sim internetworking 123

41
TUGAS MATAKULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) “Internetworking; Studi Kasus : PT. Nestle IndonesiaDosen Pengajar : Prof.Dr. Ir. Kudang B. Seminar, Msc, Oleh: Bayu Adi Prasetyo P056133072.50E Dwi Meilia Fitriyani P056133112.50E Fitry Primadona P056133142.50E Gananda Hayardisi P056133142.50E Ricky Syahputra P056133292.50E Windy Apriandy P056133342.50E Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor

Upload: mohamad-asidiqy

Post on 25-Dec-2015

83 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: SIM Internetworking 123

TUGAS MATAKULIAHSISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

“Internetworking; Studi Kasus : PT. Nestle Indonesia”

Dosen Pengajar : Prof.Dr. Ir. Kudang B. Seminar, Msc,

Oleh:

Bayu Adi Prasetyo P056133072.50E

Dwi Meilia Fitriyani P056133112.50E

Fitry Primadona P056133142.50E

Gananda Hayardisi P056133142.50E

Ricky Syahputra P056133292.50E

Windy Apriandy P056133342.50E

Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis

Institut Pertanian Bogor

Desember 2014

Page 2: SIM Internetworking 123

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR ISI.........................................................................................i

DAFTAR GAMBAR..........................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah...............................................................................1

1.3. Tujuan....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................3

2.1. Internetworking......................................................................................3

2.2. Internet...................................................................................................4

2.3. Intranet...................................................................................................5

2.4. Ektranet..................................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN...............................................................9

3.1. Profil Perusahaan...................................................................................9

3.1.1 Sejarah Nestle...............................................................................9

3.1.2 Tentang Nestle............................................................................10

3.2. Stakeholder Perusahaan ......................................................................11

3.2.1 Pemilik Dan Pemegang Saham...................................................11

3.2.2 Karyawan....................................................................................11

3.2.3 Pelanggan....................................................................................11

3.2.4 Masyarakat..................................................................................12

i

Page 3: SIM Internetworking 123

3.3. Penggunaan Intranet oleh Perusahaan ................................................12

3.4. Penggunaan Ekstranet oleh Perusahaan ..............................................15

3.5. Penggunaan Internet ...........................................................................17

3.6. Kebutuhan Database ...........................................................................18

3.7. Future Development ...........................................................................20

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................21

4.1. Kesimpulan..........................................................................................21

4.2. Saran....................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA........................................................................23

ii

Page 4: SIM Internetworking 123

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Hubungan Antara Internet, Extranet dan Internet………………..4

Gambar 2. Sistem Intranet TheNest Mobile PT Nestle Indonesia.........................13

Gambar 3. Domain User Karyawan Nestle Yang Dibutuhkan Untuk Akses

Chatter ……………………………………………………………..14

Gambar 4. Intranet Nestle Chatter Antar Karyawan Nestle……………….…14

Gambar 5. Travel Expense Menggunakan SAP ………………………………15

gambar 6. Sistem ND95 yang Digunakan PT Nestle Ind ……………………16

iii

Page 5: SIM Internetworking 123

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan di bidang networking dewasa ini sudah merupakan hal yang

umum di tengah perkembangan teknologi informasi, termasuk bagi perusahaan.

Penggunaan internet working mencakup pengunaan internet, intranet ataupun

ekstranet dalam penujang proses bisnis perusahaan. Internet, web, intranet dan

ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh

stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta

pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling

terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara

lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang

semakin mengglobal.

PT Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang

terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan. Kantor pusat Nestlé SA

berada di Vevey, Swiss dan didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé,

seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang

ibu menyelamatkan bayinya yang sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.

Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971 dan saat ini mempekerjakan

lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestlé. Moto

Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan yang

berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi dalam rangka

menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia

akan makanan dan minuman yang bergizi, aman dikonsumsi, dan lezat rasanya.

PT Nestlé Indonesia bergerak di bidang consumer good dan memiliki beberapa

departmen atau bisnis unit. Secara umum, karyawan Nestlé dapat dikelompokkan

menjadi bagian head office, pabrik, dan field operation. Internetworked

enterprises sendiri telah digunakan olehPT Nestlé Indonesia dalam dalam

menjalankan proses transaksi bisnisnya

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah pengaruh dan manfaat

implementasi internetworked enterprises pada PT Nestlé Indonesia.

1

Page 6: SIM Internetworking 123

1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan, sebagai berikut:

1. Mempelajari tahapan proses bisnis dan komunikasi data yang

diterapkan dalam proses bisnis PT Nestlé Indonesia yang dikaitkan

dengan para Stakeholder yang terkait.

2. Mengetahuiteknologi yang mensupport implementasiInternetworked

enterprises pada PT Nestlé Indonesia.

3. Melihat potensi pengembangan atas implementasiInternetworked

enterprises pada PT Nestlé Indonesia.

2

Page 7: SIM Internetworking 123

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internetworking

Seiring dengan perkembangan telekomunikasi dan teknologi penggunaan

internet telah mengubah bisnis menjadi network enterprise. Internet, web, intranet

dan ekstranet telah membentuk jaringan antara proses bisnis dengan seluruh

stakeholder yang ada di perusahaan, baik konsumen, pemasok, karyawan serta

pihak-pihak terkait lainnya. Dengan menggunakan jaringan yang saling

terintegrasi tersebut, perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasinya secara

lebih kreatif, efektif dan efisien, terutama dalam menghadapi era pasar yang

semakin mengglobal.

Internetworked enterprises sendiri adalah perusahaan atau organisasi yang

menggunakan internetworking dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya

(O’Brien, 2005) Pengertian internetworking adalah suatu bentuk hubungan

kerjasama atau kemitraan yang mendayagunakan teknologi informasi berbasis

jaringan, baik itu intranet, ekstranet atau internet. Internetworking enterprises

merupakan bisnis telekomunikasi, dimana telekomunikasi digunakan untuk

pengiriman informasi (suara, data, teks dan gambar). Paradigma bisnisnya yaitu

pergerakan fisik menjadi pergerakan elektronik dimana transaksi dilakukan dalam

bentuk pertukaran data secara elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).

Internetworking sangat mendukung transaksi di toko buku, membantu dalam

proses pemesanan (penggunaan barcode memudahkan pemesanan yang

menggunakan system komunikasi elektronik seperti EDI, atau pemesanan lewat

internet).

Dalam sebuahperusahaan sendiri, dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya tentu tidakakan terlepas dari penggunaan baik internet, ekstranet

dan intranet. Berikutadalah gambaran penggunaan ketiga jenis jaringan tersebut

dalam perusahaan.

3

Page 8: SIM Internetworking 123

Gambar 1. Hubungan Antara Internet, Extranet dan Internet

(www.golekilmu.com, 2013)

2.2. Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet

berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara. Secara kata perkata

INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari

defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan

jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana

hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang

menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP

(Transmission Control/Internet Protocol) pengertian tersebut dijelaskan menurut

pendapat Supriyanto (2007).

Model koneksi internet itu sendiri dapat dilakukan pada komputer pribadi

maupun jaringan LAN/WAN. Defenisi LAN/WAN menurut Nugroho, (2008)

antara lain :

LAN (Local Area Network) suatu jaringan yang terbentuk dengan

menghubungkan beberapa komputer yang berdekatan yang berada pada suatu

ruang atau gedung yang terkoneksi ke internet gateway. WAN (Wide Area

Network) adalah format jaringan dimana suatu komputer dihubungkan dengan

yang lainnya melalui sambungan telepon. Data dikirim dan diterima oleh atau dari

4

Page 9: SIM Internetworking 123

suatu komputer ke komputer lainnya lewat sambungan telepon. Konektor

komputer dengan telepon adalah menggunakan modem (Modulator,

Demodulator).

Media internet juga menyediakan banyak tempat untuk penyimpanan dan

penyebarluasan temuan informasi. Internet sebagai sumber informasi memiliki

banyak alat bantu yang disebut dengan aplikasi dalam menyebarluaskan informasi

yang tersimpan dalam data basenya. Adapun alat bantu yang dimaksudkan berupa

aplikasi yang disebut dengan Search Engine, Engine, Web Log, News Group,

Massege Board, Website, dan lain-lain. Dengan alat-alat bantu tersebut

diharapkan pengguna dapat menemukan informasi yang dibutuhkan, misalnya

seperti informasi hiburan, pendidikan, berita, journal, informasi bisnis dan lain

sebagainya sesuai kebutuhan pengguna informasi.

2.3 Intranet

Menurut O’Brien (2005) Intranet adalah jaringan di dalam organisasi yang

menggunakan teknologi internet (seperti server dan browser web, protocol

jaringan TCP/IP, database dan publikasi dokumen hypermedia HTML, dan lain-

lain) untuk menyediakan lingkungan yang mirip dengan internet di dalam

perusahaan, yang digunakan untuk memungkinkan saling berbagi informasi,

komunikasi, kerjasama, dan dukungan bagi proses bisnis.

Menurut O’Brien (2005) menjelaskan bahwa intranet menyediakan portal

informasi perusahaan yang digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas

organisasi seperti dalam komunikasi dan kolaborasi, publikasi Web, manajemen

dan oeprasional bisnis, dan manajemen portal intranet

1. Komunikasi dan Kolaborasi

Dengan menggunakan intranet, perusahaan dapat secara signifikan

memperbaiki komunikasi dan kolaborasi di dalam organisasinya melalui

berbagai aplikasi yang intranet sediakan. Misalnya, kita dapat menggunakan

browser intranet dari tempat kerja untuk mengirim atau menerima e-mail,

voicemail, penyeranta, dan faks untuk berkomunikasi dengan orang lain di

dalam satu organisasi, dan dengan pihak luar melalui internet dan ekstranet.

5

Page 10: SIM Internetworking 123

Dan kita dapat menggunakan layanan seperti kelompok diskusi, ruang bincang,

konferensi dan video dengan memanfaatkan fitur groupware intranet untuk

memperbaiki kerjasama proyek dan tim.

2. Publikasi Web

Penggunaan akses server World Wide Web telah bergeser ke intranet korporat.

Beberapa alasan utama dari perkembangan yang pesat dalam penggunaan

intranet adalah kemudahan, kemenarikan, dan murahnya biaya publikasi dan

akses informasi bisnis multimedia melalui situs Web intranet.

3. Manajemen dan Operasional Bisnis

Dalam hal manajemen dan operasional bisnis, intranet digunakan sebagai dasar

untuk mengembangkan dan menyebarkan aplikasi bisnis yang penting guna

mendukung operasional bisnis dan pengambilan keputusan manajerial di

perusahaan yang terhubung dengan internet. Intranet dapat dikembangkan

untuk beberapa hal seperti pemrosesan pesanan, pengendalian persediaan,

manajemen penjualan, dan portal informasi perusahaan yang dapat

diimplementasikan di intranet, ekstranet, dan internet.

Dasarnya perangkat lunak aplikasi yang digunakan di Intranet

tidakberbeda jauh dengan yang digunakan di internet. Di intranet digunakan web,

email,dll. persis seperti yang digunakan di intranet. Pada intranet, web

denganperangkat database, biasanya merupakan alat bantu paling potensial

untukmelakukan dua hal utama yaitu:

1. Efisiensi dengan melakukan pendekatan sistem informasi manajemen

yangberbasis web & database;

2. Kompetitif dalam persaingan di dunia usaha. Membuat sebuah badan

menjadikompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara

baiksumber daya manusia & sumber daya pengetahuan yang ada di internal

badan/perusahaan tersebut.

Untuk dapat mengembangkan intranet dibutuhkan berbagai perangkat

yang mendukung, yaitu perangkat keras maupun perangkat lunak intranet. Adapun

perangkat keras intranet, antara lain :

6

Page 11: SIM Internetworking 123

1. Local Area Network (LAN)

2. Client-Server

3. Komponen LAN

Selain komponen perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun

intranet, tentunya terdapat beberapa komponen perangkat lunak dalam jaringan

intranet, antara lain :

1. Sistem Operasi Network

2. Web Server

3. Web Browser

4. File HTML

5. File-File Pendukung

6. Search Engine

2.4. Ekstranet

Jaringan intranet perusahaan dapat juga diakses oleh konsumen,pemasok,

dll melalui jaringan ekstranet. Menurut O'Brien (2005), ekstranetadalah hubungan

jaringan yang menggunakan teknologi internet untuk salingmenghubungkan

intranet suatu bisnis dengan intranet pelanggannya, pemasok,dan mitra bisnis

lainnya. Ekstranet memberikan akses menuju bagian-bagiantertentu intranet

kepada orang luar yang telah mendapat ijin seperti pelangganatau rekan bisnis.

Dalam menjaga keamanan ,perusahaan juga dapat menerapkan enkripsi

untuk data yang sensitive dan sistem firewall sendiri untuk memberikan keamanan

yang memadai. Dengan demikian, ekstranet memungkinkan pihak-pihak seperti

pelanggan, pemasok, konsultan, subkontraktor, prospek bisnis, dan pihak lain

untuk mengakses situs Web intranet tertentu dan database perusahaan.

Dijelaskan oleh O’Brien (2005) bahwa nilai bisnis ekstranet diperoleh dari

beberapa faktor. Pertama, teknologi browser Web ekstranet membuat pelanggan

dan pemasok mengakses sumberdaya intranet dengan lebih mudah dan lebih cepat

7

Page 12: SIM Internetworking 123

daripada metode bisnis yang lama. Kedua, ekstranet memungkinkan perusahaan

untuk menawarkan layanan Web baru yang interaktif bagi mitra bisnisnya.

Secara lebih terperinci dijelaskan oleh O’Brien bahwa ekstranet adalah

cara lain bagi bisnis untuk membangun dan memperkuat hubungan strategisnya

dengan pelanggan dan pemasok. Ekstranet juga memungkinkan dan memperbaiki

kerja sama bisnis dengan pelanggan dan mitra bisnis lainnya. Serta ekstranet

memfasilitasi pengembangan produk perusahaan,pemasarannya, dan prosesnya

agar focus pada pelanggannya secara interaktif dan online, sehingga dapat

menghasilkan produk yang dirancang dengan lebih baik dan dipasar dengan lebih

cepat dari sebelumnya.

8

Page 13: SIM Internetworking 123

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Profil Perusahaan

3.1.1. Sejarah Nestlé

Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19 lewat

produk “Tjap Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal dengan nama “Milk Maid”.

Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di

Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis

di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai

“Tjap Nona”.

Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk

jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya

upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko

dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para

konsumen. Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang

bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan

distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.

1873-1999

Produk-produk impor Nestlé secara lebih lengkap mulai tersedia di Indonesia

sejak tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestlé di Singapura. Karena

permintaan konsumen Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara

resmi memulai berusaha di Indonesia pada tahun 1971 atas nama PT Food

Specialities Indonesia. Untuk menunjang usaha di Indonesia, maka pabrik

pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun 1972. Sejalan

dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai

memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada

para peternak sapi.

Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung

sebagai pabrik kedua Nestlé di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAFÉ,

atas permintaan konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988

Pabrik Kejayan di Pasuruan, Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk

9

Page 14: SIM Internetworking 123

susu dengan kapasitas yang lebih besar dan menggantikan Pabrik Waru yang

ditutup. Setelah sukses membuka dan mengoperasikan  pabrik di

Lampung dan Jawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi,

menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.

2000-2009

Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestlé Confectionary

Indonesia & Supmi Sakti merger ke dalam Nestlé Indonesia. Merger tersebut

dianggap sukses sehingga pada tahun 2001 Nestlé Beverages Indonesia dan Nestlé

Distribution Indonesia turut bergabung dengan Nestlé Indonesia.

2010-Sekarang

Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun 2010

Pabrik Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé

di dunia. Saat ini, Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari

dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur. Setelah sukses membuka dan

mengoperasikan pabrik pengolahan susu, pengolahan kopi dan pengolahan

kembang gula, pada 2013 pabrik ke-empat akan dibuka untuk memproduksi

MILO, DANCOW dan bubur bayi Nestlé CERELAC.

3.1.2. Tentang Nestlé

Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang

terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di

Vevey, Swiss. Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé,

seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang

ibu menyelamatkan bayinya sangat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.

Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini

kami mempekerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam

produk Nestlé di tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk

mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ 

DANCOW IDEAL; Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan

NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang

gula FOX'S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik ke-empat di Karawang 

yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi

DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestlé CERELAC.

10

Page 15: SIM Internetworking 123

Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen

perusahaan yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi

guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar

manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta

lezat rasanya.

3.2. Stakeholder Perusahaan

3.2.1. Pemilik dan Pemegang Saham

Nestlé Indonesia adalah perusahaan yang bersifat perseroan terbatas dan

tidak terdaftar di bursa efek.

3.2.2. Karyawan

Nestlé telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Kini, bersama sekitar

2600 karyawan Nestlé mengoperasikan tiga (3) pabrik yang mengolah sekitar

700.000 liter susu setiap hari  dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur dan 10.000

ton kopi dari sekitar 10.000 petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga

sentra distribusi dan ratusan distributor Nestlé hadir di setiap provinsi di

Indonesia, memastikan ketersediaan produk Nestlé bagi konsumen Nestlé

diseluruh Indonesia. Keberhasilan Nestlé tercipta berkat dukungan para karyawan.

Nestlé memperlakukan para karyawan dengan rasa hormat dan bermartabat dan

mengharapkan setiap karyawan mempunyai rasa tanggung jawab pribadi.

Nestlé mempekerjakan tenaga kerja yang kompeten dan mempunyai

motivasi, serta menghargai nilai-nilai Nestlé. Nestlé memberikan kesempatan

yang sama untuk pengembangan dan kemajuan mereka, melindungi privasi

mereka, dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan dan diskriminasi. Dimana

saja di seluruh dunia, nama Nestlé menjanjikan produk yang aman dan berkualitas

baik kepada konsumen. Nestlé berkomitmen untuk mencegah kecelakaan, cedera

dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, dan kami melindungi para

karyawan, mitra usaha dan pihak-pihak lain yang terlibat di sepanjang mata rantai

usaha kami.

3.2.3. Pelanggan

11

Page 16: SIM Internetworking 123

Nestlé berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan

memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerja

Nestlé dan harapan masyarakat secara keseluruhan. Nestlé percaya nilai

berkelanjutan bagi para pemegang saham hanya dapat terwujud dalam jangka

panjang jika perilaku, strategi dan operasi juga memberi nilai bagi masyarakat

tempat beroperasi, bagi mitra bisnis, dan tentu saja bagi para konsumen. Nestlé

menyebutnya "Menciptakan manfaat Bersama (Creating Shared Value)".

3.2.4. Masyarakat

Nestlé berkomitmen dalam Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Nestlé

berkontribusi dalam perbaikan di bidang produksi pertanian, status sosial ekonomi

para petani, masyarakat pedesaan, dan dalam sistem produksi agar lebih

berwawasan lingkungan. Lingkungan dan Keberlanjutan. Nestlé berkomitmen

pada praktik bisnis yang berwawasan lingkungan. Pada semua tahap masa pakai

produk berupaya untuk menggunakan sumber daya alam secara efisien, lebih

memilih menggunakan sumber daya yang terbarukan yang dikelola secara

berkelanjutan, dan menetapkan sasaran limbah nol.

3.3. Penggunaan Intranet oleh Perusahaan

Network dibagi menjadi 3 bagian yaitu : intranet, ekstranet dan internet.

Intranet yang digunakan Kino hanya bisa diakses oleh karyawan perusahaan atau

pihak lain yang berhubungan erat dengan perusahaan seperti pemilik modal

adapun informasi yang dapat diakses diadalam intranet mencakup data perusahaan

12

Page 17: SIM Internetworking 123

dan data eksternal. Bentuk intranet dirancang sebagai Enterprise Information

Portal yaitu sebuah interface dan integrasi intranet yang berbasis web dan

teknologi lainnya yang memungkinkan pemakai intranet dapat mengakses

beragam aplikasi bisnis. PT Nestle Indonesia telah mengimplementasikan SAP

sebagai sistem intranetnya, sedangkan berkaitan dengan distributor Nestle

membangun program sendiri yang dinamakan ND95 Program yang berkaitan

dengan sales Nestle.

Intranet yang digunakan pada PT Nestlé Indonesia bernama TheNest

(Gambar 1). Keberadaan TheNest berfungsi sebagai media utama dalam

membantu semua penyebaran informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan

perusahaan. Jaringan intranet TheNest dapat diakses melalui WiFi kantor pusat

atau LAN (Local Area Network). Untuk memperoleh akses intranet tersebut, suatu

perangkat keras seperti komputer, laptop, tablet. dsb harus dipasang suatu sistem

operasi khusus yang dinamakan sebagai Work Station Nestlé. Sistem operasi

tersebut ditangani oleh bagian IT (Information Technology) Nestlé yang berada di

India. India merupakan pusat IT Nestlé yang menangani negara bagian AOA yaitu

Asia, Oceania, dan Afrika. Setelah sistem operasi tersebut ditempatkan pada

perangkat keras, lalu setiap karyawan akan memeroleh masing-masing ID

(identitas nama) yang berbeda yang disebut dengan domain Nestlé. Domain

Nestlé inilah (Gambar 2) yang berfungsi sebagai sarana karyawan Nestlé untuk

dapat terhubung dengan seluruh karyawan di berbagai kantor cabang negara

lainnya.

Gambar 1. Sistem Intranet TheNest Mobile PT Nestle Indonesia.

13

Page 18: SIM Internetworking 123

Melalui intranet TheNest, karyawan dapat mengetahui segala informasi

mengenai perusahaan, mengakses SAP (System Application and Product), serta

dapat berkomunikasi dengan karyawan Nestlé antar cabang dan pabrik-pabrik di

berbagai kota. Selain itu, terdapat karakteristik yang unik pada media intranet ini

yaitu disebut dengan Chatter. Melalui Netle chatter, karyawan Nestle dapat

membuat grup sebagai wadah untuk komunikasi, diskusi, berbagi dokumen,

update kemajuan proyek dimana semua pihak yang terlibat akan terupdate secara

otomatis meskipun dalam kerjaan sehari-hari berbeda tim atau lokasi. Fitur Nestle

chatter ini dapat memungkinkan dalam mengundang pelanggan sebagai pihak

ketiga untuk berdiskusi dengan karyawan PT Nestlé Indonesia. Nestle chatter

dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 2. Domain User Karyawan Nestle Yang Dibutuhkan Untuk

Akses Chatter

Gambar 3. Contoh Intranet Nestle Chatter Antar Karyawan Nestle

TheNest dapat dijadikan sarana pemersatu bagi perusahaan. Dengan

adanya TheNest karyawan PT Nestlé Indonesia sebagai satu kesatuan dengan

kebutuhan yang berbeda-beda, dapat mengetahui informasi biodata pegawai,

14

Page 19: SIM Internetworking 123

struktur organisasi, claim travel expense (Gambar 4) untuk kegiatan operasional,

informasi lowongan pekerjaan antardepartemen, informasi kenaikan jabatan di

seluruh bisnis unit Nestle serta mendownload file-file sesuai dengan kebutuhan

masing-masing departemen. Salah satu akses SAP yang dapat diakses melalui

intranet TheNest dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Travel Expense Menggunakan SAP

3.4. Penggunaan Ekstranet oleh Perusahaan

Ekstranet adalah perluasan dari intranet perusahaan sehingga

memungkinkan pengguna lain selain pengguna intranet seperti distributor dan

team sales mengakses data tertentu. Sistem ekstranet yang dikembangkan oleh

Nestle yaitu ND95. ND95 merupakan perangkat lunak aplikasi (application

software) yang khusus dirancang dan dikembangkan untuk dipergunakan oleh

perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha distribusi. ND95 membantu

distributor untuk mengawasi persediaan barang gdang (barang baik, BS dan

ented), persediaan barang van, penjualan TO dan penjualan canvas, piutang dan

giro, pembelian dan hutang dagang, membantu distributor dengan

mengotomatisasi pekerjaan fakturisasi, faktur pajak, jadwal penagihan, usulan

pembeliaan berdasarkan RPP, kontrol budget promosi, claim budget, promosi dan

sebagainya. Seratus lebih laporan untuk kebutuhan analisa berdasarkan produk,

grup produk, salesman, customer, tipe customer, area dan pasar yang telah sangat

membantu dan diakui oleh sejumlah distributor senior.

Secara software architecture, ND95 terdiri atas Basic Modules dan

Extended Reporting. Basic Modules sendiri mancakup 9 modul dasar yang

terintegrasi (integrated) yang berkaitan langsung dengan kegiatan distributor

sehari-hari, yaitu Operasi Canvas, Penjualan TO, Pembelian, Kontrol Stock,

Piutang Dagang, Hutang Dagang, dan Manajer Aplikasi. Extended Reporting

15

Page 20: SIM Internetworking 123

module atau yang biasa disebut XR merupakan modul khusus yang di pergunakan

untuk menghasilkan seratus lebih laporan-laporan analisa mingguan, bulanan dan

tahunan, baik per barang, per grup barang, per area, per pasar, per salesman, per

costomer, per jenis customer, dan sebagainya,

Pemisahan XR dari Basic Modules bertujuan untuk tidak membebani

Basic Modules dengan data yang besar yang diperlukan oleh XR, sehingga tidak

mengganggu performance daripada Basic Modules itu sendiri. Data yang

diperlukan oleh XR ditransfer Basic Modules setiap minggu. ND95 dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5. Sistem ND95 yang Digunakan PT Nestle Indonesia

Modul Manajer Aplikasi merupakan modul yang berfungsi menyediakan segala

fasilitas agar modul-modul lainnya dapat bekerja. Fungsi-fungsi utama modul

Manajer Aplikasi ini antara lain adalah melakukan setup parameter program, setup

kalender kerja (ND95 menggunakan sistem kalender mingguan), melakukan

pemeliharaan tabel-tabel seperti tabel area tabel departemen, tabel jenis customer

dan sebagainya, juga master file yaitu master supplier, master customer, master

salesman dan master barang.

Semua ketentuaan discount dan promosi juga dilakukan pada modul ini.

Dengan mendefinisikan kegiatan promosi (marketing activity) serta budgednya ,

16

Page 21: SIM Internetworking 123

ND95 akan dapat memberikan warning bila suatu promosi telah melampaui batas

budged.

Manajer Aplikasi juga berfungsi melakukan pemeliharaan sistem seperti

melakukan proses akhir hari, proses akhir tahun, compress data untuk menghapus

data-data yang telah usang, melakukan backup, dan sebagainya. ND95

menggunakan konsep akhir hari seperti pada bank; jika transaksi pada suatu hari

telah ditutup maka tidak dimungkinkan lagi untuk melakukan editing. Kesalahan

harus dibenarkan dengan transaksi koreksi. Proses Akhir Hari dapat ditunda

sampai maksimum 7 hari.

Untuk mendukung pengoperasian secara networking, ND95 telah

dikembangkan dengan konsep multiuser. ND95 harus memiliki ID (identifikasi)

dan password untuk memasuki sistem. Sistem Administrator (SYSADM) bertugas

untuk mengelola user ND95 termasuk melakukan „access assignment‟ dan

„action assignment‟. Acsses assignment adalah menentukan fungsi-fungsi mana

saja yang boleh dijalankan oleh seorang user. Bila suatu fungsi boleh dijalankan,

maka dapat ditentukan lagi action mana saja yang boleh dijalankan, misalnya user

boleh menambah data tetapi tidak boleh mengubah dan tidak boleh menghapus

data. Untuk menjaga integritas data, bila suatu proses penting seperti Proses Akhir

Hari akan dijalankan maka sistem akan menolak bila sistem sedang dioperasikan

lebih dari 1 orang. Sebaliknya bila suatu proses seperti itu sedang berlangsung,

sistem akan menolak user lain memasuki sistem.

Semua data penjualan harian yang sudah diinput akan dapat ditarik

datanya oleh webhost utama Nestle sesuai dengan kebutuhan channel outlet yang

diinginkan. Nestle dapat mengetahui data penjualan, data stok, maupun

achievement dari setiap distributor melalui sistem ini. Secara singkat, peranan dari

program ND95 ini adalah sebagai penghubung antara Nestle dengan distributor.

3.5. Penggunaan Internet

Website adalah salah satu alat komunikasi online yang menggunakan

media internet dalam pendistribusiannya. Web adalah halaman informasi yang

disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama

terkoneksi dengan jaringan internet. Dalam menampilkan informasi kepada

17

Page 22: SIM Internetworking 123

pelanggan secara online, PT Nestlé menuangkannya dalam sebuah website dengan

alamat www.Nestlé.co.id, ini merupakan web site induk Nestlé Indonesia dan

berisi profil perusahaan, karir, produk, media, Research and Development dan

berisi link ke beberapa website spesifik produk atau program yang sedang

dilakukan oleh Nestlé

(https://www.sahabatnestle.co.id/),Nescafe(https://

www.sahabatnestle.co.id/nescafe/), Milo, Dancow, dan lain nya.

Selain memiliki website, Nestlé juga melakukan aktifitas dalam rangka

memaksimalkan jaringan internet untuk berhubungan dengan komunitas dan

pelanggan setia Nestlé di semua fanpage nya, misalnya lewat akun Facebook

berikut ini, https://www.facebook.com/NestleFitnesseID, Nestlé mencoba untuk

memberikan informasi dan promosi terbaru berkaitan dengan produk tersebut.

Kemudian di Instagram http://instagram.com/nestlecafe, Nestlé mencoba untuk

menangkap momen-momen indah customer penikmat Nescafe untuk dibagikan

lewat instagram mereka. Pun twitter juga merupakan media yang di utilisasi oleh

Nestlé untuk berkicau dan menerima kicauan kepada penggemar setia mereka di

seluruh tempat (https://twitter.com/nestle).

Nestlé juga membuka diri untuk menerima saran, komentar atau

pertanyaan dari customer dan masyarakat umum yang dapat ditujukan ke

[email protected] atau melalui Nestlé Indonesia Consumer

Services : 0-800-18-21028. Disamping itu Nestlé juga sangat mendukung

pelaksanaan Kode Etik WHO tentang pemasaran pengganti Air Susu Ibu (ASI),

yang bertujuan untuk melindungi, menggalakkan dan mendukung pemberian ASI.

Jika ada kemungkinan melihat terjadinya pelanggaran Kode Etik WHO oleh

Nestlé, maka pelapor dapat melaporkan nya lewat

http://www.nestle.co.id/ina/info/kode-etik-who yang berisi form keluhan tentang

pelanggaran kode etik WHO tentang ASI.

3.6 Kebutuhan Database

Nestle sebagai salah perusahaan besar sudah menerapkan ERP untuk menunjang

operasional perusahaan. ERP membuat semua sistem yang ada di nestle

terintegrasi antara satu dengan yang lain. Sistem yang ada antara lain untuk

18

Page 23: SIM Internetworking 123

finance, human resource, supply chain, dan lainnya. Setiap sistem mempunyai

tujuan dan proses bisnis yang berbeda, maka database setiap sistem dibedakan

sesuai dengan fungsinya masing-masing. Setiap database memiliki key (Middle

tier) yang merelasikan antar sistem.

DMS one merupakan salah satu aplikasi nestle yang menunjang proses bisnis

nestle nutrisi. Aplikasi ini diakses dari seluruh cabang di seluruh indonesia.

Apabila sistem database terpusat memungkinkan terjadi kelebihan beban di sistem

jika diakses secara bersamaan.Hal ini dapat menyebabkan kegagalan dalam proses

transaksi seperti input data pelanggan, penjualan dan lainnya. Database sistem

dibuat terdistribusi di setiap area sehingga tidak membebani server pusat pada saat

melakukan transaksi.Untuk sinkronisasi dapat dilakukan dengan metode batch

process setiap beberapa waktu seperti per 15 menit atau per jam yang berjalan

sebagai background process. Dalam aplikasi ini dibutuhkan database yang dapat

menampung data pelanggan, penjualan dan area.

Nestle yang saat ini memperkerjakan lebih dari 2600 karyawan memiliki suatu

aplikasi HRD untuk mengurus seluruh karyawannya karena tidak mungkin dapat

dilakukan secara manual. Aplikasi HRD membutuhkan spesifikasi database yang

dapat menyimpan data pegawai seperti NIP (Nomor Induk Pegawai), data

demografi, cuti, KPI, perjalanandinas dan lainnya.Sebagai contoh apabila

karyawan yang ingin mengajukan cuti atau perjalanan dinas dapat mengakses

langsung system HRD yang nanti datanya akan disimpan didalam database.

Apabila bagian HRD ingin rekapitulasi cuti atau perhitungan KPI, data sudah

tersedia di database dan dapat diakses dengan mudah.

Dalam bidang finance dibutuhkan suatu desain database yang dapat menunjang

seperti transaksi keuangan, general ledger, system pembayaran dan lainnya.

Database juga harus mengakomodasi seperti pembayaran melalui bank

rekananan.Pada saat melakukan pembayaran, data dapat otomatis tersimpan

didalam database finance. Apabila data tersebut dibutuhkan untuk proses

rekonsiliasi atau pelaporan dapat diakses dengan mudah melalui interface system

yang ada. Dikarenakan data yang disimpan cukup besar makah arus dilakukan

maintenan cese perti back up rutin dan data yang disimpan di database hanya

beberapa periode saja seperti per 3 bulan atau tahunan. Data lainnya dapat

disimpan dalam tape backup, hal ini juga bertujuan agar tidak terlalu lama

19

Page 24: SIM Internetworking 123

dalammengakses database tersebutkarena data yang disimpan hanya beberapa

periode.

3.7 Future Development

Saat ini system Nestle sudah menunjang kebutuhan operasional bisnis di internal

maupun eksternal. Dalam menghadapi persaingan dengan competitor kedepannya

dibutuhkan inovasi-inovasi dalam sistem. Pengembangan system bertujuan untuk

menyempurnakan dan mempermudah proses bisnis yang ada. Hal ini dapat

dilakukan dengan memperbaiki apabila masih terdapat bugs di dalam system atau

menambah fitur baru .Beberapa pengembangan sistem yang dapat dilakukan

antara lain

1. Menambahkan validasi data dalam penginputan data customer. Sebagai

contoh apabila data tersebut bersifat mandatory maka diberikan alert di

dalam field tersebut apabila masih kosong. Hal ini bertujuan agar data

yang diinput lengkap dan valid.

2. Membuat system dalam versi mobile agar proses input data dan transaksi

dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Aplikasi dapat dibuat dalam versi

android ataupun IOS. Dengan kemudahan mengakses system dapat

mempercepat proses transaksi.

3. Menggunakanjasa Cloud Computing agar dapat focus dalam proses core

bisnis karena permasalahan server dan software sudah ditangani oleh

penyedia jasa.

20

Page 25: SIM Internetworking 123

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Persaingan bisnis pada masa sekarang meningkatkan kebutuhan manajemen

akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang

disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan.

Dari berbagai pembahasan yang telah dilakukan di atas maka kami dapat

menyimpulkan bahwa penggunaan internetworking yang telah dilakukan PT.

Nestle sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Intranet yang digunakan pada PT Nestlé Indonesia bernama TheNest.

Keberadaan TheNest berfungsi sebagai media utama dalam membantu semua

penyebaran informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. Jaringan

intranet TheNest dapat diakses melalui WiFi kantor pusat atau LAN (Local Area

Network). Untuk memperoleh akses intranet tersebut, suatu perangkat keras

seperti komputer, laptop, tablet. dsb harus dipasang suatu sistem operasi khusus

yang dinamakan sebagai Work Station Nestlé. Sistem operasi tersebut ditangani

oleh bagian IT (Information Technology) Nestlé yang berada di India. India

merupakan pusat IT Nestlé yang menangani negara bagian AOA yaitu Asia,

Oceania, dan Afrika.

Dengan adanya internet seperti the nest memudahkan komunikasi dengan

perusahaan dan karyawan begitu juga dengan extranet memudahkan komunikasi

dan monitoring sales antara perusahaan dengan distributor.

21

Page 26: SIM Internetworking 123

4.2 Saran

Dengan adanya kemajuan teknologi semuanya ada yang berdampak positif

maupun negatif. Oleh karena itu kami memiliki saran pengembangan yang harus

dilakukan oleh PT. Nestle dalam menghadapi persaingan dengan competitor

kedepannya yaitu dibutuhkan inovasi-inovasi dalam sistem. Pengembangan

system bertujuan untuk menyempurnakan dan mempermudah proses bisnis yang

ada.

22

Page 27: SIM Internetworking 123

Daftar Pustaka

O’Brien James A; Pengantar Sistim Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005

Supriyanto, Aji. 2007. Web dengan HTML dan XML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

http://www.golekilmu.com/category/sistem-operasi/#.VJ-T8cAQ

23