konsep map tbc

2
 Definisi:  penyakit radang parenkim  paru karena infeksi  bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan  Mycobacterium Bovis Pat ofi sio lo i Pemeriksaan  penunjang dan terapi Komplikasi Asuhan Ke era watan Tanda Dan Gejala a. Demam  b. Batuk c. Sesak napas d. Ny eri dada e. Ma la si e a. Pemeri ksa an spu tum (S -P- S)  b. Pemeriksaan tuberculin c. Pemeri ksa an Rontge n Thoraks d. Pemeri ksa an CT Sca n e. Rad iolo gis TB Paru Mil ier f. Pemeri ksa an La bora tor ium a. Bersihan jalan nafas tak efektif, berhubu ngkan dengan sekret k ental / sekret darah.  b. Gangguan pertukaran gas b erhubungan dengan penurunan permu kaan efektif, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret kental, tebal, dan edema bronchial. c. Resiko tinggi infeksi ( penyebar an / aktivitas ulang ) berhubung an dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan kerja silia / statis sekret, penurunan pertahanan / penekanan proses imflamasi, malnutrisi, kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen. d. Gangguan rasa nyaman berhubung an dengan proses peradangan ditandai dengan peningkatan suhu t ubuh (hypertermi). e. Resiko regimen terapi berhubun gan dengan banyakn ya kombinasi obat yang harus diminum. a. Hemo ptisis masif ( perd araha n dari saluran napas bawah)  b. Kolaps lobus c. Bron kietasi s (pele baran  bronkus setempat) d. fibro sis (pemb entuk an  jaringan ikat pada proses  pemulihan atau reaktif) e. Pneumotorak s (ud ara d idalam rongga pleura) spontan f. Penye baran infek si k e or gan g. Insu fisiens i kard io pulmoner (cardio pulmonary insufficiency). Mekanisme kerja obat anti-tuberkulosis (OAT) : a. Aktiv itas b akter isidal, untuk bakte ri ya ng membelah cepat  b. Aktivitas sterilisasi, terhadap the pesisters (bakteri semidormant) c. Aktiv itas bakte riosta tis, obat- obatan yang mempunyai aktivitas bakteriostatis terhadap  bakteri tahan asam.  Pathways a. Berikan pasien posisi semi atau fowler tingg i, bantu p asien untuk latihan nafas dalam.  b. Bersihkan sekret dari mulut dan trak ea ; pengisapan sesuai dengan kep erluan. c. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa / batuk efektif, catat karakter,  jumlah sputum dan adanya h emoptisis. d. Kaji fungsi p ernafasan, contoh bunyi nafas, kecepatan, irama dan kedalaman serta penggunaan otot aksesori. Diagnosa Keperawatan Perencanaa Fase Intensif (2-3 bukan): membunuh kuman yang aktif membelah sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya dengan obat yang  bersifat bakterisidal. Fase Lanjutan (4-7 bukan) Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selama fase lanjutan akan mengurangi resiko terjadinya resistensi selektif

Upload: uphie-luphy

Post on 10-Oct-2015

464 views

Category:

Documents


69 download

DESCRIPTION

gfb nhmjkb

TRANSCRIPT

Fase Lanjutan (4-7 bukan)Penggunaan 4 obat selama fase awal dan 2 obat selama fase lanjutan akan mengurangi resiko terjadinya resistensi selektifFase Intensif (2-3 bukan):membunuh kuman yang aktif membelah sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya dengan obat yang bersifat bakterisidal.a. Demamb. Batukc. Sesak napasd. Nyeri dadae. MalasiePathwaysDiagnosa KeperawatanPerencanaaAsuhan KeperawatanKomplikasiPatofisiologi

a. Hemoptisis masif (perdarahan dari saluran napas bawah) b. Kolaps lobusc. Bronkietasis (pelebaran bronkus setempat)d. fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) e. Pneumotoraks (udara didalam rongga pleura) spontanf. Penyebaran infeksi ke organg. Insufisiensi kardio pulmoner (cardio pulmonary insufficiency).a. Bersihan jalan nafas tak efektif, berhubungkan dengan sekret kental / sekret darah.b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan permukaan efektif, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret kental, tebal, dan edema bronchial.c. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivitas ulang ) berhubungan dengan pertahanan primer tak adekuat, penurunan kerja silia / statis sekret, penurunan pertahanan / penekanan proses imflamasi, malnutrisi, kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan patogen.d. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan peningkatan suhu tubuh (hypertermi).e. Resiko regimen terapi berhubungan dengan banyaknya kombinasi obat yang harus diminum.

a. a. Berikan pasien posisi semi atau fowler tinggi, bantu pasien untuk latihan nafas dalam.b. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea ; pengisapan sesuai dengan keperluan.c. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa / batuk efektif, catat karakter, jumlah sputum dan adanya hemoptisis.d. Kaji fungsi pernafasan, contoh bunyi nafas, kecepatan, irama dan kedalaman serta penggunaan otot aksesori.a. Pemeriksaan sputum (S-P-S)b. Pemeriksaan tuberculinc. Pemeriksaan Rontgen Thoraksd. Pemeriksaan CT Scane. Radiologis TB Paru Milierf. Pemeriksaan LaboratoriumMekanisme kerja obat anti-tuberkulosis (OAT) :a. Aktivitas bakterisidal, untuk bakteri yang membelah cepatb. Aktivitas sterilisasi, terhadap the pesisters (bakteri semidormant)c. Aktivitas bakteriostatis, obat-obatan yang mempunyai aktivitas bakteriostatis terhadap bakteri tahan asam.

Pemeriksaan penunjang dan terapiTanda Dan GejalaDefinisi:penyakit radang parenkim paru karena infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan Mycobacterium BovisTBC