konservasi gigi

16
OLEH : DEWI KURNIASIH PRINSIP PERAWATAN, TEKNIK PREPARASI, DAN OBTURASI SALURAN AKAR

Upload: dewinomo

Post on 20-Jan-2016

268 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

konser

TRANSCRIPT

Page 1: konservasi gigi

OLEH : DEWI KURNIASIH

PRINSIP PERAWATAN, TEKNIK PREPARASI, DAN OBTURASI SALURAN AKAR

Page 2: konservasi gigi

PRINSIP PERAWATAN

Menurut Tarigan Seluruh bakteri harus dihilangkan, juga sisa-sisa jaringan

pulpa, serta debris jaringan nekrotis lainnya. Mempertahankan integritas regio periapeks, atau keadaan

yang memungkinkan penyembuhan lesi periapeks. Bentuk saluran akar yang mempermudah pengisian

saluran akar. Hendaknya foreamen fisiologikum tidak terganggu. Preparasi dilakukan sebatas titik acuan sehingga tidak ada

debris yang terdorong ke arah apikal. Bekerja dalam keadaan asepsis. Tidak terjadi instrumentasi yang berlebihan atau terlalu

pendek. Preparasi harus tetap dalam keadaan basah (irigasi setiap

penggantianISO).

Page 3: konservasi gigi

Instrumen dalam keadaan pasif (tidak boleh ada pemaksaan).

Urutan pemakaian nomor ISO jangan dilompati.Sedikitnya 3-4 penggantian ISO setiap kali preparasi

dilakukan.Preparasi nomor terendah sampai ISO 30/35.Selalu dimulai dengan kanal yang paling sulit.Pada akar bengkok, preparasi akses dilakukan dengan

tekhnik step-down menggunakan bur Gates. Kemudian, instrumen dibengkokkansampai ke panjang kerja dan dilakukan tekhnik step-back menggunakan file yang fleksibel (NiTi).

Hindari blokade apikal akibat debris dengan cara melakukan rekapitulasi dan irigasi yang cukup

Page 4: konservasi gigi

PRINSIP PERAWATAN

Menurut Harty :Selalu mempertahankan bentuk semula

dari saluran dan bekerja dalam batas saluran.Membuat preparasi meruncing dalam tiga dimensi,

dengan diameter pemotongan melintang tersempit pada penyempitan apikal.

Membuat lebar yang cukup besar di bagian koronal saluran untuk memungkinkan digunakannya irigasi yang banyak untuk mengeluarkan kotoran organik dan bakteri dari sistem saluran akarserta memungkinkan diperoleh ruang yang cukup untuk kondensasibahan pengisi gutta percha (Harty, 1992: 137-138).

Page 5: konservasi gigi

Perlu juga diketahui hubungan antara saluran akar dengan anatomi akar keseluruhan. Preparasi akhir, walaupun lebih lebar, tetap merupakanmempertahankan bentuk, keruncingan dan arah konfigurasi saluran akar semula (Harty, 1992: 138).

Reamer dan file digunakan untuk preparasi saluran akar. Keduanya jangan dikacaukan atau ditukar-tukar pemakaiannya. Penggunaan file fleksibel berukuran kecil yang liberal dianjurkan, pemakaian ulang dari alat yang sudah rusak berarti mendorong terjadinya fraktur alat dalam saluran (reamer listrik meningkatkan kemungkinan terjadinya perforasi akar atau kerusakan penyempitan apikal alami dan sebaiknya jangan digunakan pada terapi saluran akar)

Page 6: konservasi gigi

TEKNIK PREPARASI

1. Teknik konvensional2. Teknik step back3. Teknik balance force4. Teknik crown down presureless

Page 7: konservasi gigi

TEKNIK KONVENSIONAL

dilakukan pada gigi dengan saluran akar lurus dan akar telah tumbuh sempurna.

Preparasi saluran akar dengan file dimulai dari nomor yang paling kecil

Page 8: konservasi gigi

TEKNIK STEP BACK

Yaitu teknik preparasi saluran akar yang dilakukan pada saluran akar yang bengkok dan sempit pada 1/3 apikal.

Tidak dapat digunakan jarum reamer karena saluran akar bengkok sehingga preparasi saluran akar harus dengan pull and push motion, dan tidak dapat dengan gerakan berputar.

Page 9: konservasi gigi

TEKNIK BALANCE FORCE

Menggunakan alat preparasi file tipe R- Flex atau NiTi Flex

Menggunakan file no. 10 dengan gerakan steam wending, yaitu file diputar searah jarum jam diikuti gerakan setengah putaran berlawanan jarum jam.

Page 10: konservasi gigi

TEKNIK CROWN DOWN PRESURELESS

Diawali dengan file terbesar sx/Gates Gliden Drill preparasi 1/3 koronal (19 mm)

Page 11: konservasi gigi

OBTURASI SALURAN AKAR

Syarat :Tidak ada keluhan penderitaTidak ada gejala klinikTidak ada eksudat yang berlebihan (saluran

akar kering)Tumpatan sementara baikHasil perbenihan negatif

Page 12: konservasi gigi

BAHAN PENGISI

Bahan pengisi yang sering digunakan pada pengisian saluran akar dibagi menjadiBahan Padat ; Gutta percha, Silver-pointBahan Semi padat atau pasta

Contohnya ; Semen Grossman, semen kalsium hidroksida, resin epoksi, resin polivinil Amalgam

Page 13: konservasi gigi

TEKNIK OBTURASI

1. Teknik Pengisian Gutta Point / Gutta Percha Single cone Kondensasi 1. Teknik Pengisian Ag-Point2. Teknik Pengisian Amalgam

Page 14: konservasi gigi

PANJANG OBTURASI

Obturasi berlebih (overfill)Obturasi terlalu pendek (underfill)

Page 15: konservasi gigi

OBTURASI BERLEBIH (OVERFILL)

Memperlihatkan adanya inflamasi yang meningkat dan penyembuhan yang terhambat atau terlambat.

Dalam keadaan ini, pasien mungkin mengalami ketidaknyamanan setelah obturasi.

Dua masalah lain akibat obturasi berlebih adalah terjadinya iritasi dari material obturasi dan tidak adanya kerapatan apeks.

Page 16: konservasi gigi

OBTURASI TERLALU PENDEK (UNDERFILL)

Preparasi atau obturasi yang tidak mencapai panjang ini akan menyisakan iritan atau sisa-sisa yang berpotensi menjadi iritan di daerah apeks saluran akar.

Lama kelamaan bisa timbul inflamasi di periapeks, bergantung pada volume iritannya atau keseimbangan antara iritan dengan sistem imun tubuh.