konsep penyakit stroke
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
1/12
A. Konsep Penyakit Stroke1. Pengertian Keluarga Resiko Tinggi Stroke
Keluarga resiko tinggi adalah keluarga yang rentan terhadap masalah
kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu atau anggota keluarga
yang bermasalah ( Depkes RI, 1993 : 4 )
Stroke adalah penyakit serebrovaskuler yang menunjukan adanya
beberapa kelainan otak secara fungsional maupun struktural yang
disebabkan oleh keadaan dari patologi dari pembuluh darah serebral atau
dari seluruh sistem pembuluh darah otak kondisi patologis ini diakibatkan
oleh perdarahan dari sebuah robekan yang terjadi pada dinding pembuluh
darah atau kerusakan sirkulasi serebral oleh oklusi parsial atau seluruh
lumen pembuluh darah dengan pengaruh yang bersifat sementara atau
permanen ( Doengoes Marilyn.E, 1999 ; 290 )
Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral.merupakan suatu
gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder dari proses
patologi pada pembuluh darah serebral, misalnya trombosis, emboli,
ruptur dinding pembuluh darah atau penyakit vascular dasar, misalnya
arterosklerosis, arthritis, trauma, aneurisma, dan kelainan perkembangan.
(Sylvia A..P. 1995 : 964).
Menurut keterangan lain stroke merupakan salah satu manifestasi
neurologik yang umum timbul secara mendadak sebagai akibat adanya
gangguan suplai darah ke otak (Departemen Kesehatan RI, 1995 : 49).
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga
resiko tinggi dengan stroke adalah keluarga yang rentan terhadap masalah
kesehatan dimana salah satu anggota/individunya mengalami stroke.
2. PenyebabStrokePenyebab stroke antara lain :
a. TrombosisTrombosis merupakan penyebab stroke yang paling sering dan
umumnya menyerang orang yang usia lanjut. Trombosis serebral
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
2/12
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
3/12
Arterosklierosis merupakan penyakit arteri yang besar dari aorta
sampai yang berdiameter 2 mm, sering ditemukan pada orang berusia
80 tahun ke atas ( 98,5% ). Pada usia 50 tahun, tempat arterosklerotik
sudah banyak dan tersebar secara difus pada pembuluh arterial
serebral. Proses ini dipercepat oleh hiperkolesterolemia dan beban
terhadap dinding pembuluh darah akibat hipertensi.
3. Faktor-faktor Resiko Terjadinya StrokeKelainan-kelainan yang dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya
stroke diantaranya adalah :
a. Faktor Resiko Mayor1) Diabetes Melitus
Diabetes Melitus mampu menebalkan dinding pembuluih darah
otak yang berukuran besar, menebalnya dinding pembuluh darah
otak akan menyempitkan diameter pembuluh darah dan
penyempitan pembuluh darah tersebut akan mengganggu aliran
darah ke otak, akhirnya menyebabkan infark sel-sel dalam otak.
2) HipertensiHipertensi akan mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya
pembuluh darah otak, apabila pembuluh darah otak menyempit
maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel-sel otak
mengalami kematian.
3) Penyakit JantungPenyakit jantung rematik, penyakit jantung koroner dengan infark
otot jantung dan gangguan irama denyut jantung merupakan faktorresiko stroke yang cukup potensial. Penyakit tersebut akan
menyebabkan hambatan atau sumbatan aliran darah otak, karena
jantung melepaskan gumpalan darah atau sel-sel jaringan yang
telah mati kedalam aliran darah, peristiwa ini disebut emboli.
Selain itu adanya kelainan pada jantung menyebabkan penurunan
aliran darah yang dipompakan sehingga aliran darah yang
diedarkan menjadi berkurang dan perfusi jaringan menjadi
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
4/12
menurun termasuk jaringan otak. Jika perfusi terus berlanjut maka
jaringan otak menjadi iskemik dan jaringan menjadi infark.
b. Faktor Resiko Minor1) Kadar Kolesterol Tinggi
Tingginya kadar kolesterol atau lipid menyebabkan resiko
pembentukan arterosklerosis karena lemak yang terdapat dalam
pembuluh darah akan menempel pada dinding pembuluh darah
yang pada akhirnya menjadi flak sehingga terjadi penyempitan
pembuluh darah.
2) Keadaan Viskositas DarahPeningkatan hematokrit seperti pada polisitemia dapat
menyebabkan peningkatan kekentalan (viskositas) darah sehingga
aliran darah menjadi lambat.
3) ObesitasOrang-orang dengan kegemukan cenderung untuk menderita
penyakit jantung, darah tinggi, Diabetes Melitus. Kegemukan juga
menjadikan orang jarang beraktivitas karena berat badan yang
tinggi dan terjadi kelemahan pada otot tungkai. Ini semua dapat
mengakibatkan terjadinya stroke.
4) AlkoholAlkohol memberikan pengaruh yang berbahaya bagi peredaran
darah otak disamping bagi otak itu sendiri. Alkohol terbukti dapat
meningkatkan tekanan darah, mengganggu metabolisme glukosa
dan lemak dalam tubuh juga mengganggu pembekuan darah.
5) Penggunaan pil KontrasepsiPil kontrasepsi mengandung hormon estrogen yang dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
6) StressStress akan merangsang saraf simpatis untuk kemudian memacu
jantung agar bekerja lebih keras. Stress juga akan merangsang
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
5/12
hormon-hormon adrenergik seperti adrenalin yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.
7) AktivitasKekurangan aktivitas dapat mengakibatkan peredaran darah tidak
lancar termasuk peredaran darah otak.
8) Riwayat KeluargaSejak diketahui bahwa stroke cenderung terjadi dalam satu
keluarga maka anamnesa keluarga menjadi penting.
9) UsiaPada sebagian umur 45 tahun lebih orang akan mendapatkan
gangguan stroke, karena faktor yang diduga dapat mempercepat
arterosklerosis.
10)MerokokMerokok dapat mempercepat pergeseran pembuluh nadi
(arterosklerosis) dan akan meningkatkan kecenderungan
pembekuan darah.
11)Jenis KelaminMenurut beberapa penelitian, laki-laki lebih sering menderita
stroke dibandingkan perempuan, hal ini mungkin terkait dengan
faktor kebiasaan merokok dan minum alkohol.
4. PatofisiologiUntuk mempertahankan fungsi normalnya, otak harus menerima aliran
darah yang konstan karena otak tidak dapat menyimpan oksigen dan
glukosa sendiri. Aliran darah berfungsi sebagai tempat untuk membuangsampah metabolic, karbondioksida dan asam laktat. Kerusakan otak akan
terjadi dengan cepat apabila aliran darah ke otak berkurang atau menurun.
Melalui proses autoregulasi serebral, aliran darah ke otak tetap diupayakan
konstan sejumlah 750 ml/menit. Dalam upaya merespon terhadap
perubahan tekanan darah atau karbondioksida, maka akan terjadi
vasokonstriksi atau vasodilatasi dari arteri otak. Iskemik yang terjadi
dalam jaringan otak yang aliran arterinya terganggu akibat thrombus atau
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
6/12
emboli akan menimbulkan gangguan fungsi otak yang pada akhirnya akan
menyebabkan stroke.
Iskemik menyebabkan hipoksia atau anoksia dan hipoglikemik
jaringan otak. Proses ini dapat mengakibatkan kematian pada neuron, sel
glia dan struktur otak disekitar area infark. Edema yang terjadi dapat
memperberat infarknya itu sendiri. Edema dapat berlangsung dalam
beberapa jam atau beberapa hari.
Setelah terjadi infark dan edema secara otomatis terjadi penurunan
kemapuan otak untuk menjalankan fungsi neurologisnya sehingga terjadi
defisit neurologis pada area kontralateral dari area lesi sesuai dengan
karakteristik otak.
5. Klasifikasi strokea. Berdasarkan stadium klinik
1) Transient Ischemik Attack ( TIA )
Merupakan gangguan neurologis lokal yang timbul mendadak dan
menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam
2) Stoke in Elevation ( SIE )
Perjalanan stroke berlangsung perlahan meskipun akut
3) Completed Stroke
Gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan sedikit
perbaikan
b. Berdasarkan penyebabnya1) Infark otak2) Pedarahan intrakranial3) Perdarahan subarchnoid
c. Berdasarkan lokasi
1) Sistem karotis2) Sistem vertebra basiler
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
7/12
6. Dampak stroke terhadap sistem tubuha. Sistem kardiovaskuler
Klien dengan imobilisasi beresiko untuk mengalami orthostatik
hipotensi, karena kemampuan sistem otonom untuk mengantarkan
jumlah darah kurang. Dalam keadaan normal reflek baroreseptor
menimbulkan respon simpatis dengan segera terhadap penurunan darah
arteri bila individu berdiri
b. Sistem pernapasanPada klien imobilisasi terjadinya penurunan pengembangan paru dan
menurunnya reflrk batuk, akibatnya penumpukan sekret pada saluran
pernapasan, sehingga mengakibatkan timbulnya broncho pneumoni
c. Sistem pencernaanPada klien stroke akan terjadi penekanan pada batang otak dimana
tempat keluarnya syaraf lima, sepuluh dan tujuh yang akan
mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi menelan, mengunyah dan
tidak dapat merasakan rasa dari makanan. Disamping itu juga terjadi
konstipasi yang disebabkan tirah baring lama peredaran darah menjadi
statis khususnya pada kolon, motilitas peristaltik usus menurun yang
disebabkan karena imobilisasi yang lama
d. Sistem muskuloskeletalTerjadinya hemiplegi karena terganggunya suplai darah kekarotis
internal diarea lobus parietal, yang mengakibatkan kerusakan
neuromotorik baik upper maupun lower sehingga menimbulkan
kelumpuhan atau kekuatan otot menurun, perubahan tonus otot dan
dapat mengakibatkan atropi, kontaktur kejang-kejang dan dapatmenyebabkan terjadinya perubahan sikap tubuh
e. Sistem perkemihanPada klien stroke akan terjadi inkontinensia urine hal ini terjadi karena
fungsi serebral tidak mampu mengndalikan pengeluaran urine karena
adanya paralise sprinter uretra, dapat terjadi batu ginjal dan infeksi
yang disebabkan karena urine statis
f. Sistem integumen
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
8/12
Tirah baring yang lama akan menyebabkan penekanan pada bokong,
pinggang dan punggung akibat dari penekanan tersebut akan
menghambat aliran darah yang membawa suplai O2 dan nutrisi
sehingga jaringan akan menjadi ischemik dan akan menyebabkan
deubitus dan tejadi gangguan sensasi raba
g. Sistem penglihatanAkan terjadi diplopia, nistagmus, ptosis paralisis gerakan mata dan
dapat menyebabkan kebutaan
h. Dampak psikologisApabila seseorang mengalami stroke respon spikologik akan muncul
perubahan aspek mental, kerusakan serebral dan ketidakmampuan
fisik, tidak jarang orang yang mengalami kelemahan berfikir abtrak
dan kesulitan memusatkan perhatian. Sedangkan dampak
psikologiknya adalah rasa tidak berdaya, komunikasi verbal,
kehilangan peran, perubahan konsep diri dan kecemasan bahkan
depresi.
7. Dampak Stroke Terhadap Fungsi Keluargaa. Terhadap fungsi keluarga
Keluarga resiko tinggi dengan stroke dapat mempengaruhi fungsi
keluarga diantaranya adalah sebagai berikut : (Friedman, 1998 : 349)
1) Fungsi AfektifFungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga,
perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya.Keluarga memberikan perlindungan berlebih pada anggota
keluarga dengan resiko tinggi kambuh ulang stroke sehingga
anggota keluarga lainnya terabaikan.
2) Fungsi SosialKlien mengalami keterbatasan dalam bersosialisasi dengan
lingkungannya. Hal ini disebabkan klien dengan resiko tinggi
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
9/12
biasanya mengalami kelemahan fisik untuk dapat berinteraksi
dengan lingkungannya.
3) Fungsi ReproduksiDengan adanya anggota keluarga dengan resiko tinggi kambuh
ulang stroke akan mempengaruhi keharmonisan dalam keluarga.
4) Fungsi Pemenuhan kebutuhan fisik Kesehatan.Keluarga dengan klien resiko tinggi stroke akan melakukan
perawatan yang khusus juga akan menyediakan kebutuhan sandang
dan pangan yang lebih terhadap klien sehingga anggota keluarga
yang lain kebutuhannya kurang terpenuhi.
5) Fungsi EkonomiKeluarga resiko tinggi memerlukan persiapan anggaran yang lebih
untuk perawatan dan persiapan obat-obatan sehingga keluarga
harus menyisihkan dana khusus dan dana untuk kebutuhan lainnya
berkurang.
6) Fungsi Pengontrol dan PengaturDengan adanya anggota keluraga denga resiko tinggi kambuh
ulang stroke maka keluarga akan memberikan perhatian khusus
untuk menjaga anggota keluarga tersebut sehingga anggota
keluarga yang lainnya kurang diperhatikan terutama dalam hal
pendidikan dan norma-norma.
b. Terhadap tugas keluarga1) Mengenal adanya gangguan perkembangan setiap anggota
keluarga, dengan adanya anggota keluarga yang mengalami strokekeluarga bertugas untuk mengenal dan mengetahui masalah
kesehatan dengan stroke pada anggota keluarga
2) Keluarga dengan stroke bertugas untuk menentukan tindakan yangakan dilakukan untuk anggota keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan
3) Penderita stroke akan mengalami penurunan kemampuan fisikdalam memelihara kesehatan sehingga keluarga bertugas untuk
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
10/12
memberikan perawatan guna pemenuhan kesehatan anggota
keluarga
4) Mempertahankan suasana lingkungan rumah yang menguntungkanuntuk kesehatan dan perkembangan keperibadian anggota keluarga
dengan stroke bertugas untuk memlihara keluarga agar dapat
mencegah kecelakaan dan komplikasi yang lebih berat akibat
stroke
5) Mempertahankan hubungan yang menunjukan timbal balik antarakeluarga dengan lembaga kesehatan yang menunjukan
pemanfaatan fasilitas kesehatan. Stroke merupakan masalah dalam
anggota keluarga, keluarga betugas untuk mengatasi dengan cara
adanya hubungan dengan fasilitas dan tenaga keehatan yang dapat
membantu keluarga memecahkan masalah stroke pada anggota
kelurga
8. Penatalaksanaan Stroke Dalam KeluargaPenatalaksanaan stroke dalam keluarga merupakan hal penting
dalam mempertahankan kehidupan keluarga menghadapi keadaan baru,
keluarga perlu didorong, dimotivasi untuk menghadapi keadaan secara
realita.. usaha ini diantaranya sebagai berikut :
a. Terapi fisik (fisiotherapy) yaitu latihan bicara, latihan mental, terapiokupasi, psikoterapi, memberi alat Bantu, ortotik protetik, olah raga
yang disesuaikan dengan berat ringannya cacat, bentuk cacat,
kemapuan atau tingkat mental klien.
b.
Pendekatan multidisiplin. Beberapa ahli misalnya dokter keluarga, ahlirehabilitasi medik, ahli syaraf, perawat dan anggota keluarga.
c. Dokter keluarga sebagai motivator memberi bimbingan dan petunjukkepada penderita dan keluarga.
d. Mobilisasi dilakukan secepat keadaan mengizinkan, secara bertahapklien disuruh duduk pasif bersandar, duduk aktif, berdiri dipapah,
berjalan dipapah. Berdiri dengan alat Bantu (misalnya dengan tongkat
tripad) dan bila mungkin berjalan sendiri.
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
11/12
Diet makanan disesuaikan dengan petunjuk dokter berdasarkan hasil
cek laboratorium, misalnya diet rendah garam, mengurangi lemak
9. Pencegahan Stroke Berulanga. Harus berobat (kontrol) secara teratur dan pengobatan faktor resiko.
b. Pada stroke iskemik terutama TIA dapat diberikan :1) Anti Platecit Agregasi, yang sudah dibuktikan dengan Asam
Asetato Salisilat (Aspirin) dengan dosis 2-3 x 100 mg selama 4
tahun.
2) Antikoagulasi, jarang dipakai, sebaiknya hanya dilakukan dibawahpengawasan ahli dengan pengawasan laboratorium lengkap.
Indikasinya adalah TIA serial yang tidak berhasil dengan ASA,
sesudah serangan infark dengan embolik otak, diberikan selama 6-
8 minggu, emboli karena stenosis mitral.
c. Untuk mencegah perdarahan ekstraserebral karena pecahnyaaneurisma , perlu istirahat mutlak di tempat tidur selama 2 minggu,
dilarang mengedan/batuk serta diberi obat penenang diazepam 3 x 1
mg.
-
8/12/2019 Konsep Penyakit Stroke
12/12
Referensi
Departemen Kesehatan RI.Buku Penunutun Diet.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC.
Friedman, M.M.,1998.Perawatan Keluarga Teori Dan Praktek. Jakarta : EGC.
Moewardono. 1984.Masalah Hipertensi. Jakarta : PT. Bharata Aksara
RS Cipto Mangunkusumo, 2002.Buku Penuntun Diet. Jakarta. Dinkes.
Smith, 1996. Tekanan Darah Tinggi.
T., Soeharto. 1993. Yang Perlu Diketahui tentang Hipertensi.
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312022/bab2.pdf
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312022/bab2.pdfhttp://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312022/bab2.pdfhttp://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312022/bab2.pdf