konsumen sebagai pembeli

16
KONSUMEN SEBAGAI PEMBELI By : Andina Wijayantiningrum 105544047

Upload: andinaprincess

Post on 18-Jul-2015

738 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

KONSUMEN SEBAGAI PEMBELI

By : Andina Wijayantiningrum 105544047

Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian pembelian

2. Untuk mengetahui motif-motif pembelian

3. Untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan

membeli

Motif-motif Pembelian

Motif pembelian primer dan selektif.

Motif pembelian primer = motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadapkategori-kategori umum (biasa) pada suatu produkexample:membeli televisi dan pakaianMotif pembelian selektif = motif yang mempengaruhi tantang model dan merekdari kelas-kelas produk, atau macam penjual yang dipilih untuk suatu pembelian.Example : Motif ekonomi, status, keamanan, dan persentasi

Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html

Lanjutan

Motif rasional dan emosional.Motif rasional = motif yang didasarkan pada kenyataan-

kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk

kepada konsumen

contoh: motif pembelian pada sepeda motor yang hemat

bahan bakar, atau merek tertentu karena kualitasnya sudah

terpercaya

Motif emosional = motif pembelian yang berkaitan dengan

dengan perasaan atau emosi individu

Example : pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,

kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.

Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html

Winardi (1993: 31) membedakanmotif pembelian atas:

Motif pembelian terhadap produk (product motives). Motif ini meliputi semua pengaruh danalasan yang menyebabkan seseorang membeliproduk tertentu.

Motif pembelian terhadap tempat atau penyaluryang menjual produk tersebut (patronage motives). Motif ini merupakan pertimbanganmengapa seorang konsumen membeli padatempat tertentu.

Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html

Menurut Swastha (2000:75), motif pembelian dapatdikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan yang berbeda dimana pembeli menyadari akan motif-motif pembeliannya dankesediaan mereka untuk memberitahukannya.

Kelompok pembeli yang mengetahui dan bersediamemberitahukan motif pembelian mereka terhadap produktertentu.

Kelompok pembeli yang mengetahui alasan mereka untukmembeli produk tertentu, tetapi tidak bersediamemberitahukan. Misalnya:seorang wanita yang membelikosmetik tidak bersedia memberitahukan motif pembeliannya.

Kelompok pembeli yang tidak mengetahui motif pembeliansesungguhnya terhadap produk tertentu. Biasanya, motif pembelian mereka sangat sulit diketahui.

Resthoe Jeb, Artikel, Motif, Pembelian at 1:02 PMhttp://resthoe.blogspot.com/2013/03/motif-pembelian.html

http://hidayatullah-humanity.blogspot.com/2010/10/mengenali-pembelimotif-perilaku.html

Kebiasaan-kebiasaan Membeliteori tentang proses motivasi yang mendasari dan

mengarahkan perilaku konsumen dalam melaksanakanpembelian, sebagai berikut:

Teori Belajar yang mendasarkan pada empat hal, yaitu dorongan(drive), petunjuk (cue), tanggapan (response), dan penguatan(reinforcement).

Teori Rangsangan-Tanggapan yang menekankan bahwa apabilaprodusen ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentangpenawarannya, produsen tersebut harus mengadakan periklanansecara terus – menerus.

Teori Kesadaran yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorang tidakhanya ditentukan oleh tanggapan mereka terhadap rangsangan yang mempengaruhinya, akan tetapi dipengaruhi pula oleh sikap, keyakinan, pengalaman, dan kesadaran.

Teori Bentuk dan Bidang yang menyatakan bahwa tingkah lakuseseorang merupakan interaksi antara perorangan/individu denganlingkungan psikologis.

Teori Psikoanalitis yang menyatakan bahwa tingkah laku seseorangdipengaruhi oleh keinginan yang terpaksa dan adanya motif tersembunyi.

Tahapan proses pembelian konsumenterhadap sesuatu barang adalah sebagai

berikut.

Timbulnya kebutuhan terhadap barang dan jasa.

Pencarian informasi terhadap barang dan jasa yang dibeli.

Evaluasi perilaku konsumen.

Keputusan konsumen untuk membeli barang dan jasa.

Perilaku konsumen setelah membeli barang dan jasa.

Melalui proses yang logis, sewaktu-waktu konsumenakan mengambil suatu keputusan untuk membeli barangdan jasa yaitu:

Menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan,

Beberapa pilihan yang nalar diidentifi kasi dandievaluasi,

Keputusan membeli barang dan jasa harus ditentukan.http://hidayatullah-humanity.blogspot.com/2010/10/mengenali-

pembelimotif-perilaku.html

Tempat-tempat Pembelian

Hubungan lokasi terhadap keputusan penjualan dapat di liat dariuraian dari Ma’ruf (2005 :114) menyatakan bahwa lokasimemiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian,di manalokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.

Sriyadi (2001 : 114 ) menyatakan ada lima faktor mendasar dalammemilih lokasi yaitu: dekat dengan bahan baku, tersedianya fasilitaspengangkutan, terjaminnya pelayanan umum, dan kondisi iklim dan

lingkungan yang menyenangkan. Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka dalam kaitanya dengan pemasaran, lokasi yang baik untuk

swalayan antara lain di pusat kota, dekat dengan persimpangan jalansehingga mudah di lihat oleh calon konsumen, dekat dengan pasar

sebagai pusat pembelanjaan.

Dalam penentuan lokasi atau tempat usahaharus di ketahui jenis-jenis lokasi sebagaiberikut:

Letak perusahaan berdasarkan alam

Letak perusahaan berdasarkan sejarahperusahaan

Perusahaan yang di tetapkan pemerintah

Letak perusahaan yang di pengaruhi olehfaktor ekonomi

Menurut manulang (2001) faktor yang mempengaruhi lokasi usaha antara lain:

Lingkungan masyarakat

Kedekatan dengan pasar atau konsumen

Tenaga kerja

Kedekatan dengan supplier

Kedekatan dengan fasilitas transportasi umum

Cara-cara Pembelian

Menurut Mulyadi (2001:5) prosedur adalah: “prosedur adalahsuatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapaorang dalam suatu departemen atau lebih, yang di buat untukmenjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaanyang terjadi berulang-ulang”.

Menurut Cole yang telah di terjemahkan Zaki Baridwan (2002:3) pada buku yang berjudul Sistem Akuntasi Penyusunan Prosedur

dan Metode, definisi prosedur adalah: “prosedur adalah suatuururtan-urutan pekerjaan kerani(clerical), biasanya melibatkanbeberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, di susun untuk

menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi”.

Kesimpulan Prosedur

prosedur merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan beberapaorang dalam suatu bagian departemen ataulebih, yang di susun untuk menjaminpenanganan secara seragam terhadaptransaksi-transaksi perusahaan yang terjadiberulang-ulang.