konten 123 kurkumin.docx

6
Tanaman temulawak ( Curcuma xanthorrhiza , Roxb) dan kunyit ( Curcuma domestica Val.) mengandung kurkumin yang bisa digunakan sebagai bahan obat untuk gangguan hati dan penyakit kuning ( Wardiyati dkk 2012 ) Kandungan senyawa kimia yang utama pada temulawak dan kunir adalah kurkumin. Kurkumin merupakan senyawa sekunder kelompok fenol dari jalur asetat-mevalonat. Prekursor kurkumin adalah ferulic acid dan caumaric acid dan berbeda dengan flavonoid lainnya yang umumnya menggunakan asam sinamat, stilbenes dan xanthone sebagai precursor ( Vickery and Vickery 1981 ). Kurkumin terdiri atas tiga senyawa utama yaitu : kurkumin I atau diferuloymethane (C 21 H 20 O 6 ), kurkumin II atau desmethoxykurkumin(C 20 H 18 O 5 ) dan kurkumin III atau bisdesmethoxykurkumin (C 19 H 16 O 4 ) (Stankovic 2004 ). Menurut Chattopadhyay et al . (2004) , kunyit mengandung kurkumin dengan kadar 3 – 4%, terdiri dari kurkumin I 94%, kurkumin II 6% dan kurkumin III 0,3%, sedangkan pada temulawak masing-masing adalah 62,4 %: 37,6 %: 0 %. Afifah (2005 ) menyatakan kurkumin adalah komponen utama senyawa kurkuminoid hasil metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tanaman jenis Temulawak dan temulawak (suku Zingiberaceae). Senyawa kurkuminoid lainnya adalah bis‐demetoksi kurkumin dan demetoksi kurkumin. Dalam dunia farmasi, penggunaan kurkumin sebagai senyawa bahan obat telah dilakukan secara luas. diantaranya adalah sebagai antioksidan, antiinflamasi, antiinfeksi, dan antiviral. Pada tingkat penelitian yang lebih lanjut, kurkumin diduga dapat bermanfaat sebagai antitumor, bahkan dapat melakukan penghambatan replikasi human immunodeficiency virus (HIV). Kurkumin dikenal karena sifat antitumor dan antioksidan yang dimilikinya, selain banyak kegunaan medis seperti : melindungi saraf, mengurangi risiko radang otak vasospasma dan

Upload: omaaaaah

Post on 04-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) dan kunyit (Curcuma domesticaVal.) mengandung kurkumin yang bisa digunakan sebagai bahan obat untuk gangguan hati dan penyakit kuning (Wardiyati dkk 2012)Kandungan senyawa kimia yang utama pada temulawak dan kunir adalah kurkumin. Kurkumin merupakan senyawa sekunder kelompok fenol dari jalur asetat-mevalonat. Prekursor kurkumin adalah ferulic acid dan caumaric acid dan berbeda dengan flavonoid lainnya yang umumnya menggunakan asam sinamat, stilbenes dan xanthone sebagai precursor (Vickery and Vickery 1981). Kurkumin terdiri atas tiga senyawa utama yaitu : kurkumin I atau diferuloymethane (C21H20O6), kurkumin II atau desmethoxykurkumin(C20H18O5) dan kurkumin III atau bisdesmethoxykurkumin (C19H16O4) (Stankovic 2004). Menurut Chattopadhyayet al. (2004), kunyit mengandung kurkumin dengan kadar 3 4%, terdiri dari kurkumin I 94%, kurkumin II 6% dan kurkumin III 0,3%, sedangkan pada temulawak masing-masing adalah 62,4 %: 37,6 %: 0 %.Afifah (2005 ) menyatakan kurkumin adalah komponen utama senyawa kurkuminoid hasil metabolit sekunder yang banyak terdapat pada tanaman jenis Temulawak dan temulawak (suku Zingiberaceae). Senyawa kurkuminoid lainnya adalah bisdemetoksi kurkumin dan demetoksi kurkumin. Dalam dunia farmasi, penggunaan kurkumin sebagai senyawa bahan obat telah dilakukan secara luas. diantaranya adalah sebagai antioksidan, antiinflamasi, antiinfeksi, dan antiviral. Pada tingkat penelitian yang lebih lanjut, kurkumin diduga dapat bermanfaat sebagai antitumor, bahkan dapat melakukan penghambatan replikasihuman immunodeficiency virus(HIV). Kurkumin dikenal karena sifatantitumordanantioksidanyang dimilikinya, selain banyak kegunaan medis seperti : melindungisaraf, mengurangi risikoradang otakvasospasmadan mengembalikanhomeostasisenergi pada sistem otak yang terganggu akibat terluka atau trauma. menghambat dan mengurangi penumpukan plak amiloid-beta pada penderitaAlzheimer melindungihati, antara lain darihemangioendotelioma,hepatokarsinoma,HepatitisB melindungipankreasdari akibat rasiositokinayang berlebihan, bahkan setelahtransplantasi, serta menurunkan resistansi terhadapinsulindanleptin. melindungisel Leydigdari pengaruhalkohol. menurunkan peradangan pada jaringan adiposa. selain itu kurkumin juga: menghambatindoleamina 2,3-dioksigenase, sebuah enzim yang berperan dalam degradasitriptofanpadasel dendritikyang distimulasi olehLPSatauinterferon, dan menghambat matangnya sel dendritik. Ekspresisiklo oksigenase-2yang diinduksi oleh LPS dan produksiprostaglandin E2akan meningkat, dan mengakibatkan de-ekspresimolekulCD80,CD86danMHC Idan menghambat produksisitokinaIL-12 p70danTNF-. menghambatangiogenesis menghambat lintasan COX dan LO padametabolisme eikosanoid. Kurkumin sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, seperti kanker payudara, namun menunjukkan sifat toksik terhadap kultursel punca. Defisiensi COX dapat mengakibatkansindrom Leigh, SCO2 (hypertrophic cardiomyopathy), SCO1 (gagal hati,koma ketoasidosis), and COX10 (encephalopathy,tubulopathy).

Rimpang kunyit (Curcuma longa) telah digunakan secara luas di berbagai kebudayaan sebagai rempah-rempah (misalnya untuk memasak kari) dan zat pewarna alami. Zat berwarna kuning yang terdapat pada kunyit digunakan untuk melindungi bahan makanan dari kerusakan akibat sinar matahari, selain juga dapat dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin.Di samping itu, akar atau rimpang kunyit juga selama ribuan tahun telah digunakan sebagai bahan alami dalam pengobatan ala Timur, khususnya untuk mencegah peradangan, mengurangi penumpukan gas dan rasa nyeri di lambung, mengurangi efek alergi, serta mengatasi arthritis. Para praktisi yoga banyak mengonsumsi kunyit karena diyakini memperkuat sendi-sendi mereka. Dan sudah menjadi pengetahuan umum, kunyit merupakan obat tradisional yang paling populer untuk membantu memulihkan kondisi liver atau hati yang terserang penyakit serius.Belakangan ini barulah berhasil teridentifikasi zat aktif dalam rimpang kunyit yang menghasilkan efek-efek menyehatkan bagi tubuh, yang disebut dengan kurkumin (yang tergolong sejenis senyawa organik, yaitu polifenol) dan minyak atsiri.

Kunir,kunyit,temulawak(Curcuma longaLinn.syn.Curcuma domesticaVal.) termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Kunyit (Curcuma domestika)mempunyai rasa yang pahit, agak pedas, baunya khas aromatik, rimpang berwarna kuning kejingga-jinggaan. Batangnya berwarna hijau atau agak keunguan, berdaun 4 sampai 8 helai, bunganya berwarna cokelat dan ditengahnya berwarna kemerah-merahan dan kuning. Kunyit cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m dari atas permukaan laut. Tanaman obat ini berupa semak yang bersifat tahunan ( perinal )yang tersebar di seluruh daerah tropis . Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar di sekitar hutan / bekas kebun . Komposisi Dan Kandungan Kimia: Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri darikurkumin,desmetoksikumindanbisdesmetoksikurkumindan zat- zat manfaat lainnya. Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %Demetoksikurkumin: R1 = OCH3, R2 = H 1 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen,turmeron,tumeon60%, Zingiberen 25%,felandren,sabinen,borneoldansineil)Lemak1 -3 %,Karbohidrat3 %,Protein30%,Pati8%,Vitamin C45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya.

2.4 Manfaat/khasiat kunyit1. Beberapa penelitian secarain vitrodanin vivomenunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagaiantiinflamasi(antiperadangan), aktivitas terhadappeptic ulcer, antitoksik,antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker.2. Penyakit Yang Dapat Diobati,kandungan utama kurkumin danminyak atsiri, berfungsi untukpengobatanhepatitis,antioksidan, gangguan pencernaan, antimikroba(broad spectrum), antikolesterol, antiHIV, antitumor(menginduksiapostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara (hormone dependent and independent), menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar (dose-dependent), anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik), mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam berbagai bentuk (ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan IKOT/IOT). Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken)

Tujuan menentukan kadar kurkumin adalah untuk mengetahui perbedaan kadar kurkumin pada beberapa komoditas. Kadar kurkumin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan. Rendemen yang besar menunjukkan kandungan zat-zat terlarut yang semakin besar, namun hal ini belum tentu diikuti oleh kandungan kurkumin yang besar pula. Hal ini dikarenakan zat-zat terlarut terdiri dari bermacam-macam metabolit baik primer maupun sekunder. Kurkumin hanyalah merupakan salah satu kelompok metabolit sekunder dengan proporsi yang sangat sedikit (Wardiyati 2012)Wardiyati dkk (2012) menyatakan bahwa ketinggian tempat (15-1140 mdpl.) maupun suhu siang (20-35oC) tidak berpengaruh secara nyata dengan bobot rimpang dan kadar kurkumin baik pada temulawak maupun kunyit. Korelasi positif terdapat antara kadar P dan K tanah dengan bobot rimpang temulawak tetapi tidak pada kunyit, sedangkan kadar N dan Mg tanah berkorelasi negatif dengan kadar kurkumin temulawak dan tidak pada kunyit. Suhu tidak mempengaruhi kadar curcumin tetapi unsur hara tanah N dan Mg berpengaruh. Unsur P dan K berpengaruh terhadap bobot rimpang. Dapus Vickery,M.L. dan B.Vickery. 1981. Secondary Plant Metabolism. University Park Press. Baltimore. p105

Chattopadhyay, I., Biswas, K., Bandyopadhyay, U. and Banerjee, R.K., 2004. Tumeric and Kurkumin : Biological actions ans medicinal applications. Current Science. 87 (1) : 44 53

Stankovic, I. 2004. Curcumin. Chemical and Technical Assessment (CTA). FAO. p.1-8. ftp://ftp.fao.org/es/esn/jecfa/cta/CTA_61_Kurkumin.pdf.

widiyati dkk. 2012. KOLEKSI DAN IDENTIFIKASI TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza, Roxb. ) DANKUNYIT (Curcuma domestica) DI JAWA DAN MADURA : PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP BOBOT RIMPANG DAN KADAR KURKUMIN(COLECTION AND IDENTIFICATION OF Curcuma xanthorhiza Roxb AND Curcuma domestica IN JAVA AND MADURA : 1. THE INFLUENCE OF ENVIRONMENT ON RHIZOME WEIGHT AND CURCUMIN CONTENT)

Afifah, Efi , 2005, Khasiat & Manfaat Temulawak Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit, Agromedia Pustaka, Jakarta, hal 1-8.

http://www.sidomunculherbal.com/id/content/13-kenali-kunyit-dan-khasiatnya