konsep masyarakat dan kekuasaan
DESCRIPTION
PolitikTRANSCRIPT
KONSEP MASYARAKAT DAN
KEKUASAAN
A. Masyarakat
Definisi
Masyarakat : keseluruhan antara hubungan – hubungan antarmanusia.
Robert M. McIver : “masyarakat adalah suatu sistem hubungan – hubungan yang ditata”
Anggota masyarakat menghuni sutu wilayah geografis yang mempunyai kebudayaan dan lembaga yang kira – kira sama.
Semua ilmu sosial mempelajari manusia sebagai anggota kelompok.
Sebab timbulnya kelompok :
Dua sifat manusia yang bertentangan satu sama lain.
Kelompok yang paling utama adalah keluarga, akan tetapi banyak asosiasi lain yang dibentuk untuk memenuhi bermacam – macam kebutuhan manusia
Beberapa nilai yang pada dasarnya diinginkan oleh manusia:
kekuasaan (power) kekayaan (weath) penghormatan (respect) kesehatan (well-being) kejujuran (rectitude) keterampilan (skill) pendidikan/penerangan (enlightenment) Kasih sayang (affection)
B. Konsep Kekuasaan
Definisi kekuasaan
W. Connoly (1983) dan S. Lukes : suatu konsep yang dipertentangkan yang artinya merupakan hal yang tidak dapat dicapai suatu konsensus.
Max Weber : kemampuan untuk, dalam suatu hubungna sosial, melaksanakan kemauan sendiri sekalipun melakukan perlawanan, dan apapun dasar kemampuan ini.
Harold. D. Laswell : suatu hubungan dimana seseorang atau sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain ke arah tujuan dari pihak pertama.
Barbara Goodwin (2003) : kemampuan untuk mengakibatkan seseorang bertindak dengan cara yang oleh bersangkutan tidak akan dipilih, seandainya ia tidak dilibatkan. Dengan kata lain memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendaknya.
Esensi dari kekuasaan adalah hak mengadakan sanksi.
Cara yang dilakukan untuk menyelenggarakan kekuasaan :
1. Kekerasan fisik (force)
2. Koersi (coercion)
3. Persuasi (persuasion)
4. Tidak mengatakan denda tetapi memberi ganjaran (reward)
Sumber Kekuasaan
1. Kedudukan
2. Kekayaan
3. Kepercayaan
Cakupan kekuasaan menunjuk pada kegiatan, perilaku,serta sikap, dan keputusan – keputusan yang menjadi obyek dari kekuasaan.
Dalam hubungan kekuasaan selalu ada salah satu pihak yang lebih kuat
Ketidakseimbangan menimbulkanketergantungan
(dependency)
Selalu ada hubungan tidak seimbang atau asimetris
Talcott Parsons
Sosiolog terkenal, Talcott Parsons cenderung melihat kekuasaan sebagai senjata yang ampuh untuh mencapai tujuan – tujuan kolektif dengan jalan membuat keputusan – keputusan yang mengikat didukung dengan sanksi negatif
Otoritas/Wewenang (Authority) dan Legitimasi (Legitimacy)Menurut Robert Bierstedt, wewenang
adalah kekuasaan yang dilembagakan.
Pembagian wewenang menurut Max Weber :
1. Wewenang Tradisional
2. Wewenang Kharismatik
3. Wewenang Rasional - Legal
PengaruhLaswell dan Kaplan menganggap pengaruh
sebagai konsep pokok, dan kekuasaan sebagai bentuk dari pengaruh, dan yang membedakan kekuasaan dengan pengaruh adalah ancama sanksi.
Uwe Becker : pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang berbeda dengan kekuasaan, tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
Pengaruh biasanya tidak merupakan satu – satunya faktor yang menentukan
perilaku seseorang, dan sering bersaing dengan faktor lain. Bagi pelaku yang dipengaruhi masih terbuka alternatif
untuk bertindak. Akan tetapi, sekalipun pengaruh sering kurang efektif
dibandingkan dengan kekuasaan.