 322012

8.ASISTEN ADMINISTRASIA. Rochim Mawardi, SH., MM

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 322013

9.KABAG. TATA PEMERINTAHANAnang Djoenaedi Santoso,. S.Sos., M.Si

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 323338

10.KABAG PEMERINTAHAN DESADidik Adi Pribadi, AP,. MM

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 323920

11.KABAG HUKUMJuwaini, SH

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321887

12.KABAG PEREKONOMIANDrs. Moch. Achmadi, M.Si

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 323334

13.KABAG PEMBANGUNANAbd. Hannan, SH.. M.Si

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 323255

14.KABAG UMUMDrs. R. Chalilurachman, MSi

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321022

15.KABAG. ORGANISASIDrs.Imam Sanusi, M.Pd

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 323337

16.KABAG. HUMAS DAN PROTOKOLYulis Juwaidi, S. Sos. M.Si

Jl. Jamaluddin No. 1 ATelp. (0323) 321887

17.SEKRETARIS DPRDSudarmanta, S.Sos

Jl. Wijaya Kusuma 1 CTelp. (0323) 325500

18.SEKRETARIS KPUMuhadi, SE., MM

Jl. Jaksa Agung SupraptoTelp. (0323) 325512

No. NAMA / JABATAN ALAMAT KANTOR

C DINAS

1.KADIS. PENDIDIKANDrs. Heri Purnomo, MPd

Jl. Jagung Suprapto 77Telp. (0323) 321500 / 323003 /323720

2.KADIS. KESEHATANdr.H.Firman Pria Abadi, MM

Jl. KH. Wahid Hasyim 53Telp. (0323) 322584 / 324840

3.KADIS. SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIH. Abd. Malik Amrullah, SH, M.Si

Jl. RajawaliTelp. (0323) 321164

4.KADIS. PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKADrs. Ali wafa, Msi

Jl. Jagung SupraptoTelp. (0323) 325930

5.KADIS. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPILM. Zuhri, SH., MM

Jl. Kusuma Bangsa 17Telp. (0323) 323062

6.KADIS. KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGADrs. Djuwardi MM

Jl. KH. Wahid HasyimTelp. (0323) 3210059

7.KADIS. PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANGIr. Wahyu Prihartono, MM

Jl. Jagung SupraptoTelp. (0323) 321496

8.KADIS. PU BINA MARGAIr. RPH. Mohamad Zis, MT

Jl. KH. Wahid Hasyim 33Telp. (0323) 321387 / 323148

9.KADIS. PU PENGAIRANIr. Tony Moerdiwanto, Msi

Jl. Kusuma Bangsa 10Telp. (0323) 321142

10.KADIS. KOPERASI DAN UKMDrs. Ec Saryono, MM

Jl. Rajawali 30Telp. (0323) 321026

11.KADIS. DISPERINDAGTAMDrs. H. Misdi, MM

Jl. Diponegoro 52 ATelp. (0323) 321066

12.KADIS. PERTANIANPlt. Syamsul Hidayat, SH. Msi.

Jl. Jagung Suprapto 59Telp. (0323) 321032

13.KADIS. KEHUTANAN DAN PERKEBUNANIr. Singgih Bektiono,. M.Si

Jl. Jagung Suprapto 27Telp. (0323) 322902

14.KADIS. KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKANSri Andoyo Sudono, SH., MM

Jl. Jagung SupraptoTelp. (0323) 321170

15.KADIS. PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN & ASETDra. Suhartini Kaptiati

Jl. Rajawali 4Telp. (0323) 321024

No. NAMA / JABATAN ALAMAT KANTOR

D INSPEKTORAT dan BADAN

1.INSPEKTUR KABUPATENDrs. Nurul Hadi, MM

Jl. Rajawali 36Telp. (0323) 321053

2.KA. BAPPEDAIr. Hari Soeyanto, MM

Jl. Jamaluddin 1 BTelp. (0323) 321538 / 323709

3.KA. BAKESBANG DAN POLITIKDrs. Rudi Setiadi, MM.

Jl. Trunojoyo 21Telp. (0323) 321008

4.KA. BAPEMASDrs. Moh. Amirudin

Jl. Jagung Suprapto 51Telp. (0323) 321358

5.Plt. KA. BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KBDrs. Aji Waluyo, M.Si

Jl. Rajawali 8Telp. (0323) 321139

6.KA. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHDrs.Slamet Terbang, MM

Jl. KH. Wahid Hasyim 43Telp. (0323) 323451

7.KA. BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PPPIr. Sri Wahyuni Yuliati

Jl. RajawaliTelp. (0323) 321179 / 323945

8.KA. BADAN LINGKUNGAN HIDUPDrs. Moh. Suhrowardi

Jl. Barisan Indah 1Telp. (0323) 321447

9.KA. PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN PENCANA ALAMPlt. Anang Djoenaedi Santoso,. S.Sos., M.Si

Jl. KH. Wahid Hasyim

10.SEKRETARIS DEWAN PENGURUS KORPRIIr. Moh. Tholkhah, M.Si

Jl. Jamaluddin 1a

E. RSUD dan KANTOR

1.DIREKTUR RSUDdr. Titin Hamidah

Jl. Rajawali 10Telp. (0323) 323956

2.KA. KANT. PELAYANAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODALAbdul Syukur, SH., M.Si

Jl. KH. Wahid Hasyim 143Telp. (0323) 322022

3.KA. KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAHHarunur Rasyid, SH

Jl. KH. Wahid HasyimTelp. (0323) 324622

No. NAMA / JABATAN ALAMAT KANTOR

4.KA. SATPOL PP DAN LINMASHamdani, SH., M.Si

Jl. Selong PermaiTelp. (0323)

F. CAMAT

1.CAMAT SAMPANGDrs. Suryanto, MM.

Jl. Jagung Suprapto 47Telp. (0323) 322386

2.CAMAT OMBENYudhi Ardidarta Karma, S. STP

Jl. Rapa DayaTelp. (0323) 3781001

3.CAMAT CAMPLONGDrs. M. Syamhari, MM

Jl. Raya Camplong 74Telp. (0323) 321584

4.CAMAT TORJUNMoh. Heru Cahyono, SH., M.Si

Jl. Raya TorjunTelp. (0323) 321057

5.CAMAT JRENGIKSutrisno, SH. MSi.

Jl. Raya Jrengik 9Telp. (0323) 321057

6.CAMAT SRESEHDrs. Misdawi, M.Si

Jl. Raya Labuhan 13SresehTelp. (031) 3041477

7.CAMAT KEDUNGDUNGDrs. Moh. Irianto, M.Si.

Jl. Raya Kedungdung 62Telp. (0323) 322331

8.CAMAT TAMBELANGANH. Ach. Hafi, SH.

Jl. Raya TambelanganTelp. (0323) 351191

9.CAMAT ROBATALAchmad Husairi, SE. MM.

Jl. Raya Robatal 10Telp. (0323) 821709

10.CAMAT KETAPANGMohammad Sulhan, Ssos.

Jl. Raya Ketapang 7Telp. (0323) 821725

11.CAMAT BANYUATESDrs. Ach. Wahid, MM

Jl. Raya BanyuatesTelp. (0323) 821366

12.CAMAT SOKOBANAH-Plt. Ahmad Firdausi, S.Pd. M.Si

Jl. Raya SokobanahTelp. (0323) 831130 / 821554

13.CAMAT PANGARENGANBenny Indra Permana, S. STP., M.Si

Jl. R. Praseno No. 10 PangarenganTelp. (0323) 325945

14.CAMAT KARANG PENANGSlamet Wahyudi Riyadi, AP., M.Si

Jl. Raya Karang PenangTelp. (0323) 353050

Keberhasilan penyelenggaraan Pemerintah Daerah selain ditentukan oleh bentuk kelembagaan yang

dimilikinya juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan kualitas dari sumber daya manusia aparatur. Pada

saat ini jumlah aparatur pemerintah daerah meningkat

seiring dengan kebutuhan daerah. Sampai dengan 31 Desember 2014 jumlah aparatur di daerah sebanyak

8.209 orang, diantaranya 1.759 orang golongan IV, 4262 orang golongan III, 1.866 orang golongan II, dan

golongan I sebanyak 322 orang.

Sumber : BKD Kabupaten Sampang 31 Desember Tahun

Grafik : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

Kabupaten Sampang terdiri atas jabatan struktural dan fungsional. Pejabat fungsional di Kabupaten

Sampang adalah fungsional Guru, fungsional Kesehatan dan fungsional Teknis (Penyuluh Pertanian). Jumlah

pejabat Struktural tersebut sebagai berikut:

Sumber : BKD Kabupaten Sampang 31 Desember Tahun

2014

Grafik : Jumlah Pejabat Struktural

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2011

2012

2013

2014

Jumlah Pegawai yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sampang berdasarkan tingkat pendidikan

dan jumlah pegawai yang pensiun di lingkungan Pemerintah Kab Sampang yang terhitung bulan Desember

2014, adalah sebagai berikut :

Grafik : Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Sumber : BKD Kabupaten Sampang 31 Desember Tahun 2014

BAB III

PENDUDUK

Jumlah penduduk Kabupaten Sampang berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

hasil penghitungan akhir tahun 2014 adalah sebesar 940.636 jiwa terdiri dari laki-laki 468.799 jiwa (49,84%) dan

perempuan 471.837 jiwa (50,16%). Perkembangan penduduk per kecamatan sebagaimana tabel berikut :

Tabel: Jumlah Penduduk per Kecamatan Tahun 2012 sd 2014

No Kecamatan

2012 2013 2014

Laki-lakiPerem-

puanJumlah Laki-laki

Perem-

puanJumlah Laki-laki

Perem-

puanJumlah

1 2 3 4 5 (3+4) 6 7 8 (6+7) 9 10 11 (9+10)

1 Sreseh 17.571 17.732 35.303 17.544 17.708 35.252 17.556 17.686 35.242

2 Torjun 17.249 18.293 35.542 17.478 18.481 35.959 18.274 19.228 37.502

No Kecamatan

2012 2013 2014

Laki-lakiPerem-

puanJumlah Laki-laki

Perem-

puanJumlah Laki-laki

Perem-

puanJumlah

3 Sampang 57.656 59.571 117.227 57.734 59.741 117.475 57.783 59.745 117.528

4 Camplong 39.878 41.844 81.722 39.611 41.632 81.243 45.953 44.222 90.175

5 Omben 37.592 39.565 77.157 37.600 39.631 77.231 49.099 47.162 96.261

6 Kedungdung 42.401 43.876 86.277 42.428 43.836 86.264 52.758 53.547 106.305

7 Jrengik 17.522 15.954 33.476 17.399 15.963 33.362 17.770 16.650 34.420

8 Tambelangan 26.104 26.202 52.306 26.078 26.157 52.235 25.836 25.913 51.749

9 Banyuates 36.087 37.538 73.625 36.181 37.633 73.814 36.308 37.752 74.060

10 Robatal 26.786 27.354 54.140 27.253 27.679 54.932 26.910 27.431 54.341

11 Sokobanah 30.718 33.533 64.251 30.816 33.615 64.431 34.055 33.923 67.978

12 Ketapang 40.931 43.292 84.223 41.219 43.620 84.839 41.801 44.319 86.120

No Kecamatan

2012 2013 2014

Laki-lakiPerem-

puanJumlah Laki-laki

Perem-

puanJumlah Laki-laki

Perem-

puanJumlah

13 Pangarengan 9.531 10.953 20.484 9.597 11.030 20.627 9.661 11.089 20.750

14 Karangpenang 34.758 32.791 67.549 34.800 32.849 67.649 35.035 33.170 68.205

Jumlah 434.784 448.498 883.282 435.738 449.575 885.313 468.799 471.837 940.636

Sumber : Dispendukcapil Kabupaten Sampang

Tingkat kepadatan penduduk per kecamatan disajikan pada tabel berikut :

Tabel: Kepadatan Penduduk Kabupaten Sampang Tahun 2012 – 2014

No Kecamatan

Luas Wilayah

(km2)

2012 2013 2014

pendudukKepadatan

pendudukKepadatan

pendudukKepadatan

1 Sreseh 71,95 35.303 491 35.252 490 35.242 490

2 Torjun 44,2 35.542 804 35.959 814 37.502 848

3 Sampang 70,01 117.227 1.674 117.475 1.678 117.528 1.679

4 Camplong 69,93 81.722 1.169 81.243 1.162 90.175 1.290

5 Omben 116,31 77.157 663 77.231 664 96.261 828

6 Kedungdung 123,08 86.277 701 86.264 701 106.305 864

7 Jrengik 65,35 33.476 512 33.362 511 34.420 527

8 Tambelangan 89,97 52.306 581 52.235 581 51.749 575

9 Banyuates 141,23 73.625 521 73.814 523 74.060 524

10 Robatal 80,54 54.140 672 54.932 682 54.341 675

11 Sokobanah 108,51 64.251 592 64.431 594 67.978 626

12 Ketapang 125,28 84.223 672 84.839 677 86.120 687

13 Pangarengan 42,69 20.484 480 20.627 483 20.750 486

Sumber : Dispendukcapil Kabupaten Sampang

Grafik: Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sampang

14 Karangpenang 84,25 67.549 802 67.649 803 68.205 810

Jumlah 1.233,30 883.282 716 885.313 717 940.636 763

Grafik: Sebaran penduduk per-Kecamatan di Kabupaten Sampang Tahun 2012-2014

PERKEMBANGAN JUMLAH TENAGA KERJA

Persentase tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2014 sebesar 78,85% diperoleh dari jumlah

penduduk angkatan kerja yaitu sebanyak 507.605 orang (BPS, 2014) dibagi jumlah penduduk usia kerja

sebanyak 660.478 orang (BPS, 2014).

Persentase pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2014 sebesar 54,51% diperoleh dari jumlah

pencari kerja yang ditempatkan sebanyak 441 orang dibagi seluruh jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas

Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sampang berdasarkan AK. 1 (Kartu Kuning) sebanyak 809

orang.

Rasio lulusan S1/S2/S3 tahun 2014 sebesar 8,72 diperoleh dari perbandingan jumlah lulusan S1/S2/S3

sebesar 820 orang terhadap jumlah penduduk Kabupaten Sampang tahun 2014 sebanyak 940.636 orang.

Rasio Ketergantungan sebesar 30,86 diperoleh dari jumlah penduduk <15 tahun dan >64 tahun sebanyak

221.802 orang dibagi penduduk usia 15-64 tahun sebanyak 718.834 orang.

Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2014 sebesar 2,22% yang diperoleh dari Jumlah Pengangguran

pada Usia Angkatan Kerja pada tahun 2014 sebanyak 11.283 orang (BPS, 2014) dibagi penduduk usia angkatan

kerja 507.605 orang (BPS, 2014). Indikator ini melebihi dari target karena semakin terbukanya lapangan usaha

terutama di sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

PERKEMBANGAN KELUARGA BERNCAN

Rasio akseptor KB Baru sebesar 12,93% diperoleh dari jumlah peserta baru kumulatif sebanyak 28.118

dibagi jumlah pasangan subur sebanyak 217.447 pasang, Tidak tercapainya target ini karena animo masyarakat

untuk mengikuti program KB masih kurang.

Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmetneed) sebesar 10,79% diperoleh dari Jumlah

Pasangan Usia Subur (PUS) tidak ber-KB sebanyak 23.458 dibagi Jumlah PUS sebanyak 217.447 pasang,

belum optimalnya Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi karena masih kurangnya pengetahuan

pasangan usia subur tentang metode kontrasepsi akibat rendahnya rasio petugas penyuluh KB di desa

(1 petugas untuk 10 desa binaan).

Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB sebesar 85,57% diperoleh dari jumlah anggota

BKB ber-KB sebanyak 3.156 orang dibagi jumlah PUS anggota BKB sebanyak 3.688 orang, cakupan anggota

Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB sudah sangat baik karena pada dasarnya program BKB adalah

pemberdayaan anggota keluarga yang ikut KB dalam rangka pemantapan pola asuh dan tumbuh kembang anak.

Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif sebesar 73,17% diperoleh dari jumlah

peserta KB aktif sebanyak 159.110 dibagi Jumlah PUS sebanyak 217.447 pasang, belum tercapainya cakupan

sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif karena dalam kesertaan ber KB ada drop out atau

berhenti sebagai peserta KB karena hamil dan ingin mempunyai anak yaitu sebanyak 35.752 pasangan usia

subur.

Cakupan PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun sebesar 9,10% diperoleh dari jumlah PUS yang

istrinya <20 tahun sebanyak 159 dibagi jumlah PUS yang istrinya usia 15-49 tahun sebanyak 1.747 pasang,

karena masih tingginya jumlah pasangan menikah yang usianya dibawah 20 tahun, sehingga perlu optimalisasi

program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR.

BAB IV

PENDIDIKAN

Grafik: Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Sampang

Sumber : Laporan Eksekutif Hasil Susenas 2014 Kabupaten Sampang

Tidak punya ijazahSD; 45,61

Ijazah SD Sederajat;33,87

Ijazah SMPSederajat; 9,75

Ijazah SMASederajat; 7,94

Tamat PerguruanTinggi; 2,83

Berdasarkan gambar diatas, komposisi penduduk Kabupaten Sampang menurut tingkat

pendidikan tertinggi yang ditamatkan masih didominasi oleh tidak punya ijazah SD sebesar 45,61 % dan

yang mempunyai ijazah SD atau sederajat sebesar 33,87%.

Tabel. APK, APM, APS dan Rasio Pendidikan Kabupaten Sampang

Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014

Pendidikan Anak Usia Dini

APK PAUD % 77,75 80,03

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A % 112,08 114,18

Angka Partisipasi Kasar SMP/MTS/Paket B % 105,46 102,03

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A % 96,97 95,32

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B % 80,04 76,80

Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014

Angka partisipasi sekolah SD/MI/Paket A % 99,79 99,95

Angka partisipasi sekolah SMP/MTs/Paket B % 98,76 97,62

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolahSD/MI/Paket A

110,37 105,63

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolahSMP/MTs/Paket B

136,14 124,82

Rasio guru terhadap murid SD/MI/Paket A 11,23 11

Rasio guru terhadap murid SMP/MTs/Paket B 11,13 8

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik % 56,31 55,94

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik % 71,07 67,78

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,37 0,5

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,78 0,92

Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 93,47 94,01

Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 97,68 96,32

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,15 92,84

Pendidikan Menengah

Angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK/Paket C % 52,56 58,02

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C % 40,41 39,25

Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/MA/ Paket C % 51,80 48,67

Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolahSMA/SMK/MA/ Paket C

350,15 268,06

Rasio guru terhadap murid SMA/SMK/MA/ Paket C 9,53 8

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik % 78,74 80,02

Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 0,32 0,60

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 92,98 81,41

Uraian Satuan Tahun 2013 Tahun 2014

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA % 69,38 91,55

Pendidikan Non Formal

Angka melek huruf % 87,01 89,76

Koleksi buku yang tersedia di perpusatakaan daerah % 20,27 33,45

BAB V

KESEHATAN

Usia Harapan Hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada

suatu tahun tertentu. Pada tahun 2014 usia harapan hidup masyarakat Sampang mencapai 66,57 tahun.

Capaian tersebut lebih tinggi dari capaian pada tahun 2013, namun demikian harapan hidup masyarakat

Sampang masih belum sesuai dengan Harapan Hidup Nasional yang sebesar 70 tahun.

Persentase Balita dengan Gizi Buruk adalah jumlah balita dengan status gizi sangat kurang

berdasarkan indikator BB/U NCHS WHO 2005 dibandingkan dengan balita yang diperiksa pada saat PSG

(Pemantuan Status Gizi). Berdasarkan hasil PSG yang telah dilakukan pada tahun 2014 persentase balita gizi

buruk di Kabupaten Sampang sebesar 4,3%. Hasil tersebut belum memenuhi keinginan yang ditetapkan pada

Tahun 2014 sebesar 4%. Namun demikian pada Tahun 2014 lebih baik dibandingkan capaian Tahun 2013

(5,7%), hal ini menunjukkan bahwa balita gizi buruk berdasarkan BB/U di Sampang pada tahun 2014 menurun

prevalensinya. Angka Kematian Bayi per-1000 Kelahiran Hidup adalah angka yang menunjukkan tingkat

kematian bayi di setiap 1000 kelahiran hidup pada kurun waktu satu tahun di wilayah tertentu. Pada tahun 2014

ini angka kematian bayi di Kabupaten Sampang mencapai 12,22 per 1000 kelahiran hidup. Angka tersebut

adalah hasil penghitungan Dinas Kesehatan Kab. Sampang berdasarkan data kematian yang dilaporkan dan

bukan hasil survey BPS karena angka kematian bayi hasil dari BPS dapat diketahui sekitar bulan Juni 2015.

Angka capaian tersebut tidak jauh berbeda dengan AKB Tahun 2013 yaitu sebesar 12,52 per 1000 Kelahiran

Hidup. Secara jumlah absolut kematian bayi yang dilaporkan pada tahun 2014 di Kabupaten Sampang terdapat

207 bayi yang meninggal selama masa persalinan dan nifas, jumlah ini sudah menurun dari kematian bayi tahun

2013 sebanyak 212 bayi meninggal. Kematian bayi tersebut sebagian besar disebabkan oleh BBLR, Asfiksia,

dan persalinan oleh dukun.

Angka Kematian Ibu melahirkan per-100.000 Kelahiran Hidup adalah angka kematian ibu karena

kehamilan, persalinan, nifas termasuk keguguran pada satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun. Pada

tahun 2014 ini angka kematian ibu lebih rendah dari pada capaian tahun 2013. Berdasarkan hasil penghitungan

Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, angka kematian ibu pada tahun 2014 sebesar 106,28 per 100.000

kelahiran hidup. Secara jumlah absolut kematian ibu sebanyak 18 orang selama persalinan hingga nifas karena

masih tingginya angka preeklamsia, keterlambatan rujukan, dan penyakit resiko tinggi. Hasil capaian AKI tahun

2014 ini belum memenuhi target MDG’s 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000 Kelahiran Hidup. Melalui berbagai

upaya perbaikan ke depan diharapkan AKI Tahun 2015 Kabupaten Sampang sudah memenuhi target MDG’S.

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah

persentase Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Data diperoleh dari catatan dan pelaporan di setiap

tingkat jaringan pelayanan kesehatan dari Polindes, Puskesmas hingga RSUD dan laporan dari pelayanan

kesehatan lintas wilayah. Pada tahun 2014 capaian indikator ini belum memenuhi target yaitu sebesar 87,44%

diperoleh dari perbandingan 15.970 ibu bersalin yang ditangani oleh tenaga kesehatan dengan 18.263 ibu

bersalin. Capaian tersebut belum memenuhi target karena sebagian masyarakat masih memilih bersalin di dukun

bayi dengan berbagai alasan seperti faktor ekonomi, akses transportasi, kepercayaan, persepsi, dan budaya.

Selain permasalahan tersebut penyumbang permasalahan adalah masalah pembiayaan persalinan yang dulunya

menggunakan program jampersal diubah menjadi JKN membuat masyarakat beralih ke persalinan Dukun.

Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2014 sebesar 93,83% yang diperoleh dari perbandingan 15.430

bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang

memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali dengan 16.444 sasaran bayi di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu. Data ini diperoleh dari catatan kohort bayi yang ada di sarana pelayanan kesehatan di desa

(Polindes), Puskesmas hingga RSUD.

Cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2014 terealisasi sebesar 78,63% yang diperoleh dari

persentase 53.351 balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan

perkembangan dibanding 67.853 sasaran balita. Pelayanan tersebut dilakukan di Puskesmas dan jaringannya

hingga RSUD. Data indikator ini diperoleh dari pencatatan dan pelaporan setiap bulan oleh Puskesmas dan

jaringannya.

Cakupan Desa Siaga Aktif pada tahun 2014 terealisasi sebesar 100% dengan kata lain seluruh desa/

keluarah di Kabupaten Sampang telah memiliki Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka

setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan

kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit,

lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk.

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah persentase balita gizi buruk yang ditangani di

sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Jumlah kasus gizi buruk yang ditangani pada tahun 2014 ini mengalami penurunan dari tahun 2013. Data kasus

gizi buruk diperoleh dari hasil penilaian status gizi setiap bulan di Posyandu, laporan yang diterima dari

masyarakat, dan hasil pemeriksaan pada pelayanan kesehatan. Pada tahun 2014 ini sebanyak 143 balita gizi

buruk telah ditemukan dan ditangani sesuai tatalaksana gizi buruk. Keseluruhan (100%) kasus telah ditangani

berupa pendampingan oleh ahli gizi dan diberi paket PMT Pemulihan.

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80%

dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.

Pada tahun 2014, dari 186 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Sampang, 142 desa/kelurahan telah

dinyatakan UCI (76,34%). Capaian tahun 2014 telah meningkat daripada capaian pada tahun 2013 yaitu 75,27%.

Data ini diperoleh dari catatan dan pelaporan yang ada di sarana pelayanan kesehatan di desa hingga RSUD.

Beberapa hal yang mendukung peningkatan capaian ini antara lain kegiatan promotif ketika Posyandu serta

sweeping secara berkala.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA+ adalah adalah persentase jumlah

penderita baru TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif

dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Data cakupan penemuan TB BTA+ diperoleh dari catatan dan

pelaporan program di Puskesmas dan jaringannya serta RSUD. Pada tahun 2014 ini mengalami penurunan dari

tahun 2013 dan belum memenuhi capaian yang telah ditetapkan, yaitu hanya sebesar 44,37% atau dari 987

perkiraan kasus, yang ditemukan sebanyak 438 pasien yang ditemukan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya

cakupan pemeriksaan suspek TB meskipun telah dilakukan kegiatan Active Case Finding. Upaya promotif dan

preventif akan menjadi langkah wajib yang harus dilakukan ke depan untuk memberi pengetahuan dan

penyadaran kepada masyarakat.

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD adalah persentase penderita DBD yang

ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD

yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Data ini diperoleh dari catatan kejadian

kasus di sarana pelayanan kesehatan di desa hingga RSUD serta laporan masyarakat. Selama tahun 2014

sebanyak 209 kasus DBD telah ditemukan dan ditangani sesuai standar yang ada. Jumlah tersebut mengalami

penurunan dari tahun 2013. Kejadian DBD ini terjadi terbanyak pada rentang waktu Desember – Februari ketika

musim hujan tinggi. Untuk menganggulangi hal tersebut telah dilakukan upaya Fogging (penyemprotan) pada

wilayah endemis. Sebelumnya juga telah dilakukan upaya preventif seperti promosi 3M Plus dan Abatisasi.

Untuk menurunkan jumlah kasus pada masa mendatang diperlukan peran aktif masyarakat dalam menjaga

kebersihan sanitasi lingkungannya.

Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah Desa/kelurahan mengalami

Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu.

Pada tahun 2014 terdapat 45 Desa/Kelurahan di Kabupaten Sampang mengalami KLB dan telah dilakukan PE

(Penyelidikan Epidemiologi) sesuai standar guna meminimalisir lingkup kejadian penyakit.

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah Jumlah kunjungan pasien

masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.

Jumlah kunjungan pada tahun 2014 ini sedikit mengalami penurunan dibanding kunjungan pasien masyarakat

miskin pada tahun 2013. Kunjungan pasien masyarakat miskin pada tahun 2014 sebanyak 520.754 orang dari

total peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 650.943 orang. Data tersebut diperoleh dari pencatatan

register di Puskesmas dan jaringannya setiap bulan. Penurunan kunjungan tersebut disebabkan adanya program

JKN dimana diusahakan tenaga kesehatan memberikan pelayanan kunjungan rumah kepada pasien.

Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan

42 hari pasca persalinan sesuai standar. Pada tahun 2014 ini cakupan pelayanan nifas di Kabupaten Sampang

mengalami penurunan cakupan. Cakupan pelayanan nifas pada tahun 2014 sebesar 89,14% atau 16.280 ibu

nifas dibagi 18.263 ibu bersalin. Pelayanan nifas ini berfungsi untuk mencegah kematian ibu pasca persalinan.

RSUD Kabupaten Sampang sudah dapat melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan level 1 maupun

level 2. Hal ini karena telah di tingkat kan sarana dan prasarananya berupa peningkatan Kompetensi SDM, Alat

Kedokteran maupun gedung agar sesuai dengan standart penanganan kegawatdaruratan level 1 dan 2.

Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat di RSUD Kabupaten Sampang mencapai 0,61% dari yang

ditargetkan sebesar 0,70%. Dari jumlah pasien yang keluar hidup maupun mati sebanyak 16.189 pasien 99

pasien yang mati setelah dirawat ≥ 48 jam. Keberhasilan ini karena pelayanan Intensive Care Unit (ICU) dan

Neonatus Intensive Care Unit (NICU) dilaksanakan secara optimal.

Persentase peningkatan pelayanan rujukan di RSUD Kabupaten Sampang mencapai 76,80%.

Sedangkan jumlah pelayanan rujukan di RSUD Kabupaten Sampang dari Puskesmas tahun 2013 sebanyak

10.040 pasien, sedangkan di tahun 2014 sebanyak 13.077 pasien. Keberhasilan ini karena masih tingginya

kepercayaan masyarakat pada pelayanan RSUD Kabupaten Sampang sebagai satu – satunya Rumah Sakit

Rujukan di Kabupaten Sampang.

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin mencapai 17,4%. Jumlah rujukan

pasien masyarakat miskin tahun 2014 sebanyak 26.749 pasien dari total 153.733 pasien. Dengan bantuan

pemerintah melalui JKN, masyarakat miskin mudah mengaksespelayanan kesehatan dimana RSUD Kabupaten

Sampang ditunjuk sebagai mitra pelaksana pelayanan kesehatan di Kabupaten Sampang.

Persentase kecukupan rawat inap sudah sesuai dengan master plan rumah sakit. Hal ini karena gedung

rawat inap Bougenville (Pavilliun/Klas VIP) sudah dibangun dan difungsikan penggunaannya.

Bed Ocupancy Rate (BOR) di RSUD Kabupaten Sampang pada tahun 2014 hanya mencapai 85,50%,

hal ini karena dari 200 tempat tidur yang efektif 171 tempat tidur.

Persentase peningkatan jumlah kunjungan rawat inap di RSUD Kabupaten Sampang pada tahun 2014

sebesar 3,3%. Jumlah kunjungan rawat inap di RSUD Kabupaten Sampang pada tahun 2013 sebanyak 15.812

pasien, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 16.338 pasien sehingga didapatkan peningkatan kunjungan

rawat inap sebesar 3,3%. Hal tersebut disebabkan, karena :

1) Dokter Spesialis Penyakit Dalam sedang menjalani pelatihan Haemodialisa selama 3 bulan,

sehingga beberapa pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit lain.

2) Munculnya klinik rawat inap swasta yang ikut berperan dalam pelayanan kesehatan di

Kabupaten Sampang

Persentase peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan di RSUD Kabupaten Sampang pada tahun 2013

sebanyak 45.948 pasien, sedangkan pada tahun 2014 turun menjadi 43.486 pasien. Terjadi penurunan jumlah

kunjungan rawat jalan di RSUD Kabupaten Sampang sebesar 5,4%. Hal ini terjadi karena dengan telah

diberlakukannya BPJS, sejumlah penyakit cukup diobati di tingkat Puskesmas. Selain itu adanya klinik kesehatan

swasta sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan rawat jalan sehingga RSUD Kabupaten Sampang harus

lebih meningkatkan pelayanan kesehatan di rawat jalan.

BAB VI

PEREKONOMIAN

a. Potensi Unggulan Daerah

1) Sektor Pertanian

Sektor Pertan ian yang berpotensi dikembangkan menjadi unggulan daerah adalah komoditas

tanaman pangan/palawija & hortikultura, komoditas perkebunan dan komoditas peternakan. Komoditas tanaman

pangan/palawija dan hortikultura yang potensial dikembangkan menjadi unggulan daerah terutama padi, jagung,

kedelai, ubi kayu, mangga, pisang, dan jambu air. Data produksi selama dua tahun terakhir menunjukkan

peningkatan terutama pada produksi padi, kedelai, bawang merah, cabai, dan jambu air seperti pada tabel

berikut :

Tabel. Produksi Tanaman Pangan & Hortikultura Tahun 2013 – 2014

Komoditas 2013 2014

Produksi (ton):

a) Padi 218.071 250.677

b) Jagung 116.005 45.024

c) Ubi Kayu 130.499 130.364

Komoditas 2013 2014

d) Kacang Tanah 43.788 21.220

e) Kedelai 41.744 44.485

f) Bawang Merah 24.482 27.311

g) Cabai 6.062 11.302

h) Mangga 21.989 17.212

i) Pisang 10.490 9.231

j) Jambu Air 2.774 2.851

k) Semangka 725 657

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sampang

Berbagai upaya intensifikasi dilaksanakan melalui penyuluhan proses produksi dan pasca panen,

pemilihan bibit unggul, pola pemupukan berimbang dan penanganan hama penyakit tanaman sehingga

berdampak pada peningkatan produksi beberapa komoditas tanaman pangan dan hortikultura.

Komoditas perkebunan yang berpotensi dikembangkan menjadi produk unggulan meliputi tembakau,

jambu mete, kelapa, wijen, dan cabe jamu. Dari kelima komoditas hanya tembakau dan cabe jamu yang

mengalami peningkatan produksi sedangkan ketiga komoditas lainnya mengalami penurunan namun demikian

ketiganya berpotensi dikembangkan karena sesuai dengan kondisi lahan Kabupaten Sampang, sebagaimana

tabel berikut :

Tabel. Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2013 – 2014 (dalam Ton)

Komoditas 2013 2014

a) Jambu Mete 2.295 2.257b) Kelapa 852 797c) Tembakau 508 2.896d) Wijen 700 594e) Cabe jamu 793 794

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sampang

Komoditas peternakan berpotensi dikembangkan menjadi unggulan daerah dengan memperhatikan

populasi yang cukup besar dan produksinya cenderung meningkat, sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel. Populasi Ternak dan Hasil Peternakan Tahun 2013 – 2014

No Komoditas 2013 2014

A. Populasi Ternak (ekor) :

1. Sapi 180.849 203.863

2. Kambing 45.663 45.539

3. Domba 9.123 9.204

4. Ayam Buras 463.854 464.086

No Komoditas 2013 2014

5. Ayam Petelur 28.605 31.780

6. Ayam Pedaging 64.562 66.777

7. Itik 13.925 14.048

B. Hasil Peternakan (ton) :

1. Produksi Daging 2.518,21 2.693,42

2. Produksi Telur 1.030,38 1.058,61

Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sampang

Kondisi tersebut mencerminkan sub sektor peternakan dinilai prospektif oleh masyarakat/penduduk Kabupaten

Sampang.

2) Sektor Kelautan dan Perikanan

Sektor Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu unggulan di Kabupaten Sampang karena wilayah

Kabupaten Sampang memiliki pesisir yang panjang di wilayah Utara dan Selatan dengan jumlah produksi yang

sangat potensial untuk dikembangkan, sebagaimana tabel berikut :

Tabel. Produksi Kelautan dan Perikanan Tahun 2013 – 2014

No Komoditas 2013 2014

Jumlah produksi perikanan (ton) :

1. Kolam 290,50 348,40

2. Perairan Umum 28,90 28,82

3. Laut 9.296,58 9.347,40

4. Tambak 2.745,70 5.249,80

Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sampang

3) Sektor Industri

Pengembangan sektor industri diarahkan dan berbasis pada sumberdaya alam dan budaya

masyarakat berupa industri kecil/kerajinan rakyat melalui pembangunan dan pengembangan sentra industri kecil.

Melalui sentra industri ini diharapkan para pelaku industri kecil/kerajinan rakyat secara bertahap dapat

menanggulangi keterbatasan permodalan, teknologi produksi dan pasca produksi, pembangunan jejaring

pemasaran baik melalui bantuan Pemerintah Kabupaten Sampang berupa program-program yang dilaksanakan

maupun pengembangan kapasitas secara mandiri di antara pelaku industri kecil/kerajinan rakyat. Industri yang

ada di Kabupaten Sampang, sebagaimana tabel berikut :

Tabel. Pertumbuhan Industri di Kabupaten Sampang

No. Nama IndustriJumlah Industri

2013Jumlah Industri

2014

1 Krupuk dan Sejenisnya 18 18

2 Furnitur dari kayu 142 145

3 Genteng dari tanah liat 93 93

4 Moulding dan Komponin Bahan Bangunan 21 21

5 Jasa Pengelasan 38 38

6 Pagar,Besi,Teralis,Konstruksi Baja 3 4

7 Percetakan 28 28

8 Stempel, Plat 1 1

9 Cuci Cetak Film 3 3

10 Pembekuan Ikan 2 2

11 Pengerikan Ikan 6 6

12 Ikan Rebus 6 6

13 Pemeliharaan dan Reparasi Mobil 25 25

14 Pemeliharaan dan Reparasi Sepeda Motor 51 51

15 Jasa Service Sepeda dan becak 6 6

No. Nama IndustriJumlah Industri

2013Jumlah Industri

2014

16 Jasa Tambal Ban 5 5

17 Pakaian Jadi 21 21

18 Batik Tulis 5 5

19 Service Mesin Pendingin (Kulkas,AC) 1 1

20 Service Elektronik 1 1

21 Kalung, Anting, Cincin 2 2

22 Industri Gips 1 1

23 Garam Yodium 5 5

24 Pencucian Garam 7 8

25 Tahu 7 7

26 Tempe 3 3

27 Kopi Bubuk 2 2

28 Kecap 2 2

29 Minuman Ringan 11 11

30 Es Batu 4 5

No. Nama IndustriJumlah Industri

2013Jumlah Industri

2014

31 Barang dari Semen 19 19

32 Tali Nilon 1 1

33 Jasa Penggilingan Daging 1 1

34 Penggilingan Tepung 2 2

35 Industri Rokok 1 1

36 Industri Alat-Alat Dapur dari logam 5 5

37 Aquarium 1 1

38 Daur Ulang 2 2

39 Anyaman Daun Pandan 1 1

40 Alat Pertanian dan Logam 1 1

41 Reproduksi Media Rekaman 1 1

42 Kapuk ( Kasur ) 2 2

43 Depot Isi Ulang 5 6

44 Sandal Karet 2 2

45 Mente 1 1

No. Nama IndustriJumlah Industri

2013Jumlah Industri

2014

46 Pengolahan Rajungan 1 1

47 Pande Besi 1 1

48 Kopiyah 3 3

49 Perahu 1 2

50 Roti dan sejenisnya 3 4

51 Produk Masak lainnya (bumbu-bumbuan) 1 1

52 Penggilingan Batu 12 13

Jumlah 587 597

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sampang

4) Sektor Pertambangan

Kondisi geologis Kabupaten Sampang memiliki kekayaan berupa bahan mineral bukan logam dan

batuan, minyak bumi dan gas bumi. Bahan mineral bukan logam dan batuan terdiri dari batu gamping, tanah liat,

dolomit, phospat, kalsit dan pasir kuarsa. Eksploitasi bahan mineral bukan logam dan batuan banyak dilakukan

oleh masyarakat secara tradisional. Potensi dan Penyebaran Bahan Mineral Bukan Logam dan Batuan

sebagaimana tabel berikut :

Tabel. Potensi dan Sebaran Bahan Mineral Bukan Logam dan Batuan

No Jenis Bahan Galian LokasiBesar Cadangan

(m3)

1 Batu Gamping Omben, Jrengik, Ketapang, Sokobanah,Banyuates, Sampang, Camplong, Torjun danKedungdung

181.666.439

2 Tanah Liat Karangpenang dan Omben33.077.104

3 Batu Putih (Dolomit) Ketapang dan Sokobanah32.296.740

4 Phospat Kedungdung, Sampang, Sokobanah, Ketapang,Banyuates, Omben, Jrengik, Tambelangan danTorjun

6.516.508

5 Kalsit Sampang, Kedungdung dan Jrengik41.787

6 Pasir Kuarsa Sokobanah dan Jrengik2.419.412

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (hasil Penelitian 2013)

Sedangkan potensi kekayaan minyak dan gas bumi yang telah dieksplorasi/ dieksploitasi oleh Kontraktor Kontrak

Kerjasama (KKKS) sebagaimana tabel berikut :

Tabel. Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak & Gas Bumi di Kabupaten SampangSumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sampang

NO KKKSTAHUN

EKSPLORASI/EKSPLOITASI

STATUS LOKASI

1 Santos (Sampang) , Pty, Ltd 1994 Eksplorasi Pantai Selatan Madura

- Sumur Oyong 2007 Eksploitasi

- Sumur Wortel 2009 Eksploitasi

2 SPE Petroleum, Ltd 2008 Eksplorasi Kedungdung Kabupaten Sampang(Non Ekonomis)

3 Petronas Carigali Ketapang II 2008 Eksplorasi Ketapang, pantai utara Madura

-Sumur Bukit Tua Ketapang 2015 Eksploitasi

4 Husky CNOOC Madura Limited (HCML) 2013 Eksplorasi Pantai Selatan Madura

- Sumur MAX 1

- Sumur MAX 2

b. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Untuk

mengukur besarnya laju pertumbuhan ekonomi dihitung dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar

harga konstan, karena melalui penghitungan ini besaran nilai tambah sudah tidak lagi dipengaruhi oleh faktor

harga, dengan kata lain pertumbuhan yang terjadi benar-benar karena kenaikan produksi barang dan jasa.

PDRB ADHK dan ADHB berdasarkan lapangan usaha terinci sebagaimana tabel berikut :

Tabel. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

No Lapangan UsahaTahun

2012* 2013 ** 2014 ***

1. Pertanian 1.356.295,06 1.378.135,20 1.422.715,51

a. Tanaman Bahan Makanan 881.507,14 873.158,71 893.177,34

b. Tanaman Perkebunan 95.160,73 96.379,11 100.821,27

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 65.978,65 66.810,64 69.067,99

d. Kehutanan 6.242,79 6.456,34 6.694,94

e. Perikanan 307.405,75 335.330,39 352.953,96

2. Pertambangan dan Penggalian 298.875,09 316.150,07 329.294,08

3. Industri Pengolahan 34.141,63 36.240,54 38.799,59

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 13.164,16 13.932,11 14.745,55

5. Bangunan 73.260,71 81.863,85 88.412,96

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 902.235,79 1.001.954,41 1.087.344,50

7. Pengangkutan dan Komunikasi 84.898,90 92.456,73 100.096,59

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 123.128,04 132.641,12 141.046,39

9. Jasa-Jasa 385.498,01 406.051,71 433.560,28

PDRB 3.271.497,39 3.459.425,75 3.656.015,45

Sumber : BPS Kab. SampangKeterangan : * Angka diperbaiki

** Angka sementara*** Angka sangat sementara

Tabel. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

No Lapangan UsahaTahun

2012* 2013 ** 2014 ***

1. Pertanian 2.969.414,82 3.244.238,63 3.538.868,84

a. Tanaman Bahan Makanan 1.975.293,05 2.098.043,31 2.272.826,88

b. Tanaman Perkebunan 180.808,08 195.687,11 213.473,73

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 145.244,07 156.544,06 167.776,89

No Lapangan UsahaTahun

2012* 2013 ** 2014 ***

d. Kehutanan 16.442,61 18.000,65 19.553,89

e. Perikanan 651.627,00 775.963,50 865.237,45

2. Pertambangan dan Penggalian 664.273,81 728.248,73 814.424,60

3. Industri Pengolahan 71.973,13 79.148,53 89.529,22

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 29.132,79 32.281,15 37.365,46

5. Bangunan 188.041,56 222.217,66 258.546,62

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.948.492,90 2.258.299,48 2.615.611,40

7. Pengangkutan dan Komunikasi 189.781,21 213.628,47 243.792,41

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 263.883,65 295.010,04 329.527,60

9. Jasa-Jasa 872.537,78 964.473,03 1.097.206,90

PDRB 7.197.531,66 8.037.545,72 9.024.873,04

Sumber : BPS Kab. SampangKeterangan : * Angka diperbaiki

** Angka sementara*** Angka sangat sementara

Perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2010 sampai dengan 2014 seperti tampak

pada grafik berikut :

Grafik. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kab. SampangTahun 2010 - 2014

Sumber : BPS Kab. Sampang

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 5,74% sedangkan pertumbuhan ekonomi pada tahun

2014 mengalami penurunan menjadi sebesar 5,68%, hal ini disebabkan dampak kenaikan harga bahan bakar

minyak yang menyebabkan masih tingginya inflasi dan memiliki efek yang sangat dominan terhadap

pertumbuhan sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sehingga mengalami perlambatan

dibandingkan tahun sebelumnya.

Perkembangan pertumbuhan secara sektoral pada periode tahun 2012-2014 atas dasar harga konstan

tahun 2000 (ADHK Tahun 2000) menunjukkan sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang signifikan dari

tahun 2013-2014 sedangkan sektor bangunan mengalami perlambatan yang sangat signifikan disusul oleh

sektor perdagangan, hotel dan restoran. Rincian pertumbuhan ekonomi per sektor ekonomi disajikan pada tabel

berikut:

Tabel. Pertumbuhan Sektoral PDRB Kabupaten Sampang Tahun2012 - 2014 ADHK Tahun Dasar 2000 (dalam %)

No Lapangan UsahaTahun

2012* 2013 ** 2014 ***

1. Pertanian 3,72 1,61 3,23

2. Pertambangan dan Penggalian 5,38 5,78 4,16

3. Industri Pengolahan 6,30 6,15 7,06

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 6,85 5,83 5,84

5. Bangunan 7,80 11,74 8,00

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,95 11,05 8,52

7. Pengangkutan dan Komunikasi 8,94 8,90 8,26

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 8,03 7,73 6,34

9. Jasa-Jasa 5,16 5,33 6,77

PDRB 6,12 5,74 5,68

Sumber : BPS Kab. SampangKeterangan : * Angka diperbaiki

** Angka sementara*** Angka sangat sementara

Kontribusi sektor pertanian bersifat dominan terhadap PDRB, pada tahun 2014 kontrbusi sektor

pertanian mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan sektor perdagangan, hotel

dan restoran menunjukkan peningkatan yang signifikan diikuti oleh sektor bangunan dan sektor jasa

sebagaimana tampak pada tabel berikut :

Tabel. Kontribusi Sektoral PDRB Kabupaten Sampang Tahun 2012-2014Tahun Dasar 2000 (dalam %)

No Lapangan UsahaTahun

2012* 2013 ** 2014 ***

1. Pertanian 41,26 40,36 39,21

2. Pertambangan dan Penggalian 9,23 9,06 9,02

3. Industri Pengolahan 1,00 0,98 0,99

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,40 0,40 0,41

5. Bangunan 2,61 2,76 2,86

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 27,07 28,10 28,98

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,64 2,66 2,70

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,67 3,67 3,65

9. Jasa-Jasa 12,12 12,00 12,16

Total PDRB 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kab. SampangKeterangan : * Angka diperbaiki

** Angka sementara*** Angka sangat sementara

Menurunnya kontribusi sektor primer (pertanian) dan meningkatnya kontribusi sektor perdagangan,

hotel dan restoran, sektor bangunan dan sektor jasa, artinya terjadi pergeseran kegiatan perekonomian daerah

dari sektor primer ke sekunder dan tersier.

1) Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan

sebuah daerah. Semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur daerah tersebut.

Pendapatan per kapita merupakan Total Produk Domestik Regional Netto (PDRN) selama jangka satu tahun

dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Pendapatan perkapita Kabupaten Sampang pada tahun 2014 sebesar Rp.8.953.250,65 naik dibandingkan tahun

2013 sebesar Rp.8.082.092,00 atau naik sebesar 10,77 %. Adapun perkembangan pendapatan per kapita

periode tahun 2010-2014 seperti disajikan pada grafik berikut :

Grafik. Pendapatan Per Kapita Kab. Sampang Tahun 2010 – 2014

Sumber : BPS Kab. Sampang*) Angka sangat sementara

2) Inflasi

Inflasi merupakan suatu instrumen yang menunjukkan tingkat perkembangan harga secara umum, yang

besarannya diperoleh dari perkembangan nilai indeks implisit, yaitu suatu indeks yang menggambarkan

perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan. Tingkat inflasi di

Kabupaten Sampang pada periode tahun 2013 sebesar 6,62 turun menjadi 6,25 pada tahun 2014 seperti

tergambar pada Grafik berikut :

Grafik. Pekembangan Inflasi Kab. Sampang Tahun 2010 – 2014

Sumber : BPS Kab.Sampang*) Angka sangatsementara

BAB VII

PARIWISATA DAN BUDAYA

1. Sektor Pariwisata

Pengembangan sektor wisata di Kabupaten Sampang cukup menjanjikan. Hal ini terlihat dari obyek

wisata yang dimiliki cukup banyak. Obyek wisata tersebut meliputi:

Wisata Alam

1. Wisata Pantai Camplong

Kawasan wisata alam ini terletak di Desa Dharma Camplong, Kec. Camplong, dengan jarak ± 9 km

dari pusat kota.

Di Wisata Pantai Camplong pada hari-hari tertentu terdapat acara khusus seperti “Wisata Semalam

di Pantai Camplong”, Kerapan Sapi Pantai, Wisata Budaya Rokat Tase’ dan Pemilihan Kacong Cebbing.

2. Wisata Waduk Klampis

Obyek wisata ini terletak di Desa Kramat, Kec. Kedungdung, dapat ditempuh ± 8 km dari pusat kota ke

arah utara. Obyek wisata Waduk Klampis berfungsi untuk irigasi sawah di Kabupaten Sampang terutama di

Kecamatan Kedungdung, Torjun, Jrengik dan Sampang. Selain berfungsi sebagai irigasi, waduk ini juga untuk

budidaya ikan air tawar diantaranya adalah ikan mujaer, gurami, udang dan jenis ikan tawar lainnya.

3. Wisata Air Terjun Toroan

Obyek wisata ini terletak di Desa Ketapang Daya, Kec. Ketapang, dapat ditempuh ± 43 km dari pusat

kota ke arah utara. Air Terjun Toroan ini sangat menarik untuk dikunjungi yang merupakan satu-satunya air

terjun di Kabupaten Sampang selain airnya jernih letaknya di pesisir pantai utara, sehingga wisatawan dapat juga

memanfaatkan keindahan pantainya.

4. Wisata Hutan Kera Nepa

Obyek Wisata Hutan Kera Nepa terletak di Desa Nepa, Kec. Banyuates dan ditempuh ± 50 m dari pusat

kota ke arah utara. Obyek wisata ini memiliki 3 paket wisata yang menarik yaitu : hutan kera nepa, wisata pantai

utara, dan sungai untuk wisata air.

5. Wisata Waduk Nipah

Waduk Nipah terletak di Desa Montor Kecamatan Banyuates merupakan pembangunan waduk baru

dengan luas areal irigasi 1.150 Ha. Keberadaan obyek wisata ini merupakan perpaduan yang sangat menarik

antara waduk dan wisata alam dengan kondisi yang sangat alami. Tampak panorama lingkungan yang sangat

mempesona dan layak menjadi wisata unggulan Kabupaten Sampang.

6. Goa Lebar

Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Rongtengah, Kec. Sampang dan ditempuh ± 800 m dari pusat

kota. Obyek wisata ini berupa goa yang cukup lebar berada pada dataran tinggi adalah bekas penambangan

bahan galian C berupa batu bata putih.

Kegiatan yang sampai sekarang dilakukan di lokasi ini adalah jogging, berkemah, tempat yang bagus

untuk peristirahatan di pagi dan sore hari karena keberadaannya di dataran tinggi sehingga dapat memandangi

kondisi Kota Sampang dengan bebas.

Wisata Budaya

1. Atraksi Kerapan Sapi

Bagi orang Madura, pengertian kata “Karapan” atau “Kerapan” adalah adu pacu sapi memakai kaleles.

Dalam pengertian secara umum sekarang kerapan sapi adalah suatu atraksi lomba kecepatan sapi yang

dikendari oleh joki dengan menggunakan kaleles.

Lahirnya kerapan sapi di Madura nampaknya sejalan dengan kondisi tanah pertanian yang luas di

Madura. Tanah pertanian itu dikerjakan dengan bantuan binatang peliharaan seperti sapi atau kerbau. Karena

banyaknya penduduk yang memelihara ternak sapi, maka dalam menggarap lahan tersebut para petani

seringkali berlomba-lomba untuk menyelesaikan pekerjaannya, lama kelamaan muncullah pertunjukan adu

kerapan sapi.

Dalam mengatur taktik dan strategi bertanding ini, masing-masing tim menggunakan tenaga terampil

untuk mempersiapkan sapi mereka, antara lain adalah :

1. Tukang tongkok, joki yang mengendalikan sapi pacuan.

2. Tukang tambeng, orang yang menahan kekang sapi sebelum dilepas.

3. Tukang gettak, orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba sapi dapat melesat ke depan.

4. Tukang tonjak, orang yang bertugas menarik sapi agar patuh pada kemauan pelatihnya.

5. Tukang gubra, anggota rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada

sapinya dari tepi lapangan.

2. Atraksi Sapi Sonok

Atraksi Sapi Sonok, erat kaitannya dengan atraksi Kerapan Sapi. Atraksi ini biasanya dilaksanakan

sebelum kerapan sapi dimulai, yaitu dengan mengarak sapi kerap memasuki lapangan dengan mengenakan

pakaian/hiasan sapi-sapi yang akan berlomba.

Sapi-sapi tersebut diberi pakaian berwarna-warni dan gantungan genta di leher sapi berbunyi

berdencing-dencing dan diiringi musik Saronen, sedangkan sapi berjalan berlenggak lenggok mengikuti suara

alat musik khas Madura tersebut.

Wisata Purbakala

1. Situs Pababaran Trunojoyo

Obyek wisata ini terletak di Kelurahan Rongtengah, Kec. Sampang, ditempuh ± 200 m dari pusat kota.

Obyek wisata ini berupa petilasan tempat lahirnya Pahlawan Trunojoyo yang didalamnya terdapat tempat untuk

menanamkan ari-ari Pahlawan Trunojoyo. Wisata ini terkenal dengan sebutan “Pababaran Trunojoyo”.

Gambar Atraksi Sapi Sono’ Gambar Atraksi MusikSaronen mengiringi

perlombaan Sapi Sonok

2. Situs Ratu Ebu

Obyek wisata purbakala ini terletak di Kelurahan Polagan, Kec. Sampang dan ditempuh ± 2 km dari

pusat kota ke arah selatan. Merupakan obyek wisata berupa makam para Priyayi Penguasa Kerajaan pada

jaman dahulu diantaranya adalah makam Ibu Raja Sampang “R. Praseno” yang mangkat pada tahun 1624 M.

3. Sumur Daksan

Obyek wisata purbakala ini berlokasi di Kelurahan Dalpenang + 200 M dari pusat ibu kota Sampang

merupakan situs yang bersejarah yaitu tempat bersemedinya salah satu pembesar Kerajaan Majapahit yang saat

itu mengalami keruntuhan dan perpecahan, terbukti dengan ditemukannya wisata purbakala Sumur Daksan.

Gambar Pababaran Trunojoyo di Kelurahan Rongtengah Gambar Situs Makam Ratu Ebu di Madegan Kel. Polagan

4. Situs Makam Pangeran Santo Merto

Lokasi situs Pemakaman Pangeran Santo Merto berada di Kelurahan Karangdalam Kecamatan

sampang, beliau adalah Pemangku Pemerintahan di Pulau Madura yang berkedudukan di Sampang pada

masa Pemerintahan Raja Cakraningrat I (Raden Praseno).

5. Situs makam Bangsacara dan Ragapatmi

Obyek wisata ini berada di kepulauan tepatnya di Pulau Mandangin, untuk sampai di tempat wisata

tersebut harus melalui Pelabuhan Tanglok dengan menggunakan perahu motor dan memerlukan waktu untuk

perjalanan + 45 menit.

Dari cerita bahwa makam ini merupakan makam dari Bangsacara (Hulubalang) kerajaan dari raja

Bidarba yang dibunuh karena istrinya (Ragapatmi) ingin diperistri, namun melihat kenyataan tersebut Ragapatmi

bunuh diri di tempat yang sama termasuk anjing peliharaannya.

6. Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin Abdillah Al-Habsyi

Obyek ini merupakan tempat pemakaman yang berada di Dusun Pajeggan Desa Tamberru Barat

Kecamatan Sokobanah, dari seorang mubaligh Islam yang berasal dari Jazirah Arab - Siria (Al-Habsyi) yang

wilayah dakwahnya di pulau Madura khususnya pantai utara pulau Madura. Dalam komplek pemakaman

tersebut terdapat peningalan-peninggalan yang bernilai sejarah.

Fasilitas Penunjang Pariwisata

Untuk mendukung sektor Pariwisata di Kabupaten Sampang berbagai upaya telah ditempuh termasuk

penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata berupa Hotel dan Restoran/Rumah Makan maupun fasilitas

hiburan lainnya. Pada tahun 2014 di Kabupaten Sampang terdapat 4 (empat) Hotel/Penginapan yaitu Hotel yaitu:

Data Klasifikasi Hotel / Penginapan di Kabupaten Sampang

NO.

NAMA HOTEL ALAMATKLASIFIK

ASIHOTEL

JUMLAHKETERANGANKAMA

RNAKER

1.Hotel Wisata

Camplong

Jl. RayaCamplong

Telp 0323 321586Melati 50 32

VIP = 5 RoomFAM = 2 RoomSuite = 7 RoomDLX = 25 RoomSUP = 9 RoomSTD = 10 Room

2. Hotel RahmatJl. Agus Salim

Telp 0323 321302Melati 29 8

VIP A = 1 RoomVIP B = 2 RoomVIP C = 7 RoomSTD = 19 Room

3.Hotel PKPRI

TrunojoyoJl. Rajawali

Telp 0323 321166Melati 31 12

Suite = 1 RoomVIP = 8 RoomEkonomi = 14

Room4. Hotel Bahagia Jl. Bahagia Melati 25 5 VIP = 5 Room

0323 321409 STD = 10 RoomEC = 10 Room

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Tabel Rerstoran dan Rumah Makan di Kabupaten Sampang

NO. N A M A A L A M A TKETERANG

AN

1 Bony Jl. Raya Taddan Prasmanan

2CemoroCamplong

Jl. Raya Camplong- 157 A

3 Al GhazaliJl. Diponegora - 34A

Kikil

4Padang MinangBahari

Jl. KH. Agussalim –19

Padang

5 MufakatJl. KH. HasyimAsy’ari

Sate + Gule

6 SetujuJl. KH. HasyimAsy’ari

Kaldu

7 Soto Madura Jl. Rajawali - 13 A Soto

8 Idaman Jl. Rajawali

NO.

N A M A A L A M A TKETERANG

AN

9 PKPRI Jl. Rajawali

10 KramatJl. Kramat I /Duwa’Pote

SotoSumenep

11Depot & SwalayanManal

Jl. Wahid Hasyim

12 Ananda Jl. Jamaluddin - 5

13 Dapur Bu Mutli Jl. Imam Bonjol

14 Merak Jl. Merak - 61

15 Bu Mutli Jl. Selong Permai II

16. Permadu DaluJl. Raya BatiohBanyuates

17. Depot Kharisma Jl. Trunojoyo

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Tabel Daftar Pengrajin Tradisional

Jenis KerajinanNama

PengrajinAlamat

Pot Kayu H. Dohri Keluarahan Polagan

Gerabah Hairil Alwan Jl. Imam Ghazali

Batik A. Tirah Jl. Teuku Umar – Masyarakat

Desa Kotah

Ranjang Pale’ Toha Jl. Teuku Umar

Sahaki Jl. Pahlawan

Jamu Tradisional Ny. Hayati Jl. Pahlawan

Kerang Laut Syamsul Desa Taddan

Miniatur Perahu Pak Mok Desa Madegan

Pengarajin Sampang dan

Perahu TradisionalPulau Mandangin

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

Tabel Daftar Toko Oleh – Oleh Khas Sampang

Nama Toko Alamat

Al – Ghazali Jl. Diponegoro 34A Telp. (0323) 323009

Camilan Sumber Mutiara Jl. Mutiara No. 66 Telp. (0323) 323263/

087850973980

Jamu Madura Sari Nyai Hj. Hayati Jl. Pahlawan No. 21 Telp. 08123202996/

087850946676

Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga

BAB VIII

PERHUBUNGAN

1. Perkembangan Kondisi Jalan

Berdasarkan kelasnya jaringan jalan di Kabupaten Sampang dibedakan atas Jalan Nasional, Jalan

Propinsi, Jalan Kabupaten, Jalan Perkotaan, dan Jalan Poros Desa. Berdasarkan kondisinya Jalan Nasional

mengalami peningkatan, hal ini dapat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya dimensi jalan dengan kondisi

baik.

Tabel Kondisi Jalan Nasional di Kabupaten Sampang Tahun 2010-2014

NO U R A I A N Kondisi SatuanPanjang Jalan

2010 2011 2012 2013 20141. Jalan Nasional Km 36.000 36.000 32.000 32.000 32.000

Kondisi Baik Km 29.450 35.390 28.030

Kondisi Rusak Ringan Km 6.400 0.460 3.970

Kondisi Rusak Berat Km - - - - -

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina MargaKeterangan (-) tidak ada

Tabel Kondisi Jalan Propinsi di Kabupaten Sampang Tahun 2010-2014

NO U R A I A N Kondisi SatuanPanjang Jalan

2010 2011 2012 2013 20141. Jalan Propinsi Km 117.570 117.570 96.700 96.700 96.700

Kondisi Baik Km 29.023 36.711 50.66

Kondisi Rusak Ringan Km 88.547 80.859 46.04

Kondisi Rusak Berat Km - - - - -

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina MargaKeterangan (-) tidak ada

Tabel Kondisi Jalan Kabupaten di Kabupaten Sampang Tahun 2010-2014

NO U R A I A N Kondisi SatuanPanjang Jalan

2010 2011 2012 2013 20141. Jalan Kabupaten Km 582.800 582.800 582.800 582.800 582.800

Kondisi Baik Km 413.621 425.385 438.110 449.444 461,386

Kondisi Rusak Ringan Km 112.981 107.071 101.825 96.091 90,586

Kondisi Rusak Berat Km 56.198 50.344 42.865 37.265 30,828

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina MargaKeterangan (-) tidak ada

Tabel Kondisi Jalan Perkotaan di Kabupaten Sampang Tahun 2010-2014

NO U R A I A N Kondisi SatuanPanjang Jalan

2010 2011 2012 2013 20141. Jalan Perkotaan Km 39.920 39.920 39.920 39.920 39.920

Kondisi Baik Km 35.062 36.128 37.943 38.791 38,92

Kondisi Rusak Ringan Km 4.433 3.496 1.791 0.994 0,88

Kondisi Rusak Berat Km 0.425 0.296 0.186 0.135 0,12

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina MargaKeterangan (-) tidak ada

Tabel Kondisi Jalan Poros Desa di Kabupaten Sampang Tahun 2010-2014

NO U R A I A N Kondisi SatuanPanjang Jalan

2010 2011 2012 2013 20141. Jalan Poros Desa Km 345,29 345,29 345,29 345,29 386,725

Kondisi Baik Km 144,608 148,302 153,854 165,025 214,767

Kondisi RusakRingan

Km 144,958 145,25 143,249 136,593 132,866

Kondisi Rusak Berat Km 55,724 51,738 48,187 43,672 39,092

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bina MargaKeterangan (-) tidak ada